1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Madrasah Aliyah atau Muallimin Pondok Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri, sebenarnya adalah satu bagian dari kesatuan sebuah Yayasan Pendidikan Islam terpadu Pondok Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri, yang telah berdiri sejak tahun 1984, awalnya pondok pesantren ini hanya SD Islam Terpadu saja, lalu pada tahun 2009 pondok pesantren ini membuka secara resmi jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu dengan mendirikan Aliyah atau Muallimin (MA). Lembaga Pendidikan ini menerima lulusan ijazah negeri dan pesantren manapun, tidak hanya diwilayah Bandung saja, namun dari luar kota Bandung serta luar pulau Jawa pun banyak yang mendaftar ke Pondok Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri ini. Dengan semakin bertumbuhnya kepercayaan masyarakat serta terus bertambahnya jumlah perserta didik di Madrasah Aliyah ini, maka secara otomatis akan mempengaruhi tingkat intensitas kegiatan transaksi yang terjadi, berikut dapat dilihat PADA gambar 1.1 jenis transaksi penerimaan dan memasukan yang terjadi di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri ini. Pendaftaran ujian penerimaan
Ujian penerimaan siswa baru
Daftar ulang
Biaya MOS Seragam Sekolah Seragam Pesantren Infak Bangunan
Kas masuk
mondok Biaya bulanan
Biaya Pondok Listrik dan air Kebersihan Makanan
Tidak mondok
Biaya tahunan
Dana rutin Kas keluar
Dana modal
Biaya Ekstrakulikuler Biaya Osis Jaminan kesehatan Kunjungan Study Biaya penunjang KBM
SPP Syahriyah
Biaya habis pakai tahunan oprasional Program kerja Gaji,lembur,kesejahteraan pelatihan Pemeliharaan fasilitas Administrasi pendidikan Biaya pembagunan dan pengembangan fisik tidak habis pakai
Perluasan gedung,kelas,tanah,fasilitas penunjang kegiatan
Gambar 1-1 Dana Pemasukan dan Pengeluaran Madrasah
Melihat dari realita yang terjadi saat ini, dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan juga tingkat kegiatan transaksi yang terjadi, ternyata jika dilihat dari bagian proses sistem pengelolaan dana sekolah yang ada di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri yang ada saat ini, ternyata dalam kegitan
proses pengelolaan data keuangannya masih menggunakan pembukuan secara manual, Penggunaan pembukuan manual masih dirasa kurang untuk dapat memgoptimalkan kinerja khususnya pada bagian keuangan dalam melakukan pencatatan, pengelolaan, penyimpanan, serta pembuat pelaporan. Hal tersebut merupakan suatu kendala yang dapat menurunkan kinerja serta objektifitas data yang dihasilkan, oleh karena itu dirasa perlu adanya suatu sistem yang dapat mencakup dalam proses kegiatan keuangan pada madrasah ini, agar data yang dihasilkan lebih konsisten. Aplikasi pengelolaan dana sekolah merupakan aplikasi yang dapat mengelola dana pendaftaran ujian santri baru, daftar ulang siswa baru, Biaya tahunan, Biaya bulanan santri mondok dan tidak mondok, serta biaya operasi rutin penunjang kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya aplikasi tersebut diharap dapat membantu pengendalian yang baik agar tidak terbukanya peluang-peluang kesalahan yang akan berdampak merugikan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil untuk proyek Akhir ini adalah sebagai berikut. a.
Bagaimana cara pengelolaan dana pemasukan madrasah meliputi biaya ujian penerimaan santri baru, pendaftaran ulang, biaya bulanan santri mondok dan tidak mondok, biaya tahunan madrasah?
b.
Bagaimana cara membuat pengelolaan dana pengeluaran biaya operasional madrasah?
c.
Bagaimana cara membuat jurnal, buku besar, laporan arus kas secara komputerisasi?
1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai untuk proyek akhir adalah membuat aplikasi yang dapat : a.
Mengelola pengelolaan dana pemasukan madrasah meliputi biaya ujian penerimaan santri baru, pendaftaran ulang, biaya bulanan santri mondok dan tidak mondok, biaya tahunan madrasah.
b.
Mengelola pengelolaan dana pengeluaran biaya operasional madrasah.
c.
Menghasilkan jurnal, buku besar, laporan arus kas secara komputerisasi.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam proyek akhir adalah sebagai berikut. a.
Metode pembuatan laporan arus kas yang digunakan adalah metode langsung.
b.
Transaksi pengeluaran kas yang dikelola pada aplikasi ini dari aktifitas operasional.
c.
Aplikasi ini hanya menangani sampai tahap pengujian.
d.
Aplikasi ini memakai cara pengujian black box testing.
1.5 Definisi Operasional a.
Aplikasi adalah subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna, dalam pelaksanaan pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berbasis Web MySQL dimana akan dibuat seminimalis mungkin agar mudah digunakan oleh pengguna yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.
b.
Pengelolaan dana sekolah ialah suatu aktivitas atau kegiatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain, dalam studi kasus kali ini ialah objek penyelengara yang melakukan aktivitas atau kegiatan pengelolaan dana sekolah, yang meliputi seluruh perputaran dana pemasukan dan pengeluaran operasional maupun non operasional yang akan disusun dalam arus kas.
c.
Aplikasi berbasis web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi penguna melalui antar muka berbasis web. Aplikasi web adalah bagian dari clientside yang dapat dijalankan oleh browser web. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknlogi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser.
1.6 Metode Pengerjaan Dalam mengerjakan proyek akhir ini, digunakan beberapa metode sebagai acuan dalam pembangunan aplikasi. Metode yang digunakan yaitu Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengembangan. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dan studi kepustakaan. a.
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada narasumber untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian sistem.
b.
Studi Kepustakaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai metode pengumpulan data dengan mencari referensi pada buku sebagai pedoman, dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan pembuatan aplikasi.
1.6.2 Metode Pengembangan Dalam melakukan pembuatan aplikasi ini digunakan suatu metode pengembangan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall. Waterfall ini memiliki pendekatan pengkodean, implementasi, dan pemeliharaan. Gambar waterfall seperti yang ada di bawah ini.alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut [1].
Gambar 1-2 Tahapan Waterfall
a.
Requirements Definition adalah proses pendefinisian kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai sumber perancangan oleh program yang akan dibuat. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah menggambarkan proses bisnis sistem yang sedang berjalan dan
sistem usulan menggunakan flowchart untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan pengguna.
b.
System and Software Design adalah proses pembuatan arsitektur program setelah proses pendefinisian kebutuhan dilakukan. Pada tahap ini, hasil analisis kebutuhan dituangkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD), dan Data Flow Diagram (DFD).
c.
Implementation and Unit Testing adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum. untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah pembuatan kode program menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL.
d.
Integration and System Testing adalah proses pengujian program yang telah dibuat terhadap fungsinya. Pada tahap ini, pengujian dengan metode black box.
e.
Operation and Maintenance adalah tahap pengembangan perangkat lunak pada aplikasi ini tidak meliputi Operation and Maintenance.
1.7
Jadwal Pengerjaan Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan