perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL “MINIMALKAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK” MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh: KURNIA MAHARANI C0708067
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2013 i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk: Kedua orangtuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa Orang-orang terkasihcommit yang telah banyak membantu dan menginspirasi to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Ciptakanlah sesuatu hal yang berguna untuk banyak orang dan bumi. (Kurnia Maharani) If you are planning ahead for 10 years, plant a tree. If you are planning ahead for 100 years, educate the children. commit to user (Confucius) v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrahnya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini dengan baik. Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Drs. Riyadi Santosa,M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2.
Drs.M.Soeharto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
3. Drs Ahmad Adib,Ph.D pembimbing pertama Tugas Akhir yang telah banyak memberikan saran dan bimbingan bagi penulis untuk menyusun dan menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini 4. Esty Wulandari,S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini. 5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku sekretaris sidang Tugas Akhir, dan selaku pembimbing dalam hal penulisan. 6. Staf pengajar yang di FSSR jurusan DESKOMVIS yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga pengantar tugas commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, 7 Januari 2013
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik Melalui Desain Komunikasi Visual
Kurnia Maharani 1 Drs. Ahmad Adib, Ph. D 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si 3
ABSTRAKSI Kurnia Maharani.2012. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana cara merancang Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik yang menarik, mudah dimengerti dan edukatif untuk masyarakat Solo melalui Desain Komunikasi Visual? (2) Bagaimana memilih media yang tepat untuk mempromosikan Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik melalui Desain Komunikasi Visual? (3) Bagaimana menentukan media placement yang tepat untuk Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik? Limbah plastik merupakan komponen ketiga terbanyak setelah limbah organik dan kertas. Limbah plastik merupakan masalah lingkungan terbesar karena plastik terkait erat dengan sifatnya yang tidak bisa terurai dalam waktu singkat. Setelah kita menyadari bahaya dari plastik, tentunya diperlukan langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan bumi, perlu kiranya dilakukan pengurangan pemakaian plastik di salam seluruh aspek kehidupan kita. Berdasarkan hal tersebut penulis menganngkat judul Perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan penggunaan Kantong Plastik” melalui Desain Komunikasi Visual. Program Kampanye ini didukung oleh Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, dan Badan Lingkungan Hidup yang berperan sebagai Pelaksana Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Plastik” di Solo. Kampanye ini dibuat atas dasar minimnya pengetahuan masyarakat modern tentang bahaya yang disebabkan oleh kantong plastik. Kampanye ini merupakan kampanye pertama yang dilakukan di Solo yang mengajak masyarakat khususnya para wanita untuk lebih bijak menggunakan plastik. Oleh karena itu diperlukan suatu media yang dapat menarik perhatian audiens dan dapat mengajak mereka untuk dapat lebih meminimalisasi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
1
Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakltas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM C0708067 2 3
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Designing the Social Campaign Minimizing the Plastic Bag use through Visual Communication Design Kurnia Maharani 1 Drs. Ahmad Adib, Ph. D 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si 3
ABSTRACTS Kurnia Maharani.2012. The introduction to this Final Project is entitled Designing the Social Campaign “Minimizing the Plastic Bag use through Visual Communication Design”. The problems to be studied are: (1) How to design the Social Campaign Minimizing the Plastic Bag use that is interesting, understandable, and educative to Solo people through Visual Communication Design? (2) How to choose appropriate media to promote the Social Campaign Minimizing the Plastic Bag use through Visual Communication Media? (3) How to determine the appropriate placement media for the Social Campaign “Minimizing the Plastic Bag use? The plastic waste is the third largest component following organic and paper wastes. Plastic was is the biggest environment problem because it is closely related to its non-decomposable property in short time. Having realized the danger of plastic, there should be real measures to safe the earth, the plastic use should be reduced in entire aspect of our life. Considering this phenomenon, the writer raises the title Designing the Social Campaign “Minimizing the Plastic Bag use through Visual Communication Design”. This campaign program is supported by Republic of Indonesia’s Living Environment Ministry, and Living Environment Agency serving as the executor of Social Campaign “Minimizing the Plastic use” in Solo. This campaign is developed based on the modern society’s knowledge about the danger resulting from plastic bag. This campaign is the first one conducted in Solo inviting the society, particularly the women, to use plastic more wisely. For that reason, there should be a media more attractive to the audiences and that can invite them to minimize the use of plastic in daily life.
1
Student of Visual Communication Design Departement, Faculty of Literature and the Art UNS with NIM. C0708067 2 3
Guide Lecture I Guide Lecture II commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………..…….
iii
PERSEMBAHAN…………………………………………………….
iv
MOTTO………………………………………………………………
v
KATA PENGANTAR………………………………………………..
vi
ABSTRAKSI……………………………………………………...….
viii
ABSTRACT…………………………………………………………..
ix
DAFTAR ISI………………………………………………………….
x
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah…………………………………….
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………..
4
C. Tujuan Perancangan…………………………………………
4
D. Target Visual……………………………………………….. .
5
E. Target Audience……………………………………………. .
6
F. Metode Pengumpulan Data………………………………… .
7
BAB II Kajian Teori A. Tinjauan Kampanye……………………………………….…
9
B. Tinjauan Desain………………………………………………
16
C. Tinjauan Komunikasi…………………………………………
22
D. Tinjauan Media…………….…………………………………
30
E. Tinjauan Kantong Plastik……..………………………………
30
BAB III Identifikasi Data A. Kementrian Lingkungan Hidup……….………………………
36
commit to user B. Badan Lingkungan Hidup……………………………………..
48
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. WALHI DIY………………………………………………….
65
D. Departemen Lingkungan Australia……………………………
73
E. Analisis SWOT…………..……………………………………
75
F. USP (Unique Selling Prepositioning)….……………………..
83
G. Positioning ………………….………………………………..
84
BAB IV. Konsep Kreatif Perancangan dan Perencanaan Media A. Metode Perancangan…………………………………………
85
B. Konsep Kreatif……………………………………………….
88
C. Standar Visual………………………………………………..
90
D. Pemilihan Media …………………………………………….
97
E. Media Placement…………………………………………….
100
F. Pelaksanaan Kampanye……………………………………...
105
G. Prediksi Biaya……………………………………………….
110
BAB V. Visualisasi Karya BAB VI. Penutup A. Kesimpulan………………………………………………….
137
B. Saran…………………………………………………………
138
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
xi
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kondisi cuaca dan iklim di bumi saat ini terlihat makin bervariasi dan menyimpang. Perubahan iklim global merupakan efek dari pemanasan global. Dampak yang paling besar akan dialami oleh Negara pesisir pantai, Negara kepulauan, dan daerah Negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara. Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan yang terkena dampak terbesar dari Pemanasan Global, terlihat dari perubahan cuaca yang tak menentu. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia. Pemanasan global di masa depan lebih besar dari yang diduga sebelumnya. Pembuangan sampah/limbah yang tidak dapat diurai oleh alam, semacam plastik yang dapat menyebabkan kerusakan alam merupakan salah satu sumber terjadinya fenomena ini. Dilihat dari jenisnya, limbah plastik merupakan komponen ketiga terbanyak yang dibuang setelah limbah organik dan kertas. Limbah plastik merupakan masalah lingkungan terbesar karena plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil di alam dan itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 100 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi commit useria adalah plastik. Artinya bahan sangat kecil seperti partikel debu, tetaptosaja 1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara. Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali. Partikel-partikel plastik tentunya juga bisa masuk ke tubuh manusia, baik melalui hewan, peralatan sehari-hari yang dipakai terutama untuk makan dan minum, melalui air yang tercemar limbah plastik, ataupun melalui debu-debu di udara. Hal yang menambah bahaya dari plastik adalah zat-zat kimia berbahaya yang dikandungnya, yang ditambahkan selama proses pembuatan plastik, yang bisa mengganggu kerja sistem tubuh dan bisa menyebabkan kanker. Jadi bisa dibayangkan sendiri akibat yang ditimbulkan jika zat-zat kimia berbahaya ini ikut masuk bersama partikel plastik ke dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia. Proses pembuatan plastik juga banyak melepaskan gas-gas beracun ke udara,
baik
yang
membahayakan
kesehatan
makhluk
hidup
maupun
membahayakan atmosfer bumi. Begitu juga di dalam proses pendaur ulangannya. Oleh karena itu daur ulang plastik sebenarnya bukanlah solusi total dari usaha mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan oleh plastik. Bahkan plastik tak akan bisa didaur ulang selama-lamanya karena mutu dan kualitasnya akan commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
semakin menurun, sehingga pembuatan plastik baru pun tak bisa dielakkan. Dengan membakar plastik efeknya sama saja jeleknya karena plastik akan melepaskan zat-zat berbahaya ke udara, termasuk dioxin, salah satu zat paling beracun yang pernah ada. Selain itu, proses pembuatan plastik juga melibatkan penggunaan minyak bumi yang tidak sedikit. Padahal sebagaimana yang kita ketahui cadangan minyak bumi di dunia semakin menipis, dan minyak bumi semakin hari menjadi barang yang makin langka dan oleh karenanya semakin mahal untuk digunakan sebagai bahan bakar bagi aktifitas manusia. Setelah kita menyadari bahaya plastik bagi kehidupan di bumi, tentunya diperlukan langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan lingkungan hidup kita, perlu kiranya dilakukan pengurangan pemakaian dan produksi plastik di muka bumi khususnya di indonesia. Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat judul “Kampaye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” melalui Desain Komunikasi Visual. Penulis mengangkat judul tersebut sebagai bentuk untuk menyelamatkan lingkungan hidup, dan agar masyarakat dapat menyadari akan bahaya kantong plastik bagi kelangsungan hidup mereka.
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian yang disampaikan diatas, penulis merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong
Plastik” pada masyarakat Kota Solo melalui desain
komunikasi visual? 2. Bagaimana visualisasi Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik”pada masyarakat Kota Solo agar dapat menarik perhatian dan lebih perduli terhadap lingkungan. 3. Bagaimana memilih media dan media placement yang efektif bagi target audiens?
C. Tujuan Perancangan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” sebagai berikut: 1. Merancang Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” pada masyarakat Kota Solo sebagai upaya untuk menjaga lingkungan khususnya Kota Solo. 2. Merancang visualisai Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” pada masyarakat Kota Solo dengan illustrasi-illustrasi yang informatif. 3. Merancang media dan media placement yang efektif bagi target audiens.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Target Visual Untuk mendukung agar target audience berjalan sesuai dengan yang diinginkan perlu adanya suatu Perencanaan media, media tersebut antara lain : 1. Publikasi a. Logo b. Baliho c. Iklan Majalah d. Poster e. Brosur f. X-Banner g. Event (Panggung utama, standbooth pameran)
2. Merchandising a.
Tas Lipat
b.
Tas Serut
c.
Tas Rompi
d.
Pembatas Buku
e.
Stiker
f.
Pin
g.
Kaos
h.
Gantungan Kunci
i.
Mug commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Target Audience Agar perancangan berjalan efektif dan efisien perlu direncanakan suatu segmentasi pasar atau target audience yang menjadi sasaran produk atau jasa , dalam hal ini objek Target sasaran dalam perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” pada masyarakat Kota Solo:
1. Target Primer a.
Segmentasi Geografis Perancangan Kampanye Sosial “Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik” ditujukan kepada masyarakat Solo.
b.
c.
Segmentasi Demografis Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 21 - 40
Tingkat Pendidikan
: SMA s/d Perguruan Tinggi
Status Sosial
: Menengah Keatas
Segmentasi Psikografi Untuk semua wanita yang mempunyai rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Metode Pengumpulan Data
Perancangan media komunikasi visual merujuk pada data-data yang diperoleh dari pihak yang terkait. Penentuan teknik pengumpulan data terkait erat dengan jenis instrumen yang akan digunakan. Tujuan penelitian serta cakupan sampel yang akan dijadikan sumber data sangat mempengaruhi pemilihan kita akan jenis instrumen yang paling tepat. Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data perancangan ini adalah: 1. Kajian Pustaka dan Literatur Data diperoleh dari kumpulan dan observasi studi kepustakaan dan buku-buku yang sesuai dengan permasalahan kajian. Kajian pustaka atau literature review merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum menentukan metodologi penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka diperlukan agar peneliti dapat menemukan : a. Landasan teori sebagai acuan dasar b. Temuan-temuan
hasil
penelitian
sejenis
yang
pernah
dilakukan
sebelumnya Kedua hal ini akan membantu peneliti dalam: a. Membatasi ruang lingkup penelitiannya b. Menemukan variabel-variabel penelitian c. Menemukan teori atau konsep keterkaitan antar-variabel d. Menemukan
penjelasan
yang
dapat
menginterpretasikan hasil commit analisis to data user
membantu
peneliti
dalam
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Literatur yang dibutuhkan antara lain yang melingkupi tentang : a. Metode pengumpulan data : Belawati, Tian dan Toha, Mohamad “Metode Penelitian”. b. Buku yang menjelaskan tentang bahaya plastik bagi kehidupan makhluk hidup. c. Buku yang menjelaskan tentang dampak dari plastik yang tidak bisa diurai. Hasil kajian pustaka ini kemudian dianalisis dan disintesiskan menjadi suatu kerangka pemikiran atau kerangka teori yang dijadikan dasar dalam menentukan metodologi penelitiannya. 2. Wawancara Wawancara merupakan sebuah cara pegumpulan data dengan jalan memberikan pertanyaan sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Data dari wawancara yang dilakukan dapat digunakan untuk melengkapi data observasi dan untuk memperoleh data resmi dari petugas yang berwenang (Kasali, 2010 :5).
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Kampanye 1. Definisi Kampanye Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi masyarakat dengan merencanakan serangkaian kegiatan/usaha tertentu, untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Kamus Istilah periklanan Indonesia memiliki pandangan sendiri mengenai kampanye. Didalamnya terdapat pengertian bahwa kampanye
adalah
rencana
kegiatan
komunikasi
pemasaran
yang
berkesinambungan yang dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal yang menunjukkan peran satu atau berbagai media (TV, radio, surat kabar, dan film). Pengertian secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal sejak tahun 1940-an yaitu, campaign is generally exemply persuasion in action (Kampanye secara umum menampilkan kegiatan yang bertitik tolak untuk membujuk), dan lebah banyak dikemukakan beberapa ilmuan, ahli dan praktisi komunikasi (Rosady Ruslan, 2005:23).
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
Pengertian Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah : a. Gerakan atau tindakan serentak (untuk melawan, mengadakan aksi dan sebagainya). b. Berkampanye artinya mengadakan gerakan secara serentak (untuk melawan, mengadakan aksi dan sebagainya). c. Kampanye promosi artinya kampanye yang diadakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan. Menurut Lesie B. Snyder (2002), kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan untuk khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Aktivitas komunikasi dalam berkampanye biasanya berkaitan dengan suatu tujuan apa, kepada siapa, dan dalam rangka apa kampanye itu dilaksanakan.
2. Jenis-jenis kampanye Banyak jenis kampanye yang telah dilakukan oleh pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi lainnya, yang semuanya memiliki yujauan dan sasaran tertentu. Menurut Charles U. Larson (Dalam bukunya Persuasion, Reception, and Responsibility. 1992. California : Wardsworth Publishing Co) yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, membagi jenis-jenis kampanye menjadi : a. Product-Oriented Campaign Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu commit to user peluncuran produk yang baru.
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Candidate-Oriented Campaign Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik. c. Ideologi or Cause- Oriented Campaign Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial.
3. Fungsi Kampanye Adapun fungsi kampanye sendiri adalah untuk menyampai suatu pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau mempengaruhi masyarakat dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang ingin dikomunikasikan, berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terkait pada suatu kampanye adalah : a. Adanya suatu aksi, dalam hal ini yang dimaksud adalah demonstrasi yang dilakukan secara serentak untuk menuntut apa yang mereka inginkan kepada pihak yang bersangkutan. b. Pesan dalam suatu kampanye. Pesan adalah hal yang sangat erat kaitannya karena apabila pesan yang disampaikan tidak jelas atau tidak sampai pada target sasaran, maka kampanye tersebut gagal. c. Unsur persaingan dalam suatu perebutan kedudukan maka dilakukan kampanye yang bertujuan agar mereka terpilih dalam massa serta mendapat kedudukan yang diinginkan.
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Promosi merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam kampanye karena promosi merupakan bagian dari kampanye, seperti dalam penjualan suatu produk atau produk iklan.
4. Proses Perancangan Kampanye Dalam proses perancangan sebuah kampanye, agar bisa mendapat hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, memerlukan sebuah proses perencanaan yang baik. Perencanaan adalah alat bantu untuk bekerja secara efektif dan efisien . Perencanaan ini diperlukan untuk mendapatkan program taktis yang dapat dievaluasi keefektifannya. Perencanaan tersebut oleh (Anne Gregory, 2001:6) dirumuskan menjadi lima pertanyaan dasar yang akan sangat membantu dalam membuat perencanaan kampanye. Lima pertanyaan itu adalah: a. Apa yang ingin saya capai? Apa yang menjadi tujuan kampanye b. Dengan siapa saya ingin berbicara? Siapa publik dari kampanye c. Apa yang saya ingin katakan? Pesan apa yang ingin disampaikan dalam kampanye tersebut d. Bagaimana saya menyampaikannya? Mekanisme yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan. e. Bagaimana saya tahu saya telah mengerjakannya dengan benar? Evaluasi yang dilakukan setelah program kampanye berlangsung commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
Dan untuk menjawab pertanyaan di atas ada dua persyaratan utama: a. Informasi Mengumpulkan dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai tugas yang harus dilakukan, riset dan analisis yang mendalam bisa menjadi senjata utama untuk mendapatkan informasi. b. Strategi Adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye. Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi dapat diperoleh atau dirumuskan melalui Informasi dan data-data yang telah terkumpul yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip dan kekuatan utama dari program tersebut. Kampanye merupakan sebuah aktivitas promosi berupa pesan-pesan serial bertema yang terencana dari sebuah merek kepada sasaran yang spesifik melalui beragam alat komunikasi dalam sebuah periode. Ciri-ciri kampanye diantaranya berkesinambungan, sasaran dapat melihat/ mendengar/ membaca hanya satu tema dari beragam alat komunikasi tersebut. Kampanye adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan daya tarik komunikatif. Dalam melaksanakan kampanye ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain: a. Perkirakan terlebih dahulu kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan dari khalayak sasaran. b. Rencanakan kampanye secara sistematis. commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Lakukan evaluasi secara terus-menerus. d. Gunakan media masa dan komunikasi interpersonal. e. Pilihlah media masa yang tepat untuk mencapai khalayak sasaran. (Rachmadi, 1994: 135) Sebelum profesional hubungan masyarakat memutuskan bagaimana dan apa yang dikomunikasikan ke satu publik spesifik, situasi dan khalayaknya harus diteliti dan dianalisis. Kampanye hubungan masyarakat biasanya dijalankan menggunakan rumus R-A-C-E (reasearch, analyze, create, dan evaluate). Pada tahap riset, satu tim hubungan masyarakat bisa melakukan jajak pendapat dan survey untuk menentukan sikap khalayak sekarang terhadap sebuah perusahaan, produk, atau masalah. Setelah sikapnya dipahami, satu kampanye akan direncanakan untuk menyampaikan tujuantujuan organisasi.
5. Kampanye Sosial Kampanye sosial mempunyai tujuan untuk melakukan perubahanperubahan sosial. Pengertian kampanye untuk perubahan sosial adalah usaha yang terorganisasi yang dipimpin oleh sebuah grup (change agent) yang mempunyai keinginan untuk membujuk orang lain (target adopter) agar menerima, memodifikasi atau meninggalkan ide-ide tertentu, perilaku tertentu, praktek-praktek dan tingkah laku . Rice dan Atkin mengidentifikasi kondisikondisi untuk mendukung sebuah kampanye sosial, yaitu (Venus, 2004: 138):
commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Peran media masa. Media massa dianggap efektif dalam menciptakan kesadaran,
meningkatkan
pengetahuan,
dan
mendorong
khalayak
berpartisipasi dalam proses kampanye. b. Peran komunikasi antar pribadi. Bentuk komunikasi ini dipandang sebagai instrument
penting
dalam
menciptakan
perubahan
perilaku
dan
memelihara kelanggengan perubahan tersebut. c. Karakteristik sumber dan media. Keredibilitas sumber memberikan kontribusi yang besar bagi pencapaian tujuan kampanye. Demikian pula halnya dengan pemanfaatan media komunikasi yang tepat yang sejalan dengan kebiasaan bermedia khalayak. d. Evaluasi formatif. Evaluasi diarahkan untuk mengevaluasi tujuan dan efektifitas pesan kampanye. e. Himbauan pesan. Dalam hal ini pesan harus dirancang secara spesifik agar mampu menghimbau nilai-nilai individual. f. Perilaku preventif. Dimana hasil kampanye tidak dirasakan secara langsung maka harus diupayakan suatu manfaat untuk menyadarkan khalayak. g. Kesesuaian waktu, aksesibilitas dan kecocokan. Agar efektif pesan-pesan kampanye harus disampaikan pada saat yang tepat, budaya yang sesuai dan melalui media yang tersedia di lingkungan khalayak. Lain halnya Kotler&Roberto (Venus, 2004: 131), mengidentifikasi faktor penghambat dari kampanye sosial adalah : a. Program-program
kampanye
sasarannya secara tepat.
tersebut
commit to user
tidak
menetapkan
khalayak
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Pesan-pesan pada kampanye yang gagal umumnya juga tidak cukup mampu memotivasi khalayak untuk menerima dan menerapkan gaasan yang diterima. c. Lebih dari itu pesan-pesan tersebut juga tidak memberikan semacam petunjuk bagaimana khalayak harus mengambil tindakan yang diperlukan. d. Kegagalan pada sebuah program kampanye yang berorientasi perubahan sosial juga dapat terjadi karena pelaku kampanye terlalu mengandalkan media massa tanpa menindaklanjutinya dengan komunikasi antar pribadi. e. Anggaran untuk membiayai program kampanye tersebut tidak memadai sehingga pelaku kampanye tidak bisa berbuat secara total.
B. Tinjauan tentang Desain 1. Definisi Desain Kata design menurut kamus Indonesia – Innggris dari John M. Echols berarti potongan, model, pola, konstruksi, mode, tujuan, rencana. Sedangkan dalam kamus Webster, pengertian desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, proyek, hasil yang tepat, produksi, memuat, menciptakan, meningkatkan, pikiran, maksud, dan kejelasan. Desain adalah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklanan atau pengemasan. Dalam arti lain desain adalah usaha deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda (Nuradi dkk, 1996:52) commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pertimbangan yang dipakai dalam proses desainyang juga merupakan syarat bagi suatu desain yang baik adalah faktor kegunaan, fungsi, produksi, pemasaran, keuntungan, dan nilai rupa atau estetis dari benda pakai itu. Pada hakekatnya , desain adalah mencari mutu yang lebih baik, mutu material, teknis, performasi, bentuk dan semuanya baik secara bagian per bagian maupun keseluruhan (Agus Sachari, 1986 : 81) Secara etimologis kata desain berasal dari kata designo (Itali) yang artinya gambar (Jervis, 1984). Menurut Widagdo (1993) Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai untuk status kurun waktu tertentu. Menurut The Columbia Encyclopedia pengertian desain dibagi menjadi 3 : a. Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam satu kesatuan. b. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang bersifat pribadi. c. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni, atau merupakan elemenelemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
2. Prinsip Dasar Desain Dalam mencipta sebuah iklan, diperlukan prinsip atau dasar untuk menciptakan satu kesatuan yang dapat menunjang sebuah iklan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Kesatuan (Unity) Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout. b. Keberagaman (Variety) Iklan, selayaknya tidak menimbulkan kesan monoton. Dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal dan medium, memanfaatkan ruang kosong, dan pemanfaatan gambar-gambar. c. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan simetris dapat dicapai dengan pembagian, sehingga suatu rancangan (design) dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama, seperempat bagian , dan seterusnya. d. Irama (Ritme) Satu perangkat sederhana adalah memasukkan teks pada setiap awal paragraf (seperti dalam buku atau laporan surat kabar), sehingga mata pembaca diarahkan dari paragraf yang satu ke paragraf berikutnya. Namun demikian, aliran secara keseluruhan terhadap desain mesti menyiratkan irama yang nyaman. e. Hukum Harmoni (Harmony) Dalam rancangan atau layout iklan selayaknya tidak ada kekontrasan yang menyolok, membosankan, serta menyentak. Biasanya, seluruh unsur iklan harus harmonis, serta membantu menciptakan kesatuan.
commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Proporsi (Proportion) Hal ini khususnya berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan untuk lebarnya naskah atau copy iklan. g. Skala (Scale) Jarak pengkihatan (visibility) tergantung pada skala nada serta warna. Warna menyolok biasanya ditampilkan oleh warna primer. Hukum skala dapat digunakan dengan desain tipografis ketika headline (judul) serta subheading (subjudul) dibuat kontras dengan area warna abu-abu dari huruf teks. h. Penekanan (Emphasis) Sebuah iklan dapat dibuat sehingga tampak menarik, jika ada penekanan seperti jenis huruf tebal atau misalnya kata-kata tertentu diberi penekanan dengan menggunakan warna lain.
3. Daya Tarik Desain Dikarenakan
pentingnya
iklan
dalam
berbagai
bidang
untuk
menginformasikan maupun menarik masyarakat, maka desain iklan yang baik harus mengacu pada daya tarik fisik maupun pesan yang disampaikan, antara lain : a. Daya Tarik Fisik Adalah penampilan luar ilustrasi yang menyertai suatu iklan (Liliweri, 1992). Aspek yang terkandung disini meliputi : 1) Gambar (berupa ilustrasi dan foto) commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Emosi secara psikologis cukup bagus diekspresikan dalam gambar. Sebuah gambar lebih mampu untuk mendramatisir sehingga lebih mudah mempengaruhi perasaan manusia. 2) Warna Warna mempunyai reaksi penting dalam karakteristik kepribadian dan lebih berbicara pada tataran emosi. Pemilihan warna yang baik akan menimbulkan respon positif bagi komunikan. 3) Komposisi Pengaturan elemen-elemen atau susunan dalam gambar (ilustrasi/foto). 4) Ukuran Iklan Iklan cetak dengan ukuran besar lebih efektif dan lebih dapat merebut perhatian khalayak dan mempertajam ingatan masyarakat terhadap iklan yang disampaikan. b. Daya Tarik Pesan Adalah kemampuan kata-kata untuk menarik perhatian khalayak. Iklan harus memperhatikan struktur iklan, gaya pesan, dan appeals pesan yang mengacu pada motif psikologis yang terkandung dalam pesan. Agar iklan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat meningkatkan angka penjualan produk yang ditawarkan, maka pesan iklan harus memenuhi syarat yang dikenal dengan SPURS, yaitu : 1) Selling Idea Yaitu ide dalam iklan tersebut harus dapat menjual barang atau jasa yang ditawarkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
2) Persuative Yaitu iklan yang disampaikan bersifat membujuk sehingga dapat menimbulkan desire. 3) Unexpected Yaitu ide yang ditampilkan dalam iklan adalah hal–hal yang tak terduga, gila - gilaan, spektakuler dan luar biasa. 4) Relevant Yaitu iklan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang produk yang ditawarkan. 5) Simple Yaitu iklan yang disampaikan harus membentuk satu persepsi atas produk atau tujuan yang diiklankan.
4. Ruang Lingkup Desain Adapun ruang lingkup desain komunikasi visual ini diantaranya meliputi : a. Desain Grafis Periklanan atau Advertising b. Animasi c. Desain Identitas Usaha atau Corporate Identity d. Desain Marka Lingkungan atau Environmental Graphics e. Desain Multimedia f. Desain Grafis Industri atau Promosi g. Desain Grafis Media digunakan dalam pembuatan buku, surat kabar, majalah, dll h. Cergam atau Komik dan Karikatur commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi Menurut Umar Hadi (2007 : 12) tugas Desain Komunikasi Visual atau pelakunya yang disebut desainer adalah mengidentifikasi hingga akhirnya memilih dan memutuskan simbol atau tanda yang sesuai dengan konteksnya.
C. Tinjauan tentang Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Adapun pengertian komunikasi ada banyak teori diantaranya adalah sebagai berikut : M. Gani dalam buku “Komunikasi Dalam Praktek” menerangkan bahwa komunikasi adalah hubungan dengan kata-kata, surat atau pesan, pertukaran pikiran atau opini. (Gani, 1978;41) William Albig dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambing-lambang yang berarti. (Albig, 1978;52) Noel Gist dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses yang mana seorang komunikator mengoper stimuli untuk merubah tingkah laku komunikan yang lain. Sedangkan yang dimaksud lambang-lambang dari proses komunikasi adalah tanda-tanda yang berarti sesuatu, karena merupakan pencerminan kenyataan obyektif yang berada di sekeliling kita. Adapun jenis lambang yang digunakan dalam komunikasi commit adalah bahasa, to user gambar, gerak-gerik dan sikap.
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang berarti ”sama” yang salam bahasa Inggris disebut common. Komunikasi dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan atau commonnes atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling berbagi atau sharing antara pengirim atau pengiklan, misalnya dengan penerima atau konsumen, (Terence A. Shimp, 2003 : 162-163).
2. Proses Komunikasi Menurut Courtland dan Jhon V. Thil proses komunikasi terbagi menjadi lima tahap, yaitu : a. Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan b. Ide atau gagasan diubah menjadi suatu pesan c. Proses pemindahan pesan d. Penerima menerima pesan e. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim. Dari pengertian komunikasi diatas tampak adanya komponen atau unsure-unsur yang dicakup yang merupakan syarat terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut : a. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan b. Pesan
: Pernyataan yang didukung oleh lambang
c. Komunikan
: Orang yang menerima pesan
d. Media
: Sarana atau saluran yang mendukung pesan commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Efek
: Dampak sebagai pengaruh dari pesan
f. Decoding
: Proses ketika komunikan mengartikan symbol-simbol
g. Encoding
: Penulisan dalam bentuk sandi yang merupakan proses
pengungkapan pendapat yang berhubungan dengan produk dalam bentuk-bentuk simbol h. Umpan balik
: Bagaimana caranya agar supaya pesan yang disampaikan
komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan
3. Sarana dan Alat Komunikasi Mengenai sarana komunikasi atau alat komunikasi sebagian besar kita telah mengetahuinya, dalam komunikasi kita membaginya menjadi dua bagian yaitu : a. Komunikasi secara Non Visual Adalah komunikasi yang dilakukan dengan media selain visual atau alat pengelihatan. Media komunikasi secara non visual diantaranya adalah : alat bunyi-bunyian, radio, tape recorder, dan lain-lain. b. Komunikasi secara Visual Adalah komunikasi yang menggunakan alat yang bisa ditangkap secara visual atau indera penglihatan. Alat-alat visual adalah alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa ata bentuk yang kita kenal sebagai alat peraga. 1)
Alat visual dua dimensional Alat visual dua dimensional adalah alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk pada bidang dua dimensional. Pada bidang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
25 digilib.uns.ac.id
transparan, contohnya slide, lembaran transparan untuk overhead projector. Pada bidang yang tidak transparan contohnya ; poster, gamar majalah, koran dan lain-lain. 2)
Alat visual tiga dimensional Disebut tiga dimensional karena memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, contohnya dealer help, packaging, totem sign dan lain sebagainya.
4.
Media penunjang komunikasi dalam periklanan Media-media periklanan yang berkonsep visual akan dipilah-pilah menjadi media primer dan sekunder, dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Media primer akan digunakan dengan pertimbangan bahwa media tersebut akan sangat efektif bila digunakan dengan memperhatikan masalah target audience dan segmentasi. Sedangkan media sekunder, digunakan sebagai media pendukung yang akan digunakan setelah media primer. a. Media Cetak Media cetak dalam hal ini adalah segala jenis media yang proses reproduksinya menggunakan proses cetak. Media cetak mengutamakan pesan-pesan visual yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Kelebihan menggunakan media cetak adalah media yang menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan promosi tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik sasarannya. Disamping kelebihan tersebut, penggunaan media cetak commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut juga memiliki kekurangan, antara lain memiliki nilai waktu yang terbatas dan pendek, karena media tersebut bisa juga langsung diabaikan. b. Media Elektronik Penggunaan
media
ini
untuk
berpromosi
akan
sangat
memperhatikan faktor anggaran kegiatan. Penggunaan media elektronik sekarang ini memang memiliki keuntungan yang besar, karena remaja pada umumnya gemar menonton televisi, mendengarkan radio, dan online di dunia maya atau internet. 1) Televisi Penggunaan televisi dalam berpromosi mempunyai nilai tambah karena televisi mampu untuk menampilkan sesuatu yang berkesan nyata, baik suara maupun gambarnya, apalagi dengan penayangan yang diulang-ulang, sehingga akan bisa diingat lebih lama oleh konsumen. Iklan spot 10, 20, 30, atau 60 detik dijual oleh stasiunstasiun, baik untuk pengiklan lokal maupun nasional. Pengiklan lokal biasanya memanfaatkan bentuk iklan ini. Kekuatan iklan televisi ini terutama terletak pada kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas, selain itu televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan calon konsumen lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produk atau jasanya di televisi daripada tidak yang tidak sama sekali. Sedangkan kelemahan iklan televisi terletak pada biaya yang besar dan kemungkinan iklan di televisi menjangkau pasar yang tidak tepat. commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Radio Penggunaan radio dalam berpromosi juga bisa digunakan. Daerah Surakarta dan sekitarnya telah banyak berdiri radio-radio swasta dengan jangkauan siaran daerah tersebut atau siaran lokal. Oleh karena itu memerlukan
meskipun iklan radio mudah dimengeti karena tidak kemampuan
membaca
dan
jangkauan
khalayak
sasarannya yang besar dan pada waktu yang bersamaan serta biaya yang cukup murah, namun iklan radio hanya bersifat audio saja, tanpa ada unsur visual. 3) Internet Media internet merupakan media baru yang sedang dikembangkan untuk digunakan dalam kegiatan promosi. Kaum remaja pun menyukai kegiatan yang berkaitan dengan internet, seperti browsing, chatting, dan sebagainya. Dalam menggunakan media ini untuk berpromosi, memiliki keuntungan seperti pesan yang disampaikan akan sampai kepada sasaran yang dituju dengan efektif, karena nantinya iklan akan dipasang pada situs-situs yang disukai remaja sehingga akan lebih efektif penyampaiannya. c. Media Event Penggunaan media event sebagai sarana berpromosi memang sangat diperhitungkan. Selain itu, media ini juga akan dinilai efektif karena sasaran yang dituju dapat terseleksi langsung oleh jenis event yang diadakan. Event-event ini dapat dirancang tersendiri oleh commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan jasa event organizer atau dapat hanya berperan sebagai sponsor utama. d. Media Alternatif (Ambient Media) Adalah suatu metode komunikasi dan periklanan yang dirancang untuk meraih kelompok target audience melalui cara yang tidak biasa dan tidak terduga. Ambience media merupakan sektor baru dan menarik di dalam industri periklanan yang menawarkan pesan kreatif dan kuat melalui medium iklan
diluar bentuk-bentuk iklan mainstream atau
tradisional, seperti iklan televisi, radio, poster, dan sebagainya.. Berbagai format atau bentuk ambience media sekarang tersedia sebagai penunjang disiplin komunikasi, periklanan, direct marketing, public relation, event marketing, sponsorship, dan sebagainya. Ambience media juga berhubungan dengan area-area pusat perbelanjaan, restauran-restauran terkenal, dan publik area yang biasa dikunjungi masyarakat. Ambience media dapat diterapkan melalui pemasangan iklan di tempat-tempat yang tidak terduga, dimana calon konsumen merasa surprise dan unexpected saat melihat iklan tersebut, namun dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk terus memperhatikan dan mengenalnya lebih jauh apa yang ditawarkan dalam iklan tersebut. Komunikasi adalah sarana yang menghubungkan antar manusia lewat perantaraan media. Sedangkan visual adalah sesuatu yang bersifat kasat mata. Dengan demikian, desain komunikasi visual adalah perancangan yang menghubungkan antar manusia lewat perantara media yang bersifat kasat mata. Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf serta komposisi warna serta layout yang dapat diartikan tata letak atau perwajahan. Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. (Adi Kusrianto, 2007:2). Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan sebagai bentuk informasi komunikasi visual diawali dengan menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbalvisual yang fungsional, persuasif, artistik, estetik, dan komunikatif. Artinya, menurut (Sumbo Tinarbuko, 1998 : 66), Desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah dalam komunikasi atau komunikasi visual untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain yang baru.
D. Tinjauan Media Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual. (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta : PT Balai Pustaka Utama). Menurut commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(M. Suyanto, 2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan, dan keandalannya. Menurut (Kustadi Suhandang, 2005 : 86) ”untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan adalah media massa”. Berbeda dengan media personal communication, media massa terbagi dalam tiga golongan menurut sifatnya, yaitu yang bersifat auditif atau lisan yang juga disebut the spoken word, bersifat visual atau perpaduan gambar atau tulisan dengan suara. Namun kini orang banyak mengenalnya sebagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film dan Internet.
E. Tinjauan tentang Kantong Plastik 1. Definisi Plastik Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk daripolimerisasi molekulmolekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi
(terutama
polimerisasi
hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat
molekul-molekul
kecil
dengan
reaksi
(monomer) yang sama ,sehingga
membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukannya. Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang beragam, tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalah etena(C2H4), propena(C3H6), styrene(C8H8), vinil klorida, nylon
dan
karbonat(CO3).
Plastik
merupakan senyawa polimer yang
penamaannya sesuai dengan commit nama to monomernya dan diberi awalan poli-. user
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer - monomer propena, namanya adalah polipropilena. Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menolerans panas, keras, “reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Berbahayanya plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil di alam dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik.. Artinya bahan plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara. Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.
2. Kantong Plastik Menggunakan kantong plastik menjadi hal jamak di negeri ini. Belanja di pasar tradisional yang becek, mencari kebutuhan harian di toko-toko kelontong pinggir jalan, sampai berbelanja di supermarket nan megah, kantong plastik setia menyertai. Ya, kantong plastik sudah menjadi „kebutuhan pokok‟ – baik oleh produsen maupun konsumen – penenteng barang belanjaan. Selain karena sifatnya yang praktis, kantong plastik juga berkesan murah meriah. Dengan kata lain pedagang/produsen tidak harus merogoh kocek terlalu dalam untuk menyediakan kantong jenis ini. Merekapun bisa memberikan kantong ini secara cuma-cuma pada konsumen tanpa dibebani biaya tambahan sebagai bagian dari pelayanan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
33 digilib.uns.ac.id
Dengan maraknya penggunaan kantong plastik, tidak mengherankan jika dalam satu hari saja dunia ini bisa menghasilkan sampah plastik dalam jumlah yang sangat fantastis. Disinyalir ada sekitar 1 trilyun kantong plastik yang digunakan oleh masyarakat seluruh dunia dalam satu tahunnya. Dari angka tersebut, setiap individu rata-rata menyumbang sekitar 170 kantong plastik pertahun. Jumlah yang cukup besar tentunya untuk membungkus sebuah kota dengan plastik. Kantong plastik sebagian besar terbuat dari polyethene (PE), suatu bahan thermoplastic yang tidak mudah terurai oleh alam. Sampah kantong dari jenis ini baru dapat terurai secara sempurna setelah terendap di alam selama kurun waktu 500 – 1000 tahun. Hanya sekitar 1% kantong plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya daur ulang dengan harga jualnya, sehingga hampir semua kantong plastik dipastikan terbuang menjadi sampah. Selama kurun waktu tersebut, ketika sampah kantong plastik mengendap di tanah, terapung-apung di air, maka berandil besar dalam perusakan lingkungan, menghambat peresapan air, mengurangi kesuburan tanah, menyebabkan terjadinya banjir dan menyumbang percepatan pemanasan global.
3. Kampanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik Plastik adalah benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita seharihari. Apapun yang kita beli kebanyakan dibungkus dengan plastik, bisa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
dibayangkan berapa banyak plastik yang digunakan setiap harinya. Plastik adalah salah satu bahan material yang sulit terurai, dan malah akan menjadi polutan bagi media yang lain jika sudah tidak digunakan. Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapungapung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka. Hanya 1% saja kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. Untuk memproduksi plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 12 juta barel minyak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon (ditambah lagi sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM). Kampanye Minimalkan Penggunaan kantong plastik sangat diperlukan untuk mengurangi pencemaran dan polusi yang disebabkan oleh plastik karena semakin meningkatnya pencemaran akibat penggunaan kantong plastik. Meminimalkan penggunaan kantong plastik dapat diartikan sebuah upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi sebuah hal yang sangat penting, karena bumi ini adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup, menjaga kelestarian lingkungan memiliki maksud melakukan berbagai usaha yang bertujuan menghindarkan lingkungan dari segala macam pencemaran dan kerusakan. Usaha menjaga kelestarian lingkungan dimasa sekarang commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memiliki tujuan agar diwaktu yang akan datang kelangsungan makhluk hidup masih terjamin. Jika pada masa sekarang ini masyarakat tidak menjaga kelestarian lingkungan dan terjadi kerusakan lingkungan, maka dapat dipastikan dimasa yang akan datang kelangsungan makhluk hidup akan terancam. Kampanye ini bertujuan untuk menginformasikan dampak negatif penggunaan kantong plastik pada masyarakat dan memasyarakatkan penggunaan tas kain atau tas yang belanja yang dapat dipakai berulang-ulang sebagai pengganti kantong plastik. Secara garis besarnya kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik diartikan suatu cara untuk mengajak masyarakat kota Solo khusunya untuk
menjaga
kelestarian
lingkungan
dengan
cara
meminimalisasi
penggunaan kantong plastik dengan cara menggunakan tas kain atau tas yang dapat dipakai berulang-ulang untuk berbelanja agar dimasa yang akan datang kelestarian lingkungan tetap terjaga untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Kementrian Lingkungan Hidup
1. Sejarah Kementrian Lingkungan Hidup Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu yang pendek itu Indonesia telah banyak berbuat untuk mulai mengelola lingkungan hidupnya. Hasil utama pengembangan lingkungan hidup ini nampak pada munculnya kesadaran dan kepedulian di kalangan masyarakat. Antara lain nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat seperti tercermin dalam kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam memecahkan masalah pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah lingkungan hidup itu sendiri belum begitu dikenal. Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama Pelita III bidang lingkungan hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Men-PPLH) dengan prioritas pada peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa merusak”, dengan tujuan agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan. Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Men-KLH), dengan prioritas pada keserasian antara kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V kebijaksanaan
lingkungan
commit to user hidup sebelumnya 36
disempurnakan
dengan
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila kebijaksanaan dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju satu tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin saja dapat berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan daya dukung lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan berkelanjutan ini akan tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita selanjutnya. Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari bidang kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup (Men-LH). Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus sehubungan dengan semakin luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua (yang dimulai pada Pelita VI). Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972, munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi. Kantor Kementrian Hidup beralamatkan di Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410, telpon +62 021-8580067-68,
[email protected].
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Visi dan Misi a. Visi “Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau”. b. Misi 1) Mewujudkan lingkungan
kebijakan hidup
pengelolaan
terintegrasi,
guna
sumber
daya
mendukung
alam
dan
tercapainya
pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau; 2) Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan; 3) Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup; 4) Melaksanakan
tatakelola
pemerintahan
yang
baik
serta
mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi. c. Tujuan dan sasaran Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014 sesuai Visi dan Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya pembangunan Indonesia berdasarkan pembangunan berkelanjutan dengan penekanan pada ekonomi hijau (green economy) untuk “menahan laju commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya alam, serta mengatasi bencana lingkungan”. d. Sasaran dan lokus prioritas Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah: 1) Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut, serta air tanah; 2) Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 3) Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); 4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014, diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut: 1) Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo; 2) Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil; 3) Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-pulau kecil terluar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
40 digilib.uns.ac.id
3. Bagan Struktur Organisasi
4. Profil Menteri Negara Lingkungan Hidup Sejak keberadaannya pada tahun 1978, kementerian lingkungan hidup di Indonesia. Emil Salim adalah figur yang pertama sekaligus pionir dari lembaga ini, dilanjutkan secara berturut-turut oleh: Sarwono Kusumaatmadja, Juwono Sudarsono, Panangian Siregar, Sony Keraf, Nabiel Makarim, Rachmat Witoelar dan Gusti Muhammad Hatta. mengalami berbagai perubahan nama dan pimpinan seiring dengan mekanisme ketatanegaraan di Indonesia. a. PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA lahir di Ayamaru, pada tanggal 9 September 1956. Penganut agama Kristen yang taat ini, commit to user mengenyam pendidikannya dasarnya di kota kelahirannya di SD YPK di
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kambuaya-Ayamaru Papua pada tahun 1969. lalu di di Smep Negeri Teminabuan (1971) dan SMEA Negeri Sorong (1974). Sedangkan predikat sarjana Mudanya diselesaikan di Universitas Cendrawasih Jayapura (1978). Predikat Sarjana (S1) diselesaikan di Universitas Brawijaya Malang. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyelesaikan masternya dalam
dalam
bidang
ekonomi
administrasi
(Megister
Business
Administration) MBA di Durham University Business School-Inggris (1996). Terakhir gelar Doktor dalam bidang yang sama (ekonomi) di perolehnya di UNHAS Makasar pada tahun 2003. 1) Riwayat Pekerjaan: Jenjang karirnya pekerjaannya sendiri di mulai di Universitas Cendrawasih sebagai Asisten Dosen (1979) lalu diangkat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Uncen Tabun (1981) kemudian Kasubag Pada Lembaga Penelitian Uncen (1985) Pembantu Dekan I – FIHES, 1986 -1987. Dan secara berturut-turut dipercaya sebagai Pembantu Dekan III – FIHES, 1987 – 1991, Pembantu Dekan I – FIHES, 1991 – 1995, embantu Dekan I – FIHES, 1995 – 2000, Dekan Fakultas Ekonomi Uncen, 2001 – 2004 dan akhirnya terpilih menjadi Rektor Uncen, 2005 – 2011 2) Organisasi: Kegiatan Organisasi yang pernah di emban yaitu Director of Asian Development Bank of Project Implementation di Uncen 1995-2000. Lalu menjadi anggota Dewan Komisaris Bank Papua, Tabun 2000commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2011. Selain Itu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pernah menjadi wakil ketua Tim (organizing commety) Penyusunan UU Otonomi Khusus Papua Tabun 2000. Pada tahun 2010 menjadi Anggota Komite Inovasi Nasional Republik Indonesia. 3) Pengalaman Akademik: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA waktunya dihabiskan dalam Mengajar di Universitas baik di jenjang S1 maupun S2 sekaligus menjadi tim penguji Doktor dan sekaligus diundang dalam berbagai kegiatan Short Course. Kegiatan tersebut antara lain; a) Jenjang Program S1 (1) Small Business, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN (2) Manajemen Keuangan pada Program Studi Manajemen FEUNCEN (3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN (4) Leadership/ Kepemimpinan pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN (5) Cost Accounting, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN b) Jenjang Program S2 (1) Manajemen Keuangan, pada Program MM-UNCEN (2) Leadership/Kepemimpinan (3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program MMUNCEN (4) Copromotor/ Tim Penguji Doktor commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(5) Hanz Kaiway, SE. MSc. Agr. (6) Ferdinan Risamasu, SE, MSc. Agr c) Short Course : (1) Training on Risk Management Singapore, 2006. (2) Academic Networking and and University Management di Texas & M University, USA (1999). (3) Training on SME Development – Universitas Indonesia (1987). (4) Training on Small Busines Development Universitas Hasanudin Makasar-Kodrat (1986). d) Pengalaman penelitian: (1) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Pariwisata di Papua, 2004. (2) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Sorsel, 2006. (3) Ketua Tim Peneliti Inventarisasi Potensi Pendapatan Ash Daerah Provinsi Papua, 2003. (4) Penelitian Pengembangan Small Bussiness di Papua, 2002. (5) Ketua Tim Peneliti Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan Efisiensi Pemanfaatannya, 2002. (6) Penelitian Enterpreneurial Behaviour Pengusaha Papua, 2003. (7) Penanggungjawab Penelitian Inventarisasi Jenis SumberSumber Pertambangan Provinsi Papua, 2002.
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Keterlibatan Pada Berbagai Forum Seminar: (1) Sebagai Pembicara Pada Seminar How To Handle Bussiness in Asia khususnya di Indonesia kepada 50 orang businessman dari North East Costal Area, Newcastle Inggris (1995). (2)
Sebagai
Pembicara
Pada
Seminar
“Micro
Economic
Development In Papua – Jayapura, Denpasar, Cisarua, 20002002″, IRISH-USAID Jakarta. (3) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pengembangan Ekonomi Kerakyatan di Provinsi Papua, 2002. (4) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Strategic Planning – Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Papua, 2000. (5) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan”, PEMDA Provinsi Papua, 2003. (6) Sebagai Pembicara Pada Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua, Bidang Keuangan. f) Publikasi: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA juga sudah banyak menerbitkan buku antara lain; (1) Profit Small Bussiness di Papua. (2) Pengembangan Small Bussiness di Papua. (3) Perilaku Usaha Pengusaha Papua, 2004.
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g) Penghargaan: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA sendiri mendapat penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.
5. Program Kementrian Lingkungan Hidup a.
Balai Kliring Keanekaragaman Hayati. Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Mengenai
Keanekaragaman
Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 (3) dari Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk : 1) mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah 2) mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi informasi 3) mengembangkan jejaring b. Balai Kliring Keamanan Hayati. Balai Kliring Keamanan Hayati (Biosafety Clearing House) merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena, sesuai dengan pasal 20 pada protokol. Pendirian BKKH sudah harus dirintis oleh negara peratifikasi commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
protokol dan sudah harus operasional pada saat protokol ini berlaku, sehingga pembentukan dan pengembangan BKKH merupakan kewajiban bagi negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena. Indonesia telah meratifikasi
Protokol
tersebut
melalui
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2004. c. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (PUSARPEDAL). Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan laboratorium lingkungan yang handal, karena hasil uji laboratorium data yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan Fasilitas (PUSARPEDAL) didirikan sebagai Referensi Laboratorium Lingkungan. Pusarpedal kompetensi sebagai laboratorium lingkungan telah terbukti ketika telah menerima sertifikat akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 7 Februari 2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi oleh KAN pada tanggal 29 September 2005. Selain sebagai pemilik laboratorium dan pusat pemantauan kualitas lingkungan, Pusarpedal juga telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat / profesional dan independen laboratorium lingkungan. 1) Tugas dan Fungsi : Tugas: melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan, serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan, commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan pengujian
dan
kalibrasi
,
serta
pengembangan
laboratorium
lingkungan Fungsi: Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan
serta
pelaksanaan
kajian
kualitas
lingkungan
Pelaksanaan pengelolaan laboratorium rujukan serta pengujian parameter kualitas lingkungan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi laboratorium lingkungan Penyusunan program dan pelaksanaan administrasi pusat. 2) Aktifitas Melakukan pengukuran pencemaran lingkungan yang terdiri dari pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara. Monitor pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia,
sebagai
masukan
bagi
para
pengambil
kebijakan
lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan: Bimbingan pelaksanaan sistem mutu berdasarkan SNI 19-17025 Panduan Membuat: Pedoman untuk pengambilan sampel dan analisis parameter
kualitas
lingkungan,
pedoman
monitoring
kualitas
lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan. Menyediakan dan menangani tes kemahiran untuk parameter kualitas lingkungan, standar cetakan material / bahan cetakan commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta
1. Sejarah Singkat Pada tahun 1999 Badan Lingkungan Hidup belum berdiri sendiri. Instansi ini berada dibawah Sekretaris Daerah (Sekda) dengan nama Bagian Lingkungan Hidup. Melihat besarnya peran dari instansi ini, maka instansi
ini diberikan
kepercayaan untuk berdiri sendiri, dengan nama Bapeldalda (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah). Tahun 2003 Bapeldalda kemudian berganti nama menjadi Kantor Lingkungan Hidup. Selankutnya Kantor Lingkungan Hidup berganti nama menjadi Badan Lingkungan Hidup, pada tahun 2009 sampai sekarang. Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta berkantor di Jl. Jendral Sudirman No.2 Kompleks Balaikota di lantai 4 gedung Bale Tawang Praja Surakarta.
2. Dasar Hukum Badan Lingkungan Hidup a.
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
b.
PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
c.
Perda Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.
d.
Peraturan Walikota Surakarta No 29 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas, Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta.
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup a. Visi “Pengendalian Lingkungan Hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab Negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat yang diselenggarakan untuk mewujudkan pembangunan Kota Surakarta yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup sehingga tercipta Kota Surakarta sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga”. Dalam menghadapi perubahan Pengendalian Lingkungan Hidup ke depan, visi pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surakarta bertumpu pada prinsip-prinsip : 1) Pelaksanaan secara multi sektoral dan integral. 2) Pendekatan holistic dengan mempertimbangkan aspek social, ekonomi dan ekologi. 3) Pelaksanaan di lapangan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. 4) Pembangunan menerapkan
berdasarkan prinsip
kepentingan
efisiensi,
masyarakat
akutabilitas,
dengan
transparansi
dan
partisipatif. 5) Berorientasi Nasional dan Internasional dengan berpijak pada kepentingan lokal. 6) Penajaman peran Institusi Lingkungan Hidup. b. Misi Misi Pengendalian Hidup Kota Surakarta adalah melaksanakan : 1) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan. commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Perlindungan dan konservasi sumber daya alam. 3) Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 4) Rehabilitasi dan pemulihan sumber daya alam. 5) Peningkatan pengendalian polusi 6) Pengembangan ekowisata 7) Pengelolaan ruang terbuka hijau
4. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan kesekretariatan badan; b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan; c. Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan d. Pemantauan dan pemulihan lingkungan e. Pematuhan hukum lingkungan dan pengembangan kapasitas f. Penyelenggaraan sosialisasi g. Pembinaan jabatan fungsional
5. Uraian Tugas Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang membawahi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
51 digilib.uns.ac.id
a. Kepala Badan b. Sekretariat c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup d. Bidang Pengendalian Kerusakan Dan Konservasi Lingkungan Hidup. e. Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan structural adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, dengan rincian sebagai berikut : 1)
Menyusun rencana strategis dan rencana kerja badan
2)
Memberikan petunjuk, arahan, dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.
3)
Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas.
4)
Menyelenggarakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundangan yang belaku.
5)
Menerapkan standar pelayanan minimal.
6)
Melaksanakan pengelolaan kesekertariatan meliputi : perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
7)
Menyusun kebijakan teknis di bidang pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8)
52 digilib.uns.ac.id
Menyusun kebijakan teknis di bidang kepatuhan hukum dan pengembangan kapasitas.
9)
Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dan atau perjanjian di bidang lingkungan hidup.
10)
Menyelenggarakan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup
11)
Menyelenggarakan peringatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
12)
Menyelenggarakan kerjasama di bidang lingkungan hidup
13)
Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan lingkungan hidup.
14)
Menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang lingkungan hidup.
15)
Menyusun laporan hasil pelaksanaan strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan.
16)
Menyelenggarakan sosialisasi di bidang lingkungan hidup
17)
Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional
18)
Menyelenggarakan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Badan
19)
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
20)
Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic
21)
Memberikan usul dan saran kepada atasan.
22)
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
23)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
53 digilib.uns.ac.id
b. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan umum dan kepegawaian sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh kepala badan. Adapun tugastugas yang dimaksud yaitu : 1) Menyusun rencana kerja sekretariatan berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja Abadan 2) Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana strategis dan rencana kerja badan 3) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan 4) Mempelajari menelaah peraturan prundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. 5) Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 6) Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian penyelenggara urusan kesekretariatan. 7) Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 8) Mengelola administrasi keuangan. 9) Mengelola administrasi umum. 10) Mengelola administrasi kepegawaian. commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
11) Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan, umum, dan kepegawaian. 12) Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, dan EKPPD Badan. 13) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic. 14) Memberikan usul dan saran kepada atasan 15) Melaporkan
hasil
pelaksanaan
tugas
kepada
atasan
sebagai
pertangguangjawaban pelaksanaan tugas. 16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi : 17) Penyiapanbahan bahan perumusan kebujakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 18) Penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggara tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian. 19) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat memiliki 3 Subbagian yang bertugas sebagai berikut : a) Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan Subbagian perencanaan, evaluasi, dan pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan commit to user
kebijakan
teknis,
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembinaan,
pengkoordinasian
penyelenggaraan
tugas
secara
terpadu di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Tugastugas yang dimaksud antara lain sebagai berikut : (1)
Melakukan
penyusunan
rencana
kerja
subbagian
perencanaan, evaluasi dan pelaporan berdasarkan rencana kerja secretariat (2)
Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.
(3)
Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan badan sesuai dengan bidang tugas.
(4)
Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kinerja badan.
(5)
Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja badan guna evaluasi dan pelaporan.
(6)
Melakukan
evaluasi
dan
analisis
hasil
kerja
guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja badan. (7)
Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD,dan EKPPD Badan.
(8)
Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(9)
Memberikan usul dan saran kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
(10)
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b) Kepala sub bagian keuangan Kepala sub bagian keuangan mempunyai tugas pengelolaan administrasi keuangan, yang mempunyai tugas pengelolaan administrasi keuangan, yang mempunyai tugas seperti di bawah ini: (1)
Melakukan penyusunan rencana kerja Subbagian keuangan berdasarkan rencana kerja Sekretariat.
(2)
Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.
(3)
Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
(4)
Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis dan rencana kerja Badan.
(5)
Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan bendahara
(6)
Menyiapkan bahan usukan perubahan anggaran.
(7)
Menyiapkan bahan perhitungan anggaran.
(8)
Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan.
(9)
Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai. commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(10)Melakukan pembayaran gaji pegawai. (11)Melakukan penyiapan bahan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (12)Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic (13)Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (14)Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai paertanggungjawaban pelaksanaan tugas. (15)Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan. c) Kepala subbagian umum dan kepegawaian Kepala subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian. Adapun tugas yang dimiliki yaitu : (1) Melakukan rencana kerja Subbagian umum dan kepegawaian berdasarkan rencana kerja sekertariat. (2) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan. (3) Mempelajari,
menelaah
peraturan
perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. (4) Mengelola
administrasi
surat
menyurat,
peralatan
dan
perlegkapan kantor, rumah tangga, dokumentasi dan informasi hukum, kearsipan, dan perpustakaan. commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(5) Melakukan urusan rumah tangga, perjalanan dinas, hubungan masyarakat dan protocol. (6) Melakukan pengadaan, operasionalisasi dan pemeliharaan perlengkapan dinas serta kendaraan dinas. (7) Menyiapkan dan mengolah bahan rencana kebutuhan pegawai. (8) Menyiapkan dan mengolah bahan usulan yang meliputi pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian, pension, kenaikan gaji berkala dan tunjangan. (9) Menyiapkan usulan sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil. (10)Mengelola data dan dokumentasi pegawai. (11)Mengusulkan permohonan ijin dan tugas belajar. (12)Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) (13)Memproses permohonan cuti, dan mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu isteri/kartu suami, kartu
tabungan
asuransi pension, kartu asuransi kesehatan dan tabungan perumahan (BAPERTARUM) (14)Menyiapkan dan memproses Daftar Penilaian Pelaksanan Pekerjaan (DP3) Pegawai dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) (15)Memproses
laporan
perkawinan,
izin
perkawinan
dan
perceraian. (16)Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan / tanda jasa dan sanksi. (17)Menyiapkan bahan sumpah / janji Pegawai Negeri Sipil commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(18)Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai. (19)Melakukan penyiapan bahan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja bidang umum dan kepegawaian. (20)Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. (21)Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (22)Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup dan dokumen lingkungan hidup. Adapaun tugas-tugas yang dimaksud yaitu : 1)
Menyusunrencana kerja Bidang berdarsarkan rencana strategis dan rencana kerja Badan.
2)
Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.
3)
Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.
4)
Melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
5)
Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
6)
60 digilib.uns.ac.id
Merumuskan kebijkan teknis di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
7)
Merumuskan kebijakan teknis di bidang dokumen lingkungan hidup
8)
Melaksanaan pendataan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
9)
Melaksanakan pemantauan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
10)
Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup
11)
Melaksanakan koordinasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup
12)
Melaksanakan upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup
13)
Melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
14)
Melaksanakan sosialilsasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
15)
Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
16)
Memberikan usul dan saran kepada atasan.
17)
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
18)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi : 1)
Kepala Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup, commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meliputi inventarisasi sumber pencemaran lingkungan hidup, upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup, kebijakan
standar
prosedur
penetapan
pencegahan
dan
penanggulangan pencemaran lingkungan. Adapun tugas yang dimiliki yaitu : a) Melakukan penyusunan rencana kerja Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja Bidang. b) Memberi petunjuk, rahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan c) Mempelajari,
menelaah
peraturan
perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk yeknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. d) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. e) Melakukan pendataan sumber-sumber pencemaran lingkungan hidup. f)
Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
g) Memproses izin pengumpulan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada skala kota kecuali minyak pelumas/ oli bekas. h) Melakukan
pengawasan
penanggulangan
kecelakaan
pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) i)
Memproses izin lokasi pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan izin penyimpanan sementara limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di industry atau suatu kegiatan usaha.
j)
Melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
k) Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup. l)
Melakukan analisa dan evaluasi pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
m) Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap penerapan baku mutu lingkungan. n) Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pengendalian pencemaran lingkungan hidup. o) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. p) Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. q) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2)
Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup Kepala Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, di bidang commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dokumen lingkungan hidup, meliputi informasi tentang lingkungan hidup, neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup, penerapan kajian dampak lingkungan yang terkait dengan upaya pelaksanaan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Adapun tugas yang dimiliki yaitu: a) Melakukan penyusunan rencana kerja Subbidang Dokumen Lingkungan Hidup berdasarkan rencana kerja Bidang. b) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas
kepada
bawahan. c) Mempelajari,
menelaah
peraturan
perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas. d) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Dokumen Lingkungan Hidup. e) Melakukan pendataan di bidang lingkungan hidup. f)
Melakukan pengolahan data di bidang lingkungan hidup.
g) Memberikan pelayanan informasi dan fasilitas di bidang lingkungan hidup. h) Melakukan penyusunan Neraca Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup. i)
Melakukan penyiapan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja bidang dokumen lingkungan hidup.
j)
Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang dokumen lingkungan hidup. commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
k) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik. l)
Memberikan usul
dan saran kepada atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. m) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Surakarta, terdiri dari : a.
Kepala
b.
Sekretariat, membawahi : 1) Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Sub bagian Keuangan; 3) Sub bagian Umum dan Kepegawaian.
c.
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahi : 1) Sub bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup; 2) Sub bidang Dokumen Lingkungan Hidup.
d.
Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam, membawahi : 1) Sub bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup; 2) Sub bidang Konservasi Sumber Daya Alam.
e.
Bidang Kepatuhan Hukum dan Pengembangan Kapasitas, membawahi : 1) Sub bidang Kepatuhan Hukum; 2) Sub bidang Pengembangan Kapasitas. commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f.
Kelompok Jabatan Fungsional.
7. Permasalahan Lingkungan Hidup di Surakarta Dalam menjalankan program kerjanya, Badan Lingkungan Hidup tidak menutup adanya permasalahan-permasalahan yang timbul seperti : a. Menurunnya kualitas lingkungan akibat pencemaran (air, udara, dan tanah) serta berkurangnya ruang terbuka hijau di perkotaan. b. Secara periodik setiap tahun, umumnya kadar polutan cenderung meningkat. c. Rendahnya
pemahaman
masyarakat
terhadap
uapaya
pengelolaan
lingkungan hidup karena rendahnya tingkat pendidikan. d. Rendahnya efektifitas penerapan rekomendasi AMDAL sebagai alat pencegahan terjadinya dampak lingkungan. e. Kurangnya
kemampuan
ahli
teknologi
untuk
mendukung upaya
rehabilitasi lahan konservasi tanah, produksi yang bersih atau ramah lingkungan, dan pengelolaan linbah industry maupun domestik.
C. Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) 1. Sejarah Singkat Berangkat dari kesamaan visi misi yang diemban, serta didorong oleh keprihatinan terhadap persoalan lingkungan hidup yang senantiasa diabaikan dalam berbagai pertimbangan kebijakan pembangunan, mengilhami beberapa aktivis lingkungan hidup untuk membentuk sebuah forum yang dapat mempersatukan perjuangan gerakan lingkungan hidup di Yogyakarta. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
66 digilib.uns.ac.id
Tanggal 19 September 1986, diadakan pertemuan dengan bentuk dialog mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut adalah kebutuhan bersama akan wadah yang dapat mempermudah koordinasi, sharing informasi guna pelestarian lingkungan yang berpihak kepada rakyat. Dan atas kesepakatan itu pula, WALHI Forda DIY terbentuk. Dan atas persetujuan WALHI Nasional, maka WALHI DIY secara resmi menjadi forum daerah untuk Daerah Istimewa Yogyakarta untuk wilayah kerja Jateng – DIY. WALHI DIY merupakan satu forum daerah WALHI yang ada 23 Propinsi di Indonesia. WALHI DIY adalah sebuah jaringan yang mengikat dengan fokus kegiatan pada advokasi lingkungan hidup beranggotakan organiasasi non pemerintah, kelompok pencinta alam dan organiasi rakyat. Berdiri atas kesepakatan bersama 20 lembaga karena adanya kesamaan visi dan misi dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup berdimensi kerakyatan. Latar belakang berdirinya WALHI DI Yogyakarta adalah karena adanya keprihatinan sejumlah aktifis LSM, dan KPA terhadap permasalahan lingkungan hidup yang tidak menjadi prioritas dalam kebijakan-kebijakan pembangunan di Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya. Menurut Budi Wahyuni, kesadaran para aktivitis lingkungan hidup di Yogjakarta, berkembang bersama dengan diresponnya kebutuhan akan keberadaan forum daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di Sekertariat Nasional Jakarta. Tahun 1986, untuk pertama kali Sri Kusniyanti ditunjuk menjadi penanggungjawab untuk region Yogyakarta-Jawa Tengah. Tahun 1989, Budi Wahyuni menggantikan Sri Kusniyanti. Kali ini Budi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
67 digilib.uns.ac.id
Wahyuni tidak bekerja sendiri, karena ada kelompok kerja daerah yang dibentuk untuk membantu koordinasi dan kerja-kerja advokasi lingkungan yang dikerjakan di sekertariat nasional WALHI.
Forum daerah Walhi
Yogyakarta baru terbentuk pada tahun 1992, dengan Nur Ismanto, Nur Hidayat dan Budi Wahyuni sebagai presidium forum tersebut untuk pertama kalinya. Terkait perubahan struktur kepengurusan dari presidium ke eksekutif daerah, Bima Widjajaputra menguraikan bahwa hal ini didasarkan pada perubahan yang tertuang dalam statuta WALHI nasional. Uniknya, menurut Bima, disamping berpedoman pada statuta WALHI nasional, di dalam kinerja WALHI Yogyakarta juga ikut diinisiasi tersusunnya statuta lokal, untuk memberikan landasan prinsipil bagi kekhasan proses belajar dan dinamika berorganisasi di Yogyakarta yang berbeda dengan dinamika yang diatur dalam statuta (Anggaran dasar suatu organisasi) nasional. Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama, maka dalam keorganisasian WALHI muncul pemikiran baru untuk melibatkan masyarakat luas dalam gerakan advokasi lingkungan yang selama ini dilakukan.
Melibatkan
masyarakat luas berarti pula merubah image eksklusif WALHI menjadi lebih cair sebagai organisasi publik. Momentum inilah yang kemudian mendorong didirikannya Sahabat Lingkungan (Shalink) pada tanggal 3 Desember 2004 sebagai wadah individu dari berbagai spesifikasi keilmuan, profesi dan golongan untuk melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan. Saat ini dengan format eksekutif daerah, kepengurusan WALHI Yogyakarta periode 2005-2008 didukung oleh bidang kerja investigasi dan respon isue, commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
data base, kampanye dan penggalangan sumber daya, serta administrasi dan keuangan. WALHI Yogyakarta bekerja melakukan advokasi lingkungan hidup terhadap kebijakan pemerintah terkait tambang, energi, hutan, tata ruang, lingkungan perkotaan, ketahanan pangan, agraria, sumber daya air dan pengelolaan bencana. Advokasi ini disatu sisi sasarannya, adalah pembuat kebijakan, pemilik modal dan kelompok-kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup, serta masyarakat luas disisi lain guna mendorong terbangun partisipasi dan daulat publik dalam pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan. WALHI DIY beralamatkan di Jl Nyi Pembayun No. 14, Karang Samalo, Kota Gede, Yogyakarta , tlp. 0274 - 378 631, 0818 – 277178, email
[email protected],
[email protected],
[email protected], dan websitenya www.walhi-jogja.or.id.
2. Visi Misi dan Tujuan a.
Visi : Keadilan Lingkungan Hidup Adalah Hak Kita Semua
b.
Misi dan Prinsip : 1) WALHI Yogyakarta Adalah Organisasi Publik Lingkungan Yang Berjuang dan Membela Masyarakat Korban Lingkungan Hidup. 2) WALHI Yogyakarta
Menjujung Transparansi
dan akutabilitas
Kelembagaan. 3) WALHI Yogyakarta Menjujung Tinggi Peran Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4) WALHI Yogyakarta Mendorong Gerakan Sosial Lingkungan Hidup. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
69 digilib.uns.ac.id
5) WALHI Yogyakarta Mendorong Lahirnya Kebijakan-Kebijakan Pro lingkungan dan rakyat. c.
Tujuan : Terwujudnya Keadilan dan Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan Hidup yang Sehat dan Berkelanjutan.
3. Status Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan forum Ornop, Kelompok Pencinta Alam dan Organisasi rakyat yang bidang kegiatannya pada advokasi pengelolaan SDA dan lingkungan dengan lingkup Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya.
4. Tujuan Organisasi Tujuan WALHI DI Yogyakarta adalah mensinergiskan upaya-upaya advokasi lingkungan hidup. WALHI DIY adalah gerakan lingkungan hidup untuk meningkatkan pengawasan masyarakat sipil terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintah daerah, maupun negara. WALHI sebagai wahana untuk memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Pengadilan yang bersih dan independen serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih untuk mendorong pengelolaan yang berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. Sasaran dari gerakan advokasi lingkungan hidup WALHI adalah membuat kebijakan dalam pengambil keputusan, pemilik modal, dan kelompokkelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup. commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Kegiatan tiga tahun terakhir a. Pelatihan Managemen Organinasi untuk peningkatan kapasitas anggota WALHI DIY, 2000 b. Kampanye anti revolusi hijau, 2000 c. Peringatan Hari Bumi 2000 – 2002 d. Advokasi perlindungan sempadan sungai-sungai di DIY, 2000 e. Pemberdayaan masyarakat sipil Pantai Selatan untuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, 2000 – sekarang f. Peningkatan kapasitas Organisasi Rakyat (Forum Rakyat) Gunung Kidul, dan SeTAM, 1998 – 2001 g. Peningkatan kapasitas masyarakat dan advokasi untuk manajemen bencana Banjir Kebumen dan longsor Purworejo dan Kulonprogo, Gunungkidul, 2000 h. Komisi tidak tetap AMDAL DIY, sampai sekarang i. Studi analisis dan advokasi kebijakan transportasi DIY, 1999 – 2001 j. Studi analisis dan advokasi tata kota DI Yogyakarta, 1998 – 2000 k. Studi analisis dan advokasi kawasan konservasi dan pemanfaatannya, 1998 l. Tim inti pembahas Rencana Umum Tata Ruang Propinsi DIY, Kabupaten dan Kota Madya, sampai sekarang m. Penyadaran masyarakat pada peringatan hari air internasional, 2001 n. Studi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Propinsi DI Yogyakarta, 2001 commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
o. Pengorganisasian kelompok masyarakat di 7 kawasan penting di DI Yogyakarta, 2001 p. Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001 q. Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman Nasional, 2002 r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002 s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07
6. Kampanye yang dilakukan WALHI a.
Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk dan media-media populer yang bisa berinteraksi langsung dengan daya pikir seluruh masyarakat Yogyakarta. Misalnya pembuatan buletin/ majalah, pembuatan buku, kampanye jurnalis peduli lingkungan di Yogyakarta serta
membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan
seluruh media massa,
cetak maupun elektronik yang lebih erat dan
berkelanjutan. b.
Membangun kritikal mess yang kuat sebagai pusat pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup bagi publik. Penguatan kapasitas publik atau pendidikan kritis bagi rakyat merupakan salah satu cara terbaik dalam upaya mencapai keberhasilan advokasi lingkungan. Apalagi Yogyakarta yang merupakan kota pelajar akan sangat baik untuk menumbuh kembangkan pendidikan kritis dan kapasitas intelektual berkaitan dengan lingkungan hidup. commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Beberapa agendanya yakni penguatan WALHI Institute sebagai wadah pendidikan ilmiah lingkungan hidup. Kedua, pelatihan
jurnalisme
lingkungan bagi jurnalis di Yogyakarta. Ketiga, menciptakan sekolahsekolah lingkungan informal di masyarakat, khususnya di organisasi rakyat. Selanjutnya, pelatihan dan pendidikan lingkungan bagi anak-anak di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga menegah atas. Kemudian, mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta untuk melakukan kuliah umum berkaitan dengan lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup. d.
Local fundraising melalui penggalangan dana publik lingkungan (kedai hijau dan percetakan pustaka hijau). Local fundraising di fungsikan sebagai bagian dari proses pembiayaan advokasi kelembagaan WALHI Yogyakarta secara sustainable. Kedai hijau menjadi pilihan karena kedai di harapkan bisa
menjadi
tempat
lingkungan atau publik yang secara
berkumpulkan
luas
diskusi
para
terkait
aktivis persoalan
lingkungan. Kedai hijau selain menjadi pusat ajang komunikasi, diskusi juga menyediakan fasilitas hot spot dan tool kit untuk pertemuan, seperti, papan, LCD, Plano, spidol dan tempat yang nyaman. Selain pada itu penyediaan makanan dan minuman tradisional menjadi ciri khas kedai hijau. Sedangkan percetakan hijau di dorong
untuk
membantu
proses
kampanye publik lingkungan, dimana di setiap kegiatan ataupun program selalu erat dengan percetakan, sehingga percetakan bisa di kelola oleh WALHI Yogyakarta sebagai bagian dari proses kampanye lingkungan dan commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penguatan penggalangan dana publik untuk lingkungan, yang di hasilkan dari percetakan.
D. Departemen Lingkungan Astralia 1. ‘Say NO to Plastic Bags' Campaign Australia menggunakan lebih dari 10 juta kantong plastik per hari. Kantong plastik digunakan rata-rata hanya 5 menit, namun dapat berlangsung hingga 1.000 tahun untuk terurai di lingkungan. Hampir setengah dari tas kantong plastik yang diberikan oleh nonsupermarket pengecer seperti agen koran, toko diskon, apotik, toko buah dan sayuran, toko minuman dibawa pulang. Dampak dari kantong plastik yang terkumpul dapat melumpuhkan dan membunuh ribuan mamalia laut dan burung laut di seluruh dunia setiap tahun. Ketika binatang itu mati dan membusuk, kantong plastik bebas lagi untuk mengulangi siklus mematikan. Produksi kantong plastik untuk sekitar 20.000 ton polimer plastik berasal dari sumber daya tak terbarukan. Sementara kantong plastik yang dapat didaur ulang hanya sebagian kecil dari kantong plastik dikumpulkan dan diproses untuk daur ulang. Sampah plastik menempati
kategori yang paling umum di Australia
selama 20 tahun terakhir. Paling umum barang-barang konsumen termasuk tas plastik, bungkus permen, tutup botol dan wadah minuman. Pada tahun 2002, The Environment Protection and Heritage Council (EPHC), terdiri dari Australia, Pemerintah Negara dan Menteri Wilayah commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lingkungan Hidup, menyetujui pendekatan nasional untuk mengurangi penggunaan kantong plastik ringan. Mereka memutuskan bahwa Praktek Kode Nasional untuk pengelolaan ringan kantong plastik yang diperlukan, dengan tingkat partisipasi 90% untuk supermarket / rantai pengecer dan 25% untuk pengecer yang lebih kecil. EPHC mengatur pengurangan dan daur ulang untuk supermarket besar jumlah tas plastik yang dikeluarkan oleh supermarket harus sebesar 25% pada akhir 2004 dan 50% pada akhir 2005. Tingkat daur ulang 15% (melalui koleksi dalam toko) juga ditetapkan untuk akhir tahun 2005. Pada akhir 2005, Supermarket mencapai pengurangan 41% dalam penggunaan kantong plastik. Secara keseluruhan, pengurangan sebesar 34% 2002-2005 disimpan 2 miliar kantong plastik dari yang diproduksi. Departemen Australia berlamatkan di Canberra ACT 2601 Australia, tlp. +61 2 6274 1111 / 02 6274 1111, email
[email protected]. Melalui kampanye „Say NO to Plastic Bags', di Australia bekerja sama dengan Pemerintah Australia, Australian Retailers Association, Stockland Shopping Centres dan banyak retailer yang telah membantu mengurangi penggunaan kantong plastik di Australia. Kampanye yang dilakukan dalam bentuk : a. Poster Media poster dapat didownload di website http://www.noplasticbags. org.au dalam ukuran A4 dan A3. Sehingga bisa di sebarluaskan secara digital.
commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Sosialisasi langsung Mendorong masyarakat untuk membawa tas kantong sendiri atau membeli tas kantong yang dapat di daur ulang. c. Reusable bags Tas yang dapat di daur ulang dan tas yang dapat digunakan berulang-ulang dalam jangka yang lama.
E. Analisis Swot Setelah melihat sekilas data-data dari diatas, kita dan bisa membuat analisis SWOT-nya. SWOT kependekan dari Streght, Weakness, Opportunity, & Threat adalah salah satu cara untuk menganalisis potensi suatu produk dan membandingkannya dengan competitor. Dalam hal ini produknya adalah Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, dan kompetitornya atau lebih tepatnya komparasi (pembandingnya). Setiap badan instansi
pasti memiliki
kekuatan (streght), kelemahan (weakness), Kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) sendiri-sendiri, dan kesemuannya itu bisa dikumpulkan dan dianalisa sehingga layanan dan penyajian informasi lingkungan hidup bisa ditingkatkan, kelemahan bisa diredam, kesempatan bisa dikembangkan dan setiap ancaman bisa diminimalisir. Analisis SWOT bisa dibuat dengan menggunakan tabel. Dari tabel tersebut kita bisa membandingkan secara langsung masingmasing SWOT. Berikut ini adalah tabel analisis SWOT :
commit to user
77
Tabel Analisis Swot PEMBANDING
KLH Republik
BLH Kota Surakarta
WALHI DIY
Indonesia
Departemen Lingkungan Australia
Strenght (Kekuatan)
Pemerintah membuat
Di dukung langsung oleh
Sosialisasi dilakukan
Di dukung
program dan
pemerintah sehingga
secara langsung pada
langsung oleh
menjalankan program
kampanye dapat
masyarakat melalui :
pemerintah
tersebut secara continue
berlangsung secara
kampanye, buletin,
sehingga
continue.
spanduk,stiker, kaos, dll
kampanye
Memiliki pos anggaran
dapat
untuk menjalankan
Memiliki anggaran untuk
Memiliki divisi khusus
berlangsung
program kampanye
melakukan kampanye
yaitu SHALINK (Sahabat
secara
Lingkungan) untuk
continue.
memberikan informasi
78
Memiliki program
Memiliki program khusus
tentang lingkungan
Memiliki
khusus untuk
untuk pencegahan
khususnya pada anak usia
anggaran untuk
pencegahan kerusakan
kerusakan lingkungan,
sekolah
melakukan
lingkungan, pemulihan
pemulihan kerusakan
kerusakan lingkungan,
lingkungan, antisipasi
Berbasis anggota yang
antisipasi kerusakan
kerusakan lingkungan
tersebar di 25 propinsi
kampanye
Ditunjang dengan fasilitas
lingkungan Ditunjang dengan fasilitas
yang memadai
Ditunjang dengan
yang memadai untuk
untuk
fasilitas yang memadai
penyebarluasan informasi
penyebarluasan
untuk penyebarluasan
lingkungan, seperti :
informasi
informasi lingkungan,
perpustakaan dan
lingkungan
seperti : perpustakaan,
infrastruktur
infrastruktur , dan
Karakteristik
79
website.
masyarakat Australia yang peduli akan lingkungan tinggi
Weaknes
Dana pembuatan
Dana pembuatan
Tidak bisa
Lingkup kerja
(Kelemahan)
kampanye besar
kampanye besar
mengakses/ menerima
yang luas
dana dari pemerintah
sehingga
Tidak semua masyarakat
Sosialisasi hanya
dapat menangkap pesan
dijangkau sekelompok
Sulit mendapat data dari
mengantisipasi
atau informasi kampanye
masyarakat
pemerintah untuk
fenomena
mendokumentasikan
kantong
yang disampaikan
kurang fokus
80
Sosialisasi yang diberikan
seluruh grafik
Sosialisasi hanya
kepada masyarakat masih
peningkatan laju
dijangkau sekelompok
kurang terlihat
kerusakan ekologis
masyarakat
realisasinya
Lingkup kerja yang luas sehingga kurang fokus mengantisipasi fenomena kantong plastik
plastik
81
Opportunity
Meningkatkan
Meningkatkan kesadaran
WALHI menjadi
Meningkatkan
(Kesempatan)
kesadaran akan
akan kepedulian
organisasi yang mandiri
kesadaran
kepedulian terhadap
terhadap lingkungan
dan berkelanjutan karena
akan
lingkungan hidup
hidup
tersebar diberbagai
kepedulian
propinsi dan mampu
terhadap
Banyak mengadakan
Banyak mengadakan
memberikan info yang
lingkungan
workshop tentang
seminar tentang dampak
akurat pada masyarakat
hidup
dampak plastik yang
plastik yang sangat
sangat berbahaya dalam
berbahaya dalam
kelangsungan hidup
kelangsungan hidup
Banyak menjalin
Menjalin
manusia.
manusia.
kerjasama dengan
kerjasama
lembaga nasional
dengan
maupun internasional
Perusahaan
Bekerjasama dengan
Melakukan lebih banyak
berbagai retailler untuk
kampanye dan sosialisasi
untuk
82
menekan jumlah
baik secara langsung
memproduksi
kantong plastik yang
maupun interaktif
produk yang
beredar di Indonesia
ramah lingkungan atau mengurangi plastik dalam proses packaging dalam sebuah produk
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. USP (Unique Selling Preposition) Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan produk tersebut. (M. Suyanto, 2004, 116) Untuk bisa menjual produk supaya bisa laris dipasaran atau paling tidak bisa dikenal dengan baik dipasaran, selain dengan melakukan positioning yang tepat adalah dengan menemukan USP dari produk tersebut. USP ( Unique Selling Preposition ) adalah sesuatu hal/ kelebihan/ keunggulan dari suatu produk yang dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP tidak selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, USP bisa merupakan sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling tidak lain daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience. Sejauh ini penulis mengamati bahwa kampanye minimalkan penggunaan kantong plastik masih kurang diberitahukan secara luas dan kurangnya penyuluhan maupun tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk berpartisipasi dalam menyikapi hal tersebut. Keunikan dari kampanye ini terletak pada merchandise tas lipat dan tas rompi sebagai pengganti kantong plastik yang di desain khusus, multifungsi, praktis, dan bisa jga digunakan sebagai fashion.
commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Positioning Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan memasarkan “produk” kepedulian lingkungan di kota Solo yang berperan dan bertanggung jawab dalam hal ini adalah Kementrian Lingkungan Hidup sebagai pembuat program kampanye dan Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta sebagai pelaksanan kampanye. Mengacu pada fakta yang ada dilapangan, media informasi yang akan dihasilkan juga harus didukung dengan adanya pengenalan (awarrenes). Hal ini berdasarkan fakta bahwa kebanyakan masyarakat belum mengetahui akan dampak dari sampah plastik yang tidak bisa di daur ulang di Kota Solo. Hal tersebut juga dapat dilihat dari pusat perbelanjaan dan toko hanya sebagian kecil yang ikut berpartisipasi dalam rangka menjaga lingkungan. Dalam perancangan Kampanye Minimalkan Kantong Plastik, selain merancang tentang informasi dampak plastik bagi lingkunagn di kota Solo juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan teknik positioning , yaitu dengan memposisikan Kampanye Minimalkan Kantong Plastik sebagai gaya hidup atau lifestyle.
commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan Perancangan media komunikasi visual dapat diartikan sebagai proses pengejawantahan sebuah konsep pemikiran dalam menciptakan suatu bentuk media yang mengandung kaidah guna, rasa, nilai artistik yang dituangkan dalam bentuk visual yang komunikatif dari wujud termaksud. Dalam sebuah perancangan komunikasi visual idealisme estetis dari perancang memegang peranan penting untuk mendefinisikan pesan menjadi bentuk yang nyata – tangible sehingga dapat mudah dimengerti bagi target audiensnya. Terdapat dua variable penting dalam perancangan komunikasi visual yang harus dipegang teguh oleh setiap perancang untuk mendapatkan sebuah produk yang efektif sekaligus estetis: 1. Asas Fungsi: Asas fungsi merupakan hal terpenting dalam proses perancangan. Sebuah produk komunikasi visual bukanlah produk yang berpusat pada diri perancangnya, melainkan pada khalayak umum yang kemudian disebut sebagai target audiens. Selama produk rancangan tidak memiliki fungsi bagi target audiensnya, maka produk rancangan tersebut dapat dikatakan sebagai produk yang gagal. Dalam hal perancangan komunikasi visual, produk yang dihasilkan dari sebuah rancangan harus memiliki fungsi komunikatif, sehingga pesan yang commit to user akan disampaikan kepada target audiens dapat diterima dengan jelas. 85
perpustakaan.uns.ac.id
86 digilib.uns.ac.id
2. Asas Bentuk Estetis: Asas bentuk estetika dapat diartikan sebagai pengejawantahan dari idealis perancang. Tanpa bentuk estetis yang baik, maka produk komunikasi visual tidak akan berhasil menarik perhatian bagi para target audiensnya. Kedua asas tersebut diatas diharapkan saling membatasi ruang pikir perancang untuk mendapatkan konsep yang kemudian akan dituangkan dalam proses perancangan komunikasi visual. Mengacu pada uraian singkat diatas, maka konsep perancangan kampanye minimalkan penggunaan kantong plastik harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan target audiensnya. Prinsip utama dalam perancangan ini yaitu menggabungkan dua aspek yaitu estetika dan fungsi dari konsep kreatif dan media yang digunakan. Produk rancangan komunikasi visual dari kampanye ini bertujuan untuk memberikan informasi (pesan) sekaligus awarness mengenai dampak plastik yang dapat merusak bumi khususnya kota Solo. Oleh sebab itu, faktor informasi memiliki bobot lebih tanpa mengesampingkan aspek estetika dari produk kampanye yang dihasilkan, sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh target audiensnya Kampanye Minimalkan penggunaan kantong plastik dianggap penting dan mendesak karena keadaan lingkungan yang semakin memprihatinkan sehingga diperlukan publikasi lebih untuk mendapatkan awareness dari masyarakat. Pengenalan akan gaya hidup peduli lingkungan dan go green sebagai upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup untuk masyarakat kota Solo, yang di zaman sekarang ini tingkat kepedulian akan lingkungan masih rendah, akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
87 digilib.uns.ac.id
ancaman plastik. Untuk itulah diperlukan sebuah strategi yang tepat untuk memperkenalkan kampanye meminimalkan penggunaan kantong plastik di masyarakat. Perancangan kampanye minimalkan penggunaan kantong plastik ini merupakan sebuah proses dari sebuah integrated campaign, yaitu kampanye terpadu yang terstruktur baik dalam strategi maupun media promosi dalam upaya memperkenalkan, membangun awareness serta upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya menjaga lingkungan, yang menjadi tujuan dari progam kampanye ini agar lebih terarah dan terstruktur. Sehingga untuk ke depannya perkembangan keberhasilan kampanye dapat dikontrol dengan baik. Langkah awal perancangan adalah melakukan riset mengenai plastik dan dampaknya bagi kehidupan manusia. Setelah itu menganalisis data yang telah diperoleh untuk membuat perencanaan perancangan karya yang akan dibuat, agar sesuai dengan keadaan yang terjadi. Setelah itu melakukan observasi tentang program Badan Lingkungan Hidup kota Surakarta untuk mengetahui media apa saja yang digunakan, sehingga memudahkan menemukan media yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan yang menjadi tujuan dari kampanye tersebut. Dengan melakukan survey dan mencermati data yang ada, dapat ditentukan siapa target audience yang dirasa cocok untuk kampanye tersebut. Dengan ditentukannya target audience dari kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik, yaitu penduduk usia produktif, maka pesan komunikasi akan disampaikan melalui konsep kreatif commit to user
yang sesuai dengan
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
target audience kampanye sehingga kampanye tentunya akan berdampak efektif sesuai tujuan perancangan. Setelah
analisis
selesai
dilakukan
langkah
selanjutnya
adalah
menetukan tindakan. Dalam hal ini adalah kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik yang akan menggunakan beberapa tahap dalam kurun waktu satu tahun serta melalui pemilihan media yang efektif untuk menginformasikan kepada target audience program-program yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup sebagai tempat dicanangkannya program kampanye. Setelah semua tahapan terlaksana dengan baik, langkah selanjutnya adalah menganalisis kampanye yang telah berlangsung. Ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kampanye. Sehingga dapat dianalisis lagi untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat diambil. Bila ditampilkan dalam bagan, perencanaan strategi dalam upaya mempublikasikan Kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik akan tampak seperti berikut.
Pengumpulan Data
Analisis Data
Tindakan
Evaluasi
Bagan 1 . Alur Tahapan kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik
B. Konsep Kreatif Menurut kamus istilah periklanan, “kreatif atau creative” didefinisikan sebagai karya kreatif yang merupakan hasil pengolahan atau pelaksanaan konsep iklan, dapat berupa teks (kata-kata) atau gambar. Strategi atau konsep kreatif commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
89 digilib.uns.ac.id
merupakan suatu cara untuk menyusun dan merancang suatu promosi agar memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjol dibanding perancangan lain yang serupa. Ciri khas perancangan kampanye ini adalah dengan menggunakan mediamedia yang dapat dipahami target. Konsep Perancangan kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik ini adalah black campaign sehingga akan mengekspos dampak-dampak negatif dari kantong plastik, lebih mengarah pada gaya desain yang informatif, komunikatif dan simpel sehingga target audiens yang merupakan penduduk usia produktif dengan rentang usia 21 hingga 40 tahun dapat memahami gaya desain yang dirancang. Dalam perancangan media kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik, selain memberikan informasi mengenai dampak dari plastik juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan cara : 1. Menciptakan awarness kepada masyarakat melalui kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik mengenai fenomena dampak plastik yang sangat berbahaya untuk kelangsungan makhluk hidup. 2. Memberikan edukasi kepada masyarakat kota Solo mengenai pentingnya mengurangi pemakaian kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menggunakan daya tarik visual serta media yang tepat agar sasaran dapat langsung memahami informasi yang hendak diberikan Dalam hal penggunaan teks (headline, sub hedline, bodycopy), perancangan media kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik menggunakan teks bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pemakaian teks bahasa Indonesia dimaksud agar mudah dipahami dan disesuaikan dengan target yang akan dibidik yaitu masyarakat lokal kota Surakarta. commit to user
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Standar Visual Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada perancangan media kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik. Standar visual tersebut meliputi : 1. Logo Logo kampanye yang akan ditampilkan adalah untuk mewakili identitas dari kampanye yang akan dilangsungkan. Logo ini merupakan brand image yang berusaha dimunculkan. Bentuk logo yang digunakan dalam kampanye ini terdiri dari dua komponen, yaitu teks dan gambar. Secara umum bentuk ini menyerupai gambar kantong plastik. Logo yang digunakan dalam kampanye ini di desain secara sederhana agar mudah diingat dan dipahami oleh target audien, khususnya wanita. Logo ini memiliki warna dasar merah mampu menimbulkan respon psikologis Kuat, berani, percaya diri, gairah. Secara Umum bentuk dasar logo menyerupai gambar kantong plastik atau yang sering disebut kresek dalam bahasa jawa.
Logo kampanye tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu : commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Gambar siluet kantong plastik/kresek, gambar tersebut memiliki makna agar semua orang, khususnya target audiens menjauhi atau meminimalisir penggunaan kresek. Selain itu logo ini juga memiliki makna persuasif untuk mengajak semua orang untuk tidak menggunakan kantong plastik. b. Logotype atau bentuk logo yang berupa huruf atau tulisan “ANTI KRESEK” menggunakan huruf Arial Black jenis font sans serif, yang memiliki bentuk sederhana, jelas, tebal, dan jelas sehingga cocok untuk digunakan. Logotype ini merupakan penegasan dari kampanye yang akan disampaikan.
a. Graphic Standart Manual 1) Konfigurasi
2) Tipografi
commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Font
:
Arial Black
Ukuran
:
36 Point
3) Color Guide
4) Grid
commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Skala
Contoh aplikasi penempatan logo :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
94 digilib.uns.ac.id
2. Ilustrasi Ilustrasi merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline. Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Maka dari itu ilustrasi harus relevan dengan produk yang ditawarkan dan mampu “berbicara” walau hanya dengan sekilas pandang. Ilustrasi yang digunakan dalam kampanye ini adalah : a. Pesawat terbang yang menjelaskan tentang berat sampah kantong plastik per hari sama dengan berat 16 pesawat boeing 747. b. Kantong plastik yang menjelaskan tentang rata-rata pemakaian kantong plastik di Indonesia mencapai 700 kantong plastik/Tahun. c. kura-kura yang menjelaskan tentang dampak dari kantong plastik membunuh 100.000 hewan laut tiap tahun.
3. Teks (headline, sub headline, bodycopy dan slogan) a. Headline Headline merupakan penarik perhatian yang utama dalam menggugah kesadaran audiens. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi, terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher). Kegiatan kampanye ini menggunakan jenis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
95 digilib.uns.ac.id
headline yang disesuaikan dengan tujuan informasi atau pesan, sasaran, serta media informasi yang digunakan. Tujuan awal dari kegiatan kampanye adalah memberikan informasi bahaya plastik bagi masyarakat kota Surakarta. Maka headline yang akan digunakan adalah jenis headline yang bersifat informatif, antara lain adalah Couriousity or Provocative Headline yaitu headline yang mengundang keingintahuan serta ketertarikan konsumen atau audiens. Agar lebih relevan, penempatan headline disesuaikan dengan media yang digunakan serta siapa target audiensnya. Headline terdapat pada poster kampanye yaitu fakta-fakta kantong plastik.
b. Body copy (body text) Body copy atau juga disebut body text adalah penjelasan tentang suatu produk atau perusahaan serta memberitahukan secara detail tentang apa yang dijual (ditawarkan). Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide atau tema sentral yang berada pada headline, sehingga penggunaan body copy akan lebih memperjelas headline. Dalam hal ini Body copy terdapat pada setiap poster kampanye yang berfungsi sebagai pemaparan informasi secara lebih detail mengenai fenomena dampak dari ketergantungan penggunaan plastic dalam kehidupan sehari-hari.
4. Typografi (huruf) Typografi merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Penggunaan unsur huruf commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
96 digilib.uns.ac.id
dalam perancangan media kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik ini adalah mutlak. Pemilihan jenis huruf untuk digunakan dalam sebuah media informasi harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan karakter jenis huruf. Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya. Berikut adalah contoh jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan : a. Arial Black ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890.,/;:‘“ b. Avenir ABCDEFGHIJKLMNOPQRS TUVWXYZ abcdefghijklmnopqrtuvwxyz 1234567890.,/;:‘“ 5. Warna Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna disesuaikan dengan citra yang akan dibangun dan karakteristik produk yang ditawarkan. Dalam perancangan kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik menggunakan warna gelap dan terang. commit to user Sebagian isi media menggunakan
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
warna merah, hitam dan putih tidak terlalu bermacam-macam, sehingga tampilan visualnya terlihat seirama dengan tingkat perpaduan warna yang minimalis. Warna hitam merah dan putih dirasakan sangat kontras sehingga lebih menarik perhatian dan mudah diingat.
Gambar IV.C.4.a: Kombinasi Warna yang akan dipakai
6. Layout Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi, (Nuradi dkk, 1996:181). Pada layout unsur ketetapan sangat diperhitungkan baik teks dan illustrasi sudah dibuat rapi, lengkap dengan hasil setting. Perencanaan layout bertujuan menempatkan unsurr-unsur pendukung iklan sehingga tercapai penyebaran yang enak dilihat sesuai dengan karakter dan kebutuhan media yang digunakan. Layout yang digunakan dalam kampanye ini adalah tekstur dari kantong plastik hitam.
D. Pemilihan Media Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju yaitu masyarakat kota Surakarta untuk golongan menengah keatas. Unsur relevan dan efektif harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses commit to user pemilihan media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
media informasi kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik adalah sebagai berikut: 1. Media Cetak Media cetak yang dimaksudkan disini adalah segala jenis media yang proses reproduksinya menggunakan proses cetak. Media yang akan dibuat dengan menggunakan media cetak antara lain : a. Poster b. Poster Event c. Brosur d. Backdrop e. X- Banner f. Baliho g. Iklan Majalah Media-media
tersebut
merupakan
pendukung
kampanye
Minimalkan
Penggunaan Knatong Plastik di Surakarta. Dalam penggunaannya, media yang menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan kampanye tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik sasarannya. 2. Media Merchandise Merchandise merupakan suatu media promosi yang biasanya diberikan secara cuma-cuma atau gratis kepada target audiens. Merchandise berfungsi untuk memberikan kesan mendalam pada suatu perancangan agar tidak mudah dilupakan karena menjadi sarana pengingat (reminder). Beberapa merchandise commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang akan dibagikan kepada target audiens dibagi menjadi beberapa media, antara lain : a.
Sticker
b.
Pin
c.
Kaos
d.
Tas Lipat
e.
Tas serut
f.
Tas Rompi
g.
Gantungan Kunci
h.
Pembatas Buku
3. Exhibition Main Stage (Panggung Utama) Panggung utama ini terletak di atrium dan panggung ini adalah kebutuhan penting pada saat event berlangsung. 4. Exhibition Stand Booth Stand booth merupakan sebuah stand (mini stage) yang digunakan sebagai tempat untuk mengadakan pameran atau promosi. Stand booth ini sangat berguna pada saat event kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik ini berlangsung. Stand booth kampanye tersebut terdiri dari : a.
Tempat Display Poster
b.
Rak Display Merchandise
c.
Kursi
d.
Meja Reception dan meja pengunjung
commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Media Placement 1. Media Cetak Media cetak adalah media yang paling umum digunakan dalam setiap kegiatan promosi, karena lebih efisien dan efektif, efisien karena biayanya yang masih terjangkau apabila dibandingkan dengan media elektronik, dan efektif karena mudah penyebaran kepada target market. Untuk media kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik yang menggunakan media cetak antara lain : a.
Iklan Majalah Media majalah dipilih sebagai sarana kampanye karena memiliki jangkauan yang sangat luas. Majalah merupakan media komunikasi massa yang menjangkau konsumen regional, nasional, maupun lokal. Majalah yang dipilih untuk mempublikasikan kampanye ini adalah Nur Hidayah karena majalah ini adalah majalah lokal Solo yang terbit setiap bulan.
b.
Poster Poster yang dimaksud disini adalah poster yang berisi tentang informasi berupa fakta-fakta tentang kantong plastik yang sangat berbahaya. Perancangan poster ini dimaksudkan agar para masyarakat khususnya target audiens dapat mengetahui tentang bahaya kantong plastik. Poster ini akan disebarkan di dipinggir-pinggir jalan, di titik-titik strategis di kota Surakarta. Selain itu poster ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh target audiens seperti supermarket dan pusat perbelanjaan lainnya.
c.
Poster Event
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
101 digilib.uns.ac.id
Poster yang dimaksud disini adalah poster event yang berisi tentang informasi berupa jadwal acara yang digelar, tempat acara, serta informasi singkat mengenai isi event yang akan berlangsung. Perancangan poster event dimaksudkan agar para masyarakat awam khususnya target audiens dapat mengetahui event kampanye yang akan diadakan. Poster event ini akan disebarkan di tempat acara, dipinggir-pinggir jalan, di supermarket serta di titik-titik strategis di kota Surakarta. Selain itu poster event ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh target audiens seperti mall dan cafe. d.
Brosur Brosur pada dasarnya hampir sama dengan poster, hanya saja dalam ukuran yang kecil agar orang-orang yang malas berhenti di tempat untuk membaca poster dapat tetap mendapatkan informasi acara melalui brosur tersebut. Brosur ini akan mengulas tentang fakta-fakta plastic yang sangat berbahaya. Media informasi berupa brosur ini akan di bagikan secara gratis kepada masyarakat, di setiap supermarket yang ada di Kota Surakarta.
e.
X-Banner X-Banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga banner bisa berdiri sendiri. X-Banner ini akan diletakkan di tempat acara, di setiap supermarket di Kota Solo, serta di titik-titik strategis di kota Solo. Selain itu x-banner ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh target audiens seperti mall dan cafe. commit to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f.
Baliho Baliho adalah media kampanye dalam bentuk dua dimensi yang berisi ajakan atau persuasif agar masyarakat tidak menggunakan kantong plastik. Baliho merupakan media yang akan dirancang agar dapat dilihat beberapa kali. Tujuan kampanye ini adalah menciptakan awarness dan mengedukasi masyarakat mengenai pencemaran. Melalui desain baliho ini, awarness yang hendak diciptakan diharapkan dapat tersampaikan dengan baik. Baliho akan dipasang di beberapa titik persimpangan jalan yang banyak dilalui oleh masyarakat, diharapkan ketika khalayak ramai melihat baliho ini akan menggelitik perasaan masyarakat yang selama ini kurang peduli terhadap lingkungan.
g.
Backdrop Media ini berfungsi sebagai latar belakang panggung saat event kampanye digelar,
biasanya
backdrop
dipasang
selama
acara
berlangsung.
Perancangan media informasi berupa Backdrop menyerupai kantong plastik sobek. Perancangan Backdrop dimaksudkan untuk menjelaskan tema dan secara tidak langsung persuasi atau ajakan untuk tidak menggunakan kantong plastik saat berbelanja.
2. Media Merchandise Merchandise yang akan direncanakan untuk dibagikan dalam event kampanye ini adalah : a. Kaos / T- Shirt commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kaos merupakan media yang efektif karena apabila dipakai seseorang, maka secara tidak langsung orang tersebut menjadi media publikasi kampanye tersebut. Kaos ini akan dibagikan kepada beberapa audiens yang mengikuti event tersebut. b. Stiker Merchandise ini akan dibagikan kepada audiens secara gratis pada saat event sedang berlangsung. Stiker ini dapat ditempel dimanapun. c. Pin Bentuknya yang kecil sangat cocok dipasang di tas kain. Pin ini akan gratis pada saat event berlangsung. d. Tas Lipat Tas berbahan kain yang dapat digunakan untuk berbelanja secara berulang-ulang, tas ini berfungsi sebagai pengganti tas plastik yang biasa digunakan saat berbelanja. Tas kain ini memiliki di desain multifungsi sebagai dompet, dapat dilipat dan ada pengait tangan sehingga sangat praktis saat dibawa. Tas kain ini akan dibagikan secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual disetiap supermarket. e. Tas Serut Tas serut ini berbahan kain dan ukurannya lebih kecil dari tas kain, berguna untuk pemisah makanan dan barang-barang lainnya sehingga tidak tercampur. Tas serut ini akan dibagikan secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual disetiap supermarket.
commit to user
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Tas Rompi Tas Rompi berbahan kain jeans hitam street ukuran allsize, memiliki multifungsi sebagai rompi dan tas belanja. Tas Rompi ini akan dibagikan secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual di setiap supermarket. g. Gantungan Kunci Gantungan kunci berbentuk bulat berdiameter 4,4cm ini akan dibagikan secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual disetiap supermarket. h. Pembatas Buku Pembatas Buku berbentuk kotak dengan tulisan “say no to plastic bag” akan dibagikan secara gratis pada saat event berlangsung dan akan dijual disetiap supermarket. 3.
Exhibition a. Main Stage Berikut adalah bagian dari main stage yang digunakan pada saat event kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik. 1) Stage Panggung Utama terletak ditengah atrium yang berbentuk bulat dan persegi panjang sehingga menyerupai tanda silang 2) Backdroop Backdroop terletak di belakang panggung utama yang berbentuk kantong kresek yang sobek dengan tagline “ANTI KRESEK” commit to user
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Stand Booth Berikut adalah bagian dari stand booth yang digunakan pada saat event kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik. 1) Tempat Display Poster Media ini berfungsi sebagai informasi tentang fakta kantong plastic yang sangat berbahaya. 2) Rak Display Merchandise Rak berbentuk kantong kresek ini berfungsi sebagai tempat display berbagai merchandise kampanye. 3) Kursi Kursi berfungsi sebagai tempat duduk untuk audiens yang tertarik tentang
penjelasan kampanye tersebut dengan lebih terperinci,
sehingga tingkat
kenyamanan audiens dapat terjamin.
4) Meja Meja berfungsi sebagai tempat berbincang untuk audiens yang tertarik tentang penjelasan kampanye tersebut dengan lebih terperinci, sehingga tingkat kenyamanan audiens dapat terjamin.
F. Pelaksanaan Kampanye Dalam mengampanyekan Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik, dilakukan melalui 3 tahapan, dan dengan pembagian tema yang berbeda. Pembagian tahap yang berbeda ini berkaitan dengan tujuan pertahapan yang akan disampaikan. Empat tahapan tersebut dilakukan dalam program kegiatan yang terencana dan berkesinambungan.commit to user
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Tahap I (2 minggu pertama) Dalam tahap pertama dari kampanye ini yang dilakukan adalah aksi penyebaran dan pemasangan media informasi, seperti, pemasangan media iklan majalah, serta pemasangan
poster, x-banner, baliho, dan brochure
dibeberapa tempat. Media informasi ini akan dipasang dan disebarkan dititiktitik keramaian dan tempat berkumpulnya target audience dari kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik. Media informasi kampanye antara lain akan dipasang dan disebarkan di persimpangan jalan yang ramai, di setiap supermarket atau pusat perbelanjaan. Ini dimaksudkan untuk membangun
awareness
masyarakat
terhadap
kampanye
Minimalkan
Penggunaan Kantong Plastik. Pada tahap ini diharapkan rasa keingintahuan dan awareness dari masyarakat terhadap kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik akan meningkat dan akan semakin besar. Pada tahap ini disebut sebagai campaign media dengan tema visual simbolis untuk lebih meningkatkan kesadaran akan bahaya dan dampak plastik di masyarakat. 2. Tahap II (2 minggu kedua) Setelah penanaman rasa keingintahuan dan pembentukan awareness yang kuat di masyarakat, tahapan kampanye yang ketiga ini adalah puncak dari serangkaian program kampanye Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik. Dalam tahap ini akan dilakukan serangkaian event (special event) untuk memperkuat dan memperjelas brand activation kampanye ini. Event menggambar tas kain ini dilaksanakan di dua tempat, yang pertama di sanggar lukis cil-cil dan puncaknya di paragon mall. Event commit to user
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggambar tas kain di sanggar CiL-CiL CRAFT Children's handmade Furniture, Room Accesories, and Toys yang beralamat di Jl. Kapt Mulyadi 69 Solo - Indonesia telah terselenggara pada tanggal 27 Desember 2012. Diikuti oleh 15anak yang didampingi ibunya masing-masing. Event yang diselenggarakan di mall adalah lomba menggambar tas kain ibu dan anak, dengan tema “Belanja Tanpa Kresek”. Selain dengan tujuan lomba menggambar tas, event tersebut memiliki maksud untuk mengajak para ibu yang menjadi peserta dapat langsung merealisasi untuk berbelanja tanpa kantong plastik. Selain event yang lomba menggambar tas di sela-sela acara akan diadakan pula talkshow dan penyebaran informasi tentang program kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik oleh duta lingkungan hidup. Konten yang diberikan akan mengupas tuntas bahaya plastik bagi lingkungan dan masa depan, serta dampak plastik yang akan mengancam kelangsungan hidup anak cucu kita kelak. Event akan berlangsung dengan meriah dengan tema kebersamaan.
commit to user
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dokumentasi realisasi Kampanye
3. Tahap III (2 minggu ke-tiga) Pada kampanye tahap yang ketiga ini merupakan tahap aktivasi dari serangkaian tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ketiga ini diperlukan untuk membuat masyarakat yang telah mengikuti serangkaian kampanye melakukan tindakan langsung atau memberikan sambutan positif tentang kampanye yang telah dilakukan. Tahap ketiga dari kampanye ini adalah “Belanja Tanpa Kresek” yaitu mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan plastik dalam berbelanja, melainkan menggunakan tas kain yang bisa dipakai berulang-ulang. Proses serangkaian kampanye tersebut tidak sepenuhnya berakhir sampai di tahap tiga. Prosesnya akan terus berlangsung. Setelah diadakan evaluasi
terhadap kampanye
yang dilakukan bila hasilnya kurang
memuaskan, dalam artian tingkat apresiasi masyarakat terhadap program commit to user
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kampanye tidak ada peningkatan, maka diperlukan sebuah strategi baru maupun penyelenggaraan special event serta penyebaran informasi yang lebih tinggi intensitasnya. Akan tetapi bila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, proses selanjutnya dapat hanya berupa penempatan dan pemasangan media informasi dengan skala yang lebih kecil untuk tetap menjaga awareness masyarakat terhadap program kampanye Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik. Tabel tahapan Kmpanye Sosial Minimalkan Penggunaan Kantong Plastik Tahapan
Uraian/bentuk
kampanye
acara
Target audience
Item pendukung
Tahap 1
Penyebaran
Semua masyarakat Kota Solo dan
Poster
Kampanye
semua item
sekitarnya
Poster event
media
informasi
Brosur
kampanye
X- Banner Baliho Iklan Majalah
Tahap 2
Lomba
Special
menggambar
Stand booth
tas kain
Poster
Talkshow dan
X-Banner
penyuluhan
Backdrop
event
Ibu dan anak
Panggung Utama
Brosur Kaos Stiker Tas lipat Tas serut Tas Rompi Gantungan Kunci Pin Pembatas Buku
commit to user
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tahap 3 Activation
Belanja tanpa
Para wanita dan ibu-ibu
Poster
kresek
Kaos Tas Lipat Tas serut Tas Rompi
G. Prediksi Biaya Penetapan Anggaran kampanye digunakan untuk mempermudah perincian media apa yang akan digunakan sehingga dana yang akan dianggarkan tidak melebihi kemampuan yang dimiliki. Berikut adalah anggaran yang telah diprediksi : 1.
Iklan Majalah 2x terbit
2.
Rp 4.000.000,-
Baliho 3m x 2m, @5
3.
Rp 15.000.000,-
X-Banner 160 x 60cm, @10
4.
1.750.000,-
Rp
4.000.000,-
Rp
500.000,-
Rp
7.000.000,-
Tas serut 30cm x 40cm, @ 200
7.
Rp
Tas Lipat 34cm x 44cm, @ 200
6.
650.000,-
Poster 28x38cm, @500
5.
Rp
Tas Rompi 40cm x 42cm, @200
commit to user
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8.
Pin 5,8 cm @300
9.
Mug
15.
1.250.000,-
Rp
100.000,-
Rp
6.000.000,-
Brosur 21 x 15 cm, @1000
14.
Rp
Pemabatas buku 11.6x5cm, @500
13.
500.000,-
Rp 7.600.000,-
@100 12.
Rp
Kaos All size @ 200
11.
600.000,-
Stiker 5,8cm, @1000
10.
Rp
Stand booth
3x4m
(Rak display, meja dan kursi)
Rp
5.000.000,-
Stage and Backdrop
Rp
7.000.000,-
Rp
60.950.000,-
Jumlah Total
commit to user
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V VISUALISASI KARYA A. Above The Line (Media Lini Atas)
1. Iklan Majalah
Ukuran
: 1 halaman (21x28cm)
Media
: Art paper 150gr
Bentuk
: Vertikal
Tipografi
: Arial, Arial Black
Grafis Pengikat : Logo Kampanye Visualisasi Realisasi
:
Menggunakan coreldraw x4 commit to user : Cetak Offset 112
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Baliho
Ukuran
: 3x2m
Media
: MMT
Headline
: Say No Plastic Bag
Tipografi
: Arial dan Arial Black
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Below The Line (Media Lini Bawah)
1. Poster Kampanye
Ukuran
: 28x38cm
Media
: Art paper 260gr
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Fakta Kantong Plastik
Subheadline
: Setiap hari Indonesia menghasilkan 4000 ton sampah kantung plastik sama dengan 16 berat boeing 747
Tipografi
: Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Realisasi
commit to user : Cetak Offset
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Poster Kampanye (2)
Ukuran
: 28x38cm
Media
: Art paper 260gr
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Fakta Kantong Plastik
Subheadline
: Rata-rata pemakaian kantong plastic di Indonesia tiap orang mencapai 700/Tahun
Tipografi
: Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
commit to user : Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Poster Kampanye (3)
Ukuran
: 28x38cm
Media
: Art paper 260gr
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Fakta Kantong Plastik
Subheadline
: Perlu 100 tahun untuk dapat terurai
Tipografi
: Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Poster Kampanye (4)
Ukuran
: 28x38cm
Media
: Art paper 260gr
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Fakta Kantong Plastik
Subheadline
: Membunuh 100.000 hewan laut tiap tahun
Tipografi
: Arial, Arial Black,dan Avenir
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset commit to user
Menggunakan coreldraw x4
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Poster Event
Ukuran
: 28x38cm
Media
: Art paper 260gr
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Belanja tanpa kresek
Tipografi
: Arial, Arial Black,dan Avangartde
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
119 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Brosur
Tampak Depan
Tampak Belakang Ukuran
: 30x20cm
Media
: Art paper 260gr
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Fakta Kantong Plastik
Ilustrasi
: Pesawat terbang, kantung plastik, dan hewan laut
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
commit to user : Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. X-Banner
Ukuran
: 160X60cm
Media
: MMT
Bentuk
: Vertikal
Headline
: Belanja tanpa kresek
Tipografi
: Arial dan Arial Black
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Penempatan Media
: Pada saat event berlangsung
Visualisasi
:
Realisasi
commit to user : Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8.
Stage
Ukuran
Stage
: Diameter 480cm
Tinggi Stage
: 40 cm
Ukuran panjang kaki stage
: 244x122cm
Bahan
: Multiplek dan kontruksi besi
Visualisasi
:
Menggunakan 3Dmax
commit to user
122 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Backdrop
Bahan
: Multiplek, kayu, dan MMT
Tipografi
: Arial dan Arial Black
Penempatan Media
: Di atrium saat event
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
: Menggunakan 3Dmax
commit to user
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9. Standbooth
a. Meja
Ukuran Meja
: 125x60x40 cm
Bentuk
: Setengah lingkaran agak oval
Bahan
: Multiplek dan pipa pvc
Warna
: Hitam dan abu-abu
Penempatan Media
: Di ruang pameran saat event berlangsung
Visualisasi
: Menggunakan 3Dmax
Finishing
: Cat duco atau cat commitmelamin to user
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Kursi
Ukuran Kursi
: 50x 50x100cm
Bentuk
: lengkung dan ada sandaran punggung
Warna
: Merah pada dudukan dan hitam pada besi kaki
Bahan
: Fiberglass
Penempatan Media
: Di letakkan di sebelah meja pengunjung
Visualisasi
: Menggunakan 3Dmax
commit to user
125 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Meja Pengunjung
Ukuran Diameter Meja
: 40cm
Tinggi Meja
: 75cm
Bentuk
: Bundar
Warna
: Hitam
Bahan
: Fiberglass
Penempatan Media
: Di letakkan di tengah diantara kursi pengunjung
Visualisasi
: Menggunakan 3Dmax commit to user
126 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Rak Display
Ukuran Rak Display
: 4x2,5m
Bentuk
: Menyerupai kantung kresek yang sobek
Warna
: Hitam
Bahan
: Multiplek
Visualisasi
: Menggunakan 3Dmax
Penempatan Media
: Di ruang pameran saat event berlangsung
Finishing
: Cat duco atau cat melamin
commit to user
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Tempat Display Poster
Ukuran Rak Display
: 250x200cm
Bentuk
: kotak persegi panjang
Warna
: abu-abu dan merah
Bahan
: Multiplek
Visualisasi
: Menggunakan 3Dmax
Penempatan Media
: Di ruang pameran saat event berlangsung
Finishing
: Cat duco atau cat melamin
commit to user
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10.
Tas Lipat
Tas saat dibuka
Tas saat dilipat
Ukuran saat dibuka
:
34cm x 44cm
Ukuran saat dilipat
:
18cm x 11cm
Bahan
:
Cotton
Grafis Pengikat
:
Logo kampanye dan logo kementrian lingkungan hidup
Visualisasi
:
Menggunakan software corel X4
Realisasi
:
Jahit dan sablon
commit to user
129 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
11.
Tas Rompi
Rompi pada saat dipakai
Tas rompi
Ukuran Rompi
:
40cm x 42cm
Ukuran Tas
:
36cm x 40cm
Bahan
:
Cotton strech
Grafis Pengikat
:
Logo kampanye
Visualisasi
:
Menggunakan software corel X4
Realisasi
:
Jahit dan Bordir
commit to user
130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12.
Tas Serut
Ukuran Tas
:
30cm x 40cm
Bahan
:
Cotton
Grafis Pengikat
:
Logo kampanye
Visualisasi
:
Menggunakan software corel X4
Realisasi
:
Jahit dan sablon
commit to user
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
13. Kaos
Tampak Depan
Ukuran
: All size
Bahan
: Cotton
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Jahit dan Sablon
Tampak Belakang
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
132 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
14. Mug
Ukuran desain mug
: Diameter 8cm
Bahan
: Porcelain
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Digital Print
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
133 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
15.
Stiker
Ukuran
: Diameter 5,8cm
Bahan
: Stiker
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
134 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
16.
Gantungan Kunci
Ukuran
: Diameter 4,4cm
Bahan
: Lempeng seng
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
135 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
17. Pin
Ukuran
: Diameter 5,8cm
Bahan
: Lempeng seng Pin
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
136 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
18.
Pembatas Buku
Ukuran
: 11.6x5cm
Media
: Art Paper 260
Bentuk
: Lanscape
Headline
: Belanja tanpa kresek
Tipografi
: Arial dan Arial Black
Grafis Pengikat
: Logo Kampanye
Visualisasi
:
Realisasi
: Cetak Offset
Menggunakan coreldraw x4
commit to user
137 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Kampanye “Minimalkan penggunaan kantong plastik” merupakan program
dari
Kementrian
Lingkungan
Hidup
Republik
Indonesia
dan
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Surakarta. Kampanye yang bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kantung plastik mempunyai dampak yang sangat berbahaya untuk bumi, kelangsungan hidup manusia dan hewan. Dengan meminimalkan penggunaan kantong plastik kita telah membawa perubahan yang berdampak untuk seratus tahun kedepan. Keunikan dari kampanye ini terletak pada merchandise tas lipat dan tas rompi sebagai pengganti kantong plastik yang di desain khusus, multifungsi, praktis, dan bisa jga digunakan sebagai fashion. Dalam perancangan Kampanye Minimalkan Kantong Plastik, selain merancang tentang informasi dampak plastik bagi lingkunagn di kota Solo juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan teknik positioning , yaitu dengan memposisikan Kampanye Minimalkan Kantong Plastik sebagai gaya hidup atau lifestyle. Kampanye ini diharapkan mendapat respon yang berkelanjutan, sehingga tujuan dari kampanye ini akan tercapai dan dampak dari kantong plastik dapat diminimalisir dari sekarang.
commit to user
137
138 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran Pemerintah khususnya Kementrian Lingkungan Hidup menambah dana kampanye untuk dapat memperluas segmentasi dan wilayah serta memaksimalkan kampanye ini. Perlu adanya kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintahan kota Solo khususnya, untuk menekan atau meminimalisasi dari peredaran plastik yang merajalela di seluruh area perbelanjaan kota Solo. Perancangan Kampanye ini dibutuhkan konsep yang matang agar kampanye dapat diterima masyarakat, dapat menciptakan awarness, dan edukasi kepada masyarakat kota Solo.
commit to user