Luthfi, Pengembangan Website Multi-Screen dan Analisis Perbandingan User Behaviournya 283
Pengembangan Website Multi-Screen dan Analisis Perbandingan User Behaviournya Idris Luthfi1, Silmi Fauziati2, Eko Nugroho3 Program Studi Chief Information Officer, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM, Sleman 55281 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Masuk: 5 Mei 2016; Direvisi: 23 Mei 2016; Diterima: 23 Mei 2016
Abstract. The wide availability of affordable smartphone and tablet in the market leads to the increase of internet access using mobile devices. Some users have started to leave desktop devices and are now using mobile devices. Some decide to use mobile device, some are still using desktop device, while some others are using both. This study aims to analyze the differences in the users’ behaviours when visiting a website in a desktop and mobile version. The aspects of the user behaviour studied are page view/visit, time on site, bounce rate, and registration ratio. The data are taken and saved by Google Analytics and database website which are analyzed by using descriptive statistic and ANOVA. The result shows that the desktop version has high value in those previously mentioned aspects compared to the mobile version. Keywords: User Behaviour, desktop, mobile, analytics. Abstrak. Membanjirnya smartphone dan tablet di pasaran dengan harga terjangkau, mendorong naiknya pengaksesan internet menggunakan mobile device. Sebagian user telah berpindah dari pengguna desktop device menjadi pengguna mobile device. Sebagian masih tetap menggunakan desktop device, dan sebagian lagi menggunakan keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan website multi-screen dan menganalisis perbedaan user behaviour ketika mengunjungi website versi desktop dan versi mobile. Adapun user behaviour yang diteliti adalah: pageview/visit (banyaknya halaman yang dibuka user tiap berkunjung), time on site (durasi kunjungan user), bounce rate (rasio user yang hanya membuka satu halaman kemudian meninggalkan website), dan registration ratio (rasio user yang bersedia mendaftar). Data diambil dan disimpan oleh Google Analytic dan database internal website, yang kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan ANOVA. Hasilnya menunjukkan bahwa semua jenis user behaviour website versi desktop dan versi mobile yang diteliti mempunyai perbedaan yang signifikan. Kata Kunci: User behaviour, desktop, mobile, analytics. 1. Pendahuluan Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang, dan 65% diantaranya telah terkoneksi melalui ponsel. Pada tahun 2014 pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 88 juta orang, dan 85% diantaranya telah terkoneksi melalui ponsel. Tidak hanya pengguna internet saja yang tumbuh, melainkan penggunaan mobile device juga tumbuh signifikan (PUSKAKOM, 2014: 22). Beredarnya smartphone dalam jumlah banyak dengan harga terjangkau menimbulkan fenomena kenaikan pengunjung website yang mengakses internet melalui smartphone atau mobile (Puspitasari & Ishii, 2016: 473). Penggunaan mobile device tumbuh dengan cepat, dan pendekatan yang berbeda harus digunakan untuk meningkatkan user experience pada mobile device (Roudaki, dkk., 2015). Di masa depan, diperkirakan penggunaan mobile device akan melebihi penggunaan desktop device secara jumlah (Hung & ChanLin, 2015: 260). Saat ini user telah siap mengakses internet menggunakan gadget dengan berbagai ukuran layar (multi-screen), dan ini merupakan suatu peluang baru yang besar potensinya.
284 Jurnal Buana Informatika, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2016: 283-292
Untuk merancang sebuah aplikasi mobile yang sukses, estetika visual yang menarik dari desain user interface merupakan pintu gerbang pertama untuk menarik pengguna untuk menggunakannya. Peningkatan fungsi dan user experience akan menambah keberhasilan aplikasi tersebut (Wong, dkk., 2012: 702). Jika dilihat dari sisi software dan hardware, desktop dan mobile device memiliki beberapa perbedaan karakteristik. Selain itu, psikologi penggunanya pun berbeda ketika menggunakan desktop maupun mobile device (PUSKAKOM, 2014: 32). Namun, belum diketahui perbedaan user behaviour ketika mengakses website versi desktop dan website versi mobile. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui user behaviour pada pengguna desktop device dan mobile device ketika mengakses website. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah website layanan yang beralamat di http://www.distrodoc.com/ yang menyediakan versi desktop dan versi mobile. Website ini merupakan website layanan untuk mengunggah dan mengunduh dokumen secara gratis, dan telah aktif sejak Agustus 2014. Alasan dipilihnya website ini sebagai bahan penelitian adalah karena website ini memiliki konten yang topiknya umum/beragam, dan memiliki pengunjung yang beragam, mulai dari umur, jenis kelamin, lokasi, gadget yang digunakan, dll. Dengan variasi pengunjung yang beragam, maka penelitian ini memiliki sampel data yang bervariasi, dan diharapkan penelitian ini menghasilkan data/kesimpulan yang dapat mewakili websitewebsite lain secara general. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis user behaviour berdasarkan jenis device yang digunakan oleh user, yaitu desktop device dan mobile device, dan bukan pada data profil pengguna berupa: umur, jenis kelamin, lokasi, dll. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang user behaviour dan perbandingan pengaksesan website menggunakan desktop dan mobile device telah berkembang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetio & Hatammimi (2013), salah satu indikator user behaviour yaitu time on site. Perbedaan time on site dianalisis berdasarkan traffic source (referensi kunjungan). Penelitian dilakukan selama lima tahun (Januari 2008-Desember 2012) dengan menggunakan sampel data yang dikumpulkan Google Analytics, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan ANOVA. Pada penelitian ini, dijabarkan tentang perbedaan time on site (durasi kunjungan) yang signifikan antara user yang berasal dari pencarian langsung (direct), pengunjung traffic, dan pengunjung referral (rujukan). Obyek penelitiannya adalah website penyedia layanan Kursus-online.com. Hasilnya menunjukkan bahwa user yang berasal dari direct visit menempati sebagai user terlama pengakses website Kursus-online.com, disusul pengunjung yang berasal dari search engine, dan time on site user tersingkat berasal dari refferal site. Penelitian dilakukan tanpa memilah user yang menggunakan device desktop maupun mobile. Pemilahan dilakukan pada tiga traffic source, bukan pada versi tampilannya. Penelitian yang dilakukan oleh Hancock (2008) berfokus pada kompleksitas dalam mengembangkan web content untuk mobile devices, dimana website didesain menggunakan responsive design. Menurut hasil penelitian ini, secara garis besar terdapat beberapa perbedaan software dan hardware yang mendasar antara desktop devices dan mobile devices, yaitu: limitasi fungsi pada mobile devices, ukuran layar, teknologi input, dan juga adanya interrupt pada mobile devices. Nylander (2009) melakukan penelitian yang membahas perilaku online user. Perilaku difokuskan pada perilaku fisik user dalam menggunakan gadget dan psikologi yang dirasakan user. Subyek penelitian ini adalah remaja di sebuah sekolahan, dengan menerapkan metode wawacara melalui telepon. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa meskipun smartphone termasuk mobile device, user tidak selalu menggunakannya ketika mereka pada posisi “bergerak”, misalkan pada saat di jalan dan saat menggunakan transportasi umum. Banyak user menggunakan mobile device lebih pada saat mereka “tidak bergerak”, misalkan pada saat di dalam kelas, meja makan, sofa, dan lain-lain. Secara psikologi, user lebih memilih menggunakan mobile device dibandingkan desktop, sebab mobile device dapat memenuhi kebutuhan user yang bersifat instan dan sesaat, karena mobile device bersifat “Always ON”.
