PENGARUH INFORMATION TECHNOLOGY RELATEDNESS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT CAPABILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : INTAN PURNAMA DEWI B 200 090 010
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PENGARUH INFORMATION TECHNOLOGY RELATEDNESS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT CAPABILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Surakarta)
INTAN PURNAMA DEWI B 200 090 010
ABSTRAK Perkembangan ekonomi dalam dunia information technology ini telah membawa perubahan yang sangat besar bagi perusahaan bisnis. Berbagai perusahaan mencoba memanfaatkan information technology semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan bisnis yang akan meningkatkan kinerja perusahaannya harus paham mengenai kemampuan sumber daya yang dimilikinya, salah satunya dari sumber daya yang dimilikinya tersebut yaitu knowledge management capability. Perusahaaan perbankan merupakan salah satu industri yang banyak menggunakan information technology dalam kegiatan bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh information technology
relatedness
terhadap
kinerja
perusahaan
dengan
knowledge
management capability sebagai variabel intervening pada perusahaan perbankan di Karesidenan Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuestioner. Polpulasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer teknologi informasi yang bekerja pada perusahaan perbankan di karesidenan Surakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 responden yang diambil teknik convinience sampling. Teknik analisis data digunakan uji regresi berganda dan Analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) information technology relatednesss berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini ditunjukan dari nilai thitung (3,887) lebih besar daripada ttabel (2,021) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. oleh karena itu H1 terdukung secara statistik. (2)
information technology relatednesss berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan knowledge management capability sebagai variabel intervening. Hal ini ditunjukan dari hasil total pengaruh lebih besar dari pengaruh yang mana menunjukan nilai standardized beta (0,027) lebih kecil dari total pengaruh oleh karena itu H2 terdukung secara statistik. kata kunci: information technology relatedness, knowledge management capability, kinerja perusahaan
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : PENGARUH TERHADAP
INFORMATION KINERJA
TECHNOLOGY
PERUSAHAAN
DENGAN
RELATEDNESS KNOWLEDGE
MANAGEMENT CAPABILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Surakarta) Yang ditulis oleh INTAN PURNAMA DEWI B 200 090 010 Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta,
Juli 2013
Pembimbing 2
Pembimbing I
(Shinta Permata Sari, S.E.)
(Dr. Fatchan Achyani, M.Si)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS
(Dr. Triyono,SE,M.Si)
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti sekarang ini kemajuan dan perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi oleh adanya teknologi informasi dan manajemen pengetahuan yang bermanfaat bagi kepentingan hidup manusia, bahkan menjadi asupan penting dalam kebutuhan hidup seharihari. Teknologi informasi semakin berkembang sangat jauh begitu pula dengan perekonomian dunia dan secara tidak langsung telah merevolusi cara kerja manusia yang bermanfaat untuk mempermudah dalam setiap prosesnya. Dengan kata lain teknologi informasi dalam ekonomi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia (Lestari, 2007). Teknologi informasi yang telah populer pada dunia ekonomi saat ini adalah bagian dari dunia sistem informasi. Gambaran umum teknologi informasi itu sendiri memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sistem informasi itu sendiri (Aji, 2005 dalam Lestari dan Zulaikha, 2007). Pemilihan dalam penggunaan information teknology terhadap kinerja perusahaan menjadi kebutuhan dasar bagi perusahaan itu sendiri, untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan ekonomi yang semakin tinggi. Banyak perusahaan memberi penilaian bahwa berinvestasi dalam teknologi informasi adalah cara terbaik untuk meningkatkan produktivitas ekonomi, profitabilitas dan mutu operasional perusahaan itu sendiri (Devaraj dan Kohli, 2003 dalam Ifada, 2010). Investasi tersebut memberi dukungan perusahaan untuk lebih mendalami ekonomi dengan teknologi informasi agar dapat dimanfaatkan secara efisien dan maksimal, sehingga memberikan hasil yang optimal terhadap kinerja perusahaan (Lestari, 2007). Peningkatkan
sistem ekonomi
dalam teknologi
informasi
memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan atau mentransformasi produksi, jasa, pasar, proses kerja dan hubungan bisnis
mereka (Sambamurthy dan Zmud, 1999 dalam Ifada, 2010). Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan infrastruktur information technology dalam pengelolaan usaha (information technology relatedness). Teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi kemajuan ekonomi dan menjadi persaingan penting dalam menentukan kemampuan dan perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuan dan keberhasilan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang (Ifada, 2010). Hal ini juga terjadi dalam dunia perbankan, yang merupakan salah satu sektor industri ekonomi dengan intensitas penyerapan teknologi informasi paling tinggi (Firer dan Williams, 2003 dalam Ifada, 2010). Kondisi tersebut ditunjukkan dengan berbagai fasilitas layanan perbankan berbasis teknologi yang disediakan oleh bank berupa automatic teller machine (ATM), phone banking, internet banking, mobile banking (m-banking), payment point, dan lain sebagainya (Ifada, 2009). Pilihan perusahaan untuk menggunakan information teknology dikaitkan
dengan
kinerja
perusahaan
membutuhkan
kemampuan
pengetahuan manajemen (knowledge management capability) agar lebih fokus pada kemampuan manajemen dan integritas perusahaan itu sendiri dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan bisnis yang akan meningkatkan kinerja perusahaannya harus paham mengenai kemampuan sumber daya yang dimilikinya, salah satunya adalah knowledge management capability (Tanriverdi, 2006). Potensi knowledge management capability merupakan kemampuan manajemen untuk menggunakan sumber daya yang dimilikinya yaitu pengetahuan manajemen guna mencapai visi dan misi perusahaan terintegrasi yang diinginkan. Kemampuan tersebut dapat menjadi mediator antara teknologi informasi dan kinerja perusahaan. B. TINJAUAN PUSTAKA 1.
Information Technology Relatedness a. Tinjauan Tentang Teknologi Informasi
Kemajuan dan perkembangan ekonomi saat ini sangat dipengaruhi teknologi informasi dengan cara memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi proses transaksi keuangan tersebut. Teknologi informasi juga terdapat dalam sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi itu sendiri adalah suatu sistem informasi yang diaplikasikan dengan sistem perangkat lunak utama untuk mengolah data akuntansi yang dibutuhkan. Dari data akuntansi yang diperoleh, akan diolah dan disajikan dalam suatu bentuk informasi laporan keuangan yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Dari adanya laporan keuangan yang merupakan wujud laporan pertanggung jawaban manajemen kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan tersebut merupakan salah satu sumber informasi akuntansi perusahaan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Dari uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi yang dibentuk untuk memproses dan menghasilkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000). b. Tinjauan Tentang Information Technology Relatedness Perusahaan memiliki peluang untuk mengoperasikan unit bisnis dengan memanfaatkan sinergi teknologi informasi lintas unit sebagai sumber daya dan sistem manajemen teknologi informasi yang terkait (Tanriverdi, 2005). Banyak perusahaan yang dapat menggunakan prinsip dasar dari teknologi informasi yang telah di terapkan dengan baik. Penerapan teknologi informasi akan berguna dengan baik jika penerapannya sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan dengan menerapkan strategi unit bisnis dan strategi sistem informasi akuntansi yang tepat sasaran. Tahapan yang di gunakan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi dengan pendekatan teknologi informasi
antara lain adalah analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, operasi dan pemeliharaan. 2.
Kinerja Perusahaan Kinerja merupakan indikasi dalam meningkatkan prestasi yang dapat dicapai dan mewujudkan keberhasilan manajer, jadi kinerja merupakan hasil dan tujuan yang diinginkan perusahaan dari sikap dan perilaku staf didalamnya (Gibson, 1998 dalam Lestari, 2007). Kinerja perusahaan mencangkup lingkungan perusahaan secara keseluruhan yaitu peningkatan dan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan sehingga menghasilkan ukuran kinerja yang objektif (Govindarajan dan Fisher, 1990).
3.
Knowledge Management Capability Kesadaran untuk menerapkan pendekatan knowledge management ke dalam strategi bisnis diperlukan karena perusahaan yang menjadikan sumber daya pengetahuan sebagai aset utamanya mampu mendorong perusahaan lebih inovatif yang bermuara kepada kepemilikan daya saing perusahaan terhadap para pesaingnya. Horwitch
dan
Armacost
(2002
dalam
Sangkala,
2007:7)
menyatakan bahwa knowledge management sebagai pelaksanaan penciptaan, penangkapan, pentransferan, dan pengaksesan pengetahuan dan informasi yang tepat ketika dibutuhkan untuk membuat keputusan yang lebih baik, bertindak dengan tepat, serta menberikan hasil dalam rangka mendukung strategi bisnis. Davidson dan Voss (2002 dalam Sangkala, 2007:7) mendefinisikan knowledge management sebagai sistem
yang
memungkinkan
perusahaan
menyerap
pengetahuan,
pengalaman, dan kreativitas para stafnya untuk perbaikan kinerja perusahaan. Davidson dan Voss juga menyatakan bahwa knowledge management merupakan suatu proses yang menyediakan cara dan fasilitas sehingga perusahaan dapat mengenali dimana aset intelektual kunci berada, menangkap ukuran aset intelektual yang relevan untuk dikembangkan.
C. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Nur Indriantoro dan Bambang Soepomo, 2002:115). Populasi dalam penelitian ini adalah manajer perusahaan perbankan umum yang memiliki unit-unit bisnis terintegrasi di wilayah Karesidenan Surakarta. Berdasarkan informasi yang diterima langsung dari Bank Indonesia kantor Surakarta, diketahui bahwa di wilayah Karesidenan Surakarta terdapat 66 bank umum. Perusahaan perbankan yang termasuk kategori bank umum adalah bank umum konvesional maupun bank umum syariah. Manajer teknologi informasi dipilih karena manajer tersebut diberi wewenang dan tanggung jawab terhadap kebijakan bisnis dan sumber daya teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung kinerja perusahaan. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap dapat mewakili populasinya (Djarwanto dan Pangestu Subagyo, 1998:108). Sampel dalam penelitian adalah manajer dan wakil manajer teknologi informasi pada perusahaan perbankan di wilayah Karesidenan Surakarta. 2. Variabel Penelitian dan Pengukurannya a. Variabel Dependen (Kinerja Perusahaan) Variabel
dependen
dalam penelitian
ini
adalah
kinerja
perusahaan, kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajer. Jadi kinerja perusahaan merupakan hasil yang diinginkan perusahaan dari perilaku orang-orang didalamnya (Gibson, 1998 dalam Ifada 2010). Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan 8 item pernyataan. Skala pengukuran menggunakan skala
Likert ukuran tersebut
didasarkan pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari: SBSK
: Nilai 1 (Signifikan Dibawah Standar Kinerja)
BSK
: Nilai 2 (Di Bawah Standar Kinerja )
SSK
: Nilai 3 (Sesuai Standar Kinerja)
ASK
: Nilai 4 (Diatas Standar Kinerja)
SASK
: Nilai 5 (Signifikasn Di Atas Standar Kinerja)
b. Variabel Independen (Information Technology Relatedness) Information technology relatedness merupakan variabel bebas yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Information technology relatedness diartikan sebagai penggunaan dari infrastruktur teknologi informasi dan proses manajemen teknologi informasi secara bersama antar unit bisnis yang terdiri dari information technology infrastructure, information technology strategy making processes, information technology human resource management processes, dan information technology vendor management processes (Tanriverdi, 2006). c. Variabel
Intervening
(Knowledge
Management
Capability)
Knowledge management capability merupakan variabel intervening yang mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap variabel dependen yaitu kinerja perusahaan. Knowledge management capability merupakan perusahaan multibisnis di spesifikasikan menjadi product knowledge management capability, customer knowledge management capability dan managerial knowledge management capability (Tanriverdi, 2006). D. HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian untuk memperoleh data dengan menggunakan kuestioner yang mengukur 3 variabel pokok, yaitu information technology relatedness, knowledge management capability, dan kinerja perusahaan (corporate performance). Sebanyak 50 kuestioner yang didistribusikan. Dari jumlah tersebut sebanyak 45 kuestioner dapat kembali dan terisi penuh, dan sebanyak 5 tidak kembali. Dengan demikian sebanyak 45 kuesioner saja yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian.
