PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP PROFITABILITAS BANK BUMN PERIODE 2007 - 2014. Bayu M. Abdullah1, Dewi Indrayani Hamim2, Rizan Machmud3 Jurusan Manajemen BAYU M. ABDULLAH. Pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap Profitabilitas Bank BUMN periode 2007 - 2014. Skripsi, Gorontalo, Program Studi S1 Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, 2015,Dibawah bimbingan Ibu Dewi Indrayani Hamim, SE.,MM dan Bapak Rizan Machmud, S.kom.,M.Si. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga SBI secara parsial terhadap Return On Assets (ROA). Objek yang diteliti adalah perusahaan perbankan BUMN yang terdiri dari 4 (empat) bank. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan ke-4 bank tersebut memenuhi kriteria. Data diuji menggunakan uji regresi data panel dengan menggunakan program Eviews v.7 dan SPSS v.16 dan uji residual. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh negative terhadap Return On Assets (ROA) secara parsial dengan nilai koefisien regresi dari tingkat suku bunga SBI sebesar -0.294 dan nilai koefisien determinasi tingkat suku bunga SBI terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 77.9% sedangkan sisanya sebesar 22.1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata kunci: SBI, ROA
1
Bayu M. Abdullah, Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2 Dewi Indrayani Hamim, SE.,MM, Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 3 Rizan Machmud, S.kom.,M.Si, Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN Kinerja keuangan bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat. Kinerja keuangan bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan, laporan keuangan ini yang kemudian menjadi bahan informasi bagi pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat sebagai nasabah. Indikator untuk menilai kinerja keuangan bank adalah dengan melihat rasio profitabilitas serta tingkat efisiensinya. Ukuran
profitabilitas yang digunakan adalah
Return on Asset (ROA). ROA merupakan rasio profitabilitas yang memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam operasinya. Bank BUMN merupakan bank konvensional dimana baik akta pendirian maupun kepemilikannya dimiliki oleh pemerintah, dan seluruh keuntungannya juga dimiliki oleh pemerintah. Dalam 8 tahun terakhir ini bank BUMN yang terdiri dari bank Mandiri, bank BRI, bank BNI dan bank BTN menunjukan peningkatan total asset. Berikut grafik yang menjelaskan perkembangan bank BUMN berdasarkan asset yang dimilikinya selama lima tahun terakhir yang di audit per 31 desember : Grafik 1.1 Pergerakan asset bank BUMN 2007 – 2014 per 31 desember.
Assets 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 2007
2008
2009
bank mandiri
2010 bank BRI
2011 bank BNI
2012
2013
bank BTN
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)
2014
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat keempat bank tersebut setiap tahunnya mengalami kenaikan asset. Bank mandiri sebagai bank yang menempati peringkat teratas dengan total aset sebesar 855.039 pada tahun 2014 dan posisi terakhir ditempati oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar 144.575 tahun 2014. Total aset merupakan indikator penting untuk menjelaskan secara ringkas kinerja keuangan perusahaan tersebut khususnya bank. Nilai aset dalam Kinerja keuangan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan perusahaan yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan adalah tingkat suku bunga. Menurut Samsul (2006) bahwa faktor ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain: tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, peraturan perpajakan, kebijakan khusus pemerintah yang terkait dengan perusahaan tertentu, kurs valas, tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi perekonomian internasional, siklus ekonomi faham ekonomi, dan peredaran uang. Bukti empiris yang mendukung teori diatas yakni penelitian yang dilakukan oleh Dewa nyoman gede,I wayan sudirman, Gede sudjana budhiasa, dengan judul penelitian “Dampak kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ROA industri perbankan regional (studi kasus pada bank sinar harapan bali)” dengan menggunakan data 2003-2012 menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI memiliki hubungan negatif terhadap ROA sebesar -0.359, sedangkan GWM ditemukan positif sebesar 0.155 terhadap ROA. Dalam teori ekonomi makro, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank adalah suku bunga. Pada dasarnya hubungan suku bunga dengan industri perbankan ada dua macam yakni suku bunga pinjaman dan simpanan. Saat
terjadi kenaikan suku bunga bank maka bank akan menaikan suku bunga simpanan untuk bersaing mendapatkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada kondisi yang sama Suku bunga pinjaman pun turut dinaikan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah suatu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan berdasarkan mekanisme BI Rate, yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan untuk pelelangan pada masa periode tertentu. Sehingga, dengan adanya SBI diharapkan Bank Indonesia dapat menjaga agar tingkat suku bunga perbankan di Indonesia wajar dan stabil serta menjadi acuan bank–bank di Indonesia dalam menentukan suku bunga (www.bi.go.id). Berdasarkan uraian permasalahan yang ada penulis tertarik untuk menganalisis lebih lanjut mengenai pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap Rentabilitas bank BUMN dengan judul “PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP PROFITABILITAS BANK BUMN PERIODE 2010-2014.
TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2013) dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan.
Disamping itu, banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun supplier.Bagi suatu perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yakni ialah : 1. Merencanakan; 2. Mencari; 3. Memanfaatkan dana-dana perusahaan; dan Memaksimalkan nilai prusahaan.
Rasio Profitabilitas Menurut Sawir (2003) Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang manajemen perusahaan. Rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Analisis rasio profitabilitas penting dalam menganalisis Laporan Keuangan dan analisis pengembalian. Analisis profitabilitas lebih dari ukuran akuntansi, seperti: penjualan, harga pokok penjualan, serta beban operasi dan beban non operasi untuk menilai sumber, daya
tahan
(persistence),
pengukuran, dan hubungan ekonomi utamanya.
Return On Asset (ROA) Return on asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam operasinya. Menurut
Islahuzzaman (2013) Return On Assets (ROA) adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. rasio ini juga memberikan pengukuran tingkat efektivitas manajerial perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajerial bank dalam memperoleh keuntungan seluruhnya. Jika ROA bank lebih besar, keuntungan yang diperoleh oleh bank akan lebih besar juga. Selain itu, posisi bank akan lebih baik dalam penggunaan asset”. Dengan rumus :
Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Menurut Atmaja (1999) Sekuritas pasar uang terdiri atas instrument jangka pendek yang dijual oleh pemerintah, institusi keuangan dan perusahaan. Karakteristik penting sekuritas ini adalah usianya satu tahun atau kurang. Contoh : sertifikat bank Indonesia, commercial paper, JIBOR (Jakarta interbank offered rate), deposito.
Sertifikat bank Indonesia (SBI) adalah surat hutang bank Indonesia yang berjangka kurang dari setahun. SBI digunakan oleh bank Indonesia sebagai salah satu alat untuk mengelola tingkat suku bunga. Di amerika serikat, instrument serupa SBI treasury bills, surat hutang jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto atau bunga (www.bi.go.id). Suku bunga diskonto adalah tingkat suku bunga yang dibayar oleh bank – bank umum apabila meminjam uang dari bank sentral.
Kerangka Berfikir Atas dasar uraian diatas maka pengaruh dari masing-masing variabel tersebut terhadap Profitabilitas Bank maka dapat digambarkan dalam model paradigma seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.1: Bank BUMN
Kebijakan Moneter dibawah kendali Bank Indonesia sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah disempurnakan lagi dengan UU Nomor 3 Tahun 2004.
BI rate
X1: suku bunga SBI
Suku bunga simpanan
Suku bunga pinjaman
Y: Profitabilitas Bank (ROA) Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Hipotesis Hipotesis menurut (Hadi, 2000) adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta
membenarkannya. Berdasarkan uraian yang dipaparkan didepan maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Diduga terdapat pengaruh tingkat suku bunga SBI secara parsial terhadap Profitabilitas Bank BUMN”.
METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder, menurut Sugiyono (2009) adalah Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang digunakan berupa ROA Bank BUMN yang diperoleh dari www.idx.co.id sedangkan data sekunder berupa tingkat suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia pada website www.bi.go.id dengan 5 periode waktu dari tahun 2010 sampai 2014.Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu tingkat suku bunga SBI (X) sebagai variabel bebas (independent) dan Profitabilitas Bank (Y) sebagai variabel terikat (dependent). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang menunjukkan gambaran tentang pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Profitabilitas bank BUMN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data rasio-rasio keuangan sektor perbankan yang terpublikasi dalam website www.idx.co.id dan laporan keuangan yang diunduh pada www.bankmandiri.co.id, www.bri.co.id, www.bni.co.id, www.btn.co.id. Dan suku bunga SBI pada www.bi.go.id Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut :
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan sektor perbankan sub sektor bank BUMN sebanyak empat Bank yakni PT. Bank Mandiri, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. Bank Negara Indonesia, PT. Bank Tabungan Negara. pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. ke empat Bank dalam sub sector Bank BUMN memenuhi kriteria tersebut yakni PT. Bank Mandiri, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. Bank Negara Indonesia, PT. Bank Tabungan Negara, yang kemudian akan di jadikan sampel dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif Statistik Sampel Penelitian Tabel 4.2 Descriptive Statistics ROA dan Tingkat suku bunga SBI. Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sum Sum Sq. Dev. Observations
Y 1.982813 1.905000 3.630000 0.490000 0.970611 0.172439 1.763237 2.198033 0.333199 63.45000 29.20465 32
X 6.751250 6.700000 9.250000 4.800000 1.391749 0.248313 2.292211 0.996805 0.607500 216.0400 60.04595 32
Sumber : output Eviews v.7 Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 32 data. Mean atau rata-rata Return On Assets (ROA) sebesar 1.98%. Return On Assets (ROA) terendah (minimum) adalah 0.49%. Return On Assets (ROA) tertinggi (maximum) 3.63%. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode tahun 2007 sampai dengan 2014, secara umum ROA bank-bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami
peningkatan. Standar deviasi Return On Assets (ROA)
sebesar 0.97% yang lebih kecil dari nilai mean Return On Assets (ROA) sebesar 1.98%. Return On Assets (ROA) memiliki sebaran yang kecil, karena standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel Return On Assets (ROA) cukup bagus. Variabel suku bunga SBI memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 4.8% dan terbesar (maximum) adalah 9.25%. Rata-rata (mean) dari suku bunga SBI adalah 6.75% dengan nilai standar deviasi sebesar 1.39%. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel suku bunga SBI memiliki sebaran yang kecil, karena standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya. Dengan demikian dapat disimpulkan data pada variabel suku bunga SBI cukup bagus.
Pengujian Asumsi Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki dengan menggunakan hipotesis alternatif sebagai berikut : H0 H1
: Data variabel yang diamati berdistribusi normal : Data variabel yang diamati tidak berdistribusi normal : 5% Grafik 4.3 Hasil uji normalitas data dengan Eviews v.7
10
Series: Standardized Residuals Sample 2007 2014 Observations 32
8
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
6
4
2.60e-17 -0.021817 1.204586 -0.796189 0.455479 0.507308 3.544188
2
Jarque-Bera Probability 0 -1.00
-0.75
-0.50
-0.25
0.00
0.25
0.50
0.75
1.00
1.25
Sumber : output Eviews v.7
1.767450 0.413241
Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai Kolomogorov Smirnov (JB) untuk variabel tingkat suku bunga SBI adalah sebesar 1.78. Karena nilai Jarque Bera (JB) mempunyai nilai signifikansi diatas 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel tingkat suku bunga SBI telah berdistribusi normal. Uji heteroskedastisitas Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisisnya : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang membentuk suatu pola tertentu, yang
teratur
(bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola tertentu serta titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot. Dasar analisis yang digunakan adalah jika hasil regresi menunjukkan variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas, dan demikian pula sebaliknya. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0: secara keseluruhan variabel bebas dalam model tidak menyebabkan gejala heteroskedastisitas H1: secara keseluruhan variabel bebas dalam model menyebabkan gejala heteroskedastisitas : 5%
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan bantuan SPSS v.16 adalah sebagai berikut : Grafik 4.4 Hasil uji heteroskedastisitas dengan SPSS v.16
Sumber : output SPSS v.16 Berdasarkan grafik 4.4 diatas dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secara merata di atas dan di bawah garis nol, tidak berkumpul di satu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Hasil Analisis Regresi Pemilihan Model Estimasi Uji Chow Tabel 4.3 Hasil uji chow dengan Evies v.7 Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Cross-section F Cross-section Chi-square
Statistic
d.f.
Prob.
38.500977 43.266910
(3,15) 3
0.0000 0.0000
Sumber : output Eviews v.7
Berdasarkan hasil uji chow diatas dimana pada estimasi fixed effect nilai probabilitas SBI sebesar 0.0000 lebih kecil dari α = 5% atau 0,05 dan pada estimasi common effect nilai probabilitas SBI sebesar 0.473. asumsi uji chow yaitu: H0 : model mengikuti Pool, H1 : model mengikuti Fixed. Dari hipotesis alternatif diatas H0 ditolak dan H1 diterima maka model mengikuti fixed effect. Berdasarkan hasil pengujian diatas maka metode pilihan yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode fixed effect. Uji Hausman Tabel 4.4 Hasil uji Hausman dengan Evies v.7 Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary
Cross-section random
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
0.000000
1
1.0000
* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.
Sumber : output Eviews v.7 Berdasarkan hasil uji hausman diatas dimana pada estimasi Random effect nilai probabilitas SBI sebesar 1.0000. asumsi uji Hausman yaitu: H0 : model mengikuti Fixed H1 : model mengikuti Random. Dari hipotesis alternatif diatas H0 diterima dan H1 ditolak maka model mengikuti fixed effect. Berdasarkan hasil pengujian diatas maka metode pilihan yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode fixed effect.
Hasil Analisis Regresi data panel Tabel 4.5 Hasil analisis regresi data panel sederhana ( fixed effect model) Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 05/05/15 Time: 06:22 Sample: 2007 2014 Periods included: 8 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 32 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C SBI
3.969997 -0.294343
0.433880 0.062983
9.149984 -4.673355
0.0000 0.0001
Effects Specification
Sumber : output Eviews v.7 Hasil analisis diatas terlihat bahwa koefisien regresi untuk variabel tingkat suku bunga SBI sebesar -0.294. maka interpretasi dari hasil ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga SBI akan menurunkan profitabilitas bank atau dengan kata lain setiap kenaikan 1 satuan suku bunga SBI maka akan menurunkan profitabilitas bank (ROA) sebesar -0.294.
Analisis Signifikansi Uji T (Parsial) Tabel 4.6 Hasil uji t (parsial) dengan Eviews v.7 Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 05/05/15 Time: 06:22 Sample: 2007 2014 Periods included: 8 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 32 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C SBI
3.969997 -0.294343
0.433880 0.062983
9.149984 -4.673355
0.0000 0.0001
Sumber : output Eviews v.7
Secara eksplisit hipotesis di atas dapat dinyatakan sebagai berikut : 1. H0 : βi = 0, (berarti Tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank) H1 : βi ≠ 0, (berarti Tingkat suku bunga SBI secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank) α = 5% Dari hasil analisis diatas diketahui nilai mutlak thitung untuk variabel tingkat suku bunga SBI sebesar 4.67 dengan nilai signifikansi sebesar 0.0001. Sedangkan nilai ttabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas (degree of freedom) 32 – 2 = 30 adalah sebesar 2.04 dimana n adalah jumlah dan k adalah banyaknya variabel (bebas dan terikat). Jika dibandingkan antara nilai thitung yang diperoleh dengan nilai ttabel maka nilai thitung lebih besar dari ttabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Bank (ROA).
Interpretasi Koefisien Determinasi nilai koefisien determinasi R2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil uji koefisien determinasi dengan Eviews v.7 Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.779786 0.747161 0.488053 6.431284 -19.73305 23.90195 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Sumber : output Eviews v.7
1.982813 0.970611 1.545815 1.774837 1.621729 1.611206
Hasil analisis diatas diperoleh nilai R-square (R2) sebesar 0.779. Nilai ini berarti bahwa sebesar 77.9% profitabilitas Bank dipengaruhi oleh tingkat suku bunga SBI sedangkan sisanya sebesar 22.1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Profitabilitas Bank (ROA) Dalam penelitian ini, hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa tingkat suku bunga SBI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas Bank yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Dengan demikian dapat disimpulkan tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas Bank yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Dengan kata lain semakin tinggi tingkat suku bunga SBI akan menurunkan profitabilitas bank yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Menurut Samsul (2006) bahwa faktor ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain: tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, peraturan perpajakan, kebijakan khusus pemerintah yang terkait dengan perusahaan tertentu, kurs valas, tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi perekonomian internasional, siklus ekonomi faham ekonomi, dan peredaran uang. Bukti empiris yang menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas Bank adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewa nyoman gede,I wayan sudirman, Gede sudjana budhiasa, menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI memiliki hubungan negatif terhadap ROA sebesar -0.359, sedangkan GWM ditemukan positif sebesar 0.155 terhadap ROA.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat suku bunga SBI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas Bank -0.294. Hal Ini didasarkan pada koefisien regresi dari variabel tingkat suku bunga SBI yang bertanda negatif yakni sebesar -0.158 dan nilai koefisien determinasi sebesar 77.9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas Bank.
Semakin tinggi tingkat suku bunga SBI maka dapat menurunkan profitabilitas Bank. Dengan kata lain tingginya tingkat suku bunga SBI dapat menghambat penerimaan dari Bank mengingat operasioal Bank adalah sebagai lembaga intermediasi yakni dengan fungsi utamanya menghimpun dana – dana masyarakat dan menyalurkannya kembali melalui kredit.
Saran Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka saran dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya di bidang yang sama yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki, misalnya dengan memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat lebih mencerminkan hasil penelitian.
2. Peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah variabel yang dipergunakan, karena masih banyak variabel lain yang berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. 3. Para calon nasabah sebaiknya memperhatikan informasi-informasi mengenai Suku Bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia karena dengan adanya informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kinerja keuangan perbankan yang kemudian dapat menjadi landasan untuk mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan kebutuhan para nasabah. 4. Industri Perbankan harus dapat menjaga tingkat kesehatan bank, baik dari faktor profitabilitas, likuiditas, solvabilitas serta maupun kepercayaan nasabah. Dengan demikian perbankan membantu terciptanya perekonomian suatu Negara. DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica dan Anton Wahyu Utomo, 2006, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis ANTISIPASI, Vol.10, No. 1. Arikunto, Suharsimi, 2006, Metodologi Penelitian, Yogyakarta : Bina Aksara Atmaja, Lukas Setia, 1999, manajemen keuangan, edisi revisi, Yogyakarta : ANDI. Gede, Dewa Nyoman et.al, 2012, Dampak kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ROA industri perbankan regional (studi kasus pada bank sinar harapan bali), Jurnal : Universitas Udayana (Unud) Bali Indonesia. Ghozali, Imam, 2011 Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar, 1999, Ekonomitrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Jakarta : Erlangga Hadi, Sutrisno, 2000, metodologi research, Yogyakarta : ANDI Harahap, Sofyan Syafri, 2013, Analisis kritis atas Laporan Keuangan, Cetakan kesebelas, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Islahuzzaman, 2013, The Correlations Between Banking Ratio (Br), Return On Asset (Roa), Capital Adequacy Ratio (Car) With Going Concern In Audit Opinion, jurnal international, Indonesia : University of Widyatama Bandung Jumingan, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan keempat, Jakarta : PT. Bumi Aksara Kalengkongan, Glenda, 2013, Tingkat Suku Bunga dan Inflasi pengaruhnya terhadap Return On Asset (Roa) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal EMBA Vol.1 No. 4 : Universitas Sam Ratulangi Manado Kasmir, 2013, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan keenam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Kasmir, 2003, Bank Dan Lembaga Keuangan lainnya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Kuncoro, Mudrajad, 2001, Manajemen Keuangan Internasional, Yogyakarta : BPFE. Mankiw, N Gregory, 2007, MakroEkonomi, Alih bahasa Imam Nurmawan dan fitria liza, Edisi Keenam, Jakarta : Erlangga Nachrowi, Nachrowi Djalal, dan Hardius Usman, 2006, pendekatan popular dan praktis ekonometrika untuk analisis ekonomi dan keuangan, Jakarta : Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sahara, Ayu Yanita, 2013, Analisis pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (Roa) Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal ilmu manajemen Vol. 1 No.1 : Universitas Negeri Surabaya Samsul, Mohamad 2006, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Sawir, Agnes, 2003, Analisis kinerja keuangan dan perencanaan perusahaan, Jakarta: PT Gramedia pustaka utama
keuangan
Siamat, Dahlan, 2001, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE UI. Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta Sunariyah, 2004, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat, Yogyakarta : UPPAMP YKPN Tandelilin, Eduardus, 2010, Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi, Edisi pertama, Yogyakarta : Kanisius
Wibisono, Yusuf, 2005, Metode Statistika, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Wibowo, Edhi Satrio, 2012, Analisis pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank syariah (Studi Kasus pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008-2011, Skripsi : Universitas Diponegoro Semarang Widarjono, Agus, 2006, Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta : Ekonisia Fakultas Ekonomi UII. Xiaowen Hu and Bing Xu, 2013, “The Effectiveness of Interest Rate Liberalization”, International Journal VOL.6, NO.3 : China http://search.ebschohost.com (diakses tanggal: 12 maret 2015) http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/indeks.aspx (diakses tanggal: 12 maret 2015) http://www.bi.go.id (diakses tanggal: 15 maret 2015) http://www.google.com/finance?q=JAK:BBRI (diakses tanggal: 14 april 2015) http://www.bri.co.id/articles/9 (diakses tanggal : 14 april 2015) http://www.bni.co.id/id-id/tentangkami/sejarah.aspx (diakses tanggal: 14 april 2015) http://www.btn.co.id/Home.aspx (diakses tanggal : 14 april 2015) http://www.bankmandiri.co.id/Home (diakses tanggal : 14 april 2015)