PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Cristine Julvia Pengamat Sumberdaya Manusia
[email protected]
ABSTRACT Job stress and work conflicts can affect the performance of employees, aim of this study to determine the effect of job stress and work conflict on employee performance, for it carried suervei and questionnaires to obtain data. Data that has been tested and declared valid and reliable descriptive and quantitative analysis and multiple linear regression analysis with the help of (SPSS version 20 o’clock). from the analysis of the effect of work stress with the performance of the employee, it is known that the result was a significant negative effect, which means that when the stress level is reduced then the performance will increase, while the results of analysis of the effect of work conflict with the employee’s performance was found to significantly and positively. Keywords: employee performance, job stress, work conflict
ABSTRAK Stress kerja dan konflik kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stress kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan, Untuk itu dilakukan suervei dan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data. Data yang telah dilakukan uji dan dinyatakan valid dan reliabel dianalisis deskriptif dan kuantitatif dan analisis regresi liner berganda dengan bantuan (Program SPSS versi 20.00). dari hasil analisis mengenai pengaruh stress kerja dengan kinerja karyawan, diketahui bahwa hasilnya adalah signifikan berpengaruh negatif, yang artinya bila tingkat stres dikurangi maka kinerja akan meningkat, sedangkan pada hasil analisis pengaruh konflik kerja dengan kinerja karyawan didapati signifikan berpengaruh positif. Kata kunci: kinerja karyawan, stress kerja, konflik kerja
PENDAHULUAN Perusahaan yang memiliki sumberdaya manusia yang efektif dan efisien akan membuat perusahaan maju dan berkembang pesat. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan agar efektif dan efisien karyawan harus bekerja keras, Pekerjaan yang banyak dan berat dari atasan bisa menyebabkan stress kerja, apalagi belum selesai pekerjaan yang lama, tetapi ditambah lagi dengan pekerjaan yang baru. Menurut
Triatna (2015:139), menyatakan bahwa : “Stres adalah suatu keadaan seseorang, di mana kondisi fisik dan/atau psikisnya terkena gangguan dari dalam atau luar dirinya sehingga mengakibatkan ketegangan dan menyebabkan munculnya perilaku tidak biasa (yang dikategorikan menyimpang) baik fisik, sosial, maupun psikis.” Perilaku karayawan yang menyimpang dalam bekerja merupaka salah satu bentuk stres kerja. Menurut Husien (2010:44), menyatakan bahwa: “Stres sebagai suatu kondisi ketegangan
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016
| 59
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang pekerja.” Stress kerja harus ditangani dengan baik karena karyawan yang cenderung stress kerja akan merasakan frustasi, emosional dan merasa tidak nyaman dalam bekerja, sehingga dapat memicu adanya kegagalan dalam organisasi karena dapat mengganggu satu sama lain dalam mengerjakan tugas. Menurut Veithzal (2014:724) : “Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan.” Stres kerja ditimbulkan dari berbagai hal yang membuat karyawan merasa kurang nyaman. Menurut Triatna (2015:139) “Faktor penyebab stres adalah faktor pekerjaan, faktor non-pekerjaaan, dan faktor dari pribadi seseorang.” Konflik kerja di dalam organisasi juga sering terjadi. Konflik bias terjadi jika pekerjaan yang saling berkaitan tidak dikerjakan dengan baik. Banyaknya hubungan yang tidak baik antar rekan kerja juga dapat membuat pekerja merasa tertekan. Salah paham antar atasan dan bawahan yang membuat bawahan selalu merasa tertindas dan berada di zona tidak nyaman. Menurut Husien(2010:39) menyatakan bahwa: ”Konflik adalah sebagai sesuatu perselisihan atau perjuangan di antara dua pihak yang ditandai dengan menunjukkan permusuhan secara terbuka dan/atau mengganggu dengan sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya.” Konflik di dalam perusahaan harus bisa ditangani dengan baik, karena perbedaan status dan karena nilai-nilai atau persepsi yang berbeda dapat mngakibatkan mangkirnya karyawan yang merasa pada kondisi tertekan. Menurut Veithzal (2014: 718) mengatakan bahwa: “Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi/perusahaan) yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatankegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.” konfik dapat terjadi karena ketidak adanya kepercayaan antara pekerja satu dengan yang lain. Menurut Robbins (2008:173) mendefinisikan bahwa : “Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki presepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi
secara negatif, atau akan mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi perhatian dan kepentingan pihak pertama.” Stres kerja dan konflik kerja karyawan dapat berpengaruh pada kinerja karyawan, kinerja karyawan merupakan hal yang penting dalam pengembangan perusahaan Menurut Sutrisno (2010:172) : “Kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi.” Kinerja karyawan sangat berdampak pada keuntungan perusahaan. Karyawan yang kinerjanya baik selalu akan dipertahankan. Menurut Mangkunegara (2009:67) mengemukakan bahwa: ”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. perusahaan selalu menginginkan keuntungan, penghematan, dan efisiensi untuk mempertahankan perusahaanya, tetapi dalam pencapaian tersebut perusahaan harus bisa mengoptimalkan kinerja karyawan. Menurut Gaol (2014:589) mendefinisikan bahwa : “Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan sebagainya.” Kinerja karyawan yang baik selalu memberikan kontribusi yang positif. Pada umumnya kinerja karyawan dapat dinilai dari peningkatan rating atau laporan keuangan dari perusahaan. Jika perusahaan mengalami profit terus menerus, maka kinerja karyawan dinilai memberikan kontribusi positif. Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada bagian diatas maka disusunlah rumusan masalah ini sebagai berikut : 1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Apakah konflik kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kerangka Pikir dan Hipotesis Kerangka Pikir dan Hipotesis
H1
Stres Kerja (X1)
Kinerja Karyawan (Y) H2
Konflik Kerja (X2) Gambar 1. Kerangka Pikir
Hipotesis : Penelitian ini merupakan penelitian seluruh H1 = Hipotesis Terdapat Pengaruh Stres Kerja terhadap karyawan yang semuanya berjumlah 51 orang : Kinerja Karyawan. yang semuanya dijadikan responden. = Terdapat Konflik Pengaruh Kerja Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan. H2 = TerdapatH1 Pengaruh terhadapH2 Kinerja Karyawan. Variabel = Terdapat Pengaruh KonflikOperasional Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang METODE PENELITIAN mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel METODE Populasi dan SampelPENELITIAN Populasi dan sampel penelitian ini terikat).Variabel independen di sini adalah stres danHikari Sampel adalah Populasi karyawan PT. yang berjumlah 51 kerja (X1) dan konflik kerja (X2). Dan Variabel dependen terikat) adalah Kinerja (Y). orang, maka sampel yang diambil sebagai ini Populasi danakan sampel penelitian adalah (variabel karyawan PT. Hikari yang berjumlah 51 penelitian ini berjumlah 51 orang karyawan. merupakan variabel yang dipengaruhi.
