BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan merupakan salah satu instrumen paling penting yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, dan pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transaksi kondisi keuangan suatu perusahaan. Perkembangan pasar modal tersebut mendorong perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaannya. Hal itu sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena kualitas laporan keuangan yang baik atau sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dapat mendorong investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Menurut Stice et al. (2009:11), .kualitas informasi akuntansi yang disediakan bagi investor akan membantu menentukan apakah operasi perusahaan cukup dapat menghasilkan keuntungan untuk membenarkan pemberian pendanaan tambahan dan seberapa besar risiko operasi perusahaan untuk menentukan tingkat pengembalian yang diperlukan untuk mengganti kerugian penyedia modal bagi resiko investasi.
Keputusan investor untuk berinvestasi pada perusahaan di pasar modal bukan hanya dilihat dari baik atau tidaknya kualitas laporan keuangan yang disediakan oleh perusahaan namun ketepatan waktu dalam mempublikasikan laporan keuangan juga menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi. Menurut Dogan et al. (2007) lama waktu penyampaian laporan keuangan dapat berpengaruh kepada nilai perusahaan di pasar. Abdul Kadir (2011) menyatakan bahwa ketepatan waktu dalam menyampaikan informasi keuangan bertujuan untuk menghindari kehilangan relevansi informasi yang terkandung didalamnya sehingga keputusan dapat diambil secepatnya. Semakin cepat penyampaian laporan keuangan maka informasi keuangan akan semakin bermanfaat sehingga pengguna informasi akan dapat mengambil keputusan dari segi kualitas dan waktu (Almilia dan Setiady, 2006). Pada pasar modal yang sedang berkembang, pelaporan keuangan yang tepat waktu memiliki relevansi nilai yang lebih besar (Niarchos dan Georgapoulos, 1986; Haw et. al, 2000). Sesuai dengan peraturan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang memuat tentang kewajiban pada setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia wajib untuk menyampaikan laporan keuangan tahunannya secara berkala dan tepat waktu. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor : KEP 346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik mnjelaskan bahwa batas akhir perusahaan publik melaporkan laporan keuangan tahunannya adalah 3 (tiga) bulan sejak tahun buku berakhir. Melalui peraturan tersebut perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia memiliki kewajiban penuh untuk dapat menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Menurut Noor dan Apadore (dalam Intan, 2013), ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dapat meningkatkan kegunaan dari informasi yang dihasilkan. Semakin lama waktu penyampaian laporan keuangan maka akan menurunkan nilai ekonomisnya. Ketertundaan penyampaian laporan keuangan dapat memicu ketertundaan transaksi saham oleh pemegang saham potensial, sehingga dapat memicu ketidakpercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Menurut Givoly dan Palmon (dalam Lestari, 2010), nilai dari ketepatwaktuan pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut. Sementara Halim (2000) menyebutkan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit (timeliness) menjadi prasyarat utama bagi peningkatan harga saham perusahaan tersebut. Lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor dilihat dari perbedaan waktu tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan. Perbedaan waktu ini disebut audit delay (Subekti dan Widiyanti 2004). Makin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay. Chambers dan Penman( dalam Subekti, 2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns negatif sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat menunjukkan hasil sebaliknya. Hal ini terjadi dikarenakan investor pada umumnya menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan. Sebagaimana tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tentang Standar Pekerjaan Lapangan yang mengatur prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan bagi auditor, bahwa auditor perlu memiliki perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan. Menurut Subekti dan Widiyanti (2004), pelaksanaan audit yang makin sesuai dengan standar membutuhkan waktu
lebih lama, sebaliknya makin tidak sesuai dengan standar makin pendek pula waktu yang diperlukan. Pada dasarnya banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya audit delay. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penelitian-penelitian yang dilakukan menyangkut audit delay. Dalam penelitian ini, menggunakan variabel profitabilitas dan solvabilitas karena profitabilitas dan solvabilitas dapat mencerminkan dari kinerja perusahaan tersebut. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Perolehan laba biasanya dijadikan suatu pertanda baik yang dikirimkan ke pasar untuk memperoleh sinyal positif pasar. Perusahaan yang mengumumkan laba biasanya tingkat audit delay-nya menjadi lebih pendek. Hal tersebut dikarenakan laba yang diperoleh perusahaan ingin segera diberitahukan kepada pihak ekternal. Sehingga perusahaan dengan perolehan laba lebih cenderung segera menerbitkan laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan Yugo Trianto (2006) pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 telah membuktikan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mengumumkan profitabilitas yang relatif rendah mengacu pada kemunduran publikasi laporan keuangan yang telah diaudit. Namun, penelitian Supriyati (2007) mendapatkan hasil yang berbeda, hasil penelitiannya menunjukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang ataupun jangka pendek. Jika rasio solvabilitas semakin tinggi maka akan memerlukan waktu yang lebih panjang lagi dalam melakukan penyelesaian audit. Karena proses audit yang dilakukan akan memakan banyak waktu sebab
auditor perlu banyak keyakinan untuk menilai kewajaran dari tingkat hutang yang dimiliki perusahaan maupun kemampuan perusahaan dalam memenuhinya. Carlaw dan Kaplan (1991) dalam Yugo Trianto (2006) menemukan pengaruh yang signifikan antara solvabilitas yang diukur dari Total Debt to Total Asset Ratio (TDTA) terhadap audit delay. Namun, penelitian Sistya Rachmawati (2008) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2005 menemukan bahwa variabel solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Berdasarkan ketidakkonsistenan yang terdapat dalam penelitian tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas dan solvabilitas terhadap audit delay dengan menambahkan variabel reputasi kantor akuntan publik sebagai variabel moderasi. Kantor Akuntan Publik (KAP) selaku penyedia jasa audit independen diyakini memiliki pengaruh terhadap kinerja audit. Sebuah KAP akan bertumbuh dan berkembang menjadi KAP yang besar karena memiliki reputasi yang baik di mata publik. Ashton et al. (1989) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa KAP dengan pengalaman yang lebih banyak cenderung akan menyelesaikan proses audit dalam kurun waktu yang lebih singkat. Besar kemungkinan bagi KAP tersebut untuk mengembangkan spesialisasi audit dan keahlian pada atau industri tertentu, yang diharapkan mampu menghasilkan pekerjaan audit yang lebih efisien (Che-Ahmad dan Abidin, 2008). Pada penelitian ini perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan pada sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan karena perusahaan sektor properti mempunyai sifat yang unik, supply tanah yang bersifat tetap sedangkan demand nya selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan kebutuhan tempat tinggal, perkantoran, perbelanjaan, taman hiburan
dan lain-lain. Maka dari itu perusahaan sektor properti mendapat banyak perhatian dari investor, karena tentu saja ini menjadi ladang yang menjanjikan untuk berinvestasi. Perusahan sektor properti memiliki peranan besar dalam menopang perekonomian Indonesia. Sebagai industri yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan industri lainnya, sangat penting bagi perusahaan pada sektor properti untuk selalu menerbitkan laporan keuangan tepat pada waktunya. Keterlambatan perusahaan dalam menerbitkan laporan keuangan akan menjadi pemicu timbulnya spekulasi oleh stakeholder, yang mengancam kelangsungan usaha industri-industri terkait.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat dinyatakan sebagai berikut : 1)
Apakah profitabilitas mempengaruhi audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
2)
Apakah solvabilitas mempengaruhi audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
3)
Apakah reputasi kantor akuntan publik mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
4)
Apakah reputasi kantor akuntan publik mampu memoderasi pengaruh solvabilitas terhadap audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1)
Untuk mengetahui apakah profitabilitas mempengaruhi audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2)
Untuk mengetahui apakah solvabilitas mempengaruhi audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3)
Untuk mengetahui apakah reputasi kantor akuntan publik mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4)
Untuk mengetahui apakah reputasi kantor akuntan publik mampu memoderasi pengaruh solvabilitas terhadap audit delay perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik kegunan teoritis maupun kegunaan secara praktis untuk berbagai pihak. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1)
Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai reputasi kantor akuntan publik dalam memoderasi pengaruh profitabilitas dan solvabilitas perusahaan terhadap audit delay dan memberikan manfaat sebagai
bahan kajian dan pengujian terhadap konsep atau teori audit delay. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan. 2)
Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi investor, manajemen maupun pelaku bisnis lainnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengambilan kebijakan, khususnya sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan dan keputusan sehubungan dengan audit delay dalam perusahaan dan pengungkapannya dalam laporan tahunan perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini, akan diuraikan secara garis besar dari setiap bab. Skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan setiap babnya terdiri dari beberapa sub bab. Bab I
Pendahuluan Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai keseluruhan isi dari penelitian ini.
Bab II
Kajian Pustaka dan Hipotesis Bab ini akan menguraikan landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu teori keagenan (agency theory), laporan keuangan, audit, audit delay, profitabilitas, solvabilitas, reputasi kantor akuntan publik, konsep-konsep yang membahas mengenai reputasi kantor akuntan publik sebagai pemoderasi pengaruh
profitabilitas dan solvabilitas pada audit delay. Hal ini akan digunakan dalam merumuskan hipotesis penelitian. Bab III
Metode Penelitian Bab ini akan menguraikan desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabelvariabel yang digunakan, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, serta teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV
Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini akan menguraikan gambaran umum daerah atau lokasi penelitian, serta jumlah sampel penelitian yang diperoleh. Pada bab ini juga akan dilakukan analisis terhadap pengolahan data berdasarkan model dan metode yang telah dirumuskan di bab III,
serta pembahasan mengenai interpretasi dari hasil
pengolahan data tersebut. Interpretasi hasil penelitian akan memberikan jawaban atas permasalahan dalam penelitian. Bab V
Simpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup dari tulisan ini. Bab ini akan menyajikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, bab ini juga akan memberikan saran serta masukan untuk penelitian selanjutnya.