PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SEKECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO OLEH YUMINARTI MOLAMAHU NIM : 131 409 057 PEMBIMBING I : Drs. H. Muhammad Polinggapo S.Sos. M.Pd PEMBIMBING II : Dr. Arwildayanto S.Pd M.Pd
ABSTRAK Yuminarti Molamahu. 2013. Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Semangat kerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Sekecamatan kota Selatan, kota Gorontalo. Skripsi Jurusan Manajemen pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Drs. H. Muhammad Polinggapo, S. Sos, M. Pd dan pembimbing II Dr. Arwildayanto S. Pd, M. Pd Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap semangat kerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Sekecamatan kota selatan, kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitin kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian atau perwakilan guru dari masing-masing Sekolah Menengah Pertama Negeri sekecamatan kota Selatan kota Gorontalo, Berjumlah 131 orang pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/ kuisioner yang berisi aspek-aspek kedua variabel yaitu variabel X Dan variabel Y, dan data yang dikumpulakn dapat disimpulkan bahwa kedua variabel X dan Y memiliki pengaruh yang signitifikan. Dari hasil perhitungan diperoleh suatu persamaan regresi Y atas X, di dapatkan persamaan regresi 29,28+ 0.43X. hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada Variabel X (Ikim organisasi sekolah ) akan di ikuti oleh perubahan rata-rata sebesar 0,43X pada variabel Y (Semangat kerja guru). Saran kepala sekolah Untuk lebih meningkatkan semangat kerja guru, sebab dengan adanya iklim organisasi yang baik maka semangat kerja guru dapat ditingkatkan, disamping itu semangat kerja guru perlu juga memperhatikan Iklim Organisasi sekolah berupa kondisi lingkungan pekerjaan.
Kata kunci : Iklim Organisasi Sekolah, Semangat Kerja Guru.
1
PENDAHULUAN Terwujudnya sekolah berprestasi, hal itu tidak terlepas dari efektifnya kinerja guru yang berada di organisasi sekolah tersebut. Kinerja guru pada dasarnya terfokus pada perilaku guru di dalam melaksanakan program kerja untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan perihal Kinerja guru dapat dilihat sejauh mana kinerja tersebut dapat memberikan pengaruh kepada anak didik. Secara spesifik tujuan kinerja juga mengharuskan para guru membuat keputusan khusus dimana tujuan pembelajaran dinyatakan dengan jelas dalam bnetuk tingkah laku yang kemudian ditransfer kepada peserta didik. Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Semangat Kerja Guru, sangat berkaitan erat karena Iklim organisasi sekolah yang baik, yang kondusif dan penuh kekeluargaan akan membuat semangat kerja guru tinggi, dan sebaliknya iklim organisasi sekolah yang tidak menyenangkan, tidak kondusif akan dapat melemahkan semangat mengajar guru. Kondisi yang yang ada dilapangan yang terjadi di SMP Negeri sekecamatan kota selatan kota Gorontalo yaitu adanya iklim organisasi sekolah yang tidak terorganisasi dengan baik, peran kepala sekolah dan guru guru sangat di perlukan dalam hal ini karena lingkungan kerja yag kurang mendukung seperti lingkungan fisik pekerjaan dan hubungan kurang baik antara seseorang guru dengan guru lainnya lkut menyebabkan semangat kerja guru menurun oleh karena itu iklim orgasisasi sekolah ini sesuatu yang membedakan antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Semangat Kerja Guru, sangat berkaitan erat karena Iklim organisasi sekolah yang baik, yang kondusif dan penuh kekeluargaan akan membuat semangat kerja guru tinggi, dan sebaliknya iklim organisasi sekolah yang tidak menyenangkan, tidak kondusif akan dapat melemahkan semangat mengajar guru. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut semangat kerja guru di sekolah menengah pertama (SMP) sekecamatan kota selatan? 1. Bagaimana iklim organisasi di sekolah menengah kejuruan (SMP) sekecamatan kota selatan ? 2. Bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap semanagat kerja guru di sekolah menengah kejuruan (SMP) sekecamatan kota selatan ? 3. Bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap semanagat kerja guru di sekolah menengah kejuruan (SMP) sekecamatan kota selatan ? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain : 1. Mengetahui bagaimana semangat kerja guru di sekolah menengah pertama (SMP) sekecamatan kota selatan.