Luthfi, Pengembangan Website Multi-Screen dan Analisis Perbandingan User Behaviournya 285
Penelitian Johnson & Seeling (2013) membahas tentang perbandingan website versi desktop dan versi mobile. Adapun hal yang dibandingkan adalah karakteristik, tren, dan pengaruhnya di masa depan. Obyek penelitian ini adalah website httparchive.org. Penelitian dilaksanakan selama lebih dari dua tahun untuk membandingkan karakteristik halaman website dengan mengamatinya dari sisi klien desktop dan mobile. Karakteristik yang diteliti meliputi banyaknya requested object, size, relationships, serta sistem object caching pada halaman website. Hasilnya menunjukkan bahwa versi desktop memiliki jumlah file, total file size, dan rata-rata file size lebih besar bila dibandingkan versi mobile. 3. Landasan Teori 3.1. Google Analytics Google analytics merupakan tool yang disediakan oleh Google untuk mengukur kinerja (performance) sebuah website, dengan menampilkan berbagai laporan statistik suatu website dengan menyediakan data time series (Plaza, 2011: 477). Google analytics menyediakan lebih dari 200 jenis laporan data terkait dengan performa website. Proses pengolahan data pada Google Analytics melalui empat tahapan, yaitu collection, configuration, processing, dan reporting. Gambar 1 menjelaskan tentang bagian dari masing-masing tahapan proses pengolahan data. Pada tahapan collection, Google Analytics mengumpulkan data userinteraction melalui script yang tertanam pada website/aplikasi. Pada proses configuration, administrator website diberi keleluasaan untuk mengatur fungsi layanan yang disediakan Google Analytics. Selanjutnya pada tahapan processing, terjadi proses pengolahan data sesuai pengaturan dari administrator website, kemudian data itu dilaporkan pada tahapan reporting.
Gambar 1. Proses Pengolahan Data pada Google Analytics
3.2. Analisis User Behaviour Analisis user behaviour merupakan pelacakan, pengumpulan, dan penghitungan data user dan aktifitasnya menggunakan sistem monitoring (Rouse, 2015). Google Analytics merupakan sistem monitoring yang bisa digunakan untuk menganalisa user behaviour pada website. Pada penelitian ini terdapat tiga user behaviour yang dimonitoring menggunakan Google Analytics, yaitu: (1) pageview/visit. (2) time on site. (3) bounce rate. Pageview merupakan halaman yang sedang dimuat (atau dimuat ulang) di browser. Pageview merupakan salah satu indikator tingkat kenyamanan user atas konten yang disuguhkan. Kenyamanan user berbanding lurus dengan nilai pageview. Pageview/visit merupakan banyaknya halaman yang dibuka user dalam satu kunjungan. Time on site merupakan lama waktu yang dibutuhkan user ketika mengunjungi suatu website. Keberhasilan
286 Jurnal Buana Informatika, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2016: 283-292
engagement user bisa diketahui dari tingkat kenyamanan user, dan tingkat kenyamanan ini ditunjukkan oleh seberapa lama user mengakses website tersebut. Kenyamanan/time on site sangat penting untuk online marketer, karena semakin lama user mengakses website, semakin tinggi kemungkinan peluang pemesanan atau pembelian (Prasetio & Hatammimi, 2013: 45). Bounce rate merupakan persentase user yang hanya membuka satu halaman, tanpa berinteraksi dengan halaman yang lain dan kemudian meninggalkan website. 3.3. Registration Ratio Registration ratio merupakan perbandingan antara jumlah user yang bersedia untuk mendaftar dibanding dengan jumlah user yang mengunjungi website. Proses registration bisa melalui pengisian form secara manual maupun pengisian form menggunakan aplikasi. Data registration ratio tidak disimpan dalam oleh Google Analytics, melainkan disimpan di database masing-masing website. 3.4. Multi-Screen Website Multi-Screen website merupakan website yang mempunyai user experience yang bagus ketika diakses menggunakan berbagai jenis layar. Dari sudut pandang user pengguna mobile device, mereka merupakan user yang terbiasa multitasking. Mereka menggunakan smartphone sambil melakukan hal lain, seperti belanja, menunggu datangnya kereta, dan lain-lain, sehingga pengguna smartphone lebih memilih untuk melakukan tindakan sederhana dan intuitif, dan berharap untuk menemukan informasi yang menarik dengan cepat. Dapat disimpulkan bahwa desain halaman yang sederhana dan mudah dipahami adalah hal yang wajib (Yu & Kong, 2016: 439). Ada tiga jenis teknologi untuk membangun website multi-screen, yaitu: (1) Responsive design. (2) Dynamic serving. (3) Fully separate. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang dijadikan pertimbangan utama dalam penentuan metode yang akan dipakai adalah faktor kebutuhan user. Faktor lain yang sebaiknya menjadi pertimbangan adalah faktor kepentingan marketing, bisnis, dan kepentingan teknis. 3.5. Perbedaan Desktop dan Mobile Device Dari sisi hardware dan software, desktop device dan mobile device mempunyai beberapa perbedaan yang nyata. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa netbook dan notebook termasuk kategori desktop, sedangkan tablet dan smartphone termasuk kategori mobile. Tabel 1. Perbedaan Software dan Hardware pada Desktop dan Mobile Device (PUSKAKOM, 2014) No. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Pembeda Mobilitas Ukuran Layar Input Interrupt Instruction Hover Harga Disk Space Avalaibility GPS
Desktop Fixed/tetap Lebih besar Lebih kompleks Hampir tidak ada Click & Drag Ya Lebih mahal Lebih besar Sometime ON Tidak ada
Mobile Mobile/portable Lebih kecil Lebih simple Ada Tap Tidak Lebih murah Lebih kecil Always ON Ada
3.6. Perbedaan Psikologi Pengguna Desktop dan Mobile Device Dari survei yang dilakukan PUSKAKOM APJII pada tahun 2014, disimpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan psikologi antara pengguna desktop device dan pengguna mobile device. Tabel 2 memaparkan tentang perbandingan psikologi antara pengguna desktop device dan mobile device.
Luthfi, Pengembangan Website Multi-Screen dan Analisis Perbandingan User Behaviournya 287
Tabel 2. Perbedaan Psikologi Pengguna Desktop dan Mobile (PUSKAKOM, 2014: 32) No. 1.
2. 3. 4. 5.
Desktop User lebih memilih mengakses internet dengan komputer desktop daripada device kecil seperti smartphone atau tablet. User lebih nyaman untuk mengakses internet di rumah. Akses internet dengan kabel lebih terjamin daripada tanpa kabel. User lebih suka mengakses internet di tempat yang sama, tidak berpindah pindah. User menggunakan internet pada jam-jam tertentu.
Mobile Ketika menunggu sesuatu, User ingin mengisi waktu dengan mengakses internet. User merasa tenang jika bisa mengakses internet kapanpun dan di manapun. User merasa nyaman mengakses internet di tempat umum seperti di kafe, mall, taman, atau transportasi umum. User senang menghabiskan waktu di perjalanan sambil mengakses internet. User merasa tidak bisa terpisah dari internet.
4. Metodologi Penelitian 4.1. Jalannya Penelitian Penelitian ini mengembangkan website Distrodoc.com, mengambil data, dan kemudian menganalisis user behaviour pada website tersebut. Proses penelitian ini dilakukan melalui lima tahapan, yaitu: (1) Studi literatur; (2) Pengembangan sistem; (3) Pengambilan data; (4) Analisis data; dan (5) Pengambilan kesimpulan. Proses pengembangan sistem mengacu pada tahapan System Development Life Cycle (SDLC) dengan waterfall model yang berfungsi untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Penggunaan SDLC yang memadai akan menghasilkan sistem informasi yang berkualitas. Penggunaan SDLC akan lebih optimal jika dilengkapi dengan berbagai teknik pengembangan sistem lainnya (Mulyani, 2007: 8). Pada tahapan pengembangan sistem, terdapat enam proses di dalamnya, yaitu: (1) Analisis sistem. (2) Analisis kebutuhan. (3) Perancangan. (4) Implementasi. (5) Pengujian. (6) Maintenance. 4.2. Pengumpulan Data dan Analisis Data diperolah dari Google Analytics dengan memasang kode tracker pada template versi desktop dan mobile. Data berasal dari website versi desktop dan mobile. Metode yang digunakan adalah analisis varian, dan perbedaan data dibandingkan menggunakan analisis one way, dengan metode statistik ANOVA. 5. Hasil Pengembangan Sistem 5.1. User Interface Setelah dilakukan analisis dan perancangan, maka dilakukan implementasi yang diterapkan pada user interface. Prinsip dari implementasi user interface ini adalah tercapainya dua hal penting, yaitu perihal penampilan dan fungsi yang sesuai kebutuhan. Template Distrodoc.com didesain untuk berbagai jenis layar (multi-screen). Pada penelitian ini jenis layar dibagi ke dalam dua jenis, yaitu desktop screen dan mobile screen. User interface website Distrodoc.com versi desktop dan mobile ditunjukkan pada Gambar 2. Secara garis besar, metodologi pengembangan website versi desktop dan mobile adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada pengembangan template versi mobile, yang dibuat lebih sederhana, agar lebih efisien dan mudah untuk dipahami. Teknologi multi-screen yang digunakan dalam website Distrodoc.com adalah dynamic serving, dimana peneliti membuat dua jenis template yang berbeda untuk versi desktop dan versi mobile. Hal ini dilakukan karena jika hanya menyediakan versi desktop saja, maka versi desktop ini akan terlihat sangat kecil, dan tidak nyaman ketika diakses menggunakan mobile device (Lobaziewicz, 2015: 1130). Pada versi mobile, melihat terbatasnya ukuran layar, icon dan symbol sangat penting fungsinya untuk mempermudah memahami menu atau fitur yang disediakan (Lalji & Good, 2008: 576). Selain itu, penggunaan virtual keyboard pada versi mobile dibuat seminimal mungkin, karena munculnya virtual keyboard pada mobile device akan mempersempit ukuran website yang tampil di layar mobile device (Barros, dkk., 2014: 376).
288 Jurnal Buana Informatika, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2016: 283-292
Gambar 2 (a). User Interface Website Distrodoc.com Versi Desktop
Gambar 2 (b). User Interface Website Distrodoc.com Versi Mobile
Luthfi, Pengembangan Website Multi-Screen dan Analisis Perbandingan User Behaviournya 289
5.2. Pengujian Sistem Pada tahap ini peneliti melakukan pengujian atau testing terhadap website Distrodoc.com yang telah dikembangkan. Dilakukan pengujian fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh admin, member, dan user dengan metode blackbox testing. Hasil dari pengujian tersebut ditampilkan pada Tabel 3. Hasil pengujian website Distrodoc.com versi desktop dan mobile pada Tabel 3, menunjukkan bahwa semua fungsi yang ada pada website Distrodoc.com telah berjalan sesuai dengan rencana. Tabel 3. Fungsi-Fungsi pada Distrodoc.com yang Diuji No
Fungsi
1
Register
2
Log in/Log Out
3 4 5 6 7 8
Forgot Password Upload document Download document Edit document Delete document Set status document
9
Send message
10
Read message
11
Delete message
11
Following
13
Unfollowing
14
Comment
15
Search
Skenario Pengujian Mengosongi salah satu dari input text pada form Mengisi username ataupun password yang tidak sesuai Memasukkan alamat email yang salah Mengupload dokumen dengan size yang besar. Mendownload dokumen yang sudah diupload tanpa mendaftar. Memasukkan input text dengan berbagai karakter huruf, angka, dan tanda. Menghapus dokumen yang telah diupload.
Hasil Pendaftaran ditolak. Login ditolak. Sistem akan memberitahukan bahwa email tersebut tidak ada dalam database Distrodoc.com Upload dokumen ditolak, karena melebihi size yang ditentukan. Tidak diijinkan untuk mendownload dokumen. Berhasil dan tidak error. Berhasil dan tidak error.
Memilih salah satu satus public/private
Berhasil dan tidak error.
Mengosongi salah satu input text title/message Proses membaca pesan dari member lain Menghapus message yang ada pada kotak masuk Melakukan aktifitas follow kepada member lain. Melakukan aktifitas unfollow kepada member lain. Mengisi form komentar dengan berbagai karakter huruf, angka, dan tanda. Memasukkan input text search dengan berbagai karakter huruf, angka, dan tanda.
Gagal mengirim message, dan ada peringatan untuk mengisi input text yang kosong. Berhasil dan tidak error. Berhasil dan tidak error. Berhasil dan tidak error. Berhasil dan tidak error. Berhasil dan tidak error. Hasil pencarian tetap memunculkan dokumen yang terkait dengan keyword.
5.3. Analisis Data User Behaviour 5.3.1. Grafik Data User Behaviour Data user behavior disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 3, dimana datanya diambil dari Google Analytics dengan rentang waktu 31 hari. Berdasarkan data, didapat jumlah total pengunjung sebanyak 146.237 user. Sebanyak 92.675 user mengakses menggunakan desktop device dan 53.562 user menggunakan mobile device. Hal ini menunjukkan bahwa 63,37% user Distrodoc.com merupakan pengguna desktop device dan 36,62% diantaranya merupakan pengguna mobile device. 5.3.2. Analisis Data User Behaviour Menggunakan ANOVA Data yang dihasilkan oleh Google Analytics diolah untuk dicari signifikansi perbedaannya menggunakan metode one way ANOVA (Analysis of Variance) dan menggunakan tool software SPSS. Hal ini dikarenakan data yang diolah terdiri dari satu variabel terikat dan satu variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pageview/visit, time on site, bounce rate, dan registration ratio, sedangkan variabel bebasnya adalah variabel desktop dan mobile.
290 Jurnal Buana Informatika, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2016: 283-292
(a)
(b)
(c) (d) Gambar 3. Grafik Data User Behaviour Distrodoc.com, Ket.: (a) Pageview/Visit; (b) Time on Site; (c) Bounce Rate; (d) Registration Ratio
Jumlah data masing-masing independent variable adalah 31, dengan nilai rata-rata ditampilkan dalam Tabel 4. Jika menggunakan probabilitas 0,05 atau 5%, dengan kondisi df1 bernilai 1 dan df2 bernilai 60, maka nilai Ftabel adalah 4,00. Dan jika nilai Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa antar independent variable memiliki perbedaan yang signifikan. Dari semua data yang ada, dapat diketahui bahwa keempat pasang independent variable pada Tabel 5 menunjukkan perbedaan yang signifikan. Berdasarkan data pada Tabel 4, rata-rata pageview/visit, time on site, dan registration ratio pada website versi desktop menunjukkan nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan website versi mobile. Hal ini mengindikasikan bahwa pengelola website perlu membenahi desain/fitur pada versi mobile, karena pada prinsipnya user berkeinginan untuk menemukan konten dan user experience yang sama ketika mengakses menggunakan mobile device. Selain itu, di masa depan diperkirakan penggunaan mobile device akan mengoverlap penggunaan desktop device secara jumlah (Nylander, 2009: 2). Tabel 4. Rata-Rata Data User Behaviour Distrodoc.com (1 Oktober – 31 Oktober 2015) Pageview/visit Desktop Mobile 1.84 1.65
Time on site Desktop Mobile 116.30 detik 89.11 detik
Bounce rate Desktop Mobile 71.92 % 72.66%
Registration Ratio Desktop Mobile 5.83% 1.93%
Luthfi, Pengembangan Website Multi-Screen dan Analisis Perbandingan User Behaviournya 291
Tabel 5. Data User Behavior Menggunakan ANOVA Independent Variable Pageview/visit desktop Pageview/visit mobile Time on site desktop Time on site mobile Bounce rate desktop Bounce rate mobile Registration ratio desktop Registration ratio mobile
Std. Dev 0,094 0,045 11,43 7,15 1,48 1,39 0,98 0,48
Std. Error 0,017 0,008 2,05 1,29 0,26 0,24 0,17 0,08
Min 1,59 1,57 91,55 75,33 68,84 70,49 3,75 1,11
Max 2,02 1,74 144,9 107,4 76,47 75,58 8,05 3,12
F
Sig.
99,56
0,000
125,9
0,000
4,094
0,048
387,4
0,000
6. Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Website Distrodoc.com dikembangkan menggunakan metode waterfall yang meliputi: analisis sistem, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan maintenance. Teknologi multi-screen yang digunakan adalah dynamic serving. (2) Pageview/visit website versi desktop dan versi mobile memiliki perbedaan yang signifikan, dimana nilai pageview/visit website versi desktop lebih tinggi nilainya dibanding dengan versi mobile. (3) Time on site website versi desktop dan versi mobile memiliki perbedaan yang signifikan, dimana nilai time on site website versi desktop lebih tinggi nilainya dibanding dengan versi mobile. (4) Bounce rate website versi desktop dan versi mobile memiliki perbedaan yang signifikan, dimana nilai bounce rate website versi mobile lebih tinggi nilainya dibanding dengan versi desktop. (5) Registration ratio website versi desktop dan versi mobile memiliki perbedaan yang signifikan, dimana nilai registration ratio website versi desktop lebih tinggi nilainya dibanding dengan versi mobile. 6.2. Saran Saran yang diajukan dari hasil penelitian ini untuk peneliti berikutnya adalah: (1) Peneliti berikutnya bisa memperdalam penelitian ini dengan meneliti penyebab terjadinya perbedaan user behaviour yang signifikan antara pengguna desktop dan mobile device. (2) Untuk mendapatkan hasil analisis user behaviour yang lebih maksimal, peneliti dapat menggunakan analisis data secara eksplisit, yaitu melalui kuisioner kepada pengunjung website Distrodoc.com, sehingga hasil dari analisis user behaviour secara eksplisit dapat dibandingkan dengan hasil analisis user behaviour secara implisit yang telah didapatkan. Referensi Barros, A. C., Leitão, R., & Ribeiro, J. (2014). Design and Evaluation of A Mobile User Interface for Older Adults: Navigation, Interaction and Visual Design Recommendations. Procedia Computer Science, 27: 369-378. Hancock, R. (2008). The Complexities of Developing Accessible Web Content for Mobile Devices. Multimedia and E-Content Trends: 111-116). Hung, W. H., & ChanLin, L. J. (2015). Development of Mobile Web for the Library. ProcediaSocial and Behavioral Sciences, 197: 259-264. Johnson, T., & Seeling, P. (2014). Desktop and Mobile Web Page Comparison: Characteristics, Trends, and Implications. Communications Magazine, IEEE, 52 (9): 144-151. Lalji, Z., & Good, J. (2008). Designing New Technologies for Illiterate Populations: A Study in Mobile Phone Interface Design. Interacting with Computers, 20 (6): 574-586. Lobaziewicz, M. (2015). The Design of B2B System User Interface for Mobile Systems. Procedia Computer Science, 65: 1124-1133. Mulyani, Sri. (2007). Peranan Metode Pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) terhadap Kualitas Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, 3 (2). Nylander, S. (2009). Online Behaviour from Desktop and Mobile Devices are Connected, CHI, Boston, Amerika Serikat. Plaza, B. (2011). Google Analytics for Measuring Website Performance. Tourism Management, 32(3): 477-481.
292 Jurnal Buana Informatika, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2016: 283-292
Prasetio, A., & Hatammimi, J. (2013). The Potential Customer Duration/Visit Characteristic Based on Traffic Source in a Service Provider Web Site. Jurnal Aplikasi Manajemen, 11 (1). PUSKAKOM. (2014). Profil Pengguna Internet Indonesia 2014, (Online), (http://www.apjii.or.id/v2/read/article/apjii-at-media/777/apjii-penguna-internet-diindonesia-2014.html, diakses 11 April 2015). Puspitasari, L., & Ishii, K. (2016). Digital Divides and Mobile Internet in Indonesia: Impact of Smartphones. Telematics and Informatics, 33 (2): 472-483. Roudaki, A., Kong, J., & Yu, N. (2015). A Classification of Web Browsing on Mobile Devices. Journal of Visual Languages & Computing, 26: 82-98. Rouse, M. (2015). Definition: User Behavior Analytics (UBA), (Online), (http://searchsecurity.techtarget.com/definition/user-behavior-analytics-UBA, diakses 3 Maret 2015). Wong, C. Y., Khong, C. W., & Chu, K. (2012). Interface Design Practice and Education Towards Mobile Apps Development. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 51: 698-702. Yu, N., & Kong, J. (2016). User Experience with Web Browsing on Small Screens: Experimental Investigations of Mobile-page Interface Design and Homepage Design for News Websites. Information Sciences, 330: 427–443.