PENGARUH CAFE ATMOSPHERE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA POS SHOP COFFEE TOFFEE SIMPANG Esti Wulansari dan Tri Sudarwanto Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected] ABSTRACT The food service businesses began to look at coffee shop business. Coffee shop owners must have strong competitiveness in order to survive. A coffee shop should be able to create a cozy cafe atmosphere with a concept that is unique and different from the other coffee shop. That is because in order for consumers to interested and comfortable when they are in the coffee shop. Bervarian and competitive prices also influence purchasing decisions coffee shop so that they can compete with other coffee shop. From this it can be concluded that the cafe atmosphere and the price can influence consumer purchasing decisions Cafe atmosphere (X1) and price (X2) on the Post Shop Coffee Toffee Intersection of F obtained by 75.100 and 3.779 tcount for cafe atmosphere; 2.502 for the price; 2.791 with a significance level of less than 0.05, we conclude the influence simultaneously and partially between the cafe atmosphere and price on purchase decisions in Simpang Pos ToffeeCoffeeShop. Keywords: Cafe atmosphere, price ABSTRAK Para pelaku bisnis food service mulai melirik usaha coffee shop. Pemilik coffee shop harus memiliki daya saing yang tangguh untuk dapat bertahan hidup. Sebuah coffee shop harus dapat menciptakan cafe atmosphere yang nyaman dengan konsep yang unik dan berbeda dengan coffee shop yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan agar konsumen dapat tertarik dan betah ketika mereka berada didalam coffee shop tersebut. Harga yang bervarian dan kompetitif juga mempengaruhi keputusan pembelian sehingga coffee shop tersebut dapat bersaing dengan coffee shop yang lainnya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa cafe atmosphere dan harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Cafe atmosphere (X1) dan harga (X2) pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang diperoleh Fhitung sebesar 75,100 dan thitung sebesar 3,779 untuk cafe atmosphere ; 2,502 untuk harga; 2,791 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara cafe atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang Kata Kunci : Cafe atmosphere, harga
menarik minat para pelaku bisnis untuk
Pendahuluan Seiring
dengan
peradaban, manusia
semakin
kehidupan serta
globalisasi
majunya
dan
budaya
berkembangnya
Dalam
upaya
pelanggan
mendatangkan
dan
mempertahankan
adanya
pelanggan yaitu menumbuhkan minat
pergeseran nilai budaya dari masyarakat
beli dan akhirnya melakukan keputusan
sosial
lebih
membeli tidak mudah. Banyak faktor
individual. Kesibukan yang padat dan
yang mempengaruhi hal itu. Baik dari
mobilitas
faktor internal/dari dalam diri konsumen
menjadi
cenderung
yang
masyarakat suatu
menimbulkan
arus
merambah bisnis coffee shop.
tinggi
perkotaan
tempat
membuat
membutuhkan
untuk
melepaskan
ataupun
pengaruh
eksternal
yaitu
rangsangan luar yang dilakukan oleh
kepenatan setelah melakukan rutinitas
pelaku
sehari-hari. Aktivitas yang dilakukan
dalam hal ini perusahaan atau pelaku
untuk
itu
usaha harus mampu mengidentifikasi
makan,
perilaku konsumen dalam hubunganya
minum, mendengarkan musik ataupun
melakukan suatu keputusan pembelian.
sekedar berkumpul dan berbincang-
Menurut Henry Assael dalam Sutisna
bincang dengan kerabat atau teman-
(2002:7)
dimana
teman
berusaha
mempengaruhi
melepaskan
biasanya
dengan
kepenatan bersantai
komunitasnya.
(http://kofisyop.co.cc).
Menangkap
dengan
usaha
(perusahaan),
seorang
menggunakan
dimana
pemasar
pengunjung
stimuli-stimuli
peluang ini dan pergeseran gaya hidup
pemasaran agar pengunjung bersedia
masyarakat yang menjadikan kegiatan
memilih atau membeli produk yang
tersebut sebagai bagian dari kebutuhan
ditawarkan.
hidup, membuat para pelaku bisnis food services melirik usaha coffee shop.
Hasil penelitian dari Turley dan Ronald (2000) membuktikan bahwa
Dewasa ini cafe dalam hal ini coffee
suasana dapat mempengaruhi ketika
shop, tidak hanya tempat untuk bersantai
konsumen berada didalam ruangan dan
melepas lelah, tempat bersosialisasi,
mempengaruhi
melainkan juga dijadikan sarana untuk
pembelian.
Mowen
(2002:139)
suasana
seperti
menjelaskan
bahwa
Atmosphere
bertemu rekan bisnis ataupun melakukan
berhubungan
pekerjaan,
bagi
melalui rancangan desain bangunan,
mahasiswa dan pelajar. Hal ini semakin
ruang interior, tata ruang, lorong-lorong,
yang
lebih
tugas-tugas
serius kuliah
mereka
dengan
melakukan
para
manajer
tekstur karpet dan dinding, bau, warna,
bentuk
dan
suara
yang
dapat
memperbaiki keadaan. Dibukanya gerai – gerai dengan gayadine in coffee shop.
mempengaruhi persepsi konsumen. Disamping atmosphere merupakan
Kegunaan lain dari coffee shop menurut
salah satu faktor yang mempengaruhi
Ghozali (2008:21) adalah tempat untuk
keputusan pembelian konsumen, faktor
reksreasi
harga juga mempengaruhi keputusan
menghilangkan
pembelian konsumen. Suatu hal yang
aktifitas
lazim
konsumen
meeting dengan rekan bisnis, tempat
menginginkan produk yang berkualitas
berkumpul dengan teman dikarenakan
dengan harga yang terjangkau, dan
masyarakat
inilah mengapa faktor harga menjadi
bersosialisasi.
bahwa
seorang
penting.
