e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD Ni Komang Purnami Apriani1, Ign I Wayan Suwatra2, I Gd. Margunayasa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita dan kelompok siswa yang tidak menggunakan model Snowball Throwing berbantuan masalah realita pada siswa kelas V SD Gugus V Kecamatan Blahbatuh tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan post-test only control group desain. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Gugus V Kecamatan Blahbatuh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Kelas yang menjadi sampel penelitian adalah kelas V SD Negeri 3 Pering dan SD Negeri 5 Pering. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar, diperoleh t hitung sebesar 3,636 Sedangkan, ttabel sebesar 1,68 pada taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti, t hitung lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel). Dilihat dari hasil perolehan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 24,77 lebih besar dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol yaitu 14,69. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain dalam mengadakan penelitian lebih lanjut model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita, sehingga diperoleh sumbangan ilmu untuk pengembangan pendidikan. Kata-kata kunci: Snowball Throwing, hasil belajar IPS. Abstract This study aims to determine the significant differences the result of learning between groups of students who followed the learning by using Snowball Throwing learning-assisted reality problem and groups of students which is did not used the model of Snowball Throwing-assisted reality problem of students in grade V Elementary School, Gugus V Blahbatuh district, in the year of 2016/2017. The type of this research is quasi experiment with non-equivalent post-test only control group design. The population of this research is the students in the grade V Elementary School, Blahbatuh district. The sampling technique used is random sampling. The school that became the sample of this research are SDN 3 Pering and SDN 5 Pering in the grade V. The results of the study are collect by using multiple choices or objective. The data obtained were analyzed by suing descriptive statistics and inferential statistic analysis, t-test. Based on the result of data analysis, the learning result is obtaining t-count of 3.636, while t-tabel obtained of 1.68 and 5% in the significant level. It means, t-count is bigger than t-tabel (t-count>ttabel). It seen from the result of average acquisition of the learning of the experimental is 24.77, it is bigger from the result of the learning of the groups is 14.69. it can be concluded that the learning model of Snowball Throwing-assisted of reality problem has a positive effect of the result on student learning. This research can be used for references for other researchers in conducting further research about Snowball Throwing in conducting further research about Snowball Throwing learning model assisted by reality problem. So, other researcher has a contribution knowledge to the development of education. Keywords: snowball throwing, learning outcomes of social.
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
PENDAHULUAN IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang berlaku dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Menurut (Murda 2000: 5) “IPS merupakan pengetahuan terpadu yang dilakukan di sekolahsekolah untuk menyumbangkan kepekaan siswa terhadap kehidupan sosial sekitarnya agar kelak menjadi warga Negara yang baik”. Artinya IPS hendaknya dapat mendorong siswa aktif dalam mengembangkan pengetahuan melalui kegiatankegiatan sosial masyarakat yang berkaitan dengan pembelajaran terhadap dunia sekitar. Untuk mengembangkan pengetahuan ketrampilan maupun sikap siswa dalam pembelajaran IPS disekolah dasar hendaknya siswa diajak mengenal lingkungan masingmasing di mana ia berada (Murda, 2000: 1). Artinya pembelajaran IPS di sekolah dasar dilakukan melalui kegiatan mengenal lingkungan sehingga siswa mendapatkan pengalaman langsung melalui pengamatan untuk menemukan sendiri konsep pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang ditentukan dapat dicapai oleh siswa. Keberhasilan yang diperoleh dapat dilihat dari hasil belajar siswa saat mengikuti proses pembelajaran khususnya IPS. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto, 2013). Artinya dalam kegiatan pembelajaran siswa dikatakan berhasil apabila mengalami perubahan setelah proses pembelajaran dari yang tidak tahu menjadi tahu. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa. diberikan satu solusi yang tepat adalah melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi yang
dimaksudkan yaitu menggunakan model Snowball throwing. Model pembelajaran Snowball throwing menurut kurniasih (2015: 17) adalah Model pembelajaran Snowball throwing merupakan model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilempar secara bergiliran diantara sesama anggota kelompok”. Sehingga diharapkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang lebih realistis. Disamping itu kegiatan ini tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparnya kepada siswa lain. Kurniasih (2015) menyatakan ada beberapa alasan dalam memilih model pembelajaran Snowball Throwing dalam proses pembelajaran yaitu (1) Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan. (2) Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok. (3) Dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru. (4) Melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. (5) Merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. Untuk memaksimalkan pelaksanaan Snowball throwing maka
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
