PENGARUH GROWTH OPPORTUNITIES, RISIKO LITIGASI DAN TINGKAT KESULITAN KEUANGAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012 Oleh : Dini Lastari 100462201143 Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Food and Beverages tahun 2010-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa Laporan Keuangan dan Profil Kinerja perusahaan Food and Beverages yang listing di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Growth Opportunities dan Tingkat Kesulitan Keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012, sedangkan Risiko Litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Secara simultan variabel Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia Periode 20102012. Kata Kunci : Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan.
I PENDAHULUAN Sebagai pihak eksternal perusahaan, kreditor dan investor membutuhkan informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan, khususnya informasi laba dalam laporan keuangan, yang mana digunakan oleh pihakpihak tersebut dalam mengambil keputusan terhadap kondisi finansial perusahaan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan harus mengikuti prinsip-prinsip sesuai standar akuntansi yang berlaku umum agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak perusahaan dan dapat digunakan oleh pihak eksternal yang membutuhkan. Salah satu prinsip yang dapat diterapkan dalam pembuatan laporan keuangan adalah prinsip konservatisme, yaitu prinsip kehati-hatian dalam melaporkan angka laba. Secara lebih spesifik, (Belkaoui & Riahi, 2006) menjelaskan bahwa prinsip konservatisme mengimplikasikan nilai terendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban dan beban yang sebaiknya dipilih untuk dilaporkan. Dalam penelitiannya (Sari & Adhariani, 2009) disampaikan bahwa jika ditinjau lebih jauh ke dalam laporan keuangan, setiap metode akuntansi yang dipilih oleh perusahaan memiliki tingkat konservatisme yang berbeda – beda. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyebutkan ada berbagai metode yang menerapkan prinsip konservatisme, diantaranya PSAK No. 14 mengenai persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan, PSAK No. 16 mengenai aktiva tetap dan penyusutan (2007), PSAK No. 19 mengenai aktiva tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan. Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung konsep konservatisme ini akan mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut. Lafond dan Watts (2007) dalam (Pramana, 2010) menyatakan bahwa Konservatisme dianggap sebagai media yang dapat mengurangi agency cost karena dapat mengurangi asimetri informasi dan fungsi yang tidak tepat dalam penjanjian kontrak. Konservatisme juga dianggap mampu mengurangi ketidakmampuan pihak ketika untuk memverifikasi informasi yang bersifat privat. Sebagai pihak yang berada di dalam perusahaan, manajer memiliki informasi yang lebih detail tentang perusahaan jika dibandingkan dengan pemegang saham. Manajer dapat saja memanfaatkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi seperti bonus. Informasi asimetri antara manajer dan pemegang saham dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, peneliti akan meneliti pengaruh variabel-variabel independen yang diperkirakan dapat memprediksi
Konservatisme perusahaan yaitu variabel Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “Pengaruh Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”. Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahn dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Growth Opportunities berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012? 2. Apakah Risiko Litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akutansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012? 3. Apakah Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012? 4. Apakah Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012? Tujuan penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah Growth Opportunities berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. 2. Untuk mengetahui apakah Risiko Litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akutansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. 3. Untuk mengetahui apakah Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. 4. Untuk mengetahui apakah Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. Konservatisme Akuntansi Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi. Hal tersebut berarti pelaksanaan kehati-hatian dalam pengakuan serta pengukuran pendapatan dan aset (Givoly & Hayn, 2000). Konvensi seperti konservatisma menjadi pertimbangan dalam akuntansi dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan dilingkupi oleh ketidakpastian (Dewi, 2003). Defenisi resmi dari Konservatisme terdapat di dalam Glosarium Pernyataan Konsep No.2 FASB (Financial Accounting Standard Board), “Konservatisma adalah reaksi yang hati-hati (prudent reaction) dalam menghadapi ketidakpastian yang melekat pada perusahaan untuk mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko yang inheren dalam lingkungan bisnis sudah cukup dipertimbangkan” disampaikan oleh (Givoly & Hayn, 2000). Menurut (Belkaoui & Riahi, 2004), prinsip Konservatisme adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal. Prinsip konservatisme menganggap bahwa ketika memilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak paling tidak menguntungkan terhadap ekuitas pemegang saham. Prinsip ini mengharuskan para akuntan untuk bersikap pesimis secara umum dalam memilih teknik akuntansi untuk pelaporan keuangan. 2. Growth Opportunities Growth Opportunities mengindikasikan adanya kemampuan perusahaan untuk berkembang dimasa depan dengan memanfaatkan peluang investasi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Syafi'i, 2011). Peran Growth Opportunities adalah signifikan dalam teori keuangan perusahaan untuk menentukan komposisi hutang dan ekuitas bagi perusahaan (Awan, Bhatti, Ali, & Qureshi, 2010). Perusahaan modern akan tetap ada dan mendominasi kehidupan ekonomi jika mempunyai dua kombinasi yaitu aset riil yang dimiliki perusahaan (aset berwujud) dan
peluang investasi (aset tak berwujud). Dua kombinasi tersebut dapat mempengaruhi struktur modal dan nilai perusahaan. Jika peluang investasi ini tidak dilaksanakan, maka kegiatan ekonomi akan menjadi terbatas dalam melakukan penjualan dan pembelian bahan, modal dan tenaga kerja. Kegiatan tersebut juga akan menjadi jenuh, sangat kompetitif dan hanya menghasilkan keuntungan yang minimal. Pendorong utama arus ekonomi modern adalah pengeksploitasian teknologi baru dan proses peralihan modal menuju produksi modal yang lebih insentif. Pemanfaatan dan penggunaan peluang investasi ini hanya dapat dilakukan jika perusahaan memiliki sumber daya keuangan, sumber daya teknik dan sumber daya manusia yang memadai (Fatmasari, 2011). 3. Risiko Litigasi Risiko litigasi diartikan sebagai risiko yang melekat pada perusahaan yang memungkinkan terjadinya ancaman litigasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang merasa dirugikan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan meliputi kreditor, investor dan regulator. Risiko litigasi dapat diukur dari berbagai indikator keuangan yang menjadi determinan kemungkinan terjadinya litigasi (Juanda, 2007). Risiko litigasi bisa timbul dari pihak kreditor maupun investor. Dari sisi kreditor, litigasi dapat timbul karena perusahaan tidak menjalankan operasinya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Misalnya ketidakmampuan perusahaan membayar utang-utang yang telah diberikan kreditor. Risiko litigasi yang berasal dari kreditor dapat diperoleh dari indikator risiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek maupun jangka panjang. Dari sisi investor, litigasi dapat timbul karena pihak perusahaan menjalankan operasi yang akan berakibat pada kerugian bagi pihak investor yang tercermin dari pergerakan harga dan volume saham. Misalnya menyembunyikan beberapa informasi negatif yang seharusnya dilaporkan (Juanda, 2007). Perusahaan yang sedang menghadapi litigasi mengalami penurunan nilai yang signifikan dalam perusahaannya (Chao & Narayanamoorthy, 2006). Risiko litigasi adalah faktor kondisional yang mana investor dan kreditor memiliki perlindungan hukum (Widyasari, Fanani, Prasetyo, & Mustikasari, 2012).
4. Tingkat Kesulitan Keuangan Tingkat Kesulitan Keuangan berkaitan dengan arus kas melalui konsep risiko kegagalan, yaitu risiko dimana perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban kontrak yang membutuhkan pembayaran tunai (Hanna, 1995). Pihak-pihak eksternal perusahaan biasanya bereaksi terhadap sinyal distress seperti: penundaan pengiriman, masalah kualitas produk, tagihan dari bank dan lain sebagainya untuk mengindikasikan adanya financial distress yang dialami oleh perusahaan. Dengan diketahuinya financial distress yang dialami oleh perusahaan diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki situasi ini. Model sistem peringatan untuk mengantisipasi adanya financial distress perlu untuk dikembangkan, karena model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasikan bahkan untuk memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis (Almilia, 2003). Tingkat Kesulitan Keuangan mengacu pada periode ketika peminjam (baik individu maupun lembaga) tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran kepada peminjam dan kreditor lainnya. Tingkat Kesulitan ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor tertentu peminjam seperti nama baik, leverage (tingkat hutang), volatilitas laba dan jaminan, serta bisa juga disebabkan karena faktorfaktor tertentu pasar seperti kondisi ekonomi dan tingkat suku bunga (Zaki, Bah, & Rao, 2011). Tingkat Kesulitan Keuangan (Financial distress) bisa diartikan sebagai munculnya sinyal atau gejalagejala awal kebangkrutan terhadap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, atau juga kondisi yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi (Pramudita, 2012). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Growth Opportunities berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 H2 : Risiko Litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 H3 : Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signfikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada
perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 H4 : Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Pada penelitian ini penulis memilih Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian. Populasinya adalah seluruh perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 16 perusahaan. Sampel penelitian dipilih berdasarkan kriterikriteria tertentu oleh peneliti yaitu menghasilkan laporan keuangan secara berturut-turut 2010-2012, memiliki kelengkapan data, laporan keuangan yang telah diaudit dan bermata uang rupiah. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan. 2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung (diperoleh dari pihak lain). Data sekunder yang diolah dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan profil kinerja perusahaan Food and Beverages yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010, 2011 dan 2012. Laporan keuangan tersebut dapat diperoleh dari situ resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. 3. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tenik dokumentasi, yaitu studi dokumentasi yang diperoleh dari buku-buku perpustakaan, jurnaljurnal penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini serta laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dalam situs resminya. 4. Analisis Data
Analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Alat analisa statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda. a. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara statistik dari variabel yang ada dalam penelitian ini, dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi (Ghozali, 2006). b. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Analisis dalam uji ini menggunakan analisis statistik, yaitu One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk menguji apakah variabel residual memiliki distribusi yang normal, maka dapat dilihat pada nilai Asymp.Sig. (2-tailed) dalam output SPSS. Apabila nilai Sig. > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Uji Multikolonieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen (bebas) pada model regresi. Untuk melihat ada tidaknya multikolonieritas antar variabel independen, maka dapat dilihat pada nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dalam output SPSS (Ghozali, 2006). Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi sebuah ketidaksamaan variance residual atas suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas, penelitian in menggunakan uji white. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006). Uji Autokorelasi Untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada Run Test. Uji ini dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan
korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random (Ghozali, 2006). c. Uji Hipotesis Koefesien Determinasi Uji ini bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel independen suatu model dalam menjelaskan atau menerangkan variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefesien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali, 2006). Uji F Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Uji t Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). IV PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif a. Variabel Konservatisme Akuntansi memiliki nilai minimum (Rp 3.957.090), nilai maksimum Rp 245.832, nilai rata-rata (Rp 240.096,33) dan standar deviasi Rp 779.787,19 (Semua nilai tersebut dalam jutaan rupiah). b. Variabel Growth Opportunities memiliki nilai minimum 69.77%, nilai maksimum 4726.89%, nilai rata-rata 501.5953% dan standar deviasi 796.64450%. c. Variabel Risiko Litigasi memiliki nilai minimum 26.70, nilai maksimum 32.42, nilai rata-rata 29.0086 dan standar deviasi 1.54034. d. Variabel Tingkat Kesulitan Keuangan memiliki nilai minimum 0.92, nilai maksimum 9.30,
nilai rata-rata 2.8061 dan standar deviasi 1.59229. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Nilai Sig. dalam One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah 0.072 yaitu lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi dengan normal. b. Uji Multikolonieritas Nilai tolerance dari ketiga variabel independen lebih dari 0.01 dan nilai VIF dari ketiga variabel independen kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen. c. Uji Heteroskedastisitas Nilai c2 hitung lebih besar dari c2 tabel yaitu 18.144 > (43.7729 sampai 55.7585), sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Nilai Sig. dalam Run Test adalah 0.128 yaitu lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual random (acak) atau tidak terdapat autokorelasi. 3. Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil analisis diatas, maka terdapat persamaan regresi linier berganda, yaitu KA=8.071.177,664 + 85,561 GO - 287.016,146 RL – 10.067,760 TKK + e a. Uji Koefesiensi Determinasi Nilai adjusted R Square adalah 0.259, hal ini berarti 25.9% variasi Konservatisme Akuntansi dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan. Sedangkan sisanya 74.1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model regresi. b. Uji F Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 5.078 dan nilai Sig.< 0.05 yaitu 0.005. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Growth Opportunities, Risiko
Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi. c. Uji t 1. Growth Opportunities Nilai Sig. > 0.05 yaitu 0.555. Maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Growth Opportunities tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi. 2. Risiko Litigasi Nilai Sig. < 0.05 yaitu 0.001. Maka H0 ditolak dan H2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Risiko Litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi. 3. Tingkat Kesulitan Keuangan Nilai Sig. > 0.05 yaitu 0.893. Maka H0 diterima dan H3 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kesulitan Keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi. V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis di bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: a. Growth Opportunities tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. b. Risiko Litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. c. Tingkat Kesulitan Keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. d. Growth Opportunities, Risiko Litigasi dan Tingkat Kesulitan Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
2. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan ke peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periode pengamatan yaitu lebih dari 3 tahun. 2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel yang lebih digeneralisasi yaitu cakupan perusahaan yang lebih luas seperti perusahaan manufaktur. 3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel lain di luar penelitian ini seperti Tingkat Hutang (Leverage), Intensitas Modal dan Corporate Governance. DAFTAR PUSTAKA Agustin, A. 2011. "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Akuntansi Konservatif". SKRIPSI. Astarini, D. 2011. "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi". SKRIPSI. Alfian, A., dan Sabeni, A. 2013. "Analisis FaktorFaktor yang Berpengaruh terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi". Diponegoro Journal of Accounting Vol.2 No.3 , 1-10. Alhayati, F. 2013. "Pengaruh Tingkat Hutang (Leverage) dan Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi". Almilia, L. 2003. "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di BEJ". Simposium Nasional Akuntansi VI , 546. Almilia, L. S., dan Wijayanto, D. 2007. "Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance". Proceedings The 1st Accounting Conference , 12. Awan, H. et al. 2010. "How growth opportunities are related to corporate leverage decisions ?". Investment Management and Financial Innovations, Volume 7, Issue 1 .
Belkaoui dan Riahi, A. 2006. Accounting Theory Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Belkaoui dan Riahi, A. 2004. Accounting Theory Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Billet, M., King, T., and Mauer, D. 2004. "The Effect of Growth Opportunities on the Joint Choice of Leverage, Maturity and Covenants". The Journal of Finance . Brigham, E. F., dan Houston, J. F. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. Brigham, E., dan Houston, J. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Chao, Z., and Narayanamoorthy, G. 2006. "Accounting and Litigation Risk". Working Paper Series Economics/Strategy. Dewi, A. 2003. "Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earning Response Coeffecient". Makalah Simposium Nasional Akuntansi VI. Fatmariani. 2013. "Pengaruh Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI". Fatmasari, R. 2011. "The Relation Between Growth Opportunity, Leverage Policy and Function of Covenant to Control The Agency Conflict Between Shareholders and Debtholders". Bulletin of Monetary, Economics and Banking , 307-324. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Givoly, D., and Hayn, C. 2000. "The changing timeseries properties of earnings, cash flows and accruals: Has financial reporting become more conservative?" Journal of Accounting and Economics 29 , 287-320. Hanna, J. 1995. Cash-Flows. 2".
"Financial
Distress
and
Unexpected
Hati, L. 2011. "Telaah Literatur tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi". Jurnal Ekonomi & Pendidikan Volume 8 Nomor 2 , 147. Hery. 2009. Teori Interpratama Offset.
Akuntansi.
Jakarta:
PT
Fajar
Juanda, A. 2008. "Analisis Tipologi Strategi Dalam Menghadapi Risiko Litigasi Pada Perusahaan Go Publik Di Indonesia". Naskah Publikasi Penelitian Dasar Keilmuan , 1-30. Juanda, A. 2007. "Perilaku Konservatif Pelaporan Keuangan dan Risiko Litigasi pada Perusahaan Go Public di Inonesia". Naskah Publikasi Penelitian Dasar Keilmuan , 15. Kieso, D., Weygandt, J., dan Warfield, T. 2002. Akuntansi Intermediate Jilid 2 Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lo,
E. 2005. "Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi". Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo , 396-440.
