PENGEMBANGANWAWASANKEBANGSAAN DI KALANGANGENERASIMUDA Tinjauan Terhadap Peran Agama Sebagai Sumber Motivasi Perjuangan
Oleh: Ginan dj ar Kartasasm ita M e n t e r i N e g a r a P e r e n c a n a a nP e m b a n g u n a nN a s i o n a l / KetuaBappenas
ii-i.,:.il
e , ---_
:
Disampaikan pada Sarasehan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Ja ka rta, 22 Febr uar i 1995
PENGEMBANGAN WAWASANKEBANGSAAN DI KALANGANGENERASIMUDA Tinjauan Terhadap Peran Agama Sebagai Sumber Motivasi Perjuangan Oleh: Gin an djar Kartasa smita Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Ketua Bappenas
l.
Pendahuluan
Pertama-tama saya ingin memulaidenganmemanjatkan syukur alhamdullillah,karena kita mendapat kesempatan untuk berkumpulpada malamhari yang berbahagiaini, pada bagianketigadan terakhirdalamrangkaianibadahpuasakita di bulan suci Ramadhan. Tidak lain yang kita harapkan semuaamaldan ibadahkita diterimaAllah SWT. Saya sungguh berbesarhati bahwa dalam kesempatan acara berbukapuasa bersamaini, AMPI menyelenggarakan sarasehan yang tujuannya tidak lain untuk meningkatkan pengamalankita dalam membangunbangsayang kita cintai ini. Tema sarasehanini adalah " pengembanganwawasan kebangsaan, terutamagenerasimuda, dengantinjauanterhadap peranagama,sebagaisumbermotivasiperjuangan".
d:/data/samb-95/ampi/ampi, bahan pengarahan MENPPN pada SarasehanAMPI, Jakarta, 22 Februari 1995
Setiap pembahasanmengenai wawasan kebangsaan mengkaji amatlahmenarik,dan kita tidak bolehhenti-hentinya masalahini, agartidak terlenadan lengah,sehinggaterhanyut kita dari hakikatkita berbangsa. dalamarus yang mengalihkan Kalau kita sering membahasnya,tujuannyatidak lain ada lah memantapkan,dan memperuntuk senantiasamenyegarkan, kuat rasa kebangsaankita, dan dengandemikian,komitmen bangsadan negara. kita kepadakejayaandan kesejahteraan Kurang lebih set ahun yang lalu, GolonganKarya telah menyelenggarakan sarasehannasionalmengenaiWawasan Kebangsaan,ditinjaudari berbagaiaspek.Sayajuga diminta saya. Pada kesemmenyampaikanpandangan-pandangan patan ini pokok-pokok pikiran yang saya sampaikan pada waktu itu akan saya kemukakankembalidisesuaikandengan tema kita malan'lini.
ll.
Beberapapokok pengertian
danmemiRasanyasetiaporangmemilikirasakebangsaan, liki wawasan kebangsaandalam perasaanataupun pikiran, palingtidak dalam hati nuraninya.Memang,rasa kebangsaan itu sepertisesuatuyang dapat dirasakantapi sulit dipahami. Namun, ada getaranhati dan resonansipikiranantarkitatatkala rasa kebangsaankita tersentuh dan terpanggil. Rasa kebangsaanbisa timbul dan terpendamsecaraberbedadari masing-masing. orangper orangdengannalurikejuangannya Rasa kebangsaanadalah kesadaranberbangsa,yaitu rasa persatuandan kesatuanyang lahir karenaadanyakeber-
MENPPNpadaSarasehan AMPI, Jakarta,22 Februari1995 bahanpengarahan d:/data/samb-95/ampi/ampi,
2
samaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan,sejarah,dan aspirasiperjuanganmasa lampau,serta kebersamaandalam menghadapitantangan sejarahmasa kini. Dinamisasirasa kebangsaanini, dalam mencapaicita-cita bangsa, berkemrasa d an bang menjadiwawasan kebangsaan.Rasionalisasi wawasan kebangsaanakan melahirkansuatu paham yang disebut nasionalismeatau paham kebangsaan,yaitu pikiranpikiranyang bersifatnasionaldi mana suatu bangsamemiliki cita-cita kehidupandan tujuan nasionalyang jelas. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaantersebut, timbul seyang memilikiciri khas,yaitu rela berkormangat kebangsaan ban demi kepentingantanah air, atau semangatpatriotis me. Wawasan kebangsaan mengandung pula tuntutan suatu bangsauntuk mewujudkanjati dirinya,sertamengembangkan tata lakunya sebagaibangsayang meyakininilai-nilailuhur budayanya,yang lahirdan tumbuh subur sebagaipenjelmaan kepribadiannya. Wawasankebangsaanmenyangkut,bukan hanya aspek politik saja, tetapi meliputi segenapaspek kehidupan. Di samping sebagaikonsep politik, ia juga merupakankonsep ekonomidan konsepbudaya. Konsepkebangsaanitu dinamisadanya. Dalamkedi namisannya, antarpandangankebangsaandari suatu bangsa dan salingmempengaruhi. denganlainnyasalingberinteraksi Denganperbenturanbudayadan kemudianterjadi bermetamorfosa dalam campuran budaya dan sintesanyaitu maka suatu bangsamenjadidinamisdan senanderajatkebangsaan tiasatumbuh berkembang. MENPPNpadaSarasehan AMPI, Jakarta,2|Februari L995 bahanpengarahan d:/data/samb-95/ampi/ampi,
3
Namun, betapa dinamisnyapun, betapajauh pun pertidak pernahsirna,yaitu hakikatkebangsaan kembangannya, keterkaitandan keterikatankepadatanah air. Pandangan atau sikap kebangsaan memang dapat mengalamipasangsurut. Biasanyaintensitasnyameningkat pada saat negaramenghadapiancaman,atau dirasakanada ancaman, baik yang berasaldari luar maupun dari dalam. Sebaliknya,ia seakan-akansurut bila keadaan"baik-ba ik" saja. Bahkanseringkaliada kesandipandangmenjaditidak terlalurelevan. Karenaadanya sikap complaisantserupaitu, ffidka rasa dan semangat kebangsaanharus kita jaga agar senantiasa menyaladalamdiri kita.
lll,
TantanganBagi GenerasiMuda
Kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh mengenai wawasan kebangsaan. Kita memang merasakan adanya isyarat-isyaratkeprihatinandari berbagaiungkapan dalam masyarakatmengenaimasalahini. lsyarat-isyarattersebut dapatdirangkaidalamtiga kelompoktantangan. semangatkebangsaan Pertama,ada kesanseakan-akan telah mendangkal atau terjadi erosi terutama di kalangan generasimuda. Seringkalidisebut bahwa sifat materialistis, telah menggantikanidealismeyang merupakan sukmanya kebangsaan.
AMPI, Jakarta,22 Februari1995 bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan d:/data/samb-95/ampi/ampi,
4
Kedua,ada kekhawatiranancamandisintegrasikebangsaan, dengan melihatgejalayang terjadidi berbagainegara, terutama yang amat mencekamadalahkejadiandi Yugoslavia, di bekas Uni Sovyet, dan juga di negara-negara lainnya sepertidi Afrika, di mana paham kebangsaan merosotmenjadi pahamkeagamaan dan kesukuan. Ketiga,ada keprihatinan adanyaupayauntuk melarutkan pandanganhidupbangsake dalampola pikiryang asinguntuk bangsaini. Mengenaiyang pertama,kita dapat melihatnyadari dua sisi. Pada dasarnya saya berpendapatbahwa gejala ya ng dikhawatirkanitu sebenarnyalebih mencerminkanperkembangan gaya hidup. Cara berpakaian,lagu-lagu,makan an, bahasa, bahkan sikap sehari-hariseringkalimencerminkan "gaya hidup internasional",terutama di perkotaan.Peningkatan taraf hidup,globalisasi,dan arus informasimenyebabkan terjadinyahal itu. Di lain pihak, kita juga jangan meng-underestimafeerosi budayayang sedangterjadiyang menyertaiproses keterbukaan masyarakatdan dampaknyapada nilai-nilaikulturalyang pokok kebangsaan.Hal ini harus benarmerupakannilai-nilai benar kita pelajarisecaramendalam,tidak hanya oleh para ilmuwan sosial,tetapi juga generasimuda sendiri. Generasi muda harus bisa mengadakananalisismengenaiapa ya ng sedang terjadi pada dirinya, apa masalah-masalahyang dihadapidalam prosesperubahanyang sedangberlangsUng, dan menemukancara yang terbaikuntuk mengatasimasalahmasalahtersebut. d:/datalsamb-95/ampi/ampi, bahan pengarahan MENPPN pada SarasehanAMPI, Jakarta, 22 Februari 1995
5
Hasilakhirnya,harussenantiasakembalikepadajati diri kita sebagaibangsa, sehinggaprosestranformasikulturalke arah terbentuknyabangsayang modern,justru akan memperkuat sikap dan semangatkebangsaandan bukan mempe rlemah. Mengenaikekhawatiranyang kedua,sejak semula kita tahu bahwa bangsa ini sangat majemuk,sangat bhinneka. Karenaitu, ada SumpahPemuda. Karenaitu ada semboyan BhinnekaTunggallka. Kita tahu dan dari sejarahtelah belajar betapa kemajemukanitu dapat mendorongdivergensiya ng dengan susah payah telah kita atasi sehingga kita tetap menjadibangsayang utuh. Di lain pihak, kita mempunyai keyakinan bahwa di samping ada potensi divergensi, kemajemukan atau kebhinnekaanjuga merupakanpotensi kekuatanyang besar bagi suatu bangsa. Adanya unsur-unsuryang berbedajika dapat dihimpun akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar,daripadahanyaterdiridari unsur-unsuryang seragam. Oleh karenaitu, saya berpandangantidak pada tempatnya, dan tidak mencerminkanpandangankebangsaankita, karena bertentangandengan hukum alam, jika kita menutup mata akan adanya perbedaandan bertindakseakan-akanbangsa Indonesia adalah homogen, tidak ada perbedaan suku, agama, atau etnis. Dan bukan itu pula pengertiankebangsaan yang dikehendaki para pendiri Republik ini. Di lain pihak, sangat bertentanganpula dengan rasa kebangsaan untuk mempertajam perbedaan yang ada. Yang ben ar, menurut pandangan saya, adalah mengenali adanya
MENPPNpadaSarasehan AMPI, Jakarta,22 Februari1995 d:/datalsamb-95/ampiiampi, bahanpengarahan
6
kemajemukan, dan memadukan serta memanfaatkannya sebagaikekuatanyang ampuh untuk mewujudkancita-cita perj uangan. Ketiga, kesadaranmasyarakatyang makin meningkat, sebagaihasil pembangunanmenyebabkantumbuhnya sikap yang dihasilkanoleh pembangunanpolitik kritis. Keterbukaan membuat segala pandangan dapat dikemukakan secara bebas. Dengansendirinyaterjadi pula interaksiyang makin leluasadan kerap dengan pandangan-pandangan dari luar. Ada kekhawatiran,dalam prosesitu berkembangpemikiranpemikiran yang asing, yang mungkin tidak tepat untuk diterapkandi Indonesia,bahkan akan bertentangandengan pandangan hidup bangsa kita. Lebih jauh lagi, terkesan bahwa dibutuhkan adanya pembaharuan yang diartikan sebagaiperubahanatas segalaapa yang kita lakukanselama ini. Sesungguhnya tidak ada orang yang menentangpembaharuan, bahkan hal itu diamanatkanoleh GBHN. Namun, pembaharuanitu harusdilakukandi dalam sistem, meskipun mungkintermasukmemperbaharui sistemitu sendiri. Pembaharuandi luar sistem,akan menyebabkangejolak,yang tidak menguntungkansiapa pun, dan yang pasti akan merugikan rakyat di lapisanyang terendah,yang tidak bisa menghindar dari dampakgejolakitu. Semuanyaitu menjadi tantangan bagi generasimuda dalam kita mengembang kan wawasan kebangsaanseba gai alat yang ampuhuntuk membangunbangsa.
d:/datalsamb-95/ampi/ampi, bahanpengarahan MENPPN padaSarasehan AMPI, Jakarta,22Februari 1995
7
lV.
PerananWawasan KebangsaanBagi Pembangunan
Dalam masyarakatyang makin maju, dengan nilai-nilai yang berkembangcepat dan kehidupanyang amat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebendaan,serta dalam dunia yang makin terbuka,memangsetiappandangan,yang baku sekalipun, akan diujidan ditantangtermasukkonsepkebangsaan. Misalnya,dalamjaman ekonomiterbuka,bisa dianggap "kuno" kalau kita bic ara mengenainasionalismeekonomi. Seakan-akanbahwa ekonomi sudah menjadi konsep ya ng global,ffiokamembatasigeraknyadalampandangankeba ngsaanbisa dianggaplangkahmundur. Selain dari itu cara kita mengungkapkan wawasan kebangsaanacapkali,dihadapkankepadaadanyaancaman. atau kekhawatiranterjaMisalnya,bangkitnyaprimordialisme dinya keretakkanbangsa,karenasatu dan lain sebab. Hal itu juga benar,karenaancamanperpecahanselaluada, dan kita harusselaluwaspada. Namun demikian, wawasan kebangsaantidak harus merupakankonsepyang reaktif,tetapi dapat dan harus kita kembangkansecara proaktif. Dia tidak perlu timbul hanya karena ada kekhawatiran adanya kekuatan negatif yang mengancam,tetapi ia dapat digunakanuntuk membangkitkan semangatmencapaicita-cita. Semangatkebangsaandapat merupakankekuatandahsyat untuk menghadapitantangan dalam pembangunan,dan kita harus memanfaatkannyake arah itu. d:/data/samb-95/ampi/ampi, bahanpengarahan MENPPN padaSarasehan AMPI, Jakarta,22 Februari1995
I
Oleh karena itu, saya berkeyakinan,bahwa wawasan kebangsaan merupakan modal yang penting bagi pe mbangunankita. Dengan wawasan kebangsaan kita membangun semangatkemandirian.Kemandirian dalam bukan keterisolasian konsepberdikari,sepertipadajamansebelumOrde Baru. Kemandirianbukan sikap bermusuhan,melainkansikap kerj a sama, yang dilandasioleh konstribusiyang aktif dan pihak,denganpenghormatandan positif dari masing-masing penghargaanyang diberikankepadasatu sama lain. Kemandirian pada dasarnyaadalahkeinginanmenegakkanhak-hak dan martabatkemanusiaan sebagaiinsanyang dikaruniaiakal budi oleh Allah SWT. Bangsa yang mandiri berarti bangsa yang memiliki kemampuanuntuk mewujudkankehidupanyang sejajardan sederajatdenganbangsalaindengankekuatannya sendiri. Menegakkan kemandirianini teramat penting, justru pada jaman globalyang segeraakan kita masuki. Kita akan menghadapidunia yang makin ketat persaingannya,makin menyatuekonominya,denganarus lalu lintas informasiyang makin deras,denganilmu dan teknologiyang berperanma kin kuat. Dalam keadaan itu kita perlu memperku kuh dan memantapkankemandirian kita. Paham kebangsaan yang bersifat proaktif, juga mengembangkansemangat untuk memajukan kehidupan rakyat, menuju cita-citakeadilansosial,yang menjadisalah bahanpengarahan MENPPNpadaSarasehan AMPI, Jakarta,22 Februari1995 d:/datalsamb-95/ampi/ampi,
9
satu tujuan kita sebagai bangsa. Oleh karena itu, upaya membangun masyarakat yang makmur berkeadilanharus mewarnaipahamkebangsaan kita. Denganlatar belakangpemikirandemikian,maka upa yaupaya pemerataanpembangunanyang sekarangini kita beri perhatian khusus harus dipandang pula sebagai lang kah wawasankebangsaan. strategisdalamrangkapengamalan Oleh karenaitu, kalausemangatkebangsaankita akan dihadapkankepada sesuatu, kepada "musuh", maka yang harus "diperangi" sekarang selain "musuh alamiah"-nya sepertiancamandari luar,musuh ideologidan pemecahbelah persatuanbangsa,adalahpengangguran,kemiskinan,kebodohan, ketertinggalan,dan ketidakadilan. ltulah musuhmusuh nasionalismekita dalam meninggalkanabad ke-2o memasukiabad ke-21. Aspek ini amat pentingsaya kemukakan.Rasakeba ngsaan akan menjadikuat kalauada rasa kebersamaan, senasib sepenanggungan. Ketimpanganekonomi dan kesenjangan sosial yang besar, seperti digariskan dalam GBHN, berlawanan arah dengansolidaritassosial,yang menjadiperekatnya rasa persatuan dan kesatuan suatu masyarakat atau bangsa. Oleh karena itu dengan semangat kebangsaan kita membangunmasyarakatyang makin berkeadilan,sehingga makin memperkukuhsolidaritassosial. Sebaliknyasolidaritas sosial yang kukuh akan menjadi landasanyang kuat bagi wawasan kebangsaan suatu bangsa.
AMPI, Jakarta,22 Februari1995 d:/data/samb-95/ampi/ampi, bahanpengarahan MENPPN padaSarasehan
10
V.
Agama SebagaiSumber Motivasi
Saya ingin memulai pembahasan bagian ini dengan UUD 1945. mengutipalineaketigaPembukaan "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkanoleh keinginanluhur, supaya yang bebas,maka rakyat berkehidupankebangsaan Indonesiamenyatakandenganini kemerdekaannya". Dengan kalimat itu, bangsa Indonesia menyatakan bahwa kemerdekaanadalah nikmat yang diberikan Allah SWI bahwa kemerdekaanitu telah diperjuangkan,tetapi hanyadapat dicapaikarenaberkatrahmat-Nya. Pernyataanini menunjukkanjiwa keimananyang amat mendasar dalam kehidupan kita, baik sebagai individu maupun sebagaibangsa. Memang, sepanjangsejarahperjuangan bangsa kita, nilai-nilaikeagamaanberperan amat penting. Pahlawan-pahlawan kita, sebelum abad ke-24, berperangmelawanpenjajahdi bawah panji-panjilslam. Kita bisa menampilkansederetnama-namapahlawandari ujung palingbaratsampaike wilayahtimur tanah air kita. Kita juga mengetahuibahwa pada awal abad ini telah ada gerakan massa rakyat menentang penjajahanmelalui gerakanekonomi,yaitu SarikatDaganglslamyang kemudian berkembang menjadi Sarikat lslam. HOS Tjokroaminoto sering dikatakan sebagai bapak dan pendidik tokoh-tokoh kita. kebangsaan
AMPI, Jakarta,22 Februari1995 MENPPNpadaSarasehan bahanpengarahan d:/data/samb-95/ampi/ampi,
1 1
Dalam perjuanganfisik kemerdekaankita tahu betapa seruanAllahu Akbar, telah membangkitkangelora perjuangan dan kerelaan berkorban tanpa keraguan. Para pejuang kemerdekaanyakin bahwa berjuangmembelanegaraadalah Jihad fi Sabilillah. Mem'angada saat yang suram dalam perjalananseja rah bangsakita, di manasekelompokumat lslamingin melangkah melampauibatas, dan menjadikanIndonesianegara lslam. Gerakanini telah banyakmengorbankan dan menyengsarakan rakyat, serta menghambatupaya pembangunan. Meskipun mayoritasrakyat Indonesiamuslim,gerakanitu tidak berhasil karenamemangbukandemikianhakikatnegarayang diinginkan oleh para pendiriRepublikini yang sebagianbesar beragama lslam,dan banyakdi antaranyamewakiliaspirasiumat lslam. Upaya mendirikannegaradi luar negara proklamasi bertentangan dengan kodrat bangsa kita. Agama lslam mengajarkanbahwa kita tidak bisa lepas dari keterkaitan dengan sejarah,dan itu merupakanhukum alam, yang kita yakini sebagaisunnatullah. MeskipunIndonesiabukan negaraagama,tetapi negara kebangsaan,sepertidikatakanUndang-Undang Dasar 1945, "maka disusunlah kemerdekaankebangsaanIndonesia", tetapi kehidupankebangsaanbangsakita tidak pernahjauh dari agama. Alinea ketiga UUD 1945 menunjukkanhal itu, Pancasif a menunjukkanhal itu dan ayat (1) Pasal 29 yang mengatakan" Negaraberdasaratas KetuhananYang Maha Esa" menunjukkanhal itu.
d:/data/samb-95iampi/ampi, bahan pengarahan MENPPN pada SarasehanAMPI, Jakarta, 22Februari 1995
12
Sikap religiusini mewarnaiseluruhgerak kehidupand an kegiatanrakyat Indonesia. la melekatdalam nilai-nilaiyang mendasarikehidupanbangsaini. Dalam G BHN 1 993 hal ini telah makin ditegaskan dengandicantumkannyaKeimanandan Ketaqwaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaiasas pertama dari sembilan nasional.Denganasasini bangsaIndoneasaspembangunan sia menyatakan bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunannasionaldijiwai,digerakkan,dan dikendalikanoleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagainilailuhuryang menjadilandasanspiritual,moral,dan nasionalsebagaipengamalan etik dalamrangkapembangunan Pancasila. Dalam pernyataan ini harus kita catat bahwa yang menjadiasas bukanlahsesuatuagama,melainkanKeimanan dan Ketaqwaan,yang bukan hanyamiliknyaagamatertentu. Dalam berbagaibentuk dan ungkapanKeimanandan Ketaqwaan merupakansyaratbagi pemeluksemuaagama. Semuanyaitu juga tidak terlepasdari prosespendewasaan kita sebagaibangsayang salah satu puncaknyayang penting adalahditerimanyaPancasilasebagaisatu-satunya asas bagi semua kita. Prosesitu berjalanpanjangdan tidak mudah, tetapi justru karenatelah melaluiberbagaiujian dan cobaan sehinggahasilnyaakan tegak dan kukuh sepanjang zaman.
d:/data/samb-95/ampi/ampi, bahan pengarahan MENPPN pada SarasehanAMPI, Jakarta, 22 Febnsari 1995
13
Makin kukuhlahkeyakinankita bahwa hakikat paham kebangsaanbagi bangsaIndonesiaadalahyang termaktubdi dalam jiwa PembukaanUUD 1945, yang menetapkandasar dan tujuan kemerdekaan kebangsaan Indonesia. Memang ada pandangan yang mengatakan bahwa paham kebangsaanIndonesiadicerminkandalam sila Persatuan Indonesia.Menurutpendapatsaya, meskipunpersatuan merupakanunsur paling pokok dalam setiap paham keba ngsaan, namun bukan merupakanunsur satu-satunya.Menurut hemat saya konsep kebangsaan menurut paham bangsa Indonesialebihluasdari padahanyaunsurpersatuan. PahamkebangsaanIndonesiaadalahpahamyang memiliki landasanspiritual, moral, dan etik. Karena itu, paham tersebut bersilakan Ketuhanan Yang Maha Esa. Paham Kebangsaaningin membangunmasa kini dan masadepan,di dunia dan di akhirat. Paham kebangsaanIndonesiatidak menempatkanbangsakita di atas bangsalain, tetapi menghargai harkat dan martabat kemanusiaanserta hak dan kewajiban asasi manusia; karena itu paham kebangsaankita mempunyaiunsur kemanusiaanyang adil dan beradab.Oleh karena itu pula paham kebangsaan Indonesia mengakui adanya nilai-nilaiuniversal kemanusiaan. Sebagaibangsa yang majemuk tetapi satu dan utuh, paham kebangsaan Indonesiajelas bersendikanpersatuandan kesatuanbangsa. Pandanganini kemudiankita tuangkandan mantapkandalam konsepWawasanNusantara.Pahamkebangsaankita berakar pada asas kedaulatanyang berada di tangan rakyat. Oleh karenaitu paham kebangsaankita adalahpaham demokrasi, d:/datalsamb-95/ampi/ampi, bahanpengarahan MENPPN padaSarasehan AMPI, Jakarra,22 Februari1995
14
dan bertentangandengan paham totaliter. Paham kebangsaan kita memilikicita-cita keadilansosial,bersumberpada rasa keadilandan menghendakikesejahteraanbagi seluruh rakyat. Paham kebangsaanyang demikian,tidak bertentangan denganagamamanapun,bahkansebaliknyasangatlahserasi. Lebih jauh lagi melalui pengamalan agama yang benar kita akanmakindiperkukuh. wawasan kebangsaan Bagi umat lslam mengamalkan Pancasila, sebagai sumber wawasan kebangsaankita, adalah sejalan dengan petunjuk-petunju k agama.
Vl.
Penutup
Demikianlah beberapa pokok pikiran sebagai bahan untuk sarasehanini. Sebagaiorganisasidan generasimuda yang mempunyaikomitmenterhadappembangunanbangsa dan negara, saya harapkan AMPI dapat berperan dalam memperkukuh pemahamankaum muda mengenai hakikat bangsaIndonesia. dan pahamkebangsaan kebangsaan Menghadapi masa depan yang kita tahu akan makin berat dan rumit, meskipunpenuh harapan,kita memerlukan bangsakita senanpeganganyang kuat, agar arah perjalanan tiasa mantap menuju tujuan yang dicita-citakan,dan tidak terombang-ambingoleh gelombangyang tidak akan hentibahteranegarakita. hentinyamenghempas
AMPI, Jakarta,22 Februari1995 MENPPN padaSarasehan bahanpengarahan d:/dara/samb-95/ampi/ampi,
15
Untuk itu, kita harus tahu dan yakin benar jalan ya ng harus kita tempuh, dan untuk itu denganlandasaniman d an taqwa kita bersandarkepadaAllah yang Maha Kuasa, dan selalumemohonpetunjuk,taufik dan hidayah-Nya.
Jakarta,22 Februari1995
AMPI, Jakarta,22 Februari1995 MENPPNpadaSarasehan d:/data/samb-95/ampi/ampi, bahanpengarahan
1 6