Hal
Pada hakekatnya harga ditentukan oleh
biaya
penetapan
produk, harga
namun nilai,
inilah
baban
tempat
untuk
yang
senang
menyebabkan
mengapa kedai seperti coffee shop tidak hanya menyediakan kopi atau kudapan
juga
saja, akan tetapi juga menampilkan nilai
manfaat,
lebih yang lain yang disajikan kepada
kompetitif
penataan
mampu
coffee
ruangan
shop,
misalnya
(interior
design),
(2005:91)
hiasan ruangan dan penataan lampu
pengorbanan
(lighting). Ada pula yang menampilkan
ekonomis yang dilakukan pelanggan
hibura seperti live music ataupun acara
untuk memperoleh produk atau jasa.
nonton bareng pertandingan sepak bola
Selain itu harga merupakan salah satu
untuk menarik minat konsumen untuk
faktor
mengunjungi coffee shop.
harga
Monroe
tempat
akibat
Indonesia
pengunjung
bersaing.Menurut
stress
sehari-hari,
kualitas produk, dan juga harga yang yang
bersantai,
dalam
perusahaan
mempertimbangkan
atau
merupakan
penting
konsumen
dalam
mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
Post Shop Coffee Toffe Simpang merupakan salah satu cabang dari PT.
Coffee toffee, perusahaan jasa yang
Coffee Toffee yang ada di Kota
bergerak di bisnis coffee retail ini pada
Surabaya. Post Shop Coffe Toffee
awal berdirinya sekitar tahun 2006
Simpang berdiri sejak bulan November
memposisikan dirinya sebagai take away
2013. Post Shop Coffee Toffee Simpang
yang diusung oleh manajemen Coffee
berada di daerah yang sangat strategis
Toffee ini tidak berjalan sesuai harapan.
yakni berada di tengah jantung kota
Sehingga pada tahun 2008 manajemen
Surabaya tepatnya di jalan Simpang,
Coffee Toffee mulai berbenah diri
berhadapan
persis
dengan
kantor
Gurbernur Jawa Timur. Pos Shop Coffee
layanan kantor pos juga menjadi lebih
Toffe Simpang memiliki nilai unggul
panjang baik secara segmentasi maupun
dibandingkan dengan gerai coffee toffee
waktu operasional. Beberapa layanan
lainnya yang ada diSurabaya. Di Kota
Kantor Pos yang bisa dimanfaatkan
Surabaya banyak berdiri coffee shop dan
diluar jam operasional
kantor
pos
masing-masing mempunyai konsep yang
diantaranya
paket
baik
berbeda-beda. Mereka mengusung tema
reguler maupun kilat, pembelian benda –
yang berbeda-beda dan hal tersebut
benda pos seperti perangko kantor pos
interior.
dan materai. Selain itu juga bisa
Interior dalam cafe mewakilkan tema
melayani jasa keuangan seperti tagihan
apa yang mereka usung. Pos Shop
listrik, air, telepon, cicilan motor, cicilan
Coffee Toffee Simpang memiliki tema
mobil, pembayaran kartu kredit dan jasa
yang unik dan berbeda dengan coffee
keuangan lainnya (www.newsdetik,com)
ditunjukan
melalui
design
pengiriman
shop lainnya yakni kantor pos dalam
Sistem
kerjasama
dalam
hal
pembagian
hasil
cafe. Di Kota Surabaya belum ada coffee
keuangan
shop yang pertemakan kantor pos dalam
antara Kantor Pos Indonesia dengan
cafe.
Coffee
Sehingga para pengunjung dapat
didalam Toffee
yakni
pembagian
menikmati layanan kantor pos dan juga
keuntungan 60% untuk Coffee Toffee
menikmati menu dengan suasana seperti
dan 40% untuk Kantor Pos Indonesia
berada di dalam gedung kantor pos.
(www.newsdetik.com)
Interior design ruangan yang unik,
Disamping itu, keunggulan yang
peletakan kursi sofa dan kursi kayu dan
dimiliki oleh Pos Shop Coffee Toffee
meja yang tepat serta sorotan lampu
Simpang adalah harga yang terjangkau.
kuning yang dapat membuat kesan
Harga produk Coffee Toffee hampir
hangat menambah kenikmatan pada saat
50% lebih murah dari cafe lain dengan
menikmati makanan dan minuman yang
produk dan kualitas yang sama. Kenapa
disediakan oleh Post Shop Coffee Toffee
bisa murah sementara kualitasnya sama?
Simpang.
Karena semua produk Coffee Toffee
Kerjasama
kantor
pos
dengan
menggunakan bahan lokal alias buatan
coffee shop merupakan kerjasama antara
Indonesia, kecuali mesin coffee yang
Kantor Pos Indonesia dengan lifestyle
masih import dari Italia karena di
untuk pertama kali. Dikatakan lifestyle
Indonesia sendiri belum ada yang buat
karena coffee shop saat ini merupakan
(http://finance.detik.com) .
lifestyle. Kerjasama dengan coffee toffee
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
tertarik
untuk
melakukan
sesuatu penelitian guna menganalisis mengenai faktor cafe atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini mengambil judul : PENGARUH CAFE ATMOSPHERE DAN
HARGA
TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA POS
SHOP
COFFEE
TOFFEE
merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik
dan
aroma
yang
dapat
menciptakan lingkungan pembelian yang
nyaman
sehingga
dapat
mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen
untuk
melakukan
pembelian”. Menurut Gilbert (2003), “bahwa atmosfer toko merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah
SIMPANG.
direncanakan, atmosfer toko dapat Kajian Pustaka
digambarkan
Elemen-elemen
dari
cafe
terhadap
sebagai
perubahan
perencanaan
lingkungan
atmosphere merupakan penjabaran
pembelian yang menghasilkan efek
operasionalisasi store atmosphere.
emosional
Seiring dengan semakin tingginya
menyebabkan konsumen melakukan
persaingan di dunia bisnis, maka
tindakan pembelian”.
diperlukan senjata yang ampuh untuk
khusus
Store
yang
atmosphere
dapat
menurut
memenangi permainan. Jika kita
Utami (2010) adalah kombinasi dari
dapat mengelola dengan baik, maka
karakteristik
store atmosphere dapat dijadikan
arsitektur, tata letak, pencahayaan,
senjata ampuh tersebut. Menurut
pemajangan,
Mowen
Achirul
music serta aroma yang secara
elemen-elemen
menyeluruh akan menciptakan citra
(2002)
Oktaviani dalam
(2011),
store
dalam
atmosphere
dapat
dioperasionalkan pada coffe shop sebagai objek penelitian ini.
mengemukakan “bahwa suasana toko
toko
seperti
temperature,
warna,
dalam benak konsumen. Menurut Berman
dan evans
(2001) bahwa Store
atmosphere
adalah Menurut Levy and Weitz (2001)
fisik
“Store’s
characteristic that develop
an
image
physical are used and
to
draw
customers”.
Berdasarkan
definisi
tersebut, maka atmosfer toko adalah karakteristik
yang
dan menarik para konsumen. pendapat
dari
Rusdan (1999) menyatakan bahwa strategi store atmosphere adalah “Suatu strategi dengan melibatkan berbagai atribut store untuk menarik keputusan Dengan
pembelian demikian
atmosphere
konsumen”. store
strategi
dilakukan
dengan
melakukan pengaturan pada aspek instore maupun outstore atmosphere pada
restoran
sehingga
dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen atas berbagai produk yang ditawarkan
oleh
restoran
dan
kemudian akan memunculkan suatu kepuasan. Berikut pengelompokan elemen
store
Atmosphere
biasanya
digunakan untuk membangun kesan Berdasarkan
Pengelompokan Elemen Store
atmosphere
disajikan dalam Tabel 2.1
yang
Elemen Store Keterangan Atmosphere 1) Exterior a) Papan nama dan logo c) Pintu masuk d) Luas gedung e) Tingkat strategis lokasi toko f) Fasilitas parkir 2) Store Layout a) Alokasi tempat b) Alur lalulintas toko 3) Interior a) Pemilihan (Point-Offtema Purchase) b) Poster dan tanda informasi bagi konsumen 4) General a) Pewarnaan Interior b) Pencahayaan c) Aroma e) Perabot i) Toilet Sumber: Barry Berman, Joel R. Evans “Retail Management” eight edition(2001). Harga suatu barang atau jasa merupakan salah satu faktor penentu bagi konsumen dalam menentukan produk yang akan digunakannya Menurut Urbany E Joel (2009) harga adalah beberapa satuan nilai
Table 2.1
yang diberikan oleh salah satu pihak
sebagai imbalan atas sesuatu dari
yang tergolong murah sampai harga
pihak lain. Sedangkan Kerin (2009)
yang mahal serta harga yang dapat
harga adalah uang atau pertimbangan
dijangkau
lain (termasuk barang dan jasa
masyarakat,
lainnya) ditukar dengan kepemilikan
menengah maupun bawah. Adapun
atau penggunaan suatu barang atau
dimensi
jasa.
varian harga.
Sedangkan menurut Dwyner and
semua baik
yang
kalangan
kalangan
digunakan
atas, adalah
2) Kekompetitifan harga
Tanner (2009) harga adalah jumlah
Penetapan
harga
atas
oleh
dasar
uang yang dibayarkan oleh pembeli
ditetapkan
kompetitor.
kepada penjual untuk produk atau
Perusahaan
jasa tertentu.
menetapkan harga yang sama, lebih
mungkin
akan
Dalam jurnal yang ditulis oleh
murah atau lebih mahal daripada
Tri Wibowo dan Sri Purwantini
perusahaan pesaing. Dimensi yang
(2012) menyebutkan bahwa harga
digunakan
menjadi
pertimbangan
harga
didalam
keputusan
penting pembelian.
adalah
perbandingan
3) Kesesuaian harga
Dalam penelitian ini juga disebutkan
Penetapan
harga
yang
bahwa harga dapat diukur dengan
disesuaikan dengan kelebihan atau
menggunakan
nilai
indikator
sebagai
yang
ditawarkan,
sehingga
berikut:
perusahaan harus memberikan nilai
1) Tingkat Harga
barang atau jasa yang dijanjikan, dan
Harga yang ditetapkan suatu perusahaan strategi
disesuaikan
dengan
perusahaan
keseluruhan
dalam
secara
situasi
atau
kondisi tertentu. Tingkatan harga yang
berbeda–beda
konsumen
harus
menerima nilai
tersebut. Dimensi yang digunakan adalah : a)
Nilai yang diperoleh
b) Daya beli konsumen
berdasarkan
kualitas atau nilai produk. Tingkat
Banyak definisi atau pengertian
harga yang meliputi harga dengan
dari coffee shop atau biasa yang
variasi yang berbeda-beda dari harga
sering disebut dengan kedai kopi.
Yuliana (2010) pengertian dari coffee
Pengambilan
keputusan
shop adalah suatu tempat yang
merupakan suatu kegiatan individu
menyediakan makanan dan minuman
yang secara langsung terlibat dalam
ringan disertai dengan hiburan –
mendapatkan dan mempergunakan
hiburan seperti live music, ataupun
barang yang ditawarkan. Stanton
pertunjukan-pertunjukan
(1997) mengemukakan
lainnya
serta dilengkapi dengan fasilitas-
membeli
fasilitas yang memadai.
pembelian nyata setelah melalui
Menurut Philip Kotler (2009) menjelaskan konsumen
bahwa adalah
“Perilaku
studi
tentang
tahap-tahap
sebagai
keputusan
proses
dalam
sebelumnya.
Setelah
melakukan evaluasi atas sejumlah alternatif maka konsumen
dapat
bagaimana individu, kelompok dan
memutuskan apakah suatu produk
organisasi
akan dibeli atau diputuskan untuk
memilih,
menggunakan
membeli,
dan
bagaimana
barang, jasa, ide, atau pengalaman
tidak dibeli sama sekali. Awater (dalam setiadi, 2003)
untuk memuaskan kebutuhan dan
mendefinisikan
keinginan mereka”. Kebutuhan dan
keputusan
keinginan konsumen selalu menjadi
mengumpulkan
perhatian utama bagi pemilik usaha,
alternatif yang relevan dan membuat
yaitu dengan selalu meperhatikan
pilihan yang sesuai. Menurut Setiadi
perilaku konsumennya. Oleh sebab
(2003), keputusan yang diambil oleh
itu suatu perusahaan dituntut untuk
seseorang
selalu
sebuah pemecahan masalah.
memperhatikan
konsumen
dan
pengenalan
produknya
konsumen terhadap
menyesuaikan
dengan
penyempurnaan
perilaku kepada
mengadakan
dan
kebutuhan masa depan.
dapat
informasi
disebut
kegiatan tentang
sebagai
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
serta
menyesuaikan kembali kebutuhan saat
sebagai
perbaikan
produknya
mereka untuk
pengambilan
ini
maupun
1) Faktor Budaya Budaya, sub budaya, dan kelas social sangat penting bagi perilaku
dasar dari Schiffman dan Kanuk
Kelompok
dalam Kotler dan Keller (2007).
semua kelompok
Menurut Sumarwan (2004) budaya
pengaruh langsung (tatap muka) atau
adalah
tidak langsung terhadap sikap atau
segala
symbol
nilai,
yang
pemikiran,
mempengaruhi
perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Sub
budaya
mencakup
acuan
terdiri
dari
yang memiliki
perilaku orang tersebut. b. Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
kebangsaan, agama, kelompok ras
penting
dalam
dan wilayah geografis (Kotler dan
anggota
para
Keller, 2007). Sedangkan kelaas
kelompok acuan primer yang paling
social
berpengaruh.
adalah
bentuk
pengelompokan
lain
dari
masyarakat
ke
dalam kelas atau kelompok yang berbeda.
Kelas
social
akan
masyarakat keluarga
Peran kegiatan
dan yang
status
jasa dan merek yang dikonsumsi
menghasilkan status.
mempengaruhi
social
pemilihan
tempat
pendidikan
berlibur
dari
dan
seorang
juga toko, tempat
konsumen
(Sumarwan, 2004). Menurut
meliputi
diharapkan
seseorang.Masing-masing
Kelas
menjadi
c. Peran dan status
mempengaruhi jenis produk, jenis konsumen.
dan
oleh peran
3) Faktor Pribadi Keputusan dipengaruhi pribadi,
pembeli oleh
karakteristik
juga
karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus
Kotler
dan
Keller
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
(2007) kelas Faktor Sosial social
kepribadian dan konsep diri, nilai
menunjukkan preferensi atas produk
dan gaya hidup.
dan merek yang berbeda-beda di sejumlah bidang yang mencakup pakaian,
perabot
rumah
tangga,
a. Usia dan tahap siklus hidup Orang membeli barang dan jasa yang
berbeda-beda
sepanjang
kegiatan waktu luang dan mobil.
hidupnya. Selara orang terhadap
2) Faktor Sosial
pakaian, perabot dan rekreasi juga
a. Kelompok acuan
berhubungan dengan usia. Orang
dewasa mengalami perjalanan dan
pola
perubahan dari menikah, kelahiran
menggunakan uang serta waktunya.
bayi,
Sedangkan
sakit,
bercerai,
kerja.Peristiwa
beralih tersebut
memunculkan kebutuhan baru. b. Pekerjaan
dan
orang
menurut
hidup Kotler
dan dan
Keller (2007) gaya hidup adalah pola hidup seseorang meliputi aktivitas,
lingkungan
ekonomi Pekerjaan
dimana
minat,
dan
opini.
menggambarkan seseorang
juga
mempengaruhi pola konsumsinya.
Gaya
hidup
keseluruhan
diri
seseorang yang berinteraksi dengan lingkung
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang misalnya pendapatan yang dapat
Metode Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
dibelanjakan, tabungan dan aktiva,
penelitian klausal. Penelitian klausal
utang, kemampuan untuk meminjam
merupakan penelitian yang memiliki
dan
tujuan
sikap
terhadap
kegiatan
utama
membuktikan
berbelanja atau menabung.
hubungan
sebab
akibat
atau
c. Kepribadian dan konsep diri
hubungan
mempengaruhi
dan
dipengaruhi
dari
Kepribadian adalah ciri bawaan
variabel
yang
psikologis manusia yang khas, yang
diteliti. Variabel yang mempengaruhi
menghasilkan
disebut
tanggapan
yang
variabel
independent,
relative konsisten dan bertahan lama
sedangkan variabel yang terpengaruh
terhadap
lingkungan.
oleh variabel independent disebut
digambarkan
variabel dependent (Isjianto,2009)
dengan menggunakan cirri bawaan
dan data yang diperoleh dianalisis
seperti kepercayaan diri, dominasi,
secara kuantitatif.
rangsangan
Kepribadian
dapat
kehormatan, sosialisasi adaptasi. Penelitian ini menggunakan dua d. Gaya hidup dan nilai Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2004) gaya hidup didefinisikan sebagai
macam independent
variabel, (bebas)
variabel yaitu
cafe
atmosphere dan harga. Sedangkan
untuk variabel dependent (terikat)
unsur atau anggota populasi untuk
yaitu keputusan pembelian.
dipilih menjadi sampel (Margono,
Lokasi penelitian ini adalah lokasi
2003). Untuk menentukan jumlah
yang
sampel dalam penelitian ini, peneliti
digunakan
penyebaran
peneliti
angket
dalam kepada
menggunakan
teori
Krejcie
dan
responden. Dan lokasi penelitian ini
Morgan (1970) dalam Uma Sekaran
dilakukan di Pos Shop Coffee Toffee
(1992).
Simpang. Jalan Simpang No 1
menurut Krejcie dan Morgan (1970)
Surabaya
dapat
Populasi adalah gabungan dari seluruh
elemen
peristiwa,
hal
yang atau
berbentuk
orang
yang
memiliki karakteristik yang serupa
Berdasarkan diketahui
dari
jika
tabel
rata-rata
pupulasi sebesar 1506 maka besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 306 responden. Metode
pengumpulan
data
yang menjadi pusat perhatian peneliti
dengan cara menyebarkan kusioner
karena dipandang sebagai sebuah
kepada responden. Dalam hal ini
semesta
sebagai responden yakni orang –
penelitian
(Ferdinand,
2006). Populasi dalam penelitian ini
orang
adalah konsumen Pos Shop Coffee
melakukan pembelian pada Pos Shop
Toffee Simpang. Rata-rata konsumen
Coffee
dalam satu bulan pada Pos Shop
kuesioner yang akan dibagikan pada
Coffee Toffee Simpang ini adalah
responden memuat daftar pertanyaan
1506 konsumen.
atau pernyataan antara lain :
Sampel
menurut
Sugiyono
yang Toffee
berkunjung Simpang.
Dalam
1)Pengisian demografi responden ,
(2010:116) adalah bagian dari jumlah
seperti
dan karakteristik yang dimiliki oleh
kelamin, dan sebagainya.
populasi tersebut. Prosedur yang
dan
Nama,
2) Pertanyaan
umur,
yang
jenis
mengenai
digunakan untuk pengumpulan data
tentang cafe atmosphere , harga
nonprobability
dan keputusan pembelian pada
adalah
teknik
sampling adalah teknik sampling
Pos
yang
Simpang.
memberi
peluang
atau
kesempatan tidak sama bagi setiap
Shop
Coffee
Toffee
Uji validitas adalah digunakan
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan terstruktur,
angket
dengan
untuk mengukur valid tidaknya suatu
yang
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
menggunakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner
skala likert. Skala likert digunakan
mampu
untuk mengukur item – item dalam
sesuatu
kuisioner penelitian dimana angket
kuesioner tersebut (Ghozali,2005).
dalam
Metode
penelitian
langsung
ini
kepada
diberikan
untuk
mengungkapkan
yang akan
diukur oleh
person
correlation
responden,
digunakan untuk uji validitas ini ,
sedangkan pernyataan tertutup dan
yaitu melihat nilai keofisien korelasi
pertanyaan
hitungnya (rhitung) pada corrected
terbuka.
Untuk
pernyataan tertutup, responden hanya
item-total
correlation
menjawab dengan cara memilih salah
membandingkannya dengan nilai r
satu jawaban yang telah disediakan.
tabel.
Skala likert dapat diukur dengan
b. Uji Reliabilitas
dan
diberi bobot 1 untuk intensitas paling
Uji reliabilitas ini dilakukan
rendah dan bobot 4 untuk intensitas
untuk menunjukkan bahwa angket
paling tinggi (Maholtra, 2009).
yang digunakan telah reliabel, yaitu
No 1 2 3 4
Tabel 3.1
apabila
Instrumen Skala Likert
berulang kepada kelompok yang
Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
Skor 1 2 3 4
Sumber : Maholtra (2009:299)
diuji
secara
berulang-
sama akan menghasilkan data yang sama (Prameswari,2010). Pengujian
reliabilitas
dalam
penelitian ini menggunakan koefisien cronbach alpha. Menurut Maholtra (dalam Prameswari, 2010), apabila
Teknik Analisis Data 1.
Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
koefisien cronbach alpha berniali 0,6 atau
kurang
secara
mengindikasikan konsisten memuaskan.
internal Dapat
umum keandalan
yang
tidak
disimpulkan
dimana suatu variabel dikatakan
regresi ditemukan adalah korelasi
reliabel jika nilai cronbach alpha >
antar variabel independen (bebas).
0,6.
Model regresi yang baik adalah tidak
2.
terjadi
Uji Asumsi Klasik
antar
variabel
independen (bebas). Pedoman suatu
a. Uji Normalitas Bertujuan
korelasi
untuk
menguji
model
regresi
yang
bebas
apakah dalam sebuah model regresi,
multikolinieritas menurut Ghozali
variabel
variabel
2005, adalah mempunyai nilai VIF
keduanya
dibawah angka 10, dan mempunyai
dependen,
independen,
atau
mempunyai distribusi normal atau
angka tolerance value diatas 0,1.
tidak. Model regresi yang baik
c.
adalah berdistribusi normal atau mendekati
normal.
Suatu
dikatakan
mengikuti
Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan
data
untuk menguji apakah dalam sebuah
distribusi
model regresi terjadi ketidaksamaan
normal dilihat dari penyebaran data
varians
pada sumbu diagonal dari grafik
pengamatan ke pengamatan lain.
(Ghozali, 2005).
Model regresi yang baik adalah tidak
Dasar pengambilan keputusan
dari
residual
suatu
terjadi heterokedastisitas. Pengujian
adalah sebagai berikut :
ini dilakukan dengan uji Glejser,
1. Jika data menyebar disekitar
dengan dasar pengambilan keputusan
garis diagonal dan mengikuti
jika nilai signifikansi dibawah 0,05
arah garis diagonal, maka model
maka
regresi memenuhi normalitas.
(Ghozali,2005)
2. Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal
dan
tidak
terjadi
3. Analisis
heterokedastisidas. Regresi
Linier
Berganda
mengikuti arah garis diagonal,
Analisis regresi linier berganda untuk
maka
mengetahui pengaruh antara variabel
model
regresi
tidak
memenuhi normalitas.
bebas dengan variabel terikat yaitu
b. Uji Multikolonieritas
antara promosi dan harga terhadap
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah pada model
minat beli. Data yang dianalisis menggunakan
program
komputer
yaitu program SPSS versi 16. Model
Dasar pengambilan keputusan adalah
hubungan nilai konsumen dengan
dengan
variabel-variabel
probabilitas
tersebut
dapat
menggunakan signifikansi,
disusun dalam fungsi atau persamaan
(Ghozali,2005)
regresi
1) Apabika
berganda
yaitu
angka
angka
yaitu
:
probabilitas
(Ghozali,2005) :
signifikansi > 0.05 , maka
Y = a + b1 X1+ b2 X2
Hipotesis ditolak
Dimana :
2) Apabila
angka
probabilitas
Y = Keputusan pembelian
signifikansi < 0.05 , maka
b1 = Koefisien regresi variabel X1
Hipotesis diterima.
(cafe atmosphere)
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji
b2 = Koefisien regresi variabel X2
F)
(harga)
Dalam penelitian ini, uji F
X1 = Cafe atmophere
digunakan untuk mengetahui tingkat
X2 = Harga
signifikansi
4. Uji Hipotesis
variabel independen secara bersama-
1. Uji
Signifikansi
Pengaruh
pengaruh
variabel-
sama (simultan) terhadap variabel
Parsial (Uji t)
dependen (Ghozali, 2005). Dalam
Uji t digunakan untuk menguji
penelitian
hubungan antara variabel X dan Y,
ini,
hipotesis
yang
digunakan adalah :
apakah variabel X1 dan X2, (cafe atmosphere dan harga ) berpengaruh
Ho :
Variabel-variabel bebas yaitu
terhadap
cafe
atmosfer
variabel
pembelian)
secara
Y
(keputusan
terpisah
atau
mempunyai
dan
harga
pengaruh
yang
parsial. (Ghozali, 2005).
signifikan
Hipotesis yang digunakan dalam
terhadap variabel terikatnya yaitu
pengujian ini adalah :
keputusan pembelian.
Ho
: Cafe atmosphere dan harga
mempunyai signifikan pembelian
pengaruh terhadap
Ha :
secara
tidak
bersama-sama
Varibel-variabel bebas yaitu
yang
cafe atmosfer dan harga mempunyai
keputusan
pengaruh signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel terikatnya
bebas (Y) yang disebabkan oleh
yaitu keputusan pembelian.
variabel bebas (X).
Menurut Ghozali (2005) alam pengambilan
keputusannya
menggunakan
angka
probabilitas
signifikansi, yaitu : 1) Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila probabilitas signifikansi <
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
identifikasi
karakteristik
responden yang dapat diidentifikasi melalui beberapa faktor antara lain usia, pekerjaan, pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan dan pembelian dalam satu bulan. Berdasarkan hasil uji analisis regresi
0.05, maka Ho ditolak dan Ha
linier
diterima.
persamaan sebagai berikut :
Koefisien Determinasi (
)
Koefisien
(
dimaksudkan
determinasi untuk
)
mengetahui
analisis regresi dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien
model
Berdasarkan
bentuk
berganda
atas
di
regresi dapat
linier
dijelaskan
sebagai berikut :
1) Konstanta sebesar 4,142 hal ini berarti
besarnya
keputusan
pembelian pada Pos Shop Coffee
dan 1.
Toffee Simpang
)
nol
(tidak berubah). Maknanya, jika
variabel independen sama sekali
tidak ada cafe atmosphere dan
Koefisien
) antara 0
didapatkan
Y = 4,142 + 0,141 X1 + 0,263 X2
tingkat ketepatan paling baik dalam
determinasi (
berganda,
determinasi
(
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Apabila
koefisien
determiansi semakin mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen variabel
berpengaruh dependen,
koefisien
terhadap
selain
pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang akan turun sebesar 4,142.
2) Variabel
cafe
mempunyai terhadap
atmosphere pengaruh
keputusan
(X1) positif
pembelian
sebesar 0,141. Hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel cafe
mengetahui
atmosphere yang dilakukan oleh Pos
prosentase perubahan variabel tidak
Shop Coffee Toffee Simpang akan
untuk
(
harga, maka keputusan pembelian
)
dipergunakan
determinasi
itu
adalah 4,142
mengakibatkan perubahan terhadap
keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee
Toffee
Simpang
sebesar
Berdasarkan
hasil
penelitian
malalui uji t, dihasilkan nilai thitung
0,141 dengan arah yang sama atau
sebesar
searah apabila variabel bebas lainnya
signifikansi 0,013. Nilai signifikansi
dalam keadaan konstan.
tersebut
3) Variabel harga (X2) mempunyai
2,502 lebih
signifikansi
dengan kecil
0,05.
nilai
dari
taraf
Hal
ini
pengaruh positif terhadap keputusan
menunjukkan bahwa variabel cafe
pembelian sebesar 0,263. Hal ini
atmosphere
menunjukkan
yang sama dan searah dengan
perubahan
bahwa
variabel
setiap
harga
yang
dilakukan ole Pos Shop Coffee
memiliki
hubungan
keputusan pembelian. b. Pengaruh
Harga
Terhadap
Toffee Simpang akan mengakibatkan
Keputusan Pembelian Pada Pos
perubahan
Shop Coffee Toffee Simpang
terhadap
keputusan
pembelian di Pos Shop Coffee Toffee
Dari hasil uji t nilai signifikasi
Simpang sebesar 0,263 dengan arah
sebesar 2,791 lebih kecil dari taraf
yang
signifikasi 0,006. Nilai siginifikansi
sama
variabel
atau
bebas
searah
apabila
lainnya
dalam
tersebut
lebih
signifikansi
keadaan konstan.
4) Koefisien determinasi Adjusted R
kecil 0,05.
dari
taraf
Hal
ini
menunjukan bahwa variabel harga
berarti
memiliki hubungan yang sama dan
pengaruh
searah dengan keputusan pembelian.
variabel cafe atmosphere (X1), dan
c. Pengaruh Cafe Atmosphere dan
Square
sebesar
besarnya
0,327
kontribusi
harga (X2) secara bersama-sama
Harga
terhadap variabel terikat keputusan
Pembelian Pada Pos Shop Coffee
pembelian di Pos Shop Coffee Toffee
Toffee Simpang
Simpang adalah sebesar 0,327 atau
Hasil
32,7 %. Sedangkan sisanya 67,3 %
bahwa hubungan variabel bebas
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
yaitu
model penelitian ini.
harga (X2), dan variabel terikat yaitu
Terhadap
penelitian
Keputusan
menunjukkan
cafe atmosphere (X1), dan keputusan
pembelian
(Y)
Atmosphere
adalah positif. Hal ini dibuktikan
Terhadap Keputusan Pembelian
dari nilai R square 32,7 % dan
Pada Pos Shop Coffee Toffee
sisanya 67,3 % dipengaruhi oleh
a. Pengaruh
Simpang
Cafe
variabel-variabel
lain
di
luar
penelitian ini.
atmosphere yang diberikan rendah, maka keputusan pembelian juga
Berdasarkan
hasil
pengujian
akan semakin rendah. Penelitian
hipotesis yang telah dilakukan dari
selanjutnya yang sejalan dengan
uji F menunjukkan bahwa Fhitung
penelitian
sebesar
Widha Emil Luthfia (2012) yang
75,100
dengan
nilai
yang
dilakukan
signifikiansi sebesar 0,000 dimana
menyatakan
lebih kecil dari taraf signifikansi α =
pengaruh
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
antara harga terhadap keputusan
variabel cafe atmosphere (X1), dan
pembelian. Penemuan – penemuan
harga
tersebut menunjukkan bahwa cafe
(X2), secara bersama-sama
(simultan)
berpengaruh
positif
bahwa
oleh
positif
atmosphere
terdapat
dan
signifikan
dan harga merupakan
terhadap keputusan pembelian pada
faktor
Pos Shop Coffee Toffee Simpang.
mempengaruhi
Berdasarkan uji F tersebut dapat
pembelian. Maka hendaknya cafe
disimpulkan bahwa pada penelitian
atmosphere yang sudah ada harus
ini hipotesis diterima yang berarti
tetap
bahwa cafe atmosphere dan harga
terjangkau dan akan lebih baiknya
berpengaruh
jika
positif
terhadap
yang
dijaga
secara
signifikan keputusan
serta
harga
perusahaan
yang terus
keputusan pembelian pada Pos Shop
mengembangkan cafe atmosphere
Coffee
yang
Toffee
Simpang.
sudah
ada
dan
harga
yang
Berdasarkan hasil pengujian hiptesis
memepertahankan
dengan uji F tersebut, penelitian ini
terjangkau
sehingga
perusahaan
sejalan
mampu menciptakan
atmosphere
dengan
penelitian
yang
dilakukan oleh Sofia Taufik dan
yang lebih baik lagi, dengan cara
Achirul
membangun hubungan komunikasi
Oktaviani
menyatakan pengaruh
(2011)
bahwa dan
terdapat
yang
lebih
baik
lagi
dengan
signifikan
konsumen melalui mendengarkan
antara store atmosphere terhadap
saran dan masukan dari konsumen
keputusan pembelian. hal ini berarti
sehingga konsumen akan merasa
store
diperhatikan dan Pos Shop Coffee
bahwa
positif
yang
semakin
baik
atmosphere pada restoran maka
Toffee
akan
pilihan pertama
semakin
tinggi
keputusan
pembelian, sebaliknya bila store
Simpang
akan
menjadi
dalam memilih
coffee shop dan pada akhirnya
dengan cafe atmosphere yang baik
1. Diharapkan Pos Shop Coffee
serta harga yang terjangkau akan
Toffee
menjaga
meningkatkan
dan
mendorong
citra
perusahaan.
Simpang
pengaturan Simpang
dan pembahasan hasil penelitian
merasa
yang sudah dilakukan oleh peneliti,
nyaman.
maka kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah :
1. Cafe atmosphere berpengaruh parsial
terhadap
keputusan pembelian pada Coffee
Toffee
berpengaruh
secara
Simpang. parsial terhadap keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang. 3.
Cafe atmosphere dan harga berpengaruh secara simultan terhadap
agar lebih
2. Mengavaluasi dengan
Shop
lampu
konsumen betah harga
dan yang
ditawarkan kepada konsumen
A. Kesimpulan secara
cahaya
pada Pos Shop Coffee Toffee
Berdasarkan hasil analisis data
2. Harga
dan
memperhatikan peletakan dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Pos
lebih
cara
memberikan
dskon atau promo agar harga lebih murah. DAFTAR PUSTAKA Amanah, Dita. 2010. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada
Majestyk
Bakery
dan
Coffeshop Cabang H.M Yamin Medan. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Volume 2 Nomor 1.
keputusan
pembelian pada Pos Shop
Amir, Muhammad Taufiq. 2005.
Coffee Toffee Simpang
Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan. Jakarta : PT. Raja
B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, adapun saran yang dapat diberikan adalah :
Grafindo Persada. Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan
Kualitas
Pelayanan.
Malang
:
Banyumedia
Publishing. Arikunto,
F.X. Budijanto. 1995. Jakarta: Suharsimi.
2000.
Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Alma.
Manajemen
Pemasaran
2004. dan
Pemasaran Jasa . Bandung : CV. Alfabeta.
Store Atmosphere dan Peer Pressure Terhadap Purchase Intentio Comedy Kopi Sutos di Jurnal
Mahasiswa
Ilmiah Universitas
Surabaya. Volume 2 Nomor 2. Desyana, Cindy J. 2011. Store Atmosphere
Pengaruhnya
Terhadap Keputuasn Pembelian Konsumen Di Texas Chicken Multimart II Manado.Jurnal. Engel, James F, dkk. 1992. Konsumen.
Edisi
keenam.Jilid 1.Terjemahan oleh F.X. Budijanto. 1995. Jakarta: Binarupa Aksara
Hans.
2011. Persepsi
Terhadap Store Atmosphere Dengan
Keputusan
pembelian Konsumen Ritel Indomaret
Di
Medan.
Konsumen.
Fikri, Muhammad. 2013. Pengaruh Kualitas Produk dan
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Sepeda
Zenith
Fixie
Surabaya.
di
Jurnal
Pendidikan
Tata
Niaga.
Volume 1 Nomor 1. Foster,
Bob.
2008.
Manajemen Ritel. Bandung.: ALFABETA. Ghozali,
Imam.
2006.
Aplikasi
Analisis
Multivariate
Dengan
Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Engel, James F, dkk. 1993. Perilaku
Erawan,
Jurnal.
Cahyo, Endra. 2013. Pengaruh
Perilaku
Binarupa Aksara
Hubungan
Buchari,
Surabaya.
keenam.Jilid 2.Terjemahan oleh
Edisi
Guiltinan, Joseph P. dan Gordon W. Paul. 2000.
Strategi
dan
Program
Pemasaran. Sidharta.
Terjemaha Edisi
Ketiga.
Jakarta : Erlangga.
Kotler,
Philip
dan
Amstrong. 2005. Prinsipprinsip
Pemasaran.
2.Edisi
Jilid ke
delapan.Terjemahan
oleh
Gunawan, Goldio Fauzian.
Damos Sihombing.Jakarta :
2012. Pengararuh Kualitas
Erlangga.
Produk dan Suasana Toko Terhadap
Loyalitas
Kotler, Philip dan Kelvin
Distro
Lane Keller (diterjemahkan
Black ID. Skripsi. Fakultas
oleh Bob Sabrana). 2009.
Ekonomi.
Manajemen
Pelanggan
Pada
Universitas
Pasundan Bandung.
Pemasaran.
Edisi 13. Jilid 1, Jakarta: Erlangga
http://www.kamusbesar.com /pengertianrestoran.
Kotler,
http://www.wikipedia.com/p engertianrestoran.
Philip.
Manajemen Edisi
2000.
Pemasaran
Milenium
Terjemahan.Jakarta
2. :
http://www.repository.librar
Pearson Education Asia dan
y.uksw.edu
Prenhalindo.
http://www.wikipediathefre eencyclopedia.com/pengerti an-
Manajemen
2005.
Pemasaran
Terjemahan.Jakarta
m09.20).
:
Pearson Education Asia dan
Isjianto.
2009.
Aplikasi
Praktis Riset Pemasaran : Praktis
Konsumen Edisi
Philip.
Jilid 1. Edisi Kesebelas.
restoran.html#(2/10/2014ja
Cara
Kotler,
dan
Revisi.
Meneliti Pesaing. Jakarta
Gramedia Pustaka Utama.
:
Prenhalindo. Kotler,
Philip.
Manajemen Edisi
Pemasaran.
Kesebelas.
2.Terjemahan
2004. Jilid oleh
Benyamin Molan.Jakarta :
PT.
Indeks
Kelompok
Keputusan
pembelian
Gramedia.
Konsumen.Jurnal.
Maholtra, Naresh K. 2004.
Schiffman,
Riset
Kanuk,
Pemasaran
Leon
dan
Leslie
L.
Pendekatan Terapan. Edisi
(2004).Perilaku Konsumen.
Keempat.
Edisi 7.Indeks Puri Media
Jilid
1.Terjemahan oleh Soleh Rusyadi
Maryam.
Kembangan.
2005.
Jakarta : PT Indeks.
Sugiyono.(2008).
Metode
Penelitian Bisnis.Alfa Beta, Maholtra, Naresh K. 2010. Riset
Bandung.
Pemasaran
Pendekatan Terapan. Edisi
Sugiyono.(2009).
Keempat.
Penelitian Bisnis.Alfa Beta,
Jilid
1.Terjemahan oleh Soleh Rusyadi
Maryam.
Metode
Bandung.
2005.
Jakarta : PT Indeks.
Trimawadha, Asimawardhatu.
2011.
Mowen, Jhon C. dan Minor,
Pengaruh Resto Atmosphere
Michael.
dan Gaya Hidup Terhadap
2002.
Perilaku
Konsumen. Jilid Pertama.
Emosi
Alihbahasa:
Gerai J. Co & Donuts
Lina
Salim.
Konsumen
Surabaya
Jakarta: Erlangga.
Pada Town
Square.Skripsi Oktaviani,
Achirul.
diterbitkan.Surabaya:
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan
Manajemen
Pembelian
Konsumen
Negeri Surabaya
Coffee Toffee Jatim Expo
Utami,
Surabaya.Jurnal.
2010. Edisi
Paramita, Niken Y. Analisis Pengaruh Atmosfer Warung Joglo “Bu Rini” Terhadap
Empat.
Universitas ChristinaWidya.
Manajemen 2.
Ritel.
Jakarta:Salemba