Ningsih, E. 2013. "Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan dan Risiko Litigasi terhadap Konservatisme Akuntansi". Pramana, A.D. 2010. "Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Profitabilitas dan Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia. SKRIPSI. Pramudita, N. 2012. "Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan dan Tingkat Hutang terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur di BEI". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol.1 No.2. Sari,
C., dan Adhariani, D. 2009. "Konservatisme Perusahaan di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya". Simposium Nasional Akuntansi XII, 4-7.
Sari,
I., dan Januarti, I. 2011. "Pengaruh Growth Opportunity terhadap Leverage dengan Debt Covenant sebagai Variabel Moderating". Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan , 66-76.
Sun,
J., and Liu, G. 2011. "The Effect of Analyst Coverage". Managerial Finance Vol. 37 No. 1 , 520.
Syafi'i, I. 2011. "Managerial Ownership, Free Cash Flow dan Growth Opportunity terhadap Kebijakan Hutang". Media Mahardhika Vol.10 No.1 , 1-10. Watts, R. 2002. "Conservatism in Accounting". Financial Research and Policy Working Paper No. FR 02-21 . Watts, R. 2003. "Conservatism in Accounting Part II: Evidence and Research Opportunities". Financial Research and Policy Working Paper No.FR 03-25. Widyasari, P. et al. 2012. "Accounting Conservatism: Evidence from Financial Distress, Litigation Risk and Business Strategy". Wild,
J., Subramanyam, K., dan Halsey, R. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Xie,
Y., Zheng, L., and Lau, H. 2012. "Reporting incentives for Accounting Conservatism, Evidence from Asset and Equity Tunnelling". Pacific Accounting Review Vol.24 No.2 , 138-160.
Zaki,
E., Bah, R., and Rao, A. 2011. "Assessing probabilities of financial distress of banks in UAE". International Journal of Managerial Finance Vol.7 No.3 , 305.
www.idx.co.id
LAMPIRAN STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N konservatisme akuntansi
36
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
- 245832.0 - 779787.18 3957090.0 0 240096.33 919 0 33 69.77 4726.89 501.5953 796.64450
growth opportunities
36
risiko litigasi
36
26.70
32.42
29.0086
1.54034
tingkat kesulitan keuangan Valid N (listwise)
36
.92
9.30
2.8061
1.59229
UJI
36
NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Unstandardiz ed Residual 36 .0000000 641828.72827 439
Mean Normal Std. a,b Parameters Deviatio n Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
.215 .108 -.215 1.288 .072
UJI MULTIKOLONIERITAS Collinearity Statistics Tolerance VIF .985
1.015
.937
1.068
.924
1.082
UJI HETEROSKEDASTISITAS Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error
Square
of the Estimate
.710a
1
.504
.380
1.03296E+12
a. Predictors: (Constant), X1X2X3, risiko litigasi, X3_2, tingkat kesulitan keuangan, X1_2, growth opportunities, X2_2 b. Dependent Variable: U2t
UJI AUTOKORELASI Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2tailed) a. Median
-10783.29798 18 18 36 24 1.522 .128
KOEFESIEN DETERMINASI Model Summary Model
R
R
Adjusted R Std. Error of
Square .568a
1
Square
.323
.259
the Estimate 671240.5510
a. Predictors: (Constant), tingkat kesulitan keuangan, growth opportunities, risiko litigasi UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI F) ANOVAa Model
Sum of
df
Mean
Squares Regressi 1
F
Sig.
Square
6.864E+12
3 2.288E+12
Residual
1.442E+13
32 4.506E+11
Total
2.128E+12
35
on
5.078
.005b
a. Dependent Variable: konservatisme Akuntansi b. Predictors: (Constant), tingkat Kesulitan Keuangan, growth opportunities, risiko litigasi
UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (UJI T) Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
B
(Constant) growth opportunities 1
risiko litigasi
Std. Error 8071177.6 2269635. 64 000 85.561
143.498
- 76111.47 287016.14 1 6 - 74128.93 10067.760 6
Standard ized Coeffici ents Beta
t
Sig.
3.55 .001 6 .087 .596 .555 -.567
- .001 3.77 1 -.021 - .893 .136
tingkat kesulitan keuangan a. Dependent Variable: konservatisme akuntansi