Penerapan Strategi Pemasaran (Suparmo Paku Atmojo)1
PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN AYAM INGKUNG DI KAWASAN USAHA PAJANGAN BANTUL APPLICATION OF MARKETING STRATEGIES OF ”INGKUNG” CHICKEN IN ENTERPRENEUR AREA PAJANGAN BANTUL Oleh: Suparmo Paku Atmojo Progam Studi Pendidikan Teknik Boga Email:
[email protected] Dr. Mutiara Nugraheni Dosen Pembimbing Progam Studi Pendidikan Teknik Boga Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran ayam ingkung dengan aspek 7P di Pajangan Bantul ditinjau dari: 1) pemilik, 2) karyawan, dan 3) tanggapan konsumen. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian 5 pemilik warung, 13 karyawan, dan sampel 140 pembeli ayam ingkung. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian penerapan strategi pemasaran ayam ingkung ditinjau dari segi produk, harga, lokasi, promosi, karyawan, proses pelayanan, dan tampilan fisik berdasarkan: 1) pemilik kategori baik (80%), baik (100%), baik (100%), baik (100%), baik (100%), baik (100%), dan baik (100%); 2) karyawan kategori baik (69,23%), baik (84,62%), baik (84,62%), baik (100%), baik (100%), baik (100%), dan baik (100%);3) tanggapan konsumen kategori baik (50%), baik (89%), baik (84%), baik (80%), baik (94%), baik (93%) dan baik (97%). Kata kunci: Penerapan, Pemasaran, Ayam Ingkung. Abstract This study aims to determine: application marketing strategies of ”ingkung” chicken in Pajangan Bantul with 7P from: 1) owner, 2) employer, dan 3) consumer response. This study is a descriptive study with quantitative approach. The population is the 5 owner, 13 employer, and sampel 140 consumer. The technique of collecting data using questionnaires, interviews, observations and documentation. Analyzed data using quantitative descriptive analysis with percentages. The results showed application marketing strategies of ”ingkung” chicken with product, price, place, promotion, people, process service, and physical evidence that: 1) owner the best is (80%), the best is (100%), the best is (100%), the best is (100%), the best is (100%), the best is (100%), and the best is (100%); 2)employer the best category is (69,23%), the best is (84,62%), the best is (84,62%), the best is (100%), the best is (100%), the best is (100%),and the best is (100%); 3) consumer response the best category is (50%), the best is (89%), the best is (84%), the best is (80%), the best is (94%), the best is (93%) and the best is (97%). Keywords:Implementation, Marketing, and chicken”Ingkung ”.
PENDAHULUAN Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM)
globalisasi
dan
di
tingginya
tengah
membuat
UMKM
tantangan
global
mampu seperti
menghadapi meningkatkan
isu
inovasi produk dan jasa, pengembangan
persaingan
sumber daya manusia dan teknologi, serta
11
2Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
perluasan area pemasaran. Hal ini perlu
dalam meningkatan pendapatan ekonomi,
dilakukan untuk
jual
mampu menyerap tenaga sekitar. Hal ini
UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat
didukung dengan sumber daya ssekitar
bersaing dengan produk-produk asing yang
mampu
kian
membuka usaha.
menambah nilai
membanjiri
manufaktur UMKM
sentra
di
adalah
industri
Indonesia, sektor
dan
mengingat
ekonomi
mendorong
masyarakat
untuk
Ayam ingkung merupakan hidangan
yang
yang
disajikan
pada
acara-cara
atau
mampu menyerap tenaga besar di Indonesia
perayaan tertentu pada tradisi masyarakat
(Sudaryanto, 2011).
Jawa. Salah satu acara perayaan malam 21
Pemerintah perlu mendukung usaha
dibulan Ramadhan atau kenduri dengan
tingkat kecil dan menengah untuk dapat
menyajikan sesajen dan hidangan khas
membantu ekonomi masyarakat tingkat
lainnya. Hidangan yang banyak diminati
bawah dan menengah. Suatu usaha harus
masyarakat saat perayaan adalah ayam
mampu bertahan dan bersaing dalam dunia
ingkung. Menu hidangan ayam ingkung ini
usaha
menjadi salah satu peluang usaha untuk
yang
sudah
berkembang.
Keberhasilan suatu usaha juga ditentukan
membuka usaha di kawasan Pajangan.
dari pemasaran produk yang dilakukan.
Harga ayam sangat terjangkau oleh
Peran pemasaran dalam usaha tingkat kecil
kosumen. Dalam menawarkan produk ayam
dan
untuk
ingkung dilakukan dengan media-media
menawarkan dan mengembangkan suatu
promosi untuk memberikan informasi dan
usahanya. Perencanaan strategi suatu usaha
memudahkan
akan membantu usaha tingkat kecil dan
produkayam ingkung. Selain itu, penawaran
menengah mudah melaksakan roda usaha
produk didukung lokasi warung yang jauh
dan mencapai tujuan usaha.
dari keramaian kendaraan dan memiliki
mengah
sangat
besar
konsumen
tentang
Ayam ingkung merupakan produk
pemandangan sekitar warung masih alami.
makanan yang banyak diminati masyarakat
Kebersihan tempat usaha selalu terjaga
khususnya di daerah Pajangan Bantul.
untuk memberi nilai tambah dalam menarik
Ayam ingkung menjadi salah satu bentuk
banyak konsumen.
usaha yang dilakukan oleh pengusaha di
Perencanaan
strategi
pemasaran
Pajangan Bantul. Usaha yang dilakukan
dalam membuka suatu usaha membutuhan
pengusaha ayam ingkung memiliki peran
cara-cara memasarkan produk secara luas
dalam mendorong ekonomi masyarakat di
dan
daerah
ayam
menjalankan suatu usaha perlu mengetahui
ingkung memberikan peluang masyarakat
permintaan dan kebutuhan pasar. Menurut
Pajangan
bantul.
Usaha
12
mencapai
keuntungan.
Dalam
Penerapan Strategi Pemasaran (Suparmo Paku Atmojo)3
Gugup Kismono (2012:313), pemasaran
pemasaran harus dapat memberi gambaran
adalah sekelompok aktivitas yang saling
yang jelas dan terarah tentang apa yang
berkaitan
akan
yang
dirancang
untuk
dilakukan
perusahaan
dalam
mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan
menggunakan kesempatan atau peluang
mengembangkan distribusi, promosi, dan
pada beberapa pasar sasaran.
penetapan
harga
serta
layanan
untuk
Pelaksanaan
memuaskan kebutuhan konsumen pada
suatu
tingkat keuntungan tertentu.
diperlukan
Setiap tujuan
untuk
usaha
strategi
untuk strategi
pemasaran
mencapai
tujuan
pemasaran
yang
perusahaan
mempunyai
mencakup aspek 7P (Product, Price, Place,
dapat
hidup
Promotion, Process, People, dan Physical
tetap
dan
berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat
evidence)
dicapai melalui usaha mempertahankan dan
Aspek 7P dalam usaha ayam ingkung
meningkatkan
laba
mencakup produk ayam ingkung yang
perusahaan, usaha ini hanya dapat dilakukan
memiliki rasa dan kualitas produk baik.
apabila perusahaan dapat mempertahankan
Harga yang ditawarkan sesuai dengan
dan meningkatkan penjualan. Tujuan ini
pendapatan pembeli. Lokasi usaha strategis
hanya
untuk
dapat
tingkat
keuntungan
dicapai
apabila
bagian
Rambat
Lupiyadi
memudahkan
pembeli.
produk
yang mantap untuk dapat menggunakan
informasi
peluang
pemasaran,
memudahkan pembelian produk. Pelayanan
sehingga posisi perusahaan dipasar dapat
yang diberikan akan menambah nilai untuk
dipertahankan dan sekaligusditingkatkan.
tempat usaha. Proses pelayanan yang cepat
ada
dalam
Strategi pemasaran pada dasarnya
ditawarkan
Promosi
pemasaran perusahaan melakukan strategi
yang
yang
(2001:58).
secara
memberikan
lengkap
untuk
menimbulkan kesan baik pada konsumen.
adalah rencana yang menyeluruh, terpadu,
Tampilan
dan menyatu dibidang pemasaran, yang
mendukung
memberikan Sofjan Assauri, (2004:168).
mengembangkan usaha dengan tujuan yang
Strategi pemasaran mempunyai peranan
dicapai.
yang sangat penting untuk keberhasilan
fisik
tempat
dalam
Penelitian
ini
usaha
menjalankan
bertujuan
akan dan
untuk
usah perusahaan umumnya dan bidang
mengetahui 1) penerapan strategi pemasaran
pemasaran
itu,
ayam ingkung di kawasan usaha Pajangan
strategi pemasaran yang ditetapkan harus
Bantul ditinjau dari pemilik warung ayam
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
ingkung; 2) penerapan strategi pemasaran
perkembangan pasar dan lingkungan pasar
ayam ingkung di kawasan usaha Pajangan
tersebut.
Bantul ditinjau dari karyawan warung ayam
khususnya.
Dengan
Disamping
demikian
strategi
13
4Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
ingkung; 3) tanggapan konsumen terhadap
Teknik Pengumpulan data dan Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2012:137)
penerapan strategi pemasaran ayam ingkung di kawasan usaha Pajangan Bantul.
berdasarkan
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
teknik
pengumpulan
data
penelitian kuantitatif dapat menggunakan kuisioner, interview/wawancara, observasi,
Metode penelitian pada dasarnya
dan dokumentasi. Teknik analisis data
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
menggunakan deskriptif kuantitatif dengan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu,
persentase.
Sugiyono (2008:2). Jenis penelitian ini yaitu
Metode
menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
analisis
mean,
median,
data modus,
histogram dan distribusi kategorisasi.
kuantatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan
Hasil analisis data penelitian diuraikan
November 2015 sampai bulan Mei 2016.
dengan distribusi frekuensi, adapun hasil
Lokasi penelitian di Warung Ayam Ingkung
analisis data sebagai berikut:
di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Ditinjau dari Pemilik Berdasarkan hasil penelitian tentang
Populasi dan Sampel Penelitian
penerapan strategi pemasaran ayam ingkung
Populasi penelitian ini adalah 6
ditinjau dari pemilik warung ayam ingkung
pemilik tetapi hanya 5 pemilik warung ayam
di Pajangan Bantul diuraikan melalui tabel
ingkung yang diambil karena 1 pemilik
dibawah ini:
usaha ayam ingkung masih memulai usaha
Tabel 1. Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Dari Sisi Pemilik
ayam ingkung, 13 karyawan warung ayam
No 1 2 3 4 5 6 7
ingkung dan 140 konsumen ayam ingkung di
kawasan
Pengambilan Accidental
usaha
Pajangan
sampel Sampling.
Bantul.
menggunakan Penentuan
besar
sampel menggunakan pedoman table Issac dan Michael, penelitian dengan taraf 5% diperoleh sampel 100 responden/pembeli
Aspek 7 P Produk Harga Lokasi Promosi Orang Proses Tampilan fisik
Tabel
ayam ingkung di kawasan usaha Pajangan
berdasarkan
Bantul.
terhadap
1
f 5 5 5 5 5 5 5
menjelaskan
penilaian
penerapan
% Kategori 100,0 Baik 100,0 Baik 80,0 Baik 100,0 Baik 100,0 Baik 100,0 Baik 100,0 Baik
bahwa
pemilik/penjual
strategi
pemasaran
ayam ingkung di Pajangan Bantul ditinjau
14
Penerapan Strategi Pemasaran (Suparmo Paku Atmojo)5
dari segi produk berada pada kategori baik
(84,62%), ditinjau dari segi promosi pada
(100,0%), ditinjau dari segi harga barada
kategori baik (100,00%), ditinjau dari segi
pada kategori baik (100,0%), ditinjau dari
orang
segi lokasi pada kategori baik (80,0%),
ditinjau dari segi proses pada kategori baik
ditinjau dari segi promosi pada kategori baik
(100,00%) dan ditinjau dari segi tampilan
(100,0%), ditinjau dari segi orang pada
fisik pada kategori baik (100,00%).
kategori baik (100,0%), ditinjau dari segi
ditinjau dari segi tampilan fisik pada
Tanggapan Konsumen Tentang Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Berdasarkan hasil penelitian tentang
kategori baik sebesar (100,0%).
tanggapan konsumen terhadap penerapan
Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Ditinjau dari Karyawan Berdasarkan hasil penelitian tentang
strategi pemasaran ayam ingkung ditinjau di
proses pada kategori baik (100,0%) dan
dari
karyawan
warung
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 2. Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Ditinjau Dari Karyawan
Tabel
2
f 9 11 11 13 13 13 13
% Kategori 69,23 Baik 84,62 Baik 84,62 Baik 100,0 Baik 100,0 Baik 100,0 Baik 100,0 Baik
menunjukkan
penerapan
strategi
produk
3
f 50 89 84 80 91 93 97
% Kategori 50,0 Baik 89,0 Baik 84,0 Baik 80,0 Baik 91,0 Baik 93,0 Baik 97,0 Baik
menunjukkan
bahwa
tanggapan konsumen terhadap penerapan strategi
pemasaran
ayam
ingkung
di
Pajangan Bantul ditinjau dari segi produk
bahwa
berada pada kategori baik (50,0%), ditinjau dari segi harga barada pada kategori baik
pemasaran
(89,0%), ditinjau dari segilokasi pada
ayam ingkung di Pajangan Bantul ditinjau dari segi
Aspek 7 P Produk Harga Lokasi Promosi Orang Proses Tampilan fisik
Tabel
berdasarkan penilaian tanggapan karyawan terhadap
(100,00%),
Tabel 3. Tanggapan Konsumen Terhadap Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung
ayam
melalui tabel dibawah ini:
Aspek 7 P Produk Harga Lokasi Promosi Orang Proses Tampilan fisik
baik
dibawah ini:
ingkung di Pajangan Bantul diuraikan
No 1 2 3 4 5 6 7
kategori
Pajangan Bantul diuraikan melalui tabel
penerapan strategi pemasaran ayam ingkung ditinjau
pada
kategori baik (84,0%), ditinjau dari segi
pada kategori baik
promosi
(69,23%), ditinjau dari segi harga berada
pada
kategori
baik
(80,0%),
ditinjau dari segi orang pada kategori baik
pada kategori baik (84,62%), ditinjau dari
(91,0%), ditinjau dari segi proses pada
segi lokasi barada pada kategori baik
15
6Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
kategori baik (93,0%) dan ditinjau dari segi
segi
orang
kategori
baik
(100,0%),
tampilan fisik kategori baik (97,0%).
(100,0%), (91,0%); segi proses kategori
Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Ditinjau dari Pemilik, Karyawan dan Tanggapan Konsumen Penelitian ini bertujuan untuk
baik (100,0%), (100,0%), (93,0%); segi
mengetahui penerapan strategi pemasaran
Pembahasan
tampilan fisik kategori baik (100,0%), (100,0%), (83,0%).
ayam ingkung di kawasan usaha Pajangan
Bauran pemasaran dari segi produk
Bantul dari aspek 7P (produk, harga, lokasi,
ditinjau dari pemilik warung ayam ingkung
promosi, orang, proses dan tampilan fisik)
sebesar 100%, ditinjau dari karyawan
ditinjau dari sisi pemilik/ penjual, karyawan
warung ayam ingkung sebesar 62,23% dan
dan tanggapan konsumen yang berkunjung
tanggapan dari konsumen sebesar 50%.
ke warung ayam ingkung. Berdasarkan data
Rendahnya tanggapan konsumen ini dapat
penilitian yang dianalisis maka dilakukan
dipengaruhi dari segi rasa ayam ingkung
pembahasan tentang hasil penelitian sebagai
kurang sesuai harapan konsumen, warna
berikut:
ayam ingkung kurang menambah selera
Tabel
No
4.
Aspek 7P
Hasil Penilaian Terhadap Penerapan Strategi Pemasaran Ayam Ingkung Pemilik % F
Karyawan f 9
%
makan, tekstur yang kurang empuk dan kualitas ayam ingkung yang belum sesuai harapan konsumen.
Konsumen %
69,23
f 50
Produk
ayam
ingkung
yang
1
Produk
5
100
2
Harga
5
84,62
89
89
ditawarkan setiap warung berbeda. Produk
3
Lokasi
5
100 11 80 11
84,62
84
84
merupakan
titik
4
Promosi
5
100
80
80
Orang
5
100
91
94
pemasaran
karena
5
100 13 100 13
6
Proses
5
100
93
93
barang yang ditawarkan oleh perusahaan
7
Tampilan
4
100 13 100 13
100
97
97
dan alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasar
Tabel
4
50
pusat
dari
produk
kegiatan merupakan
Produk harus memiliki keunggulan dari
menunjukkan
produk-produk yang lain dari segi bentuk,
bahwa penerapan strategi pemasaran ayam
ukuran,
ingkung ditinjau dari sisi pemilik, karyawan
desain,
kemasan,
kualitas,
pelayanan dan garansi, agar dapat menarik
dan tanggapan konsumen dari aspek produk
minat
kategori baik (100,0%), (69,23%), (51,0%);
konsumen
untuk
mencoba
dan
membeli produk tersebut. Hal ini sejalan
dari aspek harga kategori baik (100,0%),
sesuai teori yang dikemukakan oleh Fandy
(84,62%), (89,0%); segi lokasi kategori baik
Tjiptono
(80,0%), (84,62%), (84,0%); segi promosi
(2001:95),
produk
dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
kategori baik (100,0%), (100,0%), (80,0%);
pengambilan keputusan pembelian.
16
Penerapan Strategi Pemasaran (Suparmo Paku Atmojo)7
Bauran pemasaran dari aspek harga
84,62% dan dari segi konsumen sebesar
ditinjau dari pemilik warung ayam ingkung
84%. Menurut sebagian konsumen promosi
sebesar 100%, dari segi karyawan sebesar
produk
84,62% dan dari segi konsumen sebesar
dimengerti/tersampaikan,
89%. Harga ayam ingkung yang ditawarkan
dipengaruhi oleh media promosi yang
masih sesuai dengan pendapatan konsumen
digunakan kurang maksimal atau promosi
dan harga yang diberikan sesuai porsi yang
produk kurang luas. Pengunaan papan nama
diharapkan konsumen. Dari segi harga
yang
adanya penyediaan tabel harga di warung-
mempengaruhi
warung,
menemukan warung ayam ingkung.
membantu
konsumen
dalam
memilih produk yang dibeli dan juga dapat
ayam
kurang
ingkung
jelas
kurang
hal
ini
dan
dapat
tepat
konsumen
juga dalam
Promosi diperlukan untuk menarik
menjadi pertimbangan konsumen untuk
konsumen
membeli.
memaksimalkan
Bauran pemasaran dari aspek lokasi
dilakukan
menawarkan
dengan
media promosi dalam
produk
dan
memberikan
ditinjau dari pemilik warung ayam ingkung
informasi produk yang dapat mempengaruhi
sebesar 80%, dari segi karyawan warung
konsumen sejalan dengan penelitian yang
ayam ingkung sebesar 84,62% dan dari segi
dilakukan oleh Ilmy Dewantari (2011) yang
konsumen warung ayam ingkung sebesar
menunjukan promosi yang memanfaatkan
84%. Jadi pemilihan tempat warung ayam
media iklan below the line (lini bawah)
ingkung
berupa neon sign line, personal selling
ini
sebagian
pemilik/penjual
menyadari pemilihan tempat tidak strategis
(pemasaran
atau
dikarenakan
pertemanan facebook, publicity (publikasi)
pemilihan tempat berdasar lahan milik
melalui beberapa event yang dilakukan oleh
pribadi setiap pemilik/penjual. Menurut
cafe Burger Loves Me.
konsumen menemukan lokasi warung ayam
Bauran
dekat
jalan
utama
langsung)
pemasaran
situs
dari
aspek
ingkung di Pajangan Bantul tidak mudah
orang/karyawan
ditemukan dan ini mempengaruhi pembeli.
warung ayam ingkung sebesar 100%, dari
Akses ke tempat usaha juga berperan dalam
segi karyawan warung ayam
menarik konsumen.
sebesar 100% dan dari tanggapan konsumen
Kemudahan dalam
pemilik
ingkung
warung
satu faktor keputusan pembeli.
Menurut tanggapan konsumen, karyawan
pemasaran
dari
ingkung
dari
mengakes ke tempat usaha menjadi salah
Bauran
ayam
ditinjau
melalui
sebesar
94%.
aspek
telah memberikan pelayanan baik sesuai
promosi ayam ingkung ditinjau dari pemilik
dengan harapan konsumen dan sebagian
sebesar 80%, dari segi karyawan sebesar
tanggapan konsumen menyatakan karyawan
17
8Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
cukup baik dalam melayani kosnumen dan
kegiatan perusahaan seperti pemasaran,
didukung
faktor produksi, sumber daya manusia dan
pelayanan
yang
maksimal.
Karyawan pada warung ayam ingkung
keuangan.
memiliki sikap santun dalam pelayanan dan
SIMPULAN DAN SARAN
ini menambah daya tarik produk yang
Simpulan
ditawarkan
1.
apalagi
dengan
didukung
karyawan yang terampil dibidangnya.
Penerapan strategi pemasaran ayam ingkung ditinjau dari pemilik/penjual
Bauran pemasaran ditinjau dari segi
dari segi produk berada pada kategori
tampilan fisik pemilik sebesar 100%, dari
baik (100,0%), ditinjau dari segi harga
segi karyawan sebesar 100% dan tanggapan
barada pada kategori baik (100,0%),
konsumen sebesar 93%. Menurut tanggapan
ditinjau dari segi lokasi pada kategori
konsumen dengan tampilan fisik cukup baik
baik (80,0%), ditinjau dari segi promosi
dengan penyediaan tempat yang bersih
pada kategori baik (100,0%), ditinjau
sehingga menimbulkan rasa nyaman serta
dari segi orang pada kategori baik
penggunaan peralatan hidang yang bersih.
(100,0%), ditinjau dari segi proses pada
Ketersediaan fasilitas pendukung seperti
kategori baik (100,0%) dan ditinjau dari
meja, kursi, washtafel, toilet dan mushola
segi tampilan fisik pada kategori baik
sudah tersedia dengan baik.
sebesar (100,0%).
Warung ayam ingkung di Pajangan Bantul
sudah
pemasaran
menerapkan
strategi
dengan
tujuan
7P
2.
Penerapan strategi pemasaran ayam ingkung ditinjau dari karyawan ditinjau dari
segi
produk
kategori
baik
mempertahankan keseimbangan usaha dan
(69,23%), ditinjau dari segi harga
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
kategori baik (84,62%), ditinjau dari
oleh Achmad Mosyfiq (2008) menunjukan
segi lokasi kategori baik (84,62%),
Perusahaan Keripik Nangka “Firda Group”
ditinjau dari segi promosi kategori baik
memerlukan suatu strategi pemasaran agar
(100,0%), ditinjau dari segi orang
mampu
kegiatan
kategori baik (100,0%), ditinjau dari
perusahaan dan sekaligus mampu untuk
segi proses kategori baik (100,0%) dan
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
ditinjau dari segi tampilan fisik kategori
Perusahaan
baik (100,0%).
mempertahankan
tersebut
perlu
memonitor
berbagai kondisi eksternal seperti keadaan
3.
Tanggapan konsumen ditinjau dari segi
perekonomian, politik, sosial budaya, dan
produk kategori baik (50,0%), ditinjau
teknologi.
Sekaligus
internal
dari segi harga kategori baik (89,0%),
perusahaan
yang
mempengaruhi
ditinjau dari segi lokasi kategori baik
kondisi
dapat
18
Penerapan Strategi Pemasaran (Suparmo Paku Atmojo)9
“Burger Loves Me” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen”. Jakarta. Gugup Kismono. (2012). “Bisnis Pengantar”. Yogyakarta: BPFE. Rambat Lupiyoadi. (2001). “Manajemaen Pemasaran Jasa”. Jakarta: Salemba Empat. Sofjan Assauri. (2004). “Manajemen Pemasaran”. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Sudaryanto. (2011). “The Need for ICTEducation for Manager or Argribusinessman to Increasing Farm Income: Study of Factor Influence on Computer Adaption in East Java Farm Agribusiness”. Internasional Journal Education and Development, JEDICT, vol. 7 No 1 hlm 56-57 Sugiyono. (2008). “Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: CV. Alfabeta.
(84,0%), ditinjau dari segi promosi kategori baik (80,0%), ditinjau dari segi orang kategori baik (91,0%), ditinjau dari segi proses kategori baik (93,0%) dan ditinjau dari segi tampilan fisik kategori baik (97,0%). Saran Saran diberikan
dan
bagi
solusi
pemilik
yang
dapat
warung
ayam
ingkung di Pajangan Bantul: 1. Pemilik warung ayam ingkung perlu menyediakan penunjuk arah ke warung ayam ingkung dengan jelas untuk memudahkan
pembeli
menemukan
lokasi warung. 2. Pemilik
warung
ayam
ingkung
menawarkan produk ayam ingkung dengan mempertahankan cita rasa yang khas
dan
pesaing/pengusaha
berbeda warung
dengan ayam
ingkung lain. 3. Pemilik warung ayam ingkung perlu memperluas kembali promosi produk dengan penggunaan media promosi yang bervariasi dan memaksimalkan media promosi untuk menarik banyak konsumen. DAFTAR PUSTAKA Achmad Mosyfiq. (2008). “Pola Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Kripik Nangka “Firda Group” Lumajang Jawa Timur”. Malang. Fandy Tjiptono. (2001). “Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: ANDI. Ilmy Dewantari. (2011). “Strategi Komunikasi Pemasaran Cafe
19