PENERAPAN TEKNIK - TEKNIK MANAJEMEN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KONFEKSI DI JAKARTA Farah Margaretha* The objective of this study is to observe the extent of garment companies in Abstract Jakarta financing techniques, this observation based on the pratice and financial theory, particularly for the capital structure decision, capital budgeting and the investment decision. So that, this study was attempted to focus on a phenomenom the financing techniques, which was with the total asset, profit and debt ratio. The current analysis method is the descriptive statistic and contingency coefficient. The result of this study concluded that, the capital structure techniques of financial management that has been applied toward the garment companies in Jakarta is the projected cash budget (for current assets). For the fixed assets investment (capital budgeting), most the companies has applied payback period. The result of this research is a relationship between the total asset, profit and debt ratio in the financial management. Keywords : Financial Techniques, Financing Decision, Investment Decision, Working Capital Management, Capital Budgeting Techniques
Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin kuat terasa sejalan dengan semakin terbatasnya sumber kekayaan alam sebagai faktor modal serta diiringi pula dengan semakin majunya perkembangan ilmu dan teknologi. Keadaan ini dirasakan juga oleh kalangan bisnis di Indonesia. Oleh karena itu dunia bisnis Indonesia semakin dituntut untuk selalu mencari upaya-upaya pengelolaan perusahaan yang semakin professional agar tercapai suatu tingkat keberhasilan perusahaan sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan juga akan tercapai. Ukuran keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari beberapa unsur yang berbaur secara menyeluruh. Unsur-unsur tersebut antara lain meliputi sasaran dan kebijakan perusahaan, organisasi, produk, program distribusi, rencana promosi, program penelitian dan pengembangan, struktur keuangan, dan sistem pengendalian perusahaan. Tetapi agar prestasi perusahaan benar-benar dapat terukur, maka indikatornya biasanya dinyatakan dalam “financial term” atau berdasarkan tingkat keberhasilan finansial yang dicapai perusahaan yang tergambar dalam posisi keuangan perusahaan. Berbicara mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, tidak akan terlepas dari suatu hal yang selalu dianggap penting dalam setiap transaksi bisnis, yaitu tersedianya dana. Suatu bisnis dalam bentuk apapun tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya dana baik itu untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu pengelolaan dana yang baik. Adanya tuntutan Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
PENDAHULUAN
*Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
131
kebutuhan dana dalam situasi yang semakin sulit tersebut menyebabkan fungsi dari manajer keuangan dalam mencari dana dan mengalokasikan dana dalam perusahaan menjadi semakin penting. Berkaitan dengan adanya kenyataan tersebut maka diperlukan adanya kemampuan manajerial dari para manajer keuangan untuk menerapkan teknik-teknik dalam teori keuangan yang sesuai bagi perusahaan untuk mengambil keputusan keuangan perusahaan tersebut khususnya keputusan investasi (investment decision) dan keputusan pembiayaan (financing decision) yang dapat mengarahkan perusahaan pada tujuan yang telah ditetapkan. Praktek manajemen keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi meliputi perhitungan modal kerja (working capital) yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, dan Capital Budgeting yaitu penganggaran modal untuk investasi dalam aktiva tetap yang sifatnya jangka panjang. Sedangkan untuk mengambil keputusan pembiayaan, perusahaan dapat menggunakan pembiayaan jangka pendek (short-term financing) maupun pembiayaan jangka panjang (longterm financing). Penekanan pada salah satu atau beberapa teknik pengambilan keputusan keuangan tertentu pada setiap perusahaan masing-masing. Namun demikian hal yang terpenting adalah mengetahui seberapa efektif penerapan teknik pengambilan keputusan keuangan sesuai teori, bagi perusahaan yang bersangkutan. Diharapkan pada akhirnya dengan mengetahui hal tersebut, akan dapat semakin mempermudah pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan keuangan perusahaan. Industri konfeksi merupakan salah satu bidang usaha yang sampai saat ini masih tetap dapat bertahan karena kebutuhan akan pakaian masyarakat tidak pernah berkurang. Walaupun demikian, kiranya perlu juga bagi perusahaan konfeksi tersebut untuk tetap dapat mengantisipasi kondisi perekonomian yang semakin tidak pasti di masa yang akan datang khususnya dalam menerapkan praktek manajemen keuangan di perusahaannya. Jika praktek manajemen keuangan telah berjalan secara efektif dan efisien, tentunya hal ini dapat menunjang keberhasilan bidang lain dalam perusahaan tersebut misalnya dari bidang produksi dan pemasarannya. Tujuan dari studi ini adalah pertama, untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan konfeksi di Jakarta mempraktekkan teknik-teknik keuangan yang ada dalam teori manajemen keuangan, khususnya untuk pengambilan keputusan pembiayaan (financing decision) dalam pencarian dana, dan untuk pengambilan keputusan investasi (investment decision) dalam rangka pengalokasian dana perusahaan. Kedua, untuk mengetahui apakah ada hubungan antara teknik-teknik keuangan yang digunakan dengan total aktiva, rata-rata keuntungan dan debt ratio.
