PENGUKURAN RISK &RETURN PADA PEMBIAYAAN BPRS: Aplikasi Metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
HERDIAN YUSFAN NIM 1111046100076
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H./2015 M.
ABSTRAK
Herdian Yusfan, NIM 1111046100076. Pengukuran Risk &Return pada Pembiayaan BPRS: Aplikasi Metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Prebankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M. Skripsi ini membahas tentang pengukuran potensi risiko (kerugian) dari produk pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah dan potensi return (imbal hasil) dari pembiayaan BPRS. Penelitian ini menggunakan metode Value at Risk (VaR) untuk mengukur potensi kerugian dan metode Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) untuk mengukur potensi imbal hasil yang telah disesuaikan dengan risiko. Hasil penelitian dengan menggunakan metode VaR menunjukkan bahwa potesi risiko yang paling tinggi terjadi pada akad pembiayaan musyarakah, kemudian mudharabah dan yang paling stabil adalah pembiayaan murabahah. Hal tersebut dapat dilihat dari besaran nilai VaR (mean) dan VaR (zero). Sedangkan hasil dari penggunaan metode RAROC memberikan kesimpulan bahwa return pembiayaan yang disesuaikan dengan risiko di BPRS menunjukkan adanya potensi kerugian akibat pendapatan yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan kerugian yang diharapkan dan dapat mengerus modal BPRS jika kerugian menjadi kenyataan. Ini diketahui dari hasil RAROC yang bernilai negatif. Kata kunci: Risiko, Return, Pembiayaan, Value at Risk (VaR), Risk Adjusted Return on Capital (RAROC).
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap terurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah dalam hidup ini yang telah menuntun umatnya dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang. Alhamdulillah, penelitian yang berjudul ―PENGUKURAN RISK &RETURNPADA PEMBIAYAAN BPRS: Aplikasi Metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)‖ telah dapat penulis selesaikan. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini. Sebagai bentuk penghargaan, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH, selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Abdurrauf, Lc, MA, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
4.
Bapak Sofyan Rizal, SE, M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
5.
Ibu Ir. RR. Tini Anggraeni, M.Si, yang telah bersedia untuk direpotkan dan dikejarkejar dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga ilmu yang diberikan berkah dan dibalas dengan pahala.
6.
Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
7.
Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu atas limpahan kasih sayang, doa dan air mata serta dukungan yang tiada pernah berakhir untuk penulis walaupun jarak memisahkan. Segala perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan demi pendidikan penulis. Tercurah doa selalu untukmu Bapak dan Ibu.
8.
Uda Albertha Alvert dan Uni Feblina Yanti atas doa dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis serta adik-adik tercinta Yudha Al Avis, Dela Yuliana Habsa, Sertin Julia Yusfan atas keceriaan dan kebahagiaan yang tiada habisnya, rajin belajar dan gapailah cita-cita kalian.
9.
Teman-teman seperjuangan dari MAN/MAKN Kotobaru, Padangpanjang yang sempat kos bareng. Iqbal, Adit, Yaser, Apuak, Haikal, Irsyad, Suryadi, Syukri, Amir, Taufik, Fadhil, Dek Habib, Dek Faruq dan yang di Jogya Ayaig, Sunua, Sifu, Rajul terimakasih atas dukungan dan hiburannya ditengah-tengah kesibukan kuliah. Semangat selalu dan semoga dimudahkan urusannya, cepat lulus dan cepat nikah.
10.
Teman-teman seperjuangan perbankan syariah 2011, untuk kebersamaannya selama ini. Semoga perjuangan kita selama ini akan berbuah manis dan sukses untuk kita semua.
11.
Keluarga
besar
Lingkar
Studi
Ekonomi
Syariah
(LiSEnSi),
yang
telah
memberikan support dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Lisensi telah memberikan banyak pelajaran berharga kepada penulis, dimana penulis banyak
iii
belajar tentang pola pikir yang dewasa dan sense of belonging terhadap ekonomi syariah. 12.
Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT dengan ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan pahala
yang berlipat ganda. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Demikian skripsi ini penulis susun, semoga bermanfaat untuk masyarakat luas dan menambah ilmu pengetahuan. Amin.
Jakarta, 16 April 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... v DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 8 D. Sistematika Penulisan ........................................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11 A. Pembiayaan ........................................................................................... 11 1. Pengertian Pembiayaan................................................................... 11 2. Jenis-Jenis Pembiayaan .................................................................. 12 3. Pembiayaan Murabahah ................................................................. 12
v
4. Pembiayaan Mudharabah ............................................................... 14 5. Pembiayaan Musyarakah ................................................................ 17 B. Risiko .................................................................................................... 18 1. Pengertian Risiko............................................................................ 18 2. Jenis-Jenis Risiko pada Bank ......................................................... 19 3. Risiko Kredit/Pembiayaan .............................................................. 21 4. Manajemen Risiko Kredit............................................................... 23 C. Return ................................................................................................... 25 1. Pengertian Return ........................................................................... 25 2. Return Menurut Padangan Islam .................................................... 27 D. Konsep Value at Risk (VaR)................................................................. 30 1. Pengertian VaR ............................................................................... 30 2. Pengukuran VaR ............................................................................. 32 3. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) ...................... 35 4. Confidence Level ............................................................................ 36 5. Holding Periode ............................................................................. 36 E. Konsep Risk Adjusted Return on Capital(RAROC) ............................. 37 1. Definisi RAROC ............................................................................ 37 2. Total Revenue dan Total Cost......................................................... 38 3. Expected Loss ................................................................................. 38 4. Worst Case Loss ............................................................................. 39 5. Pengukuran RAROC ...................................................................... 39 vi
a. Risk Adjusted Return (RAR)..................................................... 42 b. Risk Capital (RC) ..................................................................... 42 F. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 42 G. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 49 A. Pendekatan Penelitian ........................................................................... 49 B. Jenis Penelitian ..................................................................................... 49 C. Ruang Lingkup Peneltian ..................................................................... 50 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 52 E. Teknik Pengumpulan Data Return ....................................................... 53 F. Teknik Pengukuran Data VaR dan RAROC ........................................ 54 1. Teknik Pengukuran VaR ................................................................ 54 2. Teknik Pengukuran RAROC .......................................................... 57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 62 A. Analisis Deskriptif Data ....................................................................... 62 1. Pembiayaan dan Return .................................................................. 62 2. NPF (Non Performing Finance) ..................................................... 66 B. Pengukuran VaR dan RAROC ............................................................. 68 1. Pengukuran VaR ............................................................................. 68 a. Pengujian Stasioneritas ............................................................. 69 b. Pengukuran Decay Factor ........................................................ 71 2. Pengukuran RAROC ...................................................................... 73 vii
a. Total Revenue dan Total Cost................................................... 73 b. Perhitungan Expected Loss ....................................................... 76 c. Perhitungan Worst Case Loss ................................................... 77 C. Hasil Analisis........................................................................................ 79 1. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan VaR ................................. 79 a. Murabahah ............................................................................... 80 b. Musyarakah .............................................................................. 82 c. Mudharabah .............................................................................. 84 d. Perbandingan Antara Pembiayaan ............................................ 86 2. Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC............................... 89 3. Analisis Penulis tentang Hasil Pengukuran Risk &Return Pembiayaan ..................................................................................... 93 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 96 A. Kesimpulan ........................................................................................... 96 B. Saran ..................................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99 LAMPIRAN .................................................................................................... 103
viii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1Komposisi Pembiayaan yang Disalurkan BPRS ............................... 2 Tabel 1.2 Pembiayaan BPRS Berdasarkan Kualitas Pembiayaan .................... 4 Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 46 Tabel 4.1 Komposisi Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Yang Diberikan BPRS 2010-2014 ............................. 62 Tabel 4.2Return Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah BPRS 2010-2014 ............................................................................. 64 Tabel 4.3Data NPF BPRS 2010-2014 .............................................................. 66 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran ADF-Test DataReturn Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah .............................................................................. 70 Tabel 4.5 Hasil Uji Stasioneritas ...................................................................... 70 Tabel 4.6 Hasil Pengukuran RMSE Mudharabah ............................................ 71 Tabel 4.7 Hasil Pengukuran RMSE Musyarakah ............................................. 72 Tabel 4.8 Hasil Selisih Data Total Revenue dan Total Cost ............................ 74 Tabel 4.9 Hasil Olah Data Expected Loss ........................................................ 76
ix
Tabel 4.10 Hasil Olah Data Worst Case Loss .................................................. 78 Tabel 4.11 Hasil Pengukuran VaR Murabahah ................................................ 79 Tabel 4.12 Hasil Pengukuran VaR Musyarakah .............................................. 82 Tabel 4.13 Hasil Pengukuran VaR Mudharabah .............................................. 84 Tabel 4.14 Hasil Perbandingan VaR PembiayaanMurabahah, Musyarakah dan Mudharabah Periode 2010-2014 ............................................. 87 Tabel 4.15 Hasil Pengukuran RAROC BPRS .................................................. 90
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1Teori Keuntungan dalam Islam ..................................................... 21 Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................... 48 Gambar 4.1 Komposisi Pembiayaan BPRS .................................................... 63
xi
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Return Pembiayaan Murabahah, Musyarakah & Mudharabah ....... 65 Grafik 4.2 Tingkat Non Performing Financing BPRS ..................................... 68
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Musyarakah. ... ..95 Lampiran 2Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Mudharabah .... ..96 Lampiran 3 Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Musyarakah... 97 Lampiran 4Tabel pengukuran VaR Murabahah ............................................... 99 Lampiran 5 Tabel pengukuran VaR Mudharabah ............................................ 101 Lampiran 6 Tabel pengukuran VaR Musyarakah............................................. 105 Lampiran 7 Tabel Pengukuran Worst Case Loss.............................................. 108 Lampiran 8 Tabel Hasil Perhitungan NPF ....................................................... 111 Lampiran 9 Tabel hasil perhitungan Net Profit ................................................ 112 Lampiran 10 Tabel hasil perhitungan Expected Loss ....................................... 114 Lampiran 11 Tabel hasil perhitungan Risk Adjusted Return (RAR) ................ 116 Lampiran 12 Tabel hasil perhitungan Risk on Capital (RC) ............................ 117
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memiliki peranan penting bagi masyarakat luas terutama dalam perkembangan ukm/umkm di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008,BPRS memiliki fungsi yang sama dengan bank pada umumnya yaitu
sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Namun yang menjadi pembedanya terdapat pada kegiatannya yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, perbankan syariah terus mengalami pertumbuhan, terutama Bank Permbiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir aset industri BPRS rata-rata tumbuh hingga 31.27%.1 Berdasarkan data dari Bank Indonesia, hingga Desember 2014 aset BPRS telah mencapai Rp6,5 triliun. Disamping pertumbuhan aset yang meningkat, secara kelembagaan jumlah BPRS sampai bulan Desember 2014 tercatat sebanyak 163 bank dan memiliki 439 kantor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.2 Kinerja BPRS pun juga mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, dari laporan laba rugi gabungan BPRS diketahui bahwa total pendapatan BPRS tahun 2012 tercatat hanya Rp. 593,366 miliar dan pada tahun 2013 1
―MAKIN BANYAK, BPRS SANGAT BAGUS‖, artikel diakses pada 24 November 2014 dari http://www.syariahapexindonesia.com/makin-banyak.html 2 Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - Desember 2014‖ diakses pada 24 Maret 2015 dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2015
1
2
total pendapatan BPRS mencapai Rp. 753,272 miliar.3 Ini menunjukkan bahwa pendapatan BPRS mengalami peningkatan sebesar Rp. 159,906 miliar atau 26,95%. Sama halnya dengan bank-bank syariah pada umumnya, BPRS dalam menyalurkan pembiayaannyamasih dominan dalam bentuk akad murabahah, dibandingkan skema pembiayaan lainnya seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, dan qard. Lebih dari setengah dari total pembiayaan disalurkan dengan menggunakan akad murabahah. Skema ini banyak diterapkan karena sederhana dan tidak terlalu asing bagi yang sudah biasa bertransaksi dengan dunia perbankan pada umumnya.4 Untuk mengetahui secara jelas fakta tentang skema pembiayaan yang paling dominan disalurkan oleh BPRS, berikut akan disajikan tabel terkait data statistik komposisi pembiayaan yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Data yang diambil dalam rentang waktu lima tahun antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Tabel 1.1 Komposisi Pembiayaan Yang Disalurkan BPRS No 1 2 3 4 5 6 7 8 3
Keterangan Akad mudharabah Akad musyarakah Akad murabahah Akad salam Akad istishna Akad ijarah Akad qard Multijasa
2010 2011 2012 2013 65.471 75.807 99.361 106.851 217.954 246.796 321.131 426.528 1.621.526 2.154.494 2.854.646 3.546.361 45 20 197 26 27.598 23.673 20.751 17.614 13.499 13.815 13.522 8.318 50.018 63.000 72.095 93.325 28.578 51.344 89.230 234.469
(Juta rupiah) 2014 122.467 537.147 3.965.543 16 12.881 5.179 97.709 233.456
Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - Desember 2014‖ diakses pada 24 Maret 2015 dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2015 4 Muhammad Syafi‘i Antonio, BANK SYARIAH DARI TEORI KE PRAKTIK (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal.106.
3
9 10
Total pembiayaan 2.060.437 2.675.930 3.553.520 4.433.492 5.004.909 Persentase 29,83% 29,87% 32,79% 24,76% 12,88% pembiayaan Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah5 Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa secara persentase sebagian besar pembiayaan tersalurkan dalam bentuk akad murabahah, yaitu lebih dari tiga per empat dari total seluruh pembiayaan. Jika dilihat dari total pembiayaan yang disalurkan oleh BPRS, pertumbuhan pembiayaan mengalami perubahan tiap tahunnya selama lima periode. Pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 32,79% dan yang terkecil terjadi pada tahun 2014 hanya sebesar 12,88%. Untuk melihat lebih jelas perubahan pertumbuhan pembiayaan BPRS selam lima periode, dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Pembiayaan dan NPF BPRS 35.00% 30.00%
32.79% 29.83%
29.87%
25.00%
24.76%
20.00% 15.00%
12.88%
10.00% 5.00%
6.50%
6.15%
6.11%
6.50%
7.89%
0.00% 2010
2011
2012
Pembiayaan
5
2013
2014
NPF
Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - September 2014‖ diakses pada 24 November 2014 dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-september-2014
4
Pertumbuhan pembiayaan BPRS mengalami peningkatan tiap tahunnya, namun pertumbuhannya secara persentase mengalami penurunan pada 2 tahun belakangan ini. Berbeda halnya yang terjadi pada pembiayaan bermasalah yang mengalami kenaikan pada tahun yang sama. Dalam praktiknya BPRS kurang hati-hati dalam penyaluran pembiyaannya, dimana NPF (Non Peformance Finance) BPRS melebihi batas yang ditetapkan oleh OJK sebesar 5%6. Jika ini tidak diperhatikan baik-baik bank nantinya akan menghadapi masalah yang fatal. Besaran rasio NPF BPRS dalam lima tahun belakangan selalu berada pada posisi diatas batas ketentuan. Dibawah ini disajikan tabel terkait pembiayaan BPRS berdasarkan kualitas pembiayaan. Tabel 1.2 Pembiayaan BPRS berdasarkan Kualitas Pembiayaan (Juta rupiah) Kolektibilitas Lancar
2010
2011
2012
2013
2014
1.926.565
2.512.328
3.334.885
4.145.119
4.610.238
133.872
163.602
218.635
288.373
394.671
- Kurang Lancar
39.185
49.319
72.806
90.581
136.251
- Diragukan
29.919
44.663
51.649
65.847
81.069
- Macet
64.676
69.676
94.180
131.945
177.351
Non Lancar
6
Otoritas Jasa Keuangan, ‗‘OJK Akan Panggil Bank Syariah dengan NPF Tinggi‘‘ diakses pada 29 november 2014 dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/14/02/04/n0gv93-ojk-akan-panggilbank-syariah-dengan-npf-tinggi
5
Persentase NPF
6,50%
6,11%
6,15%
6,50%
7,89%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah7 Pengendalian terhadap pembiayaan yang gagal bayar atau yang tidak lancar, bank dapat mengambil kebijakan dalam bentuk optimalisasi manajemen risiko. Bank dalam menjalankan usahanya selalu dihadapkan oleh berbagai risiko yang ada. Berdasarkan pengembangan BASEL II disebutkan jenis risiko bank yang umum terjadi dan menjadi perhatian utama bank adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, dan risiko lainnya8. Berdasarkan penjabaran sebelumnya yang menjadi permasalahan utama terdapat pada pembiayaan bermasalah, sehingga risiko yang terkait adalah risiko kredit atau risiko pembiayaan di bank syariah. Adapun pengertian dari risiko kredit atau risiko pembiayaan adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan peluang counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.9 Dengan
kata lain, risiko kredit adalah risiko karena peminjam tidak
membayar utangnya. Oleh karena itu, dalam menghadapi risiko pembiyaan tersebut diperlukan untuk melakukan sebuah penelitian tentang bagaimana potensi risiko yang dihadapi oleh pihak bank sebagai kreditur. Adapun upaya untuk mengetahui potensi risiko dan return yang
7
Otoritas Jasa Keuangan, ―Statistik Perbankan Syariah - September 2014‖ diakses pada 24 November 2014 dari http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-september-2014 8 Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Jakarta: PT Gramedia, 2009), hal. 30 9 Ibid, hal., 106.
6
diperoleh, penelitian ini akan menganalisis dengan metode alternatif untuk mengukur tingkat risiko dan returnyang telah disesuaikan dari pembiyaan di BPRS. Metode pengukuran risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value at Risk (VaR). Konsep ini memiliki hubungan dengan teori portofolio Markowitz,10 keduanya mengukur risiko secara sederhana, berupa satu ukuran atas posisi saat ini, menggunakan variance sebagai alat ukur risiko dan mengukur risiko sisi bawah (downside risk). Pengukuran risiko ini dikenal dengan nama Risk Metric. Pendekatan ini pada awalnya digunakan untuk mengukur risiko pasar, namun pada perkembangan selanjutnya dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis risiko seperti risiko kredit, risiko operasional, dan risiko lainnya. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengukur potensi return(pengembalian hasil) yang disesuaikan dengan risiko adalah Risk Adjusted Return on Capital (RAROC). RAROC merupakan suatu metrik kinerja yang mempertimbangkan persamaan total risiko dan return perbankan. Selama periode jangka panjang, risiko dan return mempunyai hubungan. RAROC memiliki benefit plus dari penyampaian return berdasarkan pada tingkat spesifik risiko yang diambil. RAROC digunakan untuk mengalokasikan modal berdasarkan kategori aset dan entitas bisnis yang dijalankan nasabah dengan mengevaluasi faktor risk-return. Dalam
10
Philippe Jorion, Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk. ed.3, (New York: McGraw Hill, 2007), hal.159
7
keuangan syariah sendiri, RAROC diterapkan guna mengalokasikan modal untuk berbagai model pembiayaannya.11 Berdasarkan permasalahan yang ada terkait pembiayaan bermasalah,perlu adanya penelitian terkait potensi risiko dan return pembiayaan yang akan dihadapi BPRS, khususnya untuk pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah yang porsinya lebih banyak tersalurkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai ―PENGUKURANRISK&RETURN PADA PEMBIAYAAN BPRS:APLIKASI METODE VALUE AT RISK (VAR) DAN RISKADJUSTED RETURN ON CAPITAL (RAROC)‖ B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
peneliti
membatasi permasalahan
yang akan diteliti pada aspek yang akan dianalisis agar tidak keluar dari pembahasan, diantaranya: 1.
Diantara instrumen pembiayaan berdasarkan akad pada perbankan syariah yang beragam (mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, ijarah, qard), penelitian ini hanya difokuskan pada akad murabahah, musyarakah, dan mudharabah. Ini dikarenakan porsi pembiayaan paling banyak tersalurkan dalam bentuk ketiga akad tersebut. Dimana jika digabungkan ketiga pembiayaan tersebut, porsinya mencapai lebih dari 90% dari total pembiayaan.
11
Tariqullah khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Penerjemah Ikhwan A. Basri, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 160.
8
2.
Rentang waktu penelitian dibatasi antara tahun 2010 sampai 2014. Hal ini untuk melihat pengaruh penurunan pertumbuhan perbankan syariah tahun 2011-2012. Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulisan skripsi
ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana potensi kerugian (risk) pada pembiayaan murabahah, musyarakah, dan mudharabah BPRS dengan metode VaR?
2.
Bagaimana potensi imbal hasil (return) yang telah disesuaikan risiko pada pembiayaanBPRS dengan metode RAROC?
C. Tujuandan Manfaat Penelitian Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengukur potensi kerugian (risk) pembiayaan murabahah, musyarakah, dan mudharabahBPRS.
2.
Mengukur potensi imbal hasil
(return)yang telah disesuaikan risiko pada
pembiayaanBPRS dengan metode RAROC. Melalui penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat kepada pihak yang memiliki kepentingan, yakni: 1.
Dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca maupun peneliti pribadi.
2.
Dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dari penelitian yang telah ada maupun yang akan dilakukan.
9
3.
Dapat memperluas khazanah ilmu pengetahuan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang potensi risk dan return pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah berdasarkan akad murabahah, mudharabah, dan musyarakah.
4.
Membantu memberikan saran dan masukan bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tentang perhitungan seberapa besar risiko dan return pembiayaan, sehingga dapat mengambil keputusan lebih tepat dalam mengatur risiko yang akan dihadapi.
5.
Menambah informasi dan pengetahuan masyarakat tentang potensi risk dan return pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada buku ―Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta‖ yang diterbitkan oleh Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Adapun pembagian bab disusun secara berurutan yang terdiri dari beberapa bab, sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan.
BAB II
Kajian Teoritis
10
Pada bab ini akan disajikan tentang tinjauan literature dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu konsep pembiayaan, akad pembiayaan murabahah, risiko kredit dan apa saja yang termasuk di dalamnya, konsep Value at Risk serta konsep RAROC. BAB III
Metode Penelitian Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data secara terperinci.
BAB IV
Analisis dan Pembahasan Pada bab ini menjelaskan tentang deskriptif data penelitian, uji data penelitian, pengukuran VaR dan RAROC, analisis kualitatif data.
BAB V
Penutup
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran-saran berdasarkan hasil analisis.
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembiayaan 1.
Pengertian Pembiyaan Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.12Pembiayaan dalam bank syariah adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, tansaksi sewa dalam bentuk ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak milik dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard, dan transaksi multijasa dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah.13 Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan, yaitu:14 a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha yang dikelola bersama nasabah. b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.
12
Muhammad Syafi‘i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 160 Veithzal Rivai dan Andira Permata Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 4 14 Ibid., hal. 5. 13
11
12
Dilihat dari pengertian dan fungsi diatas, dapat disimpulkan bahwa pembiyaan merupakan tugas poko bank yang dalam bank syariah dilakukan berdasarkan akad-akad syariah yang diperbolehkan dan dilakukan guna memperoleh profitability dan safety. 2.