Hal
ini
menunjukkan bahwa jumlah kuestioner penelitian yang disebarkan kepada responden sebanyak 50 kuestioner, namun tidak semua kuestioner tersebut
dikembalikan. Kuestioner yang diisi dan kembali adalah 45 kuestioner, sehingga tingkat pengembalian kuestioner mencapai 90%. Dari 45 kuestioner yang dikembalikan, ternyata terdapat 8 tanggapan yang tidak bisa diolah karena tidak terpenuhinya asumsi normalitas (menjadi outlier). Oleh karena itu hanya 74% kuestioner yang bisa diolah. Semua butir pernyataan tentang information technology relatedness, knowledge management capability, kinerja perusahaan adalah valid, karena nilai rxy lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih dari 0,60. Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa semua instrumen penelitian ini adalah reliabel. Hasil perhitungan model path menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung bernilai positif sebesar 0,027 dan lebih kecil daripada pengaruh langsung. Hubungan secara langsung antara information technology relatedness dengan knowledge management capability adalah dengan nilai 0,466. Hubungan secara langsung antara knowledge management capability dengan kinerja perusahaan adalah nilai 0,058. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan pengaruh langsung dengan pengaruh total, dimana pengaruh total (0,576) lebih besar daripada pengaruh langsung (0,549). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa knowledge managament capability memediasi pengaruh antara information technology relatedness terhadap kinerja perusahaan yang artinya bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara information technology relatedness dengan kinerja perusahaan melalui knowledge managament capability. Hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tanriverdi (2005), yang menjelaskan peningkatan sinergi penggunaan information technology relatedness lintas unit mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan serta knowledge management capability dapat memediasi pengaruh information technology relatedness lintas unit terhadap kinerja perusahaan. Dan penelitian yang dilakukan oleh Lestari yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan antara information technology relatedness dengan kinerja perusahaan melalui knowlegde management capability. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Perkembangan information technology pada saat ini sangat pesat dan menyebabkan perubahan lingkungan bisnis menjadi persaingan yang ketat.
Berbagai
perusahaan
mencoba
memanfaatkan
information
technology semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaaan perbankan merupakan salah satu industri yang banyak menggunakan information technology dalam kegiatan bisnisnya. Dari hasil penelitian analisis data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Information Technology Relatedness berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Information Technology Relatedness berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang dimediasi oleh Knowledge Management Capability, sehingga Knowledge Management Capability merupakan variabel intervening. Variabel
knowledge
management
capability
memediasi
information technology relatedness terhadap kinerja perusahaan yang artinya memberikan indikasi pentingnya pemahaman konsep strategi (produk, customer, manajerial knowledge management capability) yang harus dimiliki oleh seorang manajer teknologi informasi dalam perusahaan yang memiliki unit-unit bisnis terintegrasi dan dapat menciptakan sinergi knowledge management capability antar unit bisnis sehingga mampu memediasi dalam penggunaan sinergi information technology relatedness (infrastructure, strategy making processes, vendor management processes, human resource management processes) dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Tanriverdi (2005), yang menjelaskan peningkatan sinergi penggunaan information technology relatedness lintas unit mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan serta knowledge management capability dapat memediasi
pengaruh information technology relatedness lintas unit terhadap kinerja perusahaan. 2. Saran Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut : 1.
Bagi penelitian mendatang hendaknya daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas di wilayah eks karesidenan Surakarta, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik.
2.
Bagi penelitian mendatang hendaknya instrumen penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.