orang, maka sampel yang akan diambil sebagai penelitian ini berjumlah 51 orang karyawan. Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian seluruh karyawan yang semuanya berjumlah 51 orang
yangVariabel semuanya dijadikanKonsep responden. Variabel
Indikator Beban kerja. Wewenang dan tanggung jawab. 3. Kondisi fisik atau penelitian ini adalah : Variabel independen kesehatan. 4. Ketidak nyamanan. (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi ataukerja. menjadi sebab perubahannya 5. Tekanan
Suatu kondisi ketegangan yang Stres menciptakan adanya ketidak Kerja seimbangan fisik dan psikis, yang (X1) Variabel Operasional mempengaruhi emosi, proses berfikir Variabel-variabel yang dipergunakan dalam dan kondisi seorang karyawan. (Rivai 2014:724)
1. 2.
atau timbulnya variabel dependen terikat).Variabel Ketidaksesuaian antara (variabel dua atau lebih 1. Sumber independen daya yang di sini adalah stres Konflik anggota terbatas.(variabel terikat) adalah Kinerja Kerja dan anggota kerja (X1) konflik –kerja (X2).atau Dan kelompok Variabel dependen (X2)
(dalam
suatu
organisasi/perusahaan) 2.
harus yang membagi sumber daya yang (Y). merupakanyang variabel dipengaruhi.
terbatas atau kegiatan – kegiatan kerja dan/atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. (Jimmy L Gaol 2014:637-638) Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas Kinerja Karyawan yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai (Y) dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara 2009:67)
3. 4. 5.
Perbedaan status dan jabatan. Perbedaan tujuan. Perbedaan persepsi. Perbedaan nilai.
1. 2. 3. 4. 5.
Kualitas kerja. Kuantitas kerja. Tanggung jawab Disiplin kerja. Prestasi kerja.
Teknik Analisis Data
60 |
PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia)
Untuk memperoleh data, kuesioner yang akan dipergunakan perlu diuji terlebih dahulu
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016
apakah alat yang digunakan untuk memperoleh data sudah valid dan reliabel. Selanjutnya data yang sudah di Uji dan dinyatakan valid dan reliabel dilakukan analisis statistik
| 61
2. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Teknik Analisis Data Berdasarkan nilai signifikansi hasil output Berdasarkan nilai signifikansi hasilyang outputSPSS SPSS: : Untuk memperoleh data, kuesioner akan dipergunakan perlu diuji terlebih dahulu 1. Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas 1.2.Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebasbebas berpengaruh signifikanterhadap terhadap Jika t hitung < t memperoleh tabel maka variabel berpengaruh apakah alat yangnilai digunakan untuk berpengaruhtidak signifikan terhadap variabel data sudah valid dan reliabel. Selanjutnya data variabel terikat. variabelterikat. terikat. yang sudah di Uji dan dinyatakan valid dan 2. Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas 2.Berdasarkan Jika nilai analisis Sig. 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap nilai>signifikansi hasil output SPSStidak : reliabel dilakukan statistik deskriptif. tidak berpengaruh signifikan terhadap Untuk mengetahui pengaruh antara Stres kerja terikat. 1.variabel Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. (X1) dan Konflik Kerja (X2) terhadap Kinerja terikat. dilakukan analisis Karyawan variabel (Y) dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi linier 2. Jika nilaiPEMBAHASAN Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap ANALISIS DAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN berganda dengan bantuan SPSS 20.00. variabelResponden terikat. Gambaran Umum Gambaran Umum Responden a. Uji t Parsial Gambaran umumdalam karakteristik dianalisis umum dalam karakteristik penelitian ini adalah Uji t Parsial analisis responden regresi yang Gambaran responden berganda untuk mengetahui apakah variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah ANALISIS DAN PEMBAHASAN identitas dari responden yang terdiri dari jenis kelamin, rentang usia, pendidikan, dan rentang bebas X secara parsial (sendiri) berpengaruh identitas dari responden yang terdiri dari jenis Gambaran Umum Responden signifikan variabel Y. lama bekerja.terhadap Hasil analisis ditunjukkan pada tabel-tabel : pendidikan, dan rentang kelamin,berikut rentanginiusia, Dasar pengambilan keputusan Uji t Parsial bekerja. Hasil ditunjukkan pada Gambaran umum karakteristik responden lama yang dianalisis dalamanalisis penelitian ini adalah Jenis Kelamin dalam analisis regresi adalah sebagi berikut : tabel-tabel berikut ini : identitas dari responden terdiri kelamin, rentang usia, pendidikan, dan rentang Berdasarkan nilai tyang hitung dan tdari tabeljenis :responden Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan 1. Jika nilai Hasil t hitung > t tabel maka variabel lama bekerja. analisis ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini : Jenis Kelamin pada tabel bebasberikut: berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik Jenis Kelamin 2. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel Tabel 2. Karekteristik Responden berdasarkan Jenisjenis Kelamin responden berdasarkan kelamin ditunjukkan bebas tidak variabel Berdasarkan hasilberpengaruh penelitian, terhadap karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada tabel berikut: terikat. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase pada tabel berikut:
Laki-laki 25 49.0% Tabel 2. Karekteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan 26 51.0% Total 51 100% Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 25 49.0% Perempuan 26 51.0% Berdasarkan tabel jawaban responden menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin Total 51 100% laki-laki adalah sebanyak 25 responden (49,0%), dan responden perempuan sebanyak 26