Jenis-jenis Pembiayaan Menurut sifat penggunaannya, pembiyaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:15 a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yakni untuk peningkatan usaha, baik usaha produktif, perdagangan, maupun investasi. b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua jenis pembiyaan jika dilihat dari penggunaannya, yaitu pembiayaan produktif yang pada dasarnya digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja dan pembiayaan konsumtif digunakan secara habis pakai.
3.
Pembiayaan Murabahah16 Umumnya murabahah diadopsi untuk memberikan pembiayaan jangka pendek kepada para nasabah guna pembelian barang meskipun mungkin si nasabah tidak memiliki uang untuk membayar. Murabahah sebagaimana yang digunakan dalam
15
Muhammad Syafi‘i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 160 Veithzal Rivai dan Andira Permata Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 147-149
16
13
perbankan syariah, prinsipnya didasarkan pada dua elemen pokok, yaitu harga beli serta biaya yang terkait, dan kespakatan atas mark-up (laba). Ciri dasar kontrak murabahah adalah: i.
Pembeli harus memiliki pengetahuan tentang biaya-biaya terkait dan harga asli barang, batas laba harus ditetapkan dalam bentuk persentase dari total harga ditambah biaya-biayanya.
ii. Barang yang dijual adalah barang atau komoditas, dan dibayar dengan uang. iii. Apa yang dierjual belikan harus ada dan dimiliki oleh penjual, dan penjual harus mampu menyerahkan barang itu kepada pembeli, dan iv. Pembayarannya ditangguhkan. Murabahah seperti yang dipahami disini, digunakan dalam setiap pembayaran dimana ada barang yang bisa diidentifikasi untuk dijual. Sejumlah alasan diajukan untuk menjelaskan popularitas murabahah dalam operasi investasi perbankan Islam: (i) murabahah adalah suatu mekanisme jangka pendek dan dibandingkan dengan profit and loss sharing (PLS), cukup memudahkan; (ii) laba dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank syariah; (iii) murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis dengan sistem PLS; (iv) murabahah tidak memungkinkan bank syariah untuk mencampuri manajemen bisnis, karena bank
14
bukanlah mitra nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan antara kreditur dan debitur. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa murabahah cocok digunakan untuk pembiayaan jangka pendek yang prinsip penggunaannya mengacu pada harga beli dan laba yang disepakati bersama. Murabahah masih menjadi akad yang paling populer dikarenakan akadnya yang mudah dan bank dapat memastikan keuntungan yang diperoleh serta terhindar dari ketidakpastian pendapatan sistem profit and loss sharing. 4.
Pembiayaan Mudharabah Secara singkatan mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan persentase keuntungan. Sebagai suatu bentuk kontrak, mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika pemilik dana/pemodal, biasa disebut shahibul mal menyediakan modal 100% kepada pengusaha sebagai pengelola, biasa disebut mudharib, untuk melakukan aktivitas produktif dengan syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi di antara mereka menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad. Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha, dan bukan karena kelalaian atau kecurangan pengelola, kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal, sedangkan pengelola kehilangan tenaga dan keahlian yang telah dicurahkannya.
15
Apabila terjadi kerugian karena kelalaian dan kecurangan pengelola, maka pengelola bertanggung jawab sepenuhnya. Pengelola tidak ikut menyertakan modal, tetapi menyertakan tenaga dan keahliannya, dan juga tidak meminta gaji atau upah dalam menjalankan usahanya. Pemilik dana hanya menyediakan modal dan tidak dibenarkan untuk ikut campur dalam manajemen usaha yang dibiayainya. Kesediaan pemilik dana untuk mendapatkan bagian dari keuntungan.17 Modus mudharabah seperti ini tidak efisien lagi dan kecil kemungkinan untuk dapat diterapkan oleh bank, karena beberapa hal18: 1.
Sistem kerja pada bank adalah investasi berkelompok, dimana mereka tidak saling mengenal. Jadi kecil sekali kemungkinannya terjadi hubungan yang langsung dan personal.
2.
Banyak investasi sekarang ini membutuhkan dana dalam jumlah besar, sehingga diperlukan puluhan bahkan ratus ribuan shahibul mal untuk sama-sama menjadi penyandang dana untuk satu proyek tertentu.
3.
Lemahnya disiplin terhadap ajaran Islam menyebabkan sulitnya bank memperoleh jaminan keamanan atas modal yang disalurkan.
17
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 60 Ir. Adiwarman A. Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.p, Bank Islam: analisis fiqih dan keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, edisi ketiga, 2007), hal.210
18
16
Untuk mengatasi masalah tersebut, khususnya masalah pertama dan kedua, maka ulama kontemporer melakukan inovasi baru atas skema mudharabah, yakni mudharabah yang melibatkan pihak ketiga. Tambahan satu pihak ini diperankan oleh bank syariah sebagai lembaga perantara yang mempertemukan shahibul mal dengan mudharib. Jadi, terjadi evolusi dari konsep direct financing menjadi indirect financing. Mudharabah dikenal juga sebagai skim yang penting oleh bank syariah dalam hubungannya dengan deposan yang menyerahkan uangnya ke bank sebagai pemilik modal. Uang ini diinvestasikan oleh bank sebagai mudharib dengan dasar bagi hasil sesuai dengan rasio yang telah disepakati bersama. Bank syariah menggunakan skim ini untuk membiayai profesional seperti dokter, insinyur, pedagang, atau pengrajin. Bank menyediakan pembiayaan yang diperlukan sebgai pemilik modal dan akan mendapatkan bagian keuntungan yang telah disepakati bersama. Perlu dicatat bahwa skim ini memiliki risiko tinggi bank karena bank menyerahkan modal kepada mudharib yang menjalankan usaha dan manajemen dan mudharib bertanggungjawab terhadap kerugian hanya jika ia lalai. Bank syariah mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko dan memastikan eksekusi transaksi mudharabah yang lebih baik.19
19
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 173
17
5.
Pembiayaan Musyarakah Musyarakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks skim pembiayaan syariah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas daripada istilah syirkah yang lebih umum digunakan dalam fikih Islam. Syirkah berarti sharing (berbagi), dan di dalam terminologi Fikih Islam dibagi dalam dua jenis.20 a) Syirkah al-milk atau syirkah amlak atau syirkah kepemilikan, yaitu kepemilikan bersama dua pihak atau lebih dari suatu properti; dan b) Syirkah al-‘aqd atau syirkah ‘ukud atau syirkah akad, yang berarti kemitraaan yang terjadi karena adanya kontrak bersama, atau usaha komersial bersama. Istilah musyarakah tidak ada dalam Fikih Islam, tetapi baru diperkenalkan belum lama ini oleh mereka yang menulis tentang skim-skim pembiayaan yang biasanya terbatas pada jenis syirkah tertentu, yaitu syirkah al-amwal yang dibolehkan oleh semua ulama. Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilik dana/modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka curahkan untuk usaha tersebut.
20
Ibid., hal.50
18
Proporsi keuntungan dibagi di antara mereka menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad sesuai dengan proporsi modal yang disertakan (pendapat Imam Syafi‘i dan Imam Malik), atau dapat pula berbeda dari proporsi modal yang mereka sertakan (pendapat Imam Ahmad). Sementara itu, kerugian, apabila terjadi akan ditanggung bersama sesuai dengan proporsi penyertaan modal masing-masing (semua ulama sepakat akan hal ini). Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam musyarakah keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan para pihak sedangkan kerugian ditanggung bersama sesuai dengan proporsi penyertaan modal masing-masing pihak. Adapun risiko yang terdapat pada dua akad diatas (mudharabah dan musyarakah) pada penerapannya dalam pembiyaan relatif tinggi, yaitu sebagai berikut21: 1) Side streaming; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebutkan dalam kontrak. 2) Lalai dan kesalahan yang disengaja. 3) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur. B. Risiko 1. Pengertian Risiko Pengertian risiko dapat dilihat dari dua sisi. ―risiko merupakan bahaya: adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak
21
Muhammad Syafi‘i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal.94
19
yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai‖. ―Risiko juga merupakan peluang: adalah sisi yang berlawanan dari peluang untuk mencapai tujuan‖.22 Risiko di dalam konteks bisnis bank dan lembaga keuangan lainnya,tidaklah selalu mewakili sesuatu hal yang buruk. Kenyataannya risiko bisamengandung di dalamnya suatu peluang yang sangat besar bagi mereka yangmampu mengelolanya dengan baik. Risiko dalam konteks perbankan merupakansuatu kejadian potensial baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidakdiperkirakan yang berdampak negative terhadap terhadap pendapatan danpermodalan bank. Dalam implementasi proses manajemen risiko, pada tahap awal bank harus secara tepat mengidentikasi risiko dengan cara mengenaldan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risks)23 maupun yangmungkin timbul dari suatu bisnis baru bank, termasuk risiko yang bersumberdari perusahaan terkait dan aliasi lainnya. 2. Jenis-Jenis Risiko pada Bank Bank Indonesia mewajibkan seluruh bank memiliki struktur manajemen yang mencakup risiko-risiko sebagai berikut:
22
-
Risiko pasar
-
Risiko kredit
-
Risiko operasional
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), hal.4 23 Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.792
20
-
Risiko likuiditas (yaitu, risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan bank memenuhi kewajian yang telah jatuh tempo). Jika bank memiliki modal bisnis yang lebih kompleks, Bank Indonesia
mewajibkan bank juga mengelola:24 -
Risiko hukum atau legal,
-
Risiko reputasi
-
Risiko strategik,
-
Risiko kepatuhan (yaitu, risiko yang timbul karena bank tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang lain yang berlaku). Ketentuan umum tentang pelaksanaan manajemen risiko tertuang dalam ketentuan
BI No. 5/8/PBI/2003: ―Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum‖. Ketentuan tersebut menekankan pada risiko yang dihadapi bank dalam melakukan kegiatan bisnisnya dan struktur pengawasan yang diperlukan untuk mengeloa risiko tersebut, yaitu meliputi:25 -
Identifikasi risiko,
-
Pengukuran risiko,
-
Pemantauan risiko,
Pengendalian risiko. 24
Ibid, hal.51 Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Jakarta: PT Gramedia, 2009), hal. 49
25
21
3. Risiko Kredit/Pembiayaan Risiko kredit adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan peluang counterparty gagal memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Dengan kata lain, risiko kredit adalah risiko karena peminjam tidak membayar utangnya. Risiko kredit timbul dari beberapa kemungkinan sebagai berikut:26 -
Debitur tidak dapat melunasi utangnya
-
Obligasi yang dibeli bank, tidak membayar kupon dan/atau pokok utang
-
Terjadinya non-performance (gagal bayar) dari semua kewajiban antara bank dengan pihak lain. Misalnya, kegagalan untuk membayar kontrak derivatif. Kredit atau risiko rekanan adalah kemunngkinan bahwa debitur atau penerbit dari
instrumen keuangan baik individu, perusahaan, atau negara tidak membayar pokok utangnya dan arus kas lain terkait investasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian kredit. Melekat pada perbankan, hal ini berarti pembayaran tertunda atau tidak dilakukan sama sekali, yang dapat menyebabkan permasalahn arus kas dan mempengaruhi likuiditas bank. Meskipun dengan adanya inovasi disektor jasa keuangan, lebih dari 70 persen neraca bank umumnya terkait dengan aspek manajemen risiko ini. Untuk alasan ini, risiko kredit adalah penyebab utama kegagalan bank.27
26
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.106 Hennie Van Greuning dan Zamir Iqbal, Analisis Risiko Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2011), hal. 115
27
22
Bank yang ―over lent‖ (terlalu banyak menyalurkan kredit) pada saat boom (ekonomi tumbuh pesat), akan ―under lent) (kurang mampu menyalurkan kredit) pada saat resesi. Dampak dari resesi akan mengurangi permodalan, karena bank terpaksa melakukan penghapusan kredit macet. Karakteristik unik dari instrumen keuangan yang ditawarkan oleh lembagalembaga keuangan syariah memuculkan risiko kredit khusus sebagai berikut. -
Dalam transaksi murabahah, bank syariah menghadapi risiko kredit sewaktu memberikan aset ke klien tetapi tidak menerima pembayaran tepat waktu. Dalam kasus murabahah tidak mengikat, dimana klien mempunyai hak untuk menolak pengiriman produk yang dibeli oleh bank, bank menghadapi risiko pasar dan risiko harga.
-
Dalam perjanjian bay salam atau istishna, bank menghadapai risiko kegagalan menyediakan pasokan tepat waktu, gagal menyediakan pasokan sama sekali, atau gagal memasok barang dengan kualitas yang ditentuakan dalam perjanjian. Kegagalan tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pembayaran atau tidak adanya pembayaran, atau dalam pengiriman produk dapat mengekspos bank syariah terhadap kerugian keuangan dan juga kerugian modal.
-
Dalam kasus investasi mudarabah, dimana bank syariah membuat perjanjian mudarabah sebagai rab al mal (pokok) dengan mudarib sebagai eksternal (agen), disamping masalah umum antara pokok dan agen, bank syariah menghadapi risiko kredit lebih luas terhadapa jumlah yang diberikan kepada mudarib. Sifat perjanjian
23
mudarabah adalah sedemikian rupa sehingga tidak memberikan hak kepada bank untuk mengawasi mudarib atau berpartisipasi dalam pengelolaan proyek, yang membuatnya sulit untuk mengelola dan menilai risiko kredit. Bank tidak dalam posisi untuk mengetahui atau memutuskan bagaimana mengawasi mudarib secara akurat, terutama jika terdapat kerugian. Risiko ini sering muncul pada pasar yang terdapat ketidaksimetrisan informasi yang tinggi dan transparansi dalam pengungkapan keuangan mudarib rendah.28 Sebagai lembaga intermediary dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, bank syariah akan selalu berhadapan dengan berbagai jenis risiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usahanya. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated)yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank. Risiko-risiko tersebut tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola dan dikendalikan. Oleh karena itu, sebagaimana lembaga perbankan pada umumnya, bank syariah juga memerlukan serangkaian prosedur dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidenifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha, atau yang biasa disebut sebagai manajemen risiko.29
28 29
Ibid., hal. 120-121. Ibid., hal. 255
24
4. Manajemen Risiko Kredit Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, pada tahap awal bank syariah harus secara tepat mengenal dan memahami serta mengidentifikasi seluruh risiko, baik yang sudah ada (inherent risk) maupun yang mungkin timbul dari suatu bisnis baru bank. Selanjutnya, secara berturut-turut, bank syariah perlu melakukan pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Proses ini terus berkesinambungan sehingga menjadi sebuah lifesycle. Dalam pelaksanaannya, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko memperhatikan hal-hal sebagai berikut.30 1. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap: a. Karateristik risiko yang melekat pada aktifitas fungsional; b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha. 2. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan: a. Evaluasi secara berkala terhadapa kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko; b. Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material. 3. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan: a. Evaluasi terhadap eksposur risiko;
30
Ibid., hal. 260.
25
b. Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material. 4. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko terrtentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.
C. Return 1. Pengertian Return Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan31. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa mendatang.32 Adapun rumus untuk menghitung return adalah:
31
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.151 32 Jogiyanto, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000), hal.126
26
Rt = ..........................................................(2.1) Keterangan: Rt
: returnperiode ke -i
Pt
: Harga pada waktu t
Pt-1
: Harga pada waktu t-1
Return ekspektasi (expected return) adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya. Pengharapan menggambarkan sesuatu yang bisa saja terjadi di luar dari yang diharapkan. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.33 Expected returnadalah pemberian bobot dari return rata-rata dengan menggunakan bobot kemungkinan. Ini mengukur rata-rata atau sentral terdensi dari distribusi probabilitas return. Expected return merupakan penjumlahan dari hasil perkalian rate of return yang mungkin terjadi dalam suatu periode dengan probabilitasnya.34 Adapun formula dari expected returnadalah: E(R) =∑ 33
.........................................................(2.2)
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.152 34 Kamaruddin Ahmad, Dasar-dasar Manejemen Investasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal.95
27
Keterangan: E(R)
: returnekspektasi
rt
: rate of returnke-t dari distribusi probabilitas
p
: besaran probabilitas terjadinya rate of return ke-t
t
: jumlah kemungkinan rate of return
2. Return Menurut Pandangan Islam Al-Ghazali menegaskan bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien karena
merupakan
bagian
dari
pemenuhan
tugas
keagamaan
seseorang.
Ia
mengidentifikasi tiga alasan mengapa seseorang harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi, yaitu:35 pertama, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Kedua, untuk mensejahterakan keluarga. Ketiga, untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Manusia dipandang sebagai maximizers dan selalu ingin lebih. Al-Ghazali tidak hanya menyadari keinginan manusia untuk mengumpulkan kekayaan tetapi juga kebutuhannya untuk persiapan dimasa depan. Namun demikian ia memperingatkan bahwa jika semangat selalu ingin lebih ini menjurus kepada keserakahan dan pengejaran nafsu pribadi, hal itu pantas dikutuk. Dalam hal ini, ia memandang kekayaan sebagai ujian terbesar.Lebih jauh, Al-Ghazali menyatakan bahwa pendapatan dan kekayaan 35
Adiwarman Azwar, Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. 2012) hal. 63
28
seseorang berasal dari tiga sumber, yaitu pendapatan melalui tenaga individual, laba perdagangan, dan pendapatan karena nasib baik. Namun, ia menandaskan bahwa berbagai sumber pendapatan tersebut harus diperoleh secara sah dan tidak melanggar hukum agama. Dalam Islam pembahasan terkait return atau pendapatan mempunyai arti sendiri dimana keuntungan yang diperoleh selalu diiringi oleh risiko yang ada, sesuai dengan penuturan Ibnu Arabi, bahwa transaksi ekonomi tanpa unsur ‗Iwad atau riba. Ini dapat dipahami juga sebagai equivalent countervalue yang berupa risiko (ghurmi), kerja dan usaha (kasb), dan tanggung jawab (daman). Seperti di ilustrasikan pada gambar berikut.36
Al-Bay’ Al-Ijarah Salam Dll
Istishna Mudharabah Musyarakah
KEUNTUNGAN
=
RISIKO (Ghurmi)
‘IWAD (Equialent Countervalue)
KERJA & USAHA (Kasb)
TANGGUNGAN (Daman)
Gambar 2.1. Teori Keuntungan dalam Islam
36
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.28-29.
29
Setiap bank melakukan transaksi selalu menginginkan memperoleh laba yang maksimal atau optimal. Penetapan laba yang diinginkan ini memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang, karena akan berakibat pada tingkat margin/imbal bagi hasil menjadi tinggi. Dalam menetapkan margin ini juga memerhatikan kondisi persaingan, kondisi nasabah serta menurut jenis proyek yang dibiayai. Semakin besar pembiayaan berkualitas yang telah disalurkan bank pada nasabah akan menentukan kemampuan bank dalam menghasilkan net margin, sehingga besar kecilnya pembiayaan berkualitas akan berpengaruh terhadap margin diperoleh bank, selanjutnya terbuka peluang bagi bank untuk menekan margin dan akhirnya dapat menekan tingkat margin/nisabah bagi hasil. Margin biasanya dinyatakan dalam suatu persentase, misalnya dalam menghitung tingkat margin/nisbah bagi hasil bank menetapkan spread sebesar 2,4613% yang dihitung dari perkiraan keuntungan yang diinginkan oleh bank. Proyeksi tersebut dapat saja dikuantifikasikan dengan menghitung berapa jumlah keuntungan yang diperkirakan dengan jumlah rata-rata outstanding loan dalam satu bulan. Contoh proyeksi keuntungan sebesar Rp 2.500.000 sementara proyeksi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 101.573.245,00 maka spread adalah Rp 2.500.000,- / Rp 101.573.245 = 2,4613%.37
37
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 189
30
D. Konsep Value at Risk(VaR) 1.
Pengertian VaR Menurut Philip Best, Value at Risk adalah suatu metode pengukuran resiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil daripada nilai VaR tersebut. VaR adalah suatu nilai kerugian yang mungkin dialami dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pernyataan ini merupakan definsi formal VaR dari: ―Value at Risk is the maximum amount of money that may be lost on a portofolio over a given period of time, with a given level of confidence.” 38(Value at Risk adalah jumlah maksimum uang yang mungkin hilang pada portofolio selama periode waktu tertentu, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P Morgan pada tahun 1994 sebagai alat ukur risiko. Regulator sektor finansial telah mengadopsi VaR sebagai alat ukur risiko yang dapat digunakan secara umum.39 VaR menunjukkan seberapa besar sebuah perusahaan dapat menderita kerugian atau dihadapkan pada suatu ketidakpastian dalam rentang waktu tertentu. VaR juga merangkum risiko finansial ke dalam sebuah bilangan yang sederhana. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang
38 39
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook (New York: McGraw Hill, 2007), hal. 145 Sunaryo T, Manajemen Risiko Finansial, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal.15.
31
menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil dari nilai VaR tersebut. VaR memiliki tiga metode untuk melakukan perhitungan, yaitu Variancecovariance Method, Historical Simulation Method, dan Monte Carlo Simulation Method. Ketiga metode tersebut meiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, antara lain: 1.
Variance-covariance Method atau disebut juga Delta Normal Method memiliki keunggulan dari sisi kemudahan komputasi dan implementasi. Model ini diperkenalkan oleh JP. Morgan pada awal 1990-an. Asumsi yang digunakan dalam Variance-covariance Method adalah:
Portofolio disusun atas aset-aset yang linier. Lebih tepatnya, perubahan nilai dari suatu portofolio bersifat linier dependen pada semua perubahan yang terjadi pada nilai asset. Jadi, return portofolio juga bersifat linier dependen pada return asset.
Return aset berdistribusi normal.
Selain memiliki keunggulan dalam hal kemudahan komputasi dan implementasi, metode ini memiliki kelemahan dalam akurasi (lebih lemah) dibandingkan dua metode lainnya. 2.
Historical Simulation method merupakan metode yang paling simple dan paling transparan dalam perhitungan. Termasuk dalam perhitungan nilai portofolionya. Kelemahan metode ini tidak menggunakan distribusi normal pada return assetnya.
32
3.
Monte Carlo Simulation Method juga merupakan metode pengukuran yang relatif simple dibandingkan dengan Variance-covariance model. Monte Carlo Simulation Method memiliki keunggulan dalam akurasi, namun memiliki kelemahan dalam hal komputasi yang lebih rumit dibandingkan Historical Simulation method.
2.
Pengukuran VaR Metode pengukuran tingkat risiko dengan pendekatan VaR merupakan sebuah metode pengukuran tingkat risiko menggunakan pendekatan waktu dan tingkat kepercayaan dalam menghitungnya. Bentuk perhitungan VaR secara umum untuk aset tunggal menurut Jorion menggunakan persamaan sebagai berikut40:
VaR = α * σ * W
..........................................(2.3)
Dimana : α
= Tingkat kepercayaan (Confidence Level)
σ
= Standar Deviasi
W
= Nilai posisi aset / nilai yang diinvestasikan
Metode pengukuran bobot bersih risiko dihitung dengan melakukan estimasi persentase kerugian potensial melalui VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR 40
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook (New York: McGraw Hill, 2007), hal. 150
33
absolut adalah kerugian terhadap nol (zero) dan nilai VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang diharapkan / expected return (µ). 41 Estimasi pendekatan VaR tersebut dapat dilihat dengan formulasi sebagai berikut: VaR (mean) = A0 * σ * α * √
....................... (2.4)
VaR (zero) = A0(σ * α * √ - µ*t)
....................... (2.5)
Dimana: A0
: nilai eksposur (yang dibiayai)
σ
: standar deviasi
α
: alpha (distribusi standar normal)
√
: waktu (dalam hari) atau holding period
µ
: pengembalian hasil yang diharapkan (expected return)
Nilai VaR (zero) menggambarkan adanya selisih antara VaR (mean) dengan ratarata nilai gross expected return, dimana jika VaR (zero) positif dan signifikan terdapat
41
Yudho Prabowo,‘‘Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri‘‘, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, no. 1 (juli 2009): hal.97
34
potensi kerugian pembiayaan, jika nilai VaR (zero) negatif berarti terdapat potensi profitabilitas pembiayaan. Standar deviasi digunakan untuk menghitung volatilitas data yang memiliki distribusi normal. Standar deviasi mengukur penyebaran distribusi yang merupakan jarak rata-rata perubahan harga terhadap nilai
rata-ratanya/ persamaan untuk
menghitung standar deviasi adalah: .................................... (2.6)
σ=√
∑
̅
Dimana : σ
= Standar Deviasi = log returnpada hari i
̅
= rata-rata returndalam periode sampel
n
= jumlah return dalam sampel
Perhitungan standar deviasi yang telah dikemukakan diatas berasumsi bahwa volatilitas data konstan dari waktu ke waktu. Hal ini jauh dari kenyataan yang ada. Volatilitas yang konstan disebut homoscedastis dan volatilitas yang konstan disebut heteroscedastis. Banyak ahli yang telah mengembangkan metode perhitungan volatilitas
35
heteroscedastis. Adapun metode yang sering digunakan saat ini adalah metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA). 3.
Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) Menurut Hera dalam Watini Anggun Pratiwi, metode yang sering digunakan saat ini adalah Exponentially Weighted Moving Averagge (EWMA) yang dikembangkan J.P Morgan.42 Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data terbaru. Asumsi dasar dalam metode ini adalah nilai rata-rata adalah nol dan mengikuti distribusi normal. Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data terbaru. Metode ini menggunakan decay factor (λ) yang memberikan bobot terhadap perubahan nilai. Rumusan EWMA untuk data return diketahui persamaan EWMA sebagai berikut: ......................... (2.7) ∑
̅
Dimana : = varian dari data imbal hasil (r) pada saat t λ
42
= parameter (decay factor)
Watini Anggun Pratiwi, Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-Syariah dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), hal.27.
36
Nilai λ menunjukkan skala bobot 0 – 1 dari pengamatan data terbaru dari data sebelumnya. Semakin tinggi nilai λ pada sebuah data imbal hasil berarti semakin besar pengaruh volatilitas sebelumnya (persitence) namun semakin tidak reaktif terhadap informasi pasar imbal hasil terakhir. Sebaiknya semakin kecil nilai λ maka semakin reaktif volatilitas tersebut terhadap informasi pasar imbal hasil sebelumnya. 4.
Confidence Level Confidence Level merupakan suatu angka tertentu yang tidak akan dilampaui dengan probability yang telah ditentukan. Tingkat kepercayaan didasarkan pada nilai distribusi standar normal (α) yang dapat dicari dari tabel kurva normal. Jika tingkat kepercayaan c 95% maka besar nilai distribusi yang ada di tabel 1,65 dan untuk kepercayaan 99% nilainya sebesar 2,33. Menurut Yudho Prabowo,‖mengukur VaR lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.‖43
5.
Holding Periode Menurut Kumalasari yang dikutip oleh Watini Anggun P,‖ Holding periode didefinisikan sebagai lamanya investasi dipegang.‖44 Pemilihan holding periode apakah satu bulan atau satu hari sangat subyektif dan tergantung pada bisnis bank atau institusi keuangan dan juga tergantung pada jenis portifolio yang dianalisa. Idealnya, holding
43
Yudho Prabowo,‘‘Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri‘‘, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, no. 1 (juli 2009): hal.97 44 Watini Anggun Pratiwi, Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-Syariah dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011), (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), hal.23.
37
periode dihubungkan dengan periode terpanjang yang diperlukan untuk melikuidasi portofolio. Semakin lama holding maka semakin besar pula nilai VaR. E. Konsep Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) 1. Definisi RAROC Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), yang dikembangkan oleh Bankers Trust pada akhir 1990-an, mengkuantifikasi risiko dengan mempertimbangkan hubungan timbal balik antara risiko dan return dalam aset dan aktivitas yang berbeda.45 Pada akhir 1990-an, RAROC telah dipercaya sebagai sebuah metodelogi pembatasan kredit untuk mengukur kinerja dan standar best practice dalam lembaga keuangan. RAROC memberikan sebuah basis ekonomi untuk mengukur risiko yang relevan secara konsisten, dan memberikan alat kepada manajer untuk mengambil keputusan yang efisien berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik antara risiko dan returndalam aset yang berbeda. Sementara modal ekonomi dapat melindungi lembaga keuangan dari kerugian yang tidak diharapkan. RAROC digunakan untuk mengalokasikan modal berdasarkan kategori aset dan entitas bisnis yang dijalankan nasabah dengan mengevaluasi faktor risk-return. Dalam keuangan syariah, RAROC diterapkan untuk mengalokasikan modal untuk berbagai modal pembiayaannya. Dengan menggunakan data historis dari model pembiayaan, ekspektasi kerugian dan kerugian maksimum dapat dihitung dalam tingkat kepercayaan
45
Tariqullah khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 37.
38
tertentu dengan periode tertentu untuk masing-masing instrumen keuangan yang berbeda.46 Dalam perhitungan RAROC digunakan beberapa variabel, yaitu variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisisih antara jumlah penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian terekspektasi atau rata-rata kerugian (expected loss) dan variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst case lost). 2.
Total Revenue dan Total Cost Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC) menunjukkan tingkatan efisiensi dan tingkatan keuntungan atau kerugian, serta tingka output yang optimal. Keuntungan atau profit merupakan selisih antara TR dengan TC atau diformulasikan dengan (π = TR – TC). Jika TR > TC maka terdapat keuntungan, jika TR < TC maka akan terdapat kerugian dan jika terjadi TR = TC maka ini berarti impas (break even).47
3.
Expected Loss Expected Loss (EL) adalah rata-rata statistika (mean) ramalan tingkat kerugian ayng disebabkan oleh kelalaian pada pihak yang menerima pinjaman kredit atau pembiayaan, juga kerugian nilai modal dan permasalahan operasional. Expected Loss dimasukkan sebagai biaya atau sebagai provisi atas pinjaman ketika menetapkan
46 47
Ibid., hal. 160. Eko suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hal.209.
39
return.48 Adapun dalam penelitian ini variabel Non Performing Financing (NPF) dijadikan sebagai proxy dari variabel Expected Loss (EL), dimana NPF berdasarkan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet dikalikan dengan probabilitas default yang telah ditetapkan. 4.
Worst Case Loss Worst Case Loss(WL) adalah potensi kerugian terburuk atau maksimum. Worst Case Loss dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan (confidence level c) yang telah ditentukan. Jika confidence level 95%, ini berarti terdapat probabilitas atau peluang yang muncul sebesar 5% bahwa kerugian aktual (actual loss) akan melebihi modal ekonomi (economy capital). Suatu kerugian yang tidak ditutupi dengan confidence level merupakan risiko bencana besar (catastrophic risk) yang akan dihadapi oleh perusahaan.49 Dalam penelitian ini, Worst Case Loss(WL) diukur melalui variabel rata-rata maksimum dari pembiayaan bermasalah atau NPF.
5.
Pengukuran RAROC Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) formulanya menurut beberapa pakar sebagai berikut:50 a. Jorion
48
Tariqullah khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 38. 49 Ibid., hal.38. 50 Romi Agung Rizal,‖Analisis Rate of Return Risk Deposito Mudharabah pada Bank Mega Syariah,‖ (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), hal.59.
40
RAROC =
............................(2.8)
Keterangan : Profit = laba Capital = nilai buku dari total pinjaman k
= discount rate
b. Koch & McDonald
RAROC = .......................... (2.9) Keterangan : Allocated Capital = alokasi modal (untuk investasi) c. Djohanputro
RAROC = ........................ (2.10) Keterangan :
41
Capital = nilai buku dari total pinjaman ditambah nilai buku dari modal Dimana Risk Adjusted Returnatau disebut juga Risk Adjusted Income disini, menurut Jorion RAR adalah penjabaran dari:
Risk Adjusted Return = Gross Revenues hedging cost ............. (2.11)
– Expected Credit Cost – Operating Cost
Tax Cost
Metode pengukuran bobot bersih pengembalian hasil pembiayaan BPRS dengan formula RAROC dapat dijabarkan sebagai berikut: ... (2.12)
RAROC =
=
Rasio RAROC menguji faktor Risk Adjusted Return (RAR) dengan Risk Adjusted Capital (RC). Dalam rasio ini, besarnya tingkat keuntungan dan modal telah disesuaikan dengan besarnya risiko, sehingga hal tersebut dapat memberikan penjelasan mengenai net profitability.
42
a. Risk Adjusted Return (RAR) Pada variabel Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan adanya misleading (kesalahan utama suatu strategi yang digunakan untuk mempercepat pembayaran utang atau penagihan untuk mengantisipasi pergerakan nilai tukar mata uang). Bank memasukkan kalkulasi aktual bahwa kegagalan pembayaran (default) kemungkinan terjadi pada debitur atau yang menerima pembiayaan. b. Risk Capital (RC) Risk Capital adalah modal yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan. Validitas Risk Capital dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada pembayaran rata-rata kerugian (expected loss). Dimana RC menunjukkan besarnya modal yang disesuaikan dengan risiko. F. Penelitian Terdahulu Dalam rangka penentuan fokus penelitian, peneliti telah membandingkan dengan penelitian terdahulu guna mendukung materi yang akan dibahas. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas Sukuk dan Pertumbuhan Ekonomi Negara, yakni: 1.
Amrin Barata (Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta) yang berjudul ―Strategi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Upaya Peningkatan Market Share Melalui Pembentukan Portofolio Pembiayaan Syariah Efisien (Efficient Portofolio Frontier)‖, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan portofolio
43
pembiayaan yang menguntungkan bagi perbankan syariah di Indonesia. Juga untuk mengetahui volatilitas dari abnormal rate of return instrumen pembiayaan bank syariah serta mengetahui bentuk kombinasi efficient portofolio frontier yang memberikan return tinggi dengan risiko tyang cukup rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Permodelan ARCH/GARCH digunakan untuk mendeteksi volatilitas dari abnormal return. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa perbankan syariah mengalokasikan pembiayaan dengan tingkat pengembalian dari yang tertinggi berturut-turut ialah murabahah, mudharabah, istishna, musyarakah, dan qardh. Kombinasi antara murabahah dan istishna memberikan tingkat pengembalian maksimal dengan tingkat resiko rendah dibandingkan portofolio lainnya. Kemudian dari hasil pemodelan GARCH diperoleh bahwa abnormal rate of return (RoR) instrumen pembiayaan murabahah dan istishna lebih stabil diantara instrumen pembiayaan lainnya. 2.
Yudho Prabowo (Alumni Prodi Ekonomi Islam UII) yang berjudul ―Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri‖, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko investasi deposito mudharabah di Bank Syariah Mandiri diukur dengan pendekatan VaR dan untuk mengetahui tingkat pengembalian hasil investasi dengan pendekatan RAROC. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif. Paper ini membahas analisis VaR dan RAROC terhadap investasi deposito mudharabah berjangka (1, 3, 6 dan 12 bulan) di Bank Syariah Mandiri selama periode 2004-2006. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa rata-rata nilai gross expert return terhadap
44
equivalent rate deposito mudharabah berjangka cukup stabil. Investasi pada deposito mudharabah di Bank Syariah Mandiri cebderung untung disebabkan VaR (zero) menunjukkan nilai negatif. Pada analisis RAROC menunjukkan bahwa bobot returm yang telah dipertimbangkan oleh risiko dan pengembalian potensi penurunan nilai selama periode observasi. Total keuntungan yang telah disesuaikan dengan besarnya risiko lebih besar dari rata-rata kerugian yang tidak diharapkan mencerminkan bahwa BSM memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi terhadap pemanfaatan dan produktivitas usaha investasi. 3.
Romi Agung Rizal (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta) yang berjudul ―Analisis Rate of ReturnRisk Deposito Mudharabah pada Bank Mega Syariah‖, 2014. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode VaR untuk mengetahui potensi kerugian dari deposito mudharabah dan menggunakan metode RAROC untuk mengetahui keuntungan dari deposito mudharabah. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh bahwa potensi kerugian deposito mudharabah dengan pengukuran VaR adalah rendah. Karena nilai VaR (mean) lebih kecil dari nilai gross expected return. Sedangkan pada metode RAROC menunjukan bobot bersih pengembalian hasil (return) sudah dipertimbangkan oleh risiko secara rata-rata, tetapi secara individu masih terdapat beberapa bulan yang tidak dipertimbangkan oleh risiko dengan nilai RAROC negatif.
4.
Safitri Setyo Utami Sukiyanto (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta) yang berjudul ― Penentuan Nilai Risiko (Value at Risk) Portofolio Optimum Saham LQ45 dengan Pendekatan EWMA‖, 2011.
45
Penelitian ini mengenai penentuan nilai risiko (Value at Risk) dengan mengukur potensi kerugian maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari kedepan. Model EWMA digunakan karena data return dari indeks saham cenderung bersifat heterokedastis. Obyek penelitian meliputi 9 saham yang konsisten selama empat tahun dan tercatat dalam LQ45 dan sudah terpilih menjadi saham-saham yang masuk dalam portofolio optimum melalui metode Efficient Frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimum yang diperoleh terdiri dari ASII 16.98% , BBCA 21.88% , BBRI 4.35% , BDMN 11.32% , BMRI 3.49% , INCO 2.6% , INDF 16.51% , PGAS 16.24% , SMCB 6.63%. Dimana portofolio tersebut dapat memberikan ekspektasi hasil harian sebesar 0.1418% dengan tingkat risiko 1.85%. Dengan dua nilai exposure (Vo) yang berbeda yaitu Rp 100.000.000,- dan harga dari masing-masing saham diakhir periode diketahui bahwa semakin besar nilai exposure, semakin besar juga nilai VaR. Dalam penelitian ini juga ditunjukkan bahwa nila risiko dari masing-masing saham dapat diperkecil dengan melakukan diversifikasi saham dengan membentuk satu portofolio.
46
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. 1.
2.
Nama penulis / Judul Skripsi,jurnal / Tahun Amrin Barata / Strategi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Upaya Peningkatan Market Share Melalui Pembentukan Portofolio Pembiayaan Syariah Efisien (Efficient Portofolio Frontier). (Proceding Paper 28 Finalis Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2013) Yudho Prabowo /Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam Vol. III No. 1. Tahun 2009.
Tujuan Penelitian
Metode Penelitian
Memperol eh portofolio pembiayaa n bank syariah yang menguntun gkan ditinjau dari prilaku risk dan return. Mengetahu i volatilitas abnormal rate of return pembiayaa n. Mengetahu i risiko dan return investasi deposito mudharaba h di Bank Syariah Mandiri Indonesia.
Metode analisis yang digunakan adalahmod el ARCH dan GRCH)
Instrumen pembiayaan dengan nilai aktual rate of return yang tertinggi berturut-turut ialah murabah, mudharabah, istishna, musyarakah, dan qardh. Analisis riskreturn, portofolio pembiayaan kombinasi dari murabahah dan istishna memberikan tingkat pengembalian maksimal dan risiko yang relatif rendah.
Penulis melakukan penelitian terhadap BPRS di Indonesia dan menggunakan dua metode pengukuran risk-return yaitu VaR dan RAROC.
Metode analisis yang digunakan adalahVaR dan RAROC
Hasil penelitian menunjukkan nilai gross expected return terhadap equivalent rate cukup stabil dan investasi deposito mudharabah cendrung untung disebabkan oleh VaR (zero) berniali negatif. Analisis RAROC menunjukkan bahwa return yang dipertimbangkan risiko mengalami potensi penurunan nilai dan adanya tingkat
Penulis meneliti tentang risiko dan return yang fokus pada pembiayaan di BPRS.
Hasil Analisis
Perbedaan dengan Penulis
47
3.
Romi Agung Rizal / Analisis Rate of ReturnRisk Deposito Mudharabah pada Bank Mega Syariah Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta / 2014
Mengukur potensi risk dan rate of return deposito mudharaba h pada bank Mega Syariah
Metode analisis yang digunakan adalahVaR dan RAROC
4.
Safitri Setyo Utami Sukiyanto / Penentuan Nilai Risiko (Value at Risk) Portofolio Optimum Saham LQ45 dengan Pendekatan EWMA / Skripsi Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta / 2011
penentuan nilai risiko (VaR) dengan mengukur potensi kerugian maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari kedepan
Metode analisis yang digunakan adalahValu e at Risk (VaR)
profitabilitas yang tinggi Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi di Bank Mega Syariah cenderung untung karena nilai VaR lebih kecil daripada ratarata return deposito mudharabah. Bobot bersih return yang telah dipertimbangkan dengan risiko untuk jangka panjang dan pengembalian hasil mengalami potensi peningkatan nilai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagian besar volatilitas return saham memiliki karakter heterokedastis. Nilai portofolio VaR 1 hari adalah 2,84%, 5 hari sebesar 6,36% dan 20 hari sebesar 12,72%.
Penulis meneliti tentang risiko dan return yang fokus pada pembiayaan di BPRS
Penulis melakukan penelitian terhadap BPRS di Indonesia dan menggunakan dua metode pengukuran risk-return yaitu VaR dan RAROC.
48
G. Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran Analisa Laporan Keungan
Total Revenue
Ekuivalen tingkat imbalan/ bagi hasil/fee/bonus
Uji data return sebagai syarat Tidakpengukuran
Gunakan σ konstan
Total Cost
Expected Loss
NPF
Worst Case Lost
Ya
Risk Adjustment Return (RAR)
Gunakan σ dengan pendekatan EWMA
Risk Capital (RC)
Pengukuran RAROC
Pengukuran VaR
Analisa Hasil Pengolahan Data
Kesimpulan
BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan secara empiris dengan menggunakan disain penelitian kuantitatif.51 Artinya, setelah data dikumpulkan, kemudian
dilakukan
analisis
data
secara
mendalam
dan
selanjutnya
menginterpretasikan hasil analisis tersebut dengan memakai skala rasio, yaitu skala yangmana angka mempunyai makna yang sesungguhnya, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar perhitungan dan pengukuran objek penelitian. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian yang berbentuk pendekatan deskriptif untuk mencapai tujuan dari penelitian. Pendekatan ini adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik dari variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah tingkat risiko yang digunakan untuk memperoleh pendapatan bersih yang telah disesuaikan dengan risiko pada pembiayaan di BPRS . Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian kuantitatif, dimana data yang diukur dalam skala numerik (angka) yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.52 Metode ini menggambarkan analisis statitistik dimana penulis menghitung tingkat risiko dan return pembiayaan di 51
Robert K Yin, Studi kasus design dan metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 21 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,Cet 2 Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), hal. 23. 52
49
50
BPRS dengan menggunakanValue at Risk (VaR) dan menghitung tingkat return yang diperoleh dengan menggunakan metode Risk Adjusted Return on Capital (RAROC). Data yang diperoleh berupa data yang menunjukkan exsposure pembiayaan murabahah dan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), fluktuasi return pembiayaan BPRS dan juga data pembaiyaan non lancar atau NPF. C. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diseluruh Indonesia yang memiliki produk pembiayaan murabahah dan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)dalam menyalurkan pembiayaannya dan tercatat aktif sampai sekarang. Hingga Desember 2014 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tercatat sudah berjumlah 163 bank di seluruh Indonesia. Alasan peneliti mengangkat judul ini karena peneliti ingin mengetahui bagaimana potensi kerugiaan gagal bayar pada pembiayaan murabahah dan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) BPRS yang memiliki potensi untuk timbul atau terjadi dengan menggunakan metode VaR (Value at Risk) dimana ketiga jenis pembiayaan tersebut mewakili pembiayaan secara keseluruhan. Adapun total jumlah ketiga pembiayaan tersebut jika dibandingkan dengan semua pembiayaan yang ada secara persentase adalah sebesar 91%. Selain itu, tujuannya juga ingin mengetahui bagaimana potensi return yang telah disesuaikan dengan risiko yang ada pada pembiayaan tersebut. Potensi return yang akan diperoleh dari pembiayaan yang disalurkan BPRS akan diukur dengan menggunakan metode RAROC.
51
Kemudian alasan penggunaan produk pembiayaan murabahah dan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) sebagai sample karena berdasarkan pada latar belakang penelitian diketahui bahwa pembiayaan murabahah merupakan memiliki bobot paling besar diantara pembiayaan yang lain dimana pembiayaan yang disalurkan lewat murabahah lebih dari 75% dari total pembiayaan BPRS dan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) menjadi core basic produk yang bank syariah. Dimana salah satu sumber pendapatan bank berasal dari pembiayaan yang diantaranya berupa skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah). Selain itu, untuk mengetahui potensi risiko yang ada pada murabahah dimana return jenis pembiayaan ini lebih stabil dan aman dibandingkan dengan potensi risiko yang ada pada musyarakah dan musdharabah yang memiliki tingkat imbal bagi hasil dari pembiayaan skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) yang bersifat tidak pasti dan keuntungan yang diperoleh tidak tetap. Sehingga bank perlu memperhatikan risiko dan return yang ada pada pembiayaan bank syariah. Data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini merupakan data sekunder yang didapat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui website OJK. Data sekunder yang digunakan berupa data return pembiayaan dan total pembiayaan yang disalurkan BPRS dalam bentuk pembiyaan dengan akad murabahah, musyarakah dan mudharabah serta data pembiayaan bermasalah (NPF). Periode yang dipakai berupa data bulanan sebanyak 60 data dari tahun 2010 - 2014. Pemilihan waktu antara 2010-2014 disebabkan terjadinya penurunan return yang
52
diperoleh oleh BPRS dilihat dari rasio ROA, tingginya NPF yang ada pada BPRS dan juga karena perekonomian Indonesia yang sangat berfluktuatif. D. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan sampel, penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemiliihan sampel berdasarkan dengan maksud atau tujuan tertentu. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sampel laporan keuangan bulanan dari seluruh BPRS di Indonesia yang sudah diakumulasikan. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan bulanan publikasi statistik perbankan syariah yang diterbitkan pada periode 2010-2014 dan diperoleh dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan, yaitu www.ojk.go.id. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series. Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dari pihak kedua atau data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.53 Sedangkan time series (data historis) adalah data yang terdiri atas satu objek tetapi meliputi beberapa periode waktu. Dengan pemilihan sampel diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum kondisi BPRS di Indonesia secara keseluruhan. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi pihak-pihak
yang memerlukan informasi untuk
pengembalian keputusan dalam melakukan investasi.
