e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH JUMLAH KREDIT, NASABAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) KECAMATAN TEJAKULA
1
I Komang Dodi Hersana, 1Nyoman Trisna Herawati, 2Anantawikrama Tungga Atmadja Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Tejakula. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian membandingkan nilai variabel pendapatan dengan variabel kredit, nasabah, dan tenaga kerja dalam waktu yang berbeda dan menggunakan lebih dari satu sampel. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data berupa jumlah kredit, nasabah, tenaga kerja, dan pendapatan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dan melalui perantara yang dicatat oleh pihak lain dalam bentuk sudah jadi yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak-pihak terkait berupa jumlah kredit, nasabah, tenaga kerja, dan pendapatan dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan menunjukkan bahwa jumlah kredit, nasabah, dan tenaga Kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula Tahun 2009 sampai dengan 2012. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Kata kunci: Kredit, Nasabah, Tenaga Kerja, Pendapatan
Abstract The purpose of this study was to determine the effect of total credit, customer, and labor to the Revenue Village Credit Institutions (LPD) Subdistrict Tejakula. This research is a comparative study, the research comparing the value of a variable with a variable income credit, customers, and workers in different times and using more than one sample. The type of data used is quantitative data, ie the amount of data in the form of credit, customer, employment, and income. Source of data used are secondary data, ie data obtained indirectly and through intermediaries that noted by others in the form of ready-made are collected and processed by the relevant parties such as loan amount, customers, workforce, and income for the year 2009 up to 2012. The results of this study indicate that simultaneous shows that total credit, customer, and labor jointly significantly affect earnings Village Credit Institutions (LPD) in District Tejakula 2009 to 2012. Partial test showed that the amount of credit, customers, and significant effect on labor income of Village Credit Institutions (LPD) in District Tejakula 2009 to 2012. . Keywords: Credit, Customer, Employment, Income
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Kegiatan usaha Lembaga Perkreditan Desa (LPD) pada prinsip sifat usahanya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu: kegiatan menghimpun dana, kegiatan menggunakan dana dan memberi jasa. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali bernaung di bawah desa adat setempat sebagai pengawas dan dibantu oleh seorang ketua, sekretaris dan bendahara yang dapat dilengkapi dengan sejumlah kepala seksi dan karyawan sesuai dengan kebutuhan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) setempat. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah salah satu komponen yang memegang peranan cukup penting dalam upaya pemberdayaan desa pakraman, sehingga apa yang disebut jagathita bisa tercapai di dalam desa pakraman. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dalam pengembangannya sangat didukung oleh tata letak dan pola pikir masyarakat. Jumlah penduduk yang padat akan memberikan ruang pembangunan dan pengembangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD), disisi lain tumbuh kembang Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebenarnya tidak perlu membutuhkan SDM dengan kualitas pendidikan tinggi, justru tumbuh kembangnya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) banyak dimasuki oleh tenaga kerja berpendidikan rendah. Hanya saja perlu diberikan sentuhan pengetahuan kewirausahaan, sehingga mampu mandiri dalam pemecahan persoalan yang terkait dalam pengembangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Di Kecamatan Tejakula beberapa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berdiri sebagai lembaga milik desa pakraman. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di wilayah tersebut mengalami perkembangan yang baik hal ini dikarenakan mendapat respon yang positif dari masyarakat sebagai lembaga yang bernaung di bawah desa pakraman. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula memiliki tujuan untuk memantapkan dan menumbuhkan swadaya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai
pusat pelayanan kegiatan perekonomian pedesaan sesuai dengan potensi efektif yang dimiliki desa pakraman tersebut. Dari uraian latar belakang masalah. Maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok yaitu, pertama Apakah jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Kedua, Apakah jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja secara simultan dan parsial terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No.2 Tahun 2002 Pasal 2, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah badan usaha keuangan milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa dan untuk krama desa. Yang dimaksud dengan krama desa adalah mereka yang menempati karang Desa Pakraman atau karang Banjar Pakraman dan atau bertempat tinggal di wilayah Desa atau Banjar Pakraman atau di tempat lain yang menjadi warga Desa atau Banjar Pakraman. Dalam memberikan kredit Lembaga Perkreditan Desa (LPD) memiliki berbagai pertimbangan, hal ini ditujukan agar menghindari adanya kredit macet, istilah kredit dalam bahasa latin kredit disebut credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Dalam Lembaga Perkreditan Desa (LPD) nasabah seringkali menjadi tolak ukur keberhasilan yang dapat menunjang kelancaran dan kelangsungan hidup Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Pengertian nasabah adalah orang atau masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan sebagai faktor penunjang yang paling penting. Keinginan akan rasa aman dan pelayanan dari pihak Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan mempengaruhi niat nasabah, maka dari itu Lembaga Perkreditan Desa (LPD) harus memenuhi apa yang menjadi keinginan dari nasabah. Hal ini secara langsung akan memberikan nilai positif bagi perkembangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan juga berdampak pada pengelolaan manajemen dan penataan organisasi yang baik di Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Tenaga kerja dalam suatu unit organisasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, baik berupa materi ataupun produk berupa jasa. Produktivitas pegawai tersebut, saat ini menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi. Analisis yang lebih mengkonsentrasikan pada kinerja, akan lebih memberikan penekanan pada faktor utama antara lain adalah motivasi kerja pegawai. Organisasi akan berhasil melaksanakan program-programnya bila orang-orang yang bekerja dalam organisasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, para pegawai perlu diberikan arahan dan dorongan sehingga potensi yang ada dalam dirinya dapat diubah menjadi prestasi yang menguntungkan organisasi. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang pengelolaanya memiliki tingkat perbedaan yang lebih sederhana dari Lembaga Perbankan pada umumnya karena hanya mencakup daerah tertentu saja yang berada dalam pengawasan desa
pakraman masing-masing desa, tentu jenis pendapatannya juga berbeda dengan Perbankan pada umumnya, adapun yang menjadi pendapatan bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah pendapatan operasional lainnya dan pendapatan operasional seperti hasil bunga dan pihak ke tiga bukan bank.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian membandingkan nilai variabel pendapatan dengan variabel kredit, nasabah, dan tenaga kerja dalam waktu yang berbeda dan menggunakan lebih dari satu sampel. Kecamatan Tejakula yang terdiri dari beberapa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) menjadi lokasi penelitian. Latar belakang dari pemilihan lokasi di Kecamatan Tejakula karena kemudahan serta ketersediaan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini serta ingin mengetahui kinerja dan tingkat kematangan dalam pengelolaan keuangan yang ada di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula, hal lain yang mendorong pemilihan lokasi penelitian di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula adalah guna mengetahui tingkat perkembangan yang dimiliki tiap tahun oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula. Objek penelitian ini adalah jumlah kredit, tabungan, nasabah, tenaga kerja dan pendapatan dari tahun 2009 sampai dengan 2012 yang dimiliki Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yang berupa jumlah kredit, nasabah, tenaga kerja, dan pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung dan melalui perantara yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) dicatat oleh pihak lain dalam bentuk sudah jadi yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak-pihak terkait yang meliputi jumlah kredit, nasabah, tenaga kerja, dan pendapatan dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah kredit (X1), jumlah nasabah (X2),dan jumlah tenaga kerja (X3), sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan (Y). Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Jumlah kredit (X1) adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang diberikan kepada masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk pinjaman dalam periode waktu tertantu. Jenis kredit yang ada di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yakni kredit bulanan. 