Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima
ISSN:2089-3205
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima Nehru Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode quantum learning terhadap ketuntasan belajar biologi di SMAN 2 Kota Bima tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen yang menggunakan rancangan “randomizet control group pretest–posttest design”. Rancangan penelitian terdiri dari 2 kelompok yang keduanya ditentukan secara acak. Pada kelompok pertama diberikan perlakuan dan kelompok lainnya tidak diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Analisis yang digunakan adalah analisis t-tes. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh metode quantum learning dengan ketuntasan belajar siswa kelas X di SMAN 2 Kota Bima pelajaran 2013/2014 dengan nilai thitung 2,040 > ttabel 1,933. Kata Kunci: Pengaruh, Metode Quantum Learning, Ketuntasan Belajar.
Kualitas pendidikan sampai saat ini
efektif dan efisien adalah dengan memilih
merupakan masalah yang sering dibahas dalam
model pembelajaran yang sesuai dengan
setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan
kemampuan dan kebutuhan siswa serta dapat
nasional (Agus dan Nurhadi, 2003). Usaha
menciptakan
yang
menyenangkan.
dilakukan
oleh
pemerintah
untuk
meningkatkan kualitas pendidikan seperti:
suasana
Pembelajaran
yang
konvesional
adalah
memusatkan
kegiatan
pembaharuan kurikulum, program pengadaan
pembelajaran
buku-buku, pelatihan atau kualifikasi guru dan
belajar pada guru. Siswa hanya duduk,
penyempurnaan
serta
mendengarkan dan menerima informasi. Cara
perbaikan sarana dan prasarana yang memadai.
penerimaan informasi akan kurang efektif
Penggunaan metode pembelajaran yang
karena tidak adanya proses penguatan daya
sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar
ingat, walaupun ada proses penguatan yang
siswa. Metode pepmbelajaran yang sesuai
berupa pembuatan cacatan, siswa membuat
dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi
cacatan dalam bentuk cacatan yang monoton
dan dapat mengembangkan potensi yang
dan linear. Maka yang sering digunakan oleh
tersimpan dalam dirinya. Pembelajaran yang
guru adalah metode pembelajaran seperti
efektif dan efisien sangat diperlukan untuk
metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu
pemberian tugas sehingga tujuan pembelajaran
metode
mengajar
yang
pembelajaran
cara untuk menciptakan pembelajaran yang
14 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima
ISSN:2089-3205
yang ingin dicapai belum sesuai dengan
KAJIAN PUSTAKA
harapan.
Metode Quantum Learning
Ada beberapa masalah yang dijumpai
Quantum learning adalah seperangkat
dalam setiap pengajaran yaitu, kurangnya
metode dan falsafah belajar yang terbukti
partisipasi
dan
efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe
menjawab pertanyaan, sebagian kecil siswa
orang dan segala usia. Quantum learning
tidak mencatat tanpa diawasi guru, sebagian
pertama kali digunakan di Supercamp. Di
siswa kurang memperhatikan pelajaran, karena
Supercamp ini menggabungkan rasa percaya
model yang digunakan kurang bervariasi serta
diri, keterampilan belajar dan keterampilan
siswa kurang terlatih bekerja sama dalam
berkomunikasi
bentuk
menyenangkan.
siswa
dalam
kelompok.
bertanya
Dengan
adanya
dalam
lingkungan
Quantum
yang
learning
permasalahan tersebut guru harus mampu
didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang
melihat
mengubah energi menjadi cahaya. Semua
dan
menerapkan
model-model
pembelajaran yang akan mampu mengatasi ketuntasan belajar siswa, sehingga dalam penelitian
ini
seorang pendidik yang bernama Lozanov
penggunaan pembelajaran metode quantum
berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen
learning terhadap ketuntasan belajar siswa.
dengan
quantum learning merupakan salah satu model
“Suggestology”
pembelajaran yang mengedepankan faktor
Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan
internal dan eksternal. Model pembelajaran
pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan
quantum learning terlaksana dengan baik, jika
setiap detail apapun memberikan sugesti
ada dukungan dari kemampuan intelegensi,
positif ataupun negatif, ada beberapa teknik
mempelajari cara-cara belajar cepat dan
yang dapat digunakan untuk memberikan
efektif,
serta
sugesti positif yaitu mendudukan murid secara
sehingga
nyaman, memasang musik latar didalam kelas,
dukungan
dari
dan
dilihat
Quantum learning merupakan upaya dari
pengaruh
kreatif
akan
kehidupan adalah energi.
menyenangkan
lingkungan,
apa
permasalahan yang terjadi di SMAN 2 Kota
meningkatkan
Bima bisa terselesaikan.
menggunakan
yang atau
disebut
“Suggestopedia”.
partisipasi media
sebagai
individu,
pembelajaran
untuk
memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih.
20 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima Adapun
prinsip-prinsip
ISSN:2089-3205
pembelajaran
pula dirayakan keberhasilannya. (m) Dalam
kuantum (quantum learning) adalah sebagai
pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip
berikut;
utama pembelajaran
bahwa pembelajaran lurus berdampak bagi
kuantum berbunyi: bawalah dunia mereka
terbentuknya keunggulan (Bobbi DePorter, et
(pembelajar) ke dalam dunia kita (pengajar),
al., 2004:6-7).
(a)
Prinsip
dan antarkan dunia kita (pengajar) ke dalam dunia
mereka
(pembelajar),
atau
langkah
model
Dalam
pembelajaran quantum (Quantum Learning)
pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip
yang dikenal dengan sebutan TANDUR Bobbi
bahwa
DePorter, et al (2004:10) adalah sebagai
proses
pembelajaran
(b)
Sintaks
merupakan
permainan orchestra simfoni. (c) Ketahuilah
berikut :
bahwa
1. Tumbuhkan
segalanya
berbicara,
(d)
Dalam
pembelajaran kuantum, segala sesuatu mulai
Tumbuhkan
minat
dengan
dengan
memuaskan “apakah manfaatnya bagiku”
bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai
(AMBAK), dan manfaatkan kehidupan
guru, mulai kertas yang dibagikan oleh
belajar. dan manfaatkan kehidupan siswa.
pengajar
Dengan demikian, seorang guru tidak hanya
lingkungan
pembelajaran
sampai
pembelajaran,
sampai
dengan
semuanya
rancangan
mengirim
pesan
memposisikan diri sebagai pentransfer ilmu
tentang pembelajaran. (e) Ketahuilah bahwa
pengetahuan saja, tetapi juga fasilitator,
segalanya bertujuan. (f) Semua yang terjadi
mediator, dan motivator.
dalam proses pengubahan energy menjadi cahaya mempunyai tujuan. (g) Sadarilah
2. Alami Ciptakan atau datangkan pengalaman
bahwa pengalaman mendahului penamaan. (h)
umum
Poses pembelajaran paling baik terjadi ketika
pelajar. Artinya, bagaimana guru bisa
pembelajar
informasi
mengahadirkan suasana alamiah yang tidak
sebelum mereka memperoleh makna untuk apa
membedakan antara yang satu dengan yang
yang mereka pelajari. (i) Akuilah setiap usaha
lain. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa
yang dilakukan dalam
pembelajaran. (j)
kemampuan masing-masing siswa berbeda,
Pembelajaran atau belajar selalu mengandung
namun hal itu tidak boleh menjadi alasan
risiko besar. (k) Sadarilah bahwa sesuatu yang
bagi guru mendahulukan yang lebih pandai
layak dipelajari layak pula dirayakan. (l)
dari yang kurang pandai, semua siswa harus
Segala sesuatu dipelajari sudah pasti layak
mendapat perlakuan yang sama.
telah
mengalami
21 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
yang
dapat
dimengerti
semua
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima 3. Namai
materi yang disampaikan guru dengan
Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus,
ISSN:2089-3205
atau
strategi
terlebih
dahulu
mudah. 6. Rayakan
terhadap sesuatu yang akan diberikan
Pengakuan
untuk
penyelesaian,
kepada siswa. Guru sedapat mungkin
partisipasi, dan pemerolehan keterampilan
memberikan pengantar terhadap materi
dan ilmu pengetahuan.
yang
hendak
dimaksudkan
disampaikan.
Hal
agar
informasi
ada
ini
Perayaan
dalam
pembelajaran
quantum sangat diutamakan atau sangat
pendahuluan yang bisa diterima oleh siswa.
penting.
selain itu, guru diharapkan juga bis
keinginan
amembuat kata kunci terhadap hal-hal yang
pembelajaran. Menurut Bobbi DePorter,et
dianggap sulit. Dengan kata lain, guru harus
al., (2004:31-34), terdapat beberapa bentuk
bisa membuat sesuatu yang sulit menjadi
perayaan
sesuatu yang mudah.
digunakan yaitu; (a) Tepuk tangan teknik
4. Demonstrasikan Sediakan
Perayaan
dapat
untuk
membangun
sukses
menyenangkan
dalam
yang
biasa
ini terbukti tidak pernah gagal memberikan kesempatan
bagi
pelajar
inspirasi.
(b)
Hore,
cara
ini
sangat
untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.
mengasyikkan
Sering kali dijumpai ada siswa yang
“bergelombang”
mempunyai beragam kemampuan, akan
Caranya adalah guru memberikan aba-aba,
tetapi mereka tidak mempunyai keberanian
semua orang atau siswa melompat berdiri
untuk menunjukkannya. Dalam kondisi ini,
dan berteriak senyaring mungkin, “hore,
para guru harus tanggap dan memberikan
sambil mengayunkan tangan ke depan dan
kesempatan kepada mereka untuk unjuk
ke atas. (c) Wus, jika diberi aba-aba, semua
rasa dan memberikan motivasi agar berani
orang bertepuk tangan tiga kali secara
menunjukkan karya-karya mereka kepada
serentak, lalu mengirimkan segenap energi
orang lain.
positif mereka kepada orang yang dituju.
5. Ulangi Tunjukkan kepada siswa bagaimana
Cara
jika ke
dilakukan
seluruh
melakukannya
adalah
ruangan.
setelah
bertepuk, tangan mendorong ke arah orang sambil
berteriak
“Wus”.
cara mengulangi materi secara efektif.
tersebut
Pengulangan materi dalam suatu pelajaran
Jentikan jari, jika guru atau pengajar
akan sangat membantu siswa mengingat
memerlukan
22 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
pengakuan
yang
(d)
tenang,
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima
ISSN:2089-3205
daripada tepuk tangan, gunakan jentikan
Guru dapat memberikan contoh hingga
jari berkesiinambungan. (e) Poster umum,
murid-murid tahu cara melanjutkannya.
mengakui individu atau seluruh kelas, misalnya “kelas enam the best. (f) Catatan
Ketuntasan Belajar
pribadi, sampaikan kepada siswa secara
Belajar
perseorangan untuk mengakui usaha keras,
pembelajaran
sumbangan
pada
kelas,
atau
didalam kelas dengan asumsi bahwa didalam
tindakan
yang
baik
(g)
kondisi yang tepat semua peserta didik akan
seseorang
mampu belajar dengan baik dan memperoleh
secara tak terduga. Misalnya seluruh kelas
hasil belajar secara maksimal terhadap seluruh
dapat bersekongkol untuk mengakui kelas
bahan yang dipelajarinya, Mulysa (dalam
lain dengan cara memasang poster positif
Hartika, 2008). Sedangkan menurut Ali (dalam
(atau surat) misterius yang bertuliskan hal-
Hartika, 2008), belajar tuntas dapat diartikan
hal seperti “Kelas VI hebat lho atau
sebagai penguasaan (hasil belajar) siswa
“semangat menempuh ujian hari ini”. (h)
secara penuh terhadap seluruh bahan yang
Kejutan, kejutan harus terjadi secara acak.
dipelajarinya.
Persekongkolan,
perilaku hati.
mengakui
Kejutan bukan merupakan hadiah yang
tuntas yang
Didasarkan
adalah dapat
pengertian
strategi
dilaksanakan
diatas,
maka
diharapkan oleh siswa, jadikan kejutan tetap
ketuntasan belajar dapat disimpulkan sebagai
sebagai kejutan!. (i) Pengakuan kekuatan,
hasil belajar siswa secara penuh mengenai
lakukan
orang
bahan-bahan materi yang di pelajarinya.
mendapatkan pengakuan, setelah mereka
Berikut asumsi belajar tuntas menurut Ali
saling
Cara
(dalam Hartika, 2008), yaitu ; (a) Adanya
melakukan adalah atur siswa untuk duduk
korelasi antara tingkat keberhasilan dengan
membentuk tapak kuda, dengan satu kursi
kemampuan potensi (bakat). (b) Apabila dalam
(kursi jempol) di bagian terbuka tapal.
pelajaran dilaksanakan secara sistematis, maka
Setiap orang bergiliran menduduki kursi
semua peserta didik mampu menguasai bahan
jempol. Siswa pada kursi jempol tersebut
yang disajikan.
jika
mengenal
menginginkan
dengan
baik.
duduk diam sambil mendengarkan dan
Memahami kedua asumsi diatas, dalam
memperhatikan. Setiap siswa dalam tapal
proses pembelajaran dimungkinkan bagi para
mengakui kekuatan istimewa atau sifat-sifat
guru untuk menetapkan tingkat penguasaan
baik dari siswa yang duduk di kursi jempol.
yang diharapkan dari setiap peserta didik,
23 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima melalui penyediaan berbagai kemungkinan
ISSN:2089-3205
METODE PENELITIAN
belajar dan meningkatkan mutu pelajaran.
Penelitian ini adalah penelitian adalah
Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa
penelitian eksperimen. yaitu dengan cara
menggunakan
Siswa
memanipulasi variabel yang diteliti agar data
dinyatakan lulus belajarnya jika proporsi
yang diamati dapat muncul. Data yang
jawaban benar siswa atau persentasenya dalam
dimaksud adalah data tentang hasil belajar
evaluasi mencapai ≥ 75% dan suatu kelas
mata pelajaran biologi sebagai efek dari
dinyatakan tuntas belajarnya jika dikelas
perlakuan model Quantum Learning yang
tersebut terdapat 85% siswa telah mencapai
kemudian dibandingkan dengan efek lainnya.
ketuntasan individual (Hartika, 2008).
Rancangan penelitian adalah “randomized
rumus
persentase.
Ciri-ciri belajar tuntas menurut (Hartika,
control-group pretest-posttest design”. Sampel
2008) yaitu sebagai berikut: (a) Dalam kondisi
berjumlah 76 orang siswa kelas X SMAN 2
belajar optimal, sebagaian besar siswa dapat
Kota Bima Tahun Pelajaran 2013/2014, 38
menguasai secara tuntas bahan yang diajarkan.
orang siswa kelas
(b) Tugas mengajar perlu mencari sarana yang
eksperimen menggunakan model Quantum
memungkinkan siswa menguasai secara tuntas
Learning dan 38 orang siswa kelas X2 untuk
suatu bidang studi. (c) Pemberian waktu
kelompok
belajar cukup, hampir semua siswa dapat
ceramah.
mencapai tingkat ketuntasan belajar. (d) Setiap
kontrol
Instrumen
X1
untuk
kelompok
menggunakan
yang
digunakan
metode
dalam
siswa harus memahami sifat tugas yang
penelitian ini adalah: 1) Angket, berisi
dipelajari dan prosedur yang diikuti dalam
pertanyaan
belajar.
beberapa
memperoleh informasi dari responden tentang
kemungkian media pelajaran dan kesempatan
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, 2) Tes,
belajar, maka akan sangat bermanfaat. (f) Guru
Data hasil tes belajar siswa ini adalah data
hendaknya menyediakan dan memperbaiki
berupa
kesalahan atau kesulitan belajar siswa. (g)
dilakukan
Guru mencari cara untuk memperoleh waktu
siswa mengerjakan soal setelah penerapan
yang diperlukan siswa untuk belajar.
metode quanttum learning. Soal tes sebelum
(e)
Bila
disediakan
tertulis
hasil
yang
pekerjaan
evaluasi
diajukan
siswa
terhadap
untuk
setelah kemampuan
diujikan dilakukan uji validasi dan reliabelitas. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan uji t-test.
24 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima
Tabel 2: Hasil Tes Kelompok Kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan
penelitian
yang
dilaksanakan, maka diperoleh hasil pre test dan Post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 1: Hasil Tes Kelompok Eksperimen No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. Jmlh
Pre test (X1) 8 8 7 7 9 8 6 6 8 7 9 6 7 8 9 6 7 6 7 8 6 9 8 8 7 6 8 9 8 6 6 7 7 9 6 8 9 7 281
Post test (X2) 7 9 8 8 8 9 9 7 7 8 7 8 9 7 8 9 8 7 8 7 8 8 7 9 9 7 9 7 9 8 8 9 8 7 7 7 8 9 302
ISSN:2089-3205
X
X²
1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 53
1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 4 4 4 1 1 9 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 78
25 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Y1 6 6 8 6 7 6 6 6 7 8 6 7 8 8 6 8 7 8 6 6 7 7 7 8 7 6 6 7 7 7 7 8 7 8 6 7 6 6
Y2 7 7 6 7 7 8 7 6 6 8 6 7 7 8 6 7 8 7 9 7 7 8 9 6 7 8 6 7 8 6 7 7 8 7 6 7 6 7
Y 1 1 2 1 0 2 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 3 1 0 1 2 2 0 2 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
Y² 1 1 4 1 0 4 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 9 1 0 1 4 4 0 4 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
Jmlh
260
268
30
46
Berdasarkan
hasil
perhitungan
didapatkan nilai thitung sebesar 2,040, nilai tersebut dikonsultasikan dengan ttabel sebesar 1,933. Dengan demikian, thitung lebih besar dari pada ttabel pada taraf signifikansi 5%
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima
ISSN:2089-3205
Di dalam kelas kontrol penyampaian
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan diatas
materi
pada
peserta
didik
guru
hanya
maka diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,040
menyampaikan informasi dan memberikan
sedangkan t-tabel pada taraf signifikansi 5%
catatan mengenai bahan pelajaran yang akan
adalah 1,933. Nilai t-hitung lebih besar dari t-
dipelajari
tabel. Jadi hipotesis kerja (Ha) diterima yang
pertanyaan maka terjadi komunikasi satu arah
berbunyi, ada pengaruh penggunaan metode
atau komunikasi aksi. Sebab kegiatan belajar
quantum learning terhadap ketuntasan belajar
peserta didik kurang baik karena terbatas pada
siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di
pendengaran
SMAN
Pelajaran
disampaikan guru. Peserta didik hanya bisa
2014/2015. Hal ini berarti hipotesis kerja (Ho)
mempelajari catatan yang diberikan dan dapat
ditolak yang berbunyi, tidak ada pengaruh
menghafal
penggunaan
sehingga pengetahuan siswa sangat sedikit dan
2
Kota
Bima
metode
Tahun
quantum
learning
terhadap ketuntasan belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2014/2015.
pada
saat
dan
guru
melontarkan
mencatat
dalam
waktu
apa
yang
yang
singkat,
ketuntasan belajar siswa menjadi rendah. Didalam
kelas
eksperimen
yang
membuat ketuntasan belajar siswa tinggi
Berdasarkan hasil data ternyata ada
karena
diterapkannya
learning,
ketuntasan belajar kedua kelompok yang
menguasai materi, guru juga dituntut untuk
menggunakan
kreatif,
quantum
learning
dimana
memahami
guru
quantum
perbedaan nilai yang dapat dilihat dari hasil
metode
yang
metode
karakteristik
dituntut
siswa,
dengan kelompok yang tidak menggunakan
mengakui kemampuan siswa menghargai apa
metode
yang dilakukan atau juga menghargai jawaban
quantum
eksperimen
yang
learning.
Kelompok metode
siswa dengan sikap guru yang ramah dan
quantum learning dengan nilai ketuntasan
mengerti kondisi siswa maka siswa akan
belajar yang lebih tinggi yaitu sebesar 281
merasa nyaman dalam proses pembelajaran
dengan rata-rata 7,94 apabila dibandingkan
dan juga guru akan merasa nyaman dalam
dengan
tidak
penyampaian materi. Siswa akan diajak belajar
learning
siswa lebih aktif, bertanya kepada guru, siswa
dengan nilai ketuntasan belajar yang rendah
juga aktif melakukan diskusi dan belajar lebih
yaitu sebesar 260 dengan rata-rata 7,05.
efektif dalam suasana yang lebih nyaman dan
kelompok
menggunakan
menggunakan
kontrol
metode
yang
quantum
26 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 2 November 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima menyenangkan
sehingga
siswa
lebih
termotivasi untuk belajar.
Kesimpulan Dengan
melalui
beberapa
prosedur
penelitian yang disajikan maka penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil analisis data maka diperoleh
nilai
t-hitung
sebesar
2,040
sedangkan t-tabel pada derajat kebebasan 95 dari signifikansi 5% adalah 1,933. Dengan diperoleh nilai tersebut maka t-hitung lebih besar dari t-tabel. Jadi hipotesis kerja (Ha) diterima
yang
penggunaan
berbunyi,
metode
ada
pengaruh
quantum
learning
terhadap ketuntasan belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2014/2015.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Arikunto,S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, Saifuddin. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar. De Porter dan Hernacki. 2009. Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
27 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
ISSN:2089-3205
Djamarah. Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:Usaha Nasional. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hamzah. 2006. Teori Motivasidan Pengukurannya. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Juliyusman, Subana dan Sudrajat. 2006. Peran Quantum Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas 1 SMA 1 Labuan Haji Lombok Timur.(Skripsi). Bandung tidak diterbitkan. Musrihadi. 2010. Motivasi. Online: http//musrihadi.multply.com/6. Download pada tanggal 02 Mei 2014. Sadirman. 2010. Interaksi dan Motovasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajawali Press. Sudjana, N. 2002.Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar Baru Alge Sindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. De Porter. 2002. Quantum Learning. Online: http://id.shvoong.com. Download pada tanggal 10 Juli 2014. Bobby Deporter, Mike. http://forumkuliah. wordpress.com/2009/02/05/quantumle arning/, diakses pada tanggal 18 Juli 2014. Mulysa, dkk. http://lubisgrafura.wordpress. com/2007/09/11/pembelajarankuantu m- sebagai-model-pembelajaran-yangmenyenangkan/), download pada tanggal 18 Juli 2014.
Volume 2 Nomor 2 November 2013