i
ANALISIS KESESUAIAN DAN KEMUDAHAN WAYFINDING PADA PASIEN / PENGUNJUNG RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RS KARTIKA HUSADA KUDUS TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) pada program studi DIII Rekam Medis
Oleh: HENDRA TRI SAPUTRO NIM : D22.2010.00979
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014
i
HALAMAN HAK CIPTA
2014 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Peneliti
ii
3
4
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini special aku persembahkan kepada :
TerimakasihALLAH SWTyang telahmelimpahkanrahmatdanhidayah-Nya, selalumemberikankemudahan, kelancaran, penerangsertapetunjukdalamsegalahalangan, rintangan yang akuhadapidanke-tawakal-an dalampengerjaan KTI. Junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir kelak. Kedua orang tuaku yang tak henti-hentinya mengajarkanku tentang hidup mandiri , dan yang slalu memberi Semangat dan doa sehingga KTI ini dapat terselesaikan, Ucapanterimakasih yang begitubesaruntuk Supriyono Asfawi SE, M.Kes Sayaucapkanterimakasihuntuksegalanya. Teman-teman RMIK seperjuangankuyang salingmemberi support satusamalain, memberikandoa, nasehatdikalasusahdansenang…main bareng-bareng…akupasti kangenbangetsama kalian. TaklupaAlmamater -ku, FakultasKesehatanUniversitas Dian NuswantoroSemarang.
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama
: HENDRA TRI SAPUTRO
Tempat & Tanggal Lahir
: KUDUS, 24 JANUARI 1992
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Garung Lor RT 04 RW 01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus
Riwayat Pendidikan
:
1. SD Negeri 1 Garung Lor tahun 1998 - 2004 2. SMP Negeri 1 Kaliwungu Kudus tahun 2004 - 2007 3. SMK Muhammadiyah Kudus 2007 – 2010 4. Program Studi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2010 – 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya sehingga penyusunan dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ANALISIS KESESUAIAN DAN KEMUDAHAN WAYFINDING PADA PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RS KARTIKA HUSADA KUDUS TAHUN 2014”. Proposal ini merupakan salah satu tugas sebagai syarat dalam membuat Tugas Akhir Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak menemukan kendala, menyadari bahwa proposal ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka perkenankanlah peneliti menyampaikan terima kasih kepada : 1.
Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2.
Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
3.
Arif Kurniadi, M.Kom, Selaku Ketua Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.
4.
Supriyono Asfawi SE, M.Kes, selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini.
5.
dr. Anggoro Dwi Prayitno, selaku kepala RS Kartika Husada Kudus.
6.
Bapak, Ibu dan seluruh staf karyawan RS Kartika Husada Kudus.
7.
Teman - teman yang saling bekerjasama dan membantu menyusun proposal ini.
vii
viii 8.
Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan proposal ini. Dalam pembuatan proposal ini, peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang baik dan bersifat membangun agar penulisan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Semarang, Oktober 2014
Penulis
ix
Program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Univesitas Dian Nuswantoro Semarang 2014
ABSTRAK
ANALISIS KESESUAIAN DAN KEMUDAHAN WAYFINDING PADA PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RS KARTIKA HUSADA KUDUS TAHUN 2014 HENDRA TRI SAPUTRO Wayfinding / papan petunjuk arah di rumah sakit merupakan pusat informasi yang sangat penting bagi pasien / pengunjung karena berfungsi memberikan informasi kepada pasien untuk memudahkan pasien mencari unit pelayanan yang dicari / dituju. Berdasarkan observasi awal unit rawat jalan dan rawat inap RS Karika Husada Kudus wayfinding berupa papan nama, sudah terdapat papan petunjuk arah di persimpangan jalan tetapi letaknya tidak tepat, penggunaan kontras untuk kombinasi papan nama ada yang tidak tepat. 80% dari total sampel pengunjung / pasien tidak dapat menemukan unit Rekam Medis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap RS Kartika Husada Kudus Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriftif. Metode yang digunakan observasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap sumber penelitian, sehingga memperoleh gambaran keadaan masalah secara obyektif. Selanjutnya akan dianalisa secara deskriptif dan pendekatan Cross Sectional, dengan membandingkan fakta dengan teori tentang wayfinding. Berdasarkan hasil penelitian tentang wayfinding yang meliputi posisi/letak/penempatan, kode dan kontras warna, konsistensi istilah, simbol, ukuran huruf dan kemudahan, aspek yang belum sesuai adalah aspek posisi/letak/penempatan, kode dan kontras warna, simbol, ukuran huruf dan kemudahan. Wayfinding di RS Kartika Husada Kudus adalah ditempel. Papan nama yang ditempel mempunyai ketinggian antara 240 cm dan paling rendah 100 cm. Dari ketinggian tertinggi dan terendah tersebut tidak memudahkan pasien / pengunjung membacanya. Penggunaan ukuran huruf pada papan nama yang ditempel adalah 5 cm x 21 cm, penggunaan ukuran huruf pada papan nama yang ditempel belum tepat karena hanya terbaca sampai jarak kurang lebih 7 m dengan mata normal pasien / pengunjung harus mendekat jika ingin membaca tulisan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan posisi / letak / penempatan papan nama belum tepat, yaitu tidak terletak di tengah persimpangan. Sebaiknya ditempatkan di tengah persimpangan dimana pasien / pengunjung mudah melihat dan membuat suatu keputusan. Mengganti papan nama yang kontras warnanya tidak jelas. Kata kunci : wayfinding, rawat jalan, rawat inap, rumah sakit Kepustakaan : 15 (1983 – 2008)
Diploma Program of Medical Records and Health Information Faculty of Health Sciences Dian Nuswantoro University Semarang 2014 ABSTRACT
ANALYSIS OF SUITABILITY AND CONVENIENCE WAYFINDING OUTPATIENT AND INPATIENT HOSPITAL OF KARTIKA HUSADA KUDUS YEAR 2014 HENDRA TRI SAPUTRO Wayfinding / signpost in the hospital is an information center that is very important for patients / visitors because it serves to provide information to patients in order to make it easier for patients to seek for the intended service unit / other destinations. Based on first observations on the outpatient and inpatient departements at the Hospital Kartika Husada’s wayfindings Kudus form nameboard, there are signpost at the crossroads but the location is not right, the usage of contrasting colors to the combination of nameboard there is no proper. 80% from the total sample of visitors / patients can not find the Medical Record unit. Therefore, researchers interested in conducting research on Analysis of Suitability and Convenience Wayfinding Outpatient and Inpatient Hospital of Kartika Husada Kudus Year 2014. This was a descriptive research, the circumstances objectively problems in. The method used is observation, which collects data by means of direct observation of the source of research, so as to obtain an objective picture of the state of the problem. Next will be analyzed in a descriptive and cross-sectional approach, by comparing the facts with the theory of wayfinding. Based on the results of research on wayfinding which includes the position / location / placement, code and color contrast, consistency of terms, symbols, letter size and ease, aspect is an aspect that has not fit the position / location / placement, and contrast color codes, symbols, letter size and ease. Wayfinding in Kartika Husada Kudus hospital is affixed. Nameplate affixed having heights between 240 cm and 100 cm minimum. Of the highest and lowest altitude is not easier for patients / visitors to read. The use of font size on the nameplate affixed to a 5 cm x 21 cm, use the font size on the nameplate affixed to the right because not only read up to a distance of approximately 7 m with normal eyes of patients / visitors must approach if you want to read the article. Based on the results of this study concluded the position / location / placement of the sign is not appropriate, that is not located in the middle of the intersection. Should be placed in the middle of the intersection where the patient / visitor easily see and make a decision. Changing the name of a contrasting color board is not clear. Keywords Literature
: wayfinding, outpatient, inpatient, hospital : 15 (1983 – 2008)
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i Halaman Hak Cipta ......................................................................................................... ii Halaman Persetujuan...................................................................................................... iii Halaman Pengesahan..................................................................................................... iv Halaman Persembahan .................................................................................................. v Halaman Riwayat Hidup .................................................................................................. vi Kata Pengantar ............................................................................................................... vii Abstrak ........................................................................................................................... ix Daftar Isi ......................................................................................................................... xi Daftar Tabel .................................................................................................................... xiii Daftar Lampiran .............................................................................................................. xiv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4 E. Lingkup Penelitian ..................................................................................... 4 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis ............................................................................................. 6 B. Ergonomi dan Wayfinding ......................................................................... 8 C. Desain Papan Petunjuk ArahP .................................................................. 10 D. Kegunaan Papan Petunjuk Arah ............................................................... 15 E. Presepsi Warna ......................................................................................... 15 F. Alur Pelayanan Rekam Medis ................................................................... 16
xi
xii G. Alur Pelayanan Pasien .............................................................................. 16 H. Kerangka teori ........................................................................................... 17 I. Kerangka Konsep ....................................................................................... 18 BAB III
: METODE PENELITIAN
Jenis Rancangan Penelitian ........................................................................................ 19 Variabel penelitian ....................................................................................................... 20 Operasional ................................................................................................................. 20 Populasi Studi ............................................................................................................. 23 Instrumen Penelitian ................................................................................................... 23 Cara Pengumpulan Data ............................................................................................ 24 Pengolahan Data ........................................................................................................ 25 Analisa Data ............................................................................................................... 25
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan ....................................................................................................... 30 Pembahasan ............................................................................................................... 81
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ...................................................................................................................... 94 Saran ........................................................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 98
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam Permenkes RI No. 269 / MENKES / PER / III / 2008 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Sistem Rekam Medis di suatu rumah sakit merupakan proses pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data dan pelaporan data.(1) Unit Rekam Medis ( URM ) sebagai pusat informasi tentang identitas pasien di rumah sakit, dibagi 2 yaitu unit pencatat data Rekam Medis yang berada di luar unit Rekam Medis, unit pengumpul data dan pengolahan data Rekam Medis yang berada di dalam unit Rekam Medis. Bagian luar URM meliputi tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ), unit rawat jalan (URJ), instalasi gawat darurat (IGD), tempat pendaftaran pasien rawat inap (TPPRI), unit rawat inap (URI), instalasi pemerikasaan penunjang (IPP), sedangkan bagian dalam URM meliputi Assembling, Koding/Indeksing, Filing, dan Analysing/Reporting. Semua bagian dalam URM ini membantu kelancaran penyelenggaraan pelayanan rumah sakit. URM merupakan bagian yang sangat penting dari RS, karena Rekam Medis adalah pusat informasi tentang identitas pasien RS yang merupakan instansi yang memberikan pelayanan kepada pasien. Pasien dan pengunjung sangat membutuhkan sekali pelayanan tersebut. Untuk menemukan dan menuju unit pelayanan tersebut dengan mudah, maka pasien dan pengunjung membutuhkan wayfinding (papan petunjuk arah)
1
2 Wayfinding / papan petunjuk arah di rumah sakit merupakan pusat informasi yang sangat penting bagi pasien / pengunjung karena berfungsi memberikan informasi kepada pasien untuk memudahkan pasien mencari unit pelayanan yang dicari / dituju. Papan petunjuk arah harus dibuat jelas, baik dari penulisan, kode warna, istilah dan letaknya. Hal ini dimaksudkan supaya pengunjung dapat melihat dan membacanya dengan jelas dari segala arah dan pengunjung dengan penglihatan lemah dapat memahami dan mengerti arti dari papan petunjuk arah tersebut. Berdasarkan observasi awal Tanggal 2 Desember 2013, Wayfinding / papan petunjuk arah yang terdapat di RS Kartika Husada Kudus termasuk tidak konsisten dari segi bahan material papan petunjuknya sebagain hanya terbuat dari hasil cetak printer dengan bahan kertas saja dan tulisan pun sudah kelihatan luntur akibat temperatur suhu yang lembab, posisi peletakan wayfinding pun hanya ditempel di tembok yang mengarah ke unit pelayanan yang di maksud saja, pada semua unit pelayanan maupun poli-poli walaupun sudah menggunakan papan nama dengan bahan kayu namun ukuran teks / tulisan yang tercetak masih terbilang kecil. Peneliti melakukan survey langsung pada tanggal 2 desember 2013 dengan melakukan sesi tanya jawab langsung kepada pengunjung yang datang ke Rumah Sakit dengan mengambil 10 sampel pengunjung yang datang dan hasilnya 8 dari 10 sampel pengunjung tidak mengetahui lokasi atau unit pelayanan yang ingin ditujunya karena pengunjung kurang bisa membaca dan kebingungan tentang petunjuk arah tersebut, dua di antaranya bisa menemukan lokasi yang ingin ditujunya tetapi mereka sudah pernah berkunjung sebelumnya, beberapa pengunjung juga mengeluhkan tidak terdapatnya bagian unit informasi di pintu masuk utama Rumah Sakit Kartika Husada Kudus. Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Kesesuaian dan kemudahan Wayfinding Pada Pasien Rawat Jalan RS KARTIKA HUSADA KUDUS TAHUN 2014
3
B. Rumusan Masalah Bagaimana kesesuaian dan kemudahan Wayfinding untuk pasien / pengunjung dalam menemukan unit bagian yang ingin dituju di RS KARTIKA HUSADA KUDUS?