Daftar Pustaka Alavi, M. and Leidner, D.E. 2001. ”Review: Knowledge Management and Knowledge Management Systems: Conceptual Foundations and Research Issues”. MIS Quarterly. (25:1). pp. 107-136. Anggun, Baiq dan Zulaikha. 2007. “Pengaruh Information Technology Relatedness
terhadap
Kinerja
Perusahaan
dengan
Knowledge
Management Capability sebagai Variabel Intervening”. SNA X Makasar. Dipublikasikan 28 Juli 2007. Azwar, Saifuddin. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bandi, 2006. “Pengaruh Respon Perusahaan Dalam Investasi Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Perusahaan: Strategi Bisnis, Kematangan Teknologi Informasi, Dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Anteseden”. SNA IX Padang. D.E1nath
Aldi.
2005.
Keunggulan
“Menjadikan
Kompetitif
Manajemen
Perusahaan
Pengetahuan
Melalui
Strategi
Sebagai Berbasis
Pengetahuan. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi”. Vol. 2 No. 1 Januari 2005. Devaraj, S. and Kohli, R. 2003. ”Performance Impacts Of Information Technology: Is Actual Usage The Missing Link? ”Management Science. (49:3). pp. 273-289. Djarwanto, PS dan Subagyo Pangestu. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE. Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Govindarajan and Fisher. 1990. “Strategy, Control Systems and Resource Sharing:
Effects
On
Business-Unit
Management Journal. (33).pp. 259-285.
Performance”
Academy
of
Hall, James A. 2006. “Accounting Information Systems (Sistem Informasi Akuntansi)”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Hal. 26. Hapsari, Mirma. 2004. “Pengaruh teknologi informasi berbasis sumber daya terhadap kinerja perusahaan (Studi Empiris pada Bank Umum di Jawa Tengah)”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Dipononegoro (Tidak Dipublikaskan). Ifada, Luluk M. 2009. “Pengaruh information technology relatedness terhadap kinerja perusahaan (penelitian terhadap perusahaan perbankan di jawa tengah)”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 12, No. 1, Januari 2009, Hal. 15-29. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metode penelitian Bisnis untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta:BPFE Maya Sari ,Irma. (2011). “Pengelolaan Knowledge Management Capability dalam
Memediasi
dukungan
Information
Technology
Relatedness
terhadap Kinerja Perusahaan”. Semarang : Skripsi FE UNDIP. (Tidak Dipublikaskan). Mc Leod Jr. Raymond, George Schell. 2001. “Management Information System: sistem informasi manajemen”. Tenth Edition, penerbit salemba empat. copyright © 2001, Prentice Hall. Inc, PT.Indeks, Jakarta, 2004. Sambamurthy, V. and Zmud, R. W. 1999. ”Arrangements For Information Technology Governance: A Theory Of Multiple Contingencies” MIS Quarterly. (23:2). pp. 261-290. Sangkala, 2007. “Knowledge Management, Suatu Pengantar Memahami Bagaimana Organisasi Mengelola Pengetahuan Sehingga Menjadi Organisasi Yang Unggul”. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Hal. 7-8. Setiarso, Bambang. 2006. “Manajemen pengetahuan (knowledge management) dan proses penciptaan pengetahuan”. Ilmukomputer.com Setiawati, Ira. 2007. “Peran Teknologi Informasi Dalam Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi
(Sia)
Sebagai
Sarana
Peningkatan
Kinerja
Perusahaan”. ISSN : 19076304. Fokus Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007 : 47-55 Universitas Dipononegoro (Tidak Dipublikaskan). Singarimbun, Masri. dan Efendi Sofian. 1995. “Metodelogi Penelitian Survai”. Jakarta:LP3ES. Supriyanto, Aji. 2005. “Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Supriyono. (2000). “Sistem Pengendalian Manajemen”.Jakarta:Penerbit Erlangga. Tanriverdi, H. 2006. ”Performance Effects Of Information Technology Synergies In Multibusiness Firms” MIS Quarterly, Forthcoming. Waluyo, Rudi dan Wibowo, Mochamad Agung. 2011. “Modelling of Knowledge Management, Corporate Culture and Performance in Construction Firms”. ISSN 2090-4304 Journal of Basic and Applied Scientific Research. www.textroad.com Yunisa, Annur. 2013. “Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening”.(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di Kota Padang) Jurnal Ilmiah. Skripsi FE UNP.