Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH STRES, KONFLIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRI GETUK PISANG “BAARIKLANA” DESA KEPUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : MERITA INDRIATI NPM: 11.1.02.02.0207
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi oleh : MERITA INDRIATI NPM :11.1.02.02.0207
Judul : Pengaruh Stres, Konflik dan Lingkungan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Home Industri Getuk Pisang “Baariklana” Desa Kepung
Telah disetujui Untuk Diajukan Kepada Panitia Ujian/ Sidang Skripsi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tanggal : ..........................................
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi oleh : MERITA INDRIATI NPM :11.1.02.02.0207
Judul : Pengaruh Stres, Konflik dan Lingkungan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Home Industri Getuk Pisang “Baariklana” Desa Kepung
Telah dipertahankan didepan Panitia Ujian/ Sidang Skripsi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri Pada tanggal :........................................
Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan Panitia Penguji: 1. Ketua
: Ema Nurzainul, S.E., M.M.
2. Penguji I
: Prof. Dr. H. Sugiyono, M.M.
3. Penguji II
: Amat Pintu Batu, S.E., M.M.
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH STRES, KONFLIK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRI GETUK PISANG “BAARIKLANA” DESA KEPUNG Merita Indriati 11.1.02.02.0207 Ekonomi – Manajemen
[email protected] Drs Ec. Ichsannudin, M.M. dan Amat Pintu Batu, S.E., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Semangat kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh stres, konflik, dan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh stres, konflik, dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan home industri getuk pisang “Baariklana” desa Kepung. Adapun rumusan masalah penelitian tersebut adalah apakah stres kerja berpengaruh terhadap semangat kerja pada home industri Baariklana, apakah konflik kerja berpengaruh terhadap semangat kerja pada home industri Baariklana, apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap semangat kerja pada home industri Baariklana, dan seberapa besar pengaruh stres kerja, konflik kerja, dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan pada home industri Baariklana. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji koefisien determinasi (R 2) dan uji hipotesis. Dari hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 20 dengan jumlah karyawan sebanyak 32 orang, maka diperoleh adanya pengaruh positif dan signifikan stres, konflik, dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan pada home industri getuk pisang Baariklana.
Kata Kunci: Stres, Konflik, Lingkungan Kerja, dan Semangat Kerja
telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
memaksa setiap perusahaan harus dapat dalam
bekerja dengan lebih efisien, efektif dan
baik
produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi
dibidang
akan memacu tiap perusahaan untuk dapat
industri, perdagangan maupun jasa akan
mempertahankan kelangsungan hidupnya
Suatu
perusahaan
melaksanakan perusahaan
kegiatannya, yang
bergerak
berusaha untuk mencapai tujuan yang Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan memberikan perhatian pada aspek
sebenarnya
sumber daya manusia.
negatif,
Perhatian
stres
proposional
selalu
pada
dapat
berdampak
takaran
berfungsi
yang sebagai
sumber
daya
aktif
dalam
motivator dalam bekerja stres seperti ini
manusia.
sering disebut eusstress. Namun pada
Pengelolaan sumber daya manusia yang
kenyataannya stres kerja yang sering
tepat akan menciptakan semangat kerja
terjadi
yang
dampak negatif, secara sederhana stres
manusia
kepada
tidak
berarti
mengelola
harus
sumber
tinggi
pada
daya
akhirnya
akan
adalah
stres
yang
membawa
diartikan sebagai suatu keadaan tertekan
menciptakan produktivitas. Menurut Alex S. Nitisemito (2002:
baik secara fisik maupun pshikologis. Selain karena stres kerja, semangat
160) semangat kerja adalah “Melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga
kerja
dengan demikian pekerjaan akan lebih
disebabkan oleh konflik kerja. Robbins
diharapkan lebih cepat dan lebih baik”.
(2008:
Berdasarakan
informasi
yang
didapat dari hasil wawancara bersama
karyawan
173)
yang
dalam
menurun
juga
“Organization
Berhavior” mengemukakan bahwa konflik kerja adalah:
karyawan
Sebagai sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama.
dikarenakan oleh tiga faktor dominan
Selain stres dan konflik kerja faktor
yakni stres kerja, konflik kerja dan
lain yang mempengaruhi semangat kerja
lingkungan kerja karyawan.
karyawan
Anwar Prabu Mangkunegara (2008:157),
Sedarmayanti (2009:2) mengungkapkan
mengemukakan bahwa:
bahwa lingkungan kerja adalah:
beberapa karyawan di Home Industri Getuk
Pisang
permasalahan turunnya
Baariklana yang
semangat
bahwa
dihadapi kerja
yaitu:
adalah
lingkungan
kerja.
Stres kerja adalah suatu perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari sindrom,antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan penceranaan.
tempat kerja antara lain dapat dilakukan
Stres kerja merupakan permasalahan
dengan jalan memelihara prasarana fisik
yang perlu mendapatkan perhatian, Stres
seperti seperti kebersihan yang selalu
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
Keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Dalam
mencapai
kenyamanan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terjaga, penerangan cahaya yang cukup,
termasuk hal-hal yang mempengaruhi
ventilasi udara, suara musik dan tata ruang
semangat kerja karyawan menurun.
kantor yang nyaman. Karena lingkungan
Indikasi Semangat Kerja Kerja
kerja dapat menciptakan hubungan kerja
Ketidakhadiran karyawan yang masih
yang mengikat antara orang – orang yang
tinggi setiap tahunnya. Labour turn-over
ada di dalam lingkungannya.
di dalam perusahaan yang masih tinggi
Berdasarkan latar belakang yang
setiap tahunya.
mendalam,
C. Batasan Masalah Pengaruh stres, konflik dan lingkungan
sehingga memutuskan judul penelitian ini
kerja terhadap semangat kerja karyawan
menjadi: “Pengaruh Stres, Konflik dan
pada
Lingkungan Kerja terhadap Semangat
Baariklana. Objek yang diteliti adalah
Kerja Karyawan Di Home Industri Getuk
karyawan home industri getuk pisang
Pisang Baariklana”.
Baariklana.
telah diuraikan di atas, penulis tertarik menelaah
secara
lebih
home
industri
getuk
pisang
D. Rumusan Masalah
B. Identifikasi Masalah Indikasi Stres Kerja
1. Apakah
stres
kerja
berpengaruh
Karyawan cenderung masih banyak yang
terhadap semangat kerja pada home
cepat tersinggung atau lebih sensitif dan
industri Baariklana?
cenderung menunda atau menghindari
2. Apakah konflik kerja berpengaruh
pekerjaan.
terhadap semangat kerja pada home
Indikasi Konflik Kerja
industri Baariklana?
Kurang ada rasa saling mendukung antara
rekan
mengerjakan
sekerja
didalam
pekerjaan,
saling
menjatuhkan sesama rekan sekerja demi menguatkan
posisinya
didepan
3. Apakah
lingkungan
kerja
berpengaruh terhadap semangat kerja pada home industri Baariklana? 4. Apakah stres kerja, konflik kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh secara
pimpinan.
simultan terhadap semangat kerja
Indikasi Lingkungan Kerja
pada home industri BAARIKLANA?
Kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif mempunyai pengaruh langsung terhadap
terhadap
pegawai
melaksanakan Keamanan, ketertiban
dalam
tugas-tugasnya. kebersihan,
dan
keindahan,
kekeluargaan
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
juga
E. Tujuan Penelitian 1. Pengaruh
stres
kerja
terhadap
semangat kerja pada home industri Baariklana. 2. Pengaruh
konflik
kerja
terhadap
semangat kerja pada home industri simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Baariklana.
BAB II KAJIAN TEORI DAN
3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja pada home industri Baariklana. 4. Pengaruh
HIPOTESIS A. Semangat Kerja 1. Pengertian Semangat Kerja
stres,
konflik,
dan
Semangat kerja menurut Nitisemito
lingkungan kerja terhadap semangat
(2002:
kerja karyawan secara simultan pada
pekerjaan secara lebih giat, sehingga
home industri Baariklana.
dengan demikian pekerjaan akan
1. Kegunaan Praktis
Melakukan
2. Indikator Semangat Kerja
a. Bagi Perusahaan ini
adalah
diharapkan lebih cepat dan lebih baik.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian
160)
Naiknya berguna
untuk
produktivitas
Tingkat Absensi, Labour Turn-Over,
memberikan saran dan masukan
Tidak
kepada
kegelisahan
perusahaan
guna
peningkatan kualiatas sumber daya manusia yang ada sehingga dapat
karyawan,
terjadi
atau
berkurangnya
B. Stres Kerja 1. Pengertian Stres Kerja
dijadikan sebagai evaluasi kinerja
Robbins dan Judge alih bahasa Diana
di masa yang akan datang.
Angelica
b. Bagi Peneliti
(2008:
368),
mengemukakan bahwa: Suatu kondisi
Penelitian ini merupakan tambahan
dinamis dimana seseorang individu
pengetahuan dari dunia praktisi
dihadapkan pada peluang, tuntutan,
yang
untuk
atau sumber daya yang terkait dengan
dihubungkan pengetahuan teoritis
apa yang dihasratkan oleh individu itu
yang diperoleh di bangku kuliah.
dan yang hasilnya dipandang tidak
sangat
berharga
pasti dan penting.
2. Kegunaan Teoritis Penelitian diharapkan menjadi
2. Indikator Stres Kerja
sumbangan pemikiran yang dapat
Gejala fisiologis, Gejala psikologis,
digunakan untuk menguatkan teori
Gejala perilaku.
yang
ada,
karyawan
mengenai khususnya
semangat kerja karyawan.
perilaku mengenai
C. Konflik Kerja 1. Pengertian Konflik Kerja Konflik menurut Robbins (2008: 173) adalah: Sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah memengaruhi
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
secara
negatif,
atau
akan
Environment”.
penelitian dapat disimpulkan bahwa
yang
variabel stres kerja dan konflik kerja
menjadi
2. Indikator
kepedulian
atau
–
berpengaruh
Indikator
3.
Konflik fungsional
dan Konflik
disfungsional.
signifikan
terhadap
variabel semangat kerja.
Konflik
Kerja
Haig Malvinas S. (2013) dengan judul “Pengaruh
kepemimpinan
dan
lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan PT. Prima Rasa
D. Lingkungan Kerja
Lestari”. Berdasarkan hasil penelitian
1. Pengertian Lingkungan Kerja Nitisemito (2002: 183) menyatakan
diperoleh
bahwa
adalah:
kepemimpinan dan lingkungan kerja
Segala sesuatu yang ada disekitar
secara parsial berpengaruh signifikan
para
terhadap variabel semangat kerja.
lingkungan
pekerja
menjalankan
kerja
dan
mempengaruhi
yang
dapat
dirinya
dalam
tugas-tugas
yang
dibebankan.
bahwa
variabel
F. Kerangka Berfikir Terjadinya stres kerja terhadap semangat kerja karyawan tergantung dari reaksi karyawan itu sendiri apabila
2. Indikator Lingkungan Kerja Hubungan dengan
mereka beranggapan bahwa stres kerja
rekan kerja dan Tersedianya fasilitas
ini adalah sebagai tatangan maka mereka
kerja.
akan lebih kuat dan
Suasana kerja,
Mulyadi
(2012)
tahan banting
terhadap situasi dan kondisi seperti
E. Kajian Penelitian Terdahulu dengan
judul
apapun begitupun sebalikya.
terhadap
Begitu pula dengan konflik kerja
semangat kerja karyawan BAPPEDA
apabila konflik didalam pekerjaan terus
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam”.
menerus
Berdasarkan
karyawanpun merasa kurang bergairah
“Pengaruh
stres
kerja
hasil
penelitian
diperoleh bahwa variabel stres kerja secara parsial berpengaruh signifikan
2.
hasil
memengaruhi secara negatif, sesuatu
kepentingan pihak pertama.
1.
Berdasarkan
menimpa
karyawan
maka
dalam melaksanakan pekerjaanya. Lingkungan kerja adalah segala
terhadap variabel semangat kerja.
sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
Husni Fauji (2013) dengan judul
dan yang dapat mempengaruhi dirinya
“Pengaruh stres kerja dan konflik
dalam menjalankan tugas-tugas yang
kerja
dibebankan.
terhadap
semangat
kerja
karyawan di PT. Karya Mandiri Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
G. Kerangka Konseptual 1. 2. 3.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian
Stres Kerja (X1) Gejala Fisiologis Gejala Psikologis Gejala Perilaku Stephen P. Robbins (2008: 375-377)
1. Identifikasi Variabel Penelitian
H1
Konflik Kerja (X2) 1. Konflik Fungsional 2. Konflik Disfungsional Stephen P. Robbins (2008: 185-187)
Semangat Kerja (Y) 1. Naiknya produktivitas karyawan 2. Tingkat absensi 3. Labour turn-over 4. Tidak terjadi atau berkurangnya kegelisahan Alex S. Nitisemito (2002:427)
H2
Lingkungan Kerja (X3) 1. 2. 3.
Suasana kerja Hubungan dengan rekan kerja Tersedianya fasilitas kerja Nitisemito (1992:159)
a. Variabel Dependen Variabel
terikat
merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi
akibat,
karena
adanya variabel bebas. Dalam peneliti ini yang menjadi variabel
H3
dependen adalah: semangat kerja
H4
karyawan (Y). Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
b. Variabel Independen Variabel bebas adalah variabel
H. Hipotesis Berdasarkan
landasan
serta
yang menjadi sebab perubahannya
kajian penelitian yang dijelaskan di atas,
atau timbulnya variabel dependen
maka dapat diambil suatu hipotesis
(terikat).
sebagai berikut:
dalam penelitian ini adalah: Stres
H1 : Stres kerja berpengaruh secara
kerja (X1), Konflik kerja (X2), dan
signifikan
Lingkungan kerja (X3)
terhadap
teori
semangat
kerja
karyawan pada home industri getuk pisang Baariklana.
terhadap
independen
B. Teknik Dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian
H2 : Konflik kerja berpengaruh secara signifikan
Variabel
semangat
kerja
Teknik dengan
penelitian
tujuan
berkaitan
peneliti
yaitu
variabel
yang
karyawan pada home industri getuk
menggambarkan
pisang Baariklana.
sesungguhnya
H3 : Lingkungan kerja berpengaruh
semangat kerja karyawan, namun
secara signifikan terhadap semangat kerja
demikian data yang diperlukan dalam
karyawan pada home industri getuk
penelitian
ini
belumlah
pisang Baariklana.
sehingga
masih
perlu
H4 : Stres, konflik dan lingkungan kerja
instrumen pengumpulan data secara
berpengaruh secara signifikan terhadap
terstruktur dan formal. Atas dasar
semangat kerja karyawan pada home
kriteria ini, maka teknik yang sesuai
industri getuk pisang Baarsiklana.
adalah deskriptif studi kasus di Home
mempengaruhi
tersedia menyusun
Industri Getuk Pisang Baariklana. Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
valid berarti menunjukan alat ukur
2. Pendekatan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
yang
dipergunakan
untuk
pendekatan kuantitatif.
mendapatkan data itu valid atau
C. Tempat Dan Waktu Penelitian
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
1. Tempet Penelitian Yang menjadi objek penelitian ini
b. Uji Reliabilitas
adalah home industri getuk pisang
Menurut Sugiyono (2014 : 456)
Baariklana yang terletak di jalan
dalam pandangan kuantitatif suatu
Kertoyudo desa Jatisari kecamatan
data dinyatakan reliabel apabila
Kepung-Pare Kabupaten Kediri.
data atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan
2. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, waktu
data yang sama atau peneliti yang
penelitian akan diuraikan berdasarkan
sama dengan waktu yang berbeda
pada rencana pengguanaan waktu
menghasilkan data yang sama.
sesuai dengan batas yang sudah ditentukan.
2. Teknik pengumpulan data Menurut Arikunto (2012) metode pengumpulan data adalah cara – cara
D. Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian
ini
yang dapat digunakan oleh peneliti
adalah seluruh karyawan yang ada di
untuk mengumpulkan data. Dalam
home industri getuk pisang Baariklana
penelitian
desa
menggunakan kuisioner atau dikenal
Kepung
yang
berjumlah
32
karyawan.
pengumpulan
data
juga dengan sebutan angket.
Dalam
penelitian
ini,
jumlah
populasi sebanyak 32 orang, termasuk populasi
ini
kecil
sehingga
keseluruhan
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
populasi tersebut dijadikan sampel.
b. Multikolinearitas
E. Instrumen Penelitian Dan Teknik
c. Uji Auto Korelasi
Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2012 :121)
d. Uji Heterokedatisitas 2. Analisis Regresi Linier Berganda 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) 4. Uji Hipotesis
validitas adalah tingkat keandalan
a. Uji t (Parsial)
dan kesahihan alat ukur yang
b. Uji F (Simultan)
digunakan. Instrumen dikatakan Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 6 7 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Y.6 Y.7 Y.8
sang
pemilik
Bapak
“Arif
Budi
Setiawan” yang belajar dari temannya di sebuah pesantren pada tahun 2000. Setelah lulus dari pondok pesantren tersebut,
pemilik
mencoba
untuk
membuat sendiri dan dibagikan ke lingkungan sekitarnya. Berawal dari coba-coba tersebut ternyata responnya sangat baik dan banyak yang memesan untuk oleh-oleh.
Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Pengujian
Sejarah berdirinya home industri getuk pisang Baariklana, berawal dari
0,05 0,840 0,361 0,05 0,483 0,361 0,05 0,492 0,361
validitas
instrumen
sebagaimana pada tabel di atas, menunjukkan
bahwa
keseluruhan
item adalah valid, dimana terbukti r hitung lebih besar daripada r tabel. 2. Pengujian Reliabilitas Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Variable Stres (X1) Konflik (X2) Lingkungan (X3) Semangat Kerja (Y)
Cronbach’s alpha 0,60 0,60
Hasil Uji
Keterangan
0,786 0,770
0,60
0,804
Reliabel Reliabel Reliabel
0,60
0,765
Reliabel
Sumber: Hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Dari tabel di atas maka dapat
B. Uji Instrumen
diketahui bahwa dari masing-masing
1. Pengujian Validitas
variabel memiliki nilai r alpha hitung
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas
(cronbach’s Alpha) lebih besar dari
Variabel/Indi Sig. No 0,05 r hitung kator (5%) Stres (X1) 1 X1.1 0,05 0,713 2 X1.2 0,05 0,656 3 X1.3 0,05 0,829 4 X1.4 0,05 0,542 5 X1.5 0,05 0,622 6 X1.6 0,05 0,757 Konflik (X2) 1 X2.1 0,05 0,580 2 X2.2 0,05 0,659 3 X2.3 0,05 0,500 4 X2.4 0,05 0,579 Lingkungan Kerja (X3) 1 X3.1 0,05 0,882 2 X3.2 0,05 0,756 3 X3.3 0,05 0,774 4 X3.4 0,05 0,855 5 X3.5 0,05 0,688 6 X3.6 0,05 0,841 Semaangat Kerja (Y) 1 Y.1 0,05 0,665 2 Y.2 0,05 0,695 3 Y.3 0,05 0,729 4 Y.4 0,05 0,499 5 Y.5 0,05 0,492
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
r table Keterangan
pada nilai r alpha tabel dan lebih besar dari 0,6. Dengan demikian,
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid
hasil uji reliabilitas semua variabel adalah reliabel. C. Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Gambar 4.1 Uji Normalitas simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sumber: Hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Berdasarkan
hasil
analisis
d. Uji Heteroskedastisitas
data
dengan menggunakan SPSS versi 16.0, maka dapat diketahui bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka produk
regresi
memenuhi
asumsi
normalitas. b. Uji Multikolinieritas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Nilai Tolerance
Nilai VIF (%)
Keterangan
1 Stres (X1)
0,538
1,859
Tidak multikolinieritas
2 Konflik (X2)
0,575
1,740
Tidak multikolinieritas
0,912
Tidak 1,097 multikolinieritas
No
Variabel Bebas
Lingkungan 3 Kerja (X3)
Sumber: data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil pengujian maka dapat diketahui bahwa dalam produk regresi tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Dapat dilihat pada gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa titik-titik tidak berbentuk pola tertentu dan titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Analisis Regresi Berganda Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda a Coefficients Unstandardi Standardized zed Coefficients Coefficients
c. Uji Autokorelasi Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Model 1
Durbin-Watson
Tabel Durbin Watson
1,711
Model 1(Constant) Stres
1,65
Sumber: data primer yang diolah, 2015 Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson (DW) yang dihasilkan adalah 1,711, sedangkan
Konflik
B
Std. Error
6,065 ,285
2,240 ,062
,261
1,494
,103
,800
Beta
Lingkungan ,173 ,080 ,094 Kerja a. Dependent Variable: Semangat Kerja
2,35.
berganda sebagai berikut :
dapat
2,162
,039
,000
Berdasarkan tabel 4.5 di atas maka dapat ditentukan persamaan
demikian
Sig. ,011 ,000
Sumber : hasil olah SPSS, Peneliti (2015)
nilai du 1,65 sehingga 4-dU= 4-1,65= Dengan
t 2,708 4,598 14,56 1
regresi
disimpulkan nilai durbin watson (dw)
Y=6,065+0,285X1+1,494X2+0,173X3
terletak antara dU s/d 4-dU sehingga
Koefisien regresi dari semua variabel
asumsi autokorelasi telah terpenuhi.
bebas menunjukkan angka positif. Hal
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ini berarti semua variabel mempunyai
yang signifikan terhadap semangat kerja
hubungan yang positif terhadap variabel
karyawan Home Industri Getuk Pisang
dari ketiga variabel diatas yang paling
Baariklana.
dominan berpengaruh adalah konflik
2. Uji Simultan (Uji F )
kerja dengan koefisien regresi sebesar
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa
1,494. Model
1. Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi b
Model Summary Model
R
R
Adjusted
Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson 1
a
,975 ,951 ,946 ,777 1,711 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Konflik, Stres b. Dependent Variable: Semangat Kerja
Sumber : hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Berdasarkan tabel 4.6 di atas nilai
Sum of Squares 331,303 16,916 348,219
1 Regression Residual Total
df 3 28 31
Mean Square 110,434 ,604
F
Sig.
182,800
,000b
a. Dependent Variable: Semangat Kerja e. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Konflik, Stres
Sumber : hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Berdasarkan
tabel
4.8
di
atas
menunjukkan bahwa semua variabel bebas
dalam
penelitian
ini
mempengaruhi variabel terikatnya. Hal
R=0,975. Hal ini menunjukkan bahwa
tersebut
dapat
dilihat
keeratan hubungan variabel bebas dan
signifikan
variabel terikat adalah hubungan yang
independen/bebas yakni stres, konflik,
sangat tinggi atau kuat sekali.
dan lingkungan kerja dengan nilai sig.
dari
pada
ketiga
nilai
variabel
0,000 < 0,5 (5%). Sehingga keempat
C. Uji Hipotesis
(H4) dalam penelitian ini diterima.
1. Uji Parsial (Uji t)
D. Pembahasan
Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji t) Unstandardiz ed Coefficients
1. Pengaruh Stres terhadap Semangat
Standardize d Coefficients
Kerja Karyawan
Std. Error
B Beta Model 1(Constant) 6,065 2,240 Stres ,285 ,062 ,261 Konflik 1,494 ,103 ,800 Lingkungan ,173 ,080 ,094 Kerja a. Dependent Variable: Semangat Kerja
t 2,708 4,598 14,561
Sig. ,011 ,000 ,000
2,162
,039
Tabel
hasil
penelitian
menunjukkan
ini
bahwa
stres
berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan di
Sumber : hasil olah SPSS, Peneliti (2015) Berdasarkan
Dari
4.7
dapat
Home
Industri
Baariklana.
Getuk
Hasil
Pisang
penelitian
ini
diketahui dari semua variabel bebas
mendukung penelitian yang dilakukan
mempunyai
oleh
nilai
signifikasi
<
0,05
Mulyadi
(2012),
yang
menjelaskan bahwa semua variabel bebas
menyatakan bahwa variabel stres
secara parsial (individu) ada pengaruh
kerja
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
secara
parsial
berpengaruh
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
signifikan terhadap variabel semangat
parsial
kerja.
terhadap variabel semangat kerja.
2. Pengaruh
Konflik
berpengaruh
signifikan
terhadap
Semangat Kerja Karyawan
BAB V PENUTUP
konflik merupakan ketidaksesuaian
A. Kesimpualan
antara dua orang atau lebih di dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan
perusahaan karena adanya perbedaan
analisis yang telah dilakukan, maka dapat
pendapat,
nilai-nilai,
disimpulkan bahwa:
kompetisi
untuk
tujuan,
serta
memperebutkan
1. Ada pengaruh yang signifikan stres
posisi dan kekuasaan menurut sudut
terhadap semangat kerja karyawan di
pandang
untuk
Home
Hasil
Baariklana.
masing-masing
mencapai
tujuan
organisasi.
Industri
Getuk
Pisang
penelitian ini mendukung penelitian
2. Ada pengaruh yang signifikan konflik
yang dilakukan Husni Fauji (2013),
terhadap semangat kerja karyawan di
yang menyatakan bahwa variabel stres
Home
kerja dan konflik kerja berpengaruh
Baariklana.
signifikan terhadap variabel semangat kerja.
3. Ada
Industri
pengaruh
Getuk
yang
Pisang
signifikan
lingkungan kerja terhadap semangat
3. Pengaruh terhadap
Lingkungan
Kerja
kerja karyawan di Home Industri Getuk
Semangat
Kerja
Pisang Baariklana. 4. Ada pengaruh signifikan stres, konflik,
Karyawan Segala sesuatu yang ada disekitar
dan
lingkungan
kerja
terhadap
karyawan pada saat bekerja baik
semangat kerja karyawan di Home
berupa fisik maupun nonfisik yang
Industri Getuk Pisang Baariklana.
dapat mempengaruhi karyawan saat bekerja. Jika lingkungan kerja yang kondusif maka karyawan bisa aman,
B. Saran 1. Bagi Perusahaan Diharapkan
kepada
Home
nyaman dan jika lingkungan kerja
Industri Getuk Pisang Baariklana
tidak mendukung maka karyawan
dapat
memberikan
tidak bisa aman dan nyaman. Hasil
khusus
terhadap
penelitian ini mendukung penelitian
cenderung sensitif dan cepet untuk
yang dilakukan Haig Malvinas S.
membantu
(2013),
bahwa
permasalahan stres karyawan. Untuk
secara
konflik,
variabel
yang
menyatakan
lingkungan
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
kerja
terapi-terapi
karyawan
dalam
sebaiknya
yang
memecahkan
perusahaan
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memberikan waktu bersama para karyawan dengan
liburan yang
Hasibuan, Malayu. S. P., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
bermanfaat untuk membangun kerja sama tim. Serta memberi kenyamanan pada lingkungan kerja 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan selanjutnya penelitian
bagi
dalam yang
peneliti melakukan
serupa
Jacinta F. Rini. (2002), Psikologi Masalah Stres, Jurnal Repistory Univetsitas Sumatera Utara.
lebih
mengembangkan hasil yang telah dicapai peneliti saat ini
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Maman dan Muhibbin, Sambas Ali, 2007, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, Bandung : CV Pustaka Setia. Alex S., Nitisemito, 2002, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Anwar Prabu Mangkunegara, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja RosdaKarya, Bandung. Arikunto. 2001, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Dwi Retyaningyas. 2005, Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja di bagian linting rokok PT. Gentong Gotri Semarang, Semarang, Jurnal. Edu (2012), Konsep Dasar Psikologi Manajemen, Jurnal, Repistory univseritas Pendidikan Indonesia.
Merita Indriati | 11.1.02.02.0207 Ekonomi - Manajemen
Hayfa Septiani. (2008), “Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada CV Usaha Jaya Banjarmasin” Kalimantan Selatan.
Mulyadi. (2012), Pengaruh Stres Terhadap Semangat Kerja Karyawan BAPPEDA Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pabundu T., Moh., 2012, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara, Jakarta. Pramesti, Getut, 2015, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, PT Elex Media Komputerindo, Jakarta. Robbin, S. P. & Timothy A. Judge, 2008, Perilaku Organisasi, alih basasa oleh Diana Angelica, Salembat Empat, Jakarta. Sadili Samsudin. 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Jakarta Timur. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Vithzal Rivai, & Ella Jauvani Sagala, 2011, Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan busnis, cetakan kedua, Alfabeta CV, Bandung. Winardi. (2004), Manajemen Perilku Organisasi, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 15||