Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0156 PP. 108- 115
8 Pages
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN AKTIVITAS PENGEMBANGAN DI KELAS X SMA NEGERI 6 BANDA ACEH Hendra Fahrizal Abstract: Physical education is education that uses motion media to achieve the goal of physical education. Based on the observation of high school (SMA) State 6 Banda Aceh can be drawn that the implementation of the teaching of physical education subject development activities have not reached mastery. The purpose of this study to determine the application of media using balls, cardboard and rope to mastery learning class X student development activities SMA 6 Banda Aceh. This research is action research as for the instruments used to collect observation data format. Data were analyzed by tabulating the results of observations, see mastery learning in accordance with the plans and objectives of this study based on the results of this study concluded that the application of basic instructional media development activities to complete the learning in class X SMA 6 city of Banda Aceh, the first cycle develops implement media such as ball strength, speed rope and cardboard mengembangkan to develop agility to the completeness 86.66% were 26 people who completed the second cycle while still using the ball, cardboard and rope with the changing pattern of play then increased to 100%. Mastery consists of Fitness, active, creative / intellectual, basic movement, social, happy, emotional / of mental. Keywords: Media and Development Activities. Abstrak: Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan media gerak untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Berdasarkan hasil observasi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Banda Aceh dapat digambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani pokok bahasan aktivitas pengembangan belum mencapai ketuntasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan media menggunakan bola, kardus dan tali untuk ketuntasan pembelajaran aktivitas pengembangan siswa kelas X SMA Negeri 6 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ini format observasi. Data yang dianalisis dengan mentabulasi hasil pengamatan, melihat ketuntasan pembelajaran sesuai dengan perencanaan dan tujuan penelitian ini berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran pokok aktivitas pengembangan dapat menuntaskan pembelajaran pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Kota Banda Aceh siklus pertama menerapkan media seperti bola mengembangkan kekuatan, tali mengembangkan kecepatan dan kardus untuk mengembangkan kelincahan dengan ketuntasan 86.66% sebanyak 26 orang yang tuntas sedangkan siklus kedua masih menggunakan bola, kardus dan tali dengan merubah pola bermain maka naik menjadi 100%. Ketuntasan terdiri dari Kebugaran, keaktifan, kreatif/intelektual, gerak dasar, sosial, gembira, emosional/mental. Kata Kunci: Media, dan Aktivitas Pengembangan.
yang dikembangkan pada posisi yang paling dekat
PENDAHULUAN
dengan kebutuhan belajar. Sebagai wujud reformasi Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan
instruksional,
menuju
pembentukkan
karakter dan harapan sebagai alat pendidikan serta khususnya bagi siswa dan guru. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. KTSP menjadi seperangkat pengembangan kurikulum Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 108
pendidikan, KTSP memberikan otonomi kepada sekolah
dan
satuan
pendidikan
untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan dan kebutuhannya masing-masing. Pada sistem KTSP sekolah memiliki full authority and responsibility dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan. Pengembangan kurikulum KTSP dilakukan oleh
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala guru, kepala sekolah, komite sekolah, dewan
Sebagai gambaran, hasil belajar Penjaskes siswa
pendidikan, tenaga kependidikan, wali murid, tokoh
kelas X semester kedua Tahun Pembelajaran
masyarakat dan lembaga lain (stakeholder) yang
2011/2012 terdapat 23 % siswa memperoleh nilai di
bisa
bawah Kriteria
dilibatkan
dalam
menetapkan
kebijakan
Ketuntasan
Minimal
(KKM).
berdasarkan ketentuan-ketentuan pendidikan yang
Adapun nilai ketuntasan minimal belajar pada
berlaku.
setiap pokok bahasan akivitas pengembangan
SMA Negeri 6 Banda Aceh merupakan salah satu
sekolah
menengah
atas
yang
proses
penjaskes di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Banda Aceh adalah 65.
pembelajaran berlangsung sebagaimana mestinya.
Berdasarkan data hasil belajar tersebut,
Materi pokok aktivitas pengembangan adalah aspek
bahwa penilaian yang dilakukan peneliti pada
kebugaran jasmani yang meliputi latihan kekuatan,
pokok bahasan aktivitas pengembangan tidak
kecepatan, dan kelincahan. Bentuk latihan kekuatan
mencapai ketuntasan pembelajaran terutama aspek
otot lengan yang diajarkan; (1) mendorong kedua
kebugaran, aktif atau bersemangat, gerak dasar,
lengan dari sikap telungkup, hingga turun naik dan
kreatif
dada saat lengan mendorong terangkat dari lantai
emosional.
