Peningkatan Hasil Belajar Sains Melalui Model Pembelajaran SEQIP pada Siswa Kelas VI SD PB Sudirman Jakarta Timur
Endang Wahyudiana
Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam tugas pembelajaran keseharian. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran SEQIP dapat meningkatkan hasil belajar sains kelas VI SDI PB Sudirman Jakarta Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2007 dengan subjek penelitian sebanyak 42 siswa. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus menggunakan prosedur tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi dengan indikator keberhasilan penelitian yaitu setiap siswa mendapat nilai hasil belajar IPA sesuai criteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar 7,00. Penelitian dilaksanakan pada pokok bahasan benda-benda langit. Hasil penerapan tindakan pada siklus pertama diperoleh skor rata-rata hasil belajar sains sebesar 6,39. Sedangkan pada siklus kedua mencapai skor hasil belajar rata-rata 7,61. Dengan demikian skor hasil belajar sains pada siklus ke dua telah mencapai indikator keberhasilan. Dengan demikian penelitian dapat dihentikan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran SEQIP dapat meningkatkan hasil belajar sains kelas VI SDI PB Sudirman Jakarta Timur.
Kata Kunci : model pembelajaran SEQIP.
kompetitif dimana anak lebih berupaya untuk
LATAR BELAKANG Sebuah kesulitan yang dialami oleh guru di SDI PB Sudirman
Jakarta Timur
mencapai hasil belajar secara sendiri sendiri. Kenyataan siswa di sekolah tersebut seperti
khususnya di kelas VI adalah rendahnya hasil
halnya
belajar untuk bidang studi sains. Kriteria
mempunyai
ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan
kecepatan belajar yang bervariasi. Akibatnya
sebesar 7,0. Sekalipun KKM tersebut masih
hasil belajarpun memiliki variasi yang sangat
dikategorikan lebih rendah jika dibandingkan
tinggi.
dengan sekolah lain yang merupakan sekolah
memperoleh hasil belajar yang memuaskan
unggulan, ternyata angka tersebut sulit untuk
namun sebagian yang lain dengan kecepatan
dicapai. Hal ini tentunya menjadi sebuah
belajar yang rendah memperoleh hasil yang
permasalahan yang perlu dipecahkan.
justru masih jauh dari KKM.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dilakukan cenderung 130
pembelajaran dengan belajar
pada
klasikal dengan
umumnya
namun
anak
pendekatan
di
sekolah
lain
kemampuan
Sebagian
anak
pada
umunya
intelektual
berhasil
atau
dengan
Hal tersebut di atas mendorong peneliti
untuk
menemukan
pembelajaran
sains yang efektif dengan menerapkan model tertentu.
Dengan
penerapan
model
ini
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
diharapkan
dapat
meningkatkan
kualitas
sosial
(social
science).
Namun,
pada
pembelajaran sains sehingga meningkatkan
perkembangannya apabila kita menyebut
hasil belajar sains siswa. Dan yang paling
Sains, maka yang dimaksud adalah ilmu
penting
pengetahuan alam.
adanya
perolehan
hasil
belajar
secara klasikal dapat mencapai KKM. Salah
Dengan
demikian
didefinisikan
sebagai upaya ini adalah cooperatif learning.
mempelajari tentang kejadian alam melalui
Dengan
anak
proses yang sistematis dengan sikap ilmiah
diharapkan belajar dengan bekerja sama.
(rasa ingin tahu, kerendahan hati, jujur,
Anak yang superior dapat menjadi tutor
objektif, kritis, tekun, terbuka, logis dan
teman
tanggung
learning
sekelompoknya
sehingga
dapat
jawab)
suatu
yang
ilmu
dapat
satu yang menarik peneliti untuk diangkat
cooperative
sebagai
Sains
yang
menghasilkan
meningkatkan interaksi belajar yang lebih
pengetahuan, fakta, konsep, prinsip dan
baik. Hal tersebut di atas mendorong peneliti
proses penemuan. Sains merupakan ilmu
untuk menemukan pembelajaran sains yang
yang ditandai dengan adanya suatu proses
efektif dengan menerapkan model tertentu.
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan
Dengan penerapan model ini diharapkan
ilmiah, yakni berupa pengetahuan, fakta
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
maupun konsep.
sains di SD sehingga meningkatkan hasil belajar sains siswa.
Abruscato mengungkapkan: ”Science is the name we give to a group of processes
Berdasarkan latar belakang masalah,
through which we can systematically gather
identifikasi fokus penelitian dan pembatasan
information about the natural world.” Sains
fokus penelitian, maka permasalahan dalam
merupakan nama yang diberikan kepada
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
kelompok pada proses yang dilakukan secara
berikut:
”Apakah penerapan model SEQIP
sistematis untuk mengumpulkan informasi
dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa
tentang alam. Sains disini dapat dikatakan
VI SD PB Sudirman Jalan Raya Bogor,
sebagai ilmu alam yang diperoleh dengan
Cijantung, Jakarta Timur?
