PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN GAME UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA
skripsi disajikansebagaisalahsatusyarat untukmemperolehgelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikanFisika
oleh Tri Handayani 4201411012
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
iii
MOTTO “ Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan.” (Mignon McLaughlin) “ “Mulai “ adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”. Tapi juga megherankan , pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya.” (Clifford Warren)
PERSEMBAHAN Skripsi ini untuk : Ibu dan Ayahku tercinta terimakasih atas kasih sayang, pengorbanan dan doanya. Adik ku Desi Sunyahni yang selalu mendukungku hingga saat ini Atoek Wikwok yang selalu memberikan semangat dan mendukungku hingga saat ini Sahabat-sahabatku ( Angga, Lisa , Nunung, septi, ita, ayu, anda, dan Tea) yang telah menjadi sahabat baik dan banyak memberikan semangat serta bantuan selama ini Teman-teman pendidikan fisika angkatan 2011. Teman-teman gary kos ( dasman, juju, pipin, uby, fulanah, pepeb, icen , isnul, anis, dan ela) yang selalu mendukungku hingga saat ini
i
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat. Alhamdulillah dengan rahmat-Nya
tersusunlah
skripsi
berjudul
“Pengaruh
Penerapan
Model
Pembelajaran Kooperatif BerbantuanGame Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran,kritik, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2.
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Khumaedi, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4.
Prof. Dr. Hartono, M.Pd, dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5.
Drs. Mosik, M.S, dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
6.
Sunarno, S.Si., M.Si, dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.
ii
7.
Prof. Dr. Hartono, M.Pd, selaku dosen wali yang telah memberikan arahan dan saran selama penulis belajar di UNNES.
8.
Seluruh Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama belajar di UNNES.
9.
Dra. Jadmi Rahayu, M.M, selaku kepala SMA Negeri 1 Bergasyang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Drs. Sutoyo, guru mata pelajaran FISIKA SMA Negeri 1 Bergas yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. 11. Kedua orang tuakuyang selalu memberikan do’a dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini. 12. Teman-teman angkatan 2011jurusan Fisika yang telah memberikan saran dalam penyusunan skripsi. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu baik material maupun spiritual. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan perkembangan pendidikan pada umumnya. Semarang, Agustus 2012
Penulis
iii
ABSTRAK Handayani, Tri . 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Prof. Dr. Hartono, M.Pd. dan Pembimbing II : Drs. Mosik, M.S. Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif, Game, Minat Belajar, Pemahaman Konsep Observasi awal yang dilakukan di SMA N 1 Bergas menunjukkan adanya kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan hasil belajar kognitif siswa rendah, sehingga mengakibatkan pemahaman konsep siswa juga rendah. Pembelajaran fisika memerlukan model yang dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa , yakni dengan pembelajaraan kooperatif berbantuan game . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis model pembelajaran kooperatif berbantuan game terhadap minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan nonequivalent control group design , yang diterapkan pada pokok bahasan perpindahan kalor kelas X. Berdasarkan hasil analisis minat belajar dan pemahaman konsep siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji t minat belajar siswa menunjukkan , sedangkan dengan α= 5% dan dk = 124 diperoleh hasil 1,658, uji t pemahaman konsep menunjukkan bahwa , sedangkan dengan α = 5% dan dk= 124 diperoleh hasil 1,658, karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini diperkuat dengan hasil uji gain untuk minat belajar siswa kelas eksperimen 0,398, kelas kontrol sebesar 0,127, sedangkan gain untuk pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 0,72, kelas kontrol sebesar 0,67. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif berbantuan game dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa .
iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................ii PERNYATAAN.....................................................................................................iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................v PRAKATA..............................................................................................................vi ABSTRAK.............................................................................................................vii DAFTAR ISI.........................................................................................................viii DAFTAR TABEL...................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang.............................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................6
1.3
Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.4
Manfaat Penelitian.......................................................................................7
1.5
Penegasan Istilah..........................................................................................8
1.6
Sistematika skripsi.....................................................................................10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Belajar........................................................................................................12
viii
2.2
Pembelajaran Fisika...................................................................................14
2.3
Minat Belajar..............................................................................................16
2.4
Pemahaman Konsep...................................................................................20
2.5
Hubungan Minat dan Pemahaman Konsep................................................21
2.6
Model Pembelajaran Kooperatif................................................................23
2.7
Game..........................................................................................................27
2.8
Model Pembelajaran Demonstrasi.............................................................30
2.9
Perpindahan Kalor......................................................................................31
2.10
Kerangka Berpikir......................................................................................39
2.11
Hipotesis.....................................................................................................43
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Populasi dan Sample..................................................................................44
3.2
Variabel Penelitian.....................................................................................45
3.3
Desain Penelitian.......................................................................................46
3.4
Data dan Teknik Pengumpulan Data.........................................................50
3.5
Instrumen Penelitian...................................................................................52
3.6
Teknik Analisis Data..................................................................................58
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian .........................................................................................64
4.2
Pembahasan................................................................................................72
ix
BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan....................................................................................................77
5.2
Saran..........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................79 LAMPIRAN..........................................................................................................81
x
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................45 3.2 Klasifikasi Reliabilitas.....................................................................................54 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaraan soal ....................................................................55 3.4 Kriteria Daya Beda Soal...................................................................................56 3.5 Kriteria Presentase Skor...................................................................................59 3.6 Klasifikasi Pemahaman Konsep.......................................................................60 4.1 Hasil Uji Normalitas (Uji Barlet).....................................................................65 4.2 Rekapitulasi Hasil Pemahaman Konsep Antara Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen.............................................................................................................66 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest.......................................................66 4.4 Hasil Gain Minat Belajar.................................................................................67 4.5 Hasil Gain Pemahaman Konse.........................................................................67 4.6 Uji Hipotesis Minat Belajar Siswa ..................................................................68 4.7 Uji Hipotesis Pemahaman Konsep...................................................................69 4.8 Hasil Analisis Minat Belajar dan Pemahaman Konsep....................................70
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Perpindahan Kalor secara Konduksi...............................................................32 2.2 Menentukan Kecepatan Aliran Kalor...............................................................33 2.3 Konveksi Kalor Dalam Air.............................................................................34 2.4 Pemanasan Air dalam Ketel Terjadi secara Kondukai dan Konveksi..............35 2.5 Peristiwa Konveksi...........................................................................................36 2.6 Angin Laut.......................................................................................................36 2.7 Angin Darat......................................................................................................37 2.8 Radiasi..............................................................................................................38 2.9 Skema Kerangka Berpikir................................................................................41 3.1 Rancangan Penelitian.......................................................................................48
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Kisi-kisi Angket Minat....................................................................................81
2.
Angket Minat..................................................................................................86
3.
Angket Tanggapan Siswa................................................................................88
4.
Kisi-kisi Soal Uji Coba.................................................................................112
5.
Soal Uji Coba................................................................................................113
6.
Kunci Jawaban Soal Uji Coba......................................................................120
7.
Daftar Nama Peserta Tes Uji Coba...............................................................121
8.
Analisis Uji Coba Soal Pemahaman Konsep................................................122
9.
Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba...................................................126
10. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba........................................................129 11. Perhitungan Tingkat Kesukaraan Soal Uji Coba..........................................131 12. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba...................................................133 13. Daftar Peserta Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...................................135 14. Silabus ..........................................................................................................136 15. RPP Kelas Eksperimen.................................................................................138 16. RPP Kelas Kontrol........................................................................................152 17. Kisi-kisi Soal Penelitian Pemahaman Konsep .............................................166 18. Soal Posttest .................................................................................................184 19. Kunci Jawaban Soal Posttest .......................................................................192 20. Daftar Nilai Ujian Tengah Semester 2 Kelas X SMA N 1 Bergas...............193
ix
21. Uji Homogenitas Populasi............................................................................194 22. Uji Normalitas...............................................................................................196 23. Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...........................208 24. Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.........................209 25. Daftar Nilai Pretest Minat Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................210 26. Daftar Nilai Posttest Minat Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...............214 27. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............218 28. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...........224 29. Uji t Pemahaman Konsep .............................................................................230 30. Uji t Minat Belajar .......................................................................................234 31. Uji Gain Pemahaman Konsep ......................................................................238 32. Uji Gain Minat Belajar .................................................................................243 33. Respond Siswa..............................................................................................248 34. Kartu Soal.....................................................................................................250 35. Surat Keputusan Pembimbing.......................................................................256 36. Surat Ijin Penelitian.......................................................................................257 37. Surat Keterangan penelitian..........................................................................260 38. Foto Penelitian..............................................................................................261
x
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan mendasar terjadi pada segi kurikulum tiap jenjang pendidikan maupun segi pola pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing sekolah. Perkembangan dunia pendidikan yang cepat, memacu sekolah untuk menerapkan pola pedidikan yang dinamis pada berbagai bidang. Salah satu upaya yang dilakukan sekolah dalam menerapkan pola pendidikan yang dinamis adalah dengan memanfaatkan perkembangan media dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan media yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat mendukung berlangsungnya pembelajaran yang interaktif antara siswa dan guru. Media pembelajaran merupakan sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru (Arsyad, 2006:15). Menurut Hamalik, sebagaimana yang dikutip oleh Arsyad (2006: 15-16) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
2
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. “ In order to improve teaching, it is necessary that teachers recognize and work on students most common difficulties in order to minimize those difficulties by varying the teaching methods. McDenmott (1996) points out that most of learning problems occur because the ways in which concepts are explained to students are complex and difficult to understand”(Fiscarelli, 2013) . Dalam rangka meningkatkan pengajaran guru perlu mengenali kesulitan paling umum yang dialami siswa untuk meminimalkan kesulitan siswa dengan cara memvariasikan metode dalam pengajaran, McDermott(1996) menunjukkan bahwa sebagian besar masalah pembelajaran terjadi karena cara menjelaskan konsekonsep sulit dimengerti oleh siswa. Peningkatan
kualitas
pendidikan
memerlukan
perbaikan
proses
pembelajaran disekolah, untuk itu diperlukan kreativitas guru dalam merancang pembelajarannya agar tercipta suasana atau iklim dalam pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang kondusif dan menantang berkompetisi secara sehat, akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Sebaliknya, tanpa hal itu apapun yang dilakukan guru tidak akan mendapat respon siswa secara aktif. Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. Minat seperti yang dipahami selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi
3
tertentu. Seandainya,seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Guru dalam kaitan ini sebaiknya berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif seperti terurai diatas (Syah, 2006:151) Pembelajaran Fisika ditingkat SMA dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih siswa agar dapat menguasai pengetahuan dan konsep fisika. Ilmu pengetahuan alam khususnya fisika pada hakekatnya adalah menyangkut produk dan proses. Bahkan, secara lebih lengkap dijelaskan ada tiga komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah dan produk ilmiah. Oleh karenanya, pengajaran eksata tidak sebatas mementingkan penguasaan siswa terhadap fakta, konsep, dan teoriteori, tetapi yang lebih penting adalah siswa mengerti dan paham terhadap proses bagaimana fakta, konsep, dan teori itu ditemukan. Hasil riset yang dilakukan pada para siswa di Amerika sebagaimana yang dikutip oleh Rusman (2010) memperlihatkan bahwa banyak dari mereka gagal untuk membuktikan pengertian secara mendalam ketika mereka mempelajari sains fisika dengan metode konvesional. Ini berarti ada kecenderungan hanya ada beberapa saja yang mampu bertahan dengan metode ini dan dapat sukses. Menurut Meisner yang dikutip oleh Masa’mah (2008) menyadari bahwa siswa tidak semuanya mampu memahami materi dengan cara pengajaran
4
konvesional. Masing-masing siswa memiliki kecerdasan yang berbeda. Ini berarti anak dengan tipe kecerdasan tertentu sebaiknya diperlakukan dengan cara tertentu juga. Sebagai contoh apabila ada anak yang memiliki kecerdasan otak kanan sangat kuat namun memiliki kecenderungan otak kiri yang kurang baik, maka akan lebih baik diberikan game-game yang berhubungan dengan Fisika,bukan hanya rumus saja atau penjelasan kata-kata. Menurut Garder yang dikutip oleh Masa’mah (2008) mengatakan bahwa tidak ada anak dengan kemampuan yang identik, itulah mengapa pengajaran yang bervariasi perlu dilakukan. Bahrudin (2005) sebagaimana yang dikutip oleh Masa’mah (2008) menyatakan bahwa ukuran keberhasilan pendidikan pertama-tama adalah apabila anak dapat belajar dengan senang. Apabila sekolah tidak dapat memberikan rasa nyaman maka keberhasilan anak untuk belajar berkurang 50%, oleh karena itu proses pembelajaran harus dibangun berdasarkan kegembiraan murid dan guru. Hasil belajar Fisika yang rendah juga disebabkan kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar Fisika yaitu model pembelajaran yang digunakan guru Fisika selama proses pembelajaran kurang menarik. Sebagian besar guru Fisika di Indonesia pada umumnya dan di kabupaten Semarang pada khususnya masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Akibatnya siswa semakin enggan untuk belajar Fisika, dan kesan sulit dari pelajaran Fisika juga semakin kuat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan model pembelajaran baru dan guru profesional yang diharapkan mampu menyelenggarakan pembelajaran yang
5
efektif, yaitu dengan merancang bahan belajar (stimullus) yang mampu menarik dan memotivasi siswa untuk belajar dan mampu menggunakan berbagai model pembelajaran yang menarik. Salah satu model pembelajaran menarik yang dapat diterapkan yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game. Salah satu pembelajaran berorientasi pada siswa yaitu pembelajaran kooperatif yang merupakan pembelajaran secara berkelompok. Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu
belajar
satu
dengan
lainnya.
Kelompok-kelompok
tersebut
beranggotakan siswa dengan hasil belajar tinggi, rata-rata, dan rendah, laki-laki dan perempuan , siswa dengan latar belakang suku berbeda yang ada dikelas, kelompok heterogen ini akan bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim. Pada kelompok kooperatif ini, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masingmasing. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah game. Game atau permainan adalah setiap konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula, sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Permainan merupakan kesibukan yang dipilih sendiri oleh pemain tanpa adanya unsur paksaan, tanpa didesak oleh rasa tanggung jawab dan tidak mempunyai tujuan tertentu. Sadiman (2009: 75)
6
Tujuan peneltian ini adalah untuk membandingkan peningkatan antara kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game dan model demonstrasi.Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Aris, 2014: 62) Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka model pembelajaran kooperatif berbantuan game dapat dijadikan sebagai salah satu cara membuat pembelajaran Fisika lebih menarik yang melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran melalui penelitian yang berjudul” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Konsep Siswa”.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, permasalahan yang akan dikaji
adalah: a.
Bagaimana perbandingan peningkatan minat belajar siswa SMA N 1 Bergas kelas X antara yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantu game dengan model pembelajaran demonstrasi?
b.
Bagaimana perbandingan peningkatan pemahaman konsep siswa SMA N 1 Bergas kelas X antara yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantu game dengan model pembelajaran demonstrasi?
7
c.
Bagaimana respon siswa tentang ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa SMA” ?
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui perbandingan peningkatan minat belajar siswa SMA N 1 Bergas kelas X antara yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuangame dengan model pembelajaran demonstrasi?
b.
Untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman konsep siswa SMA N 1 Bergas kelas X antara menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuangame dengan model pembelajaran demonstrasi?
c.
Untuk
mengetahui
respon
siswa
tentang
”Penerapan
Model
Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa SMA”?
1.4.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, diantaranya bagi siswa, guru, dan bidang pendidikan. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar Fisika melalui model pembelajaran kooperatif berbantuan game, sehingga pemahaman konsep siswa juga ikut meningkat. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan bagi guru dalam rangka membelajarkan Fisika dan mengurangi perbedaan kemampuan pemahaman antar siswa. Bagi bidang pendidikan,
8
diharapkan penelitian ini dapat menambah alternatif pembelajaraan yang membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran Fisika, sehingga proses pembelajaraan dapat berjalan lebih efektif.
1.5.
Penegasan Istilah
a. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
Kooperatif
merupakan
model
pembelajaran
dengan
menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasatau suku yang berbeda ( Rusman, 2010 : 202). b.
Game Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan. permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Game atau permainan merupakan setiap konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Sadiman (2009: 75) . Game dibagi menjadi 3 kategori, yaitu game online, game offline dan game yang ada didalam kelas.
c.
Model pembelajaran Demonstrasi Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
9
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Aris, 2014: 62) d.
Minat belajar Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara ( tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikutin dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dari situ diperoleh kepuasaan (Slameto, 2010: 57).
e.
Pemahaman konsep Pemahaman merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang khususnya siswa agar memperoleh hasil yang optimal. Pemahaman konsep adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara faktor-faktor dan konsep (Arikunto, 2007: 118). Pemahaman konsep adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu konsep
yang
meliputi
kemampuan
membedakan,
menjelaskan,
menguraikan, lebih lanjut, dan mengubah konsep. Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah konsepsi siswa yang sama dengan konsepsi para fisikawan yang menyangkut pemahaman siswa dalam materi
10
1.6
Sistematika Skripsi Susunan skripsi ini terdiri atas tiga bagian yaitu bagian pendahuluan,
bagian isi dan bagian akhir skripsi. 1.6.1
Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan skripsi ini berisi halaman judul, pengesahan, motto
dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, daftar gambar dan daftar tabel. 1.6.2
Bagian Isi Bagian isi terdiri dari lima bab,sebagai berikut: Bab 1
: Pendahuluan Bagian bab 1 ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.
Bab 2
: Tinjauan Pustaka Bagian bab 2 ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan pedoman atau acuan dalam melakukan penelitian, kerangka berpikir dan hipotesis.
Bab 3
: Metode Penelitian Bagian bab 3 ini berisi metode yang digunakan untuk analisis data yang meliputi: metode penentuan obyek penelitian,
metode
pengumpulan
data,
penyusunan
instrumen, prosedur penelitian dan metode analisis data.
11
Bab 4
: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian bab 4 ini berisis hasil-hasil penelitian yang diperoleh yang disertai dengan analisis data serta pembahasannya.
Bab 5
: Penutup Bagian bab 5 ini berisis simpulan dari penelitian dan saran-saran.
1.6.3
Bagian Akhir Skripsi Bagian bab akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Belajar Proses belajar tidak lepas dari adanya beberapa komponen pembelajaran
antara lain: tujuan pembelajaran, peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, strategi
pembelajaran,
media
pembelajaran,
dan
evaluasi
pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran menekankan adanya suatu proses atau kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Menurut Teori Kognitif, belajar tidak hanya melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah proses berpikir, perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan didalam dirinya yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan baik apabila materi pelajaran yang baru beradaptasi sesuai dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa. Proses belajar Fisika menurut Piaget mengarahkan pada pola tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umur siswa. Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap: asimilasi (proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif siswa), akomodasi (proses penyesuaian struktur kognitif siswa dengan pengetahuan baru), equilibrasi (proses penyeimbngan mental setelah terjadi asimilasi/akomodasi).
13
Proses pembelajaran Fisika menurut Brunner mengarah pada cara guru mengatur materi pelajaran dan bukan ditentukan oleh umur siswa. Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap : enaktif ( aktifitas siswa untuk memahami lingkungan), ikonik( siswa melihat dunia melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal),simbolik ( siswa memahami gagasan-gagasan abstrak). Saat proses belajar berlangsung, siswa dibebaskan untuk belajar sendiri atau belajar dengan cara menemukan (discovery). Proses belajar fisika menurut Ausubel mengarah pada kemampuan siswa dalam mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang baru. Proses belajar terjadi melalui tahapan-tahapan: memperhatikan stimulus yang diberikan, memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami. Aplikasinya siswa belajar secara deduktif ( dari umum ke khusus). Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang dilakukannya (Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007). Proses belajar pada siswa dapat terjadi dengan berbagai cara, namun demikian dalam kegiatan belajar mengajar tidak boleh dilakukan sembarangan, guru harus menggunakan
prinsip-prinsip
belajar
agar
bisa
bertindak
secara
tepat.
Menurut Gagne dan Berliner, sebagaimana yang dikutip oleh Anni (2006, 2-5) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisasi mengubah perilakunya karena hasil pengalaman. Morgen et.al menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dan
14
praktik atau pengalaman. Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya. Hal-hal pokok mengenai definisi belajar sebagai yaitu: 1.
Bahwa belajar itu membawa perubahan ( dalam arti behaviour changes, aktual maupun potensial).
2.
Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru.
3.
Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha ( dengan sengaja).
2.2 Pembelajaran Fisika Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam atau sains. Fisika mempelajari tingkah laku alam dari berbagai bentuk gejala atau fenomena yang muncul di alam, untuk kemudian memahami penyebabnya. Jadi, belajar Fisika tidak lepas dari penguasaan konsep dasar Fisika melalui pemahaman dan pengalaman langsung, melalui inquiry. Belajar Fisika adalah proses mengasah kemampuan untuk memahami konsep, prinsip, maupun hukum-hukum alam. Pada proses pembelajaran siswa dilatih untuk mampu menyusun kembali dalam bahasanya sendiri, pengetahuan tentang Fisika yang diperolehnya sesuai dengan tingkat kematangan dan perkembangan intelektualnya. Kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif menggunakan matematika, serta
15
dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri menjadi kemampuan-kemampuan utama yang dikembangkan dalam belajar. ( Depdiknas, 2003: 1). “ Science studies andparticulary physics are among the school subjects with which students in Turkey have the most difficulty. Research has shown that physics classes in Turkey are largely implemented, with traditional methods of instruction. As is recognized, traditional teaching methods render the teacher the dominant figure in the clasroom will making the student a passiveparticipant. This kind of model from the very beginning leads students into the path of traditional learning strategies such as memorization and replication”(Selcuk, 2013). Studi sains dan khususnya Fisika adalah salah satu mata pelajaran sekolah yang paling sulit di Turki. Penelitian telah menunjukkan bahwa kelas Fisika di Turki sebagian besar dilaksanakan dengan metode tradisional Seperti yang diakui, metode pengajaran tradisional membuat guru dominan dikelas sementara membuat siswa pasif, Sehingga model pengajaran tradisional kurang menarik saat proses pembelajaran berlangsung. Teori Fisika tidak cukup hanya dibaca dan dihafal tetapi harus dipahami serta jika memungkinkan dipraktikkan secara langsung, sehingga siswa terlatih untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah. Karakterisktik pembelajaran Fisika harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek nyatayang ada dialam sekitar atau keadaan yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari.
16
Proses pembelajaran yang semacam ini akan memberikan suasana yang menyenangkan, keluar dari rutinitas mendengar dan mencatat,dan mengaktifkan seluruh indra siswa. Semakin banyak indra yang dilibatkan dalam proses pembelajaran, semakin lama ingatannya tersimpan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Fisika lebih menitikberatkan pada proses pemberian pengalaman langsung kepada siswa dengan menerapkan pembelajaran menyenangkan, sehingga siswa dapat menyimpan pengetahuan yang didapat.
2.3 Minat Belajar Minat merupakan faktor instrinsik yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Minat berhubungan dengan perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, tertarik atau tidak tertarik. Seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran, maka seseorang tersebut akan cenderung bersungguh-sungguh mempelajarinya, sedangkan seseorang yang kurang berminat terhadap suatu pelajaran maka cenderung enggan mempelajarinyan. (Slameto, 2010: 57). Menurut Lazandes dan ittel (2012) menyatakan bahwa “ subject-specific interest is an important determinant for succesful learning and advanced achievement”(Lazandes, 2012). Minat merupakan faktor penting penentu keberhasilan pembelajaran dan peningkatan prestasi siswa. Minat berhubungan dengan perasaan tertarik atau tidak tertarik, ketertarikan seseorang terhadap sesuatu timbul karena ada sesuatu yang dianggap menarik. Minat dapat membuat siswa lebih dekat dan terus terdorong untuk
17
memahami hal-hal yang dipelajarinya. Siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran akan mempunyai keinginan besar untuk berhasil, sehingga bila siswa tertarik untuk mempelajari fisika maka dapat meningkatkan aktivitas belajar fisika. Minat merupakan faktor internal yang memberi pengaruh terhadap aktivitas beajar fisika. Minat merupakan faktor internal yang memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar fisika. Indikator minat belajar menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a.
Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
b.
Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
c.
Memperoleh suatu kebangaan dan kepuasaan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
d.
Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
e.
Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal
ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu: a.
Perasaan Senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran fisika, maka ia harus terus mempelajari bidang tersebut.
b.
Ketertarikan Siswa. Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
18
c.
Perhatikan dalam Belajar Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan hal lain. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tertentu. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran fisika, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.
d.
Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik. Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata.
e.
Keterlibatan Siswa Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
f.
Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran. Minat secara umum termasuk dalam kategori perangkat afektif yang memiliki intensitas tinggi. Dalam Depdiknas (2008:6) penilaian minat antara lain dapat digunakan untuk:
19
1.
mengetahui minat siswa sehingga siswa mudah untuk pengarahan dan pembelajaran.
2.
Menggambarkan keadaan langsung dikelas.
3.
Mengelompokkan siswa yang memiliki minat sama.
4.
Acuan dalam menilai kemampuan siswa secara keseluruhan dan memiliki metode yang tepat dalam penyampaian materi.
5.
Mengetahui tingkat minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru, dan
6.
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Minat merupakan sumber dari usaha, hubungannya dengan belajar yaitu minat merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam aktivitas belajar. Karena minat merupakan sumber yang menyebabkan siswa lebih berkonsentrasi dalam belajar, lebih semangat, dan menimbulkan perasaan senang sehingga siswa tidak cepat merasa bosan untuk belajar. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran, guru harus mampu menerapkan pembelajaran yang menarik, mengkondisikan kelas sesuai dengan harapan akan dapat meningkatkan minat siswa untuk lebih tertarik mempelajari materi. Oleh karena itu, seorang guru dalam menyampaikan pelajaran harus mampu membuat siswa senang dalam belajar. Dari berbagai kajian teori diatas, maka model pembelajaran kooperatif berbantuan
game
merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman konsep siswa.
20
2.4Pemahaman Konsep Pemahaman merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang khususnya siswa agar memperoleh hasil yang optimal. Pemahaman konsep adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara faktor-faktor dan konsep. (Arikunto, 2007: 118). Pemahaman
sebagai
kemampuan
memperoleh
makna
dari
materi
pesertadidik. Hal ini ditunjukkan melalui penerjemahan materi pesertadidik, dan melalui mengestimasikan kecenderungan masa depan. Hasil belajar ini berada pada satu tahap diatas peningkatan materi sederhana dan mencerminkan tingkat pemahaman rendah. Pemahaman konsep adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu konsep yang meliputi kemampuan menbedakan, menjelaskan, menguraikan, lebih lanjut, dan mengubah konsep. Siswa
dikatakan
memahami
konsep
apabila
siswa
telah
mampu
mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh dari konsep. Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep adalah sebagai berikut: 1.
