PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
Abdul Kholil Nim : 1025004
[email protected] Program Studi Manajemen / S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian 2013 Abstrak Perkembangan zaman yang pesat menuntut setiap perusahaan, instansi, atauorganisasi, untuk terus maju dan mampu meningkatkan daya saing dengan kompetitor- kompetitor yang ada. Untuk mewujudkan tujuan tersebut sebuah perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas, mau bekerjasama dalam tim dan mempunyai semangat kerja yang tinggi.Penelitian ini dilakukan di Dinas Sekretariat Daerah yang beralamat Jalan Tuanku Tambusai KM4, Komplek Bina Praja Pasir Pengaraian. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, dilakukan uji statistik dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Dari hasil perhitungan uji F bahwa secara simultan, variabel variabel lingkungan kerja (X) memberi pengaruh yang positif terhadap semangat kerja (Y) Pegawai pada Sekretariat Daerah kabupaten Rokan Hulu.. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja merupakan kebutuhan setiap Pegawai. hasil uji t diperoleh bahwa secara parsial, variabel Lingkungan Kerja (X) memberi pengaruh yang positif terhadap Semangat Kerja (Y) pada Pegawai Sekretariat Daerah kabupaten Rokan Hulu. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja mereka dapat memotivasi untuk semangat. Kata kunci : lingkungan kerja, semangat kerja pegawai
1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang pesat menuntut setiap perusahaan, instansi, atauorganisasi, untuk terus maju dan mampu meningkatkan daya saing dengan kompetitor- kompetitor yang ada. Untuk mewujudkan tujuan tersebut sebuahperusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas, mau bekerjasama dalam tim dan mempunyai semangat kerja yang tinggi. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang memegang perananpenting dala suatu organisasi didalam mencapai sasarannya. Dalam hal ini faktor manusia (man power) adalah semua orangyang terlibat dalam perusahaan tersebut, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan ataupun sebagai bawahan. Lingkungan kerja juga merupakan aspek yang harus diperhatikan pihak perusahaan karena akan menumbuhkan semangat kerja karyawan. Secara umum lingkungan kerja adalah tempat dimana
karyawan melaksanakan tugas baik yang berupa fisik maupun non fisik. Selain lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan, lingkungan yang bersifat batiniah seperti hubungan pertemanan atau hubungan sosial antara anggota organisasi. Lingkungan non fisik merupakan lingkungan yang tidak bisa diabaikan, perusahaan hendaknya memcerminkan kondisi kerja yang mendukung kerja satu sama lain, kondisi yang diciptakan hendaknya bersifat kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah faktor lingkungan kerja, Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat penting untuk diperhatikan manajemen, meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para pegawai yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannnya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal apabila diantaranya ditunjang oleh kondisi lingkungan yang disertai fasilitas kerja
yang memadai untuk menunjang kerja pegawai. Suatu kondisi dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Tabel 1.1. Data Pegawai Honor SekretariatDaerah Menurut Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
1
S1
15
19,74
2
D3
8
10,53
3
SMA
53
69, 73
Jumlah
76
100
Sumber : Sekretariat Daerah Tahun 2013
Berdasarkan data diatas honorer Sekretariat Daerah berjumlah 76 orang. Bila dilihat dari data di atas tingkat pendidikan yang lulusan SMA berjumlah 53 orang dengan persentase 69,73%. Ini menunjukkan sumber daya manusia menurut tingkat pendidikan jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat sarjana. Sarana dan prasarana masih bersifat sistem sewa, penerangan ruang kerja masih menggunakan jenset sehingga pekerjaan yang dilakukan pegawai tidak maksimal. Fasilitas/peralatan kantor yang kurang memadai dirasakan menganggu pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga menimbulkan iklim organisasi yang kurang sehat. Berdasarkan pertimbangan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Semangat Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Rokan Hulu”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian yaitu : Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Rokan Hulu ? 1.3. Tunjuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Rokan Hulu.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi pihak Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan berkaitan dengan lingkungan kerja untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai. 2. Bagi pihak akademis Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan memperkaya bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan dibidang manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan rujukan bagi penelitian selanjutnya sebagai pertimbangan bagi perusahaan yang menghadapi masalah serupa. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja yang baikakan memberikan kenyamanan pribadi maupun dalam membangkitkan semangat kerja pegawai sehingga dapat mengerjakan tugastugas dengan baik. Disamping itu pegawai akan lebih senang dan nyaman dalam bekerja apabila fasilitas yang ada dalam keadaan bersih, tidak bising, pertukaran udara yang cukup baik dan peralatan yang memadai serta relatif modern. Kondisi kerja yang mendukung diartikan sebagai kepedulian pegawai akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas dengan baik, mereka cenderung lebih menyukai lingkungan fisik yang aman dan nyaman. Jaya (2005:14), mengatakan bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu. Menurut Veithzal Rivai, lingkungan kerja merupakan elemen-elemen organisasi sebagai sistem sosial yang mempunyai pengaruh yang kuat di dalam pembentukan perliaku individu pada organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi organisasi. Menurut Sumaatmadja (Rivai2003:146), lingkungan kerja terdiri dari lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Berdasarkan penjabaran tersebut diatas maka yang dimaksud dengan lingkungan kerja adalah berkaitan dengan segala sesuatu yang berada di sekitar pekerjaan dan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugasnya, seperti pelayanan pegawai, kondisi kerja, hubungan pegawai di dalam instansi yang bersangkutan.
2.2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti (2003:21) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah : 1. Penerangan/cahaya di tempat kerja 2. Temperatur/suhu udara di tempat kerja 3. Kelembaban di tempat kerja 4. Sirkulasi udara di tempat kerja 5. Kebisingan di tempat kerja 6. Getaran mekanis di tempat kerja 7. Bau tidak sedap ditempat kerja 8. Tata warna di tempat kerja 9. Dekorasi di tempat kerja 10. Musik di tempat kerja 11. Keamanan di tempat kerja Berikut ini akan diuraikan masingmasing faktor tersebut dikaitkan dengan kemampuan manusia, yaitu : 1. Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja 2. Temperatur di Tempat Kerja Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperature berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. 3. Kelembaban di Tempat Kerja Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan dalam persentase 4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metaboliasme. 5.
6.
Kebisingan di Tempat Kerja Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Getaran Mekanis di Tempat Kerja
7.
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh pegawai dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Bau-bauan di Tempat Kerja Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja,
8.
Tata Warna di Tempat Kerja Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. 9. Dekorasi di Tempat Kerja Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja 10. Musik di Tempat Kerja Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja. 11. Keamanan di Tempat Kerja Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. 2.3 Indikator –indikator Lingkungan Kerja Menurut Sihombing (2003:12), indikator lingkungan kerja terdiri dari: a. Faktor fisik, meliputi setiap hal dari fasilitas parkir di luar gedungp erusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja. b. Faktor non fisik, meliputi setiap hal dari fasilitas yang memberikan jaminan rasa aman, sehat, dan sejahtera, bebas kecelakaan kerja dan penyakit. Contohnya asuransi kesehatan Berdasarkan uraian teoritis lingkungan kerja sebagaimana disebut diatas dapat disimpulkan komponen/ faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah pewarnaan, kebersihan, udara,penerangan, keamanan, kebisingan dan tata ruang. 1. Pewarnaan
2. Kebersihan 3. Udara 4. Penerangan 5. Keamanan 6. Kebisingan Menurut old dan peterson dalam buku mereka yang berjudul ”modernoffice management” merumuskan tata ruang kantor adalah penyusunan/pengaturan dari pada perkakas dan peralatan dalam ruang lantai yang tersedia Berdasarkan penjabaran yang ada di atas maka yang dimaksud dengan indikator lingkungan kerja adalah: 1. Pelayanan pegawai yang meliputi pelayanan makan atau makanan, pelayanan kesehatan dan penyediaan kamar mandi atau kamar kecil. 2. Kondisi kerja yang meliputi penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan/ pemilihan warna, ruang gerak yang diperlukan, dan keamanan kerja. 3. Hubungan kerja yang meliputi hubungan kerja antar karyawan dan hubungan kerja antara pegawai dengan atasan. 2.4. Semangat Kerja Semangat kerja digunakan untuk menggambarkan suasana keseluruhan yang dirasakan para pegawai dalam kantor Menurut Guba yang dikutip oleh Mutiara S. Panggabean (2004: 21) ada dua cara untuk mendefinisikan semangat kerja sebagai berikut. 1. Semangat kerja adalah kondisi dari sebuah kelompok dimana ada tujuan yang jelas dan tetap yang dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan individu. 2. Semangat kerja adalah pemilikan atau kebersamaan. Semangat kerja merujuk kepada adanya kebersamaan. Untuk mengukur adanya kerjasama dalam kantor digunakan kriteria sebagai berikut : 1. Kesediaan pegawai untuk bekerjasama baikdengan teman sejawat maupun pimpinanberdasarkan kesadaran untuk mencapai tujuan. 2. Adanya kemauan untuk membantu teman yangmengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Adanya kemauan untuk memberikan kritik atau menerima kritik dan saran Sehingga diperoleh carayang baik. 4. Cara mengatasi kesulitan didalam menyelesaikanpekerjaan 2.5. Faktor - Faktor yang mempengaruhi semangat kerja
1) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan 2) Kepuasan para pegawai pada tugas dan pekerjaannya. 3) Terdapatnya sesuatu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggotaanggota lain dalam organisasi 4) Adanya tingkat kepuasan ekonomi sebagai imbalan untuk jerih payahnya. 5) Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama. 6) Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan dari organisasi 7) Adanya lingkungan fisik suatu kantor organisasi. B. Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini di gambarkan dalam diagram berikut : LINGKUNGAN KERJA
SEMANGAT KERJA
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran. C. Hipotesis Hipotesis yang diajukan untuk diuji kebenarannya dalam penelitian ini, yaitu: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Lingkungan Kerja dengan Semangat Pegawai Pada Kesekretarian Daerah Kabupaten Rokan Hulu. 3. Metode Penelitian 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Sekretariat Daerah yang beralamat Jalan. Tuanku Tambusai KM4, Komplek Bina Praja Pasir Pengaraian. Penulis melaksanakan penelitian ini pada bulan Februari sampai bulan Juni 2013.
3.2.
Populasi Dan Sampel Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai honorer pada Sekretariatan Daerah kabupaten Rokan Hulu. Dengan mengasumsikan adanya populasi sebanyak itu, maka pengambilan sampel dilakukan dengan rumus Slovin (Riduan, 2003:71) sebagai berikut : N = N N.d2 - 1 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi = 104 Responden. d2 = Presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95%).
Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel yang diperoleh sebagai berikut : N = N = 104 = 104 = 50 N.d2 – 1
104 (0,1)2 -1
2,04
3.3. Jenis Dan Sumber Data Dalam peneliti ini digunakan dua jenis data yaitu : a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dan segera dapat diperoleh dari sumbernya er b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain responden 3.4. Teknik Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi 2. Kuesioner 3. Studi Dokumentasi 3.5. Defenisi Operasional 1. Lingkungan Kerja Indikator yang digunakan dalam lingkungan kerja adalah : ( Ignatius Wursanto2003:301) a. Kondisi Kerja b. Penerangan c. Fasilitas dan alat bantu. d. Sarana e. Ketenangan. 2. Semangat Kerja ( Y) Kemampuan atau kemauan setiap individu atau sekelompok orang untuk saling bekerjasama dengan giat dan disiplin serta penuh rasa tanggung jawab disertai kesukarelaan dan kesediaannya untuk mencapai tujuan organisasi 3.6. Teknik Analisa Data produktivitas kerja pegawai dilakukan uji statistik dengan menggunakan analisis regresi sederhana (Ridwan, 2008: 145) dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan: a = Nilai Konstanta harga Y jika X = 0 b = Nilai sebagai penentu ramalan (predikss) X = Lingkungan Kerja Y = Semangat Kerja
masalah, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Bab II LandasanTeori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pada bab ini dikemukakan konsep atau pengertian menurut para ahli yang berkaitan dengan pengertian-pengertian lingkungan kerja,semangat kerja, kerangkap emikiran serta hipotesis. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini akan dikemukakan metode atau cara penelitian yang terdiri dari fokus penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,dan analisis penelitian. Bab IV Penyajian da t a dan Pembahasan Dalam bab ini akan dikemukakan penyajian dan analisis dari hasil penelitian yang,akan mencakup gambaran umum objek penelitian, karakteristik responden dan analisis data penelitian Bab V Penutup Bab ini merupakan akhir dari penulisan yang berisikan kesimpulan dan saran-saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Diawali pada 1962, melalui rapat para tokoh pemekaran, Kabupaten Rohul akan diberi nama Batang Rokan, namun pada musyawarah (Mubes) kala itu, ditolak sejumlah tokoh lain. 4.2. Visi Kabupaten Rokan Hulu Menjadikan Rokan Hulu sebagai kabupaten yang terbaik di propinsi Riau tahun 2016 dalam rangka menuju visi Riau 2020. 4.3. Misi Kabupaten Rokan Hulu 1.
Melanjutkan peningkatan kinerja aparatur pemerintah, meliputi pelayanan publik, Good Governance dan Good Government 2. Melanjutkan Pemberdayaaan Ekonomi Masyarakat 3. Melanjutkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan lain-lain 4.4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Humas Kedudukan lembaga Sekretariat Daerah, berdasarkan Peraturan Daerah N0 21 tahun 2007 tentang Sekretariat Kabupaten Rokan Hulu Karakteristik Responden
3.7.
Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan Pada Bab Pendahuluan ini, penulis akan menguraikan tentang Latar belakang
Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini berjumlah 50 sampel.Adapun karekteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1. Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Perempuan 21 42 % Laki-laki 29 58 % JUMLAH 50 100 Berdasarkan tabel 4.1 bahwa responden yang jenis kelamin perempuan sebanyak 21 responden dengan persentase 42%. Dan yang berjenis laki-laki sebanyak 29 responden dengan persentase 58%. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan uji F bahwa secara simultan, variabel lingkungan kerja (Y2) memberi pengaruh yang positif terhadap semangat kerja Pegawai pada Sekretariatan Daerah kabupaten Rokan Hulu. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja merupakan kebutuhan setiap Pegawai. 2. Dari hasil uji t diperoleh bahwa secara parsial, variabel Lingkungan Kerja (X) memberi pengaruh yang positif terhadap Semangat Kerja (Y) pada Pegawai Sekretariatan Daerah kabupaten Rokan Hulu. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja mereka dapat memotivasi untuk semangat. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1.
2.
Lingkungan Kerja Sekretariat Daerah kabupaten Rokan Hulu. sudah baik, disarankan mempertahankan hubungan Pegawai dengan pimpinan dan hubungan dengan sesama Pegawai. Peneliti selanjutnya disarankan agar menambah variabel penelitian lainnya yang dapat mempengaruhi semangat kerja Pegawai.
Daftar Pustaka (1) Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung (2) Henry Simamora.2006.Manajemen Sumber Daya Manusia EdisiIII.STIEYKPN : Yogyakarta. (3) Husein Umar.2003.Metode Riset Perilaku Organisasi.PT.Gramedia PustakaUtama : Jakarta
(4) Ignatius Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Andi : Yogyakarta. (5) Imam Ghozali.2005.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. (6) Manullang,M.2006.Manajemen Personalia .Gajahmada UniversityPress : Yogyakarta (7) Moekijat.2003. Manajemen Kepegawaian. Pionir Jaya :Bandung (8) Nitisemito. 2003. Marketing. Ghalia Indonesia Jakarta (9). SondangP.Siagian.2004.Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta:RinekaCipta. (10) Sunarto, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Amus : Yogyakarta. (11) Triguno.2003.BudayaKerja.Jakarta:PT GoldenTrayonPress (12) VeitzalRivai.2004.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori KePraktik.PT.RajaGrafindoPersada : Jakarta.Wursanto
.