cara sistematis dan melalui suatu proses. Semiawan
berpendapat
tentang
KAJIAN TEORETIS
konsep science for all, dimana sains adalah
1.Pengertian Hasil Belajar Sains SD
pengkajian dan penterjemahan pengalaman
Membahas
belajar
manusia tentang dunia fisik dengan cara
Sains, tidak terlepas dari makna belajar, hasil
teratur dan sistematis. Pengertian diatas
belajar dan Sains itu sendiri. Sains dalam
mengacu bahwa sains merupakan proses
bahasa Indonesia yang dikenal dengan Ilmu
mengkaji,
Pengetahuan
pengetahuan
Alam.
tentang
Sains
hasil
berasal
dari
mempelajari tentang
dan
menemukan
lingkungan
alam
bahasa latin ”scientio” yang berarti saya tahu
dengan cara sistematis. Sains disini dapat
atau dalam bahasa Inggris ”science”. Kata
diartikan sebagai suatu proses pencarian ilmu
Sains semula berarti ilmu pengetahuan yang
pengetahuan tentang lingkungan melalui cara
meliputi ilmu alam (natural science) dan ilmu
yang sistematis.
122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
Sains merupakan ilmu yang dipelajari melalui
suatu
proses.
Proses
2. Pengertian Model SEQIP
tersebut
Kata model dapat diartikan sebagai
tentunya dilakukan dengan cara melakukan
contoh
penelitian,
pembelajaran adalah suatu pola atau rencana
memprediksi.
mengungkapkan
tentang
dimana
memerlukan
Sains
Ashbrook
metode
Sains
penelitian,
atau
pola.
Sedangkan
Model
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum,
merancang
bahan
ajar,
dan
membuat hipotesis atau melakukan prediksi
membimbing pengajaran di kelas atau yang
apa yang mungkin akan terjadi, dan hal yang
lain.
penting
dalam
Sains
adalah
melakukan
SEQIP
singkatan
Science
percobaan. Dengan demikian Sains dapat
Education
dikatakan sebagai ilmu yang dipelajari melalui
Merupakan
suatu
Indonesia Jerman dalam peningkatan kualitas
proses
percobaan,
dengan
cara
penelitian,
melakukan memprediksi,
Quality
dari
sebuah
proyek
Project.
kerjasama
pembelajaran sains.
sehingga menemukan sesuatu.
Sesuai
Dari beberapa pendapat tersebut
Improvement
pengertian
makna kata di atas,
dari
beberapa
maka yang dimaksud
diatas, maka Sains dapat diartikan sebagai
penerapan model SEQIP untuk pembelajaran
ilmu yang dipelajari melalui suatu proses
sains di sekolah dasar, adalah: “Rencana
yang sistematis, yakni dengan melakukan
atau
percobaan,
seperangkat
penelitian,
dan
memprediksi.
pola
yang
digunakan
prosedur
pedoman
yang
berurutan,
Sains merupakan ilmu yang berhubungan
sebagai
dengan lingkungan alam sekitar, dan banyak
proses
peristiwa Sains yang terjadi dalam kehidupan
lingkungannya,
kita sehari-hari.
SEQIP agar siswa sekolah dasar dapat
interaksi
untuk
melalui
peserta
melaksanakan didik
dengan
sesuai yang diharapkan
Hasil belajar sains dapat diartikan
belajar IPA, secara terarah dan termitifikasi
sebagai kemampuan yang didapat siswa
sehingga mencapai hasil belajar sebaik-
mengenai pengetahuan tentang alam berupa
baiknya sesuai tujuan pembelajaran yang
fakta, konsep, prinsip yang diperoleh melalui
telah digariskan atau ditentukan.”
suatu proses ilmiah dengan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan setelah melalui
METODOLOGI PENELITIAN
proses
1. Metode Penelitian
belajar
sains
secara
sistematis
dengan sikap ilmiah yang meliputi aspek
Metode penelitian yang digunakan
kognitif, afektif dan psikomotor yang secara
adalah penelitian tindakan (action research).
eksplisit terdapat dalam kurikulum. Untuk
Penelitian tindakan merupakan penelitian
mengetahui hasil belajar yang diperoleh,
yang bertujuan untuk memperbaiki efektivitas
diperlukan suatu alat ukur yakni dengan
dan
menggunakan tes yang dilksanakan pada
menurut Ortrun Zuber Skerrit seperti dikutip
akhir proses belajar mengajar.
oleh Putrawan dan Akbar, termasuk dalam
efisiensi
praktik
pendidikan,
yang
tipe penelitian tindakan technical. Selain itu, Elliot dalam Hopkins mengemukakan bahwa 122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
penelitian
tindakan
dapat
didefinisikan
sebagai suatu studi tentang situasi sosial
refleksi
untuk
siklus
berikutnya,
begitu
seterusnya membentuk suatu spiral.
dengan maksud untuk meningkatkan kualitas melalui tindakan. Dengan demuikian, dalam dunia
pendidikan,
penelitian
2. Instrumen Penelitian
tindakan
Sebagaimana
telah
dikemukakan
merupakan suatu cara untuk melakukan
bahwa penelitian ini merupakan penelitian
perbaikan praktik-praktik pembelajaran di
tindakan
kelas atau praktik-praktik
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pendidikan
di
sekolah.
yang
dilaksanakan
untuk
dalam pelajaran sains melalui penerapan
Dalam penelitian tindakan terdapat
model SEQIP. Untuk itu data dibedakan
dua aktivitas yang dilakukan secara simultan,
dalam dua jenis, yaitu: (1) data pemantauan
yaitu aktivitas tindakan (action) dan aktivitas
tindakan (action), dan (2) data penelitian
penelitian
(research).
(research).
Kedua
aktivitas
Data
pemantauan
tindakan
tersebut dapat dilakukan oleh orang yang
(action) merupakan data yang digunakan
sama
berbeda
untuk mengontrol kesesuaian pelaksanaan
bekerjasama secara kolaboratif. Mengacu
tindakan dengan rencana. Sementara data
pada pendapat tersebut, maka penelitian
penelitian (research) adalah data tentang
tindakan ini digolongkan sebagai penelitian
variabel penelitian, yakni hasil belajar sains.
tindakan kolaboratif, sehingga pelaksanaan
Data ini digunakan untuk keperluan analisis
penelitiannya
data penelitian sehingga diperoleh gambaran
atau
oleh
yang
mengupayakan
kerjasama yang pelaksana
orang
adanya
baik antara guru sebagai
aktivitas tindakan dan peneliti
sebagai pelaksana aktivitas penelitian.
tindakan,
metode
sumber
data
pemantau
SDI PB Sudirman. Sementara sumber data
yang
penelitian adalah siswa kelas VI SDI PB
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Sudirman. Instrumen yang digunakan untuk
classroom
action
Tindakan
Kelas).
tindakan/rancangan
maka
Adapun
tindakan adalah pembelajaran sains kelas VI
Mengingat penelitian ini merupakan penelitian
peningkatan hasil belajar sains.
research
(Penelitian
pemantauan tindakan pada dasarnya adalah
Disain
intervensi
instrumen yang digunakan untuk pengamatan
siklus
penelitian
ini
tentang
tindakan
yang
dilakukan
dalam
menggunakan model Kemmis and Taggart.
penelitian ini. Instrumen ini berbentuk Catatan
Adapun prosedur kerja dalam penelitian
Lapangan.
Sementara
tindakan menurut Kemmis and Taggart dalam
digunakan
untuk
Hopkins, pada dasarnya merupakan suatu
penelitian merupakan instrumen berbentuk
siklus
(a)
tes. Tes hasil belajar dikembangkan dengan
perencanaan (plan), (b) tindakan (act), (c)
mengacu pada Kurikulum KTSP 2006, yakni
observasi (observe), dan (d) refleksi (reflect),
kurikulum tentang mata pelajaran sains. Tes
kemudian dilanjutkan dengan perencanaan
hasil belajar sains berbentuk tes pilihan
ulang (replanning), tindakan, observasi, dan
ganda (multiple choice) dengan banyak item
yang
meliputi
tahap-tahap:
instrumen
yang
mengumpulkan
data
adalah 30.Sebelum instrumen tentang hasil 122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
belajar
sains
pengumpulan
ini data,
digunakan maka
untuk
instrumen
ini
diujicobakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui
1. Deskripsi Penelitian Menerapkan model SEQIP untuk
dan
pembelajaran sains dimulai dari pengamatan
tersebut.
peneliti tentang pelaksanaan sains di SDI PB
Kesahihan dapat diuji dengan menggunakan
Sudirman Jakarta Timur,. Guru-guru belum
uji
menguji
sepenuhnya menerapkan pembelajaran sains
keterandalan instrumen dilakukan dengan
sebagaimana mestinya, yang sesuai dengan
menghitung reliabilitas.
karakteristik mata pelajaran ini.
1) Validitas
a. Persiapan Penelitian
keterandalan
dari
validitas.
kesahihan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
instrumen
Sementara
untuk
Uji validitas instrumen hasil belajar
Persiapan
yang
dilakukan
untuk
sains, dilakukan untuk mengetahui sejauh
melakukan penelitian yaitu dengan :
mana suatu alat pengumpul data dapat
Membuat program penelitian pembelajaran
mengukur apa yang hendak diukur. Dalam
Ilmu Pengetahuan Alam yang memuat pokok
hal ini sejauh mana instrumen hasil belajar
bahasan yang akan diterapkan dengan model
sains dapat mengukur tentang hasil belajar
pembelajaran SEQIP.
sains.
Uji
dengan
validitas
menguji
instrumen
validitas
dilakukan
internal
atau
Perencanaan
persiapan
pembelajaran sains kelas VI, dilaksanakan
validitas isi (konstruk) dan validitas eksternal.
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Validitas internal atau validitas isi dilakukan
1) Melihat
dengan menyusun kisi-kisi sebaik-baiknya. Sementara
validitas
eksternal
dilakukan
dengan mengujicobakan instrumen kemudian
Kurikulum
Pendidikan
Dasar
kelas VI, untuk mata pelajaran sains. 2) Menentukan Pokok Bahasan yang akan diajarkan.
menganalisis dengan menggunakan rumus
3) Merumuskan Tujuan Pembelajaran.
uji validitas.
4) Menentukan sumber pembelajaran dan alat pelajaran yang akan digunakan.
2) Reliabilitas Kalibrasi kedua yang dilakukan terhadap instrumen
penelitian
adalah
5) Menentukan
langkah-langkah
menghitung
pembelajaran
reliabilitas instrumen. Perhitungan reliabilitas
pembelajaran
dilakukan untuk menentukan sejauh mana
metode dan alat pelajaran yang sesuai.
suatu alat pengumpul data dapat dipercaya
Dan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu
atau diandalkan. Dalam hal ini, instrumen
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat
penerapan.
untuk mengumpulkan data tentang hasil
6) Menentukan
dengan yang
bentuk
strategi
menggunakan
evaluasi
hasil
belajar Sains. Untuk menghitung koefisien
pembelajaran, dengan membuat kisi-kisi
reliabilitas
tes formatif, membuat naskah tes formatif
instrumen
hasil
belajar
sains
digunakan rumus Kuder-Richardson 20 (KR20).
yang akan diujikan. Persiapan merupakan
122
pembelajaran
perencanaan
yang
ini
dilakukan
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
secara tertulis. Persiapan lain yang dilakukan
dan untuk mengetahui pengetahuan
adalah mempersiapkan peralatan, apakah
awal
alat tersebut yang kita inginkan ada atau
Beberapa
tidak, apakah masih dapat digunakan, apa
menyebutkan beberapa nama benda
perlu diperbaiki atau perlu diganti atau, dicari
langit, seperti bulan, bintang, dan ada
alat lain yang mungkin dapat digunakan dan
juga yang menyebutkan kata planet,
relevan dengan pembelajaran yang akan
dan meteor. Pertanyaan dilanjutkan
dilaksanakan.
untuk
b. Analisis Penelitian
pengertian dan pemahaman siswa
Penelitian dilakukan melalui 2 siklus.
siswa
tentang
siswa
benda
surya.
menunjuk
mengetahui
tentang
tata
sejauh
mana
langit.
Guru
Setiap siklus melalui empat tahap yaitu
menanyakan
planning, acting, observing, dan refleksi
pergerakan benda langit. Dari hasil
dengan uraian sebagai berikut :
pengamatan selama ini, setiap hari
1. Siklus Pertama
mataharilah yang terbit dari timur dan
Planning 1
bergerak hingga terbenam ke barat.
Perencanaan
persiapan
siswa
model SEQIP planning 1 adalah dengan
sementara
dibahas,
menyusun RPP dilengkapi dengan Soal
merupakan dugaan atau hipotesis.
Evaluasi.
Yang akan dibahas dan dibuktikan
Acting 1
pada kegiatan inti. dilakukan
tidak
untuk dan
sesuai
Guru memberi informasi bahwa pada
perencanaan yang telah diuraian sesuai
hari itu, kita akan mempelajari: “Tata
dengan langkah-langkah pembelajaran
Surya Kita” dan menuliskannya di
yang telah diuraikan diatas, secara garis
papan tulis.
besarnya sebagai berikut:
b) Kegiatan inti Guru
a) Kegiatan awal
memberi
informasi,
sambil
Guru memulai pembelajaran dengan
melakukan tanya jawab, kalau-kalau
mengucapkan syukur karena pada
ada murid yang telah tau, bahwa tata
hari
melaksanakan
surya kita merupakan bagian dari
pembelajaran dalam suasana yang
Galaksi Bhima Sakti atau Galaksi
sangat cerah. “Apa yang membuat
Milky Way, penjelasan ini disajikan
pagi ini sangat cerah ?”
bersamaan dengan gambar skema,
itu
dapat
Beberapa
siswa
menjawab,
tentang tata surya kita yang menjadi
“Matahari”.
bagian dari galaksi Bhima Sakti.
“Ya, matahari adalah nama salah
Dijelaskan pula tentang galaksi lain
satu benda langit. Ada yang tau
yang
nama
Andromeda.
benda
Pertanyaan
122
tentang
Jawaban-jawaban
Pelaksanaan
pembelajaran
pula
dan
langit ini
lainnya
diajukan
?”
terdekat,
yaitu
Galaksi
untuk
Guru menanyakan kembali nama-
mengarahkan siswa pada persoalan
nama benda langit yang disebutkan Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
tadi,
dan
menugaskan
beberapa
Jawabannya
adalah
siswa untuk menuliskannya di papan
pengamatan
yang
tulis. Kemudian setiap nama benda
sebagaimana
langit dibahas, satu persatu. Guru
gambar yang ada. Guru menanyakan
meluruskan pengertian siswa yang
adakah
kuran
tergambar disini.
tepat.
merupakan
Seperti benda
pijar
planet
dilakukan tertera
lain
yang
belum
mengeluarkan cahaya sendiri, dari
“Ada”.
ciri-cirinya matahari adalah sebuah
Dan
bintang. Bumi kita adalah sebuah
“Planet apa itu ?”
planet, dan bulan adalah satelit bumi.