TINJAUAN Penelitian Terdahulu Telah banyak penelitian yang memfokuskan pada teknik-teknik PUSTAKA keuangan yang biasanya digunakan dalam capital budgeting seperti penelitian Pike (1989) dan juga Evans dan Forbes (1993). Selain itu hari penelitian
132
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144
Gitman dan Maxwell (1985) menyimpulkan bahwa sebagian besar waktu para manajer digunakan untuk mengelola short-term working captial assets. Hasil penelitian Reichert, Moore dan Byler (1988) yang meneliti 313 perusahaan besar di Amerika berkesimpulan bahwa topik terbesar yang mengalami kemajuan adalah teknik-teknik keuangan untuk mengatasi resiko valuta asing (foreign exchange risk) dan penggunaan cash management model. Dalam Capital Budgeting penggunaan NPV dan IRR mendominasi teknik-teknik lainnya. Dalam topik Working Capital, sebagian besar manajer masih menaruh perhatian pada pola tradisional yaitu project cash budgets dan sources and uses of funds, walaupun pertumbuhan terbesar pada topik cash management. Gilbert dan Reichert (1995) dengan tujuan penelitian yang sama dengan Reichert, Moore dan Byler (1988) meneliti 151 perusahaan besar di Amerika. Hasilnya, 80% dari sampel menganggap projected cash budget, sources and uses of funds, NPV, IRR, project expected return, dan sales forecasting models, masih dianggap sebagai teknik-teknik manajemen keuangan yang sangat dikenal oleh para Chief Financial Officer. Teknik yang paling banyak digunakan adalah teknik-teknik keuangan yang berhubungan dengan financial forecasting dan Average Rate of Return dan Payback Period telah menurun. Begitu pula dengan security portfolio model sudah jarang digunakan. Jika dilihat dari jenis industrinya, aerospace industry sangat konsisten dalam mempraktekkan teknik-teknik analisa keuangan. Berbeda sekali dengan shipbuildings, raiload dan transportation equipment industry. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Suatu bisnis dalam bentuk apapun tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya dana baik itu dana untuk membiayai kegiatan operasional seharihari (modal kerja) maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Oleh karena itu diperlukan kemampuan manajerial dari manajer keuangan untuk menerapkan teknik-teknik dalam teori keuangan yang sesuai bagi perusahaan untuk mengambil keputusan keuangan perusahaan tersebut khususnya keputusan investasi (investment decision) dan keputusan pembiayaan (financing decision) yang dapat mengarahkan perusahaan pada tujuan yang telah ditetapkan. Teknik-teknik pengambilan keputusan keuangan meliputi perhitungan modal kerja (working capital) yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, dan capital budgeting yaitu penganggaran modal untuk investasi dalam aktiva tetap yang sifatnya jangka panjang. Sedangkan untuk mengambil keputusan pembiayaan, perusahaan dapat menggunakan pembiayaan jangka pendek (short-term financing) maupun pembiayaan jangka panjang (long-term financing). Penggunaan teknik-teknik keuangan di atas dipengaruhi oleh total aktiva perusahaan, rata-rata keuntungan dan komposisi struktur keuangan perusahaan. Semakin besar total aktiva perusahaan maka penggunaan teknikteknik keuangan tersebut menjadi semakin penting pula. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka disusun bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
133
VARIABEL INDEPENDEN
VARIABEL DEPENDEN
Total Aktiva Perusahaan
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan Keuangan:
Rata-rata Keuntungan Perusahaan
1. Working Capital Management Technique 2. Capital Budgeting Techniques
Debt Ratio
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : : Ada hubungan antara Total Aktiva perusahaan dengan sering/ H1 tidaknya perusahaan menggunakan teknik-teknik keuangan. H2 : Ada hubungan antara Rata-rata Keuntungan perusahaan dengan sering/tidaknya perusahaan menggunakan teknik-tekik keuangan. H3 : Ada hubungan antara Debt Ratio perusahaan dengan sering/ tidaknya perusahaa menggunakan teknik-teknik keuangan.
METODE PENELITIAN
Variabel dan Pengukuran Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan antara teknik-teknik manajemen keuangan yang digunakan perusahaan dengan total aktiva, rata-rata keuntungan dan komposisi struktur modal, maka akan dilakukan pengujian terhadap variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel dependen yang akan diuji adalah teknik-teknik manajemen keuangan yang meliputi teknik-teknik dalam Working Capital dan Capital Budgeting. Sedangkan variabel independen yang akan diuji adalah total aktiva, rata-rata keuntungan perusahaan dan komposisi struktur modal perusahaan. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan ukuran ordinal untuk menentukan sering tidaknya teknik-teknik keuangan yang ada dalam manajemen keuangan digunakan oleh perusahaan khususnya untuk pengambilan keputusan pembiayaan dan investasi. Adapun skala angka yang digunakan : Nilai 1 2 3
134
Frekuensi Penggunaan Tidak Pernah Jarang Sering
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144
Definisi Operasional Variabel 1. Total Aktiva Adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Rata-rata Keuntungan Adalah rata-rata keuntungan bersih perusahaan selama tiga tahun terakhir. 3. Debt Ratio Adalah perbandingan antara Total Hutang dengan Total Aktiva perusahaan. 4. Teknik-teknik Manajemen Keuangan Adalah teknik-teknik yang digunakan untuk pengambilan keputusan keuangan yang mencakup Working Capital Management dan Capital Budgeting Techniques. Penarikan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik survey dari beberapa usaha konfeksi di Jakarta. Adapun jumlah populasi usaha konfeksi di tahun 2002 ini diproyeksikan dengan menggunakan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) berikut ini: TAHUN 1996 1997 1998 1999
JUMLAH PERUSAHAAN 203 207 213 233
Sumber : BPS Mula-mula dihitung tingkat pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan rumus (Supranto, 2000 : 111)
r=n
Pn −1 Po
r=4
233 − 1 = 3,51% 203
Jadi, proyeksi jumlah perusahaan konfeksi di Jakarta tahun 2002 adalah : Pn = Po (1+r)n P2002 = P99 (1+r)3 = 233 (1+0,0351)3 = 258,41 = 258 Selanjutnya dari populasi survey sebesar 258 perusahaan tersebut diambil sampel dimana besarnya sampel minimum yang diambil ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut :
Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
135
N n=
____________________
1 + N (e)2
n N e
= = =
besar atau jumlah sampel besar atau jumlah populasi error (% yang dapat ditoleransi terhadap ketidaktepatan penggunaan sampel sebagai pengganti populasi)
Sehingga diperoleh sampel : 258 258 N = _________________________ = _________________ = 72,07 1 + 258 (10%)2 3,58 Jadi, menurut Rumus Slovin di atas, jumlah sampel yang dapat diambil paling sedikit 72 perusahaan. Dalam penelitian ini terkumpul data sebanyak 107 perusahaan yang dipilih berdasarkan Convenience Sample. Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk data primer yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian di lapangan dengan menggunakan teknik wawancara (interview technique) dan dengan bantuan kuesioner sebagai panduannya. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa jauh penerapan teknik-teknik keuangan oleh perusahaan konfeksi Digunakan analisa deskriptif dengan melakukan suatu verifikasi atau pengecekan berdasarkan hasil generalisasi data empiris yang tergambar dalam tabel, yang dihasilkan dengan perhitungan statistik sederhana antara lain dengan menghitung mean, modus, range dan class interval dari data yang dikumpulkan. Dari analisis ini diharapkan akan menghasilkan suatu generalisasi secara umum mengenai industri konfeksi di Jakarta dalam menerapakan teknik-teknik manajemen keuangan tersebut. 2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara teknik-teknik keuangan yang digunakan dengan total aktiva, rata-rata keuntungan perusahaan dan Debt Ratio Digunakan analisis korelasi untuk mencari besarnya Contingency Coefficient (Cc) yang dipergunakan untuk mengukur kuatnya hubungan data kualitatif. Dimana nilai Cc terletak antara 0 dan 1 (0 < Cc< 1) Rumus :
Cc =
136
χ2 χ2 + n
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144
p
q
p
q
p
i =1
j=1
i =1
n=∑
∑
p
q
(n ij − e ij ) 2
j=1
e ij
i =1
χ =∑ 2
i =1
j=1
f ij = ∑ n i ∑ n j ∑ n ij = banyaknya observasi
∑
Dimana : fij = nij = frekuensi atau banyaknya observasi baris i kolom j i = 1, 2, ....., p; j = 1, 2, ....., q
Working Capital Management Hasil studi terlihat dari tabel 1, responden yang tidak pernah menggunakan teknik keuangan Projected Cash Budget ada 15 responden atau 14,0%, yang jarang ada 15,9% atau 17 responden dan yang sering menggunakan teknik ini ada 75 responden atau 70,1%. Teknik keuangan Breakeven Analysis jarang digunakan oleh 35 responden atau 32,7%, yang sering menggunakan ada 59 responden atau 55,1% dan sisanya 12,1% atau 13 responden tidak pernah menggunakan teknik keuangan ini. Untuk Analysis of Financial and Operating Leverage yang sering menggunakan ada 42 responden atau 39,3%, yang tidak pernah ada 31 responden atau 29,0% dan sisanya 31,8% atau 34 responden yang jarang menggunakan. Teknik keuangan selanjutnya adalah Sources and Uses of Funds dimana yang tidak pernah menggunakan teknik ini ada 17 responden atau 15,9%, yang jarang ada 22 responden atau 20,6% dan sisanya 63,6% atau 68 responden adalah yang sering menggunakan. Bila dilihat dari teknik Cash Management Models yang jarang menggunakan ada 43 responden atau 40,2%, yang sering 36,4% atau 39 responden dan yang jarang adalah sisanya. Ada 17 responden atau 15,9% yang tidak pernah menggunakan teknik Account Receivable nd Credit Analysis, yang jarang ada 30,8% atau 33 responden dan 57 responden atau 53,3% adalah yang sering menggunakan. Sedangkan teknik Inventory Models ada 25 responden atau23,4% yang tidak pernah menggunakan, 35 responden atau 32,7% yang jarang menggunakan dan 47 responden atau 43,9% yang sering menggunakan teknik ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Capital Budgeting Untuk Capital Budgeting Techniques dari tabel 1 terlihat Average Rate of Return yang tidak pernah menggunakan ada 26,2% atau 28 responden, yang jarang ada 39 responden atau 36,4% dan yang sering ada 40 responden atau 37,4%. Teknik Payback Period ada 39 responden atau 36,4% yang jarang menggunakan, 28 responden atau 26,4% yang tidak pernah menggunakan dan sisanya 40 responden atau 37,4% yang sering menggunakan. Ada 22 ersponden atau 20,6% yang sering menggunakan teknik Discounted Payback Period, ada 38 responden atau 35,5% yang jarang menggunakan, dan 47 responden atau 43,9% yang tidak pernah menggunakan teknik ini. Jika dilihat dari teknik Net Present Value yang jarang menggunakan ada 47 responden atau 43,9%, yang sering ada 38 responden atau 35,5% dan sisanya yang tidak pernah menggunakan ada Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
137
20,6% atau 22 responden. Teknik keuangan selanjutnya adalah Internal Rate of Return dimana ada 30 responden atau 28,0% yang sering menggunakan, 25,2% atau 27 responden yang tidak pernah menggunakan dan sisanya ada 50 responden atau 46,7% yang jarang menggunakan teknik ini. Untuk teknik Modified Internal rate of Return yang tidak pernah ada 52 responden atau 48,6%, yang jarang 34 responden atau 31,8% dan yang sering 21 responden atau 19,6%. Sedangkan Profitability Index yang sering ada 36,4% atau 39 responden yang sering menggunakan, yang jarang 35 responden atau 32,7% dan sisanya 33 responden atau 30,8% yang tidak pernah menggunakan teknik ini. Tabel 1 Jumlah Responden Menurut Teknik-Teknik Keuangan yang Digunakan TEKNIK-TEKNIK KEUANGAN WORKING CAPITAL MANAGEMENT Projected Cash Budget Breakeven Analysis Analysis of Financial and Operating Leverage Sources and Uses of Funds Cash Management Models Account Receivable and Credit Analysis Inventory Models CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES Average Rate of Return Payback Period Discounted Payback Period Net Present Value Internal Rate of Return Modified Internal Rte of Return Profitability Index
TIDAK PERNAH JUMLAH %
JARANG JUMLAH %
SERING JUMLAH %
TOTAL JMLAH %
15 13 31
14.0 12.1 29.0
17 35 34
159 32.7 31.8
75 59 42
70.1 55.1 39.3
107 107 107
100 100 100
17
15.9
22
20.6
68
63.6
107
100
25
23.4
43
40.2
39
36.4
107
100
17
15.9
33
30.8
57
53.3
107
100
25
23.4
35
32.7
47
43.9
107
100
28 15 47
26.2 14.0 43.9
39 39 38
36.4 36.4 35.5
40 53 22
37.4 49.5 20.6
107 107 107
100 100 100
22 27 52
20.6 25.2 48.6
47 50 34
43.9 46.7 31.8
38 30 21
35.5 28.0 19.6
107 107 107
100 100 100
33
30.8
35
32.7
39
36.4
107
100
Sumber : Hasil Penelitian
PEMBAHASAN
138
Pada pembahasan terdahulu diketahui bahwa teknik manajemen keuangan yang paling sering digunakan oleh industri konfeksi adalah Projected Cash Budget. Cash Budget menyajikan proyeksi arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini dianggap penting oleh perusahaan karena setiap perusahaan berkepentingan terhadap arus kas masuk dan keluar untuk mempertahankan likuiditasnya. Selain itu dengan melakukan perencanaan dan pengendalian kas yang baik dapat memperbaiki profitabilitas perusahaan serta menghindari situasi terjadinya kekurangan uang kas yang dapat berakibat Credit Rating perusahaan tidak baik khususnya dihadapan kreditur jangka pendek. Dengan menyusun Cash Budget akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasinya perusahaan. Dengan mengetahui akan adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144
sumber dana yang akan digunakan untuk menutup defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu, maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana dan makin banyaknya alternatif sumber dana berarti dapat dipilih sumber dana dengan biaya terendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya akan terdapat surplus kas yang besar, maka direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut secara efisien. Urutan kedua dari teknik keuangan yang diterapkan perusahaan adalah Sources and Uses of Funds (Laporan Sumber dan Penggunaan Dana). Ternyata ada kaitan antara teknik Cash Budget dan Sources and Uses of Funds. Pada penjelasan di atas diketahui jika perusahaan defisit kas maka akan dipilih sumber dana (Sources) mana yang akan dipilih, sedangkan jika surplus kas, kelebihan kas tadi akan digunakan (Uses) atau diinvestasikan ke modal kerja atau investasi aktiva tetap. Laporan Sources and Uses of Funds tidak hanya penting bagi perusahaan, juga penting bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana perusahaan itu menggunakan dana yang dimilikinya. Selain kedua teknik keuangan di atas Breakeen Analysis dan Account Receivable and Credit Analysis juga termasuk teknik yang penggunaannya sering. Analisa Breakeven adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Sedangkan Account Receivable and Credit Analysis yang dilakukan baik dengan melakukan seleksi kredit yang baik. Dengan mengelola kredit secara baik diharapkan dapat memperkecil jumlah piutang yang tidak tertagih. Teknik-teknik keuangan yang banyak digunakan perusahaan yang diteliti menekankan investasi jangka pendek (modal kerja). Sedangkan teknikteknik keuangan yang dibahas dalam text book keuangan untuk investasi jangka panjang tidak banyak diterapkan di perusahaan. Jadi dalam praktek sesuai dengan yang dikemukakan ahli-ahli keuangan bahwa sebagian besar waktu manajer keuangan tercurah pada pengelolaan modal kerja dibanding aktivitas keuangan lainnya. Sumber dana yang banyak digunakan perusahaan adalah modal sendiri dan hutang. Tetapi proporsi penggunaan modal sendiri jauh lebih besar. Perusahaan yang menggunaan hutang sebagian besar menggunakan hutang jangka pendek (hutang dagang) dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan hutang jangka panjang. Secara teori memang dikatakan bahwa biaya hutang jangka pendek jauh lebih kecil dibanding hutang jangka panjang. Jadi agar perusahaan dapat memaksimalkan nilai perusahaan maka harus dipilih penggunaan dana dengan biaya modal serendah mungkin. Pengujian Hipotesis Total aktiva Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa teknik manajemen keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan untuk Working Capital Management adalah Breakeven Analysis, Analysis of Financial and Operating Leverage, Sources and Uses of Funds, Cash Management Models, Account Receivable and Credit Analysis dan Inventory Models. Sedangkan untuk Capital Budgeting Techniques adalah Average Rate of Return, Payback Period, Discounted Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
139
Payback Period, Internal Rate of Return serta Profitability Index. Dengan kata lain hampir semua teknik-teknik manajemen keuangan digunakan di perusahaan konfeksi kecuali Projected Cash Budget, Net Present Value serta Modified Internal Rate of Return. Jadi dengan pengujian hipotesa di tabel 2 (dengan significance level = 5%) dapat dikatakan ada hubungan antara total aktiva perusahaan dengan sering tidaknya perusahaan menggunakan teknik-teknik keuangan. Sedangkan jika dilihat dengan contingency coefficient maka yang memiliki korelasi/hubungan tertinggi dengan total aktiva adalah Cash Management Models (untuk Working Capital Management) dan Internal Rate of Return (untuk Capital Budgeting Techniques). Tabel 2 Hasil Contingency Coefficient
A 1 2 3 4 5 6 7 B 1 2 3 4 5 6 7
Working Capital Management Projected Cash Budget Breakeven Analysis Analysis of Financial and Operating Leverage Sources and Uses of Funds Cash Management Models Account Receivable and Credit Analysis Inventory Models Capital Budgeting Techniques Average Rate of Return Payback Period Discounted Payback Period Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Modified Internal Rte of Return (MIRR) Profitability Index
Cc
Approximate Significance
Keterangan
0,371 0,442 0,489
0,084 0,005 0,000
Tidak signifikan signifikan Signifikan
0,394 0,584 0,550
0,036 0,000 0,000
Signifikan Signifikan Signifikan
0,503
0,000
Signifikan
0,479 0,389 0,423 0,48 0,505 0,343
0,009 0,047 0,012 0,055 0,000 0,180
Signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan
0,490
0,000
Signifikan
Sumber : Hasil Penelitian Rata-rata Keuntungan Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa teknik/praktek manajemen keuangan yang sering digunakan oleh perusahaan untuk Working Capital Management adalah Breakeven Analysis, Analysis of Financial and Operating Leverage, Source and uses of Funds, Cash Management Models, Account Receivable and Credit Analysis dan Inventory Models. Sedangkan untuk Capital Budgeting Techniques adalah Average Rate of Return, Discounted Payback Period, Internal Rate of Return, Modified Internal Rate of Return dan Profitability Index. Jadi jika digunakan significant level = 5% yang tidak significant dengan rata-rata keuntungan adalah Projected Cash Budget, Payback Period dan Net Present Value.
140
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144
Tabel 3 Hasil Contingency Coefficient
A 1 2 3 4 5 6 7 B 1 2 3 4 5 6 7
Working Capital Management Projected Cash Budget Breakeven Analysis Analysis of Financial and Operating Leverage Sources and Uses of Funds Cash Management Models Account Receivable and Credit Analysis Inventory Models Capital Budgeting Techniques Average Rate of Return Payback Period Discounted Payback Period Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Modified Internal Rte of Return (MIRR) Profitability Index
Cc
Approximate Significance
Keterangan
0,378 0,396 0,467
0,064 0,035 0,001
Tidak signifikan Signifikan Signifikan
0,470 0,603 0,521
0,001 0,000 0,000
Signifikan Signifikan Signifikan
0,453
0,002
Signifikan
0,479 0,347 0,466 0,408 0,426 0,390
0,008 0,155 0,001 0,140 0,010 0,042
Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan
0,493
0,000
Signifikan
Sumber : Hasil Penelitian Jadi dari tabel 3 secara keseluruhan ada hubungan antara rata-rata keuntungan dengan sering tidaknya perusahaan menggunakan teknik-teknik keuangan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa makin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, makin sering pula perusahaan menerapkan teknik keuntungan. Jika dilihat dari masing-masing teknik keuntungan yang memliki korelasi (Cc) yang terbesar dengan rata-rata keuntungan adalah Cash Management Models dan Account Receivable and Credit Analysis (untuk Working Capital Management). Sedangkan hubungan yang terbesar pada Capital Budgeting Techniques adalah Profitability Index dan Average Rate of Return. Debt Ratio Debt Ratio mengukur persentase total dana yang disediakan para kreditor yang termasuk hutang adalah kewajiban lancar (termasuk hutang dari supplier) dan semua obligasi (hutang jangka panjang). Para kreditor lebih menykai rasio hutang yang moderat, oleh karena semakin rendah rasio ini akan ada semacam perisai sehingga kerugian yang diderita kreditor semakin kecil jika terjadi likuidasi. Sebaliknya, pemilik lebih menyukai rasio hutang yang tinggi, oleh karena leverage yang tinggi akan memperbesar laba bagi pemegang saham. Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa teknik/praktek manajemen keuangan yang digunakan oleh perusahaan konfeksi yang diteliti, untuk Working Capital Management adalah Projected Cash Budget, Breakeven Analysis, Analysis of Financial and Operating Leverage, Sources and Uses of Funds, Account Receivable and Credit Analysis serta Inventory Models. Sedangkan untuk Capital Budgeting Techniques adalah Average Rate of Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
141
Return, Payback Period, Discounted Payback Period, Net Present Value dan Profitability Index. Dengan kata lain semua teknik-teknik keuangan diterapkan/digunakan di perusahaan kecuali Cash Management Models (untuk Working Capital Management), Internal Rate of Return dan Modified Internal Rate of Return (untuk Capital Budgeting Technique). Tabel 4 Hasil Contingency Coefficient
A 1 2 3 4 5 6 7 B 1 2 3 4 5 6 7
Working Capital Management Projected Cash Budget Breakeven Analysis Analysis of Financial and Operating Leverage Sources and Uses of Funds Cash Management Models Account Receivable and Credit Analysis Inventory Models Capital Budgeting Techniques Average Rate of Return Payback Period Discounted Payback Period Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Modified Internal Rte of Return (MIRR) Profitability Index
Cc
Approximate Significance
Keterangan
0,320 0,353 0,362
0,064 0,035 0,001
Tidak signifikan Signifikan Signifikan
0,371 0,352 0,464
0,001 0,000 0,000
Signifikan Signifikan Signifikan
0,373
0,002
Signifikan
0,478 0,407 0,377 0,387 0,190 0,238
0,000 0,000 0,002 0,005 0,693 0,177
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan
0,486
0,000
Signifikan
Sumber : Hasil Penelitian Dari tabel 4 juga dapat diketahui korelasi (Contingency Coefficient = Cc), dimana yang memiliki Cc terbesar adalah untuk investasi aktiva lancar adalah Account Receivable and Credit Analysis dengan Cc = 0,464 dan untuk investasi aktiva tetap adalah Profitability Index dengan Cc=0,486. Jadi dari pengujian hipotesa di tabel 4 (dengan significance level = 5%) dapat dikatakan ada hubungan antara Debt Ratio dengan sering/tidaknya perusahaan menggunakan teknik-teknik keuangan.
Kesimpulan 1. Teknik-teknik manajemen keuangan yang diterapkan pada perusahaan konfeksi di Jakarta terutama pada investasi dalam aktiva lancar (Working Capital) yang mencakup berturut-turut: • Projected Cash Budget • Soruces and Uses of Funds • Breakeven Analysis • Accounts Receivable and Credit Analysis Sedangkan pada investasi aktiva tetap (Capital Budgeting) sebagian besar hanya menerapkan Payback Period. 2. Dari hasil pengujian (dengan significance level = 5%) terlihat bahwa ada hubungan antara teknik-teknik manajemen keuangan yang digunakan
142
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144
dengan total aktiva, rata-rata keuntungan dan debt ratio yang digunakan perusahaan. Dengan kata lain semakin besar total aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin sering perusahaan menggunakan teknik-teknik manajemen keuangan yang dikemukakan dan text book keuangan. Begitu pula semakin besar Debt Ratio, perusahaan semakin merasa perlu untuk lebih mempraktekkan teknik-teknik manajemen keuangan yang ada agar resiko keuangan dapat diperkecil. Dengan significance level yang sama dengan pengujian di atas yaitu 5%, ternyata ada hubungan antara rata-rata keuntungan dengan sering/tidaknya perusahaan menggunakan teknik-teknik manajemen keuangan sehingga dapat diaktakan bahwa semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, semakin sering pula perusahaan menerapkan teknik-teknik manajemen keuangan. Implikasi 1. Bagi praktisi (manajer keuangan) yang belum menerapkan teknik-teknik manajemen keuangan khususnya teknik manajemen keuangan untuk investasi jangka pendek, agar menerapkannya, karena dengan mengelola investasi jangka pendek dengan baik maka perusahaan dapat lebih efisien dalam mengelola usahanya. 2. Bagi tenaga pengajar dalam memberikan materi kuliah manajemen keuangan hendaknya lebih menekankan pada pembahasan investasi jangka pendek (manajemen modal kerja).
Chen, Shimin (1995), “An Empirical Examination of Capital Budgeting Techniques : Impact of Investment Types and Firm Characteristics,” The Engineering Economist, Winter, pp 145-170.
DAFTAR RUJUKAN
Chen, Shimin & Ronald L. Clark (1994), “Management Compensation and Payback Method in Capital Budgeting : A Path Analysis,” Accounting and Business Research, pp 121-132. Evans, Dorla A. & Shawn M. Forbes (1993), “Decision Making and Display Methods : The Case of Prescription and Practice in Capital Budgeting,” The Engineering Economist, Fall, pp 87-92. Gilbert, Erika & Alan Reicher (1985), “The Practice of Financial Management Among Large United States Corporations,” Financial Practice & Education, Spring/Summer, pp 16-23. Gitman, Laurence G. and Charles E. Maxwell (1995), “Financial Activities of Major U.S. Firm : Survey and Analysis of Fortune’s 1000,” Financial Management, pp 57-65. Mauer, David & Alexander J. Triantis (1994), “Interactions of Corporate Financing and Investment Decisions : A Dynamic Framework,” The Journal of Finance, September, pp 1253-1377.
Penerapan Teknik-Teknik Manajemen Keuangan (Margaretha)
143
Marsh, Paul (1982), “The Choice between Equity and Debt : An Empirical Study,” Journal of Finance, March, pp 121-144. Patterson, Clevelands (1989), “Investment Decision Criteria Used by Listed New Zealand Companies,” Accounting & Finance, pp 73-90. Pike, Richard (1989), “Do Sophiscated Capital Budgeting Approaches Improve Investment Decision Making Effectiveness?,” The Engineering Economist, Winter, pp 149-161. Pinegar, J. Michael & Lisa Wilbricht (1989), “What Managers Think of Capital Structure Theory: A Survey,” Financial Management, Winter, pp 82-91. Reichert, Alan K., James S. Moore and Ezra Byler (1988), “Financial Analysis Among Large U.S Corporation: Recent Trends and the Impact of the Personal Computer,” Journal of Business Finance Accounting, Winter, pp 469-485. Supranto J. (2000) “Statistik : Teori dan Aplikasi Jilid 1, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta. Taggart, Robert (1977), “Model of Corporate Financing Decisions,” Journal of Finance, pp 1467-1487.
144
Jurnal Manajemen Krida Wacana Vol. 6, No. 2, Mei 2006 : 131 - 144