Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto Indriani Setyowati Program Study S1 Keperawatan
[email protected] Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian quasy-experiment control time series design. Populasi penderita diabetes melitus sebanyak 42 orang. Sampel 18 responden diambil dengan teknik purposive sampling dan uji statistik wilcoxon signed rank test. Seluruh responden kelompok perlakuan sebelum pemberian buah apel romebeauty mengalami kadar gula darah buruk yaitu 100% setelah pemberian buah apel romebeauty mengalami penurunan menjadi sedang 100%, pada kelompok kontrol sebelum pemberian buah apel romebeauty mengalami kadar gula darah buruk yaitu 100% setelah pemberian buah apel romebeauty kadar gulanya tetap buruk yaitu 77,8%. Hasil uji wilcoxon signed rank test pada kelompok perlakuan didapatkan nilai kemaknaan p = 0,003 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus. Pemberian buah apel romebeauty sebanyak 3 kali/hari sebanyak 100 gr dapat menjadi solusi untuk pengendalian kadar gula darah dan menurunkan kadar gula darah. Sehingga institusi pelayanan dan tenaga kesehatan dapat memberikan health education untuk menggunakan buah apel romebeauty dalam mengontrol kadar gula darah disamping penatalaksanaan obat dan olah raga. Kata Kunci : buah apel romebeauty, kadar gula darah, diabetes melitus Abstrak - This study aims to determine the effect of romebeauty apple to decreased levels of blood sugar in people with diabetes mellitus in public health center Puri Mojokerto working area. This research is quasy experiment with control time series design. The population was patients with diabetes mellitus is 42 persons. The samples were 18 respondents were taken by purposive sampling technique and using a statistical test of Wilcoxon signed rank test. All respondents in the treatment group before giving apples romebeauty was bad blood sugar levels are 100% after giving romebeauty apple decreased to moderate 100%, in the control group before giving romebeauty apples the bad blood sugar levels are 100% after giving romebeauty apple blood sugar levels still bad is 77.8%. The results of Wilcoxon signed rank test in the treatment group obtained a significance value of p = 0.003 <α = 0.05 so H0 refused and Ha accepted, which means there is the effect of romebeauty apple to decreased levels of blood sugar in people with diabetes mellitus Giving romebeauty apples 3 times / day as much as 100 grams can be of solution to control blood sugar levels and reduce blood sugar levels. So health care institutions and the health team can give health
1
2
education to use romebeauty apples in controlling blood sugar levels in addition to management medicine and sports. Keywords: romebeauty apple, blood sugar levels, diabetes mellitus PENDAHULUAN Penyakit diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan dunia, prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah yang lebih tinggi dari batas normal. Dengan kondisi kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat menimbulkan komplikasi metabolik akut, mikrovaskuler yang kronis dan neuropati. Komplikasi yang terjadi menyumbangkan peningkatan angka mortalitas yang di akibatkan oleh penyakit ini (Suddarth, 2000). Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi nasional diabetes melitus adalah 5,7 % dimana provinsi Jawa Timur merupakan yang mempunyai prevalensi diabetes melitus diatas prevalensi nasional. Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyebutkan total penderita penyakit diabetes melitus tahun 2013 sebanyak 2.214 orang dari 1.123.239 penduduk Kabupaten Mojokerto. Dan pukesmas Puri merupakan puskesmas dengan penderita diabetes melitus terbesar ketiga setelah puskesmas Kemlagi dan puskesmas Jetis di kabupaten Mojokerto dengan jumlah penderita sebesar 757 orang pada tahun 2013 yang sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 558 orang Faktor pencetus yang dapat menyebabkan diabetes melitus yaitu keturunan (genetik), infeksi virus pada pankreas,, gaya hidup, obesitas serta salah satunya yakni karena perubahan pola diet yang salah serba instant, tinggi karbohidrat, tinggi lemak, banyak mengandung gula dan protein serta rendah serat, ditambah kurangnya olahraga (Ucik, 2009). Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan melalui diet, olah raga, dan obat-obatan (Laurentia, 2009). Diet tepat pasien diabetes melitus dengan peningkatan kandungan serat yang larut dalam tubuh dapat memberikan efek kuat terhadap pengendalian kadar glukosa darah (Syafitri, 2012).
3
Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian oleh Harmayetty yakni Manfaat Buah Apel Romebeauty Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dikemukakan bahwa buah apel merupakan buah yang mengandung serat, yakni pektin, yang merupakan salah satu jenis serat larut air yang kandungannya yaitu 24% dalam 100 gr (Aditama, 2006) yang mana di perlukan bagi pasien guna mengontrol kadar gula darah. Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang manfaat buah apel dalam menurunkan gula darah, peneliti ingin meneliti tentang besar penurunan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus dengan pemberian buah apel romebeauty terhadap kadar gula darah pada pasien dengan Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan design quasy-experiment control time series design, merupakan rancangan eksperimen dengan cara melakukan pretest (pengamatan awal), setelah itu diberi perlakuan, kemudian dilakukan post test (pengamatan akhir)
dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol)
(Setiadi, 2007). Populasinya adalah penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Puri sebanyak 42 orang yang di peroleh dari data terbaru di puskesmas Puri pada bulan Januari tahun 2014. Teknik pengambilan sampel mengunakan teknik purposive sampling suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
di
antara
populasi
sesuai
dengan
yang
dikehandaki
peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008). Sampel pada penelitian ini ada 18 orang penderita diabetes melitus yang memenuhi kriteria peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi a.
Penderita diabetes melitus yang hiperglikemi dengan glukosa < 300 mg/dl
b.
Penderita diabetes melitus tipe 2
c.
Tidak minum obat
d.
Penderita diabetes melitus yang bersedia menjadi responden
4
2. Kriteria Eksklusi a.
Pasien diabetes melitus yang glukosanya > 300 mg/dl
b.
Pasien diabetes melitus dengan komplikasi
c.
Penderita diabetes melitus tipe 1 dan tipe lain. Sampel yang telah di temukan kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yakni
kelompok perlakuan yang diberikan apel sebanyak 9 orang dan kelompok kontrol tidak diberikan apel romebeauty sebanyak 9 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Februari 2014 – 2 Maret 2014. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian apel romebeauty, variabel dependen adalah kadar gula darah pada penderita dibetes melitus, variabel intervening adalah jumlah kalori diet sesuai berat badan penderita diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi kadar gula darah penderita diabetes melitus sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan lembar observasi tentang identitas, BB, asupan makan, olah raga, obat- obatan, perhitungan jumlah kalori, daftar menu diet penderita diabetes melitus dan kadar gula darah acak. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah acak adalah cleaver chek. Buah apel romebeauty diberikan sebanyak 100 gr sebanyak 3x/ hari selama 7 hari pada penderita diabetes melitus pada kelompok perlakuan dan tidak memberikan apel romebeauty pada kelompok kontrol. Setelah 7 hari maka dilakukan observasi kadar gula darah pada kelompok perlakuan dan kontrol serta mencatat kadar gula darah acak di lembar observasi. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test < α = 0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Umum a. Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto.
No. 1 2 3 4 5
Tingkat Stres Normal Ringan Sedang Berat Sangat Berat Jumlah
Frekuensi 18 0 0 0 0 18
Persentase (%) 100 0 0 0 0 100
5
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa keseluruhan dari responden mengalami tingkat stres normal yaitu sebanyak 18 responden (100 %). b. Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Responden.
No 1 2 3 4
Berat Badan Kurus Normal Gemuk Obesitas Jumlah
Frekuensi 0 16 2 0 18
Persentase (%) 0 88,9 11,1 0 100
Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa hampir keseluruhan dari responden mempunyai berat badan normal yaitu 16 responden (88,9 %), dan sebagian kecil dari responden mempunyai berat badan gemuk yaitu 2 responden (11,1%). c. Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Konsumsi Obat Diabetes.
No 1 2
Mengkonsumsi Obat Tidak Mengkonsumsi Mengkonsumsi Jumlah
Frekuensi 18 0
Persentase (%) 100 0
18
100
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa seluruhnya responden (100%) tidak mengkonsumsi obat diabetes. d. Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Olahraga Responden
No 1 2
.
Olahraga Tidak Olahraga Olahraga
Frekuensi 18 0
Persentase (%) 100 0
Jumlah
18
100
6
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa keseluruhan responden (100%) tidak melakuan olahraga. e. Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Diit Diabetes Melitus Responden.
No 1 2
Diit Diit Diabetes
Tidak Melitus Diit Diabetes Melitus Jumlah
Frekuensi 18
Persentase (%) 100
0 18
0 100
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan responden (100%) tidak melakuan diit diabetes melitus. 2. Data Khusus a. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Pada Kelompok Perlakuan. Kadar gula
Perlakuan Apel 3x100 gram Pre
Post
Freq % Freq 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9 100 0 wilcoxon signed rank test p = 0,003
Rendah Baik Sedang Buruk Uji Analisa
% 0 0 100 0
b. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Pada Kelompok Kontrol. Kadar gula
Rendah Baik Sedang Buruk Uji Analisa Berdasarkan
Kontrol Apel 3x100 gram Pre Freq % Freq 0 0 0 0 0 0 0 0 2 9 100 7 wilcoxon signed rank test p = 0,157
Post % 0 0 22,2 77,8
tabel 6 diatas didapatkan bahwa kadar gula darah pada
kelompok perlakuan sebelum di berikan buah apel romebeauty, sebelumnya buruk yaitu 9 orang (100%) dan setelah di berikan buah apel romebeauty selama 7 hari,
7
kadar gula darah responden semuanya turun menjadi sedang yaitu 9 orang (100%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon signed rank test pada kelompok perlakuan didapatkan p= 0,003<0,05 (α) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Sedangkan pada tabel 7 kadar gula darah kelompok kontrol sebelum di berikan buah apel romebeauty, sebelumnya buruk yaitu 9 orang (100%) dan setelah di berikan buah apel romebeauty selama 7 hari, kadar gula darah responden tetap buruk yaitu 7 orang (77,8%) dan yang menjadi sedang 2 orang (22,2%). Hasil uji statistik kelompok kontrol menggunakan uji wilcoxon signed rank test didapatkan p= 0,157>0,05 (α) sehingga H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Hasil penelitian didapatkan bahwa keseluruan dari responden kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar gula menjadi sedang yaitu 9 responden (100%). Penurunan kadar gula darah pada responden terjadi akibat penambahan serat pada buah apel romebeauty, dimana dalam 100 gr buah apel romebeauty mengandung serat larut air (pektin) sebanyak 24% yang mana merupakan komponen penting pada buah apel romebeauty. Pektin adalah salah satu jenis serat larut air yang kandungannya yaitu 24% dalam 100 gr buah apel. Didalam lambung, pektin membentuk gel dan gel tersebut menyebabkan penurunan waktu penyerapan glukosa di usus halus. Akibat dari penurunan waktu penyerapan glukosa adalah kadar glukosa di dalam darah meningkat secara perlahan. Peningkatan kadar glukosa darah secara perlahan tersebut tidak merangsang insulin yang berlebihan sehingga transpor glukosa ke membran sel lebih mudah masuk ke jaringan. Masuknya glukosa ke dalam jaringan menyebabkan kadar glukosa di dalam darah turun (Smeltzer, 2001). Buah apel juga mempunyai indeks glikemik yang rendah yaitu 41, hal ini berarti bahwa kadar gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah (Damayanti, 2013). Selain pektin kandungan dalam
8
buah apel romebeauty meliputi karbohidrat 14,9 gr, lemak 4 gr, protein 3 gr, vitamin C 5 mg, kalsium 6 mg, Viamin A 900UI, B1 7 mg, fosfor 10 mg, zat besi 3 mg, B2 4 mg, B3 2 mg. Penelitian yang dilakukan sudah memperhatikan unsur-unsur yang dapat dijadikan patokan supaya hasil penelitian tidak menjadi bias yaitu dengan menghitung jumlah kalori dan di tambahkan dengan buah apel romebeauty. Pemberian buah apel romebeauty ini diberikan sesuai dengan dosis yang tepat yaitu 3 kali sehari dengan dosis 100 gr pada waktu setelah makan pagi, siang dan sore hari selama 7 hari.
KESIMPULAN DAN SARAN Mengkonsumsi buah apel romebeauty sebanyak 3x perhari dengan dosis 100 gr selama 7 hari dapat menjadi solusi untuk pengendalian kadar gula darah dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan ratarata 96,8 mg/dl. Harus di perhatikan bahwa untuk penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus itu juga harus ditunjang dengan penatalaksanaan yang komperhensif yaitu dengan diit diabetes melitus ,obat dan juga olah raga.
DAFTAR PUSTAKA Aditama, C. 2006. Gaya Hidup Sehat. (http://www.portal.cbn.net.id. Diakses tanggal 7 Nopember 2006. Jam 10.53 WIB) Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes Melitus, Hipertensi, Asam Urat Tanpa Obat. Yogyakarta: Pinang Merah. Harmayetty. 2008. Manfaat Buah Apel Romebeauty Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Ners. Vol 2. No 2: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Mihardja, Laurent. 2009. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 59. No 9: Jakarta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Smeltzer, Suzane. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedal. Edisi III. Vol II. Jakarta: ECG.
9
Suddarth, Burnner. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC Syafitri, Mutiara. 2012. Dahsyatnya Khasiat Jus Untuk Diabetes. Jakarta. Dunia Sehat Witasari, Ucik dkk. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Asupan Serat Dengan Pengendalian Kadar Glikosa Darah Pada Penderita Diabetes Malitus Tipe 2. Jurnal Penelitian Sains Dan Teknologi, Vol 10. No 2: Surakarta. Yulianti, Sufrida. 2008. Khasiat Dan Manfaat Apel. Jakarta: Agro Media. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. Riskesdas. 2007. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian Dan Pengembangan Departeman Kesehatan Republik Indonesia