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum Mendiskripsikan kesesuaian dan kemudahan Wayfinding untuk pasien / pengunjung dalam menemukan unit rawat jalan ataupun rawat inap yang ingin dituju di RS KARTIKA HUSADA KUDUS.
2.
Tujuan Khusus a.
Mendiskripsikan letak kerja unit gawat daruat, kasir, pendaftaran, filing, poli spesialis, poli gigi & mulut, poli akupuntur, poli umum, poli KB / KIA, bangsal kelas 1, bangsal kelas 2, bangsal kelas 3, ruang perawat, IPP yang ingin di tuju pasien / pengunjung.
b.
Mendiskripsikan desain Wayfinding (papan petujuk arah), meliputi : 1.
Posisi / Letak / Penempatan
2.
Kode dan Kontras warna
3.
Konsistensi istilah
4.
Ukuran huruf
c.
Mendiskripsikan kemudahan pasien menemukan unit yang dituju.
d.
Menganalisis kesesuaian dan kemudahan Wayfinding di RS Kartika Husaha Kudus berdasarkan acuhan yang ditentukan dan penilaian pasien / pengunjung.
4
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Mahasiswa Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang ilmu Ergonomi, khususnya tentang Wayfinding (Papan Petunjuk Arah).
2.
Bagi Akademik Untuk menambah referensi perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro dan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
3.
Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan / evaluasi dan bahan pertimbangan perencanaan penataan Wayfinding (Papan Petunjuk Arah) di RS Krtika Husada Kudus sesuai dengan aspek ergonomis agar dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas kerja.
E. Lingkup Penelitian 1.
Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan ini adalah Rekam Medis
2.
Lingkup Materi Lingkup materi adalah Ergonomi khususnya Wayfinding (Papan Petunjuk Arah)
3.
Lingkup Lokasi Lingkup lokasi dari penelitian ini adalah RS KARTIKA HUSADA KUDUS
4.
Lingkup Metode Metode yang dipergunakan peneliti adalah metode survei deskriptif melalui wawancara dan observasi.
5 5.
Lingkup Obyek / Sasaran Obyek yang diteliti Wayfinding (Papan Petunjuk Arah) di setiap unit RS Kartika Husaha Kudus.
6.
Lingkup Waktu Penelitian dilakukan mulai Bulan Desember tahun 2013.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Permenkes 269 / Menkes / Per / 2008 Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lainnya yang telah diberikan pada pasien.(1) b. Edna K. Huffman Rekam Medis adalah rekaman atau catatan mengenai apa, siapa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat tentang pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemu kenali (mengidentifikasi) pasien, membenarkan diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya.(3)
2. Kegunaan Rekam Medis Menurut seorang pakar Gibony (1991), menyatakan kegunaan Rekam Medis dengan singkatan ALFRED, yaitu : a.
Administration Data dan informasi yang dihasilkan dalam Rekam Medis dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsinya guna pengelolaan berbagai sumber daya.
6
7 b.
Legal Rekam Medis dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi pasien, provider (dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya) serta pengelola dan pemilik sarana pelayanan kesehatan terhadapa hukum.
c.
Financial Catatan yang ada dalam dokumen Rekam Medis dapat digunakan untuk memprediksikan pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan.
d.
Research Dapat digunakan penelusuran terhadap berbagai macam penyakit yang telah dicatat kedalam dokumen Rekam Medis guna kepentingan penelitian.
e.
Education Dokumen Rekam Medis dapat digunakan untuk pengembangan ilmu.
f.
Documentation Dapat digunakan sebagai dokumen karena menyimpan sejarah medis seseorang.
3. Tujuan Rekam Medis Suatu Rekam Medis memiliki tujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan di RS. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan Rekam Medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil.(4)
4. Bagian-bagian Pelayangn Rekam Medis di RS a.
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) Adalah tempat penerimaan pasian rawat jalan atau tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan sebagai tempat pertama kali diterima pasien atau keluarganya sehingga buruknya mutu pelayanan akan dinilai disini.
b.
Unit Rawat Jalan (URJ)
8 Adalah salah satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien untuk berobat jalan. c.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Adalah salah satu pelayanan klinis rumah sakit yang memberikan pelayanan 24 jam pada kasus gawat atau darurat atau gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat atau gawat dan darurat. Penentuan jenis kasus tersebut tergantung keadaan pasien yang ditetapkan dokter yang bertugas di IGD.
d.
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) Adalah salah satu bagian RS yang kegiatannya mengatur penerimaan dan pendaftaran pasien yang akan rawat inap.
e.
Unit Rawat Inap (URI) Adalah salah satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien karena keadaannya harus dirawat selama 1 hari atau lebih.
f.
Instalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP) Adalah pengelompokan unit atau bagian pelayanan penunjang medis yaitu laboraturium klinis, radiologi, fisisoterapi, dan lain-lain.
B. Ergonomi dan Wayfinding 1. Ergonomi Istilah / kata Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Jadi ergonomi yaitu aturan-aturan, hukum yang mengatur tentang tata kerja yang meliputi tata ukur, tata letak, tata bentuk untuk mencapai suatu kenyamanan, ketenangan untuk mencapai efisiensi dan kesejahteraan kerja.
Ergonomi merupakan pertemuan dari berbagai laporan ilmu seperti antropometri, biomedika kerja, faal kerja, higine perusahaan dan kesehatan
9 kerja, perencanaan kerja, riset dan cybermatika. Namun kekhususan utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yanglebih baik meliputi tata kerja dan pencatatan. Disiplin ergonomi secara khusus akan mempelajari keterbatasan dari kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari apa akibatakibat jasmani,kejiwaan dan social dari tekhnologi produknya terhadap manusia melalui pengetahuan-pengetahuan tersebut. Dalam pengelolaan Rekam Medis perlu memperhatikan ergonomi karena untuk mempermudah tata kerja dalam mencapai efisiensi dan efektifitas kerja. Ergonomi juga berpengaruh terhadap kesalahan kerja dan produktifitas kerja. Ergonomi
juga
dapat
mengurangi
beban
kerja
yang
berperan
untuk
memaksimalkan keamanan, kenyamanan dan efisiensi kerja.(7)
2. Wayfinding Wayfinding / papan petunjuk arah adalah metode untuk memberikan informasi yang konsisten dan terbuka yang dapat membimbing seseorang untuk tujuan mereka. Informasi ini bisa melalui peta dan tanda-tanda. Wayfinding merupakan suatu pusat informasi yang yang sangat penting bagi pasien dan pengunjung karena apabila papan petunjuk tidak dapat dipahami dan dimengerti oleh pasien/pengunjung maka mereka akan mengalami kesulitan.(7)
10 C. Desain Papan Petunjuk Arah 1. Posisi / Letak Tanda harus ditempatkan / diletakkan di persimpangan jalan dimana orang-orang harus membuat suatu keputusan. Hal yang harus diperhatikan dalam peletakan tanda, adalah : a.
Mempunyai tinggi yang konsisten / sama rata sehingga terkesan rapi.
b.
Sesuai dengan sudut pandang mata dimana orang-orang dengan penglihatan lemah dapat membaca dari berbagai sudut dengan jarak dekat maupun jauh.
c.
Tidak terhalang oleh sesuatu benda apapun.
2. Kode Warna Adalah warna yang digunakan untuk memberikan kode ruangan atau tempat. Penggunan kode warna seharusnya : 1)
Sesuai dengan tata ruang RS.
2)
Kode warna yang digunakan sejak ada pintu masuk digunakan secara konsisten pada semua informasi wayfinding, seperti peta tanda pada pada bangunan dan corak bagian dalam.
3)
Dapat diidentifikasi sebagai sistem kode warna, tidak hanya sebagai dekorasi.
4)
Dikenali dan dapat dimengerti oleh pengunjung dengan penglihatan lemah sejak pertama masuk.
5)
Pemakaian kode warna untuk bagian terbaik adalah menggunakannya untuk kode geografis area. a) Area internal seperti membedakan bangunan sayap-sayap. b) Area eksternal seperti kelompok bangunan. c) Area vertikal seperti membedakan tiap lantai. d) Area horizontal seperti area berbeda didalam suatu bangunan.
11 Aturan penggunaan warna untuk kode warna adalah : 1)
Warna harus terlihat berbeda dari masing-masing lainnya.
2)
Warna harus mudah untuk diuraikan. Staf akan mengacu pada hal tersebut ketika memberi arah, sebagai contoh : lurus belok kanan masuk ke ruang dengan tanda papan nama warna biru itu.
3)
Jangan menggunakan kode warna yang sama seperti warna tanda keselamatan.
4)
Gunakan kombinasi warna yang mempertegas tanda / tulisan, Sebagai contoh kombinasi warna hitam atau warna gelap dengan kuning.
5)
Jangan menggunakan dua varian warna yang sama, seperti hijau gelap dengan hijau muda.
3. Istilah Pelayanan kesehatan harus mempunyai nama / istilah yang mudah di mengerti dimana orang-orang yang tidak ada latar belakang medis dapat memahaminya. Sebagai bagian dari strategi, penggunaan nama yang mudah untuk dihafalkan, dieja dan diingat untuk : a. Lokasi masuk. b. Bangunan dan pintu masuk. c. Departemen. d. Lantai. e. Bangunan khusus. f. Fasilitas lain seperti rumah makan. Rumah sakit seharusnya tidak menggunakan tanda untuk terlihat profesional atau membedakan fungsional antar departemen. Nama departemen harus pendek / singkat dan mudah untuk dipahami. Yang tidak boleh dilakukan dalam pemakai istilah yaitu :
12 1)
Hindari istilah terminologi medis dan gunakan suatu alternative sederhana, sebagai contoh : tes darah (disbanding phlebotomy), klinik kaki (disbanding chiropody) atau (podiatry).
2)
Hindari sebisa mungkin menggunakan nama yang terlihat atau berbunyi serupa, seperti orthopedik dan ortodentis atau neurology dan urology.
3)
Samakan tanda / nama kolasi dengan apa yang tertera pada surat-surat perjanjian atau yang lain Jika staff mengacu pada tempat dengan nama di surat perjanjian agar tidak terjadi kerancuan.
4. Simbol Simbol atau lambang merupakan bahasa internasional. Ada beberapa lambang yang dikenal secara internasional dan dapat digunakan pada semua tanda. Hal itu akan membantu pasien atau pengunjung. Terutama bagi yang mempunyai kesukaran memahami tulisan. Rumah Sakit harus seksama ketika merancang lambang baru, yang harus sesuaikan dengan lokasi dan fungsi. Efektifitas lambang tersebut akan tergantung pada : a.
Seberapa gampang lambang baru tersebut dipahami.
b.
Bagaimana lambang terlihat sebagai tanda.
c.
Seberapa kompleks arti dari lambang tersebut.
d.
Jika lambang mempunyai arti untuk orang-orang dari kultur berbeda.
e.
Jika lambang dapat dikacaukan dengan lambang lain yang digunakan RS perlu
menguji
lambang
baru
untuk
melihat
apakah
orang-orang
memahaminya. Periksa sifat lambang apakah mudah dibaca ketika dipandang dari kejauhan.(9)
13 5. Ukuran Huruf Huruf yang digunakan pada tanda adalah huruf Display. Huruf Display yaitu huruf yang biasanya digunakan untuk menulis judul maupun untuk penulisan pada ukuran yang besar. Karena tulisan yang menggunakan huruf display akan menjadi pusat perhatian dibandingkan bila menggunakan huruf lain. Beberapa jenis huruf yang direkomendasikan : a.
Bentuk huruf yang mudah dibaca.
b.
Bentuk huruf mempunyai ciri pembeda jelas antar huruf dan angka.
c.
Huruf yang tidak rumit bentuknya, sehingga selain mudah dibaca juga mudah untuk dibuat.
d.
Huruf tanpa serif atau strip di ujung-ujungnya (sans serif).
e.
Beberapa bentuk huruf disarankan, antara lain : trebuchet, Tahoma, Arial, Calibri, Franklin, dll.(10) Dalam merancang papan petunjuk arah ukuran huruf harus diperhatikan
karena dapat meningkatkan keterbacaan pada tanda, baik jika di lihat dari jauh ataupun bagi pengunjung yang mempunyai keterbatasan penglihatan atau penunjung lansia. Menurut WHO, batasan lansia meliputi: Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45-59 tahun Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas(13) Keterbacaan berhubungan dengan dua hal, yaitu jarak baca minimum dan ukuran huruf yang digunakan. Jarak baca minimum adalah jarak terdekat yang memungkinkan seseorang membaca papan petunjuk arah. Sedangkan untuk besar huruf yang digunakan, karena huruf memakai besaran point, maka harus dilakukan konversi dari point ke mm, dimana diperoleh bahwa 1 mm = 3.9 point.
14 Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara jarak baca minimum dengan tinggi dan ukuran huruf.(11) Tabel 2.1 Hubungan Jarak Baca Minimum Dengan Tinggi Dan Ukuran Huruf Jarak Minimum
Tinggi Huruf
Ukuran Huruf
(meter)
(cm)
(point)
1,2
0,4
15
1,8
0,6
23
2,4
0,8
31
3,0
1,0
39
4,6
1,5
58
6,1
2,0
78
12,2
3,0
160
18,3
4,1
238
24,4
6,1
316
30,5
8,1
398
38,1
10,2
495
38,1
12,7
495
45,7
15,2
593
61,0
20,3
792
Sumber : Ergonomi untuk produktifitas kerja. Suma’mur, P K.
15
D. Kegunaan Papan Petunjuk Arah Wayfinding sangat berguna bagi pasien dan pengunjung. Pasien dan pengunjung dapat menemukan dengan mudah unit pelayanan di Rumah Sakit hanya dengan membaca dan melihat papan petunjuk. Selain itu papan petunjuk merupakan suatu pusat informasi yang sangat penting bagi pasien dan pengunjung, karena apabila papan petunjuk tidak dapat dipahami atau dimengerti oleh pasien dan pengunjung maka mereka akan mengalami kesulitan dalam menemukan ruangan yang mereka tuju. Jadi sedapat mungkin papan petunjuk tersebut memberikan informasi yang bermanfaat bagi pasien dan pengunjung.
E. Presepsi Warna Warna adalah kekuatan yang berpengaruh terhadap manusia dan menyebabkan rasa sehat atau lesu, sikap aktif dan sikap pasif. Warna dalam penulisan petunjuk arah sangat berpengaruh kuat bagi penglihatan pasien atau pengunjung yang mempunyai penglihatan lemah dan sekaligus mempunyai efek psikologis warna.(11) Tabel 2.2 Tabel Efek Psikologis Warna Efek Warna Jarak
Suhu
Biru
Jauh
Sejuk
Hijau
Jauh
Sangat
Psikis Menyejukkan
sejuk
/
Menyegarkan
Netral Merah
Dekat
Hangat
Sangat Mengganggu
Orange
Sangat Dekat
Sangat hangat
Merangsang
16 Kuning
Dekat
Sangat hangat
Merangsang
Sawo Matang
Sangat Dekat
Netral
Merangsang
Ungu
Sangat Dekat
Sejuk
Agresif
Sumber : ergonomi untuk produktifitas kerja. Suma’mur P.K
F. Alur Pelayanan Rekam Medis Pelayanan Rekam Medis yang di dapat pasien di Rumah Sakit dicatat oleh Unit pencatat data di TPPRJ, URJ, IGD, TPPRI, IPP ke dalam Dokumen Rekam Medis Pesien, kemudian oleh bagian Assembling formulir Rekam Medis dirakit dan diteliti kelengkapan datanya. Lalu di bagian Koding dan Indeksing ditetapkan kede penyakit, kode operasi, kode sebab kematian dan mencatatnya ke dalam formulir indeks penyakit, indeks operasi, indeks sebab kematian, indeks dokter lalu menyimpan indeks tersebut serta membuat laporan penyakit dan laporan kematian berdasarkan indeks tersebut. Setelah itu DRM disimpan di bagian Filing, bagian Analising dan Reporting mengumpulkan serta mengelola DRM sehingga dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen dan sebagai penganalisis statistik dari DRM.
G. Alur Pelayanan Pasien Pasien datang ke tempat pendaftaran untuk mendaftar, kemudian membayar ke kasir. Setelah itu oleh petugas pasien diarahkan menuju poliklinik yang dituju sesuai dengan keluhannya. Petugas mencatat pelayanan klinis pasien pada DRM, apabila pasien perlu dirujuk ke pemeriksaan lain, petugas akan membuat surat pemeriksaan penunjang dan menulis pada formulir admision note apabila pasien harus di rawat inap.
17 Setelah pasien mendapatkan pemeiksaan di poliklinik yang bersangkutan, pasien menuju kasir untuk menyelesaikan administrasi kemudian menuju apotik untuk menebus obat.
H. Kerangka Teori
Kebijakan Rumah Sakit
Posisi / Letak
Kode Warna
Istilah
Simbol
Desain Papan Petunjuk Arah
Informasi Letak Unit Pelayanan di RS
Kemudahan Pasien Dalam Mencari Unit Pelayanan RS
Ukuran Huruf
Sumber : 1. Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Kusrianto, Adi. 2. Design Study of Standardization of Street Name Signage for City of Indonesia. Indrojarwo, Baroto Tavip. 3. Ergonomi untuk produktifitas kerja. Suma’mur, P K.
18 I.
Kerangka Konsep
Posisi / Letak / Penempatan
Kode Warna
Konsistensi Istilah
Ukuran Huruf
Desain Papan Petunjuk Arah
Kemudahan Pasien Dalam Mencari Unit Pelayanan RS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Menurut Sukmadinata, N. S, (2011), penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia. (6) Arikunto (2010 : 3) menjelaskan bahwa “Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.(8) Metode yang digunakan observasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap sumber penelitian, sehingga memperoleh gambaran keadaan masalah secara obyektif. Obresvasi merupakan pengamatan dan pencatatan terhadap subjek ataupun kejadian yang dilakukan dengan cara sistematis.(12) Selanjutnya akan dianalisa secara deskriptif. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, menurut Sugiyono (2004, P87) Coss Sectional adalah data yang dikumpulkan pada waktu (satu kurun waktu) dan tempat tertentu saja.(15)
19
20 B. Variabel Penelitian 1.
Posisi / Letak / Penempatan
2.
Kode dan Kontras warna
3.
Konsistensi istilah
4.
Ukuran huruf
5.
Kemudahan
C. Definisi Oprasional Tabel 3.1 Definisi Opersaional No 1
Variabel Posisi /Letak
Definisi Operasional Tanda yang menunjukkan tempat atau letak wayfinding yang
digunakanm
pengunjung
untuk
sebagai
petunjuk
membuat
bagi pasien
suatu
/
keputusan.
Berdasarkan Posisi / Letak wayfinding, maka akan dinilai : a. Tinggi Tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari sudut penglihatan mata. b. Letak Harus terletak di mana orang harus mengambil keputusan dan tidak boleh terhalang oleh suatu benda apapun.
21 c. Sudut mata Sesuai
dengan
sudut
mata
(orang
dengan
pengelihatan lemah dapat membaca dari suatu jarak dekat serta jika orang-orang berhenti dan membaca tidak menjadi penghalang). d. Penggunaan huruf Huruf harus mudah di baca, dan hindari penggunaan huruf berekor 2
Kode Warna
Warna
yang
digunakan
pada
wayfinding
untuk
memberikan kode pada suatu ruangan atau tempat. Kode warna dilihat menurut : a. Warna huruf Warna huruf harus membuat teks terbaca dengan jelas. b. Warna papan Warna papan / warna background harus membuat tulisan terbaca dengan jelas. c. Kontras Kontras antara warna teks dan background harus lah membuat tulisan tebaca dengan baik.
22 3
Istilah
Nama atau istilah yang digunakan dalam wayfinding, dimana orang-orang yang tidak ada latar belakang medis dapat memahaminya. Yang dinilai dalam penggunaan istilah adalah : a. Istilah medis Haruslah menggunakan istilah yang mudah di pahami oleh orang awam sekalipun. b. Istilah lain Istilah lain yang di gunakan haruslah istilah yang umum di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. c. Penamaan lantai Penamaan lantai harus sesuai dengan kode warna yang di buat atau istilah yang di sesuaikan.
4
Ukuran Huruf
Tingkat keterbacaan tulisan di tentukan oleh ukuran huruf, agar tingkat keterbacaan semakin tinggi maka di gunakan ukuran Display.
5
Kemudahan
Pasien / pengunjung dapat menemukan dengan mudah unit pelayanan di Rumah Sakit hanya dengan membaca dan melihat papan petunjuk.
23 D. Populasi Studi Obyek dalam penelitian ini adalah pengunjung / pasien yang datang berkunjung / berobat di RS Kartika Husada Kudus. Sejumlah 14 papan nama / wayfinding, 10 pasien diambil sampel kuesioner pada saat survei awal dan 5 pasien diambil sampel kuesioner pada unit pelayanan gawat daruat, kasir, pendaftaran, filing, poli spesialis, poli gigi dan mulut, poli akupuntur, poli umum, poli KB / KIA, bangsal kelas 1, bangsal kelas 2, bangsal kelas 3, ruang perawat, IPP pada saat penelitian.
E. Instrumen Penelitian 1. Pedoman Observasi Melakukan
pengamatan
langsung
terhadap
papan
petunjuk
arah
dan
penempatannya pada unit TPPRJ, TPPRI, URI, URJ, IGD dan IPP yang ada di RS Kartika Husada Kudus khususnya tentang posisi / letak penempatan, kode dan kontras warna, penggunaan istilah dan simbol, ukuran huruf, jarak keterbacaan. 2. Meteran Alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketinggian papan petunjuk arah dan jarak keterbacaan huruf. 3. Pedoman Wawancara Memberikan kuesioner kepada pasien / pengunjung yang datang ke RS Karika Husada Kudus dan melukan sesi tanya jawab langsung mengenai bagaimana tanggapan pasien / pengunjung tentang kemudahan menemukan lokasi yang ingin ditujunya.
24 F. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penyusunan penenelitian ini adalah : 1.
Observasi Adalah mengamati secara langsung papan petunjuk arah dan penempatannya pada unit pendaftaran, poliklinik-poliklinik yang ada di RS Kartika Husada Kudus, khususnya mengamati terhadap warna, kontras warna, penggunaan istilah dan simbol, ukuran huruf, jarak keterbacaan.
2.
Pengukuran Adalah mengukur ketinggian dan jarak
papan petunjuk arah dengan
menggunakan meteran. Cara mengukur tinggi papan petunjuk arah adalah menarik meteran dari bagian bawah sampai alas papan / alas papan sampai ke dasar lantai, kemudian dilihat berapa ketinggiannya. 3.
Wawancara Bertanya langsung atau membagikan kuesioner ke pada pasien / pengunjung dan melakukan sesi tanya jawab yang berhubungan dengan kemudahan pasien / pengunjung dalam menemukan lokasi yang ingin ditujunya.
G. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara bertahap, yaitu : 1.
Editing Yaitu mengoreksi, memperbaiki dan mengubah data yang telah diperoleh menjadi
informasi
yang
lebih
berarti,
sehingga
dapat
menhilangkan
ketidaksesuaian dan keraguan. 2.
Klasifikasi Yaitu mengelompokkan data sesuai tujuan penelitian.
3.
Tabulasi Yaitu data yang telah diperoleh, dikelompokkan dan ditabulasikan berdasarkan jenis data untuk memudahkan dalam penyajian data.
25
H. Analisis Data Data yang telah diperoleh, disajikan untuk dianalisa secara deskriftif, yaitu dengan cara menguraikan / memaparkan data secara apa adanya tentang papan petunjuk arah (wayfinding). Selanjutnya data dianalisa dan diambil kesimpulannya tanpa melakukan uji statistik serta dibandingkan dengan teori yang ada. 1.
Posisi / Letak / Penempatan Tanda harus ditempatkan di persimpangan Hal yang harus diperhatikan dalam peletakan tanda : a.
Mempunyai tinggi yang konsisten
b.
Sesuai dengan sudut mata (orang yang pengelihatannya lemah dapat membaca dari sudut jarak dekat serta jika orang-orang berhenti dan membaca tidak menjadi penghalang)
2.
Kode dan Kontras Warna Adalah warna yang digunakan untuk memberikan kode ruangan atau tempat. a. Penggunan kode warna seharusnya : 1)
Sesuai dengan tata ruang RS.
2)
Kode warna yang digunakan sejak ada pintu masuk digunakan secara konsisten pada semua informasi wayfinding, seperti peta tanda pada pada bangunan dan corak bagian dalam.
3)
Dapat diidentifikasi sebagai sistem kode warna, tidak hanya sebagai dekorasi.
4)
Dikenali dan dapat dimengerti oleh pengunjung dengan penglihatan lemah sejak pertama masuk.
26 5)
Pemakaian kode warna untuk bagian terbaik adalah menggunakannya untuk kode geografis area. a) Area internal seperti membedakan bangunan sayap-sayap. b) Area eksternal seperti kelompok bangunan. c) Area vertikal seperti membedakan tiap lantai. d) Area horizontal seperti area berbeda didalam suatu bangunan.
b. Aturan penggunaan warna untuk kode warna adalah : 1)
Warna harus terlihat berbeda dari masing-masing lainnya.
