PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 KEDIRI PADA MATERI POKOK HIMPUNAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dini Wahyuni, Masjudin, dan Puji Lestari Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram Email:
[email protected] Abstract: Based on observtion, the researcher found that the mathematics teaching method used by the teacher in teaching at the class VII of SMPN 2 Kediri was lecturing method, in which the teacher dominated the class while at the students the sam time were passive learners. The learning design was monotonous, in which the students only listened and grasped the information delivered by the teacher. To solve the problems above, the researcher used Quantum Learning method. Quantum Learning is a set of method and learning philosophy which has been proved to be effective method in teaching in the class. Therefore, this study aimed at improving students learning motivation and learning achievement of the class VII C SMPN 2 Kediri amounting to 26 students with ythe learning cores of complication in the academic year 2013/2014. This study was a classroom action research and aplied two cycles consisting of planning, acting, observing, and reflecting. Based on the analysis, it was obtained that the students learning motivation percentage of the first cycle was 74,3% and was categorized high, while the students learning achievment average score was 66,5 with classical completeness reached 72.7%. in the second cycle, the students learning motivation percentage was 75% and was categorized high, while the students learning achievment average score was 74,4 with classical completeness reached 88,4%. Thus, it can be concluded that the application of Qantum Learning method with learning cores of compilation to improve students learning motivation and mathematics learning achievement of the class VII C students at SMPN 2 Kediri in the academic year 2013/2014. Abstrak: Pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Kediri masih menggunakan metode ceramah, guru mendominasi kelas sedangkan siswa pasif. Rancangan pembelajaran yang dipakai sifatnya masih monoton, siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi, sehingga menyebabkan motivasi dan hasil belajar siswa menjadi rendah.Untuk mengatasi hal tersebut, maka dicoba dilakukan suatu penelitian dengan menerapkan metode Quantum Learning. Quantum Learning adalah seperangkat metode dan palsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII C yang berjumlah 26 orang di SMP Negeri 2 Kediri pada materi pokok himpunan tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada masingmasing siklus dilakukan 3 kali pertemuan dan pada tiap pertemuan peneliti melakukan prosedur PTK dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
motivasi dan hasil belajar siswa. Pada siklus I persentase motivasi belajar siswa yakni 74,3% dengan kategori tinggi, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66,5 dan ketuntasan klasikal 72,7%. Pada siklus II persentase motivasi belajar siswa sebesar 75% dengan kategori tinggi, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebear 74,4 dengan ketuntasan klasikal yakni 88,4%. Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan penerapan metode Quantum Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kediri pada materi pokok himpunan tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci: Metode Quantum Learning, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Himpunan. Latar Belakang Hasil observasi awal di SMP Negeri 2 Kediri bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah. Rendahnya hasil belajar matematika siswa ini disebabkan karena kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Kurangnya motivasi siswa disebabkan karena sebagian besar mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit, membosankan, dan ruet. Hal ini dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas berlangsung, kebanyakan dari siswa kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan pelajaran di depan kelas, siswa hanya mendengarkan, kemudian mencatat, dan melakukan kegiatan sesuai perintah guru tanpa adanya respon dan umpan balik terhadap apa yang disampaikan. Masalah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya guru masih mendominasi kelas sedangkan siswa pasif, rancangan pembelajaran yang dipakai sifatnya masih monoton artinya guru hanya memakai satu macam rancangan saja, siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian semester siswa pada mata pelajaran Matematika di SMP Negeri 2 Kediri tahun pelajaran 2013/2014, seperti yang terdapat pada tabel 1.1. Tabel 1.1: Nilai ujian Semester I siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kediri tahun pelajaran 2013/2014. Kelas Jumlah siswa Nilai rata-rata KKM KK(%) VII A 22 69 65 77 VII B 26 65 65 73
VII C 26 64 Sumber :Nilai semester kelas VII sebelum remidial
65
69
