Pengertian dan jenis-jenis Deposito Oleh Muchlisin Riadi Pada Minggu, Oktober 07, 2012 Labels: Perbankan
Deposito Bank Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi profit, bank juga berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada masyarakat semenarik mungkin, antara lain dalam bentuk aneka ragam deposito. Adapun berbagai pengertian baku dan berbagai macam deposito perbankan adalah sebagai berikut :
Pengertian Deposito Pengertian deposito menurut Simorangkir (1985, hal. 92) berpendapat bahwa: “Deposito adalah setiap jumlah uang yang dapat disetor oleh seseorang debitur atau penyewa sebagai uang panjar atau uang muka, baik telah dikredit maupun akan dikredit kepadanya atas nama deposito atau uang muka, baik jumlah tersebut akan telah dibayar kepada kreditur atau pemilik atau seseorang lainnya, atau akan telah dilunaskan melalui pembayaran uang atau transfer atau melalui penyerahan barang-barang atau dengan cara lain”. Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Sedangkan menurut Thomas Suyatno (1989, hal. 36), pengertian deposito adalah : “Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu menurut perjanjian pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan”.
Jenis-jenis Deposito Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu menuju maturity. Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai berikut : A. Demand deposit (Rekening Koran)
Demand deposit (rekening koran) pada bank-bank di Amerika Serikat dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu : 1. Inter bank deposit (deposito-deposito antar bank) yaitu deposito yang disimpan, baik dengan bank yang mendepositokan maupun bagi yang menerimanya. 2. Deposito-deposito pemerintah Amerika Serikat bagi bank-bank dagang disebut oleh bank-bank sebagai rekening–rekening pajak dan pemberian pinjaman (Tax and loan atau T & accounts), karena timbul proses-proses perpajakan dan pemberian pinjaman. 3. Deposito negara bagian dan daerah, merupakan deposito-deposito berbagai macam pembagian unsur politik termasuk distrik-distrik, sekolah dan sebagainya. 4. Deposito-deposito pemerintahan yang disimpan oleh para individu firma-firma dan perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum. B. Time deposits Tidak seperti deposito-deposito rekening koran yang pada umumnya homogen macamnya, deposito berjangka dan deposito tabungan ditawarkan dalam aneka ragam bentuk. Namun demikian, ciri-ciri yang umum dan sama dari deposito-deposito tersebut adalah kewajiban bank membayar tingkat bunga karena nasabah memerlukan jangka waktu tertentu sebelum depositodeposito tersebut dicairkan kembali. Ada tiga macam bentuk dasar dari deposito berjangka dan deposito tabungan, yaitu : 1. Deposito tabungan dan buku kas (pas-book) Merupakan jenis deposito yang paling dikenal diantara berbagai macam rekening simpanan dan tidak ada jatuh waktu khusus untuk deposito tersebut, serta dalam prakteknya dana-dana yang didepositokan dalam rekening-rekening tersebut dapat ditambahkan dan ditarik kembali pada waktu yang sesuai bagi depositonya. Deposito-deposito tabungan kekhasnya, yakni membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada deposito-deposito berjangka. 2. Sertifikat deposito berjangka Merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya $1000, $5000 dan $100.000. Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sertifikat deposito sebagai simpanan berjangka atas pembawa atau unjuk dengan izin otoritas moneter dan dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga. Dalam kaitan ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000, setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.
Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan kebutuhan bank bersangkutan atas dana yang diinginkan untuk ditarik dari masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat deposito tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: • Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh bank. • Terikat pada suatu jangka waktu tertentu. •
Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat deposito.
•
Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungjawabkan seluruh harta kekayaannya.
•
Dikeluarkan atas unjuk.
•
Dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan hanya dengan cara penyerahan.
•
Pengeluaran sertifikat deposito sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di negara yang bersangkutan.
•
Bebas pajak atas bunga, deviden dan royalty.
•
Dapat dijadikan jaminan atas kredit.
•
Menjadi kadaluarsa setelah 30 tahun sejak tanggal jangka waktunya.
Selain itu dikenal pula istilah sertifikat deposito yang dirundingkan dan sertifikat deposito yang tak dirundingkan. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa sertifikat deposito yang dapat dirundingkan dapat dijual sebelum jatuh temponya oleh pembeli deposito asli (perdana), sedangkan pada sertifikat deposito yang tidak dapat dirundingkan, hanya pembeli asli yang merupakan satu-satunya orang yang dapat menguangkannya. 3. Deposito-deposito berjangka, rekening terbuka. Kata terbuka dalam istilah rekening terbuka berarti para deposan dapat mengembangkan jumlah barang pada deposito-deposito sesuka hatinya. Dalam arti bahwa jumlah tidak ditentukan oleh Bank. Namun pengembangannya sesuai dengan prinsip deposito, tidak bisa ditarik sebelum waktunya. Deposito berjangka ini dikeluarkan atas nama. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa deposito-deposito berjangka ini dikeluarkan dalam berbagai macam oleh bank. Beberapa jenis lain diantaranya adalah : • Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak disukai oleh para nasabah. • Deposit Automatic Roll-Over. Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang deposan menganggur tanpa uang bunga, tetapi tidak demikian halnya dengan deposit automatic roll over secara otomatis diperhitungkan
dengan bunganya demikian juga dengan deposito yang habis waktunya dan deposan tertunda menarik uang depositonya yang sudah jatuh tempo. Daftar Pustaka: Simorangkir, O. P, Drs , Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan, Aksara Persada Indonesia, Jakarta, 1986. Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998, Tentang Perbankan, Sekretariat Kabinet RI, Jakarta, 1998. Suyatmo, Thomas, Drs, dkk, Kelembagaan Perbankan, Gramedia Jakarta, 1989 http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-danperkembangan.html#ixzz2gLbfsFCg Follow us: @kajianpustaka on Twitter | KajianPustaka on Facebook
Pengertian dan Jenis Deposito
Pengertian Deposito Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan Bank. Deposito menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan baik. Deposito Mudharabah adalah simpanan masyarakat di Bank syari’ah yang pengambilannya sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh Bank syari’ah. Deposito Mudharabah adalah bentuk simpanan oleh nasabah kepada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian, jenis penyimpanan ini. Kepada penyimpan dana diberikan hak untuk memperoleh laba Bank sesuai dengan prosentase yang diperjanjikan, yang dihitung sesuai dengan peranan dananya dalam pembentukan laba Bank. Deposito Mudharabah adalah merupakan investasinya melalui simpanan pihak ketiga (perseorangan atau badan hukum) yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo) dengan mendapat bagi hasil. Deposito investasi Mudharabah adalah dana yang disimpan nasabah hanya bisa ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan, dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama. Jenis-jenis deposito Untuk mencairkan deposito yang dimiliki deposan dapat menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito, dalam prakteknya terdapat paling tiga jenis deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call. Masing-masing jenis deposito memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan khususnya deposito berjangka diterbitkan pula alam mata uang asing. Berikut ini jenis-jenis simpanan deposito yang ada di Indonesia saat ini : 1. Deposito berjangka Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya berfariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga, artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama perorangan atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing, biasanya diterbitkan oleh Bank devisa. Perhitungan, penerbitan umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat, seperti US dollar, Yen Jepang, DM Jerman atau mata uang yang kuat lainnya.
2. Sertifikat deposito Sama seperti halnya deposito berjangka sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat dipejual-belikan atau dipindah-tangankan kepada pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka baik tunai disamping setiap bulan atau jatuh tempo. Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat. Sehingga, nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah yang diinginkan. 3. Deposito on Call Deposito on Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah uang dalam jumlah uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan. Penerbitan deposito on Call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas nama. Pencarian bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Namun, sebelumnya sudah memberitahukan Bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan DOC-nya. Besarnya bunga DOC biasanya dihitung perbulan dan untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak Bank.
Pengertian Dan Jenis Deposito Pengertian dan jenis deposito yang ditawarkan lembaga pengelola uang seperti bank ini memiliki pola acuan yang relatif sama di setiap bank-bank yang beredar. Kegiatan menabung saat ini sudah menjadi kebutuhan setiap orang baik untuk menyimpan uang secara aman atau sebagai tabungan yang dipergunakan untuk masa depan, karena itulah jenis-jenis produk tabungan ini banyak dikeluarkan oleh bank-bank dalam negeri atau swasta. Salan satu pilihan produknya adalah deposito, seperti apakah jenis tabungan deposito ini? selengkapnya kami ulas pada artikel ini.
Pengertian Deposito Seperti berbagai produk perbankan yang banyak kita temui ini sudah sejak lama diketahui namun, memang baru pada dekade pertengahan 90an masuk ke Indonesia seperti mengenal deposito yang banyak dilakukan. Pengertian deposito secara harfiahnya adalah salah satu bentuk sistem penyimpanan uang yang dilakukan pada jasa pengelola keuangan misalnya bank, namun penarikan uangnya hanya bisa dilakukan pada periode tertentu sesuai perjanjian awal kedua belah pihak yaitu bank dan nasabah. Seperti yang tercamtum pada perundangan-perundangan Indonesia No. 10 tahun 1998 yang mengatur tentang perbankan ini memuat juga pengertian deposito yang berbunyi “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Sebenarnya deposito merupakan perkembangan dari jenis tabungan biasa yang terdapat perbedaan pada jangka waktu penarikannya. Selain itu, dalam jangka waktu tersebut, nunga yang dihasilkan pada deposito tersebut bisa bertambah karena uang deposito ini umunya digunakan pihak bank untuk dikelola. Hal tersebut yang membuat tabungan deposito ini sangat menggiurkan. Hasil bunga deposito ini bisa diambil oleh nasabah atau didepositokan kembali untuk jangka waktu selanjutnya. Deposito ini kerap kali digunakan untuk investasi sebagai cara mengelola keuangan yang tidak hanya berguna sebagai tabungan namun, juga membuahkan hasil.
Jenis-jenis Deposito Ada berbagai jenis deposito yang ditawarkan dengan menyesuaikan dengan cara mengelola gaji bagi karyawan yang banyak dilakukan misalnya. Jenis deposito bisa saja berbeda dinerbagai negara, namun di Indonesia sendiri terdapat penggolongan jenis deposito seperti berikut ini : •
Deposito Berjangka
Merupakan salah satu jenis deposito yang banyak diikuti orang Indonesia. Depositi ini diterbitkan dengan jenis waktu yang berjangka sesuai dengan periode tertentu. Jangka waktunya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga, artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama
perorangan atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Deposito berjangka bisa diterbitkan berupa valuta asing yang kuat seperti dollar Amerika. •
Deposito Sertifikat
Seperti jenis deposito berjangka namun, diterbitkannya dalam bentuk sertifikat yang kemudian bisa dipindahtangankan atau diperjual belikan. penerbitan nilai sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat. Sehingga, nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah yang diinginkan. •
Deposito On Call
Deposito On Call atau dikenal DOC ini biasanya dilakukan nasabah dengan jumlah depoaito besar yang sementara waktu tidak digunakan. Baisanya waktu penerbitannya sekitar 7 hari sampai satu bulan dengan basaranya bunga yang sudah ditentukan oleh kedua pihak yaitu bank dan nasabah. Jika anda akan mengikuti tabungan deposito ini, carilah informasi selengkapnya mengenai deposito ini yang disesuaikan dengan kemampuan anda.
Kelebihan Dan Kekurangan Deposito Perbankkan pratama1989 / Juni 4, 2012
Berikut adalah kelebihan dari deposito: 1. Pemberian bunga atau bagi hasil biasanya lebih besar dibanding tabungan. Jadi, pada deposito, pertumbuhan dana Anda menjadi lebih cepat. 2. Jika Anda ingin mengambil pinjaman atau kredit di bank tersebut, deposito Anda bisa dijadikan jaminan.
Deposito juga memiliki kekurangan, yaitu: 1. Deposito adalah menabung dengan jangka waktu. Dengan begitu, dana Anda akan ‘dikunci’ atau hanya bisa diambil ketika jatuh tempo saja. Ada jangka waktu bulanan, enam bulanan, dan tahunan. Jadi, kalau Anda akan mengambil deposito sebelum jatuh tempo, akan dikenakan biaya administrasi dan biaya penalti yang besarnya masing-masing bank tentu berbeda. 2. Adanya pengenaan pajak 20 persen final dari bunga atau bagi hasilnya.
Macam-Macam Jenis Investasi Beserta Kelebihan Dan Kelemahannya
1.Tabungan di bank a.Kelebihan -Nilai nominal yang ditabungkan tidak akan berkurang nilainya -Mudah diambil setiap saat -Pemerintah menjamin tabungan hingga 2 milyar b.Kelemahan -Walaupun aman,produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah -Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung tergerus biaya administrasi perbankan 2.Deposito a.Kelebihan -Jumlah nominal yang didepositokan dijamin tidak akan berkurang -Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari tabungan di bank b.Kelemahan -Likuiditas lebih rendah ketimbang tabungan -Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa terkena denda yang dikenal dengan istilah "penalti" 3.Saham a.Kelebihan -Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi,diatas produk tabungan dan deposito -Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang disebut dengan "Dividen" berdasarkan jumlah kepemilikan saham -Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan "Capital Gain",yakni keuntungan dari selisih harga beli saham dan harga jualnya b.Kelemahan -Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi
-Tidak mendapatkan dividen karena perusahaan mengalami defisit anggaran ataupun karena perusahaan bangkrut -Adanya penghentian transaksi untuk perusahaan tertentu membuat pemegang saham tersebut tidak bisa melakukan jual beli saham 4.Reksadana a.Kelebihan -Pemodal kecil bisa melakukan diversifikasi modal sehingga bisa memperkecil resiko kerugian -Memudahkan pemodal yang tidak memiliki keahlian atau keuntungan untuk berinvestasi dipasar modal -Pemodal dibantu Manajer Investasi sehingga pemodal bisa menghemat waktu b.Kelemahan -Resiko berkurangnya unit penyertaan (bukti kepesertaan dalam reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif) jika harga efek (saham,obligasi,dan surat berharga lain) turun -Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika banyak pemodal serentak melakukan penjualan kembali -Resiko wanprestasi jika perusahaan asuransi reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan reksadana 5.Obligasi a.Kelebihan -Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar obligasi -Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang obligasi -Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan terjadinya inflasi -Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen aktiva lain b.Kelemahan
-Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif,apabila harga obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan sebaliknya -Tingkat likuiditas obligasi rendah,hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,khususnya apabila harga obligasi menurun -Resiko penarikan,apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan obligasi,perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi -Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan,maka pemegang obligasi akan menderita kerugian 6.Emas Batangan a.Kelebihan -Harga emas cenderung stabil dan naik -Dimanapun akan dijual,nilai emas akan sama -Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram, sehingga pemodal kecil juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas b.Kelemahan -Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah untuk dicuri 7.Properti a.Kelebihan -Harga properti biasanya akan naik seiring inflasi b.Kelamahan -Properti sangat bergantung pada daya beli masyarakat -Pemodal membutuhkan dana besar untuk berinvestasi di properti 8.Barang Koleksi a.Kelebihan -Barang koleksi tak akan turun saat terjadi krisis ekonomi -Nilainya bergantung pada usia,semakin lama semakin mahal b.Kelemahan
-Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus -Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut,bukan karena manfaatnya 9.Valuta Asing a.Kelebihan -Modal yang dibutuhkan fleksibel,tergantung kekuatan finansial pemodal -Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk kesalah satu perusahaan pialang seperti pada investasi saham -Jika dibutuhkan mendesak,valuta asing bisa dicairkan sewaktuwaktu,antara lain melalui "Money Changer" b.Kelemahan -Resiko membeli mata uang asing sangat besar,ini karena diindonesia mata uang asing sangat fluktuatif nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah 10.Asuransi Unit Link a.Kelebihan -Pemodal bisa menikmati produk asuransi sekaligus berinvestasi pada reksadana -unit link akan membantu awam yang umumnya khawatir dengan investasi di reksadana tetapi ingin mengembangkan modal -Aplikasi relatif mudah karena umumnya agen asuransi bisa mendatangi langsung calon pengguna asuransi unit link -Memudahkan pemodal kecil karena proses investasi asuransi unit link dilakukan bertahap b.Kelemahan -Hasil pengembangan investasi bisa terbatas,pemodal tidak bisa memantau kinerja manajer investasi karena hubungan pemodal dengan manajer investasi dilakukan lewat perantaraan perusahaan asuransi -Pada asuransi unit link,investasi didesain untuk jangka panjang sehingga bila diambil sebelum waktu yang ditentukan potensial merugi,pihak asuransi juga perlu membayar biaya-biaya tertentu
berhubungan dengan pengelolaan uang dana oleh manajer investasi,sehingga mengurangi keuntungan pemodal 11.Dana Pensiun Lembaga Keuangan a,Kelebihan -Tabungan untuk hari tua,pemodal bisa menikmati manfaat saat hari tua -Besarnya iuran bisa ditentukan (pada program dana pensiun iuran pasti) b.Kelemahan -Pemodal bisa saja menanggung kerugian investasi jika mengambil program iuran pasti -Dana yang diterima saat jatuh tempo bisa saja tergerus inflasi 12.Jati/Tanaman keras lain a.Kelebihan -Dana investasi terlindung dari inflasi dan gejolak nilai tukar rupiah dan mata uang asing karena kayu jati dan produk olahannya merupakan komoditas internasional yang tidak bisa dilepaskan dari harga yang berlaku di pasaran internasional -Kebutuhan akan kayu jati meningkat,sehingga harga jual kayu jati tetap menjanjikan keuntungan -Tanaman jati juga bisa diwariskan b.Kelemahan -Tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu -Pemodal perlu memantau pemeliharaan