PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENINGKATAN FASILITAS PENDUKUNG PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN LAYANAN PENGGUNA (Studi Kasus di Ruang Baca FTK-ITS Surabaya) Aroem Andajani (Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS) ABSTRAK Penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung perpustakaan bermanfaat bagi manajemen dalam mengelola, memperbaiki dan mengembangkan jasa layanan perpustakaan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dan Peningkatan Fasilitas Pendukung Perpustakaan terhadap Kepuasan Layanan Pengguna (Studi Kasus di Ruang Baca FTK-ITS Surabaya)”. Metode analisis data responden menggunakan analisis kuantitatif, regresi linier berganda, uji F, uji-t. Regresi linier berganda digunakan untuk menggambarkan model pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh dan korelasi secara silmultan, uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan parsial faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung perpustakaan terhadap layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. Hasil perhitungan regresi linier berganda Y=0,459+0,285X1 + 0,711X2. Di mana variabel bebas X1= penerapan sistem manajemen, X2= peningkatan fasilitas pendukung dan variabel terikat (Y) = kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. Hasil analisis regresi linier berganda variabel bebas X1 dan X2 berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y), dan variabel bebas X2 berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), yang ditunjukkan nilai koefisien regresi X2 = 0,711 > koefisien regresi X1=0,285. Pengujian hipotesis uji F, faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS, yang dibuktikan dari hasil uji F hitung 69,44 > F tabel 3,10 pada alpha 0,05. Pengujian hipotesis uji-t, faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS, dibuktikan nilai t hitung penerapan sistem informasi manajemen 4,464> t tabel 1,986 dan t hitung peningkatan fasilitas pendukung 9,372 > t tabel 1,986 pada alpha 0,05. Adapun Faktor peningkatan fasilitas pendukung secara parsial berpengaruh dominan terhadap kepuasan layanan pengguna, dibuktikan hasil uji t hitung peningkatan fasilitas pendukung 9,372 > t hitung faktor penerapan sistem informasi manajemen 4,464 pada alpha 0,05. Hasil analisis perhitungan koefisien korelasi berganda secara simultan R = 0,779, ini artinya hubungan penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung dengan kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS kuat. Koefisien determinasi 60,7% artinya variabel X1 dan X2 menjelaskan terhadap Y sebesar 60,7%, sisanya 39,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil analisis perhitungan koefisien korelasi berganda secara parsial, faktor penerapan sistem informasi manajemen(X1) r = 0,426 ini artinya, korelasi X1 dengan kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y) cukup kuat. Kemudian analisis perhitungan koefisien korelasi berganda secara parsial faktor peningkatan fasilitas pendukung (X2) r = 0,703 ini artinya, korelasi X2 dengan kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y) kuat. Sehingga korelasi X2 dan Y lebih erat dibandingkan X1 yang dibuktikan r x2 =0,703 > r x1 = 0,426.
1 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
1.1 Latar Belakang Melihat kondisi riil ketersediaan dana yang diperoleh pada setiap Ruang Baca fakultas atau jurusan dilingkungan ITS untuk kelangsungan kebutuhn kegiatan di Ruang Baca sangat terbatas (minimalis). Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Keberadaan Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS sangat berarti bagi Mahasiswa dan masyarakat luas yang menginginkan belajar di bidang kemaritiman. Dalam memenuhi kebutuhan pemustakanya, fasilitas yang harus tersedia selain gedung dan ruangan yaitu dengan dilengkapi perabot, perlengkapan pendukung dan koleksi yang merupakan sumber informasi utama. Ruang Baca Fakultas atau Jurusan yang unggul adalah yang dapat mengetahui kebutuhan dan memuaskan pemustakanya, agar dapat memuaskan pemustakanya pustakawan selalu di tuntut untuk meningkatkan fasilitas pendukung semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Pada Ruang Baca Fakultas Teknologi Kelautan ITS selain koleksi telah tersedia berbagai fasilitas pendukung yang berhubungan dengan perabot, perlengkapan ruangan, dan penerapan sistem informasi manajemen. Kepuasan pemustaka sangat penting untuk mengetahui apa yang masih kurang atau belum maksimal, karena pemustaka merupakan unsur utama sebagai pengguna langsung yang dapat menilai atau mengukur fasilitas pendukung yang ada di Ruang Baca FTK-ITS seperti terhadap keserasian warna dinding ruang tempat baca, kebersihan dan kerapian, tata penerangan, kesejukan dan pertukaran udara, ketersediaan mebeler dan rak buku, ketersedian komputer untuk penelusuran dan melakukan kegiatan internet, ketersediaan WiFi, kejelasan petunjuk dan panduan penggunaan fasilitas layanan di Ruang Baca. Demikian halnya terhadap penerapan sistem informasi manajemen yang tersedia di Ruang Baca FTK-ITS, yang berfungsi sebagai alat bantu untuk tata kelola dari berbagai jenis bahan pustaka yang telah dihimpun. Disamping itu dapat juga dipergunakan untuk menghimpun data keanggotaan, serta dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pada layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka melalui relasional struktur data tabel bahan pustaka dan keanggotaan. Dalam penyusunan struktur data tabel pada sistem informasi manajemen sejalan dengan visi dan misi yang ditetapkan Ruang Baca. Sehingga penerapan sistem informasi manajemen dapat juga sebagai alat untuk peningkatan posisi tawar (bargaining position) dari suatu unit usaha jasa layanan informasi yang diembannya. Pada prinsipnya layanan pada perpustakaan dan atau Ruang Baca akan berjalan secara optimal, apabila didukung dengan peningkatan fasilitas pendukung yang tepat. 2 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Salah satu faktor yang dapat dijadikan indikator adalah pemustaka lebih sering untuk mengunjungi perpustakaan . Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dan Peningkatan Fasilitas Pendukung Perpustakaan terhadap Kepuasan Pengguna (Studi Kasus di Ruang Baca FTK-ITS Surabaya)”, guna mendapatkan pembuktian apakah penerapan sistem informasi manajemen perpustakaan dan peningkatan fasilitas pendukung perpustakaan benar-benar mempunyai pengaruh dan hubungan fungsional secara timbal balik terhadap kepuasan pemustaka di Ruang Baca FTK-ITS. Adapun alasan pemilihan lokasi di Ruang Baca FTK-ITS karena, pertama penggunaan dana secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pemustaka dan yang kedua belum ada penelitian terhadap peningkatan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. 1.2 Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang permasalahan, maka perumusan masalah yang ingin diteliti adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Apakah faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung Ruang Baca FTK-ITS secara simultan berpengaruh dan berkorelasi signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS ? Apakah faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung Ruang Baca FTK-ITS secara parsial berpengaruh dan berkorelasi signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS? Diantara kedua faktor tersebut yaitu faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung Ruang Baca FTK-ITS, manakah yang berpengaruh dan berkorelasi secara parsial dominan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS ?.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dan Peningkatan Fasilitas Pendukung Perpustakaan terhadap Kepuasan Layanan Pengguna (Studi Kasus di Ruang Baca FTK-ITS)” ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan sarana fasilitas pendukung Ruang Baca FTK-ITS secara simultan berpengaruh dan berkorelasi signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. 2. Untuk mengetahui faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan sarana fasilitas pendukung Ruang Baca FTK-ITS secara parsial berpengaruh dan berkorelasi signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. 3. Untuk mengetahui pengaruh dan korelasi secara parsial yang dominan di antara kedua faktor yaitu penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan sarana fasilitas 3 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
pendukung Ruang Baca FTK-ITS terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan supaya dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Manfaat Praktis 1. Memberikan informasi yang jelas tentang kualitas pelayanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS 2. Memberikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan dan pengelolaan pengadaan sarana pendukung dan pengembangan sistem informasi manajemen perpustaakaan di Ruang Baca FTK - ITS 3. Menambah wawasan dalam pembuatan usulan pengembangan program kegiatan di Ruang Baca FTK – ITS. b. Manfaat Akademis 1. Memberi bukti empiris pengembangan teori-teori kualitas pelayanan yang merupakan bagian dari ilmu Perpustakaan 2. Sebagai bahan referensi, kajian dan analisa bagi peneliti-peneliti selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Agar dalam pembahasan masalah tidak terlalu luas dan panjang, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya secara memdasar tentang kepuasan pengguna perpustakaan di Ruang Baca FTK ITS terhadap ketersediaan sejumlah fasilitas sistem manajemen informasi dan peningkatan sarana pendukung yang ada. 2.1 Kajian Pustaka Pengertian sistem informasi manajemen perpustakaan dan atau Ruang Baca adalah pemrosesan data dari bentuk yang tidak dapat dipakai menjadi suatu bentuk yang dapat dipakai melalui perancangan sistem pemrograman dari berbagai perangkat lunak pilihan. Sedangkan dalam proses penyusunan kode script sistem dengan menggunakan alat bantu komputer yang dilengkapi berbagai sarana pendukung seperti hub, kabel UTP, modem, hosting, IP domain. Hal ini berguna untuk melakukan transfer data yaitu pada proses input data, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan semua pihak, baik bagi pengguna atau pemustaka dan kegiatan yang berhubungan dengan keadministrasian dan manajerial perpustakaan. 2.2 Tujuan Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Perpustakaan. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Ruang Baca FTK-ITS analog dengan Perpustakaan. Kemudian melihat pada laporan teknis pengembangan (Ruang Baca FTKITS, 2005), bahwa dengan menerapkan sistem informasi manajemen di Ruang Baca 4 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
FTK-ITS dan digital pustaka supaya dapat membantu dalam melaksanakan visi dan misi yang dicanangkan oleh fakultas, sehingga Ruang Baca FTK - ITS dapat sebagai : 1. Berperan untuk melestarikan informasi dan pengetahuan karya akademis FTK - ITS ataupun karya dari berbagai penulis lain yang berkaitan dengan informasi di bidang kemaritiman. 2. Pemusatan dan pengelolaan koleksi dalam SIM dalam bentuk database termasuk didalamnya melakukan rekaman koleksi dalam bentuk digital, akan memudahkan kontrol dan perawatan sebuah karya dapat disimpan dalam waktu yang lama. 3. Sarana temu kembali informasi menjadi lebih mudah dan cepat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi, karena informasi tersedia dalam format hardcopy maupun softcopy. 4. Tempat dan wadah promosi hasil-hasil karya intelektual dari semua jurusan di FTK ITS, mengingat dengan semakin banyaknya publikasi dari suatu karya yang dimanfaatkan secara luas, maka akan mendongkrak popularitas dari keberadaan FTK - ITS yang memiliki fungsi pendidik dan pengajaran bidang ilmu kemaritiman yang terdiri atas bidang studi teknik perkapalan, sistem perkapalan, teknik kelautan, dan transportasi laut. 2.3 Fungsi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Merujuk pada fungsi sistem informasi manajemen perpustakaan, penerapan teknologi informasi di Ruang Baca dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain: 1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat terintegrasi dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan. 2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital. 2.4 Peningkatan Fasilitas Pendukung di Perpustakaan Gedung atau ruang perpustakaan merupakan tempat khusus yang dirancang sesuai dengan fungsi perpustakaan sehingga berbeda dengan perancangan gedung atau ruang perkantoran umum. Untuk itu dalam merencanakan gedung atau ruangan sebaiknya melibatkan pengelola perpustakaan. Letak gedung atau ruang sebaiknya di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat luas. 5 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Bab IX pasal 38 UU No. 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa : (1) Setiap penyelenggara perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional perpustakaan. (2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Agar dapat memberikan layanan yang optimal, nyaman dan menyenangkan, serta suasana yang kondusif untuk belajar atau riset maka peningkatan penyedian fasilitas ruang ber AC, koneksi jaringan (Wi-Fi), komputer, internet gratis serta pemberian ramburambu perpustakaan merupakan perlengkapan perpustakaan yang memadai dan fungsional. Hal ini sejalan dengan konsep tata kelola perpustakaan perguruan tinggi yang disebutkan pada (buku perpustakaan perguruan tinngi buku pedoman 1994:112), bahwa dalam penyediaan gedung perpustakaan, persyaratan dan fasilitas ruang ada beberapa unsur yang harus di perhatikan, diantaranya adalah : (a) alokasi luas lantai, (b) pembagian menurut fungsi, (c) tata ruang, (d) struktur dan utilitas, pangamanan ruang serta (e) rambu-rambu. 2.5 Kepuasan Layanan Pengguna di Perpustakaan Menurut (Sutardji dan Maulidyah : 2006), kepuasan dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkannya. Kepuasan pengguna informasi merupakan tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan yang diterima. Sulastiyono sebagaimana yang dikutip Sumarno (2003) merumuskan kepuasan dan membandingkan antara harapan dan kenyataan sebagai berikut: a. Jika harapan < dari kenyataan maka sangat puas. b. Jika harapan = dari kenyataan maka puas. c. Jika harapan > dan atau < dari kenyataan maka cukup puas d. Jika harapan > dari kenyataan maka tidak puas. Sementara itu pengertian kepuasan konsumen menurut (Swan, et at.,1980) dalam bukunya (Fandy Tjiptono, 2004) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya. Penerapan sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK-ITS merupakan sistem yang dirancang secara terintegrasi antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventaris, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, pemrosesan data anggota dan pengolahan data teks pustaka. Penerapan sistem informasi manajemen sering dikenal dengan sebutan outomasi perpustakaan dan digitalisasi pustaka. Dengan penerapan sistem 6 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
informasi manajemen secara langsung dapat mengubah paradigma layanan kepada pengguna. Indikator perpustakaan ideal yang sebelumnya diukur dari jumlah koleksi yang banyak dan gedung yang megah dan besar, sekarang sudah berubah sejauh apa perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan komunitas penggunanya. Sehingga tujuan dari penerapan sistem informasi manajemen yang salah satunya sebagai sarana temu kembali informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi, pada akhirnya dapat memberikan kepuasan kepada pengguna yang memanfaatkan informasi di perpustakaan. Oleh karena kepuasan pengguna merupakan petunjuk utama bagi pelaksana pengorganisasian informasi. Sebagaimana diadopsi dari pendapat Nasution (2004), yang diterapkan pada layanan perpustakaan, bahwa kepuasan pengguna adalah suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan dan harapannya dapat terpenuhi melalui informasi yang dibutuhkan ada di perpustakaan. Melihat uraian di atas dapat dikatakan bahwa penerapan sistem informasi manajemen memiliki pengaruh dan hubungan terhadap pencapaian kepuasan pengguna perpustakaan. 2.6 Pengaruh dan Hubungan Peningkatan Fasilitas Pendukung terhadap Kepuasan Pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. Peningkatan fasilitas pendukung perpustakaan memainkan peran utama menyangkut bagaimana perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan secara maksimal. Penampilan (estetika) dan kelengkapan sarana terutama yang berhubungan dengan teknologi informasi memberikan rasa suka dan nyaman, sehingga dapat mendorong ketertarikan komunitas pengguna untuk memanfaatkan waktunya di perpustakaan. Menurut (Purba, 2011), perpustakaan perlu dan harusnya memberikan fasilitas perpustakaan seperti perabot dan perlengkapan demi kelancaran kegiatan perpustakaan. Penambahan beberapa jenis perabot dan perlengkapan ditujukan untuk kepentingan layanan, agar pengunjung dan pengguna jasa perpustakaan dapat menemukan semua informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Ketersediaan fasilitas pendukung perpustakaan yang memadai yang didukung kelengkapan koleksi yang dihimpun, akan membuat perpustakaan semakin sering dikunjungi oleh para pencari informasi. Karena pengguna dapat menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk belajar, bersosialisasi, berekreasi dan lainnya. Dengan demikian peningkatan fasilitas pendukung perpustakaan dapat berpengaruh dan berhubungan terhadap kepuasan layanan pengguna perpustakaan. Kerangka teori ini dapat membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitian serta dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna membentuk hipotesis.
7 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
3
Metodologi
Kajian ini menerapkan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menentukan sampel dan deskripsi responden. Melalui data sekunder yaitu pengunjung Ruang Baca pada th 2009 s.d 2011 yang dihitung dengan rumus Slovin : N n = 1 + N (e)2 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = tingkat kesalahan yakni 10% Kerangka konseptual yang disusun menggambarkan pengaruh dan korelasi antara variabel Sistem Informasi Manajemen (X1), Sarana Pendukung perpustakaan (X2), terhadap Kepuasan (Y) baik secara parsial maupun simultan. Dan penjelasan lengkap dari indikator pada variabel X1 dan X2 serta Y di jabarkan pada item pembahasan.
Variabel Sistem Informasi Manajemen (X1)
Kepuasan Pengguna (Y)
Variabel Sarana Pendukung Perpustakaan (X2)
Gambar 3 konsep hubungan variabel X1 dan X2 terhadap Y secara parsial dan serempak Keterangan Hubungan parsial Hubungan serempak (simultan) Metode analisis data responden menggunakan analisis kuantitatif, regresi linier berganda, uji F, uji-t. Regresi linier berganda digunakan untuk menggambarkan model pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh dan korelasi secara silmultan, uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan parsial faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung perpustakaan terhadap layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. 8 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
4. Pembahasan 4.1 Gambaran Tentang Responden Dalam penelitian ini penulis mengemukakan dan memberikan gambaran mengenai profil responden, yang setelah dihitung dengan rumus Slovin pemilihan sampel responden berjumlah 93 orang. Profil data responden sebagai berikut : 1. Responden berjenis kelamin Pria sebanyak sebanyak 81,7 % (76 orang), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 18,3 % (17 orang). Hal ini menunjukkan kebanyakan pengguna yang datang ke Ruang Baca FTK-ITS adalah berjenis kelamin pria. Data ini sesuai dengan jumlah mahasiswa yang diterima masuk ke berbagai jurusan di FTK-ITS banyak yang berjenis kelamin pria. Dari data tersebut terlihat, bahwa pengguna yang berjenis kelamin pria lebih banyak memberikan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini dibandingkan wanita. 2. Sebagian besar responden yang masuk ke Ruang Baca FTK-ITS di dominasi mahasiswa dari S1 Jurusan Teknik Perkapalan FTK-ITS, yaitu sebanyak 31 orang atau 33,333 %. Kedua, mahasiswa dari S1 Jurusan Program Studi Transportasi Laut FTK-ITS sebanyak 23 orang atau 24,731%, Selanjutnya secara berturut–turut mahasiwa dari Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS sebanyak 21 orang atau 22,581%, Mahasiswa S2 Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS dan masyarakat umum yang berpendidikan S1 sebanyak masing-masing 4 orang atau 4,301% . Sementara untuk urutan kedua dari bawah adalah mahasiswa dari S2 Jurusan Teknik Perkapalan FTK-ITS, S2 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS, S2 Jurusan Program Studi Transportasi Laut FTK-ITS yaitu masing–masing berjumlah 3 orang atau 3,226%. Adapun data pengunjung terkecil adalah mahasiswa dari S1 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS. 3. Distribusi frekuensi berdasarkan sementer menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang masuk ke Ruang Baca FTK-ITS didominasi mahasiswa dari semester tujuh yaitu sebanyak 23 orang atau 24,7% dan secara berturut-turut diikuti oleh mahasiswa dari semester 9 atau 21%, mahasiswa semester 1 sebanyak 15 orang atau 16,1%, mahasiswa semester 3 sebanyak 10 orang atau 10,8 %, mahasiswa semester 2 sebanyak 8 orang atau 8,6 %, mahasiswa semester 5 sebanyak 7 orang atau 7,5 %, mahasiswa semester 11 sebanyak 2 orang atau 2,2%, mahasiswa semester 6 sebanyak 1 orang atau 1,1%. Beragamnya tingkatan/ semester mahasiswa yang masuk Ruang Baca diharapkan dapat membantu memberikan jawaban yang objektif dari kuesioner yang diberikan. 4. Jumlah responden dalam penelitian berdasarkan umur sebagian besar responden adalah mereka yang berada pada kelompok umur 21-22 tahun yaitu masing-masing sebanyak 21 orang atau 22,6%, kelompok umur paling banyak kedua adalah umur 18 tahun sebanyak 13 orang atau 14%, selanjutnya diikuti oleh kelompok umur 23 tahun sebanyak 12 orang atau 12,9%, kelompok umur 20 tahun sebanyak 9 orang atau 9,7%, 9 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
kelompok umur 19 tahun sebanyak 8 orang atau 8,6%, kelompok umur 24 tahun sebanyak 4 orang atau 4,3%, kelompok umur 25 tahun sebanyak 2 oang atau 2,2% . Pada kelompok umur 17, 29 dan 39 tahun merupakan umur responden yang jumlahnya terkecil yaitu masing–masing sebanyak 1 orang atau 1,1%. Melihat data di tersebut, bahwa responden yang berada pada umur 21–22 tahun banyak meluangkan waktu datang ke Ruang Baca FTK-ITS, karena ini merupakan kelompok umur yang mendekati atau sedang mengerjakan tugas akhir. Sementara untuk kelompok umur 18 tahun yang banyak datang ke Ruang Baca tersebut merupakan mahasiswa baru yang sedang diberi tugas yang berkait dengan masa orientasi mahasiswa baru. 4.2. Hasil Kuesioner Berdasarkan penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh responden didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Simbol Variabel Penelitian X1 Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan X2 Peningkatan Fasilitas Pendukung Perpustakaan Y Kepuasan Penggunan Perpustakaan
Means 3,24 3,58 3,52
Katagori Cukup Cukup Cukup
4.3.Analisis Hasil Penelitian 4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa semua indikator pernyataan baik Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (X1), Peningkatan Fasilitas Pendukung Perpustakaan (X2) dan Kepuasan Penggunan Perpustakaan dengan nilai total dari masing pernyataan tersebut memiliki nilai r ≥ 0,204, sedangkan nilai reliabilitasnya ≥ 0,6. Hal tersebut memiliki arti bahwa seluruh indikator penyataan pendapat responden dianggap valid dan reliabel, sehingga dapat dilakukan analisa data lebih lanjut. 4.3.2 Hasil Uji Normalitas data Untuk mengetahui sebaran data berkatagori distribusi normal atau tidak normal, dilakukan dengan mendektesi secara deskriptif melalui uji Histogram, uji Skewness dan Kurtosis serta menilai sebaran data secara analisis melalui uji Kolmogorov Smirnov. Mendeteksi Normalitas Melalui Uji Histogram Hasil Uji Histogram memiliki sebaran data normal karena telah sesuai dengan karateristik diantaranya : 1. kurva berbentuk genta atau lonceng dan memiliki satu puncak yang terletak di tengah. Nilai rata-rata hitung sama dengan median dan modus; 10 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
2. distribusi probabilitas dan kurva normal berbentuk kurva simetris dengan rata-rata hitungnya; 3. kurva menurun di kedua arah yaitu ke kanan untuk nilai positif tak terhingga dan ke kiri untuk nilai negatif tak terhingga; 4. luas daerah yang terletak di bawah kurva normal tetapi di atas sumbu mendatar sama dengan 1; 5. nilai mean, median dan mode terletak pada satu titik; 6. distribusi kurva normal dengan nilai rata-rata sama dan standar deviasi berbeda. Semakin tinggi nilai standar deviasi, maka kurva akan semakin runcing. Hal ini dibuktikan dengan adanya bentuk grafik dari hasil Uji melalui SPSS 20 sesuai dengan karateristik di atas.
Grafik (4.1) Histogram (Normal) Grafik (4.2) Histogram (Normal) Grafik (4.3) Histogram (Normal) Sarana Pendukung (X2) Kepuasan Pengguna (Y) SIM (X1)
Mendeteksi Normalitas secara Deskriptif Melalui Uji Skewness dan Kurtosis Hasil uji variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK-ITS (X1) ukuran skewness sebesar 0,062. Sedangkan rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standard error skewness (0,062/0,250= 0,248), sedangkan nilai kurtosis sebesar -0,387. Rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi standard error kurtosis (-0,387/0,495 = -0,078. Hasil uji variabel peningkatan sarana pendukung (X2) ukuran skewness sebesar 0,250. Sedangkan rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standard error skewness ( 0,205/0,250 = 0,82). Sedangkan nilai kurtosis sebesar 0,140. Rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi standard error kurtosis.(0,140/0,495 = 0,28. Hasil uji variabel Kepuasan Penggunan Perpustakaan (Y) ukuran skewness sebesar 0,278. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standard error skewness (0,278/0,25 = 1,112). Sedangkan nilai kurtosis adalah 0,406. Rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi standard error kurtosis.(-0,406/0,495 = -0,82). Karena rasio kurtosis dari masing-masing variabel (X1, X2 dan Y) berada diantara nilai -2 sampai dengan 2, maka distribusi data penilaian responden adalah normal. 11 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Analisis Melalui Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji ini untuk menentukan statistik inferensia yang tepat, dengan kriteria jika N data > 30 dan besaran signifikan > alpha (α) 5%, maka data yang diamati termasuk dalam katagori berdistribusi normal, dengan hipotesis Ho H1 Signifikan
: Data mengikuti distribusi normal, bila nilai sig > alpha 5% : Data tidak mengikuti distribusi normal, bila nilai sig < alpha 5% : alpha (α) 5%
Dari output olahan data dengan SPSS 20, dijelaskan pada kolom Asymp. Sig. (2tailed) yaitu sebagai perolehan taraf signifikan untuk variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK-ITS (X1) sebesar 0,452 (45,2%), yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai alpha (α) 5%. Kesimpulan, pada variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK-ITS (X1), karena nilai sig = 0,452 > α 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa data yang diambil yaitu jawaban responden terhadap kuesioner variabel (X1) yang disebarkan di Ruang Baca FTK-ITS mengikuti distribusi normal. Selanjutnya dijelaskan pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu sebagai perolehan taraf signifikan untuk variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTKITS (X2) sebesar 0,365 (36,5%), yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai alpha (α) 5%. Kesimpulan, pada variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTKITS (X2), karena nilai sig = 0,365 > α 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa data yang diambil yaitu jawaban responden terhadap kuesioner variabel (X2) yang disebarkan di Ruang Baca FTK-ITS mengikuti distribusi normal. Kemudian yang terakhir, dijelaskan pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu sebagai perolehan taraf signifikan untuk variabel kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y) sebesar 0, 331 (33,1%), yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai alpha (α) 5%. Kesimpulan, bahwa pada variabel kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y), karena nilai sig = 0,331 > α 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa data yang diambil yaitu jawaban responden terhadap kuesioner variabel (Y) yang disebarkan di Ruang Baca FTK-ITS mengikuti distribusi normal. 4.4 Hasil Uji Hipotesis 4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil perhitungan baik dilakukan secara manual maupun bantuan program SPSS 20 nilai konstanta (a) dan koefisien regresi (b1) dan (b2) diperoleh hasil sama. Sehingga dapat digambarkan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut Y = 0,459 + 0,285 X1 + 0,711 X2 12 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Interpretasi dari model regresi di atas adalah sebagai berikut : 1. konstanta sebesar 0,459 menyatakan besarnya nilai dari (Y). Apabila nilai sistem informasi manajemen (X1) dan peningkatan fasilitas Pendukung di Ruang Baca FTKITS (X2) tetap, maka nilai kepuasan layanan pengguna naik sebesar 0,459; 2. koefisien regresi sistem informasi manajemen(X1) sebesar 0,285 menyatakan bahwa tiap penambahan satu satuan sistem informasi manajemen, akan meningkatkan kepuasan layanan pengguna sebesar 0,285; 3. koefisien regresi fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK-ITS (X2) sebesar 0,711 menyatakan bahwa tiap penambahan satu satuan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK-ITS, akan meningkatkan kepuasan layanan pengguna sebesar 0,711; 4. nilai standar error (e) pada penelitian ini sebesar 100% - R square = 100% - 77,9% = 22,1% ( 0,221). Dari persamaan regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK-ITS, mempunyai nilai koefisien yang positif, hal ini mengindikasikan bahwa variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK-ITS jika mengalami peningkatan, maka akan berpengaruh positif terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. Dan sebaliknya jika mengalami penurunan, maka akan berpengaruh sebesar 71,1% terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. 4.4.2 Hasil Pengaruh dan Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda secara Simultan dengan Uji F Analisis Pengaruh dan Pengujian secara simultan menggunakan distribusi F, yaitu membandingkan antara F hitung (F Rasio) dan F tabel. Dalam tabel-4.2, disajikan analisis pengaruh dan hubungan fungsional secara simultan atau serempak. Tabel 4.2 . Hasil perhitungan koefisien regresi linier berganda secara serempak (simultan) dengan uji F dengan bantuan program SPSS 20 ANOVAa Model
Sum of Squares
df
Regression 1399.330 1 Residual 905.466 Total 2304.796 a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna (Y)
Mean Square 2 90 92
699.665 10.061
F
Sig.
69.544
b.Predictors: (Constant), Fasilitas Pendukung Perpustakaan (X2), Sistem Informasi Manajemen(X1)
13 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
.000b
Grafik 4.4 : Distribusi kriteria penerimaan/ penolakan hipotesis pengaruh variabel independen dengan dependen secara simultan Dengan melakukan input data X1, X2 dan Y ke program perhitungan SPSS 20, hasilnya dapat dilihat pada tabel-4.2. Nilai F hitung = 69.544 dan > F tabel pada pembilang 2 penyebut 90 sebesar 3,10. Ini berarti ada pengaruh secara serempak (simultan) variabel sistem informasi manajemen (X1) dan peningkatan fasilitas pendukung (X2) terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y). Hal ini diperkuat dengan melihat pada grafik 4.4, bahwa Ho ditolak, karena F hitung lebih besar dari F tabel. 4.4.3 Hasil Pengaruh dan Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda secara Parsial dengan Uji t (X1 terhadap Y) dan (X2 terhadap Y) Dalam tabel 4.3 disajikan bahwa hasil uji koefisien regresi linier berganda secara parsial antara variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t hitung pada X1 dengan Y sebesar 4,464 pada alpha 0,05 dan, nilai t hitung pada X2 dengan Y sebesar 9,372 pada alpha 0,05. Tabel 4.3 . Hasil pengolahan data untuk mencari nilai uji t (pengaruh secara parsial) dengan bantuan program SPSS 20
Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta .459 2.686
(Constant) Sistem Informasi .285 .064 1 Manajemen(X1) Fasilitas Pendukung .711 .076 Perpustakaan (X2) a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna (Y)
t
Sig.
.171
.865
.306
4.464
.000
.641
9.372
.000
14 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Hasil pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda secara Parsial dengan Uji t (X1 terhadap Y) dan (X2 terhadap Y) dengan langkah pengujian : 1. 2. 3. 4.
Ho : b1 = 0 berarti variabel independen (X1) tidak berpengaruh terhadap variabel Y Ha : b1 1 0 berarti variabel independen (X1) berpengaruh terhadap variabel Y Level of significant = 0,05/2 (0,025) t hitung = b1
Se(b1) 5. t tabel pada df = 91 sebesar 1,98638 Dari perhitungan didapat t hitung pada koefisien regresi berganda secara parsial (X1 terhadap Y) sebesar 4.464, karena t hitung koefisien regresi berganda secara parsial > dari t tabel +1,98638, maka Ho ditolak. Hal ini diperkuat dengan hasil uji level of significant pada nilai 0% < dari alpha yang ditetapkan 5%. Sehingga secara parsial variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK – ITS (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y). Sedangkan t hitung pada koefisien regresi berganda secara parsial (X2 terhadap Y) sebesar 9,372, karena t hitung pada koefisien regresi berganda secara parsial > dari t tabel +1,98638, maka Ho ditolak. Hal ini diperkuat dengan hasil uji level of significant pada nilai 0% < dari alpha yang ditetapkan 5%. Sehingga secara parsial variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK –ITS(X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y). Dan grafik penolakan dan penerimaan hipotesis pengaruh secara parsial adalah sebagai berikut :
+4,46
-1,98638
Grafik 4.5 Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda secara Parsial dengan Uji t (X1 terhadap Y)
+1,98638
+9,3
Grafik 4.6 Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda secara Parsial dengan Uji t (X2 terhadap Y) -
+1,986
15 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
4.5 Analisis Korelasi Berganda dan Determinasi Untuk menghitung tingkat keeratan hubungan secara serempak (simultan) antara variabel sistem informasi manajemen (X1) dan peningkatan fasilitas pendukung (X2) terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y), dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Ry(1,2) =
b1∑ X1Y +b2 ∑X2Y ∑Y2
Dan rumus koefisien determinasi berganda sebagai berikut : I
= r2
Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 dengan memasukkan data responden variabel X 1 dan X2 serta Y. Hasilnya dapat dilihat pada tabel–4.4, nilai R hitung secara simultan sebesar 0,779, artinya bahwa keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 77,9%. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata didapat koefisien korelasi berganda kuat positif antara variabel sistem informasi manajemen(X1) dan peningkatan fasilitas pendukung(X2) terhadap kepuasan layanan kepada pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa dengan meningkatnya variabel X1 dan X2, maka akan meningkatkan pula kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS. Tabel – 4.4. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Berganda dan Diterminasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square a 1 .779 .607 .598 a. Predictors: (Constant), Fasilitas Pendukung Perpustakaan (X2), Sistem Informasi Manajemen(X1) b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna (Y)
Std. Error of the Estimate 3.17187
Sedangkan nilai koefisien determinasi berganda (R Square) atau sama dengan (I) nilainya sebesar 0,607 berarti variabel independen dapat menjelaskan terhadap variabel dependen (kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS) sebesar 60,7% dan sisanya sebesar 39,3 % dijelaskan oleh variabel yang lain. Hasil pengujian hipotesis korelasi berganda secara simultan menggunakan langkah-langkah :
dengan
1. Ho : R(yx1x2) = 0 berarti variabel bebas X1 dan X2 tidak hubungan terhadap variabel Y 16 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
2. 3. 4. 5.
Ha : R(yx1x2) 1 0 berarti variabel bebas X1 dan X2 berhubungan terhadap variabel Y Level of significant = 0,05/2 (0,025) R tabel pada df = 91 sebesar 0,204 Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut Koefisien Korelasi. Besarnya Koefisien korelasi antara -1 0 +1
Dari perhitungan didapat r hitung pada koefisien korelasi berganda secara simultan sebesar 0,779, karena r hitung pada koefisien korelasi berganda secara simultan mendekati koefisien 1 dan > dari R tabel 0,204, maka Ho diterima. Hal ini diperkuat dengan hasil uji level of signifikan pada nilai 0% < dari alpha yang ditetapkan 5%. Sehingga secara simultan variabel indenpenden (X1) dan (X2) berhubungan kuat positif dengan variabel dependen(Y). Pada grafik di bawah menunjukkan bahwa Ho diterima, karena R hitung koefisien korelasi berganda secara simultan R hitung sebesar 0,779> R tabel sebesar 0,204 pada alpha 0,05 Grafik 4.7.Distribusi kriteria penerimaan/ penolakan hipotesis hubungan/ korelasi variabel indenpenden (X1) dan (X2) berhubungan kuat positif dengan variabel dependen(Y).
4.6 Analisis Korelasi dan Pengujian Hipotesis secara Parsial Korelasi parsial adalah suatu teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini dipergunakan dua variabel independen (X1) dan (X2) dan satu variabel dependen (Y). Dari variabel yang ada, akan dihitung koefisien korelasi parsial antara Y dan X1, dengan X2 dianggap tetap dan koefisien korelasi parsial antara Y dan X2 dengan X1 dianggap tetap. Dengan menggunakan rumus koefisien korelasi parsial sebagai berikut :
17 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
ryx1-ryx2.rx1x2 ryx1.x2
= (1-r2x1x2) (1-r2yx2)
Dan ryx2-ryx1.rx1x2 ryx2.x1
= (1-r2x1x2) (1-r2yx1)
Keterangan : = koefisien korelasi linier sederhana antara Y dan X1 ryx1 ryx2 = koefisien korelasi linier sederhana antara Y dan X2 Proses Perhitungan dengan menggunakan program SPSS 20 melalui analisis Pearson Correlation. Hasil perhitungan koefisien korelasi parsial dapat dilihat pada tabel-4.5. Nilai r hitung X1 dengan Y sebesar 0,426 pada alpha 0,05 dan, nilai r hitung X2 dengan Y sebesar 0,703 pada alpha 0,05. Kemudian untuk korelasi parsial yang dominan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS adalah variabel peningkatan fasilitas pendukung (X2), yang dibuktikan dengan besarnya r hitung X2 > X1 pada alpha 0,05. Tabel–4.5. Korelasi berganda secara parsial dengan analisis Pearson Correlation Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
Beta
Zero-
Error (Constant) Sistem Informasi Manajemen(X1) 1
.459
2.686
.285
.064
.711
.076
Correlations Partial
Part
order .171
.865
.306
4.464
.000
.473
.426
.295
.641
9.372
.000
.721
.703
.619
Fasilitas Pendukung Perpustakaan (X2)
a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna (Y)
Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut : 18 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
1. 2. 3. 4. 5.
Ho : R(yx1) = 0 berarti variabel bebas (X1) tidak berhubungan terhadap variabel Y Ha : R(yx1) 1 0 berarti variabel bebas (X1) berhubungan terhadap variabel Y Level of significant = 0,05/2 (0,025) R tabel pada df = 91 sebesar 0,204 Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut Koefisien Korelasi. Besarnya Koefisien korelasi antara -1 0 +1
Dari perhitungan didapat r hitung (X1) pada koefisien korelasi berganda secara parsial sebesar 0,426, karena r hitung pada koefisien korelasi berganda secara parsial cukup jauh dari koefisien 1, tetapi > dari R tabel 0,204, maka Ho diterima. Hal ini diperkuat dengan hasil uji level of significant pada nilai 0% < dari alpha yang ditetapkan 5%. Sehingga secara parsial variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK – ITS(X1) memiliki hubungan atau korelasi cukup signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y). Demikian halnya untuk r hitung (X2) koefisien korelasi berganda secara parsial sebesar 0,703, karena r hitung pada koefisien korelasi berganda secara parsial mendekati koefisien 1 dan > dari R tabel 0,204, maka Ho diterima. Nialai uji ini diperkuat dengan hasil uji level of significant pada nilai 0% < dari alpha yang ditetapkan 5%. Sehingga secara parsial variabel Peningkatan Fasilitas Pendukung di Ruang Baca FTK –ITS(X2) memiliki hubungan atau korelasi kuat positif dan signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS (Y). Pembuktiannya ditunjukkan pada grafik 4.8 untuk hipotesis variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK – ITS (X1) dan grafik 4.9 untuk hipotesis variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK – ITS (X2) Grafik 4.8: distribusi kriteria penerimaan/ penolakan hipotesis variabel sistem informasi manajemen di Ruang Baca FTK – ITS (X1)
(-)
R tabel
(+) R hitung
19 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Grafik 4.9:Distribusi kriteria penerimaan/ penolakan hipotesis variabel peningkatan fasilitas pendukung di Ruang Baca FTK – ITS (X2) R tabel
R hitung
4.7 Simpulan Berdasarkan uraian tentang pengujian hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa metode perhitungan sampel menggunakan tipe Accidental Sampling dan jumlah responden sebanyak 93 orang. Dari hasil tabulasi jawaban telah dilakukan uji antara lain : 1.
Hasil uji validitas jawaban responden valid, yang dibuktikan dengan R hitung setiap item pertanyaan > dari R product moment (0,204).
2.
Hasil uji reliabilitas jawaban responden valid, yang dibuktikan melalui teknik cronbach alpha (5%), hasilnya nilai alpha > 0,7 .
3.
Hasil uji normalitas dengan menggunakan; a. uji histogram hasilnya data menunjukkan model grafik fungsi berdistribusi normal, sehingga dapat dipergunakan dalam uji statistik parametrik; b. uji skewness dan kurtosis hasilnya, data berada nilai koefisien variasi dan rasio skewness statistik berdistribusi normal, sehingga dapat dipergunakan dalam uji statistik parametrik; c. Uji Kolmogorov-Smirnov jawaban responden valid, yang dibuktikan dengan nilai Asymp sig.(2-tailed) variabel independen dan dependen > dari alpha (5%).
4.
Hasil perhitungan regresi linier berganda + 0,711 X2 X1 = penerapan sistem informasi manajemen, X2 = peningkatan fasilitas pendukung Y = Kepuasan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS
Y = 0,459 + 0,285 X1
20 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Hasil analisis regresi linier berganda menjelaskan bahwa X1 dan X2 berpengaruh positif terhadap Y, pengaruh X2 lebih dominan dibanding X1 dibuktikan koefisien regresi linier berganda X2 = 0,711> koefisien regresi linier berganda X1= 0,285. 5.
Hasil analisis pengaruh secara simultan, faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS, dibuktikan hasil uji F hitung=69,544>F tabel 3,10. Analisis uji F berpengaruh signifikan dapat dijelaskan bahwa F hitung > F tabel pada alpha 0,05.
6.
Hasil analisis pengaruh secara parsial, faktor penerapan sistem informasi manajemen dan peningkatan fasilitas pendukung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS, dibuktikan hasil uji t hitung sistem informasi manajemen = 4,464 > t tabel =1,986 dan t hitung peningkatan fasilitas pendukung = 9,372> t tabel =1,986 pada alpha = 0,05. Hasilnya, analisis uji t berpengaruh signifikan dapat dijelaskan bahwa t hitung sistem informasi manajemen dan t hitung peningkatan fasilitas pendukung > t tabel pada alpha 0,05.
7.
Hasil analisis pengaruh secara parsial yang dominan, faktor peningkatan fasilitas pendukung berpengaruh signifikan dominan terhadap kepuasan layanan pengguna di Ruang Baca FTK-ITS dapat dijelaskan dari t hitung peningkatan fasilitas pendukung = 9,372> t hitung sistem informasi manajemen = 4,464 pada alpha =0,05.
8.
Hasil analisis perhitungan korelasi berganda R =0,779 artinya hubungan/ korelasi X1 dan X2 dengan Y kuat.
9.
Hasil analisis perhitungan koefisien determinasi = 60,7%, artinya varibel X1 dan X2 dapat menjelaskan pengaruh terhadap Y sebesar 60,7%, sisanya 39,3% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
10. Hasil analisis perhitungan korelasi berganda secara parsial, bahwa korelasi parsial X1 dengan Y dihasilkan r =0,426 > r tabel =0,204, artinya ada hubungan/ korelasi cukup erat positif. Dan X2 dengan Y dihasilkan r = 0,703 > t tabel =0,204, artinya ada hubungan/ korelasi kuat (erat) positif. 11. Hasil analisis perhitungan korelasi berganda untuk faktor yang dominan secara parsial. Faktor peningkatan fasilitas pendukung hubungan/ korelasinya lebih erat dibandingkan sistem informasi manajemen yang dibuktikan nilai nilai r hitung X2= 0,703> r hitung X1= 0,426.
21 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
4.8 Saran Dari simpulan di atas, dapat disarankan sebagai berikut : 1. Segala pengambilan keputusan untuk memenuhi kepuasan pengguna, sebaiknya mempertimbangkan dan memperhatikan karakter masyarakat pengguna yang datang ke Ruang Baca FTK-ITS dalam menetapkan dan meningkatkan fasilitas pendukung maupun sistem informasi manajemen yang ada di Ruang Baca FTK-ITS 2. Perlu secara intensif mensosialisasikan pentingnya setiap adanya peningkatan fasilitas maupun sistem informasi manajemen yang tersedia di Ruang Baca FTK-ITS, agar pengguna dapat mengetahui dan memanfaatkannya dengan sesegera mungkin. 3. Perlu diadakan bimbingan pengguna secara kelompok dan berkala, agar pengguna dapat selalu mengetahui setiap pertambahan suatu sistem maupun fasilitas yang disediakan oleh Ruang Baca FTK-ITS.
DAFTAR PUSTAKA Agosti, Maristella [et all] editor (2010). Digital Libraries 6th Italian Research Conference, IRCDL 2010 Padua, Italy, January 28-29,2010 Revised Selected Papers, Berlin: Springer Burhanudin. (sa). Artikel : Pengantar Sistem Informasi Manajemen, www.google.co.id Agustina S, Maria (2010). Belajar Kilat SPSS 17.Yogyakarta: Andi & Elcom Grover, Rober J & Greer, Roger C & Agada, John (2010). Assessing Information Needs Managing Transformative Library Services, Santa Barbara: Libraries Unlimited. Hadi, Sutrisno (1986). Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis dan Desertasi. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Harinaldi (2002). Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Jakarta : Erlangga. Muslich, Muhammad (2010). Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif, Jakarta: Bumi Aksara. Nitisemito, Alex S. (1978). Management Suatu Dasar dan Pengantar, Jakarta : (sl) Nugroho, Setyo (2005). Laporan Teknis Pengembangan Ruang Baca FTK-ITS, Surabaya : Ruang Baca FTK-ITS. 22 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS
Panjaitan, Felix & Panjaitan, Hotman (2012). Analisis Loyalitas Melalui Kepuasan Pelanggan, Surabaya: Revka Petra Media. P4T, Dirjen Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan kebudayaan (1979). Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi, Jakarta : P4T, Dirjen Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Purba, Imelda Wiguna (2011). Sistem Penataan Ruang dan Perlengkapan Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan, Medan : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara. Sarno, Riyanarto. (2009). Audit Sistem dan Teknologi Informasi, Surabaya: ITS Press Scott, George M. (1995). Prinsip – Prinsip Sistem Informasi Manajemen, Jakarta : Daja Grafindo Persada. Soeratno & Arsyad, Lincolin (2008). Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: UPP STIM YKPN Sugiono (2010). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta Sunyoto, Danang (2011). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Yogyakarta: Centor for Academic Publishing Service Suparman. (2007). Kajian Kepuasan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, Purwakarta: Universitas Jendral Sudirman – Program Pascasarjana Magister Manajemen. Supriyanto (2009). Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Indeks Stueart, Robert D & Moran, Barbara B (2007). Library and Management 7 ed , London : Libraries Unlimited.
Information Center
Tjiptono, Fandy (2005). Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Yogyakarta: Andi Yusri (2009). Statistika Sosial : Aplikasi dan Interpretasi, Yogyakarta: Graha Ilmu Zen, Zulfikar (2009). Hak Akses Informasi dan Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi, http://lppbi-fiba.blogspot.com/2009/05/hak-akses-informasi-danperan.html www.ilugroupmultimedia.com 23 -----------------Disampaikan pada Seminar Pengembangan Kompetensi Pustakawan tanggal 8 Agustus 2014 di Perpustakaan ITS