Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking
Sartika Sari Ayu Tjini Zaki Baridwan Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang Email:
[email protected] atau
[email protected]
Abstract: The Impact of Trust, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Perceived Enjoyment to Intention Usage Internet Banking System. This study purposes to examine the factors that influence intention to use internet banking services by modified a model of Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis in 1989. This research was conducted at Economic and Business Faculty of Brawijaya University in Malang by use a sample survey methodology. Researcher has got response from 125 students of Accounting Majors who ever use internet banking. The data were analyzed by using Partial Least Square (PLS) software. The result of analysis for this model shows that the construck attitude affect the intention to use internet banking, along with the construct trust and perceived enjoyment affect the attitude to use internet banking. Even though that perceived usefulness construct and perceived ease of use construct did not influence the attitude to use internet banking. This means that the intention to use internet banking is influenced by the construct attitude and the attitude to use internet banking is influenced by the trust and perceived enjoyment. The implication of this research is relevant to the management banking company and internet banking analyst to consider factor of attitude, trust and enjoyment in applying and developing internet banking transaction in the banking system. Abstrak: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi minat untuk menggunakan layanan internet banking dengan memodifikasi model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan metode survei. Peneliti memperoleh respon sebanyak 125 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi yang menggunakan layanan internet banking. Analisis dilakukan dengan menggunakan Software Smart PLS. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa konstruk sikap berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan internet banking, serta konstruk kepercayaan dan persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap untuk menggunakan layanan internet banking. Sebaliknya, konstruk persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap sikap digunakannya 1
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
layanan internet banking. Hal ini berarti bahwa minat untuk menggunakan layanan internet banking dipengaruhi oleh sikap, serta variabel sikap dipengaruhi oleh persepsi kepercayaan dan persepsi kenyamanan. Implikasi dari penelitian in relevan bagi pihak manajemen bank dan analis internet banking agar memperhatikan kembali faktor sikap, kepercayaan dan kenyamanan dalam menerapkan dan mengembangkan transaksi internet banking pada sistem perbankannya. Kata Kunci: Technology Acceptance Model (TAM), internet banking, minat, sikap, kepercayaan, persepsi kenyamanan. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi, dengan adanya teknologi yang canggih segalanya menjadi mudah dan sederhana. Teknologi dimanfatkan oleh berbagai pihak dalam usaha dan bisnisnya untuk mengoptimalkan pelayanan mereka bagi para penggunanya dan juga untuk membuat lebih efektif dan efisien pekerjaannya. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin modern, maka komunikasi yang efektif dan efisien pun semakin dibutuhkan sehingga banyak orang ingin untuk menciptakan alat yang dapat membantu manusia dalam mengatasi masalahnya terhadap komunikasi sehingga terciptalah internet. Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah sistem yang memiliki jaringan global yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) yang digunakan oleh banyak orang (Wikipedia, 2012). Internet memiliki penyiaran yang terakses ke seluruh dunia dan merupakan media yang dapat berinteraksi antara individu dengan komputernya tanpa dibatasi oleh ruang, waktu, tenaga, dan biaya. Internet dapat dimanfaatkan dalam segala bidang, misalnya bidang pendidikan, pemerintah maupun bidang perbankan. Sekarang telah banyak pelaku ekonomi yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan atau perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online atau sering disebut dengan internet banking. Internet banking merupakan suatu cara untuk melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan jaringan internet yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi. Al-Somali et al. (2008) menyebutkan bahwa internet banking adalah cara nasabah dapat melakukan transaksi keuangan mereka secara elektronik melalui internet, komputer pribadi ataupun laptop dengan waktu yang sesuai dengan keinginan mereka, tanpa harus dibatasi waktunya. Pelayanan internet banking meliputi aktivitas pengecekan saldo rekening, transfer dana antar rekening, atau antar bank hingga pembayaran tagihantagihan rutin bulanan, seperti: listrik, telepon, dan kartu kredit. Secara garis besar, dengan memanfaatkan internet banking banyak keuntungan yang akan diperoleh penggunanya terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena internet banking jelas dapat dilakukan di mana saja sepanjang penggunanya memiliki sarana pendukung untuk melakukan layanan internet banking tersebut. Dengan berbagai manfaat yang diciptakan internet banking, tentunya para pengguna
2
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
internet banking dari tahun ke tahun akan semakin meningkat. Namun, fasilitas ini tidak sepenuhnya digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih menyukai untuk melakukan transaksi secara manual. Pihak bank dalam mempromosikan internet banking menyebutkan bahwa kecilnya resiko yang akan muncul, tetapi apabila diselidiki lebih lanjut, layanan ini juga mempunyai risiko yang dapat menurunkan minat pengguna layanan internet banking. Pihak perbankan sendiri perlu untuk mengkaji ulang dan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki layanan ini. Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti ingin mengetahui persepsi individu apa saja yang berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) serta penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2004). Al-Somali et al. 2008) melakukan penelitian tentang beberapa persepsi yang memengaruhi sikap dan minat diadopsinya internet banking di negara Saudi Arabia. Penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2004) yang menyelidiki tentang beberapa persepsi dalam penerimaan internet banking di Finlandia. Peneliti melakukan penelitian yang sama, yaitu beberapa persepsi yang berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Apabila kedua penelitian sebelumnya meneliti negara Saudi Arabia dan Finlandia, peneliti ingin melakukan penelitian di Indonesia dan memperbandingkan hasilnya dengan kedua penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008), peneliti mengambil beberapa variabel yang dapat memengaruhi sikap diadopsinya internet banking. Variabel tersebut adalah kepercayaan, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan, sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2004) peneliti menambahkan variabel persepsi kenyamanan sebagai salah satu variabel yang juga memengaruhi sikap dan minat penggunaan internet banking. Penelitian ini merupakan pengembangan kedua penelitian sebelumnya karena peneliti menggabungkan kedua penelitian tersebut. Peneliti mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) dengan menambahkan satu variabel baru yang diambil dari model penelitian Pikkarainen et al. (2004) yaitu persepsi kenyamanan. Model untuk penelitian ini didasarkan pada teori Technology Acceptance Model (TAM) sama dengan kedua penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pikkarainen et al. (2004) menyatakan bahwa Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang menjelaskan sebagian besar varians (sekitar 40 %) dalam minat dan perilaku penggunaan sistem informasi. Pernyataan tersebut di dukung oleh studi yang dilakukan Eriksoon et al. (2005) yang mengadaptasi TAM untuk mempelajari sikap penerimaan internet banking di Estonia. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model yang dibangun untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. Technology Acceptance Model (TAM) ini paling banyak digunakan dalam penelitian karena TAM mempunyai tujuan untuk menjelaskan penerimaan pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh penggunanya dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi kegunaan dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi (Amijaya, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) menjelaskan bahwa kepercayaan mempunyai kontribusi dalam memengaruhi sikap peneriman internet banking. Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suh dan Han (2003) yang menghasilkan bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap penggunaan internet banking. Faktor kepercayaan merupakan faktor yang memberi pengaruh terhadap penerimaan internet banking sehingga bank
3
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
harus membentuk sikap yang positif yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap teknologi yang diterapkan. Menurut Davis (1989) persepsi kegunaan (perceived of usefulness) merupakan sejauh mana seseorang itu percaya bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan kinerja mereka. Penelitian tentang persepsi kegunaan juga dilakukan oleh AlSomali et al. (2008) yang menjelaskan bahwa persepsi ini mempunyai dampak positif terhadap sikap diterimanya internet banking. Penelitian tentang persepsi kemudahan dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) yang menjelaskan bahwa persepsi ini mempunyai dampak positif terhadap sikap diterimanya internet banking. Namun, hasil ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Noor dan Pearson (2007) yang menyebutkan bahwa tidak adanya pengaruh yang diberikan oleh persepsi kemudahan terhadap minat untuk dilakukannya penerimaan internet banking. Menurut Pikkarainen et al. (2004) yang mendasarkan pada Davis et al. (1992) menyebutkan bahwa kenyamanan berarti bahwa sejauh mana individu melakukan aktivitas menggunakan suatu teknologi yang dianggap menyenangkan dirinya sendiri. Penelitian yang dilakukan Qureshi et al. (2004) menjelaskan bahwa persepsi kenyamanan mempunyai dampak positif terhadap sikap diterimanya internet banking. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 2) Apakah persepsi kegunaan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 3) Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 4) Apakah persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 5) Apakah sikap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Telaah Literatur Teori Sikap Penggunaan Internet Banking Wibowo (2008) menyebutkan bahwa sikap dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Davis (1989) mendefinisikan sikap, yang dipakai dalam TAM sebagai suatu tingkat penilaian terhadap dampak yang dialami oleh seseorang bila menggunakan suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya. Tompson dalam Rahadi (2007) menjelaskan tentang faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas komponen Kognisi (cognitive), Afeksi (affective), dan komponen komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Annamalai (2006) menjelaskan bahwa sikap adalah perasaan seseorang positif atau negative dalam hal melakukan perilaku tertentu. Sikap terdiri dari kepercayaan bahwa seseorang terakumulasi selama masa hidupnya. Beberapa keyakinan tersebut terbentuk dari pengalaman langsung, beberapa informasi dari luar ataupun dari kesimpulan yang dihasilkan oleh diri sendiri. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap penggunaan interent banking oleh para nasabah bank, yaitu kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi kenyamanan.
4
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Kepercayaan Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya, bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau konatif (misalnya masalah pilihan atau keinginan) ( Nazar dan Syahran, 2008). Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan risiko tertentu. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Al-Somali et al. (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi diadopsinya internet banking dengan menggunakan TAM. Berdasarkan studi empiris dari Al-Somali et al. (2008) yang mengambil subyek penelitian di Saudi Arabia, menunjukkan bahwa kepercayaan mempengaruhi sikap pengguna dari internet banking. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak. Artha (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi sikap penggunaan e-commerce dengan menggunakan tiga model, subyek penelitian dilakukan di Universitas Brawijaya Malang dan sampel yang diambil adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang yang minimal mengetahui tentang penggunaan e-commerce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan ecommerce. Penelitian Artha (2011) mendukung penelitian Suh dan Han (2002). Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002) menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : H1: Kepercayaan (Trust) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Persepsi Kegunaan Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan sesuatu yang menyatakan individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja dari individu. Wibowo (2008) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Chau dan Lai (2003) meneliti studi investigasi empiris yang menentukan penerimaan penggunaan internet banking. Chau dan Lai (2003) mengambil subjek penelitian di Hongkong, populasinya adalah mahasiwa yang ada di universitas Hongkong dan sampel yang dipilih adalah para eksekutif pengguna internet banking. Berdasarkan studi empiris yang dilakukan oleh Chau dan Lai (2003) menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berhubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan internet banking. Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Subyek penelitian berfokus di Korea dimana sampel yang diambil adalah nasabah bank pengguna internet banking di Korea. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002) menunjukkan bahwa persepsi kegunaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut :
5
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
H2 :
Persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking.
Persepsi Kemudahan Persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan kepercayaan seseorang dimana dalam penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami. Ramadhani (2008) menjelaskan bahwa kemudahan menggunakan internet banking yang telah disediakan oleh bank mudah untuk dipahami dan mudah untuk digunakan sehingga akan mengurangi usaha nasabah untuk mempelajari bagaimana cara bertransaksi menggunakan internet banking. Menurut Amijaya yang mendasar pada iqbaria (2000) persepsi kemudahan ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Al-Somali et al. (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi diadopsinya internet banking dengan menggunakan TAM. Berdasarkan studi empiris dari Al-Somali et al. (2008) yang mengambil subyek penelitian di Saudi Arabia, menunjukkan bahwa persepsi kemudahan mempengaruhi sikap pengguna dari internet banking. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak. Penelitian ini konsisten dengan peneilitian yang dilakukan oleh Chau dan Lai (2003) dan Suh dan Han (2002). Chau dan Lai (2003) meneliti studi investigasi empiris yang menentukan penerimaan penggunaan internet banking. Chau dan Lai (2003) mengambil subjek penelitian di Hongkong, populasinya adalah mahasiwa yang ada di universitas Hongkong dan sampel yang dipilih adalah para eksekutif pengguna internet banking. Berdasarkan studi empiris yang dilakukan oleh Chau dan Lai (2003) menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berhubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : H3 : Persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Persepsi Kenyamanan Pikkarainen et al. dalam Davis (2004) menjelaskan bahwa kenyamanan merupakan keadaan dimana seorang individu menggunakan suatu teknologi dalam melakukan aktivitasnya dan dianggap menyenangkan untuk dirinya sendiri. Kenyamanan transaksi melalui internet merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh nasabah sebelum mengadopsi internet banking. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Penelitian dilakukan oleh Qureshi et al. (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan penerimaan konsumen terhadap online banking dalam ekonomi berkembang di Pakistan. Variabel yang diangkat oleh Qureshi et al. (2008) salah satunya adalah persepsi kenyamanan yang dikaitkan sikap terhadap penggunaan online banking. Hasil penelitian dari Qureshi et al. (2008) menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. penelitian yang dilakukan oleh lee et al. (2005). Penelitian ini mengambil konteks penerimaan internet dengan basis media pembelajaran. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 544 kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa
6
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dari universitas yang terdapat di Hongkong. Hasil penelitian dari lee et al. (2005) menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebahai berikut : H4: Persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Minat Penggunaan Internet Banking Minat merupakan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi (wibowo,2008). Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek tersebut (kusumah, 2009). Seorang individu apabila menilai sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maka di saat itu lah dia akan berminat untuk menggunakannya lagi dan akan mendatangkan kepuasan. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sikap penggunaan internet banking berpengaruh positif terhadap minat penggunaan internet banking. Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Subyek penelitian berfokus di Korea dimana sampel yang diambil adalah nasabah bank pengguna internet banking di Korea. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002) menunjukkan bahwa sikap penggunaan internet banking berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan internet banking. Nor dan Pearson (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh kepercayaan terhadap penerimaan internet banking. Subyek penelitian dilakukan di Malaysia. Studi empiris yang dilakukan oleh Nor dan Pearson (2007) menyatakan bahwa sikap secara signifikan mempengaruhi niat untuk menggunakan suatu teknologi. Sampel yang diambil adalah 1164 mahasiswa bisnis dan magister di empat universitas di Malaysia.Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : H5 : Sikap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Metode Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang berstatus aktif pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 1.041 orang (http://siska.fe.unibraw.ac.id/forms/daftarmhsaktif, 25 Juni 2012). Dipilihnya seluruh mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai populasi penelitian ini didasarkan pada alasan utama karena peran mahasiswa sebagai pengamat dan pengguna teknologi dan juga termasuk konsumen yang sangat berpengaruh terhadap keberadaan layanan internet banking. Pemilihan lokasi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang didasarkan pada lokasi yang berdekatan dengan peneliti, adanya keterbatasan waktu, serta biaya dari pihak peneliti menjadi pertimbangan dalam pemilihan populasi. Pengambilan sampel dari populasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling, dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% dari daftar pengambilan sampel yang dianggap representatif. Convenience sampling merupakan salah satu tipe dari non
7
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
probability sampling yang mengutamakan aspek kemudahan dalam pengambilan sampel, sehingga peneliti dapat meneliti mahasiswa manapun yang ditemui di lingkungan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin dan menghasilkan jumlah sampel sebanyak 289 mahasiswa. Metoda pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metoda survei. Menurut Hartono (2007), survei adalah metoda pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden yang menjadi sampel penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden selama kurang lebih dua minggu. Terdapat enam konstruk dalam penelitian ini, yaitu kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kenyamanan, sikap penggunan internet banking, dan minat penggunaan internet banking. Dari keenam konstruk tersebut, akan diuraikan indikator dari masing-masing konstruk. Item pertanyaan yang tertera dalam kuesioner pada penelitian ini merupakan itemitem pertanyaan yang mendasarkan pada penelitian Al-Somali et al. (2008) dan Pikkarainen et al. (2004). Konstruk kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, sikap penggunaan, dan minat penggunaan mendasarkan pada penelitian Al-Somali et al. (2008). Konstruk persepsi kenyamanan mengacu kepada penelitian Pikkarainen et al. (2004). Pengukuran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ke-tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Cara pengukuran skala ini yaitu dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan kemudian diminta menjawab pertanyaan dengan pilihan: “Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Netral (N), Cukup Setuju (CS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).” Jawaban ini diberi skor 1 sampai 7 dimulai dari skala 1 yang menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) hingga skala 7 yang menyatakan Sangat Setuju (SS). Untuk menganalisis penelitian ini digunakan beberapa pengujian hipotesis dengan menggunakan Partial Least Square (PLS), yaitu evaluasi model pengukuran (outer model) dan evaluasi model struktural (inner model). Evaluasi model pengukuran dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Sedangkan model struktural dievaluasi dengan menggunakan R2 dan nilai koefisien path atau t-values. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyanto, 2007). Validitas variabel menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu variabel. Penelitian ini melakukan uji validitas yang terdiri dari validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen merupakan validitas yang terjadi jika skor yang diperoleh dari dua instrument yang berbeda yang mengukur konstruk yang sama mempunyai korelasi tinggi. Validitas ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi (Hartono dan Abdillah, 2009). Validitas diskriminan merupakan validitas yang terjadi jika dua instrument yang berbeda yang mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan skor yang memang tidak berkorelasi. Validitas ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi (Hartono dan Abdillah, 2009).
8
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument (Sekaran, 2006). Uji ini untuk menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Hartono dan Abdillah, 2009). Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu cronbach’s alpha dan composite reliability. Cronbach’s alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk dan dikatakan reliable apabila nilainya harus > 0,6. Composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk dan metode ini diyakini lebih baik dalam melakukan pengestimasian konsistensi internal suatu konstruk dan dikatakan reliable apabila nilainya harus > 0,7. Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen dan nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural (Hartono dan Abdillah, 2009). Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. semakin tinggi nilai R2 mengartikan bahwa semakin baik model prediksi dari model penelitianyang diajukan. Namun, model ini bukanlah parameter absolute dalam mengukur ketepatan model prediksi (Hartono dan Abdillah, 2009). Nilai koefisien path atau t-values tiap path digunakan untuk menunjukkan tigkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen, jika nilai koefisien path yang ditunjukkan oleh nilai statistik T (T-statistic) =Ð 1,96 maka hipotesis alternatif dapat dinyatakan didukung (Hartono dan Abdillah, 2009). Analisis Data dan Hasil Penelitian Seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode survey yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Pengumpulan data dilakukan peneliti kurang lebih selama satu bulan dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara langsung. Berikut adalah rincian hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 1. Pengumpulan Data Jumlah sampel Jumlah kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali Kuesioner yang digugurkan Kuesioner yang digunakan
289 2 287 162 125
Tingkat Pengembalian (respon rate) Tingkat Pengembalian yang digunakan (usable respon rate) Sumber: Data Primer (diolah)
99 % 43 %
Selanjutnya, gambaran profil responden pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa, jumlah responden wanita lebih banyak daripada pria. Umur responden terbanyak yaitu dibawah 20 tahun. Jurusan SMA responden didominasi oleh responden yang menempuh jurusan IPS. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa penyebaran kuisioner pada penelitian ini dilakukan secara merata, hal ini ditunjukkan dari persentase 9
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
semester responden yang tidak terpaut terlalu jauh antara persentase responden yang menempuh semester satu hingga semester tujuh. Indeks Prestasi Kumulatif responden terbanyak adalah sebesar 3,00-3,50. Responden sebagian besar menggunakan internet banking selama < 1 tahun. Setelah melakukan pengujian statistik deskriptif, hal yang dilakukan selanjutnya adalah analisis data. Analisis terhadap evaluasi model pada penelitian ini menggunakan program Partial Least Squares (PLS). Evaluasi model dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengujian terhadap validitas konvergen, pengujian terhadap validitas diskriminan, serta pengujian terhadap reliabilitas. Penilaian dalam pengujian validitas konvergen didasarkan pada nilai AVE, communality dan nilai faktor loading. Rule of thumb untuk parameter AVE dan communality yaitu lebih dari 0,50 dan lebih dari 0,70 untuk nilai faktor loading. Tahap selanjutnya adalah mengukur validitas diskriminan. Dalam validitas diskriminan penilaian didasarkan pada nilai dari Cross Loading yang lebih dari 0,7 dalam satu variabel atau konstruk. Setelah melakukan pengujian terhadap validitas konstruk dan memperoleh data yang valid, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap reliabilitas. Dalam uji reliabilitas dapat dilakukan dengan dua metode yaitu nilai Cronbach’s Alpha yang nilainya harus > 0,6 dan nilai Composite Reability yang harus > 0,7. Hasil uji terhadap ketiga pengujian tersebut dapat dilihat dari tabel 3, tabel 4, dan tabel 5. Tabel 2. Profil Responden 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Kelamin Pria Wanita Umur <18 tahun 18-20 tahun 21-23 tahun >23 tahun Jurusan SMA IPA IPS Bahasa Semester Semester satu Semester tiga Semester lima Semester tujuh Indeks Prestasi Kumulatif < 3,00 3,00-3,50 3,51-4,00 Lainnya Bank yang Digunakan BCA BNI Mandiri Lainnya Lama Penggunaan Internet banking < 1 tahun 1-3 tahun 3-6 tahun
Jumlah 55 70
Persentase 44 % 56 %
18 75 32 0
14,4 % 60 % 25,6 % 0,00 %
46 78 1
40,74 % 55,03 % 0,53 %
49 18 20 38
39,2 % 14,4 % 16 % 30,4 %
5 45 26 49
4% 36 % 20,8 % 39,2 %
43 15 57 10
34,4 % 12 % 45,6 % 8%
78 44 3 0
62,4 % 35,2 % 2,4 % 0,00 %
10
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
>6 tahun Sumber: Data Primer (diolah) Tabel 3. Tabel Alogaritma
AVE
Composite Reliability
R Square
Cronbachs Alpha
Communality
Redundancy
att
0,561434
0,835499
0,625492
0,737784
0,561434
0,270863
bi
0,664751
0,855485
0,380259
0,746264
0,664751
0,251525
pe
0,701137
0,921424
0,89357
0,701137
peou
0,639425
0,875418
0,807459
0,639425
pu
0,553533
0,83087
0,741967
0,553533
t
0,631756
0,895484
0,854409
0,631756
Sumber: data primer (diolah)
Tabel 4. Tabel Outer Loading att att1
0,773095
att2
0,694377
att3
0,673465
att4
0,844006
bi
bi1
0,841192
bi2
0,864696
bi3
0,734133
pe
pe1
0,825985
pe2
0,848433
pe3
0,834299
pe4
0,858834
pe5
0,818502
peou
peou1
0,834861
peou2
0,812658
peou3
0,869579
peou4
0,666429
pu
pu1
0,769269
pu2
0,833808
pu3
0,723179
pu4
0,635717
t
t1
0,790169
t2
0,799471
t3
0,75495
t4
0,787503
t5
0,839731
Sumber: data primer (diolah) Tabel 5. Tabel Cross Loading att
bi
pe
peou
pu
t
att1
0,773095
0,435385
0,542255
0,393398
0,475931
0,66897
att2
0,694377
0,473159
0,564579
0,301472
0,377726
0,409876
11
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
att3
0,673465
0,378544
0,441977
0,312876
0,364397
0,298412
att4
0,844006
0,544426
0,635042
0,564972
0,457604
0,555386
bi1
0,552074
0,841192
0,535776
0,276551
0,274625
0,385313
bi2
0,509733
0,864696
0,608873
0,367434
0,326394
0,412592
bi3
0,437996
0,734133
0,468705
0,219974
0,178302
0,245014
pe1
0,542869
0,595513
0,825985
0,484838
0,454035
0,455426
pe2
0,589972
0,567381
0,848433
0,483376
0,539275
0,52822
pe3
0,643964
0,550911
0,834299
0,447631
0,393985
0,430169
pe4
0,627093
0,460639
0,858834
0,431778
0,536808
0,458294
pe5
0,660789
0,598459
0,818502
0,482665
0,555887
0,565061
peou1
0,465845
0,365893
0,505993
0,834861
0,342628
0,561495
peou2
0,423258
0,249198
0,423237
0,812658
0,366051
0,504276
peou3
0,420283
0,254202
0,416044
0,869579
0,384825
0,541227
peou4
0,399902
0,256789
0,422781
0,666429
0,361276
0,401595
pu1
0,541165
0,310025
0,429366
0,338699
0,769269
0,513068
pu2
0,449934
0,266564
0,470008
0,439294
0,833808
0,50726
pu3
0,295859
0,160868
0,45791
0,221918
0,723179
0,317868
pu4
0,299211
0,169587
0,434854
0,324818
0,635717
0,462422
t1
0,570592
0,391712
