Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH STORE ATMOSPHERE, LOKASI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SWALAYAN SIDODADI WATES KEDIRI SKRIPSI
Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi S.E pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri
OLEH : TUTIK RATNANINGSIH NPM : 12.1.02.02.0442
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI 2016
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH STORE ATMOSPHERE, LOKASI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SWALAYAN SIDODADI WATES KEDIRI Nama : Tutik Ratnaningsih NPM : 12.1.02.02.0442 Fak-Prodi : Ekonomi – Manajemen Email :
[email protected] Dosen Pembimbing 1: Dr. H. Samari, S.E.,M.M. Dosen Pembimbing 2: Sigit Ratnanto, S.E.,M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh store atmosphere, lokasi, dan harga baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian konsumen Swalayan Sidodadi. Dilatarbelakangi bahwa Ketatnya persaingan yang terjadi saat ini menuntut peritel untuk lebih memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Peritel harus mampu mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan minat beli konsumen dan hal yang harus diperhatikan untuk mendorong majunya bisnis ritel antara lain adalah store atmosphere (suasana toko) yang nyaman, lokasi toko yang strategis dan harga yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Swalayan Sidodadi yang pernah melakukan pembelian di Swalayan Sidodadi pada bulan Juni. Sampel yang diambil sebanyak 50 responden dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan responden dari populasi dengan kriteria yang telah ditentukan. Uji validitas instrumen menggunakan perbandingan r hitung dan r tabel, sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan Alpha Cronbach. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti semakin nyaman store atmosphere dalam toko, maka akan meningkatkan keputusan pembelian. (2) Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti semakin strategis lokasi toko, maka akan meningkatkan keputusan pembelian. (3) Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti semakin terjangkaunya harga suatu produk, maka akan meningkatkan keputusan pembelian. (4) Store atmosphere, lokasi, dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti store atmosphere, lokasi, dan harga secara bersama-sama atau slimutan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kata kunci : store atmosphere, lokasi, harga, keputusan pembelian
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Menurut (Mowen & Minor, 2002
Latar Belakang Usaha ritel atau eceran adalah semua
kegiatan
yang
:133-134), salah satu faktor yang
melibatkan
mempengaruhi keputusan pembelian
penjualan barang dan jasa langsung
adalah situasi konsumen itu sendiri.
kepada
Situasi
konsumen
akhir
untuk
konsumen
merupakan
pengguna yang sifatnya pribadi, bukan
peristiwa yang relatif jangka pendek
bisnis. Salah satu retailer atau badan
dan terdiri dari faktor lingkungan
usaha yang melakukan usaha ritel
sementara yang membentuk konteks
adalah toko segala macam bentuk.
dalam suatu kegiatan konsumen, yang
Menurut
pada
terjadi pada tempat dan waktu tertentu.
dasarnya sebuah ritel mempunyai dua
Salah satu jenis situasi konsumen
hal penting yang dapat ditawarkan
adalah lingkungan fisik. Lingkungan
kepada konsumen, yaitu produk dan
fisik merupakan aspek fisik dan
teknik menampilkan produk tersebut
tempat yang kongkrit dari lingkungan
sehingga
yang
(Umar,
terlihat
environment lingkungan
toko
2000:60),
menarik.
Store
adalah
suasana
yang
hendaknya
meliputi
konsumen.
suatu
kegiatan
Lingkungan
mempengaruhi
fisik
persepsi
konsumen
mekanisme
sensor
terasa nyaman dan menyenangkan
melalui
bagi
penglihatan, pendengaran, penciuman
para
pengunjung
merangsang
sehingga
konsumen
untuk
dan bahkan sentuhan.
menghabiskan waktu dan berbelanja di
Sementara itu, masyarakat pada
toko seperti supermarket, minimarket
saat ini sudah selektif dalam memilih
dan sejenisnya.
sesuatu, baik itu berupa produk atau
Menurut (James F et al, 2001),
jasa. Dalam memilih toko yang akan
bisnis ritel sangatlah penting bagi
di kunjungi, konsumen akan memilih
setiap kehidupan individu setiap hari
toko yang lokasinya mudah dijangkau,
baik langsung maupun tidak langsung.
