PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA KONSEP ENERGI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS III DI SDN PEDALANGAN 02 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/ 2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh SITI NUUR ROCHMAH NIM 11511065
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA KONSEP ENERGI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS III DI SDN PEDALANGAN 02 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/ 2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh SITI NUUR ROCHMAH NIM 11511065
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Siti Nuur Rochmah
NIM
: 11511065
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: PGMI
Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA KONSEP ENERGI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS III DI SDN PEDALANGAN 02 KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/ 2015. Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan Salatiga, 14 Agustus 2015 Pembimbing
Peni Susapti, M. Si NIP. 197004032000032003
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Siti Nuur Rochmah
NIM
: 11511065
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: PGMI
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 14 Agustus 2015 Yang Menyatakan
Siti Nuur Rochmah
vi
MOTTO
يي أُه تُه ْاو ۡٱ ِ ۡل َ َد َر َٰ َج ٖۚت َ ِ يي َ و َا ُه ْاو ِا ُهن ۡ َ ٱَّل َ ِ يَ ۡرفَ ِع ٱلَّل ُه ٱَّل Artinya: “...... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,....” (AlMujadilah:11). Harapan adalah sesuatu yang disertai dengan perbuatan, jika tidak maka hanya angan-angan Ketika kita dalam situasi apapun, bahkan jatuh pada lubang yang gelap, dalam, dan tak tahu jalan keluar, ingatlah Allah karena DIA lah jalan itu.
PERSEMBAHAN
Abahku Muhammad Samani Khoiruddin, S. Ag Ibuku Riyati Dalimah Khoiruddin Keluarga kecil tersayang Mz Nur Salafuddin, Mb Umi Hidayati dan pangeran kecilku Gus Wafi Mushofa Adik-adiku tersayang Gus Nashruddin dan Gus Lathif Para dosenku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku, Dan teman spesialku yang selalu setia “menungguku”
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa berkenan mendengar bait- bait doa dan menerangi setiap ruang hati, jiwa, dan pikiran yang terbatas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Energi Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas III di SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/ 2015”. Atas segala bantuan yang telah diberikan selama kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini diucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Islam Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M. Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran, dan kebijakan kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi. 4. Dosen-Dosen PGMI dan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, nasehat, arahan, motivasi kepada penulis. 5. Abahku Muhammad Samani Khoiruddin, S. Ag dan Ibuku Riyati Dalimah Khoiruddin tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan, baik secara riil dan materiil, do‟a yang tak pernah pupus oleh
viii
waktu, serta nasehat dan arahan yang senantiasa memacu diri penulis untuk selalu mengingat-Nya. 6. Keluarga kecil tersayang Mz Nur Salafuddin, Mb Umi Hidayati dan pangeran kecilku Gus Wafi Mushofa yang telah memberikan do‟a, nasehat serta semangat yang luar biasa. 7. Adik-adiku tersayang Gus Nashruddin dan Gus Lathif yang banyak membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. 8. Seseorang yang masih ada dalam do‟a dan harapanku, yang memotivasi, yang menasehati dan semua hal baik lainnya. 9. Mbak dan Mas keluarga besar Pon Pes Kiyai Galang Sewu khususnya yang sering saya repotkan (mb Sani, mb Bhekti, mb Indah, mb Mira, mb Zizi, mb Niza, mb Siti, mb Zunu, mz Nuha, mz Ruhan, mz Wahid, mz Anis, mz Fikri, mz Ipung, mz Amin, mz Heri, mz Ishom, mz Zul, mz Miftah dll. 10. Para Ustadz dan Ustadzah di Pon Pes Al Hasan yang telah memberikan ilmu, do‟a, serta nasehatnya kepada penulis. 11. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2011 khususnya Big Family PGMI B dan Konsentrasi IPA tercinta yang telah menemani selama perjalanan tholabul „ilmi, terimakasih atas dukungan, do‟a, motivasi, dan persahabatanya kepada penulis. 12. Sahabat-sahabat teristimewa Eka Lestari, mb Umi Khoiruroh, mb Najikha, mb Imas, Bunda Munibah yang selalu menjadi penyamangat selama ini.
ix
13. Teman-teman tercinta PPL, KKN, HMJ PGMI, KKG Bilqis, Al Hasan dan semuanya yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan dan kedinamisannya yang selalu ku rindukan sampai kapanpun, sampai bertemu kembali dikesuksesan. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
x
ABSTRAK Nuur Rochmah, Siti, 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Energi Melalui Model Quantum Learning pada Siswa Kelas III di SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/ 2015. Skripsi jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M. Si
Kata Kunci: hasil belajar, model quantum learning, ilmu pengetahuan alam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar (SD) memiliki hasil belajaryang rendah, dimana hal ini tidak terlepas dari sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Oleh karena itu penelitian ini untuk memperbaiki kondisi tersebut. Adapun pertanyaan dalam penelitian ini, apakah model Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III di SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota semarang. Model Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan anak didik dapat belajar dengan menyenangkan. Penerapan model ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh. Quantum Learning menyatukan permainan, hiburan, cara berpikir dan bersikap positif, kebugaran fisik, serta kesehatan emosional yang terpelihara yang dikemas secara sinergi dalam aktivitas pembelajaran yang mendorong terjadinya belajar yang efektif sehingga memungkinkan terjadinya percepatan belajar .Penerapan model ini dilakukan dengan beberapa tindakan, yaitu tindakan siklus I, tindakan siklus II, dan tindakan siklus III. Berdasarkan analisis data yang diperoleh selama dalam penelitian ini yang mencakup hasil dari pra siklus, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning ini dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III SDN Pedalangan 02 Banyumanik. Hasil belajar meningkat secara signifikan yaitu 90%. Hal ini terbukti nilai rata-rata kelas pada pra siklus 62, 25% dengan 10 siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 71, 29% dengan 16 siswa yang mencapai KKM pada siklus pertama meningkat menjadi 79, 60% dengan 23 siswa yang mencapai KKM pada siklus kedua dan meningkat menjadi 81, 43% dengan 26 siswa yang mencapai KKM pada siklus ketiga.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO .....................................................................................
ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
viii
ABSTRAK ......................................................................................................
xi
DAFTARISI .....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
7
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
7
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................
8
F.
Definisi Operasional ................................................................................
8
G. Metode Penelitian .....................................................................................
11
xii
1. Rancangan Penelitian ..........................................................................
11
2. Subjek Penelitian ................................................................................
12
3. Lokasi Penelitian ................................................................................
12
4. Waktu Penelitian ................................................................................
12
5. Langkah-langkah Penelitian................................................................
13
6. Instrumen Penelitian ...........................................................................
16
7. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
16
8. Analisis Data .......................................................................................
17
H. Indikator Pencapaian .................................................................................
20
I.
Sistematika Penulisan ...............................................................................
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................
22
A. Tinjauan Tentang Hasil Belajar ................................................................
22
1. Definisi Belajar ...................................................................................
22
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar .......................................
25
3. Hasil Belajar........................................................................................
27
4. Macam-Macam Hasil Belajar .............................................................
29
5. Teori Belajar .......................................................................................
31
B. Hakekat Energi dalam Mata Pelajaran IPA .............................................
33
1. Pengertian IPA ....................................................................................
33
2. Tujuan dan Fungsi IPA .......................................................................
33
3. Ruang Lingkup IPA ............................................................................
34
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA............................................
34
5. Kurikulum IPA....................................................................................
35
xiii
6. Pengertian Energi ................................................................................
35
C. Hakekat Model Quantum Learning .........................................................
38
1. Pengertian Model Quantum Learning ................................................
38
2. Pelaksanaan Model Quantum Learning ..............................................
40
3. Manfaat Model Quantum Learning ....................................................
49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................
51
A. Subjek Penelitian .....................................................................................
51
1. Lokasi Penelitian .................................................................................
51
2. Waktu Peneltian ..................................................................................
51
3. Keadaan Siswa ....................................................................................
52
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ..................................................................
54
1. Siklus Pertama ....................................................................................
54
2. Siklus Kedua .......................................................................................
61
3. Siklus Ketiga .......................................................................................
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................
76
A. Hasil Penelitian ........................................................................................
76
1. Kondisi Awal ......................................................................................
76
2. Siklus Pertama ....................................................................................
79
3. Siklus Kedua .......................................................................................
84
4. Siklus Ketiga .......................................................................................
88
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................
92
1. Siklus Pertama ....................................................................................
94
2. Siklus Kedua .......................................................................................
95
xiv
3. Siklus Ketiga .......................................................................................
96
BAB V PENUTUP ..........................................................................................
99
A. Kesimpulan ..............................................................................................
99
B. Saran-Saran ..............................................................................................
99
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
101
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Tingkat Nilai Hasil Belajar Siswa ........................................
19
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas III SDN Pedalangan Kec. Banyumanik Kota Semarang Tahun 2014/2015 ..........................
53
Tabel 4.1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan ......
77
Tabel 4. 2 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan...........................
78
Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus pertama ........................
80
Tabel 4.4 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Pertama ...............
81
Tabel 4. 5 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Pertama .........................
82
Tabel 4.6Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus Kedua ............................
85
Tabel 4.7Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Kedua ..................
85
Tabel 4.8Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus Kedua ..............................
87
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus Ketiga ...........................
89
Tabel 4.10 Data Frekunsi Nilai Hasil Belajar Siswa siklus ketiga .................
90
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Ketiga ...........................
91
Tabel 4.12 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Pertama ....................
94
Tabel 4.13 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Kedua ........................
95
Tabel 4.14 Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Ketiga .....................
96
Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kelas ...............................................
97
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral......................
16
Gambar 2.1 Proses Belajar ...............................................................................
25
Gambar 4.1 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa Sebelum Tindakan ...............
78
Gambar 4.2 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa Siklus Pertama .....................
81
Gambar 4.3 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa Siklus Kedua ........................
86
Gambar 4.4 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa Siklus Ketiga ........................
90
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Energi ................
98
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus Pertama ........ Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus Kedua ........... Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus Ketiga ......... Lampiran 4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus Pertama ............... Lampiran 5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus Kedua.................. Lampiran 6. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus Ketiga ................. Lampiran 7. Lembar Pengamatan Guru Siklus Pertama ................................. Lampiran 8. Lembar Pengamatan Guru Siklus Kedua..................................... Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus Ketiga .................................. Lampiran 10. Dokumentasi .............................................................................. Lampiran 11. Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................ Lampiran 12. Surat Permohonan Ijin Penelitian .............................................. Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian ...................................................... Lampiran 14. Nilai SKK Mahasiswa ............................................................... Lampiran 15. Power Point Skripsi ................................................................... Lampiran 16. Riwayat Hidup Penulis ..............................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. (IPA) didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukumhukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya
IPA
merupakan
1
ilmu
pengetahuan
tent
ang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah dan sikap ilmiah (Haryono, 2013: 43) Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Proses pembelajaranya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk pengembangan kompetensi peserta didik agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan utama pembelajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam (Depdikbud, 1997: 2). Pembelajaran IPA memiliki
fungsi
yang fundamental
dalam
menimbulkan
serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Memperhatikan
tujuan
yang
dikandung
oleh
mata
pelajaran
pengetahuan alam, maka seharusnya pembelajaran di sekolah-sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi peserta didik. Kegiatan belajar mengajar mengandung arti interaksi dari berbagai komponen, seperti guru, murid, bahan ajar, dan sarana lain yang digunakan pada saat kegiatan berlangsung. Guru sebagai seorang pendidik harus paham akan alasan, mengapa suatu pelajaran tersebut perlu diajarkan
2
disekolah. Demikian juga dengan guru IPA, ia harus tahu benar kegunaankegunaan apa saja yang dapat diperoleh dari pelajaran IPA dalam dunia pendidikan. Kunandar (2012: 267)) menyatakan bahwa “kemampuan mengelola proses belajar mengajar adalah kesanggupan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut hingga tercapai tujuan pengajaran. Pentingnya guru mengetahui mengapa suatu pelajaran itu perlu diajarkan disekolah akan mempengaruhi perananya dalam melaksanakan proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pemilihan model pembelajaran sampai pada penggunaan metode, strategi dan media pembelajaran akan sangat diperhatikan demi mencapai suatu tujuan yang bermakna. Seperti halnya dalam mata pelajaran IPA yaitu materi energi yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini. Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha ( energy is the capacity for doing work) selain itu energi juga dapat diartikan sebagai sebuah kekuatan, usaha atau kemampuan yang dimiliki oleh suatu benda atau materi baik yang hidup maupun tak hidup (Nursuhud, 2006: 01). Dalam kehidupan sehari-hari peranan dan pengaruh adanya energi sangat banyak. Oleh karena itu mempelajari tentang energi menjadi sangat penting, agar dengan pengetahuan itu seseorang mampu memahami dan tahu bagaimana cara menggunakan,
3
memanfaatkan, dan melestarikan energi yang ada di sekitar lingkungan kehidupan dengan sebaik-baiknya. Alam telah menyediakan sumber energi secara gratis dan berlangsung terus-menerus dengan laju yang cukup konstan untuk seluruh makhluk hidup dalam bentuk radiasi sinar matahari. Masalah energi juga berkaitan sangat erat dengan kehidupan dimuka planet bumi ini, seperti firman Allah dalam surat Ar- Rum ayat 48 yaitu :
ف يَ َشآ ُه َ يَ ۡج َ لُه ۥهُه ِك َس ٗفا َ هللَّل ٱَّل ِ ي ي ُۡهر ِس ُهل ٱرِّ َٰيَ َح فَتُهثِي ُهر َس َحابٗ ا فَيَ ۡب ُهسطُه ۥهُه فِي ٱ َّلس َمآ ِ َك ۡي ۡ اب ِبِۦه َاي يَ َشآ ُه ِا ۡي ِعبَا ِد ِٓۦه ِإ َذو هُه َ ص َ َۡٱ َ ۡد َ يَ ۡ ُهر ُه ِا ۡي ِخ َٰلَلِ ِۖۦه فَإِ َذ ٓو أ ٤٨ و َ
فَتَ َر
يَ ۡست َۡب ِش ُهر
Artinya : “ Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya dilangit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira” Berdasarkan makna ayat diatas menunjukkan bagaimana fungsi angin yang diciptakan Allah sehingga terjadilah hujan yang kemudian dari turunya hujan tersebut akan sangat berpengaruh bagi kehidupan seluruh makhluk hidup dimuka bumi. Ayat tersebut menunjukkan adanya energi yang berperan. Energi sendiri adalah salah satu materi yang terdapat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga sangatlah penting untuk dipelajari dengan
4
berbagai macam model, metode, strategi, pendekatan dalam pembelajaran yang dapat mendukung dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Uraian diatas dapat diasumsikan bahwa mata pelajaran pengetahuan alam mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, handal dan bermoral sejak dini. Pengamatan di SD Negeri Pedalangan 02 kelas III dengan jumlah siswa 29 anak yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Bahwa dalam proses pembelajaran IPA kurang adanya penggunaan pendekatan, media dan metode yang tepat, sehingga cenderung guru yang aktif dan siswa pasif. Guru sering
kali
menyampaikan
(konvensional).
Siswa
materi
pengetahuan
alam
apa
menganggap
pembelajaran
IPA
sangat
adanya sulit,
membosankan dan kurang menarik. Anggapan itulah yang pada akhirnya menjadikan siswa memahami materi hanya berupa konsep yang abstrak dan kurang menguasai ketrampilan proses dalam pembelajaran, yang akhirnya menjadi penyebab pada rendahnya minat belajar dan hasil belajar siswa khusunya materi energi dalam mata pelajaran pengetahuan alam. Oleh karena itu peneliti mencoba menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan problematika yang ada dalam proses belajar mengajar menggunakan suatu model pembelajaran dengan menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan sehingga mampu mencapai tujuan dari pembelajaran dengan perolehan nyata hasil belajar siswa yang sesuai dengan standar KKM: 70 yang telah ditentukan.
5
Pemilihan dan penggunakan model pembelajaran memanglah sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan. Penerapan model ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh (Huda, 2013: 192-193). Quantum Learning berakar dari prinsip “suggestology atau suggestopedia” yang dikembangkan oleh seorang psikolog asal Bulgaria, Dr. Georgi Lozanov. Ia menjelaskan bahwa sugesti dapat dan pasti memengaruhi hasil belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif (DePorter & Hernacki, 2004: 14). Artinya, hasil belajar yang dicapai oleh siswa akan baik apabila lingkungan, proses, dan sumbersumber belajar memberikan sugesti positif kepada dirinya, demikian pula sebaliknya. Quantum Learning menyatukan permainan, hiburan, cara berpikir dan bersikap positif, kebugaran fisik, serta kesehatan emosional yang terpelihara yang dikemas secara sinergi dalam aktivitas pembelajaran yang mendorong terjadinya belajar yang efektif sehingga memungkinkan terjadinya percepatan belajar. Agar pembelajaran IPA memberikan pengalaman yang utuh dan bermakna bagi siswa serta memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan perkembangan fisik dan psikis anak terutama di kelas III, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Atas dasar uraian dan pemasalahan-permasalahan yang ada peneliti ingin melakukan penelitian
6
tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Energi Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas III Di SDN Pedalangan 02 Kec. Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”. Penulis berasumsi bahwa model Quantum Learning ini akan membantu siswa dalam meningkatkan pemahamannya terhadap mata pelajaran IPA di sekolah khususnya materi pokok energi, serta dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran pengetahuan alam. B. Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: apakah penerapan model Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III di SDN Pedalangan 02 Kec. Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015?. C. Tujuan Peneletian Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada sisiwa kelas III di SDN Pedalangan 02 Kec. Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
7
Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan (Arikunto, 1991: 62). Jadi hipotesis tindakan adalah suatu jawaban sementara yang mungkin benar atau salah yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbetuk siklus kegiatan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Model Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III di SDN Pedalangan 02 Kec. Banyumanik Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini, peneliti mencoba merumuskannya baik secara praktis maupun teoritis yaitu: 1. Praktis a. Manfaat penelitian ini bagi peserta didik, diharapkan agar peserta didik merasakan bahwa pembelajaran IPA terasa lebih mudah, menarik dan menyenangkan serta pemahaman dan hasil belajar menjadi meningkat. b. Bagi guru, diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar serta menambah wawasan bagi guru agar lebih teliti dalam memilih metode dan model pembelajaran. c. Bagi lembaga sekolah, diharapkan dapat menjadi sumbangan keilmuan dan meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. 2. Teoritis a. Untuk pengembangan kurikulum ditingkat sekolah.
8
b. Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran. c. Untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematis secara berkelanjutan. F. Definisi Oprasional Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan bebrapa pengertian yang terkandung dalam judul diatas yaitu:
1. Peningkatan Membuat naik atau mempertinggi sesuatu (Purwodarminto, 1982: 1281). Maksudnya adalah usaha seseorang untuk memperoleh nilai yang lebih dari sebelumnya dengan melakukan berbagai cara sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Hasil Belajar Perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar ( Sudjana, 2005: 5). Maksud dari perubahan tingkah laku adalah adanya perbedaan yang timbul pada diri siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yaitu dari yang semula tidak tahu menjadi tahu yang kemudian pengetahuan itu mempengaruhi keadaan siswa baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Tirtonegoro (2001: 43) mengemukakan hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
9
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu. 3. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA mempunyai beberapa pengertian berdasarkan cara pandang ilmuwan bersangkutan mulai dari pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA, cara penyelidikan IPA sampai objek kajian IPA. Adapun pengertian IPA menurut Trowbridge & Bybee (1990) sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama yaitu “the extant body of scientific knowledge, the values of science and the method and procecces of science” yang artinya sains merupakan produk dan proses , serta mengandung nilai-nilai. IPA adalah hasil interpretasi tentang dunia kealaman. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167). 4. Konsep Energi Konsep adalah suatu pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta (Supriati, dkk, 2008: 28). Energi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu usaha, menghasilkan atau bekerja. Baik makhluk hidup maupun makhluk yang tidak hidup memiliki energi. Jadi konsep energi
10
adalah rangkaian dari fakta-fakta menganai kemampuan untuk melakukan sesuatu usaha. 5. Model Quantum Learning Quantum Learning
adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh
proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan yang didalamnya seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia (DePorter&Hernacki, 2004: 14). Dengan demikian, Quantum Learning dapat dikatakan sebagai model pembelajaran yang menekankan untuk memberikan manfaat yang bermakna dan juga menekankan pada tingkat kesenangan dari peserta didik atau siswa. Model ini dapat diterapkan dengan membebaskan gaya belajar siswa. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut:
11
a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memerbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Model Quantum Learning sendiri adalah suatu rancangan pembelajaran yang di dalamnya berisikan berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan diharapkan akan mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar sehingga akan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan. 2. Subjek Penelitian Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas tiga yang terdiri dari 29 siswa dengan komposisi perempuan 13 siswa, laki-laki 16 siswa dan guru kelas tiga SDN Pedalangan 02 Kec. Banyumanik Semarang. 3. Lokasi Penelitian
12
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pedalangan 02 Kec. Banyumanik Semarang untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas III (tiga). 4. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada akhir tahun ajaran 2014/2015, yaitu bulan April-Mei 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
5. Langkah-langkah Penelitian Siklus Pertama Siklus pertama dalam PTK yang akan dilaksanakan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi sebagai berikut. a. Perencanaan 1) Guru melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. 3) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. 4) Menyiapkan sumber belajar. 5) Membuat lembar kerja siswa. 6) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
13
7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Pelaksanaan Menerapkan
tindakan
mengacu
kepada
rencana
pelaksanaan
pembelajaran. c. Observasi 1) Melakukan observasi dengan memakai format observasi. 2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format penilaian. d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan. 2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lain-lain. 3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. 4) Evaluasi tindakan 1. Siklus Kedua Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. a. Perencanaan Guru membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Sebagai tindakan perbaikan atas terlaksananya rencana pembelajaran pada siklus pertama. b. Pelaksanaan
14
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. c. Observasi Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. d. Refleksi Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana (replaining) untuk siklus ketiga, apabila dalam siklus kedua masih belum mencapai tujuan seperti yang telah di tentukan. Siklus Ketiga Siklus ketiga merupakan putaran ketiga dari rencana pembelajaran dalam PTK dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua. a. Perencanaan Guru membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua, sebagai tindakan perbaikan atas terlaksananya rencana pembelajaran pada siklus kedua. b. Pelaksanaan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua. c. Observasi
15
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. d. Refleksi Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis
serta
membuat
kesimpulan
atas
pelaksanaan
pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan (treatment) tertentu. Apakah pembelajaran yang telah dikemas dengan tindakan tertentu dapat meningkatkan atau memperbaiki masalah yang diteliti dalam PTK tersebut.
Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanakan PTK Model Spiral (Arikunto, 2006:74)
6. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam PTK ini adalah:
16
a. Lembar pengamatan untuk guru. b. Lembar pengamatan untuk siswa. c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. d. Lembar soal tes untuk siswa. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam PTK ini adalah tes, observasi, wawancara, dan diskusi. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Observasi:dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan PMB. Wawancara:untuk mendapatkan data tentang tingkat
keberhasilan
implementasi Quantum Learning. Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK. 8. Analisis Data Analisis data adalah menganalisa seluruh data yang sudah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui hasil test, observasi, dan wawancara, jenis data atau informasi yang direkam selama observasi dan monitoring dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif tergantung dari dampak atau hasil keluaran yang dapat di harapkan.
17
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. 1. Hasil belajar : dengan analisis nilai rata-rata ulangan harian, kemudian dikategorikan dalam bentuk klasifikasi. Hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut: Rumus menghitung nilai siswa 𝑁=
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Keterangan: N=Nilai Rumus menghitung rata-rata nilai siswa 𝑅=
𝑁𝑇 × 𝐹 𝑁
Keterangan: R = Nilai rata-rata NT = Nilai Tengah F = Frekuensi ∑N= jumlah siswa
18
Nilai yang di peroleh pada saat sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum. Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar siswa dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor siswa. Setelah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA konsep energi dengan melalui model Quantum Learning dianalisis secara kuantitatif yakni dengan memberikan nilai yang kemudian dideskripsikan menggunakan teknik deskripsi persentase sebagai acuan penilaian yang disesuaikan dengan tabel diskripsi kriteria nilai hasil belajar sebagai berikut ini:
Tabel 1. 1 Data Tingkat Nilai Hasil Belajar Siswa Kriteria No
Nilai (%)
1
85-100
Istimewa
2
75-84
Baik Sekali
3
65-74
Baik
4
55-64
Cukup
5
45-54
Kurang
6
35-44
Kurang Sekali
7
25-34
Gagal
19
2. Aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar IPA : dengan analisis tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar IPA. Aktifitas siswa meliputi minat, perhatian, partisipasi, yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam proses belajar mengajar. Data hasil observasi menggunakan skala penilaian dengan rentan nilai dalam bentuk angka (4,3,2,1) untuk aktifitas siswa yang berarti angka 1= kurang, 2= Cukup, 3= baik, 4= sangat baik dengan cara memeberikan tanda (˅) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai tersebut dihitung dengan rumus:
𝑁=
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
3. Aktivitas guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran IPA yang dianalisis seperti aktivitas siswa dengan skala penilaian yang sama.
H. Indikator Pencapaian Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya (Arikunto, 1993: 105). Ketika mencapai ketuntasan hasil belajar melalui beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan hasil belajar tersebut sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa diakhiri. Penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatan hasil belajar siswa ini dapat dikatakan berhasil apabila
20
80% dari jumlah siswa yang ada dapat mencapai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. I. Sistematika penulisan Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB 1: pendahuluan menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, indikator pencapaian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : kajian pustaka, memuat tentang pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian hasil belajar, macam-macam hasil belajar, teori belajar, pengertian IPA, tujuan dan fungsi IPA, ruang lingkup IPA, standar kompetensi mata pelajaran IPA, kurikulum IPA, pengertian energi, pengertian model Quantum Learning, pelaksanaan model Quantum Learning, manfaat model Quantum Learning. BAB III: pelaksanaan penelitian, meliputi subjek penelitian yang berisi tentang tempat dan waktu penelitian, deskripsi tindakan siklus Pertama, tindakan siklus Kedua,dan tindakan siklus Ketiga. BAB IV: hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi per siklus dan pembahasan. BAB V: penutup, meliputi: kesimpulan dan saran.
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Hasil Belajar 1. Definisi Belajar Sebelum membicarakan pengertian hasil belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, akan tetapi selalu mengacu pada prinsip yang sama yaitu, setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Kemampuan untuk belajar ini secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Beberapa ahli dalam pendidikan memberikan definisi belajar sebagai berikut. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan satu lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2003: 2). Morgan (Purwanto, 2002: 84) mengemukakan belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau
pengalaman. Arti belajar dalam kehidupan manusia selalu penuh dengan kegiatan yang dilakukan secara sengaja maupun secara tiba-tiba, apabila
22
seorang telah belajar maka paling tidak ada sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau kesiapan terhadap hal lain yang berhubungan dengan subjek yang dipelajarinya (Sudjarwo, 1989: 139). Dan lebih lanjutnya belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan kearifan menjadi tindakan (Daryanto dan Raharjo, 2012: 25). Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990: 21). Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian
kegiatan
misalnya
dengan
membaca,
mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 1994: 22). Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungan (Ahmadi, 1991: 17). Belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh perhubungan berkondisi antara stimulus dan respons, bagi seorang behavioris belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respon tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan, dan menurut teori Gesalt belajar adalah penemuan unsur-unsur didalam ikatan keseluruhan (Surakhmad, 1994: 65). Belajar adalah tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Mudjiono dkk, 2002: 7).
23
Kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian ilmu. Untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha menusia untuk memenuhi kebutuhanya mendapat ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dalam diri seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan, 2008: 11). Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih luas (Sardiman, 1994: 33) Uraian beberapa definisi belajar diatas, aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Baharuddin & Esa (2007: 15), ciri-ciri belajar meliputi: a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku. b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen. c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
24
Menurut (Sriyanti dkk, 2009: 19) Proses belajar sampai pada hasil produk belajar dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengalaman dan Latihan
Perubahan Perilaku
Proses Belajar
Gambar 2.1 Proses Belajar
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang, yaitu pada perubahan tingkah lakunya sebagai hasil dari interaksi (hubungan) dengan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Dengan belajar seseorang akan mendapatkan pengetahuan atau ilmu yang sebelumnya belum dimilikinya. Hal yang paling penting dari belajar adalah akan memberikan pengetahuan yang memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan yang dijalaninya, baik itu berupa konsep, teori ataupun dalam bentuk pengalaman. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Hasil belajar setiap individu dipengaruhi oleh faktor belajar siswa. Syah (2003: 144) menyebutkan tiga faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar.
25
a. Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari siswa belajar. Faktor dari dalam (internal) meliputi dua aspek, fisiologi dan psikologis. 1) Fisiologi, faktor ini meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Kondisi psikologis, faktor ini meliputi kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi dan kemampuan kognitif. 2) Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. a) Lingkungan sosial yang dimaksud adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada kehadirannya ataupun tidak langsung hadir. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu rumah, sekolah dan masyarakat. b) Lingkungan non sosial meliputi keadaan udara, waktu belajar, cuaca, lokasi gedung sekolah dan alat-alat pembelajaran. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi, model dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Dengan demikian guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam memberikan pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani siswa sesuai dengan kondisinya untuk menunjang
26
keberhasilan belajar. Hal tersebut dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu dengan yang lainnya berbeda. Salah satu yang mempengaruhi belajar adalah faktor pendekatan belajar (approach to learning), yang didalamnya terdapat
model
pembelajaran.
Joyce
(Trianto,
2010:
22)
menyatakan bahwa model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Tepat tidaknya
guru
menggunakan
model
pembelajaran,
turut
menentukan bagaimana hasil belajar yang dicapai siswa. Maka dalam penelitian ini membicarakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu model pembelajaran. Menurut Purwanto (1987: 106) mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan yaitu: a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, dan b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 3. Hasil Belajar Setelah
mengetahui
pengertian
belajar
dan
faktor
yang
mempengaruhinya, maka akan dikemukakan apa itu hasil belajar. (Sudjana, 2005: 5) menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya
27
adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian
luas
mencakup
bidang
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik. Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Ibrahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Djamarah, 1996: 23). Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993: 94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program yang telah memenuhi kebutuhan siswa. Kemajuan hasil belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan ketrampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan,
28
sikap, dan ketrampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai suatu materi atau belum. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (subsumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran Pengetahuan Alam. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam suatu bahasan atau kompetensi tertentu. 4. Macam-Macam Hasil Belajar Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pemahaman
konsep
(aspek
kognitif),
ketrampilan
proses
(aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan
29
oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa mampu memahami serta mengerti apa yang dia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang dia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dia lakukan. Menurut Sumaatmadja (2005: 2-3) konsep merupakan suatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hari seseorang dan telah tergambar dalam pikiran. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkrit ataupun gagasan yang abstrak. b. Ketrampilan Proses Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Ketrampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. Indrawati (1993: 3) merumuskan bahwa ketrampilan proses merupakan keseluruhan ketrampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya. Selanjutnya Indrawati menyebutkan ada enam aspek ketrampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi,
30
pengukuran,
mengkomunikasikan,
memberi
penjelasan
atau
interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan suatu ekperimen. c. Sikap Menurut Lange dalam Azwar (1998: 3), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas ketiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. Sementara menurut Sardiman (1996: 275), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individuindividu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Dalam hubunganya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep dimana domain yang sangat berperan adalah domain kognitif. 5. Teori Belajar Pada mulanya teori-teori belajar itu dikembangkan dan dipilih oleh para ahli psikologi karena masing-masing melukiskan mekanismemekanisme psikologi tertentu yang penting bagi belajar (Gredler, 1994: 12). Adapun beberapa teori menurut Sardiman (1994: 31-37) yaitu:
31
a. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya Menurut teori ini, jiwa manusia itu terdiri dari berbagai daya, seperti daya berfikir, mengenal, mengingat, mengamati, dll. Berdasarkan pandangan ini maka yang dimaksud dengan belajar adalah usaha melatih daya-daya itu agar berkembang, sehingga kita dapat berfikir, mengingat, dan sebagainya (Ahmadi, 1991: 16) b. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gesalt Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagianbagian / unsur. Menurut aliran teori belajar ini, seseorang belajar jika mendapatkan insight, insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. c. Teori belajar menurut Ilmu jiwa Asosiasi Ilmu jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang sangat terkenal yakni: 1) Teori konektionisme Thorndike menyatakan bahwa perilaku belajar manusia ditentukan oleh stimulus yang ada di lingkungan sehingga menimbulkan respons secara refleks. Stimulus yang terjadi setelah sebuah perilaku terjadi akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
32
2) Teori conditioning Edwin R Gutrie menyatakan bahwa, peningkatan hasil belajar secara berangsur-angsur yang dicapai karena kedekatan asosiasi antara stimulus dan respons. B. Hakekat Energi dalam Mata Pelajaran IPA 1. Pengertian IPA Ilmu Pengentahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sifat ilmiah. Pendidikan pengetahuan alam di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah bermanfaat bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar (Depag, 2004: 205). 2. Tujuan dan Fungsi IPA Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat pengetahuan alam dalam kehidupan sehari-hari untuk melanjutkan pendidikan kejenjang pendidikan selanjutnya (Departemen Agama, 2004: 206). Adapun tujuan pembelajaran sains atau IPA disekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006) dimaksudkan untuk: 1) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha berdasarkan
keberadaan,
ciptaanya.
