Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan
Sekilas Tentang Indonesia Go Open Source
Disampaikan sampaikan dalam Pelatihan Implementasi Indonesia Go Open Source (IGOS) Badan Penelitian dan Kehutanan Kehutanan Pebruari, 2010 Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Indonesia, Go Open Source! www.igos.web.id
Indonesia, Go Open Source! (IGOS IGOS) IGOS adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (open open source software/OSS) software di Indonesia.
Latar Belakang 1. 2.
3. 4.
Undang-undang undang No 19/2002 tentang Hak Cipta menuntut Indonesia menegakkan hukum bidang HKI. Tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2002 adalah peringkat 3 terbesar di dunia (89%) menurut data Bussines Software Alliance (BSA). Hal ini menyebabkan Indonesia masuk dalam prioritas untuk diawasi ((priority watch list) oleh United State Trade of Representative (USTR). Negara yang masuk dalam daftar ini akan kehilangan fasilitas generalized system of preference (GSP), yaitu fasilitas khusus untuk negara berkembang berupa pembebasan tarif dalam ekspor ekspor. Open Source Software (OSS) merupakan salah satu isue global tentang tentang Information Communication and Technology (ICT). Adanya kesenjangan teknologi informasi antara negara berkembang dengan negara maju serta antar daerah, dimana Open Source Software (OSS) merupakan salah satu solusi sesuai dengan: • Kesepakatan World Summit on the Information Society (WSIS), Desember 2003 - pemerintah bersama swasta bekerja sama dalam pengembangan OSS dan free software. • Hasil kajian The United Nation Conference on Trade Development (UNCTAD) tahun 2003 negara berkembang direkomendasikan direkomendasi untuk mengadopsi Free OSS.
Kebijakan Pemerintah 1. 2. 3. 4. 5. 6.
INPRES No 6/2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia. Summit IGOS I oleh 5 Kementerian, yaitu Depkominfo, KNRT, Kemenkumham, Kemenpan dan Depdiknas pada 30 Juni 2004. PERPRES No 7/2005 tentang RPJM 2004-2009, 2004 2009, dengan adanya program ‘Peningkatan penggunaan OSS ke seluruh instansi pemerintah dan lapisan masyarakat”. SE Menkominfo No 05/SE/M.Kominfo/2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Penggunaan Piranti Lunak Legal di Lingkungan ingkungan Instansi Pemerintah. Summit IGOS II oleh 18 Kementerian termasuk Departemen Kehutanan tanggal 27 Mei 2008. Surat Edaran MenPAN Nomor SE/01/M.PAN/3/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS).
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Tujuan 1. Memperkecil kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS baik ditingkat masyarakat Indonesia maupun ditingkat global; 2. Meningkatkan inovasi dan kreatifitasbidang teknologi informasi melalui pengembang perangkat lunak nasional; program pemerintah bidang teknologi 3. Mendorong, meningkatkan dan menciptakan program-program informasi skala nasional yang berdampak pada : • Program pemerintah (percepatan program e-government); e • Ekonomi (penghematan devisa dalam pengadaan lisensi, stimulasi pengembangan industri Teknologi Informasi, ormasi, peningkatan industri software dalam negeri); • Sosial dan budaya (peningkatan jumlah pengguna komputer, pelatihan, akses informasi); • Pendidikan (iptek; e-learning; learning; e-library); e • Hankamnas (pertukaran informasi/traffcking lebih terlindungi).
Sasaran 1. Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di Indonesia dapat meningkat; 2. Peningkatan kemampuan riset pengembangan teknologi informasi nasional, khususnya khususnya bidang pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan maupun peningkatan kemampuan SDM; 3. Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga dapat menjadikan industri teknologi informasi Indonesia sebagai andalan dan menjadi salah satu pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan peluang dan kesempatan kerja bidang teknologi informasi.
Manfaat Masyarakat Pengguna: 1. Memberikan pilihan perangkat lunak yang terjangkau; 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi; 3. Memperkecial kesenjangan teknologi informasi; 4. Meningkatkan akses informasi masyarakat; 5. Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi (kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada). Industri pengembang : 1. Meningkatkan pengembangan industri perangkat lunak nasional; 2. Biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak; 3. Mengembangkan kemampuan sumber sumbe daya manusia bidang teknologi informasi; 4. Pemindahan paradigma dari “IT import” ke “IT export”.