0,477943
0,496797
0,394827
0,790169
t2
0,513746
0,329907
0,466425
0,560262
0,609637
0,799471
t3
0,420072
0,29343
0,39839
0,561372
0,437636
0,75495
t4
0,551941
0,379545
0,477339
0,429141
0,490121
0,787503
t5
0,549928
0,311713
0,486246
0,487828
0,524722
0,839731
Sumber: data primer (diolah)
Setelah melakukan pengujian terhadap validitas konvergen, validitas diskriminan, serta pengujian reliabilitas, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil pengolahan data berupa Tabel 6 berikut. Tabel 6. Tabel Total Efek Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
att -> bi
0,616652
0,62361
0,057997
0,057997
10,632529
pe -> att
0,500005
0,494469
0,082841
0,082841
6,03574
peou -> att
0,035472
0,052222
0,085119
0,085119
0,41673
pu -> att
0,056467
0,059598
0,069419
0,069419
0,81343
t -> att
0,31267
0,307255
0,078047
0,078047
4,00616
Sumber: data primer (diolah)
Selanjutnya dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : a. Hipotesis 1 Hipotesis 1 menyakatan bahwa konstruk kepercayaan (trust) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk kepercayaan terhadap sikap penggunaan internet banking adalah sebesar 4,00616 atau =Õ 1,96, menunjukkan bahwa kepercayaan (trust) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat 12
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dinyatakan bahwa Hipotesis 1 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Al-Somali et al. (2008), Suh dan Han (2002) dan Artha (2011). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan faktor-faktor yang menentukan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking di Arab Saudi. Variabel yang diangkat oleh Al-somali et al. (2007) salah satunya adalah kepercayaan yang dikaitkan dengan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 400 orang dari masyarakat Saudi Arabia. Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini sebagian besar berumur 36-45 tahun dengan rata-rata pendidikan terakhir Strata 1 (S-1). Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa kepercayaan merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap individu terhadap penggunaan internet banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa sikap pelanggan dalam menggunakan internet banking didorong oleh faktor kepercayaan. Kepercayaan disini memegang peran penting dalam meningkatkan kegunaan dalam lingkungan internet banking. Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Suh dan Han (2002). Penelitian ini mengambil konteks efek kepercayaan pada penerimaan konsumer terhadap internet banking. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 845 kuesioner dengan responden adalah nasabah pengguna internet banking dari lima bank besar yang terdapat di Korea. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan memperoleh hasil bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan sikap individu terhadap penggunaan internet banking. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kepercayaan dan risiko memiliki hubungan yang erat karena kepercayaan akan sulit timbul apabila masih terdapat risiko yang terlalu besar.Oleh karena itu kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Penelitian ketiga adalah yang dilakukan oleh Artha (2011). Penelitian ini mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 300 kuesioner dengan responden adalah mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, memperoleh hasil bahwa kepercayaan merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap terhadap penggunaan e-commerce. Penelitian ini menjelaskan bahwa semakin tinggi kepercayaan yang ada dalam diri nasabah maka akan semakin tinggi pula loyalitas yang diberikan nasabah pada penyedia layanan e-commerce. b. Hipotesis 2 Hipotesis 2 menyakatan bahwa konstruk persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk persepsi kegunaan terhadap sikap penggunaan internet banking adalah sebesar 0,81343 atau =X1,96, menunjukkan bahwa persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) tidak berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 2 tidak didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011) serta Kusuma dan Susilowati (2007). Penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011) mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 300 kuesioner dengan responden adalah mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, memperoleh hasil bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh secara signifikan
13
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
terhadap sikap penggunaan e-commerce. Menurut Artha (2011) ketidakkonsistenan hasil penelitian ini apabila dibandingkan dengan sebagian besar hasil penelitian terdahulu karena responden yang merupakan mahasiswa hanya sekedar mengikuti trend tanpa melihat manfaat yang diberikan oleh e-commerce. Responden yang merupakan mahasiswa lebih senang untuk mengikuti trend yang berkembang di lingkungannya. Mereka lebih senang untuk mengikuti selera yang sedang populer di komunitasnya. Mahasiswa lebih mudah untuk mengikuti trend yang ada karena masih tergolong labil. Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Susilowati (2007) mengambil konteks mengenai pengadopsian internet banking di Daerah Istimewa Jogjakarta dari konsumen terhadap sikap penggunaan layanan internet banking dihubungkan dengan beberapa variabel determinan salah satunya persepsi manfaat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner pada orang yang saat ini sedang menggunakan internet banking yang secara kebetulan ditemui oleh penulis. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebagian besar berusia antara 30 – 40 tahun. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa persepsi manfaat tidak mempunyai hubungan yang positif dengan sikap penggunaan internet banking. Peneliti mengungkapkan bahwa ketidakkonsistenan hasil ini apabila dibandingkan dengan penelitian lain dikarenakan para nasabah tidak dapat mengoptimalkan daya guna atau pemanfaatan internet banking meskipun mereka tau manfaat dalam menggunakannya. Dengan demikian kemanfaatan yang seharusnya bisa digunakan secara optimal perlu disosialisasikan kembali secara lebih detail oleh pihak Bank pada calon nasabahnya agar tujuan dari layanan ini dapat terpenuhi secara utuh. Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya diduga karena beberapa hal. Pertama, responden yang dipilih dalam penelitian saat ini merupakan mahasiswa Strata 1 (S1) yang berumur antara 18-24 tahun. Mahasiswa disini akan lebih cenderung untuk lebih mengikuti trend saat itu tanpa memahami manfaat secara utuh dari pengadopsian layanan yang digunakannya. Mahasiswa lebih cenderung untuk melihat trend daripada manfaat yang sesungguhnya ingin ditawarkan pada suatu layanan agar tidak dianggap remeh dalam komunitasnya. Kedua, adanya perbedaan kebiasaan dalam pemakaian layanan internet banking. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008), Suh dan Han (2002) serta Widyarini dan Putro (2008) sebagian besar respondennya telah masuk dalam usia pekerja sedangkan responden pada penelitian saat ini adalah mahasiswa. Seorang pekerja dan mahasiswa tentu memiliki perbedaan mendasar terhadap aktivitas perbankan yang dilakukan. Seorang mahasiswa masih memiliki banyak waktu untuk melakukan aktivitas perbankannya seperti melakukan penarikan uang di ATM, transfer, menabung sehingga manfaat yang didapat tidak banyak dibandingkan dengan pekerja.Para pekerja atau pebisnis disini tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan aktivitas perbankannya, apalagi seorang pebisnis yang mempunyai mobilitas tinggi sehingga mereka merasa membutuhkan layanan yang mempunyai manfaat yang tinggi tanpa mengurangi waktu mereka untuk melakukannya secara manual. c. Hipotesis 3 Hipotesis 3 menyakatan bahwa konstruk persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk persepsi kemudahan terhadap sikap penggunaan internet banking adalah
14
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
sebesar 0,41673 atau ={ 1,96, menunjukkan bahwa persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) tidak berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 3 tidak didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011), Irmadhani dan Nugroho (2012), serta Wibowo (2007). Penelitian pertama dilakukan oleh Artha (2011). Penelitian ini mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 300 kuesioner dengan responden adalah mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, memperoleh hasil bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan e-commerce. Artha (2011) menjelaskan bahwa hasil ini dapat disebabkan oleh tiga hal. Pertama, karena responden yang merupakan mahasiswa akuntansi telah terbiasa berhubungan dengan internet. Melalui internet mahasiswa dapat dengan cepat mengikuti perkembangan informasi yang tidak diperoleh selama berkuliah. Kedua, selain digunakan untuk mencari bahan perkuliahan, internet juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan seperti situs pertemanan, game online, dan layanan lainnya yang dapat menarik perhatian responden untuk sering berinteraksi dengan internet. Dengan seringnya berinteraksi dengan internet membuat responden tidak merasa kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan melalui internet. Ketiga, ratarata responden yang telah menggunakan internet selama lebih dari tiga tahun membuat responden terbiasa dan tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam bertransaksi melalui internet, sehingga responden tidak memiliki kesulitan untuk berhubungan dengan layanan e-commerce. Dengan demikian, mudah tidaknya transaksi e-commerce tidak mempengaruhi sikap penggunaan layanan tersebut. Penelitian kedua dilakukan oleh Irmadhani dan Nugroho (2012). Penelitian yang dilakukan oleh Irmadhani dan Nugroho (2012) mempelajari tentang pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan computer self efficacy terhadap pengunaan online banking. Responden kuesioner adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini menghasilkan pernyataan bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of use) tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap dari konsumen atau nasabah. Irmadhani dan Nugroho (2012) menjelaskan bahwa hasil ini dapat disebabkan karena faktor terkuat yang dipertimbangkan oleh responden dalam menggunakan online banking adalah Keamanan dan Privasi (Security and Privacy) dan Informasi atas Online Banking (The Amount of Information). Meskipun sistem yang digunakan dalam online banking telah dibuat sesederhana dan mudah untuk dioperasikan, namun responden tetap mempertimbangkan segi keamanan dan privasi sebagai faktor fundamental saat bertransaksi menggunakan online banking. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2007). Penelitian ini mengambil konteks penggunaan terhadap sistem informasi layanan akademik berbasis web yang mengkaji perilaku pengguna sistem informasi di sebuah institusi pendidikan tinggi berdasarkan faktor persepsi kemudahan. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa di perguruan tinggi sebagai pengguna sistem informasi layanan akademik berbasis web sekaligus sebagai pelanggan bagi institusi perguruan tinggi. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi kemudahan penggunaan terbukti belum menunjukkan pengaruhnya terhadap sikap penggunaan suatu teknologi. Hasil ini
15
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
disebabkan karena mengacu pada kenyataan bahwa para responden (mahasiswa) memang dituntut untuk mengakses Web karena sebagian besar fitur web meliputi prosedur Kartu Rencana Studi, informasi bimbingan tugas akhir, tugas-tugas perkuliahan, pemilihan kelompok, dan berbagai fitur lainnya harus digunakan selama mereka studi. Dengan demikian mudah atau tidaknya web digunakan tidak akan mempengaruhi sikap responden terhadap penggunaan teknologi tersebut. Peneliti menduga ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena responden dipilih dalam penelitian saat ini telah terbiasa dengan penggunaan internet. Responden terbiasa dengan berbagai sistem yang diterapkan untuk mempermudah kegiatan mereka, sehingga tidak ada hambatan sedikitpun dalam penggunaan internet banking. Kedua, karena faktor keamanan dan privasi yang dirasa kurang pada sistem internet banking. Responden disini menyadari bahwa internet banking merupakan sistem yang mudah untuk digunakan dan tidak rumit, namun responden tetap merasa bahwa internet banking belum menjadi sebuah sistem yang cukup aman sebagai media untuk melakukan transaksi perbankan. d. Hipotesis 4 Hipotesis 4 menyakatan bahwa konstruk persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk ini terhadap sikap penggunaan internet banking adalah sebesar 6,03574 atau =W1,96, menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 4 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Qureshi et al. (2008), Teo et al. (1999). Penelitian yang pertama dilakukan oleh Qureshi et al. (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan penerimaan konsumen terhadap online banking dalam ekonomi berkembang di Pakistan. Variabel yang diangkat oleh Qureshi et al. (2008) salah satunya adalah persepsi kenyamanan yang dikaitkan sikap terhadap penggunaan online banking. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 300 orang yang dipilih secara acak dari masyarakat pengguna layanan internet banking di Pakistan. Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa persepsi kenyamanan merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap penggunaan online banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa apabila seorang individu merasa nyaman terhadap layanan internet banking misalnya seperti proses transaksi yang cepat maka akan memotivasi mereka menggunakan internet banking lebih sering dan lebih lama. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh lee et al. (2005). Penelitian ini mengambil konteks penerimaan internet dengan basis media pembelajaran. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 544 kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa dari universitas yang terdapat di Hongkong. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi kenyamanan terbukti menunjukkan pengaruhnya terhadap sikap penggunaan suatu teknologi. Penelitian ini menjelaskan seorang individu akan terus ingin mengulang dan terlibat dalam melakukan suatu hal tertentu apabila merasa senang dan nyaman. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Teo et al. (1999). Penelitian ini mengambil konteks motivasi intinsik dan ekstrinsik dalam