33
keindahan,
dan
keteraturan
Esa alam
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya. 3. Ruang Lingkup IPA Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/ MI menurut (BNSP, 2006) meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan. 2) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaanya. 3) Energi dan perubahanya. 4) Bumi dan alam semesta 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Standar kompetensi mata pelajaran Pengetahuan Alam adalah:
34
1) Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, berkerjasama, dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan. 2) Mampu menerjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan disekitar rumah dan madarasah. 3) Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkungan pengalaman. 4) Mampu memanfaatkan pengetahuan alam dan merancang/ membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip pengetahuan alam dan mampu mengelola lingkungan disekitar (Departemen Agama, 2004: 208) 5. Kurikulum IPA Kurikulum IPA menyelesaikan perkembangan informasi ilmu dan program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi IPA menjamin keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Penguasaan kecakapan hidup, prinsip-prinsip alam, kemampuan bekerja, dan bersikap ilmiah sekaligus pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia. 6. Pengertian Energi Nursuhud (2006: 01) Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (energy is the capacity for
35
doing work). Menurut Hukum Termodinamika pertama, energi bersifat kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversi dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Sumber utama energi di bumi adalah matahari (Arifin et. all, 2008: 64). Energi dibagi menjadi beberapa jenis: 1) Energi Panas Matahari Matahari adalah sumber energi terbesar di Bumi. Matahari menghasilkan energi panas. Energi ini termasuk energi alami. Panas matahari sangat
diperlukan
makhluk hidup seperti
mengeringkan pakaian, mengeringkan padi, dll. 2) Energi Cahaya Cahaya adalah salah satu bentuk energi yang dapat menjadikan terang sehingga kita bisa melihat benda dengan jelas. Energi cahaya secara alami dihasilkan oleh matahari. Selain menjadikan terang, energi cahaya juga diperlukan oleh tumbuhan untuk memasak makananya. Makanan yang dihasilkan tumbuhan digunakan sebagai sumber energi untuk manusia sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas. 3) Energi Gerak Gerak merupakan salah satu bentuk energi yang diperlukan untuk suatu keperluan tertentu. Berputarnya kincir angin disebabkan adanya energi dari udara yang bergerak. Udara yang bergerak ini dinamakan angin. Walaupun tidak nampak, angin juga
36
membawa energi. Konsep ini menunjukan bahwa energi tidak nampak namun dapat dirasakan. Energi gerak secara alami dihasilkan oleh angin dan air. 4) Energi Bunyi Bunyi
merupakan
salah
satu
bentuk
energi
yang
keberadaanya tidak dapat dilihat akan tetapi bisa dirasakan. Adanya energi bunyi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia salah satunya adalah untuk mengenali suara. 5) Energi Listrik Listrik juga merupakan salah satu dari bentuk energi yang banyak berpengaruh dalam kehidupan manusia. Energi listrik juga tidak nampak akan tetapi dapat kita rasakan. Manfaat energi listrik salah satunya adalah untuk memfungsikan benda-benda yang dapat bekerja hanya bila dialiri dengan arus listrik seperti kipas angin, setrika dll (Rositawati, 2008: 87) Masing-masing dari jenis energi diatas memiliki peranan dan manfaatnya yang berbeda, akan tetapi pembagian jenis energi tidak hanya sebatas yang telah disebutkan diatas karena masih banyak lagi dan sesuai dengan hasil penemuan para ilmuan. Dalam kehidupan sehari-hari adanya energi sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup. Hal tersebut berlangsung karena makhluk hidup khususnya manusia memelurkan daya dukung lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memerlukan udara untuk bernafas,
37
air untuk minum, makanan sebagai sumber kekuatan dan lainnya. Konsep energi yang harus dimengerti oleh siswa adalah bahwa energi itu tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Oleh karena itu energi bisa saja habis apabila pemanfaatnya tidak sesuai dengan kebutuhan atau berlebihan. Selain itu konsep energi yang lainnya adalah bahwa energi itu ada, meskipun tidak nampak namun dapat dirasakan. C. Hakekat Model Quantum Learning 1. Pengertian Model Quantum Learning Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan (Huda, 2014: 192). Quantum Learning adalah suatu model pembelajaran yang menarik dan berkarakter yang disatukan ke dalam praktik pendidikan yang terbaik. Model pembelajaran ini menjalankan secara bersama-sama kegiatan proses belajar antara teori dan praktik. Model ini telah membuktikan dapat meningkatkan prestasi akademik dan memperbaiki sikap siswa terhadap pembelajaran. Ini program yang lengkap, menyatu, penerapan sederhana dari teori ke dalam praktik, yang dapat digunakan segera di dalam ruang kelas. Menurut Porter dan Hernacki (2004: 16) Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang telah terbukti efektif di sekolah dan bisnis bekerja untuk semua tipe orang dan segala usia. Quantum Learning didefinisikan sebagai “interaksi-interaksi yang
38
mengubah energi menjadi cahaya”. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah Massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi. Atau sudah biasa dikenal dengan E= mc². Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya (Porter dan Hernacki, 2004: 16). Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik yang berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai“Suggestology” atau “Suggestopedia”. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memberikan sugesti positif yaitu mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan media
pembelajaran
untuk
memberikan
kesan
besar
sambil
menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif (Porter dan Hernacki 2008: 14). Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa Quantum Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mengedepankan suasana yang menyenangkan selama pembelajaran, baik melalui penataan kelas,
penggunaan berbagai media maupun
pemberian sugesti atau motivasi positif. Model Quantum Learning bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus untuk menghidupkan kembali kegembiraan dan kecintaan siswa dalam
39
belajar. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam keefektifan pembelajaran adalah perasaan senang dari siswa itu sendiri. Seperti yang disampaikan oleh Hernowo ( 2007: 17) bahwa “Dan penciptaan kegembiraan ini jauh lebih penting ketimbang segala teknik atau metode atau medium yang mungkin dipilih untuk digunakan”. 2. Pelaksanaan Model Quantum Learning Menurut DePorter dan Hernacki (2004: 16) Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP (Program neurolinguistik) dengan teori, keyakinan dan metode kami sendiri. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain seperti: a) Teori otak kanan atau kiri Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional, sisi ini sangat teratur. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi, auditorial,
menempatkan
detail
dan
fakta,
fonetik,
serta
simbolisme. Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan
40
pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi (DePorter dan Hernacki,2004: 38) Kemampuan otak kanan dan otak kiri sangatlah berbeda, sehingga jika kita hanya memanfaatkan kemampuan salah satu bagian otak, maka hasilnya tidak akan maksimal. Tetapi jika kita mampu memanfaatkan kedua belah otak tersebut, maka hasilnya akan maksimal. Widiatmoko (2008: 19) bahwa otak manusia akan optimal jika otak kanan dan kirinya seimbang. b) Teori otak 3 in 1 Widiatmoko (2008: 17) mengemukakan bahwa otak manusia terdiri dari tiga bagian utama yaitu Neocortex, Limbic System, dan Reptilian Complex. Dan berikut ini adalah fungsi dari bagian-bagian tersebut : 1) Reptilian Complex: Bagian otak dekat dengan bagian atas leher ini berkerja mengendalikan sebagian besar fungsi naluriah tubuh, seperti bernafas. 2) Limbic System: Bagian otak ini berkerja mengendalikan emosi, seksualitas, dan berperanan penting dalam memori. 3) Neocortec: Otak ini digunakan untuk berpikir, berbicara, melihat, mendengar, dan mencipta. Hal itu juga diperkuat oleh para ahli lainnya. DePorter dan Hernacki (2004: 26) mengutarakan bahwa otak anda mempunyai tiga bagian dasar : batang atau “otak reptile”, sistem limbik, atau
41
“otak mamalia”, dan “neokorteks”. Seorang peneliti Dr. Paul Mac Lean, menyebutnya “otak triune” karena terdiri dari tiga bagian, masing-masing berkembang pada waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi kita. c) Pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinetik). DePorter dan Hernacki (2004: 112) berpendapat bahwa Pada awal pengalaman belajar, salah satu di antara langkahlangkah pertama kita adalah mengenali modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, atau kinestetik (V-A-K). Seperti yang diusulkan istilah-istilah ini, orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial melakukannya melaui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Dengan mengetahui modalitas masing-masing siswanya, akan lebih mempermudah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru dapat mengatasi berbagai hambatan yang dialami siswa mengenai kemampuan memahami pelajaran. d) Teori kecerdasan ganda DePorter et. all (2007: 96) mengemukakan multi kecerdasan dengan istilah SLIM-n-BIL, yaitu : 1) Spasial-Visual yaitu berpikir dalam citra gambar. 2) Linguistik-Verbal yaitu berpikir dalam kata-kata.
42
3) Interpersonal yaitu berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. 4) Musikal-Ritmik yaitu berpikir dalam irama dan melodi. 5) Naturalis yaitu berpikir dalam acuan alam. 6) Badan-Kinestetik yaitu berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik. 7) Intrapersonal yaitu berpikir secara reflektif. 8) Logis-Matematis yaitu berpikir dengan penalaran. e) Pendidikan holistik (menyeluruh) Pendidikan secara holistik berarti pendidikan tersebut tidak hanya terbatas pada kegiatan di lingkungan kelas saja dengan mempelajari materi-materi pelajaran. Pendidikan menyeluruh mencakup ruang lingkup yang luas seperti penataan ruang, penataan kesiapan siswa secara fisik dan mental. Selain itu dalam pendidikan tersebut juga harus melibatkan lingkungan sekitar. Berbicara merupakan
salah
mengenai satu
lingkungan
faktor
utama
sekitar, yang
lingkungan
mempengaruhi
perkembangan anak. Secara garis besar, ada tiga klasifikasi lingkungan perkembangan utama yang lazim dikenal, yakni lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam konteks pendidikan, tiga macam lingkungan tersebut dikenal sebagai tripusat pendidikan (Semiawan, 1999: 195).
43
f) Belajar berdasarkan pengalaman Menurut Haryono (2013: 110) belajar berdasarkan pengalaman dikenal dengan istilah TANDUR yaitu: 1) Tumbuhkan yaitu menumbuhkan minat, sertakan diri mereka, buat mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan diajarkan. 2) Alami yaitu menciptakan pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan untuk mengetahui”. 3) Namai yaitu menyediakan kata kunci, konsep, rumus, strategi. 4) Demonstrasikan yaitu memberikan kesempatan siswa untuk mengkaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati. 5) Ulangi yaitu merekatkan gambaran keseluruhan. Ini dapat dilakukan melalui pertanyaan, post tes, penugasan atau membuat ikhtisar hasil belajar lainnya. 6) Rayakan yaitu pengakuan untuk penyelesaian , partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan pengetahuan. g) Belajar dengan simbol (metaphoric learning). Penggunaan media atau alat peraga di dalam pembelajaran sangat membantu siswa dalam pemahaman materi. Hal ini seperti yang disampaikan DePorter dan et. all (2007: 67) bahwa “Sebuah gambar lebih berarti daripada seribu kata. Jika Anda menggunakan
44
alat peraga dalam situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. h) Simulasi/ permainan. Permainan akan sangat membantu siswa dalam menciptakan motivasi untuk selalu belajar dan peningkatan kemampuan pemahaman siswa. Hal tersebut disebabkan karena permainan dapat menimbulkan kesenangan bagi siswa. Sehingga jika siswa sudah senang diharapkan hasil belajar siswa juga akan meningkat. Berdasarkan uraian diatas, telah diterangkan mengenai beberapa cara dalam pelaksanaan model Quantum Learning sebagai
upaya
untuk
mewujudkan
tujuan
dari
kegiatan
pembelajaran melaui model tersebut. Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning dengan cara: 1) Kekuatan Ambak Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan Hernacki, 2004: 48). Motivasi sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam belajar,karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja
45
setelah mempelajari suatu materi dan dihubungkan pada dunia nyata. Motivasi itu sendiri dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut Semiawan (1999: 294) “Adalah disadari bahwa diantara faktor internal dan eksternal, faktor internal yang memiliki sumbangan yang besar bagi terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif serta hasil pendidikan yang memuaskan”. Adapun salah satu faktor psikologis yang sangat potensial untuk mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah motivasi. 2) Penataan lingkungan belajar Penataan lingkungan sangat diperlukan dalam proses belajar dan mengajar, karena dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya. Kartadinata dan Dantes (1997: 87) menjelaskan “Manajemen kelas yang baik terarah kepada upaya pencegahan munculnya perilaku bermasalah, dan penataan lingkungan fisik merupakan unsur penting dalam manajemen
kelas.
Penataan
kelas
akan
mempengaruhi
keterlibatan dan partisipasi peserta didik, dan penataan secara fisik harus sejalan dengan tujuan pembelajaran”. 3) Memupuk sikap juara Hambatan dominan yang ada dalam diri siswa adalah tidak adanya sikap juara. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
46
faktor, diantaranya adalah komentar negatif dari orang- orang sekitar. DePorter dan Hernacki (2008: 24) mengatakan bahwa “Seorang guru seharusnya lebih sering memberikan pujian kepada siswa agar kemauan belajar siswa tetap terjaga. 4) Menemukan gaya belajar yang tepat Menurut DePorter dan Hernacki (2004: 110) “Gaya belajar anda adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Dalam Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja. Dengan memperhatikan modalitas yang dimiliki oleh setiap anak, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Kita dapat menentukan gaya belajar yang tepat. 5) Membiasakan mencatat Kegiatan mencatat merupakan salah satu kegiatan yang kurang menyenangkan bagi siswa. Hal ini mungkin disebabkan karena bentuk catatannya yang membosankan, yang terdiri dari beribu-ribu kata tanpa adanya gambar-gambar atau visualisasi. Hal tersebut dapat dirubah dengan cara memberikan berbagai warna, simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri. Alasan pertama untuk mencatat adalah bahwa mencatat meningkatkan daya ingat. (DePorter dan Hernacki, 2004: 146).
47
6) Membiasakan membaca Membaca adalah kegiatan untuk mendapatkan sebuah informasi melalui sebuah teks bacaan. Sehingga kegiatan membaca sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Schank dalam Mahfudz (2012: 3) menyatakan Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku pengetahuan yang lain. 7) Jadikan anak lebih kreatif Siswa yang kreatif adalah siswa yang mempunyai rasa ingin tahu, suka mencoba hal-hal baru dan senang bermain. Untuk menumbuhkan sikap kreatif ini guru harus menjauhkan siswa dari perasaan takut akan suatu kegagalan, menumbuhkan keberanian untuk mengambil resiko serta selalu mendorong siswa untuk mencoba hal-hal baru. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu memecahkan masalah dengan berbagai cara dan menghasilkan ide-ide baru dalam belajarnya. Measelle dalam Mahfudz (2012: 34) Ciptakanlah pembelajaran yang terbuka (divergen) agar kemampuan berpikir kreatif siswa berkembang.
48
8) Melatih kekuatan memori anak Memori atau ingatan, merupakan bagian penting dari otak. Gamon dan Bragdon (2008: 76) berpendapat bahwa “Ingatan
adalah
mitra
dalam
mengembangkan
semua
keterampilan mental lain”. Otak kita mengingat lebih baik terhadap hal-hal yang mengesankan bagi kita. Hal ini, seperti yang disampaikan DePorter dan Hernacki (2004: 214) bahwa “Pada umumnya, kita paling ingat informasi yang dicirikan oleh salah satu atau beberapa hal berikut ini : (a) Asosiasi indrawi, terutama visual. (b) Konteks emosional, seperti cinta, kebahagiaan, dan kesedihan. (c) Kualitas yang menonjol atau berbeda. (d) Kebutuhan untuk bertahan hidup. (e) Hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi. (f) Hal-hal yang diulang-ulang. (g) Hal-hal yang pertama dan terakhir dalam suatu sesi. 3. Manfaat Model Quantum Learning Setiap
metode
pembelajaran
memiliki
kelebihan
dan
kelemahan, oleh karena itu di dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak mungkin seorang guru hanya menerapkan salah satu metode saja. Sehingga jika dalam pembelajaran, guru menerapkan berbagai metode pembelajaran, maka pembelajaran tersebut akan mempunyai banyak
49
manfaat. Menurut DePorter dan Hernacki (2008: 13) belajar menggunakan Quantum Learning akan didapatkan berbagai manfaat yaitu: Sikap positif, motivasi, ketrampilam belajar seumur hidup, kepercayaan diri, dan sukses. Quantum Learning sebagai falsafah mengajar berusaha menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan dengan cara melibatkan semua unsur yang ada pada diri siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam penerapannya Quantum Learning mengkombinasikan beberapa metode
dan strategi
pembelajaran yang ada
guna
menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa. Apabila Quantum Learning benar-benar dijadikan sebagai falsafah mengajar, guru akan berhasil dalam memberikan materi dan lebih dicintai siswannya. Sebagai falsafah, Quantum Learning harus benar-benar terpatri dalam kehidupan guru bahwa mengajar harus memberikan energi semangat kepada siswa. Tentunya, falsafah ini tidak dihidupkan pada saat guru mengajar saja, melainkan harus dihidupkan juga dalam kehidupan sehari-hari guru tersebut.