53
Mudrajat Kuncoro,Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi( Jakarta: Erlangga, 2003), hal. 127.
53
E. Teknik Pengumpulan Data Return Teknik pengumpulan data return yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data equivalent rate dari pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah yang selanjutnya digunakan untuk mencari return ketiga pembiayaan tersebut. Periode data return sebanyak 60 data dari Januari 2010 sampai Desember 2014. Equivalent rate pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah ditransformasikan dalam bentuk natural logarithmic (ln) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Rt = ln
..........................................................(3.1)
Keterangan: Rt
: returnperiode ke -i
Pt
: Harga pada waktu t
Pt-1
: Harga pada waktu t-1
54
F. Teknik Pengukuran Data VaR dan RAROC 1. Teknik Pengukuran VaR Sebelum melakukan perhitungan VaR, data pembiayaan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini perlu ada untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari data pembiayaan muranahah dan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah). Pengujian ini dilakukan bukan untuk mencari kesimpulan, namun hanya sebagai syarat sebelum dilakukan pengukuran VaR. Pengujian data tersebut adalah uji stasioner. Uji Stasioner Uji stasioner pada data time series menunjukkan data itu memiliki rata-rata variansi yang cenderung konstan. Pergerakan data akan cenderung berdluktuasi hanya dikisaran rata-rata data tersebut. Uji stasioner dilakukan dengan Test Aughmented Dickey Fuller (ADF) menggunakan software E-views 7. Data dapat dikatakan stasioner bila nilai ADF tidak melebihi 5%. Apabila data yang didapatkan tidak stasioner, maka perlu dilakukan penyesuaian dengan cara differensi. Pada tingkat diferensi pertama, biasanya data sudah menjadi stasioner. Kalau ternyata belum, kemungkinan data pada diferensi kedua sudah stasioner. Setelah melakukan uji data sebagai syarat, langkah selanjutnya adalah tahap menghitung volatilitas.
55
Perhitungan Volatilitas Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung decay factor (λ) optimum. Decay factor optimum akan ditentukan melalui perhitungan dari RMSE (Root Mean Squared Error). Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan forecast variance menggunakan persamaan EWMA dan volatilitasnya akar dari persamaan tersebut. Pengukuran Value at Risk (VaR) VaR memiliki banyak variasi dan dapat dihitung melalui berbagai cara. Berikut diulas konsep dasar VaR dan metode perhitungannya. Asumsikan bahwa sejumlah A0 diberikan pembiayaan pada tingkat return (r), setelah setahun nilai dari portofolio adalah A = Ao(1 + r). Tingkat return yang diharapkan dari portofolio adalah sebesar (µ) dengan standar deviasi (σ). VaR menjawab pertanyaan seberapa besar portofolio dapat menderita kerugian pada periode waktu t (misalnya, dalam bulan). Untuk menghitung ini, akan dibuat angka probabilitas distribusi return (r), kemudian memilih tingkat kepercayaan c (katakanlah 95%). VaR menjelaskan bahwa apakah kerugian (A*) yang tidak akan melebihi (c) persen pada periode t. Dalam kata lain, juga ingin menemuan kerugian yang mempunyai angka probabilitas kejadian 1- c persen dalam periode waktu t. Sebagai catatan bahwa terdapat tingkat return r*sejalan dengan A*.
56
Bergantung pada basis perbandingan, VaR dapat dihitung dengan cara absolute dan relative. Absolute VaR adalah kerugian sama dengan nol (zero), yang dimaksud dengab potensi risiko kerugian terhadap nol adalah besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung dari saat pendapatan berada pada posisi titik nol atau tidak adanya pendapatan. Sedangkan relative VaR adalah potensi risiko kerugian terhadap nilai rata-rata pendapatan yang diharapkan (expected return) µ. Yang dimaksud potensi kerugian dari nilai rata-rata pendapatan adalah besarnya risiko kerugian yang dihitung dari nilai expected return yang diperoleh. VaR absolute dan VaR relatif menggunakan metode parametric yang dikalikan dengan dua parameter kuantitatif yaitu tingkat kepercayaan (confidence level) dan horizon waktu disebabkan sifat pengukuran adalah estimasi. Tingkat kepercayaan ditentukan pada nilai distribusi standar normal (α) yang dapat dicari dari tabel distribusi normal. Untuk tingkat kepercayaan c 955 maka nilai Z = 1,65 dan untuk tingkat kepercayaan 99% maka nilai Z = 2,33. Pengukuran VaR lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Berbagai macam tingkat kepercayaan memberikan informasi yang berguna mengenai distribusi tingkat pengembalian hasil (return) dan kerugian ekstrim potensial. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi tingkat risiko dari pembiayaan tersebut. Hal ini dapat digunakan sebagai ukuran absolut variabelitas pengembalian hasil. Dalam aplikasi penelitian ini,
57
risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah dapat dilihat secara total (total risk) melalui standar deviasi. Pada aplikasinya, standar deviasi adalah jumlah kuadrat variabel nilai equivalent rate, (Xi) dikurangi variabel nilai rata-rata (mean) equivalent rate masing-masing pembiayaan, dibagi jumlah periode waktu (n) bulanan. Perhitungan metode VaR dapat dijelaskan melalui contoh berikut. Nilai VaR pembiayaan yang dihitung adalah nilai VaR bulanan yang menunjukkan besarnya potensi kerugian yang dihadapi dalam 1 bulan. VaR bulanan disajikan untuk satuan Rp 1,-. Sebagai contoh, jika didapat hasil VaR 0,04 maka artinya terdapat potensi kerugian 4% dari nilai eksposure per Rp 1,-. Jika eksposure Rp 100.000,- maka pada bulan tersebut terdapat potensi kerugian maksimal sebesar Rp 4.000,-. 2. Teknik Pengukuran RAROC Setelah perhitungan VaR selesai, kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai RAROC. Rasio RAROC menguji faktor Risk Adjusted Return (RAR) dengan Risk Capital (RC). Dalam pengukuran rasio ini, besarnya tingkat keuntungan dan modal telah disesuaikan denganbesarnya risiko, sehingga hal tersebut dapat memberikan penjelasan terkait net profitability. Dalam pengukuran RAROC digunakan beberapa variabel yaitu variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisih antara jumlah penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian terekspektasi atau rata-rata kerugian (expected loss), variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst case loss).
58
Data yang digunakan untuk pengukuran expected loss (EL) dan worst case loss (WL) adalah Non Performing Financing (NPF). Variabel NPF adalah pembiayaan bermasalah dari pembiyaan yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Pada penelitian ini, masing-masing kolektibilitas tersebut memiliki probabilitas default yang telah ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia. Diantaranya yaitu:
Kolektibilitas kurang lancar, probabilitas default 15%.
Kolektibilitas diragukan memiliki probabilitas default 50%.
Kolektibilitas macet memiliki probabilitas default 100%.
Setelah mendapatkan nilai NPF, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan Expected Loss dan Worst Case Loss sebagai berikut: PerhitunganExpected Loss Adapun perhitungan Expected Loss dilakukan dengan menggunakan variabel NPF. Caranya yaitu dengan mengalikan NPF dengan nilai eksposure pembiayaan dan kemudian dikalikan lagi dengan probabilitas default. Eksposur pada skripsi ini diasumsikan dari nilai pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh BPRS. Sedangkan probabilitas default dapat dirujuk dengan mengikuti peraturan yang telah ada ataupun juga dengan menggunakan ketentuan kolektabilitas yang dibuat secara khusus oleh lembaga keuangan yang terkait. Dalam kasus ini, peneliti mengasumsikan probabilitas default tersebut diambil dari Peraturan Bank Indonesia (PBI).
Peraturan
tersebut
tercantum
pada
Peraturan
Bank
Indonesia
No.
59
13/13/PBI/2011 tetang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Perhitungan Worst Case Loss Worst Case Lossdihitung dengan melalui variabel rata-rata maksimum atau yang terburuk dari Pembiayaan Non Lancar (NPF) pada BPRS. Artinya,Worst Case Lossdihitung sama dengan cara mencari nilai VaR dengan melakukan estimasi tingkat kepercayaan dan variabel yang berbeda dengan VaR sebelumnya. Tingkat kepercayaan (confidence level) adalah 95% dan menggunakan variabel NPF. Sedangkan eksposurenya adalah seluruh pembiayaan yang disalurkan BPRS. Pengukuran RAROC Secara keseluruhan, perhitungan pendekatan RAROC dapat dirumuskan sebagai berikut:
RAROC =
=
Dimana Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan pengembalian hasil yang disesuaikan dengan besarnya risiko dan Risk Capital (RC) menunjukkan besarnya risiko yang menggerus modal.
60
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui seberapa besar bobot bersih variabel RAR, ada tiga variabel untuk mengukur RAR uaitu jumlah penerimaan (total revenue), jumlah biaya (total cost) dan variabel rata-rata kerugian (expected loss). Secara keseluruhan TR, TC dan EL. - Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC) menunjukkan tingkat efisiensi, tingkat keuntungan, atau kerugian dan tingkat output yang optimal. Keuntungan atau profit merupakan selisih antara TR dengan TC atau diformulasikan dengan (π = TR –TC). Jika TR > TC maka terdapat keuntungan, jika TR < TC maka terdapat kerugian dan jika TR = TC maka impas (break even). - Expected Loss (EL) adalah rata-rata statisik (mean) ramalan tingkat kerugian yang disebabkan oleh kelalaian pada pihak menerima kredit, kerugian nilai modal dan permasalahan operasional. Risk Capital (RC) adalah modal yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan. Validitas Risk Capital dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada pembayaran ratarata kerugian (Expected Loss) dimana RC menunjukkan besarnya modal yang disesuaikan dengan risiko. Ada dua variabel untuk mengukur RC yaitu kerugian terburuk atau Worst Case Loss (WL) dan rata-rata kerugian dari nasabah peminjam / Expected Loss (EL). Risk Capital dapat dirumuskan sebagai berikut:
61
RC = WL – EL Variabel Worst Case Loss (WL) menunjukkan keungkinan besar kerugian terburuk atau maksimum. Dalam penelitian ini, WL diukur melalui variabel rata-rata maksimum atau terburuk dari NPF pada BPRS dari periode bulanan dalam setahun (2010-2014). Worst Case Loss (WL) diestimasi dengan tingkat kepercayaan (confidence level c) yang telah ditentukan. Jika confidence level 95% hal tersebut terdapat probabilitas atau peluang 5% bahwa jerugian aktual (Actual Loss) akan melebihi modal ekonomis. Suatu kerugian yang tidak ditutup dengan confidence level merupakan risiko bencana besar yang dihadapi oleh bank syariah. Dalam penelitian ini, confidence level yang digunakan adalah 95% dengan nilai Z = 1,96 . standar deviasi digunakan untuk mengukur kerapatan jarak atau fluktuasi dari suatu nilai rata-rata (mean) kerugian atau Expected Loss (EL). Pada aplikasinya, standar deviasi diukur pada rata-rata NPF dari periode bulanan dalam setahun (2010 – 2014).
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Data 1.
Pembiayaan dan Return Dalam pengukuran risiko pembiayaan yang terdapat pada akad murabahah, mudharabah dan musyarakah diBPRS yang ada di Indonesia secara keseluruhan, terlebih dahulu dilihat seberapa besar penyaluran pembiayaan pada akad murabahah, mudharabah dan musyarakah selama rentang waktu lima tahun. Berikut tabel mengenai total pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah Januari 2010 – Desember 2014. Tabel 4.1 Komposisi Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Yang Diberikan BPRS 2010-2014 Pembiayaan (milyar) No
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Apr-10 Agust-10 Des-10 Apr-11 Agust-11 Des-11 Apr-12 Agust-12 Des-12 Apr-13 Agust-13
Murabahah
Mudharabah
1.343.665 1.498.817 1.590.493 1.699.975 1.952.120 2.103.548 2.321.767 2.612.229 2.802.161 2.990.220 3.324.660
56.376 62.949 67.289 64.939 74.395 76.570 76.812 89.602 96.302 94.712 109.425
62
Musyarakah 145.358 183.607 219.618 221.744 243.594 258.197 244.250 284.066 321.304 336.430 405.809
63
Des-13 3.488.864 113.646 12 Apr-14 3.676.765 106.631 13 Agust-14 3.847.039 117.631 14 Des-14 3.930.981 123.681 15 Rata-rata 2.612.220 84.046 16 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah dengan Ms. Excel)
427.164 427.230 511.875 563.757 292.084
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa BPRS dalam menyalurkan pembiayaan lebih banyak dialokasikan dalam bentuk akad murabahah ketimbang akad musyarakah dan mudharabah. Hasil rata-rata pembiayaan pada tabel diatas menunjukkan bahwa pembiayaan dalam bentuk akad murabahah memiliki persentase sebesar 79% dari total seluruh pembiayaan di BPRS sedangkan pada akad musyarakah dan mudharabah sebesar 8,9% dan 2,5%. Banyaknya penggunaan akad murabahah dibandingkan musyarakah dan mudhrabah membuktikan bahwa BPRS masih nyaman dan tertarik menyalurkan pembiayaan dalam bentuk murabahah yang lebih pasti dan simple atau sederhana dalam aplikasinya. Berikut ini grafik komposisi pada pembiayaan skim bagi hasil BPRS selama tahun 2010-2014: Gambar 4.1
Komposisi Pembiayaan BPRS 9% 9% Murabahah
3%
Mudharabah Musyarakah Lainnya 79%
64
Disamping itu, jika dilihat pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang diberikan oleh BPRS baik berupa murabahah, mudharabah ataupun musyarakah, ketiganya samasama mengalami pertumbuhan kenaikan tiap periodenya. Walaupun sekali-kali terjadi penurunan tapi penurunannya tidak begitu signifikan. Dari segi return yang diberikan baik pembiayaan murabahah, mudharabah ataupun musyarakah mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Untuk melihat besaran return yang diterima bank dari murabahah, mudharabah dan musyarakah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Return Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah BPRS 2010-2014 Return No
Tanggal
Murabahah
Mudharabah
1 Apr-10 19,42 18,77 2 Agust-10 19,57 17,81 3 Des-10 19,91 19,35 4 Apr-11 19,50 19,93 5 Agust-11 19,04 21,53 6 Des-11 19,12 22,39 7 Apr-12 19,51 21,54 8 Agust-12 19,27 16,51 9 Des-12 20,33 17,22 10 Apr-13 18,95 16,64 11 Agust-13 18,76 17,73 12 Des-13 18,55 17,47 13 Apr-14 18,21 16,17 14 Agust-14 19,89 16,33 15 Des-14 18,51 16,50 16 Rata – rata 19,23 18,39 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah dengan Ms. Excel)
Musyarakah 14,85 15,45 17,14 20,30 20,09 22,06 21,56 21,91 21,55 21,76 21,36 20,54 19,73 21,35 20,32 20,00
65
Jika dilihat besaran return pembiayaan musyarakah dan mudharabah yang diterima BPRS dari kedua akad pembiayaan menunjukkan bahwa keduanya berbanding terbalik dan tidak stabil. Sedangkan return pembaiayaan murabahah cendrung lebih stabil tiap periode dimana besar returnnya selalu berada di kisaran 18— 19%. Berikut dapat dilihat grafik fluktuasi besaran return pada akad murabahah, mudharabah dan musyarakah. Grafik 4.1
Return Pembiayaan Murabahah, Musyarakah & Mudharabah 25.00
20.00
15.00 Murabahah Mudharabah
10.00
Musyarakah 5.00
Dec-14
Aug-14
Apr-14
Dec-13
Aug-13
Apr-13
Dec-12
Aug-12
Apr-12
Dec-11
Aug-11
Apr-11
Dec-10
Aug-10
Apr-10
0.00
Dari ketiga akad tersebut musyarakah memberikan return yang paling tinggi selama periode penelitian dibandingkan dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa musyarakah merupakan akad yang berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi bank syariah. Walaupun musyarakah memberikan return yang lebih tinggi daripada yang lain, risiko yang ada padanya lebih tinggi dibandingkan murabahah yang
66
cendrung lebih stabil. Utamanya, risiko muncul karena tingkat ketidakpastian imbal hasil dan kebutuhan monitoring yang tinggi. Pembiayaan yang memberikan return dibawah musyarakah adalah murabahah, dengan nilai yang cenderung stabil sekitar 18-19%. Oleh karena itu pembiayaan dengan akad jual beli ini memiliki harga jual yang bersifat tetap dan return yang juga pasti,itu sebabnya bank masih banyak mengalokasikan dananya dalam bentuk pembiayaan murabahah. 2.
NPF (Non Performing Financing) Tingginya pertumbuhan pembiayaan BPRS tidak diiringi dengan pengendalian terhadap nasabah yang bermasalah. Selama lima tahun pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) BPRS selalu di atas 6 persen. Tingginya tingkat pembiayaan bermasalah di BPRS dapat berdampak buruk pada BPRS itu sendiri. Dibawah ini merupakan tabel pembiayaan bermasalah BPRS selama 2009-2014. Tabel 4.3 Data NPF BPRS 2010-2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tanggal Apr-10 Agust-10 Des-10 Apr-11 Agust-11 Des-11 Apr-12 Agust-12
NPF Nominal 122.884 134.369 146.847 150.610 172.616 181.031 187.493 214.644
% NPF 7,35 7,10 7,24 7,00 6,99 6,86 6,55 6,61
67
9 Des-12 232.274 6,66 10 Apr-13 267.362 7,19 11 Agust-13 314.920 7,55 12 Des-13 316.257 7,21 13 Apr-14 356.997 7,81 14 Agust-14 408.991 8,47 15 Des-14 425.627 8,58 16 Rata-rata 221.934 7,00 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (diolah dengan Ms. Excel) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa NPF dari pembiayaan yang disalurkan BPRS selama periode waktu lima tahun antara 2010-2014 cendrung berfluktuasi. Nilai NPF tertinggi terjadi pada periode Mei-Agustus 2014, yaitu sebesar 8,47 dan nilai terendah sebesar 6,55% yang terjadi pada periode Januari-April 2012. Jika diperhatikan dari rata-rata NPF selama periode penelitian, nilai NPF di BPRS selalu terjadi diatas angka 6,55%. Artinya, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah memiliki kinerja yang kurang baik dan belum dapat mengontrol dana yang telah disalurkan kepada nasabah pembiayaan. Namun demikian, dilihat dari grafik pada gambar 4.4 rata-rata NPF tertinggi selam periode September 2009 sampai Agustus 2014 yaitu berada dikisaran 7%. Setelah diamati, tingginya NPF terjadi akhir-akhir ini diawal tahun 20013. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat inflasi yang terus mengalami tren naik.
68
Grafik 4.2
Tingkat Non Performing Financing BPRS 8.47 7.55 7.35 7.10 7.24 7.21 7.19 7.00 6.99 6.86 6.55 6.61 6.66
7.81
Jul-14
Apr-14
Jan-14
Oct-13
Jul-13
Apr-13
Jan-13
Oct-12
Jul-12
Apr-12
Jan-12
Oct-11
Jul-11
Apr-11
Jan-11
Oct-10
Jul-10
Apr-10
NPF
Non Performing Financing (NPF) digunakan pada penelitian ini untuk mencari besaran nilai RAROC. Lebih spesifikasi lagi adalah untuk menentukan nilai dari Ecpected Loss (EL) dan juga Worst Case Loss (WL) berdasarkan kolektiilitas kurang lancar, diragukan dan macet.
B. Pengukuran VaR dan RAROC 1.
Pengukuran VaR Sebelum melakukan pengukuran nilai VaR pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah di BPRS, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengadakan tes atau uji data return dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Uji
69
data ini dilakukan bukan untuk mengambil sebuah kesimpulan, tetapi hanya digunakan sebagai syarat dalam pengukuran nilai VaR. Pengujian tersebut sebagai berikut: a.
Pengujian Stasioneritas Data return pembiayaan mudharabah dan musyarakah dapat dikatakan stasioner jika data return bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, memiliki keragaman yang konstan dan tidak terdapat fluktuasi secara periodik. Untuk mengetahui hal tersebut perlu adanya uji stasioneritas. Pengujian stasioneritas menggunakan metode Augmented Dickey Fuller Test (ADF-Test) dengan bantuan software Eviews 7. Cara ujinya adalah dengan melakukan perbandingan antara nilai ADF-Test Statistic dengan critical values 5% level. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan software Eviews 7 diperoleh nilai dari ADF-Test statistic data return pembiayaan mudharabah yaitu sebesar 8,799885> test critical values 1% level MacKinnon sebesar -3,548208sehingga dapat disimpulkan bahwa data return mudharabah stasioner. Sedangkan hasil pengukuran data return pembiayaan musyarakah juga bersifat stasioner, hasilnya diperoleh nilai dari ADF-Test statistic sebesar -11,26594>-3,548208test critical values 1% level. Hasil pengukuran uji stasioneritas data return pembiayaan mudharabah dan musyarakah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
70
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran ADF-Test DataReturn Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Musyarakah Null Hypothesis: Return_Musyarakah has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-12.27798 -3.548208 -2.912631 -2.594027
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: RETURN_(MUDHARABAH) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-8.849043 -3.548208 -2.912631 -2.594027
0.0000
t-Statistic
Prob.*
-4.931441 -3.546099 -2.911730 -2.593551
0.0001
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: RETURN_MURABAHAH has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
71
Tabel 4.5 Hasil Uji Stasioneritas Return
Critical Value
ADF Test
Keterangan
(α-1%)
Pembiayaan Musyarakah
-12.27798
-3,548208
Stasioner
Mudharabah
-8.849043
-3,548208
Stasioner
Murabahah
-4.931441
-3.546099
Stasioner
Sumber : data diolah dari eviews 7
Berdasarkan dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil analisis menunjukkan semua data return pembiayaan mudharabah dan musyarakah bersifat stasioner. Nilai ADF-Test semua data lebih kecil dibandingkan dengan nilai critical value dengan tingkat kepercayaan 1%. Dengan demikian tidak perlu dilakukan proses differencing atau pembedaan. b. Pengukuran Decay Factor Setelah menentukan metode pengukuran VaR yang akan digunakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai dari decay factor yang menjadi salah satu faktor dalam menentukan pengukuran nilai VaR. Adapun pada skripsi ini, nilai decay factor yang digunakan adalah sebesar 99%, ini mengacu kepada Philippe Jorion, bahwa mengukur nilar VaR lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi yaitu 99%. Dimana decay factor yang optimal adalah decay factor yang memiliki hasil Root Mean Square Error (RMSE) yang paling minimal.