Dan ia menjawab, “Planet Sedna”.
Pengertian tentang matahari adalah
Guru membetulkan dan memuji siswa
pusat tata surya kita, dan bumilah
tersebut, bahwa planet kesepuluh
yang beredar mengelilingi matahari,
yang telah ditemukan adalah planet
dijelaskan dengan contoh fenomena
Sedna, planet terjauh setelah Pluto
yang
sambil
yang merupakan planet terkecil di
melakukan tanya jawab yaitu saat
dalam tata surya kita. Pertanyaan-
kita di dalam kendaraan, pada saat
pertanyaan lain diajukan, seperti :
mobil bergerak ke depan, kita melihat
Planet apa yang terdekat dengan
rumah-rumah,
matahari ? Planet apa yang memiliki
guru
pohon-pohon,
tiang
guru
sisw,
pada
Salah
diceritakan
seorang
sesuai
yang
menjawab,
menanyakan
kehidupan
jalan seakan berlari ke belakang.
terbesar, dan sebagainya. Setiap
Padahal mobillah yang bergerak ke
jawaban didasari oleh pengamatan,
depan. Inilah yang disebut gerak
seperti yang nampak pada gambar
semu,
matahari
poster. Pada kegiatan ini guru juga
melakukan gerak semu, yaitu seolah-
menunjukkan kartu planet secara
olah bergerak, padahal bumilah yang
berbarengan,
bergerak.
memperjelas,
dan
setiap
siswa
hari
diarahkan
pada
Kegiatan
tanya
merumuskan
gambar
siswa
mengamati
poster
tersebut,
yang
menggambarkan
matahari
dan
sembilan mengelilinginya,
planet juga
yang garis
Planet
apa
disamping juga
yang
untuk
dimaksudkan
untuk memperbandingkan.
poster tata surya, sambil dilakukan jawab,
?
kembali,
listrik, dan semua yang ada di pinggir
Perhatian
122
matahari
yang
9
dilanjutkan
dengan kesimpulan
pembelajaran hari itu.
c) Kegiatan Pemantapan
edar
Guru mengulas sedikit pelajaran hari
planet nampak elip. Pertanyaan yang
itu, dan mengarahkan siswa untuk
diajukan dan jawabannya dibahas
mengerjakan
adalah sebagai berikut : ada berapa
(PR), dengan tugas mengamati ufuk
planet yang mengelilingi matahari ?
timur pada pagi dan sore hari.
Pekerjaan
Rumah
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
Apakah nampak bintang bersinar
seperti pengamatannya selama
terang,
ini). Dari kegiatan inti diketahui
selain
matahari
?
Dan
mengamati ufuk barat pada sore hari.
siswa
Apakah ada bintang yang sama,
dengan tertib. Tata surya kita
seperti
merupakan bagian dari galaksi
di
pagi
hari?
Anak-anak
mengikuti
pembelajaran
ditugasi membuat laporan singkat,
Bhima
sesuai pengamatan dan dugaannya.
merupakan
Evaluasi Tes Formatif, berupa tes
bagi siswa. Untuk meluruskan
tertulis.
kekeliruan
Observing 1
tentang
Dari
catatan
harian
peneliti
dan
Sakti
pengertian tata
baru
siswa surya,
penjelasan guru menjadi lebih dominan.
pengamatan
terbatas
diperoleh
pengetahuan
anggota
pengamatan oleh kolaborator, hasil yang
umumnya
dari
Keaktifan bertanya,
siswa
menjawab,
perencanaan dan pelaksanaan pada
dan mengemukakan pendapat,
siklus pertama ini adalah:
juga mengamati gambar planet-
-
Perencanaan (planning 1) dibuat
planet pada poster tata surya dan
berupa persiapan pembelajaran
kartu planet-planet.
untuk
pokok
Surya”
telah
bahasan disusun
“Tata dengan
Kesimpulan yang diperoleh :
cukup sistematis, perencanaan
Bumi adalah salah satu planet yang
meliputi KD, indikator, penentuan
bergerak
alat,
sebagai pusat tata surya.
dan
langkah-langkah
pembelajaran kegiatan
(kegiatan
inti,
dan
awal,
kegiatan
pemantapan). -
-
Pelaksanaan
(acting
dilaksanakan
1) sesuai
perencanaan yang telah dibuat
-
Dalam
mengelilingi
tata
surya
sepuluh
planet
Venus,
Bumi,
kita
yaitu: Mars,
matahari
terdapat Merkurius, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto dan
Sedna
yang
beredar
mengelilingi matahari.
sebelumnya. Berikut ini beberapa hal yang teramati Dari kegiatan
Pada kegiatan pemantapan, mencatat
awal
bahwa
tugas yang merupakan PR yang harus
pengetahuan awal siswa tentang
dilakukan, dan evaluasi tes formatif. Tes
tata surya sudah cukup banyak,
formatif diujikan dan dinilai kemudian
namun
dianalisis seperti di bawah ini.