50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini meliputi: lokasi penelitian, waktu penelitian, dan keadaan siswa 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pedalangan 02, alamat: Jl. Jatimulyo No. 4 Pedalangan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Jawa Tengah 50268, Indonesia. Visi: Terbentuk peserta yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, dan berprestasi sebagai tunas bangsa yang berkualitas. Misi: a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b) Meningkatkan budi pekerti yang luhur. c) Meningkatkan mutu pendidikan secara efektif. d) Meningkatkan motivasi peserta didik serta kedisiplinan dalam segala aspek kegiatan yang mandiri dan bertanggung
jawab.
Pemilihan
sekolah
ini
bertujuan
untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah negeri tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada akhir tahun ajaran 2014/ 2015, yaitu bulan April sampai dengan Mei 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar
51
mengajar yang efektif di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan masing-masing siklus satu kali pertemuan (2x35 menit). Siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin, 04 Mei 2015. Siklus kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Mei 2015. Siklus ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015. Mata pelajaran yang menjadi fokus penelitian adalah Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok energi. Penelitian ini dilaksanakan didalam ruang kelas III dan diluar ruangan kelas SD Negeri Pedalangan 02 Banyumanik Semarang. 3. Keadaan Siswa Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah semua siswa kelas III SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Jumlah keseluruhan adalah 29 siswa dengan komposisi 13 siswi perempuan dan 16 siswa laki-laki. Rata-rata usia siswa-siswi adalah 8-9 tahun. Menurut Jean Peaget kemampuan perkembangan intelektual pada usia tersebut adalah oprasional konkret dimana siswa sudah mempunyai kemampuan konservasi, klasifikasi, seriasi dan konsep angka. Proses berfikir anak pada tahap ini berpusat pada peristiwa-peristiwa konkrit yang terlihat oleh anak (Sriyanti dkk, 2009: 97). Konservasi sendiri adalah sebuah kemampuan yang terbentuk sebagai hasil dari akumulasi pengalaman lingkungan (teachability). Selanjutnya latar belakang siswa-siswi secara umum berasal dari keluarga menengah kebawah. Adapun nama siswa-siswi adalah sebagai berikut:
52
Tabel 3. 1 Daftar Nama Siswa Kelas III SDN Pedalangan Kec. Banyumanik Kota Semarang Tahun 2014/ 2015 No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Melby Nadia Udanti Armalita
Perempuan
2
Aisyah Azzahra Zytma Kustono
Perempuan
3
Alifah Ayu Maharanisa
Perempuan
4
Arya Putra Prasetya
Laki- laki
5
Azimnas Taufan „Ilmi Amaratani
Laki- laki
6
Dhanu Ari Budianto
Laki- laki
7
Dicky Maulana Saputra
Laki-laki
8
Dimas Nur Wahyudi
Laki- laki
9
Farel Adytama
Laki- laki
10
Favian Agatha Putra
Laki- laki
11
Favian Bagas Setiarso
Laki- laki
12
Irdhini Septia Ayu Anggraini
Perempuan
13
Krisna Satria Wibowo
Laki- laki
14
Mei Saroh
Perempuan
15
Meisa Ayu Wulandari
Perempuan
16
Muhammad Faqih Ulil Albab
Laki- laki
17
Nor Diah Ayu Wulandari
Perempuan
53
18
Novi Syarifah Nuraini
Perempuan
19
Rahman Nur Isnaini
Perempuan
20
Reza Hernando Dwitomo
Laki- laki
21
Ruchiana Dita Sabila
Perempuan
22
Shalsa Diva Putri Rahmawati
Perempuan
23
Tanaya Fadhil Daniswara
Laki- laki
24
Gladis Desta Qassanul Haqq
Perempuan
Lanjutan Tabel 3.1
25
Cyndy Cahya Ningrum
Perempuan
26
Izaas Ishdhiharsyah
Laki- laki
27
Sekti Budiyanto
Laki- laki
28
Yazya Affan W
Laki- laki
29
Yasha Arief
Laki- laki
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1. Siklus Pertama Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: III/ 2
54
a. Standar Kompetensi Memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi, dan sumber energi. b. Kompetensi Dasar dan Indikator Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari- hari. Indikator Kompetensi : 1) Menyebutkan pengertian energi dan macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mengidentifikasi adanya energi panas dan energi cahaya.
c. Tujuan Pembelajaran 1) Setelah memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian dan
macam-macam
energi,
siswa
dapat
menyebutkan
pengertian energi dan membedakan antara energi satu dan lainnya dengan benar. 2) Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan kegunaan sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. 3) Melalui permainan kain lipat, siswa dapat membuat media untuk membuktikan pengaruh energi panas dengan baik. 4) Melalui praktikum, siswa dapat menunjukkan bahwa cahaya merupakan bentuk energi dengan benar.
55
5) Melalui diskusi, siswa dapat menuliskan beberapa pengaruh energi panas dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. 6) Karaktersiswa yang diharapkan : a) Perhatian b) Berani c) Tanggungjawab
d. Materi Pembelajaran Gerak dan Energi (Pengaruh energi panas dan energi cahaya dalam kehidupan sehari-hari) e. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya Jawab 3) Permainan 4) Diskusi 5) Penugasan Pelaksanaan tindakan siklus pertama ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi (observation) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (planning) 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu energi.
56
2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan. 4) Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa. 5) Mempersiapkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran. 6) Mempersiapkan
pengamatan
terhadap
siswa
dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan (acting) Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan dibantu guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah didesain, antara lain: 1) Kegiatan Awal a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. b) Sebelum berdo‟a siswa diajak untuk menyanyikan lagu sikap berdo‟a. c) Guru mengajak siswa bersama-sama untuk berdo‟a terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
57
d) Guru menanyakan keadaan siswa. e) Absensi f) Apersepsi dan Motivasi (1) Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu dengan gerak tubuh agar siswa menjadi semangat sebelum pelajaran dimulai dengan lagu “kalau kau suka hati”. (2) Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
atau
kompetensi yang akan dicapai siswa setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : (1) Guru menyampaikan sedikit materi sebagai pengantar. (2) Guru mempersiapkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran. (3) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi pembelajaran saat ini, yaitu adanya pengaruh energi panas dan energi cahaya. (4) Guru mengajak siswa untuk mengamati matahari sebagai sumber energi bumi. (5) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa akan belajar sambil bermain yang dilakukan secara berkelompok. b) Elaborasi
58
Dalam kegiatan elaborasi : (1) Guru membagi siswa menjadi 5 (lima) kelompok dengan masing-masing anggota kelompok 5-6 orang melalui permainan lingkar anggota. (2) Guru memberikan pada masing-masing kelompok alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum mengenai pengaruh energi panas dan energi cahaya. (3) Masing-masing kelompok bertugas untuk bekerja sama dalam melaksanakan praktikum. (4) Masing-masing siswa dibimbing dan diarahkan untuk aktif mengambil bagian dalam kerjasama kelompok. (5) Masing-masing kelompok menuliskan hasil diskusi mengenai praktikum yang telah dilaksanakan melalui lembar jawab. c) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : (1) Siswa mengerjakan soal tes tertulis. (2) Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. (3) Guru
memberikan
pengarahan
dan
meluruskan
kesalahfahaman dalam kegiatan siswa yang telah dilaksanakan.
59
(4) Guru merumuskan kesimpulan serta memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. d) Kegiatan Akhir (1) Penutup Dalam kegiatan penutup : (a) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan. (b) Guru memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk terus belajar. (c) Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pertemuan selanjutnya. (d) Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu disini senang disana senang sebelum pembelajaran benar-benar berakhir. (e) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo‟a. c. Tahap Observasi (observation) Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Guru bersama dengan kolaborator mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
60
2) kolaborator mengamati aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat pembelajaran. 4) Guru mngamati kemampuan siswa dalam diskusi kelompok dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. d. Refleksi (reflecting) Dalam tahapan refleksi guru melakukan analisis data dengan melakukan kategorisasi dalam penyimpulan data yang telah terkumpul dalam tahapan pengamatan. Dalam tahapan refleksi, guru juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari implementasi tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya. 2. Siklus Kedua Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: III/ 2
a. Standar Kompetensi Memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi, dan sumber energi. b. Kompetensi Dasar dan Indikator Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari- hari.
61
Indikator Kompetensi : 1) Mengidentifikasi adanya pengaruh energi gerak (kincir angin dan kincir air). 2) Menyebutkan macam-macam sumber energi. c. Tujuan Pembelajaran 1) Setelah memperhatikan penjelasan guru mengenai cerita tentang kincir angin, siswa dapat memahami adanya pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. 2) Melalui ketrampilan tangan, siswa dapat membuat kincir dari bahan sederhana dengan baik. 3) Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan macam-macam sumber energi dengan tepat. 4) Melalui permainan, siswa dapat membuktikan adanya pengaruh energi gerak kincir angin dan kincir air bagi kehidupan seharihari dengan benar. 5) Melalui praktikum, siswa dapat mengoprasikan kincir angin dan kincir air dengan baik. 6) Melalui
diskusi
siswa
dapat
menyelesaikan
pembuatan kincir angin dan kincir air dengan baik. 7) Karaktersiswa yang diharapkan : a) Perhatian b) Berani c) Tanggungjawab
62
praktikum
d. Materi Pembelajaran Gerak dan Energi (Sub pokok bahasan energi gerak dan energi kimia dan macam-macam sumber energi. e. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya Jawab 3) Permainan 4) Diskusi 5) Penugasan Pelaksanaan tindakan siklus kedua ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu dengan alur perencanaan (planning), pelaksanaan (acting) observasi (observation) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (planning) 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu pengaruh dan adanya energi gerak dan macam-macam sumber energi. 2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan. 4) Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemapuan siswa.
63
5) Mempersiapkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna
mengetahu
perubahan
dan
pengembangan
dalam
melaksanakan pembelajaran. 6) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 7) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam belajar berdiskusi. 8) Memberi pengakuan atau penghargaan. b. Tahap Pelaksanaan (acting) Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan dibantu guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah didesain, antara lain: 1) Kegiatan Awal a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. b) Sebelum berdo‟a siswa diajak untuk menyanyikan lagu sikap berdo‟a. c) Guru mengajak siswa bersama-sama untuk berdo‟a terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai. d) Guru menanyakan keadaan siswa. e) Absensi f) Apersepsi dan Motivasi
64
(1) Guru
mengingatkan
kembali
pada
pembelajaran
sebelumnya. (2) Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
atau
kompetensi yang akan dicapai siswa setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : (1) Guru menyampaikan sedikit materi sebagai pengantar yaitu mengenai apa itu energi gerak. (2) Guru menyampaikan mengenai macam-macam sumber energi. (3) Guru mempersiapkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran. (4) Guru membagikan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kincir angin dan kincir air. (5) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi pembelajaran saat ini, yaitu energi gerak. (6) Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar kincir dan kincir air dibuku paket. b) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi :
65
(1) Guru membagi siswa menjadi 5 (lima) kelompok dengan masing-masing anggota kelompok 5-6 orang. (2) Guru memberikan pada masing-masing kelompok alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum mengenai adanya pengaruh energi gerak. (3) Masing-masing kelompok bertugas untuk bekerja sama dalam melaksanakan praktikum. (4) Masing-masing
siswa
diminta
untuk
membuat
ketrampilan tangan yaitu kincir angin dan kincir air. (5) Guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk membuktikan adanya pengaruh energi gerak melalui kincir angin dan kincir air. (6) Masing-masing
kelompok
menyampaikan
hasil
diskusinya kepada kelompok lain dengan suara yang lantang. c) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : (1) Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. (2) Guru
memberikan
pengarahan
dan
meluruskan
kesalahfahaman dalam kegiatan siswa yang telah dilaksanakan.
66
(3) Guru merumuskan kesimpulan serta memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Kegiatan Akhir a) Penutup Dalam kegiatan penutup: (1) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi mengenai praktikum yang telah dilaksanakan. (2) Guru memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk terus belajar. (3) Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pertemuan selanjutnya. (4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo‟a. c. Tahap Observasi (observation) Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kolaborator, antara lain: (1) Guru mengamati partisipasi siswa saat kegiatan pembelajaran (2) Guru kolaborator mengamati aktifitas peneliti dalam mengelola
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung (3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi dapat
penerapan model Quantum Learning yang sedang berlangsung
67
(4) Memberikan pengarahan kepada siswa yang kurang maksimal
dalam mengerjakan soalnya d. Tahap Refleksi (reflecting) Setelah
melakukan
pembelajaran
pada
siklus
Kedua
dan
menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi terhadap pelaksanaan pada siklus kedua dan menyusun rencana (replaning) untuk siklus ketiga dengan tujuan untuk menuntaskan hasil belajar siswa secara lebih maksimal. 3. Siklus Ketiga Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: III/ 2
a. Standar Kompetensi Memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi, dan sumber energi. b. Kompetensi Dasar dan Indikator Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari. Indikator Kompetensi : 1) Meunjukan adanya pengaruh energi listrik dan bunyi. 2) Menyebutkan manfaat sumber energi. c. Tujuan Pembelajaran
68
1) Setelah memperhatikan penjelasan guru mengenai macammacam sumber energi, siswa dapat menyebutkan manfaat sumber macam-macam sumber energi dengan benar. 2) Melalui simulasi dengan alat musik, siswa dapat menunjukkan adanya energi bunyi yang dihasilkan dengan baik. 3) Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan kegunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. 4) Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan beberapa pengaruh energi listrik dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. 5) Melalui drill, siswa dapat menuliskan beberapa manfaat sumner energi dengan baik.
6) Karaktersiswa yang diharapkan : a) Perhatian b) Berani c) Tanggungjawab d. Materi Pembelajaran Gerak dan Energi (pokok bahasan energi listrik dan energi bunyi serta pengaruh sumber energi. e. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya Jawab
69
3) Permainan 4) Diskusi 5) Drill 6) Penugasan Pelaksanaan tindakan siklus ketiga ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting) observasi dan interpretasi (observasing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (planning) 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu energi listrik dan energi bunyi. 2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan. 4) Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemapuan siswa. 5) Mempersiapkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran.
70
6) Mempersiapkan
pengamatan
terhadap
siswa
dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan (acting) Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan dibantu guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah didesain, antara lain: 1) Kegiatan Awal a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. b) Sebelum berdo‟a siswa diajak untuk menyanyikan lagu sikap berdo‟a. c) Guru mengajak siswa bersama-sama untuk berdo‟a terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai. d) Guru menanyakan keadaan siswa. e) Absensi f) Apersepsi dan Motivasi (1) Guru
mengingatkan
kembali
pada
pembelajaran
sebelumnya. (2) Guru mengajak siswa untuk sejenak melakukan pemanasan agar lebih terasa semangat.
71
(3) Guru memberikan sugesti pada siswa bahwa belajar itu menyenangkan dan mudah bila dilakukan dalam keadaan hati yang senang. (4) Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
atau
kompetensi yang akan dicapai siswa setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : (1) Guru menyampaikan sedikit materi sebagai pengantar (2) Guru mempersiapkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran. (3) Guru mencontohkan kepada siswa mengenai adanya energi listrik melalui alat yang ada dalam ruangan (kipas angin dan lampu). (4) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi pembelajaran saat ini, yaitu energi listrik dan bunyi. (5) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan alat musik masing-masing. b) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : (1) Guru bersama dengan siswa memainkan alat musik yang sudah dibawa masing-masing siswa yaitu pianika.
72
(2) Guru meminta siswa untuk membunyikan alat musik pianika untuk membuktikan adanya energi bunyi. (3) Salah satu siswa mempraktikan didepan kelas dan siswa yang lain mendengarkan. (4) Guru meminta beberapa siswa untuk membuktikan bahwa bunyi juga memiliki energi. (5) Bersama-sama
siswa
maju
kedepan
untuk
membunyikan alat musik. (6) Setelah selesai dengan menunjukkan adanya energi bunyi. (7) Beberapa siswa diminta untuk maju kedepan kelas dan menghidupkan
kipas
angin
dan
lampu
untuk
membuktikan adanya pengaruh energi listrik.
c) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : (1) Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. (2) Guru
memberikan
pengarahan
dan
meluruskan
kesalahfahaman dalam kegiatan siswa yang telah dilaksanakan
73
(3) Guru merumuskan kesimpulan serta memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3) Kegiatan Akhir a) Penutup Dalam kegiatan penutup : (1) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang diberikan guru mengenai manfaat dari sumber energi. (2) Guru memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk terus belajar. (3) Guru mengajak siswa untuk menyayikan lagu gambang suling. (4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo‟a.
c. Tahap Observasi (observation) Tim peneliti (Guru dan Kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas model Quantum Learning. Pada tahap ini dilaksanakan
observasi/
pengamatan
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran berlangsung antara lain: 1) Guru melakukan pengamatan partisipasi siswa saat mengikuti
pembelajaran.
74
2) Guru kolaborator melakukan pengamatan terhadap peneliti saat
mengelola pmbelajaran. 3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning. 4) Guru memberikan pengarahan terhadap siswa yang masih
kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya. d. Tahap Refleksi (reflecting) Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis dan membuat kesimpulan pelaksanaan model Quantum Learning dalam peningkatan pemahaman konsep energi dalam mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Dalam prosedur penelitian, peneliti juga membuat indikator keberhasilan dari apa yang mau ditingkatkan dalam penelitian ini, yakni: 1) Pemahaman siswa terhadap konsep energi yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam proses belajar mengajar. 2) Hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah ditentukan sebelumnya. 3) Efektifitas atau tingkat keberhasilan model Quantum Learning dikatakan berhasil karena perolehan skor di atas rata-rata nilai KKM: 70 hasil pengamatan terhadap siswa dan aktifitas guru meningkat lebih baik dalam pembelajaran.
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan pengamatan pra siklus di SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Pengamatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 April 2015 selama satu pertemuan (2x35 menit) pelajaran dengan dibantu oleh guru kolaborator. Dalam pengamatan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga peneliti dapat mengetahui keadaan nyata yang terjadi dilapangan. Berdasarkan pengamatan terhadap keadaan siswa, diperoleh hasil survei sebagai berikut, antara lain: a. Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPA. b. Siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lama, apabila pembelajaran dilaksanakan dengan cara konvensional, yaitu dengan metode ceramah. c. Siswa kelas III tergolong kelompok siswa yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang sering bertanya mengenai materi yang diterangkan guru.
76
d. Jika metode ceramah terlalu sering digunakan maka pembelaran akan kurang berhasil, karena pengembangan potensi siswa menjadi kurang maksimal jika dilihat dari tipe belajar siswa. e. Rendahnya nilai IPA siswa kelas III khususnya pada kompetensi dasar “memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi dan sumber energi”. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklussiklus pembelajaran yang dilakukan. Sebelum sampai pada pemaparan setiap siklus akan di deskripsikan hasil belajar siswa sebelum tindakan siklus dilakukan, seperti data dibawah ini: a. Data Hasil Belajar Data hasil belajar siswa sebelum tindakan menggunakan tes formatif. Data frekuensi nilai IPA siswa kelas III yang masih tergolong rendah ditunjukkan pada table 4.1. Tabel 4. 1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan No
Nilai
Frekuensi
Persentase
1
85-100
0
0%
2
75-84
7
24%
3
65-74
7
24%
4
55-64
5
17%
5
45-54
7
24%
6
35-44
3
10%
77
Kategori
Istimewa
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
7
25-34
0
0%
Jumlah
29
100%
Rata-rata
62,25
Gagal
Tabel 4.1 dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Frekuensi Nilai Siswa Sebelum Tindakan
Data hasil yang terlihat pada tabel 4.1 dapat diuraikan dengan keterangan tabel yang meliputi nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), jumlah siswa yang memenuhi KKM, dan jumlah nilai siswa yang masih di bawah KKM yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk persen (%). Adapun tabel keterangan sebagai berikut: Tabel 4. 2 Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan No
Keterangan
Tes Awal
1
Nilai Terendah
35
2
Nilai Tertinggi
80
78
3
Nilai Rata-rata Kelas
62, 25
4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70
5
Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM
10
6
Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM
19
7
Persentasi Siswa yang Mencapai KKM
34%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 10 anak (34%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 anak (66%). Hasil data ini membuktikan banyaknya hasil belajar siswa yang masih rendah atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Oleh karena itu, hasil data tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Cara yang dipakai peneliti agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu dengan menerapkan model Quantum Learning dalam kegiatan pembelajaran di SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. 2. Siklus Pertama Kegiatan proses belajar mengajar pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Mei 2015. Adapun kegiatan pembelajarannya dilaksanakan di dalam ruang kelas III dan di luar ruang kelas, dengan jumlah peserta 29 siswa. Proses pembelajaran
79
mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut data dari hasil penelitian pada siklus pertama: a. Hasil Pengamatan dan Hasil Belajar Siswa Pada siklus pertama data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Berikut tabel mengenai hasil pengamatan pada siswa. Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus Pertama No
Frekuensi
Persentase
Kategori
4
4
14%
Sangat Baik
3
10
34%
Baik
2
14
48%
Cukup
1
1
3%
Kurang
4
5
17%
Sangat baik
3
14
48%
Baik
2
7
24%
Cukup
1
2
7%
Kurang
4
9
31%
Sangat Baik
16
55%
Baik
4
14%
Cukup
Sekor
1
Minat
2
3
Aktifitas
Perhatian
3
Partisipasi
2
80
1
0
0%
Kurang
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa pembelajaran tindakan siklus pertama minat siswa dalam kategori cukup, perhatian siswa dalam kategori baik, dan partisipasi siswa dalam kategori baik. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus pertama, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang, sebanyak 3 siswa atau 7%; kategori cukup, sebanyak 5 siswa atau 17%; kategori baik, sebanyak 10 siswa atau 34%; kategori baik sekali, sebanyak 7 siswa atau 24%; dan kategori istimewa, sebanyak 4 siswa atau 14%. Jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 16 siswa atau 55%. Keseluruhan nilai hasil belajar tersebut ditunjukkan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus Pertama No
Nilai
Frekuensi
Persentase
Kategori
1
85-100
4
14%
Istimewa
2
75-84
7
24%
Baik Sekali
3
65-74
10
34%
Baik
4
55-64
5
17%
Cukup
5
45-54
3
10%
Kurang
6
35- 44
0
0%
Kurang Sekali
81
7
25-34
0
Jumlah Rata-rata
0%
Gagal
100%
29 71, 29
Dari tabel 4.4 tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagi berikut:
Gambar 4.2 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus Pertama
b. Hasil Pengamatan terhadap guru Hasil pembelajaran
pengamatan siklus
terhadap
pertama
guru
ditunjukkan
pada oleh
kegiatan table
4.5.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama tersebut didapatkan skor 27 atau 56,25% dari skor maksimal 48. Adapun perincian dari 12 aspek penilaian yang ada adalah 4 aspek penilaian memperoleh masing-masing 4 skor, 4 aspek penilaian memperoleh masing-masing 3 skor, 3 aspek penilaian memperoleh
82
skor masing-masing 2 skor,dan 1 aspek penilaian memperoleh 1 skor. Tabel 4. 5 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus Pertama No
Kegiatan
4
1
Apersepsi dan Pemberian Motivasi
˅
2
Ketepatan dan daya tarik media
˅
3
Penjelasan Materi
4
Penjelasan metode Quantum Learning
5
Teknik pembagian kelompok
6
Pengelolaan kegiatan diskusi
7
Pemberian pertanyaan/ tugas
8
Kemampuan melakukan evaluasi
9
Memberikan
3
2
1
˅
penghargaan
˅ ˅ ˅ ˅ ˅
individu/
˅
kelompok 10
Menentukan nilai individu dan kelompok
11
Menyimpulkan materi pembelajaran
12
Menutup pembelajaran
Keterangan Tabel 4.5 SB = Sangat Baik (4) B = Baik (3) C = Cukup (2) K = Kurang (1)
83
˅ ˅ ˅
c. Refleksi (reflecting) Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut: 1) Siswa
yang
melakukan
kegiatan
sesuai
dengan
yang
diperintahkan guru hanya siswa-siswa yang aktif saja, hal ini ditunjukan dengan perolehan skor minat siswa dalam kategori cukup. 2) Aktivitas
siswa
dalam
hal
perhatian
dan
partisipasi
memperoleh skor dalam kategori baik. 3) Nilai rata-rata kelas sudah menunjukkan perubahan yang signifikan yaitu 71,29%, dan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 16 siswa atau 55%. 4) Aktifitas
guru
masih
perlu
ditingkatkan
dalam
hal
menyimpulkan materi pembelajaran, menjelaskan metode Quantum Learning, menentukan nilai individu dan kelompok, dan kemampuan melakukan evaluasi. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebegai berikut: 1) Memberikan motivasi kepada siswa agar meningkatkan minat belajar dari kategori cukup menjadi lebih baik lagi.
84
2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan agar minat, perhatian, dan partisipasi siswa lebih meningkat. 3) Memperbaiki dan meningkatkan aktifitas guru yang masih memperoleh skor kurang dan cukup menjadi lebih baik. 3. Siklus Kedua Siklus kedua dilaksanakan pada hari kamis, 14 Mei 2015. Adapun kegiatan pembelajarannya dilaksanakan di dalam ruang kelas III dan di luar ruang kelas dengan jumlah peserta 29 siswa. Proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan intrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut data dari hasil penelitian pada siklus kedua: a. Hasil Pengamatan terhadap siswa Pada siklus kedua, data siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus kedua ditunjukkan pada tabel 4.6. Dari hasil pengamatan itu menunjukkan minat siswa dalam kategori sangat baik, perhatian siswa dalam kategori sangat baik, dan partisipasi siswa dalam kategori sangat baik.
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus Kedua No
Skor
Kategori
Frekuensi
85
Persentase
Kategori
4
16
55%
Sangat Baik
3
13
45%
Baik
2
0
0%
Cukup
1
0
0%
Kurang
4
17
59%
Sangat Baik
3
12
41%
Baik
2
0
0%
Cukup
1
0
0%
Kurang
4
15
52%
Sangat Baik
3
14
48%
Baik
2
0
0%
Cukup
1
0
0%
Kurang
1
Minat
2
Perhatian
3
Partisipasi
Adapun data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes formatif sebagai berikut (tabel 4.7): Tabel 4.7 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus Kedua No
Nilai
Frekuensi
Persentase
Kategori
1
85-100
11
38%
Istimewa
2
75-84
6
21%
Baik Sekali
3
65-74
10
34%
Baik
86
4
55-64
2
7%
Cukup
5
45-54
0
0%
Kurang
6
35-44
0
0%
Kurang Sekali
7
25-34
0
0%
Gagal
Jumlah
Rata-rata
29
100%
79, 60
Berdasarkan data tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, sebanyak 2 siswa atau7%; kategori baik sebanyak 10 siswa atau 34%; kategori baik sekali, sebanyak sebanyak 6 siswa atau 21%; dan kategori istimewa, sebanyak 11 siswa atau 38%. Jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 23 siswa atau 79, 35%. Dari tabel 4.7 tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus Kedua
87
b. Hasil pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan terhadap guru yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran siklus kedua ditunjukkan oleh tabel 4.8. Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua mendapatkan perolehan skor 39 atau 81,25% dari skor maksimal 48. Adapun perincian dari 12 aspek penilaian yang ada adalah 6 aspek penilaian memperoleh masing-masing 4 skor, 3 aspek penilaian memperoleh masing-masing 3 skor, 3 aspek penilaian memperoleh skor masing-masing 2 skor. Tabel 4. 8 Hasil Pengamatan Aktifitas Guru pada Siklus Kedua No
Kegiatan
4
1
Apersepsi dan pemberian motivasi
˅
2
Ketepatan dan daya tarik media
˅
3
Penjelasan Materi
˅
4
Penjelasan metode Quantum Learning
5
Teknik pembagian kelompok
6
Pengelolaan kegiatan diskusi
7
Pemberian pertanyaan/ tugas
8
Kemampuan melakukan evaluasi
9
Memberikan kelompok
penghargaan
88
3
2
˅ ˅ ˅ ˅ ˅
individu/
˅
1
10
Menentukan nilai individu dan kelompok
˅
11
Menyimpulkan materi pembelajaran
˅
12
Menutup pembelajaran
˅
KETERANGAN SB = Sangat Baik (4) B = Baik (3) C = Cukup (2) K = Kurang (1)
c. Refleksi (reflecting) Adapun refleksi dari hasil kegiatan PMB Silkus kedua adalah: a) Siswa mampu membangun kerjasama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisipasi
dalam
kegiatan
dan
tepat
waktu
dalam
melaksanakanya. b) Siswa terlihat lebih semangat dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang mengalami peningkatan baik minat, perhatian, maupun partisipasi siswa. c) Hasil belajar siswa melalui tes formatif juga mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata 71,29% pada siklus pertama menjadi 79,60% pada siklus kedua.
89
d) Aktifitas guru dalam menyimpulkan materi, menentukan nilai individu dan kelompok, dan kemampuan melakukan evaluasi perlu ditingkatkan kembali. 4. Siklus Ketiga Siklus ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015. Siklus ketiga ini dilaksanakan dengan tujuan untuk lebih menyempurnakan data peningkatan hasil belajar agar mencapai 80% indikator keberhasilan belajar keseluruhan siswa dalam mencapai KKM. a. Hasil Pengamatan terhadap siswa Pada siklus ketiga data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Berikut tabel mengenai hasil pengamatan pada siswa:
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus Ketiga No
Frekuensi
Persentase
Kategori
4
23
79%
Sangat Baik
3
6
21%
Baik
2
0
0%
Cukup
1
0
0%
Kurang
19
66%
Sangat Baik
Sekor
1
2
Kategori
Minat
4
Perhatian
90
3
10
34%
Baik
2
0
0%
Cukup
1
0
0%
Kurang
4
26
90%
Sangat baik
3
3
10%
Baik
2
0
0%
Cukup
1
0
0%
Kurang
3
Partisipasi
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa aktivitas siswa terkait minat, perhatian dan partisipasi siswa sudah semakin meningkat. Adapun hasil belajar siswa dengan menggunakan tes formatif diperoleh data
sebagaimana
ditunjukkan oleh
tabel
4.10.
Berdasarkan data tabel 4.10 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus ketiga, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup, sebanyak 2 siswa atau 7%; kategori baik sebanyak 6 siswa atau 21%; kategori baik sekali, sebanyak sebanyak 9 siswa atau 31%; dan kategori istimewa, sebanyak 12 siswa atau 41,4%. Jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 26 siswa atau 90%. Tabel 4.10 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus Ketiga No
Nilai
Frekuensi
91
Persentase
Kategori
1
85-100
12
41%
Istimewa
2
75-84
9
31%
Baik Sekali
3
65-74
6
21%
Baik
4
55-64
2
7%
Cukup
5
45-54
0
0%
Kurang
6
35-44
0
0%
Kurang Sekali
7
25-34
0
0%
Gagal
Jumlah Rata-rata
29
100%
81, 43
Dari tabel 4.10 tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagi berikut:
Gambar 4.4 Grafik Data Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus Ketiga
b. Hasil Pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan terhadap guru yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran siklus ketiga adalah sebagai berikut:
92
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus Ketiga No
Kegiatan
4
1
Apersepsi
˅
2
Ketepatan dan Daya Tarik Media
˅
3
Penjelasan Materi
˅
4
Penjelasan metode Quantum Learning
˅
5
Teknik pembagian kelompok
˅
6
Pengelolaan kegiatan diskusi
˅
7
Pemberian pertanyaan/ tugas
˅
8
Kemampuan melakukan evaluasi
9
Memberikan
penghargaan
3
2
1
˅ ˅
individu/
kelompok ˅
10
Menentukan nilai individu dan kelompok
11
Menyimpulkan materi pembelajaran
˅
12
Menutup pembelajaran
˅
KETERANGAN SB = Sangat Baik (4) B = Baik (3) C = Cukup (2) K = Kurang (1)
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua mendapatkan perolehan skor 45 atau 93,75%
93
dari skor maksimal 48. Adapun perincian dari 12 aspek penilaian yang ada adalah 9 aspek penilaian memperoleh masing-masing 4 skor, 3 aspek penilaian memperoleh masing-masing 3 skor.
c. Refleksi (reflecting) Bedasarkan pada lembar hasil penelitian nilai yang diperoleh pada siklus ketiga lebih meningkat dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. Pada siklus ketiga ini hanya 3 siswa yang belum dapat mencapai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal karena sebab-sebab tertentu sehingga siswa membutuhkan bimbingan labih khusus dari guru maupun orang tua. Akan tetapi indikator keberhasilan telah mencapai 80% dari keseluruhan siswa sehingga penelitian tindakan kelas ini dapat diberhentikan. Refleksi pada siklus
ketiga
yaitu
model
Quantum
Learning
mampu
meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III di SDN Pedaalangan 02 dengan baik. Tindakan penelitian dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga telah cukup untuk memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan aktivitas guru, sehingga penelitian tindakan kelas ini tidak perlu berlanjut kesiklus berikutnya. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Selain
94
aktivitas juga diperoleh peningkatan nilai hasil belajar konsep energi dalam mata pelajaran IPA siswa kelas III SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Adanya
peningkatan
aktivitas
siswa
menunjukkan
bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning telah berhasil. Pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning memiliki banyak teknik, salah satunya yaitu dengan meningkatkan partisipasi individu dalam pembelajaran. Partisipasi individu ini akan membuat siswa merasa penting dan berguna dalam setiap kegiatan pembelajaran.Siswa akan tersugesti untuk terus semangat dalam belajar, dan memiliki anggapan bahwa belajar itu menyenangkan. Proses pengamatan selama kegiatan penelitian, diperoleh data bahwa kegiatan siswa dalam pembelajaran tergolong aktif. Sebelum diadakan tindakan, kegiatan siswa hanya seputar mendengarkan penjelasan guru yang diselingi menulis dan membaca melalui perintah guru. Setelah diadakan tindakan, kegiatan siswa mengalami perubahan yaitu didominasi dengan kegiatan menulis, berinteraksi dengan teman, anak merasa lebih nyaman, dan berperan aktif dalam pembelajaran. Semua kegiatan tersebut merupakan
indikator
keberhasilan
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan model Quantum Learning. Peningkatan hasil belajar konsep energi dalam mata pelajaran IPA dapat dilihat dengan adanya peningkatan persentase siswa memperoleh nilai mencapai KKM atau lebih seperti yang telah tercantum dalam data
95
frekuensi nilai hasil belajar siswa kelas III dari mulai sebelum tindakan, setelah tindakan siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Secara lebih rinci perkembangan hasil belajar IPA konsep energi siswa kelas III SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang dalam penelitian dapat dilihat pada rincian tabel beberapa siklus sebagai berikut: 1. Siklus Pertama Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan siklus pertama diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang telah disusun dalam bentuk frekuensi. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk tabel yang berisikan nilai tertinggi, nilai terendah, siswa yang telah mencapai nilai KKM, siswa yang belum mencapai nilai KKM dan persentase. Adapun tabel hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Pertama No
Keterangan
Nilai
1
Nilai Terendah
45
2
Nilai Tertinggi
90
3
Nilai Rata-rata Kelas
71, 29
4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70
5
Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM
16
6
Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM
13
96
7
Persentase Siswa yang Mencapai KKM
55%
Data menunjukkan bahwa siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 16 siswa yaitu 55% sedangkan siswa yang masih mencapai hasil dibawah KKM adalah 13 siswa dengan persentase 38%. Hasil belajar siswa dalam PMB siklus pertama ini telah mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian yang dapat dilihat dari perolehan nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata kelas, jumlah siswa yang masih di bawah KKM dan jumlah siswa yang telah memenuhi KKM. 2. Siklus Kedua Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan siklus kedua diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang telah disusun dalam bentuk frekuensi. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk tabel yang berisikan nilai tertinggi, nilai terendah, siswa yang telah mencapai nilai KKM, siswa yang belum mencapai nilai KKM dan persentase. Adapun tabel hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4. 13 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Kedua No
Keterangan
Tes Awal
1
Nilai Terendah
55
2
Nilai Tertinggi
100
97
3
Nilai Rata-rata Kelas
79, 60
4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70
5
Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM
23
6
Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM
6
7
Persentase Siswa yang Mencapai KKM
79%
Data menunjukkan bahwa siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 23 siswa yaitu 79% sedangkan siswa yang masih mencapai hasil dibawah KKM adalah 6 siswa dengan persentase 21%. Hasil belajar siswa dalam PMB siklus kedua ini telah mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian dan siklus pertama yang dapat dilihat dari perolehan nilai tertinggi, nilai terendah, ratarata kelas, jumlah siswa yang masih di bawah KKM dan jumlah siswa yang telah memenuhi KKM. 3. Siklus Ketiga Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan siklus ketiga diperoleh data nilai hasil belajar siswa yang telah disusun dalam bentuk frekuensi. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk tabel yang berisikan nilai tertinggi, nilai terendah, siswa yang telah mencapai nilai KKM, siswa yang belum mencapai nilai KKM dan persentase. Adapun tabel hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
98
Tabel 4. 14 Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus Ketiga No
Keterangan
Tes Awal
1
Nilai Terendah
60
2
Nilai Tertinggi
100
3
Nilai Rata-rata Kelas
81, 43
4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70
5
Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM
26
6
Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM
3
7
Persentase Siswa yang Mencapai KKM
90%
Dari paparan hasil penelitian dari siklus pertama sampai pada siklus ketiga diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan dibawah ini: Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa No
Keterangan
Sebelum Tindakan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Nilai Terendah
35
45
55
60
2
Nilai Tertinggi
80
90
100
100
3
Rata-rata Nilai
62,25
71,29
79,60
81,43
4
Siswa yang Mencapai KKM
10
16
23
26
5
Persentase
34%
55%
79%
90%
99
Data diatas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan perolehan skor terendah yang semula 35 menjadi 60, dan perolehan nilai tertinggi yang semula 80 menjadi 100. Selain itu peningkatan juga dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang mencapai nilai sesuai KKM yaitu yang semula sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 10 siswa dan setelah dilaksanakan tindakan siklus satu meningkat menjadi 16 siswa , kemudian meningkat menjadi 23 siswa pada siklus kedua, dan meningkat menjadi 26 siswa pada siklus ketiga yang mencapai nilai sesuai KKM. Berdasarkan tabel 4. 15 dapat dibuat grafik nilai rata-rata siswa sebelum tindakan, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga.
30 25 20 15 10 5 0
19 10
26
23 16
13 6
Sebelum Tindakan
Siklus I
Siswa yang Mencapai KKM
Siklus II
3 Siklus III
Siswa dibawah KKM
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep Energi
Berdasarkan keseluruhan tindakan siklus yang telah dilaksanakan, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan model Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep Energi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil peningkatan nilai hasil belajar yang terjadi pada
100
setiap siklus, selain itu keberhasilan juga dapat dilihat bersadarkan data pengamatan aktifitas siswa yang menunjukkan peningkatan pencapaian skor setiap siklusnya. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III SDN Pedalangan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang diperoleh selama dalam penelitian ini yang mencakup hasil dari pra siklus, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning ini dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep energi pada siswa kelas III SDN Pedalangan 02 Banyumanik. Hasil belajar meningkat secara signifikan yaitu 89, 7%. Hal ini terbukti nilai rata-rata kelas pada pra siklus 62, 25% dengan 10 siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 71, 29% dengan 16 siswa yang mencapai KKM pada siklus pertama meningkat menjadi 79, 60% dengan 23 siswa yang mencapai KKM pada siklus kedua dan meningkat menjadi 81, 43% dengan 26 siswa yang mencapai KKM pada siklus ketiga. B. Saran- Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, akan disampaikan beberapa saransaran yang diharapkan dapat menjadi landasan untuk melakukan berbagai tindakan perbaikan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Siswa diharapkan lebih semangat dalam belajar khususnya pada mata pelajaran IPA agar dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal dengan terus meningkatkan motivasi dari dalam diri sendiri dan
102
menganggap semua pembelajaran itu mudah bila dilakukan dengan sungguh-sungguh. 2. Bagi Guru Seorang guru diharapkan mampu mengelola kegiatan pembelajaran sedemikian rupa agar apa yang menjadi tujuan dari pada pembelajaran itu dapat tercapai dengan maksimal. Salah satu usaha untuk mewujudkan
tujuan
pembelajaran
adalah
ketepatan
dalam
menggunakan model, metode, strategi ataupun pendekatan yang sesuai. Sehingga kegiatan pembelajaran menjadi sarana bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan, mengasah kemampuan dan pemenuh rasa ingin tahu siswa akan suatu hal yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. 3. Bagi Sekolah Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah serta jajaran komite yang juga ikut berkecimpung dalam penyelenggaraan tersebut hendaknya mampu memenuhi apa yang menjadi tanggung jawab dari masing- masing pihak yaitu dengan menyalurkan ide atau gagasan yang dapat membantu mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan pembelajaran tersebut.
103
DAFTAR PUSTAKA
Abtokhi, Ahmad. 2008. SAINS Untuk PGMI/PGSD. Malang: UIN Malang. Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arifin, Mulyati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku. Jakarta: PT Setia Purna Invers. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Derektorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. DePorter Bobbi, Hernacki Mike. 2004. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. ______________2008. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Gredler, Margaret E. Bell. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hadiat. 1996. Alam Sekitar Kita1:Ilmu Pengetahuan Alsm untuk Sekolah Dasar Kelas 3. Jakarta: Balai Pustaka Hamri, S. 2007. Jendela IPA 3A Lingkungan dan Alam Sekitar SD/ MI. Solo: Tiga Serangkai. Hamruni. Strategi Pembelajaran. Yogjakarta. Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikan: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Kepel Press. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
104
Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press. Mahfudz, Asep. 2012. Cara Cerdas Mendidik yang Menyenangkan (Berbasis Super Quantum Teaching). Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Priyono dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Surakarta: Mentari Pudjanarsa, Astu, Nursuhud Djati. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: ANDI. Poerwadarminto, WJS. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rifanto, Reza. 2010. 3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Slameto. 2001. Belajar dan Faktor- faktor dalam Pembelajaran. Bandung : Press Media. Sriyanti, Lilik dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Widiatmoko, Irwan. 2008. Super Great Memory. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/29/model-pembelajaranquantum-quantum-learning/.
105
LAMPIRAN
106
Lampiran 6
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SD Negeri Pedalangan 02
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: III/ 2
Materi Pokok
:Energi
Hari/ Tanggal
: Senin, 04 Mei 2015
Alokasi Waktu
:1 x Pertemuan(2 x 35 Menit)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi, dan sumber energi. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari- hari. Indikator Kompetensi : 1. Menyebutkanpengertian energi dan macam-macam energi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mengidentifikasi adanya energi panas dan energi cahaya. C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian dan macam- macam energi, siswa dapat menyebutkan pengertian energi dan membedakan antara energi yang satu dengan lainnya dengan benar. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan kegunaan sumber energi panas dalam kehidupan sehari- hari dengan tepat. 3. Melalui permainan kain lipat, siswa dapat merancang media untuk membuktikan pengaruh energi panas dengan baik.
4. Melalui praktikum, siswa dapat menunjukkan bahwa cahaya merupakan bentuk energi dengan benar. 5. Melalui diskusi, siswa dapat menuliskan beberapa pengaruh energi panas dan cahaya dalam kehidupan sehari- hari dengan benar.
6. Karaktersiswa yang diharapkan : a. Perhatian b. Berani c. Tanggungjawab D. Materi Pembelajaran
108
E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Permainan 4. Diskusi 5. Penugasan
F. Media Pembelajaran 1. Media dan Alat a. Es Batu dan 2 piring b. Kaca Pembesar dan Korek Api c. Dua helai kain d. Air e. Wadah 2. Sumber Pembelajaran a. Buku paket IPA kelas III Akrab Dengan Dunia IPA Halaman117-134. Pengarang Much. Azam, dkk. Penerbit : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Tahun 2008. b. Buku paket
IPA BSE
Ilmu Pengetahuan Alam
Dan
Lingkunganku untuk kelas III hal 69- 78. Pengarang: Mulyati Arifin, dkk. Penerbit: Setia Purna Invers, Pusat Perbukuan Departemen G. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
No
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
Dalam kegiatan pendahuluan : Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam.
109
± 5 Menit
Sebelum berdo‟ a siswa diajak untuk menyanyikan lagu sikap berdo‟a. Guru mengajak siswa bersama- sama untuk berdo‟ a terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai. Guru menanyakan keadaan siswa. Absensi Apersepsi dan Motivasi -
Guru mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran.
2
Inti
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : Guru menyampaikan sedikit materi sebagai pengantar tentang pengertian dan macam- macam energi. Guru mempersiapkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi pembelajaran saat ini, yaitu energi panas dan energi cahaya. Guru mengajak siswa untuk mengamati matahari sebagai sumber energi panas dan cahaya. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : Guru membagi siswa menjadi 5 (lima)
110
± 60 Menit
kelompok dengan masing- masing anggota 5 - 6 orang melalui permainan lingkar anggota. Guru memberikan pada masing- masing kelompok alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum mengenai energi panas dan energi cahaya. Masing-masing kelompok bertugas untuk bekerja sama dalam melaksanakan praktikum. Masing-masing kelompok menulis dan menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok lain dengan suara yang lantang. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : Siswa mengerjakan soal tes tertulis. Guru bertanya jawab mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa. Guru memberikan pengarahan dan meluruskan kesalahfahaman dalam kegiatan siswa yang telah dilaksanakan. Guru merumuskan kesimpulan serta memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3
Penutup
Dalam kegiatan penutup : Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan.
111
± 5 Menit
Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “ Disini senang disana senang”. Guru memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk terus belajar. Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pertemuan selanjutnya Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo‟a.
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
Instrumen/ Soal
Memahami pengertian energi dan macammacam energi dalam kehidupan sehari- hari.
Tertulis
Tes
Mengidentifikasi adanya pengaruh energi panas dan energi
112
Terlampir
cahaya.
Instrumen Penilaian Soal Siklus 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat! Soal IPA Materi Energi Kelas III 1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan . . . . a. pertumbuhan
c. usaha
b. perkembangan
d. pemanasan
2. Sumber energi utama yang dimuka bumi adalah . . . . a. air
c. baterai
b. angin
d. matahari
3. Macam- macam energi dibawah ini, kecuali. . . . a. energi panas
c. energi cahaya
b. energi gerak
d. energi katrol
4. Es batu yang meleleh disebabkan oleh adanya pengaruh energi . . . . a. udara
c. panas
b. angin
d. Turbin
5. Tubuh kita mendapatkan energi dari. . . . a. makanan
c. getaran
b. olah raga
d. gerak Benda
6. Pernyataan berikut ini yang tidak benar adalah . . . . a. sumber energi terbesar adalah matahari b. energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha c. energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber energi cahaya d. energi dapat dilihat dan dapat diperbarui
113
7. Selain sebagai sumber energi panas, matahari juga merupakan sumber energi . . . a. gerak
c. air
b. bunyi
d. cahaya
8. Tumbuhan memerlukan energi matahari untuk. . . . a. memasak makananya
c. berevolusi
b. bersalin
d. berpindah tempat
9. Sumber energi yang tidak akan pernah habis persediaannya adalah . . . . a. bensin
c. makanan
b. minyak tanah
d. matahari
10. Yang bukan merupakan kegunaan dari sumber energi matahari adalah. . . . a. mengeringkan pakaian
c. menggerakkan benda
b. mengeringkan bahan makanan
d. penghasil energi panas
11. Benda yang dapat memberikan energi pada benda lain untuk melakukan usaha disebut. . . . a. pemanasan energi
c. sinar energi
b. sumber energi
d. pembentukan energi
12. Baju yang basah setelah dijemur pada siang hari, cepat menjadi kering akibat
pengaruh energi . . . .
a. kimia
c. bunyi
b. matahari
d. potensial
13. Suatu benda yang menghasilkan energi disebut . . . . a. sumber energi
c. sumber mata air
b. sumber gerak
d. sumber bunyi
14. Zat makanan dibuat oleh tumbuhan pada daun dengan menggunakan energi . . . . a. air
c. cahaya
b. listrik
d. potensial
15. Berikut ini yang bukan merupakan sifat energi adalah. . . . a. energi mampu mengubah bentuk benda b. energi mampu menggerakkan benda
114
c. energi tidak dapat di lihat d. energi dapat di ciptakan
Kunci Jawaban! 1. c
6. d
11. b
2. d
7. d
12. b
3. d
8. a
13. a
4. c
9. d
14. c
5. a
10. c
15. D
Format Kriteria Penilaian
115
Lembar Penilaian Siswa Nilai Sikap No
Nama
Minat 1 2 3 4 1
1 Melby Nadia Udanti 2 Aisyah Azzahra Z. K 3 Alifah Ayu M 4 Arya Putra Prasetya 5 Azimnas Taufan ‘Ilmi A 6 Dhanu Ari Budianto 7 Dicky Maulana S 8 Dimas Nur Wahyudi 9 Farel Adytama 10 Favian Aghata Putra 11 Favian Bagas Setiarso 12 Irdhini Septia Ayu A 13 Krisna Satria Wibowo 14 Mei Saroh 15 Meisa Ayu Wulandari 16 Muhammad Faqih U 17 Nor Diah Ayu W 18 Novi Syarifah Nuraini 19 Rahman Nur Isnaini 20 Reza Hernando D 21 Ruchiana Dita Sabila 22 Shalsa Diva Putri R 23 Tanaya Fadhil D 24 Gladis Desta QH
116
Perhatian 2
3
NA
Partisipasi 4
1 2
3
4
Ket
25 Cyndy Cahya Ningrum 26 Izaaz Isdhiharsyah 27 Sekti Budiyanto 28 Yazya Affan W 29 Yasha Arief
Keterangan: SB
= Sangat Baik (4)
C
= Cukup (2)
B
= Baik (3)
K
= Kurang (1)
CATATAN : NA = Nilai keseluruhan siswa Nilai afektif dan psikomotor+ Nilai kognitif Nilai =
X 100
2 Nilai Kognitif = Benar x 5 + Nilai diskusi
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa
Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065 Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Pedalangan 02
117
Rumiati, S. Pd. M. Si NIP. 19650921 198806 2 002 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SD Negeri Pedalangan 02
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: III/ 2
Materi Pokok
:Energi
Hari/ Tanggal
: Kamis, 14 Mei 2015
Alokasi Waktu
:1 x Pertemuan(2 x 35 Menit)
I. Standar Kompetensi Memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi, dan sumber energi. J. Kompetensi Dasar dan Indikator Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari- hari. Indikator Kompetensi : 3. Mengidentifikasi adanya pengaruh energi gerak (kincir angin dan kincir air) 4. Menyebutkan macam-macam sumber energi K. Tujuan Pembelajaran 7. Setelah memperhatikan penjelasan guru mengenai macam-macam sumber energi, siswa dapat membedakan antara sumber energi yang satu dengan lainnya dengan benar.
118
8. Melalui ketrampilan tangan, siswa dapat membuat kincir dari bahan sederhana dengan baik. 9. Melalui permainan lari estafet, siswa dapat menjelaskan bahwa gerak dipengaruhi oleh adanya angin dengan baik. 10. Melalui praktikum, siswa dapat menunjukkan adanya pengaruh energi gerak pada kincir angin dan air dengan tepat. 11. Melalui diskusi, siswa dapat menuliskan beberapa pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari- hari dengan benar.
12. Karaktersiswa yang diharapkan : a. Perhatian b. Berani c. Tanggungjawab L. Materi Pembelajaran
119
M. Metode Pembelajaran 6. Ceramah 7. Tanya Jawab 8. Permainan 9. Ketrampilan Tangan 10. Diskusi 11. Penugasan N. Media Pembelajaran 1. Media dan Alat f. Kertas warna g. Sedotan h. Jarum i. Plastisin j. Gunting k. Gabus l. Kertas Keras m. dll 2. Sumber Pembelajaran c. Buku paket IPA kelas III Akrab Dengan Dunia IPA Halaman117-134. Pengarang Much. Azam, dkk. Penerbit : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Tahun 2008. 120
d. Buku paket
IPA BSE
Ilmu Pengetahuan Alam Dan
Lingkunganku untuk kelas III hal 69- 78. Pengarang: Mulyati Arifin, dkk. Penerbit: Setia Purna Invers, Pusat Perbukuan Departemen O. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
No
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
Dalam kegiatan pendahuluan :
± 5 Menit
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. Sebelum berdo‟ a siswa diajak untuk menyanyikan lagu sikap berdo‟a. Guru mengajak siswa bersama- sama untuk berdo‟ a terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai. Guru menanyakan keadaan siswa. Absensi Apersepsi dan Motivasi -
Guru mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran.
-
Guru mensugesti siswa dengen mengatakan bahwa” Belajar IPA itu menyenangkan”
2
Inti
Eksplorasi
121
± 60 Menit
Dalam kegiatan eksplorasi : Guru menyampaikan sedikit materi sebagai pengantar Guru mempersiapkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang akan dipelajari. Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi pembelajaran saat ini, yaitu energi gerak dan kimia. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar kincir angin dan kincir air dibuku paket. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : Guru membagi siswa menjadi 5 (lima)kelompok dengan masing- masing anggota kelompok 5 - 6 orang melalui permainan lingkar anggota. Masing- masing anak dalam setiap kelompokdiberi bahan untuk membuat kincir angin dan kincir air. Masing- masing kelompok melakukan pemainan estafet dengan membawa kincir angin. Masing-masing kelompok membuktikan pengaruh energi gerak air pada kincir air melalui keran. Masing- masing kelompok menuliskan dan menyampaikan hasil diskusinya
122
kepada kelompok lain dengan suara yang lantang. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : Siswa mengerjakan soal latihan. Guru bertanya jawab mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa Guru memberikan pengarahan dan meluruskan kesalahfahaman dalam kegiatan siswa yang telah dilaksanakan Guru merumuskan kesimpulan serta memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3
Penutup
Dalam kegiatan penutup : Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan. Guru memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk terus belajar. Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pertemuan selanjutnya. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “kalau kau suka hati”. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo‟a.
P. Penilaian
123
± 5 Menit
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
Instrumen/ Soal
Menunjukkan pengaruh energi gerak.
Menyebutkan macam-
Tertulis
Tes
Terlampir
macam sumber energi.
Instrumen Penilaian Soal Siklus 2 Jawablah soal latihan di bawah ini dengan tepat! Soal IPA Materi Energi Kelas 3
1. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut . . . . a. energi kimia
c. energi gerak
b. gerak benda
d. mengalir
2. Benda yang dapat memberikan energi pada benda lain untuk melakukan suatu kegiatan disebut. . . . a. sumber energi
c. kekuatan energi
b. energi sumber
d. energi potensial
3. Hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat . ... a. dibentuk
c. dimusnahkan
b. diciptakan
d. diperbarui
124
4. Benda cair bergerak dengan cara . . . . a. menggelinding
c. meluncur
b. berputar
d. mengalir
5. Sumber energi terbesar dibumi adalah . . . . a. angin
c. listrik
b. matahari
d. kincir air
6. Kincir angin tidak dapat digunakan untuk . . . . a. menggiling gandum
c. memompa air
b. mengeringkan pakaian d. membangkitkan listrik 7. Manfaat yang dapat langsung diperoleh dari energi matahari ialah . . . . a. mengeringkan pakaian c. memompa air b. menggiling gandum
d. membangkitkan listrik
8. Selain panasnya, makhluk hidup memanfaatkan . . . .matahari. a. bentuk
c. ukuran
b. cahaya
d. jarak
9. Generator yang digerakkan kincir air dapat menghasilkan energi . . . . a. gerak
c. cahaya
b. listrik
d. panas
10. Tubuh manusia mendapatkan energi dari . . . . a. minyak bumi
c. listrik
b. makanan
d. limbah
125
11. Alat yang menghasilkanenergi gerak adalah . . . . a. televisi, kompor dan lemari es b. gunting, palu dan gergaji c. kipas angin, bor ,dan blender d. radio, handpone dan termometer 12. Secara alami energi gerak dihasilkan oleh . . . . a. bumi dan matahari
c. matahari dan angin
b. bumi dan air
d. angin dan air
13. Energi tidak dapat dilihat akan tetapi dapat . . . . a. dirasakan b. dimusnahkan c. diciptakan d. disentuh 14. Sumber energi yang digunakan pada kincir angin adalah . . . . a. listrik b. energi matahari c. angin d. air 15. Jika makin deras aliran air, maka gerakan kincir air akan . . . . a. semakin cepat berputar b. semakin lambat c. tetap d. semakin beraturan
126
Kata Kunci! 1. c
6. B
11. c
2. a
7. A
12. d
3. c
8. B
13. a
4. d
9. A
14. c
5. b
10. B
15. a
Format Kriteria Penilaian Lembar Penilaian Siswa Nilai Sikap No
Nama
Minat 1 2 3 4 1
1 Melby Nadia Udanti 2 Aisyah Azzahra Z. K 3 Alifah Ayu M 4 Arya Putra Prasetya 5 Azimnas Taufan ‘Ilmi A 6 Dhanu Ari Budianto 7 Dicky Maulana S 8 Dimas Nur Wahyudi 9 Farel Adytama 10 Favian Aghata Putra 11 Favian Bagas Setiarso 12 Irdhini Septia Ayu A 13 Krisna Satria Wibowo 14 Mei Saroh 15 Meisa Ayu Wulandari
127
Perhatian 2
3
NA
Partisipasi 4
1 2
3
4
Ket
16 Muhammad Faqih U 17 Nor Diah Ayu W 18 Novi Syarifah Nuraini 19 Rahman Nur Isnaini 20 Reza Hernando D 21 Ruchiana Dita Sabila 22 Shalsa Diva Putri R 23 Tanaya Fadhil D 24 Gladis Desta QH 25 Cyndy Cahya Ningrum 26 Izaaz Isdhiharsyah 27 Sekti Budiyanto 28 Yazya Affan W 29 Yasha Arief
Keterangan: SB
= Sangat Baik (4)
C
= Cukup (2)
B
= Baik (3)
K
= Kurang (1)
CATATAN : NA = Nilai dari keseluruhan yang diperoleh siswa Nilai sikap + Nilai tes formatif Nilai =
X 100 2
Nilai tes formatif = benar x 5 + nilai diskusi
Semarang, 14 Mei 2015
128
Guru Kelas 3
Mahasiswa
Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065 Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Pedalangan 02
Rumiati, S. Pd. M. Si NIP. 19650921 198806 2 002
129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SD Negeri Pedalangan 02
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: III/ 2
Materi Pokok
:Energi
Hari/ Tanggal
: Rabu, 27 Mei 2015
Alokasi Waktu
:1 x Pertemuan(2 x 35 Menit)
Q. Standar Kompetensi Memahami berbagai cara gerak benda, hubunganya dengan energi, dan sumber energi. R. Kompetensi Dasar dan Indikator Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari- hari. Indikator Kompetensi : 5. Menyebutkan benda yang dipengaruhi energi listrik. 6. Mengidentifikasi sumber energi bunyi. 7. Menuliskan beberapa manfaat sumber energi S. Tujuan Pembelajaran 13. Setelah memperhatikan penjelasan guru mengenai manfaat sumber energi, siswa dapat menyebutkan manfaat sumber energi dengan benar. 14. Melalui Simulasi dengan alat musik, siswa dapat menunjukan adanya energi bunyi yang dihasilkan dengan baik. 15. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan macam-macam alat yang menghasilkan bunyi dengan benar. 16. Melalui diskusi, siswa dapat menuliskan macam-macam alat yang dipengaruhi oleh energi listrik dengan benar.
130
5. Karaktersiswa yang diharapkan : a. Perhatian b. Berani c. Tanggungjawab T. Materi Pembelajaran
U. Metode Pembelajaran 12. Ceramah 13. Tanya Jawab 14. Simulasi 15. Diskusi 16. Penugasan
131
V. Media Pembelajaran 1. Media dan Alat n. Pianika o. Seruling p. Kipas Angin 2. Sumber Pembelajaran e. Buku paket IPA kelas III Akrab Dengan Dunia IPA Halaman117-134. Pengarang Much. Azam, dkk. Penerbit : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Tahun 2008. f. Buku paket
IPA BSE
Ilmu Pengetahuan Alam Dan
Lingkunganku untuk kelas III hal 69- 78. Pengarang: Mulyati Arifin, dkk. Penerbit: Setia Purna Invers, Pusat Perbukuan Departemen W. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
No
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
Dalam kegiatan pendahuluan : Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. Sebelum berdo‟ a siswa diajak untuk menyanyikan lagu sikap berdo‟a. Guru mengajak siswa bersama- sama untuk berdo‟ a terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai. Guru menanyakan keadaan siswa. Absensi Apersepsi dan Motivasi -
Guru mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya
132
± 5 Menit
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran.
2
Inti
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : Guru menyampaikan sedikit materi sebagai pengantar yaitu mengenai energi bunyi dan listrik. Guru mempersiapkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi pembelajaran saat ini, yaitu energi bunyi dan energi listrik. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : Guru membagi siswa menjadi 5 (lima) kelompok dengan masing- masing anggota kelompok 5 - 6 orang dengan permainan lingkar anggota. Guru meminta siswa untuk mengeluarkan alat musik yang dibawa masing- masing. Masing- masing memainkan alat musik untuk menghasilkan bunyi. Setelah membuktikan adanya energi bunyi, siswa juga diminta untuk mengamati pengaruh energi listrik melalui alat- alat yang ada diruang kelas. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai alat-alat yang dipengaruhi
133
± 60 Menit
energi listrik. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : Siswa mengerjakan soal latihan. Guru bertanya jawab mengenai hal- hal yang belum diketahui siswa Guru memberikan pengarahan dan meluruskan kesalahfahaman dalam kegiatan siswa yang telah dilaksanakan Guru merumuskan kesimpulan serta memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3
Penutup
Dalam kegiatan penutup :
± 5 Menit
Guru memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk terus belajar. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu gambang suling bersama- sama. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo‟a.
X. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
134
Instrumen/ Soal
Memahami benda yang dipengaruhi energi listrik
Mengidentifikasi
Tertulis
Tes
Terlampir
sumber energi bunyi.
Mengetahui manfaat sumber energi.
Instrumen Penilaian Soal Siklus 3 Jawablah soal latihan di bawah ini dengan tepat! Soal IPA Materi Energi Kelas 3 IPA
1. Sumber energi yang digunakan pada jam tangan adalah . . . . a. matahari
c. batu baterai
b. listrik
d. panas
2. Energi adalah kemampuan untuk melakukan . . . . a. usaha
c. perkembangan
b. pertumbuhan
d. pemanasan
3. Generator yang digerakkan kincir air dapat menghasilkan energi . . . . a. listrik
c. cahaya
b. panas
d. gerak
4. Energi Listrik adalah . . . . a. energi yang dihasilkan oleh mesin kendaraan b. energi yang dihasilkan oleh pengaruh panas bumi c. energi yang dihasilkan oleh arus listrik d. energi yang dihasilkan oleh pengaruh gerak benda
135
5. Pernyataan berikut ini yang tidak benar adalah . . . . a. sumber energi terbesar adalah matahari b. kayu bakar mengeluarkan energi panas c. energi dapat dirasakan dan dapat dilihat d. seterika dapat berfungsi karena adanya listrik 6. Sumber energi utama bagi kehidupan di bumi adalah . . . . a. matahari
c. lampu
b.
d. arang
kompor
7. Berikut ini benda yang menggunakan energi listrik adalah . . . . a. radio
c. matahari
b. lemari
d. jam tangan
8. Benda yang dapat memberikan energi pada benda lain untuk melakukan suatu kegiatan disebut . . . . a. potensial energi
c. sumber alam
b. sumber energi
d. angin
9. Tubuh kita mendapatkan energi dari . . . . a. makanan
c. memanaskan
b. cahaya
d. penghasil energi panas
10. Senar gitar yang dipetik menghasilkan energi . . . . a. cahaya
c. kinetik
b. bunyi
d. kimia
11. Energi listrik dimanfaatkan untuk alat- alat dibawah ini, kecuali . . . . a. Kompor
c. setrika
b. Kulkas
d. kipas angin
12. Energi bunyi dihasilkan oleh benda- benda yang . . . a. Padat
c. bergetar
b. Cair
d. gas
13. Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali . . . . a. Matahari
c. alat musik 136
b. makanan
d. gerak
14. Kincir angin dimanfaatkan untuk membangkitkan energi . . . a. Listrik
c. panas
b. Potensial
d. kimia
15. Kegiatan dibawah ini yang paling banyak memerlukan energi adalah a. Tidur
c. duduk
b. Istirahat
d. olah raga
Kata Kunci 1. c
6.a
11.a
2. a
7. A
12. c
3. a
8. B
13. d
4. c
9. A
14. a
5. c
10. B
15. d
Format Kriteria Penilaian Lembar Penilaian Siswa
137
Nilai No
Nama
Minat 1 2 3 4 1
1 Melby Nadia Udanti 2 Aisyah Azzahra Z. K 3 Alifah Ayu M 4 Arya Putra Prasetya 5 Azimnas Taufan ‘Ilmi A 6 Dhanu Ari Budianto 7 Dicky Maulana S 8 Dimas Nur Wahyudi 9 Farel Adytama 10 Favian Aghata Putra 11 Favian Bagas Setiarso 12 Irdhini Septia Ayu A 13 Krisna Satria Wibowo 14 Mei Saroh 15 Meisa Ayu Wulandari 16 Muhammad Faqih U 17 Nor Diah Ayu W 18 Novi Syarifah Nuraini 19 Rahman Nur Isnaini 20 Reza Hernando D 21 Ruchiana Dita Sabila 22 Shalsa Diva Putri R 23 Tanaya Fadhil D 24 Gladis Desta QH 25 Cyndy Cahya Ningrum 26 Izaaz Isdhiharsyah
138
Perhatian 2
3
NA
Partisipasi 4
1 2
3
4
Ket
27 Sekti Budiyanto 28 Yazya Affan W 29 Yasha Arief
Keterangan: SB
= Sangat Baik (4)
C
= Cukup (2)
B
= Baik (3)
K
= Kurang (1)
CATATAN : NA = Nilai keseluruhan yang diperoleh siswa Nilai sikap + Nilai tes formatif Nilai =
X 100 2
Nilai tes formatif = benar x 5 +nilai diskusi
Semarang, 27 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065 Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Pedalangan 02
Rumiati, S. Pd. M. Si
139
NIP. 19650921 198806 2 002
140
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KEGIATAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL QUANTUM LEARNING SIKLUS PERTAMA Minat KLP
Nama Siswa 4
1
3
2
Dimas
˅
Yasha
˅ ˅
Alifah
2
˅ ˅ ˅
Aisyah
˅
4
3
˅
˅ ˅
˅
˅
˅
˅ ˅ ˅
˅
˅
˅
˅
˅
˅ ˅
˅
141
2 ˅
˅
˅
Ana
1
˅
˅
Isna
Dhini
3
˅ ˅
Icha
4
˅
Gladis
Mei
1
˅
Affan Bagas
2
Partisipasi
Perhatian
˅
˅ ˅
1
3
˅
Cindy
˅ ˅
Diah
5
˅
˅ ˅
Farel
4
˅
˅
Melby
˅
˅ ˅
˅
˅
˅
Reza
˅
Izaz
˅
˅
˅
Dhanu
˅
˅
˅
Diva
˅
˅
˅
Ufan
˅
˅
˅
Vian
˅
˅
˅
Novi
˅
Naya
˅
˅
˅
˅
˅
Sekti
˅
˅
Satria
˅
˅
Taufan
˅
Arya
˅
142
˅ ˅ ˅ ˅
˅ ˅
Dicky
˅
˅
˅
KETERANGAN SB
= Sangat Baik: Skor 4
B
= Baik: Skor 3
C
= Cukup: Skor 2
K
= Kurang: Skor 1
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065
143
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KEGIATAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL QUANTUM LEARNING SIKLUS KEDUA Minat KLP
Nama Siswa 4
1
2
Partisipasi
Perhatian
3
2
1
4
3
2
1
4
Affan
˅
˅
˅
Bagas
˅
˅
˅
Gladis
˅
˅
Dimas
˅
˅
Yasha
˅
Alifah
˅
˅
˅
Mei
˅
˅
˅
˅ ˅ ˅
144
3
˅
2
1
3
Isna
˅
˅
˅
Icha
˅
˅
˅
Ana
˅
˅
˅
Aisyah
˅
˅
˅
Dhini
˅
˅
˅
Diah
4
˅
Cindy
˅
˅
˅
˅
˅
˅
˅
Melby
˅
Farel
˅
˅
Reza
˅
˅
˅
Izaz
˅
˅
˅
Dhanu
˅
˅
Diva
˅
Ufan
˅
Vian
˅
Novi
˅
˅ ˅
˅
˅
˅ ˅
˅
˅
145
˅ ˅
5
Naya
˅
˅
˅
Sekti
˅
˅
˅
Satria
˅
˅
˅
Taufan
˅
˅
˅
Arya
˅
˅
˅
Dicky
˅
˅
˅
KETERANGAN SB
= Sangat Baik: Skor 4
B
= Baik: Skor 3
C
= Cukup: Skor 2
K
= Kurang: Skor 1
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3 Praktikum
Mahasiswa
Murtiningrum, S. Pd
Siti
Nuur
Rochmah NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11
065
146
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KEGIATAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL QUANTUM LEARNING SIKLUS KETIGA Minat KLP
Partisipasi
Perhatian
Nama Siswa 4
3
2
147
1
4
3
2
1
4
3
2
1
1
2
3
Affan
˅
˅
˅
Bagas
˅
˅
˅
Gladis
˅
˅
˅
Dimas
˅
˅
˅
Yasha
˅
Alifah
˅
˅
˅
Mei
˅
˅
˅
Isna
˅
˅
˅
Icha
˅
˅
˅
Ana
˅
˅
˅
Aisyah
˅
˅
˅
Dhini
˅
˅
˅
Cindy
˅
˅
˅
Diah
˅
˅
˅
Melby
˅
˅
˅
Farel
˅
˅
˅
˅
148
˅
4
Reza
˅
˅
Izaz
˅
˅
Dhanu
˅
Diva
˅
Ufan
˅
˅ ˅
˅ ˅ ˅
Vian
5
˅
˅
˅ ˅
˅
˅
Novi
˅
˅
˅
Naya
˅
˅
˅
Sekti
˅
˅
˅
Satria
˅
˅
˅
Taufan
˅
˅
˅
Arya
˅
˅
˅
Dicky
˅
˅
KETERANGAN SB
= Sangat Baik: Skor 4
B
= Baik: Skor 3
C
= Cukup: Skor 2
K
= Kurang: Skor 1
149
˅
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065
150
Lampiran 8
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING SIKLUS Pertama No
Kegiatan
4
1
Apersepsi dan Pemberian Motivasi
˅
2
Ketepatan dan daya tarik media
˅
3
Penjelasan Materi
4
Penjelasan metode Quantum Learning
5
Teknik pembagian kelompok
6
Pengelolaan kegiatan diskusi
7
Pemberian pertanyaan/ tugas
8
Kemampuan melakukan evaluasi
9
Memberikan penghargaan individu/ kelompok
10
Menentukan nilai individu dan kelompok
11
Menyimpulkan materi pembelajaran
12
Menutup pembelajaran
KETERANGAN SB
= Sangat Baik: Skor 4
3
2
1
˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
Lampiran 8
B
= Baik: Skor 3
C
= Cukup: Skor 2
K
= Kurang: Skor 1
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065
Lampiran 8
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING SIKLUS KEDUA No
Kegiatan
4
3
1
Apersepsi dan Pemberian Motivasi
˅
2
Ketepatan dan daya tarik media
˅
3
Penjelasan Materi
˅
4
Penjelasan metode Quantum Learning
˅
5
Teknik pembagian kelompok
˅
6
Pengelolaan kegiatan diskusi
˅
7
Pemberian pertanyaan/ tugas
˅
8
Kemampuan melakukan evaluasi
˅
9
Memberikan penghargaan individu/ kelompok
˅
10
Menentukan nilai individu dan kelompok
˅
11
Menyimpulkan materi pembelajaran
˅
12
Menutup pembelajaran
˅
KETERANGAN SB
= Sangat Baik: Skor 4
B
= Baik: Skor 3
2
1
Lampiran 8
C
= Cukup: Skor 2
K
= Kurang: Skor 1
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065
Lampiran 9
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING SIKLUS KETIGA No
Kegiatan
4
3
1
Apersepsi dan Pemberian Motivasi
˅
2
Ketepatan dan daya tarik media
˅
3
Penjelasan Materi
˅
4
Penjelasan metode Quantum Learning
˅
5
Teknik pembagian kelompok
˅
6
Pengelolaan kegiatan diskusi
˅
7
Pemberian pertanyaan/ tugas
˅
8
Kemampuan melakukan evaluasi
˅
9
Memberikan penghargaan individu/ kelompok
˅
10
Menentukan nilai individu dan kelompok
˅
11
Menyimpulkan materi pembelajaran
˅
12
Menutup pembelajaran
˅
KETERANGAN SB
= Sangat Baik: Skor 4
B
= Baik: Skor 3
2
1
Lampiran 8
C
= Cukup: Skor 2
K
= Kurang: Skor 1
Semarang, 04 Mei 2015 Guru Kelas 3
Mahasiswa Praktikum
Murtiningrum, S. Pd
Siti Nuur Rochmah
NIP. 19781104 201406 2 003
NIM. 115 11 065
Lampiran 7
Dokumentasi
Guru Menjelaskan didepan kelas dan siswa terlihat memperhatikan
Lampiran 7
Membiasakan siswa untuk mencatan dan membaca
Lampiran 7
Suasana penataan kelas bertanya
Keadaan siswa yang aktif
Lampiran 7
Pembelajaran di luar ruangan memperhatikan guru
Keadaan siswa sangat
Lampiran 7
Praktikum energi gerak dengan membuat kincir angin dan kincir air
Lampiran 7
DAFTAR NILAI SKK Nama
: Siti Nuur Rochmah
Fakultas/ Jurusan
: FTIK / PGMI
NIM
: 115-11-065
Dosen Pembimbing
: Peni Susapti, M. Si
No
Nama Kegiatan
1. Orientasi Dan
Pengenalan
Akademik 23 Agustus 2011
Kemahasiswaan
STAIN
Salatiga.
Pelaksanaan
Status
Skor
Peserta
3
Peserta
2
24 Agustus 2011
Peserta
2
dan 25 Agustus 2011
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
(OPAK)
“Revitalisasi
Gerakan Mahasiswa Di Era Modern Untuk Kejayaan Indonesia”. 2. Achievement Motivation Training 23 Agustus 2011 (AMT) “Membangun Mahasiswa Cerdas
Emosi,
Spiritual,
Dan
intelektual” di STAIN Salatiga. 3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) “
Menemukan
Muara
Sebagai
Mahasiswa Rahmatan Lil Alamin”. 4. Seminar
Entrepreneurship
Koprasi STAIN Salatiga. 5. USER EDUCATION (Pendidikan 19 September 2011 Pemakai) oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga. 6. Bedah Buku “Super Teens Super 08 Oktober 2011 Leader”
Oleh
Mahasiswa (KAMMI) SALATIGA.
Kesatuan
Muslim
Aksi
Indonesia
KOMISARIAT
Lampiran 7
7. Seminar Regional” Meningkatkan 26 Oktober 2011
Peserta
4
Peserta
8
Peserta
4
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Nasionalisme Ditengah Goncangan Disintegrasi Ideologi
dan
Pengikisan
Nasional”
Komando
Resimen Mahasiswa Mahadipa sat. 953” KALIMOSODO. 8. Seminar Nasional “Rahasia Kaya 30 Oktober 2011 Ilmu, kaya Hati, Sehat dan Kaya raya
dan
Inggris
Penguasaan
(50
Bahasa
Grammar)
Tanpa
menulis dan menghafal bersama Grand
Master
Firda
Says
Internasional “Nur Firdaus, M. T” 9. Seminar Regional “Negara Islam 30 November 2011 dalam Tinjauan Islam Indonesia dan
NKRI”
oleh
IPNU
Kab.
Semarang dan PMII Kota Salatiga 10. Pelatihan
Jurnalistik
Dasar 12 Desember 2011
“Menggali Potensi Pelajar dalam Dunia
Jurnalistik”
Universitas
Wahid Hasyim Semarang, SMK NU Roudlotul Furqon, IPNU& IPPNU PC. Kab. Semarang. 11. Seminar
Pendidikan
Himpunan 28 Desember 2011
Mahasiswa Islam (HMI) “Menuju Pendidikan Indonesia yang Ideal”. 12. Praktikum
Pendidikan 7- 8 Februari 2012
Kepramukaan Oleh Program Studi Pendidikan Ibtidaiyah.
Guru
Madrasah
Lampiran 7
13. Seminar Nasional Ekonomi Syariah 02 Juni 2012
Peserta
8
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
8
Peserta
2
Dengan Tema Ekonomi Syariah: Bukan Ekonomi Biasa “Penerapan Nilai- Nilai Syariah dalam Praktik Perekonomian”. 14. Pelatihan Mengatasi Kecemasan 09 Juni 2012 Tampil Di Depan Umum. STAIN Salatiga 15. Program
Ma‟had
Mahasiswa 07 Juli 2012
selama 1 tahun. Oleh Ma‟had STAIN Salatiga. 16. Pendidikan
dan
Latihan
Calon 12- 15 Oktober 2012
Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP XXII) Sebagai
“Pendidikan
Pramuka
Pembentuk
karakter
Pandega Yang Berdisiplin Dan Berkredibilitas
Tinggi
Untuk
Membangun Indonesia. 17. ESQ Leadership Training “Training 1-2 Desember 2012 ESQ For Future Leader FKM UNDIP Semarang. 18. Seminar
Nasional
“Menggagas
Kebangsaan 27 Desember 2012
Menasionalismekan
Ber-Agama: Upaya Membingkai Perbedaan Keberagaman Dalam keIndonesiaan”. 19. Kursus Pembina Pramuka Mahir 27 Maret- 01 April Tingkat dasar (KMD) Gerakan 2013 Pramuka Kwartir Cabang Kota Salatiga.
Lampiran 7
20. Table Manner course at Novotel 16 Juni 2013
Peserta
2
Peserta
8
Bendahara
5
Peserta
2
Peserta
8
MC
3
Panitia
3
Semarang. 21. Seminar
Nasional
dan
Dialog 27 Juni 2013
Publik “Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi” HMJ Syariah STAIN Salatiga. 22. SK
Pengurus
Himpunan 17 September 2013
Mahasiswa Program Studi (HMPS) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
(PGMI)
Periode 2013- 2014.
23. Gerbang Masuk (GEMA) Ittaqo 16- 17 November 2013 2013 “Mengukuhkan Peran Bahasa Arab dalam Ranah Pendidikan Islam di Era Medern” STAIN Salatiga.
24. Seminar Nasional HMJ Tarbiyah 18 November 2013 STAIN Salatiga “Guru Kreatif dalam
Implementasi
kurikulum
2013” 25. Panitia Khotmil Qur‟an Pon Pes Al 15 Juni 2014 Hasan Salatiga 26. Pengakraban
Mahasiswa
Baru 27 Agustus 2014
PGMI STAIN Salatiga “Harmoni Keluarga PGRI yang Humanis dan Berkarakter”.
Lampiran 7
27. Kegiatan Pra Ibtida‟ “Training 17 September 2014 Pembuatan
Makalah”
Panitia
3
Panitia
3
Pengurus
4
Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga. 28. Talk Show “Ciptakan Karakter 19 Semester 2014 Mahasiswa Religius dan Berakhlak Mulia” Al- Khidmah Kampus Kota Salatiga. 29. Keamanan k Pondok Pesantren Putri 08 Oktober 2014 Al Hasan
Keamanan
30. Pendidikan Anggota Dasar (PAD) 6-7 November 2014 Al-
Khidmah
Kampus
Moderator
3
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
8
panitia
3
Kota
Salatiga. 31. Diklat Microteaching Himpunan 08 November 2014 Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 32. Training
and
Himpunan Studi
TOEFL
Mahasiswa
Perbankan
Tests. 8-9 November 2014 Program
Syariah
S-1
STAIN Salatiga. 33. Seminar Mutu
Nasional
“
Perbaikan 13 November 2014
Pendidikan
Profesionalitas Himpunan
Melalui Pendidikan”
Mahasiswa
Jurusan
Tarbiyah (HMJ Tarbiyah). 34. Pengajian masyarakat
akbar
“silaturahmi 13 April 2015
udanwuh
dan
tasyakuran TPQ desa Udanwuh. KKN IAIN Salatiga
Lampiran 7
35. Latihan kader 1 jilid 2 dan bakti 30 April - 1 Mei 2015
Peserta
2
Panitia
3
sosial. “Implementasi peran dan tujuan HMI guna merokonstruksi ideologi mahasiswa” HMI cabang Kudus 36. International i
Seminar
Economic
Community
Prosoects
and
“ASEAN 13 April 2015 2015:
Challenges
for
Islamic Higher Education” STAIN Salatiga. 125
Jumlah Point
Salatiga, 23 Agustus 2015 Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag. NIP. 19700510 199803 1 003
Lampiran 7
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Nama Lengkap
: Siti Nuur Rochmah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal lahir : Semarang, 21 November 1992 Agama
: Islam
Nama Ayah
: Samani, S. Ag
Nama Ibu
: Riyati Dalimah
Nama Kakak
: Umi Hidayati
Nama Adik
: Muhammad Nashruddin
Alamat
: Ds. Jurang Blimbing RT 03/ RW IV Tembalang Semarang Kode Pos 50275
B. Riwayat Pendidikan 1. TK Pertiwi III, tamat Tahun 1998 2. SDN Tembalang 01, tamat Tahun 2004 3. MTs NU Nurul Huda, tamat Tahun 2007 4. MA NU Nurul Huda, tamat Tahun 2010
Lampiran 1