kedua lengan lurus, sedangkan paha dan kaki tetap
menggunakan media pembelajaran.
menempel lantai, (2) melakukan gerakan pusp-up
intelektual,
untuk
Bentuk
pembelajaran.
otot
perut
diantaranya;
(1)
Asumsi
peneliti
perlu
diri
dan
adanya
Media merupakan alat ataupun sarana
(3) latihan berjalan dengan menggunakan tangan. latihan
sosial/percaya
membantu
kelancaran Media
suatu
kegiatan
digunakan
untuk
mengangkat pundak dari sikap tidur telentang,
mempermudah guru melakukan proses belajar dan
kedua lutut ditekuk dan kedua tangan silang di
pembelajaran pendidikan jasmani. Media yang
depan dada, (2) mengangkat kedua kaki dan sikap
digunakan peneliti seperti: bola voli atau bola kaki,
duduk dan menahannya selama 8 hitungan, (3)
tali dan kardus berukuran kurang lebih 30 x 50 cm.
mengangkat kedua kaki dari sikap duduk dan (4)
Bola digunakan untuk pengembangan kekuatan
melakukan gerakan sit-up.
tangan,
Bentuk latihan kecepatan yaitu lari cepat mulai dari 5 sampai 20 meter dan lari akselerasi. Bentuk
perut.
Tali
untuk
mengembangkan
kecepatan dan kardus untuk mengembangkan kelincahan.
latihan kelincahan yaitu lari cepat bolak-balik
Berdasarkan permasalahan diatas penulis
dengan jarak 10 meter sebanyak 4-5 kali dan squat
meneliti lebih lanjut tentang penerapan media
thrust dimulai dengan berdiri tegak, jongkok kedua
dalam pengembangan dan pemeliharaan kesegaran
tangan di permukaan tanah, selanjutnya kedua
jasmani siswa, maka diambil suatu penelitian
tungkai dilempar lurus ke belakang seperti sikap
dengan judul “Penerapan Media Pembelajaran
pusp-up, kemudian kembali seperti sikap semula.
Pokok Bahasan Aktivitas Pengembangan Terhadap
Proses pembelajaran telah dijelaskan di atas
Ketuntasan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Pada
berjalan memang sebagaimana mestinya, hanya
Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Banda Aceh Tahun
terjadi beberapa permasalahan, diantaranya (1)
Pelajaran 2011/2012”.
kurang semangat, (2) kegembiraan siswa mengikuti pembelajaran
berlangsung,
(3)
siswa
kurang
konsentrasi dan (4) terbatasnya sarana, prasarana. Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 109
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarja Universitas Syiah Kuala bermain dapat ditemukan di dalam keduanya
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
(Husdarta, 2009:5).
kelas. Subjek Penelitian adalah siswa kelas X SMA
Saat menunjuk pada olahraga sebagai
Negeri 6 Banda Aceh yang berjumlah 30 orang.
aktivitas
Instrumen
mengartikannya
penelitian
menggunakan
format
kompetitif
yang
bahwa
terorganisir,
aktivitas
itu
sudah
observasi, yang diamati oleh 3 observer dengan
disempurnakan dan diformalkan hingga kadar
ceklist
kebugaran,
tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan
aktif/semangat, gerak dasar, kreatif/intelektual,
proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik
sosial/percaya diri, gembira dan emosional/mental
tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai
dalam ketuntasan belajar siswa.
dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur
dalam
beberapa
aspek,
tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan KAJIAN PUSTAKA
berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak
Pengertian Pendidikan Jasmani
yang terlibat (Husdarta, 2009:5).
Pendidikan
jasmani
pada
hakikatnya
Pendidikan jasmani mengandung elemen
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga
holistik meliputi kualitas individu, baik dalam hal
harus
fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani
Sebagaimana
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan
pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang
utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya
memiliki tujuan kependidikan tertentu.Pendidikan
sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas
mentalnya. (Husdarta, 2009:1)
dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa
Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain
berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun
dan Olahraga
keduanya
Memahami arti pendidikan jasmani, harus
selalu
seimbang
di
dimengerti
selalu
antara dari
digunakan
keduanya.
kata-katanya,
dalam
proses
kependidikan (Husdarta, 2009:5).
juga mempertimbangkan hubungan antara bermain
Berdasarkan Kajian tersebut di atas dapat
(play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang
dijelaskan
lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan
pendidikan jasmani dengan bermain dan olahraga
dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman
adalah pendidikan jasmani mengandung elemen
tersebut akan membantu para guru atau masyarakat
baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi
dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan
tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga
jasmani secara lebih konseptual (Husdarta, 2009:6).
harus
Bermain pada intinya adalah aktivitas
bahwa
selalu
hubungan
seimbang
di
mata
antara
pelajaran
keduanya.
Pendidikan
jasmani
terutama
yang digunakan sebagai hiburan. diartikan bermain
mengajarkan
berbagai
gerak
sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak
permainan juga kegiatan keolahragaan misalnya
kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu
dalam kegiatan ekstrakulikuler.
bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga
Pengertian Pendidikan Jasmani
dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari
di
terutama
sekolah dalam
Menurut Tisnowati et al. (1998:15). Internasional charter of physical Education and
Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 110
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sport dari UNESCO disebutkan bahwa pendidikan
terkandung di dalam pendidikan jasmani,
jasmani adalah suatu proses pendidikan seorang
olahraga dan kesehatan
baik sebagai perorangan maupun sebagai anggota
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung-jawab, kerjasama, percaya diri
sistematik, melalui berbagai kegiatan dalam rangka
dan demokratis
memperoleh
peningkatan
kemampuan
dan
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga
keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan,
keselamatan diri sendiri, orang lain dan
dan membentuk watak.
lingkungan
Menurut
Amir
(2005:5)
Pendidikan
Memahami konsep aktivitas jasmani dan
Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang
olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
wajib diselenggarakan di sekolah, yaitu sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
mata pelajaran pokok yang harus diikuti oleh
yang
seluruh siswa. Mata pelajaran ini mempunyai
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang
kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran
positif.
sempurna,
pola
hidup
sehat
dan
lainnya, yaitu dengan menggunakan aktivitas fisik
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
sebagai sarana/media dalam mendidik siswa.
Kesehatan di SMA/MA.
Pendapat diatas dapat disimpul pengertian
Departemen Pendidikan Nasional (2003:9),
pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
menjelaskan fungsi pendidikan jasmani sebagai
seseorang
dan
berikut ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk
jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi aspek-
memperoleh
aspek sebagai berikut.
yang dilakukan
secara
peningkatan
sadar
kemampuan
dan
ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
Permainan dan olahraga
pembentukan watak.
Aktivitas pengembangan
Tujuan Pendidikan Jasmani
Aktivitas senam
Menurut Depdiknas (2007:6) Mata pelajaran
Aktivitas ritmik
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
Aktivitas air
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Pendidikan luar kelas
Kesehatan
Mengembangkan diri
dalam
keterampilan
upaya
pengelolaan
pengembangan
dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
Meningkatkan
fisik
dan
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke pesan”.
maka
media
pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
Menurut Sadiman (2002:6). “Media adalah penerima
pertumbuhan
pengembangan psikis yang lebih baik.
Media Pembelajaran
pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat
melalui
berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
internalisasi
nilai-nilai
yang
Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 111
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarja Universitas Syiah Kuala Ciri-ciri Media Pembelajaran
mengembangkan kelincahan, dan seutas tali untuk
Memudahkan pemahaman tentang media
mengembangkan kecepatan, pembelajaran pokok
maka kita terlebih dahulu kita mengenal ciri-ciri
bahasan aktivitas pengembangan pada Siswa kelas
media pembelajaran. Menurut Gerlach dalam
X SMA Negeri 6 Banda Aceh Tahun Pelajaran
Arsyad (2002:12) sebagai berikut : Ciri Fiksatif
2011/2012.
(Fixative Property), Ciri manufulatif (Manipulative
Kondisi Fisik
Property),
Pengertian Kondisi Fisik
dan
Ciri
Distributif
(Distributive
Property).
Menurut Sajoto (1995: 8) mengatakan bahwa “Kondisi fisik adalah suatu kesatuan yang
Macam-macam Media Menurut Bretz membedakan antara media siar
utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat
dan media rekam sehingga terdapat 8 klasifikasi
dipisahakan begitu saja, baik peningkatan maupun
media. 1) media audio visual gerak, 2) media audio
pemeliharaannya”.
visual diam, 3) media audio visual semi gerak, 4)
Komponen - komponen dan Pengertian Kondisi
media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media
Fisik
visual semi gerak, 7) media audio, 8) media cetak. (Sadiman, 2002:20)
Menurut Sajoto (1995: 8) Komponen kondisi fisik itu meliputi: Kekuatan, daya tahan
Media pembelajaran pendidikan jasmani
umum (general endurance, daya tahan otot (local
dilakukan di lapangan. Menurut Hajidin (2009:40).
endurance),
Media untuk lapangan digolongkan menjadi tiga
kecepatan
kelompok;
kelincahan (agility), koordinasi (coordination),
keseimbangan (balance) ,ketepatan (accuracy).
Media mekanik yaitu alat-alat diluar ketentuan dalam peraturan pertandingan cabang olahraga
(speed),
ledak
(muscular
kelenturan
power),
(fleksibelity),
Pendapat diatas dapat disimpulkan komponen-
membantu
komponen kondisi fisik diantara adalah kekuatan:
membelajarkan gerak dipemakainya, tidak ada
kemampuan seseorang menahan beban, kelentukan;
ketentuan tentang model da ukuran untuk alat
kemampuan memperluas ruang gerak sendi, daya
ini
tahan ; kemampuan melakukan aktivitas relatif
Media kinestik yaitu berkaitan dengan inforasi
lama.
tentang kedudukan/posisi diuar dan dalam
dengan cepat dan tepat tanpa hilang keseimbangan.
ruangan dan hubungan dengan bagiannya.
Ketapatan kemampuan bertindak cepat dalam
Media sederhana yaitu media pengantar atau
menanggapi
apa
perkalian kecepatan dan kekuatan.
tertentu
daya
saja
diciptakan
yang
untuk
digunakan
untuk
proses
Kelincahan
kemampuan
rangsangan.
daya
merubah
ledak
arah
adalah
Latihan Kondisi Fisik
penyaluran informasi. Berkaitan dengan berbagai uraian di atas, maka
Latihan daya tahan : Fartlek atau speed
dalam penelitian ini menggunakan media mekanik
play biasanya dilakukan dialam terbuka yang
yaitu alat-alat diluar ketentuan dalam peraturan
diawali dengan lari lambat-lambat dan kemudian
pertandingan cabang olahraga tertentu diciptakan
diselingi lari cepat jarak pendek.
untuk membantu pembelajaran sederhana yaitu bola
Bentuk latihan kekuatan : Ditinjau dari tipe
(voli/kaki) bertujuan mengembangkan kekuatan
kontraksi otot, latihan tahanan dibagi tiga kategori
lengan
yaitu:
dan
perut,
kotak
Volume 3, No. 1, Februari 2015
(kardus)
untuk - 112
kontraksi
isometrik
atau
kontraksi
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sekolompok otot tanpa gerakan anggota tubuh.
penerapan
Bentuk
pembahasan
latihan
dapat
berupa
mangangkat,
mendorong, atau menarik benda yang tidak dapat
pada
aktivitas
pembelajaran
pokok
pengembangan
ada
peningkatan prestasi belajar siswa.
digerakkan seperti tembok, pohon, dan sebagai.
Pada dasarnya ketujuh aspek yang diteliti
Latihan Isotonik
sangat penting dalam pembelajaran seperti yang
Latihan isotonik nampak anggota tubuh bergerak.
media
Sekelompok
otot
memanjang
dijelaskan oleh Baley dan Field “bahwa dimensi
dan
aspek dan ruang lingkup pendidikan jasmani tidak
memendek. Latihan isotonik biasanya dilakukan
terbatas pada unsur jasmani saja, tetapi lebih
dengan memakai beban baik berupa beban tubuh si
ditekan pada pendidikan secara luas yang meliputi
pelaku itu sendiri maupun beban dari luar seperti
aspek intelektual, sosial, kultural, emosional, dan
lempengan besi, katrol, atau mesin latihan.
estetik”. (Amir, 2006:5)
Kontraksi isokinetik
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
Otot mendapatkan tahanan yang sama melalui
secara praktis bahwa tujuan operasional pendidikan
seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja
olahraga belum tercapai. Secara operasional tujuan
maksimal pada setiap sudut gerak persendian.
pendidikan
jasmani
Latihan menggunakan mesin.
kebugaran,
pengembangan
keterampilan
dan
Latihan Kelentukan
motorik,
pengembangan
kognitif,
dan
Beberapa cara melatih kelentukan yang menggunakan
latihan
peregangan
otot
meliputi:
pengembangan
pengembangan afektif. Disamping itu juga ada
untuk
empat domain yang ingin dikembangkan dalam
memperluas gerakan sendi akan dijelaskan sebagai
pendidikan jasmani yaitu domain fisik, domain
berikut :Peregangan dinamik atau peregangan
psikomotor, domain kognitif, dan domain afektif.
balistik, peregangan statik, peregangan pasif.
Selain itu juga pendidikan jasmani adalah untuk
Latihan Kelincahan
meningkatkan lingkungan yang bisa merangsang
Bentuk latihan kelincahan sebagai berikut :
pengalaman gerak murid untuk menghasilkan
Lari bolak-balik (shuttle-run), Lari bolak-balik
respon
dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali
kontribusi dalam pengembangan semua potensi
dalam jarak 4-5 meter, Jongkok Berdiri (squat-
yang dimiliki secara optimal (Amir, 2006:5)
thrust), Lari belak-belok (zig-zag).
yang
diinginkan,
yang
memberikan
Lebih lanjut, disrumuskan dalam National Association For and Physical Education (NASPE)
HASIL PEMBAHASAN
tentang profil indvidu yand telah terdidik dalam
Pembahasan Penelitian
pendidikan jasmani yaitu individu-individu yang :
Hasil belajar siswa dari siklus ke siklus
dengan penerapan media pada pembelajaran pokok
Memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai kegiatan fisik,
juga
Memiliki kebugaran fisik,
mengalami peningkatan yang berarti. Pada siklus I
Berpartisipasi secara dalam kegiatan fisik,
nilai rata-rata yang didapat siswa ada yang tidak
Memahami
pembahasan
aktivitas
pengembangan
tuntas yaitu 4 orang (13,33%) memperoleh nilai di
implikasi
dan
manfaat
dari
keterlibatan fisik,
bawah < 64 dan 26 orang (86,66%) mendapat nilai < 65, dan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 113
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarja Universitas Syiah Kuala
Menghargai kegiatan fisik dan sumbangan
tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak
dalam pembicaraan hidup sehat.
didik. Media pendidikan juga dapat menimbulkan
Pendapat
diatas
diketahui
bahwa
kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang
pembelajaran siklus pertama belum menunjukkan
lebih
langsung
antara
anak
didik
dengan
ada indikator ketutasan belajar merujuk kepada
lingkungan dan kenyataan dan memungkinkan anak
tujuan pendidikan jasmani sebenarnya. Dengan
didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
demikian perencanaan pada siklus kedua lebih
dan minatnya. Selain dari pada itu manfaat penelitian
efektif dan efisien. Penggunaan media pembelajaran yang
yang dapat diambil dari penggunaan media
efektif dapat memberi peran yang besar terhadap
pembelajaran
peningkatan pembelajaran yang baik. Hal ini sesuai
jasmani adalah dengan sifat yang unik pada tiap
dengan
Sadiman
siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
mempunyai
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum
yang
(2002:16),
dikemukakan
media
oleh
pembelajaran
dalam
pembelajaran
pendidikan
kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.
tertulis atau lisan belaka).
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
SIMPULAN DAN SARAN
indera.
Kesimpulan pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
dipaparkan dalam bab terdahulu, maka dapat
pasif anak didik.
dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: Penerapan
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa
media pada materi pokok aktivitas pengembangan
ditambah
dapat menuntaskan hasil belajar siswa kelas X
Dengan
menggunakan
lagi
pengalaman
media
dengan
yang
lingkungan
berbeda,
dan
sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
SMA Negeri 6 Banda Aceh. Saran Berdasarkan
sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak
mengalami
kesulitan
bilamana
dijelaskan
bahwa
media
pesan
agar
tidak
terlalu
bersifat
Diharapkan Kepala dinas selaku pemegang
memberi dukungan kepada kepala sekolah,
pembelajaran
guru pendidikan jasmani.
mempunyai kegunaan-kegunaan yaitu memperjelas penyajian
maka
kendali pendidikan untuk memperhatikan dan
Berdasarkan pendapat Sadiman di atas dapat
diatas,
disarankan sebagai berikut:
semuanya itu harus diatasi sendiri.
kesimpulan
Diharapkan
kepala
sekolah
menyediakan
verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau
sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan
lisan belaka). Yang kedua adalah mengatasi
jasmani untuk meningkatkan tingkat kesegaran
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
jasmani siswa.
Manfaat yang lain yang diperoleh adalah dengan menggunakan media pendidikan secara
Diharapkan
kepada
guru
terutama
guru
pendidikan jasmani inovatif dan kreatif dalam menerapkan media pembelajaran. Sehingga
Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 114
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penguasaan materi tersebut oleh siswa dapat dilakukan dengan baik dan benar pada kelaskelas berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA Amir, Nyak. (2006), Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Banda Aceh, Syiah Kuala. University Press. Amir,
Nyak et al. (2005), Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Praktik dan Didaktik, Banda Aceh, Syaih Kuala University Press.
Hajidin. Modul Media Pembelajaran. Banda Aceh; Universitas Syiah Kuala. Sadiman, Arief. et al. (2002). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Jakarta. Raja Grafindo Persada Sajoto. (1988), Peningkatan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Dahara Prize, Semarang. Tisnowati dan Mirman Moekarto. (1998). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Volume 3, No. 1, Februari 2015
- 115