diketahui
masih
terdapat
miskonsepsi, seperti pengertian
Analisis evaluasi belajar, ini berdasarkan
siswa tentang bintang, peredaran
perolehan nilai siswa kelas VI SDN
benda
(umumnya
Bintaro 01 Pagi, untuk pokok bahasan
bergerak
“Tata Surya”, dengan jumlah soal 10 butir
langit
beranggapan
yang
adalah matahari terhadap bumi 122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
soal tes tertulis, 4 soal pilihan ganda, 4
matahari)
dengan
melakukan
soal isian, dan 2 soal uraian.
demonstrasi menggunakan alat model
Tabel 4
planetarium dan kegiatan simulasi secara
Prosentase Jumlah siswa yang menjawab
kelompok. Agar siswa benar-benar jelas
benar dan salah
perbandingan ukuran planet satu dengan lainnya
Kurang
Sedang
Baik
9,52 %
59,53 %
30,95 %
dapat
dilakukan
dengan
membuat model-model planet. Caranya, para siswa ditugasi menghitung dengan
Nilai rata-rata kelas = jumlah nilai = 291 =
menggunakan skala perbandingan dari
6,93 Jumlah siswa
ukuran sebenarnya menjadi ukuran yang
42
Reflecting 1
diperkecil, kemudian membuatnya sesuai
Untuk menentukan langkah selanjutnya
ukuran yang diperoleh.
peneliti dan kolaborator mendiskusikan
Untuk kegiatan pemantapan
data
yang
telah
diperoleh,
dengan
Pekerjaan
rumah
tetap
menetapkan beberapa hal yang terus
diberikan
dilakukan,
pengalaman dan pengrtahuan siswa.
perlu
dirubah,
atau
perlu
ditingkatkan sebagai berikut :
untuk
perlu
menunjang
Soal tes formatif tertulis, untuk soal
Perencanaan (planning) telah sesuai
no.9 hanya 10 siswa yang menjawab
dengan ketentuan jadi dapat dibuat
dengan benar. Ini dikarenakan hal
dengan bentuk, ketentuan dan urutan
tersebut tidak dibahas lagi dalam
yang sama.
kesimpulan. Untuk siklus kedua pada
Pelaksanaan (acting) atau tindakan
butir soal perlu dibuat bentuk soal
ada yang perlu diubah, ditingkatkan
yang menuntut pemahaman dengan
atau dilakukan, sebagai berikut :
penyajian gambar, dan bentuk soal
Untuk kegiatan awal, karena siswa telah
untuk mengetes aplikasi, dengan
memiliki
tentang
menjelaskan,
“Tata Surya” pada siklus ke pertama,
menentukan.
-
-
pengetahuan
dasar
maka kegiatan yang tepat dilakukan pada
meramalkan,
Tes praktek perlu diberikan, agar
kegiatan awal siklus kedua adalah refisi
siswa
atau melanjutkan pelajaran terdahulu
secara psikomotor.
yang
tidak
melakukan
lengkap, tanya
yaitu
dengan
jawab
untuk
atau
memperoleh
kemampuan
2. Siklus kedua
mengetahui sejauh mana pemahaman
Planning 2
siswa tentang pelajaran sebelumnya.
Perencanaan
Untuk kegiatan inti, pada siklus kedua
model SEQIP planning 1 adalah dengan
perlu
menyusun RPP dilengkapi dengan Soal
ditingkatkan
pemahaman
siswa
keaktifan tentang
dan rotasi
Evaluasi.
(perputaran planet pada porosnya) dan
Acting 2
persiapan
pembelajaran
revolusi (perputaran planet mengelilingi 122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
Pelaksanaan
dilakukan
sesuai
seorang
siswa
menuliskan
perencanaam yang telah diuraian sesuai
kesimpulannya di papan tulis, murid
langkah-langkah
yang lain diberi kesempatan untuk
pembelajaran
pada
planning 2 yang telah diuraikan diatas,
mencatat di buku tulis.
secara garis besarnya sebagai berikut :
Guru kembali menunjukkan poster
a) Kegiatan awal
tata surya dan mengamati kembali,
Dimulai
dengan
menanyakan
urutan planet-planet, garis edarnya,
beberapa
hal
berhubungan
dan arah rotasi dan revolusinya.
dengan pembelajaran sebelumnya,
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,
diantaranya
anggota
kelompok
urutan dan ciri-cirinya, juga pusat tata
planet
dan
surya kita.
melakukan
yang
nama-nama
planet,
Menginformasikan
b)
topik
planet
sesuai
jumlah
matahari, simulasi
terhadap
untuk
pergerakan
matahari.
Setiap
pembelajaran hari ini, masih tentang
siswa yang berperan menjadi sebuah
planet-planet dalam tata surya kita.
planet
Guru menanyakan, “Apa itu “Rotasi”
sesuai namanya. Simulasi dilakukan
?, Apa itu “Revolusi” ? Jawaban
di halaman sekolah. Siswa yang
siswa ditulis di papan tulis, sebagai
belum mendapat giliran mengamati
dugaan.
dan mencatat dari apa yang diamati,
Guru
digantungkan
kemudian
Kegiatan inti
menunjukkan
model
kartu
mereka
memerankan
Pertemuan 1
planet
bergantian
sebuah
planet
dan
yang lain mengamati. Para siswa
planetarium dan menjelaskan bagian-
kembali
bagiannya. Para siswa mengamati.
mendiskusikannya.
Melakukan
menyimpulkan hasil pengamatannya.
demonstrasi
dengan
ke
kelas
dan
Kemudian
memutar alat tersebut berlawanan
Pertemuan kedua
arah
hingga
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,
nampak bumi beredar mengelilingi
setiap kelompok akan membuat 1
matahari dari barat ke timur. Kegiatan
matahari
ini dilakukan dengan tanya jawab.
dengan menggunakan karton manila.
Kegitan
dilakukan
kali,
Setiap kelompok diberikan ukuran
sambil
meminta
untuk
diameter planet-planet dan ukuran
dengan
mencoba
jarum
jam,
beberapa siswa
menggerakkan
alat
dan
10
model
planet,
jarak planet ke matahari.
tersebut. Siswa juga ditugasi untuk
Siswa bekerja dalam kelompoknya
mengamati dua gerakan bumi, dan
masing-masing,
menentukan gerakan yang mana
perbandingan dengan menggunakan
yang rotasi dan gerakan yang mana
skala
yang
mengecilkan
revolusi.
Hingga
disepakati
kesimpulan dari kegiatan tersebut 122
dan
menghitung
perbandingan ukuran,
untuk kemudian
mereka mengukur membentuk dan Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
membuat
model-model
planet
bumi terhadap matahari, yaitu
tersebut, setiap kelompok yang telah
mengamati
selesai
planet-
bayang pada pagi, siang, dan
sesuai
sore
planet
menggantungkan pada
seutas
tali
panjang
hari.
bayang-
Dan
membuat
posisinya, dan memasangnya pada
ringkasan pembelajaran sesuai
bagian atas kelas. Dari model planet
batasan yang diberikan guru.
yang telah jadi nampak perbedaan
-
ukuran dari planet terbesar sampai
Melaksanakan tes formatif tertulis dan praktek.
planet terkecil. Setelah
planet-planet
semua,
diadakan
klasikal,
Observing 2
diskusi
secara
perwakilan
setiap
pengamatan
membacakan
hasil
pengamatan
dan
kelompok
terpasang
Dari
harian
peneliti
kolaborator, yang
dan hasil
diperoleh
dari
perhitungan dan data yang diperoleh
perencanaan dan pelaksanaan pada
termasuk kesimpulan yang diperoleh.
siklus pertama ini adalah :
Dari kesimpulan setiap kelompok
-
Perencanaan
(planning
dibuat
berupa
tepat
untuk pokok bahasan tata surya,
yang
merupakan
konsep
Penentuan alat, dan langkah-langkah
Aplikasi
pembelajaran
Mengarahkan
siswa
betapa
kegiatan
besarnya alam semesta ini, dan semuanya tidak mungkin ada jika
inti,
(kegiatan dan
awal, kegiatan
pemantapan) -
Pelaksanaan (acting 2) dilaksanakan
tidak ada yang menciptakannya.
sesuai
“Siapa yang menciptakannya ?”
dijabarkan. Berikut ini beberapa hal
Pertanyaan
yang teramati.
seorang
tersebut
dijawab
beberapa
siswa,
“Allah”,”Tuhan”!
-
pembelajaran
diuraikan mulai dari KD dan indikator,
c) Kegiatan pemantapan -
persiapan
2)
dirumuskan kesimpulan yang paling
pembelajaran hari itu.
Dan
guru
perencanaan
yang
telah
Dari kegiatan awal diketahui bahwa umumnya
siswa
masih
mengingat
membenarkan jawaban tersebut,
pelajaran sebelumnya, meskipun ada
untuk itu guru mengajak siswa
beberapa
untuk selalu bersyukur dengan
Jawaban siswa dari pertanyaan yang
melaksanakan perintahNya dan
diajukan tentang rotasi dan revolusi,
menjauhi laranganNya.
dijawab
Pekerjaan Rumah (PR)
kebenaran.
Siswa
122
catatan
mencatat
siswa
siswa
yang
hampir
telah
lupa.
mendekati
beberapa
Dari kegiatan inti putaran pertama terlihat
petunjuk sebagai acuan untuk
keingintahuan siswa tentang tata surya
membuat PR yang berhubungan
dari
dengan
diajukan, umpamanya “Mengapa planet-
pengaruh
pergerakan
pertanyaan-pertanyaan
yang
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
planet tersebut tidak dapat terpisah dari
Tabel 2
matahari ?” “Apa benar ada makhluk luar
Prosentase Jumlah siswa yang menjawab
angkasa yang datang ke bumi ?” dan lain
benar dan salah
sebagainya. Pertanyaan siswa dijawab
Kurang
Sedang
Baik
guru dengan pembuktian atau beberapa
2,38 %
38,10 %
59,52 %
alasan yang masuk akal. Demostrasi guru
dengan
menggunakan
model
Nilai rata-rata kelas = 7,61
planetarium, dan simulasi pergerakan
Reflecting 2
planet-planet
baik,
Untuk menentukan langkah selanjutnya
yang
peneliti dan kolaborator mendiskusikan
terbukti
teramati
dengan
dengan
kesimpulan
dirumuskan dengan mudah.
