PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, GROWTH OPPORTUNITIES, DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI) Apri Martalina1, Siti Nurhayati Nafsiah2, Agus Hendryanto2 Dosen Universitas Bina Darma2.2, Mahasiswa Universitas Bina Darma1 Jalan Jendral Ahmad Yani No.3 Palembang Pos-el :
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRACT : This research aims to analyze and abtain empirical evidence about the effecs of profitability,liquidity, leverage, growth opportunities, and total asset turn over to dividend policy partial and simultaneous. The researchpopulation was manufacturing listedin Indonesian Stock Exchange (IDX) in period of 2013-2015. The Sample are collected by purposivesampling method, and collected there are 16 companies which used as a sample and multiplied by 3 periods of total samples 48 samples. Analysis method of this research used multiple linier regresion.The result showed that profitability (Return On Equity / ROE), liquidity (Current Ratio / CR) significantly positive effect measure by Dividend Payout Ratio (DPR), Leverage (Debt to Equty Ratio / DER) significantly negative effect todividend policy measure by Dividend Payout Ratio (DPR). The Growth and total asset turn over did not significantly effect todividend policy measure by Dividend Payout Ratio (DPR).Simultaneously variable profitability, liquidity, leverage, growth, and Total Asset Turn Over (TATO) significant effect on dividend policy. Keywords:Profitability, Liquidity, Leverage, Growth, Total Asset Turn Over, Dividend Policy. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, growth opportuinities, dan total asset turn over terhadap kebijakan dividen secara parsial dan simultan. Populasi penelitian yang dipakai adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015. Pengumpulan sampel yang dilakukan adalah dengan cara metode purposive sampling. Ada 16 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dan dikalikan 3 periode total sampel 48 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitbilitas (Return On Equity / ROE) dan Likuiditas (Current Ratio / CR) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR), Leverage (Debt to Equty Ratio / DER) 1
berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR).Sedangkan Growth opportuinities dan total asset turn over tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Secara simultan variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, growth, dan Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Kata
kunci
:profitabilitas, likuiditas, over,Kebijakan dividen.
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam situasi ekonomi global saat
ini
sumber
melemah,
energi
dimana
sedang
perusahaan
manufaktur sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku dan energi. Disaat harga komoditi energi sedang turun
perusahaan
manufaktur
mendapat peluang harga yang lebih murah dan mempengaruhi biaya produksi,
yang
seharusnya
meningkatkan
akan
profitabiitas
perusahaan karena harga komoditi yang sedang turun tersebut. Dalam situasi seperti ini pun seharusnya perusahaan – perusahaan tersebut dapat merumuskan kebijakan dividen
leverage,
growth,total
manajemen
penting
terkait
dalammenentukan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada
pemegang
saham
sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan
guna
pembiayaan
investasi di masa yang akan datang.Dalam
pengambilan
keputusannya
apabila
perusahaan
memilih
membagikan labanya
maka
perusahaan harus memiliki sumber dana internal yang besar.
Sedangkan,
apabila
perusahaan memilih untuk maka
sangat
turn
menahan laba yang diperoleh
yang berpihak kepada investor. Kebijakan
asset
dividen selain
membuat
perusahaan keputusan
harus untuk
melibatkan berbagai pihak
apa laba digunakan. Kebijakan
yang berkepentingan, pihak
juga dapat dijadikan sebagai
dividen
2
sarana
mengatasi
masalah
Berdasarkan uraian di atas
keagenan antara manajemen
maka
perusahaan
rumusan
dan
pemegang
penelitian
ini
masalah
memiliki Bagaimana
saham. Misalnya jika laba
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
tidak
kepada
Leverage, Growth Opportunities, dan
timbul
Total Asset Turn Over Terhadap
laba
Kebijakan Dividen ( Studi Empiris
untuk
Pada Perusahaan Manufaktur DI
demi
BEI) secara parsial dan simultan ? 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
dibagikan
pemegang
saham
kekhawatiran akan
bahwa
digunakan
dimanfaatkan kepentingan
pribadi
manajemen untuk pengadaan proyek
yang
menguntungkan
tidak yang
cenderung
untuk
menghabiskan
2.1
KERANGKA PEMIKIRAN Teori Keagenan (Agency
Theory) Manajer saham
dan
merupakan
pemegang orang
yang
uang
berbeda.Manajer dipandang sebagai
perusahaan oleh karena itu,
agen dari pemilik atau pemegang
pemegang
lebih
saham (Widayanti, 2009). Seringkali
menyukai dividen daripada
antara manajemen dan pemegang
saldo laba. Berdasarkan Uraian diatas,
saham memiliki kepentingan yang
penulis tertarik
saham
untuk melakukan
penelitian
dengan
judul
“PENGARUH
PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS,
LEVERAGE,
GROWTH OPPORTUNITIES, DAN TOTAL
ASSET
TERHADAP
TURN
OVER
KEBIJAKAN
DIVIDEN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
DI BEI)”. 1.2 Perumusan Masalah
berbeda - beda dan bertentangan, sehingga dapat terjadi konflik di dalamnya. Kebijakan dividen terkait dengan
hubugan
dengan
antara
manajer
pemegang saham yang
memiliki kepentingan yang berbeda diantaranya manajer menghendaki pembagian
dividen
kecil
karena
perusahaan membutuhkan dana yang besar
untuk
perusahaan
membayar yang
tinggi,
utang atau
perusahaan membutuhkan dana yang
3
besar juga untuk mendanai kegiatan
oleh karena itu dividen akan
investasinya,
dibagikan apabila perusahaan
sementara
para
pemegang
saham
menghendaki
memperoleh
pembagian
dividen
yang
Keuntungan
Perbedaan
antara
besar,
kepentingan
keuntungan. yang
layak
dibagikan kepada pemegang
pemilik atau pemegang saham dan
saham
kepentingan
manajer
tersebut
setelah perusahaan memenuhi
menimbulkan
apa
disebut
kewajiban-kewajiban
yang
adalah
keuntungan
dengan masalah keagenan (Agency
tetapnya yaitu bunga dan
Problem) (Widayanti, 2009).
pajak (Rodoni dan Ali, 2010). 2.3Likuiditas
2.2 Profitabilitas
Menurut Rodoni dan
Profitabilitas, kemampuan
adalah
perusahaan
memperoleh
laba
hubungannya
dalam
Ali
(2010)
menunjukan
Likuiditas kemampuan
perusahaan untuk memenuhi
dengan
kewajiban
finansial
yang
penjualan, total aset maupun
berjangka
pendek
tepat
modal
sendiri.
Dengan
waktunya
bagi
investor
untuk menyediakan kas atau
jangka panjang akan sangat
setara kas, yang ditujukan
berkepentingan
besar kecilnya aktiva lancar
demikian
analisis
dengan
profitabilitas
ini
atau
perusahaan
Posisi likuiditas, yaitu apabila
misalnya
bagi
pemegang
saham
akan
melihat
diinvestasikan dalam bentuk
keuntungan yang benar-benar
aktiva tetap, seperti mesin
akan diterima dalam bentuk
dan peralatan, bahan dan
dividen. Faktor profitabilitas
persediaan dan barang-barang
juga berpengaruh terhadap
lainnya, maka hal tersebut
kebijakan
dapat
dividen
karena
laba
yang
menunjukkan
ditahan
posisi
dividen adalah laba bersih
likuiditas perusahaan yang
yang diperoleh perusahaan,
rendah
dan
4
terdapatkemungkinan
Pertumbuhan
perusahaan tidak mampu lagi
dampak
membayarkan dividennya.
perusahaan dari perubahan
2.4 Leverage
atas
adalah
arus
dana
operasional yang disebabkan Menurut
Kasmir
oleh
pertumbuhan
(2012) leverage merupakan
penurunan
rasio yang digunakan untuk
Pertumbuhan
perusahaan
mengukur sejauh mana aktiva
yang
diwujudkan
perusahaan dibiayai dengan
dengan
utang.
besarnya
investasi
dengan
jumlah utang yang digunakan
baiknya.
Indikator
untuk membiayai kegiatan
digunakan growth yaitu asset
usahanya jika dibandingkan
growth atau total asset yang
dengan menggunakan modal
menunjukan
sendiri. Jenis rasio hutang
asset
(leverage
dalam
merupakan
penelitian ini adalah debt to
digunakan
equity ratio. Debt to equity
operasional
ratio merupakan rasio yang
(Shitta, 2011).
Artinya
ratio)
digunakan
untuk
menilai
menggambarkan
perbandingan ekuitas
hutang
dalam
dan
pendanaan
dapat
usaha.
menggunakan sebaikyang
pertumbuhan
dimana
asset
aktiva untuk
yang aktivitas
perusahaan
2.6 Total Asset Turn Over
hutang dengan ekuitas. Rasio ini
volume
atau
Total asset turn over adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur
seberapa
perputaran semua aktiva yang
perusahaan dan menunjukkan
dimiliki
kemampuan modal sendiri
mengukur
perusahaan
untuk
penjualan yang diperoleh tiap
seluruh
rupiah aktiva (Kasmir, 2012).
tersebut
memenuhi kewajibannya. 2.5Growth Opportunities
perusahaan berapa
dan jumlah
Ridwan D.Sundjaja dan Inge Barlin
(2010)
mengatakan
bahwa total asset turn over
5
adalah
perputaran
total
besaran rupiahnya, pola distribusi
aktiva, menunjukan efisien
kas kepada pemegang saham. Rasio
dimana
pembayaran
perusahaan
menggunakann
seluruh
aktivanya
untuk
menghasilkan Artinya
penjualan.
semakin
dividen
(dividend
payout ratio) merupakan komponen penting dalam kebijakan dividen yang menunjukkan
besar
jumlah dividen per saham (earning
semakin
per share = EPS) atau jumlah
dalam
dividen kas relatif terhadap laba
mengelola aktivanya. Dengan
setalah pajak (earning after tax =
kata lain, total asset turn over
EAT) yang tersedia untuk pemegang
merupakan
saham. 3. OBJEK DAN METODOLOGI
perputaran efektif
aktiva
perusahaan
kecepatan
perputaran operating asset atau aktiva usaha dalam suatu periode
tertentu,
dengan
melihat assets turn over yang dimaksudkan
untuk
mengetahui perubahan pula
efisiensi dengan
kecepatan
PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
melihat
perputaran
Objek penelitian
dalam ini
adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia.
operating assets atau aktiva
3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan
usaha dalam suatu periode
pendekatan
tertentu.
pendekatan
2.7 Kebijakan Dividen
kuantitatif dengan
yaitu
menggunakan
data berbentuk angka pada analisis
Menurut Lease at al.(2000)
statistik.
Sedangkan
menurut
dalam Tatang Ary Gumanti (2013)
eksplanasinya,
juga
merupakan penelitian yang bersifat
menjelaskan
definisi
dari
penelitian
kebijakan dividen adalah praktik
korelasional
yang dilakukan oleh manajemen
penelitian
dalam
keputusan
mengetahui hubungan antara dua
pembayaran dividen, yang mencakup
variabel atau lebih. Berdasarkan
membuat
yaitu yang
suatu
ini
bertujuan
metode untuk
6
tingkat penjelasan dari kedudukan
terhadap kebijakan dividen, adapun
variabelnya
ini
uji hipotesis pada penelitian ini
yaitu
antara lain : Koefisien Determinasi
mengetahui
(R2), Uji Statistik t (Uji Parsial), dan
bersifat
maka
asosiatif
penelitian
penelitian kausal,
yang
hubungan (pengaruh) sebab akibat dari
variabel
independen
(X)
Yang
terhadap variabel dependen(Y). 3.3 Teknik Analisis Data digunakan
menjadi
objek
penelitian populasi yang digunakan
Teknik analisis data yang
Uji Statistik F. 4.1 Hasil Pengumpulan Data
dalam
dalam
penelitian
perusahaan
ini
manufaktur
adalah yang
penelitian ini adalah analisis
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
regresi
tahun 2013-2015. Sampel diambil
linier
dengan
berganda
menggunakan
dengan
menggunakan
metode
bantuan program komputer
purposive sampling.
yaitu
SPSS
Berdasarkan kriteria sampel yang
And
telah ditentukan oleh peneliti maka
program
(Statistical
Program
Service Solution) Versi 22.
diperoleh sampel penelitian sebanyak
3.4 Uji Asumsi Klasik Pengujian uji asumsi klasik bertujuan untuk dapat menghasilkan model regresi Uji
asumsi
klasik
pada
penelitian ini terdiri dari : Uji normalitas
data,
multikolinearitas, Autokorelasi,
uji Uji
dan
Uji
Heterokedastisitas. 3.5 Uji Hipotesis Uji hipótesis dalam penelitian
16 sampel yang memenuhi kriteria untuk
dapat
dijadikan
sampel
penelitian dan dikalikan 3 periode jadi 48 sampel. 4.2.2Hasil Analisis 4.2.1 Statistik Deskriptif Analisis terdapat
deskirptif variabel-
variabelpenelitian dimaksudkan memberikan
untuk gambaran
ini digunakan untuk mengetahui
mengenai nilai mean dan
terdapat pengaruh yang signifikansi
standard deviation masing-
dari variabel bebas atau independen
7
masing variabel yang dapat
yang menunjukkan variabel
dilihat pada tabel 4.5
independen
Descriptive Statistics
VIF <
memiliki
nilai
10, sehingga dapat
DPR ROE
Mean .416283 .246306
Std. Deviation N .3288227 48 .2971315 48
CR
2.264887
1.3926160
48
DER
.012375
.0224492
48
digunakan untuk mengetahui
.180462
.4097425
48
pengaruhnya
1.256521
.7986317
48
GROWT H TATO
4.2.2
Analisis
Regresi
Berganda untuk pengaruh
disimpulkan bahwa variabel independen
Linier
mengetahui
secara
simultan
atau parsial antara variabel independen dengan devenden serta mengukur sejauh mana kemampuan
model
dalam
menerangkan variasi variabel
ini
dapat terhadap
kebijakan dividen. 4.2.3.3 Uji Heterokedasitas Grafik Scatterplot menunjukan bahwa data tersebut terlihat tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
indevenden. 4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah dengan
membandingkan
distribusi data yang akan diuji normalitasnya
dengan
distribusi normal baku. 4.2.3.2 Uji Multikolinearitas Model regresi yang diajukan independen terbebas
untuk
variabel
4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Uji Signifikan Secara Parsial (Uji t) Profitabilitas berpengaruh
terhadap
semuanya
kebijakan dividen dibuktikan
dari
dengan tingkat signifikansi <
multikolinearitas ini terlihat
0,05
dan
hipotesis
dari hasil pengolahan data
diterima.Likuiditas
Ha1
8
berpengaruh
4.3.2
terhadap
juga
akan
meningkat.
Tingkat
kebijakan dividen dibuktikan
pengaruh
dengan tingkat signifikansi <
independen yaitu ROE, CR, DER,
0,05
GROWTH,
dan
hipotesis
Ha1
signifikan dan
variabel
TATO
terhadap
diterima.Leverageberpengaru
Dividend PayoutRatio kurang dari
h negative terhadap kebijakan
5%
dividen.Growth opportunities
Fhitung> Ftabel yaitu 5,175>2,44 atau
dan Total Asset turn over
Sig. F <α yaitu 0,001<0,050 maka
tidak berpengaruh terhadap
H01 ditolak dan Ha1 diterima yang
kebijakan
artinya ROE, CR, DER, GROWTH,
dividensecara
(0,001<0,050).
parsial. Hal ini dibuktikan
dan
dengan tingkat signifikansi
berpengaruh
yang diperoleh > 0,05 dan
Dividend PayoutRatio.
hipotesis Ha2 ditolak. Uji Signifikan Secara
Simultan (Uji F) Nilai Fhitung sebesar 5,175 dengan nilai probabilitas (sig.) 0,001. Nilai Fhitung tersebut dibandingkan dengan Ftabel, diketahui nilai df1 = 5 dan df2 = 42 yang menghasilkan nilai Ftabel sebesar 2,44. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung memiliki nilai yang lebih besar dari Ftabel (5,175>2,44). Selain itu, Fhitung yang bernilai positif menunjukkan bahwa pengaruh ROE, CR, DER, GROWTH, dan TATO berbanding
lurus
terhadap
nilai
Dividend Payout Ratio atau dengan kata lain jika nilai ROE, CR, DER, GROWTH, dan TATO meningkat maka nilai Dividend Payout Ratio
TATO
Berdasarkan
secara
simultan
signifikan
terhadap
4.3.3 Koefisien Determinasi (R2) Hasil menunjukan bahwa koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,308 atau 30,8%,
artinya
kombinasi
variabel independen (X) yaitu X1Return On Equity (ROE), X2Current
Ratio
(CR),
X3Debt Equity Ratio (DER), X4 Growth, X5 Total Asset Turn Over (TATO) terhadap variabel dependen (Y) yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 30,8%. Hal ini berarti kombinasi
variabel
independen
tersebut
berpengaruh
terhadap
variabel dependennya yaitu
9
Dividend
Payout
sisanya
Ratio,
bahwa laba perusahaan digunakan
69,2%
salah satunya untuk pembayaran
dijelaskan
dividen. 4.4.2 Pengaruh Likuiditas (CR)
sebesar
(100%–30,8%)
oleh variabel lain yang tidak
terhadap
diteliti dalam penelitian. 4.4 Pembahasan 4.4.1
Pengaruh
Profitabilitas
(ROE) terhadap kebijakan Variabel Profitabilitas dengan menggunakan indikator Return On Equity (ROE) menunjukan nilai thitung sebesar 3,029 Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (3,029> 1,684) dan nilai siginifikan sebesar 0,004 (lebih kecil dari 0,05) Berdasarkan nilai tersebut maka hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara profitabilitas indikator
ROE
terhadap
kebijakan dividen diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil
analisis
tersebut
(Ayu, 2013) yang menyatakan bahwa signifikan
berpengaruh terhadap
positif
kebijakan
dividen.Dalam kondisi ini semakin meningkatnya akan
menggunakan indikator Curret Ratio
profitabilitas
mempengaruhi
2,878 Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (2,878> 1,684) dan nilai siginifikan sebesar 0,006 (lebih kecil dari 0,05) Berdasarkan nilai tersebut maka hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara likuiditas dengan indikator CR terhadap kebijakan dividen diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil analisis
tersebut
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mawarni dan Ratnadi, 2014) yang menyatakan
konsisten dengan hasil penelitian profitabilitas
dividen. Variabel Likuiditas dengan (CR) menunjukan nilai thitung sebesar
dividen.
dengan
kebijakan
maka
kebijakan
dividen. Hal ini dapat menunjukan
bahwa likuiditas berpengaruh posiif terhadap
kebijakan
dividen.Perusahaan
memerlukan
likuiditas yang tinggi, dalam hal ini dapat berbentuk sumber pendanaan internal yang berupa laba ditahan, maka dividen yang akan dibagikan seharusnya
dikurangi
karena
membayar
dividen
berarti
10
pengeluaran kas dan pengeluaran kas
antara leverage dengan indikator
berarti
kemampuan
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
kewajiban
kebijakan dividen diukur dengan
lancarnya). Apalagi jika kebutuhan
Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil analisis tersebut
pengurangan
likuiditas
(memenuhi
dana tersebut sangat mendesak yang memaksa
manajemen
untuk
mengurangi atau bahkan menunda pembayaran
dividen
pemegang kebutuhan
kepada
saham. akan
Artinya,
likuiditas
lebih
menentukan besar kecilnya dividen jika dibandingkan dengan posisi laba ditahan (Tatang Ary Gumanty,2013). Dalam kondisi ini dengan meningkatnya adanya
likuiditas
peningkatan
konsisten dengan hasil penelitian (Ahmad dan Vina, 2014) yang menyatakan
bahwa
leverage
berpengaruh
negatif
terhadap
kebijakan dividen. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar
modal.Sehingga
memiliki
fleksibilitas dan kemampuan lebih besar untuk mendapatkandana bagi
maka
pembayar
dividen.Faktor
penentu
kas
kebijakan
dividen
menjadi
jumlah
dalam perusahaan sehingga dapat
sedemikian rumit dan menempatkan
menentukan Dividend Payout Ratio
pihak manajemen juga pemegang
(DPR). 4.4.3 Pengaruh leverage (DER)
saham pada posisi yang dilematis
terhadap
kebijakan
dividen. Variael Leverage menggunakan
indikator
semakin tinggi rasio hutang maka dengan Debt
to
Equity Ratio(DER) menunjukan nilai thitung sebesar -1,786 Dengan demikian thitung lebih kecil dari ttabel (-1,786< 1,684) dan nilai signifikan sebesar 0,81
(lebih
besar
dari
taraf
signifikansi 0,05) Berdasarkan nilai tersebut
maka
dapat
(Suherli dan harahap, 2004). Dalam kondisi ini bahwa
dikatakan
bahwaterdapat pengaruh yang negatif
akan semakin menurunkan Dividend Payout
Ratio
(DPR).
Hal
ini
dikarenakan dengan adanya hutang maka akan mengurangi jumlah nilai profit, sehingga akan mengurangi kemampuan membayar
perusahaan dividen
perusahaan
harus
pembayaran
hutang
dalam karena
mendahulukan yang
jatuh
tempo. 11
4.4.4
Pengaruh growth terhadap kebijakan dividen. Variabel growth
4.4.5 Pengaruh Total Asset turn over
dengan
menunjukan
nilai
thitung
terhadap
kebijakan dividen. Variabel Total Asset turn
menggunakan indikator total asset growth
(TATO)
Over (TATO) dengan menggunakan
sebesar -1,158 Dengan demikian
indikator
thitung lebih kecil dari ttabel (-1,158<
menunjukan nilai thitung sebesar -0,480
1,684) dan nilai signifikan sebesar
Dengan demikian thitung lebih kecil
0,253
taraf
dari ttabel (-0,480 < 1,684) dan nilai
signifikansi 0,05) Berdasarkan nilai
signifikan sebesar 0,634 (lebih besar
tersebut maka dapat dikatakan bahwa
dari
tidak
yang
Berdasarkan nilai tersebut maka
signifikan antara growth dengan
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
indikator total asset growth terhadap
pengaruh yang signifikan antara
kebijakan dividen diukur dengan
Total
Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil analisis tersebut
terhadap kebijakan dividen diukur
(lebih
besar
terdapat
dari
pengaruh
konsisten dengan hasil penelitian (Indah sulistyowati dkk, 2010) yang menyatakan
dengan
total
taraf
Asset
asset
signifikansi
turn
Dividend
Over Payout
growth
0,05)
(TATO) Ratio
(DPR). Hasil
analisis
tersebut
bahwagrowthtidak
konsisten dengan hasil penelitian
terdapat pengaruh yang signifikan
(Ike, 2014) yang menyatakan bahwa
terhadap kebijakan dividen namun
total asset turn over tidak terdapat
kontradiktif dengan hasil penelitian
pengaruh yang signifikan terhadap
(Ayu,
kebijakan dividen. Dalam kondisi ini
growth
2013)
menyatakan
berpengaruh
bahwa
signifikan
terhadap kebijakan dividen. Dalam kondisi ini bahwa semakin tinggi pertumbuhan, maka kebutuhan dana yang diperlukan perusahaan juga semakin tinggi.
dikarenakan
apabila
perusahaan
memiliki perputaran yang tinggi belum tentu akan mendapatkan laba yang tinggi. 4.4.6 Pengaruh ROE, CR, DER, Growth, dan TATO terhadap kebijakan dividen.
12
Return
On
Equity
(ROE), Current Ratio (CR),
(ROE), Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER),
Debt to Equity Ratio (DER),
Growth, dan Total Asset Turn
Growth, dan Total Asset Turn
Over (TATO) secara simultan
Over (TATO) secara simultan
berpengaruh
berpengaruh
signifikan terhadap Kebijakan
signifikan
terhadap Kebijakan Dividen
Dividen
diukur
Dividend
dengan
Dividend
Payout Ratio (DPR).
diukur
dan dengan
Payout
Ratio
(DPR).
Berdasarkan pengujian
positif
5. Kesimpulan
yang
telah
dilakukan dengan alat bantu
Berdasarkan
penelitian
SPSS versi 22 bahwa variabel
yang dilakukan maka dapat
independen yaitu Return On
diperoleh
Equity (ROE), Current Ratio
sebagai berikut :
hasil
penelitian
(CR), Debt to Equity Ratio
1. Variabel profitabilitas (Return
(DER), Growth, dan Total
On Equity / ROE) berpengaruh
Asset
Over
positif
hasil
kebijakan dividen yang diukur
signifikan
dengan Dividend Payout Ratio
Turn
(TATO)menunjukan berpengaruh
terhadap Kebijakan Dividen diukur
dengan
Dividend
Payout Ratio (DPR). Hal ini dibuktikan
nilai
Fhitung
memiliki nilai yang lebih
(DPR). 2. Variabel
signifikan
Likuiditas
terhadap
(Current
Ratio / CR) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan
Ftabelyaitu
Dividend Payout Ratio (DPR). 3. Variabel Leverage (Debt to
(5,175>2,44) atau Sig. F<α
Equty Ratio / DER) berpengaruh
yaitu 0,001<0,050 dan nilai
negatif
Fhitungmemiliki
dividen yang diukur dengan
besar
dari
nilai
positif
artinya variabel independen yaitu
Return
On
terhadap
kebijakan
Dividend Payout Ratio (DPR).
Equity
13
4. Variabel
Growth
tidak
yang
mempengaruhi
berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan
pembayaran
kebijakan dividen yang diukur
dividen”.
E-Journal
dengan Dividend Payout Ratio
Manajemen
(DPR). 5. Variabel Total Asset Turn Over (TATO)
tidak
berpengaruh
Fakultas
Ekonomi Universitas Trisakti Volume.1
Nomor.
2
September 2014 Hal.70-83.
signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). 6. Secara simultan variabel profitabilitas, leverage, Asset
likuiditas,
growth,
Turn
dan
Over
Total (TATO)
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen.
Hal
ini
ditunjukan
dengan
hasil
penelitian
dengan
nilai
Fhitungsebesar 5,175 dengan nilai
Damodar N. Gujarati and Dawn C. Porter. 2012. Dasar–dasar Ekonometrika.
Jakarta:
Salemba Empat. Ghozali,
Imam,
2005.
Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali,
Imam,
2011.
Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
signifikansi 0,001.
Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Daftar Pustaka Ahmad Rodoni dan Herni Ali. 2010. Manajemen
Keuangan.
Jakarta:
Atmaja, Lukass S, 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan.Edisi satu, Andi, Yogyakarta. Damayanti Y.I dan Martiningtyas 2014.
Imam,
2012.
Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 22”.
MitraWacana Media.
C.R
Ghozali,
“faktor-faktor
Cetakan
VI.
Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2012. Gumanty,
Tatang
Kebijakan
Ary. Dividen:
2013. Teori
14
Empiris dan Implikasi. edisi pertama. Yogyakarta: UPP
Martono,
Harjito
Manajemen
STIM YKPN.
A,
2007.
Keuangan.
Edisi
pertama, Cetakankeenam. Ekonisia, Hosmer, D.W dan Lemeshow, S. (1989).
Apllied
Yogyakarta.
Logistic
Regression. New York: John
Ross, S.A. “The determination of financial structure: The incentive
Wiley dan Sons.
Signalingapproach”. Bell Journal of Irham
Fahmi.
2012.Manajemen
Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal.Jakarta: Mitra Wacana Media. Jensen,
Michael
C.
dan
Economics. 8: 23-40. Sharma, S., R.M. Durand, dan O., Gurarie. August, 1977. Sartono, Agus. 2009. Manajemen Keuangan,
W.H.
Firm:
Managerial
ShittaAmalia. 2011. Analisis Faktor-
Behavior, Agency Cost and
faktor
Ownership
Kebijakan Dividend
Journal
Structure.” of
Financial
Economics.Vol. 3.Pp. 305360.Diakses
22
Oktober
yang
Skripsi Fakultas Universitas
2016.
dan
Teori. BPFE. Yogyakarta.
Meckling. (1976).“Theory of The
Aplikasi
Mempengaruhi Payout
Ratio.
Dipublikasikan. Ekonomi. Diponegoro.
Semarang. Kasmir,
2008.Analisis
Laporan
Keuangan. Cetakan ke-4, PT Raja
Sugiyono.(2010). MetodePenelitianKuantitatif
GrafindoPersada, Jakarta .
Kualitatif & RND. Bandung : Kasmir,
2012.Analisis
Laporan
Alfabeta.
Keuangan. Cetakan ke-5, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta . Lease et al. 2000.Dividend Policy:
Sugiyono.(2012).
Memahami
Penelitian
Kuantitatif”.
Bandung : ALFABETA.
It’s Impact on Firm Value. Harvard Business School.
15
Suharli, Michell dan Sofyan F.
Investmen Opportunity Set,
Harahap. 2004. Studi Empiris
Leverage,
Terhadap
Penentu
Terhadap
Kebijakan Jumlah Dividen.
Dividen”.
Media
Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah
Informasi.
Surakarta.
Faktor Riset
Auditing,
dan
Vol.4, No.3, hal.223-245. Suharyadi
dan
Purwanto.
Widayanti.
2013.
dan
Growth Kebijakan
Jurnal
2009.
Keuangan”
publikasi
“Manajemen Edisi
ke-2.
Statistika untuk Ekonomi dan
Salatiga: Fakultas Ekonomika
Keuangan Modern, Edisi 2,
dan
Salemba Empat, Jakarta.
Kristen SatyaWacana.
Bisnis
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlin.
Bursa
“Manajemen
Laporan Keuangan dan Laporan
Keuangan”.
Edisi
Efek
Universitas
Indonesia.
6.Jakarta: Literata Lintas Media.
Tahunan
2010.
http://www.idx.co.id(Diakses
Titie
Kharisma “pengaruh
Ayu.
2013.
Perusahaan
2016.
2013-2015. 20
September 2016).
profitabilitas,
16