Selanjutnya berikut adalah nilai ulangan harian matematika siswa kelas VII C semester II per-Materi pokok. Tabel 1.2: Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas VII C Semester II per-Materi Pokok SMP Negeri 2 Kediri Tahun Pelajaran 2012/2013. Segi Tiga dan Kelas Item Himpunan Garis dan Sudut Segi Empat Nilai rata62,2 63,8 60,4 rata C 48,28 55,17 51,72 KK Sumber : Data dari hasil ulangan harian siswa kelas VII-C SMPN 2 Kediri Tahun Pelajaran 2012/2013 Untuk mengatasi masalah tersebut guru dituntut agar lebih meningkatkan kualitas pembelajaran yang mengupayakan siswa menjadi aktif secara efektif dalam proses pembelajaran. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan inovasi pembelajaran yang baru dengan cara menerapkan strategi yang aktif dengan memberikan motivasi dalam belajar khususnya dalam belajar matematika, sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuan dalam memahami konsep matematika secara tuntas, salah satunya dengan memilih metode yang tepat. Pengguanaan metode pembelajaran yang sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Metode pembelajaran yang sesuai akan membantu siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya. Salah satu metode pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah metode Quantum Learning. Quantum
Learning
yaitu
membiasakan
belajar
nyaman
dan
menyenangkan. Quantum Learning merupakan salah satu metode membelajaran yang mengedepankan faktor internal dan eksternal. Metode pembelajaran Quantum Learning terlaksana dengan baik, jika ada dukungan dari kemampuan intelegensi, mempelajari cara-cara belajar cepat dan efektif, kreatif dan menyenangkan serta dukungan dari lingkungan, sehingga permasalahan yang terjadi bisa terselesaikan (DePorter dan Hernacki, 1999 dalam Magfirah, 2011).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Penerapan metode Quantum Learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kediri pada materi pokok himpunan tahun pelajaran 2013/2014”. Kajian Literatur Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah. Quantum Learning pertama kali digunakan di Supercamp. Di Supercamp ini menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan. Quantum Learning didefinisikan sebagai
interaksi-interaksi yang mengubah
energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Atau sudah biasa dikenal dengan E=mc². Tubuh kita secara materi di ibaratkan sebagai materi, sebagai pelajar tujuannya adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya (Porter dan Hernacki, 2000: 14). Dengan kata lain, quantum learning adalah pengajaran yang dapat mengubah suasana belajar yang menyenangkan serta mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Quantum learning merupakan orkestrasi bermacam-macam interaksi yang di dalam dan sekitar momen belajar atau suatu pembelajaran yang mempunyai
misi
utama
untuk
mendesain
suatu
proses
belajar
yang
menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Interaksiinteraksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa (Cahyo, 2013: 159). Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebab permasalahan yang ditemukan dan yang akan diteliti di SMP Negeri 2 Kediri adalah motivasi dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Dimana tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas baik aktivitas siswa, hasil belajar, prestasi dan yang lainnya.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kediri Jln. Wisata Banyumulek Km. 2 Kediri Kabupaten Lombok Barat, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII C semester II (Genap) Tahun Pelajaran 2013/2014. Menurut Arikunto, dkk (2012: 16) menyatakan bahwa ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar setiap siklus dalam PTK terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data dalam PTK umumnya terdiri dari dua jenis data yaitu kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja guru, siswa dan suasana kelas (Kunandar, 2011:123). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Data hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus; 2) Data tentang situasi belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi yang dilaksanakan setiap proses belajar mengajar. Adapun instumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) lembar observasi; 2) evaluasi hasil belajar; 3) angket motivasi. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I a) Hasil Observasi kegiatan guru Data tentang kegiatan guru siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Analisis hasil observasi kegiatan guru siklus I Pertemuan Hasil Observasi Kegiatan Guru 1 2 Banyak Indikator 6 6 Jumlah Skor 17 19 Rata-rata Skor 2,83 3,16 Rata-rata Skor Kegiatan Guru Siklus I 2,99 Kategori Baik b) Hasil Observasi aktivitas belajar siswa Dari hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil angket motivasi belajar siswa siklus I Siklus Jumlah Siswa Persentase Kategori I 22 74,3% Tinggi (Sumber data: lampiran 13) c) Tes evaluasi hasil belajar Data hasil tes evaluasi belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.3 Hasil tes evaluasi belajar siswa siklus I Hasil analisis tes evaluasi hasil belajar siklus I Jumlah siswa seluruhnya 26 orang Jumlah siswa yang hadir 22 orang Jumlah siswa yang tidak hadir 4 orang Jumlah siswa yang tuntas 16 orang Jumlah siswa yang tidak tuntas 6 orang Nilai rata-rata siswa 66,5 Presentase ketuntasan klasikal 72,7% (sumber data: lampiran 17) 2. Hasil Penelitian Siklus II a) Hasil Observasi aktivitas guru Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas guru siklus II Hasil Observasi Kegiatan Guru
Pertemuan 1 2 22 23 6 6 3,67 3,83 3,75 Sangat Baik
Jumlah Skor Banyak Indikator Rata-rata Skor Rata-rata Skor Aktivitas Siswa Siklus II Kategori (Sumber data: lampiran 19) b) Hasil angket motivasi belajar siswa Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II Siklus Jumlah Siswa Persentase Kategori II 26 75% Tinggi (Sumber data: lampiran 24) c) Tes evaluasi hasil belajar Tabel 4.6 Hasil tes evaluasi belajar siswa siklus II Hasil analisis tes evaluasi hasil belajar siklus II Jumlah siswa seluruhnya 26 orang Jumlah siswa yang hadir 26 orang Jumlah siswa yang tidak hadir Jumlah siswa yang tuntas 23 orang Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 orang Nilai rata-rata siswa 74,4 Presentase ketuntasan klasikal 88,4% (sumber data: lampiran 28)
Pembahasan Berdasarkan hasil evaluasi terlihat bahwa hasil evaluasi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Tidak tercapainya ketuntasan belajar pada siklus I disebabkan oleh beberapa hal antara lain siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan karena pada siklus I siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak aktif dalam berdiskusi dan kemampuan dasar siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan masih kurang. Pada tahap alami dan namai ketika berlangsungnya diskusi kelompok masih terdapat siswa yang tidak serius dalam mendiskusikan materi pelajaran serta kebanyakan siswa tidak berani bertanya meskipun sebenarnya masih belum paham dengan materi pelajaran yang disampaikan. Tahap ulangi ketika guru memberikan soal-soal latihan siswa juga masih kurang berani mengerjakan soal di depan karena takut salah dan masih malu bertanya meskipun tidak mengerti soal-soal yang dibahas. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka pada siklus II diberikan tindakan pada pembelajaran dengan mengutamakan penyempurnaan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan yang dimaksud adalah memberikan lebih banyak waktu untuk memberikan latihan soal serta membimbing siswa yang masih terlihat kurang mengerti dan meminta siswa yang lebih bisa untuk mengajari temannya yang belum bisa. Serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan waktu lebih untuk kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa, agar siswa lebih serius mengerjakan soal latihan dan mau mengerjakan soal yang diberikan, maka guru mendatangi siswa satu persatu sambil memotivasi siswa dengan cara memberi nilai tambah dan penghargaan bagi siswa yang mau mengerjakan soal latihan di papan tulis, serta memperbanyak penghargaan bagi siswa yang aktif. Menurut Nana Sudjana (Kunandar, 2008: 276) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tulis, lisan maupun perbuatan. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 88,4% dengan nilai rata-rata 74,4. Hal ini menunjukkan hasil yang memuaskan dan mengalami peningkatan persentase
sebesar 15,7%. Skor motivasi belajar siswa siklus II adalah 75% dengan kategori tinggi, jelas hal ini juga mengalami peningkatan jika dilihat dari persentasenya. Melihat kondisi tersebut sesuai dengan pendapat DePorter dan Hernacki (2000: 13) yang mengatakan bahwa salah satu manfaat dengan metode Quantum Learning adalah siswa termotivasi dalam belajar, sehingga sangat mendorong peserta didik mencapai keberhasilan belajar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan untuk motivasi belajar siswa sudah tercapai. Simpulan Dan Saran Dari hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode quantum learning pada pembelajaran materi pokok himpunan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII C SMPN 2 Kediri tahun pelajaran 2013/2014. Dari kesimpulan yang telah disampaikan maka dapat diberikan beberapa alternative saran untuk dapat dipertimbangkan oleh beberapa pihak, 1) Diharapkan kepada guru-guru bidang studi matematika untuk mencoba mengimplementasikan metode quantum learning sehingga memungkikan siswa untuk lwbih termotivasi dalam belajar; 2) Bagi mahasiswa atu pihak-pihak yang ingin meneliti lebih lanjut tentang quantum learning untuk mencobanya pada materi yang lain; 3) Jika terdapat kekurangan dalam penelitian dan isi dari skripsi ini, dapat diperbaiki untuk melakukan penelitian selanjutnya. Referensi Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara: Jakarta Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2000. Quantum Learning :Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa Kunandar.2008.
Langkah
Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Magfirah, Nahar. 2011. Penerapan Metode Quantum Learnimg Dalam Meningkatkan Motivasi dan Ketuntasan Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Hang Tuah 3 Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011. (Skripsi). Mataram.