kemudian dalam parkir, kelengkapan
Pengaruh langsung dapat ditunjukan
barang, harga yang menarik, tata letak
dengan
barang,
kemampuannya
menyediakan
berbagai
dengan kebutuhan
pelayanan
yang
ramah,
kebersihan, dan faktor lain yang
hidup baik barang ataupun jasa, secara
memungkinkan
tidak
memilih toko dan mengunjunginya
langsung
dapat
ditunjukan
untuk
untuk
dengan kemampuannya merefleksikan
secara
gaya hidup.
kebutuhannya atau hanya sekedar
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
rutin
konsumen
memenuhi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
melihat-lihat.
Ketatnya
persaingan
Mowen & Minor, 2002), salah satu
yang terjadi saat ini menuntut peritel
faktor yang mempengaruhi keputusan
untuk lebih memahami kebutuhan dan
pembelian
keinginan konsumen. Peritel harus
lingkungan fisik konsumen,
mampu
termasuk store atmosphere dan juga
mengembangkan
pemasaran
yang
strategi
tepat
untuk
lokasi
konsumen
toko.
adalah
Namun
keputusan
meningkatkan minat beli konsumen.
konsumen
Dalam
jasa
pembelian di Sidodadi dapat terhalang
khususnya ritel, maka peritail harus
karena tidak maksimalnya pengelolaan
mampu
strategi
atau pengaturan store atmosphere dan
pemasarannya dengan lebih baik dari
lokasi Sidodadi. Hal tersebut berarti
pesaing agar konsumen dapat terus di
store atmosphere dan lokasi yang
pertahankan dan tidak beralih pada
seharusnya
pesaing.
mempengaruhi
konsumen
untuk
berbelanja
Sidodadi,
kurang
konteks
penawaran
mengembangkan
Harga yang masih belum menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian konsumen untuk memilih
untuk
yaitu
dapat
melakukan
mendorong dan
di
diperhatikan oleh Sidodadi. Menurut
Lupani
(2015)
yang
Sidodadi sebagai tempat berbelanja
berjudul “Pengaruh Store Atmosphere
mereka, dapat disebabkan ritel sejenis
dan
yang menjadi pesaing Sidodadi sama-
Keputusan Konsumen Membeli Pada
sama mempunyai harga rendah. Hal
Restoran
tersebut
Square” , menyimpulkan hasil analisis
menjadi
menghalangi
kesulitan
konsumen
dan dalam
keputusan pembeliannya di Sidodadi.
tidak
Merek
Solaria
menunjukan
Terhadap
Manado
secara
simultan
Town
atau
parsial, store atmosphere dan ekuitas
Sedangkan, faktor lokasi dan store atmosphere
Ekuitas
memberikan
pengaruh dalam keputusan pembelian
merek
berpengaruh
terhadap
keputusan konsumen membeli pada restoran Solaria Manado town square.
konsumen di Sidodadi. Dari pra survei
Menurut Kurniawan yang berjudul
tersebut dapat disimpulkan bahwa
“ pengaruh harga, produk, lokasi dan
pengelolaan atau pengaturan store
pelayanan
atmosphere dan lokasi di Sidodadi
pembelian pada soto angkringan “ mas
belum
boed”
maksimal
konsumen
untuk
pembelian.
Menurut
mempengaruhi melakukan teori
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
dari
(
terhadap
spesial
semarang”, penelitian
ayam
keputusan
kampung
menyimpulkan menunjukkan
hasil bahwa
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variabel harga, produk, lokasi dan
Pembelian pada Swalayan Sidodadi
kualitas pelayanan berpengaruh positif
Wates Kediri”.
dan signifikan terhadap keputusan
Identifikasi Masalah
pembelian soto angkringan “ mas
Berdasarkan latar belakang tersebut di
boed”
atas, maka dapat dikemukakan masalah
spesial
ayam
kampung
semarang.
sebagai berikut:
Salah satu ritail modern adalah
1. Semakin berkembangnya bisnis ritel
Swalayan Sidodadi. Agar berhasil
termasuk
dalam
pesaingan,
department
menjaring
tempat berbelanja bagi konsumen, dan
sebanyak-banyaknya,
semakin tingginya tingkat persaingan
memenangkan
Sidodadi
harus
konsumen
dapat
pusat
perbelanjaan
store
dengan kata lain perusahaan harus
antar
mampu menarik minat beli konsumen
menarik para konsumen.
agar
konsumen
pelanggan
tersebut
loyal
menjadi
berbelanja
2.
di
pusat
sebagai
atau
pilihan
perbelanjaan
untuk
Minat pembelian merupakan aspek penting bagi peritel karena untuk
Sidodadi. Oleh karena itu, penting
mengukur
bagi Sidodadi untuk mengenal dan
konsumen pada fasilitas yang ada.
mengetahui
konsumennya.
Strategi
3.
seberapa
besar
minat
Terdapat pusat perbelanjaan lain yang
yang diterapkan harus tepat pada
menjadi pesaing Swalayan Sidodadi
sasaran, agar Sidodadi dapat hidup di
yang juga menawarkan suasana yang
tengah persaingan yang ketat.
nyaman dan sama-sama terletak pada
Hal yang harus diperhatikan untuk
lokasi yang strategis. Hal tersebut
mendorong majunya bisnis ritel antara
menjadikan kesulitan tersendiri bagi
lain adalah store atmosphere (suasana
konsumen
toko), lokasi toko yang strategis dan
keputusan pembeliannya.
harga
yang
kemukakan
tepat,
dan
oleh
yang
Sopiah
di dan
Syihabudhin (2008:18).
tertarik
untuk
Harga
Atmosphere, terhadap
Untuk mengetahui faktor manakah yang lebih berpengaruh besar antara
terhadap keputusan pembelian.
melakukan
penelian dengan judul “ Pengaruh Store
mempengaruhi
store atmosphere, lokasi, dan harga
Dari latar belakang di atas maka penulis
4.
dalam
Batasan Masalah
dan
Berdasarkan identifikasi masalah yang
Keputusan
ada maka peneliti ini memfokuskan pada
Lokasi,
faktor yang mempengaruhi minat beli Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
konsumen,
dengan
variabel
store
Menurut
(sugiyono,
2011: 80),
atmosphere (suasana toko), lokasi dan
populasi adalah wilayah generalisasi
harga terhadap keputusan pembelian di
yang terdiri atas: obyek/subyek yang
Swalayan Sidodadi Wates.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Rumusan Masalah 1. Bagaimana
pengaruh
store
kesimpulan.
Dalam
penelitian
ini
atmosphere (suasana toko) terhadap
populasinya adalah seluruh konsumen
keputusan
Swalayan
pembelian
konsumen
Swalayan Sidodadi? 2. Bagaimana
pengaruh
terhadap
keputusan
lokasi
melakukan
toko
Menurut (Kuncoro, 2003: 103),
pembelian
sampel adalah suatu himpunan bagian (subset)
3. Bagaimana pengaruh harga terhadap pembelian
konsumen
Swalayan Sidodadi? 4. Bagaimana
yang
pembelian pada bulan Juni.
konsumen Swalayan Sidodadi?
keputusan
Sidodadi
diharapkan
store
atmosphere (suasana toko), lokasi, dan
dapat
populasi
mewakili
yang
populasi
sampel
benar-benar
mewakili
populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya.
harga terhadap keputusan pembelian konsumen Swalayan Sidodadi?
unit
penelitian. Agar informasi yang diperoleh dari
pengaruh
dari
Menurut
(Sugiyono,
2011),
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode
purposive
METODE PENELITIAN
sampling, yakni penentuan responden
Teknik penelitian berkaitan dengan
dari populasi dengan krteria tertentu.
tujuan penelitian yaitu menggambarkan
Purposive sampling termasuk dalam
variabel
metode
II.
mempengaruhi
yang
sesungguhnya
keputusan
pembelian.
nonprobability
Sampeldalam
penelitian
sampling. ini
adalah
Menurut ( Arikunto, 2006 : 147 ),
konsumsi di swalayan Sidodadi Wates
Penelitian ini menggunakan pendekatan
untuk
kuantitatif. Kuantitatif adalah penelitian
rumus menurut Ferdinand (2006:58),
yang datanya dinyatakan dalam bentuk
jumlah variabel independen dikali dengan
jumlah atau angka yang dapat dihitung
16. Variabel peneliti ini 3 sehingga
secara sistematik dan di dalam penelitian
jumlah sampel yang di butuhkan berada
dilakukan menggunakan rumus statistik.
pada kisaran 48 dibulatkan menjadi 50
mengukur
sampel,
digunakan
responden. Sampel yang di ambil adalah Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebagian
dari
jumlah
konsumen
Swalayan Sidodadi.
penggangu distribusi
atau
residual
memiliki
normal.
Seperti
diketahui
Sebelum digunakan, suatu angket
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan
dalam penelitian harus diuji terlebih
bahwa nilai residual mengikuti distribusi
dahulu. Uji coba instrumen dilakukan
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka
untuk mengetahui apakah instrumen yang
uji statistik menjadi tidak valid untuk
disusun merupakan hasil yang baik,
jumlah kecil.
karena baik buruknya instrumen akan
Normal atau tidaknya distribusi
berpengaruh pada benar tidaknya data
data dilakukan dengan melihat nilai
dan menentukan kualitas hasil penelitian.
signifikansi variabel. Jika signifikansinya lebih
besar
dari
menunjukkan
Uji Validitas Dapat diketahui bahwa nilai r
alpha
bahwa
5%,
maka
distribusi
data
normal.
hitung dari semua item lebih besar dari pada r tabel dan semua bernilai positif.
b.
Hal ini berarti semua item yang ada dalam variabel sudah valid.
Uji Multikolinearitas Menurut Imam Ghozali (2011:
105), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
Uji Reliabilitas Hal ini berarti bahwa pertanyaan
(independen). Model regresi yang baik
untuk seluruh item pertanyaan adalah
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
reliabel untuk store atmosphere, lokasi,
variabel
harga, dan keputusan pembelian.
independen saling berkorelasi, maka
independen.
Jika
variabel
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Tolerance mengukur variabilitas variabel
Uji Asumsi Klasik Sebelum menganalisis data untuk
independen yang terpilih yang tidak
membuktikan hipotesis terlebih dahulu
dijelaskan
oleh
variabel
peneliti melakukan uji asumsi klasik
lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai
yaitu:
untuk
menunjukkan
dependen
adanya
multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ a.
0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011: 160), uji normalitas
bertujuan
untuk
menguji
apakah dalam model regresi, variabel Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c.
kotner,
Uji Heterokedastisitas
Menurut
Ghozali
heterokedastisitas model
regresi
natchsheim
neter(2004)
(2005:105), “ uji
dengan persamaan sebagai berikut:
bertujuan
Y= a +β1.X1+ β 2.x2+ β 3.x3+e
terjadi
apakah
ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
Penguji Hipotesis
pengamatan yang lain”. Jika varians
Uji
residual
dilakukan
dari
dan
suatu
pengamtan
ke
hipotesis
dalam
terhadap
penelitian
hipotesi
ini
statistik
pengamatan lain tetep maka disebut
menggunakan uji t dan uji F.
homoskedastisitas, dan jika berbeda maka
a.
terjadi heteroskedastisitas. Maka model
Menurut Imam Ghozali (2011: 98), uji t
regresi
yang
baik
homoskedastisitas
atau
heteroskedastisitas.
Uji Parsial (uji t)
adalah
yang
pada dasarnya menunjukkan seberapa
tidak
terjadi
jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
terjadi
independen
Kriteria
secara
individual
dalam
heteroskedasrisitas dalam suatu model
menerangkan variasi variabel dependen.
regresi adalah jika signifikansinya kurang
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali,
dari 0,05.
2006) : 1) Dengan
Analisis Regresi Linear Berganda
diterima dan Ha ditolak.
variabel bebas(store atmosphere, lokasi,
b) Apabila t tabel
dan harga) terhadap satu variabel terikat maka
regresi.
Analisis
ditolak dan Ha diterima.
teknis
analisis data yang digunakan adalah analisis
data
t
a) Apabila t tabel > t hitung, maka H0
mengetahui hubungan sebab akibat antara
pembelian)
nilai
hitungnya dengan t tabel.
Karena peneliti ini bertujuan untuk
(keputusan
membandingkan
Dengan tingkat signifikansi (a = 5%) 2) Dengan
ini
menggunakan
angka
probabilitas signifikansi.
menggunakan angka-angka (kuantitatif)
a) Apabila
angka
probabilitas
dengan metode statistik. Dalam penelitian
signifikansi > 0,05, maka H0
ini data yang dihimpun melalui kuesioner
diterima danHa ditolak.
selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan teknik
b) Apabila
analisis regresi
linear dengan menggunakan
angka
probabilitas
signifikansi < 0,05, maka H0
variabel
ditolak dan Ha diterima.
terikat (Y) dan 3 variabel bebas (X1, X2,
b.
X3) seperti yang dikemukanan oleh
Menurut Imam Ghozali (2011: 98), uji F pada
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
Uji Simultan (uji F)
dasarnya
menunjukkan
apakah
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
semua
variabel
independen
yang
(satu). Koefisien determinasi (R2) nol
dimasukkan dalam model mempunyai
variabel independen sama sekali tidak
pengaruh secara bersama-sama terhadap
berpengaruh variabel dependen. Apabila
variabel dependen. Uji F digunakan
koefisien determinasi semakin mendekati
untuk mengetahui pengaruh signifikan
satu,
variabel
variabel
bebas (X) secara simultan
maka
dapat
dikatakan
independent
bahwa
berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y) sama halnya
terhadap dependent. Selain itu koefisien
dengan uji t tadi, untuk melakukan uji F
determinasi
dipergunakan
dalam
mengetahui
presentase
penelitian
ini,
peneliti
untuk perubahan
menggunakan alat bantu berupa aplikasi
variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh
software SPSS versi 20.
variabel bebas (X).
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2006) :
III.
1) Dengan
membandingkan
nilai
F
hitung dengan F table a) Apabila F tabel > F hitung, maka H0 diterima dan Ha ditolak. b) Apabila F tabel < F hitung, maka H0 ditolak dan Ha diterima. 2) Dengan
menggunakan
HASIL DAN KESIMPULAN
Di bawah ini akan dipaparkan karakteristik responden secara umum Tabel 1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase (%)
angka
15-25 tahun
10
20 %
a) Apabila probabilitas signifikansi>
26-30 tahun
15
30%
25
50%
b) Apabila probabilitas signifikansi <
< 30 tahun
0,05, maka H0 ditolak dan Ha
Total
50
100%
probabilitas signifikansi
0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
diterima. Analisis Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Dari tabel 1 di atas, maka dapat diketahui
Koefisien determinasi (R2) dimaksud
bahwa yang menjadi responden dalam
mengetahui tingkat ketepatan paling baik
penelitian ini adalah yang berusia 15-25
dalam analisis regresi, dimana hal yang
tahun sebanyak 10 responden atau 20 %,
ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi
sedangkan yang berumur 26-30 tahun
determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1
sebanyak 15 responden atau 30 %, dan
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sisanya adalah yang berusia <30 tahun
variabel
berdistribusi
normal
karena
sebanyak 25 responden atau 50%.
masing-masing variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Tabel 2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Jumlah
Kelamin Pria
15
b. Presentas
Hasil uji prasyarat multikolinieritas dapat
e (%)
dilihat pada tabel berikut:
35
Tabel 3
30 %
orang Wanita
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolineritas Coefficients
70 %
a
Model
Collinearity Statistics
orang Total
50
Tolerance (Constant)
100%
Store_Atmospher
orang
VIF
1
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Dari tabel diatas, maka dapat dketahui
,217
4,602
Lokasi
,230
4,357
Harga
,626
1,596
e
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
bahwa yang menjadi responden dalam penelitian
ini
adalah
yang
berjenis
kelamin pria sebanyaj 15 responden atau 30%, dan yang berjenis kelamin wanita 35 reponden atau 70%.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
masing-masing
variabel
mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan a.
Uji Normalitas Hasil uji normalitas untuk masing-
nilai VIF < 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.
masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini. Berdasarkan hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa variabel store atmosphere memiliki nilai signifikansi 0,86, lokasi memiliki nilai signifikansi 0,212, harga memiliki nilai signifikansi 0,78, dan keputusan pembelian memiliki nilai signifikansi 0,76. Hal ini berarti Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c.
Uji Heterokedastisitas Tabel 4 Tabel 5 Uji Model Regresi Linear Berganda Coefficients Model
Unstandardized
a
T
Sig.
Coefficients B
Std. Error
(Consta
1,345
,616
2,185
,034
,212
,086
2,475
,017
Lokasi
,784
,074
Harga
,122
,052
nt) Store_A
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan gambar pengujian
4 Diatas, hasil heteroskedastisitas
tmosph 1
ere
menunjukan tdak terdapat pola yang jelas dari
titik-titik
tersebut.
Hal
ini
ditunjukkan dengan grafik scatterplot yang menunjukkan titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola serta berada di atas nol dan di bawah nol,
10,62 0 2,331
,000 ,024
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Persamaan regresi berganda berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui sebagai berikut:
sehingga asumsi heterokedastisitas telah
Y = 1,345 + 0,212X1+ 0,784X2 +
terpenuhi ( tidak ada gangguan yang
0,122X3 + e
berada dalam model regresi ini.
Hasil dari regresi linier berganda a. Nilai konstanta sebesar 1,345 berarti
Analisis Regresi Linear Ganda
bahwa jika variabel store atmosphere.
Berdasarkan perhitungan regresi berganda
antara
store
atmosphere
Lokasi, dan harga sama dengan nol, maka pengambilan keputusan
(suasana toko) lokasi, dan harga terhadap
pembelian konsumen adalah sebesar
Keputusan
1,345.
pembelian
dengan
menggunakan program SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:
b. Nilai koefisien beta pada variabel store atmosphere sebesar 0,212 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel store atmosphere (X1) sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian konsumen sebesar
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
0,212 satuan. Sebaliknya penurunan satu
satuan
pada
atmosphere
variabel
akan
store
menurunkan
keputusan pembelian konsumen sebesar 0,212,
dengan
Tabel 6
asumsi-asumsi
Uji T Coefficients
a
Model
T
Sig.
lain
adalah tetap. c. Nilai koefisien beta pada variabel lokasi
(Constant)
2,185
,034
Store_Atmosphere
2,475
,017
1
toko sebesar 0,784 berarti bahwa setiap
Lokasi
10,620
,000
perubahan pada variabel lokasi toko
Harga
2,331
,024
(X2)
sebesar
satu
satuan
akan
mengakibatkan perubahan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,784 satuan.
Sebaliknya
penurunan
satu
satuan pada variabel lokasi toko akan menurunkan konsumen
keputusan sebesar
pembelian
0,784,
dengan
d. Nilai koefisien beta pada variabel harga sebesar 0,122 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel harga (X3) sebesar satu satuan akan mengakibatkan keputusan
konsumen
sebesar
pembelian
0,122
satuan.
Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel
harga
akan
menurunkan
keputusan pembelian konsumen sebesar 0,122,
dengan
Sumber : data primer yang diolah, 2016 a. Store Atmosphere Store
asumsi-asumsi
lain
tingkat
signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 dan nilai t-hitung 2,475 > t-tabel yaitu 2,012. Berdasarkan hasil tersebut maka H0 atmosphere (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian” b. Lokasi Lokasi toko memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan t-hitung 10,620 > t-tabel yaitu 2,012. Berdasarkan hasil tersebut
maka
H0
ditolak
dan H2
diterima: artinya “lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ”.
Harga
memiliki
tingkat
signifikansi
sebesar 0,024. < 0,05 dan t-hitung 2,331
Uji Parsial (uji t) Penjelasan untuk uji t pada masingvariabel
memiliki
c. Harga
adalah tetap.
masing
atmosphere
ditolak dan H1 diterima: artinya “store
asumsi-asumsi lain adalah tetap.
perubahan
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
independen
sebagai berikut:
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
adalah
> t-tabel yaitu 2,012. Berdasarkan hasil tersebut
maka H0
ditolak
dan H3
diterima: artinya “harga berpengaruh
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian” .
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Hasil uji adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,933
Uji Simultan (uji F) Tabel 7
yang berarti bahwa besarnya pengaruh
Uji F
variabel store atmosphere, lokasi, dan
a
ANOVA
harga terhadap keputusan pembelian
Model
F Regression
Sig.
213,531
,000
Residual
1
konsumen
adalah
sebesar
sedangkan
sisanya
93,3%,
b
sebesar
6,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Total
termasuk dalam penelitian ini.
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Pembahasan
b. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Store_Atmosphere
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Dari hasil uji F diperoleh nilai F-hitung
1. Pengaruh
Store
Atmosphere
terhadap Keputusan Pembelian
sebesar 213,531 dan nilai F-tabel sebesar
Berdasarkan hasil penelitian yang
2,79. Sedangkan signifikansinya sebesar
telah dilakukan, diketahui bahwa store
0,000. Karena nilai signifikansi di bawah
atmosphere memiliki tingkat signifikansi
0,05 dan nilai F-hitung lebih besar
sebesar 0,017 < 0,05 dan nilai t-hitung
daripada nilai F-tabel (213,531> 2,79),
2,475 > t-tabel yaitu 2,012.
maka H0 ditolak dan Ha diterima: artinya
menunjukkan bahwa H0 di tolak dan H1
“store atmosphere, lokasi toko, dan harga
diterima:
secara simultan berpengaruh signifikan
berpengaruh
terhadap
keputusan pembelian konsumen”
keputusan
pembelian
artinya
Hal ini
“store
atmosphere
signifikan
terhadap
Atmosphere berhubungan dengan
konsumen”. Koefisien Determinasi (Uji R2) Tabel 8 Koefisien determinasi
bagaimana
para
manajer
dapat
memanipulasi desain bangunan, ruang interior, tata ruang dan dinding, aroma, warna, bentuk, dan suara yang dialami
b
Model Summary Model
R
1
,966
para konsumen yang semuanya bertujuan
R Square a
,933
a. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Store_Atmosphere
untuk memengaruhi konsumen dalam keputusan pembeliannya (Mowen & Minor, 2002: 139). Oleh karena itu, dapat
b. Dependent Variable:
dikatakan
bahwa
Keputusan_pembelian
pengelolaan
store
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
semakin
baik
atmosphere
maka
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
semakin baik pula persepsi konsumen
3.
atas store atmosphere
Keputusan Pembelian
tersebut dan
Pengaruh
Harga
terhadap
semakin besar pula dorongan konsumen
Berdasarkan hasil penelitian yang
untuk melakukan pembelian pada toko
telah dilakukan, diketahui bahwa harga
tersebut.
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,024. < 0,05 dan t-hitung 2,331 > t-tabel
2. Pengaruh Lokasi Toko terhadap
yaitu 2,012. Berdasarkan hasil tersebut
Keputusan Pembelian
maka H0 ditolak dan H3 diterima: artinya
Berdasarkan hasil penelitian yang
“harga berpengaruh signifikan terhadap
telah dilakukan, diketahui bahwa lokasi
keputusan
memiliki tingkat signifikansi sebesar
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H3
0,000 < 0,05 dan t-hitung 10,620 > t-tabel
diterima: artinya “harga berpengaruh
yaitu 2,012. Berdasarkan hasil tersebut
signifikan terhadap keputusan pembelian
maka H0 ditolak dan H2 diterima: artinya
konsumen” .
“lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian”
Menurut
Tjiptono
Hal
ini
(2008:152),
ini
Harga mempengaruhi konsumen untuk
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H2
membeli di toko tersebut para manajer
diterima: kedua “lokasi berpengaruh
harus bisa cerdas dalam mengelola harga,
signifikan terhadap keputusan pembelian
tujuan penetapan harga antara lain,
”
berorientasi pada laba, berorientasi pada Lokasi
toko
.Hal
pembelian”.
mempengaruhi
konsumen dari berbagai perspektif. Luas
volume, berorientasi pada citra, stabilitas harga dan tujuan lainnya
perdagangan yang mengelilingi toko mempengaruhi
keseluruhan
jumlah
4.
Pengaruh
Store
Atmosphere,
masyarakat yang mungkin tertarik pada
Lokasi, dan Harga Secara Simultan
toko tersebut. Selain jarak aktual, jarak
terhadap Keputusan Pembelian
yang dilihat juga dapat mempengaruhi
Dari hasil pengujian diperoleh nilai
seleksi toko (Mowen & Minor, 2002:
signifikansi F sebesar 0,000 yang berarti
137). Oleh karena itu, semakin baik dan
bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari
tepat pengaturan lokasi suatu toko, maka
0,05 (0,000 < 0,05). Nilai F-hitung yang
semakin tinggi pula pengaruhnya dalam
diperoleh yaitu 213,531 lebih besar dari
menarik konsumen untuk melakukan
nilai F-tabel yaitu 2,79. Dari data tersebut
pembelian di toko tersebut.
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima: artinya “store atmosphere,
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
lokasi,
dan
harga
berpengaruh
secara
signifikan
simultan
c.
Harga
terhadap
terhadap
berpengaruh
keputusan
signifikan
pembelian
pada
keputusan pembelian ” telah diterima.
Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti
Keputusan pembelian, menurut Kotler &
semakin
terjangkaunya
harga
Armstrong (2001: 226), adalah tahap
produk,
maka
meningkatkan
dalam proses pengambilan keputusan
keputusan pembelian
pembeli dimana konsumen benar-benar
d.
membeli.
secara simultan berpengaruh signifikan
Pengambilan
keputusan
akan
suatu
Store atmosphere, lokasi, dan harga
merupakan suatu kegiatan individu yang
terhadap
secara
dalam
Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti
mempergunakan
store atmosphere, lokasi, dan harga
langsung
mendapatkan
terlibat
dan
barang yang ditawarkan. Hasil
uji
adjusted
secara R2
pada
penelitian ini diperoleh nilai sebesar
keputusan
pembelian
bersama-sama
berpengaruh
atau
pada
slimutan
terhadap
keputusan
pembelian.
0,933. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh store atmosphere,
IV.
DAFTAR PUSTAKA
lokasi toko, dan keragaman produk
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metode
terhadap keputusan pembelian konsumen
Penelitian.Jakarta: PT. Adhi Mahastya.
adalah sebesar 93,3% dan sisanya sebesar
Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi analisis
6,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang
multivariable dengan program SPSS.
tidak termasuk dalam penelitian ini.
Semarang: HP UNDIP. Irawan,
Pemasaran
KESIMPULAN a.
Store
Swasta.
atmosphere
berpengaruh
(2001).
Modern.
Manajemen Yogyakarta:
Gramedia Pustaka Utama
signifikan terhadap keputusan pembelian
Kanuk,
Surmawan
pada Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini
(2004).
Perilaku
berarti semakin nyaman store atmosphere
ketujuh. Jakarta: PT.Indeks.
dalam toko, maka akan meningkatkan
Kotler,
keputusan pembelian.
Pemasaran, jilid II(edisi ke-12). Jakarta:
b.
Lokasi
terhadap
berpengaruh
keputusan
signifikan
pembelian
pada
philip.
dan
Schiffman.
Konsumen,
(2007).
Edisi
Manajemen
PT.Indeks Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset
Swalayan Sidodadi Wates. Hal ini berarti
untuk
Bisnis
&
semakin strategis lokasi toko, maka akan
Penerbit Erlangga.
Ekonomi.
Jakarta:
meningkatkan keputusan pembelian Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mowen, John C., and Minor, Michael.
Tjiptono,
(2002). Perilaku Konsumen Edisi 5, Jilid
Pemasaran, Edisi III. Yogyakarta: CV.
2. Jakarta: Penerbit Erlangga
ANDI OFFSET
Sopiah , Syihabudin. (2008). Manajemen
Umar, Husein. (2000). Riset Pemasaran
Bisnis Ritel. Yogyakarta: Andi
dan
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Gramedia Pustaka Utama
Kuantitatif
Utami,C.W. (2008). Manajemen Ritel.
dan Kualitatif. Bandung:
Alfabeta. Swastha,
Fandy.
Perilaku.
(2008).
Jakarta
:
Strategi
Konsumen
Jakarta: Salemba 4 Basu.
(2002).
Azas-azas
Pemasaran. Yogyakarta : Liberty.
Tutik Ratnaningsih| 12.1.02.02.0442 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 18||