Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KOTA MEDAN 1,2
Anggia Sari Lubis1), Sari Wulandari2) Fakultas Ekonomi, UMN Al-Washliyah Email:
[email protected] Abstrak
Badan Penanaman Modal Pemerintah Kota Medansebagai sebuah badan pemerintah yang terus mendukung kemajuan industry kreatif Kota Medan dituntut untuk memiliki pegawai dengan kompetensi tinggi. Konteks pemberdayaan sumber daya manusia agar menghasilkan pegawai yang profesional dengan kompetensi tinggi, diperlukan adanya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh setiap pegawai. Kecerdasan emosionanl sangat berpengaruh terhadap kompetensi seorang pegawai. kebutuhan akan pegawai negeri sipil yang memiliki kompetensi mutlak diperlukan. Pentingnya kompetensi sumber daya manusia bagi badan penanaman modal menuntut organisasi untuk menghilangkan ketidaksesuaian kompetensi dengan jabatan. Alternatif solusi yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan program pelatihan yang diberikan sesuai dengan bidang tugas dan kompetensi yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga kompetensi pegawai dapat meningkat. Penelitian ini membahas tentang pengaruh kecerdasan emosional dan pelatihan terhadap kompetensi pegawai negeri sipil pada badan penanaman modal pemerintah Kota Medan. Untuk menjawab permasalahan ini digunakan teknik analisis regresi berganda yang memberikan gambaran secara deskriptif dari analisis hasil pengolahan data. Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas permasalahan diatas. Untuk mendukung hasil Penelitian, data penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan alat statistik program SPSS 21 . for windows. Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Pelatihan, Kompetensi Abstract This research discusses about the effect of emotional intelligence on civil servants’ cempetency in the board of invesment of Medan city. The board of invesment of Medan city government is regarded as an official board which continuously sustains the development of creative undustries in Medan city as all civil servants are highly demanded to have high even higher competencies sothey all have position which is suitable with their education background. It is undeniable that emotional intellegency significantly affects to both competency and professionalism of civil servants of Medan city. Commonly, one of the alternative solutions undertaken to increase the competence of civil servants is through civil servant training program. Thus, ihis research would focus on the effect of emotional intelligence on civil servants’ competency in the board of invesment of Medan city.. In order to achieve the objective of the research, multiple regression analysis was used to desrcibe data analysis found by using SPSS 21 for windows. The finding showed that effect of emotional intelligence is significantly higher than training program on civil servants’ competence. Key words; emotional intelligence, Training, Competence
tentunya tidak terlepas dari tantangan-
I. Pendahuluan
tantangan yang dihadapi oleh organisasi.
Berbagai cara telah dilakukan
Tantangan utama yang dihadapi oleh
organisasi untuk dapat mencapai tujuan
Badan Penanaman Modal Pemerintah
yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan 15
Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
Kota Medan di tengah terjadinya krisis
sangat berpengaruh terhadap kompetensi
keuangan global ialah bagaimana untuk
seorang pegawai.Konteks pemberdayaan
bisa
sumber daya manusia agar menghasilkan
tetap
memperoleh
dapat
meyakinkan
investor
yang
dan
pegawai
akan
yang
profesional
dengan
menanamkan modalnya di Kota Medan
kompetensi tinggi, diperlukan adanya
untuk dapat meningkatkan gerak laju
kecerdasan emosional yang dimiliki oleh
perekonomian Kota Medan. Tujuan ini
setiap
dapat dicapai apabila organisasi didukung
meningkatnya peran dan fungsi Badan
oleh sumber daya manusia yang tangguh,
Penanaman Modal ke depan, maka
memiliki performa kerja yang tinggi dan
kebutuhan akan pegawai negeri sipil yang
sumber daya manusia yang berkompeten
memiliki
di dalam jabatan dan pekerjaan.Badan
diperlukan.
Penanaman
sumber
Modal
Pemerintah
Kota
pegawai.
Seiring
kompetensi
mutlak
Pentingnya
daya
dengan
manusia
untuk
kompetensi bagi
badan
Medan sebagai sebuah badan yang terus
penanaman modal
mendukung kemajuan industry kreatif
organisasi untuk menghilangkan adanya
Kota Medan dituntut untuk memiliki
ketidaksesuaian
pegawai dengan kompetensi tinggi yang
jabatan. Alternatif solusi yang dapat
mendukung pencapaian visi, misi, dan
ditempuh
sasaran
Penanaman
melaksanakan program pelatihan yang
Modal Pemerintah Kota Medan, serta
diberikan sesuai dengan bidang tugas dan
menghadapi berbagai tantangan yang
kompetensi
muncul. Karena kompetensi pegawai
melaksanakan
merupakan
yang
kompetensi pegawai dapat meningkat.
suatu
Persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan
organisasi dan juga merupakan aset
program pelatihan ialah para pegawai di
organisasi yang paling bernilai tinggi jika
dalam organisasi belum memperoleh
dibandingkan dengan sumber daya lain.
kesempatan yang sama
Kecerdasan
emosional
mengikuti program pelatihan. Peserta
bagaimana
pengetahuan
strategis
menentukan
Badan
faktor
utama
keberhasilan
mencerminkan
yang
diaplikasikan
kompetensi
adalah
yang
mengikuti
menuntut pihak dengan
dengan
terus
dibutuhkan
pekerjaan
program
dalam
sehingga
untuk bisa pelatihan
hidup
cenderung adalah peserta yang sama.
seorang pegawai. Kecerdasan emosional
Kejadian ini mengakibatkan peningkatan
dan
dikembangkan
sepanjang
16
Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
kompetensi tidak merata , atau dengan
(Umar, 2001) yang dituliskan sebagai
kata lain pegawai yang tidak diberikan
berikut:
kesempatan untuk mengikuti program pelatihan
tidak
dapat
meningkatkan
dimana:
kompetensi mereka bagi jabatan yang
n = Jumlah sampel
sedang para pegawai jalani.
N = Jumlah populasi
Berdasarkan uraian pada latar
e = Tingkat kesalahan dalam
belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh emosional
dan
pengambilan sampel (error term)
kecerdasan
pelatihan
Populasi (N) sebanyak 60 orang
terhadap
pegawai negeri sipil Badan Penanaman
kompetensi pegawai negeri sipil pada
Modal dengan asumsi tingkat kesalahan
badan penanaman modal pemerintah
(e) sebesar 5%, maka perhitungan jumlah
Kota Medan.
sampel adalah sebagai berikut:
3. Metode
n=
Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu
²
penelitian
dimulai
²
n = 53 orang
dari
menentukan judul penelitian pada bulan
Metode
pengambilan
sampel
April 2015 sampai dengan bulan Oktober
dilakukan dengan menggunakan metode
2015. Penelitian ini dilakukan di Kantor
stratified random sampling
Badan Penanaman Modal Pemerintah
proses di mana sampel dibatasi untuk
Kota Medanyang bertempat di jalan
menjadi
Abdul
segmen
Haris
Nasution
Pangkalan
elemen
dari
. Yaitu
masing-masing
(Cooper&Schindler,
2006).
Masyhur Medan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
Populasi dan Sampel
metode teknik acak berlapis Badan
Populasi penelitian ini adalah seluruh
pegawai
negeri
sipil
Penanaman
yang
atau
Penanaman
bervariasi.
Pemerintah
Pemerintah
Kota
Medan tidak memiliki sifat homogen,
memperoleh penempatan kerja di Badan Modal
Modal
Kota
Medan yang berjumlah 60 orang .
karakteristik Oleh
populasi karena
itu
yang teknik
penarikan sampel yang digunakan harus
Penentuan jumlah sampel dalam
melihat perbedaan sifat dari populasi
penelitian ini menggunakan rumus Slovin
(Prasetyo dan Mifathuljannah, 2007).
17
Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
Pengambilan
sampel
teknik
dengan
Pengujian hipotesis menyatakan
sampel pada masing-masing satuan kerja bahwa
ditentukan melalui rumus:
kecerdasan
pelatihan
Kantor
Penanaman
Modal
memperhatikan pengelolaan kecerdasan emosional (X1) yang baik bagi setiap
Bidang Jumlah Sampel (Orang)Bidang Promosi 19/60 x 53 = 9Bidang Investasi 39/60 x 53 = 18 Bidang Keuangan 32/60 x 53 = 15 Bidang Tata Usaha 23/60 x 53 = 11
pegawai dan memberikan pelatihan (X2) yang
bagi
peningkatan
bekerja secara lebih efektif dan efisien.
53
dilakukan
berguna
kompetensi pegawai (Y) agar dapat
Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Regresi
Sumber: Bagian Personalia Badan Penanaman Modal Kota Medan
Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 12.473 5.438 Kecerdasan Emosional(X1) .904 .126 .715 Pelatihan(X2) .092 .119 .078 a. Dependent Variable: Kompetensi
dalam
memilih sampel yang ada pada populasi untuk dijadikan responden penelitian (Prasetyo dan Miftahuljannah, 2007)
Berdasarkan Tabel diatas , maka
adalah: karakteristik
persamaan regresi linier berganda dalam
atau
penelitian ini adalah:
lapisan atau kelompok populasi
Ŷ = 12.473 + 0,904 X1+ 0,092 X2
Menentukan sampel dari setiap lapisan
Pada persamaan tersebut dapat
atau kelompok c.
Badan
Pemerintah Kota Medan harus lebih
Tabel 1. Penentuan Sampel Penelitian
b.
terhadap
pihak Kantor Badan Penanaman Modal
Tabel 1 di bawah ini:
Menentukan
berpengaruh
dan
Pemerintah Kota Medan. Dalam hal ini
dijadikan sampel diperlihatkan pada
a.
emosional
kompetensi pegawai negeri sipil pada
Persentase pemilihan responden yang
yang
acak
3. Hasil Dan Pembahasan
dengan cara proporsional, dan jumlah
Tahapan
sampel
sederhana.
metode teknik acak berlapis dilakukan
Total
penarikan
Memilih anggota sampel dari setiap
dilihat bahwa kecerdasan emosional (X1)
lapisan atau kelompok dengan bantuan
dan pelatihan (X2) mempunyai koefisien
18
Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
regresi positif yang artinya kecerdasan
Tabel 4. Hasil Uji F Model
emosional dan pelatihan berpengaruh terhadap kompetensi pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Medan Nilai koefisien determinasi (R²) dipergunakan untuk mengukur besarnya emosional
bebas
Mean Square
F
Sig.
519.870 31.006 .000a 16.767
Total 1878.075 53 a. Predictors: (Constant), Pelatihan(X2), kecerdasan emosional(X1) b. Dependent Variable: Kompetensi (Y) Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
Koefisien Determinasi (R-square)
variabel
df
1 Regres- 1039.739 3 sion Resi -dual 838.336 50
pada Kantor Badan Penanaman Modal
pengaruh
Sum Of Squares
kecerdasan
Berdasarkan
Tabel
diatas
(X1) dan pelatihan (X2)
diperoleh bahwa nilai Fhitung (31.006)
terhadap kompetensi pegawai negeri sipil
lebih besar dibandingkan dengan nilai
(Y) pada Kantor Badan Penanaman
Ftabel (3,18) dan sig. α (.000a) lebih
Modal Pemerintah Kota Medan.
kecil dari alpha 5% (0,05). Hal ini
Tabel 3. Hasil Uji Determinasi Model
R .744a
R Square R Square
Adjusted Error
mengindikasikan bahwa hasil penelitian
Std.
menolak H0 dan menerima Ha. Dengan demikian
secara
a. Predictors: (Constant), Pelatihan(X2), Kecerdasan Emosional(X1) b. Dependent Variable: Kompetensi (Y)
emosional
dan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
pada Kantor Badan Penanaman Modal
1
.554
.536
Berdasarkan
4.09472
Tabel
sebesar 55,4%. Hal ini menunjukkan
(highsignificant).
variabel
berpengaruh
Pemerintah Kota Medan, dengan tingkat
diatas
pengaruh
55,4%
pelatihan
kecerdasan
terhadap kompetensi pegawai negeri sipil
diperoleh nilai koefisien determinasi bahwa
serempak
yang
Ini
kecerdasan
sangat
memberi
arti
kecerdasan
menjelaskan
terhadap
sangat menentukan dalam peningkatan
variabel kompetensi pegawai negeri sipil
kompetensi pegawai negeri sipil pada
(Y) pada Kantor Badan Penanaman
Kantor
Modal Pemerintah Kota Medan.
Pemerintah Kota Medan.
Badan
dan
bahwa
emosional (X1) dan pelatihan (X2) dapat pengaruhnya
emosional
signifikan
pelatihan
Penanaman
Modal
Uji Parsial Uji T) Hipotesis Kedua
Uji Serempak (Uji F)
Hasil pengujian hipotesis kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:
19
Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
secara parsial dapat dilihat pada Tabel 5
dibandingkan nilai ttabel (2,009), atau
berikut:
nilai sig.t untuk variabel kompetensi sumber daya manusia (0,004) lebih kecil
Tabel 5. Hasil Uji Parsial Model
t
Sig.
dari alpha (0,025). Ini berarti pelatihan
1
(Constant) 2.275 Kecerdasan .000 emosional(X1) 7.155 4.779 .004 Pelatihan(X2)
.027
yang
berpengaruh
a. Dependent Variable: Kompetensi (Y) Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
untuk
terhadap
pegawai peningkatan
Badan Penanaman Modal Pemerintah Kota Medan harus
sebagai berikut: thitung
kepada
kompetensi sumber daya manusia. Kantor
Berdasarkan Tabel diperoleh hasil Nilai
diberikan
memberikan
variabel
berupaya
pelatihan
yang
untuk sesuai
dengan tujuan-tujuan organisasi agar
kecerdasan emosional (7,155) lebih besar
setiap pegawai dapat bekerja secara lebih
dibandingkan nilai ttabel (2,009), atau
efektif dan efisien.
nilai sig. t untuk variabel kecerdasan
4 . Kesimpulan
emosional (0,000) lebih kecil dari alpha
1. Secara
serempak,
Kecerdasan
(0,025). Ini berarti kecerdasan emosional
Emosional
lebih dominan secara parsial terhadap
berpengaruh terhadap kompetensi
kompetensi pegawai negeri sipil pada
sumber daya manusia pada Kantor
Kantor
Badan
Badan
Penanaman
Modal
dan
pelatihan
Penanaman
Modal
Pemerintah Kota Medan. Kecerdasan
Pemerintah Kota Medan dengan
emosional
lebih
tingkat
kompetensi
sumber
dibanding
pelatihan
adanya
pengelolaan
mempengaruhi daya
manusia
karena
dengan
pengaruh
yang
sangat
signifikan (high significant). 2. Secara
kecerdasan
parsial
Emosional
Kecerdasan
berpengaruh lebih
emosional yang seorang pegawai dituntut
dominan daripada pelatihan, hal ini
untuk dapat mengelola emosi dan stress
karena
dengan baik, sehingga pekerjaan yang
emosional
dilakukan akan memiliki hasil yang
dalam
optimal
sumber
Nilai pelatihan
thitung
untuk
variabel
20
kecerdasan
lebih
menentukan
peningkatan
pegawai.
adalah (4.779) lebih besar
variabel
daya
kompetensi
manusia
setiap
Vol 1, Nomor. 1 Mei, Th. 2016
Daftar Pustaka Cooper, Donald R, Pamela Schlinder . 2006. Metode Riset Bisnis . Media Global Edukasi: Jakarta Goleman. 2001.The Emotionally Inteligence Workplace.Josey Bass: San Fransisco. Gomes, Faustino Cardoso. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset:Yogyakarta.
Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.Cetakan pertama. Gramedia Widia Sarana: Jakarta Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2003. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, BPFE: Yogyakarta
Noe, Raymond A. 2002 . Employee Training & Development. Mc Graw Hill : New York Mathis, Robert, John H Jackson .2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: SalembaEmpat. Moeheriono.2009.PengukuranKinerja Berbasis Kompetensi . .Bogor: Ghalia Indonesia Prasetyo, Miftahuljannah. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Rajawali Press Sutrisno, Edy . 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :Prenada Media Group Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.Bandung .
21