2)
Warna harus mudah untuk diuraikan. Staf akan mengacu pada hal tersebut ketika memberi arah, sebagai contoh : lurus belok kanan masuk ke ruang dengan tanda papan nama warna biru itu.
3)
Jangan menggunakan kode warna yang sama seperti warna tanda keselamatan.
4)
Gunakan kombinasi warna yang mempertegas tanda / tulisan, Sebagai contoh kombinasi warna hitam atau warna gelap dengan kuning.
5)
Jangan menggunakan dua varian warna yang sama, seperti hijau gelap dengan hijau muda.
3.
Konsistensi Istilah Nama / Istilah dapat dipahami orang dengan tidak ada latar belakang medis dan harus digunakan pada semua infomasi penunjuk arah Penggunaan nama yang mudah dihafalkan, dieja dan diingat untuk : a. Lokasi masuk. b. Bangunan dan pintu masuk. c. Departemen. d. Lantai. e. Bangunan khusus. f. Fasilitas lain seperti rumah makan.
27 Rumah sakit seharusnya tidak menggunakan tanda untuk terlihat professional atau membedakan fungsional antar departemen. Nama departemen harus pendek / singkat dan mudah untuk dipahami. Yang tidak boleh dilakukan dalam pemakai istilah yaitu :
1)
Hindari istilah terminologi medis dan gunakan suatu alternative sederhana, sebagai contoh : tes darah (disbanding phlebotomy), klinik kaki (disbanding chiropody) atau (podiatry).
2)
Hindari sebisa mungkin menggunakan nama yang terlihat atau berbunyi serupa, seperti orthopedik dan ortodentis atau neurology dan urology.
3)
Samakan tanda / nama kolasi dengan apa yang tertera pada surat-surat perjanjian atau yang lain Jika staf mengacu pada tempat dengan nama di surat perjanjian agar tidak terjadi kerancuan.
4.
Ukuran Huruf Huruf yang digunakan pada tanda adalah huruf Display. Huruf Display yaitu huruf yang biasanya digunakan untuk menulis judul maupun untuk penulisan pada ukuran yang besar. Karena tulisan yang menggunakan huruf display akan menjadi pusat perhatian dibandingkan bila menggunakan huruf lain. Beberapa jenis huruf yang direkomendasikan : a.
Bentuk huruf yang mudah dibaca.
b.
Bentuk huruf mempunyai ciri pembeda jelas antar huruf dan angka.
c.
Huruf yang tidak rumit bentuknya, sehingga selain mudah dibaca juga mudah untuk dibuat.
d.
Huruf tanpa serif atau strip di ujung-ujungnya (sans serif).
e.
Beberapa bentuk huruf disarankan, antara lain : trebuchet, Tahoma, Arial, Calibri, Franklin, dll. Dalam merancang papan petunjuk arah ukuran huruf harus diperhatikan
karena dapat meningkatkan keterbacaan pada tanda, baik jika di lihat dari jauh
28 ataupun
bagi
pengunjung
yang
mempunyai
keterbatasan
penglihatan.
Keterbacaan berhubungan dengan dua hal, yaitu jarak baca minimum dan ukuran huruf yang digunakan. Jarak baca minimum adalah jarak terdekat yang memungkinkan seseorang membaca papan petunjuk arah. Sedangkan untuk besar huruf yang digunakan, karena huruf memakai besaran point, maka harus dilakukan konversi dari point ke mm, dimana diperoleh bahwa 1 mm = 3.9 point. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara jarak baca minimum dengan tinggi dan ukuran huruf.(9)
Tabel 2.1 Hubungan Jarak Baca Minimum Dengan Tinggi Dan Ukuran Huruf Jarak Minimum
Tinggi Huruf
Ukuran Huruf
(meter)
(cm)
(point)
1,2
0,4
15
1,8
0,6
23
2,4
0,8
31
3,0
1,0
39
4,6
1,5
58
6,1
2,0
78
12,2
3,0
160
18,3
4,1
238
24,4
6,1
316
29 30,5
8,1
398
38,1
10,2
495
38,1
12,7
495
45,7
15,2
593
61,0
20,3
792
Sumber : Ergonomi untuk produktifitas kerja. Suma’mur P.K
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan 1. Gambaran Umum RS Kartika Husada Kudus RS Kartika Husada Kudus merupakan salah satu unsur pelaksana denkesyah 04.04.03/ Salatiga, melaksanakan dukungan kesehatan bagi prajurit
yang
melaksanakan
latihan
juga
memberikan
pelayanan
kesehatan pada pasien dinas terdiri atas TNI (AD, AL, AU) PNS, BPJS, Jamsostek beserta keluarganya, serta melayani masyarakat umum serta satuan integritas yang berada di wilayah koren 073 maupun diluar servis area. Sebagai salah satu sistem kesehatan nasional RS Kartika Husada Kudus melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pasien masyarakat umum, karyawan pabrik-pabrik rokok Kudus dan karyawan Polytron yang disesuaikan dengan kemampuan fasilitas Rumah Sakit. Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor No.81/MENKES/I/2004. RS Kartika Husada Kudus ditetapkan sebagai Rumah Sakit Bantuan bertipe D. Sebagai Rumah Sakit milik negara dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada personil TNI (AD, AL, AU), PNS dan keluarganya, serta kepada pasien masyarakat umum, peserta BPJS kesehatan, peserta Jamkesmas perlu pengelolaan rumah sakit secara professional.
30
31
Visi dan misi berpedoman kepada visi dan misi kesehatan angkatan darat, yaitu : a)
Visi Menjadi penyelengara pembinaan kesehatan angkatan darat yang dipercaya dengan dilandasi profesionalisme, disiplin, bermoral dan soliditas.
b)
Misi Yaitu menyelengarakan dukkes yang handal, yankes yang prima.
Fungsi organik dengan seksama, Rumkitban 04.08.04 menjabarkan visi dan misi tersebut sebagai berikut : a)
Visi Rumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus adalah rumah sakit milik prajurit yang bisa dibanggakan dan dipercaya.
b)
Misi Menyelenggarakan Dukungan kesehatan yang handal di jajaran TNI dan memberikan pelayanan kesehatan yang prima serta mendukung program
pemerintah
di
bidang
kesehatan
dengan
dilandasi
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan rasa kekeluargaan. c)
Motto Cepat, Tepat dan Ramah
32
d)
Falsafah Pelayanan kesehatan yang prima mengantar pada terwujudnya personel TNI yang sehat jasmani dan rohani.
e)
Tujuan Agar para prajurit dan PNS beserta keluarganya memperoleh derajat kesehatan yang optimal sehingga dapat menunjang tugas pokok TNI AD. Lokasi RS Kartika Husada Kudus terletak di Jalan Jend.Sudirman 64
Kudus berhadapan dengan Makodim 0722 Kudus. Luas bangunan
+
1.600 m2 terletak diatas tanah seluas +3.400 m 2. bersertifikat milik TNIAD, termasuk dalam wilayah Korem 073 Salatiga. Adapun bangunan yang berdiri adalah : a)
Ruang VIP
: 2 ruang
i)
Instalasi farmasi :2 ruang
b)
Kelas II
: 2 ruang
j)
IGD
: 1 ruang
c)
Kelas III
: 6 ruang
k)
Poliklinik gigi
: 1 ruang
d)
R. Isolasi
: 1 ruang
l)
Poli Spesialis
: 1 ruang
e)
Laboratorium : 1 ruang
m) Poli Akupuntur : 1 ruang
f)
HCU
: 1 ruang
n)
Poli KIA/KB
: 1 ruang
g)
Radiologi
: 1 ruang
o)
Staf
: 1 ruang
h)
USG
: 1 ruang
p)
Ruang Karumkit :1 ruang
33
q)
Ruang Aula
: 1 ruang
r)
Dapur
: 1 ruang
s)
Gudang farmasi : 2 ruang
t)
Mushola
: 1 ruang
u)
Kamar loundry
: 1 ruang
v)
Kamar Jenazah : 1 ruang
w) Kantin
: 1 ruang
x)
Rekam Medik
: 1 ruang
y)
Ruang kasir
: 1 ruang
z)
Ruang K Medik : 1 ruang
aa) Ruang OK
: 1 ruang
bb) Warung Kartika : 1 ruang
34
2. Letak Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Inap RS Kartika Husada Kudus terletak di Jalan Jend.Sudirman 64 Kudus berhadapan dengan Makodim 0722 Kudus, menghadap ke utara. Dengan memiliki susunan dan letak unit – unit terkait seperti unit pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat gawat darurat dan unit pelayanan penunjang. a)
Rawat Jalan 1) Instalasi Gawat Darurat Letak IGD yaitu menghadap ke barat disebelah kiri dari ruangan pendaftaran. 2) Poliklinik Umum Poliklinik umum berada satu lorong dengan poliklinik-poliklinik lainnya yaitu di lorong sebelah kiri dari pintu masuk. 3) Poliklinik KB / KIA Poliklinik KB / KIA ada di ruang Kebidanan yang letaknya di bangunan paling timur setelah melewati lorong poliklinik. 4) Poliklinik Gigi dan Mulut Poliklinik gigi / mulut berada satu lorong dengan poliklinik-poliklinik lainnya yaitu di lorong sebelah kiri dari pintu masuk. 5) Poliklinik Spesialis Tidak di temukan papan wayfinding yang mengarahkan ke poliklinik tersebut. 6) Poliklinik Akupuntur Poliklinik bedah berada satu lorong dengan poliklinik-poliklinik lainnya yaitu di lorong sebelah kiri dari pintu masuk.
35 b) Rawat Inap 1) Kelas VIP Kelas VIP di bagi menjadi dua ruang yang salah satunya berada di sebelah kanan dari pintu masuk, dan yang satu berada di bangunan paling belakang. 2) Kelas II Bangsal kelas II berada satu lorong dengan bangsal lainnya, yaitu dari pintu masuk lurus. 3) Kelas III Bangsal kelas III berada satu lorong dengan bangsal lainnya, yaitu dari pintu masuk lurus. 4) Kelas III Isolasi Bangsal kelas III isolasi berada satu lorong dengan bangsal lainnya, yaitu dari pintu masuk lurus.
c)
Penunjang Diagnostik dan Sarana Pendukung 1) Radiologi / USG Radiologi / USG ada di ruang rontgen yang letak bangunannya berada di bangunan
gedung
paling
timur
setelah
melewati
lorong
poliklinik
bersebelahan dengan ruang kebidanan. 2) Laboratorium Ruang laboratoium berada di sebelah kanan dari tempat pendaftaran searah dengan wayfinding menuju kantin. 3) Instalasi Farmasi Ruang laboratoium berada di sebelah kanan dari tempat pendaftaran searah dengan wayfinding menuju kantin.
36 4) Ruang Catatan Medis Ruang Rekam Medis berada di belakang tempat pendaftaran bahkan satu pintu masuk dengan tempat pendaftaran. 5) Kasir Kasir berada di sebelah kanan dari IGD.
Keterangan :
37 Komplek RS Kartika Husada tediri dari : A. 1. Kantor Administrasi 2. R.Pimpinan 3. R.Aula 4. R.Gudang 5. R.Cuci 6. K.Mandi 7. R Ganti 8. T.Jemuran 9. Tower 10. Garasi 11. R.Ganti 12. Dapur
B. 1. R.IGD 2. R.Tunggu 3. R.Pendaftaran 4. R.Pol Gigi 5. R.Apt Umum 6. R.Apt Dinas C. 1. R.Perawatan 2. R.Perawatan 3. R.Perawat Jaga 4. R.Ganti Perawat 5. R.Perawatan 6. K.Mandi 7. R.Perawatan Pria 8. R.Perawatan Wanita 9. R.Perawatan Anak 10. R.Perawatan 11. R.Perawatan 12. Kamar Mandi
D. 1. Kamar bersalin 2. R.Laboratorium 3. R.VK 4. R.Perawatan VIP 5. R.Perawatan VIP 6. R.Rontgen 7. R.KB/BKIA 8. K.Mandi 9. Aula E. 1. Mushola 2. Garasi 3. Kantin/kopersi 4. R.TB DOT 5. Pos Jaga 6. Apotik Umum 7. Laboratorium 8. RM / Pendaftaran 9. IGD
3. Deskripsi Wayfinding / Papan Nama Wayfinding / papan petunjuk arah di rumah sakit merupakan pusat informasi yang sangat penting bagi pasien / pengunjung karena berfungsi memberikan informasi kepada pasien untuk memudahkan pasien mencari unit pelayanan yang dicari / dituju. wayfinding yang ada di RS Kartika Husada Kudus berupa papan nama sebagai papan penunjuk ruang, yang rata – rata di tempel di atas pintu masuk ruang tersebut sebagian ada yang terlalu tinggi untuk di baca secara normal sesuai sudut pandang mata. Kontras warna pada wayfinding yang digunakan berwarna-warni padahal RS tersebut tidak menerapkan kode warna sebagai penunjuk arah / lokasi, istilah yang digunakan mudah dipahami seperti menggunakan singkatan teks (R) untuk mengantikan kalimat “ruangan”, tidak ada simbol di terapkan pada wayfinding yang sudah terinstal, ukuran teks wayfinding yang digunakan beraneka ukuran teks mulai dari 15 pt dengan panjang dan lebar teks 4 mm x 39 mm untuk bagian poli spesialis, gigi dan akupuntur, 20 pt dengan
38 panjang dan lebar teks 5 mm x 21 mm untuk papan nama kasir, 24 pt dengan panjang dan lebar teks 6 mm x 34 mm untuk papan nama bangsal kelas II (R. Hesti) padahal papan nama dari bangsal yang lain mengunakan ukuran ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 27 mm, sudah terdapat papan petunjuk arah yang tertempel mengarah ketempat yang ditunjukan, sebagian ada yang tertempel ditembok dipojok persimpangan jalan seperti papan penunjuk arah menuju
kamar
bedah,
rontgen,
R.
USG.
Berikut ini adalah ringkasan hasil observasi papan nama di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus Tabel 4.1 Ukuran teks Jenis papan nama
Tinggi (cm)
1
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
130
Ditempel dipintu masuk kaca warna hitam
2
Kasir
200
Ditempel diatas pintu
No
Posisi/letak/Penemp atan
Konsistensi Istilah
pt (point)
IGD
KASIR
48
20
39
panjang x lebar
Kode dan Kontras warna
12 mm x 35 mm terbaca ± 18 m
Merah, background kaca warna hitam
5 mm x 21 mm terbaca ± 7 m
Biru putih
background
Gambar
40 3
Pendaftaran
167
Ditempel diatas lubang bicara
TEMPAT PENDAFTARA N
25 dan 15
6 mm x 62 mm, 4 mm x 24, 4 mm x 19, dan 4 mm x 18 terbaca ± 15 m
Merah background kaca cermin
R. JALAN dan R. INAP dan R. IGD
4
Filing
160
Ditempel dikaca pintu masuk pendaftaran
CATATAN MEDIS
30
8 mm x 30 mm terbaca ± 7 m
Kuning tua background kuning
5
Poliklinik Spesialis
240
Ditempel diatas pintu
POLI SPESIALIS
15
4 mm x 39 mm terbaca ± 8 m
Putih background warna kayu
6
Poliklinik Gigi
240
Ditempel diatas pintu
POLI GIGI
15
4 mm x 24 mm terbaca ± 8 m
Putih background warna kayu
41 7
Poliklinik Akupuntur
240
Ditempel diatas pintu
POLI AKUPUNTUR
15
4 mm x 39 mm terbaca ± 8 m
Putih background warna kayu
8
Poliklinik Umum
100
Ditaruh sembarangan dibalik kaca transparan
POLI UMUM
20
5 mm x 40 mm terbaca ± 7 m
Hijau putih
9
Bangsal kelas II (R. HESTI)
240
Tertempel diatas pintu
R. HESTI
24
6 mm x 34 mm terbaca ± 10 m
Putih background warna kayu
background
42 10
Bangsal Kelas I
230
Tertempel diatas pintu
KELAS 1
20
5 mm 27 mm terbaca ± 9 m
Hitam background putih
11
Bangsal Kelas II
230
Tertempel diatas pintu
KELAS 2
20
5 mm x 27 mm terbaca ± 9 m
Hitam background putih
12
Bangsal Kelas III (R. WIRA)
230
Tertempel diatas pintu
R. WIRA
20
5 mm x 27 mm terbaca ± 9 m
Putih background warna kayu
13
Bangsal Kelas III (R. KIRANA)
230
Tertempel diatas pintu
R. KIRANA
20
5 mm x 25 mm terbaca ± 9 m
Putih background warna kayu
43 14
Bangsal Kelas III (R. SAKTI)
230
Tertempel diatas pintu
R. SAKTI
20
5 mm x 29 mm terbaca ± 9 m
Putih background warna kayu
15
Bangsal Kelas III (R. YUDHA)
230
Tertempel diatas pintu
R. YUDHA
20
5 mm x 24 mm terbaca ± 9 m
Putih background warna kayu
16
Ruang Rontgen
200
Ditempel diatas pintu
R. RONTGEN
24
6 mm x 40 mm terbaca ± 10 m
Hijau putih
background
44 17
Kamar Bedah
210
Ditempel diatas pintu
KAMAR BEDAH
24
6 mm x30 mm terbaca ± 10 m
Hitam background putih
18
R. KEBIDANAN / VK
210
Tertempel ditembok atas pintu
R. KEBIDANAN
24
6 mm x 30 mm terbaca ± 11 m
Hijau putih
19
Papan penunjuk arah (Laboratorium )
212
Tertempel ditembok
LABORATORIU M
30
8 mm x 30 mm terbaca ± 10 m
Hitam background kuning
20
Papan penunjuk arah (Apotek)
195
Tertempel ditembok
APOTEK / FARMASI
30
8 mm x 30 mm terbaca ± 10 m
Hitam background kuning
background
45 21
Papan penunjuk arah (Kamar Bedah)
223
Tertempel ditembok pojok persimpangan
KAMAR BRDAH
28
7 mm x 30 mm terbaca ± 10 m
Coklat background kuning
22
Papan penunjuk arah (Rontgen)
204
Tertempel ditembok pojok persimpangan
RONTGEN
28
7 mm x 30 mm terbaca ± 10 m
Coklat background kuning
23
Papan penunjuk arah (Ruang USG)
185
Tertempel ditembok pojok persimpangan
R. USG
28
7 mm x 30 mm terbaca ± 10 m
Hijau putih
24
Papan penunjuk arah (IGD)
210
Tertempel ditebok diujung jalan / lorong
IGD
28
7 mm x 30 mm terbaca ± 10 m
Hitam background kuning
background
46 25
Denah RS
*Keterangan
160
Tertempel ditembok
:
Tidak
127 mm x 88 mm terbaca ±2m
menggunakan
kode
warna
dan
simbol
47 4.
Analisis Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding / Papan Nama Penelitian yang dilakukan pada papan nama atau wayfinding di Rumah Sakit ini diperoleh hasil sebagai berikut : a.
Papan nama di Instalasi Gawat Darurat
1)
Posisi / Letak / Penempatan Tulisan tertempel dikaca pintu masuk Instalasi Gawat Darurat menghadap tempat parkir sepeda motor bagi pengunjung dan pasien. Dengan ketinggian 130 cm menggunakan teks Times New Roman Tinggi tersebut sesuai denga sudut pandang mata.
2)
Kode dan Kontras warna Papan nama pada Instalasi Gawat Darurat tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna hitam sebagai background dan merah untuk teks. Mempunyai kontras yang kurang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks juga termasuk warna yang gelap.
3)
Konsistensi istilah Papan nama Instalasi Gawat Darurat menggunakan istilah IGD, istilah tersebut sudah umum digunakan sehingga dapat dimengerti pasien / pengunjung RS.
48 4)
Ukuran teks Papan nama Instalasi Gawat Darurat menggunakan furuf Times New Roman dengan ukuran 48 pt dengan panjang dan lebar teks 12 mm x 35 mm dan dapat terbaca sampai jarak ± 18 m dengan mata normal (tanpa kacamata). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di IGD Presentase Jawaban
No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien mudah menemukan letak
100%
0
0
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
IGD 2
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di IGD dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada IGD masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di IGD sudah sesuai dengan arah pandangan mata
5
Pasien dapat melihat dan membaca papan petunjuk arah di IGD dari semua arah
6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di IGD mudah dibaca
49 b.
Papan nama di Unit Rawat Jalan 1)
Poli Spesialis
a)
Posisi / Letak / Penempatan Poli Spesialis terletak dilorong yang menuju ke pintu IGD bagian belakang bertempat disatu ruang dengan poli umum. Dengan ketinggian 240 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna Poli Spesialis tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah Poli Spesialis menggunakan istilah Poli Spesialis, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks Poli Spesialis menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 15 pt dengan panjang dan lebar teks 4 mm x 39 mm dapat terbaca sampai jarak ± 8 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
50 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Poli Spesialis Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
60%
40%
0
100%
0
0
100%
0
0
letak Poli Spesialis 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Spesialis dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada Poli Spesialis masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Poli Spesialis sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Spesialis dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Poli Spesialis mudah dibaca
51 2)
Poli Gigi
a)
Posisi / Letak / Penempatan Poli Gigi terletak dilorong yang menuju ke pintu IGD bagian belakang bersebelahan dengan poli umum. Dengan ketinggian 240 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna Poli Gigi tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah Poli Gigi menggunakan istilah Poli Gigi, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks Poli Gigi Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 15 pt dengan panjang dan lebar teks 4 mm x 24 mm dapat terbaca sampai jarak ± 8 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
52 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Poli Gigi Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
60%
40%
0
100%
0
0
100%
0
0
letak Poli Gigi 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Gigi dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah
pada
Poli
Gigi
masih
terhalang oleh sesuatu 4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Poli Gigi sudah sesuai dengan arah pandangan mata
5
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di Poli Gigi dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Poli Gigi mudah dibaca
53 3)
Poli Akupuntur
a)
Posisi / Letak / Penempatan Poli Akupuntur terletak dilorong yang menuju ke pintu IGD bagian belakang bersebelahan dengan poli gigi. Dengan ketinggian 240 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna Poli Akupuntur tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah Poli Akupuntur menggunakan istilah Poli Akupuntur, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks Poli Akupuntur Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 15 pt dengan panjang dan lebar teks 4 mm x 29 mm dapat terbaca sampai jarak ± 8 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
54 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Poli Akupuntur Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
60%
40%
0
100%
0
0
100%
0
0
letak Poli Akupuntur 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Akupuntur dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada Poli Akupuntur masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Poli Akupuntur sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Akupuntur dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Poli Gigi mudah dibaca
55 4)
Poli Umum
a)
Posisi / Letak / Penempatan Poli Umum ditempatkan dibalik kaca transparan tanpa ditempel ataupun di gantung dilorong atau di atas pintu Dengan ketinggian 100 cm.
b)
Kode dan Kontras warna Poli Umum tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna putih sebagai background dan hijau untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang cerah sedangkan warna teks termasuk warna yang gelap.
c)
Konsistensi istilah Poli Umum menggunakan istilah Poli Umum, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks Poli Umum Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 40 mm dapat terbaca sampai jarak ± 7 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
56 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Poli Umum Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
80%
20%
0
melihat dan
100%
0
0
60%
40%
0
40%
60%
0
80%
20%
0
100%
0
0
letak Poli Umum 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Umum dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada Poli Umum masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Poli Umum sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Poli Umum dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Poli Umum mudah dibaca
57 c.
Papan nama di Unit Rawat Inap 1)
R. Hesti
a)
Posisi / Letak / Penempatan R. Hesti ditempelkan diatas pintu masuk bangsal bersebelahan dengan bangsal – bangsal yang lain, Dengan ketinggian 240 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna R. Hesti tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah R. Hesti menggunakan istilah R. HESTI, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks R. Hesti Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 24 pt dengan panjang dan lebar teks 6 mm x 34 mm dapat terbaca sampai jarak ± 10 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
58 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Bangsal Kelas 2 (R. HESTI) Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
letak R. HESTI 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. HESTI dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. HESTI masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di R. HESTI sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. HESTI dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di R. HESTI mudah dibaca
59 2)
R. Wira
a)
Posisi / Letak / Penempatan R. Wira ditempelkan diatas pintu masuk bangsal bersebelahan dengan bangsal – bangsal yang lain, Dengan ketinggian 230 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna R. Wira tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah R. Wira menggunakan istilah R. WIRA, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks R. Wira Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 27 mm dapat terbaca sampai jarak ± 9 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
60 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Bangsal Kelas 3 (R. WIRA) Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
letak R. WIRA 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. WIRA dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. WIRA masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di R. WIRA sudah sesuai dengan arah pandangan mata
5
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di R. WIRA dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk
arah
mudah dibaca
di
R.
WIRA
61 3)
R. Kirana
a)
Posisi / Letak / Penempatan R. Kirana ditempelkan diatas pintu masuk bangsal bersebelahan dengan bangsal – bangsal yang lain, Dengan ketinggian 230 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna R. Kirana tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah R. Kirana menggunakan istilah R. KIRANA, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks R. Kirana Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 25 mm dapat terbaca sampai jarak ± 9 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
62 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Bangsal Kelas 3 (R. KIRANA) Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
letak R. KIRANA 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. KIRANA dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. KIRANA masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di R. KIRANA sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. KIRANA dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di R. KIRANA mudah dibaca
63 4)
R. Sakti
a)
Posisi / Letak / Penempatan R. Sakti ditempelkan diatas pintu masuk bangsal bersebelahan dengan bangsal – bangsal yang lain, Dengan ketinggian 230 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna R. Sakti tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah R. Sakti menggunakan istilah R. SAKTI, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks R. Sakti Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 29 mm dapat terbaca sampai jarak ± 9 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
64 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Bangsal Kelas 3 (R. SAKTI) Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
letak R. SAKTI 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. SAKTI dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. SAKTI masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk sudah
arah di R. sesuai
SAKTI
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. SAKTI dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk
arah di R.
mudah dibaca
SAKTI
65 5)
R. Yudha
a)
Posisi / Letak / Penempatan R. Yudha ditempelkan diatas pintu masuk bangsal bersebelahan dengan bangsal – bangsal yang lain, Dengan ketinggian 230 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna R. Yudha tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah R. Yudha menggunakan istilah R. YUDHA, yang mudah dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks R. Yudha Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 24 mm dapat terbaca sampai jarak ± 9 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
66 Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Bangsal Kelas 3 (R. YUDHA) Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
melihat dan
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
letak R. YUDHA 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. YUDHA dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. YUDHA masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di R. YUDHA sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. YUDHA dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di R. YUDHA mudah dibaca
67 6)
Kelas 1
a)
Posisi / Letak / Penempatan Kelas 1 ditempelkan diatas pintu masuk bangsal bersebelahan dengan bangsal – bangsal yang lain, Dengan ketinggian 230 cm lebih tinggi dari sudut pandang mata.
b)
Kode dan Kontras warna Kelas 1 tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna coklat sebagai background dan putih untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang gelap sedangkan warna teks termasuk warna yang cerah.
c)
Konsistensi istilah Kelas 1 menggunakan istilah Kelas I, mempunyai istilah yang berbeda dari istilah bangsal lainnya, namun masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS.
d)
Ukuran teks Kelas 1 Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 27 mm dapat terbaca sampai jarak ± 9 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
68 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Bangsal Kelas 1 Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
100%
0
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
100%
0
0
letak bangsal Kelas 1 2
Pasien
dapat
melihat dan
membaca papan petunjuk arah di Kelas 1 dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah
pada
Kelas
1
masih
terhalang oleh sesuatu 4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Kelas 1 sudah sesuai dengan arah pandangan mata
5
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di Kelas 1 dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Kelas 1 mudah dibaca
69 d.
Papan nama di Instalasi Perawatan Penunjang 1)
R. Rontgen
a) Posisi / Letak / Penempatan R. Rontgen ditempelkan diatas pintu masuk bersebelahan dengan R. KEBIDANAN/VK, Dengan ketinggian 200 cm tidak terlalu tinggi dari sudut pandang mata. b) Kode dan Kontras warna R. Rontgen tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna putih sebagai background dan hijau untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang cerah sedangkan warna teks termasuk warna yang gelap. c) Konsistensi istilah R. Rontgen menggunakan istilah R.RONTGEN yang sudah umum digunakan dan masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS. d) Ukuran teks R. Rontgen Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 24 pt dengan panjang dan lebar teks 6 mm x 40 mm dapat terbaca sampai jarak ± 10 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
70 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di R. RONTGEN Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
60%
40%
0
melihat dan
80%
20%
0
0
100%
0
60%
20%
0
100%
0
0
100%
0
0
letak R. RONTGEN 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. Rontgen dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. Rontgen masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di R. Rontgen sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di R. Rontgen dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di R. Rontgen mudah dibaca
71 2)
Kamar Bedah
a) Posisi / Letak / Penempatan Kamar Bedah ditempelkan diatas pintu masuk bersebelahan dengan R. KEBIDANAN/VK, Dengan ketinggian 210 cm terlalu tinggi dari sudut pandang mata. b) Kode dan Kontras warna Kamar Bedah tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna putih sebagai background dan hitam untuk teks. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang cerah sedangkan warna teks termasuk warna yang gelap. c) Konsistensi istilah Kamar Bedah menggunakan istilah KAMAR BEDAH yang sudah umum digunakan dan masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS. d) Ukuran teks Kamar Bedah Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 24 pt dengan panjang dan lebar teks 6 mm x 30 mm dapat terbaca sampai jarak ± 10 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
72 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Kamar Bedah Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
60%
40%
0
80%
20%
0
0
100%
0
60%
40%
0
100%
0
0
100%
0
0
letak KAMAR BEDAH 2
Pasien
dapat
melihat dan
membaca papan petunjuk arah di Kamar Bedah dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada Kamar Bedah masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Kamar Bedah sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Kamar Bedah dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Kamar Bedah mudah dibaca
73 3)
R. Kebidanan/VK
a) Posisi / Letak / Penempatan R. Kebidanan/VK ditempelkan diatas pintu masuk bersebelahan dengan KAMAR BEDAH, Dengan ketinggian 210 cm terlalu tinggi dari sudut pandang mata. b) Kode dan Kontras warna R.
Kebidanan/VK
tidak
menggunakan
kode
warna
tetapi
menggunakan kombinasi warna putih sebagai background dan biru untuk teks. Mempunyai kontras yang kurang jelas karena background dan warna teks termasuk warna yang cerah. c) Konsistensi istilah R. Kebidanan/VK menggunakan istilah K. KEBIDANAN/VK yang masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS. d) Ukuran teks R. Kebidanan/VK Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 24 pt dengan panjang dan lebar teks 6 mm x 30 mm dapat terbaca sampai jarak ± 10 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
74 Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di R. Kebidanan/VK Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
40%
60%
0
80%
20%
0
0
100%
0
100%
0
0
100%
0
0
80%
20%
0
letak R. Kebidanan/VK 2
Pasien
dapat
melihat dan
membaca papan petunjuk arah di R. Kebidanan/VK dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada R. Kebidanan/VK masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk
arah
Kebidanan/VK
di
sudah
R. sesuai
dengan arah pandangan mata 5
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di R. Kebidanan/VK dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk
arah
di
Kebidanan/VK mudah dibaca
R.
75 e.
Papan nama di Unit Pendaftaran
1)
Posisi / Letak / Penempatan Papan nama unit Pendaftaran ditempelkan dikaca cermin diatas lubang bicara bersebelahan dengan IGD, Dengan ketinggian 167 cm sesuai dengan sudut pandang mata.
2)
Kode dan Kontras warna Papan nama unit Pendaftaran tidak menggunakan kode warna, kombinasi warna yang digunakan yaitu kaca cermin sebagai background, merah untuk warna teks.
3)
Konsistensi istilah Papan
nama
unit
Pendaftaran
menggunakan
istilah
TEMPAT
PENDAFTARAN di ikuti istilah R. JALAN, R. INAP, R. IGD di bawahnya yang masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS. 4)
Ukuran teks Papan nama unit Pendaftaran menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 25 pt dengan panjang dan lebar teks 6 mm x 62 mm dan 15 pt dengan panjang dan lebar teks 4 mm x 24 (TPPRJ), 4 mm x 19
76 mm (TPPRI), 4 mm x 18 mm (TPPGD) dapat terbaca sampai jarak ± 15 m dengan mata normal (tanpa kacamata). Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Unit Pendaftaran Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
100%
0
0
60%
40%
0
0
100%
0
100%
0
0
40%
60%
0
60%
40%
0
letak Unit Pendaftaran 2
Pasien
dapat
melihat dan
membaca papan petunjuk arah di
Unit
Pendaftaran
dengan
jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah
pada
Pendaftaran
Papan masih
Unit
terhalang
oleh sesuatu 4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk
arah
Pendaftaran
di
sudah
Unit sesuai
dengan arah pandangan mata 5
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di Unit Pendaftaran dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk
arah
di
Pendaftaran mudah dibaca
Unit
77 f.
Papan nama di Unit Rekam Medis
1)
Posisi / Letak / Penempatan Papan nama unit Rekam Medis ditempelkan dikaca transparan dipintu masuk pendaftaran bersebelahan dengan IGD, Dengan ketinggian 160 cm sesuai dengan sudut pandang mata.
2)
Kode dan Kontras warna Papan nama unit Rekam Medis tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna kuning sebagai background dan kuning tua untuk teks, kombinasi warna menggunakan jenis warna yang sama.
3)
Konsistensi istilah Papan nama unit Pendaftaran menggunakan istilah CATATAN MEDIS yang masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS.
4)
Ukuran teks Papan nama unit Pendaftaran Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 30 pt dengan panjang dan lebar teks 8 mm x 30 mm dapat terbaca sampai jarak ± 7 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
78 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Unit Rekam Medis Presentase Jawaban No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
0
100%
0
20%
80%
0
0
100%
0
40%
60%
0
0
100%
0
0
100%
0
letak Unit Rekam Medis 2
Pasien
dapat
melihat dan
membaca papan petunjuk arah di Unit Rekam Medis dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada Unit Rekam Medis masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Unit Rekam Medis sudah sesuai dengan arah pandangan mata
5
Pasien
dapat
melihat
dan
membaca papan petunjuk arah di Unit Rekam Medis dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Unit Rekam Medis mudah dibaca
79 g.
Papan nama di Unit Kasir
1)
Posisi / Letak / Penempatan Papan nama unit Kasir ditempelkan diatas pintu masuk bersebelahan dengan IGD, Dengan ketinggian 200 cm terlalu tinggi dari sudut pandang mata sehingga pasien / pengunjung harus mendongak untuk bisa membacanya.
2)
Kode dan Kontras warna Papan
nama
unit
Kasir
tidak
menggunakan
kode
warna
tetapi
menggunakan kombinasi warna putih sebagai background dan hitam untuk teks dan garis frame. Mempunyai kontras yang jelas karena background termasuk warna yang cerah sedangkan warna teks termasuk warna yang gelap. 3)
Konsistensi istilah Papan nama unit Kasir menggunakan istilah KASIR yang masih bisa dimengerti pasien / pengunjung RS.
80 4)
Ukuran teks Papan nama unit Pendaftaran Menggunakan teks Times New Roman dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 21 mm dapat terbaca sampai jarak ± 7 m dengan mata normal (tanpa kacamata). Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding Di Unit Kasir Presentase Jawaban
No
Komponen Kuesioner
Ya
Tidak
Tidak Tahu
1
Pasien
mudah
menemukan
80%
20%
0
melihat dan
40%
60%
0
0
100%
0
80%
20%
0
100%
0
0
20%
80%
0
letak Unit Kasir 2
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Unit Kasir dengan jelas 3
Pasien melihat papan petunjuk arah pada Unit Kasir masih terhalang oleh sesuatu
4
Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di Unit Kasir sudah
sesuai
dengan
arah
melihat
dan
pandangan mata 5
Pasien
dapat
membaca papan petunjuk arah di Unit Kasir dari semua arah 6
Pasien melihat teks pada papan petunjuk arah di Unit Kasir mudah dibaca
81
B. Pembahasan 1. Letak IGD, URJ, URI, IPP, Unit Penunjang Diagnostik dan Sarana Pendukung a)
Letak Instalasi Gawat Darurat berada disisi timur pelataran Rumah Sakit yang langsung bisa diakses oleh kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua tanpa terhalang oleh suatu apapun.
b)
Unit Rawat Inap RS Kartika Husada Kudus mempunyai unit rawat inap sebagai berikut : 1)
Bangsal perawatan Kelas 1 sebanyak dua ruang yang saling bejauhan, yang satu berada di sebelah kanan dari pintu masuk Rumah Sakit sementara yang satu lagi berada di bagian belakang dan tidak terdapat wayfinding / papan penunjuk arah menuju ruang tersebut, yang menyebabkan pasien / pengunjung tidak mengetahui lokasi bangsal kelas 1.
2)
Bangsal kelas 2 tersedia dua ruang yang lokasinya berada di satu lorong dengan bangsal lainnya, yaitu dari pintu masuk lurus sampai ujung lorong, dalam pemberian papan nama untuk bangsal kelas 2 tidak konsisten ada yang menggunakan nama R. Hesti dan satunya masih menggunakan nama Kelas 2 saja, sehingga pasien / pengunjung tidak menyadari bahwa R. Hesti adalah salahsatu bangsal perawatan kelas 2.
3)
Bangsal kelas 3 terletak disatu lorong yang sama yaitu di lorong setelah pintu masuk lurus sampai ujung lorong berdekatan dengan ruang perawat sehingga memudahkan petugas medis untuk melakukan perawatan terhadap pasien.
c)
Unit Rawat Jalan haruslah berdekatan dengan unit penunjangnya seperti unit filing sebagai penyedia dokumen pasien yang berobat sesuai keluhan yang dideritanya.
82 1)
Poliklinik Spesialis terletak dilorong sebelah kiri dari pintu masuk rumah sakit satu ruangan dengan poli umum, terdapat papan nama dengan ketinggian 240 cm dari atas lantai terlalu tinggi dari sudut pandang mata yang menyebabkan pasien / pengunjung harus mendongak untuk bisa membacanya, karena luas rumah sakit yang tidak terlalu luas jadi untuk pendistribusian DRM (Dokumen Rekam Medis) tidak menjadi masalah.
2)
Poliklinik Gigi terletak bersebelahan dengan poliklinik spesialis berada satu lorong dengan poli-poli yang lainnya, terdapat papan nama dengan ketinggian 240 cm dari atas lantai terlalu tinggi dari sudut pandang mata yang menyebabkan pasien / pengunjung harus mendongak untuk bisa membacanya.
3)
Poliklinik Akupuntur terletak di ujung lorong bersebelahan dengan poli gigi, terdapat papan nama dengan ketinggian 240 cm dari atas lantai terlalu tinggi dari sudut pandang mata yang menyebabkan pasien / pengunjung harus mendongak untuk bisa membacanya.
4)
Poliklinik Umum menjadi satu ruang dengan poliklinik spesialis yaitu di lorong sebelah kiri dari pintu masuk rumah sakit, terdapat papan nama dengan ketinggian 100 cm dari atas lantai mempunyai tinggi yang tidak wajar yaitu terlalu pendek sehingga pasien / pengunjung tidak mengira bahwa terdapat papan nama di ketinggian tersebut.
d)
Unit Penunjang Diagnostik dan Sarana Pendukung 1)
Kasir terletak di timur pelataran rumah sakit bersebelahan dengan IGD dan tempat pendaftaran, terdapat papan nama berukuran teks 20 pt mempunyai panjang dan lebar teks 5 mm x 21 mm dengan ukuran teks tersebut pasien / pengunjung harus mendekat untuk bisa membacanya.
83 2)
Unit
pendaftaran
terletak
di
timur
pelataran
rumah
sakit
bersebelahan dengan IGD dan berada di satu ruang degan unit rekam medis, sudah terdapat papan nama tapi kontras yang digunakan kurang tepat yaitu mengkombinasikan background kaca cermin dan merah untuk warna teks, sehingga pasien / pengunjung harus menyesuaikan sudut pandang aggar tidak terlihat silau dimata. 3)
Unit Rekam Medis terletak di sebelah timur dari pelataran rumah sakit bersebelahan dengan IGD menjadi satu ruangan dengan unit pendaftaran, hal tersebut sudah sesuai dengan alur kerja rekam medis yang mengharuskan bagian pendaftaran dekat dengan ruang penyimpanan atau unit rekam medis, sudah terdapat papan nama tapi kontras, posisi / letak / penempatan, bahan material pembuatan tidak sesuai, yaitu mempunyai kontras warna dengan kombinasi kuning untuk background kuning tua untuk warna teks ditempel dipintu masuk ruangan dengan ketinggian 160 dengan ukuran teks 30 pt panjang dan lebar teks 8 mm x 30 mm dan papan nama terbuat dari hasil print dengan bahan kertas A4, sehingga pasien / pengunjung harus mendekat untuk bisa membacanya karena kontras warna yang kurang memperjelas teks.
4)
Ruang Rontgen terletak dibelakang bangunan bangsal yaitu dari lorong poliklinik lurus belok kanan, sudah ada papan penunjuk arah / wayfinding yang mengarahkan ke unit tersebut tetapi kontras warna yang digunakan kurang mempertajam teks sehingga pasien / pengunjung harus melihatnya dalam jarak yang dekat.
5)
Kamar Bedah terletak di sebelah ruang rontgen sudah ada papan penunjuk arah / wayfinding yang mengarahkan ke unit tersebut tetapi kontras warna yang digunakan kurang mempertajam teks sehingga pasien / pengunjung harus melihatnya dalam jarak yang dekat.
84 6)
R. Kebidanan / VK bersebelahan dengan ruang bedah, unit ini dijadikan ruang pemeriksaan untuk poliklinik KB / KIA tetapi tidak ada papan nama yang menandakan kalau ruang ini sekaligus digunakan sebagai poliklinik KIA / KB, sehingga pasien / pengunjung tidak mengetahui dimana letak poli KIA / KB.
RS Kartika Husada Kudus sudah menggunakan sistem wayfinding guna memudahkan pasien / pengunjung dalam menemukan lokasi yang ingin di tujunya, tetapi ada sebagian papan petunjuk arah yang tidak tepat dalam penempatan ataupun kontras warna yang digunakan, seperti pada papan penunjuk arah Kamar Bedah, Rontgen, Ruang IGD. RS Kartika Husada Kudus juga memiliki denah lokasi yang menunjukan lokasi / letak unit yang ingin dituju pasien / pengunjung tetapi denah tersebut masih versi yang lama jadi informasi yang dituliskan tidak sama dengan lokasi bangunan rumah sakit saat ini, sehingga pasien tidak bisa mendapatkan informasi yang vailid dari denah tersebut.
85
2. Analisis Kesesuaian dan Kemudahan Wayfinding / Papan Nama Tabel 4.19 Analisis Kesesuaian Papan Nama dari Hasil Observasi Analisis kesesuaian papan nama Jenis Papan
Istilah
Teks
Belum ada
Tinggi
Tidak
Tidak
Teks yang
Nama
mudah
terbaca
wayfinding
lebih dari
terdapat
menggunakan
digunakan
dimengerti
dengan
dipersimpangan
sudut
kode
simbol
berekor
mata
jalan
pandang
warna
No
normal 1
Instalasi Gawat Darurat
mata
-
-
-
2
Kasir
-
-
3
Pendaftaran
-
-
4
Filing
-
-
-
5
Poliklinik
-
Spesialis
86
Analisis kesesuaian papan nama Jenis Papan
Istilah
Teks
Belum ada
Tinggi
Tidak
Tidak
Teks yang
Nama
mudah
terbaca
wayfinding
lebih dari
terdapat
menggunakan
digunakan
dimengerti
dengan
dipersimpangan
sudut
kode
simbol
berekor
mata
jalan
pandang
warna
No
normal 6
Poliklinik Gigi
7
Poliklinik Akupuntur
8
Poliklinik Umum
9
Poliklinik KB / KIA
10
mata
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bangsal Kelas I
87
Analisis kesesuaian papan nama Jenis Papan
Istilah
Teks
Belum ada
Tinggi
Tidak
Tidak
Teks yang
Nama
mudah
terbaca
wayfinding
lebih dari
terdapat
menggunakan
digunakan
dimengerti
dengan
dipersimpangan
sudut
kode
simbol
berekor
mata
jalan
pandang
warna
No
normal 12
Bangsal Kelas III
13
Ruang Perawat
14
IPP
mata
-
-
-
-
88 Tabel 4.20 Analisis Kesesuaian Papan Nama dari Jawaban Kuesioner Persentase Jawaban Pasien / Pengujung Dari Hasil Kuesioner (%) No
1
2
3
4
UGD
Komponen Kuesioner
Pasien mudah menemukan letak unit yang di tuju Pasien dapat melihat dan membaca papan petunjuk arah di unit yang di tuju dengan jelas Pasien melihat papan petunjuk arah pada unit yang di tuju masih terhalang oleh sesuatu Pasien melihat ketinggian papan petunjuk arah di unit yang di tuju sudah sesuai dengan arah pandangan mata
KASIR
PENDAFTARAN
CATATAN MEDIS
POLI SPESIALIS
POLI GIGI
POLI AKUPUNTUR
POLI UMUM
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
Ya
Tidak
Tidak Tahu
100
0
0
80
20
0
100
0
0
0
100
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
80
20
0
100
0
0
40
60
0
60
40
0
20
80
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
60
40
0
100
0
0
80
20
0
100
0
0
40
60
0
60
40
0
60
40
0
60
40
0
40
60
0
89
5
Pasien dapat melihat dan membaca papan petunjuk arah di unit yang di tuju dari semua arah
100
0
0
100
0
0
40
60
0
0
100
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
80
20
0
6
Pasien melihat text pada papan petunjuk arah di unit yang di tuju mudah dibaca
100
0
0
20
80
0
60
40
0
0
100
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
0
0
90 3. Posisi / Letak / Penempatan Tanda harus ditempatkan / diletakkan di persimpangan jalan dimana orangorang harus membuat suatu keputusan.(8) Hal yang harus diperhatikan dalam peletakan tanda, adalah : a.
Mempunyai tinggi yang konsisten / sama rata sehingga terkesan rapi.
b.
Sesuai dengan sudut pandang mata dimana orang-orang dengan penglihatan lemah dapat membaca dari berbagai sudut dengan jarak dekat maupun jauh.
c.
Tidak terhalang oleh sesuatu benda apapun.
RS Kartika Husada Kudus sudah menggunakan wayfinding sebagai metode untuk memberikan informasi yang konsisten dan terbuka yang dapat membimbing seorang untuk tujuan mereka, namun wayfinding yang terpasang hanya menunjukkan ke beberapa unit pelayanan saja tidak ada wayfinding untuk URI, URJ, Pendaftaran dan Kasir. Sebagian papan penunjuk arah yang terpasang sebagian masih belum sesuai penempatannya seperti wayfinding kamar bedah, rontgen dan ruang USG yaitu di tempel di pojok persimpangan jalan dengan ketinggian wayfinding kamar bedah 223 cm, wayfinding rontgen 204 cm, wayfinding USG 185 cm. Dalam meletakkan wayfinding juga harus memperhatikan sudut pandang mata.(8) RS Kartika Husada Kudus menggunkan papan nama sebagai identitas lokasi / unit bagian pelayanan, namun ada papan nama yang penempatannya terkesan sembarangan seperti di poliklinik umum yaitu di tempatkan didalam kaca transparan dengan ketinggian 100 cm tidak ditempel dan tidak digantung oleh kerena itu 60% dari total sampel yang di ambil mengatakan ketinggian tidak sesuai dengan sudut pandang mata.
91 4. Kode dan Kontras warna Kode warna adalah kode warna yang digunakan untuk memberikan kode suatu ruangan. RS Kartika Husada Kudus tidak menggunakan kode warna untuk masing – masing papan nama. Penerapan kontras warna pada papan nama / wayfinding Rumah Sakit ini sebagian ada yang tidak bisa terbaca dari jarak tertentu. Kombinasi warna yang digunakan tidak konsisten, ada yang menggunakan kombinasi kaca cermin untuk background dan merah untuk teks seperti pada papan nama unit pendaftaran, background kaca hitam dan merah untuk teks seperti papan nama IGD, hitam dan putih untuk papan nama kasir, background coklat warna kayu dan putih untuk teks seperti pada papan nama bangsal dan poliklinik, putih dan hijau untuk papan nama rontgen. Kombinasi warna yang sudah ada sudah tepat karena memiliki kontras warna yang jelas. Warna hijau pada teks memberi kesan sangat sejuk dan bila pasien melihat papan nama tersebut dapat memberikan efek yang menyegarkan.(11) Tetapi tidak bisa diidentifikasi sebagai sistem kode warna yang dapat membantu pasien / pengunjung dengan penglihatan lemah untuk mengenali arti tanda – tanda sejak pertama kali melihat.(7) Untuk wayfinding kontras warna yang digunakan tidak susuai seperti pada papan penujuk arah rontgen, kamar bedah dan unit rekam medis yaitu background kuning dan coklat muda untuk warna teks, background putih dan hijau muda untuk warna teks sepeti pada papan penjunjuk arah ruang USG hal ini membuat pasien / pengunjung harus mendekat untuk bisa membacanya.
92 5. Konsistensi Intilah Secara teori istilah digunakan pada papan petunjuk arah haruslah mudah dimengerti oleh pasien / pengunjung dengan tidak ada latar belakang medis dan penggunaan istilah yang mudah dihafalkan, dieja dan diingat serta menghindari penggunanaan terminologi medis.(7) RS Kartika Husada Kudus sudah menggunakan istilah dengan baik dan pasien / pengunjung yang datang dapat dengan mudah memahami arti dari istilah tersebut. Adapun daftar istilah yang digunakan meliputi : IGD, KASIR, TEMPAT PENDAFTARAN R.JALAN dan R. INAP dan R. IGD, CATATAN MEDIS, POLI SPESIALIS, POLI GIGI, POLI AKUPUNTUR, POLI UMUM, R. HESTI, KELAS 1, KELAS 2, R. WIRA, R. KIRANA, R. SAKTI, R. YUDHA, R. RONTGEN,
KAMAR
BEDAH,
R.
KEBIDANAN,
LABORATORIUM,
APOTEK/FARMASI, DENAH RS.
6. Ukuran Teks Dalam merancang wayfinding, penggunaan teks juga harus diperhatikan. Tulisan yang terdapat pada papan nama RS Kartika Husada Kudusl sudah menggunakan jenis teks Times New Romans. Penggunaan jenis teks Times New Romans sudah tepat, karena jenis teks ini jenis teks tanpa seri / tidak berekor. Sehingga tidak mempunyai kesan terdapat bayangan serta mudah dibaca.(10) Pada papan nama di RS Kartika Husada Kudus ukuran teks yang digunakan sebagian besar sudah sesuai, dapat terbaca dari jarak ± 7 m – 18 m dengan mata normal (tanpa kacamata). Namun masih ada papan nama yang belum sesuai seperti papan nama pada bagian kasir dengan ukuran teks 20 pt dengan panjang dan lebar teks 5 mm x 21 mm dan hanya terbaca dari jarak ± 7 m dengan mata normal (tanpa kacamata).
93 7. Kemudahan Pasien RS Kertika Husada Kudus sudah menerapkan wayfinding sebagai metode untuk memberikan informasi letak / lokasi kepada pasien / pengunjung yang datang, namun masih ada wayfinding yang belum tepat posisi / peletakannya seperti wayfinding kamar bedah, rontgen, ruang USG yaitu ditempatkan di pojok persimpangan jalan sehingga pasien bingung menentukan harus ke arah
mana,
kontras
yang
digunakan
juga
tidak
sesuai
yaitu
mengkombinasikan warna kuning untuk background dan coklat muda untuk warna teks yang membuat tingkat keterbacaan menjadi lemah karena teks kurang terlihat jelas sehingga pasien / pengunjung harus mendekat untuk bisa membacanya. Sebaiknya posisi / petak wayfinding tersebut di perbaiki agar pasien / pengujung dapat dengan mudah menemukan lokasi yang ingin di tujunya tersebut dan warna kontras yang digunakan di perbaharui agar pasien / pengunjung bisa membacanya dengan jelas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pembahasan
maka
didapat
kesimpulan sebagai berikut : 1.
RS Kartika Husada Kudus sudah menggunakan metode wayfinding / papan petujuk arah guna memberikan informasi letak / lokasi kepada pasien / pengunjung yang datang ke RS, tapi ada papan petunjuk arah yang kurang tepat penempatannya seperti papan petujuk arah kamar bedah, rontgen, ruang USG yang posisinya tertempel di tembok pojok persimpangan. Pada papan nama poliklinik umum juga tidak tepat dalam posisi / letak penempatannya yaitu di taruh didalam kaca transparan disisi dalam dari jendela ruang poliklinik umum.
2.
RS Kartika Husada Kudus tidak menggunakan kode warna tetapi menggunakan kombinasi warna yang sudah sesuai dengan kontras warna yang dianjurkan pada papan namanya, tapi pada wayfinding yang didapati kurang tepat dalam kombinasi warna seperti pada papan petunjuk arah kamar bedah, rontgen, ruang USG dan unit rekam medis, kontras warna pada papan nama juga sebagian ada yang perlu di perbaiki seperti papan nama pendaftaran yang mempunyai kontras kurang jelas karena menggunakan background kaca cermin yang memantulkan cahaya.
94
95
3.
RS Kertika Husada Kudus menggunakan istilah yang mudah dipahami pasien / pengunjung.
4.
Penggunaan teks pada sebagian besar papan nama / wayfinding sudah tepat yaitu menggunakan teks Times New Roman, jenis teks yang tidak berekor dengan ukuran 15 pt – 48 pt dan dapat terbaca sampai jarak ± 7 m – 18 m dengan mata normal (tanpa kacamata). Namun pada papan nama kasir masih terbiang kecil yaitu 20 pt dengan ketinggian 200 cm dari atas tanah dan jarak keterbacaan ± 7 m padahal kasir adalah salah satu bagian dari alur pelayanan pengobatan, hal ini akan menyulitkan pasien / pengunjung dengan usia lansia untuk bisa membacanya. Menurut WHO, batasan lansia meliputi: a)
Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45 - 59 tahun
5.
b)
Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60 - 74 tahun
c)
Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75 - 90 tahun
d)
Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas(13)
RS Kartika Husada Kudus sudah mempunyai denah lokasi dari setiap unit pelayanan namun denah tersebut masih versi yang lama sehingga informasi yang diberikan tidak pasti kebenaranya sehingga membuat pasien / pengunjung kebingungan untuk menemukan lokasi yang ingin ditujunya.
96
6.
RS Kartika Husada Kudus tidak memiliki unit informasi sehingga pasien / pengunjung yang mengalami kesulitan tidak ada sarana untuk bertanya, hal ini akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien / pengujung, menurut (Tjiptono,1997) kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan / menikmati sesuatu.(13)
7.
Berdasarkan
aspek
kemudahan
pasien
/
pengujung
dalam
menemukan unit yang dituju yang ada yaitu posisis / letak / penempatan, kode dan kontras warna, konsistensi istilah, simbol, ukuran teks dan kemudahan, aspek yang sudah sesuai dari jawaban kuesioner adalah aspek istilah. Dan aspek yang belum sesuai adalah aspek posisi / letak / penempatan, kode dan kontras warna, simbol, ukuran teks dan kemudahan.
97
B. Saran 1.
Membenahi posisi / letak / penempatan wayfinding yang mengarah ke instalasi pemeriksaan penunjang serta membuat wayfinding untuk URJ (unit rawat jalan), URI (unit rawat inap) agar memudahkan pasien menemukan unit pelayanan yang dituju setelah dari unit pendaftaran dan diletakkan juga disetiap ruangan / gedung untuk memudahkan pasien / pengunjung apabila kebingungan mencari unit pelayanan yang dituju. Membenahi posisi / letak / penenpatan papan nama terutama papan nama poliklinik umum agar diletakkan dengan benar.
2.
Membenahi kombinasi warna yang mempunyai kontras tidak jelas seperti pada papan nama pendaftaran, kontras warna pada papan nama catatan medis, kontras pada papan petunjuk arah kamar bedah, rontgen, ruang USG. Dan kalau bisa di terapkannya kode warna guna memudahkan pasien / pengujung menemukan lokasi yang ingin dituju.
3.
Ukuran teks yang di terapkan sudah baik namun ada sebagian papan nama yang ukuran teksnya masih terbilang kecil seperti pada papan nama kasir dengan ukuran teks 20 pt, hal ini akan menyulitkan usia lansia untuk bisa membacanya.
4.
Memperbaharui denah lokasi ke versi yang lebih baru sesuai posisi / letak / lokasi unit yang sekarang.
5.
Melengkapi Unit informasi didepan loket pendaftaran atau di pintu masuk utama Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI.Permenkes No.296/MENKES/PER/III.2008 2. Gibony, Principles of Hospital Administration, dalam karangan Wirawan, Buletin Medical Record No.3 (Jakarta : PPSPM, 1983) 3. Huffman, Edna K. Health Information Manajemen. Phisicians record Compani Berwyn Illnous.1994 4. Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia. Revisi 1. Depkes RI, Jakarta,1997 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen Pelayanan Medik, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta, 1997 6. Sukmadinata, N. S, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung : Remaja Rosdakarya. 7. Nurminto, Eko. Ergonomi. Guna Widya. Surabaya.1996 8. Arikunto, S., 2007. Analisis Data Penelitian Deskriptif dalam Manajemen Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 268-273. 9. Kusrianto, Adi. Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Andi. Yogyakarta. 2004 10. Indrojarwo, Baroto Tavip. Design Study of Standardization of Street Name Signage for City of Indonesia. Surabaya 11. Suma’mur, P K. Ergonomi untuk produktifitas kerja. CV, haji masagung. Jakarta. 1969 12. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, ANDI. Yogyakarta. 2001 13. Suparyanto.
2010.
Konsep
Lanjut
Usia
(Lansia),
http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-lanjut-usia-lansia.html, diperoleh tanggal 29 Oktober 2014 jam 23.50 14. Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta. 2004 15. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, CV. Bandung. Ronald E Walpole. (1996)
98
99
LAMPIRAN
100
Lembar Observasi
1
2
1
2
3
3
Posisi/letak
Istilah
4
5
Ukuran huruf
Jenis papan nama
Tinggi
No
6
Kontras / kombinasi warna
7
101
PEDOMAN OBSERVASI
No 1
Variabel Tinggi tanda
Observasi Mengukur ketinggian tanda, yang dimulai dari lantai. Tinggi harus konsisten.
2
Letak tanda
Tanda diletakkan di tempat orang-orang harus membuat suatu keputusan, peletakan tanda disetiap
persimpangan
dan
tidak
terdapat
penghalang. 3
Kode warna
Warna, kontras warna, tulisan dan background pada wayfinding memberikan kode pada suatu ruangan/tempat.
4
Istilah
Penggunaan istilah dimana orang-orang dengan tidak
ada
latar
belakang
medis
dapat
memahaminya. 5
Simbol
Penggunaan simbol yang sudah dikenal dan mudah dimengerti.
6
Ukuran huruf
Ukuran huruf disesuaikan dengan ketinggian penempatan wayfinding.
102
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Gawat Darurat A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit gawat darurat? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah di unit gawat darurat dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit gawat darurat apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah diunit gawat darurat sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit gawat darurat dapat anda lihat dari semua arah? a.
Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit gawat darurat mudah dibaca? a.
Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
103
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Kasir A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1.
Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak kasir? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah kasir dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada kasir apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah kasir sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di kasir dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di kasir mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
104
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Pendaftaran A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah
anda
dapat
dengan
mudah
menemukan
letak
unit
pendaftaran? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit pendaftaran dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit pendaftaran apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya 4. Apakah
b. Tidak menurut
anda
ketinggian
c. Tidak Tahu papan
petunjuk
arah
unit
pendaftaran sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit pendaftaran dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit pendaftaran mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
105
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Filing A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit filing? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit filing dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit filing apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit filing sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit filing dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit filing mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
106
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Pelayanan Kesehatan Spesialis A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit pelayanan kesehatan spesialis? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan spesialis dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit pelayanan kesehatan spesialis apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan spesialis sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan spesialis dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan spesialis mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
107
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit pelayanan kesehatan gigi & mulut? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan gigi & mulut dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit pelayanan kesehatan gigi & mulut apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan gigi & mulut sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan gigi & mulut dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan gigi & mulut mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
108
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Pelayanan Kesehatan Akupuntur A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit pelayanan kesehatan akupuntur ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan akupuntur dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit pelayanan kesehatan akupuntur apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan akupuntur sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan akupuntur dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan akupuntur mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
109
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Pelayanan Kesehatan Umum A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit pelayanan kesehatan umum ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan umum dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit pelayanan kesehatan umum apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan umum sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan umum dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan umum mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
110
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Pelayanan Kesehatan KB / KIA A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit pelayanan kesehatan KB / KIA ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan KB / KIA dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit pelayanan kesehatan KB / KIA apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit pelayanan kesehatan KB / KIA sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan KB / KIA dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit pelayanan kesehatan KB / KIA mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
111
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Bangsal Kelas I A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit bangsal kelas I ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit bangsal kelas I dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit bangsal kelas I apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit bangsal kelas I sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit bangsal kelas I dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit bangsal kelas I mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
112
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Bangsal Kelas II A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit bangsal kelas II ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit bangsal kelas II dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit bangsal kelas II apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit bangsal kelas II sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit bangsal kelas II dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit bangsal kelas II mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
113
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Bangsal Kelas III A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit bangsal kelas II ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit bangsal kelas III dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit bangsal kelas III apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit bangsal kelas III sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit bangsal kelas III dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit bangsal kelas III mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
114
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Ruang Perawat A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit ruang perawat ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit ruang perawat dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit ruang perawat apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit ruang perawat sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit ruang perawat dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit ruang perawat mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
115
Kuesioner Papan Petunjuk Arah Di Unit Instalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP) A. Identitas Pribadi Nama
:
Jenis kel
:L/P
Umur
:
B. Pertanyaan. Berikan tanda (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Apakah anda dapat dengan mudah menemukan letak unit instalasi pemeriksaan penunjang ? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
2. Apakah dengan penglihatan anda, anda bisa melihat dan membaca papan petunjuk arah unit instalasi pemeriksaan penunjang dengan jelas? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
3. Apakah ketika anda melihat papan petunjuk arah pada unit instalasi pemeriksaan penunjang apakah terhalang oleh sesuatu? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
4. Apakah menurut anda ketinggian papan petunjuk arah unit instalasi pemeriksaan penunjang sudah sesuai dengan arah pandangan mata? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Apakah papan petunjuk arah di unit instalasi pemeriksaan penunjang dapat anda lihat dari semua arah? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
6. Apakah dengan penglihatan anda, huruf pada papan petunjuk arah di unit instalasi pemeriksaan penunjang mudah dibaca? a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu