PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 Noviana 090462201 247 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Kata Kunci : Earning Per Share, Cash Flow From Operating Per Share, Current Ratio, Growth dan Dividend Payout Ratio Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh earning per share, cash flow from operating per share, current ratio dan growth terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 139 perusahaan dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan. Data diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan uji hipotesis t yang bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel secara parsial serta uji F untuk menguji pengaruh antar variabel secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel CFOPS yang memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio dengan tingkat signifikan sebesar 0.002. Sedangkan variabel EPS, serta variabel current ratio dan growth tidak berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio karena memiliki tingkat signifikan masing-masing variabel sebesar 0.097, 0.385 dan 0.810. Sementara secara simultan variabel earning per share, cash flow from operating per share, current ratio dan growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio dengan nilai signifikan sebesar 0.033
1 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
PENDAHULUAN a.LATAR BELAKANG Perkembangan dunia bisnis saat ini cukup pesat, banyak perusahaan yang berusaha menarik minat konsumen karena konsumen merupakan salah satu yang menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan. Tidak hanya pihak konsumen, pihak investor atau pemegang saham juga termasuk salah satu yang ikut menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin banyak pemegang saham yang menanamkan modalnya maka akan semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan karena modal dari investor merupakan sumber dana eksternal yang akan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Pada akhir periode, para pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen. Kebijakan pembayaran dividen merupakan hal yang sangat rumit bagi menajemen perusahaan, perusahaaan harus menentukan antara memakmurkan pemegang saham atau meningkatkan petumbuhan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan maka keuntungan yang didapat dalam bentuk laba ditahan akan menambah sumber dana internal perusahaan dan dapat diinvestasikan kembali pada proyek-proyek yang menguntungkan. Tetapi jika perusahaan memutuskan memakmurkan pemegang saham maka keuntungan yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen sehingga mengakibatkan berkurangnya sumber dana internal perusahaan. Jumlah dan jenis dividen yang dibagikan pun harus berdasarkan kebijakan pemimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Semua itu didasarkan pada pertimbangan berbagai faktor. Dalam penelitian ini faktor atau variabel yang diduga berpengaruh terhadap dividend payout ratio adalah earning per share, cash flow from operating per share, current ratio dan growth. b.RUMUSAN MASALAH Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ? 2. Apakah Cash Flow From Operating Per Share berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ? 3. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ? 4. Apakah Growth berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ? 5. Apakah Earning Per Share, Cash Flow From Operating Per Share, Current Ratio dan Growth berpengaruh secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ?
2 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS DIVIDEN Dividen adalah pembagian keuntungan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik (Stice, Stice, & Skousen, Intermediate Accounting, 2009). Menurut Baridwan (2010), terdapat 5 jenis dividen yaitu dividen kas, dividen properti/dividen asset selain kas, dividen saham, dividen likuidasi dan dividen skrip/wesel. Dividen yang paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham adalah dividen kas. Kebijakan pembayaran dividen merupakan hal yang sangat rumit bagi perusahaan. Menurut Puspita (2009) kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi pada masa yang akan datang. Kebijakan dividen kas yang cenderung membayarkan dividen dalam jumlah relatif besar akan mampu memotivasi investor untuk membeli saham perusahaan dan akan mengakibatkan meningkatnya nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan masyarakat sebagai perusahaan yang menguntungkan (Suharli, 2007). PENGEMBANGAN HIPOTESIS DAN HIPOTESIS Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividend Payout Ratio Earning per share menunjukkan besarnya laba yang diperoleh investor dalam penanaman modalnya (Widiyanti & Indarto, 2011). Bagi investor rasio EPS sangat diperlukan untuk mengetahui kemampulabaan perusahaan dalam menghasilkan laba tiap lembar sahamnya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa nilai suatu perusahaan pada dasarnya tergantung pada kemampulabaan perusahaan yang merupakan sumber dana untuk membayar dividen. Sehingga semakin tinggi nilai EPS akan menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham. H1. Earning per share berpengaruh terhadap dividend payout ratio Pengaruh Cash Flow From Operating Per Share terhadap Dividend Payout Ratio CFOPS adalah arus kas dari aktivitas operasi dibagi dengan per lembar saham. CFOPS mencerminkan kemampuan dalam setiap penyertaan saham yang dilakukan mampu membiayai operasi perusahaan sehingga menghasilkan kas atau setara kas (Maharani, 2012). Kas atau setara kas tersebut biasanya akan digunakan oleh perusahaan dalam pembayaran dividen sebagai return kepada pemegang saham karena telah menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Menurut Mollah (2000) dalam (Hery, Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen Kas, 2009) apabila 3 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
perusahaan memiliki posisi kas yang tinggi, perusahaan tersebut akan membayar dividen dalam jumlah yang besar kepada pemegang saham. H2. Cash Flow From Operating Per Share berpengaruh terhadap dividend payout ratio Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio Current ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya menggunakan asset lancer. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya termasuk dalam pembayaran dividen kepada pemegang saham. H3. Current ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio Pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio Growth atau tingkat pertumbuhan perusahaan juga termasuk salah satu yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen (Riyanto, 2010). Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, maka akan semakin besar pula kebutuhan dana di masa yang akan datang sehingga memungkinkan perusahaan akan menahan labanya karena jika perusahaan menetapkan pembayaran dividen yang semakin tinggi maka semakin kecil pula dana yang tersedia untuk diinvestasikan kembali dan ini menghambat pertumbuhan perusahaan. H4. Growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio Berdasarkan landasan teori yang dijelaskan diatas, maka dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
H1
EPS CFOPS H2 CR
H2 H3
Dividend Payout Ratio
H4
Growth H5 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis METODA PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Serta populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 4 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
2008-2011 sebanyak 139 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Adapun kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalal sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20082011 2. Perusahaan tersebut selalu menyajikan laporan keuangan audit atau listing setiap periode 2008-2011 3. Perusahaan tersebut mempunyai laba bersih setiap periode 2008-2011 4. Perusahaan tersebut telah membagikan dividen setiap periode 2008-2011 5. Perusahaan tersebut menggunakan mata uang Rupiah Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 22 perusahaan. Definisi Variabel Penelitian Dan Pengukuran Variabel. Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada sembilan yang terdiri dari delapan variabel independen yaitu: Earning Per Share, Cash Flow From Operating Per Share, Current Ratio dan Growth serta satu variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio a. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Melalui analisis terhadap variabel terikat (yaitu, menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah (Sekaran, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah dividend payout ratio (DPR). DPR merupakan persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. DPR dapat dirumuskan sebagai berikut (Robert Ang, 1997 dalam Latiefasari, 2011): π«ππππ
πππ
πππ πΊππππ DPR =π¬πππππππ πππ πΊππππ b. Variabel Independen atau Variabel Bebas
Variabel terikat, dependen Terdapat
independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel entah secara positif atau negatif. Varians variabel ditentukan oleh variabel independen (Sekaran, 2009). empat variabel independen dalam penelitian ini, yaitu:
a. Earning Per Share (X1) Earnings per shares menunjukkan besarnya earnings yang diperoleh dari setiap lembar saham. EPS dirumuskan sebagai berikut (Darminto, 2007): π¬πππππππ πππππ π»ππ
EPS= π±πππππ πΊππππ π©ππππ
ππ b. Cash Flow From Operating Per Share (X2) Cash flow from operating per share menunjukkan besarnya jumlah arus kas dari aktivitas operasi yang diperoleh dari setiap 5 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
lembar saham. CFOPS Ekawati, 2006):
dirumuskan
CFOPS =
sebagai
berikut
(Susanto
&
πͺπππ ππππ ππππ πΆππππππππ π±πππππ πΊππππ π©ππππ
ππ
c. Current Ratio (X3) Current ratio merupakan salah satu ukutan dari rasio likuiditas yang dihitung dengan membagi asset lancar (current assets) dengan utang lancar (current liability). Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya. Current Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut (Sartono, 2010): d. Growth (X4)
πͺππππππ ππππππ Current Ratio =πͺππππππ π³ππππππππππ
Growth menunjukkan pertumbuhan assets dimana assets digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan yang berarti juga menunjukkan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut (Latiefasari, 2011): Growth =
π»ππππ ππππππ πβπ»ππππ ππππππ πβπ π»ππππ ππππππ πβπ
Metoda Analisis Data Metoda analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda yang menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0. dalam analisis data terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi) dan uji hipotesis (uji t, uji F dan koefisien determinasi). PEMBAHASAN Hasil Deskriptif Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada Tabel Lampiran 1 menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 sampel data. Berbeda dari jumlah awal data yaitu sebanyak 88 data. Hal ini disebabkan karena data awal yang berjumlah 88 tersebut setelah di uji normalitas tidak normal sehingga peneliti membuang data outlier dan mentransformasi persamaan regresi menjadi semilog yaitu mentransformasi variabel DPR ke bentuk Logaritma natural. Variabel LnDPR, rata-rata dari nilai variabel DPR adalah -0.9475 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 0.68574. Nilai terendah variabel DPR sebesar -2.77 dan nilai tertingginya sebesar 0.45. Variabel EPS, rata-rata dari nilai variabel EPS adalah 1.322675 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 2.2795734. Nilai terendah variabel EPS sebesar 0.0100 dan nilai tertingginya sebesar 1.322675. Variabel CFOPS, ratarata dari nilai variabel CFOPS adalah 1.081604 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 2.2126209. Nilai terendah 6 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
variabel CFOPS sebesar -2.8210 dan nilai tertingginya sebesar 11.0830. Variabel Current Ratio, rata-rata dari nilai variabel current ratio adalah 3.119675 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 2.0798512. Nilai terendah variabel current ratio sebesar 0.2085 dan nilai tertingginya sebesar 9.4411. Variabel Growth, rata-rata dari nilai variabel growth adalah 0.129411 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 0.0922855. Nilai terendah variabel growth sebesar 0.1290 dan nilai tertingginya sebesar 0.3603 Pengujian Asumsi Dasar Hasil Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametric Kolmogorov-Smirnov (KS). Bila nilai signifikan > 0.05 data berdistribusi normal tetapi jika nilai signifkan < 0.05 data tidak berdistribusi normal. Setelah di uji K-S ternyata data tidak berdistribusi normal karena nilai signifikan < 0.05 yaitu 0.000 sehingga peneliti membuang data outlier dan melakukan semilog yaitu variabel dependen DPR di transformasi ke bentuk logaritma natural sehingga setelah di uji ulang maka data berdistribusi secara normal dengan nilai signifikan sebesar 0.731 seperti terlihat pada tabel Lampiran 2. Hasil Uji Multikolinearitas Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10. Dari tabel Lampiran 3 dapat diketahui bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance di atas 0,1 dan VIF jauh di bawah angka 10. Hal ini menunjukkan dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dihitung dengan menggunakan nilai Durbin Watson. Dari tabel Lampiran 4 maka diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 1.493. Angka ini terletak di antara -2 dan +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat autokorelasi Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara uji spearmanβs rho yaitu mengkorelasi nilai residual ( unstandardized residual ) dengan masing-masing variabel independen. Jika nilai signifikansi di atas 0,05 maka model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Dan setelah diuji dengan menggunakan uji spearmanβs rho terlihat pada tabel Lampiran 5 diperoleh nilai korelasi antara unstandardized residual dan variabel independen menghasilkan nilai signifikansi diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Berdasarkan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoloniearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas diperoleh bahwa dalam model regresi yang digunakan tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik. Maka model 7 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
regresi pada penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar analisis. Karena pada penelitian ini membuang data outlier dan melakukan semilog yaitu mentransformasi variabel DPR ke bentuk Ln sehingga persamaan regresi berubah menjadi seperti terlihat pada tabel Lampiran 6: LnDPR = -0.879-0.067EPS+0.133CFOPSβ0.031CRβ0.197Growth+ e Uji Hipotesis Penelitian Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2007). Pengujian regresi ini digunakan pengujian dua arah (two tailed test), untuk mendapatkan nilai Ttabel menggunakan Ξ± = 5% : 2 = 2.5% dengan derajat keterbatasan (df) n-k-l atau 80-4-1= 75 ( n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen ) maka hasil yang diperoleh untuk t tabel 1.995. Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari tabel Lampiran 7 dapat diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa variabel EPS mempunyai nilai thitung -1.679 dengan tingkat signifikan sebesar 0.097 hal ini menunjukkan bahwa EPS tidak berpengaruh negatif terhadap DPR dikarenakan nilai thitung < ttabel (-1.679 < 1.992), maka pada uji hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya menunjukkan earning per share (EPS) tidak berpengaruh negatif secara parsial terhadap DPR. 2. Pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa variabel CFOPS mempunyai nilai thitung 3.192 dengan tingkat signifikan sebesar 0.002 hal ini menunjukkan bahwa CFOPS berpengaruh positif terhadap DPR dikarenakan nilai thitung > ttabel (3.192 > 1.992), maka pada uji hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya menunjukkan cash flow from operating per share (CFOPS) berpengaruh positif secara parsial terhadap DPR. 3. Pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa variabel Current Ratio mempunyai nilai thitung -0.874 dengan tingkat signifikan sebesar 0.385 hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh negatif terhadap DPR dikarenakan nilai thitung < ttabel (-0.874 < 1.992), maka pada uji hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artiya menunjukkan Current Ratio tidak berpengaruh negatif secara parsial terhadap DPR. 4. Pengujian hipotesis keempat diketahui bahwa variabel Growth mempunyai nilai thitung -0.241 dengan tingkat signifikan sebesar 0.810 hal ini menunjukkan bahwa Growth tidak berpengaruh negatif terhadap DPR dikarenakan nilai thitung < ttabel (-0.241 < 1.992), maka pada uji hipotesis keempat dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artiya menunjukkan Growth tidak berpengaruh negatif secara parsial terhadap DPR. Hasil Uji Signifikasi Simultan ( Uji F) 8 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2007). Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% Ξ±=5%, n=80, k=4, df 1 (jumlah variabel-1) atau 5-1=4 dan df 2 (n-k-1) atau 80-4-1=75 maka diperoleh dapat dilihat pada tabel Lampiran 8 nilai F tabel sebesar 2.49 sedangkan hasil SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 2.778. Karena F hitung > F tabel yaitu 2.778 > 2.49 maka Ho ditolak. Dengan demikian secara simultan earning per share, cash flow from operating per share, current ratio dan growth mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR. Hasil Uji Determinasi R2 Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2007). Berdasarkan tabel Lampiran 9 tampak bahwa nilai adjusted R square atau koefisien determinasi (R2) sebesar 0.083. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu earning per share, cash flow from operating per share current ratio dan growth terhadap variabel dependen yaitu DPR yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini hanya 8.3% sedangkan sisanya 91.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Penelitian ini meneliti apakah earning per share, cash flow from operating per share, current ratio dan growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: 1. Hasil uji t menunjukkan earning per share tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. 2. Hasil uji t menunjukkan cash flow from operating per share berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. 3. Hasil uji t menunjukkan current ratio tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. 4. Hasil uji t menunjukkan growth tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. 5. Earning per share, cash flow from operating per share current ratio dan growth berpengaruh secara simultan 9 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan tersebut antara lain: 1. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup periode 2008-2011. 2. Hasil analisis menunjukkan jika variabel independen yang digunakan hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 0.083% dan sisanya 91.7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dirumuskan dalam penelitian ini. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran bagi perusahaan, investor dan peneliti selanjutnya. 1. Bagi Perusahaan Jika perusahaan ingin para investor menanamkam modalnya maka perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan dan menyampaikan informasi yang cukup mengenai perkembangan perusahaan. Informasi-informasi ini sangat dibutuhkan oleh para investor dalam pengambilan keputusan untuk menginvestasikan modalnya 2. Bagi Investor Sebelum menginvestasikan modal ke perusahaan, investor sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kinerja perusahaan tersebut dengan melihat profil perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan variabel independen seperti suku bunga, tingkat inflasi, set kesempatan investasi dan variabel independen lainnya DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Z. (2010). Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta: BPFE. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Darminto. (2007). Factors Influencing Dividend Policy. Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol. I No. 2 , 110-122. Darsono, & Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
10 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
Deitiana, T. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No. 1 , 57-64. Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hery. (2009). Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen Kas. Akuntabilitas ISSN 1412-0240 Vol. 9 No. 1 , 10-16. Hery. (2009). Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara. Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kadir, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Perusahaan Credit Agencies Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 11 No. 1 , 10-20. Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA. Latiefasari, H. D. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen. Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro . Libby, R., Libby, P. A., & Short, D. G. (2008). Financial Accounting. (J. A. Seputro, Trans.) Yogyakarta: Penerbit ANDI. Maharani, S. N. (2012). Kandungan Informasi Laba Bersih dan Arus Kas Terhadap Reaksi Perubahan Return Saham. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol 16 , 86-98. Manurung, I. A. (2009). Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public. Skripsi Program Sarjana Universitas Sumatera Utara . Marlina, L., & Danica, C. (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis Volume 2 No. 1 , 1-6. Martalena, & Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Puspita, F. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro .
11 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Wahyuni, E. T., Soepriyanto, G., Yusuf, A. A., et al. (2010). Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Riyanto, B. (2010). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian - Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Sartono, R. A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, U. (2009). Research Methods For Busines: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Stice, E. K., Stice, J. D., & Skousen, K. F. (2009). Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat. Suharli, M. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 1 , 9-17. Sulistiyowati, I., Anggraini, R., & Utaminingtyas, T. H. (2010). Pengaruh Profitability, Leverage dan Growth terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto , 1-23. Susanto, S., & Ekawati, E. (2006). Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang . Tunggal, A. W. (2010). Pokok Pokok Analaisis Laporan Keuangan. Jakarta: Harvarindo. Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Kimmel, P. D. (2008). Accounting Principles : Pengantar Akuntansi Buku 2 . Jakarta: Salemba Empat. Widiyanti, D. S., & Indarto. (2011). Analisis FaktorFaktor yang Menpengaruhi Kebijakan Dividen (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010). 50-63. www.idx.co.id
12 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
LAMPIRAN HASIL OUTPUT SPSS LAMPIRAN 1 HASIL UJI DESKRIPTIF Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Std. Deviation
Mean
EPS
80
.0100
12.1200
1.322675
2.2795734
CFOPS
80
-2.8210
11.0830
1.081604
2.2126209
CURRENT RATIO
80
.2085
9.4411
3.119675
2.0798512
GROWTH
80
-.1290
.3603
.129411
.0922855
LnDPR
80
-2.77
.45
-.9475
.68574
Valid N (listwise)
80
LAMPIRAN 2 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
88
Normal Parameters
a,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
31.76685353
Absolute
.430
Positive
.430
Negative
-.367
Kolmogorov-Smirnov Z
4.033
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
LAMPIRAN 3 HASIL UJI MULTIKOLONIEARITAS Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
Std. Error
B
Standardiz ed Coefficien ts Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Toleran ce
VIF
(Constant)
-.879
.185
-4.742
.000
EPS
-.067
.040
-.223 -1.679
.097
.658
1.519
.133
.042
.428
3.192
.002
.645
1.551
CURRENT RATIO
-.031
.036
-.095
-.874
.385
.976
1.024
GROWTH
-.197
.818
-.027
-.241
.810
.959
1.043
CFOPS
a. Dependent Variable: LnDPR
13 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
LAMPIRAN 4 HASIL UJI AUTOKORELASI Model Summaryb Model
R
1
.359a
R Square
Adjusted R Square
.129
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
.083
.65681
1.493
a. Predictors: (Constant), GROWTH, EPS, CURRENT RATIO, CFOPS b. Dependent Variable: LnDPR
LAMPIRAN 5 HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS Correlations Unstandard ized Residual Spearman's rho
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
-.025
.067
.
.505
.870
.826
.554
80
80
80
80
80
-.076
1.000
**
-.102
.250*
.505
.
.000
.368
.025
80
80
80
80
80
-.019
**
1.000
-.096
.059
.870
.000
.
.399
.606
80
80
80
80
80
-.025
-.102
-.096
1.000
-.173
.826
.368
.399
.
.125
80
80
80
80
80
Correlation Coefficient
.067
*
.059
-.173
1.000
Sig. (2-tailed)
.554
.025
.606
.125
.
80
80
80
80
80
Correlation Coefficient N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
GROWTH
GROWTH
-.019
Sig. (2-tailed)
CURRENT RATIO
CURRENT RATIO
-.076
N
CFOPS
CFOPS
1.000
Sig. (2-tailed) EPS
EPS
N
.762
.250
.762
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
14 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
LAMPIRAN 6 ANALISIS REGRESI BERGANDA Coefficientsa Standar dized Coefficient s
Unstandardized Coefficients Model
Std. Error
B
1
Beta
(Constant)
-.879
.185
EPS
-.067
.040
.133
CFOPS CURRENT RATIO GROWTH
Collinearity Statistics t
Sig .
Tole rance
VIF
4.742
.00 0
-.223
1.679
.09 7
.658
1.51 9
.042
.428
3.1 92
.00 2
.645
1.55 1
-.031
.036
-.095
.874
.38 5
.976
1.02 4
-.197
.818
-.027
.241
.81 0
.959
1.04 3
a. Dependent Variable: LnDPR
LAMPIRAN 7 HASIL UJI T Variabel EPS
T-hitung
Sig
T-tabel
Kesimpulan
Pengaruhnya
-1.679
.097
1.992
Ho diterima
Tidak Berpengaruh
CFOPS
3.192
.002
1.992
Ho ditolak
Berpengaruh
CR
-.874
.385
1.992
Ho diterima
Growth
-.241
.810
1.992
Ho diterima
Tidak Berpengaruh Tidak Berpengaruh
LAMPIRAN 8 HASIL UJI F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
Df
Mean Square
4.793
4
1.198
Residual
32.355
75
.431
Total
37.148
79
F 2.778
Sig. .033a
a. Predictors: (Constant), GROWTH, EPS, CURRENT RATIO, CFOPS b. Dependent Variable: LnDPR
15 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA
LAMPIRAN 9
HASIL UJI DETERMINASI R2 Model Summaryb
Model
R
1
.359a
R Square .129
Adjusted R Square .083
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .65681
1.493
a. Predictors: (Constant), GROWTH, EPS, CURRENT RATIO, CFOPS b. Dependent Variable: LnDPR
16 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011 NOVIANA
RATIO
PADA