Penalaran Induksi
Buah apel itu keras dan hijau – masam Buah apel lainnya juga keras dan hijau – masam Buah apel ketiga yang diberikan keras dan hijau, kita tidak mau mencicipinya karena berkesimpulan akan sama masam. (The Method of Science – Thomas Henry Huxley)
Induksi: Apel 1 keras dan hijau adalah masam Apel 2 keras dan hijau adalah masam Kesimpulannya: semua apel keras dan hijau adalah masam. Deduksi: Semua apel keras dan hijau adalah masam. Apel 3 adalah keras dan hijau. Maka Apel 3 adalah masam.
Apel 1 keras dan hijau adalah masam. Apel 2 keras dan hijau adalah masam. Apel 3 adalah keras dan hijau. Maka apel 3 adalah masam. (proporsi singular vs proporsi universal) (Analogi Induktif, bdk Induksi Aristoteles )
Penalaran Induktif Premis-premis induksi adalah proposisi empirik yang bergantung pada observasi inderawi atau proposisi dasar. Konklusi penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis-premisnya. Walau lebih luas, konklusi induksi memiliki kredibilitas rasional yang disebut sebagai probabilitas (semakin besar probabilitasnya, semakin baik) Validitas hanya pada deduksi, tidak diinduksi.
Induksi: Apel 1 keras dan hijau adalah masam Apel 2 keras dan hijau adalah masam Kesimpulannya: semua apel keras dan hijau adalah masam. Deduksi: Semua apel keras dan hijau adalah masam. Apel 3 adalah keras dan hijau. Maka Apel 3 adalah masam.
Syarat Generalisasi Generalisasi = konklusi yang bersifat umum dari premis-premis yang berupa proposisi empirik. Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik. Generalisasi harus tidak terbatas secara spasiotemporal (ruang dan waktu). Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian.
Tunjukkan Perbedaan Probabilitasnya! ●
● ●
●
● ● ●
Apel keras, hijau dan rasanya masam. (n=1, n=3, n=15) Apel keras, hijau, kecil, benjol dan rasanya masam (n=3) Apel 1 keras, hijau, kecil, benjol, dan masam Apel 2 keras, hijau, dari Batu, baru dipetik dan masam. Apel 3 keras, hijau, besar, dari Korea, rasanya masam. Kesimpulan: Apel keras dan hijau, rasanya masam Bdk 1 n=3 vs 1 n=15. Mana yang lebih mungkin? Mengapa? Bdk 1 n=3 vs 2 n=3. Mana yang lebih mungkin? Mengapa? Bdk 2 n=3 vs 3. Mana yang lebih mungkin? Mengapa?
Faktor-Faktor Probabilitas Makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induktif, makin tinggi probabilitas konklusinya. (Sensus - Induksi Sumative/ Complete vs Sampling - Induksi Ampliative/ Incomplete). Makin besar jumlah faktor analogi di dalam premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya (faktor analogi – faktor persamaan). Makin besar jumlah faktor disanaloginya di dalam premis, makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya. (faktor disanalogi – faktor perbedaan) Semakin luas konklusinya, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya.
Sebab akibat
Sebab mendahului akibat. Namun tidak semua yang mendahului memiliki hubungan sebab akibat. Dua macam sebab: Necessary Condition (Kondisi Mutlak) = sebab yang kalau tidak ada, akibatnya juga tidak ada. Sufficient Condition (Kondisi Memadai) = sebab yang kalau ada, akibatnya tentu ada.
Contoh Sebab Akibat:
TEST Necessary versus Sufficient Conditions 1. Menjadi mamalia adalah sufficient condition untuk menjadi manusia. T or F? 2. Menjadi manusia adalah sufficient condition untuk menjadi mamalia. T or F? 3. Menjadi hidup adalah necessary condition untuk memiliki hak hidup. T or F? 4. Menjadi hidup adalah sebuah suffcient condition untuk memiliki hak untuk hidup. T or F? 5. Api adalah sufficient condition bagi kebakaran. T or F? 6. Adanya oksigen adalah necessary condition bagi kebakaran. T or F?
TEST Necessary versus Sufficient Conditions 1. Menjadi mamalia adalah sufficient condition untuk menjadi manusia. T or F? False. Menjadi mamalia tidak menjamin bahwa seseorang adalah seorang manusia. Banyak mamalia yang bukan manusia. 2. Menjadi manusia adalah sufficient condition untuk menjadi mamalia. T or F? True. Menjadi manusia pastilah juga menjadi mamalia. Sebaliknya jika ditemukan ia bukan mamalia, pastilah ia bukan seorang manusia. 3. Menjadi hidup adalah necessary condition untuk memiliki hak hidup. T or F? True. Tidak ada yang tidak hidup dapat memiliki hak untuk hidup. 4. Menjadi hidup adalah sebuah suffcient condition untuk memiliki hak untuk hidup. T or F? False. Cukup banyak sesuatu yang memiliki hidup yang tidak berhak untuk hidup. Misalnya rumput yang terlalu banyak di taman Anda, kecuali Anda percaya bahwa adalah salah membunuh segala sesuatu yang hidup. 5. Api adalah sufficient condition bagi kebakaran. T or F? False. Api tidak akan langsung menghasilkan kebakaran, jika tidak ada bahan dan oksigen serta adanya pertemuan itu semua. 6. Adanya oksigen adalah necessary condition bagi kebakaran. T or F? True. Tanpa adanya oksigen tidak akan ada kebakaran.
Metode Inferensi Induktif – John Stuart Mill 1. The Method of Agreement 2. The Method of Difference 3. The Joint Method of Agreement and Difference 4. The Method of Residues 5. The Method of Concomitant Variations
The Method of Agreement
A B C D terjadi bersama w x y z
A E F G terjadi bersama w t u v
Maka A adalah penyebab atau akibat dari w A makan nasi, kupang, teh manis dan sakit perut. B makan lontong, kupang, jeruk, emping dan sakit perut. C makan kerupuk, lurjuk, air putih, kentang dan sakit perut.
The Method of Difference
A B C D terjadi bersama w x y z
B C D terjadi bersama x y z
Maka A adalah penyebab atau akibat atau bagian dari penyebab w
A makan nasi, kupang, teh manis dan sakit perut. B makan nasi, teh manis dan tidak sakit perut. Catatan: Dalam penelitian terkendali (controlled experiment), A adalah experimental group (Kelompok Eksperimental) dan B disebut Control Group (Kelompok Pengendali)
The Joint Method of Agreement and Difference
ABC–xyz
ABC–xyz
ADE–xtw
B C- y z
Maka A adalah efek atau penyebab atau bagian dari penyebab x
A makan nasi, kupang, teh manis dan sakit perut. B makan nasi, teh manis dan tidak sakit perut. C makan lontong, kupang, es jeruk dan sakit perut.
The Method of Residues
ABC–xyz
B dikenal sebagai penyebab y
C dikenal sebagai penyebab z
Maka A adalah penyebab x
It is no longer open to discussion that the air has weight. It is common knowledge that a balloon is heavier when inflated than when empty, which is proof enough. For if the air were light, the more the balloon was inflated, the lighter the whole would be, since there would be more air in it. But since, on the contrary, when more air is put in, the whole become heavier, it follows that each part has a weight of its own, and consequently that the air has weight. - Blaise Pascal, Treatise on the Weight of the Mass of the Air.
The Method of Concomitant Variations
ABC–xyz
A+ B C – x+ y z
Maka A dan x memiliki korelasi (atau berhubungan sebab akibat) Stanley Coren mencoba melihat hubungan antara kurang tidur dengan kecelakaan. Untuk itu ia melakukan penelitian pada saat waktu dimajukan satu jam di bagian Amerika Utara (yearly shift to Daylight Saving Time) saat banyak orang yang kekurangan satu jam tidurnya. Ia membandingkan jumlah kecelakaan ketika hari biasa dengan sehari setelah perubahan waktu di Kanada, yang ternyata bertambah 8% kecelakaan. Ketika hari saat waktu dikembalikan lagi ke normal, dan orangorang mendapat tambahan satu jam tidur, kecelakaan pun menurun. - Stanley Coren, Sleep Thieves (New York: The Free Press, 1996)
Contoh Soal UAS Lalu: ●
Diketahui bahwa pertumbuhan tubuh manusia itu tergantung kepada gizi makanannya. Dua orang bayi lahir bersama-sama di sebuah rumah sakit, kemudian dibesarkan bersama-sama dalam kondisi yang sama di sebuah rumah yatim piatu. Terbukti pertumbuhan kedua bayi itu tidak seimbang. Pada umur enam bulan, yang satu masih berbobot lima kilogram, sedang yang lain sudah lebih dari tujuh kilogram. Disimpulkan bahwa ini akibat dari perbedaan gizi makanan pada waktu prenatal (sebelum kelahiran). Menurut Anda, metode induksi dari Stuart Mill yang mana yang digunakan dalam penelitian di bawah ini? Bagaimana bentuknya secara formal.
Scientific Method
Seven Stages of Scientific Investigation: The Scientific Method 1.Identify the problem 2.Devise preliminary hypotheses 1.Compatibility with Previously Well-Established Hypotheses 2.Predictive or Explanatory Power 3.Simplicity
3.Collect additional facts 4.Formulate a refined explanatory hypothesis 5.Deduce consequences from the refined hypotheses 6.Test the consequences deduced 7.Apply the theory
Catatan tambahan Seven Stage of Scientific Investigation: Identifying the Problem Problem harus dikenali sebelum ilmuwan dapat berkarya. (Minggu depan kita akan membahas mengapa problem tidak dapat dilihat tanpa teori). Devise Preliminary Hypotheses. Tiga ujian hipotesis awal: 1) konsisten dengan teori yang sudah terbukti sebelumnya, 2) memiliki kekuatan untuk menjelaskan atau memprediksi serta 3) lebih sederhana (simplicity).
Fallacies hadir di sekitar kita TERAPI ION DETOX TIDAK MEMBAWA MANFAAT Klaim di atas sangatlah tidak masuk akal. Tahukah Anda bahwa toksin dalam tubuh tidak dapat dibuang dengan menggunakan sebuah alat. Ion positif dan ion negatif tidak dapat beresonansi di dalam tubuh dan mengeluarkan toksin. Kulit tidak mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan toksin dalam tubuh. Proses detoksifikasi hanya terjadi di liver. Dari liver, racun kemudian masuk ke dalam ginjal. Oleh ginjal racun akan dieksresikan dalam bentuk urin. Tahukah Anda bahwa terapi ion detoks yang kini banyak populer tidak lain adalah sebuah penipuan terhadap konsumen. Perubahan warna pada air adalah merupakan sebuah reaksi elektrolisis yang sering dijadikan topik umum pada praktikum anak SD atau SMP. Warna air yang merah kekuning-kuningan adalah besi yang telah teroksidasi yang berasal dari elektroda alat tersebut. Bukanlah suatu kebetulan jika elektroda alat ini perlu diganti dari waktu ke waktu. Sumber: http://www.infowanita.com/index.php/section/article/topic_id/4/code /mindbody/cat_id/29/art_id/113/title/Terapi_Ion_Detox_Tidak_Memb awa_Manfaat
Penelitian seperti apa untuk menunjukkan ini hanya mitos?
Inductive Arguments
Mahasiswa UC sulit konsentrasi belajar di kelas. Saya dua kali melihat beberapa teman mahasiswa UC saya, mereka selalu ribut kalau ada dosen yang presentasi.
Weak Inductive Arguments
Mahasiswa UC sulit konsentrasi belajar di kelas. Saya dua kali melihat beberapa teman mahasiswa UC saya, mereka selalu ribut kalau ada dosen yang presentasi. Observasinya hanya pada dua kejadian. Sampling tidak random atau cukup banyak mewakili mahasiswa UC. Korelasi antara konsentrasi dan ribut pada saat presentasi perlu diperjelas.
Apakah argumen ini meyakinkan?
Berdasarkan survei yang dilakukan BKKBN pada akhir 2008 menyatakan, 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah.
Apakah argumen ini meyakinkan?
Berdasarkan survei yang dilakukan BKKBN pada akhir 2008 menyatakan, 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah. Berapa respondennya? Umur berapa? Jumlah berdasarkan jenis kelamin? Bentuk pertanyaan? Menikah atau tidak menikah? Hati-hati dengan persentase!
Weak Analysis
“A woman makes 78.5 cents for every dollar earned by a man.” The politician said the wage gap is caused by sexism. The others said that women earn less because they want different things, it's just supply and demand.
Peneliti dari University of California di Irvine mempunyai teori bahwa mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kinerja tes intelligensi. Dr. Frances H, Rauscher dan rekannya melaporkan: Kami melakukan eksperimen, dengan tiga kelompok mahasiswa diberikan tiga set tugas standard IQ spatial reasoning; dengan setiap tugas dimulai dengan 10 menit: 1) mendengar Mozart's Sonata for Two Piano in D Major, K.488 atau 2) mendengar musik relaksasi 3) diam Peningkatan terjadi pada yang pertama rata-rata 8 atau 9 point. Beberapa mahasiswa ada yang menyatakan suka dan beberapa tidak suka dengan Mozart, dan tidak ada perbedaan hasil pengukuran. “We are testing a neurobiological model of brain function with these experiments,” Dr. Rauscher said, “and we hypothesize that these patterns may be common in certain activities – chess, mathematics, and certain kinds of music... listening to such music may stimulate neural pathways important to cognition.” (Frances H. Rauscher, Gordon L. Shaw, Katherine N. KY, “Music and Spatial Task Performance,” Nature, 14 October 1993)
Case: Hormon Testosterone vs Agresi Method of Difference
Apa Makna Persentase?
How to Lie with Statistic
Different Impression!
The 2006 Victoria's Secret Diamond Fantasy Bra by Heart on Fire: $6.5 million. Why does Victoria's Secret offer multimilliondollar jewel-studded bras that no one ever buys?
Game Theory
Game theory attempts to mathematically capture behavior in strategic situations, or games, in which an individual's success in making choices depends on the choices of others (Myerson, 1991)
Asumsi Dasar Logika 1. The Law of Identity (Principium Identitatis) Jika sesuatu adalah A, maka ia adalah A dan akan tetap A, dengan demikian realitas hanyalah satu. (p → p = true) 2.The Law of Non-Contradiction (Principium Contradictionis) Jika kita mengakui sesuatu bukan X maka tidak boleh pada saat yang sama ia adalah X. Tidak boleh ada dua kenyataan atau identitas yang kontradiksi secara bersamaan. Bisa juga dikatakan, sesuatu tidak dapat ada dan tidak ada sekaligus. (p & ~p = false) 3.The Law of the Excluded Middle (Principium exclusi tertii) Jika ada dua hal yang berkontradiksi, keduanya tidak mungkin salah; karena itu salah satu darinya pasti benar, dan tidak ada kemungkinan ketiga sebagai jalan tengah. Dari Prinsip ke-2 kita menemukan tidak mungkin kedua-duanya benar. Sementara dari Prinsip ke-3, tidak mungkin kedua-duanya salah. Maka suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah. (p V ~p = true) 4.The Law of Sufficient Reason (Principium rationis sufficientis) Prinsip ini melengkapi prinsip identitas, yakni jika perubahan terjadi pada sesuatu, maka perubahan itu haruslah memiliki alasan yang cukup sehingga tidak ada perubahan yang terjadi begitu saja tanpa alasan rasional yang memadai sebagai penyebab perubahan.
Tugas 1.
Di tahun 1970-an, ketika Jepang masuk dalam pasar mobil Amerika dengan cepat dan terus meningkat, General Motors (GM) melalukan survei kepada pemilik mobil GM dengan pertanyaan: “Apakah Anda lebih suka membeli mobil yang besar dan bertenaga besar, atau mobil yang kecil dan lebih ekonomis/ murah?” Hasilnya 70% dari yang menjawab survei tersebut menjawab mereka lebih ingin mobil yang besar. Dari hasil survei ini, GM memutuskan untuk melanjutkan membuat mobil besar. Tahun 1980-an, GM rugi banyak dan pangsa pasarnya direbut oleh Jepang. Menurut Anda, apa yang salah dari survei tersebut?
2. Dalam rangka penelitian KB di kecamatan Candirejo, dari desa Nganten diambil 15 pasang suami isteri, yang umur isterinya 25 tahun ke bawah. Semua pasangan itu masing-masing jumlah anaknya tidak lebih dari tiga. Maka disimpulkan bahwa di kecamatan Candirejo semua pasangan muda (isteri berumur 25 tahun ke bawah) beranak maksimum tiga orang. Metodanya sampling (penarikan contoh). Kalau diadakan perubahan-perubahan sebagai berikut, probablitas konklusinya naik atau turun? Mengapa? 1. Yang diambil tidak 15 tetapi 25 pasang. 2. Pasangan yang diambil itu semua pasangan yang pernah bersekolah, tetapi tidak melebihi SD. 3. Yang diambil itu semua pasangan pernah bersekolah tidak lebih dari SD dan petani kecil. 4. Pasangan yang diambil itu semua pernah bersekolah tidak lebih dari SD, suami petani, isteri pedagang. 5. 15 pasang yang diambil itu 5 pasang dari desa Nganten, 5 dari desa Jamben dan 5 dari desa Rambi. 6. 15 pasang yang isterinya di bawah umu 25 tahun itu: yang 5 dari desa Nganten, keluarga petani, yang 5 dari desa Jamben, suami pegawai negeri, isteri pedagang, dan yang 5 dari desa Rambi tanpa keterangan lebih lanjut. 7. 15 pasang itu kecuali isterinya, yang di bawah 25 tahun, semua keterangannya yang lain berbeda yang satu dari yang lain. 8. Semua pasangan di desa Nganten, tidak hanya 15 pasang saja, yang isterinya di bawah 25 tahun, semua beranak maksimum tiga orang. 9. Semua pasangan dari desa Nganten dan Jamben dengan isteri di bawah 25 tahun beranak maksimum tiga orang. 10. Semua pasangan di desa Nganten, Jamben dan Rambi yang isterinya di bawah 5 tahun sudah mempunyai anak.