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Pemerintah: 1. Memperkecil biaya dan menghemat devisa dalam pembelian perangkat lunak; 2. Menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat meningkakan inovasi bidang teknologi informasi; 3. Memberi peluang untuk pengembangan perangkat peran kat lunak dalam permasalahan lokal spesifi spesific; 4. Perusahan/institusi dapat lebih mengetahui business process dengan cara modifikas modifikasi; 5. Mengurangi permasalahan intellectual property right; right 6. Mempromosikan kompetisi bidang teknologi informasi; 7. Meningkatkan keterbukaan dan faktor keamanan sistem. Pendekatan Pelaksanaan 1. Secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pencapaian target. 2. Permerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin penggunaan OSS di instansi pemerintah, menggunakan piranti lunak yang legal termasuk dengan OSS. 3. Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas-luasnya. seluas 4. Keterlibatan bersama seluruh stakeholder dan komunitas TI dalam implementasi program. Deklarasi Pada tanggal 30 Juni 2004 dideklarasikan penggunaan dan pengembangan Open Source Software (OSS) yang ditandatangani oleh : Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Pendidikan Nasional. DEKLARASI BERSAMA Indonesia, Go Open Source! (IGOS) 1. Mengingat pentingnya peran teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan pertumbuhan perekonomian, maka perlu peningkatan kemandirian, daya saing, kreatifitas serja inovasi bangsa sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesia Indonesia . 2. Pemerintah bersama masyarakat bersepakat untuk melakukan upaya yang sungguh sungguh-sungguh dalam mendayagunakan teknologi informasi. 3. Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut, pengembangan, dan pemanfaatan OSS merupakan salah satu langkah strategis dalam mempercepat penguasaan teknologi informasi di Indonesia. 4. Untuk mendapatkan manfaat sebesar sebesar-besarnya besarnya dari upaya tersebut, perlu dilakukan langkah langkahlangkah aksi sebagai berikut: • Menyebarluaskan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia. • Menyiapkan panduan (guideline guideline) dalam pengembangan dan pemanfaatan OSS di Indonesia. • Mendorong terbentuknya pusat-pusat pusat pelatihan, competency center dan pusat-pusat pusat inkubator bisnis berbasis open source di Indonesia. • Mendorong dan meningkatkan koordinasi, kemampuan, kemampuan, kreatifitas, kemauan dan partisipasi dikalangan pemerintah dan masyarakat dalam pemanfaatan OSS secara maksimal. Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Filosofi Logo Logo IGOS digambarkan sebagai tunas daun yang terus bertumbuh dan berkembang sehingga merepresentasikan semangat untuk terus berkembang dan mensosialisasikan penggunaan Free/Open Source Software. Pewarnaan didominasi oleh warna hijau dan oranye. Seperti kita ketahui bahwa hijau seringkali diasosiasikan dengan alam dan secara alamiah mata manusia akan merasa nyama ketika melihat paduan warna hijau karena warna hijau merupakan spektrum warna dengan rentang terpanjang. Hijau menggambarkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan.
Warna oranye / jingga menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong dan kreativitas tanpa batas. Seperti kita ketahui bahwa oranye adalah warna yang menggambarkan keaktifan dan penuh semangat, oranye biasanya dipakai untuk menggambarkan keceriaan, merepresentasikan merepresentasikan cahaya matahari, antusias, ambisi, keseimbangan, kehangatan, kedermawanan, jiwa yang meluapmeluap luap, dan kreativitas. Dengan kata lain diharapkan nantinya logo ini akan menumbuhkan kreatifitas tanpa batas, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui melalu Free/Open Source Software (FOSS), menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong melalui FOSS, dan berbagi pengetahuan melalui FOSS. Diharapkan melalui logo ini generasi muda sadar bahwa FOSS adalah salah satu solusi untuk menggunakan software legal dengan cara yang hemat sehingga slogan FOSS menuju enuju Kemandirian Bangsa adalah hal yang mungkin. Kata IGOS berwarna abu-abu abu tua untuk menambah kesan elegan serta memiliki kekuatan dan penegasan. Sedangkan Indonesia, Go Open Source! berwarna abu-abu muda yang ng menandakan sebuah slogan atau tagline dari kata IGOS. Pemilihan warna dan penempatan rata kiri disesuaikan sehingga keseluruhan logo terlihat padu dan dapat dipakai pada header website maupun untuk kebutuhan tercetak. Pemenang : Andi Sasmita Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)
Target Implementasi Paling lambat tanggal 31 Desember 2011 seluruh instansi pemerintah sudah menerapkan penggunaan perangkat lunak legal.
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
AGENDA IMPLEMENTASI IGOS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
No
Uraian Tahapan
1
Sosialisasi awal IGOS ke seluruh unit kerja Balitbanghut Pilot project migrasi OSS di Badan Litbang minimal 5 PC Sosialisasi IGOS di level pimpinan Balitbanghut (Esl 1, 2, dan 3) Pelatihan OSS dan Linux di level Tim IGOS tiap unit kerja Balitbanghut Penetapan Tim IGOS di tiap unit kerja
2 3 4 5
6
7
8 9
10
11 12 13
Target Waktu Penyelesaian 2009
Pelaksana/ Penanggung Jawab Sekretariat
Januari 2010
Sekretariat
Pertengahan Januari 2010 Pertengahan Pebruari 2010 Awal Maret 2010
Sekretariat
Akhir April 2010 Inventarisasi jenis dan jumlah software illegal di seluruh PC dan Laptop Inventarisasi kebutuhan software Akhir April 2010 khusus (yang belum ada compatible OSS-nya) Menyusun rencana kebutuhan anggaran Disesuaikan tata untuk memenuhi kebutuhan software waktu penyusunan anggaran 2011 khusus Sosialisasi di tiap unit kerja (struktural, Akhir Juni 2010 fungsional dan non struktural) Pelatihan OSS dan Linux di tiap unit Akhir Desember kerja (Disesuaikan dengan anggaran 2010 yang tersedia di tiap unit kerja). Migrasi secara bertahap ke OSS bagi Akhir Desember PC/laptop dan server yang bersoftware 2010 illegal (dual system di tahap awal, pembiasaan penggunaan OSS, penghapusan software illegal) illegal Penggantian software illegal (kebutuhan Pertengahan Tahun khusus) dengan software berlisen berlisensi 2011 Monitoring realisasi pencapaian sasaran Secara berkala implementasi IGOS di setiap tahap (setiap 3 bulan) Pelaporan penyelesaian target Secara berkala implementasi tasi IGOS per tahapan secara (setiap 3 bulan) berjenjang kepada Kepala Unit Kerja masing-masing masing dan kepada Sekretaris Badan selaku pengarah implementasi IGOS Badan Litbang Kehutanan
Pelatihan Implementasi Indonesia, Go Open Source Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010
Sekretariat Setiap unit kerja (SK Ka Badan sebagai payung) Tim IGOS di tiap unit kerja Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja
Tim IGOS di tiap unit kerja Tim IGOS di tiap unit kerja dan Tim Badan Litbang Tim IGOS di tiap unit kerja