digunakan masalah realita sebagai media untuk membuat siswa menjadi fokus, dapat berpikir realistis dan kritis. Masalah realita merupakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang terjadi di kehidupan nyata. Petunjuknya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa membuat pertanyaan yang kemudian digulung dan dilempar ke sesama anggota kelompok. Siswa lain menjawab pertanyaan yang dikertas tersebut dan siswa dapat mengaitkannya dengan masalah realita, melalui kegiatan ini siswa diharapkan menjadi lebih berminat dalam proses belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saat proses pembelajaran, siswa jarang melihat fenomena nyata atau media yang berhubungan dengan materi yang dibahas. Sebagian besar materi dan penyampaian materi bersifat berpusat pada buku, siswa jarang diajak untuk melihat langsung kejadian atau fenomena yang nyata. Hal ini membuat siswa kurang dapat memahami konsep–konsep yang sebagian besar masih abstrak, sehingga siswa akan kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Bertumpu pada kenyataan tersebut untuk merangsang dan meningkatkan peran aktif siswa baik secara individual dan kelompok terhadap proses pembelajaran, maka masalah ini harus ditangani dengan mencari beberapa alternatif tipe pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan sebagai penunjang pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi harus mampu mengaktualisasi peran strategisnya dalam upaya membentuk watak siswa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang berlaku. Snowball Throwing berbantuan masalah realita digunakan pada saat guru menjelaskan materi yang disampaikan kemudian siswa diajak untuk memecahkan suatu masalah nyata yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, dibutuhkan tindakan yang diduga mampu mencari jalan keluarnya. Salah satunya adalah penggunaan model dan pengembangan media pembelajaran yang tepat, yaitu model yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran yang diserasikan dengan masalah nyata yang pernah terjadi di kehidupan manusia. Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa “hasil belajar yaitu perubahanperubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Artinya hasil belajar merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan-perubahan misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dihendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukan Sunal (dalam Susanto, 2013) evaluasi merupakan proses untuk membuat penilaian mengukur tingkat penguasan siswa.
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Susanto (2013) menyatakan hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Berdasarkan pemaparan tentang hasil belajar di atas, maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar IPS adalah hasil yang diperoleh siswa melalui proses belajar IPS, meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar IPS dalam ranah kogitif meliputi (1) pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5) sintesis, (6) evaluasi. Adapun kompetensi dasar pembelajaran IPS yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, 2. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Tjandra (2005: 8) menyatakan “Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya”. Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari sejarah, geografi, ilmu ekonomi/koperasi, ilmu politik, antropologi dan sosiologi. Harsoyo (dalam Tjandra, 2005) mengatakan bahwa ilmu-ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku manusia didalam kelompok. Dari pernyataan tersebut maka dapat disintesiskan ilmu sosial pada hakekatnya merupakan gabungan atau kumpulan dari ilmu tentang tingkah laku manusia. Dengan mempelajari sosial /masyarakat, siswa secara langsung
dapat mengamati dan mempelajari norma/norma/peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam masyarakat tersebut, sehingga siswa mendapat pengalaman langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat. Dengan kata lain manfaat yang diperoleh setelah mempelajari IPS disamping mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat, juga membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan mentaati aturan yang berlaku dan turut pula mengembangkannya serta bermanfaat pula dalam mengembangkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Kurniasih (2015: 77) menyatakan “Model pembelajaran Snowball Throwing (bola salju bergulir) merupakan model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bulat kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok”. Aris Shoimin (2014: 176) menyatakan kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Snowball Throwing ini yaitu. Kelebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing yaitu 1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain, 2) siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain. Sedankan Kelemahan Model Snowball Throwing yaitu 1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan, 2) memerlukan waktu yang panjang. Masalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Sedangkan realita (dalam bahasa indonesia : kenyataan) realita adalah suatu kenyataan atau fakta yang benarbenar terjadi dalam kehidupan. Jadi dapat di sentesiskan bahwa masalah realita merupakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang terjadi di kehidupan nyata. Mengingat masalah tersebut sangat penting, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan yan signifikan pada hasil belajar IPS siswa antara kelompok siswa yang di belajarkan menggunakan model Snowball Throwing berbantuan masalah realita dan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan model Snowball Throwing berbantuan masalah realita pada siswa kelas V SD di gugus V Kecamatan Blahbatuh tahun pelajaran 2016/2017.