16
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
penggunaaan internet berdasarkan faktor persepsi kenyamanan. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan elektronik kuesioner dengan respondennya adalah masyarakat yang menggunakan internet di Singapura.Responden dalam penelitian ini rata-rata berumur 16-30 tahun. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi kenyamanan terbukti menunjukkan pengaruhnya terhadap sikap penggunaan internet banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa apabila suatu teknolgi menyediakan tingkat kenyamanan yang tinggi maka pengguna akan merasa senang dan merasa mudah untuk menggunakan teknologi tersebut sehingga kemungkinan untuk menggunakannya akan semakin besar. e. Hipotesis 5 Hipotesis 5 menyatakan bahwa sikap terhadap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari veriabel sikap ini adalah sebesar 10,632529 atau =ç 1,96, menunjukkan bahwa sikap terhadap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 5 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008), Suh dan Han (2002), dan Nor dan Pearson (2007) serta Nazar dan Syahran (2008). Penelitian pertama adalah yang dilakukan Al-somali et al. (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan faktor-faktor yang menentukan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking di Arab Saudi. Variabel yang diangkat oleh Al-somali et al. (2007) salah satunya adalah kepercayaan yang dikaitkan dengan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 400 orang dari masyarakat Saudi Arabia. Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini sebagian besar berumur 36-45 tahun dengan rata-rata pendidikan terakhir Strata 1 (S-1). Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa sikap penggunaan Internet Banking merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa munculnya minat untuk menggunakan layanan internet banking dipengaruhi oleh munculnya sikap awal terhadap layanan tersebut. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Suh dan han (2002). Penelitian ini mengambil konteks mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan respondennya adalah nasabah bank pengguna internet banking di Korea. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan memperoleh hasil bahwa bahwa sikap penggunaan Internet Banking merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa sikap awal yang positif akan dapat mendorong minat yang semakin besar untuk menggunakan layanan tersebut, namun apabila sikap awal yang terbentuk adalah negatif akan dapat mengurangi minat dan niatan seseorang untuk menggunakan layanan internet banking. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Nor dan Pearson (2007). Penelitian ini mengambil konteks mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 1164 dengan respondennya adalah mahasiswa yang terdapat di empat perguruan tinggi besar di Malaysia. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan memperoleh hasil
17
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
bahwa sikap penggunaan Internet Banking merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking. Nor dan Pearson (2007) mengatakan bahwa sikap memiliki efek positif pada minat penggunaan internet banking. Hasil tersebut menunjukkan bahwa evaluasi positif dari internet banking akan mengarahkan minat mereka untuk menggunakan suatu teknologi. Penelitian keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Nazar dan Syahran (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan pengaruh privasi, keamanan, kepercayaan, dan pengalaman terhadap niat untuk bertransaksi secara online. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 200 orang dengan responden adalah mahasiswa jurusan sistem informasi baik itu derajat D3, S1 ataupun S2 yang diperoleh dari berbagai kampus yang ada di lingkungan Yogyakarta. Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa sikap penggunaan Internet Banking merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa semakin banyak informasi positif yang diperoleh terkait dengan layanan yang ingin digunakan akan menimbulkan sikap yang baik bagi konsumen tersebut, sehingga kemungkinan untuk melakukan transaksi online akan semakin besar. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan bahwa : pertama, Penelitian ini menggunakan konteks minat penggunaan internet banking untuk menguji teori Technology Acceptance Model (TAM). Dalam Technology Acceptance Model (TAM), minat (Intention) dipengaruhi oleh sikap (Attitude). Minat (Intention) adalah perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi seorang individu. Sikap (Attitude) adalah kecenderungan yang dipelajari untuk merespons secara positif atau negatif sebuah obyek, situasi, atau orang tertentu. Kedua, Hasil pada penelitian menyimpulkan mendukung model Technology Acceptance Model (TAM) yang menunjukkan bahwa minat (Intention) dipengaruhi oleh sikap (Attitude) dan sikap (Attitude) ditentukan oleh kepercayaan (Trust) dan persepsi kenyamanan (Perceived Enjoyment). Kepercayaan adalah keyakinan suatu individu terhadap pihak yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan, dari paling nyaman sampai paling tidak nyaman, yang dipersepsi secara respondensif oleh individu, dimana nyaman bagi individu tertentu belum tentu dirasakan nyaman bagi individu lainnya. Ketiga, Konstruk persepsi kegunaan (Perceived Usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) dalam studi ini tidak didukung. Hasil ini konsisten dengan hasil studi beberapa peneliti lain yaitu Artha (2011), Wibowo (2007), Irmadhani dan Nugroho (2012), serta Kusuma dan Susilowati (2007). Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu penelitian ini tidak fokus pada layanan internet banking pada suatu bank tertentu. Setiap bank tentu memiliki karakteristik tersendiri dalam pemberian layanan internet banking pada nasabah. Maka sebaiknya untuk peneliti berikutnya melakukan penelitian lebih memfokuskan penelitian terhadap karakteristik satu jenis bank saja.