2
2. Mengetahui bagaimana iklim organisasi di sekolah menengah pertama (SMP) sekecamatan kota selatan 3. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap semangat kerja guru di Sekolah menengah pertama (SMP) sekecamatan kota selatan. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermaanfaat bagi : 1. Bagi Kepala Sekolah Dapat di jadikan sebagai bahan informasi yang berguna untuk selalu mempertahankan dan dapat meningkatkan perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pelibatan guru dalam pembuatan keputusan sehingga semangat kerja guru tetap terpelihara bahkan ditingkatkan 2. Bagi Guru Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan untuk tetap menjaga dan meningkatkan profesionalismenya dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab demi meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Bagi Peneliti Dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu, khususnya kajian tentang semangat guru, iklim organisasi sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam pencapaian target program kerja sekolah dan tujuan pendidikan. KAJIAN TEORITIS Bicara tentang konsep semanagat kerja guru, Purwanto(2007: 84) menjelaskan bahwa menyelenggarakan dan pelaksanaan kerja sama diperlukan dasar-dasar yang meliputi keinsafan, kesadaran dan semangat. Dengan kata lain untuk menunjukan suatu karya bersama secara keseluruhan diperlukan adanya kesediaan untuk memikul tanggung jawab tanpa memikirkan atau mengutamakan kepentingan-kepentingan pribadi, melainkan justru untuk tercapainya tujuan-tujuan bersama. Kerja sama yang efektif tidak dapat diperoleh dengan cara paksaan, melainkan dengan cara yang lebih bersifat membina, mendorong dan memberi semangat, maka pemimpin harus mengarahkan usaha-usahanya kepada terciptanya semangat kelompok yang akan mendorong mereka untuk bekerja secara produktif. Begitu pula menurut Purwanto (2007:83) menjelaskan bahwa Semangat adalah sesuatu yang membuat orang-orang mengabdi kepada tugas pekerjaannya, dimana kepuasan bekerja dengan hubungan-hubungan
3
kekeluargaan yang menyenangkan menjadi bagian daripadanya. Semanagt adalah reaksi emosional dan mental dari seseorang terhadap pekerjaanya. Semangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas pekerjaan seseorang. Ciri-ciri semangat kerja dapat dilihat dari beberapa pandapat ahli. Widjaja (1986 : 71) mengemukakan, tinggi rendahnya semangat kerja akan terlihat dari ciri-ciri antara laian “ rasa tanggung jawab dan disiplin kerja yang tinggi, kerja sama dan tanggung jawab kepada atasan.” Suatu organisasi dengan hubungan yang harmonis diantara personilnya akan mendukung terciptanya iklim yang kondusif bagi para anggotanya untuk bekerja lebih optimal. Hasil kerja yang optimal dihasilkan oleh seseorang yang bekerja dengan semangat kerja yang tinggi pula. Semangat kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang didalamnya terdapat unsur-unsur meliputi tingkat kehadiran, disiplin kerja, tanggung jawab terhadap pekerjaannya, kerjasama, serta rasa kepuasan dalam bekerja. Visi dan misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama semua warga sekolah, dibutuhkan kondisi sekolah yang kondusif dan adanya keharmonisan antara guru,tenaga administrasi, siswa dan masyarakat yang masing-masing mempunyanyi peran yang cukup besar dalam mencapai tujuan organisasi. Iklim organisasi sekolah jika dikaitkan dengan iklim organisasi sekolah dalam organisasi merupakan suasana dalam suatu organisasi yang diciptakan oleh pola hubungan antar pribadi ( interpersonal relationship) yang berlaku. Pola hubungnan ini bersumber dari hubungan antar guru dengan guru lainnya atau meungkin hubungan antar peminpin dengan guru. Pola hubungan antara guru dengan pemimpin membentuk sesuatu jenis kepemimpinan dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinannya. METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri se_Kecamatan Kota Selatan, kota gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Semangat Kerja Guru di Sekolah SMP Se_Kecamatan Kota Selatan, kota gorontalo yaitu SMP Negeri 1 Kota Gorontalo, SMP Negeri 2 kota Goronalo, SMP Negeri 6 Kota Gorontalo dan SMP Negeri 7 Kota Gorontalo. Waktu yang di gunakan dalam penelitian ini sekitar 3 bulan. Desain Penelitian Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti berusaha mencari jawaban tentang permasalahan yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran mengenai Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah Terhadap Semangat Kerja Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se_ Kota Selatan.
4
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di sekolah menengah pertama se kecamatan kota selatan yang berjumlah 120 orang, dan Pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan nomogram Herry King dengan berpedoman pada tingkat kesalahan yang mungkin terjadi. Berdasarkan hal tersebut, dengan jumlah populasi sebesar 210 orang dengan tingkat kesalahan 5% yaitu 131 guru. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dan sesuai dengan tujuan penelitian. metode yang digunakan penulis adalah Metode Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang gunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Teknik Analisis Data Analisis terhadap data yang di peroleh melalui kegiatan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial. HASIL PENELITIAN Deskripsi tentang Iklim Organisasi Sekolah Pada instrument pengumpulan data angket yang diperoleh dari 131 orang responden bahwa pemberian skor serta penilaian data penelitian di peroleh dari rentang data terbesar yaitu 76 sedangkan data terendah yaitu 32, banyaknya kelas interval 8 dan panjang kelasnya 6. Deskripsi tentang Semangat kerja Guru Pada instrument pengumpulan data angket diperoleh bahwa pemberian skor serta penilaian data penelitian diperoleh rentang data terbesar yaitu 80 sedangkan data terendah yaitu 35 sedangkan banyaknya kelas interval adalah 8 dan panjang kelasnya adalah 6. Uji analisis validitas angket variabel X Pengujian validitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur validitas setiap item soal, uji validitas dalam penelitian ini menggunkan produk momen yakni dengan memasukan data ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2, ∑XY, kedalam rumus :
5
Suatu butir instrument di nyatakan valid dan dapat di gunakan untuk mengukur hasil belajar jika rhitung > rtabel di mana dengan taraf nyata 5% dan n = 131 maka di dapatkan rtabel = r(0.95)(131) = 0.176. Selanjutnya harga rhitung setiap item soal perhitungannya dapat di lihat pada lampiran , di peroleh bahwa untuk semua item angket rhitung > rtabel . ini berarti semua item soal valid dan cukub baik sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas Angket variabel X Pengujian reliabilitas instrument ini di tempuh dengan menggunakan rumus alpha cronbach, sebagai berikut:
Pada hasil perhitungan yang ada pada lampiran di peroleh reliabilitas tes sebesar .dengan taraf signifikan α = 5% dan n = 131, maka di peroleh harga rtabel = r(0.95)(131) = 0.7532 Dari hasil di atas di peroleh bahwa rhitung > rtabel dengan demikian dapat di simpulkan bahwa angket dapat di gunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. Uji analisis Validitas Angket Variabel Y Pengujian validitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur validitas setiap item soal, uji validitas dalam penelitian ini menggunkan produk momen yakni dengan memasukan data ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2, ∑XY, kedalam rumus :
Suatu butir instrument di nyatakan valid dan dapat di gunakan untuk mengukur hasil belajar jika rhitung > rtabel di mana dengan taraf nyata 5% dan n = 131 maka di dapatkan rtabel = r(0.95)(131) = 0.176. Selanjutnya harga rhitung setiap item soal perhitungannya dapat di lihat pada lampiran 3, di peroleh bahwa untuk semua item angket rhitung > rtabel . ini berarti semua item soal valid dan cukub baik sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas Dari hasil perhitungan lampiran di peroleh reliabilitas tes sebesar .dengan taraf signifikan α = 5% dan n = 131, maka di peroleh harga rtabel = r(0.95)(131) = 0.176
6
Dari hasil di atas di peroleh bahwa rhitung > rtabel dengan demikian dapat di simpulkan bahwa angket dapat di gunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. Analisis data Analisis data pada penelitian ini meliputi proses pengujian normalitas yang bertujuan untuk mengetahui data ini berdistribusi normal atau tidak dan sebagai penentu dalam pengujian hipotesis, uji linieritas, tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah regresi X atas Y berbentuk linier. Dan proses penetu koofisien korelasi disertai interprestasi serta indeks determinasinya. Pengujian normalitas data Pengujian normalitas data di maksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian ini apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dengan taraf kepercayaan 99% (=1%) dengan hipotesis bahwa skor variabel X ( Iklim organisasi sekolah ) dan variabel Y (Semangat kerja guru) berdistribusi normal. Uji Normalitas Data Iklim organisasi sekolah. Berdasarkan hasil uji normalitas pada data variabel X ( Iklim organisasi sekolah) lampiran 4 diperoleh r 2hitung = -289,78 dengan derajat kebebasan = - 3 = 8 – 3 = 5 pada taraf nyata = 1% diperoleh r2tabel =15.1. karena 2hitung < 2tabel, maka hasil penelitian untuk variabel X ( Iklim organisasi sekolah) berdistribusi normal. Uji normalitas data Semangat kerja guru Berdasarkan hasil uji normalitas pada data variabel Y ( Semangat kerja guru) lampiran 5 diperoleh r 2hitung = -73,808 dengan derajat kebebasan = - 3 = 8 – 3 = 5 pada taraf nyata = 1% diperoleh r 2tabel = 15.1 karena 2hitung < 2tabel, maka data hasil penelitian untuk variabel Y ( Semangat kerja Guru) berdistribusi normal. Mencari persamaan regresi Untuk mencari persamaan regresi di gunakan Rumus = + bX . sehingga hasil penelitian di peroleh persamaan regresi = 29,28+ 0.43X. hal ini berarti setip terjadi perubahan sebesesar 1 (satu) unit pada variabel X ( Iklim organisasi sekolah sekolah ) akan di ikuti oleh perubahan rata-rata sebesar 0.43 pada variabel Y ( Semangat kerja guru).
7
Uji keberartian dan linearitas Regresi Pengujian ini dimaksudkan untuk menggambarkan hubungan linieritas. apakah terdapat pengaruh yang berarti/signifikan antara Iklim organisasi sekolah terhadap semangat kerja guru serta melihat apakah model regresi Y atas X berpola linier atau tidak. Bardasarkan hasil perhitungan keberartian regresi di peroleh bahwa 48,54 sedangkan Ftabel = F(1-0.05)([1][131]) = 3.92. criteria pengujian jika sign(hitung) ≥ sign(table), maka persamaan regresi signifikan dan jika sign(hitung) > sign(table) maka persamaan regresi tidak signifikan. Karena sign (hitung) > sign(table) maka dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Iklim oraganisasi sekolah terhadap semangat kerja guru sign(hitung) =
Berdasarkan hasil perhitungan linieritas regresi di peroleh bahwa linier (hitung) = 1,15 sedangkan tabel = (0.95)(25.108) = 1.63 . criteria pengujian jika linier (hitung) ≤linier (tabel ), maka persamaan regresi berpola linier dan jika linier (hitung) > linier (tabel), maka persamaan regresi tidak berpola linier. Karena linier (hitung) < linier (tabel) maka dapat di simpulkan bahwa model regresi Y atas X berpola linier. Menghitung koefisien korelasi Dari perhitungan koefisien korelasi di peroleh hasil r = 0.52 dan korelasi determinasi r2 = 0.27 atau 27 %. Jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Iklim organisasi sekolah terhadap Semangat kerja guru, dimana 27% Semangat kerja guru di pengaruhi oleh Iklim organisasi sekolah. Menguji keberartian koefisien korelasi Berdasarkan hasil perhitungan keberartian koefisien korelasi di peroleh dari hasil perhitungan tersebut di peroleh thitung = 6,91 sedangkan dari daftar di peroleh (0.99)(131) = 2.33 dan (0.95)(131) = 1.645. 0leh karena hitung > tabel dan hitung tidak berada pada daerah penolakan Ho maka hipotesis Ho di terima dan Ha di tolak sehingga dapat di simpulkan bahwa penelitian ini benarbenar signifikan. Pembahasan hasil penelitian Semangat kerja guru Semangat adalah sesuatu kondisi kejiwaan/batin individu maupun kelompok, berpola dalam reaksi mental-emosional penuh kesungguhan, disiplin, daya juang, keberanian, keteguhan bukan saja dalam suasana normal melainkan juga abnormal dalammenyelesaikan suatu tugas guna mencapai tujuan-tujuan (Suthedja,1988:207).
8
Semangat kerja dapat mempengaruhi kerja seseorang, sebab apabila guru bersemangat dengan pekerjaannya akan menunjukkan kemampuan kerja yang lebih baik. Purwanto (2002: 60) menyatakan bahwa semangat merupakan “Reaksi emosional dan mental dari seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas pekerjaannya”. Semangat kerja guru di sekolah menengah pertama Negeri se kecamatan kota selatan,kota Gorontalo sudah cukp baik. Hanya saja masih kurangnya tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan olah pimpinan. Iklim organisasi sekolah Iklim organisasi merupakan serangkaian sifat lingkungan kerja yang dinilai langsung atau tidak langsung oleh guru yang dianggap menjadi kekuatan utama dalam mempengaruhi prilaku guru (Gibson, Ivancevih & Donneily, 2003:107). Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi. Iklim organisasi sekolah di sekolah menengah pertama negeri sekecamatan kota selatan, kota Gorontalo sudah cukup baik,antara lain kondisi lingkungan pekerjaan yaitu di bangunnya komunikasi dan interaksi dengan teman sejawat, orang tua siswa dan linkungan masyarakat. Hanya saja masih kurangnya dukungan dari pimpinan dalam menjalankan tugas yang di kerjakan oleh guru. Pengaruh iklim organisasi sekolah terhadap semangat kerja guru Dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi Y atas X, di dapatkan persamaan regresi 29,28+ 0.43X. hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada Variabel X (Ikim organisasi sekolah ) akan di ikuti oleh perubahan rata-rata sebesar 0,43X pada variabel Y (Semangat kerja guru). Selanjutnya persamaan regresi tersebut di uji signifikan dan linieritasnya. Hal ini di maksudkan untuk mengetahui apakah kedua variabel X (Iklim organisasi sekolah ) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (Semanagat kerja Guru) serta untuk menguji apakah model regresi variabel Y atas X berpola linier atau tidak. Dari hasil uji signifikansi dengan taraf signifikansi 5% di peroleh F sign(hitung ) lebih besar F sign(tabel) yakni 48,54> 3.92, dengan demikian dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Iklim organisasi sekolah terhadap Semangat kerja guru. Sedangkan uji linieritas dengan taraf signifikansi 5% diperoleh linier (hitung) < linier(tabel) yakni 1,15 < 1.60, dengan demikian dapat di simpulkan bahwa model regresi Y atas X berpola linier.
9
Sebagai langkah akhir yakni pengujian hipotesis maka di lakukan pengujian keberartian koefisien korelasi r = 0.52. dalam pengujian keberartian koefisien di peroleh harga dari thitung = 6,91 sedangkan dari daftar di peroleh t(0.99)(135) = 2.33 dan t(0.95)(135) =1.645. dengan demikian Ho di terima dan Hi di tolak sehingga dapat di simpulkan bahwa koefisian korelasi di atas benarbenar signifikan. Selanjutnya dari harga r = 0.52 di dapat koefisien determinasi sebesar 0.27 atau 27%. Hal ini berarti bahwa sebesar 56% variasi yang terjadi pada variabel Y ( Semangat Kerja Guru) dapat di jelaskan oleh variabel X ( Iklim oranisasi sekolah) dengan persamaan regresi = 29,28+ 0.43X Proses iklim organisasi terdapat saling mempengaruhi dan saling ketergantungan interdependensi baik social maupun lingkungan sosial. Pada hakikatnya bekerja merupakan bentuk atau cara manusia mengaktualisasikan dirinya, di sampinng itu bekerja juga merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai, keyakinan yang dianutnya dan dapat menjadi motivasi untuk malahirkan karya yang bermutu dalam mencapaian tujuan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari penelitian di atas maka dapat di simpulkan bahwa iklim organisasi sekolah berpengaruh terhadap Semangat kerja guru. Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Iklim organisasi di sekolah menengah pertama negeri sekecamatan kota selatan, kota Gorontalo sudah cukup diterapkan sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah- sekolah tersebut. Dalam hal ini iklim organisasi sekolah dalam kategori sedang Hal ini dapat dilihat pada pengujian hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signitifikan antara variabel Iklim Organisasi Sekolah terhadap Semangat Kerja Guru. 2. Semangat Kerja Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Sekecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo dalam kategori sedang dilihat dari sebagian guru dapat menjaga kedisiplinan dengan tepat waktu dan bekerja sesuai prosedur. 3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signitifikan antara variabel Iklim Organisasi Sekolah terhadap Semangat Kerja Guru. Hal ini berarti pada setiap kenaikan indeks Iklim Organisasi sekolah akan di ikuti pula oleh kenaikan indeks tingkat Semangat Kerja guru secara signitifikan. Sebaliknya jika terjadi penurunan pada variabel Iklim Organisasi Sekolah maka variabel Semangat Kerja Guru juga akan menurun.
10
Saran Dari kesimpulan di atas maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut : 1. Bagi kepala sekolah : Untuk lebih meningkatkan Semangat Kerja Guru di sekolah-sekolah tersebut, maka di harapkan pimpinan dapat menerapkan Iklim Organisasi Sekolah lebih baik dari sebelunmya sebab dengan adanya Iklim Organisasi yang baik maka Semangat Kerja Guru dapat ditingkatkan. 2. Bagi guru : Iklim Organisasi Sekolah tidak hanya dibengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik pekerjaan, tetapi juga factor kondisi lingkungan pekerjaan. Oleh karena itu hendaknya jika guru ingin meningkatkan Semanagat Kerja Guru perlu juga memperhatikan Iklim organisasi kondisi lingkungan pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Anzizhan,Syarafuddin. 2004. Sistem pengambilan keputusan pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo Anggota Ikapi Bafadal,2004.Peningkatan Profesionalisme Guru SD. Jakarta : Bumi Aksara. Damim,Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi kelembaga akademik. Cetakan III, Jakarta: PT.Bumi Akasara Gibson. (2003). Organisasi : Prilaku, Struktur, dan Proses. Jakarta: Erlangga. Gibson, Ivancevich, dan Donnely (2003) Organisasi dan Manajemen: Prilaku Struktur. Jakarta: Terjemahan Edisi Keempat. Erlangga. Herrsey, Paul dan Blanchard, K. H. (1998). Management of Organization Behavior, New York : Englewood Cliffs. Hoy, Wayne K. & Miskel, Cecil G. (2001). Education Administration: Theory, Research, and Practice (6th ed., international edition). Singapure: Mc Graw-Hill Co. Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru Di Indonesia . Cetakan 1, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya Indrawijaya, Adam. (1996). Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Lazaruth, Soewadji.1988. Kepala sekolah dan tanggung jawabnya. Yogya :Kanisius Masaong, Abd. Kadim. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence
11
Cetakan 1, Bandung: Alfabeta Moekijat.1974. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Alumni -----------,1988. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : PionerJaya Muhibinsyah. 2003. Psikologi Pendidikan dan pendekatan Baru. Bandung. Remaja Rosdakarya. Mulyasa,E. 2009. Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Kemandirian Guru Cetakan II,Jakarta: PT Bumi Aksara Purwanto,m.Ngalim. 2007. Admistrasi dan supervisi pendidikan., ----------,.2002. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Riduwan. 2003, dasar-dasar statistic, Bandung: Alfabeta ---------, 2006. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian Bandung: Alfabeta ---------, 2012. Metode dan Tehnik Menyusun Proposal.. Bandung:Alfabeta Rois Arifin dkk. 2009. Perilaku Organisasi Malang: Bayu Media Steers, Richar, Mukhtar. 2003. Eefektifitas Organisasi Jakarta: Erlangga. Stringer, Robert 2002. Leadership and Organizational Climate. New Jersey: Prentice Hall Sulthon.2009. Membangun Semangat Kerja Guru Bandung: Laksbang Persindo Sudjana. 2005: Metoda statistika(edisi 6). Bandung: Tarsito. Sutedja, Made Wahyu.1988. Bagaimana Membangun Semangat Staf Pengajar. Bandung : Rosdakarya Sugiono. 2011: Metode penelitian pendidikan(pendekatan kuantitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
kualitatif,
Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi(Teori Aplikasi dan Penelitian). Cetakan ke II, Jakarta: Salemba Empat Widjaja, A.W. 1995. Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali
12