post-test only control group designe. Peneitian dengan desain post-test only control group designe, adalah penelitian terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random, kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok yang lain tidak (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa model Snowball Throwing sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan (menggunakan model pembelajaran konvensional). Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas V masingmasing SD yang terdapat di Gugus V Kecamatan Blahbatuh setara atau belum, maka dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar IPS dengan menggunakan nilai ulangan semester ganjil. Uji kesetaraan dilakukan dengan menggunakan uji ANAVA. Berdasarkan teknik analisis data terpilih kelas V SD Negeri 3 Pering sebagai kelompok eksperimen dan kelas V SD Negeri 5 Pering sebagai kelompok kontrol. Kelompok kontrol diberikan materi dengan model pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen diberikan materi dengan model Snowball Throwing. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS ranah kognitif yang dikumpulkan melalui tes pilhan ganda. Tes tersebut telah di uji coba lapangan, sehingga teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil tes uji lapangan tersebut selanjutnya diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kontrol sebagai posttest. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dan data dianalisis dengan menghitung nilai mean, median, modus, standar deviasi,
METODE Penelitian ini dilaksanakan di Gugus V Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Gugus ini meliputi lima Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Pering, SD Negeri 2 Pering, SD Negeri 3 Pering, SD Negeri 4 Pering, SD Negeri 5 Pering. Waktu pengambilan data adalah rentangan waktu semester II dari bulan April sampai dengan Mei 2017 tahun pelajaran 2016/2017. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
varian, skor maksimum, dan skor minimum. Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk kurva poligon. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data guna menguji hipotesis penelitian adalah uji-t (polled varians). Untuk bisa melakukan uji hipotesis, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dan perlu dibuktikan. Persyaratan yang dimaksud yaitu: (1) data yang dianalisis harus berdistribusi normal, (2) kedua data yang dianalisis harus bersifat homogen. Untuk dapat membuktikan dan mememenuhi persyaratan tersebut, maka dilakukanlah uji prasyarat analisis dengan melakukan uji normalitas, dan uji homogenitas.
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Skor Hasil Belajar IPS Statistik Kelompok Kelompok Eksperimen Kontrol Mean 24,77 14,69 Median 26,00 12,94 Modus 27,00 12,50 Standar 5,67 4,97 Deviasi Varians 32,5 24,75 Data hasil belajar IPS kelompok eksperimen, yaitu mean (M) = 24.77, median (Md) = 26.00, modus (Mo) = 27,72, dan varians ( s 2 ) = 32,5. Mean (M), median (Md), modus (Mo) hasil belajar IPS siswa kelompok eksperimen selanjutnya disajikan ke dalam grafik poligon.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Penelitian ini dilakukan di Gugus V Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Dengan menggunakan 2 sampel, yaitu SD Negeri 3 Pering sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri 5 Pering sebagai kelompok kontrol. Setelah kedua kelompok sampel diberikan perlakuan, yaitu kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan Snowball Throwing dan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian post-test pada kedua kelompok sampel. Post-test diberikan terhadap 22 orang siswa pada kelompok eksperimen dan 23 orang siswa pada kelompok kontrol. Data hasil post-test yang diperoleh dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan skor hasil belajar IPS siswa pada Tabel 1.
Mean = 24,77 Mean = 26,00 Modus = 27,72 Gambar 1 : gambar grafik polygon kelompok eksperimen. Data hasil belajar IPS kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 25 dan skor terendah adalah 6. Mean (M), median (Md), modus (Mo) hasil belajar IPS siswa kelompok kontrol selanjutnya disajikan ke dalam grafik poligon.