data
yang
menetapkan Pada
pertemuan
memiliki
keterampilan
menghitung,
dan
kedua,
siswa
mengukur,
membuat
model-model
telah
diperoleh,
beberapa
hal
dengan sebagai
berikut : Kegiatan pemantapan
Aplikasi yang diberikan nampaknya
planet, siswa juga mempunyai toleransi untuk
cocok,
bekerja sama dengan teman kelompoknya.
meningkatkan
Pada
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
akhir
kegiatan
inti
siswa
dapat
mengamati model-model planet buatannya
karena
hal
itu
dapat
keimanan
siswa
Soal tes formatif tertulis, pada butir
dengan ukuran planet satu dengan lainnya
soal telah dibuat bentuk soal yang
yang nampak jelas perbedaannya. Pada
menuntut
halaman berikut merupakan dokumen saat
penyajian gambar, dan bentuk soal
para siswa membuat model-model planet.
untuk mengetes aplikasi, dengan
pemahaman
menjelaskan,
menentukan,
Pada kegiatan pemantapan, mencatat tugas
membedakan
yang merupakan PR yang harus dilakukan,
prediksi
dan evaluasi tes formatif tertulis maupun
nilaipun
telah
praktek. Tes formatif diujikan dan dinilai
peningkatan
dari
kemudian dianalisis seperti di bawah ini.
menjadi 7,61
Analisis evaluasi belajar, ini berdasarkan perolehan nilai siswa kelas VI SDI PB Sudirman,
untuk
pokok
bahasan
“Tata
/
dengan
dan
bentuk
hipotesis.
soal
Perolehan mengalami
rata
nilai
6,93
Tes praktek juga telah diberikan, sehingga
siswa
memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang
Surya”, dengan jumlah soal 10 butir soal tes
dibutuhkan bagi perkembangannya.
tertulis, 3 soal pilihan ganda, 4 soal isian, dan
Dari
3 soal uraian.
perolehan
data-data nilai
yang
ada,
dan
menunjukkan
peningkatan. Keterampilan proses dalam pembelajaran siklus kedua menyajikan kegiatan yang lebih bervariasi. Keaktifan dan kemampuan siswa menunjukkan 122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
peningkatan yaitu dari nilai rata-rata tes
duduk, dengar » yang selama ini banyak
formatif 6,93 menjadi 7,61, juga dari tes
dilakukan.
praktek yang dilaksanakan pada siklus kedua
ini menunjukkan model
yang
diterapkan telah mengalami perbaikan
c. Model
SEQIP
hendaknya
menjadi
modelalternatif disamping model-model pembelajaran lainnya.
dari siklus pertama. Maka dari hal-hal tersebut
peneliti
dan
kolaborator
menyimpulkan bahwa proses penerapan model SEQIP untuk pembelajaran sains telah mencapai tujuan yang diharapkan dan dapat diterapkan dengan bermacammacam
keterampilan
proses
yang
bervariasi. Dari pengamatan dan pengalaman yang
diperoleh
peneliti,
peneliti
menyimpulkan model pembelajaran ini dapat efektif diterapkan oleh seseorang guru yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan dan mengembangkannya.
PENUTUP 1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan
yang diuraikan pada Bab IV di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model Pembelajaran SEQIP dapat meningkatkan hasil belajar sains kelas VI SDI PB Sudirman Jakarta Timur. 2. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: a. Untuk meningkatkan hasil belajar sains di sekolah
dasar
disarankan
guru
menggunakan model SEQIP yang telah terujikeutamaannya b. Guru hendaknya meninggalkan model pembelajaran yang monoton « catat, 122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato, Joseph. Teaching Children Science, United States of America : Allyn & Bacon, 1996 Achmadi, Abu. dan Cholid Narbuko. Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara, 2004 Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2002 Arikunto, Suharsimi et.al,. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara, 2006 Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2005 Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta, 2003 Dikmenum, Kurikulum Mata Pelajaran Fisika, 2004 (http//www.dikmenum.go.id). Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1999 Dryden, Gordon. Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa, 2000 Kleinsinger, Susan Bromberg. Learning Trough Play Science. New York : Scholastic Inc Early Childhood Division, 1991. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002 Mönks, F.J. dan Siti Rahayu Haditono. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagian, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2002 Mulyana, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasinya, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004 Parratore, Phil. Terampil Sains untuk Kelas Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nuansa, 2005 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004 Santrock, JW. Psikologi Pendidikan (Educational Pshycology), terjemahan Diana Angelica, Jakarta: Salemba Humanika. 2009. Semiawan, Conny.. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini, Jakarta : Prenhallindo, 2002 Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar, Jakarta : 2001 Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2004
Daftar Riwayat Hidup Peneliti : Drs. Endang Wahyudiana, adalah Dosen PGSD FIP UNJ.
130
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
122
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011