Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
ISSN 2460-0784
INFORMATION TECHNOLOGY RELATEDNESS UNTUK MENDUKUNG KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH 1)
Shinta Permata Sari1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Surakarta-57102
[email protected]
Abstract Information technology give an important support for corporate performance. Prior research stated that there is a relationship between information technology and corporate performance. This study proposes that information technology influences corporate performance, especially for syariah banking. A survey was conducted among information technology and business branch managers of syariah banking in Eks Karesidenan Surakarta region. The result indicated that, information technology relatedness has an effect on corporate performace. Keywords: information technology relatedness, corporate performance, syariah banking.
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi mampu membawa perubahan yang sangat besar bagi perusahaan, karena ternyata penggunaan teknologi informasi dapat menentukan kemampuan kinerja dan daya saing perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Teknologi informasi merupakan bentuk teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan, serta memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan. Sudah mulai banyak perusahaan yang beranggapan bahwa berinvestasi dalam teknologi informasi adalah cara terbaik untuk meningkatkan produktivitas ekonomi, profitabilitas dan mutu operasional perusahaan itu sendiri (Devaraj dan Kohli, 2003). Pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal ditengarai mampu memberi dukungan bagi perusahaan untuk lebih mendalami ekonomi, sehingga memberikan hasil yang optimal terhadap kinerja perusahaan (Lestari dan Zulaikha, 2007). Meningkatkan sistem ekonomi dengan teknologi informasi, memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk mentransformasi produksi, jasa, pasar, proses kerja dan hubungan bisnis (Sambamurthy dan Zmud, 1999 dalam Ifada dan Kiswanto, 2010). Pemanfaatan teknologi informasi sampai saat ini sangat mempengaruhi kemajuan ekonomi, dan menjadi salah satu penentu kemampuan serta perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuan dan keberhasilan peningkatan kinerja di masa mendatang (Ifada dan Kiswanto, 2010). Kondisi yang sama juga terjadi dalam dunia perbankan, sebagai salah satu sektor industri ekonomi dengan intensitas penyerapan teknologi informasi yang paling tinggi (Firer dan Williams, 2003 dalam Ifada dan Kiswanto, 2010). Dapat dilihat pada berbagai fasilitas layanan berbasis teknologi yang disediakan oleh bank berupa automatic teller machine (ATM), phone banking, internet banking, mobile banking (m-banking), payment point, dan lain sebagainya (Ifada, 2009). Usaha perbankan dapat dilakukan dengan dua system yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Sistem perbankan syariah mulai berkembang pesat sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan yang memberikan peluang diterapkannya dual banking system dalam perbankan nasional, sehingga memungkinkan terlaksananya sistem perbankan syariah sebagai divisi dari bank konvensional. Keberadaan sistem
40
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic
ISSN 2460-0784
perbankan syariah semakin diperkuat dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada Juli 2008. Keberadaan Undang-Undang Perbankan Syariah ternyata memicu pertumbuhan asset perbankan syariah, dari Rp49,55 triliun pada tahum 2008 menjadi Rp66,09 triliun pada tahun 2009, dan melejit menjadi Rp97,52 triliun pada tahun 2010. Jumlah bank umum syariah pun tumbuh cepat, dari 5 bank pada tahun 2008 menjadi 6 bank pada tahun 2009 dan 11 bank pada tahun 2011 (Setyanto, 2013). Oleh karena itu, peluang pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Penggunaan teknologi informasi terutama pada perusahaan perbankan akan mencapai keberhasilan dalam peningkatan ekonominya dengan menggunakan information technology relatedness melalui aplikasi empat subsistemnya yaitu information technology strategy making processes, information technology vendor management processes, information technology human resource management processes dan information technology infrastructure secara sinergis. Kelengkapan empat subsistem dari information technology relatedness dapat menjadikan sinergi lintas unit dalam perusahaan dan akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan tersebut (Tanriverdi, 2006). Menurut penelitian Alavi dan Leidner (2001) diketahui bahwa teknologi informasi dapat mendukung sistem ekonomi dengan mengimplementasikan tekonologi informasi dalam aktivitas perusahaan. Penelitian di Indonesia, terutama yang dilakukan pada perusahaan perbankan adalah Lestari dan Zulaikha (2007), yang menemukan bahwa keempat subsistem dari information technology relatedness yang sinergis dapat mengoptimalkan kinerja ekonomi perusahaan dengan unit-unit bisnis terintegrasi. Temuan yang sama juga terdapat pada penelitian Ifada dan Kiswanto (2010). Penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan perbankan umum. Oleh karena itu, dengan memperhatikan potensi perbankan syariah yang besar, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh information technology relatedness terhadap kinerja perusahaan perbankan syariah. 2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai manajer dan mencerminkan tingkat keberhasilan manajer. Jadi kinerja perusahaan merupakan hasil dan tujuan yang diinginkan perusahaan dari sikap dan perilaku staf didalamnya (Gibson, 1998 dalam Lestari dan Zulaikha, 2007). Kinerja perusahaan mencakup lingkungan perusahaan secara keseluruhan yaitu peningkatan dan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan sehingga menghasilkan ukuran kinerja yang obyektif (Govindarajan dan Fisher, 1990). Oleh karena itu, dalam penelitiannya, Govindarajan dan Fisher (1990) menggambarkan sistem pengendalian optimal, pengimplementasian strategi secara luas, dan konsep sinergi dimana perusahaan mengidentifikasikan dan mengeksploitasi hubungan diantara strategi unit-unit bisnis yang dilakukan melalui strategi, pembagian sumber daya dan pengendalian secara interaktif, ternyata akan mempengaruhi efektivitas strategi unit–unit bisnis. Selanjutnya implementasi ini menunjukkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Information Technology Relatedness Perkembangan ekonomi saat ini sangat dipengaruhi teknologi informasi dengan cara memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi proses transaksi keuangan tersebut (Hall, 2006:26). Teknologi informasi merupakan suatu sistem yang menggambarkan teknologi untuk menghasilkan, menyimpan, mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi yang mengintegrasikan data keuangan dan non keuangan secara lengkap dan efisien (Williams dan Sawyer, 2005 dalam Suyanto, 2005). Perusahaan memiliki peluang untuk mengoperasikan unit bisnis dengan memanfaatkan sinergi teknologi informasi lintas unit sebagai sumber daya dan sistem manajemen teknologi informasi
Syariah Paper Accounting FEB UMS
41
ISSN 2460-0784
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
yang terkait (Tanriverdi, 2005). Banyak perusahaan dapat menggunakan prinsip dasar dari teknologi informasi yang telah di terapkan dengan baik sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan dengan menerapkan strategi unit bisnis dan strategi sistem informasi yang tepat sasaran (Tanriverdi, 2005). Information technology relatedness merupakan penggunaan infrastruktur teknologi informasi dan proses manajemen teknologi informasi secara bersama antar unit bisnis. Information technology relatedness didasarkan atas teori Resource-Based View (RBV). RBV merupakan suatu model berbasis sumber daya yang berfokus pada sumber daya yang sukar untuk ditiru atau digantikan dan kemudian dapat diterapkan sebagai suatu competitive strategies, sehingga perusahaan lain tidak dapat menerapkan strategi yang sama karena tidak mempunyai akses atas equivalent set of resources tersebut (Dierickx dan Cool dalam Roy dan Aubert, 1999, dikutip oleh Ifada dan Kiswanto, 2010). Terdapat empat subsistem dari information technology relatedness yaitu (Tanriverdi, 2006): a. Relatedness of information technology strategy making processes Proses penyusunan strategi teknologi informasi bersama antar unit bisnis membantu perkembangan dalam pemahaman terhadap kebutuhan pengetahuan antar unit bisnis. Tanriverdi (2006) menyatakan bahwa untuk meningkatkan keseimbangan antara intervensi perusahaan dengan kinerja unit bisnis, maka diperlukan proses penyusunan strategi umum untuk kebutuhan teknologi informasi setiap unit bisnis. b. Relatedness of information technology infrastructure Brown dan Magil (1998) dalam Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa standarisasi semua bagian infrastruktur teknologi informasi dilakukan saat unit bisnis membutuhkan kinerja optimal untuk menemukan kebutuhan teknologi informasi mereka secara spesifik. Fokusnya adalah pada penggunaan perangkat keras umum, perangkat lunak dan teknologi komunikasi lintas unit bisnis (Weill dan Broadbent, 1998 dalam Tanriverdi, 2006). c. Relatedness of information technology vendor management processes Useem dan Harder (2000) menyatakan bahwa unit bisnis meningkatkan hubungan dengan penyedia (vendor) teknologi informasi untuk memperoleh sumber daya teknologi dan kebutuhan jasa yang dibutuhkan. Unit bisnis akan mengoptimalkan hubungan tersebut dengan negosiasi kontrak, perjanjian dan peraturan hubungan, sesuai dengan standar umum perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan tidak melakukan investasi yang berlebihan, pertentangan hardware dan software, serta penyimpangan dari infrastruktur teknologi informasi yang biasanya digunakan (Lestari dan Zulaikha, 2007). d. Relatedness of information technology human resource management processes Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan proses ini lebih mengarah pada kontribusi dalam menciptakan dan dan memelihara teknologi informasi berdasarkan mekanisme koordinasi perusahaan saat para ahli di bidang teknologi informasi mengerti kebutuhan secara keseluruhan dan harapan perusahaan serta pembagian nilai, tujuan dan insentif secara bersama-sama. Pembagian tujuan, prinsip nilai dan bahasa bersama antara kemampuan teknologi informasi dalam unit bisnis, merupakan hal yang penting dari proses penciptaan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi bersama diantara unit bisnis perusahaan yang terintegrasi (Tanriverdi, 2006). Information technology relatedness yang saling melengkapi dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk menjalankan atau menyelenggarakan teknologi informasi (Tanriverdi, 2006). Sinergi keseluruhan dimensi tersebut akan meningkatkan kemampuan sistem informasi, sehingga lebih sulit diamati dan ditiru (Tanriverdi dan Venkatraman, 2005). Sekalipun pesaing sukses di masa depan dengan menirunya, tetapi pesaing tersebut harus membuat perubahan sistematik pada keempat dimensi information technology relatedness sampai pada unit bisnis secara serempak (Ifada, 2009). Pada akhirnya sinergi tersebut akan menunjukkan keunggulan perusahaan dibandingkan pesaingnya dan perusahaan akan menunjukkan kinerja yang sebenarnya. Tanriverdi (2006) memperoleh bukti bahwa information technology relatedness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan multibisnis, demikian pula temuan Ifada (2009)
42
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic
ISSN 2460-0784
pada perusahaan perbankan. Berdasarkan beberapa temuan tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Ha : Information Technology Relatedness berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Syariah. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei pimpinan kantor cabang perusahaan perbankan di wilayah eks karesidenan Surakarta. Pimpinan kantor cabang dipilih sebagai unit analisis karena pimpinan kantor cabang merupakan pihak yang mengetahui kondisi kinerja perusahaan dan bertanggungjawab atas pengelolaan kantor cabangnya sebagai unit bisnis dari perusahaan utamanya. Jajaran pimpinan kantor cabang yang dipilih adalah kepala kantor cabang dan para manajernya, terutama Manajer Bagian Teknologi Informasi. Berdasarkan daftar yang diperoleh langsung dari Bank Indonesia Wilayah Surakarta, terdapat 66 kantor cabang bank di wilayah eks karesidenan Surakarta dan diantaranya terdapat 10 kantor cabang bank syariah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling. Definisi Operasional Variabel Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa jawaban responden atas pernyataan yang disajikan dalam kuestioner. Definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kinerja Perusahaan (KP) Kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajer. Jadi kinerja perusahaan merupakan hasil yang diinginkan perusahaan dari perilaku orang-orang didalamnya (Gibson, 1998 dalam Lestari dan Zulaikha, 2007). Kinerja perusahaan mencangkup lingkungan perusahaan secara keseluruhan yaitu peningkatan dan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan sehingga menghasilkan ukuran kinerja yang objektif (Govindarajan dan Fisher, 1990). Variabel ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Govindarajan dan Fisher (1990), berupa kinerja persepsian dengan membandingkan kinerja yang dicapai saat ini dan standar kinerja yang telah ditargetkan perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan 8 item pernyataan, terdiri dari dua indikator, yaitu pengukuran kinerja keuangan (4 item pernyataan) dan pengukuran kinerja non keuangan (4 item pernyataan). Skala pengukuran menggunakan skala Likert, lima poin dimulai dari 1 (Signifikan Dibawah Standar Kinerja), 2 (Dibawah Standar Kinerja), 3 (Sesuai Standar Kinerja), 4 (Diatas Standar Kinerja) dan 5 (Signifikan Diatas Standar Kinerja). b. Information Technology Relatedness (ITR) Information technology relatedness diartikan sebagai penggunaan infrastruktur teknologi informasi dan proses manajemen teknologi informasi secara bersama antar unit bisnis (Dierickx dan Cool dalam Roy dan Aubert, 1999, dikutip oleh Ifada dan Kiswanto, 2010). Variabel ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Tanriverdi, 2006 dengan tambahan pengembangan dari Ifada dan Kiswanto (2010). Information technology relatedness diukur dengan 17 item pernyataan. Seluruh item pernyataan akan menunjukkan empat sub sistem Information technology relatedness, yaitu information technology infrastructure (infrastuktur teknologi informasi, 5 item pernyataan), information technology strategy making processes (proses penyusunan strategi teknologi informasi, 3 item pernyataan), information technology human resource management processes (proses manajemen sumber daya manusia dari teknologi informasi, 5 item pernyataan), information technology vendor management processes (proses pengelolaan penyedia teknologi informasi, 4 item pernyataan). Skala pengukuran menggunakan skala Likert, lima poin dimulai dari 1 (Didesain Spesifik Untuk Semua Unit Bisnis), 2 (Didesain Spesifik Untuk Sebagian Besar Unit Bisnis), 3 (Netral), 4 (Didesain Umum Untuk Sebagian Besar Unit Bisnis) dan 5 (Didesain Umum Untuk Semua Unit Bisnis).
Syariah Paper Accounting FEB UMS
43
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
ISSN 2460-0784
Pengujian Instrumen Instrumen akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi pearson’s product moment (rxy) dan uji reliabilitas dilakukan dengan Cronbach Alpha (α > 0,70 dalam Ghozali, 2011:140). Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji heterokedastisitas dengan uji Gletjser (Ghozali, 2011). Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis diuji dengan analisis regresi, untuk mengetahui hubungan langsung antara information technology relatedness dengan kinerja perusahaan. Model persamaan regresi yang digunakan adalah: KP = a + b1 ITR + e 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulan Data Jumlah kantor cabang perusahaan perbankan syariah di wilayah eks karesidenan Surakarta adalah 10 kantor cabang. Sesuai dengan kesediaan pimpinan kantor cabang dan para manajer bank syariah tersebut, diperoleh 45 responden. Keseluruhan kuestioner yang diisi oleh responden lengkap dan dapat dilakukan pengolahan selanjutnya. Hasil Uji Kualitas Data Hasil uji validitas untuk setiap item pernyataan dari kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa semua item pernyataan dari kedua variabel dalam penelitian ini adalah valid dengan rentang nilai korelasi antara 0,309 – 0,943 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 5%. Tabel 1. Hasil Uji Validitas Jumlah Item Rentang rxy Variabel Pernyataan Information Technology Relatedness 17 0,309 – 0,917 Kinerja Perusahaan 8 0,734 – 0,887 Sumber : data primer diolah
Keterangan Seluruh Item Valid Seluruh Item Valid
Hasil uji reliabilitas untuk kedua variabel dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 2 dan menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut reliabel dengan nilai cronbach’s alpha > 0,7. Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Information Technology Relatedness 0,928 Kinerja Perusahaan
0,920
Keterangan Reliabel Reliabel
Sumber : data primer diolah Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa residual dari persamaan regresi memiliki nilai probabilitas 0,520 yang lebih besar dari 5%, sehingga seluruh data dalam penilitian ini terdistribusi normal. Hasil uji heteroskedastisitas melalui regresi dengan menggunakan nilai absolut dari residual data, menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yaitu Information Technology Relatedness bebas dari masalah heteroskedastisitas karena memiliki nilai probabilitas 0,220 yang lebih besar dari 5%.
44
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic
ISSN 2460-0784
Hasil Uji Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Keterangan t value Unstandardized Coefficients Beta Constant
20,053
Information Technology Relatedness
0,143
F Adjusted R Square Sumber : data primer diolah
p value
3,887
0,000
15,108
0,000
0,282
Hasil uji hipotesis dapat dilihat dari nilai signifikansi ITR menunjukkan p-value = 0,000 lebih kecil dari 5%. Hal ini berarti Ha terdukung secara statistik, artinya information technology relatedness berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perbankan syariah. Dari koefisien regresi juga dapat dilihat bahwa ternyata sinergi dari keempat subsistem information technology relatedness lintas unit bisnis dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil ini konsisten dengan temuan Tanriverdi (2006), Lestari dan Zulaikha (2007), Ifada (2009) serta Ifada dan Kiswanto (2010). Penelitian ini menunjukkan bahwa pada perusahaan perbankan syariah, sinergi antar lintas unit bisnis dari information technology relatedness ternyata mampu meningkatkan kinerja perusahaan baik secara finansial maupun non finansial. Oleh karena itu, perusahaan perbankan syariah dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi guna meraih pangsa pasar yang masih terbuka lebar di Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang. 5. SIMPULAN Simpulan Dari hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan dukungan terhadap hipotesis yang diajukan dan dapat diambil kesimpulan bahwa information technology relatedness berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perbankan syariah. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Tanriverdi (2006), Lestari dan Zulaikha (2007), serta Ifada dan Kiswanto (2010). Meskipun penelitian ini merupakan penegasan hasil penelitian sebelumnya, akan tetapi penelitian ini menunjukkan pentingnya information technology relatedness yang sinergis antar unit bisnis perusahaan perbankan syariah agar kinerja perusahaan semakin meningkat. Peluang pertumbuhan bagi perbankan syariah sesungguhnya terletak pada masih kecilnya pangsa pasar yang sudah berhasil diraih (Setyanto, 2013). Sampai akhir tahun 2013, pangsa pasar pasar perbankan syariah masih sebesar 4,68%, sedangkan tarjet Bank Indonesia adalah sebesar 5%. Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat keterbatasan yang dialami. Pertama, penelitian ditujukan untuk mengetahui fenomena penerapan teknologi informasi pada perusahaan perbankan syariah, akan tetapi penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan perbankan syariah di wilayah eks karesidenan Surakarta. Kedua, penelitian ini dilakukan pada kantor cabang perbankan syariah sebagai unit bisnis dan belum dilakukan pada kantor pusat. Implikasi Penelitian Dengan mempertimbangkan keterbatasan penelitian ini, untuk penelitian mendatang dapat memperluas cakupan perusahaan perbankan syariah dan dilakukan sampai kantor pusat untuk lebih menguatkan bahwa unit bisnis memiliki peran dalam penentuan strategi umum perusahaan. Dengan luasnya cakupan penelitian, maka pengaruh masing-masing dimensi information technology relatedness dalam meningkatkan kinerja perusahaan perbankan syariah, dapat diketahui secara lebih mendalam.
Syariah Paper Accounting FEB UMS
45
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
ISSN 2460-0784
REFERENSI Alavi, M. dan Leidner, D.E. 2001. Review: Knowledge Management and Knowledge Management Systems: Conceptual Foundations and Research Issues. MIS Quarterly, Volume 25, No. 1. Hal 107-136. Devaraj, Sarf dan Kohli, Rajif. 2003. Performance Impacts of Information Technology: Is Actual Usage the Missing Link?. Management Science, Volume 49, Number 3. Hal 273-289. Eisenhardt, K. M. dan Santos, F. M. 2002. Knowledge-Based View: A New Theory of Strategy? in Handbook of Strategy and Management. Hal 139-164. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang. Govindarajan dan Fisher. 1990. Strategy, Control Systems and Resource Sharing: Effects On Business-Unit Performance. Academy of Management Journal, Volume 33. Hal 259-285. Hall, James A. 2006. Accounting Information Systems, 4th Edition. South Western, Division of Thomson Learning. Singapore. Ifada, Luluk M. 2009. “Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan (Penelitian Terhadap Perusahaan Perbankan Di Jawa Tengah). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume. 12, No. 1, Januari 2009. Hal 15-29. Ifada, Luluk M. dan Kiswanto. 2010. Pengelolaan Knowledge Management Capability Dalam Memediasi Dukungan Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan: Pendekatan Reflective Second Order Factor (Penelitian Terhadap Perusahaan Perbankan Di Jawa Tengah). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Kode: SIA-03. Lestari, Baiq, A.H. dan Zulaikha. 2007. Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di Jawa Tengah). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X di Universitas Hasanuddin Makasar, Kode: SI-02. Mc. Leod, Raymond dan Schell, George P. 2007. Management Information System, 10th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang Nomer 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomer 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Schultze, U. dan Leidner, D.E. 2002. Studying Knowledge Management in Information Systems Research: Discourses and Theoritical Assumptions. MIS Quarterly, Volume 26, No. 3. Hal 213-242. Setyanto, Budi. 2013. Pasar Perbankan Syariah Hanya 4,62% Dari Total Aset Perbankan Indonesia 2013. Diunduh dari http://wartaekonomi.co.id/ berita13691/pasar-perbankansyariah-hanya-462-dari-total-aset-perbankan-indonesia-2013-3.html, diakses pada tanggal 20 Juli 2013. Suyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis, Edisi 1. Penerbit Andi. Yogyakarta. Tanriverdi, Huseyin dan Venkatraman, N. 2005. Knowledge Relatedness and Performance Of Multibusiness Firms. Strategic Management Journal Volume 26, No. 2. Hal 97-119. Tanriverdi, Huseyin. 2005. Information Technology Relatedness, Knowledge Management Capability, and Performance of Multibusiness Firms. MIS Quarterly, Volume 29, No. 2, June 2005. Hal 331-334. Tanriverdi, Huseyin. 2006. Performance Effects Of Information Technology Synergies In Multibusiness Firms. MIS Quarterly, Volume 30, No. X. Hal 1-28. Useem, M. dan Harder, J. 2000. Leading Laterally In Company Outsourcing. Sloan Management Review. Volume 41, No. 2. Hal 25-36.
46
Syariah Paper Accounting FEB UMS