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
diperoleh thitung sebesar 6,36. Sedangkan ttabel dengan db = 43 dan taraf signifikansi 5% adalah 1,68. Hal ini berarti ttabel lebih kecil dari thitung (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat diinterpetasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil Mean= 14,69 belajar IPS antara kelompok siswa Modus = 12,50 yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Median = 12,94 Snowball Throwing berbantuan masalah realita dan kelompok siswa Gambar 2 : gambar polygon kelompok yang mengikuti pembelajaran kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Adapun hasil perhitungan dari Gugus V Kecamatan Blahbatuh tahun uji normalitas yaitu kelompok yang pelajaran 2016/2017. dibelajarkan menggunakan model Perbandingan hasil pembelajaran Snowball Throwing perhitungan rata–rata hasil belajar IPS (Kelompok Eksperimen) diperoleh 2 2 kelompok eksperimen adalah 24,77 ( hitung) adalah 4,653 dan ( tabel lebih besar dari rata–rata hasil belajar dengan taraf signifikansi 5% dan db = IPS kelompok kontrol adalah 14,69. 5 adalah 5,59. Hal ini berarti, ( 2 hitung < Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diinterpretasikan bahwa 2 tabel) sehingga data hasil post–test pembelajaran dengan menggunakan kelompok eksperimen berdistribusi model pembelajaran Snowball normal. Dan kelompok yang tidak Throwing berbantuan masalah realita dibelajarkan menggunakan model berpengaruh terhadap hasil belajar pembelajaran Snowball Throwing 2 IPS siswa kelas V SD Gugus V (Kelompok Kontrol) diperoleh ( hitung) Kecamatan Blahbatuh Tahun adalah 3,726 dan ( 2 tabel dengan Pelajaran 2016/2017. taraf signifikansi 5% dan db = 5 adalah 3,841. Hal ini berarti, ( 2 hitung < Pembahasan 2 tabel) sehingga data hasil post–test Berdasarkan hasil perhitungan kelompok kontrol berdistribusi normal yang telah dilakukan, terdapat Hasil uji homogenitas varians perbedaan rata-rata skor hasil belajar data yang telah dianalisis adalah Fhitung antara kedua kelompok. Nilai rata-rata adalah 1,313, sedangkan Ftabel dengan pada kelompok siswa yang mengikuti dbpembilang = 1, dbpenyebut = 43, dan taraf pembelajaran dengan menggunakan signifikansi 5% adalah 2,05. Hal ini Snowball Throwing berbantuan berarti nilai Fhitung < Ftabel sehingga masalah realita yaitu 24,77 dan nilai varians kedua kelompok homogen. rata-rata kelompok siswa yang Uji hipotesis atau uji-t, mengikuti pembelajaran konvensional menggunakan uji-t sampel yaitu 14,69. Hal ini menunjukan independent (tidak berkorelasi) bahwa, nilai hasil belajar kelompok dengan rumus polled varians. Dengan siswa yang mengikuti pembelajaran hasil analisis perhitungan uji–t dengan menggunakan model
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran Snowball Throwing. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji-t, dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus V Kecamatan Blahbatuh tahun pelajaran 2016/2017. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhikemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar IPS adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sering disebut dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang paling sering digunakan dalam prose belajar mengajar. Perbedaan perolehan hasil belajar siswa antar kedua kelompok dikarenakan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita memberikan peluang yang besar kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran snowball throwing merupakan pembelajaran yang inovatif dengan melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Snowball Throwing merupakan salah satu jenis model pembelajaran Cooperatif Learning dimana dalam model pembelajaran ini terdapat kerjasama antar kelompok, saling ketergantungan antar siswa lainnya di dalam satu kelas. Model pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Hal tersebut disampaikan oleh Farhan (dalam Kusumayanti 2013). Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilemparlemparkan kepada siswa yang lain. Peran guru disini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran. Dengan demikian, model Snowball Throwing pada dasarnya adalah melatih siswa untuk lebih tanggap dalam menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Jika model pembelajaran ini diterapkan dengan tepat, siswa akan memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna dan lebih logis dalam menyelesaikan persoalan yang ada, maka secara tidak langsung akan berdampak pula terhadap perolehan
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
hasil belajar siswa. Penggunaan model Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru dan dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS yang berisi soal-soal yang dipelajarinya. Hal senada juga diungkapkan oleh Imas Kurniasih (2015) bahwa model pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilempar secara bergiliran diantara sesama anggota kelompok”. Sehingga diharapkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang lebih realistis. Disamping itu kegiatan ini tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparnya kepada siswa lain. Model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita dapat memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif dalam menggunakan pikirannya. Dengan adanya langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing akan memudahkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan soalsoal yang rumit menjadi lebih mudah. Ini dimaksudkan apabila mata pelajaran IPS diajarkan dengan cara yang tepat dan dikaitkan dengan masalah-masalah nyata, maka mata pelajaran IPS akan menjadi lebih menaik dan menyenangkan bagi siswa. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Puspa, (2013) dan Kusuma Wardani (2016) . Hasil penelitian dari Puspa menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara
siswa yang dibelajarkan melalui model Snowball Throwing 76,45 dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional 71,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Srikandi Kecamatan Denpasar Timur Tahun Ajaran 2012/2013. Selanjutnya penelitian yang telah dilakukan oleh Kusuma Wardani (2016) menyatakan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media konkret berpengaruh terhadap hasil belajar matematika dengan rata-rata skor kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran snowball throwing berbantuan media benda konkret adalah 13,09 (kategori sangat tinggi) dengan hasil analisis data dari hasil belajar matematika, ditemukan hasil yaitu (thitung=4,78 dan ttabel=2,000, sehingga thitung > ttabel). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media benda konkret berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di gugus XV Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Simpulan dan saran Simpulan Berdasarkan hasil pengujian dari data yang diperoleh pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan antara kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Snowball Throwing dan kelompok yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran Snowball throwing. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata–rata kelompok eksperimen adalah 24,77 lebih besar dari rata–
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
DAFTAR RUJUKAN
rata kelompok kontrol adalah 14,69 sehingga model pembelajaran Snowball Throwing lebih baik digunakan dibandingkan dengan tidak menggunakan model pebelajaran Snowball Throwing untuk pencapain hasil belajar IPS. Kualifikasi hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran snowball Throwing berada pada kategori tinggi sedangkan hasil belajar IPS siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran Snowball Throwing berada pada kategori sedang.
Agung, Gede. 2012. Buku Ajar Metodologi Pendidikan. Singaraja: Aditya Media Pubishing. Agung, Gede. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Singaraja: Aditya Media Pubishing Antari, Dwi. 2016. “Studi Komparatif Model Pembelajaran Talking Stick Dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Seririt Tahun Ajaran 2015/2016”. E-Jurnal Teknik Informatika. Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknik Informatika.
Saran Saran yang dapat diajukan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah 1. Siswa di sekolah dasar agar selalu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. 2. Guru hendaknya melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan cara memilih pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa, salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Dengan menggunakan Snowball Throwing dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. 3. Penelitian ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan masalah realita sehingga diperoleh sumbangan ilmu yang lebih baik dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Candiasa, I Made. 2011. Pengujian InstrumenPenelitian Disertasi Aplikasi ITEM dan BIGSTEPS. Singaraja: Unit Penerbitan IKIP Negeri Singaraja. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Dewi, Puspa. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Di Gugus Sri Kandi Kecamatan Denpasar Timur”. E – jurnal PGSD. Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena.
10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Kusumayanti, Yulia. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media Konkret Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Di Gugus V Kecamatan Sukasada”. E-Jurnal PGSD. Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD.
Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Penanda Media Group. Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Koyan. 2011. Asessmen dalam Pendidkan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Press.
Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan. Alfabeta.
Koyan. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Undiksha Press.
Metode Bandung:
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Jihad, Asep dkk.2013.Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Suka Wardhiana. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Pkn Kelas V Sd Negeri 1 Bungbungan. E- Jurnal Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Undiksha.
Murda, I. N. dan Syahrudin. 2000. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Singaraja: Undiksha Press. Nurkancana, Wayan.1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Penadamedia Group. Rasyid, H. dan Mansur. 2007. Penelitian Hasil Belajar. bandung: CV Wacana Prima. Tjandra, Made. I Nyoman Murda. Gede Raga. 2005. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Singaraja: Undiksha Press.
11