18
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen bank dan analis internet banking untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas layanan dan kinerjanya. DAFTAR PUSTAKA Al-Somali, S.A, Gholami, R., and Clegg, B. 2008. An investigation into th acceptance of online banking in Saudi Arabia. Technovation, vol. 29, pp. 130 141. Amijaya, G.R. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dala Menggunakan Internet Banking. Skripsi. Universitas Diponegoro Anonim. 2009. Definisi Sistem, Informasi dan Sistem Informasi. www.awhik.blogspot.com. Diakses 10 Juni 2012, 13:58:24 Anonim. 2011. Kelemahan Intenet Banking. www.majalaremaja.blogspot.com. Diakses 03 Juli 2012, 17:33:26 Anonim. 2011. Manfaat Intenet Banking. www.denisuryana.wordpress.com. Diakses 15 Juli 2012, 20: 3:10 Artha, U. 2011. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko, Kepercayaan, Inovasi Pribadi, dan Kesesuaian Terhadap Sikap Penggunaan E-Commerce. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Bodnar, G.H and William, S.H. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Prentice Hall. Jusuf, Abadi Amir dan Tambunan, Rudi M (penerjemah). Jakarta : Salemba 4 Chau, P.Y.K. and Lai, V.S.K. 2003. An empirical investigation of the determinants of user acceptance of internet banking. Journal of Organizational Computing & Electronic Commerce. Vol. 13 No. 2, pp. 123-45. Cheng, E.T.C., Lam, David D.Y.C., and Yeung, A.C.L. 2005. Adoption of Internet Banking: An Empirical Study in Hong Kong. Department of Logistics, The Hong Kong Polytechnic University, Hung Hom, Kowloon, Hong Kong. Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly. Volume 13, Nomor 3, hlm. 319 340. Davis FD, Bagozzi RP. 1992. Extrinsic and intrinsic motivation to use computers In the workplace. Journal of Applied Social Psychology. pp. 1111–1132. Eriksson, K., Kerem, K. and Nilsson, D. 2005. Customer acceptance of internet banking in Estonia. The International Journal of Bank Marketing, Vol. 23 No. 3, pp. 200-16. Goodhue and Thompson. 1995. Task – Technology Fit and Individual Performance. MIS Quartely, June, pp 213 – 236. Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku 1, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Hartono JM, MBA, Ph.D. 2001. Analisa & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Hartono, J.M. 2007. Sistem Informasi keperilakuan. Yogyakarta : Erlangga Hartono, J.M. dan Willy A. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS untuk penelitian empiris. Yogyakarta: BPFE. Hernandez, J.M., and Mazzon, J.A. 2006. Adoption of Internet Banking: Proposition and Implementation of an Integrated Methodology Approach. International Journal of Bank Marketing. Volume 25, Nomor 2, 2007.
19
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Igbaria, M., A. Chakrabarti. 1990. Computer anxiety and attitudes towards microcomputer use. Behaviour Inform. Tech. 9(3) 229–241. Irmadhani dan Nugroho. 2012. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Computer Self Efficacy, terhadap Penggunaan online banking pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Jurusan Akuntansi. 2009. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Kusuma, H. dan Susilowati, D. 2007. Determinan Pengadopsian Layanan Internet Banking : Perspektif Konsumen Perbankan Daerah Istimewa Jogjakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Volume 11, Nomor 2, Desember 2007. Maharsi, S. dan Fenny. 2006. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pengguna Internet Banking di Surabaya. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Volume 8, Nomor 1, Mei 2006. Mulyadi. 1993. Sistem Akuntansi, edisi k-3. STIE YKPN, Yogyakarta Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Kelima. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Nazar, M.R. dan Syahran, 2008. Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, dan Pengalaman terhadap Niat untuk Bertransaksi secara Online. Program Pasca Sarjana Universitas Gajahmada Yogyakarta. Nor, K.M. and Pearson, J.M. 2007. The Influence of Trust on Internet Banking Acceptance. Journal of Internet Banking and Commerce. Volume 12, Nomor 2, 2007. Pikkarainen, T., Kari Pikkarainen. 2004. Consumer Acceptance Of Online Banking : An Extension of the Technology Acceptance Model; Internet Research. 14 (3) pp.224-235 Ramadhani, R. 2008. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking di Semarang : Dengan Menggunakan Pendekatan TAM. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business: A Skill Building Approach. PT.Jakarta : Elex Media Komputindo. Shergill, G. S. dan Li, Bing. 2005. Internet Banking – An Empirical Investigation Of Customers’ Behaviour for Online Banking in New Zealand. Journal of EBusiness, Vol. 5, Issue 1, June 2005 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta Suh, B. and Han, I. 2002. The impact of customer trust and perception of security on the acceptance of electronic commerce, International Journal of Electronic Commerce, Vol.7 (3), pp. 135-161. Teo, T. 2009. Modelling technology acceptance in education: A study of pre Service teachers. Computers and Education. 52(1), 302–312 Thompson, R.L., C.A. Higgins, dan J.M. Howell. 1991. Personal Computing: Toward a conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly 15 (1), pp. 125 143. Venkatesh, Moris, M.G., Davis, G.B., and Davis F.D. 2003. User Acceptance of InformationTechnology: Toward a Unified View. MIS Querterly, Vol.27, No.3, September. Wibowo, A. 2007. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur. Widyarini, L.A. dan Putro, A.Y.W.T. Analisis Hubungan Faktor-faktor Technolog Acceptance, Trust dan Risk pada Niat Nasabah Bank untuk Menggunakan Internet Banking. The 2nd National Conference UKWMS.
20
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Surabaya 6 September 2008. Wilkinson, J.W., Michael J.C., et al. 2000. Accounting Information Systems. John Wiley and Sons, Inc : USA.
21
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer