PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF POKOK BAHASAN “ALAT MUSIK GAMELAN” UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SEKOLAH DASAR KELAS V
JURNAL SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Zenith Wijaya NIM 0810524028
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DESEMBER 2015
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mengenal Alat Musik Gamelan untuk Pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah Dasar Development of Multimedia Interactive Learning Know Gamelan Musical Instruments for Java Language Learning Elementary School By: Zenith Wijaya, Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Email: Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia pembelajaran interaktif yang layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Jawa pokok bahasan mengenal alat musik gamelan untuk siswa SD kelas V. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian dan pengembangan, proses penelitian pengembangan ini mengadaptasi model penelitian pengembangan versi Borg & Gall.Subjek uji coba multimedia pembelajaran ini melalui tiga tahap yaitu uji coba lapangan awal dengan subjek 5 siswa, uji coba lapangan utama 10 siswa, dan uji pelaksanaan lapangan 28 siswa. Data-data diperoleh melalui metode observasi dan pengamatan langsung di sekolah, serta analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa multimedia pembelajaran ini setelah melalui uji ahli materi, uji ahli media, kualitas multimedia pembelajaran dikategorikan sangat baik dan pada hasil akhir uji coba lapangan multimedia pembelajaran ini juga dikategorikan sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran mengenal alat musik gamelan dinyatakan layak dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar. Kata kunci: multimedia pembelajaran interaktif, Bahasa Jawa, alat musik gamelan. Abstract This study aims to produce a decent multimedia interactive learning Java language used in teaching the subject to know gamelan musical instruments for elementary grade V. This research method is a method of research and development, process development research is to adapt the research model development version Borg & Gall.Subjek multimedia learning trials through three stages, the early field trials with the subject of five students, a major field test 10 students and 28 students' test field implementation. The data obtained through observation and direct observation in schools, as well as data analysis using quantitative descriptive analysis techniques. The results showed that after going through a multimedia learning materials experts test, test media experts, the quality of learning multimedia categorized very well and at the end of the field trial results of multimedia learning is also considered excellent. It can be concluded that the multimedia learning gamelan musical instruments know as feasible and can be used as a source of learning Keywords: multimedia interactive learning, Java language, gamelan musical instruments.
dimaksudkan untuk mencetak peserta didik
Pendahuluan Bahasa Jawa merupakan simbol-
menjadi pelaku seni atau seniman atau
simbol yang tercipta dan berkembang
musisi, pengkaji, peneliti, analis karya-
melalui kemampuan berpikir orang Jawa
karya musik gamelan, serta komponis.
dan proses interaksinya di masa lampau
Tetapi lebih diarahkan untuk mengenali,
hingga sekarang. Setiap informasi yang
menghargai, melatih kepekaan, merang-
dipertukarkan
Jawa
sang kreativitas, berkemampuan untuk
kemudian diolah di kepala masing-masing
menikmati musikalnya, serta dalam batas-
individu, diinterpretasikan dan terbentuk
batas tertentu mampu mengalaminya dan
suatu makna tertentu. Dalam pembelajaran
melestarikan
bahasa Jawa di Sekolah Dasar, proses
didalamnya.
melalui
bahasa
kebudayaan
yang
ada
pembelajaran yang berlangsung bertujuan
Berdasarkan hasil observasi yang
untuk menyadari, memahami, menguasai
peneliti lakukan pada tanggal 6 januari
dan
2014 di SD Perumnas Condongcatur
menerapkan
nilai-nilai
yang
khususnya di kelas V, peneliti mendapati
terkandung dalam bahasa Jawa. Kata gamelan di Indonesia lebih
bahwa sumber belajar yang digunakan
dimaknai sebagai seperangkat alat musik,
masih terbatas pada buku teks sebagai
bukan dalam pengertian sistem musiknya,
bahan acuan. Guru hanya menggunakan
gamelan selalu dicirikan sebagai alat
buku pelajaran dan jarang menggunakan
musik yang terbuat dari besi, kuningan,
media
atau perunggu dengan menggunakan laras
menyampaikan materi kepada siswanya.
(tangga nada) slendro dan pelog.
Selain itu, beberapa media yang terdapat
Secara merupakan
filosofis satu
gamelan Jawa
bagian
yang
tak
maupun
alat
peraga
dalam
dikelas juga hanya berupa media gambar yang
berbentuk
poster
dan
belum
terpisahkan dari kehidupan masyarakat
tersedianya media yang relevan dengan
Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat
pelajaran Bahasa Jawa khususnya pada
hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan
materi gamelan. Siswa belajar hanya
perkembangan religi yang dianutnya dan
berdasarkan teori yang ada, siswa belum
juga kesenian gamelan Jawa mempunyai
dikenalkan
fungsi estetika yang berkaitan dengan
mendengar bunyi-bunyi yang dihasilkan
nilai-nilai sosial, moral, spiritual dan
dari musik gamelan. Pendidik sangat
perkembangan
kesulitan
Dalam
religi
pendidikan
pendidikan
musik
yang
dianutnya.
secara
untuk
langsung
mengajarkan
ataupun
musik
formal,
tujuan
gamelan tersebut, dikarenakan tidak semua
gamelan
bukan
sekolahan mempunyai perangkat musik 1
gamelan yang harganya sangat mahal,
Pengertian
sehingga pembelajaran dikelas menjadi
Pembelajaran
Media
dan
Multimedia
Multimedia adalah suatu sarana
kurang bermakna. Pentingnya dikembangkan media
(media)
yang
didalamnya
terdapat
mengatasi
perpaduan (kombinasi) berbagai bentuk
sekolah
elemen informasi, seperti teks, graphics,
khususnya dalam menyediakan alat peraga
animasi, video, interaktif maupun suara
gamelan secara langsung, dan media yang
sebagai
dapat membuat siswa lebih antusias dalam
tujuannya yaitu menyampaikan informasi
proses pembelajaran dan dalam mengenal
atau sekedar memberikan hiburan bagi
berbagai macam gamelan. Pembelajaran
target audiensnya, kata multimedia sendiri
bahasa Jawa sangat diperlukan, mengingat
adalah gabungan dari kata „multi‟ yang
pentingnya pembelajaran bahasa Jawa di
berarti banyak dan „media‟ berarti bentuk
jenjang Sekolah Dasar yang merupakan
atau jenis sarana yang dipakai untuk
materi pokok sebagai bagian dari fungsi
menyampaikan
pengembangan diri peserta didik dalam
informasi.
kebudayaan
Tinjauan Karekteristik Siswa SD
pembelajaran
yang
bisa
keterbatasan-keterbatasan
Jawa,
oleh
karena
itu,
pendukung
untuk
mencapai
sesuatu,
misalnya:
mengembangkan
Siswa SD yang berada di tingkat V
multimedia pembelajaran dengan judul
rata-rata berusia antara 7 sampai 12 tahun,
“Pengembangan Multimedia Pembelajaran
pada usia ini menurut Piaget yang dikutip
Interaktif Pokok Bahasan Alat Musik
oleh Asri Budiningsih (2005:38-39) telah
Gamelan untuk Pembelajaran Bahasa Jawa
memasuki
SD Kelas V“.
dimana
penelitian
berusaha
Kedudukan
Multimedia
Interkaktif
Definisi selalu
teknologi
mengalami
pendidikan
anak-anak
sudah
konkrit, mampu
anak
telah
dapat
melakukan
pengklasifikasian, pengelompokan, dan
yang
pengaturan masalah, anak sudah mampu
berkenaan dengan media serta ada yang
berpikir menggunakan model, dan masih
berkaitan
memiliki
dengan
perubahan
operasional
menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis,
dalam Kawasan TP
tahap
semua
perihal
masalah
mengenai
berpikir
pendidikan, teknologi pendidikan menurut
abstrak
AECT 1994 memiliki lima kawasan
memanfaatkan benda-benda yang bersifat
bidang yaitu teori dan praktek tentang:
konkret atau nyata, dengan demikian
desain,
penggunaan
pengembangan,
pemanfaatan,
pengelolaan, dan penilaian atau evaluasi
interaktif
sehingga
multimedia
dalam
proses
diperlukan
pembelajaran pembelajaran 2
Tujuan pembelajaran Bahasa Jawa
bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan oleh siswa.
untuk Sekolah dasar yaitu: berkomunikasi
Pengertian, Kurikulum, Fungsi, Tujuan
secara efektif dan efisien sesuai dengan
dan Ruang Lingkup Bahasa Jawa
etika dan unggah-ungguh yang berlaku,
Bahasa Jawa adalah suatu mata pelajaran
yang
bertujuan
mengembangkan
untuk
pengetahuan,
baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Jawa, memahami,
menggunakan,
keterampilan serta penyerapan nilai-nilai
memanfaatkan
positif didalamnya, keberadaannya masih
menggunakannya dengan tepat dan kreatif
tetap terus di pertahankan, dipelihara
untuk berbagai tujuan, sebagai khazanah
sebagai salah satu pemerkaya kebudayaan
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
nasional.
Ruang Lingkup standar kompetensi mata
Kurikulum Bahasa Jawa Berbasis Kompetensi
adalah
aspek keterampilan dalam berbahasa jawa
pengetahuan,
yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca, menulis.
yang terkandung dalam bahasa Jawa yang
Metode Penelitian
harus
Jenis Penelitian
pembelajar
sehingga
Jenis penelitian yang dilakukan
menjadi kebisaaan berpikir dan bertindak dalam
konteks
budaya
Jawa
(Tim
Beberapa fungsi Mata Pelajaran jawa
peningkatan,
yaitu
jawa
rangka
penelitian
ini
dan
pengembangan,
difokuskan
pada
pengembangan multimedia pembelajaran
pengenalan,
bahasa Jawa pokok bahasan mengenal alat
berbahasa
musik gamelan untuk siswa kelas V SD N
kompetensi
dalam
penelitian
sarana
sebagai
penggunaan,
penyebarluasan
peneliti adalah Research and Development atau
Kurikulum SD/MI, 2010). Bahasa
dan
pelajaran bahasa Jawa SD meliputi empat
keterampilan, sikap positif, dan nilai-nilai dikuasai
Jawa
untuk
program
mengembangkan
bahasa
menikmati,
pelestarian
dan
pengembangan Budaya Jawa, sebagai
Perumnas Condongcatur. Prosedur Penelitian Pengembangan
berkomunikasi
didalam
Menurut Borg and Gall yang
masyarakat,
Sarana
dikutip Nana Syaodih Sukmadinata (2008:
pembentukan manusia Jawa yang berbudi
170) prosedur penelitian pengembangan
pekerti
yang
sarana
untuk
keluarga
dan luhur
serta
pendukung
dan
dilakukan
menggunakan
model
memperkaya khasanah budaya bangsa dan
pengembangan Borg and Gall, langkah-
pemahaman
langkah penelitian pengembangan, yaitu:
budaya
kesusasteraan Jawa.
Jawa
melalui
1) Penelitian dan pengumpulan data, 2) 3
Perencanaan,
3)
Pengembangan
draf
produk, 4) Uji coba lapangan awal, 5)
Uji Coba Produk Design, Subyek dan Uji Coba Produk Desain
Merevisi hasil uji coba, 6) Melakukan uji
uji
coba
memberikan
coba lapangan, 7) Penyempurnaan produk
pengarahan dan gambaran yang penting
hasil uji lapangan, 8) Uji pelaksanaan
tentang kualitas dan kelayakan multimedia
lapangan, 9) Penyempurnaan produk akhir,
pembelajaran interaktif ini, dan tujuan uji
dan 10) Desimenasi dan implementasi,
coba ini adalah untuk mengetahui apakah
Kemudian dari sepuluh langkah
kelemahan/kelebihan produk yang sedang
pengembangan di atas, peneliti hanya
dikembangkan sehingga apakah media ini
mengambil
baik digunakan atau tidak dalam kegiatan
langkah
sembilan 1-9,
langkah
Prosedur
yaitu
penelitian
pembelajaran.
Dalam
pengembangan multimedia pembelajaran
peneliti
matematika
menjadi dua bagian, yaitu:
pokok
bahasan
mengenal
bangun ruang secara singkat dapat dilihat
1.
pada bagan di bawah ini:
membagi
penelitian
subjek
ini,
penelitian
Ahli Materi dan Ahli Media Ahli materi pada penelitian ini adalah ibu Supartinah, M. HUM selaku dosen PGSD UNY dan ahli media oleh bapak
Produk Awal Setelah dilakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi
Pujirianto
M.
Pd.
selaku
dosen
Teknologi Pendidikan UNY. Uji Coba Lapangan Awal
Revisi Uji Coba Lapangan Awal
Uji Coba Lapangan
2.
Subyek Uji Coba Subjek uji coba meliputi uji coba lapangan awal, Uji coba lapangan, dan uji pelaksanaan lapangan, Uji coba lapangan awal melibatkan 5 orang
Revisi Uji Coba Lapangan
Uji Pelaksanaan Lapangan
siswa, uji coba lapangan melibatkan 10 orang siswa, dan uji pelaksanaan lapangan melibatkan 28 orang siswa,
Revisi Uji Pelaksanaan Lapangan
Produk Akhir
penelitian ini dilakukan di SD N. Perumnnas
Condongcatur,
Sleman,
Yogyakarta. Bagan 1: Bagan desain Uji Coba Lapangan Adaptasi dari Borg & Gall (1989)
Pada bagian uji coba produk jenis data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, data kuantitatif diperoleh melalui angket 4
dari hasil uji coba lapangan yang berupa
instrumen
penilaian dari subjek uji coba mengenai
mengadopsi kisi-kisi instrument menurut
multimedia
pelajaran
(Estu Miyarso, 2004).
bahasa Jawa, sedangkan data kualitatif
Teknik Analisis Data
interaktif
mata
yang
akan
digunakan
berupa hasil analisis kebutuhan, data hasil
Dalam penelitian ini, peranan ahli
validasi ahli materi dan ahli media, uji
materi serta tanggapan dari ahli media dan
coba lapangan awal, uji coba lapangan, uji
siswa terhadap kualitas produk yang telah
pelaksanaan
dikembangkan ditinjau dari aspek media
lapangan,
yang
berupa
masukan, saran yang berkaitan dengan
dan aspek materi sangat diperlukan. Data berupa komentar, saran, revisi
multimedia interaktif agar menjadi produk akhir
yang
layak
untuk
kegiatan
dan hasil pengamatan peneliti selama
pembelajaran.
proses ujicoba dianalisis secara deskriptif
Validasi Instrumen
kualitatif,
Dalam
Penelitian
ini
untuk
dan
disimpulkan
sebagai
masukan untuk memperbaiki atau merevisi
mengetahui validitas instrumen peneliti
produk
menggunakan ekspert judgement, yaitu
menggunakan rumus Sukardjo (2008),
ahli media dan ahli materi, kemudian
untuk keperluan analisis kualitatif maka
lembar evaluasi yang diisi oleh ahli materi
masing-masing data berupa pernyataan
dan ahli media selanjutnya dianalisis setiap
sangat baik, baik, cukup, kurang, kurang
komponennya, kemudian hasil analisis
baik, diubah menjadi data kuantitatif.
beserta sarannya dijadikan sebagai bahan
yang
dikembangkan
dengan
Cara analisis data yang digunakan
untuk melakukan revisi tahap pertama.
dalam penelitian ini adalah dengan skala 5
Instrumen Pengumpulan Data
untuk
mengetahui
kualitas
produk,
Instrumen penelitian adalah alat
konversi yang dilakukan terhadap data
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
kualitatif mengacu pada rumus konversi
dalam mengumpulkan data sehingga hasil
yang dikemukakan oleh Sukardjo (2008:
dari pekerjaannya lebih mudah dan lebih
55), lebih jelasnya lihat pada tabel:
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi instrumen dalam
Arikunto, penelitian
penelitian
instrumen
ini
kuisioner,
2002:160),
yang
digunakan
adalah adapun
berupa kisi-kisi
multimedia yang baik dari masing-masing 5
Tabel 1: Kriteria Penilaian
Berdasarkan hasil data validasi ahli materi tahap 1 tersebut, maka multimedia
Skor
pembelajaran
X > Xi + 1,8 Sbi, Rentang X > 4.2, Kriteria Sangat Baik
“Cukup”,
Xi + 0,6 Sbi < X ≤ Xi + 1,8 Sbi
ini
memiliki
kategori
dengan
rata-rata
penilaian
terhadap multimedia pembelajaran yaitu
Rentang 3,4 < X ≤ 4,2 Kriteria Baik
Xi - 0,6 Sbi < X ≤ Xi + 0,6 Sbi
3,4 sehingga multimedia pembelajaran ini
Rentang 2,6 < X ≤ 3,4 Kriteria Cukup
Xi - 1,8 Sbi < X ≤ Xi - 0,6 Sbi Rentang 1,8 < X ≤ 2,6 Kriteria Kurang
sudah layak untuk diuji cobakan kepada
X ≤ Xi - 1,8 Sbi Rentang X ≤ 1,8 Sangat Kurang
siswa kelas V SD mata pelajaran Bahasa
Keterangan:
dengan
___
Xi
SBi
Jawa pokok bahasan alat musik gamelan
= Rarata skor ideal = 1 2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = Simpangan baku ideal = 1 6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) = Skor actual
beberap
pengembangan
revisi
yaitu:
multimedia
ini
dalam harus
menggunakan bahasa jawa. Validasi Ahli Media Data diperoleh melalui penilaian angket dimana diakhir angket terdapat catatan/saran, ahli materi dalam penelitian
Hasil Penelitian dan Pembahasan
ini adalah dosen dari jurusan KTP UNY
Validasi Ahli Materi
yaitu Bapak Pujirianto, M. Pd. Hasil
Data
yang
diperoleh
melalui
penilaian angket dimana diakhir angket terdapat catatan/saran, ahli materi dalam penelitian ini adalah dosen dari jurusan PGSD UNY yaitu Ibu Supartinah, M. HUM, hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2: Hasil Validasi Ahli Materi Aspek Pembelajaran 1. Kompetensi 2. Pendahuluan 3. Proses pembelajaran 4. Evaluasi/ penutup Aspek Isi 5. Kualitas materi 6. Kualitas ilustrasi 7. Kualitas soal latihan/ tes Jumlah Rerata
Penilaian 8 8 20 8 28 5 16 93 4.04
penilaian dari ahli media dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3: Hasil Validasi Tahap Akhir Ahli Media Aspek Tampilan Desain Cover Desain visual Desain gambar Aspek Pemrograman Pengoperasian program Fungsi navigasi Audio Jumlah 108 Rerata 4.1
Penilaian 25 16 8 8 20 17
Berdasarkan hasil data validasi ahli media tahap II tersebut, maka multimedia pembelajaran “Baik”,
ini
dengan
memiliki rata-rata
kategori penilaian
terhadap multimedia pembelajaran yaitu 4.26 sehingga multimedia pembelajaran ini 6
sudah layak untuk diuji cobakan kepada
ini
siswa
Perunas
pembelajaran ini layak untuk dilakukan uji
Condongcatur pada mata pelajaran bahasa
coba berikutnya dengan revisi sesuai
Jawa pokok
dengan pertimbangan saat uji coba dan
bahasan alat musik gamelan.
saran dari ahli media.
Uji Coba Lapangan Awal
Uji Coba Lapangan
kelas
V
SD
N.
menunjukan
bahwa
multimedia
Berdasarkan uji coba lapangan
Uji coba lapangan menggunakan
awal dengan 5 orang siswa sebagai subjek
10 orang siswa sebagai subjek diperoleh
penelitian dan diperoleh data dari angket
data dari angket yang telah dinilai oleh
yang telah dinilai oleh siswa saat uji coba
siswa saat uji coba di SD N Perumnas
di SD N Perumnas Condongcatur, hasil
Condongcatur. Hasil dari angket dapat
dari angket dapat dilihat pada tabel
dilihat pada tabel berikut:
berikut:
Tabel 5: Data Hasil Uji Coba Lapangan
Tabel 4: Data Hasil Uji Coba Lapangan Awal Indikator 1. Kejelasan uraian materi 2. Kejelasan tujuan belajar 3. Kemudahan memahami materi 4. Kejelasan umpan balik 5. Kelengkapan materi 6. Kejelasan teks dan bahasa 7.Kemudahan memahami bahasa 8 Kejelasan memilih menu 9. Kejelasan judul 10. Kesesuaian proporsi warna 11. Keindahan tampilan layar 12. Kejelasan gambar 13. Ketepatan pemilihan musik/suara 14. Kemenarikan penggunaan animasi 15. Kekesuaian animasi dengan materi 16. Kemudahan penggunaan tombol 17. Kemudahan penggunaan program 18. Kemudahan susunan kalimat pada teks di dalam program 19. Kejelasan petunjuk belajar 20. Ketertarikan menggunakan media Rerata Kriteria
Rerata 3,4 3,8 3,6 3,4 4 3,6 4.4 3.2 4.2 4 3,8 3,4 3,6 4 3.6 3.6 3.8 3.6 4.4 3.75 Baik
Indikator
Rerata
1. Kejelasan uraian materi 2. Kejelasan tujuan belajar 3. Kemudahan memahami materi 4. Kejelasan umpan balik 5. Kelengkapan materi 6. Kejelasan teks dan bahasa 7.Kemudahan memahami bahasa 8 Kejelasan memilih menu 9. Kejelasan judul 10. Kesesuaian proporsi warna 11. Keindahan tampilan layar 12. Kejelasan gambar 13. Ketepatan pemilihan musik/suara 14. Kemenarikan penggunaan animasi 15. Kekesuaian animasi dengan materi 16. Kemudahan penggunaan tombol 17. Kemudahan penggunaan program 18. Kemudahan susunan kalimat pada teks di dalam program 19. Kejelasan petunjuk belajar 20. Ketertarikan menggunakan media Rerata Kriteria
4.4 4.5 4.5 3.7 4.3 4.5 4.4 4.6 4.5 4.2 3.8 4.7 4.6 4.6 4.3 4.3 4.6
Uji
coba
lapangan
4.4 4.3 4.7 4.39 Sangat Baik
produk
multimedia pembelajaran ini termasuk
Uji coba lapangan awal produk
kedalam kategori “Sangat Baik” dengan
multimedia pembelajaran ini termasuk
nilai rata-rata hasil penilaian siswa yaitu
kedalam kategori “Baik” dengan nilai rata-
sebesar 4.39, dari data hasil uji coba
rata hasil penilaian siswa yaitu sebesar
lapangan
3.75 dari data hasil ujicoba lapangan awal
multimedia pembelajaran ini sangat layak
ini
menunjukan
bahwa
7
untuk dilakukan uji coba berikutnya yaitu
belajar khususnya materi tentang alat
tahap uji pelaksanaan lapangan.
musik gamelan, dari data hasil uji coba
Uji pelaksanaan lapangan
lapangan
Uji
pelaksanaan
ini
menunjukan
bahwa
lapangan
multimedia pembelajaran ini sangat layak
dilakukan dengan subjek yang berjumlah
untuk digunakan sebagai salah satu sumber
28 orang siswa, diperoleh data dari angket
belajar siswa disekolah, khususnya pada
yang telah dinilai oleh siswa saat uji
mata pelajaran bahasa jawa pokok bahasan
pelaksanaan lapangan di SD N Perumnas
alat music gamelan untuk siswa kelas V
Condongcatur, hasil dari angket dapat
SD N. Perumnas Condongcatur.
dilihat pada tabel berikut:
Pembahasan
Tabel 5: Data Hasil Uji Pelaksanaan Lapangan
Pengembangan
Rerata
1. Kejelasan uraian materi 2. Kejelasan tujuan belajar 3. Kemudahan memahami materi 4. Kejelasan umpan balik 5. Kelengkapan materi 6. Kejelasan teks dan bahasa 7.Kemudahan memahami bahasa 8 Kejelasan memilih menu 9. Kejelasan judul 10. Kesesuaian proporsi warna 11. Keindahan tampilan layar 12. Kejelasan gambar 13. Ketepatan pemilihan musik/suara 14. Kemenarikan penggunaan animasi 15. Kekesuaian animasi dengan materi 16. Kemudahan penggunaan tombol 17. Kemudahan penggunaan program 18. Kemudahan susunan kalimat pada teks di dalam program 19. Kejelasan petunjuk belajar 20. Ketertarikan menggunakan media Rerata Kriteria
4.78 4.67 4.71 4.57 4.85 4.67 4.60 4.71 4.71 4.67 4.78 4.75 4.67 4.82 4.75 4.78 4.64 4.75 4.6 4.67 4.43 Sangat Baik
Dalam uji pelaksanaan lapangan multimedia
pembelajaran
Penelitian
Produk
Akhir
Multimedia Pembelajaran
Indikator
produk
Hasil
ini
termasuk kedalam kategori “Sangat Baik” dengan nilai rata-rata hasil penilaian siswa yaitu sebesar 4.7, hasil uji pelaksanaan lapangan menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran ini mempunyai daya tarik untuk membuat siswa tertarik untuk
Pengembangan
multimedia
pembelajaran ini dalam proses pembuatan dilakukan secara bertahap, mulai dari pengembangan produk awal, menyusun materi dam prosespembuatan multimedia tersebut
dan
multimedia
untuk
pembelajaran
menghasilkan yang
layak
dilakukan serangkaian validasi ahli dan uji coba kepada siswa, semua rangkaian kegiatan
tersebut
memperoleh
data
dimaksudkan yang
untuk
selanjutnya
digunakan untuk merevisi atau perbaikan agar dihasilkan multimedia pembelajaran yang layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Setelah
diperoleh
kesimpulan
bahwa multimedia pembelajaran ini sudah menjadi produk akhir dan “Layak” untuk digunakan oleh siswa sebagai alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan ketika
dikelas
maupun
diluar
kelas,
nberikut tampilan hasil akhir multimedia 8
yang sudah dikembangkan yaitu sebagai
bangun ruang, hasil penilaian multimedia
berikut:
pembelajaran
berdasarkan
prosedur
pengembangan multimedia: uji validasi ahli materi sebesar 4.04 (baik), ahli media sebesar 4.26 (sangat baik), pada uji coba lapangan awal sebesar 3.75 (baik), pada uji coba lapangan sebesar 4.39 (sangat baik) dan pada tahap akhir uji pelaksanaan lapangan sebesar 4.7 (sangat baik). Gambar 1: Tampilan halaman depan multimedia pembelajaran mengenal alat musik gamelan
Secara
keseluruhan
maka
multimedia pembelajaran ini termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”. Saran Berdasarkan penelitian
dan
hasil
pembahasan
kesimpulan
dapat
disarankan hal-hal sebagai berikut sesuai dengan pemanfaatan produk multimedia pembelajaran ini antara lain: Gambar 2: Tampilan menu utama multimedia pembelajaran mengenal alat musik gamelan
pengembangan
multimedia pembelajaran yang peneliti lakukan ini menggunakan jenis penelitian and
mengoptimalkan
penggunaan
multimedia pembelajaran ini dalam 2. Bagi guru dan Sekolah, agar dapat
Kesimpulan
Research
dan
proses pembelajaran dikelas.
Kesimpulan dan Saran Penelitian
1. Bagi siswa, agar bisa memanfaatkan
Development,
dan
mengadopsi langkah-langkah penelitian menurut Borg and Gale. Hasil penelitian pengembangan multimedia menunjukkan bahwa, multimedia pembelajaran ini layak digunakan sebagai media pembelajaran khususnya pada pokok bahasan mengenal
memanfaatkan
multimedia
pembelajaran ini sebagai media dalam proses pembelajaran dan menambah lagi koleksi produk-produk multimedia pembelajaran. 3. Bagi
Jurusan
Teknologi
Kurikulum
Pendidikan,
agar
dan dapat
memberikan dukungan yang lebih terhadap
pengembangan
media
pembelajaran,
9
4. Bagi
Peneliti
Lanjutan,
perlu
diupayakan kegiatan penelitian lebih lanjut
untuk
mengetahui
tingkat
keefektifan multimedia pembelajaran dengan
melakukan
penelitian
maupun
penelitian
eksperimen tindakan kelas. Daftar Pustaka
AECT. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Asri Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Estu Miyarso. (2004). “Pengembangan Multimedia Pembelajaran untuk Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mata Kuliah Sinematografi” Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Yudhi Munadi. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi Pembelajaran: PPs. UNY. Tim Pengembang Kurikulum. (2010). Kurikulum Muatan Lokal Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Bahasa Sastra dan Budaya Jawa. Yogyakarta: Dinas Dikpora Provinsi DIY. 10