2. Jumlah nasabah (X2) adalah satuan jumlah orang atau organisasi yang berhubungan dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) baik sebagai penyimpan dana (tabungan) maupun sebagai kreditor (peminjam dana kepada LPD). 3. Jumlah tenaga kerja (X3) adalah pelaksana kegiatan di lingkungan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berstatus sebagai pegawai tetap. 4. Pendapatan (Y) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan tidak secara langsung berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terdiri atas beberapa komponen, yaitu pendapatan operasional lainnya dan pendapatan operasional yang terdiri dari hasil bunga dan dari pihak ke tiga bukan bank.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berada di Kecamatan Tejakula. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 unit Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik dengan model regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yang umumnya dilakukan adalah 1) Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara variabel gangguan satu dengan variabel gangguan lainnya. 2) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem multikolinearitas. 3) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 4) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser, yang dilakukan dengan meregresikan volume absolut unstandarized residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen dalam model regresi. Persamaan model regresi berganda adalah sebagai berikut:
linear
Ŷ = α + β1X1 + β2X2 + β3X3………….(1) HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan penelitian laporan kegiatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) diakhir tahun atau per 31 Desember, peneliti menggunakan data sekunder dan metode observasi non prilaku. Teknik yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) digunakan untuk mengetahui jumlah kredit, nasabah dan tenaga kerja terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah teknik uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji f dan uji t.
tahunan yang berisikan total jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja serta pendapatan akhir tahun Lembaga Perkreditan Desa. Berikut adalah tabel Laporan Jumlah Kredit, Nasabah, Tenaga Kerja dan Pendapatan akhir Tahun Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Pada akhir tahun Lembaga Perkreditan Desa (LPD) membuat laporan
Tabel 1.1 Laporan Jumlah Kredit masing-masing Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012, per 31 Desember (Dalam Rupiah). No Desa Pakraman
1
Tahun Kredit (000)
Ngis
2009 2010 2011 2012 Geretek 2009 2010 2011 2012 Sambirenteng 2009 2010 2011 2012 Tejakula 2009 2010 2011 2012 Bangkah 2009 2010 2011 2012
2
3
4
5
1.668.949 1.935.496 2.201.255 2.560.059 851.043 1.129.869 915.980 1.034.592 3.720.064 3.751.586 5.143.033 6.343.907 8.013.362 12.791.203 16.869.618 19.078.040 2.734.003 3.169.166 4.458.386 5.961.088
Sumber: Laporan Kegiatan Lembaga Perkreditan Desa (LKLPD)
Tabel 1.2 Perbandingan Pendapatan yang diperoleh masing-masing Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012 per 31 Desember (Dalam rupiah). No 1
Desa Pakraman Ngis
Tahun 2009 2010
Pendapatan (000) 386.705 471.355
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) 2011 548.276 2012 600.925 2 Geretek 2009 301.847 2010 390.625 2011 354.569 2012 279.942 3 Sambirent 2009 715.155 eng 2010 712.058 2011 898.733 2012 1.127.020 4 Tejakula 2009 2.203.931 2010 3.035.958 2011 3.846.611 2012 4.376.934 5 Bangkah 2009 752.823 2010 968.514 2011 1.206.198 2012 1.640.973 Sumber: Daftar Perincian Laba/Rugi Tabel 1.3 Jumlah Nasabah dan Tenaga Kerja dari masing-masing Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012 per 31 Desember. No
Desa Pakraman
Tahun
Nasabah (Orang)
Tenaga Kerja (Orang) 2009 41 6 2010 51 6 1 Ngis 2011 44 6 2012 30 6 2009 26 10 2010 29 9 2 Geretek 2011 10 7 2012 13 7 2009 10 6 2010 23 6 3 Sambirenteng 2011 12 6 2012 20 6 2009 147 10 2010 91 10 4 Tejakula 2011 126 10 2012 146 10 2009 41 9 2010 29 9 5 Bangkah 2011 38 9 2012 35 9 Sumber: Laporan Kegiatan Lembaga Perkreditan Desa (LKLPD)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Pada penelitian ini akan melakukan beberapa uji yang nantinya dapat mendukung pencapaian hasil dari perolehan uji yang dilakukan. Adapun uji yang dilakukan adalah uji asumsi klasik dan uji analisis linear berganda. Uji asumsi klasik yang umumnya dilakukan adalah sebagai berikut: Uji Autokorelasi Dari hasil output didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,863. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 20, serta k = 3 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar 0,998 dan dU sebesar 1,676 (lihat lampiran). Karena nilai DW (1,863). Maka d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. Uji Multikolinearitas Nilai VIF X1 adalah 3,022, VIF X2 adalah 3,568, VIF X3 adalah 1,632. Dalam uji multikolinearitas variabel X1, X2, dan X3 memiliki nilai kurang dari 10, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Gambar 2.2 Sumber: Hasil Uji Normalitas SPSS V.19 Pada histogram, data nilai residu (error) menunjukkan distribusi normal dan juga pada normal probability plot, terlihat sebaran error (berupa dot) masih ada disekitar garis lurus. Kedua hal ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas atau dapat dianggap berdistribusi normal. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2.1 Sumber: Hasil Uji Normalitas SPSS V.19
Gambar 2.3 Sumber: Hasil Uji Heteroskedastisitas SPSS V. 19
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisistas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang dihasilkan dengan menggunakan uji SPSS yang dilakukan oleh peneliti, hasil yang diperoleh adalah Nilai F hitung > F tabel (975,822 > 3,24), ini berarti Ho ditolak, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa secara simultan jumlah kredit, nasabah, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh A.A Mirah Dessy Ratna Dewi dan Nyoman Djinar setiawina (2011), yang menyatakan secara simultan menunjukkan bahwa jumlah kredit, simpanan, nasabah dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Jumlah kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang dihasilkan dengan menggunakan uji SPSS yang dilakukan oleh peneliti, adapun hasil yang diperoleh adalah Nilai t hitung > t tabel (26,679> 2,120), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial jumlah kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh A.A Mirah Dessy Ratna Dewi dan Nyoman Djinar setiawina (2011), yang menyatakan bahwa Jumlah kredit berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa dengan nilai signifikansi kurang dari 5%. Jumlah nasabah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di
Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang dihasilkan dengan menggunakan uji SPSS yang dilakukan oleh peneliti, adapun hasil yang diperoleh adalah Nilai t hitung > t tabel (2,773 > 2,120), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial jumlah nasabah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh A.A Mirah Dessy Ratna Dewi dan Nyoman Djinar setiawina (2011), yang menyatakan bahwa Jumlah nasabah berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa dengan nilai signifikansi kurang dari 5%. Jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang dihasilkan dengan menggunakan uji SPSS yang dilakukan oleh peneliti, adapun hasil yang diperoleh adalah Nilai t hitung > t tabel (4,515 > 2,120), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh A.A Mirah Dessy Ratna Dewi dan Nyoman Djinar setiawina (2011), yang menyatakan bahwa Jumlah tenaga kerja berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa dengan nilai signifikansi kurang dari 5%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Jumlah Kredit, Nasabah, dan Tenaga Kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012, hal ini dikarenakan nilai yang dihasilkan dari F hitung memiliki nilai lebih besar dari F tabel (F hitung > F tabel).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Hasil pengujian secara parsial, menunjukkan bahwa Jumlah Kredit, Nasabah, dan Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Saran Saran-saran yang dapat diberikan peneliti berkaitan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut: Untuk tahun berikutnya Pihak manajemen Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula, hendaknya dapat mengelola pertumbuhan kredit dengan baik serta melakukan ekspansi kredit dengan tetap berprinsip pada analisis yang wajar dan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit dapat dipertahankan tetap sehat dan mengurangi terjadinya kredit macet serta merencanakan berbagai strategi guna lebih meningkatkan jumlah nasabah. Untuk tahun berikutnya Pihak Lembaga Perkreditan Desa (LPD) mampu memperbaiki sistem kinerja dari karyawan agar dapat bekerja semaksimal mungkin dengan prinsip kehati-hatian dalam menilai calon nasabah maupun dalam pemberian kredit yang secara tidak langsung dapat mengurangi adanya kredit macet. DAFTAR PUSTAKA Anonim .1999. Standar akutansi keuagan. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia Anonim. 2007. Pedoman system penilaian terhadap Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Bank pembanguan Daerah Bali. Denpasar. Anggaran Daerah, Kompak No.21, 385 – 402 Christy, Neil, Royce, dan Richard O.Treat your customer base as an investment.
David
Tennant, Claremont Kirton, dan Abdullahi Abdulkadri.Modelling The Effect Of Financial Sector Function On Economic Growth in a Developing A Cointegration and Error Correction Approach.
Djarwanto.P.S.1 999. Pokok-pokok Analisa Keuangan.Yogjakarta:BPFE. David Tripe, M L Mcintyre, dan Jacob G Wood.2009 .How do retail depositors perceive foreign-owned bank risk: Evidence from New Zealand. Erik M. Van Raaji.2005.The Strategic Value of Provitability Analysis. Gujaraij.Damodar.2007.Elektrometika Dasar.Jakarta.Erlangga. Hanggraeni, Dewi.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Indra Bastian. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta : BPFE. Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali. Kasmir.2012. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali. Edesi Revisi. Cetakan Pertama. Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi VI. Yogyakarta : Grafindo Persada Kaushik, Surendra K, Lopez, dan Raymond H.Profitability of credit unions, commercial banks and savings banks: A comparative analysis.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Lukman Syamsudin. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Grafindo Persada. Lady, Ferngky. 2008.Evaluasi kelayakan pemberian kredit oleh PT BPR panggung perkasa trenggalek. Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Andi, Yogyakarta. Marshall Eckblad. 2010.Global Finance: Wells Fargo Profitably Rides Mortgage Boom. Martono. 2002. Keuangan Ekonisia. MKEU.
Bank Lain.
dan Lembaga Yogyakarta :
2011. Pengaruh Pertumbuhan Kredit, Tabungan dan Deposito Terhadap Pertumbuhan Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa. Nusa Penida
Mirah Dessy Ratna Dewi, A.A. dan Djinar Setiawina, Nyoman. 2012. Pengaruh Jumlah Kredit, Simpanan, Nasabah, dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan LPD di Kecamatan Denpasar Selatan. Universitas Udayana. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ke - 2. Yogyakarta : STIE YKPN. Munir, Badrul, 2002, Perencanan Anggaran Kinerja Memengkas Inefisiensi. Pemerintah Provinsi Bali, Peraturan Daerah Peovinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Lembaga Perkreditan Desa. Nila Krisna Dewi, Putu dan Suartana, I Wayan. 2010. Pengaruh pertumbuhan aktiva produktif dan dana pihak ketiga pada kinerja operasional Lembaga Perkreditan
Desa di Kabupaten Denpasar: UNUD.
Badung.
Nur Indriantoro, Bandung Supomo.2002. “Metode Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE. Prowiro Sentono, 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Rachmawati Malik dan Hotniar Siringoringo. 2007. Analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap pendapatan usaha kecil menengah (UKM) penerima kredit Bank Perkreditan Rakyat. Depok: UG. Santoso Singgih. 2011. Mastering SPSS Versi 19. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Singaribun, Masri dan Sofian Effendi, 1989, Metode Penulisan Survei, Edisi Revisi LP3ES, Jakarta.
Smith, Rex Lee, III, Schweikart, James A.Retail Banking : a Better Way to Assess Branch Profitability. Sugiyanto. 2010. Analisis pengaruh jumlah kredit dan suku bunga terhadap pendapatan petani di Desa Jeblogan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Malang: UINMMIM. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : CV Alfabeta. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)