Menyatakan ulang sebuah konsep.
2.
Menyatakan obyek-obyek menurut sifat-sifatnya (konsep).
3.
Memberikan contoh dan bukan contoh suatu konsep.
4.
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5.
Mengembangkan syarat cukup suatu konsep.
6.
Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
21
7.
Menggunakan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah. (Wardhani, 2005: 85) Hasil belajar merupakan hal penting yang akan dijadikan sebagai tolok ukur
sejauh mana keberhasilan seseorang dalam belajar (Anni, 2007: 5-8). Hasil belajar siswa dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami konsep materi yang sudah diajarkan. Jadi, yang dimaksud pemahaman dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan untuk mengerti secara benar konsep-konsep atau fakta-fakta. Pemahaman sebagai salah satu indikator kadar keberhasilan belajar siswa dapat bernilai amat baik, baik, cukup, dan buruk. Pemahaman (understanding) merupakan prasyarat mutlak untuk menuju tingkat kemampuan kognitif yang lebih tinggi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2.5 Hubungan Minat Dan Pemahaman Konsep Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap suatu mata pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut, sehingga dapat diharapkan akan mencapai hasil belajar yang optimal. Ada beberapa cara untuk dapat membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran tersebut, diantaranya yaitu: 1. Dengan cara membuat materi yang akan diajarkan semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku, materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa ( kognitif, afektif, dan psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun performansi yang menarik saat mengajar.
22
2. Keadaan atau situasi yang menarik minat. Keadaan atau suasana dalam kelas hendaknya diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak membosankan dan cepat membuat siswa menjadi lelah. Keadaan dan suasana yang menarik adalah yang mendukung terpenuhinya kebutuhan siswa baik kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani maupun rohani( Arikunto 1990:105). Dalam suatu penelitian diperoleh adanya korelasi antara minat dan hasil belajar Fisika, hasil belajar yang diteliti oleh penulis adalah hasil belajar kognitif untuk lebih tepatnya adalah pemahaman konsep. Dalam penelitian tersebut disebutkan semakin tinggi minat siswa terhadap pelajaran fisika, semakin tinggi hasil belajarnya. Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin tinggi juga tingkat pemahaman konsep tentang materi Fisika tersebut. Minat siswa dalam belajar Fisika sebesar 40%, angka tersebut menunjukkan bahwa minat siswa dalam belajar fisika tergolong sedang , dari hasil penelitian juga menyebutkan bahwa prestasi siswa terhadap mata pelajaran Fisika juga tergolong sedang yaitu 46%. Hasil belajar Fisika yang masih tergolong sedang tersebut disebabkan karena minat siswa terhadap Fisika juga masih tergolong sedang dan teknik yang dilakukan guru dalam membangkitkan minat siswa belajar Fisika masih tergolong cukup baik. Namun dapat dikatakan bahwa teknik yang dilakukan guru dalam membangkitkan minat siswa belajar Fisika sudah mempunyai pengaruh dan meningkatkan hasil belajar.
23
2.6Model Pembelajaran Kooperatif Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.(Rusman, 2010: 201-202) Secara sederhana kata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Rusman (2010: 203-204) mendefinisikan bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
24
mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebaya (Peerteaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. Menurut Rusman(2010: 206) menyatakan Pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila: 1) Guru menekankan pentingnya usaha bersama disamping usaha secara individual 2) Guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar 3) Guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri 4) Guru menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa 5) Guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut merupakan sesuatu yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran yang lain. Hal tersebut disebutkan dalam Rusman (2010: 207) yang menyebutkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1.
Pembelajaran secara tim Artinya pembelajaran dilakukan secara bersama–sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Didasarkan pada manajemen kooperatif Pada pembelajaran kooperatif mempunyai fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, sebagai organisasi dan sebagai kontrol.
25
3.
Kemauan untuk bekerja sama Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka prinsip kebersamaan dan bekerja sama yang harus selalu ditekankan.
4.
Keterampilan bekerja sama. Pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerja sama akan mempengaruhi kemampuan sosial siswa. Dalam hal ini adalah keterampilan berinteraksi, berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat
elemen-elemen atau prinsip-prinsip yang saling terkait. Menurut Roger dan David Johson sebagaimana di jelaskan oleh Rusman (2010: 212) ada beberapa unsur yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individu, dan keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. Aris (2014: 46) menyatakan bahwa terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.
26
FASE-FASE Menyampaikan
tujuan
memotivasi siswa
AKTIVITAS GURU dan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalandemonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Mengorganisasikan siswa ke Guru menjelaskan kepada siswa bagaiman caranya dalam
kelompok-kelompok membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
belajar
kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Membimbing
kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
bekerja dan belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik upaya
maupun
hasil
belajar
individual
dan
kelompok.
Kelebihan metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) Siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran; 2) Keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa dapat berkembang karena
27
adanya interaksi dan tukar pendapat; 3) Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar karena didorong dan didukung dari rekan sebaya. Kelemahan pembelajaran kooperatif antara lain: 1) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; 2) Saat diskusi kelompok, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
2.7 Game Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan. permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Game merupakan sesuatu hal yang dimainkan dengan suatu aturan tertentu yang biasa digunakan untuk tujuan kesenangan dan dapat juga digunakan untuk tujuan pendidikan. (Sadiman, 2009: 75) Game dibagi menjadi 3 kategori, yaitu game online, game offline dan game yang ada didalam kelas. 1) Game online Dalam kamus Wikipedia, game online disebutkan mengacu pada sejenis game yang dimainkan melalui jaringan komputer, umumnya dimainkan dalam jaringan internet. Biasanya internet games dimainkan oleh banyak pemain dalam waktu yang bersamaan dimana satu sama lain bisa tidak
28
mengenal. Game online adalah bentuk dari teknologi yang hanya bisa diakses melalui jaringan komputer, misalnya : Roly poly cannon 3 game dan game memasak gulungan kalifornia. 2) Game offline Game offline adalah game tanpa menggunakan jaringan internet sehingga game tersebut tidak dapat dimainkan secara bebas oleh siapapun. Contoh game offline yaitu: playstation, sega dan nitendo. 3) Permainan Dewi(2010), menyatakan bahwa permainan merupakan bagian dari bermain dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan. Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Permainan adalah kegiatan pelatihan di dalam atau di luar ruangan yang menyenangkan dan penuh dengan tantangan. Adapun bentuk dari kegiatannya berupastimulus kehidupan melalui kegiatan yang kreatif, rekreatif dan edukatif. Baik secara individual maupun secara kelompok, dengan tujuan untuk pengembangan diri maupun kelompok. Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi permainan adalah suatu aktifitas belajar yang dilakukan oleh beberapa individu atau kelompok yang melibatkan aspek motorik, kognitif dan psikomotorik untuk pengembangan diri yang meliputi kecakapan fisik, intelektual, soasial, moral, dan emosional. Pada ensiklopedia wikipedia sebagaiman yang dikutip oleh sandyajizah (2013) menyatakan definisi dari game “ is a recreational activity involving one or
29
more players, defined by a) a good that the players try reach, and b) some set of rules that determines what the players can do. Games are played primarily for entertainment or enjoyment. Dari definisi game tersebut dapat disimpulkan kriteria dari suatu permainan :
a) tujuan akhir yang ingin dicapai pemain, b) ada sejumlah aturan
yang menentukan batasan-batasan tindakan yang bisa dilakukan pemain, c) tindakan pemain diluar batasan-batasan tersebut akan dianggap sebagai tindakan curang. Kriteria pemilihan media pembelajaran: (1). Ketepatan dengan tujuan pembelajaran (2). Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran (3). Kemudahan memperoleh media (4). Ketersediaan waktu dalam penggunaannya (5). Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf Berfikir siswa.(Ummi, 2014). Tabel Jenis Game yang digunakan
Materi Perpindahan
Game kalor
secara konduksi
Perpindahan
kalor
secara konveksi
Perpindahan secara radiasi
kalor
Video perpindahan kalor secara konduksi
Game memasak gulung california
Game memasak gulung california
Cooking akademi
Ular tangga
Playing card
Video perpindahan kalor secara radiasi
Ular tangga
Playing card
30
2.8
Model Pembelajaran Demonstrasi Demonstrasi atau peragaan merupakan salah satu strategi mengajar dimana
guru memperlihatkan suatu benda asli, benda tiruan,atau suatu proses dari materi yang diajarkan kepada seluruh siswa(Miftahul, 2013: 231). Hal ini juga berarti bahwa
strategi
demonstrasi
adalah
cara
penyajian
pelajaran
dengan
mempertahankan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain didepan seluruh siswa. Langkah-langkah pembelajaranya menurut, (Aris, 2014: 62-63) 1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.
Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3.
Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4.
Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
5.
Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya
6.
Tiap
siswa
mengemukakan
hasil
analisis
dan
mendemonstrasikan
pengalaman 7.
Guru dan siswa membuat kesimpulan
8.
Penutup Kelebihan pembelajaran demonstrasi, Menurut (Miftahul, 2014: 233)
1.
Membuat pengajaran lebih jelas dan lebih konkret
31
2.
Memusatkan perhatian siswa
3.
Lebih mengarahkan proses belajar siswa pada materi yang sedang dipelajari
4.
Lebih menekankan pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran dalam diri siswa
5.
Membuat siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
6.
Membuat proses pengajaran lebih menarik
7.
Merangsang siswa untuk aktif mengamati dan menyesuaikan antara teori dengan kenyataan
8.
Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda
2.9
Perpindahan Kalor Pada penjelasan sebelumnya telah dibahas kalor merupakan suatu bentuk
energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut. 1. Konduksi Perpindahan kalor secara konduksi (hantaran) adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dimana partikel-partikel zat perantara tersebut tidak berpindah. Perhatikan gambar 2.1
32
Gambar 2.1 Perpindahan kalor secara konduksi Sumber : http://www.pengertianahli.com Dari gambar 2.1 tersebut jika ujung batang logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung logam yang dipegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut membuktikan adanya
perpindahan kalor dari ujung batang logam yang
dipanaskan ke ujung batang yang dipegang. Ada zat yang daya hantarnya baik, ada pula zat yang daya hantar panasnya buruk. Berdasarkan daya hantar panasnya maka zat dikelompokkan menjadi dua yaitu konduktor dan isolator. a)
Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan baik), antara lain: tembaga, alumunium, besi, dan baja.
b) Isolator ( zat yang kurang baik menghantar panas), antara lain: kaca, karet, kayu, dan plastik. Kemampuan menghantarkan kalor logam dapat dijelaskan dengan menganggap adanya elektron-elektron bebas pada logam. Elektron bebas ialah elektron yang dengan mudah dapat pindah dari suatu atom ke atom lain. Di tempat yang dipanaskan energi elektron-elektron bertambah besar. Karena elektron bebas mudah pindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat dibawa ke tempat lain
33
di dalam zat dan dapat diberikan ke elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini energi berpindah lebih cepat.
Gambar 2.2 menentukan kecepatan aliran kalor Sumber : Widodo (2009 : 115) Dari percobaan dan penalaran ditemukan bahwa kecepatan mengalirnya kalor dengan cara konduksi dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu potong zat bergantung pada lima faktor, yaitu selisih suhu T, luas penampang A, tebal zat L, lamanya kalor mengalir t, dan jenis zat. Dari percobaan ditemukan bahwa kalor yang mengalir, Sebanding dengan selisih suhu
antara kedua ujung potongan zat yang
ditinjau Sebanding dengan luas penampang potongan (A) Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan (L) Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir.
34
Atas dasar itu, secara matematik banyak kalor H yang mengalir dari ujung bersuhu
ke ujung bersuhu
dapat dinyatakan dengan persamaan :
(2.1)
dengan : H
= Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
K
= Koefisien konduksi termal (Kal/
)
= Perbedaan suhu (oC) A
= Luas penampang (m2)
L
= Panjang (m)
2. Konveksi Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas. a.
Konveksi dalam zat cair Bila air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang. Karena massa jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringgan dan naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau sirkulasi air tersebut dinamakan aruskonveksi.
35
Gambar 2.3 Konveksi kalor di dalam air Sumber : Widodo(2009:116) Penerapan konveksi kalor dalam air pada kehidupan sehari-hari. 1) Pemanasan air dalam ketel Pada saat memanaskan air dalam ketel, maka terjadi perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi.
Gambar 2.4 Pemanasan air dalam ketel terjadi secara konduksi dan konveksi Sumber : Widodo (2009: 117) b.
Konveksi Udara
36
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar dibawah. Jika lilin dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara dingin akan turun. Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan pembuatan cerobong asap pada tangki pabrik.
Gambar 2.5 peristiwa konveksi Sumber : Widodo (2009:118)
a. Angin laut (terjadi siang hari) Pada siang hari daratan lebih cepat panas dari pada lautan. Akibatnya udara diatas daratan naik, dan kekosongan tersebut akan digantikan oleh udara yang lebih dingin dari atas laut yang bertiup ke darat, sehingga terjadilah angin laut.
37
Gambar 2.6 Angin laut Sumber : Widodo (2009:118) b. Angin darat ( terjadi malam hari ) Pada malam hari daratan lebih cepat dingin dari pada lautan, karena daratan lebih cepat melepaskan kalor. Akibatnya udara panas dilautan naik dan kekosongan tersebut digantikan oleh udara yang lebih dingin dari atas daratan yang bertiup ke laut, sehingga terjadilah angin darat.
Gambar 2.7 Angin darat Sumber : Widodo (2009:118) Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat dinyatakan dengan persamaan: (2.2) dengan : H
: Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
38
h A ∆T 3.
: Koefisien konveksi (Kal/m detoC) : Luas penampang (m2) : Perbedaan suhu (oC)
Radiasi Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak
memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi, akan tetapi panas matahari dapat dirasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi lewat radiasi(pancaran). Jadi radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi ( pancaran ) kalor dinamakan termoskop.
Gambar 2.8 Radiasi Sumber : Widodo (2009:119) Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak dihitamkan, apabila pancaran kalor jatuh pada bola A, maka tekanan gas didalam bola A bertambah besar dan permukaan alkohol di bawah B akan naik. Apabila bola A dan bola B bersama-sama diberi pancaran kalor, maka permukaan alkohol dibawah A tetap turun dan permukaan alkohol di bawah B naik. Hal ini menujukkan bahwa bola
39
lampu yang dihitamkan menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu yang tidak dihitamkan. Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap. Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan:
(2.3) Dengan : W
: Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu ( watt/m2K)
e
: emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda.
𝛕
: konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10-8 watt m-2 K-4
T
: Suhu mutlak (K)
Catatan:
Untuk benda hitam e=1 Untuk benda bukan hitam 0<e<1
2.11 Kerangka Berpikir Dari paparan teori diatas, maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut: Permasalahan yang terjadi di SMA pada mata pelajaran Fisika adalah pembelajaran masih berlangsung satu arah,guru masih mendominasi jalannya pembelajaran, siswa menjadi pasif dan kurang memahami konsep dengan baik, sehingga nilai rata-rata kelas masih rendah.
40
Pemahaman merupakan bagian dari hasil belajar aspek kognitif, pemahaman siswa rendah disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar fisika yaitu model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran kurang menarik siswa. Sebagian besar guru masih menggunakan metode konvesional yaitu siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru dan latihan mengerjakan soal, akibatnya siswa semakin enggan untuk mempelajari fisika dan kesan sulit dari pembelajaran fisika semakin kuat. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika dapat dilihat dari pemahamna terhadap materi yang merupakan hasil belajarnya. Berangkat dari masalah tersebut maka perlu adanya metode pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan minat belajar dan meningkatkan pemahaman materi fisika. Oleh karena itu, guru harus merancang dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan solutif untuk mengetahui permasalahan tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk dijadikan solusi bagi permasalahan yang ada yaitu dengan menggunakan suatu metode belajar yang ada unsur belajar dan bermainnya yaitu menerapkan model pembelajaran kooperatif berbantu game . Dari
kegiatan, pada kelas eksperimen diatas diharapkan dapat
meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Selanjutnya hasil belajar pre-test dan post-test kelompok eksperimen dianalisis untuk membuktikan kebenaran hipotesis atau mengetahui adanya pengaruh dan besarnya pengaruh
41
penerapan model pembelajaran kooperatif berbantu game untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa SMA Negeri 1 Bergas.
42
Fakta
Model pembelajaran kurang menarik Siswa pasif Minat belajar siswa rendah Hasil belajar siswa rendah Pemahaman konsep siswa rendah Model pembelajaran kooperatif berbantu game
Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif berbantuan game
Kelebihan: a) terjadi hubungan saling menguntungkan diantara anggota kelompok atas dan kelompok bawah yang akhirnya akan melahirkan motivasi yang tinggi untuk menemukan konsep yang benar b) mengembangkan semangat kerja kelompok dan semangat kebersamaan diantara anggota kelompok c). Menumbunkan komunikasi yang efektif dari semangat berkompetisi diantaraanggota kelompok.
Peningkatan Minat belajar siswa
Peningkatan pemahaman konsep siswa
Gambar 2.9 Skema Kerangka Berpikir
43
2.12
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho
: Peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan yang dijarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Ha
: Peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar yang dijarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Ho
: Peningkatan
pemahaman
konsep
siswa
SMA
yang
diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan yang diajarkan dengan model pembelajaran demonstrasi Ha
: Peningkatan
pemahaman
konsep
siswa
SMA
yang
diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar
yang diajarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
44
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bergas dengan populasi dan sampel sebagai berikut: 3.1.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA N 1 Bergas tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9 kelas dan 360 siswa. 3.1.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 81). Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative atau mewakili dari keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-1,X-2, X-3, dan X-7 SMA N 1 Bergas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh empat kelas sebagai kelas sampel yang akan menjadi dua kelas eksperimen dan dua kelas kontrol.
45
Menurut Sugiyono (2009: 124) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Tujuan atau pertimbangan pemilihan kelas X-1, X-2, X-3, dan X-7 sebagai sampel adalah berdasarkan kondisi awalnya, yaitu berdasarkan nilai fisika ujian tengah semester genap. Keempat kelas ini yang mempunyai nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda. Selain itu pemilihan sampel juga berdasarkan kesamaan guru pengampu mata pelajaran Fisika di SMA N 1 Bergas.
3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 3.2.1
Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2009: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif berbantuan game .
3.2.2
Variabel terikat Variabel terikat variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan pemahaman konsep siswa.
46
3.3 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design yang merupakan bagian dari quasi experiment. Menurut Sugiyono (2009: 116), bentuk desain nonequivalent control group ini pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Rancangan penelitian dengan desain tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Desain Penelitian
Eksperimen O1 Kontrol O3
X Y
O2 O4
O1
: Pretestsebelum penelitian kelompok eksperimen
O3
: Pretestsebelum penelitian kelompok kontrol
O2
: Posttestsesudah penelitian kelompok eksperimen
O4
: Posttestsesudah penelitian kelompok kontrol
X
: Perlakuan (Pembelajaran kooperatif berbantuan game)
Y
: Perlakuan (dengan menggunakan metode demonstrasi) Penelitian diawali dengan mengadakan tes awal pemahaman konsep fisika
dan angket minat belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan perlakuan yang berbeda, untuk kelas eksperimen diterapkan pembelajaran kooperatif berbantuangame pada kelompok eksperimen,
47
sedangkan pada kelompok kontrol digunakan model pembelajaran demonstrasi. Setelah itu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi test akhir untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.3.1 Alur Penelitian Langkah – langkah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penentuan populasi dan sampel penelitian dari subyek penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, hal ini disebabkan karena pengambilan sampel berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu, yaitu nilai ujian semester genap yang tidak jauh berbeda.
2.
Pembuatan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan silabus yang menggunakan pembelajaran kooperatif berbantuangame serta perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi.
3.
Pembuatan instrumen berupa soal dan angket untuk pretest dan posttest yang telah diuji cobakan pada kelompok diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelas IX dimana kelas tersebut sudah pernah mempelajari perpindahan kalor.
4.
Menganalisis hasil uji coba soal sehingga diketahui validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari soal tersebut.
5.
Pemilihan soal uji coba yang memenuhi syarat sebagai soal pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
48
6.
Pelaksanaan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil dari pretest pemahaman konsep fisika tersebut adalah acuan kondisi awal siswa sebelum diterapkan perlakuan.
7.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif berbantuangame pada kelompok eksperimen dan pembelajaran demonstrasi pada kelompok kontrol.
8.
Pelaksanaan ujian akhir berupa posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontol yaitu berupa soal dan angket minat belajar siswa.
9.
Hasil posttest yang telah dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji gain, uji signifikansi dan uji hipotesis.
10. Pengambilan kesimpulan dengan berupa perbandingan hasil pretest dan hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 11. Penyusunan laporan sebagai hasil penelitian.
49
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, alur dalam penelitian ini dapat digambarkan pada diagram berikut : Kelas Uji Coba
Populasi
Uji Coba Soal
Tehnik Purposive Sampling
Sampel
Instrumen Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Nilai Ulangan Fisika Tengah Semester 2
Uji Homogenitas
Uji Normalitas
Pembelajaran kooperatif berbantuan game
Pembelajaran demonstrasi
Pretest
Uji Normalitas
Posttest
Uji Normalitas Uji Gain Uji Signifikansi
Gambar 3.1 Rancangan penelitian
50
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1
Sumber Data Sumber data penelitian iniadalah siswa SMA N 1 Bergas tahun ajaran
2014/2015, kelas X-1 dan X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 dan X-7 sebagai kelas kontrol. 3.4.2
Jenis Data dan Penelitian Data penelitian ini adalahdata kualitatif dan data kuantitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes pemahaman yaitu berupa pretest dan posttest, sedangkan data kualitatif diperoleh dari angket penilaian minat belajar siswa awal dan akhir dan angket respond siswa. 3.4.3
CaraPengambilan Data Data yang digunakan masing-masing diambil dengan cara sebagai berikut:
1) Data mengenai hasil tes pemahaman diperoleh dengan melaksanakan tes pemahaman berupa soal pilihan ganda. 2) Data mengenai minat siswa diperoleh dengan mengisi angket minat belajar padaawal pembelajaran dan akhir pembelajaran berlangsung. 3) Data ketertarikan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sesudah dilakukan penelitian diperoleh dari angket respond siswa pada akhir pembelajaran. 3.4.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga
yaitu:
51
1)
Dokumentasi Dalam penelitian ini,metode dokumentasi digunakan untuk mencari data
tentang nama siswa, jumlah siswa dan nilai siswa. Data tersebut diperoleh dari tata usaha dan guru mata pelajaran fisika yang mengampu siswa kelas X semester II tahun ajaran 2014/2015. Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan tengah semester 2, data nilai ulangan tengah semester 2 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2)
Angket Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2009: 142). 3)
Tes Metode tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai
materi perpindahan kalor. Test yang digunakan berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Test ini dibagi menjaddi dua yaitu, pre-test ( tes awal ) dan posttest (tes akhir). Pretest dilakukan sebelum mendapat perlakuan dan posttest dilakukan setelah mendapat perlakuan.
52
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu: instrumen pembelajaran dan instrumen evaluasi. 1) Instrumen pembelajaran 1.
Silabus
2.
Rencana pelaksanaan pembelajaran
3.
Macam-macam game
4.
Kartu soal
5.
Papan ular tangga
2) Instrumen evaluasi 1.
Kisi-kisi soal dan angket
2.
Soal pre-test danpost-test
3.
Angket untuk mengukur minat belajar siswa(angket awal dan akhir)
4.
Angket refleksi
3.5.1. Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen
dalam
penelitian
ini
berupa
seperangkat
kelengkapan
pembelajaran dan soal-soal pretest-posttest. Sebuah tes yang baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, diantaranya adalah validitas dan reliabilitas. 3.5.1.1. Uji Validitas Tes Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
53
Rumus untuk menguji validitas adalah:
√ Dengan : rxy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N
= jumlah siswa
X
= skor item
Y
= skor total = jumlah perkalian X dan Y Hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikasi 5%. Jika
didapatkan harga rhitung> rtabel, maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rhitung< rtabel, maka dikatakan bahwa instrumen tidak valid. (Arikunto, 2010) Hasil perhitungan skor tes uji coba untuk aspek soal pemahaman konsep diperoleh bahwa soal yang valid ada 35 nomor yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35. 3.5.1.2.Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas instrument berbentuk soal obyektif dengan skor 1 dan 0 maka reliabilitas instrumen yang digunakan dengan menggunakan rumus KR-20. Menurut
54
Arikunto(2002: 103) penggunaan rumus KR-20 akan memberikan harga reliabilitas yang tinggi.
[
[
]]
Dengan : r11
: reliabilitas instrumen
k
: banyak butir pertanyaan : varians total
P
: proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir ( proporsi subjek yang mendapat skor 1)
p
:
q
:
Untuk menghitung koefisien reliabilitas pada angket digunakan rumus alpha yaitu:
[
[
Dengan varians total sebagai berikut: ∑
∑
Untuk mencari varians butir digunakan rumus :
]]
55
Dengan : r11
: reliabilitas instrumen
k
: banyak butir soal
i
: nomor butir soal : varians total
N
: jumlah peserta
∑
: jumlah varian tiap-tiap item
∑
: jumlah skor total kuadrat
∑
: kuadrat dari jumlah skor ( Arikunto, 2006: 109-110)
Klasifikasi reliabilitas disajikan secara rinci pada tabel 3.2 berikut Tabel 3.2 Klasifikasi Reliabilitas Interval
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment pada taraf signifikasi 5%. Jika harga r11> rtabel maka dikatakan bahwa instrument tersebut tidak reliabel.
56
Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha untuk tes kognitif pemahaman konsep siswa diperoleh bahwa
adalah 0,747 sedangkan
untuk taraf signifikasi 5% adalah 0,339. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen tes reliabel untuk mengukur pemahaman konsep siswa. 3.5.1.3. Tingkat Kesukaran Soal dapat dikatakan baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah ataupuntidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut:
Keterangan P
: Proporsi (angka indeks kesukaran soal)
B
: Banyak peserta yang menjawab bentul butir soal yang bersangkutan :Jumlah peserta yang mengikuti test Tabel 3.3 kriteria tingkat kesukaran soal P(indeks kesukaran)
Kriteria
0,71-1,00
Mudah
0,31-0,70
Sedang
0,00-0,30
Sukar
(Arikunto, 2002: 208) Berdasarkan hasil skor tes ujicoba untuk aspek kognitif pemahaman konsep
diperoleh
bahwa
soal
yang
mudah
yaitu
nomor
1,2,3,4,5,6,7,8,11,12,13,16,18,21,22,23,24,26,27,28,29,32,34,35,soal yang sedang yaitu nomor 9,14,15,17,25, 30, 31, dan soal yang sukar yaitu nomor 10,19,20,33.
57
3.5.1.4. Daya Pembeda Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal tersebut dalam membedakan peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan : : banyaknya peserta kelas atas : banyaknya peserta kelas bawah : banyaknya kelas atas yang menjawab benar : banyaknya kelas bawah yang menjawab benar Tabel kriteria 3.4 Daya Beda Soal Daya pembeda soal
Kriteria Jelek (dibuang) Cukup Baik Sangat baik
Negatif (Arikunto, 2007: 211
Sangat jelek (dibuang)
58
3.6.Teknik Analisis Data 3.6.1. Analisis Data Awal 3.6.1.1. Uji Homogenitas Pada awal penelitian, peneliti harus mengetahui apakah populasi dan sampel yang akan diteliti bersifat homogen ataukah tidak. Hipotesis yang digunakan adalah : (Tidak adaperbedaan varians populasi) (Ada perbedaan varians populasi) Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Barlett yang menggunakan statistik chi kuadrat sebagai berikut:
∑ Dengan
∑
dan
∑ ∑
Dengan : = varian masing-masing kelompok S= varian gabungan B = Koefisien Barlett = jumlah siswa dalam kelas Jika
dengan demikian kriteria populasi dalam keadaan homogen
terpenuhi. Dalam data diperoleh
sebesar dan
sebesar . Hal ini dapat
disimpulkan bahwa populasi mempunyai varians yang sama (homogen).
59
3.6.1.2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:
∑ Jika
, maka data terdistribusi normal.
3.6.2. Analisis Data Tahap akhir Data yang digunakan pada analisis tahap akhir adalah data post-test dan data minat akhir. 3.6.2.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis, karena menjadi metode statistik yang digunakan. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus chi-kuadrat,yaitu:
∑
3.6.2.2. Analisis Minat Belajar siswa Penilaian minat belajar dari angket dianalisis dengan analisis persentase menggunakan rumus distribusi persentase sebagai berikut: Data hasil pengukuran minat belajar siswa dianalisi dengan rumus deskriptif prosentase yaitu: ∑ ∑
60
Dengan : N
: Presentase nilai siswa yang diperoleh (Sudjana, 2002: 131) Tabel 3.5 Kriteria presentase skor Rentang
Kriteria
85%-100%
Minat sangat tinggi
69%-84,99%
Minat tinggi
53%-68,99%
Minat sedang
37%-52,99%
Minat rendah
25%-36,99%
Minat sangat rendah
3.6.2.3 Analisis Pemahaman Konsep Untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa, digunakan tes pilihan ganda yang masing-masing disediakan 5 alternatif jawaban. Perhitungan tingkat pemahaman konsep menggunakan persamaan sebagai berikut:
dengan: Np% : presentase skor yang diharapkan n
: jumlah skor yang diperoleh
N
: jumlah skor maksimum
Berdasarkan perhitungan diatas, maka kriteria pemahaman konsep dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
61
Tabel 3.6 Klasifikasi Pemahaman Konsep Siswa
3.6.2.4. Uji Gain Besar peningkatan pemahaman konsep fisika antara sebelum dan sesudahdiberi perlakuan dilakukan dengan uji gain. Peningkatan pemahaman konsep digunakan rumus gain ternormalisasi, yaitu :
dengan : = gain ternormalisasi = nilai rata-rata pada post test = nilai rata-rata pada pre test Besarnya faktor (g) dikategorikan sebagai berikut : Tinggi
< g > > 0,70
Sedang
0,3 ≤ < g > ≤ 0,7
Rendah
< g > < 0,3
(Wiyanto, 2008: 86)
62
3.6.2.5. Uji Hipotesis Untuk membandingkan keadaan setelah tindakan penelitian, baikminat maupun pemahaman pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka perlu diadakan uji kesamaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan uji dua pihak. Hipotesis yang digunakan adalah: Ho
:
(rat-rata dua kelompok tidak berbeda secara signifikan)
Ha
:
(rata-rata dua kelompok berbeda secara signifikan)
Rumus yang digunakan adalah: ̅ √
̅ (
√
√
)
Keterangan : ̅
: Nilai rata-rata kelas eksperimen
̅
: Nilai rata-rata kelas kontrol : simpangan baku kelas eksperimen : simpangan baku kelas kontrol : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol : korelasi antara dua sampel
Dengan ∑ √∑
(Sugiyono, 2009: 274).
63
Dari
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
dengan
menggunakan dk = n1+n2-2 dan taraf signifikansi 5 %. Ho akan diterima jika .
77
BAB 5 PENUTUP 4.2 Simpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif berbantuan game pada materi perpindahan kalor dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar Fisika. Hal ini dapat dilihat pada analisis rata-rata minat belajar pada kelas eksperimen, dimana perolehan nilai pemahaman konsep siswa berada pada kriteria sedang , berbeda pada kelas kontrol berada pada kriteria rendah. Penerapan model pembelajaran kooperatif berbantuan game pada materi perpindahan kalor dapat meningkatkan pemahaman konsep lebih baik dibandingkan model demonstrasi. Hal ini dapat dilihat pada analisis uji gain, dimana peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 0,72, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yakni sebesar 0,67.
4.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran kooperatif berbantuan game dapat dijadikan refrensi bagi guru dalam memilih model pembelajaran fisika untuk digunakan dalam pembelajaran, tetapi saat menerapkan model pembelajaran ini sebaiknya menggunakan waktu sekitar 3 jam atau lebih , agar dapat menerapkan dan mengaplikasikan beberapa game dalam kegiatan
78
pembelajarannya
sehingga model pembelajaran kooperatif berbantuan game
dapat diterapkan dengan efektif dan efisien.
79
DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri . 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi angkasa Aris, Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta. AR-Ruzz Media Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Depdiknas. 2008. Rencana Strategi Depdiknas. Jakarta: Balitbang Dony, Novaliendry. 2013.Aplikasi game geografi berbasis multimedia interaktif. Padang : Universitas Negeri Padang Fiscarelli, Silvio H. 2013. Interactive Simulations to Physics Teaching : A Case Study In Brazilian High School. International Journal of Learning and Teaching,vol 5, Issue (2013) 18-23 Husaini, Usman dan Purnomo Setyadi Akbar. 2008. Pengantar Statisitik. Jakarta : PT Bumi Aksara Lazandes Rebecca and Ittle Angela.2012. Mathematics Interest and Achievement : What Role Dole Perceived Parent and Teacher Support Play? A Longitudinal Analysis. International Journal of Gender Science and Techology, vol.5, No.3 Lestari, Dewi. 2010. Definisi game. Suka bumi : Universitas Muhammadiyah Sukabumi Madia Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Ma’samah, Ummi.2008. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Physics Fun Materi Fluida Statis Terhadap Minat Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA N 1 Slawi Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang FMIPA UNNES. Miftahul, Huda.2013.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
80
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru edisi kedua. Jakarta : PT RajaGrafindo Sadiman. 2009.Media Pendidikan pengertian pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Selcuk Gamze S. 2013. A Comparison of Achivement In Problem-Based,Strategic and traditional learning classes In Physics. International Journal On New Trends In Education and Their Implications,vol 4 Issue: Article:14 ISSN 13096249 Shara. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Media Kartu Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Palu. Palu: Pendidikan Matematika Tadulako Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Sudjana. 2002. Metode Statistika (edisi ke-6). Bnadung : Tarsito. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Wardhani, Sri. 2005. Pembelajaran dan Penilaian Aspek Pemahaman Konsep, Perlawanan,Komunikasi dan pemecahan masalah. Yogyakarta : PPG matematika Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkankan Kompetensi Laboratorium.Semarang:UNNES Press Yulianti Dwi, Wiyanto. 2009.Perancangan Pembelajaran Inovatif Prodi Pendidikan Fisika.Semarang: UNNES Perss http://blogspot.com/2013/01/pengertian-game-danonline-game-dlm.html http://pedoman-skripsi.blogspot.com/2011/07/indikator minat belajar.html
81
Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA No 1.
Indikator Perhatian siswa
Sub Indikator
Favorable
Unfavorable
Kehadiran dikelas
13
14
Persiapan menjelang
1
2
15
16
4,6,8,10,11
3,5,7,9,12
35,36
37
17
18
pelajaran / ulangan
Usaha untuk mendalami pelajaran
2.
Penilaian terhadap mata pelajaran
Tanggapan tentang fisika
Tanggapan tentang demonstrasi fisika
3.
Partisipasi dalam
KBM fisika
4.
Sikap siswa
mendengarkan pelajaran
Bertanya
15
16
Mencatat
19
20
Mengerjakan soal latihan
21
22
Melakukan diskusi dikelas
31,33
32,34
ketersediaan mengerjakan
25
26
23
24
38
39
27
28
terhadap tugas guru
Kesediaan siswa untuk
tugas
ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5.
Tanggapan
hubungan materi
tentang materi
perpindahan kalor dengan
perpindahan kalor
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
6.
Penilaian terhadap
tanggapan tentang cara guru
cara guru
mengajar mata pelajaran
mengajar
fisika
82
ANGKET MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA(Uji Coba) Kelas/Semester:......................... Hari/tanggal :......................... Petunjuk 1. berilah tanda √ pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kalian dibawah ini. 2. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh terhadap nilai akademik kalian. 3. Kejujuran dan keterbukaan kalian dalam menjawab isi pertanyaan ini akan sangat membantu penelitian ini. Keterangan pilihan jawaban: STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju No 1.
PERTANYAAN Sebelum mata pelajaran fisika berlangsung Dion berusaha membaca materi yang akan diajarkan.
2.
Sebelum mata pelajaran fisika berlangsung Anton jarang membaca materi yang akan diajarkan terlebih dahulu.
3.
Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dipelajari
4.
Fisika merupakan mata pelajaran yang mudah dipelajari
5.
Fisika merupakan mata pelajaran yang membosankan
6.
Fisika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan
SS
S
TS
STS
83
7.
Fisika merupakan mata pelajaran yang hanya mempelajari rumus
8.
Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya mempelajari rumus
9.
Fisika merupakan mata pelajaran yang kurang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
10.
Fisika merupakan mata pelajaran yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
11.
Fisika merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
12.
Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
13.
Dion sering mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fisika pada saat jam mata pelajaran fisika
14.
Antonjarang mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fisika pada saat jam mata pelajaran fisika
15.
Dion sering bertanya apabila menemui materi yang tidak di pahami pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fisika
16.
Anton jarang bertanya apabila menemui materi yang tidak di pahami pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fisika
17.
Dion sering mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru tentang materi mata pelajaran fisika
18.
Antonjarang mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru tentang materi mata pelajaran fisika.
19.
Dion sering mencatat semua materi yang disampaikan guru mengenai pelajaran fisika
20.
Anton jarang mencatat semua materi yang disampaikan guru mengenai pelajaran fisika
21.
Dion sering mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
84
22.
Anton jarang mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
23.
Dion sering mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika tepat waktu.
24.
Anton jarang mengumpulkan tugas mata pelajaran pelajaran fisika tepat waktu
25.
Mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika tepat waktu akan melatih kedisiplinan siswa
26.
Mengumpulka tugas mata pelajaran fisika tepat waktu akan memberatkan siswa
27.
Dion menyukai guru yang mengajar mata pelajaran fisika dengan cara mengaitkan materi dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
28.
Anton kurang menyukai guru yang mengajar mata pelajaran fisika dengan cara mengaitkan materi dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
29.
Dion terbiasa berdiskusi dengan teman satu kelas ketika menemui materi yang tidak saya pahami pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
30.
Anton jarang berdiskusi dengan teman satu kelas ketika menemui materi yang tidak saya pahami pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
31.
Dion terbiasa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru secara berkelompok
32.
Anton lebih suka mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru secara sendirian
33.
Dion lebih bisa memahami materi mata pelajaran fisika apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game
34.
Dion menyukai materi pada mata pelajaran fisika apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game
85
35.
Anton kurang bisa memahami materi mata pelajarn fisika apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game
36.
Perpindahankalormerupakan salah satu materi dalam mata pelajaran fisika yang mempunyai banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk game
37.
Perpindahankalor merupakan salah satu materi dalam pelajaran fisika yang jarang mempunyai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk game
86
Lampiran 2 ANGKET MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA Kelas/Semester:......................... Hari/tanggal :......................... Petunjuk 4. berilah tanda √ pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kalian dibawah ini. 5. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh terhadap nilai akademik kalian. 6. Kejujuran dan keterbukaan kalian dalam menjawab isi pertanyaan ini akan sangat membantu penelitian ini. Keterangan pilihan jawaban: STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju No 1.
PERTANYAAN Sebelum mata pelajaran fisika berlangsung Dion berusaha membaca materi yang akan diajarkan.
2.
Fisika merupakan mata pelajaran yang mudah dipelajari
3.
Fisika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan
4.
Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya mempelajari rumus
5.
Fisika merupakan mata pelajaran yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
SS
S
TS
STS
87
6.
Fisika merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
7.
Dion sering mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fisika pada saat jam mata pelajaran fisika
8.
Dion sering bertanya apabila menemui materi yang tidak di pahami pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fisika
9.
Dion sering mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru tentang materi mata pelajaran fisika
10.
Dion sering mencatat semua materi yang disampaikan guru mengenai pelajaran fisika
11.
Dion sering mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
12.
Dion sering mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika tepat waktu.
13.
Mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika tepat waktu akan melatih kedisiplinan siswa
14.
Dion menyukai guru yang mengajar mata pelajaran fisika dengan cara mengaitkan materi dengan game dalam kehidupan sehari-hari
15.
Dion terbiasa berdiskusi dengan teman satu kelas ketika menemui materi yang tidak saya pahami pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
16.
Dion terbiasa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru secara berkelompok
17.
Dion lebih bisa memahami materi mata pelajaran fisika apabila didemonstrasikan
18.
Perpindahankalormerupakan salah satu materi dalam mata pelajaran fisika yang mempunyai banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
88
Lampiran 3 ANGKET TANGGAPAN SISWA Isilah angket dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada kolom respon yang tersedia. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap nilai pelajaran. No
PERTANYAAN
RESPON STS
1.
Saya tertarik mengikuti pelajaran fisika materi perpindahan kalor dengan model pembelajaran kooperatif berbantu game
2.
Saya merasa senang mengikuti pelajaran fisika materi pepindahan kalor dengan model pembelajaran kooperatif berbantu game
3.
Saya lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif berbantiu game
4.
Saya dapat meningkatkan kemampuan saya untuk mengingat suatu konsep pelajaran
5.
Saya lebih mudah menyelesaikan soal perpindahan kalor
6.
Saya bersemangat saat melalukan permainan atau game dengan materi perpindahan kalor
7.
Saya tidak segan bertanya kepada guru jika ada pelajaran yang tidak jelas
8.
Saya lebih mudah memahami materi setelah melakukan permainan atau game sesuai dengan materi
9.
Saya bersemangat mengerjakan soal latihan dikelas dan dirumah yang diberikan oleh guru
10.
Saya termotivasi untuk lebih giat belajar karena mengikuti pelajaran dengan menggunakan model
TS
S
SS
89
kooperatif berbantu game Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Saya Tidak Setuju
Kriteria presentase skor: Sangat Baik(SB)
:
Baik (B)
:
Cukup (C)
:
Kurang (K)
:
Sangat Kurang (SK) :
Lampiran 4
KISI-KISI UJI PEMAHAMAN POKOK BAHASAN PERPINDAH KALOR A. STANDAR KOMPETENSI 4.Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi B. KOMPETENSI DASAR 4.2 Sub
Menganalisis Cara Perpindahan Kalor Indikator
Aspek
poko
pemaha
k
man
baha
konsep
No soal
Soal
Pembahasan
Skor
san Perp
Menganalisis perpindahan
inda
kalor
han
konduksi
kalo r
cara
2
Perpindahan
kalor
secara Jawabannya:
konduksi terjadi.....
d.
Hanya
dalam zat padat
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
Perpindahan kalor secara
b. Hanya dalam gas
konduksi
c. Hanya dalam zat cair
perpindahan
adalah kalor
yang
90
secar
dengan
P1
a
d. Hanya dalam zat padat
kond
tidak disertai perpindahan
e. Hanya pada zat cair zat penghantar,berdasarkan
uksi
dan gas
Menyelidiki faktor-faktor P4 yang
5
mempengaruhi
daya hantar
Jumlah kalor yang dipancarkan Jawabannnya : b. Luas oleh sebuah benda yang suhunya permukaan benda
perpindahan kalor dengan
lebih besar dari 0 K berbanding Karena persamaan
cara konduksi
lurus dengan.....
matematisnya :
a. Massa benda itu b. Luas permukaan benda c. Suhu sekelilingnya d. Pangkat
dua
dari
suhunya P3
6.
Baik buruknya suatu benda sebagai penghantar emisi panas
Jawabannya : c. Koefisien konduksi termal
ditentukan oleh faktor..... a. Luas permukaan benda b. Panjang benda konduksi
91
c. Koefisien
termal d. Suhu benda e. Panjang benda P3
34
Laju perpindahan kalor secara Jawabannya : b. Massa jenis konduksi bergantung kepadahal- bahan hal berikut, kecuali... a. Panjang
atau
tebal
bahan b. Massa jenis bahan c. Konduktivitas termal d. Beda suhu e. Luas penampang
P4
35
Besar
kalor
dipindahkan penghantar
yang
dapat Jawabannya : c. Panjang
melalui per
satuan
suatu atau ketebalan waktu
berbanding terbalik dengan... a. Selisih suhu 92
b. Konduktivitas termal
c. Panjang atau ketebalan d. Luas permukaan e. Massa jenis
Menyelidiki
hubungan P5
12
Kalor yang mengalir persatuan Jawabannya : e. Massa jenis
anatara perambatan kalor
waktu melalui suatu konduktor konduktor
tiap
tidak tergantung pada.....
satuan
koefisien
waktu, konduksi
termal,perbedaan suhu,luas penampang dan panjang
a. Luas
Karena laju konduksi kalor
penampang melalui sebuahbdinding
konduktor b. Selisih
suhu
bergantung pada empat kedua besaran:
ujung konduktor
1. Beda suhu
c. Panjang konduktor
2. Ketebatan
d. Jenis konduktor
dinding(d) /panjang
e. Massa jenis konduktor
potongan 3. Luas permukaan (A) 93
4. Konduktivitas
thermal (k) Sebanding dengan selang waktu lamanyakalor P5
14
Energi yang dipindahkan secara Jawabannya : b. Q d A-1 konduksi sepanjang batang logam yang
luas
penampangnya
A
dengan laju tetap adalah Q. Selisih suhu antara kedua titik yang berjarak d dan terletak di sepanjang sumbu batang tersebut sebanding dengan... a. Q d A b. Q d A-1 c. Q d-1A d. Q d-1A-1 e. Q-1d-1A-1 P5
15
Dimensi
konduktivitas termal Jawabannya : c. MLT-3ϴ-1
suatu benda adalah... 94
a. ML-2T-2ϴ-1
b. MLT-2ϴ-1 c. MLT-3ϴ-1 d. MLT-4ϴ-1 e. ML-1T-2ϴ-1 P5
18
Kalor yang mengalir tiap satuan Jawabannya : b. Berbanding waktu yang melalui konduktor terbalik adalah...
dengan
panjang
konduktor
a. Berbanding
lurus
panjang konduktor b. Berbanding
terbalik
dengan
panjang
konduktor c. Berbanding dengan
terbalik penampang
konduktor d. Berbanding dengan
terbalik suku
konduktor lurus
95
e. Berbanding
dengan
emisivitas
konduktor P5
22
Penyolderan
komponen Jawabannya : b. Konduksi
elektronika menggunakan timah merupakan
salah
satu
contoh
perpindahan kalor secara... a. Konveksi b. Konduksi c. Radiasi d. Kapiler e. Magnetik
Mengaplikasikan
konsep P2
8
Alat memasak yang terbuat dari Jawabannya : e. Konduksi
perpindahan kalor dengan
logam dan selalu kena panas, Logam disebut juga sebagai
cara
pada
bagian pegangannya selalu terbuat konduktor , (benda yang
yang
dari kayu atau plastik. Contoh ini baik untuk menghantarkan
konduksi
peristiwa relevan penyelesaian
dalam masalah
merupakan aplikasi dari konsep....
panasdisebut isolator),jadi
a. Radiasi
peristiwatersebutmerupakan
b. Isolator
contoh dari perpindahan
96
sehari-hari
alam
c. Konveksi
kalor secara konduksi
d. Absorbsi e. Konduksi P6
19
Pada malam hari mata pisau yang Jawabannya : d. Logam terbuat dari logam terasa lebih memiliki permukaan yang dingin
dari
pada
gagang lebih mengkilap dari pada
kayunya.hal ini disebabkan...
kayu
a. Logam berada pada suhu lebih rendah dari pada kayu b. Logam
merupakan
penghantar kalor yang lebih
baik
daripada
kayu c. Logam
mempunyai
kalor jenis yang kecil daripada kayu d. Logam
memiliki 97
permukaan yang lebih
mengkilap dari pada kayu e. Molekullogam bergetar
lebih
daripada
kuat
molekul
kayu. P7
25
Batang baja dan kuningan luas Jawabannya : d. 1500C penampangnya dan panjangnya sama,salah
satu
ujungnya
dihubungkan. Suhu batang baja yang
bebas
2000C,Sedangkan
suhu ujung batang kuningan yang 1000C.
bebas
Jika
koefisien
konduksi kalor baja dan kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24 kal/sec. Maka suhu pada titik sambung kedua batang tersebut adalah... 98
a. 2250C
b. 2000C c. 1750C d. 1500C e. 1250C P7
26
Dua batang logam (P dan Q) Jawabannya : a. 200C dengan ukuran yang sama tapi terbuat dari bahan yang berbeda. Ujung-ujungnya
diletakkan
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian ujung lain masingmasing diberi suhu 00C dan 1000C. Konduktivitas termal logam P empat
kali
lebih
besar
dari
konduktivitas termal logam Q. Suhu
pada
persambungan
adalah... a. 200C b. 250C 99
c. 500C
d. 750C e. 800C P7
27
Sebatang
alumunium
dengan Jawabannya : a. 0,1 kal
koefisien
konduksi
memiliki
luas
penampang
ujungnya
1cm2
ujung-ujung
termal
batang itu bersuhu 00C dan 200C besar kalor yang akan merambat tiap detiknya adalah... a. 0,1 kal b. 0,2kal c. 0,3 kal d. 3 kal e. 30 kal Menganalisis perpindahan P1
inda
kalor
han
konveksi
dengan
cara
3
Perpindahan
kalor
secara Jawabannya : e. Hanya pada
konveksi terjadi..... a. Dalam zat padat, cair,
zat cair dan gas 100
Perp
kalo
dan gas
r
b. Hanya dalam gas
secar
c. Hanya dalam zat cair
a
d. Hanya dalam zat padat
konv
e. Hanya pada zat cair kamar
eksi
Jawabannya : e. Ventilasi
dan gas P3
10
Berikut
ini
merupakan
yang
bukan
penerapan
radiasi
kalor adalah..... a. Termos es b. Efek rumah kaca c. Alat pemanggang roti
P1
16
d. Pendingin kamar
Jawabannya : d.
e. Ventilasi kamar
pada padat dan cair
Hanya
Konveksi terjadi pada zat ... a. Hanya pada zat padat b. Hanya pada zat cair 101
c. Hanya pada gas
d. Hanya pada padat dan cair e. Hanya pada cair dan gas
Menyelidiki faktor-faktor yang
mempengaruhi
perpindahan kalor dengan cara konveksi Menyelidiki perambatan
hubungan P7 kalor
satuan waktu,
28
Sebuah jendela kaca dalam ruang Jawabannya : d. 3750 Js-1
tiap
yang berpengatur suhu(berAC)
koefisien
tebalnya 3,2 mm luasnya 3 m2 dan
konveksi, luas penampang.
suhu
padakaca
bagian
dalam
adalah 250C, sedangkan suhu pada kaca bagian luar adalah 300C. Bila diketahui konduktivitas termal 0,8 W/m K,maka kalor yang mengalir 102
tiap detik adalah...
a. 1500 Js-1 b. 22500 Js-1 c. 3000 Js-1 d. 3750 Js-1 e. 4500 Js-1
Mengaplikasikan
konsep P2
1
Memasak daging dengan cara
perpindahan kalor dengan
diasapi
cara
perpindahan kalor secara.....
konveksi
peristiwa relevan penyelesaian
alam
pada yang
merupakan
penerapan
a. Kapiler
dalam
b. Konveksi
masalah
c. Radiasi
sehari-hari
d. Konduksi e. Radiasi termal
P6
20
Terjadinya angin laut, pancaran sinar
matahari,
dan
proses
memasak air menggunakan ketel api
berturut-turut Jawabannya : b. Konveksi
103
diatas
merupakan proses perpindahan Memasak daging dengan kalor secara... a. Konduksi,
cara diasapi merupakan konveksi, perpindahan kalor secara
radiasi
konveksi,karena
b. Konveksi,
radiasi, perpindahan kalor melalui
konduksi c. Radiasi,
suatu medium dengan konveksi, disertai perpindahan zat
radiasi
perantaranya.
d. Konduksi,radiasi, konduksi
Jawabannya : b. Konveksi, radiasi, konduksi
e. Radiasi,konduksi,konv eksi P2
23
Memasak daging dengan cara diasapi
merupakan
penerapan
perpindahan kalor secara... a. Konveksi b. Kapiler c. Konduksi 104
d. Magnetik
e. Radiasi
Perp
Menganalisis perpindahan P1
inda
kalor dengan cara radiasi
4
Perpindahan kalor secara radiasi Jawabannya : b. Hanya terjadi...
han
Jawabannya : a. konveksi
dalam gas
a. Dalam zat padat, cair,
kalo
dan gas
r
b. Hanya dalam gas
secar
c. Hanya dalam zat cair
a
d. Hanya dalam zat padat
radia
e. Hanya pada zat cair
si
dan gas P1
7
Perpindahan energi oleh pancaran Jawabannya : b. Radiasi matahari dinamakan..... a. Konduksi b. Radiasi c. Isolasi d. Konveksi e. Tidak langsung 105
P2
21
Bola lampu listrik yang berisi Jawabannya : c. Radiasi kawat pijar dijaga dalam keadaan vakum. Panas yang menyebar ketika
lampu
dinyalakan
menunjukkan adanya perpindahan kalor secara... a. Konveksi b. Konduksi c. Radiasi d. Kapiler e. Magnetik
Menyelidiki faktor-faktor P5 yang
mempengaruhi
17
Energi yang dipancarkan suatu Jawabannya :a. Temperatur benda banyak tergantung pada ...
perpindahan kalor dengan
a. Temperatur benda
cara radiasi
b. Bahan (jenis benda)
benda
c. Luas permukaan benda d. Sifat benda permukaan
106
e. Bentuk
benda
Menyelidiki
hubungan P5
13
Energi yang dipancarkan oleh Jawabannya : d. AT4t
antara perambatan kalor
sebuah benda hitam sempurna
tiap satuan waktu, kostanta
dengan luas permukaan A pada
stefan-boltzman
suhu T dalam waktu t sebanding
,emisivitas , suhu dan luas
dengan.....
penampang
a. A2T2t b. A2T3t c. ATt4 d. AT4t e. AT2t2
107
Mengaplikasikan
konsep P3
9
perpindahan kalor dengan cara
konveksi
peristiwa relevan penyelesaian
alam
Sistem pemanasan suatu ruangan lebih Jawabannya : b. mengandalkan pada pemanasan secara.....
Radiasi
pada
a. Langsung
Karena radiasi
yang
b. Radiasi
adalahperpindaha
dalam
c. Konduksi
n energi kalor
masalah
d. Konveksi
dalam bentuk
e. Emisi
gelombang
sehari-hari
elektro magnet, yang dapat merambat tanpa medium perantara.
P3
11
Berikut ini merupakan penerapan konveksi Jawabannya : d. dalam kehidupan sehari-hari, kecuali.....
Efek rumah kaca
a. Pendingin rumah b. Cerobong asap 108
c. Katub udara kompor
d. Efek rumah kaca e. Angin darat P3
24
Jika kita berada didekat api unggun maka Jawabannya : d. kalor akan merambat dari api unggun ke Radiasi tubuh kita melalui proses... a. Radiasi dan konveksi b. Radiasi dan konduksi c. Konduksi dan konveksi d. Radiasi e. Konveksi
P7
29
Perbandingan laju kalor yang dipanaskan Jawabannya : e. oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K dan 16:1 2000 K adalah... a. 1:1 b. 2:1 c. 4:1 d. 8:1 e. 16:1
30
Suatu
benda
hitam
pada
suhu
270C Jawabannya : e.
109
P7
memancarkan energi R J/s. Benda hitam 16R tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi 3270C. Energi yang dipancarkan menjadi... a. 2R b. 4R c. 6R d. 12R e. 16R P7
31
Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K Jawabannya : d. dengan emisivitas 0,3 lampu itu mempunyai 0,9 daya 60 watt,makaluasfilamennya adalah.... cm2 a. 18 b. 1,8 c. 9 d. 0,9 e. 1,6
P7
32
Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5) Jawabannya : d. 110
dan 𝛔= 6 x 10-8 watt/m2K4 adalah 1000K. 20 cm2
Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas permukaan filamen.... a. 5 cm2 b. 10 cm2 c. 15 cm2 d. 20 cm2 e. 25 cm2 P7
33
Perbandingan
jumlah
energi
yang Jawabannya : d.
dipancarkan dalam bentuk radiasi tiap detik 16:1 oleh bendahitam pada temperatur327 0C dan 270C adalah... a. 2:1 b. 4:1 c. 8:1 d. 16:1 e. 32:1
111
Keterangan : P1
= Menafsirkan
P4
= Merangkum
P2
= Mencontohkan
P5
= Menyimpulkan
P3
= Mengklasifikasikan
P6
= Membandingkan
P7
= Menjelaskan
112
113
Lampiran 5 SOAL FISIKA UJI COBA PENELITIAN PEMAHAMAN KONSEP Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas
: XI SMA
Waktu
: 90 menit
Petunjuk :
Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda ( ) !
Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah!
Selamat mengerjakan!
1. Memasak daging dengan cara diasapi merupakan penerapan perpindahan kalor secara..... a. Kapiler
e. Hanya pada zat cair dan gas 3. Perpindahan
kalor
secara
konveksi terjadi.....
b. Konveksi
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
c. Radiasi
b. Hanya dalam gas
d. Konduksi
c. Hanya dalam zat cair
e. Radiasi termal
d. Hanya dalam zat padat
2. Perpindahan
kalor
secara
konduksi terjadi..... a. Dalam zat padat, cair, dan gas
e. Hanya pada zat cair dan gas 4. Perpindahan
kalor
secara
radiasi terjadi... a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
d. Hanya dalam zat padat e. Hanya pada zat cair dan gas
114
5. Jumlah
kalor
dipancarkan
yang
oleh
sebuah
benda yang suhunya lebih
plastik. merupakan
aplikasi
ini dari
konsep....
besar dari 0 K berbanding
a. Radiasi
lurus dengan.....
b. Isolator
a. Massa benda itu
c. Konveksi
b. Luas permukaan benda
d. Absorbsi
c. Suhu sekelilingnya
e. Konduksi
d. Pangkat dua dari suhunya
9. Sistem
e. Suhunya
Contoh
pemanasan
suatu
ruangan lebih mengandalkan
6. Baik buruknya suatu benda sebagai
penghantar
emisi
panas
ditentukan
oleh
faktor.....
pada pemanasan secara..... a. Langsung b. Radiasi c. Konduksi
a. Luas permukaan benda
d. Konveksi
b. Panjang benda
e. Emisi
c. Koefisien konduksi termal
10. Berikut
ini
yang
bukan
d. Suhu benda
merupakan penerapan radiasi
e. Panjang benda
kalor adalah.....
7. Perpindahan pancaran
energi
oleh
matahari
dinamakan.....
a. Termos es b. Efek rumah kaca c. Alat pemanggang roti
a. Konduksi
d. Pendingin kamar
b. Radiasi
e. Ventilasi kamar
c. Isolasi
11. Berikut
ini
merupakan
d. Konveksi
penerapan konveksi dalam
e. Tidak langsung
kehidupan
8. Alat memasak yang terbuat
kecuali.....
sehari-hari,
dari logam dan selalu kena
a. Pendingin rumah
panas, bagian pegangannya
b. Cerobong asap
selalu terbuat dari kayu atau
c. Katub udara kompor
115
d. Efek rumah kaca
sepanjang
e. Angin darat
tersebut sebanding dengan...
12. Kalor
yang
mengalir
a. Q d A
waktu
melalui
b. Q d A-1
konduktor
tidak
c. Q d-1A
persatuan suatu
sumbu
d. Q d-1A-1
tergantung pada..... a. Luas penampang konduktor
e. Q-1d-1A-1
b. Selisih suhu kedua ujung
15. Dimensi
konduktor
konduktivitas
termal suatu benda adalah...
c. Panjang konduktor
a. ML-2T-2ϴ-1
d. Jenis konduktor
b. MLT-2ϴ-1
e. Massa jenis konduktor
c. MLT-3ϴ-1
13. Energi yang dipancarkan oleh
d. MLT-4ϴ-1
sebuah
batang
benda
hitam
sempurna
dengan
luas
permukaan
A pada suhu T
e. ML-1T-2ϴ-1 16. Konveksi terjadi pada zat ... a. Hanya pada zat padat
dalam waktu t sebanding
b. Hanya pada zat cair
dengan.....
c. Hanya pada gas
2 2
a. A T t
d. Hanya pada padat dan cair
b. A2T3t
e. Hanya pada cair dan gas
c. ATt4
17. Energi
yang
dipancarkan
d. AT4t
suatu
e. AT2t2
tergantung pada ...
14. Energi
yang
dipindahkan
benda
banyak
a. Temperatur benda
secara konduksi sepanjang
b. Bahan (jenis benda)
batang
c. Luas permukaan benda
logam
yang
luas
penampangnya A dengan laju
d. Sifat benda
tetap adalah Q. Selisih suhu
e. Bentuk permukaan benda
antara
yang
18. Kalor yang mengalir tiap
d dan terletak di
satuan waktu yang melalui
berjarak
kedua
titik
konduktor adalah...
116
a. Berbanding
lurus
panjang
konduktor
berturut-turut
b. Berbanding terbalik dengan panjang konduktor
penampang konduktor
suku konduktor dengan
emisivitas konduktor
a. Konduksi, konveksi, radiasi
c. Radiasi, konveksi, radiasi
dari
e. Radiasi,konduksi,konveksi 21. Bola lampu listrik yang berisi
19. Pada malam hari mata pisau logam
kawat pijar dijaga dalam keadaan vakum. Panas yang
terasa lebih dingin dari pada
menyebar
gagang
dinyalakan
kayunya.hal
ini
disebabkan...
adanya
a. Logam berada pada suhu lebih rendah dari pada kayu b. Logam
merupakan
d. Kapiler
jenis yang kecil daripada kayu
22. Penyolderan
pada kayu
secara...
kuat daripada molekul kayu. angin
b. Konduksi c. Radiasi
pancaran sinar matahari, dan
d. Kapiler
proses
e. Magnetik
air
menggunakan
perpindahan
a. Konveksi
laut,
memasak
komponen
timah merupakan salah satu contoh
e. Molekul logam bergetar lebih
kalor
e. Magnetik
yang lebih mengkilap dari
20. Terjadinya
perpindahan
elektronika
d. Logam memiliki permukaan
menunjukkan
b. Konduksi
baik daripada kayu kalor
lampu
a. Konveksi
c. Radiasi
mempunyai
ketika
secara...
penghantar kalor yang lebih
c. Logam
kalor
d. Konduksi,radiasi, konduksi
lurus
terbuat
perpindahan
b. Konveksi, radiasi, konduksi
d. Berbanding terbalik dengan
e. Berbanding
proses
merupakan
secara...
c. Berbanding terbalik dengan
yang
menggunakan ketel diatas api
kalor
117
23. Memasak daging dengan cara
a. 2250C
diasapi merupakan penerapan
b. 2000C
perpindahan kalor secara...
c. 1750C
a. Konveksi
d. 1500C
b. Kapiler
e. 1250C
c. Konduksi
26. Dua batang logam (P dan Q)
d. Magnetik
dengan ukuran yang sama
e. Radiasi
tapi terbuat dari bahan yang
24. Jika kita berada didekat api
berbeda.
Ujung-ujungnya
unggun maka kalor akan
diletakkan
menjadi
merambat dari api unggun ke
dengan lainnya. Kemudian
tubuh kita melalui proses...
ujung
lain
satu
masing-masing 0
a. Radiasi dan konveksi
diberi suhu 0 C dan 1000C.
b. Radiasi dan konduksi
Konduktivitas termal logam P
c. Konduksi dan konveksi
empat kali lebih besar dari
d. Radiasi
konduktivitas termal logam
e. Konveksi
Q. Suhu pada persambungan
25. Batang baja dan kuningan
adalah...
dan
a. 200C
panjangnya sama,salah satu
b. 250C
ujungnya dihubungkan. Suhu
c. 500C
batang
bebas
d. 750C
2000C,Sedangkan suhu ujung
e. 800C
batang kuningan yang bebas
27. Sebatang alumunium dengan
luas
penampangnya
baja
yang
0
100 C.
Jika
konduksi
kalor
kuningan
koefisien baja
koefisien
konduksi
memiliki
luas
termal
dan
masing-masing
penampang
0,12 dan 0,24 kal/sec. Maka
ujungnya 1cm2 ujung-ujung
suhu
sambung
batang itu bersuhu 00C dan
tersebut
200C besar kalor yang akan
pada
kedua adalah...
titik
batang
118
merambat
tiap
detiknya
adalah...
e. 16:1 30. Suatu benda hitam pada suhu
a. 0,1 kal
270C memancarkan energi R
b. 0,2kal
J/s. Benda hitam tersebut
c. 0,3 kal
dipanasi
d. 3 kal
menjadi 3270C. Energi yang
e. 30 kal
dipancarkan menjadi...
28. Sebuah jendela kaca dalam ruang
yang
berpengatur
suhu(berAC)
tebalnya
3,2
b. 4R c. 6R d. 12R
padakaca
e. 16R
bagian
dalam
adalah 25 C, sedangkan suhu
31. Sebuah
pada kaca bagian luar adalah
bersuhu
300C.
emisivitas
Bila
diketahui
suhunya
a. 2R
mm luasnya 3 m2 dan suhu 0
hingga
lampu
filamen
0
2500 K 0,3
dengan
lampu
konduktivitas termal 0,8 W/m
mempunyai
daya
K,maka kalor yang mengalir
watt,makaluasfilamennya
tiap detik adalah...
adalah.... cm2
itu 60
a. 1500 Js-1
a. 18
b. 22500 Js-1
b. 1,8
c. 3000 Js-1
c. 9
d. 3750 Js-1
d. 0,9
e. 4500 Js-1
e. 1,6
29. Perbandingan laju kalor yang
32. Suhu filamen sebuah lampu
dipanaskan
oleh
sebuah
pijar (e=0,5) dan 𝛔= 6 x 10-8
benda hitam bersuhu 4000K
watt/m2K4
dan 2000 K adalah...
Jika daya lampu itu
adalah
1000K. 60
a. 1:1
watt,maka luas permukaan
b. 2:1
filamen....
c. 4:1
a. 5 cm2
d. 8:1
b. 10 cm2
119
c. 15 cm2 d. 20 cm2 e. 25 cm2 33. Perbandingan jumlah energi yang
dipancarkan
dalam
bentuk radiasi tiap detik oleh benda hitam pada temperatur 327 0C dan 270C adalah... a. 2:1 b. 4:1 c. 8:1 d. 16:1 e. 32:1 34. Laju
perpindahan
kalor
secara konduksi bergantung kepada
hal-hal
berikut,
kecuali... a. Panjang atau tebal bahan b. Massa jenis bahan c. Konduktivitas termal d. Beda suhu e. Luas penampang 35. Besar
kalor
yang
dapat
dipindahkan melalui
suatu
penghantar per satuan waktu berbanding terbalik dengan... a. Selisih suhu b. Konduktivitas termal c. Panjang atau ketebalan d. Luas permukaan e. Massa jenis
120
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B D E B B C B E B E
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D E D B C E A B C B
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
C B A D D A A D E E
31 32 33 34 35
D D D B C
121
Lampiran 7 DAFTAR NAMA PESERTA TES UJI COBA
NO
Kode Responden
No
Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
AAJ ADF AK AP AN ANH AR CS DAP DP DS DW EA EBR EE EL FK FYA GFW GPB HP IRM IS ISP KI KM KNA LKS LN LPR LRM
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
LT LTQ MAA MDA MMP MZ NF NFF NFI NID NIJ NKS NM NMRF NS NTA RDW REA RH RIH RWL SF SFH SR SRR TA UK WI ZA ZAL ZRF
122
Lampiran 8 ANALISIS UJI COBA SOAL PEMAHAMAN KONSEP NO
Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
AAJ ADF AK AP AN ANH AR CS DAP DP DS DW EA EBR EE EL FK FYA GFW GPB HP IRM IS ISP KI KM KNA LKS LN LPR LRM LT LTQ MAA MDA MMP MZ NF NFF NFI NID NIJ NKS NM NMRF NS NTA RDW REA RH RIH RWL SF SFH SR SRR TA UK WI ZA ZAL ZRF TK Daya Beda Validitas q pq (∑X)^2/N S^2 K/K-1 S^2-∑pq r11 rtabel
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 32 0,516129032 sedang 0,968 sangat baik 0,986 valid 0,483870968 0,249739854 36000,58065 130,3777315 1,029411765 124,001821 0,97907006 reliabel 0,339
2 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 32 37 0,516129032 0,596774194 sedang sedang 0,968 0,806 sangat baik sangat baik 0,986 0,882 valid valid 0,483870968 0,403225806 0,249739854 0,240634755
0,95109663
4 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 51 0,82258 mudah 0,355 cukup 0,433 valid 0,17742 0,14594
No Soal 5 6 7 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 54 32 32 0,87097 0,983870968 0,516129032 mudah mudah sedang 0,258 0,968 0,968 cukup sangat baik sangat baik 0,412 0,986 0,986 valid valid valid 0,12903 0,016129032 0,483870968 0,11238 0,015868887 0,249739854
8 9 10 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 45 32 32 0,72581 0,516129032 0,516129032 mudah sedang sedang 0,548 0,968 0,097 baik sangat baik sangat baik 0,638 0,986 0,986 valid valid valid 0,27419 0,483870968 0,483870968 0,19901 0,249739854 0,249739854
123
11 12 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 59 37 0,95161 0,596774194 mudah sedang 0,806 0,323 jelek sangat baik 1,207 0,531 valid valid 0,04839 0,403225806 0,04605 0,240634755
no soal 13 14 15 16 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 52 32 37 61 0,83871 0,516129032 0,596774194 0,98387 mudah sedang sedang mudah 0,968 0,806 0,032 0,677 cukup sangat baik sangat baik jelek 0,699 0,534 0,531 2,019 valid valid valid valid 0,16129 0,483870968 0,403225806 0,01613 0,13528 0,249739854 0,240634755 0,01587
17 18 19 20 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 41 37 37 32 0,66129 0,596774194 0,596774194 0,516129032 sedang sedang sedang sedang 0,806 0,806 0,958 baik sangat baik sangat baik sangat baik 0,558 0,531 0,531 0,534 valid valid valid valid 0,33871 0,403225806 0,403225806 0,483870968 0,22399 0,240634755 0,240634755 0,249739854
124
21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 60 0,96774 mudah
22 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 37 0,59677 sedang
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 60 0,96774 mudah
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 61 0,98387 mudah
25 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 41 0,66129 sedang
no soal 26 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 45 0,72581 mudah
27 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 52 0,83871 mudah
28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 51 0,82258 mudah
29 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 45 0,72581 mudah
30 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 37 0,596774194 sedang
jelek sangat baikjelek jelek baik baik baik baik baik sangat baik 1,449 0,531 1,449 2,019 0,558 0,531 0,699 0,688 0,531 0,56 valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid 0,03226 0,40323 0,03226 0,01613 0,33871 0,27419 0,16129 0,17742 0,27419 0,403225806 0,03122 0,24063 0,03122 0,01587 0,22399 0,19901 0,13528 0,14594 0,19901 0,240634755
125
31 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 37 0,596774194 sedang sangat baik 0,528 valid 0,403225806 0,240634755
no soal 33 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 32 0,516129032 sedang
34 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 37 0,596774194 sedang
35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 54 0,87097 mudah
baik sangat baik 0,558 0,534 valid valid 0,33871 0,483870968 0,22399 0,249739854
sangat baik 0,528 valid 0,403225806 0,240634755
cukup 0,854 valid 0,12903 0,11238
32 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 41 0,66129 sedang
y
Y²
9 35 13 11 13 13 13 35 17 35 35 11 9 12 17 35 35 14 35 9 9 35 35 35 35 35 12 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 12 35 35 35 35 12 13 35 11 11 35 11 35 35 12 18 35 13 11 18 11 18 13 8 1494
81 1225 169 121 169 169 169 1225 289 1225 1225 121 81 144 289 1225 1225 196 1225 81 81 1225 1225 1225 1225 1225 144 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 144 1225 1225 1225 1225 144 169 1225 121 121 1225 121 1225 1225 144 324 1225 169 121 324 121 324 169 64 44084
6,37591
126
Lampiran 9 Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Pemahaman Konsep
∑ Rumus :
√
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N
= jumlah siswa
X
= skor item
Y
= skor total
∑
= jumlah perkalian X dan Y
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. NO
Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AAJ ADF AK AP AN ANH AR CS DAP DP DS DW EA EBR EE EL FK FYA GFW GPB
No Soal Skor total (Y) 1 9 0 35 1 13 0 11 0 13 0 13 0 13 0 35 1 17 0 35 1 35 1 11 0 9 0 12 0 17 0 35 1 35 1 14 0 35 1 9 0
X²
Y²
XY
0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
81 1225 169 121 169 169 169 1225 289 1225 1225 121 81 144 289 1225 1225 196 1225 81
0 35 0 0 0 0 0 35 0 35 35 0 0 0 0 35 35 0 35 0
127
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
HP IRM IS ISP KI KM KNA LKS LN LPR LRM LT LTQ MAA MDA MMP MZ NF NFF NFI NID NIJ NKS NM NMRF NS NTA RDW REA RH RIH RWL SF SFH SR SRR TA UK WI ZA ZAL ZRF jumlah
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 32
9 35 35 35 35 35 12 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 12 35 35 35 35 12 13 35 11 11 35 11 35 35 12 18 35 13 11 18 11 18 13 8 1494
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
81 1225 1225 1225 1225 1225 144 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 1225 144 1225 1225 1225 1225 144 169 1225 121 121 1225 121 1225 1225 144 324 1225 169 121 324 121 324 169 64 44084
0 35 35 35 35 35 0 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 0 35 35 35 35 0 0 35 0 0 35 0 35 35 0 0 35 0 0 0 0 0 0 0 1120
128
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh :
∑ √
√
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
129
Lampiran 10 Contoh Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Pemahaman Konsep Rumus :
[
[
Kriteria pengambilan keputusan : Apabila
, maka soal tersebut reliabel
1. Perhitungan varians total Rumus yang digunakan adalah : ∑
∑
Sehingga varians totalnya adalah :
= 130,37 2. Perhitungan varians butir Rumus yang digunakan adalah :
Varians butir ke- 1 adalah
= 0,249
]]
130
Dan seterusnya sampai varians butir ke -35 Dengan demikian jumlah varians butir ke-1 sampai ke-35 adalah : ∑ 3. Perhitungan koefisien reliabilitas [
][
]
= 0,979 Harga
pada taraf signifikansi 5 % adalah 0,339. Karena harga
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel.
131
Lampiran 11 Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Tes Pemahaman Kosep Rumus :
Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyak peserta yang menjawab betul butir soal yang bersangkutan = jumlah peserta yang mengikuti tes Kriteria Soal dengan P < 0,30 adalah soal tergolong sukar Soal dengan
adalah soal tergolong sedang
Soal dengan P > 0,70 adalah soal tergolong mudah Perhitungan Berikut ini adalah contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. NO
Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AAJ ADF AK AP AN ANH AR CS DAP DP
No Soal X 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
132
DS DW EA EBR EE EL FK FYA GFW GPB HP IRM IS ISP KI KM KNA LKS LN LPR LRM LT LTQ MAA MDA MMP MZ NF NFF NFI NID NIJ NKS NM NMRF NS NTA RDW REA RH RIH RWL SF SFH SR SRR TA UK WI ZA ZAL ZRF
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 B Js
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 32 62
= 0,5 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran sedang
133
Lampiran 12 Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba Rumus yang digunakan :
Keterangan : : banyaknya peserta kelas atas : banyaknya peserta kelas bawah : banyaknya kelas atas yang menjawab benar : banyaknya kelas bawah yang menjawab benar Daya pembeda soal
Kriteria Jelek (dibuang) Cukup Baik Sangat baik
Negatif
Sangat jelek (dibuang)
134
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Kelompok Atas ADF CS DP DS EL FK GFW IRM IS ISP KI KM LKS LN LPR LRM LT LTQ MAA MDA MMP MZ NF NFI NID NIJ NKS NS REA RIH RWL jumlah
No Soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
No
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Kelompok Bawah
SR ZA UK SFH EE DAP FYA ZAL SRR NMRF AR AN ANH AK EBR KNA NFF NM SF WI TA RH NTA RDW DW AP GPB HP EA AAJ ZRF jumlah
No Soal 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Berikut ini perhitungan daya pembeda pada butir no 1. Mean kelompok atas = Mean kelompok bawah
( Antara nilai 0,70 sampai 1,00; jadi soal dikatakan sangat baik ) Untuk butir soal yang lain cara perhitungannya analog dengan cara diatas.
Lampiran 13 DAFTAR PESERTA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Kelas Eksperimen No Aris 33 34 Barik Kharisma Nurbani 35 Bunga Septiana Sari 36 Deva Eka Raharja Dian Fatmawati 37 38 Dianingrum Dwi Putri Damayanti 39 Erma Utafia 40 Fahrur Ahmadi 41 Fina Andriyani 42 Indra Okta Saputra 43 Jodi Nugroho Setiawan 44 Manggar Rizka Novitri 45 Meida Nur Afifah 46 Miftah Karunia Jawi 47 Mlati Fashla Muhammad Budi Wibowo 48 49 Nadira Nurul 'Izzah Novi Anggita Enggarsari 50 51 Nur Wachid Saputra Nurul Fandhilah 52 53 Nurul Hanifah 54 Nurunnisa Paquita Panji Nur Rozaki 55 56 Rian Boro Supriadi 57 Rizki Widiardi 58 Rizqy Fadlur Rohman 59 Rr. Noviana Gusti Poetri 60 Ruli Andriyanto 61 Trisnia Nungki Khotimah 62 Wilda Nusva Lilasari 63 Yulia Fitriani Humam Adzani Nama
Nama Aan Galih Prananto Ajeng Mega Anggreany Alim Jati Kusuma Clara Widya W. Dewi Sekar Sari DharA Mega Carissa Henrita Dian Yulia Wulandari Dionisius Nico Wahyu Dita Wulan Sari Donadus Hildovan Shutmulder C. Een Eka Andriyani Hasanah Engga Adi Nugroho Firdha Khoirun N. Fitri Novitasai Fitriyati Helmi Riza Wijaya Indah Tri A. Jihan Haris Najunda Marcellinus Unggul Fridayanto Marya Elvira Diana Megananda Fajar Annisa Nadza Ivan Drian Nila Uswatun Khasanah Riky Prastyo Satrio Adi Pangestu Shania Arum Destyarini Viona Ika Safira Wahyu Rizki N.C Yorika S. Zulfa Susanti
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Kelas Kontrol Nama No 32 Andini Kusumawati 33 Anis Safitri 34 Aulia Virly Ekananda Hastriana 35 Az-zahra Muna Nabilla 36 Cintya Herliana Ega Kinanti 37 38 Gladis Fiolita Yunia 39 Hasna Nafisah 40 Hendy Pradipta Kurniawan 41 Himawan Muria Siwi 42 Khikmatul Khaulia 43 Kintan Aulia Viralgi Kresna Ari Yudha 44 45 Lami Sari 46 Lutfi Muzzammil Faqih 47 Mega Silvia 48 Muchammad Nashiruddin A. 49 Muhamad Nur Dawam Abadi 50 Muhammad Arva Priambodo 51 Nailul Barokah 52 Puji Hastuti 53 Putri Mutiara Nabela 54 Rahmat Khasbi Assidiqi 55 Rina Narisa Zuliani 56 Rizky Alexander Reynald 57 Roro Dea Widiya Kharisma 58 Rosikhin Najib 59 Salma Firdayanti Sekar Hermi P. 60 61 Vischa Anggraeni 62 Yusef Erix Estrada 63
Nama Ainur Rika Rahmadhani Akmaludin Malik Hilalan Anesia Desi Rahmawati Ari Setyoningsih Arif Dwi Saputra Ary Madita Damayanti Ayu Margiyani Bagas Edward Yudanto Chindy Titanica Chomar Nur Machmut Desy Duwi Ambarwati Devi Saptaningrum Devita Inanda Hernawan Dina Parwati Elian Afurkhan Enanda Mofi Farid Muhammad Hanatyo Farid Pramanas Galih Prasetyo Happy Kharisma Nurulizza Hari Murdiyanto Herninda P. Iik Marginingsih Ilham Rakyan Mahardika Lely Dayanti Luki Rachdatul Asfiyah Mei Lifkiana Mohammad Aryawansyah Aziz Muhammad Abdul Aziz Nor Cholifah Nurul Azizah Ricky Ardiansyah
135
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Lampiran 14 SILABUS KELAS EKSPERIMEN Standard kompetensi 4
: menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Perpindahan Kalor
Kegiatan Pembelajaran
Konduksi Konveksi Radiasi
Mengamati demonstrasi perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi melalui game Menganalisis konduksi, konveksi, dan radiasi kalor serta penerapannya dalam pemecahan masalah melalui diskusi kelas yaitu dengan menggunakan game ular tangga,playing card, dan tekateki silang
Indikator
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
Penilaian Penugasan, tes tertulis
Alokasi Waktu 4 jam
Sumber/ Bahan/Alat Sumber: Buku paket Bahan: lembar diskusi, bahan presentasi, kartu soal Alat: game (game memasak gulung california,cooking akademi ular tangga,kartu soal,tekateki silang
136
SILABUS KELAS KONTROL Standard kompetensi 4
: menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Perpindahan Kalor
Kegiatan Pembelajaran
Konduksi Konveksi Radiasi
Mengamati demonstrasi perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi Menganalisis konduksi, konveksi, dan radiasi kalor serta penerapannya dalam pemecahan masalah melalui diskusi kelas
Indikator
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
Penilaian Penugasan, tes tertulis
Alokasi Waktu 4 jam
Sumber/ Bahan/Alat Sumber: Buku paket Bahan: lembar diskusi, bahan presentasi Alat: pemanas, bejana, zat cair, manik-manik berwarna, media presentasi
137
138
Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran
: Perpindahan Kalor secara konduksi dan konveksi
Alokasi waktu
: 2x 45menit
Pertemuan
:1
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi B. Kompetensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor C. Indikator 1.
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi
2.
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi.
3.
Menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien konduksi termal,perbedaan suhu,luas penampang dan panjang
4.
Menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien konveksi, luas penampang.
139
5.
Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara konduksi dan konveksi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi
2.
Siswa
dapat
menyelidiki
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. 3.
Siswa dapat menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap satuan
waktu,
koefisien
konduksi
termal,perbedaan
suhu,luas
penampang dan panjang 4.
Siswa dapat menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien konveksi, luas penampang.
5.
Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran Pada penjelasan sebelumnya telah dibahas bahwa kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu. Kalor berpindah dari benda atau sistem bersuhu rendah. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut. 1. Konduksi Perpindahan secarakonduksi
(hantaran)
kalor adalah
perpindahan kalor melalui zat perantara dimana partikel-partikel zat perantara
Gambar 1.1
Perpindahan kalor secara konduksi
140
tersebuttidak berpindah. Perhatikan gambar 1.1 berikut. Dari gambar 1.1 tersebut jika ujung batang logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung logam yang kita pegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut membuktikan adanya perpindahan kalor dari ujung batang logam yang dipanaskan ke ujung batang yang kita pegang. Ada zat yang daya hantarnya baik, ada pula zat yang daya hantar panasnya buruk. Berdasarkan daya hantar panasnya maka zat dikelompokkan menjadi dua yaitu konduktor dan isolator. c) Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan baik), antara lain: tembaga, alumunium, besi, dan baja. d) Isolator ( zat yang kurang baik menghantar panas), antara lain: kaca, karet, kayu, dan plastik. . Dari percobaan ditemukan bahwa kalor yang mengalir. Sebanding dengan selisih suhu
antara kedua ujung
potongan zat yang ditinjau Sebanding dengan luas penampang potongan (A) Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan (L) Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir. Atas dasar itu, secara matematik banyak kalor H yang mengalir dari ujung bersuhu
ke ujung bersuhu
dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Keterangan: H
= Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
141
K
= Koefisien konduksi termal (Kal/
)
= Perbedaan suhu (oC) A
= Luas penampang (m2)
L
= Panjang (m)
2. Konveksi Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas. c. Konveksi dalam zat cair Bila air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang. Karena massa jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringgan dan naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau sirkulasi air tersebut dinamakan aruskonveksi.
Gambar 1.3 Konveksi kalor di dalam air
142
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar dibawah. Jika lilin dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara dingin akan turun. Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan pembuatan cerobong asap pada tangki pabrik.
Gambar 1.6 peristiwa konveksi Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan : H
: Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
h
: Koefisien konveksi (Kal/m detoC)
A
: Luas penampang (m2)
F. Model Pembelajaran Model
: Model pembelajaran kooperatif
G. Media Pembelajaran Media pembelajaran
: Game( game memasak gulung california, cooking
akademi, Teka-teki silang
143
H. Kegiatan Pembelajaran Jenis
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Waktu
kegiatan Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan Menjawab salam mengucapkan
salam
menanyakan
5 menit
dan
peserta
didik
yang tidakmasuk Menanyakan kesiapan peserta Siap didik
untuk
belajar
dan
memotivasi peserta didik Memotivasi
dan
mendengarkan penjelasan guru
peserta
didikdisini
adalah
dengan
menampilkan beberapa game yangberhubungan materi,dari
dengan
beberapa
game
diharapkan dapat memotivasi siswadan meningkatkan minat Mendengarkan
belajarnya Menjelaskan pembelajaran
tujuan
memperhatikan
dapat
penjelasan guru
yang
dan
dicapai Inti
Menjawab pertanyaan 10 menit
Eksplorasi Apa yang terjadi jika sebuah sendok
dimasukkan
kedalam
gelas yang berisi teh panas? Mengapa demikian Apa
yang
terjadi
jika
dipanaskan hingga mendidih? Mengapa demikian?
air
dan
menyusun
hipotesis sementara
144
Mendengarkan
Elaborasi Mengkondisikan
dan
mengelompokkan siswa Siswa
dibagi
sesuai
kelompok 6 Siswa
menjadi
kelompok,setiap
duduk
dan 60 menit
kelompok
membentuk
kelompok
terdiri 5 siwa Siswa
diajak
bermain Siswa
game,game disini adalah teka-
mengikuti
aturan mainnya
teki silang Membagikan lembar teka-teki silang pada setiap kelompok mengenai
perpindahan
kalor
secara konduksi dan konveksi Meminta
masing-masing
kelompok untuk menyelesaikan
Mempelajari teka-teki silang
dan
dan
mengerjakannya secara bersamaan Bersama
anggota
kelompoknya menyelesaikan
teka-teki silang
teka-
teki silang Membimbing
siswa
untuk
menyelesaikan lembar teka-teki
penjelasan guru Mempresentasikan
silang Meminta
Memperhatikan
perwakilan
kelompokterpilih
dari
hasil kegiatan
untuk
menyajikan hasil pekerjaannya Memberiikan
Konfirmasi Meminta
siswa
untuk
tanggapan
10 menit terhadap
menanggapi hasil darikelompok
hasil dari kelompok
lain
lain
Membantu
siswa
untuk
menyimpulkan hasil kegiatan Menyimpulkan kegiatan
hasil
145
penutup
Memberi motivasi pada siswa untuk belajar dirumah Menutup
pelajaran
Memberikan
salam 5 menit
kepada guru. dengan
mengucap salam
I. Sumber Pembelajaran 1. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 2. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama 3. Teka-teki silang J. Penilaian 1. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa 2. Bentuk instrumen pilihan ganda K. Daftar Pustaka Widodo,Tri.2009.Fisika
untuk
SMA/MA.Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama L. Alat Evaluasi
146
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran
: Perpindahan Kalor secara radiasi
Alokasi waktu
: 2x 45menit
Pertemuan
:2
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi B. Kompetensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor C. Indikator 6.
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
7.
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan cara radiasi.
8.
Menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang
9.
Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara radiasi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran 6.
Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara radiasi
7.
Siswa
dapat
menyelidiki
faktor-faktor
perpindahan kalor secara radiasi.
yang
mempengaruhi
147
8.
Siswa dapat menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang
9.
Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran Radiasi Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi. Akan tetapi panas matahari dapat kita rasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi lewat radiasi(pancaran). Jadi radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi ( pancaran ) kalor dinamakan termoskop. Dua buah lampu dihubungkan dengan pipa U berisi alkohol yang diberi warna.
Gambar 2.0 Radiasi
148
Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak. Bila pancaran kalor jatuh pada bola A, tekanan gas didalam bola A, bertambah besar dan permukaan alkohol di bawah B akan naik. Bila A dan B bersama-sama diberi pancaran kalor, permukaan alkohol dibawah A tetap turun dan permukaan alkohol di bawah B naik. Hal ini menu jukkan bahwa bola hitam menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu yang tidak dihitamkan.
Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap. Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan:
Keterangan W
: Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu ( watt/m2K)
e
: emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda.
𝛕
: konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10-8 watt m-2 K-4
T
: Suhu mutlak (K)
Catatan:
Untuk benda hitam e=1 Untuk benda bukan hitam 0<e<1
152
F. Model Pembelajaran Model
: Model pembelajaran kooperatif
G. Media Pembelajaran Media pembelajaran
: Game(game memasak gulung california, cooking
akademi,ular tangga dan playing card) H. Kegiatan Pembelajaran Jenis
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Waktu
kegiatan Pendahulu an
Membuka pelajaran dengan Menjawab salam
5 menit
mengucapkan salam dan menanyakan peserta didik yang tidakmasuk Menanyakan
kesiapan Siap
peserta didik untuk belajar
mendengarkan
dan
penjelasan guru
memotivasi
peserta
dan
didik Memotivasi
peserta
didikdisini adalah dengan menampilkan game
beberapa
yangberhubungan
dengan
materi,dari
beberapa game diharapkan dapat memotivasi siswadan Mendengarkan meningkatkan
minat
belajarnya Menjelaskan
dan memperhatikan
tujuan
penjelasan guru
pembelajaran yang dapat dicapai Inti
Eksplorasi Apa yang kalian rasakan jika
Menjawab pertanyaan
10 dan menit
153
duduk didekat api unggun?
menyusun
Mengapa demikian ? Mengapa
hipotesis
pakaian
yang
sementara
berwarna cerah lebih nyaman dikenakan saat cuaca panas daripada
pakaian
yang
berwarna gelap? Mendengarkan
Elaborasi Mengkondisikan
dan
mengelompokkan siswa Siswa
dibagi
menjadi
kelompok,setiap
6 Siswa
terdiri 5 siwa Siswa
dan duduk sesuai menit kelompok
kelompok
membentuk kelompok
diajak
bermain
game,game disini adalah ular Siswa tangga dan kartu soal Setiap perwakilan kelompok maju
bermain
ular tangga dan kartu soal
kedepan untuk
bermain ular tangga, melalui ular tangga mereka akan mendapat sebuah kartu soal, kartu soal dikerjakan dengan anggota
kelompoknya
Bersama dengan anggota kelompok menyelesaikan kartu soal
masing-masing Demikian seterusnya sampai semua siswa bermain ular tangga, pemain yang selesai lebih dulu dinyatakan sebagai pemenang
60
Siswa bergiliran maju
kedepan
untuk
bermain
ular tangga dan
154
kartu soal
Konfirmasi Membantu
siswa
untuk
menyimpulkan hasil kegiatan penutup
Memberi
motivasi
pada
Menyimpulk an
10
hasil menit
kegiatan Memberikan
siswa untuk belajar dirumah
salam
Menutup pelajaran dengan
guru.
5 menit
kepada
mengucap salam
I. Sumber Pembelajaran 4. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 5. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama 6. Ular tangga 7. Kartu soal J. Penilaian 3. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa 4. Bentuk instrumen pilihan ganda K. Daftar Pustaka Widodo,Tri.2009.Fisika
untuk
SMA/MA.Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama L. Alat Evaluasi
155
Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran
: Perpindahan Kalor secara konduksi dan konveksi
Alokasi waktu
: 2x 45menit
Pertemuan
:1
M. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi N. Kompetensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor O. Indikator 10. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi 11. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi. 12. Menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien konduksi termal,perbedaan suhu,luas penampang dan panjang 13. Menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien konveksi, luas penampang.
156
14. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara konduksi dan konveksi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari
P. Tujuan Pembelajaran 10. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi 11. Siswa
dapat
menyelidiki
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. 12. Siswa dapat menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap satuan
waktu,
koefisien
konduksi
termal,perbedaan
suhu,luas
penampang dan panjang 13. Siswa dapat menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien konveksi, luas penampang. 14. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi dalam kehidupan sehari-hari
Q. Materi Pembelajaran Pada penjelasan sebelumnya telah dibahas bahwa kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu. Kalor berpindah dari benda atau sistem bersuhu rendah. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut. 3. Konduksi Perpindahan
kalor
secarakonduksi
(hantaran) adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dimana partikel-partikel zat
Gambar 1.1
Perpindahan kalor secara konduksi
157
perantara tersebuttidak berpindah. Perhatikan gambar 1.1 berikut. Dari gambar 1.1 tersebut jika ujung batang logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung logam yang kita pegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut membuktikan adanya perpindahan kalor dari ujung batang logam yang dipanaskan ke ujung batang yang kita pegang. Ada zat yang daya hantarnya baik, ada pula zat yang daya hantar panasnya buruk. Berdasarkan daya hantar panasnya maka zat dikelompokkan menjadi dua yaitu konduktor dan isolator. e) Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan baik), antara lain: tembaga, alumunium, besi, dan baja. f) Isolator ( zat yang kurang baik menghantar panas), antara lain: kaca, karet, kayu, dan plastik. . Dari percobaan ditemukan bahwa kalor yang mengalir. Sebanding dengan selisih suhu
antara kedua ujung
potongan zat yang ditinjau Sebanding dengan luas penampang potongan (A) Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan (L) Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir. Atas dasar itu, secara matematik banyak kalor H yang mengalir dari ujung bersuhu
ke ujung bersuhu
dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Keterangan: H
= Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
158
K
= Koefisien konduksi termal (Kal/
)
= Perbedaan suhu (oC) A
= Luas penampang (m2)
L
= Panjang (m)
4. Konveksi Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas. d. Konveksi dalam zat cair Bila air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang. Karena massa jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringgan dan naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau sirkulasi air tersebut dinamakan aruskonveksi.
Gambar 1.3 Konveksi kalor di dalam air
159
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar dibawah. Jika lilin dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara dingin akan turun. Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan pembuatan cerobong asap pada tangki pabrik.
Gambar 1.6 peristiwa konveksi Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan : H
: Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
h
: Koefisien konveksi (Kal/m detoC)
A
: Luas penampang (m2)
R. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Model
: Model pembelajaran kooperatif
Metode
: Demonstrasi
160
S. Kegiatan Pembelajaran Jenis
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Waktu
kegiatan Pendahul uan
Membuka
pelajaran Menjawab salam
5 menit
dengan mengucapkan salam dan menanyakan peserta
didik
yang Siap dan mendengarkan
tidak masuk Menanyakan kesiapan peserta
penjelasan guru
untuk Mendengarkan
didik
belajar dan memotivasi
memperhatikan
peserta didik
penjelasan guru
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
yang
dan
dapat dicapai Inti
Menjawab pertanyaan 10
Eksplorasi Apa yang terjadi jika sebuah dimasukkan
sendok
dan
menyusun menit
hipotesis sementara
kedalam
gelas yang berisi teh panas? Mengapa demikian Apa yang terjadi jika air dipanaskan
hingga
mendidih? Mengapa demikian?
Elaborasi
Mendengarkan
dan 60
161
Mengkondisikan
dan
mengelompokkan siswa Siswa dibagi menjadi 6
duduk sesuai kelompok Siswa
menit
membentuk
kelompok
kelompok,setiap kelompok terdiri 5 siwa Guru
Siswa
mengamati
demonstrasi
mendemonstrasikan sesuai
dengan
materi
mengerjakannya secara
yang diajarkan Membagikan LDS pada setiap
kelompok
mengenai
perpindahan
kalor secara konduksi Meminta masing-masing kelompok
untuk
Bersama
anggota
kelompoknya menyelesaikan LDS
penjelasan guru Mempresentasikan hasil kegiatan
menyelesaikan LDS Membimbing
bersamaan
Memperhatikan
dan konveksi
untuk
Mempelajari LDS dan
siswa
menyelesaikan
LDS Meminta perwakilan dari kelompokterpilih menyajikan
untuk hasil
pekerjaannya Memberiikan
Konfirmasi Meminta
siswa
menanggapi
untuk hasil
darikelompok lain Membantu siswa untuk
tanggapan hasil lain
dari
10 terhadap menit kelompok
162
menyimpulkan
hasil Menyimpulkan
kegiatan
hasil
kegiatan penutup
Memberi motivasi pada siswa
untuk
belajar
Memberikan
salam 5 menit
kepada guru.
dirumah Menutup
pelajaran
dengan mengucap salam
T. Sumber Pembelajaran 8. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 9. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama 10. Teka-teki silang U. Penilaian 5. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa 6. Bentuk instrumen pilihan ganda V. Daftar Pustaka Widodo,Tri.2009.Fisika
untuk
SMA/MA.Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama W. Alat Evaluasi
163
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran
: Perpindahan Kalor secara radiasi
Alokasi waktu
: 2x 45menit
Pertemuan
:2
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi B. Kompetensi Dasar Menganalisis cara perpindahan kalor C. Indikator 1. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi 2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan cara radiasi. 3. Menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang 4. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalor dengan cara radiasi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara radiasi 2. Siswa dapat menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi.
164
3. Siswa dapat menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang 4. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Pembelajaran Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi. Akan tetapi panas matahari dapat kita rasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi lewat radiasi(pancaran). Jadi radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi ( pancaran ) kalor dinamakan termoskop. Dua buah lampu dihubungkan dengan pipa U berisi alkohol yang diberi warna.
Gambar 2.0 Radiasi Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak. Bila pancaran kalor jatuh pada bola A, tekanan gas didalam bola A, bertambah besar dan permukaan alkohol di bawah B akan naik. Bila A dan B bersama-sama diberi pancaran kalor, permukaan alkohol dibawah A tetap turun dan permukaan alkohol
165
di bawah B naik. Hal ini menu jukkan bahwa bola hitam menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu yang tidak dihitamkan.
Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap. Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan:
Keterangan W
: Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu ( watt/m2K)
e
: emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda.
𝛕
: konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10-8 watt m-2 K-4
T
: Suhu mutlak (K)
Catatan:
Untuk benda hitam e=1 Untuk benda bukan hitam 0<e<1
F. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Model
: Model pembelajaran kooperatif
Metode
: Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran Jenis
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Waktu
kegiatan Pendahulua n
Membuka dengan
pelajaran Menjawab salam mengucapkan
salam dan menanyakan peserta didik yang tidak Siap
masuk Menanyakan
kesiapan
mendengarkan
dan
5 menit
166
peserta
didik
untuk
penjelasan guru
belajar dan memotivasi Mendengarkan dan peserta didik
memperhatikan
Menjelaskan
tujuan
penjelasan guru
pembelajaran yang dapat dicapai Inti
Menjawab
Eksplorasi Apa
yang
terjadi
sebuah
jika
pertanyaan
sendok
menyusun
dimasukkan kedalam gelas
hipotesis
yang berisi teh panas?
sementara
10 dan menit
Mengapa demikian Apa yang terjadi jika air dipanaskan
hingga
mendidih? Mengapa demikian? Mendengarkan dan 60
Elaborasi Mengkondisikan
dan
mengelompokkan siswa
duduk
sesuai menit
kelompok
Siswa dibagi menjadi 6 Siswa membentuk kelompok,setiap
kelompok
kelompok terdiri 5 siwa Guru mendemonstrasikan Siswa mengamati sesuai dengan materi yang
demonstrasi
diajarkan Membagikan LDS pada setiap kelompok mengenai perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi
Mempelajari LDS dan mengerjakannya secara bersamaan Bersama
anggota
167
Meminta
masing-masing
kelompok
kelompoknya
untuk
menyelesaikan
menyelesaikan LDS
LDS Memperhatikan
Membimbing siswa untuk
penjelasan guru Mempresentasikan
menyelesaikan LDS
hasil kegiatan Meminta perwakilan dari kelompokterpilih menyajikan
untuk hasil
pekerjaannya Memberiikan
Konfirmasi Meminta
siswa
menanggapi
untuk
10
tanggapan terhadap menit
hasil
hasil
darikelompok lain
dari
kelompok lain
Membantu siswa untuk menyimpulkan
hasil Menyimpulkan
kegiatan
hasil kegiatan penutup
Memberi motivasi pada siswa
untuk
Memberikan salam 5 menit
belajar
kepada guru.
dirumah Menutup pelajaran dengan mengucap salam
H. Sumber Pembelajaran 11. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 12. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama
168
13. Teka-teki silang
I. Penilaian 7. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa 8. Bentuk instrumen pilihan ganda J. Daftar Pustaka Widodo,Tri.2009.Fisika
untuk
SMA/MA.Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama K. Alat Evaluasi
169
Lampiran 17
KISI-KISI UJI PEMAHAMAN POKOK BAHASAN PERPINDAH KALOR C. STANDAR KOMPETENSI 4.Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi D. KOMPETENSI DASAR 4.2 Sub
Menganalisis Cara Perpindahan Kalor Indikator
Aspek
poko
pemaha
k
man
baha
konsep
No soal
Soal
Pembahasan
Skor
san Perp
Menganalisis perpindahan
inda
kalor
han
konduksi
kalo r secar
dengan
cara
P1
2
Perpindahan
kalor
secara
konduksi Jawabannya:
terjadi..... a.
Dalam zat padat, cair, dan gas
d.
Hanya dalam zat padat
b. Hanya dalam gas c. Hanya dalam zat cair
Perpindahan kalor
d. Hanya dalam zat padat
secara
konduksi
170
a
e. Hanya pada zat cair dan gas
adalah
kond
perpindahan kalor
uksi
yang
tidak
disertai perpindahan
zat
penghantar,berdas arkan daya hantar Menyelidiki faktor-faktor P4 yang
5
mempengaruhi
Jumlah kalor yang dipancarkan oleh sebuah Jawabannnya : b. benda yang suhunya lebih besar dari 0 K Luas permukaan
perpindahan kalor dengan cara konduksi
berbanding lurus dengan.....
benda
a. Massa benda itu
Karena
b. Luas permukaan benda
persamaan
c. Suhu sekelilingnya
matematisnya :
d. Pangkat dua dari suhunya P3
6.
Baik buruknya suatu benda sebagai penghantar emisi panas ditentukan oleh faktor..... a. Luas permukaan benda b. Panjang benda
Jawabannya : c.
171
c. Koefisien konduksi termal
Koefisien
d. Suhu benda
konduksi termal
e. Panjang benda P3
29
Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung kepadahal-hal berikut, kecuali... a. Panjang atau tebal bahan b. Massa jenis bahan c. Konduktivitas termal d. Beda suhu e. Luas penampang
Jawabannya : b. Massa jenis bahan
P4
30
Besar kalor yang dapat dipindahkan melalui suatu
penghantar
per
satuan
berbanding terbalik dengan... a. Selisih suhu b. Konduktivitas termal c. Panjang atau ketebalan d. Luas permukaan e. Massa jenis
waktu
172
Jawabannya : c. Panjang atau ketebalan
Menyelidiki
hubungan P5
10
Kalor yang mengalir persatuan waktu Jawabannya : e.
anatara perambatan kalor
melalui suatu konduktor tidak tergantung Massa jenis
tiap
pada.....
satuan
koefisien
waktu, konduksi
konduktor
a. Luas penampang konduktor
Karena laju
termal,perbedaan
b. Selisih suhu kedua ujung konduktor
konduksi kalor
suhu,luas penampang dan
c. Panjang konduktor
melalui
panjang
d. Jenis konduktor
sebuahbdinding
e. Massa jenis konduktor
bergantung pada empat besaran: Beda suhu Ketebatan dinding(d) /panjang potongan
173
Luas permukaan (A) Konduktivitas thermal (k) Sebanding dengan selang waktu lamanyakalor P5
12
Energi yang dipindahkan secara konduksi Jawabannya : b. sepanjang
batang
logam
yang
luas Q d A-1
penampangnya A dengan laju tetap adalah Q. Selisih suhu antara kedua titik yang berjarak d dan terletak di sepanjang sumbu batang tersebut sebanding dengan... a. Q d A b. Q d A-1 c. Q d-1A d. Q d-1A-1
174
e. Q-1d-1A-1 P5
13
Dimensi konduktivitas termal suatu benda Jawabannya : c. MLT-3ϴ-1
adalah... a. ML-2T-2ϴ-1 b. MLT-2ϴ-1 c. MLT-3ϴ-1 d. MLT-4ϴ-1 e. ML-1T-2ϴ-1 P5
16
Kalor yang mengalir tiap satuan waktu yang Jawabannya : b. melalui konduktor adalah...
Berbanding
a. Berbanding lurus panjang konduktor
terbalik
b. Berbanding terbalik dengan panjang panjang konduktor c. Berbanding
konduktor terbalik
dengan
penampang konduktor d. Berbanding terbalik dengan suku konduktor e. Berbanding lurus dengan emisivitas konduktor
dengan
175
P5
18
Penyolderan
komponen
elektronika Jawabannya : b.
menggunakan timah merupakan salah satu Konduksi contoh perpindahan kalor secara... a. Konveksi b. Konduksi c. Radiasi d. Kapiler e. Magnetik
Mengaplikasikan
konsep P2
21
Alat memasak yang terbuat dari logam dan Jawabannya : e.
perpindahan kalor dengan
selalu kena panas, bagian pegangannya Konduksi
cara
pada
selalu terbuat dari kayu atau plastik. Contoh Logam disebut
yang
ini merupakan aplikasi dari konsep....
konduksi
peristiwa relevan penyelesaian sehari-hari
alam
juga sebagai
dalam
a. Radiasi
konduktor ,
masalah
b. Isolator
(benda yang baik
c. Konveksi
untuk
d. Absorbsi
menghantarkan
e. Konduksi
panasdisebut isolator),jadi
176
P7
peristiwatersebut merupakan contoh dari perpindahan kalor secara konduksi 22
Batang
baja
dan
kuningan
luas Jawabannya : d.
penampangnya dan panjangnya sama,salah 1500 satu ujungnya dihubungkan. Suhu batang baja yang bebas 2000C,Sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas 1000C. Jika koefisien konduksi kalor baja dan kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24 kal/sec. Maka suhu pada titik sambung kedua batang tersebut adalah... f. 2250C P7
g. 2000C h. 1750C i. 1500C j. 1250C
177
Dua batang logam (P dan Q) dengan ukuran Jawabannya : a. yang sama tapi terbuat dari bahan yang 200C berbeda.
Ujung-ujungnya
diletakkan
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian ujung lain masing-masing diberi suhu 00C dan 1000C. Konduktivitas termal logam P empat kali lebih besar dari konduktivitas termal logam Q. Suhu pada persambungan adalah... a. 200C b. 250C c. 500C d. 750C e. 800C P7
23
Sebatang
alumunium
dengan
koefisien Jawabannya : a.
konduksi termal memiliki luas penampang ujungnya 1cm2 ujung-ujung batang itu bersuhu 00C dan 200C besar kalor yang akan merambat tiap
0,1 kal
178
detiknya adalah... a. 0,1 kal b. 0,2kal c. 0,3 kal d. 3 kal e. 30 kal
Perp
Menganalisis perpindahan P1
inda
kalor
han
konveksi
dengan
3
cara
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi..... Jawabannya : e. a. Dalam zat padat, cair, dan gas
Hanya pada zat
b. Hanya dalam gas
cair dan gas
kalo
c. Hanya dalam zat cair
r
d. Hanya dalam zat padat
secar
e. Hanya pada zat cair dan gas
a konv eksi
P1
14
Konveksi terjadi pada zat ...
Jawabannya : d.
a. Hanya pada zat padat
Hanya pada padat
b. Hanya pada zat cair
dan cair
179
c. Hanya pada gas d. Hanya pada padat dan cair e. Hanya pada cair dan gas
180
Menyelidiki perambatan
hubungan P7 kalor
24
Sebuah jendela kaca dalam ruang yang Jawabannya : d. berpengatur suhu(berAC) tebalnya 3,2 mm 3750 Js-1
tiap
koefisien
luasnya 3 m2 dan suhu padakaca bagian
konveksi, luas penampang.
dalam adalah 250C, sedangkan suhu pada
satuan waktu,
kaca bagian luar adalah 300C. Bila diketahui konduktivitas termal 0,8 W/m K,maka kalor yang mengalir tiap detik adalah... a. 1500 Js-1 b. 22500 Js-1 c. 3000 Js-1 d. 3750 Js-1 e. 4500 Js-1
Mengaplikasikan
konsep P2
1
Memasak daging dengan
cara diasapi Jawabannya : b.
perpindahan kalor dengan
merupakan penerapan perpindahan kalor Konveksi
cara
secara.....
konveksi
peristiwa relevan
alam
pada yang dalam
Memasak daging
a. Kapiler
dengan cara
b. Konveksi
diasapi
181
penyelesaian
masalah
sehari-hari
c. Radiasi
merupakan
d. Konduksi
perpindahan kalor
e. Radiasi termal
secara konveksi,karena perpindahan kalor melalui suatu medium dengan disertai perpindahan zat perantaranya.
P2
19
Memasak daging dengan cara dibakar Jawabannya : a. merupakan penerapan perpindahan kalor konveksi secara... a. Konveksi b. Kapiler c. Konduksi d. Magnetik e. Radiasi
182
Perp
Menganalisis perpindahan P1
inda
kalor dengan cara radiasi
4
Perpindahan kalor secara radiasi terjadi...
Jawabannya : b.
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
Hanya dalam gas
han
b. Hanya dalam gas
kalo
c. Hanya dalam zat cair
r
d. Hanya dalam zat padat
secar
e. Hanya pada zat cair dan gas
a
P1
7
radia
Perpindahan energi oleh pancaran matahari Jawabannya : b. dinamakan.....
si
Radiasi
a. Konduksi b. Radiasi c. Isolasi d. Konveksi e. Tidak langsung
P2
17
Bola lampu listrik yang berisi kawat pijar Jawabannya : c. dijaga dalam keadaan vakum. Panas yang Radiasi menyebar
ketika
lampu
dinyalakan
menunjukkan adanya perpindahan kalor secara...
183
a. Konveksi b. Konduksi c. Radiasi d. Kapiler e. Magnetik
Menyelidiki faktor-faktor P5 yang
15
Energi
yang dipancarkan suatu benda Jawabannya :a.
mempengaruhi
banyak tergantung pada ...
perpindahan kalor dengan
a. Temperatur benda
cara radiasi
b. Bahan (jenis benda)
Temperatur benda
c. Luas permukaan benda d. Sifat benda e. Bentuk permukaan benda
Menyelidiki
hubungan P5
13
Energi yang dipancarkan oleh sebuah benda Jawabannya : d.
antara perambatan kalor
hitam sempurna dengan luas permukaan A AT4t
tiap satuan waktu, kostanta
pada suhu T dalam waktu t sebanding
stefan-boltzman
dengan.....
,emisivitas , suhu dan luas
a. A2T2t
184
b. A2T3t
penampang
c. ATt4 d. AT4t e. AT2t2
Mengaplikasikan
konsep P3
20
Jika kita berada didekat api unggun maka Jawabannya : d.
perpindahan kalor dengan
kalor akan merambat dari api unggun ke Radiasi
cara
tubuh kita melalui proses...
konveksi
peristiwa relevan penyelesaian
alam
pada yang
a. Radiasi dan konveksi
dalam
b. Radiasi dan konduksi
masalah
c. Konduksi dan konveksi
sehari-hari
d. Radiasi e. Konveksi P7
25
Perbandingan laju kalor yang dipanaskan Jawabannya : e. oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K dan 16:1 2000 K adalah... a. 1:1 b. 2:1
185
c. 4:1 d. 8:1 e. 16:1 P7
26
Suatu
benda
hitam
pada
suhu
270C Jawaban : e. 16 R
memancarkan energi R J/s. Benda hitam tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi 3270C. Energi yang dipancarkan menjadi... a. 2R b. 4R c. 6R d. 12R e. 16R P7
31
Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K Jawabannya : d. dengan emisivitas 0,3 lampu itu mempunyai 0,9 daya 60 watt,makaluasfilamennya adalah.... cm2 f. 18 g. 1,8 h. 9
186
i. 0,9 j. 1,6 P7
28
Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5) Jawabannya : d. dan 𝛔= 6 x 10-8 watt/m2K4 adalah 1000K. 20 cm2 Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas permukaan filamen.... f. 5 cm2 g. 10 cm2 h. 15 cm2 i. 20 cm2 j. 25 cm2
Keterangan : P1
= Menafsirkan
P4
= Merangkum
P2
= Mencontohkan
P5
= Menyimpulkan
P3
= Mengklasifikasikan
P6
= Membandingkan
P7
= Menjelaskan
187
Lampiran 18 SOAL POST-TEST PENELITIAN Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas
: X SMA
Waktu
: 60 menit
Petunjuk :
Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda ( ) !
Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah!
Selamat mengerjakan!
1. Memasak daging dengan cara diasapi merupakan penerapan perpindahan kalor secara..... a. Kapiler b. Konveksi c. Radiasi d. Konduksi e. Radiasi termal 2. Perpindahan kalor secara konduksi terjadi..... a. Dalam zat padat, cair, dan gas b. Hanya dalam gas c. Hanya dalam zat cair d. Hanya dalam zat padat e. Hanya pada zat cair dan gas 3. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi..... a. Dalam zat padat, cair, dan gas b. Hanya dalam gas c. Hanya dalam zat cair d. Hanya dalam zat padat
188
e. Hanya pada zat cair dan gas 4. Perpindahan kalor secara radiasi terjadi... a. Dalam zat padat, cair, dan gas b. Hanya dalam gas c. Hanya dalam zat cair d. Hanya dalam zat padat e. Hanya pada zat cair dan gas 5. Jumlah kalor yang dipancarkan oleh sebuah benda yang suhunya lebih besar dari 0 K berbanding lurus dengan..... a. Massa benda itu b. Luas permukaan benda c. Suhu sekelilingnya d. Pangkat dua dari suhunya e. Suhunya 6. Baik buruknya suatu benda sebagai penghantar emisi panas ditentukan oleh faktor..... a. Luas permukaan benda b. Panjang benda c. Koefisien konduksi termal d. Suhu benda e. Panjang benda 7. Perpindahan energi oleh pancaran matahari dinamakan..... a. Konduksi b. Radiasi c. Isolasi d. Konveksi e. Tidak langsung 8. Alat memasak yang terbuat dari logam dan selalu kena panas, bagian pegangannya selalu terbuat dari kayu atau plastik. Contoh ini merupakan aplikasi dari konsep.... a. Radiasi
189
b. Isolator c. Konveksi d. Absorbsi e. Konduksi 9. Berikut ini merupakan penerapan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, kecuali..... a. Pendingin rumah b. Cerobong asap c. Katub udara kompor d. Efek rumah kaca e. Angin darat 10. Kalor yang mengalir persatuan waktu melalui suatu konduktor
tidak
tergantung pada..... a. Luas penampang konduktor b. Selisih suhu kedua ujung konduktor c. Panjang konduktor d. Jenis konduktor e. Massa jenis konduktor 11. Energi yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam sempurna dengan luas permukaan A pada suhu T dalam waktu t sebanding dengan..... a. A2T2t b. A2T3t c. ATt4 d. AT4t e. AT2t2 12. Energi yang dipindahkan secara konduksi sepanjang batang logam yang luas penampangnya A dengan laju tetap adalah Q. Selisih suhu antara kedua titik yang berjarak tersebut sebanding dengan... a. Q d A b. Q d A-1
d dan terletak di sepanjang sumbu batang
190
c. Q d-1A d. Q d-1A-1 e. Q-1d-1A-1 13. Dimensi konduktivitas termal suatu benda adalah... a. ML-2T-2Ө1 b. MLT-2Ө-1 c. MLT-3Ө-1 d. MLT-4Ө-1 e. ML-1T-2Ө-1 14. Berikut ini yang bukan merupakan penerapan radiasi kalor adalah..... a. Termos es b. Efek rumah kaca c. Alat pemanggang roti d. Pendingin kamar e. Ventilasi kamar 15. Energi yang dipancarkan suatu benda banyak tergantung pada ... a. Temperatur benda b. Bahan (jenis benda) c. Luas permukaan benda d. Sifat benda e. Bentuk permukaan benda 16. Kalor yang mengalirtiap satuan waktu yang melalui konduktor adalah... a. Berbanding lurus panjang konduktor b. Berbanding terbalik dengan panjang konduktor c. Berbanding terbalik dengan penampang konduktor d. Berbanding terbalik dengan suku konduktor e. Berbanding lurus dengan emisivitas konduktor 17. Bola lampu listrik yang berisi kawat pijar dijaga dalam keadaan vakum. Panas yang menyebar ketika lampu dinyalakan menunjukkan adanya perpindahan kalor secara... a. Konveksi
191
b. Konduksi c. Radiasi d. Kapiler e. Magnetik 18. Penyolderan komponen elektronika menggunakan timah merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara... a. Konveksi b. Konduksi c. Radiasi d. Kapiler e. Magnetik 19. Terjadinya angin laut, pancaran sinar matahari, dan proses memasak air menggunakan
ketel
diatas
api
berturut-turut
merupakan
proses
perpindahan kalor secara... a. Konduksi, konveksi, radiasi b. Konveksi, radiasi, konduksi c. Radiasi, konveksi, radiasi d. Konduksi,radiasi, konduksi e. Radiasi,konduksi,konveksi 20. Jika kita berada didekat api unggun maka kalor akan merambat dari api unggun ke tubuh kita melalui proses... a. Radiasi dan konveksi b. Radiasi dan konduksi c. Konduksi dan konveksi d. Radiasi e. Konveksi 21. Batang baja dan kuningan luas penampangnya dan panjangnya sama,salah satu
ujungnya
dihubungkan.
Suhu
batang
baja
yang
bebas
2000C,Sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas 1000C. Jika koefisien konduksi kalor baja dan kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24 kal/sec. Maka suhu pada titik sambung kedua batang tersebut adalah...
192
a. 2250C b. 2000C c. 1750C d. 1500C e. 1250C 22. Dua batang logam (P dan Q) dengan ukuran yang sama tapi terbuat dari bahan yang berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan menjadi satu dengan lainnya. Kemudian ujung lain masing-masing diberi suhu 00C dan 1000C. Konduktivitas termal logam P empat kali lebih besar dari konduktivitas termal logam Q. Suhu pada persambungan adalah... a. 200C b. 250C c. 500C d. 750C e. 800C 23. Sebatang alumunium dengan koefisien konduksi termal memiliki luas penampang ujungnya 1cm2 ujung-ujung batang itu bersuhu 00C dan 200C besar kalor yang akan merambat tiap detiknya adalah... a. 0,1 kal b. 0,2kal c. 0,3 kal d. 3 kal e. 30 kal 24. Sebuah jendela kaca dalam ruang yang berpengatur suhu(berAC) tebalnya 3,2 mm luasnya 3 m2 dan suhu padakaca bagian dalam adalah 250C, sedangkan suhu pada kaca bagian luar adalah 300C. Bila diketahui konduktivitas termal 0,8 W/m K,maka kalor yang mengalir tiap detik adalah... a. 1500 Js-1 b. 22500 Js-1
193
c. 3000 Js-1 d. 3750 Js-1 e. 4500 Js-1 25. Perbandingan laju kalor yang dipanaskan oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K dan 2000 K adalah... a. 1:1 b. 2:1 c. 4:1 d. 8:1 e. 16:1 26. Suatu benda hitam pada suhu 270C memancarkan energi R J/s. Benda hitam tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi 3270C. Energi yang dipancarkan menjadi... a. 2R b. 4R c. 6R d. 12R e. 16R 27. Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K dengan emisivitas 0,3 lampu itu mempunyai daya 60 watt,makaluasfilamennya adalah.... cm2 a. 18 b. 1,8 c. 9 d. 0,9 e. 1,6 28. Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5) dan 𝛔= 6 x 10-8 watt/m2K4 adalah 1000K. Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas permukaan filamen.... a. 5 cm2 b. 10 cm2 c. 15 cm2
194
d. 20 cm2 e. 25 cm2 29. Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung kepadahal-hal berikut, kecuali... a. Panjang atau tebal bahan b. Massa jenis bahan c. Konduktivitas termal d. Beda suhu e. Luas penampang 30. Besar kalor yang dapat dipindahkan melalui suatu penghantar per satuan waktu berbanding terbalik dengan... a. Selisih suhu b. Konduktivitas termal c. Panjang atau ketebalan d. Luas permukaan e. Massa
jenis
195
Lampiran 19 KUNCI JAWABAN SOALPENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B D E B B C B E D E
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D B C E A B C B A D
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
D A A D E E D D B C
196
DAFTAR NILAI UTS FISIKA KELAS X SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Aris Barik Kharisma Nurbani Bunga Septiana Sari Deva Eka Raharja Dian Fatmawati Dianingrum Dwi Putri Damayanti Erma Utafia Fahrur Ahmadi Fina Andriyani Indra Okta Saputra Jodi Nugroho Setiawan Manggar Rizka Novitri Meida Nur Afifah Miftah Karunia Jawi Mlati Fashla Muhammad Budi Wibowo Nadira Nurul 'Izzah Novi Anggita Enggarsari Nur Wachid Saputra Nurul Fandhilah Nurul Hanifah Nurunnisa Paquita Panji Nur Rozaki Rian Boro Supriadi Rizki Widiardi Rizqy Fadlur Rohman Rr. Noviana Gusti Poetri Ruli Andriyanto Trisnia Nungki Khotimah Wilda Nusva Lilasari Yulia Fitriani Humam Adzani Ʃ n Mean S²(Varian) Si
X-1 84 81 63 53 65 64 81 43 78 62 43 49 79 49 65 40 77 74 61 85 70 61 46 54 50 44 57 52 58 54 61 45 1948 32 60,8732 181,558 13,4743
Nama Aan Galih Prananto Ajeng Mega Anggreany Alim Jati Kusuma Clara Widya W. Dewi Sekar Sari DharA Mega Carissa Henrita Dian Yulia Wulandari Dionisius Nico Wahyu Dita Wulan Sari Donadus Hildovan Shutmulder C. Een Eka Andriyani Hasanah Engga Adi Nugroho Firdha Khoirun N. Fitri Novitasai Fitriyati Helmi Riza Wijaya Indah Tri A. Jihan Haris Najunda Marcellinus Unggul Fridayanto Marya Elvira Diana Megananda Fajar Annisa Nadza Ivan Drian Nila Uswatun Khasanah Riky Prastyo Satrio Adi Pangestu Shania Arum Destyarini Viona Ika Safira Wahyu Rizki N.C Yorika S. Zulfa Susanti Ʃ n Mean S²(Varian) Si
X-2 40 42 52 85 44 50 54 51 64 43 50 54 85 82 87 52 59 80 65 46 65 58 65 79 59 59 61 63 65 50 48 1859 31 59,9663 184,32 13,5764
Nama Andini Kusumawati Anis Safitri Aulia Virly Ekananda Hastriana Az-zahra Muna Nabilla Cintya Herliana Ega Kinanti Gladis Fiolita Yunia Hasna Nafisah Hendy Pradipta Kurniawan Himawan Muria Siwi Khikmatul Khaulia Kintan Aulia Viralgi Kresna Ari Yudha Lami Sari Lutfi Muzzammil Faqih Mega Silvia Muchammad Nashiruddin A. Muhamad Nur Dawam Abadi Muhammad Arva Priambodo Nailul Barokah Puji Hastuti Putri Mutiara Nabela Rahmat Khasbi Assidiqi Rina Narisa Zuliani Rizky Alexander Reynald Roro Dea Widiya Kharisma Rosikhin Najib Salma Firdayanti Sekar Hermi P. Vischa Anggraeni Yusef Erix Estrada Ʃ n Mean S²(Varian) Si
X-3 63 64 70 56 67 78 54 55 49 55 69 62 45 61 65 50 53 66 54 60 48 90 54 58 70 61 52 64 80 60 58 1890 31 60,9518 97,5008 9,87425
Nama Ainur Rika Rahmadhani Akmaludin Malik Hilalan Anesia Desi Rahmawati Ari Setyoningsih Arif Dwi Saputra Ary Madita Damayanti Ayu Margiyani Bagas Edward Yudanto Chindy Titanica Chomar Nur Machmut Desy Duwi Ambarwati Devi Saptaningrum Devita Inanda Hernawan Dina Parwati Elian Afurkhan Enanda Mofi Farid Muhammad Hanatyo Farid Pramanas Galih Prasetyo Happy Kharisma Nurulizza Hari Murdiyanto Herninda P. Iik Marginingsih Ilham Rakyan Mahardika Lely Dayanti Luki Rachdatul Asfiyah Mei Lifkiana Mohammad Aryawansyah Aziz Muhammad Abdul Aziz Nor Cholifah Nurul Azizah Ricky Ardiansyah Ʃ n Mean S²(Varian) Si
X-7 40 35 47 65 40 30 67 63 55 60 55 50 60 55 55 50 50 55 30 55 50 55 55 50 53 80 75 67 60 57 65 47 1731 32 54,0938 128,604 11,3404
197
Lampiran 21 Uji Homogenitas Populasi Hipotesis Ho
: Anggota populasi berdasarkan nilai ulangan tengah semester bersifat homogen
Ha
:Anggota populasi berdasarkan nilai ulangan tengah semester bersifat tidak homogen
Pengujian Hipotesis
Dengan harga satuan Barlet sebesar
Dan harga varians populasi sebesar
Kriteria yang digunakan Ho diterima bila Ha diterima bila
198
χ2 tabel = χ2(1-α)(dk), derajat kebebasan (dk)= k-1, kesalahan relatif (α)= 5% dengan k = 3
Pengujian Hipotesis uji homogenitas kelas ni x-1 32 x-2 31 x-3 31 x-7 32 Ʃ 134 2 s log s2
dk=ni-1 Si² (dk)Si² log Si² (dk) log Si² 31 181,56 5628,286 2,259 70,029 30 184,31 5529,3 2,266 67,966 30 97,50078 2925,023 1,989 59,670 31 128,6038 3986,718 2,109 65,387 122 591,97 18069,33 8,623 263,053 X²hitung B X²hitung X²tabel 148,1092 2,170582 264,811 4,047936 Homogen
4,047936
7,81
Daerah penerimaan Ho
3,96
Daerah penolakan Ho
7,81
karena X² hitung < X² tabel maka Ho diterima dan data antar kelompok bersifat homogen
196
Lampiran 22 UJI NORMALITAS KELAS X-1
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nilai
84 81 63 53 65 64 81 43 78 62 43 49 79 49 65 40 77 74 61 85 70 61 46 54 50 44 57 52 58 54 61 45
Urut 40 43 43 44 45 46 49 49 50 52 53 54 54 57 58 61 61 61 62 63 64 65 65 70 74 77 78 79 81 81 84 85
Frekuensi 1 2 1 1 1 1 1 1 1
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
85 40 45 6 8 32 60,87 181,56 13,47
2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1
196
197
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan Interval 40 − 47 48 − 55 56 − 64 65 − 72 73 − 80 81 − 88
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas 6 39,5 -1,59 7 47,5 -0,99 8 55,5 -0,40 3 64,5 0,27 4 72,5 0,86 4 80,5 1,46 87,5 1,98
Peluang Z 0,4441 0,3389 0,1554 0,1064 0,3051 0,4279 0,4761
Luas tiap kelas interval
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
0,1052 0,1835 0,2618 -0,1987 -0,1228 -0,0482
3,37 5,87 8,38 6,36 3,93 1,54
6 7 8 3 4 4 Jumlah
2,06 0,22 0,02 1,78 0,00 3,93 7,999973951 197
198
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
7,99
Karena
Daerah penolakan Ho
11,07
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
198
199 UJI NORMALITAS KELAS X-2
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nilai
40 42 52 85 44 50 54 51 64 43 50 54 85 82 87 52 59 80 65 46 65 58 65 79 59 59 61 63 65 50 48
Urut 40 42 43 44 46 48 50 50 50 51 52 52 54 54 57 57 58 59 61 63 64 65 65 65 65 79 80 82 85 85 87
Frekuensi 1 1 1 1 1 1 3
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
87 40 47 6 8 32 58,09 184,32 13,58
1 2 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1
199
200
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan Interval 40 − 47 48 − 55 56 − 64 65 − 72 73 − 80 81 − 88
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas 5 39,5 -1,37 9 47,5 -0,78 7 55,5 -0,19 4 63,5 0,40 2 71,5 0,99 4 79,5 1,58 87,5 2,17
Peluang Z 0,4441 0,3389 0,1554 0,0754 0,2852 0,4162 0,4761
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
0,1052 0,1835 0,2308 -0,2098 -0,131 -0,0599
3,37 5,87 7,39 6,71 4,19 1,92
5 9 7 4 2 4 Jumlah
0,79 1,67 0,02 1,09 1,14 2,25 6,971628806
200
Luas tiap kelas interval
201
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
6,97
Karena
Daerah penolakan Ho
11,07
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
201
202 UJI NORMALITAS KELAS X-3
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nilai
63 64 70 56 67 78 54 55 49 55 69 62 45 61 65 50 53 66 54 60 48 90 54 58 70 61 52 64 80 60 58
Urut 45 48 49 50 52 53 54 54 55 55 56 58 58 60 60 61 61 62 63 64 64 65 66 67 68 69 70 70 78 80 90
Frekuensi 1 1 1 1 1 1 2 2
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
90 45 45 6 8 31 60,95 97,50 9,87
1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
202
203
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan Interval 45 − 52 53 − 60 61 − 68 69 − 76 77 − 84 85 − 92
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas 5 44,5 -1,67 10 52,5 -0,86 10 60,5 -0,05 3 68,5 0,76 2 76,5 1,57 1 84,5 2,38 91,5 3,09
Peluang Z 0,4292 0,2454 0,0596 0,3315 0,4616 0,4951 0,4995
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
0,1838 0,305 0,3911 -0,1301 -0,0335 -0,0044
5,70 9,46 12,12 4,03 1,04 0,14
5 10 10 3 2 1 Jumlah
0,09 0,03 0,37 0,26 0,89 5,28 6,921269505
203
Luas tiap kelas interval
204
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
6,92
Karena
Daerah penolakan Ho
11,07
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
204
205 UJI NORMALITAS KELAS X-7
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nilai 40 35 47 65 40 30 67 63 55 60 55 50 60 55 55 50 50 55 30 55 50 55 55 50 53 80 75 67 60 57 65 47
Urut 30 30 35 40 40 47 47 50 50 50 50 50 53 55 55 55 55 55 55 55 55 57 60 60 60 63 65 65 67 67 75 80
Frekuensi 2 1 2 2
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
80 30 50 6 8 32 54,09 128,60 11,34
5
1
8
1 3 1 2 2 1 1
205
206
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan Interval 30 − 37 38 − 45 46 − 53 54 − 61 62 − 69 70 − 77 78 − 85
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas 3 29,5 -2,17 2 37,5 -1,46 8 45,5 -0,76 12 53,5 -0,05 5 61,5 0,65 1 69,5 1,36 1 77,5 2,06 84,5 2,68
Peluang Z 0,485 0,4279 0,2764 0,0199 0,2422 0,4131 0,4803 0,4963
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
0,0571 0,1515 0,2565 0,2621 -0,1709 -0,0672 -0,016
1,77 4,70 7,95 8,13 5,30 2,08 0,50
3 2 8 12 5 1 1 jumlah
0,85 1,55 0,00 1,85 0,02 0,56 0,50 5,33
206
Luas tiap kelas interval
207
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
5,33
Karena
Daerah penolakan Ho
11,07
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.
207
208
Lampiran 23 DAFTAR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Eksperimen Nilai No 31 33 43 34 51 35 20 36 49 37 40 38 49 39 34 40 23 41 37 42 31 43 43 44 55 45 20 46 20 47 31 48 51 49 31 50 57 51 40 52 54 53 43 54 37 55 34 56 34 57 40 58 26 59 26 60 51 61 49 62 49 63 34
Nilai 37 37 49 26 26 26 37 40 34 26 37 37 46 37 43 49 40 55 40 46 46 43 46 43 34 46 43 43 49 46 49
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Kontrol Nilai No 49 33 31 34 34 35 37 36 37 37 31 38 57 39 31 40 34 41 49 42 31 43 34 44 26 45 40 46 31 47 31 48 40 49 34 50 37 51 40 52 40 53 51 54 26 55 23 56 43 57 34 58 43 59 40 60 49 61 57 62 31 63 29
Nilai 43 34 29 43 31 37 31 40 37 40 37 37 40 43 40 34 43 43 37 43 37 37 43 43 43 23 43 40 43 34 43
208
209
Lampiran 24 DAFTAR NILAI POSTTEST EKSPERIMEN DAN KONTROL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Eksperimen Nilai No 82 33 87 34 87 35 63 36 82 37 73 38 87 39 87 40 87 41 70 42 73 43 87 44 87 45 82 46 80 47 82 48 82 49 80 50 73 51 82 52 87 53 87 54 87 55 90 56 87 57 77 58 87 59 70 60 87 61 90 62 87 63 80
Nilai 90 97 70 97 82 90 82 70 87 90 82 82 82 90 90 93 90 90 80 90 90 90 87 80 82 90 87 77 87 90 93
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Kontrol Nilai No 73 33 77 34 80 35 77 36 87 37 83 38 83 39 70 40 83 41 67 42 83 43 77 44 73 45 83 46 83 47 73 48 73 49 73 50 80 51 77 52 73 53 83 54 63 55 80 56 67 57 70 58 83 59 77 60 73 61 77 62 67 63 80
Nilai 83 80 77 80 67 84 77 80 84 80 84 63 84 80 73 84 70 87 80 84 84 77 83 87 77 80 77 84 83 84 84
209
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A-001 A-002 A-003 A-004 A-005 A-006 A-007 A-008 A-009 A-010 A-011 A-012 A-013 A-014 A-015 A-016 A-017 A-018 A-019 A-020 A-021 A-022 A-023 A-024 A-025 A-026 A-027 A-028 A-029 A-030 A-031 A-032
1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 2
3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3
4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3
6 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4
MINAT BELAJAR AWAL KELAS EKSPERIMEN Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Kriteria
jumlah siswa
prosentase
85%-100,00% 69,00%-84,99% 53,00%-68,99% 37,00%-52,99% 25,00%-36,99%
Minat sangat tinggi Minat tinggi Minat sedang Minat rendah Minat sangat rendah
10 21 1 0 0
31% 66% 3% 0 0
13 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
14 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 2 4
15 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4
16 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
17 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
18 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
Skor
Nilai
Kriteria
60 53 60 50 55 57 57 63 60 52 59 53 57 61 52 64 53 49 62 54 65 62 64 63 52 59 54 63 51 54 58 63
83 74 83 69 76 79 79 88 83 72 82 74 79 85 72 89 74 68 86 75 90 86 89 88 72 82 75 88 71 75 81 88 2554 32,00 80
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sedang sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi sangat tinggi
jumlah n rata-rata
Minat tinggi
210
Rentang
12 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
B-001 B-002 B-003 B-004 B-005 B-006 B-007 B-008 B-009 B-010 B-011 B-012 B-013 B-014 B-015 B-016 B-017 B-018 B-019 B-020 B-021 B-022 B-023 B-024 B-025 B-026 B-027 B-028 B-029 B-030 B-031
1 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3
2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 0 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 1 3
3 2 1 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 0 4 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2
4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 0 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
5 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3
6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
7 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
MINAT BELAJAR AWAL KELAS EKSPERIMEN Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3
Kriteria
85%-100,00% 69,00%-84,99% 53,00%-68,99% 37,00%-52,99% 25,00%-36,99%
Minat sangat tinggi Minat tinggi Minat sedang Minat rendah Minat sangat rendah
jumlah siswa prosentase 1 26 4 0 0
3% 84% 13% 0 0
13 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
14 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2
15 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3
16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
17 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3
18 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
Skor
jumlah n rata-rata
53 50 55 55 44 57 52 64 56 54 51 51 53 52 54 46 56 50 57 50 52 57 51 57 51 45 50 50 47 50 50
Nilai
kriteria
74 tinggi 69 tinggi 76 tinggi 76 tinggi 61 sedang 79 tinggi 72 tinggi 89 sangat tinggi 78 tinggi 75 tinggi 71 tinggi 71 tinggi 74 tinggi 72 tinggi 75 tinggi 64 sedang 78 tinggi 69 tinggi 79 tinggi 69 tinggi 72 tinggi 79 tinggi 71 tinggi 79 tinggi 71 tinggi 63 sedang 69 tinggi 69 tinggi 65 sedang 69 tinggi 69 tinggi 2250,00 31 73 Minat tinggi
211
Rentang
12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031
1 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4
2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2
3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 1 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2
4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4
5 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3
MINAT BELAJAR AWAL KELAS KONTROL Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
7 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
Kriteria
85%-100,00% 69,00%-84,99% 53,00%-68,99% 37,00%-52,99% 25,00%-36,99%
Minat sangat tinggi Minat tinggi Minat sedang Minat rendah Minat sangat rendah
jumlah siswa prosentase 12 18 1 0 0
39% 58% 3% 0 0
13 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4
14 3 4 1 3 3 4 3 1 4 3 4 1 3 4 3 1 3 4 3 4 1 3 3 4 3 1 1 3 3 3 4
15 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4
16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
17 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
18 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
Skor
jumlah n rata-rata
56 60 50 58 56 63 51 51 71 52 67 52 52 64 60 51 52 72 60 65 51 52 52 62 63 51 44 62 63 65 64
Nilai
Kriteria
78 tinggi 83 tinggi 69 tinggi 81 tinggi 78 tinggi 88 sangat tinggi 71 tinggi 71 tinggi 99 sangat tinggi 72 tinggi 93 sangat tinggi 72 tinggi 72 tinggi 89 sangat tinggi 83 tinggi 71 tinggi 72 tinggi 100 sangat tinggi 83 tinggi 90 sangat tinggi 71 tinggi 72 tinggi 72 tinggi 86 sangat tinggi 88 sangat tinggi 71 tinggi 61 sedang 86 sangat tinggi 88 sangat tinggi 90 sangat tinggi 89 sangat tinggi 2489 31 80 tinggi
212
Rentang
12 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
D-001 D-002 D-003 D-004 D-005 D-006 D-007 D-008 D-009 D-010 D-011 D-012 D-013 D-014 D-015 D-016 D-017 D-018 D-019 D-020 D-021 D-022 D-023 D-024 D-025 D-026 D-027 D-028 D-029 D-030 D-031 D-032 D-033 D-034 D-035 D-036 D-037 D-038 D-039 D-040
1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 0 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2
4 3 1 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
6 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
MINAT BELAJAR AWAL KELAS KONTROL Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
7 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3
Kriteria
85%-100,00% 69,00%-84,99% 53,00%-68,99% 37,00%-52,99% 25,00%-36,99%
Minat sangat tinggi Minat tinggi Minat sedang Minat rendah Minat sangat rendah
jumlah siswa prosentase 12 14 5 1 0
38% 44% 16% 3% 0
13 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 0 4 4 4 4 4
14 3 1 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 0 3 3 3 3 3
15 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 0 2 3 3 3 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 0 4 3 2 3 2
17 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 0 2 3 3 3 3
18 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 0 3 4 4 4 4
Skor
jumlah n rata-rata
52 47 63 61 53 60 62 57 49 65 65 61 68 61 47 51 58 64 56 61 60 56 58 53 54 65 56 52 52 48 54 50 49 66 36 54 56 51 56 51
Nilai 72 65 88 85 74 83 86 79 68 90 90 85 94 85 65 71 81 89 78 85 83 78 81 74 75 90 78 72 72 67 75 69 68 92 50 75 78 71 78 71 3108 40 78
Kriteria tinggi sedang sangat tinggi sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sedang sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sedang tinggi tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi sangat tinggi tinggi tinggi tinggi sedang tinggi tinggi sedang sangat tinggi rendah tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi
tinggi
213
Rentang
12 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A-001 A-002 A-003 A-004 A-005 A-006 A-007 A-008 A-009 A-010 A-011 A-012 A-013 A-014 A-015 A-016 A-017 A-018 A-019 A-020 A-021 A-022 A-023 A-024 A-025 A-026 A-027 A-028 A-029 A-030 A-031 A-032
1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4
2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3
3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3
5 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3
6 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS EKSPERIMEN Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
12 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
13 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4
14 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4
15 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
16 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4
17 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
18 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 1
Skor
Nilai
Kriteria
56 52 54 51 57 58 61 63 53 52 55 52 59 55 62 51 60 56 53 58 65 61 63 66 54 57 52 66 68 53 56 62
78 72 75 71 79 81 85 88 74 72 76 72 82 76 86 71 83 78 74 81 90 85 88 92 75 79 72 92 94 74 78 86 2557 31 82
tinggi
jumlah n rata-rata
214
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
B-001 B-002 B-003 B-004 B-005 B-006 B-007 B-008 B-009 B-010 B-011 B-012 B-013 B-014 B-015 B-016 B-017 B-018 B-019 B-020 B-021 B-022 B-023 B-024 B-025 B-026 B-027 B-028 B-029 B-030 B-031
1 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 3
3 3 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3
4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
5 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
7 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS EKSPERIMEN Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3
13 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4
14 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 4 4 2
15 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4
16 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4
17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3
18 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4
Skor
jumlah n rata-rata
55 49 54 55 38 55 53 63 59 51 55 53 55 57 50 51 50 51 55 54 50 54 51 56 59 43 52 50 58 58 56
Nilai
Kriteria
76 68 75 76 53 76 74 88 82 71 76 74 76 79 69 71 69 71 76 75 69 75 71 78 82 60 72 69 81 81 78 2292 31 74 tinggi
215
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031
1 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4
2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2
4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3
6 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3
7 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS KONTROL Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
12 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3
13 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
14 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 4 4
15 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3
16 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3
17 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
18 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
Skor
Nilai
51 61 50 55 62 51 52 49 70 55 68 47 52 60 60 53 52 70 54 54 54 52 53 68 54 56 48 63 60 69 60
71 85 69 76 86 71 72 68 97 76 94 65 72 83 83 74 72 97 75 75 75 72 74 94 75 78 67 88 83 96 83 2448,61 31 79 tinggi
jumlah n rata-rata
Kriteria
216
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
D-001 D-002 D-003 D-004 D-005 D-006 D-007 D-008 D-009 D-010 D-011 D-012 D-013 D-014 D-015 D-016 D-017 D-018 D-019 D-020 D-021 D-022 D-023 D-024 D-025 D-026 D-027 D-028 D-029 D-030 D-031 D-032 D-033 D-034 D-035 D-036 D-037 D-038 D-039 D-040
1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4
2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3
3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3
5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
6 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
7 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS KONTROL Nomor Soal 8 9 10 11 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 1 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3
12 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
13 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 0 4 4 3 4
14 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 0 3 3 3 3
15 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 0 4 3 3 3
16 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 0 3 3 3 3
17 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 0 4 3 2 3
18 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 2 0 4 3 2 3
Skor
Nilai
Kriteria
72 69 79 86 75 81 76 76 82 81 90 82 75 78 68 88 72 61 75 81 89 83 83 72 74 75 74 88 76 75 64 71 75 68 76 58 88 83 72 83 3075,00 40 77 tinggi
217
jumlah n rata-rata
52 50 57 62 54 58 55 55 59 58 65 59 54 56 49 63 52 44 54 58 64 60 60 52 53 54 53 63 55 54 46 51 54 49 55 42 63 60 52 60
218
Lampiran 27 Uji Normalitas Pretest Pemahaman KonsepKelas Eksperimen Nilai 31 43 51 20 49 40 49 34 23 37 31 43 55 20 20 31 51 31 57 40 54 43 37 34 34 40 26 26 51 49 49 34 37 37 49 26 26 26 37 40 34 26 37 37 46 37 43 49 40 55 40 46 46 43 46 43 34 46 43 43 49 46
49
urut 20 20 20 23 26 26 26 26 26 26 31 31 31 31 34 34 34 34 34 34 37 37 37 37 37 37 37 37 40 40 40 40 40 40 43 43 43 43 43 43 43 43 46 46 46 46 46 46 49 49 49 49 49 49 49 49 51 51 51 54 55 55 57
frekuensi 3 1
6
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
57 20 37 7 5 63 39,51 88,64 9,41
4
6
8
6
8
6
8
3 1 2 1
218
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
219
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan 20 25 30 35 40 45 50 55
Interval − − − − − − − −
24 29 34 39 44 49 54 59
f 4 6 10 8 14 14 4 3
Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval 19,5 -2,13 0,4834 24,5 -1,59 0,4441 0,0393 29,5 -1,06 0,3554 0,0887 34,5 -0,53 0,2019 0,1535 39,5 0,00 0 0,2019 44,5 0,53 0,2019 -0,2019 49,5 1,06 0,3554 -0,1535 54,5 1,59 0,4441 -0,0887 58,5 2,02 0,4783 -0,0342
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
2,48 5,59 9,67 12,72 12,72 9,67 5,59 2,15
4 6 10 8 14 14 4 3 jumlah
0,94 0,03 0,01 1,75 0,13 1,94 0,45 0,34 5,59
219
frekuensi diharapkan(Ei)
220
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
5,59
Karena
Daerah penolakan Ho
12,592
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
220
221
Uji Normalitas Pretest Pemahaman KonsepKelas Kontrol Nilai 49 31 34 37 37 31 57 31 34 49 31 34 26 40 31 31 40 34 37 40 40 51 26 23 43 34 43 40 49 57 31 29 43 34 29 43 31 37 31 40 37 40 37 37 40 43 40 34 43 43 37 43 37 37 43 43 43 23 43 40 43 34 43
urut 23 23 26 26 29 29 31 31 31 31 31 31 31 31 31 34 34 34 34 34 34 34 34 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 49 49 49 51 57 57
frekuensi 2 2 2
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
57 23 34 7 5 63 37,95 50,37 7,10
9
8
10
10
14
3 1 2
221
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
222
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan 23 28 33 38 43 48 53
Interval − − − − − − −
27 32 37 42 47 52 57
f 4 11 18 10 14 4 2
Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval 22,5 -2,18 0,4854 27,5 -1,47 0,4292 0,0562 32,5 -0,77 0,2794 0,1498 37,5 -0,06 0,0239 0,2555 42,5 0,64 0,2389 0,2628 47,5 1,35 0,4115 -0,1726 52,5 2,05 0,4798 -0,0683 56,5 2,61 0,4955 -0,0157
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
3,54 9,44 16,10 16,56 10,87 4,30 0,99
4 11 18 10 14 4 2 jumlah
0,06 0,26 0,23 2,60 0,90 0,02 1,03 5,09 222
223
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
5,09
Karena
Daerah penolakan Ho
12,592
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
223
224
Lampiran 28 Uji Normalitas Posttest Pemahaman KonsepKelas Eksperimen Nilai 82 87 87 63 82 73 87 87 87 70 73 87 87 82 80 82 82 80 73 82 87 87 87 90 87 77 87 70 87 90 87
80 90 97 70 97 82 90 82 70 87 90 82 82 82 90 90 93 90 90 80 90 90 90 87 80 82 90 87 77 87 90 93
Urut 63 70 70 70 70 73 73 77 77 77 80 80 80 80 80 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 93 93 97 97
Frekuensi 1 2 2 2 3
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
97 63 34 7 5 63 84,22 48,01 6,93
2
8
18
18
2 2
224
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
225
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan 63 68 73 78 83 88 93
Interval − − − − − − −
67 72 77 82 87 92 97
f 1 4 5 17 18 14 4
Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval 62,5 -3,13 0,4991 67,5 -2,41 0,492 0,0071 72,5 -1,69 0,4545 0,0375 77,5 -0,97 0,334 0,1205 82,5 -0,25 0,0987 0,2353 87,5 0,47 0,1808 0,2795 92,5 1,19 0,383 -0,2022 96,5 1,77 0,4616 -0,0786
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
0,45 2,36 7,59 14,82 17,61 12,74 4,95
1 4 5 17 18 14 4 jumlah
0,68 1,13 0,88 0,32 0,01 0,12 0,18 3,34 225
226
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
3,34
Karena
Daerah penolakan Ho
12,592
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
226
227
Uji Normalitas Posttest Pemahaman KonsepKelas Kontrol Nilai 73 77 80 77 87 83 83 70 83 67 83 77 73 83 83 73 73 73 80 77 73 83 63 80 67 70 83 77 73 77 67 80 83 80 77 80 67 84 77 80 84 80 84 63 84 80 73 84 70 87 80 84 84 77 83 87 77 80 77 84 83 84 84
Urut 63 63 67 67 67 67 70 70 70 73 73 73 73 73 73 73 73 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 87 87 87
Frekuensi 2
4
3
nilai tertinggi nilai terendah range banyak kelas panjang interval kelas banyak data Rata-rata varians simpangan baku
87 63 24 7 3 63 78,24 36,38 6,03
8
11
11
10
11
3
227
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
228
Hipotesis Ho:
data berdistribusi normal
Ha:
data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis Menggunakan rumus
Kriteria Ho diterima jika 2hitung<2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan 63 66 69 72 75 78 81 84 87
Interval − − − − − − − − −
65 68 71 74 77 80 83 86 89
f 2 4 3 8 11 11 11 10 3
frekuensi diharapkan(Ei)
frekuensi Pengamatan(Oi)
X^2
0,81 2,29 4,90 8,58 11,63 12,34 10,07 6,73 2,56
2 4 3 8 11 11 11 10 3 jumlah
1,73 1,28 0,73 0,04 0,03 0,14 0,09 1,59 0,08 5,72
228
Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval 62,5 -2,61 0,4955 65,5 -2,11 0,4826 0,0129 68,5 -1,61 0,4463 0,0363 71,5 -1,12 0,3686 0,0777 74,5 -0,62 0,2324 0,1362 77,5 -0,12 0,0478 0,1846 80,5 0,38 0,148 0,1958 83,5 0,87 0,3078 -0,1598 86,5 1,37 0,4147 -0,1069 88,5 1,70 0,4554 -0,0407
229
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
5,72
Karena
Daerah penolakan Ho
12,592
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.
229
230
Lampiran 29
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NILAI POSTES kontrol POSTES Eksperimen
83 87 87 63 83 83 87 87 87 80 83 87 87 83 80 83 83 80 83 83 87 87 87 90 87 77 87 67 87 90 90 63
90 70 70 97 90 90 90 77 87 90 90 90 83 90 90 93 90 90 97 90 90 90 87 69 83 90 87 77 87 90 93 80
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POSTES ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 jumlah S² S n rata-rata
73 77 80 77 67 83 83 70 83 80 83 77 73 83 83 73 73 83 80 77 73 83 63 80 67 77 83 77 73 77 77
83 80 77 80 77 80 77 80 80 80 80 63 80 80 73 80 70 87 80 80 80 77 83 87 77 80 87 80 83 80 80
5046 6,895 2,626 63 80,10
5238 7,075 2,660 63 83,14
231
Korelasi antara dua kelompok
No respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nilai Postes(E) Nilai Postes (K) Xi-Xrata-rata Yi-Yrata-rata X² Y² xy X Y x y 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 -12,3 7,92 151,29 62,7264 -97,416 70 87 -12,3 7,92 151,29 62,7264 -97,416 70 87 14,7 -16,08 216,09 258,5664 -236,376 97 63 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984 90 87 -5,3 7,92 28,09 62,7264 -41,976 77 87 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224 87 87 7,7 0,92 59,29 0,8464 7,084 90 80 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984 90 87 0,7 7,92 0,49 62,7264 5,544 83 87 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 7,7 0,92 59,29 0,8464 7,084 90 80 10,7 3,92 114,49 15,3664 41,944 93 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 7,7 0,92 59,29 0,8464 7,084 90 80 14,7 3,92 216,09 15,3664 57,624 97 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184 90 83 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984 90 87 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984 90 87 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224 87 87 -13,3 10,92 176,89 119,2464 -145,236 69 90 0,7 7,92 0,49 62,7264 5,544 83 87 7,7 -2,08 59,29 4,3264 -16,016 90 77 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224 87 87 -5,3 -12,08 28,09 145,9264 64,024 77 67 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224 87 87 7,7 10,92 59,29 119,2464 84,084 90 90 10,7 10,92 114,49 119,2464 116,844 93 90 -2,3 -16,08 5,29 258,5664 36,984 80 63
232 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 Jumlah rata-rata r
83 80 77 80 77 80 77 80 80 80 80 63 80 80 73 80 70 87 80 80 80 77 83 87 77 80 87 80 83 80 80
73 77 80 77 67 83 83 70 83 80 83 77 73 83 83 73 73 83 80 77 73 83 63 80 67 77 83 77 73 77 77
5238 83,143 0,208
5046 80,095
akar n X2 X1 s1^2/n s2^2/n 2r s1/akar n s2/akar n X1-X2 rmus bawah tpretes t tabel
0,7 -2,3 -5,3 -2,3 -5,3 -2,3 -5,3 -2,3 -2,3 -2,3 -2,3 -19,3 -2,3 -2,3 -9,3 -2,3 -12,3 4,7 -2,3 -2,3 -2,3 -5,3 0,7 4,7 -5,3 -2,3 4,7 -2,3 0,7 -2,3 -2,3
-6,08 -2,08 0,92 -2,08 -12,08 3,92 3,92 -9,08 3,92 0,92 3,92 -2,08 -6,08 3,92 3,92 -6,08 -6,08 3,92 0,92 -2,08 -6,08 3,92 -16,08 0,92 -12,08 -2,08 3,92 -2,08 -6,08 -2,08 -2,08
0,49 5,29 28,09 5,29 28,09 5,29 28,09 5,29 5,29 5,29 5,29 372,49 5,29 5,29 86,49 5,29 151,29 22,09 5,29 5,29 5,29 28,09 0,49 22,09 28,09 5,29 22,09 5,29 0,49 5,29 5,29 3148,47
7,937253933 80,095 83,143 0,112306392 0,10944231 0,416312843 0,335121458 0,330820661 3,048 0,419039539 7,273776612 Ha diterima 1,658
36,9664 4,3264 0,8464 4,3264 145,9264 15,3664 15,3664 82,4464 15,3664 0,8464 15,3664 4,3264 36,9664 15,3664 15,3664 36,9664 36,9664 15,3664 0,8464 4,3264 36,9664 15,3664 258,5664 0,8464 145,9264 4,3264 15,3664 4,3264 36,9664 4,3264 4,3264 3012,363
-4,256 4,784 -4,876 4,784 64,024 -9,016 -20,776 20,884 -9,016 -2,116 -9,016 40,144 13,984 -9,016 -36,456 13,984 74,784 18,424 -2,116 4,784 13,984 -20,776 -11,256 4,324 64,024 4,784 18,424 4,784 -4,256 4,784 4,784 641,052
233
Hipotesis Ho
: peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan
model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan yang dijarkan dengan model pembelajaran demonstrasi Ha
: peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar yang dijarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Kriteria Jika
, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus : ̅ √
̅ (
√
√
)
√
√
√
Pada α = 5% dengan dk= 32+31+31+32-2=124 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
1,658
Karena
Daerah penolakan Ho
7,27
berada pada penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Lampiran 30
234
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NILAI POSTES Eksperimen POSTES Kontrol 78 80 85 92 89 94 78 81 86 79 71 81 72 85 80 88 97 94 76 72 94 94 65 72 72 82 83 76 83 86 74 92 72 83 97 78 85 94 75 81 75 90 72 85 74 88 94 92 75 75 78 79 67 72 88 92 83 94 96 74 83 78 72 86
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POSTES MINAT ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 jumlah S² S n rata-rata
76 68 75 76 83 76 74 88 82 71 76 88 76 79 69 71 69 71 76 75 69 75 82 78 82 80 92 88 81 81 78
69 79 86 75 81 76 76 82 81 90 82 75 78 68 88 72 61 75 81 89 83 83 72 74 75 74 88 76 75 64 71 5094 7,423 2,724 63 80,85
4970 8,136 2,852 63 78,88
235
Korelasi antara dua kelompok
No respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nilai Postes(E) Nilai Postes (K) Xi-Xrata-rata Yi-Yrata-rata X² Y² xy X Y x y 78 1,16 -0,09 1,3456 0,0081 -0,1044 80 85 13,16 6,63 173,1856 43,9569 87,2508 92 89 15,16 10,91 229,8256 119,0281 165,3956 94 78 2,16 -0,09 4,6656 0,0081 -0,1944 81 86 0,33 8,02 0,1089 64,3204 2,6466 79 71 1,72 -7,26 2,9584 52,7076 -12,4872 81 72 5,88 -5,87 34,5744 34,4569 -34,5156 85 80 8,66 1,91 74,9956 3,6481 16,5406 88 97 15,16 19,13 229,8256 365,9569 290,0108 94 76 -6,62 -1,70 43,8244 2,89 11,254 72 94 15,16 16,35 229,8256 267,3225 247,866 94 65 -6,62 -12,81 43,8244 164,0961 84,8022 72 72 3,10 -5,87 9,61 34,4569 -18,197 82 83 -2,45 5,24 6,0025 27,4576 -12,838 76 83 7,27 5,24 52,8529 27,4576 38,0948 86 74 13,16 -4,48 173,1856 20,0704 -58,9568 92 72 4,49 -5,87 20,1601 34,4569 -26,3563 83 97 -1,06 19,13 1,1236 365,9569 -20,2778 78 85 15,16 6,91 229,8256 47,7481 104,7556 94 75 1,72 -3,09 2,9584 9,5481 -5,3148 81 75 11,44 -3,09 130,8736 9,5481 -35,3496 90 72 5,88 -5,87 34,5744 34,4569 -34,5156 85 74 8,66 -4,48 74,9956 20,0704 -38,7968 88 94 12,83 16,35 164,6089 267,3225 209,7705 92 75 -3,84 -3,09 14,7456 9,5481 11,8656 75 78 0,33 -0,31 0,1089 0,0961 -0,1023 79 67 -6,62 -11,42 43,8244 130,4164 75,6004 72 88 12,83 9,41 164,6089 88,5481 120,7303 92 83 15,60 5,24 243,36 27,4576 81,744 94 96 -5,23 17,74 27,3529 314,7076 -92,7802 74 83 -1,06 5,24 1,1236 27,4576 -5,5544 78 72 7,27 -5,87 52,8529 34,4569 -42,6749 86
236 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 Jumlah rata-rata r
76 68 75 76 83 76 74 88 82 71 76 88 76 79 69 71 69 71 76 75 69 75 82 78 82 80 92 88 81 81 78 5094 80,853 0,283
69 79 86 75 81 76 76 82 81 90 82 75 78 68 88 72 61 75 81 89 83 83 72 74 75 74 88 76 75 64 71 4970 78,884
akar n X2 X1 s1^2/n s2^2/n 2r s1/akar n s2/akar n X1-X2 rmus bawah tpretes t tabel
-2,45 -10,78 -3,84 -2,45 4,16 -2,45 -5,23 8,66 3,10 -8,01 -2,45 9,16 -2,45 0,33 -9,40 -8,01 -9,40 -8,01 -2,45 -3,84 -9,40 -3,84 3,16 -1,06 3,10 1,16 13,16 9,16 1,72 1,72 -1,06
7,937253933 78,88 80,85 0,117820841 0,129146255 0,566966033 0,343250406 0,359369245 1,97 0,420749061 4,682125721 1,658
-8,65 1,08 8,02 -3,09 2,47 -1,70 -1,70 3,85 2,47 12,19 3,85 -3,09 -0,31 -10,03 9,41 -5,87 -16,98 -3,09 2,47 10,80 5,24 5,24 -5,87 -4,48 -3,09 -4,48 9,41 -1,70 -3,09 -14,20 -7,26
Ha diterima
6,0025 116,2084 14,7456 6,0025 17,3056 6,0025 27,3529 74,9956 9,61 64,1601 6,0025 83,9056 6,0025 0,1089 88,36 64,1601 88,36 64,1601 6,0025 14,7456 88,36 14,7456 9,9856 1,1236 9,61 1,3456 173,1856 83,9056 2,9584 2,9584 1,1236 3671,204
74,8225 1,1664 64,3204 9,5481 6,1009 2,89 2,89 14,8225 6,1009 148,5961 14,8225 9,5481 0,0961 100,6009 88,5481 34,4569 288,3204 9,5481 6,1009 116,64 27,4576 27,4576 34,4569 20,0704 9,5481 20,0704 88,5481 2,89 9,5481 201,64 52,7076 4143,973
21,1925 -11,6424 -30,7968 7,5705 10,2752 4,165 8,891 33,341 7,657 -97,6419 -9,4325 -28,3044 0,7595 -3,3099 -88,454 47,0187 159,612 24,7509 -6,0515 -41,472 -49,256 -20,1216 -18,5492 4,7488 -9,579 -5,1968 123,8356 -15,572 -5,3148 -24,424 7,6956 1105,706
237
Hipotesis Ho
: peningkatan pemahaman konsep siswa SMA yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan yang diajarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Ha
: peningkatan pemahaman konsep siswa SMA yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar yang diajarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus : ̅ √
̅ (
√
√
)
√
√
√
Pada α = 5% dengan dk= 32+31+31+32-2=124 diperoleh
Daerah penerimaan Ho
1,658
Karena
Daerah penolakan Ho
4,68
berada pada penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
238
Lampiran 31 Uji Gain Pemahaman Konsep
No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031 D-001
nilai kelas kontrol pre-test post-test perubahan 52 31 83 44 43 87 36 51 87 43 20 63 34 49 83 43 40 83 38 49 87 53 34 87 64 23 87 43 37 80 52 31 83 44 43 87 44 43 87 63 20 83 60 20 80 52 31 83 32 51 83 49 31 80 26 57 83 43 40 83 33 54 87 44 43 87 50 37 87 56 34 90 53 34 87 37 40 77 61 26 87 21 46 67 36 51 87 41 49 90 41 49 90 32 31 63
gain 0,753623188 0,771929825 0,734693878 0,5375 0,666666667 0,716666667 0,745098039 0,803030303 0,831168831 0,682539683 0,753623188 0,771929825 0,771929825 0,7875 0,75 0,753623188 0,653061224 0,710144928 0,604651163 0,716666667 0,717391304 0,771929825 0,793650794 0,848484848 0,803030303 0,616666667 0,824324324 0,388888889 0,734693878 0,803921569 0,803921569 0,463768116
239
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
D-002 D-003 D-004 D-005 D-006 D-007 D-008 D-009 D-010 D-011 D-012 D-013 D-014 D-015 D-016 D-017 D-018 D-019 D-020 D-021 D-022 D-023 D-024 D-025 D-026 D-027 D-028 D-029 D-030 D-031 D-032
jumlah jumlah responden rata-rata nilai maksimal nilai minimal varians simpangan
34 37 37 49 46 46 46 37 40 34 46 37 37 46 37 43 49 40 34 40 46 46 43 46 43 34 46 43 43 49 46
73 77 80 77 67 83 83 70 83 80 83 77 73 83 83 73 73 83 80 77 73 83 63 80 67 77 83 77 73 77 77
2538
5046
63
63
40,29 57 23 69,368682 8,3287864
80,10 90 63 53,46134 7,311726
39 40 43 28 21 37 37 33 43 46 37 40 36 37 46 30 24 43 46 37 27 37 20 34 24 43 37 34 30 28 31 2508 63 39,81
0,590909091 0,634920635 0,682539683 0,549019608 0,388888889 0,685185185 0,685185185 0,523809524 0,716666667 0,696969697 0,685185185 0,634920635 0,571428571 0,685185185 0,73015873 0,526315789 0,470588235 0,716666667 0,696969697 0,616666667 0,5 0,685185185 0,350877193 0,62962963 0,421052632 0,651515152 0,685185185 0,596491228 0,526315789 0,549019608 0,574074074 41,74424437 63 0,6626 sedang
240
No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A-001 A-002 A-003 A-004 A-005 A-006 A-007 A-008 A-009 A-010 A-011 A-012 A-013 A-014 A-015 A-016 A-017 A-018 A-019 A-020 A-021 A-022 A-023 A-024 A-025 A-026 A-027 A-028 A-029 A-030 A-031 A-032
Nilai Kelas eksperimen gain Perubahan Pre-test Post-test 0,803921569 41 49 90 0,565217391 39 31 70 0,545454545 36 34 70 0,952380952 60 37 97 0,841269841 53 37 90 0,782608696 36 54 90 0,76744186 33 57 90 0,666666667 46 31 77 0,803030303 53 34 87 0,803921569 41 49 90 0,782608696 36 54 90 0,848484848 56 34 90 0,77027027 57 26 83 0,833333333 50 40 90 0,795918367 39 51 90 0,847826087 39 54 93 0,814814815 44 46 90 0,848484848 56 34 90 0,952380952 60 37 97 0,814814815 44 46 90 0,814814815 44 46 90 0,76744186 33 57 90 0,824324324 61 26 87 0,597402597 46 23 69 0,701754386 40 43 83 0,848484848 56 34 90 0,771929825 44 43 87 0,574074074 31 46 77 0,745098039 38 49 87 0,76744186 33 57 90 0,847826087 39 54 93 0,718309859 51 29 80
241
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
B-001 B-002 B-003 B-004 B-005 B-006 B-007 B-008 B-009 B-010 B-011 B-012 B-013 B-014 B-015 B-016 B-017 B-018 B-019 B-020 B-021 B-022 B-023 B-024 B-025 B-026 B-027 B-028 B-029 B-030 B-031
jumlah jumlah responden rata-rata nilai maksimal nilai minimal varians simpangan
43 34 29 43 43 37 46 40 37 40 37 37 40 43 40 34 43 43 37 43 37 37 43 43 43 23 43 40 43 34 43
83 80 77 80 77 80 77 80 80 80 80 63 80 80 73 80 70 87 80 80 80 77 83 87 77 80 87 80 83 80 80
2560
5238
63
63
40 46 48 37 34 43 31 40 43 40 43 26 40 37 33 46 27 44 43 37 43 40 40 44 34 57 44 40 40 46 37 2678 63
40,63
83,14
42,51
57 26
97 53
60,56379 7,782274
69,73965 8,351027
0,701754386 0,696969697 0,676056338 0,649122807 0,596491228 0,682539683 0,574074074 0,666666667 0,682539683 0,666666667 0,682539683 0,412698413 0,666666667 0,649122807 0,55 0,696969697 0,473684211 0,771929825 0,682539683 0,649122807 0,682539683 0,634920635 0,701754386 0,771929825 0,596491228 0,74025974 0,771929825 0,666666667 0,701754386 0,696969697 0,649122807 45,2622469
63 0,718448363 tinggi
Peningkatan rata-rata pemahaman konsep siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
242
Rumus uji gain ternormalisasi :
rata-rata Pre-test Post-test
Tinggi
eksperimen 40,63 83,14
:
> 0,70
Sedang :
0,3 ≤
Rendah :
< 0,3
kelompok gain kontrol 40,29 0,72 80,1 tinggi
≤ 0,7
Kelompok Eksperimen
Kelompok kontrol
Lampiran 32 Uji Gain Minat Belajar Siswa
gain 0,67 sedang
243
kelompok eksperimen No
Responden
Pre-test
Post-test
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A-001 A-002 A-003 A-004 A-005 A-006 A-007 A-008 A-009 A-010 A-011 A-012 A-013 A-014 A-015 A-016 A-017 A-018 A-019 A-020 A-021 A-022 A-023 A-024 A-025 A-026 A-027 A-028 A-029 A-030 A-031 A-032
68 53 62 53 68 64 62 62 72 53 68 53 74 72 68 74 74 53 62 59 76 62 74 74 67 62 59 74 53 53 62 80
78 92 94 71 79 81 85 88 94 72 94 72 82 76 86 92 83 78 94 81 90 85 88 92 75 79 72 92 94 74 78 86
gain 0,305625 0,8297872 0,8421053 0,3793617 0,3490625 0,46 0,5978947 0,6710526 0,7857143 0,4089362 0,8125 0,4089362 0,3053846 0,1567857 0,5659375 0,6923077 0,3683213 0,527234 0,8421053 0,5258537 0,595 0,5978947 0,5192308 0,6796154 0,2424242 0,4518421 0,322439 0,6796154 0,8817021 0,4385106 0,4152632 0,3055
244
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
B-001 B-002 B-003 B-004 B-005 B-006 B-007 B-008 B-009 B-010 B-011 B-012 B-013 B-014 B-015 B-016 B-017 B-018 B-019 B-020 B-021 B-022 B-023 B-024 B-025 B-026 B-027 B-028 B-029 B-030 B-031 Jumlah n rata-rata max min S²
0,1053429 74 76 0,1594737 62 68 0,3421053 62 75 0,0919231 74 76 -0,2426316 62 53 0,4241463 59 76 0,050036 72 74 0,6710526 62 88 0,1872187 78 82 0,3793617 53 71 0,1906068 71 76 0,0953034 71 74 0,1053429 74 76 0,25018 72 79 0,3497872 53 69 0,1921905 64 71 0,3497872 53 69 0,0454843 69 71 0,4241463 59 76 0,1819372 69 75 0,3497872 53 69 0,3902439 59 75 0,2323684 62 71 0,4580488 59 78 0,3053846 74 82 0,1429787 53 60 0,0909686 69 72 0,1957895 62 69 0,4400922 65 81 0,2523077 74 81 0,2064286 72 78 24,381136 4085 4967 63 63 63 64,84444 78,84016 0,387 80 94 sedang 53 53 7,890262 8,640899
245
kelompok kontrol
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Responden Pre-test C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031
78 83 69 81 78 88 71 71 99 72 93 72 72 89 83 71 72 98 83 90 71 72 72 86 88 71 61 86 88 90 89
Post-test
gain
80 85 69 76 86 71 72 68 97 76 94 65 72 83 83 74 72 97 75 75 75 72 74 94 75 78 67 88 83 96 83
0,099909991 0,083383323 0 -0,214506173 0,374887489 -1,3336 0,047651697 -0,094960576 -1 0,150107991 0,198847262 -0,249820014 0 -0,500450045 0 0,095303394 0 -0,39 -0,49970006 -1,572016461 0,142955091 0 0,050035997 0,599712023 -1 0,238258485 0,142967344 0,100071994 -0,3336 0,570987654 -0,500450045
246
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
D-001 D-002 D-003 D-004 D-005 D-006 D-007 D-008 D-009 D-010 D-011 D-012 D-013 D-014 D-015 D-016 D-017 D-018 D-019 D-020 D-021 D-022 D-023 D-024 D-025 D-026 D-027 D-028 D-029 D-030 D-031 D-032 Jumlah n rata-rata max min S²
72 72 65 69 79 88 85 86 74 75 83 81 76 86 76 79 68 82 81 90 90 90 85 82 75 94 78 85 65 68 71 88 72 82 61 89 75 78 81 85 83 89 78 83 81 83 72 74 74 75 75 90 78 80 72 88 72 76 67 75 75 84 69 71 4895 5075 63 63 77,70143 80,55651 99 97 61 65 8,457183 8,159666
0 0,119815668 0,428571429 0,090968586 0,052671466 -0,166166767 0,416666667 0,125 0,434564809 0,473684211 0 -0,181937173 0,76 0,318181818 0,080069124 0,571477545 0,357142857 0,717948718 0,12 0,210526316 0,333533293 0,249774977 0,142489712 0,071428571 0,038461538 0,6 0,099909991 0,550035997 0,150107991 0,249924992 0,36 0,045484293 3,026312995 63 0,048036714 rendah
247
Peningkatan rata-rata minat belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus uji gain ternormalisasi :
rata-rata pre-test post-test
kelompok eksperimen gain kontrol gain 64,84 77,7 0,3981797 0,127803 78,84 80,55 sedang rendah
Tinggi :
< g > > 0,70
Sedang :
0,3 ≤ < g > ≤ 0,7
Rendah :
< g > < 0,3
Kelompok Eksperimen
Kelompok kontrol
Lampiran 33 HASIL TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN GAME No
Kode
1 2
No Angket
Nilai
4
35
87,50
4
33
82,50
3
3
29
72,50
3
3
3
30
75,00
3
3
3
3
31
77,50
3
3
3
3
3
31
77,50
4
4
4
4
3
4
39
97,50
3
2
4
3
3
2
4
32
80,00
2
3
2
3
3
2
3
3
27
67,50
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
100,00
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
4
4
4
3
3
4
3
4
2
4
35
87,50
A-013
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
35
87,50
14
A-014
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
77,50
15
A-015
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
31
77,50
16
A-016
4
3
2
3
2
3
3
2
3
3
28
70,00
17
A-017
3
3
2
3
3
4
3
2
3
4
30
75,00
18
A-018
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
35
87,50
19
A-019
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
35
87,50
20
A-020
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
32
80,00
21
A-021
4
4
4
3
3
3
2
3
3
3
32
80,00
22
A-022
3
4
2
3
2
3
3
2
3
3
28
70,00
23
A-023
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
31
77,50
24
A-024
3
4
2
3
3
4
3
2
4
3
31
77,50
25
A-025
3
4
2
3
3
3
2
3
3
3
29
72,50
26
A-026
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
33
82,50
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A-001
4
4
4
3
3
4
3
3
3
A-002
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
A-003
3
3
3
3
3
3
2
3
4
A-004
3
3
3
3
3
3
3
5
A-005
4
3
3
3
3
3
6
A-006
3
4
3
3
3
7
A-007
4
4
4
4
8
A-008
4
4
3
9
A-009
3
3
10
A-010
4
11
A-011
12
A-012
13
248
Skor siswa
1
28
A-028
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
36
90,00
29
A-029
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
31
77,50
30
A-030
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
31
A-031
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
38
95,00
32
A-032
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
26
65,00
33
A-033
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
36
90,00
34
A-034
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
35
A-035
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
28
70,00
36
A-036
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
35
87,50
37
A-037
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
100,00
38
A-038
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
39
A-039
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
40
A-040
4
4
4
4
4
4
1
2
3
4
34
85,00
41
A-041
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
33
82,50
42
A-042
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
24
60,00
43
A-043
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
44
A-044
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
29
72,50
45
A-045
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
46
A-046
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
77,50
47
A-047
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
27
67,50
48
A-048
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
32
80,00
49
A-049
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
50
A-050
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
26
65,00
51
A-051
4
4
3
3
2
3
3
3
2
4
31
77,50
52
A-052
4
4
4
3
3
4
3
4
3
4
36
90,00
53
A-053
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
75,00
54
A-054
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
37
92,50
55
A-055
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
29
72,50
56
A-056
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
37
92,50
57
A-057
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
39
97,50
58
A-058
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
72,50
59
A-059
4
4
4
3
3
3
2
3
2
3
31
77,50
60
A-060
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
29
72,50
61
A-061
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
32
80,00
62
A-062
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
36
90,00
63
A-063
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
32
80,00
jumlah
221
221
202
198
186
211
183
192
187
211
2012
5030
rata-rata tiap nomer
3,51
3,51
3,21
3,14
2,95
3,35
2,90
3,05
2,97
3,35
skor total
40 63
rata-rata
79,84
kriteria
Baik
249
jumlah siswa
250
Lampiran 34 1
4
Dua batang logam (P dan Q) dengan
Batang
baja
dan
kuningan
luas
ukuran yang sama tapi terbuat dari bahan
penampangnya dan panjangnya sama,salah
yang berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan
satu ujungnya dihubungkan. Suhu batang
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian
baja yang bebas 2000C,Sedangkan suhu
ujung lain masing-masing diberi suhu 00C
ujung batang kuningan yang bebas 2500C.
dan 1000C. Konduktivitas termal logam P
Jika koefisien konduksi kalor baja dan
empat kali lebih besar dari konduktivitas
kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24
termal logam Q. Suhu pada persambungan
kal/sec. Maka suhu pada titik sambung
adalah...
kedua batang tersebut adalah... 2
5
Energi yang dipindahkan secara konduksi
Dua batang logam (P dan Q) dengan
sepanjang
luas
ukuran yang sama tapi terbuat dari bahan
penampangnya A dengan laju tetap adalah
yang berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan
Q. Selisih suhu antara kedua titik yang
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian
berjarak
d dan terletak di sepanjang
ujung lain masing-masing diberi suhu 00C
sumbu batang tersebut sebanding dengan...
dan 1000C. Konduktivitas termal logam P
batang
logam
yang
empat kali lebih besar dari konduktivitas
a. Q d A
termal logam Q. Suhu pada persambungan
b. Q d A-1
adalah...
c. Q d-1A d. Q d-1A-1
6
e. Q-1d-1A-1
Sebatang alumunium dengan koefisien 3
Terjadinya angin laut, pancaran sinar matahari, dan proses memasak air menggunkaan ketel
konduksi
termal
memiliki luas penampang ujungnya 2
1cm ujung-ujung batang itu bersuhu 00C
diatas api berturut-turut merupakan proses
dan 200C besar kalor yang akan merambat
perpindahan kalor secara...
tiap detiknya adalah...
251
7
12
Sebuah jendela kaca dalam ruang yang
Perbandingan
jumlah
berpengatur suhu(berAC) tebalnya 3,2 mm
dipancarkan dalam bentuk radiasi tiap
luasnya 3 m2 dan suhu padakaca bagian
detik oleh benda hitam pada temperatur
dalam adalah 250C, sedangkan suhu pada
327 0C dan 270C adalah...
kaca bagian luar adalah 300C. Bila
energi
yang
13
diketahui konduktivitas termal 0,8 W/m K,maka kalor yang mengalir tiap detik
Sebutkan
faktor-faktor
yang
adalah...
mempengaruhi laju perpindahan kalor secara konduksi ?
8
14
Perbandingan laju kalor yang dipanaskan oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K
Jelaskan
persamaan
dan
dan 2000 K adalah...
konduksi, konveksi dan radiasi ?
perbedaan
9
15
Suatu benda hitam pada suhu 270C
Sebuah benda mempunyai luas permukaan
memancarkan energi R J/s. Benda hitam
2,5
tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi
Sedangkan ruangan benda tersebut bersuhu
3270C. Energi yang dipancarkan menjadi...
, hitunglah banyak kalor yang
. Jika benda tersebut bersuhu
dipindahkan selama 2 menit ? ( h = 7,1 j/s
10
K) Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K dengan
emisivitas
mempunyai
0,3
lampu
daya
watt,makaluasfilamennya adalah.... cm
16
itu 60 2
11
Emisivitas benda berbentuk bola bernilai 0,9 benda tersebut menyerap kalor dengan laju pancaran 0,45 j/s. Jika jari-jari bola 4 cm.
Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5) dan 𝛔= 6 x 10-8 watt/m2K4 adalah 1000K. Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas permukaan filamen....
Hitunglah
suhu
benda
menyerap kalor dari lingkungan ?
setelah
252
17
21
Sebuah keping logam yang tebal 4 mm
Sebuah pipa air panas dibuat dari tembaga
dengan perbedaan suhu antara kedua
yang
permukaan
arus
permukaannya 0,12
luas
panas
dilalui
oleh
sebanyak 200 kkal/jam. Setiap 5
tebalnya
0,004
m
dan
luas
. Bila suhu air
dan suhu ruangan
maka
penampangnya. Berapakah konduktivitas
berapakah laju hantaran kalor melalui
termalnya dinyatakan dalam W/
dinding
C?
pipa
?
konduktivitas
termal
tembaga k = 390 w.
18
22
Sebuah plat terbuat dari nikel setelah 0,6 cm menyekat dua ruangan dengan selisih
Kamu sedang duduk disekitar api unggun
temperatur
dapat
sebutkan cara-cara perpindahan kalor yang
joule
menyebabkan kamu merasakan hangat,
.
mengapa bukan cara perpindahan kalor
.
Plat
ini
menghantarkan energi panas tiap jam melalui bidang seluas 4
yang lain yang berperab dalam hal ini ?
Tentukanlah koefisien termal dari nikel ? 19
23
Luas keseluruhan dinding sebuah almari
Pakaian berwarna hitam terasa panas,
pendingin adalah
dibandingkan dengan pakaian berwarna
menyekat
. Jika kemampuan
dinding
kemampuan
itu
setara
menyekat
dengan
gabus
putih , mengapa demikian ?
yang
24
tebalnya 10 cm dan perbedaan suhu didalam dan diluar lemari adalah
,
Sebuah plat tipis memiliki total luas
Berapa joule kalor yang lewat melalui
permukaan
0,02
.
Plat
tersebut
dinding itu setiap sekon ?
dipanaskan dengan sebuah tungku hingga suhunya mencapai 1.000 K. Jika emisivitas
20 Batang tembaga penampang 2 bersuhu tetap
panjang
plat 0,6 maka tentukan laju radiasi yang 1
m
luas
. Ujung yang satu sedang ujung yang lain
. Berapakah kalor yang merambat tiap detik ?
dipancarkan plat tersebut ?
253
25
29
Dua batang logam sejenis A dan B
Sebuah benda hitam sempurna mempunyai
memiliki perbandingan luas penampang
luas permukaan 1000
lintang 2 : 1, sedangkan panjang 4:3. Bila
dengan suhu
jika konstanta stefan-Boltmanz =
beda suhu antara kedua ujungnya sama,
W/
. Maka berapakah
hitung perbandingan laju hantaran kalor
besarnya energi yang dipancarkan selama
pada A dan B?
1 menit ? 26
30
Berapa banyak kalor yang masuk kedalam
Sebuah benda hitam
rumah akibat konveksi udara melalui
dengan jari-jari 5 cm dijaga pada suhu
dinding rumah berukuran 10,0 x 5,00 m
konstan
selama 1 menit jika permukaan dalam
dipancarkan ?
berbentuk
bola
. Berapa laju kalor yang
dinding rumah dijaga bersuhu tetap saat udara luar bersuhu koefisien W
konveksi
31
? Anggap rata-rata
4,00
.
Pak
irhan
membangun
dinding
luar
rumahnya dengan lapisan kayu setebal 3 cm disisi luar dan lapisan sterefoam
27
setebal 2,2 cm disisi dalamnya. Jika suhu
Kawat lampu pijar yang mempunyai luas
permukaan
permukaan
permukaan luar
kira-kira
50
memancarkan energi dengan laju 2,8 s . Jika kawat pijar dianggap sebagai
aliran
dalam
kalor
melewati
dan
suhu
, maka tentukan laju permeter
dinding
!
kuadrat
yang
(
benda hitam , tentukan suhu permukaan
)
kawat pijar. 28 32 Sebuah bola tembaga jari-jari 4,5 cm dipanaskan dalam sebuah tungku perapian
Sebuah jendela kaca dalam ruangan yang
bersuhu
berpengatur suhu (berAC) tebalnya 3,2
, jika emisivitas bola 0,3.
Berapakah laju kalor yang dipancarkannya
mm. luasnya
?
bagian dalamnya adalah
W
dan suhu pada kaca , sedangkan
suhu kaca bagian luarnya adalah
.
254
Bila diketahui konduktivitas termal 0,8 W/mK, berapakah kalor yang mengalir tiap detik ?
Hitunglah banyak kalor yang dihantarkan selama 8 jam melalui kaca jendela yang
33 Apakah
38
yang
berukuran panjang 180 cm, lebar 160 cm,
dimaksud
dengan
dan
tebal
2,5
mm.
Diketahui
permukaan luar jendela
perpindahan kalor secara konduksi?
dan suhu
permukaan dalamnya 34
suhu
. Koefisien
konduksi termal kaca 0,0025 kal/s
Apa yang dimaksud dengan perpindahan
?
39
kalor secara konveksi? Secangkir teh bersuhu 35
dibiarkan
terbuka didalam ruangan yang bersuhu . Jika luas permukaan cangkir 40
Apa yang dimaksud dengan perpindahan
dan kalor yang hilang selama 5 menit
kalor secara radiasi ?
adalah 36
36
j,
hitunglah
koefisien
konveksinya?
Sebuah keping logam yang tebalnya 4 mm
40
dengan perbedaan suhu antara kedua permukaannya
dilalui oleh kalor
sebanyak 200 kkal/jam setiap
luas
penampangnya. Tentukan konduktivitas
Kalor yang melalui suatu penghantar sebesar
j/s.
Apabila
panjang
penghantar itu dijadikan setengah kali panjang semula. Maka laju perpindahan
termalnya dalam satuan W/Mk ?
kalor 37 Sebuah benda hitam
2500
yang
melalui
bahan
tersebut
sebesar..... j/s berbentuk
bola
41
dengan jari-jari 5 cm dijaga pada suhu konstan dipancarkan?
. Berapakah laju kalor yang
Perpindahan kalor secara konduksi terjadi di.... . 42 Perpindahan kalor secara konveksi terjadi di....
255
43 Perpindahan kalor secara radiasi terjadi di... 44 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju perpindahan secara radiasi ? 45 Sebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi laju perpindahan kalor secara konduksi ? 46 Sebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi laju perpindahan kalor secara konveksi ? 47 Sebutkan 3 contoh perpindahan kalor secara konduksi ? 48 Sebutkan 3 contoh perpindahan kalor secara konveksi ? 49 Sebutkan 3 contoh perpindahan kalor secara radiasi ? 50 Apa perbedaan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi ?
256
Lampiran 35
257
Lampiran 36
258
259
260
Lampiran 37
261
Lampiran 38 FOTO PENELITIAN
Pelaksanaan Pretest
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan game
Pelaksanaan Posttest