72
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran RMSE Mudharabah Root Mean Square Error (RMSE) 0,002139 0,003689 0,004817 0,005639 0,006240 0,006680 0,007000 0,007240 0,007414 0,007544
Decay Factor 0,99 0,98 0,97 0,96 0,95 0,94 0,93 0,92 0,91 0,9
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel Pada tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa decay factor untuk pengukuran VaR pembiayaan mudharabah yang99% memiliki hasil Root Mean Square Error (RMSE) paling kecil diantara yang lain yaitu sebesar 0,002139. Begitu juga pada musyarakah dimana pengukuran decay factor 99% menghasilkan Root Mean Square Error (RMSE) paling kecil yaitu sebesar 0,013809. Berikut dibawah ini pengukuran RMSE untuk pembiayaan musyarakah. Tabel 4.7 Hasil Pengukuran RMSE Musyarakah Decay Factor 0,99 0,98 0,97 0,96
Root Mean Square Error (RMSE) 0,013809 0,022566 0,028545 0,032620
73
0,95 0,94 0,93 0,92 0,91 0,9
0,035380 0,037250 0,038510 0,039360 0,039940 0,040320
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel Setelah menentukan nilai decay factor yang akan digunakan dalam pengukuran VaR, selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan analisis dari hasil VaR pembiayaan mudharabah dan musyarakah. 2.
Pengukuran RAROC a.
Total Revenue dan Total Cost Dalam pengukuran RAROC, yang dihitung terlebih dahulu adalah total revenue dan juga total cost. Pengukuran kedua faktor terssebut dihitung berdasarkan data laporan keuangan pada bagian laporan laba/rugi. Hasil selisih dari keduanya akan didapat nilai bersih sebelum pajak apakah mendapat laba atau mengalami rugi. Total Revenue diperoleh dari hasil penjumlahan Pendapatan Operasional dan Pendapatan Non-Operasional, kemudian dikurangi dengan Bagi Hasil untuk para investor. Sedangkan hasil Total Cost didapat dari hasil penjumlahan Beban PPAP, Beban Operasional dan Beban Non-Operasional. Hasil dari selisih antara Total Revenue dan Total Cost sebagai berikut:
74
Tabel 4.8 Hasil Selisih Data Total Revenue dan Total Cost
No
Tanggal
Revenue (milyar)
Laba/Rugi Cost
Sebelum Pajak
1
Apr-10
79.045
50.192
28.853
2
Agust-10
219.585
138.474
81.111
3
Des-10
375.654
239.468
136.186
4
Apr-11
99.408
63.837
35.571
5
Agust-11
212.927
177.292
35.635
6
Des-11
378.171
291.100
87.072
7
Apr-12
105.776
81.950
23.826
8
Agust-12
302.901
235.473
67.429
9
Des-12
509.992
399.435
110.557
10
Apr-13
138.380
107.020
31.361
11
Agust-13
381.054
303.651
77.404
12
Des-13
649.207
516.723
132.484
13
Apr-14
158.898
127.816
31.082
14
Agust-14
415.017
342.856
72.161
15
Des-14
682.889
560.343
122.546
288.252
217.816
70.437
16 Rata-rata Sumber: data diolah dengan Ms. Exel
75
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa laba tertinggi yang diperoleh BPRS terjadi pada periode Desember 2010 yaitu sebesar 136.186 dan laba terendah yang dialami BPRS terjadi pada periode awal tahun 2012 yaitu sebesar 23.826. Gambar 4.5 Grafik Laba/Rugi BPRS Periode 2010-2014 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000
Laba/Rugi
60,000 40,000 20,000 Nov-14
Jun-14
Jan-14
Aug-13
Mar-13
Oct-12
May-12
Dec-11
Jul-11
Feb-11
Sep-10
Apr-10
-
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel Dari grafik diatas pengukuran laba/rugi BPRS per empat bulan menunjukkan bahwa dari periode Desember 2010 hingga periode Desember 2011 secara rata-rata mengalami penuruanan yaitu dari 136.186 pada Desember 2010 dan turun di Desember 2010 menjadi 87.072. Namun pada periode berikutnya keuntungan BPRS mengalami tren positif, naik dari tahun ke tahun tetapi nilainya masih dibawah tahun 2010.
76
b. Perhitungan Expected Loss Setelah melakukan pengukuran laba/rugi BPRS, selanjutnya adalah menghitung nilai Expected Loss (EL). Dalam penelitian ini, Expected Loss (EL) digunakan sebagai faktor pengukuran nilai RAR dan RC. Data yang digunakan untuk menghitung nilai Expected Loss (EL) adalah Non Performing Financing (NPF) selama Januari 2010 – Desember 2014. Nilai pembiayaan yang bermasalah dibuat bagian masing-masing berdasarkan penggolongan kolektibilitas yang telah ditetapkan. Ada 3 macam golongan kolektibilitas yaitu, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Masingmasing dari kelas tersebut dikalikan dengan probability of default. Adapun dalam skripsi ini, probability of default yang digunakan mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dimana kolektibilitas Kurang Lancar ditetapkan sebesar 15%, Diragukan sebesar 50% dan Macet sebesar 100%. Besarnya Expected Loss (EL) pembiayaan BPRSperiode 2010-2011 dapat dilihat dari tabel di bawah ini, untuk periode 2012-2014 dapat dilihat pada lampiran: Tabel 4.9 Hasil Olah Data Expected Loss No
Bulan/tahun
1
01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010
2 3 4
Kurang Lancar 5.735 6.543 6.663 5.858
Diragukan 11.238 11.241 12.379 15.316
Macet 56.036 57.665 55.421 56.741
Expected Loss 73.009 75.448 74.463 77.915
77
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011
5.974 5.977 6.722 6.405 6.581 6.979 6.838 5.878 6.248 7.170 7.682 8.430 8.406 8.102 8.235 9.520 8.606 8.475 9.288 7.398
16.408 14.844 15.953 16.696 17.071 16.815 16.743 14.960 17.302 16.661 17.040 16.403 17.136 18.658 20.978 20.906 20.167 23.610 22.408 22.332
56.915 60.164 61.182 64.227 69.125 72.567 74.579 64.767 65.175 69.587 69.387 66.613 71.790 81.123 77.276 76.503 80.212 82.293 89.860 69.620
79.297 80.985 83.857 87.328 92.777 96.361 98.160 85.604 88.725 93.418 94.109 91.445 97.332 107.882 106.488 106.929 108.985 114.378 121.555 99.349
Sumber : data diolah dengan Ms. Excel
c.
Perhitungan Worst Case Loss (WL) Worst Case Loss (WL) menunjukkan kemungkinan besar terjadinya kerugian terburuk atau maksimum. Worst Case Loss (WL) ini digunakan untuk menghitung nilai dari RC (Risk Capital). Selain itu Worst Case Loss (WL) dapat disebut juga dengan Unexpected Loss yaitu kerugian yang tidak diharapkan. Pengukuran nilai Worst Case Loss (WL) diukur dengan menggunakan data rata-rata maksimum dari pembiayaan bermasalah atau NPF. Pengukuran tersebut dilakukan dengan cara menghitung VaR dari variabel dan eksposure dari total
78
pembiayaan yang disalurkan. Dalam penelitian ini Worst Case Loss (WL) tingkat kepercayaannya diestimasikan sebesar 95%, ini berarti kerugian aktual (actual loss) akan melebihi modal ekonomis (economic capital). Suatu kerugian yang tidak ditutup dengan confidence level merupakan risiko bencana besar yang dihadapi oleh perusahaan. Berikut pemaparan hasil pengukuran dari Worst Case Loss (WL). Besarnya Worst Case Loss (WL) periode 2010-2011 dapat dilihat dari tabel di bawah ini, untuk periode 2012-2014 dapat dilihat pada lampiran: Tabel 4.10. Hasil Olah Data Worst Case Loss
No
Bulan/tahun
Eksposure
1
01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011
1.586.580 1.653.875 1.690.571 1.757.256 1.817.361 1.873.570 1.954.179 1.979.912 2.042.042 2.041.367 2.060.437 2.084.220 2.139.992 2.163.977 2.216.572 2.328.813 2.431.963 2.501.869
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Worst Case Loss 64.298 67.025 68.512 71.215 73.651 75.929 79.195 80.238 82.756 82.729 83.502 84.466 86.726 87.698 89.829 94.378 98.558 101.391
79
19 20 21 22 23 24
01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011
2.576.971 2.563.432 2.620.259 2.691.843 2.691.843 2.675.930
104.435 103.886 106.189 109.090 109.090 108.445
Sumber : data diolah dengan Ms. Excel C. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan membahas tentang hasil pengukuran metode VaR dan RAROC yang diperoleh dari hasil pengamatan laporan keuangan Bank Pembiaayaan Rakyat Syariah pada periode 2010-2014. Dengan diperolehnya hasil pengukuran tersebut dapat digunakan sebagai alat analisis dalam mengukur dan menilai risiko dan netprofit pembiayaan yang dimiliki BPRS.
1.
Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan VaR Setelah menghitung returnpembiyaan dan standar deviasi akan diperoleh nilai VaR. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya VaR digunakan untuk melihat risiko pembiayaan yang disalurkan industri perbankan syariah, dalam penelitian ini pada pembiayaan murabahah, musyararakah dan mudharabah. Dari hasil pengukuran, dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 99% diperoleh nilai VaR (mean) dan VaR (zero). Berikut hasil olahan data VaR selama periode 2010-2014 pada tabel berikut dibawah ini.
80
a.
Murabahah Tabel 4.11Hasil Pengukuran VaR Murabahah Keterangan
2010
2011
2012
2013
2014
Std. Deviasi σ
0,002
0,004
0,018
0,016
0,012
Ao (Exposure)
1.477.658
1.918.548
2.578.719
3.267.915
3.818.261
2.181
5.118
31.444
34.173
31.736
(10.177)
(23.271)
(147.338)
(150.755)
(141.104)
VaR (Mean)%
0,15
0,27
1,22
1,05
0,83
VaR (Zero)%
-0,69
-1,21
-5,71
-4,61
-3,70
VaR (Mean) VaR (Zero)
Sumber : data diolah dengan Ms. Exel Setelah mendapatkan hasil pengolahan data VaR murabahah, selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait hasil dari pengukuran VaR murabahah sebagai berikut: 1.
Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi dalam pengukuran VaR murabahah tercatat sebesar 0.002; 0.004; 0.018; 0.016 dan 0.012 selama periode 2010-2014 berturut-turut. Nilai standar deviasi terbesar terdapat pada periode 2012 sebesar 0.018 yang mengindikasikan bahwa pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dari distribusi variabel pengembalian hasil atau margin dipembiayaan
81
murabahah. Sedangkan pada periode 2010 memiliki tingkat perubahan distribusi pengembalian hasil atau margin yang paling rendah di pembiayaan murabahah yaitu sebesar 0,002. 2.
VaR (mean) pembiayaan murabahah dalam nominal jutaan rupiah sebesar 2.181, 5.118, 31.444, 34.173 dan 31.736 selama periode 2010-2014. Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 0.15%, 0.27%, 1.22%, 1.05% dan 0.83%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara nominal pembiayaan murabahah diketahui potensi risiko terbesar yang dihadapi terjadi pada tahun 2014 yaitu maksimal sebesar 31.736 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah yang dialami maksimal sebesar 2.181 (juta rupiah) pada tahun 2010. Berbeda halnya jika dilihat secara persentase yang membandingkan antara nominal risiko murabahah dengan pembiayaan murabahah yang diberikan. Potensi risiko pembiayaan musyarakah secara persentase yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 1,22% dan yang terendah sebesar 0,15% pada tahun 2010.
3.
VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada pembiayaan murabahah dalam jutaan rupiah sebesar (10.177), (23.271), (147.338), (150.755) dan (141.104) secara berturut-turut selama lima tahun. Secara nominal potensi risiko terbesar murabahah pada saat tidak ada pendapatan terjadi pada tahun 2013 sebesar (150.755) juta rupiah dan yang
82
terendah sebesar (10.177) juta rupiah pada tahun 2010. Namun, berbeda halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar justru terjadi pada tahun 2012 sebesar 5,71% dan terendah masih pada tahun 2010 sebesar 0,69% dari pembiayaan murabahah yang diberikan.
b. Musyarakah Tabel 4.12Hasil Pengukuran VaR Musyarakah Keterangan
2010
2011
2012
2013
2014
Std. Deviasi σ
0,030
0,048
0,010
0,007
0,027
Ao (Exposure)
182.861
241.178
283.207
389.801
500.954
3.718
7.745
1.978
1.855
9.019
(13.246)
(38.771)
(10.393)
(9.508)
(44.264)
VaR (Mean)%
2,03
3,21
0,70
0,48
1,80
VaR (Zero)%
-7,24
-16,08
-3,67
-2,44
-8,84
VaR (Mean) VaR (Zero)
Sumber : data diolah dengan Ms. Exel Setelah mendapatkan hasil pengolahan data VaR musyarakah, selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait hasil dari pengukuran VaR musyarakah sebagai berikut: 1. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi
83
dalam pengukuran VaR musyarakah tercatat sebesar 0.030; 0.048; 0.010; 0.007 dan 0.027 selama periode 2010-2014 berturut-turut. Nilai standar deviasi terbesar terjadi pada periode 2011 sebesar 0.048 yang mengindikasikan bahwa pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dari distribusi variabel pengembalian bagi hasil dipembiayaan musyarakah. Sedangkan pada periode 2013 memiliki tingkat perubahan distribusi pengembalian bagi hasil yang paling rendah di pembiayaan musyarakah yaitu sebesar 0,007. 2. VaR (mean) pembiayaan musyarakah dalam jutaan rupiah sebesar 3.718, 7.745, 1.978, 1.855, 9.019 selama periode 2010-2014. Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 2.03%, 3.21%, 0.70%, 0.48% dan 1.80%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara nominal pembiayaan musyarakah diketahui potensi risiko terbesar yang dihadapi terjadi pada tahun 2014 yaitu maksimal sebesar 9.019 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah yang dialami maksimal sebesar 1.855 (juta rupiah) pada tahun 2013. Berbeda halnya jika dilihat secara persentase yang membandingkan antara nominal risiko musyarakah dengan pembiayaan musyarakah yang diberikan. Potensi risiko pembiayaan musyarakah secara persentase yang tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 3,21% dan yang terendah sebesar 0,48% pada tahun 2013. 3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada
84
pembiayaan musyarakah dalam jutaan rupiah sebesar (13.246), (38.771), (10.393), (9.508) dan (44.246) secara berturut-turut selama lima tahun. Sama halnya dengan VaR (mean), secara nominal potensi risiko terbesar pada saat tidak ada pendapatan terjadi pada tahun 2014 sebesar (44.264) juta rupiah dan yang terendah sebesar (9.508) juta rupiah pada tahun 2013. Namun, berbeda halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar justru terjadi pada tahun 2011 sebesar 16,08% dan terendah masih pada tahun 2010 sebesar 2,44% dari pembiayaan musyarakah yang diberikan. c. Mudharabah Tabel 4.13Hasil Pengukuran VaR Mudharabah (Juta Rupiah) Keterangan
2010
Std. Deviasi σ Ao (Exposure)
2011
0,010 62.205
VaR (Mean)
2012
0,018 71.968
437
2013
0,020 87.572
888
2014
0,013 105.928
1196
0,021 115.981
894
1622
VaR (Zero)
(1.915)
(4.565)
(5.163)
(3.564)
(6.022)
VaR (Mean)%
0,70
1,23
1,37
0,84
1,40
VaR (Zero)%
-3,08
-6,34
-5,90
-3,36
-5,19
Sumber: data diolah dengan Ms. Exel Setelah mendapatkan hasil pengolahan data VaR mudharabah, selanjutnya dapat dilakukan analisis terkait hasil dari pengukuran VaR mudharabah sebagai berikut:
85
1. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi dalam pengukuran VaR mudharabah tercatat sebesar 0.010; 0.018; 0.020; 0.013 dan 0.021 selama periode 2010-2014 berturut-turut. Nilai standar deviasi terbesar terjadi pada periode 2014 sebesar 0.021 yang mengindikasikan bahwa pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dari distribusi variabel pengembalian bagi hasil dipembiayaan mudharabah. Sedangkan pada periode 2010 memiliki tingkat perubahan distribusi pengembalian bagi hasil yang paling rendah di pembiayaan mudharabah. 2. VaR (mean) pembiayaan mudharabah dalam jutaan rupiah sebesar 437, 888, 1.196, 894, 1.622 selama periode 2010-2014. Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 0.70%, 1.20%, 1.37%, 0.84% dan 1.40%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) pembiayaan mudharabah diketahui potensi risiko terbesar yang dihadapi terjadi pada tahun 2014 yaitu maksimal sebesar 1.622 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah yang dialami maksimal sebesar 437 (juta rupiah) pada tahun 2010. Secara keluruhan potensi risiko yang ada di pembiayaan mudharabah tidak begitu signifikan, ini bisa dilihat dari nilai VaR (mean) dalam bentuk persetase. Dimana risiko tertinggi yang terjadi di tahun 2014 hanya 1,40% dari total pembiayaan yang diberikan. 3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat
86
pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada pembiayaan mudharabah dalam jutaan rupiah sebesar (1.915), (4.565), (5.163), (3.564) dan (6.022) secara berturut-turut selama lima tahun. Sama halnya dengan VaR (mean), potensi risiko terbesar pada saat tidak ada pendapatan terjadi pada tahun 2014 sebesar (6.022) juta rupiah dan yang terendah sebesar (1,915) juta rupiah pada tahun 2010. Namun, berbeda halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar justru terjadi pada tahun 2011 sebesar 6,34% dan terendah masih pada tahun 2010 sebesar 3,08% dari pembiayaan mudharabah. d. Perbandingan Antar Pembiayaan Setelah melihat potensi risiko yang ada pada masing-masing pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah di BPRS tiap tahun selama periode 2010-2014 dan juga sekaligus melakukan analisis terhadap hasil pengukuran VaR terhadap ketiga pembiayaan tersebut. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan antara ketiga akad tersebut selama periode 2010-2014. Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui pembiayaan mana yang memiliki tingkat risiko terendah dan tertinggi. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara ketiga akad pembiayaa tersebut:
87
Tabel 4.14Hasil Perbandingan VaR Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah Periode 2010-2014 Keterangan
Musyarakah
Musdharabah
Std. Deviasi σ
0,027
0,064
0,038
Ao (Exposure)
2.612.220
319.600
88.731
47.912
13.710
2.271
(218.065)
(65.409)
(9.782)
VaR (Mean) %
1,83
4,29
2,56
VaR (Zero) %
-8,35
-20,47
-11,02
VaR (Mean) VaR (Zero)
Sumber
Murabahah
: data diolah dengan Ms. Exel Dari tabel perbandingan yang disajikan diatas terkait hasil pengukuran VaR selama lima tahun antara pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudhrabah. Kita dapat mengetahui tingkat risiko pembiayaan mana yang paling baik yang dimiki oleh BPRS. Analisis perbandingan hasil pengukuran risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah sebagai berikut: 1. Jika dilihat dari nilai standar deviasi dari ketiga pembiayaan tersebut selama lima tahun, maka nilai standar deviasi yang terbesar terdapat pada pembiayaan musyarakah yaitu sebesar 0,027. Nilai standar deviasi pembiayaan musyarakah yang tinggi menunjukkan bahwa pada pembiayaan ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dari distribusi variabel pengembalian bagi hasil dipembiayaan musyarakah. Ini bisa dilihat pada grafik return sebelumnya yang menggambarkan return musyarakah yang lebih berfluktuasi dibandingkan
88
pembiayaan lain. Sedangkan nilai standar deviasi yang paling rendah terdapat pada pembiayaan murabahah sebesar 0,027 yang artinya perubahan distribusi pengembalian bagi hasil atau margin cendrung lebih stabil dibandingkan dengan pembiayaan yang lain. 2. VaR (mean) pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah dalam jutaan rupiah secara berturut-turut adalah sebesar 47.912, 13.710 dan 2.271. Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 1.83%, 4.29%, dan 2.56%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara nominal pembiayaan murabahah diketahui memiliki potensi risiko terbesar yaitu maksimal sebesar 47.912 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah terdapat pada pembiyaan mudharabah yaitu maksimal sebesar 2.271 (juta rupiah). Namun berbeda halnya jika dilihat secara persentase yang membandingkan antara nominal risiko pembaiayaan dengan pembiayaan yang diberikan. Dimana potensi risiko pembiayaan yang tertinggi secara persentase terdapat pada pembiayaan musyarakah sebesar 4,29% dan yang terendah sebesar 1,83% terdapat pada pembiayaan murabahah. 3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko kerugian yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada pembiayaan murabahah, musyrakah dan mudharabah dalam lima tahun berturut-turut dalam jutaan rupiah sebesar (218.065), (65.409) dan (9.782). Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (zero) sebesar 8.35%, 20.47%, dan
89
11.02%. Secara nominal potensi risiko terbesar pada saat tidak ada pendapatan terjadi pada pembiayaan murabahah sebesar (218.065) juta rupiah dan yang terendah sebesar (9.782) juta rupiah yang terdapat pada pembiayaan mudharabah. Namun, berbeda halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang terbesar dan cukup signifikan terjadi pada pembiayaan musyarakah sebesar 20,47% dan terendah masih terdapat pada pembaiayaan murabahah sebesar 8,35%. 4. Pada ketiga poin sebelumnya dapat diketahui bahwa pembiyaan murabahah yang memiliki risiko paling rendah dan juga lebih stabil. Kemudian disusul pembiayaan mudharabah yang memiliki risiko lebih besar dari pembiayaan murabahah. Adapun potensi risiko paling besar terdapat pada pembiayaan musyarakah. 2.
Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC Pendekatan RAROC dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jika semakin besar Risk Adjusted Return(RAR), maka semakin meningkat pula bobot dari RAROC, artinya ini berbanding lurus. Sedangkan bila semakin besar Risk Adjusted Capital (RC) maka semakin menurun bobot RAROC, begitu juga sebaliknya, artinya ini bersifat berbanding terbalik. Berikut dibawah ini dapat dilihat perolehan data RAROC yang sudah diolah.
Tabel 4.15 Hasil Pengukuran RAROC BPRS
90
Keterangan
2010
2011
2012
2013
2014
EL (Expected Return)
83.767
102.550
126.796
176.401
231.865
Net Profit (TR – TC)
82.050
81.359
67.270
80.416
75.263
WL (Worst Case Loss)
76.126
99.976
129.616
165.742
194.203
RAR (NP – EL)
(1.717)
(21.191)
(59.526)
(95.985)
(156.602)
RC (WL - EL)
(7.641)
(1.891)
2.819
(10.659)
(37.662)
0,22
8,23
-21,11
9,00
4,16
RAROC (RAR/RC)
Sumber : data diolah dengan Ms. Exel Berikut analisis terkait hasil pengukuran RAROC BPRS: 1. RAR (Risk Adjusted Return) menunjukkan adanya misleading (maksudnya ada kesalahan strategi yang digunakan untuk memempercepat pembayaran utang atau penagihan dari debitur). Nilai RAR yang diperoleh selama periode 2010-2014 adalah sebesar -1.717, -21.191, -59.526, -95.985 dan 156.602 jutaan rupiah. Hasil RAR secara keseluruhan bernilai negatif dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini berarti terdapat risiko atau kerugian dimana total keuntungan yang ada lebih kecil dari pada expected loss (rata-rata kerugian).
Ini juga mengindikasikan adanya
kegagalan manajemen dalam mengelola risiko pembiayaan yang ada di BPRS. Nilai RAR terbesar terjadi pada tahun 2014 sebesar -156.602 juta rupiah dan terkecil pada tahun 2010 sebesar -1.717 juta rupiah.
91
2. RC (Risk Capital) menunjukkan modal yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan. (Risk Capital) ini dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada pembayaran rata-rata kerugian (expected loss). Nilai RC yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam jutaan rupiah adalah sebesar 7.641, -2.573, 2.819, -10.659 dan -37.662 selama lima periode berturut-turut. Hanya pada tahun 2012 saja nilai RC (Risk Capital) bernilai positif selebihnya memiliki nilai yang negatif. Pada tahun 2012 menunjukkan bahwa BPRS memiliki cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila suatu waktu risiko menjadi kenyataan, besarnya modal yang disesuaikan dengan risiko pada tahun ini adalah sebesar 2.819 juta rupiah. Sedangkan nilai negatif pada RC mencerminkan adanya penaksiran atau estimasi kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko kredit atau pembiayaan. Hasil analisis RC yang bernilai negatif menunjukkan bahwa expected returnmengalami peningkatan selama periode tersebut. Artinya modal BPRS yang sudah disesuaikan dengan besarnya risiko mengalami potensi peningkatan risiko. 3. Hasil pengukuran RAROC digunakan sebagai alat analisis dalam menilai bobot bersih dari keuntungan (net profit) yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank syariah. Bobot bersih dari keuntungan yang dimaksud adalah nilai pendapatan yang telah disesuaikan apabila kerugian yang telah di alokasikan benar-benar terjadi. Sehingga dalam hal ini dapat
92
diketahui net profit yang sebenarnya diperoleh oleh bank syariah. Adapun pada penelititan ini hasil RAROC selama lima tahun (2010-2014) sebesar 0.22, 8.23, -21.11, 9.00 dan 4.16 berturut-turut. Nilai RAROC terbesar terjadi pada tahun 2013 yaitu 9.00 dan yang paling buruk sebesar -21.11 yang
terdapat
pada
tahun
2012.
RAROC
yang
bernilai
negatif
mengindikasikan adanya potensi kerugian karena nilai RAR yang negatif. Dimana akan berdampak buruk pada BPRS, apabila kerugian terealisasi maka kerugian tersebut akan menggerus modal dari BPRS untuk menutupi kerugian tersebut.
Sedangkan RAROC yang bernilai positif seharusnya
menunjukkan adanya perbaikan kinerja bank sehingga bobot bersih pengembalian hasil (return) yang disesuaikan dengan risiko mengalami peningkatan. Itu berlaku jika hasil RAR dan RC bernilai positif juga. Dalam penelitian ini RAR dan RC keduanya bernilai negatif, ini mengindikasikan adanya kerugian karena nilai ekxpected loss lebih besar daripada keuntungan yang didapat dan modal tidak mampu menutupi kerugian tersebut. 3.Analisis Penulis tentang Hasil Pengukuran Risk & Return Pembiayaan Setelah melakukan pengukuran risiko dan return pembiayaan BPRS selama periode 2010-2014 dengan menggunakan metode VaR dan RAROC kemudian menginterpretasikan hasil dari pengukuran risiko dan return yang diperoleh tersebut. Kemudian berikutnya merupakan pembahasan terkait hasil pengukuran risiko dan return dari sudut pandang penulis.
93
Pada perbandingan risiko antara pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah diketahui bahwanya risiko yang paling besar terdapat pada pembiayaan musyarakah, kemudian baru pembiayaan mudharabah dan yang paling rendah adalah pembiayaan murabahah. Risiko yang paling rendah yang terdapat pada pembiayaan murabahah menunjukkan bahwa pada pembiayaan tersebut lebih stabil dari sisi imbal hasil/keuntungan yang diperoleh oleh BPRS karena secara prakteknya pembiayaan murabahah ini memberikan tingkat imbal hasil yang sudah pasti dan tetap sehingga mengurangi risiko dari ketidakpastian imbal hasil. Inilah yang menyebabkan hingga saat ini bank syariah masih memprioritas penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan murabahah. Beda halnya dengan musyarakah dan mudharabah yang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Ini disebabkan karena sifat dan karakter pembiayaan tersebut yang tergolong dalam natural uncertainty contracs (kontrak yang berkarakter tidak pasti) dimana terdapat kemungkinan terjadinya untung, rugi, atau tidak untung dan tidak rugi. Sehingga risiko risiko dari gagal bayar atau perolehan imbal hasil cendeung lebih besar. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pembiayaan yang berbasis bagi hasil/profit sharing memang merupakan ruh dari perbankan syariah (return yang tinggi diiringi resiko yang tinggi pula). Sehingga pemaparan sebelumnya yang sering mendapati kenyataan bahwa instrumen musyarakah dan mudharabah selalu menunjukkan kecenderungan ketidakpastian resiko (VaR) yang tinggi, benar-benar perlu mendapatkan perhatian khusus dari perbankan syariah maupun regulator
94
agar melakukan upaya-upaya atau kebijakan-kebijakan untuk mengantisipasi masalah ini. Hal ini penting untuk peningkatan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia ke depannya. Jika diperhatikan tingkat risiko pertahunnya dari hasil perhitungan VaR pada pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah, potensi risiko tertinggi terjadi pada tahun 2012 pada pembiayaan murabahah dan mudharabah dan tahun 2011 merupakan potensi risiko tertinggi pembiayaan musyarakah. Adapun kondisi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun tersebut mengalami krisis global dan pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi global lebih lambat dibanding tahun 2011, namun kondisi ekonomi dalam negeri masih baik. Nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi terus berlanjut hingga saat ini. Terjadi kenaikan VaR yang tinggi pada periode 2011 dan 2012 yang artinya risiko pembiayaan BPRS relatif tinggi dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang terjadi. Kondisi ekonomi global yang sedang mengalami krisis dapat dikatakan mempengaruhi industri BPRS. Jika dilihat dari hasil perhitungan RAROC menunjukkan bahwa tingkat pendapatan yang diperoleh oleh BPRS dari aktifitas pembiayaannya yang telah disesuaikan dengan risiko yang paling buruk terjadi pada tahun 2012. Dengan melihat hasil dari perhitungan RAROC kita bisa melihat tingkat kemampuan BPRS dalam menutupi atau mengatasi risiko yang dapat menggerus modal.
95
Pada tahun 2012 terjadi penurunan nilai RAROC yang paling buruk dialami oleh BPRS. Hal ini disebabkan juga dengan adanya perlambatan ekonomi yang diakibatkan krisis ekonomi yang dialami oleh amerika. Sehingga ini berimbas pada terjadinya penurunan nilai investasi dan konsumsi, penurunan nilai ini sangat berpengaruh terhadap penyaluran dana yang bisa dilakukan oleh BPRS, sehingga terjadinya penurunan pendapatan bahkan lebih buruk.
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keuntungaan yang diperoleh bank syariah dari sebuah pembiayaan, memiliki risiko yang melekat secara bersamaan dengan pendapatan yang diperoleh. Sehingga sangat penting bagi bank syariah yang akan menyalurkan pembiayaanya untuk memperhitungkan kembali risiko yang ada dan tidak hanya melihat pada tingkat return yang diharapkan. 1.
Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa pembiayaan yang ada di BPRS memiliki tingkatan risiko masing-masing. Dalam penelitian ini diukur potensi risiko yang ada pada tiga jenis pembiayaan, yaitu murabahah, musyarakah dan mudharabah. Dari ketiga pembiayaan tersebut memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Adapun tingkat risiko yang paling rendah terdapat pada pembiayaan murabahah, ini dapat dilihat dari persentase VaR (mean) dan VaR (zero) yang sebesar 1,83% dan 8,35%. Hasil ini mengindikasi bahwa pembiayaan murabahah memiliki return yang lebih stabil dan aman dibandingkan dengan yang lain, terbukti hingga sekarang jenis pembiayaan ini masih mendominasi di bank syariah. Kemudian disusul dengan pembiayaan mudharabah yang memiliki potensi risiko dari hasil VaR (mean) dan VaR (zero) sebesar 2,56% dan 11,02%. Sedangkan potensi risiko paling besar terdapat pada pembiayaan musyarakah yaitu sebesar 4,29% dan
20,47%. Bentuk pembiayaan
musyarakah yang memiliki tingkat pengembalian yang tidak pasti dan juga tingkat
96
97
return
yang berfluktuasi atau mengalami perubahan naik-turun yang besar,
menyebabkan musyarakah memiliki potensi risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. 2.
Dalam penelitian ini pula kita dapat melihat tingkat pendapatan yang diperoleh bank syariah dari aktifitas bisnisnya yang telah disesuaikan dengan risiko yang ada menggunakan metode RAROC. Hasil pengukuran RAROC selama berturut-turut sebesar 0.22, 8.23, -21.11, 9.00 dan 4.16. Dimana semua hasil RAR nya bernilai negatif sehingga dari hasil dari pengukuran RAROC kita dapat mengetahui tingkat kemampuan bank syariah dalam menutupi atau mengatasi risiko yang dapat mengerus modal bank syariah.
B. Saran Adapun saran yang bisa diberikan setelah melakukan penelitian ini antara lain: 1.
Pihak bank syariah Agar pihak manajemen bank syariah terus melakukan peningkatan kualitas manajemen risiko pembiayaan yang ada sehingga dapat mengantisipasi risiko – risiko yang akan muncul dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Juga BPRS sangat penting dalam melakukan pengelolaan aset produktifnya dengan menggunakan pendekatan yang lebih baik lagi sehingga return dari pemanfaatan aset produktif dapat meningkatkan.
98
2.
Penelitian berikutnya Agar penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti tingkat risiko yang ada pada deposito BPRS dengan menggunakan VaR dan tingkat return dengan RAROC. Untuk mengetahui tingkat risiko yang dimiliki para deposan dari pendapatan investasi deposito yang dimilikinya dengan perhitungan VaR. Sedangkan metode RAROC digunakan untuk menghitung pendapatan dari hasil penyaluran dana deposan dalam berbagai bentuk pembiayaan, dimana pendapatan tersebut telah disesuaikan dengan risiko yang ada. Sehingga nantinya akan terlihat fungsi bank syariah sebagai intermediasi antara deposan yang menginvesikan dananya dan debitor/counter-party yang mendapatkan pembiayaan.
99
DAFTARPUSTAKA
A, Adiwarman Karim. BANK ISLAM Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada, 2007. Agung, Romi Rizal. (2014). Analisis Rate of Return Risk Deposito Mudharabah pada Bank Syariah. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setyo, Safitri Utami Sukiyanto. (2011). Penentuan Nilai Risiko (Value at Risk) Portofolio Optimum Saham LQ45 dengan Pendekatan EWMA. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Anggun, Watini Pratiwi. (2012). Analisa Value at Risk Pada Saham Syariah dan NonSyariah dengan Model EWMA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ahmad, Kamaruddin. Dasar-dasar Manejemen Investasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Amir, MTatang.Menyusun Rencana Penelitian. Ed. I. Jakarta:PTRajawali, 1986. Ascarya.Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2011 Barata, Amrin. Strategi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Upaya Peningkatan Market Share Melalui Pembentukan Portofolio Pembiayaan Syariah Efisien (Efficient Portofolio Frontier). Proceding Paper 28 Finalis Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah II, Jakarta: Tahun 2013. Bank Indonesia. (2013). Outlook Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta: BI
100
Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Keijakan Publik, dan Ilmu Sosial ed. 1 cet.3, Jakarta: Kencana, 2009. Ferry, N.
Idroes.Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan
Pilar
Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksaannya di Indonesia, .Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008. Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta, 2011. Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar. Terj.Sumarno Zain. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1978. Jogiyanto.Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000 Jorion, Philippe. Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk. ed.3, New York: McGraw Hill, 2007. K, Robert Yin, Studi kasus design dan metode, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syari’ah, penerjemah dan pengantar Ikhwan Abidin Basri, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Koentjaningrat.Metode-metodePenelitian Masyarakat.Ed.III. Jakarta:PTGrasindo, 1997. Kuncoro, Mudrajat. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga, 2003. Prabowo, Yudho. (2009), ―Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri,‖ Jurnal Ekonomi Islam La_Riba, vol III, No. 1, pp. 90-105. Sri, Sulad Hardanto. Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Jakarta: PT Gramedia, 2009.
101
Van, Hennie Greuning, Zamir Iqbal. Analisis Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat, 2011. Rivai, Veithzal dkk, Bank and Financial Institution,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Suprayitno, Eko. Ekonomi Mikro Perspektif Islam.Malang: UIN-Malang Press, 2008. Syafi‘i, Muhammad Antonio, BANK SYARIAH DARI TEORI KE PRAKTIK, Jakarta: Gema Insani, 2001. T, Sunaryo. Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat, 2007. Yulianti, Rahmani. (2009). Manajemen Resiko Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Islam Vol. III, No. 2. http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/12/17/mxwtz0-bank-syariahtumbuh-23-persen,diakses pada tanggal 11 september 2014. http://www.bi.go.id/peraturan/arsip-peraturan/Perbanakan2003/pbi-5-8-2--3.pdf,
diakses
pada tanggal 11 September 2014.
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-desember-2014diakses pada tanggal 24 Maret 2015. http://csatria.blogspot.com/2009/02/kerangka-kerja-risk-management.html diakses pada tanggal 25 September 2014.
102
http://subud.wordpress.com/budi-pekerti/management/hedging/risk-management/ diakses pada tanggal 25 September 2014.
103
LAMPIRAN Lampiran 1: Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Musyarakah Level Null Hypothesis: MUSYARAKAH has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-3.057663 -3.546099 -2.911730 -2.593551
0.0354
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(MUSYARAKAH) Method: Least Squares Date: 30/04/15 Time: 15:01 Sample (adjusted): 2010M02 2014M12 Included observations: 59 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
MUSYARAKAH(-1) C
-0.251689 5.116628
0.082314 1.658081
-3.057663 3.085873
0.0034 0.0031
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.140910 0.125839 1.593423 144.7229 -110.1872 9.349302 0.003394
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.086610 1.704258 3.802957 3.873382 3.830448 2.613502
1st difference Null Hypothesis: D(MUSYARAKAH) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic
Prob.*
104
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
-12.27798 -3.548208 -2.912631 -2.594027
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(MUSYARAKAH,2) Method: Least Squares Date: 30/04/15 Time: 15:02 Sample (adjusted): 2010M03 2014M12 Included observations: 58 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(MUSYARAKAH(-1)) C
-1.458374 0.128164
0.118780 0.202606
-12.27798 0.632580
0.0000 0.5296
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.729140 0.724303 1.541241 133.0237 -106.3709 150.7489 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.009483 2.935315 3.736927 3.807977 3.764602 2.179947
Lampiran 2: Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Mudharabah Level Null Hypothesis: MUDHARABAH has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(MUDHARABAH)
t-Statistic
Prob.*
-1.869489 -3.546099 -2.911730 -2.593551
0.3442
105
Method: Least Squares Date: 30/04/15 Time: 14:55 Sample (adjusted): 2010M02 2014M12 Included observations: 59 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
MUDHARABAH(-1) C
-0.121372 2.191354
0.064922 1.204079
-1.869489 1.819942
0.0667 0.0740
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.057773 0.041243 1.062835 64.38827 -86.29550 3.494989 0.066695
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-0.044746 1.085455 2.993068 3.063493 3.020559 2.185433
1st difference Null Hypothesis: D(MUDHARABAH) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-8.849043 -3.548208 -2.912631 -2.594027
0.0000
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(MUDHARABAH,2) Method: Least Squares Date: 30/04/15 Time: 14:57 Sample (adjusted): 2010M03 2014M12 Included observations: 58 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(MUDHARABAH(-1)) C
-1.165036 -0.044702
0.131657 0.142989
-8.849043 -0.312622
0.0000 0.7557
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression
0.583040 0.575595 1.088155
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion
0.004310 1.670323 3.040719
106
Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
66.30860 -86.18086 78.30557 0.000000
Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
3.111769 3.068394 2.018545
Lampiran 3: Hasil Perhitungan ADF-Test Return Pembiayaan Murabahah Level Null Hypothesis: MURABAHAH has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
t-Statistic
Prob.*
-4.931441 -3.546099 -2.911730 -2.593551
0.0001
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(MURABAHAH) Method: Least Squares Date: 30/04/15 Time: 14:59 Sample (adjusted): 2010M02 2014M12 Included observations: 59 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
MURABAHAH(-1) C
-0.606236 11.65443
0.122933 2.367775
-4.931441 4.922102
0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.299058 0.286761 0.696047 27.61541 -61.32205 24.31911 0.000007
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-0.013559 0.824177 2.146510 2.216935 2.174001 2.077358
107
108
Lampiran 4: Tabel pengukuran VaR Murabahah Tanggal Equivalent Bulan/tahun Rate 01/01/2010 19,31 01/02/2010 19,28 01/03/2010 19,51 01/04/2010 19,56 01/05/2010 19,57 01/06/2010 19,6 01/07/2010 19,49 01/08/2010 19,62 01/09/2010 19,71 01/10/2010 19,69 01/11/2010 20,15 01/12/2010 20,07 01/01/2011 19,51 01/02/2011 19,72 01/03/2011 19,55 01/04/2011 19,21 01/05/2011 19,14 01/06/2011 19,03 01/07/2011 19,07 01/08/2011 18,93 01/09/2011 18,96 01/10/2011 18,77 01/11/2011 19,34 01/12/2011 19,41
Return -0,00155 0,011929 0,002563 0,000511 0,001533 -0,00561 0,00667 0,004587 -0,00101 0,023362 -0,00397 -0,0279 0,010764 -0,00862 -0,01739 -0,00364 -0,00575 0,002102 -0,00734 0,001585 -0,01002 0,030368 0,003619
Decay Factor 0,99 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37
(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) 2,6E-06 0,000141 6,28E-06 2,06E-07 2,18E-06 3,21E-05 4,37E-05 2,05E-05 1,15E-06 0,000543 1,62E-05 0,000782 0,000115 7,53E-05 0,000304 1,37E-05 3,37E-05 4,18E-06 5,47E-05 2,33E-06 0,000102 0,000919 1,27E-05
0,558266 0,563905 0,569601 0,575355 0,581166 0,587037 0,592966 0,598956 0,605006 0,611117 0,61729 0,623525 0,629824 0,636185 0,642612 0,649103 0,655659 0,662282 0,668972 0,675729 0,682555 0,689449 0,696413
E*F
Actual Variance
1,45E-06 7,95E-05 3,57E-06 1,18E-07 1,26E-06 1,89E-05 2,59E-05 1,23E-05 6,96E-07 0,000332 1E-05 0,000487 7,22E-05 4,79E-05 0,000196 8,89E-06 2,21E-05 2,77E-06 3,66E-05 1,58E-06 6,93E-05 0,000633 8,83E-06
2,41E-06 0,000142 6,57E-06 2,61E-07 2,35E-06 3,15E-05 4,45E-05 2,1E-05 1,03E-06 0,000546 1,58E-05 0,000779 0,000116 7,43E-05 0,000302 1,33E-05 3,3E-05 4,42E-06 5,39E-05 2,51E-06 0,0001 0,000922 1,31E-05
Error
-9,6E-07 -6,3E-05 -3E-06 -1,4E-07 -1,1E-06 -1,3E-05 -1,9E-05 -8,8E-06 -3,3E-07 -0,00021 -5,7E-06 -0,00029 -4,4E-05 -2,6E-05 -0,00011 -4,4E-06 -1,1E-05 -1,7E-06 -1,7E-05 -9,4E-07 -3,1E-05 -0,00029 -4,3E-06
Error^2
VaR Mean
9,3E-13 3,95E-09 8,96E-12 2,05E-14 1,18E-12 1,59E-10 3,45E-10 7,66E-11 1,11E-13 4,58E-08 3,3E-11 8,47E-08 1,91E-09 6,97E-10 1,14E-08 1,92E-11 1,2E-10 2,72E-12 2,98E-10 8,76E-13 9,66E-10 8,34E-08 1,82E-11
23432,84677 24416,07815 24932,40898 25797,86976 26558,98589 27275,34883 27871,68517 28256,01241 28424,58889 29255,71444 29266,46254 29741,17656 30229,92181 31038,52403 31291,19617 32160,50866 33908,50613 35411,2781 36399,53505 37499,73001 37257,12734 38141,88335 39413,05753 39516,59515
VaR Zero (107.163) (111.448) (115.460) (119.840) (123.453) (127.019) (128.911) (131.749) (133.273) (137.001) (140.937) (142.536) (139.993) (145.618) (145.268) (146.148) (153.407) (159.081) (163.941) (167.381) (166.621) (168.486) (180.585) (181.858)
VaR%
1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83
Eksposure 1277588 1331195 1359346 1406532 1448029 1487086 1519599 1540553 1549744 1595058 1595644 1621526 1648173 1692259 1706035 1753431 1848734 1930667 1984548 2044532 2031305 2079543 2148849 2154494
109
01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013
19,51 19,53 19,48 19,5 19,42 19,4 19,16 19,09 19,44 19,41 19,26 23,19 19,2 18,98 18,91 18,72 18,65 18,89 18,7 18,81 18,63 18,65 18,63 18,27
0,005152 0,001025 -0,00256 0,001027 -0,0041 -0,00103 -0,01237 -0,00365 0,018334 -0,00154 -0,00773 0,20405 -0,17206 -0,01146 -0,00369 -0,01005 -0,00374 0,012869 -0,01006 0,005882 -0,00957 0,001074 -0,00107 -0,01932
36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13
2,6E-05 9,36E-07 6,85E-06 9,39E-07 1,73E-05 1,18E-06 0,000154 1,38E-05 0,000334 2,56E-06 6,06E-05 0,041613 0,029623 0,000133 1,4E-05 0,000102 1,44E-05 0,000164 0,000102 3,39E-05 9,27E-05 1,03E-06 1,28E-06 0,000376
0,703448 0,710553 0,717731 0,72498 0,732303 0,7397 0,747172 0,754719 0,762343 0,770043 0,777821 0,785678 0,793614 0,801631 0,809728 0,817907 0,826169 0,834514 0,842943 0,851458 0,860058 0,868746 0,877521 0,886385
1,83E-05 6,65E-07 4,92E-06 6,81E-07 1,27E-05 8,75E-07 0,000115 1,04E-05 0,000255 1,97E-06 4,71E-05 0,032694 0,02351 0,000106 1,14E-05 8,35E-05 1,19E-05 0,000137 8,63E-05 2,89E-05 7,97E-05 8,96E-07 1,12E-06 0,000333
2,65E-05 1,05E-06 6,55E-06 1,05E-06 1,68E-05 1,06E-06 0,000153 1,33E-05 0,000336 2,38E-06 5,97E-05 0,041636 0,029604 0,000131 1,36E-05 0,000101 1,4E-05 0,000166 0,000101 3,46E-05 9,16E-05 1,15E-06 1,15E-06 0,000373
-8,3E-06 -3,9E-07 -1,6E-06 -3,7E-07 -4,2E-06 -1,9E-07 -3,8E-05 -3E-06 -8,1E-05 -4,1E-07 -1,3E-05 -0,00894 -0,00609 -2,5E-05 -2,2E-06 -1,7E-05 -2,1E-06 -2,9E-05 -1,5E-05 -5,7E-06 -1,2E-05 -2,6E-07 -2,9E-08 -4E-05
6,87E-11 1,49E-13 2,68E-12 1,39E-13 1,73E-11 3,45E-14 1,42E-09 8,72E-12 6,64E-09 1,66E-13 1,58E-10 8E-05 3,71E-05 6,24E-10 5,02E-12 3,04E-10 4,29E-12 8,2E-10 2,22E-10 3,27E-11 1,41E-10 6,56E-14 8,58E-16 1,64E-09
40469,63646 41959,14755 43333,87769 44575,85224 46034,53131 47440,53366 48891,25253 49282,1827 50307,30601 51074,47483 51842,85419 52358,41467 52734,13976 54090,71185 55317,55468 57237,76025 59078,82236 60790,55874 62151,73453 61895,54083 62808,83617 63624,97673 64484,29312 65045,48719
(187.412) (194.552) (200.301) (206.299) (211.987) (218.187) (221.473) (222.248) (231.953) (235.048) (236.340) (298.078) (239.490) (242.216) (246.592) (252.013) (258.926) (270.639) (273.290) (274.129) (274.911) (278.850) (282.244) (277.942)
1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83
2206455 2287665 2362617 2430331 2509860 2586517 2665612 2686926 2742817 2784644 2826537 2854646 2875131 2949093 3015982 3120674 3221051 3314377 3388590 3374622 3424416 3468913 3515764 3546361
110
01/01/2014 18,25 01/02/2014 18,21 01/03/2014 18,22 01/04/2014 18,16 01/05/2014 19,2 01/06/2014 19,33 01/07/2014 20,6 01/08/2014 20,42 01/09/2014 18,56 01/10/2014 18,44 10/11/2014 18,53 01/12/2014 18,51 Total 1154,06 Rata 19,23 Keterangan Std. Deviasi σ Ao (Exposure) VaR (Mean) VaR (Zero) VaR (Mean)% VaR (Zero)%
2010 0,0022 1.477.658 2.181 (10.177) 0,15 -0,68
-0,00109 -0,00219 0,000549 -0,00329 0,057269 0,006771 0,065701 -0,00874 -0,09109 -0,00647 0,004881 -0,00108 0,003406 5,77E-05 2011 0,0040 1.918.548 5.118 (23.271) 0,27 -1,21
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1,33E-06 5,06E-06 2,41E-07 1,12E-05 0,003273 4,51E-05 0,004309 7,74E-05 0,008307 4,26E-05 2,33E-05 1,29E-06
2012 0,0182 2.578.719 31.444 (147.338) 1,22 -5,71
0,895338 0,904382 0,913517 0,922745 0,932065 0,94148 0,95099 0,960596 0,970299 0,9801 0,99 1
1,19E-06 4,58E-06 2,21E-07 1,04E-05 0,003051 4,24E-05 0,004098 7,43E-05 0,008061 4,17E-05 2,3E-05 1,29E-06 0,075032
2013 2014 0,0156 0,0124 3.267.915 3.818.261 34.173 31.736 (150.755) (141.104) 1,05 0,83 -4,61 -3,69
Lampiran 5: Tabel pengukuran VaR Mudharabah
1,2E-06 4,8E-06 3,02E-07 1,08E-05 0,00328 4,58E-05 0,004317 7,64E-05 0,008297 4,18E-05 2,38E-05 1,16E-06
-9,3E-09 -2,3E-07 -8,1E-08 -4,8E-07 -0,00023 -3,4E-06 -0,00022 -2E-06 -0,00024 -9,7E-08 -7,9E-07 1,28E-07
8,62E-17 5,18E-14 6,55E-15 2,34E-13 5,24E-08 1,17E-11 4,79E-08 4,15E-12 5,58E-08 9,42E-15 6,28E-13 1,64E-14 0,000117 1,99E-06
Variance St Dev alpha Exposure VaR (Mean) VaR (Mean) % VaR (Zero) VaR (Zero) %
65463,92957 66962,02446 68193,98457 69129,17964 69891,59802 70755,81158 70893,64775 70700,3653 71525,51152 71871,4684 72269,05653 72733,90284 2851285,155 47911,9667
(279.352) (284.972) (290.412) (293.197) (317.409) (323.989) (350.606) (345.977) (311.618) (310.636) (314.232) (315.833) (12.903.364) (216.842)
0,00075032 0,02739197 2,32 2.612.220 47.912 0,0183 (218.065) -0,0835
1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 1,83 108,21 1,83
3569175 3650853 3718021 3769009 3810577 3857695 3865210 3854672 3899660 3918522 3940199 3965543 156733207 2612220,12
111
Tanggal Bulan/tahun 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011
Equi Rate 19,1 18,65 19,02 18,31 17,42 17,59 18,23 17,98 18,86 20,02 18,81 19,7 19,23 20,37 19,94 20,16 20,37 19,68 23,52 22,56 23,33 22,97 22,25 21,02
Return -0,024 0,020 -0,037 -0,049 0,010 0,036 -0,014 0,049 0,062 -0,060 0,047 -0,024 0,059 -0,021 0,011 0,010 -0,034 0,195 -0,041 0,034 -0,015 -0,031 -0,055
Decay Factor 0,99 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37
(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) 0,000515 0,000429 0,001329 0,002279 0,000113 0,001388 0,000165 0,002481 0,00389 0,003549 0,002322 0,000529 0,003618 0,00041 0,000142 0,000127 0,001089 0,038412 0,001596 0,001225 0,000212 0,000929 0,002961
0,558266 0,563905 0,569601 0,575355 0,581166 0,587037 0,592966 0,598956 0,605006 0,611117 0,61729 0,623525 0,629824 0,636185 0,642612 0,649103 0,655659 0,662282 0,668972 0,675729 0,682555 0,689449 0,696413
E*F
Actual Variance
0,000287 0,000242 0,000757 0,001311 6,56E-05 0,000815 9,78E-05 0,001486 0,002354 0,002169 0,001433 0,00033 0,002279 0,000261 9,1E-05 8,27E-05 0,000714 0,02544 0,001068 0,000828 0,000145 0,00064 0,002062
0,000555 0,000394 0,001393 0,002363 9,52E-05 0,001324 0,000188 0,002395 0,003783 0,003653 0,002239 0,000569 0,003514 0,000446 0,000122 0,000109 0,001147 0,038073 0,001666 0,001165 0,000238 0,000983 0,003056
Error
-0,00027 -0,00015 -0,00064 -0,00105 -3E-05 -0,00051 -9E-05 -0,00091 -0,00143 -0,00148 -0,00081 -0,00024 -0,00124 -0,00018 -3,1E-05 -2,6E-05 -0,00043 -0,01263 -0,0006 -0,00034 -9,3E-05 -0,00034 -0,00099
Error^2
7,16E-08 2,3E-08 4,05E-07 1,11E-06 8,76E-10 2,59E-07 8,14E-09 8,27E-07 2,04E-06 2,2E-06 6,49E-07 5,74E-08 1,53E-06 3,42E-08 9,43E-10 6,68E-10 1,88E-07 0,00016 3,58E-07 1,14E-07 8,72E-09 1,17E-07 9,88E-07
VaR Mean 1363,573 1426,323 1495,061 1485,95 1526,896 1623,835 1638,96 1654,084 1706,751 1779,839 1725,944 1675,478 1626,804 1614,29 1662,478 1743,909 1770,6 1847,092 1956,239 2041,508 1982,7 1986,999 1928,344 1939,988
VaR VaR% Eksposure Zero (6.153) 53.283 (6.251) 2,56 55.735 (6.712) 2,56 58.421 (6.367) 2,56 58.065 (6.150) 2,56 59.665 (6.620) 2,56 63.453 (6.984) 2,56 64.044 (6.930) 2,56 64.635 (7.584) 2,56 66.693 (8.504) 2,56 69.549 (7.644) 2,56 67.443 (7.851) 2,56 65.471 (7.402) 2,56 63.569 (7.876) 2,56 63.080 (7.905) 2,56 64.963 (8.403) 2,56 68.145 (8.639) 2,56 69.188 (8.644) 2,56 72.177 (11.323) 2,56 76.442 (11.251) 2,56 79.774 (11.368) 2,56 77.476 (11.186) 2,56 77.644 (10.455) 2,56 75.352 (9.829) 2,56 75.807
112
01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013
22,02 21,65 21,53 20,95 16,5 15,81 16,71 17 16,99 17,72 17,06 17,09 17,04 16,53 16,7 16,29 17,03 17,34 18,31 18,23 17,83 17,8 18,06 16,2
0,048 -0,017 -0,006 -0,027 -0,212 -0,042 0,057 0,017 -0,001 0,043 -0,037 0,002 -0,003 -0,030 0,010 -0,025 0,045 0,018 0,056 -0,004 -0,022 -0,002 0,015 -0,103
36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13
0,002347 0,000254 2,19E-05 0,00068 0,04475 0,001677 0,00334 0,000332 7,83E-08 0,001921 0,001323 6,9E-06 4,23E-06 0,000845 0,000124 0,000561 0,002143 0,000364 0,003227 1,23E-05 0,000444 6,64E-07 0,000239 0,010429
0,703448 0,710553 0,717731 0,72498 0,732303 0,7397 0,747172 0,754719 0,762343 0,770043 0,777821 0,785678 0,793614 0,801631 0,809728 0,817907 0,826169 0,834514 0,842943 0,851458 0,860058 0,868746 0,877521 0,886385
0,001651 0,00018 1,57E-05 0,000493 0,032771 0,00124 0,002496 0,000251 5,97E-08 0,00148 0,001029 5,42E-06 3,36E-06 0,000677 0,000101 0,000459 0,001771 0,000304 0,00272 1,04E-05 0,000382 5,76E-07 0,00021 0,009244
0,002263 0,000282 3,07E-05 0,000726 0,045118 0,001749 0,003241 0,000301 3,46E-07 0,001846 0,001387 3,09E-06 8,56E-06 0,000896 0,000106 0,000603 0,002064 0,000331 0,003129 1,91E-05 0,000481 2,83E-06 0,000213 0,010607
-0,00061 -0,0001 -1,5E-05 -0,00023 -0,01235 -0,00051 -0,00074 -5,1E-05 -2,9E-07 -0,00037 -0,00036 2,33E-06 -5,2E-06 -0,00022 -5,1E-06 -0,00014 -0,00029 -2,8E-05 -0,00041 -8,7E-06 -9,9E-05 -2,3E-06 -3,2E-06 -0,00136
3,75E-07 1,04E-08 2,26E-10 5,43E-08 0,000152 2,58E-07 5,55E-07 2,56E-09 8,2E-14 1,34E-07 1,28E-07 5,42E-12 2,7E-11 4,78E-08 2,56E-11 2,07E-08 8,58E-08 7,75E-10 1,67E-07 7,49E-11 9,9E-09 5,08E-12 1,04E-11 1,86E-06
1890,06 1918,952 1978,349 2075,417 2195,695 2320,222 2265,661 2390,495 2429,393 2429,342 2458,926 2540,203 2443,059 2354,232 2400,296 2497,568 2607,943 2737,434 2943,955 2911,863 3080,56 2931,697 2886,656 2734,44
(10.122) (10.072) (10.315) (10.474) (8.261) (8.267) (8.661) (9.338) (9.483) (9.995) (9.648) (9.989) (9.572) (8.877) (9.169) (9.245) (10.210) (10.962) (12.614) (12.409) (12.772) (12.130) (12.160) (10.051)
2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56 2,56
73.856 74.985 77.306 81.099 85.799 90.665 88.533 93.411 94.931 94.929 96.085 99.261 95.465 91.994 93.794 97.595 101.908 106.968 115.038 113.784 120.376 114.559 112.799 106.851
113
01/01/2014 15,77 01/02/2014 16,53 01/03/2014 16,38 01/04/2014 16 01/05/2014 17,02 01/06/2014 17,06 01/07/2014 14,73 01/08/2014 16,5 01/09/2014 16,86 01/10/2014 16 10/11/2014 16,66 01/12/2014 16,46 Total 1103,5 Rata 18,39 Keterangan Std. Deviasi σ Ao (Exposure) VaR (Mean) VaR (Zero) VaR (Mean)% VaR (Zero)%
-0,027 0,048 -0,009 -0,023 0,064 0,002 -0,137 0,120 0,022 -0,051 0,041 -0,012 -0,051 -0,001
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0,000659 0,002407 6,73E-05 0,000499 0,004175 1,04E-05 0,018417 0,014648 0,000515 0,002514 0,001774 0,000124
0,895338 0,904382 0,913517 0,922745 0,932065 0,94148 0,95099 0,960596 0,970299 0,9801 0,99 1
0,00059 0,002177 6,15E-05 0,00046 0,003892 9,75E-06 0,017514 0,014071 0,000499 0,002464 0,001756 0,000124 0,146069
2010 2011 2012 2013 2014 0,0105 0,018 0,0204 0,012602 0,020885 62.205 71.968 87.572 105.928 115.981 437 888 1.196 894 1.622 (1.915) (4.565) (5.163) (3.564) (6.022) 0,70 1,23 1,37 0,84 1,40 -3,08 -6,34 -5,90 -3,36 -5,19
0,000705 0,002323 8,23E-05 0,000538 0,004064 5,52E-06 0,018653 0,014439 0,000476 0,002602 0,001702 0,000144
-0,00011 -0,00015 -2,1E-05 -7,8E-05 -0,00017 4,23E-06 -0,00114 -0,00037 2,33E-05 -0,00014 5,46E-05 -2E-05
1,31E-08 2,12E-08 4,34E-10 6,09E-09 2,97E-08 1,79E-11 1,3E-06 1,35E-07 5,45E-10 1,9E-08 2,98E-09 4,03E-10 0,000328 5,56E-06
RMSE Variance St Dev alpha Exposure VaR (Mean) VaR (Mean) % VaR (Zero) VaR (Zero) %
2576,747 2687,531 2790,433 2860,476 2856,919 3007,088 3090,515 3086,728 3166,06 3165,395 3194,978 3134,071 134879,4 2286,092 0,002359 0,001461 0,038219 2,32 88.731 2.271 2,56 (9.782) -11,02
(9.151) 2,56 (10.134) 2,56 (10.401) 2,56 (10.349) 2,56 (11.177) 2,56 (11.799) 2,56 (10.048) 2,56 (11.613) 2,56 (12.240) 2,56 (11.452) 2,56 (12.168) 2,56 (11.755) 2,56 -568964 150,99 -9643,46 2,56
100.689 105.018 109.039 111.776 111.637 117.505 120.765 120.617 123.717 123.691 124.847 122.467 5.323.833 88.731
114
Lampiran 6: Tabel pengukuran VaR Musyarakah Tanggal Bulan/tahun 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011
Equi Rate 15,5 15,34 14,38 14,18 14,96 14,97 16,01 15,84 16,23 16,39 15,16 20,78 20,35 20,23 20,22 20,38 20,55 14,82 22,55 22,42 22,44 22,06 21,91 21,82
Return -0,010 -0,063 -0,014 0,055 0,001 0,069 -0,011 0,025 0,010 -0,075 0,371 -0,021 -0,006 0,000 0,008 0,008 -0,279 0,522 -0,006 0,001 -0,017 -0,007 -0,004
Decay Actual (Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Factor Variance 0,99 59 0,00038 0,55827 0,00021 0,00011 58 0,00516 0,56391 0,00291 0,00392 57 0,00054 0,56960 0,00030 0,00019 56 0,00210 0,57535 0,00121 0,00303 55 0,00007 0,58117 0,00004 0,00000 54 0,00363 0,58704 0,00213 0,00483 53 0,00039 0,59297 0,00023 0,00011 52 0,00024 0,59896 0,00014 0,00061 51 0,00000 0,60501 0,00000 0,00010 50 0,00710 0,61112 0,00434 0,00563 49 0,13067 0,61729 0,08066 0,13743 48 0,00090 0,62353 0,00056 0,00043 47 0,00023 0,62982 0,00014 0,00003 46 0,00009 0,63619 0,00006 0,00000 45 0,00000 0,64261 0,00000 0,00006 44 0,00000 0,64910 0,00000 0,00007 43 0,08298 0,65566 0,05441 0,07775 42 0,26252 0,66228 0,17386 0,27206 41 0,00022 0,66897 0,00015 0,00003 40 0,00007 0,67573 0,00005 0,00000 39 0,00068 0,68255 0,00047 0,00029 38 0,00026 0,68945 0,00018 0,00005 37 0,00018 0,69641 0,00012 0,00002
Error
Error^2
0,00011 -0,00101 0,00011 -0,00182 0,00004 -0,00270 0,00012 -0,00046 -0,00010 -0,00129 -0,05676 0,00013 0,00011 0,00006 -0,00006 -0,00007 -0,02334 -0,09820 0,00012 0,00005 0,00018 0,00013 0,00011
1,14039E-08 1,01758E-06 1,2413E-08 3,31203E-06 1,7737E-09 7,26678E-06 1,45843E-08 2,15526E-07 9,39816E-09 1,66888E-06 0,003222264 1,68883E-08 1,19404E-08 3,5842E-09 3,78306E-09 4,77104E-09 0,000544864 0,009642645 1,37141E-08 2,12884E-09 3,25266E-08 1,71178E-08 1,14372E-08
VaR Mean 5.836 6.069 6.263 6.772 7.342 7.641 8.133 8.387 9.080 9.571 9.682 9.349 9.229 9.502 9.644 9.673 9.973 10.271 10.589 10.964 11.048 11.324 11.344 10.587
VaR VaR% Zero (20.273) (20.801) 4,29 (19.731) 4,29 (20.944) 4,29 (24.358) 4,29 (25.374) 4,29 (29.449) 4,29 (29.958) 4,29 (33.454) 4,29 (35.704) 4,29 (32.683) 4,29 (46.723) 4,29 (44.975) 4,29 (45.977) 4,29 (46.636) 4,29 (47.226) 4,29 (49.179) 4,29 (33.660) 4,29 (58.327) 4,29 (59.983) 4,29 (60.507) 4,29 (60.775) 4,29 (60.389) 4,29 (56.084) 4,29
Eksposure 136.060 141.483 146.010 157.879 171.155 178.137 189.606 195.530 211.680 223.120 225.719 217.954 215.144 221.510 224.816 225.507 232.499 239.430 246.849 255.598 257.560 263.986 264.445 246.796
115
01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013
20,98 21,73 21,67 21,85 20,64 22,31 22,36 22,34 21,94 21,52 21,52 21,2 21,63 21,69 22,04 21,66 21,25 21,81 21,2 21,16 21,17 20,4 20,3 20,28
-0,038 0,036 -0,003 0,008 -0,055 0,081 0,002 -0,001 -0,018 -0,019 0,000 -0,015 0,020 0,003 0,016 -0,017 -0,019 0,026 -0,028 -0,002 0,000 -0,036 -0,005 -0,001
36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13
0,00228 0,00070 0,00014 0,00000 0,00417 0,00514 0,00005 0,00010 0,00074 0,00080 0,00009 0,00058 0,00012 0,00004 0,00005 0,00070 0,00079 0,00029 0,00138 0,00012 0,00008 0,00208 0,00020 0,00010
0,70345 0,00160 0,71055 0,00050 0,71773 0,00010 0,72498 0,00000 0,73230 0,00306 0,73970 0,00380 0,74717 0,00004 0,75472 0,00008 0,76234 0,00056 0,77004 0,00062 0,77782 0,00007 0,78568 0,00046 0,79361 0,00010 0,80163 0,00003 0,80973 0,00004 0,81791 0,00057 0,82617 0,00065 0,83451 0,00024 0,84294 0,00117 0,85146 0,00011 0,86006 0,00007 0,86875 0,00181 0,87752 0,00018 0,88638 0,00009
0,00148 0,00128 0,00001 0,00007 0,00307 0,00655 0,00001 0,00000 0,00032 0,00037 0,00000 0,00022 0,00041 0,00001 0,00026 0,00030 0,00036 0,00069 0,00078 0,00000 0,00000 0,00132 0,00002 0,00000
0,00012 -0,00078 0,00010 -0,00007 -0,00001 -0,00275 0,00003 0,00008 0,00024 0,00025 0,00007 0,00024 -0,00031 0,00003 -0,00022 0,00028 0,00030 -0,00045 0,00038 0,00010 0,00007 0,00048 0,00015 0,00009
1,44216E-08 6,05478E-07 9,12257E-09 4,67625E-09 1,06015E-10 7,53766E-06 9,88024E-10 5,85295E-09 5,78763E-08 6,41544E-08 4,38387E-09 5,52576E-08 9,88345E-08 6,59414E-10 4,91598E-08 7,60143E-08 8,79776E-08 2,02225E-07 1,47405E-07 1,03214E-08 4,31383E-09 2,33651E-07 2,284E-08 8,36421E-09
10.231 10.324 10.548 10.807 11.334 12.155 12.470 12.783 13.227 13.753 14.375 13.775 13.404 14.028 14.589 15.706 16.817 17.280 17.853 17.681 18.256 18.103 18.640 18.296
(51.717) (54.424) (55.421) (57.347) (56.181) (66.110) (68.005) (69.637) (70.531) (71.668) (74.910) (70.511) (70.274) (73.787) (78.213) (82.478) (86.322) (91.491) (91.384) (90.300) (93.289) (88.482) (90.568) (88.795)
4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29
238.496 240.671 245.889 251.945 264.210 283.352 290.704 297.996 308.354 320.615 335.117 321.131 312.475 327.014 340.097 366.134 392.032 402.825 416.194 412.185 425.588 422.013 434.527 426.528
116
01/01/2014 19,95 01/02/2014 19,84 01/03/2014 19,91 01/04/2014 19,22 01/05/2014 23,79 01/06/2014 20,74 01/07/2014 20,91 01/08/2014 19,95 01/09/2014 20,12 01/10/2014 20,33 10/11/2014 20,22 01/12/2014 20,61 Total 1199,73 Rata 19,9955
Keterangan Std. Deviasi σ Ao (Exposure) VaR (Mean) VaR (Zero) VaR (Mean)% VaR (Zero)%
-0,016 -0,006 0,004 -0,035 0,238 -0,128 0,008 -0,046 0,009 0,010 -0,005 0,019 0,544 0,009
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0,00065 0,00022 0,00003 0,00193 0,05223 0,01889 0,00000 0,00304 0,00000 0,00000 0,00021 0,00010
0,89534 0,00058 0,90438 0,00020 0,91352 0,00003 0,92274 0,00178 0,93207 0,04869 0,94148 0,01778 0,95099 0,00000 0,96060 0,00292 0,97030 0,00000 0,98010 0,00000 0,99000 0,00021 1,00000 0,00010 0,41040
2010 2011,000 2012 2013 2014 0,0304 0,0480 0,0104 0,0071 0,0269 182.861 241.178 283.207 389.801 500.954 3.718 7.745 1.978 1.855 9.019 (13.246) (38.771) (10.393) (9.508) (44.264) 2,03 3,21 0,70 0,48 1,80 -7,24 -16,08 -3,67 -2,44 -8,84
0,00026 0,00003 0,00001 0,00120 0,05654 0,01644 0,00007 0,00211 0,00007 0,00011 0,00003 0,00037
0,00032 0,00017 0,00002 0,00058 -0,00785 0,00135 -0,00007 0,00081 -0,00007 -0,00011 0,00018 -0,00027
1,00703E-07 16.934 2,75864E-08 17.699 2,9622E-10 18.517 3,31597E-07 20.156 6,16359E-05 21.206 1,81047E-06 21.680 4,37957E-09 22.158 6,6016E-07 22.786 5,2028E-09 23.870 1,15565E-08 24.150 3,34239E-08 24.362 7,33244E-08 24.350 0,013497417 816.739 0,00022877 13.843
RMSE Variance St Dev alpha Exposure VaR (Mean) VaR (Mean) % VaR (Zero) VaR (Zero) %
(80.571) 4,29 (83.650) 4,29 (87.887) 4,29 (91.653) 4,29 (124.398) 4,29 (108.094) 4,29 (111.566) 4,29 (108.412) 4,29 (114.741) 4,29 (117.550) 4,29 (117.813) 4,29 (120.495) 4,29 (4.001.575) 253,09 (67.823) 4,29
0,0151 0,0041 0,0641 2,32 319.600 13.710 4,29 (65.409) 20,46
394.772 412.607 431.663 469.876 494.356 505.405 516.556 531.182 556.451 562.979 567.939 567.658 19.176.009 319.600
394.772 412.607 431.663 469.876 494.356 505.405 516.556 531.182 556.451 562.979 567.939 567.658 19.176.009 319.600
117
Lampiran 7: Tabel Pengukuran Worst Case Loss Bulan/tahun % NPF 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011
7,36 7,48 7,37 7,19 7,13 6,92 7,16 7,18 7,43 7,48 7,53 6,5 6,79 7,04 7,15 7,02 6,82 7,09 7 7,05 6,94 7,1 7,3 6,11
NPF 0,047 0,016 -0,015 -0,024 -0,008 -0,029 0,035 0,003 0,035 0,007 0,007 -0,137 0,045 0,037 0,016 -0,018 -0,028 0,040 -0,013 0,007 -0,016 0,023 0,028 -0,163
Decay Factor 0,99 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37
(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) 0,000177 0,000313 0,000752 0,000129 0,001053 0,001004 4,27E-08 0,001012 1,39E-05 1,36E-05 0,01954 0,001732 0,001144 0,000159 0,000449 0,000992 0,001339 0,000246 1,72E-05 0,000346 0,000402 0,000633 0,027561
0,558266 0,563905 0,569601 0,575355 0,581166 0,587037 0,592966 0,598956 0,605006 0,611117 0,61729 0,623525 0,629824 0,636185 0,642612 0,649103 0,655659 0,662282 0,668972 0,675729 0,682555 0,689449 0,696413
E*F 9,88E-05 0,000177 0,000428 7,41E-05 0,000612 0,000589 2,53E-08 0,000606 8,42E-06 8,3E-06 0,012062 0,00108 0,00072 0,000101 0,000288 0,000644 0,000878 0,000163 1,15E-05 0,000234 0,000275 0,000437 0,019194
Actual Variance 0,000266 0,000216 0,000596 6,96E-05 0,000867 0,001203 7,8E-06 0,001212 4,53E-05 4,47E-05 0,01871 0,001991 0,001356 0,000244 0,000331 0,000812 0,001567 0,000161 5,1E-05 0,000243 0,000532 0,000793 0,026573
Error -0,00017 -0,00004 -0,00017 0,00000 -0,00026 -0,00061 -0,00001 -0,00061 -0,00004 -0,00004 -0,00665 -0,00091 -0,00064 -0,00014 -0,00004 -0,00017 -0,00069 0,00000 -0,00004 -0,00001 -0,00026 -0,00036 -0,00738
Error^2 0,00000003 0,00000000 0,00000003 0,00000000 0,00000007 0,00000038 0,00000000 0,00000037 0,00000000 0,00000000 0,00004420 0,00000083 0,00000040 0,00000002 0,00000000 0,00000003 0,00000048 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000007 0,00000013 0,00005446
Worst Case Loss 64.298 67.025 68.512 71.215 73.651 75.929 79.195 80.238 82.756 82.729 83.502 84.466 86.726 87.698 89.829 94.378 98.558 101.391 104.435 103.886 106.189 109.090 109.090 108.445
118
01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013
6,68 6,61 6,42 6,5 6,47 6,39 6,68 6,91 6,87 6,83 6,8 6,15 6,91 7,33 7,21 7,32 7,69 7,25 7,35 7,89 7,53 7,48 7,34 6,5
0,093 -0,010 -0,029 0,012 -0,005 -0,012 0,045 0,034 -0,006 -0,006 -0,004 -0,096 0,124 0,061 -0,016 0,015 0,051 -0,057 0,014 0,073 -0,046 -0,007 -0,019 -0,114
36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13
0,008152 0,000182 0,001008 8,95E-05 5,8E-05 0,000236 0,001796 0,000988 7,72E-05 7,78E-05 5,46E-05 0,00972 0,014539 0,003339 0,000375 0,00015 0,002261 0,003626 0,000116 0,004966 0,002365 9,29E-05 0,000472 0,013792
0,703448 0,710553 0,717731 0,72498 0,732303 0,7397 0,747172 0,754719 0,762343 0,770043 0,777821 0,785678 0,793614 0,801631 0,809728 0,817907 0,826169 0,834514 0,842943 0,851458 0,860058 0,868746 0,877521 0,886385
0,005735 0,000129 0,000723 6,49E-05 4,25E-05 0,000175 0,001342 0,000746 5,89E-05 5,99E-05 4,25E-05 0,007637 0,011538 0,002676 0,000304 0,000123 0,001868 0,003026 9,82E-05 0,004228 0,002034 8,07E-05 0,000414 0,012225
0,008703 0,00011 0,000826 0,000155 2,13E-05 0,000153 0,00206 0,001186 3,35E-05 3,39E-05 1,93E-05 0,009137 0,015271 0,003694 0,000268 0,000233 0,002555 0,003274 0,00019 0,005398 0,002082 4,41E-05 0,00035 0,013097
-0,00297 0,00002 -0,00010 -0,00009 0,00002 0,00002 -0,00072 -0,00044 0,00003 0,00003 0,00002 -0,00150 -0,00373 -0,00102 0,00004 -0,00011 -0,00069 -0,00025 -0,00009 -0,00117 -0,00005 0,00004 0,00006 -0,00087
0,00000881 0,00000000 0,00000001 0,00000001 0,00000000 0,00000000 0,00000051 0,00000019 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000225 0,00001394 0,00000104 0,00000000 0,00000001 0,00000047 0,00000006 0,00000001 0,00000137 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000076
110.512 114.235 117.943 121.460 125.872 130.430 134.297 135.186 137.981 140.429 143.031 144.011 144.497 148.227 151.941 157.722 163.431 168.601 172.677 171.856 174.898 176.459 178.923 179.673
110.512 114.235 117.943 121.460 125.872 130.430 134.297 135.186 137.981 140.429 143.031 144.011 144.497 148.227 151.941 157.722 163.431 168.601 172.677 171.856 174.898 176.459 178.923 179.673
119
01/01/2014 01/02/2014 01/03/2014 01/04/2014 01/05/2014 01/06/2014 01/07/2014 01/08/2014 01/09/2014 01/10/2014 01/11/2014 01/12/2014 Total Rata-rata
7,77 7,71 7,74 8 8,23 8,18 8,62 8,83 8,68 8,94 8,81 7,89
0,195 -0,008 0,004 0,034 0,029 -0,006 0,054 0,024 -0,017 0,030 -0,015 -0,104
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
0,037012 0,000115 7,94E-07 0,000936 0,000663 8,24E-05 0,00258 0,000456 0,0004 0,000727 0,000308 0,011541
0,895338 0,904382 0,913517 0,922745 0,932065 0,94148 0,95099 0,960596 0,970299 0,9801 0,99 1
0,033138 0,000104 7,25E-07 0,000864 0,000618 7,75E-05 0,002453 0,000438 0,000388 0,000712 0,000305 0,011541 0,1447
0,038175 5,96E-05 1,51E-05 0,001128 0,000827 3,69E-05 0,002893 0,000594 0,000289 0,000897 0,000211 0,010905
7,28 0,003
Keterangan 2010 2011 Std. Deviasi σ 0,02864 0,03538 α 95% 95% Z 1,65 1,65 EL 83.767 102.550 TR - TC 82.050 81.359 WL 79.526 104.441 RAR (1.717) (21.191) RC (4.241) 1.891 RAROC 2,4702 -0,0892
2012 0,029539 95% 1,65 126.796 67.270 135.403 (59.526) 8.607 -0,1446
2013 2014 0,044828 0,0442296 95% 95% 1,65 1,65 176.401 220.387 80.416 51.622 173.143 199.260 (95.985) (168.765) (3.258) (21.126) 0,0339 0,1252
-0,00504 0,00004 -0,00001 -0,00026 -0,00021 0,00004 -0,00044 -0,00016 0,00010 -0,00019 0,00009 0,00064
0,00002537 179.234 0,00000000 183.936 0,00000000 187.846 0,00000007 191.559 0,00000004 194.080 0,00000000 196.363 0,00000019 196.555 0,00000002 196.373 0,00000001 199.319 0,00000003 200.514 0,00000001 201.833 0,00000040 202.830 0,000157108 7.923.668 2,66285E-06 134.299
RMSE 0,001631824 Variance 0,007235 St Dev 0,085058803 alpha 1,65 Exposure 3.285.103 VaR Mean 144.276
179.234 183.936 187.846 191.559 194.080 196.363 196.555 196.373 199.319 200.514 201.833 202.830 7.923.668 134.299
Lampiran 8: Tabel Hasil Perhitungan NPF No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Bulan/tahun 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011 01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012
Pembiayaan Bermasalah 116.745 123.764 124.599 126.428 129.557 129.698 137.901 140.318 147.142 152.721 153.653 133.872 141.430 150.712 154.681 155.616 162.102 172.450 174.130 181.781 177.918 186.014 196.591 163.602 182.123 186.266 186.826 194.757 200.977 205.737 221.396 230.466 233.812 236.615
Total Pembiayaan 1.586.580 1.653.875 1.690.571 1.757.256 1.817.361 1.873.570 1.954.179 1.979.912 2.042.042 2.041.367 2.060.437 2.084.220 2.139.992 2.163.977 2.216.572 2.328.813 2.431.963 2.501.869 2.576.971 2.563.432 2.620.259 2.691.843 2.691.843 2.675.930 2.726.937 2.818.790 2.910.280 2.997.076 3.105.951 3.218.420 3.313.819 3.335.761 3.404.739 3.465.137
125
NPF 7,36 7,48 7,37 7,19 7,13 6,92 7,16 7,18 7,43 7,48 7,53 6,5 6,79 7,04 7,15 7,02 6,82 7,09 7 7,05 6,94 7,1 7,3 6,11 6,68 6,61 6,42 6,5 6,47 6,39 6,68 6,91 6,87 6,83
126
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013 01/01/2014 01/02/2014 01/03/2014 01/04/2014 01/05/2014 01/06/2014 01/07/2014 01/08/2014 01/09/2014 01/10/2014 01/11/2014 01/12/2014
240.033 218.635 246.340 268.234 270.001 284.874 310.107 301.628 313.291 334.655 326.943 325.570 324.142 288.373 340.602 350.152 358.905 378.329 394.024 396.133 418.131 427.676 426.987 442.285 438.563 394.671
3.529.357 3.553.520 3.565.521 3.657.567 3.749.205 3.891.842 4.032.718 4.160.304 4.260.883 4.240.623 4.315.666 4.354.183 4.414.984 4.433.492 4.422.674 4.538.689 4.635.162 4.726.792 4.788.995 4.845.333 4.850.077 4.845.573 4.918.284 4.947.756 4.980.312 5.004.909
Lampiran 9: Tabel hasil perhitungan Net Profit Bulan/tahun 01/09/2009 01/10/2009 01/11/2009 01/12/2009 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010
Revenue Cost Net Profit 251.167 161.729 89.438 281.176 179.770 101.406 311.553 198.940 112.613 347.193 227.368 119.825 30.165 18.556 11.609 61.981 40.371 21.610 94.854 61.244 33.610
6,8 6,15 6,91 7,33 7,21 7,32 7,69 7,25 7,35 7,89 7,53 7,48 7,34 6,5 7,77 7,71 7,74 8 8,23 8,18 8,62 8,83 8,68 8,94 8,81 7,89
127
01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011 01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013
129.179 165.762 201.396 239.196 271.987 315.293 362.956 382.543 441.823 38.071 80.350 120.130 159.080 173.470 210.419 239.902 227.918 312.264 351.449 403.768 445.204 40.147 82.985 126.929 173.041 220.868 275.639 335.596 379.501 428.040 482.040 536.520 593.366 54.993 107.366 165.393 225.769
80.598 103.651 125.482 150.567 174.196 200.799 230.708 237.424 288.940 22.455 51.253 78.663 102.978 130.937 159.080 208.772 210.379 235.344 273.377 312.139 343.538 31.195 63.284 98.221 135.099 171.590 210.117 260.662 299.521 336.537 376.971 417.650 466.582 43.405 82.953 128.367 173.354
48.581 62.111 75.914 88.629 97.791 114.494 132.248 145.119 152.883 15.616 29.097 41.467 56.102 42.533 51.339 31.130 17.539 76.920 78.072 91.629 101.666 8.952 19.701 28.708 37.942 49.278 65.522 74.934 79.980 91.503 105.069 118.870 126.784 11.588 24.413 37.026 52.415
128
01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013 01/01/2014 01/02/2014 01/03/2014 01/04/2014 01/05/2014 01/06/2014 01/07/2014 01/08/2014 01/09/2014 01/10/2014 01/11/2014 01/12/2014
288.509 350.820 413.683 471.205 545.597 612.585 685.374 753.272 62.913 128.122 190.228 254.328 318.858 384.562 446.242 510.407 576.281 646.370 711.962 796.943
223.878 272.321 328.482 389.921 438.550 486.865 544.388 597.089 52.294 100.661 152.313 205.994 258.947 310.215 374.442 427.820 478.603 531.633 584.522 646.614
64.631 78.499 85.201 81.284 107.047 125.720 140.986 156.183 10.619 27.461 37.915 48.334 59.911 74.347 71.800 82.587 97.678 114.737 127.440 150.329
Lampiran 10: Tabel hasil perhitungan Expected Loss Bulan/tahun 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011
Kurang L 5.735 6.543 6.663 5.858 5.974 5.977 6.722 6.405 6.581 6.979 6.838 5.878 6.248
Diragukan 11.238 11.241 12.379 15.316 16.408 14.844 15.953 16.696 17.071 16.815 16.743 14.960 17.302
Macet 56.036 57.665 55.421 56.741 56.915 60.164 61.182 64.227 69.125 72.567 74.579 64.767 65.175
Expected Loss 73.009 75.448 74.463 77.915 79.297 80.985 83.857 87.328 92.777 96.361 98.160 85.604 88.725
129
01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011 01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013 01/01/2014 01/02/2014 01/03/2014
7.170 7.682 8.430 8.406 8.102 8.235 9.520 8.606 8.475 9.288 7.398 10.431 9.392 9.590 9.871 10.197 10.243 11.873 12.041 12.051 12.025 12.490 10.921 13.800 15.048 14.595 15.553 17.523 15.942 16.547 17.013 16.692 16.736 16.366 13.587 18.145 18.940 19.974
16.661 17.040 16.403 17.136 18.658 20.978 20.906 20.167 23.610 22.408 22.332 19.999 20.639 19.293 20.586 22.404 22.309 24.888 25.462 25.250 28.237 27.104 25.775 25.965 28.434 28.797 30.128 35.144 36.688 36.637 37.537 36.980 37.796 38.234 32.924 36.821 39.953 36.413
69.587 69.387 66.613 71.790 81.123 77.276 76.503 80.212 82.293 89.860 69.620 81.589 82.371 84.303 87.780 88.189 92.831 92.468 99.273 102.971 99.974 102.559 94.180 102.409 111.049 115.109 120.935 122.998 122.970 129.905 146.159 141.701 138.406 138.569 131.945 145.993 143.981 152.920
93.418 94.109 91.445 97.332 107.882 106.488 106.929 108.985 114.378 121.555 99.349 112.018 112.402 113.186 118.237 120.790 125.383 129.229 136.775 140.272 140.236 142.153 130.875 142.174 154.530 158.500 166.615 175.665 175.600 183.088 200.709 195.373 192.937 193.168 178.456 200.959 202.873 209.307
130
01/04/2014 01/05/2014 01/06/2014 01/07/2014 01/08/2014 01/09/2014 01/10/2014 10/11/2014 01/12/2014 01/09/2014 01/10/2014 01/11/2014 01/12/2014
22.550 22.728 23.060 24.135 23.836 22.317 23.715 23.191 20.438 22.317 23.715 23.191 20.438
36.000 40.254 40.411 42.881 45.716 44.716 45.378 44.404 40.535 44.716 45.378 44.404 40.535
155.999 162.000 161.579 171.469 177.339 188.669 193.428 195.150 177.351 188.669 193.428 195.150 177.351
214.548 224.982 225.050 238.485 246.890 255.701 262.521 262.745 238.323 255.701 262.521 262.745 238.323
Lampiran 11: Tabel hasil perhitungan Risk Adjusted Return (RAR) Tanggal Bulan/tahun 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011
Net Profit 11.609 21.610 33.610 48.581 62.111 75.914 88.629 97.791 114.494 132.248 145.119 152.883 15.616 29.097 41.467 56.102
Expected Loss 73.009 75.448 74.463 77.915 79.297 80.985 83.857 87.328 92.777 96.361 98.160 85.604 88.725 93.418 94.109 91.445
RAR (61.400) (53.838) (40.853) (29.334) (17.186) (5.071) 4.772 10.463 21.717 35.887 46.959 67.279 (73.109) (64.321) (52.642) (35.343)
131
01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011 01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013 01/01/2014 01/02/2014 01/03/2014 01/04/2014 01/05/2014
42.533 51.339 31.130 17.539 76.920 78.072 91.629 444.860 8.952 19.701 28.708 37.942 49.278 65.522 74.934 79.980 91.503 105.069 118.870 126.784 11.588 24.413 37.026 52.415 64.631 78.499 85.201 81.284 107.047 125.720 140.986 156.183 10.619 27.461 37.915 48.334 59.911
97.332 107.882 106.488 106.929 108.985 114.378 121.555 99.349 112.018 112.402 113.186 118.237 120.790 125.383 129.229 136.775 140.272 140.236 142.153 130.875 142.174 154.530 158.500 166.615 175.665 175.600 183.088 200.709 195.373 192.937 193.168 178.456 200.959 202.873 209.307 214.548 224.982
(54.799) (56.543) (75.358) (89.390) (32.065) (36.306) (29.926) 345.511 (103.066) (92.701) (84.478) (80.295) (71.512) (59.861) (54.295) (56.795) (48.769) (35.167) (23.283) (4.091) (130.586) (130.117) (121.474) (114.200) (111.034) (97.101) (97.887) (119.425) (88.326) (67.217) (52.182) (22.273) (190.340) (175.412) (171.392) (166.214) (165.071)
132
01/06/2014 01/07/2014 01/08/2014 01/09/2014 01/10/2014 10/11/2014 01/12/2014
74.347 71.800 82.587 97.678 114.738 127.440 150.328
225.050 238.485 246.890 255.701 262.521 262.745 238.323
(150.703) (166.685) (164.303) (158.023) (147.783) (135.305) (87.995)
Lampiran 12: Tabel hasil perhitungan Risk on Capital (RC) Tanggal Bulan/tahun 01/01/2010 01/02/2010 01/03/2010 01/04/2010 01/05/2010 01/06/2010 01/07/2010 01/08/2010 01/09/2010 01/10/2010 01/11/2010 01/12/2010 01/01/2011 01/02/2011 01/03/2011 01/04/2011 01/05/2011 01/06/2011 01/07/2011 01/08/2011 01/09/2011 01/10/2011 01/11/2011 01/12/2011
Expected Loss 73.009 75.448 74.463 77.915 79.297 80.985 83.857 87.328 92.777 96.361 98.160 85.604 88.725 93.418 94.109 91.445 97.332 107.882 106.488 106.929 108.985 114.378 121.555 99.349
Worst Case Loss 64.298 67.025 68.512 71.215 73.651 75.929 79.195 80.238 82.756 82.729 83.502 84.466 86.726 87.698 89.829 94.378 98.558 101.391 104.435 103.886 106.189 109.090 109.090 108.445
RC (8.711) (8.423) (5.951) (6.700) (5.646) (5.056) (4.661) (7.090) (10.021) (13.632) (14.658) (1.139) (1.999) (5.721) (1.805) 2.933 1.227 (6.491) (2.053) (3.042) (2.796) (5.288) (12.465) 9.096
133
01-Jan 01/02/2012 01/03/2012 01/04/2012 01/05/2012 01/06/2012 01/07/2012 01/08/2012 01/09/2012 01/10/2012 01/11/2012 01/12/2012 01/01/2013 01/02/2013 01/03/2013 01/04/2013 01/05/2013 01/06/2013 01/07/2013 01/08/2013 01/09/2013 01/10/2013 01/11/2013 01/12/2013 01/01/2014 01/02/2014 01/03/2014 01/04/2014 01/05/2014 01/06/2014 01/07/2014 01/08/2014 01/09/2014 01/10/2014 10/11/2014 01/12/2014
112.018 112.402 113.186 118.237 120.790 125.383 129.229 136.775 140.272 140.236 142.153 130.875 142.174 154.530 158.500 166.615 175.665 175.600 183.088 200.709 195.373 192.937 193.168 178.456 200.959 202.873 209.307 214.548 224.982 225.050 238.485 246.890 255.701 262.521 262.745 238.323
110.512 114.235 117.943 121.460 125.872 130.430 134.297 135.186 137.981 140.429 143.031 144.011 144.497 148.227 151.941 157.722 163.431 168.601 172.677 171.856 174.898 176.459 178.923 179.673 179.234 183.936 187.846 191.559 194.080 196.363 196.555 196.373 199.319 200.514 201.833 202.830
(1.506) 1.832 4.756 3.223 5.083 5.048 5.068 (1.589) (2.291) 193 879 13.135 2.323 (6.303) (6.559) (8.894) (12.234) (6.999) (10.411) (28.853) (20.475) (16.479) (14.246) 1.217 (21.724) (18.937) (21.461) (22.989) (30.902) (28.687) (41.930) (50.518) (56.382) (62.007) (60.912) (35.493)