responden (51,0%). Berdasarkan tabel jawaban responden menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin Berdasarkan tabel jawaban responden Pendidikan Terakhir menunjukkan bahwa responden dengan laki-laki adalah sebanyak 25 responden (49,0%), dan Deskripsi responden perempuan sebanyak 26 karakteristik responden jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan Terakhir responden (51,0%). 25 responden (49,0%), dan responden ditunjukkan pada tabel berikut : Deskripsi karakteristik berdasarkan perempuan sebanyak responden 26 responden (51,0%). pendidikan terakhir ditunjukkan pada tabel berikut : Pendidikan Terakhir Deskripsi karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan ditunjukkan pada tabel Tabel 3.responden Karakteristik Responden berdasarkan berikut :
Pendidikan Frekuensi Persentase 10 berdasarkan Pendidikan 19.61% TabelSMP 3. Karakteristik Responden SMU 39 76.47% Pendidikan Frekuensi Persentase D3/S1 2 3.92% SMP 10 19.61% Total 51 100.00% SMU 39 76.47% D3/S1 Total
62 |
2 51
PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia)
3.92% 100.00%
Berdasarkan tabel jawaban responden terdapat 10 responden yang berpendidikan SMP Berdasarkan tabel jawaban responden terdapat 10 responden yang berpendidikan SMP (19,61%). Sebanyak 39 responden berpendidikan SMU (76,47%) dan 2 responden (19,61%). Sebanyak 39 responden berpendidikan SMU (76,47%) dan 2 responden berpendidikan D3/S1 (3,92%). Tabel tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden berpendidikan D3/S1 (3,92%). Tabel tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden Berdasarkan tabel jawaban responden responden berpendidikan SMU. berpendidikan SMU. terdapat 10SMU. responden yang berpendidikan berpendidikan Lama Bekerja SMP (19,61%). Sebanyak 39 responden Lama Bekerja Lama Bekerja Deskripsi karakteristik responden berpendidikan SMU (76,47%) dan 2 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan lamaberdasarkan bekerja ditunjukkan pada tabel berikut : lama bekerjapada ditunjukkan pada tabel responden berpendidikan D3/S1 (3,92%).lama bekerja ditunjukkan Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tabel berikut : Tabel tersebut menunjukan bahwa mayoritas
berikut :
Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Frekuensi Persentase Lama Bekerja Frekuensi Persentase 1tahun-5tahun 23 45.10% 1tahun-5tahun 23 45.10% 6tahun-10tahun 10 19.61% 6tahun-10tahun 19.61% 11tahun-15tahun 410 7.84% 11tahun-15tahun 7.84% >15tahun 144 27.45% >15tahun 14 27.45% Total 51 100.00% Total 51 100.00% Berdasarkan tabel jawaban responden terdapat 23 responden yang bekerja 1 tahun sampai Berdasarkan tabel jawaban responden terdapat 23 responden yang bekerja 1 tahun sampai dengan 5 Berdasarkan tahun (45,10%). responden(7,84%), yang bekerja tahun sampai dengan 10 tabelSebanyak jawaban 10 responden dan 6 sebanyak 14 responden yang terdapat 23 responden bekerja101 responden tahun bekerja dari615tahun tahun sampai (27,45%). dengan 5 tahun (45,10%).yang Sebanyak yang lebih bekerja dengan 10 tahun (19,61%), sebanyak 4 responden yang bekerja 11 tahun sampai dengan 15 tahun sampai dengan 5 tahun (45,10%). Sebanyak 10 tahun (19,61%), 4 responden yang bekerja 11 tahun sampai dengan 15 tahun responden yangsebanyak bekerja 6 tahun sampai Usia dari (7,84%), dan sebanyak 14 responden yangdengan bekerja lebih 15 tahun (27,45%). 10 tahun (19,61%),14sebanyak 4 yang responden responden (7,84%), dan sebanyak responden bekerja lebih Deskripsi dari 15 tahunkarakteristik (27,45%). Usiayang bekerja 11 tahun sampai dengan 15 tahun berdasarkan usia ditunjukkan pada tabel berikut: Usia Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia ditunjukkan pada tabel berikut :
Deskripsi karakteristik responden berdasarkanResponden usia ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 5. Karakteristik berdasarkan Usia
Tabel 5. Karakteristik Responden berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase <25tahun 11 21.57% Usia Frekuensi Persentase 25-35tahun 15 29.41% <25tahun 11 21.57% 36-45tahun 16 31.37% 25-35tahun 15 29.41% 46-55tahun 716 13.73% 36-45tahun 31.37% >55tahun 27 3.92% 46-55tahun 13.73% Total 512 100.00% >55tahun 3.92% Total 51 100.00% Berdasarkan jawaban jawaban responden terdapatterdapat 11 responden berusia kurangPT.dari 25 tahun kepadayang seluruh karyawan Hikari. Sampel Berdasarkan responden
11 responden yang berusia kurang dari 25 tahun yang berjumlah 51 responden,dari yang Berdasarkan jawaban 11 responden yang berusia 25 mengisi tahun (21,57%). Sebanyak 15responden respondenterdapat yang berusia 25tahun sampai dengan kurang 35 tahun (29,41%),
(21,57%). Sebanyak 15 responden yang berusia kuesioner tentang stres kerja, konflik kerja, dan (21,57%). Sebanyak 15 responden yang berusia sampai dengan 35 tahun (29,41%), 25tahun16 sampai dengan 35 tahun (29,41%), kinerja kuesioner dikerjakan sebanyak responden berusia 36tahun sampai25tahun dengankaryawan.Semua 45tahun (31,37%), sebanyak 7 sebanyak 16 responden berusia 36tahun oleh 51 responden dengan data yang lengkap sebanyak 16 responden 45tahun (31,37%),2 responden sebanyak 7 responden berusia 46tahunberusia sampai36tahun dengan sampai 55tahun dengan (13,73%), dan sebanyak sampai dengan 45tahun (31,37%), sebanyak serta 15 pernyataan yang telah diisi. Hasil dari 7 berusia responden 46tahun sampai dengan kuesioner tersebut hasil 2yang valid dan yang lebihberusia dari 55tahun (3,92%). responden berusia 46tahun sampai dengan 55tahun (13,73%), dandidapati sebanyak responden 55tahun (13,73%), dan sebanyak 2 responden reliabel. yang berusia lebih dari yang berusia lebih dari55tahun 55 tahun(3,92%). (3,92%). Analisis Deskripsi Kategori Variabel Stres Kerja Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer Hasil analisis deskriptif variabel Stres yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 10, nilai
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016
| 63
Analisis Deskripsi Kategori Variabel
dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang baku (SD). Item
Stres Kerja
pertanyaan variabel Kinerja Karyawan adalah sebanyak 5 item dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5.
Hasil analisis deskriptif variabel Stres Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 10, nilai
Kategorisasi variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada tabel berikut:
maksimum 25, mean 16.39, dan standar deviasi 5.107. Data Stres Kerja dikategorikan dengan maksimum 25, mean 16.39, dan standar deviasi adalah 5 item dengan skor 1, 2, 3, 4,Stres dan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang bakusebanyak (SD). Item pertanyaan variabel 5.107. Data Stres Kerja dikategorikan dengan 5. Kategorisasi variabel Stres Kerja ditunjukkan Kerja adalahskor sebanyak 5 item skor 1, 2,pada 3, 4,tabel danberikut: 5. Kategorisasi variabel Stres Kerja menggunakan rata-rata (M) dengan dan simpang baku (SD). Itempada pertanyaan variabel Stres Kerja ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 6. Kategorisasi Variabel Stres Kerja Kategori Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval Skor X ≥ 21,49 11,29 ≤ X < 21,49 X < 11.29
Frekuensi 7 30 14 51
Persentase 13.70% 58.80% 27.50% 100%
Berdasarkan tabeldapat tersebut dapatKonflik dijelaskan Kerja bahwa mayoritas responden Berdasarkan tabel tersebut dijelaskan bahwa mayoritas responden memberikan Hasilkategori analisissedang, deskriptif variabel Konflik memberikan penilaian pada variabel Stres Kerja dengan yaitu 30 responden penilaian pada variabel Stres Kerja dengan Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 9, nilai (58,8%). Sejumlah 14 responden responden(58,8%). memberi maksimum penilaian Stres Kerja padadankategori kategori sedang, yaitu 30 24, mean 16,31, standar rendah deviasi Sejumlah 14 responden memberi penilaian 4,012. Datapada Konflik Kerjatinggi dikategorikan (27,5%), dan 7 responden memberi penilaian Stres Kerja kategori (13,7%).dengan Dapat Stres Kerja pada kategori rendah (27,5%), dan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang disimpulkan bahwa sebagian yang bekerja di PT. Hikari memberikan 7 responden memberi penilaian Stresbesar Kerjaresponden pada baku (SD). Item pertanyaan variabel Konflik kategori tinggi Dapatkategori disimpulkan penilaian Stres(13,7%). Kerja dengan sedang. Kerja adalah sebanyak 5 item dengan skor 1, 2, bahwa sebagian besar responden yang bekerja di PT. Hikari memberikan penilaian Stres Kerja 3, 4, dan 5. Kategorisasi variabel Konflik Kerja ditunjukkan pada tabel berikut: dengan kategori sedang. Konflik Kerja Hasil analisis deskriptif variabel Konflik Kerja diperoleh nilai minimum sebesar 9, nilai maksimum 24, mean 7. 16,31, dan standar Variabel deviasi 4,012. Data Kerja Konflik Kerja dikategorikan Tabel Kategorisasi Konflik dengan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang baku (SD). Item pertanyaan variabel
Kategori
Interval Skor
Frekuensi
Persentase
Konflik Kerja adalah sebanyak variabel Tinggi X 5≥ item 20,33dengan skor 1, 2, 8 3, 4, dan 5. Kategorisasi 15.7% Konflik Kerja ditunjukkan12,30 pada tabel Sedang ≤ X
Rendah Jumlah
X < 12,30
12 51
23.5% 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden memberikan
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan Kinerja Karyawan bahwa responden Hasilsedang, analisisyaitu deskriptif variabel Kinerja penilaianmayoritas pada variabel Konflik memberikan Kerja dengan kategori 31 responden (60,8%). penilaian pada variabel Konflik Kerja dengan Karyawan diperoleh nilai minimum sebesar Sejumlah 12 responden Kerja pada kategori rendah16,47, (23.5%), kategori sedang, yaitu 31 memberi respondenpenilaian (60,8%). Konflik 9, nilai maksimum 25, mean dandan Sejumlah 12 responden 4,319. Data Kinerja Karyawan 8 responden memberi memberi penilaianpenilaian Konflik standar Kerja deviasi pada kategori tinggi (15.7%).Dapat Konflik Kerja pada kategori rendah (23.5%), dan dikategorikan dengan menggunakan skor ratabahwa penilaian sebagian Konflik besar responden bekerja PT.(SD). Hikari memberikan 8disimpulkan responden memberi Kerja rata yang (M) dan simpangdibaku Item pertanyaan pada kategori tinggi Kerja (15.7%).Dapat disimpulkan variabel Kinerja Karyawan adalah sebanyak 5 penilaian Konflik dengan kategori sedang. bahwa sebagian besar responden yang bekerja di item dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Kategorisasi PT. Hikari memberikan penilaian Konflik Kerja variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada dengan kategori sedang. tabel berikut:
Kinerja Karyawan
Hasil analisis deskriptif variabel Kinerja Karyawan diperoleh nilai minimum sebesar 9, nilai maksimum 25, mean 16,47, dan standar deviasi 4,319. Data Kinerja Karyawan dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata (M) dan simpang baku (SD). Item 64 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia) pertanyaan variabel Kinerja Karyawan adalah sebanyak 5 item dengan skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Kategorisasi variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 8. Kategorisasi Variabel Kinerja Karyawan Kategori Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval Skor X ≥ 20,79 12,15 ≤ X < 20,79 X < 12,15
Frekuensi 6 33 12 51
Persentase 11.8% 64.7% 23.5% 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden Berdasarkan tabel tersebut dapat bahwa sebagian besar responden yang bekerja memberikan penilaian pada variabel Kinerja diKaryawan kategori sedang, yaitu 33 dijelaskan bahwa mayoritas responden PT. Hikaridengan memiliki frekuensi kinerja pada memberikan penilaian pada variabel Kinerja tingkat sedang. responden (64,7%). Sejumlah 12 responden memberi penilaian Kinerja Karyawan pada Karyawan dengan kategori sedang, yaitu 33 kategori (64,7%). rendah (23,5%), responden Uji memberi penilaian Kinerja Karyawan pada responden Sejumlah dan 12 6responden Validitas Uji Validitas memberi penilaian Kinerja Karyawan pada kategori tinggi (11,8%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang bekerja di kategori rendah (23,5%), dan 6 responden Stres Kerja Stres Kerja Uji Validitas PT. Hikari memiliki frekuensi kinerja pada memberi penilaian Kinerja Karyawan pada tingkat sedang. Uji validitas data Stres Kerja dari SPSS Ujitinggi validitas data Stres Kerja dari SPSS 20.00 hasilsebagai sebagai berikut Stres Kerja kategori (11,8%). Dapat disimpulkan 20.00 memperoleh memperoleh hasil berikut : :
Tabel Hasil UjiSPSS Validitas Stres Kerja Uji validitas data Stres9.Kerja dari 20.00Data memperoleh hasil sebagai berikut : Data Stres Kerja No SoalTabel 9.r Hasil hitungUji Validitas r tabel Keterangan 1 0.870 0,5 Valid No Soal r hitung r tabel Keterangan 2 0.889 0,5 Valid 1 0.870 0,5 Valid 3 0.889 0,5 Valid 2 0.889 0,5 Valid 4 0.906 0,5 Valid 3 0.889 0,5 Valid 5 0.874 0,5 Valid 4 0.906 0,5 Valid 5 0.874 0,5 Valid Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah pernyataan kuesioner yang telah diisi pada variabelBerdasarkan independen Stres (X1) mendapatkan hasil yang kuesioner valid karena nilai lebih daripada 0.5 hasil Kerja tabel tersebut sejumlah pernyataan yang telah diisi Berdasarkan
hasil
tabel
tersebut
Garbing, 1988) serta dapat diteruskan untuk
yang dimaksud validStres dan signifikan dalam mengukur suatu konstruk (Anderson & Garbing, variabel Kerjayang (X1)telah mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebih dari 0.5 sejumlahindependen pernyataan kuesioner diisi menguji data lainnya. pada dimaksud variabel Stres (X1) 1988) serta dapatindependen diteruskan untukKerja menguji data lainnya. yang valid dan signifikan dalam mengukur suatu konstruk (Anderson & Garbing, mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebih
Konflik Kerja
1988) sertayang dapat diteruskan untuk data lainnya. dari 0.5 dimaksud valid dan menguji signifikan Uji validitas data Konflik Kerja dari SPSS
dalam mengukur Konflik Kerja suatu konstruk (Anderson &
20.00 memperoleh hasil sebagai berikut :
validitas data Konflik Kerja dari SPSS 20.00 memperoleh hasil sebagai berikut : KonflikUji Kerja 10. Hasil Validitas Datamemperoleh Konflik Kerja Uji validitas Tabel data Konflik KerjaUji dari SPSS 20.00 hasil sebagai berikut : Tabel 10. rHasil Kerja No Soal hitungUji Validitasr Data tabel Konflik Keterangan 1 0.687 0,5 Valid No Soal r hitung r tabel Keterangan 2 0.766 0,5 Valid 1 0.687 0,5 Valid 3 0.818 0,5 Valid 2 0.766 0,5 Valid 4 0.659 0,5 Valid 3 0.818 0,5 Valid 5 0.794 0,5 Valid 4 0.659 0,5 Valid 5 0.794 0,5 Valid Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah pernyataan koesioner yang telah diisi pada variabelBerdasarkan independen Konflik Kerja (X2) sejumlah mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebih dari hasil tabel tersebut pernyataan koesioner yang telah diisi pada MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 65& 0.5 yangindependen dimaksudJURNAL valid ILMIAH dan signifikan dalam mengukur suatu konstruk (Anderson variabel Konflik Kerja (X2) mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebih dari Garbing, serta dapat untuk dalam mengujimengukur data lainnya. 0.5 yang1988) dimaksud valid diteruskan dan signifikan suatu konstruk (Anderson &
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah pernyataan koesioner yang telah diisi pada variabel independen Konflik Kerja (X2) mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebih dari 0.5 yang dimaksud valid dan signifikan dalam mengukur suatu konstruk (Anderson &
N
Garbing, 1988) serta dapat diteruskan untuk menguji data lainnya.
Normal Parametersa,b Std. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 2.29866943 Deviation Unstandardize Absolute .088 Most Extreme d Residual Positive .060 Differences N 51 Negative -.088 Mean 0E-7 Kolmogorov-Smirnov Z .627 a,b Normal Parameters Std. Asymp. Sig. (2-tailed) .826 2.29866943 Deviation a. Test distribution is Normal. Absolute .088 b. Calculated from data. Most Extreme Positive .060 Differences Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z .627 bahwa besarnya nilai Dari output perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui Asymp. Sig. adalah (2-tailed) .826 lebih besar dari alpha Kolmogorov-Smirnov 0,627 dan signifikan pada 0,826 a. Test distribution is Normal. sebesar 0,05 hal ini berarti bahwa terbukti distribusi data dalam penelitian ini b. Calculated from data. berdistribusi normal.
Kinerja Karyawan Uji validitas data Kinerja Karyawan dari SPSS 20.00 memperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 11. Hasil Uji Validitas Data Kinerja Karyawan Tabel 11. No Soal No Soal 1 2 1 3 2 4 3 5 4
Hasil Uji Validitas Data Kinerja r hitung r tabel Karyawan Keterangan
r hitung0.775 r tabel 0.737 0.775 0,5 0.890 0.737 0,5 0.903 0.890 0,5 0.956 0.903 0,5 5 0.956 0,5 Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah
Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Valid Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid pernyataan koesioner yang telah diisi pada
Dari output perhitungan SPSS di atas, dapat Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda Uji F diketahui bahwa besarnya nilai diketahui bahwa besarnya nilai KolmogorovDari output perhitungan SPSS di atas, dapat Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Smirnov adalah 0,627 dan signifikan pada 0,826 Uji F Kolmogorov-Smirnov adalah 0,627 dan signifikan pada lebih dari ditentukan alpha kecil dari alphabesar yang telah lebih besar dari alpha sebesar 0,05 hal ini berarti Sig F lebih 0,826 Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig F lebih kecil dari alpha yang telah sebesar data 0,05 maka hipotesis yang diajukan bahwa 0,05 terbuktihal distribusi data dalam penelitian sebesar ini berarti bahwa terbukti yaitu distribusi dalam penelitian ini diterima. ini berdistribusi ditentukannormal. yaitu sebesar 0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima. berdistribusi normal. Berikut adalah hasil Uji F:
Garbing, 1988) serta dapat diteruskan untuk menguji data lainnya.
Berdasarkan hasil tabel tersebut sejumlah koesioner yangvalid telahkarena diisi pada variabel dependen Kinerja Karyawan (Y) pernyataan mendapatkan hasil yang nilai lebih pernyataan koesioner yang telah diisi pada
variabel dependen Kinerja Karyawan (Y)signifikan mendapatkan hasil yang valid nilai(Anderson lebih dari 0.5 yang dimaksud validKaryawan dan mengukur suatukarena konstruk & variabel dependen Kinerja (Y) dalam mendapatkan hasil yang valid karena nilai lebihmenguji Uji Reliabilitas dari 0.5Garbing, yang dimaksud valid danditeruskan signifikan dalam mengukur konstruk (Anderson & 1988) serta dapat untuk data suatu lainnya. dari 0.5 yang dimaksud valid dan signifikan
Hasil uji reliabilitas kuesioner disajikan
Garbing, 1988) serta dapat diteruskan menguji Uji Reliabilitas dalam mengukur suatu konstruk untuk (Anderson & data padalainnya. tabel berikut ini:
Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas kuesioner disajikan pada tabel berikut ini: Hasil uji reliabilitas kuesioner disajikan pada berikut ini: Tabel 12.tabel Hasil Uji Reliabilitas Tabel 12. Hasil UjiCronbach Reliabilitas Variabel Alpha Keterangan Cronbach Stres Kerja Reliabel, Sangat Tinggi Variabel Alpha 0.931 Keterangan Konflik Kerja Reliabel, Stres Kerja 0.931 0.792Reliabel, SangatTinggi Tinggi Kinerja Karyawan 0.904 Reliabel, Sangat Tinggi Konflik Kerja 0.792 Reliabel, Tinggi Kinerja Karyawan 0.904 Reliabel, Sangat Tinggi Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai cronbach alpha diatas 0.6 dinyatakan Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai cronbach alpha diatasKaryawan 0.6 dinyatakan reliable, maka pengujian data Stres Kerja, Konflik Kerja, dan Kinerja dinyatakan Berdasarkan
hasil
uji
reliabilitas
dikategorikan sangat tinggi. (Cornbach,1991).
reliable, maka (Ghozali,2011: pengujian data Stres Kerja, Konflik Kerja, KinerjaStres Karyawan reliable 47).alpha Di dapatkan juga hasildan pengujian Kerja dinyatakan yaitu 0.931 yang didapatkan nilai cronbach diatas 0.6 dinyatakan reliable, maka Stres Uji Normalitas reliabledikategorikan (Ghozali,2011: 47). Di pengujian dapatkan juga hasil pengujian Stres Kerja yaitu tinggi, 0.931 dan yangKinerja sangat tinggi, Konflikdata Kerja yaitu 0.792 yang dikategorikan
Kerja, Konflik Kerja, dan Kinerja Karyawan Uji normalitas bertujuan untuk menguji dinyatakan reliable (Ghozali,2011: 47). Di apakah variabel penelitian memiliki distribusi Karyawan yaitu 0.904 sangat tinggi. (Cornbach,1991). Uji Normalitas dapatkan juga yang hasil dikategorikan pengujian Stres Kerja normal atau tidak (Ghozali, 2011: 160). yaitu 0.931 yang dikategorikan tinggi, apakah Penelitian ini menggunakan uji KolmogrovUji Normalitas Uji normalitas bertujuan sangat untuk menguji variabel penelitian memiliki distribusi Konflik Kerja yaitu 0.792 yang dikategorikan smirnov, hasil uji normalitas ditunjukkan pada Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakahtabel variabel penelitian memiliki distribusi normal atauKinerja tidak (Ghozali, 160). yang Penelitian iniberikut: menggunakan uji Kolmogrov-smirnov, tinggi, dan Karyawan2011: yaitu 0.904
dikategorikan sangat Kerja yaitu 0.792 dikategorikan tinggi, dan Kinerja Karyawan yaitutinggi, 0.904Konflik yang dikategorikan sangatyang tinggi. (Cornbach,1991).
51 0E-7
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Mean
Berikut adalah hasil Uji F: Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 14. Hasil Uji F ANOVAa Kriteria pengujiannya adalah apabila nilaidfSig F lebih kecil dari F alpha yang Model Sum of Mean Sig.telah ditentukan yaitu sebesar 0,05 maka Squares hipotesis yang diajukan diterima. Square
Uji F
668.512 2 Berikut adalah hasilRegression Uji F: 1 Residual Tabel 14. 264.194 Hasil Uji F 48 Total 932.706a 50 ANOVA a. Dependent Sum Variable: Model of Kinerja df Mean b. Predictors:Squares (Constant), Konflik, StresSquare 1
334.256
60.729
.000b
5.504 F
Sig.
Regression 668.512 2 334.256 60.729 .000b Berdasarkan hasil Uji F48menggunakan di atas menghasilkan perhitungan Residual 264.194 5.504 SPSS Berdasarkan hasil Uji F menggunakan mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel statistik yang menunjukkan nilaistatistik < 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel SPSS di atas menghasilkan perhitungan bebas 0,000 terhadap variabel terikat. Perhitungan Total 932.706 50Sig F sebesar yang menunjukkan nilai Sig F sebesar 0,000 <
statistik dalam analisis regresi linear berganda
a. Dependent Variable:dapat Kinerja independen digunakan untuk memprediksi variabel dependen. 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah b. Predictors: (Constant), Konflik, Stres variabel dengan menggunakan bantuan program dapat digunakan untuk memprediksi dependen. komputer SPSS 20.00. Hasil pengolahan data Analisis regresi linear berganda digunakan dengan menggunakan program SPSS 20.00 Berdasarkan hasil Uji F menggunakan SPSS di atas menghasilkan perhitungan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk tersebut adalah sebagai berikut :
normalhasil atau uji tidak (Ghozali,ditunjukkan 2011: 160).pada Penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-smirnov, normalitas tabel berikut:
statistik yang menunjukkan nilai Sig F sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel
hasil uji normalitas ditunjukkan pada tabel berikut:
independen dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
66 |
PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia)
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016
| 67
statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.00. Hasil pengolahan data dengan
Uji Hipotesis
menggunakan program SPSS 20.00 tersebut adalah sebagai berikut :
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara masing-masing
Tabel 15. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.974 1.389 1.421 .162 Stres -.309 .110 -.365 -2.802 .007 Konflik 1.199 .140 1.114 8.546 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi linier sebagai berikut : Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat 3. Nilai koefisien regresi variabel konflik kerja = 1,974 1,199 (X2) (b2)+sebesar 1,199, artinya jika nilai faktor persamaan regresi linier sebagaiYberikut : + -0,309 (X1) konflik kerja mengalami peningkatan 1, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami Y = 1,974 + -0,309 (X1) + 1,199 (X2) Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagaipeningkatan berikut : sebesar 1,199. Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan 1. Nilaiberikut konstanta sebesar 1,974 artinya jika stres kerja (X1) danakan konflik kerja (X2) adalah 0, Selanjutnya dilakukan Koefisien sebagai : 1. maka Nilai konstanta sebesar 1,974 artinya adalah jika determinasi yang digunakan untuk melihat kinerja karyawan (Y) nilainya 1,974. stres kerja (X1) dan konflik kerja (X2) kemampuan variabel independen yaitu stres 2. Nilai stres(Y)kerjakerja (b1)dan sebesar -0,309 stres kerja adalah koefisien 0, makaregresi kinerjavariabel karyawan konflik kerja artinya dalam jika menerangkan variabel (Y) dependen yaitu kinerja karyawan,sebesar di nilainya adalah 1,974. mengalami peningkatan 1, maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan 2. Nilai koefisien regresi variabel stres kerja mana nilai Adjusted RSquare yang mendekati -0,309. (b1) sebesar -0,309 artinya jika stres kerja satu maka variabel independen memberikan mengalami peningkatan 1, maka kinerja hampirsemua informasi yang dibutuhkan untuk 3. Nilai koefisien regresi variabel konflik kerja (b2) sebesar 1,199, artinya jika nilai faktor karyawan (Y) akan mengalami penurunan memprediksi variasi variabel dependen. Hasil determinasi (R2) dapat tabel sebesar -0,309. konflik kerja mengalami peningkatan 1, analisis maka kinerja karyawan (Y)dilihat akanpada mengalami berikut:
peningkatan sebesar 1,199.
Tabel 16. Hasil Uji Koefisien Determinasi Selanjutnya akan dilakukan Koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen yaitu kerja dan konflik kerja dalam menerangkan Modelstres Summary variabel dependen karyawan, mana nilai RSquare Modelyaitu kinerja R R Square di Adjusted R Adjusted Std. Error of yang mendekati Square the Estimate satu maka variabel independen memberikan hampirsemua informasi yang dibutuhkan untuk
1 .847a .717 .705 2.346 memprediksi variasi variabel dependen. Hasil analisis determinasi (R2) dapat dilihat pada a. Predictors: (Constant), Konflik, Stres tabel berikut: Dari dapat disimpulkan bahwabahwa 71,7%. datasebesar yang ditimbulkan Dari data datatabel tabel dapat disimpulkan hasilArtinya R2 (R variasi Square) 0,717 atau hasil R2 (R Square) sebesar 0,717 atau (71,7%). dari variabel independen terhadap variabel (71,7%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen yaitu stres Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh dependen adalah 71,7%, sedangkan sisanya variabel independen streskinerja kerja karyawan dan 28,3% dipengaruhi variabel lain yang kerja dan konflik kerjayaitu terhadap sebesar 71,7%.oleh Artinya variasi data tidak yang konflik kerja terhadap kinerja karyawan sebesar dimasukkan dalam penelitian ini.
ditimbulkan dari variabel independen terhadap variabel dependen adalah 71,7%, sedangkan
Uji Hipotesis variabel independen terhadap variabel dependen. variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian Uji t Kriteria pengujian adalahadalah apabila apabila nilai Signilai t lebihSig t digunakan untuk mengetahui kecil darisebesar nilai alpha yang telah ditentukan lebihUji kecilt dari nilai alpha yang telah ditentukan yaitu 0,05. Berikut hasil Uji tyaitu : pengaruh secara parsial antara masing-masing sebesar 0,05. Berikut hasil Uji t :
Tabel 17. Hasil Uji t
Berdasarkan hasil SPSS diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari masingBerdasarkan hasil kerja SPSSdan diatas dapatkerja terhadap Hasil kinerja pengujian parsial dapat (uji t)dilihat antaradari masing variabel stres konflik karyawan
disimpulkan bahwa pengaruh dari masing- variabel konflik kerja dengan variabel kinerja arah tanda danstres tingkat Stresmenunjukkan kerja dan konflik kerja mempunyai masing variabel kerjasignifikansi dan konflik(probabilitas). kerja karyawan nilai koefisien regresi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari arah bertanda positif sebesar 1,199 dan nilai arah yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). probabilitas sebesar 0,000 yang lebih kecil dari Stres kerja dan konflik mempunyai arah 0,05 hal ini berarti bahwa konflik kerja signifikan signifikan lebih kecil kerja dari 0,05. yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikan lebih PT. Hikari sehingga 2 hipotesis dapat diterima. kecil dari 0,05. dapat dilihat sebagai berikut : dependennya Hasil pengujian hipotesis masing-masing 1. Uji hipotesis pengaruh kerja terhadapPEMBAHASAN kinerja karyawan. variabel independen secara stres parsial terhadap dependennya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Uji hipotesis pengaruh stres kerja terhadap Berdasarkan hasil penelitian yakni kinerja karyawan. pengujian regresi secara parsial dan secara simultan antara regresi dan korelasi ternyata Hipotesis 1: Stres kerja berpengaruh negatif stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan, terhadap kinerja karyawan. sedangkan pengujian regresi parsial dan Hasil pengujian parsial (uji t) antara simultan antara regresi dan korelasi konflik kerja variabel stres kerja dengan variabel kinerja berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini dapat karyawan menunjukkan nilai koefisien disajikan dalam penelitian ini yaitu sebagai regresi bertanda negatif sebesar -0,309 dan berikut : nilai Sig. t sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa stres kerja Pengaruh stres kerja dengan kinerja signifikan berpengaruh negatif terhadap karyawan Pengaruh stres kerja dengan kinerja kinerja karyawan di PT. Hikari sehingga hipotesis 1 terbukti adanya pengaruh karyawan melalui pengujian regresi, ternyata ada pengaruh negatif antara stres kerja dengan variabel independen dan dependen. kinerja karyawan.Hal ini menunjukkan bahwa 2. Uji hipotesis pengaruh konflik kerja terhadap stres kerja khususnya di PT. Hikari berdampak terhadap kinerja karyawan, di mana semakin kinerja karyawan. tinggi tingkat stres kerja maka kinerja karyawan Hipotesis 2: Konflik kerja berpengaruh mengalami penurunan. Kemudian hasil uji parsial yang telah diuji positif terhadap kinerja ternyata ada pengaruh yang signifikan antara karyawan.
sisanya 28,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 68 | PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia) Uji Hipotesis Uji t
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016
| 69
stres kerja dengan kinerja karyawan.Di mana tingkat stres kerja signifikan mempengaruhi tingkat kinerja karyawan secara negatif dengan nilai -0,309 dan nilai Sig 0,007.Selanjutnya dari hasil penelitian sebelumnya oleh Ria Puspita Sari (2015) yang hasil penelitian berjudul pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta.Di mana dari hasil penelitian menemukan bahwa stres kerja juga signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari hasil koefisien regresinya yaitu -0.323. Sedangkan Eko Yuliawan (2011) dengan hasil penelitian yang berjudul pengaruh stres dan konflik kerja terhadap kinerja pada PT. Pindad Bandung mendapatkan hasil Fhitung = 2.639 dengan hasil pengujian Ho diterima maka Ha ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat satu variabel penyebab berpengaruh terhadap variabel akibatnya. Dengan demikian dari hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang telah diuraikan dan mendukung dari hasil penelitian yang sebagaimana telah dilakukan peneliti sebelumnya. Pengaruh konflik kerja dengan kinerja karyawan Berdasarkan hasil uji regresi antara konflik kerja, ternyata berpengaruh positif dan signifikan dengan kinerja karyawan.Di mana konflik kerja memiliki pengaruh yang baik terhadap kinerja karyawan.Dari hasil uji parsial ternyata ada pengaruh positif dan signifikan antara konflik kerja dengan kinerja karyawan karena memiliki nilai Sig 0.000 > 0.05.Dari hasil uji didapati nilai signifikan berpengaruh positif yaitu 1,199 dan nilai Sig 0,000. Kemudian dari hasil penelitian sebelumnya oleh Ria Puspita Sari (2015) yang hasil penelitian berjudul pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta.Di mana dari hasil penelitian menemukan bahwa konflik kerja juga berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari hasil koefisien regresinya yaitu -0.292. Sedangkan Eko Yuliawan (2011) dengan hasil penelitian yang berjudul pengaruh stres dan konflik kerja terhadap kinerja pada PT. Pindad Bandung mendapatkan hasil Fhitung = 2.639 dengan hasil pengujian Ho diterima maka Ha
70 |
ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat satu variabel penyebab berpengaruh terhadap variabel akibatnya. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya. Selanjutnya dari hasil uji hipotesis yang sebagaimana telah dilakukan ada pengaruh yang signifikan antara stres kerja dan konflik kerja dengan kinerja karyawan, dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan dapat dikatakan terbukti. Dari kedua hipotesis, ternyata variabel paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah konflik kerja.Dengan alasan karena konflik kerja memiliki nilai thitung yang terbesar yaitu 1,199 jika dibandingkan dengan variabel stres kerja yaitu -0,309.Dengan demikian kedua hipotesis yang diajukan terbukti.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka akan disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Diketahui bahwa stress kerja signifikan berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan. Yang artinya juka stres kerja dikurangi maka kinerja karyawan akan meningkat. 2. Diketahui bahwa konflik kerja signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Dari teori yang didapatkan dari Lewis Coser bahwa konflik dapat berpengaruh positif untuk memperkuat hubungan antara rekan kerja.
Gaol, Jimmy L. (2014:627-650). A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia.
Triatna, Cepi. (2015:172,199). Perilaku Organisasi dalam Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Umar,
Mangkunegara, A.P. (2009: 67) Kinerja Karyawan. [Online]. Tersedia:http:// adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/ kinerja-karyawan-menurut-para-ahli.html [04 Oktober 2015] Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.
Husien. (2010:112-113). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, Jakarta: RajawaliPers.
Veithzal, Rivai. (2014 :406-726). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan edisi ketiga, Jakarta: Rajawali Pers. Yuliawan, E. (2012). “Pengaruh Stres dan Konflik Terhadap Kinerja Pada PT. PINDAD Bandung”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 2, (1), 11-21.
Sari, R.P. (2015). “Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Jambuluwuk Malioboro Butique hotel Yogyakarta”.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
DAFTAR RUJUKAN Anderson, J. C. & Gerbing, D.W. (1988). “Structural equation modeling in practice : A review and recommended two step approach”. Psychological Bulletin, 103, 411-423. Cronbach. L.J. (1991). Methodological study a personal retrospective in Brennan. Robert L. 2001. an essay on the history and future of reliability from the prespective of replication. Journal of Educationl Measurement. 38.
PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia)
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS, VOL. 16, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016
| 71
72 |
PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA... (Julvia)