Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 3 (2016) 329-336 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMK NEGERI 1 GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO Dita Agustin Damayanti Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang
Abstrak Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak, serta membentuk peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan. untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Dalam proses belajar siswa, tiga inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Bahkan spiritualitas juga sangat di butuhkan dan mendukung. Keseimbangan antara IQ, EQ, dan SQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah. Prestasi belajar yang baik dan memuaskan diperlukan adanya partisipasi dari berbagai pihak dan tidak hanya bergantung pada guru dan tingkat kecerdasan inteligensi siswa itu sendiri, akan tetapi juga dipengaruhi oleh motivasi belajar yang tinggi yang muncul dari dalam diri peserta didik.
Kata Kunci : Kecerdasan Intelektual, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,
PENDAHULUAN Secara garis besar proses belajar
diantaranya kecerdasan/intelegensi siswa
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
dan motivasi belajar. Kenyataannya, dalam
internal dan eksternal. Adapun faktor
proses belajar mengajar di sekolah sering
internal meliputi faktor fisiologis (jasmani
ditemukan siswa yang tidak dapat meraih
siswa)
prestasi
dan
faktor
psikologis
belajar
yang
setara
dengan
(kecerdasan/intelegensi siswa, motivasi,
kemampuan inteligensinya. Ada siswa
minat, sikap, dan bakat. Sedangkan faktor
yang mempunyai kemampuan inteligensi
eksternal meliputi keluarga, lingkungan,
tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar
guru,
yang relatif rendah, namun ada siswa yang
sekolah
serta
belajar.Berdasarkan
peralatan/fasilitas
pendapat
tersebut,
dapat disimpulkan bahwa banyak faktor
walaupun
kemampuan
inteligensinya
relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf
menguasai
materi
inteligensi bukan merupakan satu-satunya
Sehingga
faktor yang menentukan keberhasilan
intelektual peserta didik akan membawa
seseorang, karena ada faktor lain yang
diri siswa untuk mencapai prestasi yang
mempengaruhi.
lebih baik.
pada
yang
diajarkan.
akhirnya
kecerdasan
Motivasi adalah keseluruhan daya
Motivasi belajar juga sangat terkait
penggerak baik dari dalam diri maupun
dalam belajar, dengan motivasi inilah
dari luar dengan menciptakan serangkaian
siswa menjadi tekun dalam proses belajar,
usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
dengan motivasi juga kualitas hasil belajar
tertentu yang menjamin kelangsungan dan
siswa kemungkinan dapat diwujudkan.
memberikan arah pada kegiatan, sehingga
Siswa
tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu
mempunyai motivasi yang kuat dan jelas,
dapat tercapai.
pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.
yang
dalam
proses
belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang
Hal itu disebabkan karena ada tiga fungsi
dicapai seseorang dalam pengusasaan
motivasi yaitu, mendorong manusia untuk
pengetahuan
berbuat
dan
keterampilan
yang
dan
melakukan
aktivitas,
dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya
menentukan
arah perbuatannya, serta
ditunjukkan dengan tes angka nilai yang
menyeleksi
perbuatannya.
diberikan oleh guru.
perbuatan siswa senantiasa selaras dengan
Prestasi belajar adalah hasil yang
Sehingga
tujuan belajar yang akan dicapainya.
dicapai oleh siswa selama berlangsungnya
Dalam hal proses belajar mengajar
proses belajar mengajar dalam jangka
motivasi
waktu tertentu, umumnya prestasi belajar
belajar.
dalam sekolah berbentuk pemberian nilai
metode yang digunakan oleh guru, namun
(angka) dari guru kepada siswa sebagai
jika motivasi belajar siswa kurang atau
indikasi sejauhmana siswa telah menguasai
tidak ada, maka siswa tidak akan belajar
materi pelajaran yang disampaikannya,
dan akibatnya prestasi belajarnya pun tidak
biasanya prestasi belajar ini dinyatakan
akan tercapai. Oleh karena itu dapat
dengan angka, huruf, atau kalimat dan
dikemukakan
terdapat dalam periode tertentu.
motivasi dengan prestasi belajar, sehingga
Kecerdasan/intelegensi
siswa
sangat
menetukan
Bagaimanapun
ada
prestasi
sempurnanya
pengaruh
antara
apabila motivasi belajar siswa tinggi akan
dapat digunakan untuk mempermudah
dapat
diharapkan
prestasi
siswa dalam mencapai kompetensi dan
tinggi, demikian sebaliknya.
belajarnya
330
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 dengan
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam
menggunakan
teknik
analisis
kuantitatif.
penelitian ini adalah metode survei dengan
Populasi adalah seluruh penduduk
teknik korelasional. Variabel penelitian
yang dimaksud untuk diselidiki atau diteliti
meliputi
yaitu
disebut populasi atau universum. Populasi
penggunaan kecerdasan intelektual (X1),
dibatasi sebagai jumlah penduduk atau
dan motivasi belajar (X2), sedang variabel
individu yang paling sedikit mempunyai
terikat adalah prestasi belajar siswa (Y).
sifat yang sama (sugiono, 2012:120).
dua
variabel
bebas
Berkaitan dengan peristiwa yang
mengemukakan bahwa populasi adalah
dipelajari adalah data dari sampel yang
elemen yang ada dalam wilayah penelitian
diambil dari populasi tersebut dan melihat
yang akan diteliti.
ada/tidaknya
hubungan/pengaruh antara
Berdasarkan
pendapat
tersebut,
variabel bebas (independent) dan variabel
maka yang dimaksud dengan populasi
tergantung (dependent), maka penelitian
adalah sejumlah individu yang mempunyai
ini termasuk penelitian survei asosiatif
paling sedikit satu sifat yang sama dan
(Sugiyono, 2011 :6).
berada dalam wilayah penelitian. Populasi
Dilihat dari jenis data dalam penelitian
ini
penelitian
SMK Negeri 1 Gending, Kecamatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah
Gending. Kabupaten Probolinggo kelas X
penelitian menggunakan
termasuk
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
yang
pada
dasarnya
jurusan RPL Tahun ajaran 2015/2016 yang
pendekatan
deduktif-
berjumlah 168 orang siswa.
induktif. Pendekatan ini berangkat dari
Sampel adalah bagian dari jumlah
suatu kerangka teori, gagasan para ahli atau
dan karakteristik yang dimiliki populasi
pemahaman
berdasarkan
Sampel tersebut wakil dari populasi
pengalamannya, kemudian dikembangkan
dimana pengambilan sampel ini harus
menjadi permasalahan-permasalahan dan
benar-benar dapat mewakili populasi.
pemecahan-pemecahannya yang diajukan
Teknik
untuk memperoleh pembenaran dalam
sampel ini adalah total sampling atau
bentuk data empiris di lapangan. Adapun
sample jenuh, yaitu diambil dari semua
jenis
dalam
populasi siswa Kelas X Jurusan RPL 1
pendekatan kuantitatif lebih banyak berupa
Tahun ajaran 2015/2016, sebanyak 30
angka-angka atau data kualitatif yang
siswa.
variasi
peneliti
data
yang
diangkakan, yang kemudian
ada
yang digunakan
pengambilan
dianalisis 331
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 Dalam
penelitian
ini
penulis
meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi
belajar
yaitu
bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Menurut
Hamid
kecerdasan intelektual dan motivasi belajar
(2013:81)
siswa
sehingga
adalah “Cara-cara yang dapat digunakan
variable-variable dalam penelitian ini
oleh peneliti untuk mengumpulkan data”,
adalah:
karena tujuan utama dari peneliti adalah
1) Variable bebas (X1) adalah kecerdasan
mendapatkan data.
yang
bersangkutan,
pengumpulan
data
intelektual atau intelegensi adalah
Cara pengumpulan: Data yang digunakan
kemampuan didalam diri seseorang
dalam penelitian ini adalah data primer dan
untuk bertindak dan belajar untuk
data sekunder. Data primer dan data
menyesuaikan
sekunder diuraikan sebagai berikut:
diri
terhadap
lingkungan dengan cepat dan tepat 2)
metode
Darmanti
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh
Variable bebas (X2) adalah Motivasi
dari sumber pertama, atau dengan kata
belajar adalah adanya daya penggerak
lain
atau pendorong didalam diri seseorang
dilakukan sendiri oleh peneliti secara
untuk melakukan kegiatan-kegiatan
langsung, seperti hasil wawancara dan
yang positif demi mendapatkan apa
hasil pengisian angket. Data primer
yang
Belajar
dalam penelitian ini berupa angket
dan
yaitu dengan menyebar angket pada
kegiatan
variabel motivasi belajar yaitu siswa
belajar sehingga tujuan yang di
kelas X SMK Negeri 1 Gending.
kehendaki
Kabupaten Probolinggo.
ingin
dicapainya.
menjamin
kelangsungan
memberikan
arah
dapat
pada
tercapai.
Dalam
data
yang
pengumpulannya
motivasi belajar dorongan merupakan
2) Data sekunder, yaitu merupakan data
kekuatan mental untuk melakukan
yang diperoleh dari sumber kedua.
kegiatan dalam rangka pemenuhan
Data sekunder dalam penelitian ini
harapan dan dorongan dalam hal ini
adalah berupa data dokumentasi pada
adalah pencapaian tujuan.
variabel Kecerdasan intelektual dan
3) Variabel terikat (Y) Prestasi belajar
prestasi belajar siswa kelas X SMK
merupakan tingkat keberhasilan hasil
Negeri
1
Gending.
belajar yang diperoleh melalui usaha-
Probolinggo dalam bentuk perangkat,
usaha yang maksimal yang dinyatakan
media
dalam bentuk nilai atau rapor setiap
penilaian guru.
pembelajaran,
Kabupaten
dan
hasil
332
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 Instrument atau alat pengumpulan
adalah dengan mengambil data yang sudah
data menurut Hamif Darmadi (2013: 81)
tersedia, yaitu nilai mata pelajaran IPS
adalah “Alat bantu yang dipilih dan
pada semester ganjil sebagai subyek
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
penelitian yang merupakan hasil penilaian
mengumpulkan agar kegiatan tersebut
oleh pihak sekolah. Data dari prestasi
menjadi
dipermudah
belajar ini dikumpulkan dengan cara
olehnya”. Teknik yang digunakan untuk
melihat hasil rapor semester ganjil dari
mengumpulkan
seluruh
sistematis
data
dan
adalah
sebagai
berikut:
subyek
penelitian.
Penilaian
prestasi belajar merupakan hasil evaluasi
Menurut Hamid Darmadi (2013)
dari suatu proses belajar formal yang
angket adalah daftar pertanyaan yang
dinyatakan
diberikan kepada orang lain atau responden
(kuantitatif). Sedangkan data kecerdasan
dengan maksud agar orang yang diberi
intelektual diperoleh dari hasil tes IQ yang
tersebut bersedia memberikan respon
telah dilakukan pada saat siswa baru masuk
sesuai
dibangku
dengan
Didalam
permintaan
kegiatan
pengguna.
penelitian,
dalam
kelas
X.
bentuk
angka
(Setelah
data
cara
dikumpulkan dan agar data tersebut
memperoleh data dikenal sebagai metode
bermakna maka harus dianalisis agar
atau teknik pengumpulan data. Dalam
sesuai dan mudah dipahami. Metode
penelitian ini, penelitian menggunakan
analisis yang digunakan dalam penelitian
teknik pengumpulan data berupa angket
adalah analisis diskriptif inferensial.
atau kuesioner bentuk langsung tertutup
Dalam penelitian ini, metode analisis
dengan model Skala motivasi. Sedangkan
data yang diambil untuk mengetahui
bentuk dari skala motivasi yang digunakan
bagaiana
oleh peneliti yaitu skala Likert.
kecerdasan intelektual, motivasi belajar,
hubungan
atau
pengaruh
Menurut Hamid Darmadi (2013)
dan prestasi belajar terhadap siswa SMK
teknik dokumentasi adalah “ Teknik atau
Negeri I Gending Kabupaten Probolinggo
cara
adalah:
memperoleh
informasi
dari
bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
tempat,
Hasil data IQ
dimana
responden
bertempat
tinggal atau melakukan kegiatan sehari-
Variabel kecerdasan intelektual dengan
harinya.” Teknik yang digunakan dalam
jumlah sampel data 115 dari mempunyai
pengumpulan data terhadap prestasi belajar
nilai rata-rata 104,72 dengan nilai tengah 333
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 jumlah 105 dan standar deviasi sebesar
Uji F : Berdasarkan table ANOVA di atas
12,030. Kecerdasan intelektual (IQ) siswa
dapat dilihat bahwa nilai probabilitas pada
terendah adalah 81, sedangkan yang
kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini
tertinggi adalah 135.
lebih
kecil
dari
0,05,
maka
dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak yang Hasil Data Motivasi Belajar
artinya terdapat pengaruh yang signifikan
Variabel motivasi belajar dengan jumlah
secara
data 115 mempunyai nilai rata-rata 101,35
kecerdasan intelektual (X1) dan motivasi
dengan nilai tengah 102 dan standar deviasi
belajar (X2) terhadap prestasi belajar(Y).
sebesar 5,648 mempunyai skor terendah 80
Uji R: Berdasarkan table di atas dapat
sedangkan skor tertingginya 120.
dilihat
bersama-samaantara
bahwa
besarnya
variabel
koefisien
determinasi (Adjust R Squared) adalah Hasil Data Prestasi Belajar
0,302. Hal ini berarti bahwa 30,2% variansi
Variabel prestasi belajar dengan jumlah
prestasi belajar dapat dijelaskan oleh
sampel data 115 mempunyai nilai rata-rata
variabel bebas kecerdasan intelektual dan
74,29 dengan nilai tengah 74 dan standar
motivasi belajar, sedangkan sisanya (100%
deviasi sebesar 4,645. Nilai terendah siswa
- 30,2% = 69,8%) dijelaskan oleh sebab-
adalah 65, sedangkan nilai tertingginya
sebab lain diluar model.
adalah 96.
KESIMPULAN
Uji T: Nilai probabilitas kecerdasan
Kecerdasan motivasi
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka
mempengaruhi prestasi belajar IPS pada
Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh
siswa SMK Negeri I Gending Kabupaten
yang signifikan secara parsial antara
Probolinggo. Hal ini dapat dilihat dari nilai
variabel
(X1)
F hitung sebesar 25.667 dan nilai F tabel
terhadap variabel prestasi belajar. Nilai
dengan dfl=k-1 atau 3-2=2 dan df2=n-k
probabilitas motivasi belajar (X2) adalah
atau 115-3=112, jadi F hitung > F tabel
0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari
atau 25.667 > 3.077, dengan nilai
0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
probalitas sebesar 0.000 atau lebih kecil
pengaruh yang signifikan secara parsial
dari 0.05 Semakin tinggi kecerdasan
antara variabel motivasi belajar (X2)
inetelektual
terhadap variabel prestasi belajar (Y).
akan semakin tinggi pula prestasi belajar
intelektual
secara
dan
intelektual (X1) adalah 0,000. Nilai
kecerdasan
belajar
intelektual
simultan
dan motivasi belajar siswa
siswa dan sebaliknya semakin rendah 334
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 kecerdasan intelektual atau intelegensi dan
dengan nilai probalitas sebesar 0.000 atau
motivasi belajar siswa maka semakin
lebih kecil dari 0.05. Sedangkan nilai t
rendah pula prestasi belajar yang dicapai
tabel sebesar 1.980. jadi t hitung > t tabel
oleh siswa.
dan berdasarkan nilai Koefisien regresi
Kecerdasan
intelektual
variabel motivasi belajar (X2) (hal 2 bab 5)
berpengaruh secara signifikan terhadap
sebesar 0, 316 artinya motivasi belajar
prestasi belajar IPS pada siswa SMK
mempunyai pengaruh positif terhadap
Negeri I Gending Kabupaten Probolinggo.
variabel prestasi belajar. Koefisien sebesar
Hal ini dapat dilihat dari uji t dengan taraf
0,316 berarti bahwa peningkatan satu unit
signifikan 5% diperoleh nilai t hitung
variabel motivasi belajar dengan asumsi
sebesar 4.436 dengan nilai probalitas
variabel
sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05.
menyebabkan kenaikan prestasi belajar
Sedangkan nilai t tabel sebesar 1.980. jadi
sebesar 0,316 unit. Berarti semakin tinggi
hitung > t tabel dan berdasarkan nilai
motivasi belajar siswa maka semakin
koefisien
tinggi
regresi
variabel
kecerdasan
intelektual (X1) (1 nya dibawah hal 1 bab
bebas
lain
konstan
akan
atau semakin baik pula prestasi
belajar IPS siswa.
5) sebesar 0,136 artinya kecerdasan intelektual mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel prestasi belajar. Koefisien sebesar 0,136 berarti bahwa
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
peningkatan satu unit variabel kecerdasan intelektual dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan
Asmara. 2009. Belajar.Bandung.PT. Rosdakarya
Prestasi Remaja
prestasi belajar sebesar 0,136 unit. Berarti semakin tinggi kecerdasan intelektual siswa maka semakin tinggi atau baik pula
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007 Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Rzz Media.
prestasi belajar IPS siswa. Motivasi
belajar
berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa SMK Negeri I Gending Kabupaten Probolinggo. Hal ini dapat diliha dari t dengan taraf signifikan 5%, diperoleh nilai t hitung sebesar 4.853
Darmanti, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
335
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 329-336 Goleman, Daniel. 2006. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, Jakarta: Gramedia Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar, , Bandung; Pustaka Setia. Hamzah, B., Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Harjati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press. Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Hetika. 2008. Tips Membuat anak menjadi Murid Berprestasi. Jogjakarta. Garamilmu. Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:Bumi Aksara
Ni’am, Asrorun. 2006. Membangun Profesionalitas Guru.Jakarta : eLSAS. Sabri, M. Alisuf. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung. Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Supriatna, Nana; Sumantri,Yeni.K. 2010. Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendikbud Syah,
Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Iriyanto, H.D. 2012. Learning Metamorphosis, Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya. Jakarta:Esensi ____. 2006. Statistika Kumpulan Bahan Ajar I. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana.
____. 2006. Statistika Kumpulan Bahan Ajar II. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang
Widoyoko, Eko, Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Makmun, Abin. Syamsuddin. 2006. Psikologi Kependidikan Perangkat SistemPengajaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung; Rizqi Press.
336