i
PENGARUH STRATEGI SPIRITUAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI (AL-ISLAM) SMP MUHAMMADIYAH PARAKAN TANGERANG SELATAN Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh Puji Sendari NIM: 18100110000034
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H
ii
iii
Motto
Barang siapa yang tidak tahu nikmatnya waktu belajar, maka ia akan merugi sepanjang hidupnya
iv
v
vi
vii
i
ABSTRAK Puji Sendari (18100110000034) “Pengaruh Strategi Spiritual Teaching Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Strategi spiritual teaching adalah rencana cermat melalui sebuah proses penyampaian dan penanaman pengetahuan atau keterampilan yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran, kepada siswa yang dilakukan oleh guru dalam kerangka pengabdian kepada Allah swt sebagai Sang Maha Pemilik Ilmu, dalam praktek model pembelajaran strategi spiritual dengan cara mencintai profesi dan anak didiknya. Motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi spiritual teaching dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (Al-Islam) dan hubungannya dengan motivasi belajar siswa tersebut, khususnya di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif dengan metode survai tehnik korelasional, yaitu memusatkan perhatian pada pengumpulan data dalam kondisi dan waktu tertentu dari kedua variabel yang diteliti, kemudian dikorelasikan guna menjawab masalah yang telah dirumuskan. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa/siswi SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang seluruhnya berjumlah 270 siswa. Dari penelitian yang penulis lakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari hasil perhitungan korelasi tata jenjang spearman diperoleh koefisienkorelasi sebesar 0,911. Nilai rtable angka kritik product spearman pada taraf signifikansi 0,05 dan 0,01 adalah sebesar 0,364 dan 0,478. Dengan demikian r hitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,364 < 0,911 > 0,478 yang berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa pada pelajaran PAI (Al-Islam).
PUJI SENDARI
i
ii
iii
KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Sang Penguasa Alam. Hanya karena takdir dan iradat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan, walaupun sedikit banyak terdapat halangan dan rintangan. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah menjadi sinar terang dalam perjalanan hidup umat manusia, semoga kita mendapatkan syafaatnya kelak dihari akhir. Amin. Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang “PengaruhStrategi Spiritual Teaching Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah
Parakan
Tangerang Selatan” .Selama
penyusunan skripsi ini, dan penulis belajar di FakultasTarbiyah dan Keguruan Prodi Penddikan Agama Islam (PAI), tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak yang penulis telah dapatkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada: 1. Nurlena Rifa‟i, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Abdul Madjid Khon, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. DR. Sururin, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan fikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak dan ibu dosen jurusan PAI yang telah mentransfer ilmu selama perkuliahan. 5. Jonisar, SE Kepala SMP Muhammadiyah Parakan, dewan guru, Agung Setiawan, ST selaku wakasek, dan siswa/siswi SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan yang telah memberikan izin penelitian dan kerjasama yang baik dalam memberikan data-data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini.
ii
iv
6. Secara khusus skripsi ini Penulis persembahakan kepada kedua orang tua Penulis yang tercinta, Ayahanda Suman dan Ibunda Sarmi sebagai ungkapan terima kasih yang tiada terhingga yang telah membesarkan dan mendidik Penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang. 7. Suami tercinta Irwan Tumanggor dan Kakak dan adik tersayang, DR. H. Salman Tumanggor, Hj. Mulyanah, S.Pd, Dwi Prayitno, Aning Fitriyaningsih, Sambodo, Gita Nurdiati, Slamet Sugiharto terima kasih atas dorongan semangat tiada tara dan membantu Penulis baik Moril maupun Materiil sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman yang dengan setia menemani, NaniSeftyaningsih, S.Pd.I, Ir. Dwi Arti Yulianingsih, Nuryeti dan teman-teman seperjuangan kelas DMS PAI-B angkatan 2011 yang tidak bias Penulis sebutkan satu per satu, kalian semua yang terhebat dan dari kalianlah Penulis banyak belajar segalahal yang Penulis belum tahu dalam hidup ini. Terima kasih untuk semua perjalanan indahnya selama kurang lebih 4 tahun kita bersama. 9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak di dalamnya, penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga kebaikannya
mendapatkan
balasan yang lebih
baik
dari Allah SWT.
Mudah–mudahan skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca skripsi ini.
Penulis
PujiSendari 18100110000034
iii
v
DAFTAR ISI MOTTO LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ABSTRAK................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI .............................................................................................. DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR GRAFIK .....................................................................................
i ii iv vi vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. B. Identifikasi Masalah.................................................................... C. Pembatasan Masalah ................................................................... D. Perumusan Masalah .................................................................... E. Tujuan Penelitian ........................................................................ F. Kegunaan Peneitian ....................................................................
1 4 5 5 6 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik ....................................................................... 1. Strategi Spiritual Teaching .................................................... a. Pengertian Strategi Spiritual Teaching ............................. b. Strategi Spiritual Teaching dalam pembelajaran PAI (Al-Islam) ........................................................................ 2. Motivasi Belajar .................................................................... a. Pengertian Motivasi Belajar ............................................. b. Pentingnya Motivasi dalam Upaya Belajar dan Pembelajaran ................................................................... c. Macam-Macam Motivasi Belajar ..................................... 3. Pendidikan Agama Islam ....................................................... a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................ b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................... c. Pendekatan Pendidikan Agama Islam ............................... d. Pendekatan Spiritual Teaching dalam Pembelajaran PAI (Al-Islam) ........................................................................ B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... C. Kerangka Berpikir ...................................................................... D. Hipotesis Penelitian/Pertanyaan penelitian ..................................
iv
7 7 7 8 11 11 12 13 15 15 15 17 19 20 21 22
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................... C. Populasi dan Sampel .................................................................... D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... E. Instrumen Penelitian .................................................................... F. Teknik Analisis Data ................................................................... G. Hipotesis Statistik ........................................................................
23 23 24 24 26 28 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 1. Latar Belakang Berdirinya SMP Muhammadiyah ParakanTangerang Selatan ..................................................... 2. Visi danMisi SMP Muhammadiyah Parakan .......................... 3. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan ..................................... 4. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah Parakan .................................................................................. B. Deskripsi Data ............................................................................. 1. Strategi Spiritual Teaching .................................................... 2. Motivasi Belajar Siswa .......................................................... C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... E. Keterbatasan Penelitian................................................................
39 40 41 43 45 45 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. B. Implikasi ..................................................................................... C. Saran ..............................................................................................
47 48 48
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup
v
31 31 34 36
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi tentang Strategi Spiritual Teaching .................................
27
Tabel 3.2 Kisi-Kisi tentang Motivasi Belajar Siswa.......................................
28
Table 3.3 Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi .....
30
Tabel 4.1 Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah Parakan Tahun Pelajaran 2014-2015 .....................................................................
34
Tabel 4.2 Guru SMP Muhamamadiyah ParakanTangerang Selatan Tahun Ajaran 2014-2015 .........................................................................
37
Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan Menurut Tingkat dan jenis Kelaminnya .........................................
38
Tabel 4.4 Jumlah Pegawai SMP Muhamadiyah Parakan ...............................
38
Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah Parakan ......
39
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Spiritual Teaching (X) ..........................
42
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar Siswa (Y) ...................
44
vi
viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 DistribusiFrekuensi Data Spiritual Teaching (X) ..........................
42
Grafik 4.2 DistribusiFrekuensi Data MotivasiBelajarSiswa (Y) .....................
44
vii
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam struktur ajaran Islam, pendidikan akhlak adalah yang terpenting. Penguatan akidah adalah dasar. Sementara, ibadah adalah sarana, sedangkan tujuan akhirnya adalah pengembangan akhlak mulia. 1 Rasulullah saw. Bersabda:
يي ي ي ْي ايْنْيَوانًا قَو َو: ال َو َو ْن اَوي ْنِب ُىَوريْن َورَوة َور يض َوي اهللُ َوْننوُ قَو َو اَو ْنك َوم ُل اْنل ُم ْنؤمن ْن َو: صلَّى اهللُ َولَوْنيو َو َوسلَّم ال َور ُس ْنو ُل اهلل َو ي ) ٌ ص ي ْني َو قَو َو. َو يحيَو ُارُك ْنم يخيَو ُارُك ْنم ليني َوسائي يه ْنم (ر اه الرتمذي.اَو ْنح َوسنُ ُه ْنم ُخلُ ًقا َوح يْن ُ َوح َوس ٌ َو: ال Dari Abu Hurairah ra, berkata : Rasulullah saw. bersabda:”orang mukmin yang paling sempurna imannya yaitu orang yang paling baik budi pekertinya di antara mereka, dan orang yang paling baik di antara kamu sekalian yaitu orang yang paling baik terhadap isterinya”. (HR. At-Turmudzy) 2 Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:
ي َو َو ْن َوْنب ي اهللي بْن ي َو ْنم ير بْن ي الْن َوع ي صلَّى اهللُ َولَو ْني َو َوسلَّم اص َور يض َوي اهللُ َوْنن ُه َوما قَو َو َوَلْن يَو ُك ْن َور ُس ْنو ُل اهلل َو: ال فَو ي ) اي َّن يم ْن يخيَوا يرُك ْنم اَو ْنح َوسنَو ُك ْنم اَو ْنخالَوقًا (متقف ليو: ان يَو ُق ْنو ُل اح ًشا َوالَو ُمتَو َوف ِّ ًشا َو َوك َو Dari Abdullah bin Amr bin Al „Ash ra, berkata : “Rasulullah saw. sama sekali bukanlah orang yang keji dan bukan pula orang yang jahat; dan bahwasanya beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kamu sekalian adalah yang paling baik budi pekertinya”. (HR. Bukhari Muslim) 3 Akhlak mulia adalah salah satu tanda kesempurnaan keimanan dan ketakwaan seorang muslim. Karena itu, tidak dikatakan sempurna keimanan dan ketakwaan seorang muslim jika ia tidak memiliki akhlak mulia. Tidak aneh jika baginda Rasulullah saw pun menyebut muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Dengan kata lain, hanya akhlak mulia yang dipenuhi dengan sifat kasih 1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti : Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h. iii 2 An-Nawawi, Riyadhus Shalihin, terj. Muslich Shabir (Semarang : PT Karya Toha Putra, 2004), h. 324-325 3 Ibid, h. 324
1
2
sayang sajalah yang bisa menjadi bukti kekuatan akidah dan kebaikan ibadah. Sejalan dengan itu, Pendidikan Agama Islam diorientasikan pada pembentukan akhlak yang mulia, penuh kasih sayang, kepada segenap unsur alam semesta. Hal tersebut selaras dengan Kurikulum 2013 yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selain itu, peseta didik tidak hanya diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannya, tapi juga meningkat kecakapan dan keterampilannya serta semakin mulia karakter dan kepribadiannya atau yang berbudi pekerti luhur. Salah satu kompetensi yang dikembangkan adalah Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Perubahan perilaku dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama.4 Pengembangan kompetensi ini diterapkan dalam pembelajaran PAI, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 5 Dengan adanya pendidikan, akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.Dalam menjalankan misi dan mencapai tujuan tersebut, seorang guru harus dapat mengantarkan anak didiknya kepada kehidupan yang lebih baik secara spiritual. Dengan demikian akan mengalirkan energi kecerdasan, kemanusiaan dan kemuliaan pada setiap muridnya. Agar dapat mengembangkan potensi itu guru
4
ibid, h. vii Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) UU RI No. 20 Tahun 2003, (Pamulang : SL Media, 2011), h. 11 5
3
haruslah memiliki kesiapan mental dan spiritual. Maka dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan suatu strategi spiritual teaching. Strategi spiritual teaching adalah rencana cermat melalui sebuah proses penyampaian dan penanaman pengetahuan atau keterampilan yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran, kepada siswa yang dilakukan oleh guru dalam kerangka pengabdian kepada Allah swt sebagai Sang Maha Pemilik Ilmu, dalam praktek model pembelajaran dengan cara mencintai profesi dan anak didiknya. 6 Seorang guru tidak hanya mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge) kepada peserta didik tetapi juga dapat membangkitkan suasana hati yang sejuk dan nyaman. Untuk menciptakan suasana tersebut, maka yang harus dilakukan guru adalah mengetuk dan menyentuh hati peserta didik dan guru juga mengajar dengan melibatkan hatinya. Oleh karena itu guru harus memiliki kecerdasan spiritual atau kecerdasan ruhaniah. Dengan adanya kecerdasan ini guru senantiasa menampilkan sosok dirinya yang penuh moral cinta dan kasih sayang. Guru merupakan kawan bermain, teman dikala susah sekaligus orang tua yang siap membimbing yang selalu memberikan rasa cinta, kasih dan sayang. Murid tidaklah dipandang sebagai obyek yang hanya mempunyai dua pilihan mematuhi peraturan atau hukuman, tetapi murid sebagai satu kesatuan yang utuh dalam interaksi guru dan murid. Guru harus mengetahui kondisi kejiwaan murid dan permasalahan yang dihadapi sehingga guru mampu memberikan solusi yang tepat dan sekaligus dapat memotivasi siswanya. Motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Ada beberapa fungsi motivasi dalam proses pembelajaran, yaitu memberi semangat terhadap siswa dalam kegiatan belajarnya, memberi petunjuk pada tingkah laku yang selaras dengan peningkatan kemampuan belajar dan pemberi spirit untuk terus belajar dengan baik. 7
6
Abdullah Munir, Spiritual Teaching agar Guru Senantiasa Mencintai Pekerjaan dan Anak Didiknya, (Yogyakart: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 80-82 7 Ngainun Naim dan Ahmad Patoni, Materi Penyusunan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (MPDP PAI), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 62
4
Dalam pelajaran PAI sangat erat kaitannya dengan akhlak atau karakter peserta didik. Oleh karena itu guru PAI harus senantiasa memperlihatkan sifat sayang kepada siswanya setiap saat, baik di dalam maupun di luar sekolah. Jika seorang guru bersikap penuh kasih, di mata siswa, guru akan mewujud menjadi sosok
yang
kharismatik.
Siswa
akan
mencintai
guru
dengan
cara
mengidolakannya serta menempatkan ia sebagai sosok yang berwibawa. Respon balik berupa rasa cinta siswa, lebih lanjut diwujudkan melalui sikapsikap yang positif. Misalnya kepatuhan, motivasi belajar, kecintaan terhadap tugas, penghormatan, dan rasa ingin selalu menghargai guru yang dicintainya. Sikap-sikap seperti itulah yang akan menimbulkan dampak positif terhadap perkembangan siswa. Dengan begitu, siswa akan merasakan bahwa belajar sudah bukan lagi sebagai kewajiban, tetapi sebagai kebutuhan bahkan keasyikan. Maka akan muncul gairah untuk berprestasi di dalam jiwa siswa. Guru yang mengajar pun, pada akhirnya akan merasakan bahwa mendidik siswa adalah sesuatu yang ringan dan menyenangkan. Di sekolah perguruan Muhammadiyah terdapat mata pelajaran yang menjadi ciri khas Muhammadiyah, yaitu mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab. Karena SMP Muhammadiyah merupakan salah satu sekolah umum, sebagaiamana di sekolah umum lainnya yang terdapat mata pelajaran PAI, maka di SMP Muhammadiyah mengganti mata pelajaran PAI dengan Al-Islam. Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulisan ini mengambil judul “Pengaruh Strategi Spiritual Teaching terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang ingin diungkap dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam mengembangkan potensi siswa diperlukan suatu strategi dalam pembelajaran PAI
5
2. Guru belum memiliki langkah-langkah dalam strategi spiritual teaching dalam pembelajaran PAI 3. Adanya metode spiritual teaching dapat memberikan respon balik kepada siswa seperti tingginya motivasi belajar siswa
C. Pembatasan Masalah Batasan-batasan masalah yang ditentukan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu strategi spiritual teaching, motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Al-Islam). Strategi spiritual teaching adalah rencana cermat melalui sebuah proses penyampaian dan penanaman pengetahuan atau keterampilan yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa yang dilakukan oleh guru dalam kerangka pengabdian kepada Allah sebagai sang Maha Pemilik Ilmu. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif atau daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik. Strategi spiritual teaching dalam pembelajaran meliputi guru memiliki rasa kasih sayang dan cinta kepada siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Al-Islam).
D. Perumusan Masalah Dari permasalahan tersebut, perumusan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut 1. Bagaimanakah strategi spiritual teaching dalam pembelajaran PAI (AlIslam) di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan ?
6
2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) ? 3.
Apakah terdapat pengaruh antara strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Al-Islam) ?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui strategi spiritual teaching dalam pembelajaran PAI (Al-Islam) 2. Mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) 3. Mengetahui pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa SMP pada mata pelajaran PAI (Al-Islam)
F. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Pembaca Penulisan ini bagi pembaca untuk memberikan gambaran dan mengukur kinerja guru berdasarkan strategi pengajaran yang dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. 2. Bagi Penulis Bagi penulis penelitian ini sendiri untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi spiritual teaching, khususnya strategi spiritual teaching diterapkan dalam pembelajaran PAI (Al-Islam) 3. Bagi Dunia Pendidikan Bagi dunia pendidikan penelitian ini dapat mengembangkan wawasan ilmu dalam dunia pendidikan pada umumnya dan program pengajaran khususnya.
7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Strategi Spiritual Teaching a. Pengertian Strategi Spiritual Teaching Kata “strategi” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 8 Strategi dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang Rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Sedangkan menurut Kemp sebagaimana dikutip Wina Sanjaya mengartikan strategi sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.9 Spiritual menurut bahasa adalah batin; kejiwaan, moral dan rohani. 10 Spiritual berasal dari kata spirit, yang mana kata spirit mempunyai beberapa
arti,yaitu:
kehidupan,
nyawa,
jiwa,
dan
napas. 11
Al-Ghazali mengartikan kata spiritual dengan menggunakan empat istilah, yakni al-qalb, al-ruh, al-nafs, al-aql.Keempat istilah tersebut ditinjaudarisegifisik memiliki perbedaan arti, dalam pengertian pertama al-qalb berarti qalbjasmani (kalbu jasmani), al-ruh berarti ruh jasmanidanlathif,al-nafsberartihawa nafsu dan sifat pemarah, serta al-aql berartiilmu. Sedangkan dalam pengertian kedua, keempat istilah itu
8
Qonita Aliya, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, (Bandung : PT Indah Jaya Adipratama, 2009), h. 751 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Prenada Media Group, 2006), h. 126 10 Qonita Aliya, Op.cit, h. 748 11 H. Jalauddin, Psikologi Agama, (Jakarta:Rajawali Pers, 2012),h. 330
7
8
mengandung arti yang sama, yaknijiwaatauspiritualitas manusia yang mempunyai hakikat, diri, dan zat manusia. 12 Adapun “Teaching” disini berarti mengajar. Mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk proses mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan, akan lebih tepat diartikan dengan menanamkan ilmu pengetahuan seperti yang dikemukakan Smith bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan (teaching is imparting knowledge)13 Dari sini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan strategi spiritual teaching adalah rencana cermat melalui sebuah proses penyampaian dan penanaman pengetahuan atau keterampilan yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa yang dilakukan oleh guru dalam kerangka pengabdian kepada Allah sebagai sang Maha Pemilik Ilmu. Dalam praktek model pembelajaran dengan pendekatan spiritual, dengan cara mencintai profesi dan anak didiknya.Cinta guru terhadap profesinya bisa berwujud profesionalisme, totalitas, ketulusan, kesabaran, dan
kerelaan
dalam
menghadapi
resiko-resiko
yang
harus
ditanggung.Adapun cinta guru terhadap siswa diberikan melalui kedekatan, keakraban, penerimaan yang tulus, atau cairnya hubungan yang terbangun bersama mereka. Curahan cinta, kasih dan sayang guru kepada siswaakan menghasilkan sesuatu yang spektakuler, yaitu respons balik dari siswaberupacinta, kepatuhan dan prestasi.
b. Strategi Spiritual Teaching dalam Pembelajaran PAI Guru
mempunyai
peran
strategis
untuk
memastikan
proses
pembelajaran siswa sesuai dengan pola pikirnya sering “gagal”, karena
12
http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2115260pengertian-strategi-spiritualteaching/#ixzz2xa1oTDom 13 Wina Sanjaya, Op.cit, (Jakarta : Prenada Media Group, 2006), h. 96
9
penyajian materi pada umumnya berbentuk klasikal, sehingga sulit menerapkan strategi yang beragam di dalam kelas. Sementara, kemampuan satu siswa dengan lainnya berbeda. Ada salah satu strategi yang sangat sederhana, agar guru menjadi bagian dari kehidupan siswanya, yaitu strategi spiritual teaching. Dengan adanya strategi ini guru dapat menciptakan suasana belajar yang asyik, gembira dan menyenangkan, sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dan mampu mengangkat kemampuan berpikir mereka. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, menurut Abdullah Munir, ada beberapa langkah yang diterapkan dalam strategi ini, yaitu 14 1) Teladan baik atau mulia. Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Di antara keteladan baik yang diterapkan di sekolah adalah sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa wajib membaca do‟a dengan khidmad yang dipandu oleh seorang guru. Pendidikan dengan memberi teladan secara baik dari pengajar sangat memberi bekas dalam memperbaiki peserta didik, memberi petunjuk, dan mempersiapkannya untuk menjadi anggota masyarakat yang secara bersama-sama membangun kehidupan.15 2) Murid-murid adalah obyek dan sasaran utama dari proses aktivitas belajar mengajar dan pendidikan. Oleh karena itu, murid unsur utama yang dengannya seorang guru berinteraksi.Kurikulum, sistem pengajaran dan lain-lainnya pada dasarnya dibuat untuk merealisasikan tujuan pengajaran dan pendidikan bagi murid. Berpijak pada posisi murid dalam proses 14
Abdullah Munir, Spiritual Teaching agar Guru Senantiasa Mencintai Pekerjaan dan Anak Didiknya, (Yogyakart: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 5 15 Dumilah Wicesa At-Tanabany, Mendidik Anak seperti Rasul, (Jakarta : Kunci Aksara, 2012), h. 26-28
10
belajar mengajar, maka perlu diletakkan garis-garis besar dan kaidahkaidah interaksi dengan murid agar tujuan pengajaran dan pendidikan bisa terealisasikan. Tumpuan itu semua adalah akhlak yang baik. 16 3) Melembutkan hati Hati mempunyai peran sangat penting dalam mewarnai aktivitas hidup. Suasana hati yang sedih seringkali menghalangi bentuk-bentuk kreativitas, menyedot banyak energi dan antusias seseorang.17 Apabila seorang guru mampu mengeksplorasi diri sehingga daya tangkap pancaindera siswa meliputi penglihatan, pendengaran, dan rasa dapat dikoordinasikan dengan baik, akan menyelaraskan suasana belajar dengan suasana hati. Dengan suasana hati yang penuh suka cita mampu menjadikan pikiran dan kreativitas mengalir deras, merangsang kuat pada perasaan, ide dan wawasan. 18 4) Menyemaikan benih kasih sayang Mendidik dengan hati, cinta dan kasih sayang merupakan hal yang diperintah oleh Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda :
اَ ْك ِر ُمىْ ا اَوْ الَ َد ُك ْم َو اَحْ ِسنُىْ ا اَ َد َبهُ ْم Sayangilah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang mulia (HR. Ibnu Majah) 19
Bila anak didik dengan penuh rasa cinta, kasih dan sayang, di dalam dirinya akan tumbuh sifat-sifat positif, seperti kepercayaan diri yang tinggi, berani, dan tidak mudah patah semangat.20 Dengan demikian seorang guru ketika mengajar harus dapat mengendalikan emosi dan memberikan rasa kasih sayang kepada siswa-siswanya, karena jika
16
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115281-langkah-langkah-strategi-spiritualteaching/#ixzz2xsMwNQx8 17 Imam Maliki Ralibi, Fun Teaching, (Cikarang : Duha Khazanah, 2008), h. 25 18 Ibid, h. 26 19 Jalal al-Din al-Suyuti, al-Jāmi‟ al-Śagīr, (Beirut: Dar al Fikri), tt. h. 49 20 Nanang Fatchurrahman, Teaching with Love Pendekatan Cinta dan Akhlak Mulia dalam Pembelajaran,(Jakarata:Izzatul Fitroh Lendean Pustaka, 2008), h. 19
11
seorang siswa merasa disayangi oleh gurunya maka ia akan menjadi lebih fokus dan memperhatikan pelajarannya. 5) Beristiqamah diri Ada beberapa hal bahan motivasi diri agar guru dapat senantiasa menikmati pekerjaannya sehingga bisa beristikamah dalam bekerja, di antaranya adalah a) Ingat janji Allah, b) Mengelola resiko, c) Milikilah totalitas, d) Membandingkan diri dengan orang lain, e) Figur nyata untuk bercermin, f) Membekali dengan segudang keterampilan, g) Luruskan niat, antisipasi masalah 21 6) Idikator Cinta Ada tiga hal yang menjadi indikator cinta seorang guru terhadap profesi dan anak-anak didiknya. Pertama, pasokan energi yang berlimpah. Dalam indikator ini seorang guru harus bersemangat ketika mengajar, dapat mengelola waktu dengan baik dan berusaha untuk selalu hadir.Kedua, kesediaan untuk berkorban. Indikator ini meliputi menciptakan pembelajaran efektif, menerangkan meteri dengan jelas, menguasai materi,
menggunakan sumber
belajar
yang tepat,
mengadakan evaluasi.Ketiga, kesiapan untuk selalu memberi yang terbaik.22 Indikator ini meliputi selalu berbuat baik, menjadi suri tauladan kepada siswa, dan memberi penguatan.
2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Dalam membahas tentang Motivasi sering kita menemukan beberapa istilah yang mengandung relevansi dengan motivasi.Diantara, kebutuhan, dorongan dan instink.Motivasi adalah suatu konstruk (construct) terjadinya tingkah laku. Motivasi dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak 21 22
Munir, Op.cit., h. 77-95 Ibid, h. 100
12
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 23 Menurut Mc. Donald, sebagaimana yang dikutip Zikri Neni Iska motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. 24 Dalam arti luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psio-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. 25 Motivasi dalam kegiatan belajar adalah keseluruhan daya pengerak didalam diri siswa yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar.
b. Pentingnya
Motivasi
dalam
Upaya
Belajar
dan
Pembelajaran Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya.Uraian diatas menuunjuukkan, bahwa motivasi mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku. Fungsi motivasi adalah : 1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
23
Qonita Aliya, Op.cit, h. 472 Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik Persfektif Psikologi, (Jakarta : Kizi Brother‟s, 2011), h. 76 25 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2011, h. 20 24
13
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 26 Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yag baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun, terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. 27
c. Macam-Macam Motivasi Belajar Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, penulis hanya akan membahas dari dua macam sudut pandang, yaitu motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang disebut dengan motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut dengan motivasi ekstrinsik. 1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.28Motivasi ini dapat terjadi dalam kegiatan belajar, misalnya seorang siswa melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain.
26
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2012), h. 108 Sardiman, Op.cit. ,h. 85-86 28 Ibid, h. 89 27
14
2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.29 Sebagai contoh seseorang belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan guna mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Bentuk-bentuk motivasi tersebut adalah :30 a. Memberi angka b. Hadiah c. Pujian d. Gerakan tubuh e. Memberi tugas f. Memberi ulangan g. Mengetahui hasil h. Hukuman Selain bentuk motivasi di atas, Sardiman menambahkan bentuk motivasi lainnya, yaitu: 31 a. Saingan/kompetensi b. Ego-involvement c. Hasrat untuk belajar d. Minat e. Tujuan yang diakui 29
Ibid, h. 91 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar, (Jakarta:Renika Cipta, 2010), h. 149 31 Sardiman, Op.cit.,h. 93 30
15
Dengan
adanya
macam-macam
motivasi
itu,
guru
dapat
mengembangkan dan mengarahkan siswa untuk dapat melahirkan hasil yang bermakna.
3. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, yang berarti memelihara dan memberi latihan mengenal akhlak dan kecerdasan pikiran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dari usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses atau cara perbuatan mendidik.32 Di dalam Peraturan Pemerintah RI No. 55/2007 pasal 1yang terdapat dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa pendidikan agama adalahpendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurangkurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. 33
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, karena tidak saja akan memberikan arah kemana harus dituju, tetapi juga memberikan ketentuan yang pasti dalam memilih materi (isi), metode, alat, evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan. Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang 32
Tim Penyusun Pusat Kamus Bahasa, Op. cit, h. 157 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) UU RI No. 20 Tahun 2003, (Pamulang : SL Media), 2011, h. 147 33
16
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:34 1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; 2) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; 3) sehat, mandiri, dan percaya diri; dan 4) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab. Pendidikan Agama Islam di sekolah umum dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. 35 Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah RI No. 55/2007 dijelaskan bahwa pendidikan agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaanya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 36Dengan demikian pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, pengamatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kurikulum 2013 tujuan Pendidikan Agama Islam dijelaskan secara terperinci, yaitu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti (KI) dirancang dalam empat kelompok, yaitu berkenaan dengan sikap spiritual (Kompetensi Inti 1), sikap sosial Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok tersebut menjadi acuan dari Kompetensi Dasar
34
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar, (Batam : Balitbang), 2013, h. 1 35 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) UU RI No. 20 Tahun 2003, (Pamulang : SL Media), 2011, h. 57 36 Ibid, h. 148
17
(KD) dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. 37 Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam Pendidikan Agama Islam meliputi:38 KI-1. Meghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI-2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian. KI-4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan, dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi,
dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang dalam sudut pandang/teori). Kompetensi Dasar merupakan kompetensi mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalahkonten atau kompetensi yang terdiri dari sikap, keterampilan dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.39
c. Pendekatan Pendidikan Agama Islam Berpijak pada rumusan di atas, dalam pembelajaran tersebut dicantumkan dalam kompetensi inti (KI) dan dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD). Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka dalam
37
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar, Op.cit, h. 5 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama islam dan Budi Pekerti : Buku Guru untuk SMP/MTs Kelas VII, (Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif), 2013, h. 1 39 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar, Op.cit, h. 8 38
18
pelaksanaan PAI guru harus menggunakan pendekatan. Ada beberapa pendekatan yang digunakan PAI, antara lain adalah: 1) Pendekatan pengalaman, yaitu memberikan pengalaman keagamaan kepada
peserta
didik
dalam
rangka
penanaman
nilai-nilai
keagamaan.40 Pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik (educative experience), karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik (miseducative experience). Suatu pengalaman yang tidak bersifat mendidik, jika guru tidak membawa anak kea rah tujuan pendidikan, akan tetapi menyelewengkan tujuan itu, mislnya mendidik anak menjadi pencopet. Karena itu ciri-ciri pengalaman yang edukatif menurut Witherington dalam Syaiful Bahri Djamarah adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti bagi anak (meaningful), kontinu dengan kehidupan anak, interaktif dengan lingkungan, danmenambah integrasi anak. 41 2) Pendekatan pembiasaan, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya. Adalah sangat penting menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada awal kehidupan anak seperti melaksanakan salat lima waktu, berpuasa, suka menolong orang yang dalam kesusahan dan membantu fakir miskin. Dengan pembiasaan itulah diharapkan peserta didik mengamalkan agamanya secara berkelanjutan. 3) Pendekatan fungsional, yaitu menyajikan ajaran agama Islam dengan menekankan kepada segi kemanfaatannya bagi peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari, sesuai dengan tingkat perkembangannya. 42 4) Pendekatan keteladanan, yaitu memperlihatkan keteladanan, baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab
40
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 1, h. 170 41 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakrta : PT Renika Cipta, 2002), Cet. 2, h. 61 42 Abdul Majid dan Dian Andayani, Lok. cit, h. 171
19
antara personal sekolah, perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan lain yang mencerminkan akhlak terpuji, maupun yang tidak langsung melalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah teladan. 5) Pendekatan terpadu, yaitu pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran
dengan
memadukan
secara
serentak
beberapa
pendekatan. Pendekatan terpadu dalam pendidikan agama Islam (Al-Islam) meliputi keimanan, pengalaman, pembiasaan, rasional, emosional, fungsional dan keteladanan.
d. Pendekatan Spiritual Teaching dalam Pembelajaran PAI (Al-Islam) Ketika kegiatan belajar mengajar berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik, harus dihilangkan. Oleh karena itu guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Adapun pendekatan yang dapat digunakan dalam spiritual teaching dalam pembelajaran PAI (Al-Islam) adalah: 1) Pendekatan pembiasaan, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya. Seperti mengucap salam, shalat zuhur berjama‟ah, shalat dhuha dan lain-lain. 2) Pendekatan keteladanan, yaitu memperlihatkan keteladanan, baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah, perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan lain yang mencerminkan akhlak terpuji, maupun yang tidak langsung melalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah teladan. 3) Pendekatan emosional Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah maupun
20
perasaan rohaniah. Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan sosial, dan perasaan harga diri. Emosi mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Oleh karena itu guru melakukan pendekatan emosional dalam pengajaran PAI. Pendekatan emosional dimaksudkan untuk menggugah perasaan dan emosi anak didik dalam menyakini, memahami, dan menghayati ajaran agamanya.43 4) Pendekatan Pembinaan Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yg dilakukan secara efisien
dan efektif untuk memperoleh hasil yg lebih baik. Dalam pengajaran PAI pendekatan ini berupa penanaman nilai-nilai akhlak karimah, seperti mengucap salam dan menghargai teman 5) Pendekatan Religius Religius adalah sifat religi atau keagamaan. Dalam pendekatan ini, guru PAI harus memiliki sifat keagamaan yang dapat diterapkan di sekolah terutama
kepada
siswa.
Misalnya
membaca
al-Qur‟an
sebelum
pembelajaran di mulai, melatih siswa menghafal al-Qur‟an dan muhadharah.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Dari penelitian ini, penulis menemukan beberapa sumber kajian lain yang telah lebih dahulu membahas terkait dengan spiritual teaching dan motivasi belajar siswa pada pelajaran PAI (Al-Islam), yaitu : Imroatus Sholihah (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2010) NIM : 06410066. Judul : Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Penerapan Spiritual Teaching dengan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agaman Islam di Kelas XI SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Subtansi: Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang penerapan 43
Syaiful Bahari dan Azwan Zain, Op.cit, h. 64
21
spiritual teaching dengan motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa : 1. Persepsi siswa tentang penerapan spiritual teaching di kelasXI SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 masuk dalam kategori cukup positif. 2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 termasuk dalam kategori cukup kuat. 3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi tentang Penerapan Spiritual Teaching (X) dengan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agaman Islam (Y) di Kelas XI SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini berarti semakin positif persepsi siswa tentang penerapan spiritual teaching, maka semakin kuat motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agaman Islam di Kelas XI SMA UII Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Pembeda:
Perbedaan
dengan
penulis
terdahulu
adalah
penulis
membahastentangstrategi spiritual teaching yang memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam), sedangkan penulis terdahulu membahas persepsi siswa tentang penerapan spiritual teaching dalam pelajaran PAI.
C. Kerangka Berpikir Keadaan anak-anak di masa kini adalah tantangan agar setiap guru harus lebih mengoptimalkan kedekatan, wibawa dan pengawasan terhadap anak didiknya. Dalam menghadapi tantangan itu di dalam rancangan kurikulum 2013 disebutkan untuk mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Untuk mengembangkan sikap tersebut maka guru harus dapat berperan tidak hanya sebagai pemberi perintah dan tugas, tetapi juga agen
22
pembentuk sikap dengan memberikan kehangatan yang dibungkus cinta dan kasih sayang.44 Dalam pembelajaran PAI (Al-Islam) Guru dapat membentuk sikap siswa dengan memberikan strategi spiritual teaching dalam pembelajaran PAI (Al-Islam). Strategi spiritual teaching merupakan suatu cara yang dilakukan seorang guru dalam pembelajaran yang didalamnya dimasukkan nilai-nilai keagamaan atau keislaman. Dengan menggunakan strategi ini guru dapat merubah suasana kelas menjadi lebih kondusif dan menyenangkan sehingga peserta didik yang mengikuti pelajaran PAI (Al-Islam) menjadi lebih termotivasi.Motivasi belajar adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.
D. Hipotesis Penelitian/Pertanyaan Penelitian Ha : “Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Strategi Spiritual
Teaching terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam) ”. Ho :“Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Strategi Spiritual Teaching terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam)”.
44
Nanang Fatchurrahman, Teaching with Love Pendekatan Cinta dan Akhlak Mulia dalam Pembelajaran, (Jakarta : Izzatul Fitroh Lendean Pustaka, 2008), h. 6
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan, penulis memulai penelitian dari bulan April 2014 sampai Juni 2014, semester genap Tahun Ajaran 2013/2014. Sekolah ini beralamat di Jl. Pamulang 2 Benda Barat 11 Komp.Ritan RT 03/09 Kelurahan Pondok Benda Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Banten 15416. Telp. (021) 74701265.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Hal ini penulis secara langsung ke lapangan tempat penelitian dilaksankan. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan korelasional untuk mengkaji dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah strategi spiritual teaching terhadap variabel terikat (Y) adalah motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara hubungan korelasional kedua variable ini, dalam penelitian digambarkan dalam bentuk konstelasi antara variabel X dan variabel Y, seperti gambar di bawah ini :
X
Y
Korelasi antara variabel strategi spiritual teaching dengan variabel motivasi belajar siswa. Keterangan : X = Strategi spiritual teaching Y = Motivasi belajar siswa
23
24
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang terdiri dari manusia, tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah Parakan Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 156 siswa dari jumlah keseluruhan 270 siswa SMP tersebut. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai representasi atau wakil populasi bersangkutan. 45 Untuk menyederhanakan pengumpulan dan pengolahan data, penulis menggunakan teknik random (random sampling) dari 156 siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, penulis mengambil 30 orang siswa sebagai sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan tiga macam teknik
pengumpulan data, yaitu 1. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. 46 Maksud dari observasi ini adalah penulis ingin meihat secara langsung kegiatan pembelajaran itu sendiri, apakah guru yang memiliki spiritual teaching, siswa termotivasi untuk pembelajaran PAI (Al-Islam) 2. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. 47 Dalam hal ini penulis menelusuri dokumendokumen yang ada di lembaga tersebut, yang di perlukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Data yang diperoleh dari dokumentasi akan penulis uraikan ke dalam bab 4 gambaran hasil penelitian, antara lain 4545
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2001), Cet. 5, h. 57 46 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya :2010), Cet. 6, h. 220 47 Ibid, h. 221
25
tentang gambaran umum SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, sejarah singkat berdirinya, visi dan misi sekolah, keadaan guru, dan administrasi guru yaitu RPP PAI (Al-Islam) yang menggunakan pendekatan strategi spiritual teaching. 3. Wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban responden. Caranya adalah dengan mengemukakan sejumlah pertanyaan tidak terstruktur kepada objek yang diteliti, yaitu seseorang yang mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pelajaran PAI (Al-Islam) yaitu guru dan siswa. 4. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Penulis membuat dua buah angket yang berkaitan dengan strategi spiritual teaching guru PAI sebanyak 30 pernyataan dan angket yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa sebanyak 30 pernyataan dengan empat alternatif jawaban, yaitu a) tidak pernah b) kadang-kadang c) sering dan d) selalu. Tiap-tiap jawaban penulis beri skor sebagai berikut: a. Skor jawaban positif 1) Jawaban a skor 1 2) Jawaban b skor 2 3) Jawaban c skor 3 4) Jawaban d skor 4 b. Skor jawaban negatif 1) Jawaban a skor 4 2) Jawaban b skor 3 3) Jawaban c skor 2 4) Jawaban d skor 1
26
E. Instrumen Penelitian Instrument merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) untuk memperoleh data tentang strategi guru mengenai strategi spiritual teaching (variabel X) dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) (variabel Y) di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan. Pengembangan instrument tersebut didasarkan kerangka teori yang telah disusun. Selanjutnya dikembangkan dalam indikator-indikator kemudian dijabarkan dalam butir-butir pertanyaan. 1. Angket Variabel Strategi Spiritual Teaching dalam Pembelajaran PAI (Al-Islam) Angket ini disusun untuk mengetahui strategi spiritual teaching yang diterapkan dalam pembelajaran PAI (Al-Islam) di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan. Selanjutnya kisi-kisi instrumen ini disusun berdasarkan 5 indikator guru yang telah dirumuskan Abdullah Munir, yaitu : a. Teladan yang baik atau mulia b. Murid-murid adalah obyek dan sasaran utama dari proses aktivitas belajar mengajar dan pendidikan c. Melembutkan hati dan menyemaikan benih kasih sayang d. Beristiqamah diri e. Indikator cinta
27
Tabel 3.1 Kisi-Kisi tentang Strategi Spiritual Teaching Sub Variabel
Indikator
Item
Teladan yang baik atau a. Memulai pembelajaran dengan 1 berdo‟a
mulia
b. Membaca do‟a setelah pelajaran 2 selesai c. Menjadi tauladan siswa
3,4,5,6
d. Tidak pendendam Murid-murid
adalah
obyek dan sasaran utama dari belajar
proses
aktivitas
mengajar
dan
7 a. Melindungi dan mendampingi 8,9, 10,11,12 murid b. Memperhatikan
siswa
yang 13, 14, 15, 16
lemah
pendidikan Melembutkan hati dan
a. Menyayangi setiap murid
17, 18
menyemaikan benih
b. Memaafkan kesalahan murid
19, 20
kasih saying
c. Dapat menguasai diri
21, 22
Beristiqamah diri
a. Memiliki totalitas
23
b. Figur nyata untuk bercermin
24, 25
c. Membekali
dengan
segudang 26
keterampilan Indikator cinta
a. Pasokan energi yang berlimpah
27, 28
b. kesediaan untuk berkorban
29
c. kesiapan untuk selalu memberi 30 yang terbaik
2. Angket Variabel Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI (AlIslam) Angket ini digunakan untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran PAI (AlIslam). Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
28
1. Mendorong timbulnya tingkah laku 2. Motivasi sebagai pengarah 3. Motivasi sebagai penggerak 4. Motivasi dalam mempertahankan minat
Tabel 3.2 Kisi-Kisi tentang Motivasi Belajar Siswa Sub Variabel
Indikator
Item
Mendorong timbulnya
Mempersiapkan diri dalam belajar
1, 2, 3, 4, 5,6
tingkah laku
Meluangkan waktu belajar
7, 8, 9, 10
Motivasi sebagai
Mendapatkan hasil yang baik
11, 12, 13, 14
pengarah
Tidak lekas puas
15, 16, 17, 18, 19, 20
Motivasi sebagai
Menyelesaikan tugas
penggerak Motivasi dalam
21, 22, 23, 24, 25, 26
Memberikan hasil ulangan
27, 28, 29, 30
mempertahankan minat
F. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah pengolahan data untuk membuktikan hipotesa. Dalam analisa data penulis menggunakan analisa statistik, dengan menggunakan pendekatan pengaruh dua variabel, yaitu variabel strategi spiritual teaching (variabel X) dan motivasi belajar siswa (variabel Y), dengan cara menghitung koefisien korelasi antara varibel X dan variabel Y menggunakan rumus korelasi Tata Jenjang dari Spearman48
48
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), h. 232
29
6 ∑ D2 =1– n (n2 – 1)
Keterangan :
: Angka Indeks Korelasi Tata Jenjang
6&1
: Bilangan konstan (tidak boleh diubah-ubah)
D
: Selisih dari tiap pasangan ranking
n
: Banyaknya pasangan data
G. Hipotesis Statistik Pada bagian akhir bab II telah dijelaskan tentang hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk hipotesis nol (H 0) dan hipotesis alternative (H1). H0 : “Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Strategi Spiritual
Teaching terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan”. H1 :“Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Strategi Spiritual Teaching terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI Kelas VII SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan”.
Berdasarkan
hipotesis
penelitian
di
atas
dapat
dirumuskan
dengan
menggunakan hipotesis statistik, yaitu H0 : ρ ≤ 0 H1 : ρ > 0 Ekspresi H1 adalah hipotesis penelitian, sedangkan H0 adalah negasi atau ingkaran dari H1 yang akan diuji melalui data sampel secara statistik. Jadi dalam pengujian hipotesis yang diuji adalah H0, sedangkan kesimpulan mengenai H1 adalah konsekuensi logis dari hasil pengujian H0. Hal ini mengandung arti jika H0
30
di tolak maka H1 diterima dan sebaliknya. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan variabel X dan Y, digunakan tabel berikut : Tabel 3.3 Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi
Keterangan
0,00-0,199
Tidak ada korelasi
0,20-0,399
Korelasi rendah
0,40-0,599
Korelasi sedang
0,60-0,799
Korelasi kuat
0,80-1,000
Korelasi sangat kuat
Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya).
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Latar Belakang Berdirinya SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan SMP Muhammadiyah Parakan Pondok Benda didirikan pada hari Sabtu, 01 Juli 2003 bermula dari jasa besar Hj. Arsa Bin Ritan yang mewakafkan tanahnya seluas 1000 m2 tahun 1989 yang lalu. Kemudian berdasarkan musyawarah keluarga besar Hj. Arsa Bin Ritan pada tanggal 06 April 2002 di Mushalla At-Taqwa jejak Hj. Arsa di ikuti oleh anak-anaknya bersama seperti Ny. Mulyati, Ny. Mulyanah, Syafrudin dan Supriyadi mewakafkan pula tanah mereka masing-masing 250 m2 dan luas seluruhnya tanah wakaf milik Muhammadiyah seluas 2000 m2. Selanjutnya tahun 2005 dibeli lagi 250 m2 oleh sekolah, dan ditambah lagi 336 m2, sehingga luasnya menjadi 2.586 m2. Pendiri SMP Muhammadiyah Parakan Pondok Benda didasari kepada keadaan riil masyarakatnya yang masih tertinggal di bidang Pendidikan.Dan untuk mengejar ketertinggalan itu atas dorongan PDM Kab. Tangerang Majelis Dikdasmen bersama-sama dengan Kepala SMK Muhammadiyah 01 Ciputat Drs.Salman Tumanggor,M.Pd., Kepala SMP Muhammadiyah 22 Pamulang Moh.Badrus,S,Pd., dan Kepala SMP Muhammadiyah 17 Drs.Babay Sobari mengupayakan dan mewujudkan adanya bangunan SMP Muhammadiyah di Parakan tersebut. Atas berkat rahmat Allah SWT. Untuk tahap pertama awal tahun 2003 telah berdiri dengan kokoh dan megah 4 (empat) ruang belajar baru yang permanen yang dilengkapi dengan fasilitas olah raga seperti volley ball, badminton, futsal dan tennis meja selanjutnya, tahun 2007 mendapat bantuan ruang kelas baru sebanyak 2 (dua) lokal dan 1 (satu) ruang untuk laboratorium IPA. Berturut-turut setiap tahun ada penambahan lokal,
31
32
sehingga total lokal dari Perguruan Muhammadiyah Parakan sampai dengan tahun 2010 sebanyak 18 (delapan belas) lokal ruang belajar. Dan pada awal Juli 2003 telah menerima murid baru untuk pertama kalinya sebanyak 20 orang, dan setiap tahun rata-rata diterima 2 (dua) rombongan belajar. SMP Muhammadiyah Parakan memperoleh izin operasional dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang No.421.0/584/Dis P&K/2005 tanggal 29 Desember 2005.dan berdasarkan hasil Akreditasi yang dilakukan oleh BAN Sekolah/Madrasah Prov.Banten yang ditetapkan tanggal 14 Desember 2007 SMP Muhammadiyah Parakan Terakreditasi B (80,86). Saat ini, SMP Muhammadiyah Parakan menempati lantai 1 dan 2 dari bangunan Perguruan Muhammadiyah Parakan, berdampingan dengan sejumlah unit pendidikan lainnya, yaitu TK Islam, SD, SMP dan SMK. Fungsi
pengembangan
SMP
Muhammadiyah
Parakan
adalah mengakses, menginterpretasi, mengkritik, mengkreasi dan mengembangkan kapasitas para peserta didiknya. Kelima fungsi tersebut dibingkai dalam suasana yang Islami, sehingga diharapkan setelah lulus dari SMP Muhammadiyah Parakan, para peserta didik tersebut bisa menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama Islam. Sistem pendidikan yang digunakan di SMP Muhammadiyah Parakan adalah sistem pendidikan dengan jenjang belajar tiga tahun. Dalam masa tersebut para siswa harus dapat mengikuti tats tertib yang berlaku di SMP Muhammadiyah Parakan, termasuk dalam hal ini mereka diharuskan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
33
Administrasi Kegiatan Belajar Mengajar Pembelajaran di SMP Muhammadiyah Parakan dilaksa nakan setiap hari Senin sampai Jum‟at, dengan rincian sebagai berikut: Hari Senin masuk pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 15.00.Hari Selasa sampai Kamis masuk pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 13.50 WIB. Hari Jum‟at KBM dimulai pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 11.50 WIB. Setelah siswa melakukan kegiatan ekskul sampai pukul 13.50 WIB. Sementara itu, setiap siswa diwajibkan memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu: a.
Hari Senin memakai celana panjang/rok panjang putih dan kemeja putih lengkap dasi berwarna biru berlogo Muhammadiyah Parakan.
b.
Hari Selasa memakai celana panjang/rok panjang bermotif hijau dan kemeja putih lengkap dengan rompi bermotif serupa
c.
Hari Rabu memakai seragam Pramuka/Hizbul Wathan.
d.
Hari Kamis memakai celana panjang/rok panjang putih dan pakaian batik.
e.
Hari Jumat memakai celana panjang/rok panjang putih dan pakaian takwa/koko. Selain kegiatan pembelajaran di kelas, SMP Muhammadiyah
Parakan juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler yang, bisa diikuti siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, yaitu sebagai berikut:
34
Tabel 4.1 Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah Parakan Tahun Pelajaran 2014 – 2015 49 No.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Nama Pembina
1
Marawis
Syaifullah
2
Tapak Suci
Tien Wahyu Dwi A,S.Pd.I Kun
3
Hizbul Wathan
4
Hari
Waktu
Jum‟at
13.00-14.30
Jum‟at
13.00-14.30
Khairul Soleh
Jum‟at
13.00-14.30
Paskibra
Tita
Jum‟at
13.00-14.30
5
Komupter
Agung Setiawan, ST
6
Futsal/ Sepak Bola
Okrina Irwandi
7
Bahasa Inggris
Nurazizah, S.Pd.I
Jum‟at
13.00-14.30
8
Rohis
Hj.Mulyanah HN, S.Pd.I
Jum‟at
13.00-14.30
9
Tari Saman
Hj. Sugiyanti, SE
Jum‟at
13.00-14.30
10 KIR
Hasan Nuddin Malau, S.Pd. Jum‟at
13.00-14.30
11 Bulu Tangkis
Anto Tumanggor, S.Pd.
Jum‟at
13.00-14.30
12 Tenis meja
Sukiman, S.Pd
Jum‟at
13.00-14.30
Jum‟at Jum‟at
13.00-14.30 13.00-14.30
2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Parakan Dalam upaya memfokuskan tujuan serta mengembangkan aspek-aspek yang
termasuk
dalam
ruang
lingkup
pendidikan,
maka
SMP
Muhammadiyah Parakan menetapkan visi dan misi sebagai berikut: Visi Sumber daya manusia yang islami terampil dan handal serta berwawasan.
49
Sumber: Dokumentasi SMP Muhammadiyah Parakan
35
Misi Untuk mewujudkan visi sekolah SMP Muhammadiyah Parakan tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Misi sekolah SMP Muhammadiyah Parakan yang disusun berdasarkan visi di atas, antara lain sebagai berikut. a. Mendorong SDM yang religius dan berwawasan b. Mendidik SDM yang memiliki kualifikasi uggulan c. Membentuk SDM yang memiliki keterampilan standar Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi: a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. b) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. c) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal. d) Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. e) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia. f) Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
36
3. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan a. Keadaan Guru Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa.Oleh sebab itu, guru adalah salah satu faktor yang menun jang keberhasilan program pendidikan. Adapun jumlah guru yang bertugas di SMP Muhammadiyah Parakan
Pamulang
Tangerang
Selatan
Selatan
pada
tahun
pembelajaran 2013/2014 ini berjumlah 23 orang.dengan jumlah guru laki-laki sebanyak 10 orang dan guru perempuan sebanyak 13 orang. Berikut adalah tabel keadaan guru SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan
1.
Tabel 4.3 Guru SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2014-2015 Jenis Nama Pendidikan Kelamin Bidang Study L/P Drs. Sukoco DM, MP.d S2 L IPS
2.
Jonisar, SE
S1
L
IPS
3.
Agung Setiawan, ST
S1
L
TIK
4.
Hasan Nuddin Malau, S.Pd
S1
L
IPA
5.
Drs. Yusman Nasution
S1
L
B. Indonesia
6.
Ir. Dwi A. Yulianingsih
S1
P
Matematika
7.
Ninin Kairunnisah, A.Md
D3
P
SBK
8.
Tien Wahyu DA, S.Pd
S1
P
B. Inggris
9.
Faisal Multadzam T, S.Pd
S1
L
B. Inggris
10.
Anto Tumanggor, S.Pd
S1
L
IPS
11.
Yayuk Budianti, S.Pd
S1
P
Matematika
12.
Nani Seftyaningsih, S.Pd.I
S1
P
B. Arab
13.
Okrina Irwandi
SMA
L
Penjaskes
No
37
Jenis No
Nama
Pendidikan
Kelamin
Bidang Study
L/P 14.
Farida Aryani, S.Pd
S1
P
IPA
15.
Rahmawati, S.Pd
S1
P
Al-Islam
16.
Diana Azwina, S.Sos
S2
P
PKn
17.
Yayat Hayati Nufus, M.Pd
S2
P
B. Inggris/KMD
18.
Puji Sendari
S1
P
Al-Islam
19.
Sukiman, S.Pd
S1
L
Penjaskes
20.
Jumini, A.Md
D3
P
Prakarya
21
Ali Buto, S.Pd
S1
L
KMD
22.
Nur Kamaliah
S1
P
B. Indonesia
23.
Untari
S1
P
Matematika
Sekolah-sekolah
Muhammadiyah
tidaklah
sama
dengan
sekolah-sekolah umum lainnya. Muhammadiyah menerapkan sistem pendidikan integral, yakni dengan menggabungkan ilmu-ilmu agama (ukhrawi) dengan ilmu-ilmu pengetahuan umum (duniawi). Dengan begitu, lulusan instansi pendidikan Muhammadiyah diharapkan tercetak sebagai pribadi intelek dan berakhlak mulia. Dalam menerapkan ilmu-ilmu agama sekolah Muhmmadiyah memasukkan pelajaran AlIslam sebagai salah satu cirri khasnya. Sehingga pelajaran PAI diganti dengan pelajaran Al-Islam.
b. Keadaan Siswa-siswi Jumlah siswa-siswi SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang Tangerang Selatan Selatan pada tahun pembelajaran 2013/2014 ini adalah 270 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan masingmasing angkatan terdiri atas 8 rombongan belajar.
38
Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, Menurut Tingkat dan Jenis Kelaminnya. 50 Jenis Kelamin Jumlah Jumlah Kelas Pria Wanita
Kelas VII
45
38
83
3
VIII
39
34
73
2
IX
35
33
114
3
Jumlah
119
105
270
8
c. Keadaan Karyawan Keberadaan
karyawan
sangat
diperlukan
dalam
suatu
lembaga pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar mengajar yang baik dan kondusif. Bisa dibayangkan, seandainya tidak ada orang-orang yang menangani masalah di luar pengajaran yang khusus, maka kegiatan pendidikan di suatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tabel 4.4 Matriks Jumlah Pegawai SMP Muhammadiyah Parakan51 No.
50 51
Status Pegawai
Jumlah Pegawai
1.
Pegawai Administrasi
2
2.
Pustakawan
1
3.
Pesuruh
2
4.
Penjaga Sekolah
1
Jumlah
6
Sumber: Dokumentasi SMP Muhammadiyah Parakan Sumber: Dokumentasi SMP Muhammadiyah Parakan
39
4.Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah Parakan SMP Muhammadiyah Parakan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar dengan baik, sarana dan prasarana tersebut diantaranya mulai dari ruang sekolah yang memadai maupun sarana lain seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan PrasaranaSMP Muhammadiyah Parakan 1. Ruang Pendidikan No
Jenis Ruangan
Jumlah 8
b. Ruang laboratorium
2
c. Ruang Infokus
2
d. Ruang perpustakaan/media
1
Baik
a. Ruang teori/kelas
Kondisi
2. Ruang Administrasi No
Jenis Ruangan
Jumlah 1 1
c. Ruang guru
1
d. Ruang BK
1
e. Ruang TU
1
Baik
a. Ruang kepala sekolah b. Ruang wakil kepala sekolah
Kondisi
3. Ruang Penunjang 2
b. Ruang IPM
1
c. Ruang UKS
1
d. U Ruang Bimbingan e. Ruang Serba Guna/Aula KS
1
Koperasi Sekolah
1
f.
1
g. Kantin Sekolah
1
h. Kamar Mandi
3
Baik
a. Ruang Ibadah
40
B. Deskripsi Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan penyebaran angket.Observasi yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui bagaimana strategi spiritual teaching guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Instrument yang digunakan berbentuk checklist yang berisi pengamatan penulis terhadap strategi spiritual teaching guru Pendidikan Agama Islam (Al-Islam). Penulis melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang lebih akurat dengan melihat dan mengamati langsung ke dalam kelas. Kemudian penulis juga melakukan wawancara dengan guru agama dan siswa, berkaitan dengan masalah strategi spiritual teaching guru Pendidikan Agama
Islam
(Al-Islam)
dan
motivasi
belajar
siswa.
Selanjutnya
dokumentasi, metode ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, sejarah singkat berdirinya, visi dan misi sekolah, keadaan guru. Setelah itu penulis menyebarkan angket.Angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup, yaitu pertanyataan dan jawabannya sudah penulis sediakan.Dalam angket tersebut terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) yang dilambangkan dengan X dan variabel terikat (dependent variable) yang dilambangkan dengan Y. Data variabel X yaitu Strategi Spiritual Teaching dijaring dengan menggunakan instrument berbentuk kuesioner yang disebar kepada 30 responden
yaitu
siswa
SMP
Muhammadiyah
Parakan
Tangerang
Selatan.Kuesioner tersebut berbentuk angket tertutup yang terdiri dari 30 butir pernyataan dengan kriteria pemberian skor 1 sampai 4. Karena butir pernyataan berjumlah 30, maka rentang skor teoritik data variabel X adalah skor 1-30 dan skor harapan 30 -120
41
1. Strategi Spritual Teaching pada Mata Pelajaran PAI (Al-Islam) Agar strategi spiritual teaching pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) dapat berhasil dilakukan, terutama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, maka guru PAI (Al-Islam) dapat merumuskannya dalam RPP. Di mana dalam RPP tersebut dijelaskan langkah-langkah pembelajaran PAI (Al-Islam). Langkah-langkah tersebut adalah: a) Di awal pembelajaran/pembukaan, guru mempersiapkan kondisi untuk mengikuti pelajaran yang diawali dengan menyapa siswa dan berdo‟a terlebih dahulu. Dalam berdo‟a guru dan siswa bersama-sama membaca do‟a belajar dan do‟a yang khusus ditambahkan oleh guru PAI (Al-Islam). Selanjutnya guru membimbing siswa membaca beberapa ayat al-Qur‟an berkaitan dengan materi yang akan disampikan. b) Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi dengan menggunakan media yang sudah disiapkan seperti video atau cerita inspiratif sehingga siswa termotivasi untuk mengetahuinya. Selain itu guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam menguasai dan meredam emosi ketika dalam pembelajaran terjadi suasana yang tidak menyenangkan di kelas. c) Di akhir pembelajaran guru memberikan sebuah games atau kuis yang menarik minat siswa. Setelah itu guru dan siswa bersama-sama merangkum semua materi yang disampaikan. Berdasarkan perhitungan skor jawaban dari 30 responden terhadap instrument strategi spiritual teaching, diperoleh temuan bahwa skor strategi spiritual teaching berada pada rentang 71-104. Rentang skor tersebut menunjukkan bahwa skor strategi spiritual teaching yang terendah adalah 71 dan skor tertinggi adalah 104. Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi data variabel X dilakukan perhitungan mencari datadata yang dibutuhkan dan diperoleh data-data sebagai berikut: Jumlah kelas interval 7, panjang kelas interval 5 dan ujung kelas interval pertama adalah 71 (Terlampir)
42
Berdasarkan data-data tersebut, disusun tabel distribusi frekuensi untuk data variabel X sebagai berikut :
No
1 2 3 4 5 6 7
Kelas Intetval 71-75 76-80 81-85 86-90 91-95 96-100 101-105 Jumlah
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data StrategiSpiritual Teaching (X) Frekuensi Titik Batas Frekuensi Tengah Nyata Relatif (%) 3 73 70,5-75,5 10% 5 78 75,5-80,5 17% 5 83 80,5-85,5 17% 4 88 85,5-90,5 13% 4 93 90,5-95,5 13% 5 98 95,5-100,5 17% 4 103 100,5-105,5 13% 30 100%
Frekuensi Kumulatif (%) 13% 23% 40% 57% 70% 87% 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut terlihat bahwa frekuensi skor strategi spiritual teaching paling banyak berada pada kelas interval ke-2 (76-80), ke-3 (81-85) dan ke-6 (96-100), yaitu sebanyak 5 responden atau sebesar 17%. Frekuensi tersebut berada pada titik tengah 78, 83 dan 98 dengan batas bawah kelas interval 75,5; 80,5 dan 95,5 serta batas atas 80,5; 85,5 dan 100,5. Data-data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk histogram dan polygon tertera di bawah ini :
Strategi Spiritual Teaching 6 5 4 3 Spiritual Teaching 2 1 0 70,5
75,5
80,5
85,5
90,5
95,5
100,5 105,5
43
2. Motivasi Belajar Siswa Strategi Spiritual Teaching yang dirancang dalam RPP PAI (Al-Islam) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung. Siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan antusias, ketika ada materi yang baru didengar atau asing bagi mereka. Di sini mereka dapat mengemukakan dan mendengarkan pendapat yang disampaikan oleh teman-teman di kelasnya. Mereka juga dapat menyelesaikan latihan soal tepat waktu dan jika ada soal yang terdapat diluar materi, mereka dapat mendiskusikan soal tersebut. Dengan demikian para siswa menerima pembelajaran dengan senang karena mereka hargai warga kelas. Di samping itu guru ketika menyampaikan materi pembelajaran dihubungkan dengan nilai-nilai agama dan karakter siswa, sehingga suasana kelas menjadi hidup dan menyenangkan. Data variabel Y yaitu motivasi belajar siswa merupakan data sekunder yang diambil dari instrument berbentuk kuesioner yang disebar kepada 30 responden
yaitu
siswa
SMP
Muhammadiyah
Parakan
Tangerang
Selatan.Kuesioner tersebut berbentuk angket yang terdiri dari 30 butir pernyataan dengan criteria pemberian skor adalah 1 sampai 4. Karena butir pernyataan 30, maka rentang skor teoritik data variabel Y adalah 1-30 dan skor harapan 30-120. Berdasarkan penghitungan skor jawaban dari 30 responden terhadap instrument motivasi belajar siswa berada pada rentang 79-109. Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi data variabel X dilakukan perhitungan mencari data-data yang dibutuhkan dan diperoleh data-data sebagai berikut: Jumlah kelas interval 6, panjang kelas interval 5 dan ujung kelas interval pertama adalah 79 (Terlampir) Berdasarkan data-data tersebut, disusun table distribusi frekuensi untuk data variabel Y sebagai berikut :
44
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar Siswa (Y) No
1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 79-83 84-88 89-93 94-98 99-103 104-109 Jumlah
Frekuensi
Titik Tengah
Batas Nyata
5 5 5 5 5 5 30
81 86 91 96 101 106
78,5-83,5 83,5-88,5 88,5-93,5 93,5-98,5 98,5-103,5 103,5-109,5
Frekuensi Relatif (%) 16,7% 16,7% 16,7% 16,7% 16,7% 16,7% 100%
Frekuensi Kumulatif (%) 16,5% 33,2% 49,9% 66,6% 83,3% 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut terlihat bahwa frekuensi skor motivasi belajar siswa pada kelas interval ke-2 sampai ke-6 berjumlah sama yaitu 5 responden atau sebesar 16,7%. Kelas interval ke-1 (79-83), kelas interval ke-2 (84-88), ke-3 (89-93), kelas interval ke-4 (9498), kelas interval ke-5 (99-103), dan kelas interval ke-6 (104-109) Frekuensi tersebut berada pada titik tengah 81, 86, 91, 96,101 dan 106 dengan batas bawah kelas interval 78,5,5; 83,5; 88,5; 93,5, 98,5, dan 103,5 serta batas atas 83,5, 88,5 ,93,5; 98,5; 103,5 dan 109,5. Data-data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk histogram dan polygon tertera di bawah ini :
Motivasi Belajar Siswa 6 5 4 3 Motivasi belajar Siswa
2 1 0 78,5 83,5 88,5 93,5 98,5 103,5 109,5
45
C. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara strategi strategispiritual teaching dengan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI (Al-Islam). Hasil perhitungan jumlah skor strategispiritual teaching (X) dan motivasi belajar siswa (Y) dimasukkan dalam rumus korelasi spearman (tata jenjang) untuk menghubungkan kedua variabel tersebut. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,911 (Terlampir) Nilai rtabel angka kritik product spearman pada taraf signifikansi 0,05 dan 0,01 sebesar 0,364 dan 0,478 . Dengan demikian r hitunglebih besar dari rtabel yaitu 0,364 < 0,911 > 0,478 yang berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa terhadap pelajara PAI (Al-Islam).
D. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian mengenai hubungan strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa Muhammadiyah Parakan terhadap pelajaran PAI (Al-Islam), diperoleh hasil bahwa strategi spiritual teaching mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini berarti, semakin tinggi strategi spiritual teaching maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Sebaliknya jika strategi spiritual teaching rendah maka motivasi belajar siswa juga menjadi rendah. Seorang siswa melakukan aktivitas belajar didasari oleh adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan.Dorongan tersebut selanjutnya menggerakkan individu yang bersangkutan melakukan usaha atau kegiatan memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud antara lain kebutuhan akan informasi, kebutuhan akan rasa ingin tahu, kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan dan lain-lain. Kebutuhan-kebutuhan tersebut menimbulkan motivasi yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yaitu melakukan kegiatan belajar.
46
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai KD sebesar
82,99%
(Terlampir).
Nilai
koefisen
determinasi
tersebut
menunjukkan bahwa variabel Y (motivasi belajar siswa) dipengaruhi oleh variable X (Strategi Spiritual Teaching) sebesar 82,99%, sedangkan sisanya 17,01% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dari luar variabel motivasi belajar siswa seperti kegiatan KBM, disiplin belajar siswa, komitmen belajar siswa, minat baca siswa dan lain-lain.
E. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan terhadap pelajaran PAI (Al-Islam).Walau demikian, peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini. Hal tersebut diakibatkan oleh faktor-faktor sebagai berikut 1. Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk menjaring data strategi spiritual teaching dan motivasi belajar siswa menggunakan instrument angket disusun oleh penulis, sehingga mungkin belum dapat menggali jawaban secara optimal dari responden 2. Kurang akuratnya informasi data yang diberikan responden mengenai strategi spiritual teaching dan motivasi belajar siswa 3. Variable penelitian yang diteliti dalam penelitian ini hanya variabel strategi spiritual teaching dan motivasi belajar siswa, padahal terdapat beberapa variabel lain yang dapat diukur dan berkaitan dengan penelitian ini seperti proses KBM, disiplin belajar siswa, komitmen belajar siswa, minat membaca siswa dan lain-lain 4. Keterbatasan kemampuan penulis baik pada aspek motode penelitian maupun menganalisa serta waktu yang tersedia
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang penulis dapatkan di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Guru PAI (Al-Islam) di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan sudah menggunakan strategi spiritual teaching dalam pembelajaran PAI (Al-Islam). Ini dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung. Guru membiasakan siswa untuk berdo‟a sebelum dan sesudah belajar. Dalam menjelaskan materi pelajaran guru PAI (Al-Islam) pun memasukkan unsur-unsur religi, seperti membaca al-Qur‟an sebelum pelajaran dimulai atau menceritakan sebuah kisah inspiratif yang mengandung nilai-nilai agama kepada siswa. Dengan menggunakan strategi ini dalam pembelajaran suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran PAI (Al-Islam). Dengan menggunakan strategi spiritual teaching, siswa termotivasi dalam belajar, misalnya siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan antusias, ketika ada materi yang baru didengar atau asing bagi mereka. Di sini mereka dapat mengemukakan dan mendengarkan pendapat yang disampaikan oleh teman-teman di kelasnya. Mereka juga dapat menyelesaikan latihan soal tepat waktu dan jika ada soal yang terdapat diluar materi, mereka dapat mendiskusikan soal tersebut. 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut bersifat searah, artinya gerak satu variabel diikuti oleh variabel lainnya dengan tingkat hubungan kuat/tinggi. Artinya, semakin tinggi spiritual teaching guru PAI maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI. Demikian juga sebaliknya, jika spiritual
48
teaching guru PAI rendah akan mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi rendah. 3. Besarnya koefisien determinasi yaitu sebesar 82,99%, mengartikan bahwa 82,99% motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI (Al-Islam) merupakan kontribusi dari strategi spiritual teaching guru PAI. Adapun sisanya sebesar 17,01% dipengaruhi oleh faktor-faktor selainfaktor strategi spiritual teaching. Hal ini berarti terdapat faktor-faktor lain di luar faktor strategi spiritual teaching yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain : minat, hasrat untuk belajar, pemberian hadiah, kompetisi dan lain-lain.
B. Implikasi Penelitian ini mengandung implikasi bahwa strategi spiritual teaching secara signifikan menentukan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran PAI dapat dilakukan dengan meningkatkan strategi spiritual teaching guru PAI, baik ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung ataupun di luar kegiatan belajar mengajar. Seorang guru yang memiliki strategi spiritual teaching yang tinggi akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa memiliki motivasi yang tinggi ketika mengikuti pelajaran PAI. Sebaliknya, seorang guru memiliki spiritual teaching yang rendah mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi rendah. Implikasi ini juga memberikan kemungkinan kepada pihak-pihak yang terkait seperti orang tua dan teman sebaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran PAI dengan cara menumbuhkan nilai-nilai spiritual siswa. Dorongan yang diberikan orang tua dan teman tersebut dapat berupa stimulus yang diharapkan mendapat rsepons positif dari para siswa. Orang tua dan teman dapat melakukan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga siswa mau dan ingin melakukan kegiatan
49
belajar dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
C. Saran Setelah penulis melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan, dapat dilihat bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara strategi spiritual teaching dengan motivasi belajar siswa, maka ada beberapa saran yang penulis ajukan, yaitu : 1. Para pendidik (Guru) Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik hendaknya tidak mengabaikan nilai-nilai spiritual dalam proses pembelajaran, upaya tersebut dapat ditempuh melalui langkah spiritualisasi pembelajaran yaitu dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam proses belajar mengajar yang dilakukan sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar.
2. Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan lagi iklim pembelajaran yang lebih bernuansa spiritual dengan cara mendukung dan mengaktifkan kegiatan-kegiatan keagamaan serta kebijakan-kebijakan aspek spiritual guru dan siswa.
3. Orang Tua Melihat besarnya kontribusi spiritual teaching dalam memotivasi siswa dalam belajar, diharapkan para orang tua agar memupuk dan mengembangkan potensi spiritual dalam diri anak-anaknya melalui pendekatan keagamaan, dengan cara keteladan dalam melakukan praktek keagamaan.
50
4. Siswa Siswa hendaknya lebih memotivasi diri dalam belajar agar mendapatkan hasil yang baik
5. Peneliti Lain Sebagai bahan kajian yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang strategi spiritual teaching. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dikembangkan dengan memasukan variabelvariabel lain yang belum diteliti dengan responden yang berasal dari tingkatan pendidikan yang berbeda.
51
DAFTAR PUSTAKA al-Din al-Suyuti , Jalal, al-Jāmi‟ al-Śagīr, (Beirut: Dar al Fikri), tt. Aliya,Qonita,Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, Bandung : PT Indah Jaya Adipratama, 2009. A.M,Sardiman, Interaks idan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT RajaGrafindoPersada, 2011. An-Nawawi, Riyadhus Shalihin, terj. Muslich Shabir, Semarang : PT KaryaToha Putra, 2004
Bahri Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:RenikaCipta, 2010. Faisal,
Sanapiah,
Format-Format
Penelitian
Sosial,
Jakarta
:
PT
RajaGrafindoPersada, 2001, Cet. 5 Fatchurrahman, Nanang, Teaching with Love Pendekatan Cinta dan Akhlak Mulia dalam Pembelajaran, Jakarta :Izzatul Fitroh Lendean Pustaka, 2008. Hamalik,Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:PT. BumiAksara, 2012. Jalauddin H.,Psikologi Agama, Jakarta:RajawaliPers, 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti :Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar, Batam: Balitbang, 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: Buku Guru untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta :Politeknik Negeri Media Kreatif, 2013. Maliki Ralibi,Imam,Fun Teaching, Cikarang :DuhaKhazanah, 2008. Munir, Abdullah, Spiritual Teaching agar Guru Senantiasa Mencintai Pekerjaan dan Anak Didiknya, Yogyakarta: PustakaInsanMadani, 2009. Naim, Ngainun dan Patoni, Ahmad, Materi penyusunan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (MPDP PAI), Yogyakarta: PustakaPelajar, 2007. Neni Iska, Zikri, Perkembangan Peserta Didik Persfektif Psikologi, Jakarta :Kizi Brother‟s, 2011.
52
Sanjaya,Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta :Prenada Media Group, 2006 Sudijono,
Anas,
Pengantar
Statistik
Pendidikan,
Jakarta:
PT
Raja
GrafindoPersada Suparta, Munzier dan Noer Aly, Hery, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:Amissco, 2004. Syaodih Sukma dinata, Nana,
Metode Penelitian Pendidikan, Bandung :
RemajaRosdakarya :2010, Cet. 6 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) UU RI No. 23 Tahun 2003, Pamulang : SL Media, 2011. Wicesa At-Tanabany,Dumilah, Mendidik Anak seperti Rasul, Jakarta : KunciAksara, 2012.
Daftar Website http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2115260pengertian-strategispiritual-teaching/#ixzz2xa1oTDom http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115281-langkah-langkahstrategi-spiritual-teaching/#ixzz2xsMwNQx8
53
54
55
56
57
58
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
Satuan Pendidikan
:
SMP Muhammadiyah Parakan
Mata Pelajaran
:
Al-Islam
Kelas / Semester
:
VII (Satu) / 1
Materi Pokok
:
Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Jadi Lebih Mudah
Alokasi Waktu
:
4 x 3 Jam Pelajaran
KOMPETENSI INTI KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata). KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).
B.
KOMPETENSI DASAR 1.1
Menghayati al-Qur‟an sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam
2.7
Menghargai perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi surah ar- Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58: 11, serta hadis terkait
3.3
Memahami isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11, serta hadis terkait tentang menuntut ilmu
4.3.1 Membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, dengan tartil. 4.3.2 Menunjukkan hafalan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 dengan lancar
60
C.
INDIKATOR Menghayati al-Qur‟an sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam Menghargai perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi surah ar- Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58: 11, serta hadis terkait Memahami isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11, serta hadis terkait tentang menuntut ilmu Membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, dengan tartil. Menunjukkan hafalan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 dengan lancar
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu: Menyebutkan arti surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu. Menjelaskan makna isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu. Mengidentifikasi hukum bacaan mad dalam surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11. Menjelaskan hukum bacaan mad dalam surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11. Mendemontrasikan bacaan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11n dengan tartil. Mendemontrasikan hafalan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 dengan lancar. Menampilkan contoh perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, serta hadis terkait.
E.
MATERI PEMBELAJARAN Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33. o Bacaan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33. o Arti Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33. o Kandungan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33
61
Hukum bacaan Mad o Ketentuan hukum bacaan mad. o Praktik membaca hukum bacaan mad. F.
G.
METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Scientific
Strategi
: Cooperative Learning
Teknik
: Example Non Example
Metode
: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi surah arRahman/55:33 dan surah alMujadalah/58: 11
Guru meminta peserta didik mengkaji surah ar-Rahman/55:33 yang ada dalam kolom "Mari Renungkan."
Peserta didik mengemukakan hasil kajian surah ar-Rahman/55:33.
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta
Inti
Alokasi Waktu 10 menit
35 Menit X 30 JP
62
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan didik tentang hasil kajiannya surah arRahman/55:33.
Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang ada yang ada di kolom “Mari Mengamati”.
Peserta didik mengemukakan isi gambar.
Guru memberikan penjelasan tambahan kembali dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
Guru memberikan contoh cara membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 dengan tartil.
Peserta didik menirukan bacaan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 dengan tartil.
Peserta didik mengulang-ulang bacaan surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 secara berkelompok.
Peserta didik secara berpasangan mengulang kembali bacaan surah arRahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 sampai akhirnya dapat menghafal bacaan tersebut dengan lancar.
Guru menjelaskan ketentuan hukum bacaan panjang/mad, yang terdapat dalam surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 melalui media/alat peraga/ alat bantu berupa tulisan manual di papan tulis kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca) atau bisa juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
Peserta didik memasangkan kertas yang bertuliskan potongan-potongan ayat tersebut dengan kertas lain yang berisi tentang arti dari ayat yang dipilih.
Alokasi Waktu
63
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
m. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk mendiskusikan isi kandungan surah arRahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11 dan hadis terkait secara berkelompok.
Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok lainnya mendengarkan/menyimak sambil memberikan tanggapan serta membuat catatan-catatan kecil.
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil diskusi tersebut.
Guru menyampaikan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan setelah mempelajari surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 dan hadis terkait.
Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah Ibnu Hajar “Si Anak Batu”.
Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari cerita kisah Ibnu Hajar “Si Anak Batu”.
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari pelajaran tersebut sesuai dengan buku teks siswa pada kolom rangkuman.
Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru: a. Membimbing peserta didik untuk memberikan tanda (P) pada kolom „sangat lancar‟, „lancar‟, „sedang‟, „kurang lancar‟, atau „tidak lancar‟. b. Meminta peserta didik untuk
Alokasi Waktu
15 menit
64
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan menyalin surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 yang terdapat bacaan mad ¯abi„i. c. Meminta peserta didik untuk mencari hukum bacaan selain mad yang terdapat pada ayat surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah /58:11. d. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian. e. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku yang mencerminkan kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/ 58:11 di lingkungan tempat tinggalnya (kolom tugas).
H.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Mushaf Al Qur‟an Buku siswa Kemdikbud Gambar/ video/ multimedia interaktif Internet
I.
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR Guru melakukan penilaian pada: 1. Kolom “Mari Belajar Al-Qur’an” Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Alokasi Waktu
65
No.
Aspek yang dinilai
Nama siswa
1
2
Jumlah Skor 3
Ketuntasan Nilai T
TT
Tindak Lanjut R
P
1 2 3 4 5 Dst.
Aspek yang dinilai:
1. Tajwid
→
Skor
25
2. Kelancaran
→
Skor
25
3. Artinya
→
Skor 25
4. Isi kandungan
→
Skor
Nilai Maksimal
25 100
Keterangan: T
: Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT
: Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R
: Remedial
P
: Pengayaan
Rubrik penilaiannya adalah: a. Tajwid 1) Jika peserta didik dapat menyebutkan lebih dari 5 contoh hukum bacaan mad pada surah ar-Rahman/55:33 dan surah alMujadalah/58:11, skor 25. 2) Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 contoh hukum bacaan mad pada surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, skor 20.
66
3) Jika peserta didik dapat menyebutkan 3 contoh hukum bacaan mad pada surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, skor 15. 4) Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 contoh hukum bacaan mad pada surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, skor 10. 5) Jika peserta didik dapat menyebutkan 1 contoh hukum bacaan mad pada surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, skor 5. b. Kelancaran 1) Jika peserta didik dapat membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 dengan lancar dan tartil skor 25. 2) Jika peserta didik dapat membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 dengan lancar dan kurang tartil skor 15. 3) Jika peserta didik dapat membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 kurang lancar dan kurang tartil skor 5. c. Arti 1) Jika peserta didik dapat mengartikan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 dengan benar dan sempurna, skor 25. 2) Jika peserta didik dapat mengartikan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 dengan benar dan kurang sempurna, skor 15. 3) Jika peserta didik dapat mengartikan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 dengan tidak benar, skor 5. d. Isi kandungan 1) Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 dengan benar dan sempurna, skor 25. 2) Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 dengan benar dan kurang sempurna, skor 15. 3) Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 dengan tidak benar, skor 5.
67
2. Pada saat peserta didik diskusi tentang makna isi kandungan surah al-Mujadalah /58:11 dan surah ar-Rahman/55:33 dan hadis terkait.
No.
Aspek yang dinilai
Nama siswa
1
2
Jumlah Skor 3
Ketuntasan Nilai T
TT
Tindak Lanjut R
P
1 2 3 4 5 Dst.
Keterangan: T
: Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT
: Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R
: Remedial
P
: Pengayaan
Aspek dan rubrik penilaian: a. Kejelasan dan kedalaman informasi 1) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30. 2) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20. 3) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10. b. Keaktifan dalam diskusi 1) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30. 2) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20. 3) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.
68
c. Kejelasan dan kerapian presentasi 1) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor 40. 2) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30. 3) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 20. 4) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 10. 3. Pada kolom “Ayo Berlatih” a. Kolom penerapan: membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al- Mujadalah/58:11 ar-Rahman/55:33 No.
Nama siswa
dan surah alMujadalah/58:11
Kriteria 1
2
3
4
5
1 2 *Catatan kriteria: Sangat lancar
: Apabila peserta didik dapat membaca surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 lancar dan tartil, skor 5.
Lancar
: Apabila peserta didik dapat membaca surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 lancar dan tartil, tapi masih ada kesalahan kurang dari 2, skor 4.
Sedang
: Apabila peserta didik dapat membaca surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 lancar dan tartil, tapi masih ada kesalahan kurang dari 5, skor 3.
Kurang lancar
: Apabila peserta didik dapat membaca surah arRahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 kurang lancar, skor 3.
Tidak lancar
: Apabila peserta didik tidak dapat membaca surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11, skor 1.
69
b. Menyalin dan mencari hukum bacaan lainnya. Format Penilaiannya: Ketuntasa n
Aspek yang dinilai No .
Nam a siswa
Penulisa n 1
2
Huku m Tajwid
Jumla h Skor
Tinda k Lanjut
Nila i T
TT
R
P
3
1 2
Keterangan: T
: Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT
: Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R
: Remedial
P
: Pengayaan
Aspek rubrik dan yang dinilai: 1) Sesuai kaidah penulisan a. Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan kaidah penulisan dengan sempurna, skor 30. b. Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan kaidah penulisan dengan kurang sempurna, skor 20. c. Jika peserta didik dapat menulis tidak sesuai dengan kaidah penulisan, skor 10. 2) Kerapihan a. Jika peserta didik dapat menulis sangat rapi, skor 30. b. Jika peserta didik dapat menulis rapi, skor 20. c. Jika peserta didik dapat menulis kurang rapi, skor 10. 3) Hukum Tajwid a.
Apabila peserta didik dapat menemukan 4 hukum bacaan skor 40.
70
b. Apabila peserta didik dapat menemukan 3 hukum bacaan skor 30. c. Apabila peserta didik dapat menemukan 2 hukum bacaan skor 20. d. Apabila peserta didik dapat menemukan 1 hukum bacaan skor 10. Jumlah skor maksimal (aspek 1 + aspek 2 + aspek 3) = 100. c. Pilihan ganda dan uraian Skor penilaian sebagai berikut. 1. Pilihan ganda: Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10) 2. Uraian: Rubrik Penilaian No. Soal 1
Rubrik penilaian
a. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 sangat lengkap dan sempurna, skor 9.
Skor 9
b. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 tidak lengkap, skor 3. 2
a. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah al- Mujadalah/58:11 sangat lengkap dan sempurna, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah al- Mujadalah/58:11 lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah al- Mujadalah/58:11 tidak lengkap, skor 3. 3
a. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga contoh perilaku yang mencerminkan kandungan surah arRahman/55:33, skor 9. b. Jika peserta didik dapat menuliskan dua contoh perilaku yang mencerminkan kandungan surah arRahman/55:33, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menuliskan satu contoh perilaku yang mencerminkan kandungan surah arRahman/55:33, skor 3.
9
71
4
a. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga contoh perilaku yang mencerminkan kandungan surah alMujadalah /58:11, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menuliskan dua contoh perilaku yang mencerminkan kandungan surah alMujadalah/58:11, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menuliskan satu contoh perilaku yang mencerminkan kandungan surah alMujadalah /58:11, skor 3. 5
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat lengkap, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak lengkap, skor 3. 6
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat lengkap, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak lengkap, skor 3. 7
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat lengkap, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak lengkap, skor 3. 8
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat lengkap, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak lengkap, skor 3. 9
a. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan sangat lengkap, skor 9. b. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan
9
72
alasan lengkap, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menjawab dan memberikan alasan tidak lengkap, skor 3. 10
a. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga perbedaan orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, skor 9.
9
b. Jika peserta didik dapat menuliskan dua perbedaan orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, skor 6. c. Jika peserta didik dapat menuliskan satu perbedaan orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, skor 3. Jumlah skor
90
Nilai : Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100 100 Tugas Skor penilaian sebagai berikut. 1) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100. 2) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90. 3) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80. Catatan: Selain peserta didik diberikan tugas sesuai dengan yang ada di buku siswa juga diberikan tugas tidak terstruktur yang berupa portopolio tentang laporan kegiatan membaca al- Qur‟an dalam sehari-hari.
73
Format bentuk laporannya adalah: Nama : .........................
Kelas : ...................
No. Induk : ...................
Bulan : ...................
Ayat yang dibaca
No
Tanggal/ Hari
Paraf guru/
Surah Juz
ke
Ayat
Hlm.
(Iqra)
Hlm
orang tua
1 2 3 4
Mengetahui
Tangerang Selatan, Juli 2014
Kepala Sekolah,
Guru Mapel Al-Islam
( Jonisar, SE )
( Puji Sendari )
NBM. 878.321
74
ANGKET Spiritual Teaching Guru PAI Mata Pelajaran PAI
Kelas/Semester :
/
Hari/tgl :_____________ _______ Petunjuk a. Pada kuesioner ini terdapat 30 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan spiritual teaching guru PAI, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. b. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah No Pernyataan 1. Guru Al-Islam mengajak kepada siswa untuk membaca do‟a sebelum pelajaran dimulai
Pilihan a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
2.
Guru Al-Islam membimbing siswa untuk berdo‟a ketika pelajaran selesai
a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
3.
Guru al-Islam adalah seorang guru yang amanah
a. Tidak pernah b. Kadangkadang c. Sering d. Selalu
4.
Guru Al-Islam adalah seorang guru yang berwibawa
a. Tidak pernah b. Kadangkadang c. Sering d. Selalu
5.
Guru Al-Islam berakhlak mulia/berbudi pekerti luhur
a. Tidak pernah b. Kadangkadang c. Sering d. Selalu
75
6.
Guru Al-Islam adalah seorang guru teladan yang pertama bagi peserta didik
a. Tidak pernah b. Kadangkadang c. Sering d. Selalu
7.
Guru Al-Islam merupakan seorang guru yang tidak pendendam
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
8.
Guru Al-Islam selalu membimbing peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
9.
Guru Al-Islam selalu mengawasi dan memantau a. keadaan/kondisi peserta didik saya b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
10.
Guru Al-Islam selalu memperhatikan keinginan peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
11.
Guru Al-Islam adalah seorang guru yang menjadi a. pelindung/pengayom peserta didik b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
12.
Guru Al-Islam mampu memberikan perlindungan dan pendampingan kepada peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
13.
Guru Al-Islam selalu memperhatikan peserta didik yang lemah
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
14.
Guru Al-Islam selalu memberi dukungan dan dorongan kepada peserta didik
15.
Guru Al-Islam adalah seorang guru yang memperingatkan peserta didik yang salah/keliru
a. b. c. d. a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
76
16.
Guru Al-Islam adalah seorang menghukum demi kebaikan
17.
guru
yang
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
Guru Al-Islam mengasihi siswa tanpa pilih kasih
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
18.
Guru Al-Islam menyayangi peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
19.
Guru Al-Islam adalah seorang guru yang pemaaf dan menutupi kekurangan peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
20.
Guru Al-Islam selalu menerima taubat kesalahan peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
21.
Guru Al-Islam adalah seorang guru yang menguasai a. guru diri (self control) b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
22.
Guru Al-Islam merupakan seorang guru yang pandai a. Tidak pernah bersyukur dan berterima kasih kepada orang lain b. Kadang-kadang yang berbuat baik c. Sering d. Selalu
23.
Guru Al-Islam mampu memberi manfaat kepada a. orang lain b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
24.
Guru Al-Islam adalah seorang guru yang berjiwa mulia
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
a. b. c. d.
77
25.
Guru Al-Islam selalu berada dalam jalan yang benar
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
26.
Guru Al-Islam mampu menguasai bidang atau materi Al-Islam
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
27.
Guru Al-Islam selalu siap memfasilitasi kebutuhan peserta didik
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
28.
Ketika memberikan materi pelajaran guru Al-Islam a. Tidak pernah dapat menerangkan materi tersebut dengan jelas b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
29.
Guru Al-Islam selalu memotivasi siswa-siswanya a. dalam setiap kesempatan b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
30.
Guru Al-Islam berusaha hadir dan dating untuk a. mengajar b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
78
Angket Motivasi Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran PAI Mata Pelajaran PAI Kelas/Semester :
/
Hari/tgl :____________________ Petunjuk a. Pada kuesioner ini terdapat 30 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan spiritual teaching guru PAI, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. b. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah No 1.
Pernyataan Saya selalu mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran ini
a. b. c. d.
Pilihan Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
2.
Saya memperhatikan guru menerangkan materi pelajaran
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
3.
Pada pembelajaran ini saya diberikan hal-hal baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
4.
Saya telah mempelajari sesuatu yang menarik dan tidak terduga sebelumnya
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
5.
Saya belajar dan mengerjakan tugas secara mandiri.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
6.
Sebelum tugas dikumpulkan saya memeriksa apakah sudah lengkap atau belum.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
7.
Saya hanya diam jika materi yang diajarkan guru belum jelas.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
79
8.
Saya mudah menyerah menyelesaikan tugas atau PR yang diberikan guru.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
9.
Saya bertanya kepada teman yang lebih mengerti tentang materi pelajaran yang belum saya mengerti.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
10.
Saya tidak yakin dapat menyelesaikan evaluasi dengan berhasil
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
11.
Saya menyediakan waktu khusus untuk mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
12.
Saya berusaha mencari sumber bacaan yang dianjurkan guru.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
13.
Saya mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah (PR) tepat waktu.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
14.
saya acuh tak acuh untuk memperbaiki pekerjaan a. Tidak pernah saya yang salah. b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
15.
Saya berani jika saya harus bertanya kepada siapapun tentang materi pelajaran yang belum saya mengerti.
16.
Saya belajar bersama dengan teman-teman untuk a. Tidak pernah mengerjakan tugas atau PR yang sulit. b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
17.
Saya malas memahami kompetensi yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran dan tidak berkeinginan untuk mencapainya.
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
80
18.
Ketika pembelajaran berlangsung, saya lebih banyak diam saja.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
19.
Jika guru menulis catatan-catatan penting di papan tulis, saya malas menyalinnya dalam buku saya.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
20.
Jika guru memberi tahu cara mengerjakan tugas atau PR, saya malas mencatat cara-caranya dan malas mencoba menerapkannya ketika belajar di rumah.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
21.
Jika guru menunjukkan buku-buku yang perlu dibaca, saya mencari dan membacanya.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
22.
Jika guru mengumumkan hasil ulangan di depan kelas, saya tidak bersemangat lagi dalam belajar.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
23.
Jika nilai hasil ulangan saya rendah, saya tidak berkeinginan untuk mencapai nilai yang tinggi pada ulangan berikutnya.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
24.
Jika nilai hasil ulangan saya tinggi, saya berusaha mempertahankan dengan belajar lebih keras lagi.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
25.
Jika guru mengembalikan tugas atau PR dengan a. Tidak pernah beberapa catatan, saya memperhatikan catatan b. Kadang-kadang tersebut untuk perbaikan pada tugas atau PR c. Sering selanjutnya. d. Selalu
26.
Jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saya malas memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
27.
Jika guru memberi pertanyaan, saya berusaha menjawabnya sebelum teman lain menjawabnya.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
81
28.
Jika guru memberi pujian terhadap pertanyaan, jawaban, tugas/PR dan hasil ulangan saya, semangat belajar saya meningkat.
a. b. c. d.
9.
Jika guru memberi saran kepada saya, maka saran a. Tidak pernah tersebut saya ingat dan saya melaksanakan saran b. Kadang-kadang tersebut. c. Sering d. Selalu
30.
Jika guru membantu saya bagaimana cara-cara menarik kesimpulan tentang materi yang sedang dibahas, maka cara-cara tersebut saya gunakan dalam pembahasan materi lain.
a. b. c. d.
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
82
Lampiran No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 2 4 4 3 2 2 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 3 2 4 2 4 3 2 4 93 105
3 1 2 2 2 3 1 2 1 3 1 1 1 3 3 3 2 1 3 1 2 4 3 3 4 4 3 1 1 2 3 66
4 3 2 3 4 2 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 95
5 4 1 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 1 2 3 3 2 3 4 1 2 4 4 3 3 1 4 3 1 3 85
6 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 96
7 4 2 2 1 4 2 4 2 4 4 2 4 2 2 3 2 2 4 3 4 4 3 4 1 2 2 3 1 2 4 83
DATA PENELITIAN STRATEGI SPIRITUAL TEACHING (X) Butir Soal Instrumen 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 2 1 3 3 4 4 2 3 4 4 2 2 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 2 3 1 4 4 3 2 4 3 2 1 4 3 4 2 1 1 3 4 3 3 4 4 3 1 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 2 4 4 4 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 4 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 2 3 2 1 3 2 3 3 2 4 3 4 1 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 2 1 2 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 1 2 3 2 2 4 3 2 3 4 3 3 4 2 4 1 1 1 3 4 4 3 2 3 1 4 4 3 3 2 1 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 1 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 1 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 1 4 3 2 2 2 1 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 73 89 91 92 102 96 89 101 95 85 72 89 99 98
22 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 88
23 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 4 2 4 3 4 1 3 3 4 4 89
24 1 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 3 3 1 3 1 1 2 4 3 4 3 4 1 3 1 4 2 2 4 68
25 1 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 97
26 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 1 1 3 4 1 1 2 4 4 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 66
27 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 88
28 4 2 2 2 4 2 4 1 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 77
29 1 3 1 2 1 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 75
30 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 106
Jumlah 95 78 82 81 84 93 100 97 98 80 77 94 71 79 96 86 75 87 76 83 99 102 103 85 101 73 92 88 89 104 2648
83
Lampiran No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 2 4 4 3 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 4 4 82 90
3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 81
4 3 2 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 82
5 4 1 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 1 3 3 3 2 3 4 1 3 4 4 3 3 1 4 3 3 3 75
6 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 81
7 4 2 2 1 4 2 4 2 4 4 2 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 1 3 4 75
8 3 2 4 2 3 4 4 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 2 3 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 77
DATA PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Y) Butir Soal Instrumen 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 3 4 1 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 1 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 2 1 3 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 1 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 1 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 2 4 4 4 1 4 1 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 1 4 2 2 4 2 4 3 4 3 4 2 3 3 1 4 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 2 3 1 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 81 79 81 86 84 59 98 63 78 85 78 90
21 2 2 2 1 2 1 3 3 4 4 4 2 4 1 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 4 4 67
22 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 78
23 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 80
24 3 2 1 2 2 3 2 1 2 1 3 4 3 1 3 1 2 2 4 3 4 3 4 1 3 1 4 3 3 4 60
25 1 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 82
26 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 78
27 2 1 1 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 3 4 1 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 2 2 4 3 62
28 4 2 2 2 4 2 4 1 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 1 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 65
29 1 3 1 2 1 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 63
30 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 92
Jumlah 98 80 85 83 87 95 103 99 100 84 79 97 86 89 101 91 82 94 88 93 104 106 105 90 102 81 96 90 109 108 2697
84
Lampiran REKAPITULASI DATA PENELITIAN VARIABEL X DAN VARIABEL Y No Skor Responden Strategi Spiritual Motivasi Belajar Teaching (I) Siswa (II) 1 95 98 2 78 80 3 82 85 4 81 83 5 84 87 6 93 95 7 100 103 8 97 99 9 98 100 10 80 84 11 77 79 12 94 97 13 71 86 14 79 89 15 96 101 16 86 91 17 75 82 18 87 94 19 76 88 20 83 93 21 99 104 22 102 106 23 103 105 24 85 90 25 101 102 26 73 81 27 92 96 28 88 90 29 89 109 30 104 108 Jumlah 2648 2805
85
Lampiran Tabel Perhitungan Untuk Mencari Angka Indeks Korelasi Rho No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
Skor I 95 78 82 81 84 93 100 97 98 80 77 94 71 79 96 86 75 87 76 83 99 102 103 85 101 73 92 88 89 104 2648
II 98 80 85 83 87 95 103 99 100 84 79 97 86 89 101 91 82 94 88 93 104 106 105 90 102 81 96 90 109 108 2805
Rank I = R1 10 25 21 22 19 12 5 8 7 23 26 11 30 24 9 17 28 16 27 20 6 3 2 18 4 29 13 15 14 1
II = R2 11 29 24 26 22 14 6 10 9 25 30 12 23 20 8 17 27 15 21 16 5 3 4 18 7 28 13 18 1 2
D = R1 - R2
D2
-1 -4 -3 -4 -3 -2 -1 -2 -2 -2 -4 -1 7 4 1 0 1 1 6 4 1 0 -2 0 -3 1 0 -3 13 -1
1 16 9 16 9 4 1 4 4 4 16 1 49 16 1 0 1 1 36 16 1 0 4 0 9 1 0 9 169 1 399
0=∑D
86
Lampiran UJI HIPOTESIS DENGAN RUMUS PRODUCT TATA JENJANG DARI SPEARMAN
Diketahui n
= 25
∑ D2
= 161 6 ∑ D2 =1– n (n2– 1)
Keterangan :
: Angka Indeks Korelasi Tata Jenjang
6 & 1 : Bilangan konstan (tidak boleh diubah-ubah) D
: Selisih dari tiap pasangan ranking
n
: Banyaknya pasangan data
6 x 399 = 1-
2394 = 1-
30 (900-1)
= 1-0,0887
= 0,911
26970
Kesimpulan : Harga kritik r Product Tata Jenjang Spearman pada = 0,05 sebesar 0,364 dan 0,01 sebesar 0,478 Nilai yang diperoleh di atas kemudian dibandingkan dengan rtabel maka diperoleh > rtabel yaitu 0,364 < 0,911> 0,478 Dengan demikian terima H1 yang berarti terdapat hubungan positif antara variabel X dan variabel Y
87
Lampiran
KOEFISIEN DETERMINASI
KD
= 2 X 100% = (0,911)2 X 100% = 0,8299 X 100% = 82,99%
Nilai koefisien determinasi (KD) yang diperoleh berdasarkan perhitungan di atas adalah sebesar 82,98%. Dapat disimpulkan bahwa variabel Y dipengaruhi oleh variabel X sebesar 82,99% sisanya 17,01% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar faktor variabel X
88
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama
: Puji Sendari
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 11 Januari 1983
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Puspitek Raya Kp. Buaran RT 001/003 Buaran Serpong Tangerang Selatan Banten 15316
No. Telp
: 085775016581
IPK
: 3,25
RIWAYAT PENDIDIKAN
1988-1994
: SD Negeri Buaran I
1994-1997
: MTs Negeri Tangerang
1997-2000
: SMK Muhammadiyah 1 Ciputat
2011-2015
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta