16
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Penandatanganan Akta Kesepakatan Perdamaian Sengketa Lahan Antara Warga Desa Marga Tani, Desa Tirta Mulia, Dusun Tepung Sari dengan PT. Selatan Agro Makmur Lestari
Kayuagung, 9 Februari 2017
Untuk Berlangganan dan Pengaduan hubungi:
SMS/WA : +62 811 789 6354 Telepon : 0711 - 5710845 #tabloiddesa Redaksi Tabloid Desa tabloiddesa Edisi
25
Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
P
ersoalan konflik lahan antara korporasi versus masyarakat ternyata bisa diselesaikan dengan cara yang sangat sederhana tanpa perlu melalui proses hukum dan persidangan. Asalkan perusahaan perkebunan dapat merangkul untuk saling menjaga keamanan, dalam niat baiknya mencapai kesejahteraan bersama.
2
BerandaDesa
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
SalamDesa
Menuju Empat Lawang
Ketika Senyum Menjadi Solusi Rasulullah SAW pernah bersabda, “senyummu pada saudaramu adalah sedekah bagimu. (HR. Tirmidzi). Demikian agung seorang rasul memberi nilai pada sebuah ekspresi yang setiap orang bisa melakukannya. Namun saat hati galau, muncul rasa kebencian yang mendalam, senyum kemudian menjadi sangat mahal”. Mungkin inilah yang dirasakan oleh saudara-saudara kita warga desa, yang kini masih berkonflik dengan perusahaan perkebunan, pertambangan, atau mereka yang kehilangan lahan ulayatnya karena aturan pemerintah. Mungkin sebagian lutut mereka bergetar lantaran tadi malam mendapat ancaman, desa mereka akan dibakar jika masih menganggu lahan perkebunan milik perusahaan yang sudah sedemikian lama berada di desa mereka. Muka-muka masam, titik air mata ibu-ibu muda yang takut kehilangan suami mereka ketika mendengar nasihat kepala desa, agar masyarakat tidak keluar malam hari. Lampu-lampu listrik kemudian dipadamkan sehabis magrib, para lelaki desa dengan senjata seadanya berada di setiap sudut kampung berjaga hingga subuh. Mengantisipasi ancaman yang kemarin siang didengar warga, tanpa diketahui siapa yang mengumumkannya. Nyaris senyuman itu menjadi sangat mahal ketika ketakutan melanda, kemarahan berkecamuk, dan kebingungan menyesakkan dada. Indonesia telah merdeka selama 73 tahun tapi desa masih dilanda konflik lahan. Belanda yang dulu menjadi musuh bangsa, haruskah kini korporasi yang menjadi musuh desa? Wajar saja jika kemudian para warga yang terdidik merasa aneh dengan kondisi, di mana pemerintah sepertinya tidak menjadi solusi dan tidak bisa melindungi masyarakat dari ketimpangan sosial. Perusahaan yang datang dengan niat baik untuk membangun dan mencari sedikit keuntungan dari HGU yang dijual, dengan janji-janji keamanan berinvestasi turut berduka karena diawal memulai usaha mereka merugi. Oh, mungkin karena mereka masyarakat pendatang atau transmigran yang mencoba mengadu nasib di lahan yang selama ini kosong. Pertanyaannya, apakah para transmigran bukan warga Indonesia? Apakah mereka bukan saudara kita satu bangsa?. Cara-cara penjajah memecah belah tanpa kita sadari menjadi “Racun” dalam setiap ungkapan dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah. Tidak heran pula, sebagian besar konflik lahan di Sumsel nyaris didahului persoalan ketidaksukaan pada para pendatang aka transmigran oleh penduduk lokal. Kini, sepertinya kita harus mengubah sudut pandang dan cara berfikir yang lebih baik. Ikhlas bermasyarakat, ikhlas menerima saudara kita para pendatang yang membawa tekhnologi pertanian dari luar wilayah, sanggup bekerja keras dilahan dua hektare yang disediakan pemerintah. Yang hanya dalam waktu 10 tahun saja, pertanian mereka tumbuh subur hingga warga lokal merasakan nikmatnya sayur mayur dan buah-buahan dari para transmigran. Berkaca dari warga tiga desa di OKI yang telah melakukan perdamaian dengan PT SAML, menjadi pelajaran yang sangat berharga. Masyarakat Desa Tani, Desa Tirta Mulia, Dusun Tepung Sari kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI kini dapat tersenyum manis. Mereka seakan merasakan hasil dari perjuangan selama delapan tahun lebih, agar diperhatikan oleh pemerintah dan perusahaan perkebunan sawit yang berdekatan dengan lahan milik mereka. Rasa dengki dan iri hati yang selama ini mendekam dalam hati, melihat hijaunya buah-buah sawit ditandan segar, kini masyarakatnya akan segera merasakan pembinaan dan pemberdayaan oleh PT SAML yang berada dikawasan kampung mereka. Kedamaian akan terwujud, senyuman tulus dan keramahtamahan akan muncul di dua desa dan satu dusun di OKI. Ketika semua mendapatkan jalan keluar, rasa dengki turut terbuang. Demikian dahsyatnya senyuman penuh cinta dan ketulusan, kemudian menjadi sedekah bagi kita semua. Amin. n (**)
Setiap wartawan TABLOID DESA dilengkapi dengan kartu pers dan tidak diperkenankan meminta imbalan dalam bentuk apapun.
Joncik Prioritaskan Keamanan di Empat Lawang
K
abupaten Empat lawang harus mendapat perhatian seluruh kalangan, karena keamanan di wilayah tersebut belum terjaga dan aksi kriminalitas masih sangat tinggi. Karena itu, keamanan menjadi salah satu prioritas balon Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad.
Hal itu dikatakan Joncik Muhammad kepada Tabloid Desa kemarin. Menurut Joncik, Empat Lawang tidak akan pernah dilirik investor lantaran masih dilanda persoalan keamanan. Akibatnya, Empat lawang tidak akan pernah maju, jika masih dilanda persoalan mendasar tersebut. Dia menjelaskan, dirinya bersama masyarakat sangat merasa resah, sebab setiap hari terjadi aksi kriminalitas yang meresahkan masyarakatnya. “Kabupaten Empat lawang harus menjadi perhatian semua masyarakat, sebab persoalan tersebut akan terus terjadi selama tidak dilakukan intervensi keamanan oleh polisi, TNI, dan masyarakat,”tegas dia. Menurut Joncik, persoalan ini harus cepat dicarikan solusinya, meski daerah tersebut selama ini cukup dijaga aparat kepolisian namun persoalan kejahatan masih tinggi. “Artinya, perlu peran TNI dan masyarakat untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Karena bagaimana nanti Kabupaten Empat Lawang bisa maju, jika kondisi keamanan masih menjadi persoalan utama,”tambah dia. Joncik menegaskan, kasus kekerasan, curat dan curas seperti begal hampir setiap hari terjadi. Pemerintah kabupaten setempat, harusnya dapat mengajak para steakholder dan masyarakat untuk bersama-sama membangun keamanan diwilayahnya. “Insya Allah, saya akan maju dalam pilkada serentak 2018 di kabupaten Empat lawang. Yang pertama akan kita perbaiki yakni keamanan
wilayah agar Empat lawang dapat dibangun,”tegas dia.
Joncik Muhammad, warga kelahiran talang air asan, desa sawah kecamatan Mura Pinang Kabupaten Empat Lawang, 47 tahun yang lalu itu, dipastikan akan maju pada pilkada Empat Lawang bersama Julius Maulana. Sebab elektabilitas pasangan tersebut diperkirakan tertinggi dari pasangan lainnya.Menurut dia, berdasarkan hasil lembaga survei pemilu IT Politika, jika dipasangkan dengan nama Julius Maulana, dia berhasil memperoleh suara sebanyak 58 persen. “Lumayan bisa mendapatkan suara sebanyak itu dibandingkan dengan calon lain. Yang saya inget cuma lima kriteria, yaitu Populis, Tegas, Berani, Dekat dengan rakyat, dan Intelek. Itu yang
membuat saya percaya diri maju dalam pilkada 2018 nanti, “kata Joncik. Senada dikatakan wakil
Diterbitkan oleh PT. Cipta Desa Mandiri Pemimpin Umum: Abdul Aziz Kamis, Wakil Pemimpin Umum: Joncik Muhammad, Pemimpin Redaksi: Abdul Aziz Kamis, Redaktur: Guntur Gunawan, Sekretaris Redaksi / Litbang: Devi Irwan, Koresponden Palembang: Rino Dwi CP, Prabumulih: Chandra Wahyudi, Pagar Alam: Rina Santoso, Muara Enim: Edwar Pusra, OKU: Kadin Kumala, Musi Banyuasin: Edi Setiawan, Design Grafis: PADIStudio, Pemimpin Perusahaan: M. Nasir, Staf Keuangan: Dedek, Marketing & Sirkulasi: Marto Ali.
ketua DPD PAN Provinsi Sumsel, Aziz Kemis. Dia mengungkapkan, persoalan keamanan harusnya telah diselesaikan oleh pemerintah setempat, karena para investor akan menolak masuk dan membangun kabupaten Empat Lawang jika keamanan belum terjaga. “Kedepan pemimpin Kabupaten empat Lawang harus memperioritaskan keamanan hingga para investor dapat masuk dan berinvestasi,”kata Aziz singkat. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, saat coffe morning bersama jajaran Polda Sumsel dan wartawan kemarin menjelaskan, tindak kejahatan 3C menjadi perhatian Polda Sumsel. Khususnya bagi Direktorat Reserse Kri minal Umum (Reskrimum). Pasalnya ada 30 jenis kejahatan yang di lakukan oleh para pelaku kejahatan. “Saya berharap penyelesaian kasus 3C bisa lebih tinggi lagi. Saya harap bisa diatas 60%,” ujar mantan Kakorlantas Mabes Polri ini. Dia menjelaskan, kasus 3C menempati posisi teratas. Tertinggi, adalah Curat. Untuk tahun 2016, ada3.636tindakpidana. Se - mentara penyelesaian kasus baru 1.733 atau hanya 47,66%. Be gitu juga dengan curas ada 1.526 tin - dak pidana. Sementara yang dise - lesaikan 869 atau 56,95% saja. Sedangkan curan mor, ada 1.380 tindak pidana dan baru diselesai - kan 259 atau 18,73%. “Untuk memberantas kasus 3 C ini, tidak bisa sendiri, tapi ha - rus lintas sektoral, dan butuh ban tuan serta dukungan dari stakeholderyang ada,” tuturnya. Selain itu, dikatakan jenderal bintang dua ini, aksi begal termasuk yang paling disorot. n (Ronald)
Diterbitkan pertama kali pada 10 Oktober 2004 sebagai usaha untuk membuka isolasi informasi pedesaan. Merupakan satu-satunya media di Sumatera Selatan yang mengupas tuntas tentang dan untuk masyarakat desa. Alamat Redaksi: Jl. Kolonel Sulaiman Amin Perum Pemda Blok I-1 No. 4-B Km 7 Palembang. Telp 0711-5710845, - eMail:
[email protected] Dicetak oleh: PT. PALEMBANG GRAFIKA MEDIA (Isi diluar tanggung jawab percetakan)
DesaUtama
TABLOID DESA
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
3
Penyelesaian Konflik Lahan
Warga Dua Desa Satu Dusun di OKI Menatap Sejahtera P
ersoalan konflik lahan antara korporasi versus masyarakat ternyata bisa diselesaikan dengan cara yang sangat sederhana tanpa perlu melalui proses hukum dan persidangan. Asalkan perusahaan perkebunan dapat merangkul untuk saling menjaga keamanan, dalam niat baiknya mencapai kesejahteraan bersama. Model penyelesaian konflik lahan lewat mediasi yang masif, melibatkan antara tokoh masyarakat Sumsel Abdul Aziz Kemis, Komnas HAM, Pemerintah Kabupaten OKI, DPRD OKI, Pendamping warga dan masyarakat akhirnya terselesaikan dalam waktu kurang dari lima bulan saja. Solusi penanganan konflik dalam waktu singkat ini, bakal menjadi catatan penting model penyelesaian konflik secara nasional.
Antara Niat Baik dan Kepentingan Publik Siang itu, seratusan orang perwakilan masyarakat dari Desa Tani, Desa Tirta Mulia, Dusun Tepung Sari kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI tampak sangat cerah. Meski letak desa mereka sangat jauh dari ibu kota Kabupaten, namun harapan untuk menatap kesejahteraan tergambar didepan mata mereka. Sebab, dihadapan para warga tersebut ada Bupati OKI, Iskandar SE, Anggota Komnas HAM RI, Nurcholis, Perwakilan PT SAML, Ketua Fraksi PAN DPRD OKI, Budiman, Anggota Komisi II DPRD OKI, Rohmat Kurniawan, tokoh masyarakat Sumsel, Abdul Aziz Kemis, Owner PT SAML Chandra Antonio, aparat kepolisian dari Polres OKI, dan TNI hadir di ruang rapat Bende Seguguk Pemkab OKI kamis kemarin. Para warga desa menyaksikan kesepakatan antara masyarakat tiga desa yang berjumlah 516 orang lebih itu, dengan PT Selatan Agro Makmur Lestari (SAML) yang selama delapan tahun terakhir mendapat hak guna usaha (HGU) dalam industri perkebunan sawitnya. Kesepakatan yang ditandatangani oleh pendamping warga, yang juga anggota komisi I DPRD OKI, Budiman itu mendapat sukacita. Isi dari kesepakatan itu antara lain, warga dua desa mendapat hak pakai pengelolaan 75 hektare lahan milik PT SAML dalam rangka memberdayakan masyarakat desa. Komisioner Komisi Nasional Hak Azazi Manusia, Nur Kholis menyatakan, penyelesaian perdamaian antara masyarakat dengan perusahaan yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dapat menjadi model penyelesaian konflik lahan secara nasional. “Saya sadari di OKI ini banyak konflik. Tapi, saya bangga
sebagai putra Sumsel bisa melahirkan kesepakatan antara perusahaan dan warga, yang dilakukan di OKI. Walaupun jumlahnya kecil, tapi ada kesepakatan,”kata Nurcholis. Dia menjelaskan, hasil kesepakatan dan perdamaian tersebut, akan dilaporkan ke Menkopolhukam Wiranto, ditembuskan tembuskan ke kpk dan kementrian terkait. Nur
Komisioner Komisi Nasional Hak Azazi Manusia, Nur Kholis
Kholis memastikan, bahwas peristiwa kesepakatan antara masyarakat dan perusahaan tersebut di kantor Pemkab OKI, merupakan peristiwa nasional dan penyelesaian konflik lahan ditahun pertama tahun 2017. “Terima kasih pada Bapak Abdul Aziz Kemis dan Bapak Bupati
OKI, mudah-mudahan model penyelesaian konflik di awal 2017 ini, menjadi model penyelesaian konflik yang digunakan untuk konflik di daerah lain secara nasional,” tegasnya. Nur Kholis menyampaikan rasa bahagianya, karena usaha dari para rekan yang melakukan mediasi, baik pada perusahaan dan masyarakat
“Saya sadari di OKI ini banyak konflik. Tapi, saya bangga sebagai putra Sumsel bisa melahirkan kesepakatan antara perusahaan dan warga, yang dilakukan di OKI. Walaupun jumlahnya kecil, tapi ada kesepakatan”
setempat memberikan hasil yang signifikan. “Sebenarnya bukan acara hari ini yang penting, tapi prosesnya. Karena, Presiden sudah menyampaikan tentang kesejahteraan petani, tali prosesnya tidak mudah. Makanya seluruh kementerian diharapkan memikirkan bagaimana
mewujudkan hal ini. “Atas perintah itu, Menteri LHK membangun task force, mendata tanah tanah yang bisa dikonversi, menteri terkait juga diminta mendukung proses ini, jangan disibukkan dengan pekerjaam lain. Karena, ini yang menjadi latar belakang masalah ini. Konflik masyarakat dan perusahaan, masyarakat dan masyarakat tidak berkesudahan. Sekarang dicari penyelesaiannya, dengan cara terkuat itu ya korporasi,”ujar dia. Meski dalam kesepakatan tersebut, 75 hektare yang akan diserahkan untuk dikelola menjadi lahan pertanian padi oleh warga ukurannya sangat kecil tetapi niat baik perusahaan sawit untuk mensejahterakan masyarakat setempat, telah menjadi sebuah prestasi yang sangat besar. “saya memberikan apresiasi pada pihak perusahaan karena telah memberi lahan menjadi tumpang sari. Memang, HGU itu masih milik perushaan tapi pengelolaan diserahkan kepada warga. Soal peruntukan itu untuk apa, kalau dalam aturan harus tanam sawit ya tanam sawit. Pemerintah mendorong agar semua program ini berhasil. Kepada petani, jangan banyak yang jadi calo. Kalau lahan untuk orang berapa, jangan diolah hanya untuk beberapa orang dan dikontrakkan lagi ke orang lain,” tambah dia. KomnasHAM, tambah dia, bercita
4
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
DesaUtama cita untuk mendorong agar para petani menjadi sejahtera. “Setelah ini perusahaan jangan sok hebat. Tapi, masyarakat juga jangan petantang petenteng, jangan selalu ribut. Selain tanah dan lahan, yang paling penting itu adalah hubungan harus perbaiki, sepakat untuk mengakhiri konflik dan menjalin kerjasama. Mari kita melangkah kedepan, itu yang melatar belakangi kesepakatan ini,” tukasnya.
Mengurai Konflik Mengatur Strategi Konflik antara warga tiga desa di OKI versus PT SAML yang bergerak dalam industri perkebunan sawit di OKI mulai terjadi sejak
PENDAPAT MEREKA GM Legal PT SAML, Janto Chandra
Memberdayakan Masyarakat Desa
Pendamping Warga, Budiman (Ketua Fraksi PAN DPRD OKI)
Kesepakatan Perdamaian Solusi Terbaik
Konflik yang berkepanjangan sejak tahun 2010, dan mediasi yang dilakukan sejak tahun 2012 lalu memang sudah sangat melelahkan. Menurut Pendamping warga, Budiman mengatakan, jika dikatakan puas, mungkin masyarakat belum puas, lantaran keinginan mereka yakni kepemilikan lahan secara penuh. Namun, “ Namun, inilah kesepakatan yang terbaik dari kedua belah pihak,”kata Budiman. Hal ini harus dipahami, kata dia, sebab bukan lahannya yang menjadi persoalan saat ini tetapi bagaimana mensejahterakan dan memberdayakan masyarakat setempat. “Ini yang perlu digaris bawahi, sebab kesepakatan akhirnya terjadi ketika perusahaan berkeinginan untuk membina dan memberdayakan masyarakat desa tersebut,”tambah dia. Pembinaan dan pemberdayaan tersebut, jelas Budiman, masuk dalam kesepakatan perdamaian antara perusahaan PT SAML dan dua desa satu dusun dikecamatan air sugihan. Kedepan, mereka akan dibina dan diberdayakan mungkin dalam bentuk badan usaha milik desa atau koperasi. n (*)
GM Legal PT SAML, Janto Chandra mengatakan, tujuan akhir dari kesepakatan perdamaian antara PT SAML dengan masyarakat dua desa satu dusun di kecamatan air sugihan OKI, yakni bagaimana perusahaan bisa ikut andil membina dan mensejahterakan masyarakat setempat. “perusahaan tidak bisa hidup sendiri dan tidak mungkin sejahtera sendiri. Masyarakat harus juga sejahtera,” tegas Janto. Menurut dia, meski sebelumnya memang ada semacam konflik dengan warga, tetapi solusi yang terpenting terjadi kesepahaman bersama atau win-win solution untuk saling menguntungkan satu sama lainnya. “Bukan pula intinya kita meminjamkan lahan, sebab dalam aturannya tidak boleh hal itu. Intinya bagaimana perusahaan bisa sepenuhnya memberdayakan masyarakat lewat program CSR, lewat keterlibatan masyarakat diperusahaan, dan kita bisa maju dan berkembang bersama,” tambah dia. Keberadaan lahan tumpang sari seluas 75 hektare tersebut, tambah Janto, akan dibina langsung oleh perusahaan dalam bentuk kelompok tani dan koperasi. “Jadi ini bukan pribadi tapi kelompok tani dalam koperasi. Jadi ini untuk masyarakat desa, silahkan mereka tekhnisnya. Perusahaan membuka peluang kesempatan bekerja dan akan memberdayakan masyarakat lewat program CSR,” tambah dia. PT SAML sendiri, ingin berinvestasi dan ingin mendapatkan jaminan agar dapat maju dan sejahtera bersama masyaraat setempat. Bahkan PT SAML sendiri, terang Janto, membuka pintu kepada masyarakaat setempat yang ingin bekerja.
“Kalau ada yang mampu kerja pks terima. Kami senang warga setempat karena masyarakat yang akan menjaga aset-aset kita,”pungkas dia. n (ronald)
Anggota Komisi I DPRD OKI, Rohmat Kurniawan
Perusahaan Harus Perhatikan Masyarakat
Persoalan konflik lahan, terjadi lantaran kurangnya perhatian perusahaan pada masyarakat sekitar lokasi. Diharapkan, perdamaian ini menjadi contoh solusi terhadap konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat. Menurut Anggota Komisi I DPRD OKI, Rohmat Kurniawan, perusahaan harusnya memiliki kewajiban untuk mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat yang berada diwilayah perkebunannya. “Baik tenaga kerja bahkan ekonomi masyarakat setempat. Karena jika tidak diperhatikan, akan terjadi ketimpangan sosial,” jelas Rohmat. Sebab, sebagian besar masyarakat desa yang berada disekitar wilayah perkebunan, banyak yang sudah tidak memiliki lahan. Seperti sengaja dijual, atau warga yang tidak memiliki pekerjaan. “Karena ketika lahan ini sudah tidak punya, mereka harus mencari pekerjaan. Nah, seharusnya perusahaan sudah memahami hal tersebut,” tambah dia. Konsekuensinya, ketika pemberdayaan dilakukan para warga akan memberi keamanan dan kenyamanan pada perusahaan yang berad diwilayah kerja desa tersebut. n (*)
DesaUtama
TABLOID DESA
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
5
tahun 2010 silam. Sebagian besar warga setempat, merupakan transmigran yang telah tinggal puluhan tahun di daerah tersebut. Lahan yang mereka miliki sebagian ada yang dijual, karena warga ingin mencari kehidupan lain. Namun, sebagian warga lainnya masih menetap dengan dan bersatu dalam keterbatasannya. Masyarakat setempat selama ini mengandalkan hidupnya menjadi petani padi dengan sistem tadah hujan. Kehidupan mereka yang sederhana dibalut dalam budaya gotong royong dan persatuan sesama pendatang, cukup memberi kekuatan bagi warga desa untuk bertahan. Sampai tiba waktunya, pada tahun 2009 sebuah perusahaan sawit berskala nasional hadir di wilayah tersebut. PT Selatan Agro Makmur Lestari mendapat hak guna usaha (HGU) lahan milik pemerintah Kabupaten OKI. Pendamping masyarakat dua desa, yang juga Anggota Komisi I DPRD OKI, Budiman menceritakan, ketika perusahaan tersebut hadir timbul harapan baru bagi masyarakat, yang sangat berharap perusahaan tersebut sedikit membagi kesejahteraan bagi warganya. “Namun, perusahaan yang baru akan membangun perkebunan tidak bisa serta merta turut memberdayakan, karena perusahaan baru belum bisa merealisasikannya,”kata Budiman. Mendengar adanya perusahaan perkebunan sawit didesa mereka, sebagian besar penduduk yang dulunya merantau kemudian pulang. Warga kemudian kecewa mengetahui perusahaan tersebut belum bisa memberdayakan, atau mempekerjakan warga setempat. Perselisihan mulai muncul, warga yang berharap mendapat perhatian perusahaan justru berulah. Para “provokator” bermunculan, fitnah tidak bisa dihindari, akibatnya terjadi suasana yang kurang kondusif sejak tahun 2010 atau lebih kurang setahun keberadaan perusahaan tersebut dikawasan tersebut. “Cukup panjang catatannya, ada aksi pengerusakan, bahkan saling lapor antara perusahaan dengan warga juga terjadi,”kata Budiman. Ketegangan yang terus terjadi antara masyarakat dengan PT SAML terus terjadi. Pemerintah Kabupaten OKI yang pada masa itu dipimpin oleh Ishak Mekki, mulai melakukan mediasi dengan warga. Sayangnya selalu berakhir dengan deadlock dan tidak juga menemukan titik terang, serta kesepakatan dalam perjanjian perdamaian. Dalam catatan Tabloid desa, hingga saat ini masih terdapat dua orang warga yang ditahan karena dugaan pengerusakan perkebunan.
Mencari Solusi Ditengah Regulasi Delapan tahun mengelola mengelola lahan di OKI, Managemen PT SAML kemudian mencoba cara lain agar mendapat ketenangan dan kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Meski telah melakukan berbagai upaya hukum dan mediasi, selalu mendapatkan jalan buntu. Sebagian warga mendesak ingin mendapatkan lahan
tersebut sebagai hak milik. General Manager Legal PT SAML, Janto Chandra mengatakan, jalan buntu akan selalu terjadi jika masyarakat memaksa perusahaan untuk memberikan lahan mereka sebagai hak milik. “Perusahaan saja Cuma punya hak guna usaha, bagaimana bisa memberikan lahan untuk jadi hak milik warga. Karena itu solusinya perusahaan berniat untuk mensejahterakan masyarakat,”kata Janto Chandra. Persoalan tersebut terus berlarut. Hingga pada September 2016 lalu, tokoh masyarakat Sumsel, Abdul Aziz Kemis bersama pendamping warga, Budiman, dan anggota Komisi II DPRD OKI, Hidayat melakukan pertemuan dengan masyarakat dua desa satu dusun tersebut. Warga yang selama ini mendambakan perhatian pemerintah dan wakil mereka di DPRD, menyambut kedatangan tim yang diharapkan dapat memberikan solusi terbaik dalam persoalan konflik tersebut. “Masyarakat sudah lelah, perusahaan juga lelah menghadapi persoalan yang tidak berkesudahan. Harus dicarikan solusi yang tepat, agar masyarakat mendapatkan perhatian dan didesa disejahterakan oleh perusahaan. Hingga rasa keadilan dan kesejahteraan bersama dapat terwujud,”jelas Aziz Kemis. Menurut Aziz, selama tiga bulan lebih dilakukan mediasi yang melibatkan semua pihak. Bukan hanya pemerintah Kabupaten OKI, DPRD, dan masyarakat setempat saja. “Tetapi juga melibatkan perusahaan secara langsung, dalam hal ini adanya niat baik dari Bapak Chandra Antonio selaku pemilik perusahaan PT SAML,”tegas Aziz. Niatan perusahaan untuk membina dan memberdayakan masyarakat telah tercantum dalam program, namun hal tersebut seakan terlupakan, lantaran benturanbenturan konflik dilapangan. “Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Kita harapkan masyarakat dua desa dan satu dusun dapat merasakan kesejahteraan bersama dalam pembinaan perusahaan,”tegas dia. Anggota DPRD OKI Rohmat Kurniawan menambahkan, dalam pertemuan-pertemuan berikutnya, negosiasi antara pendamping warga desa, perusahaan, dan mediator netral Abdul Aziz Kemis, mulai
mencapai kata kesepakatan. Pemahaman mengenai keharusan masyarakat untuk memiliki lahan tersebut kemudian berubah. Mengingat, pentingnya pemberdayaan dan pembinaan perusahaan pada warga desa. Persoalan kepemilikan lahan dan hak guna usaha yang selama ini dianggap menjadi pemicu konflik mulai dikesampingkan. Masyarakat setempat pada dasarnya memahami bahwa mereka tidak memiliki hak untuk memiliki lahan yang sepenuhnya milik pemerintah tersebut. Perusahaan juga memahami bahwa mereka hanya mendapat izin guna usaha selama 30 tahun saja. “Kenyataannya masyarakat mulai menempati lahan transmigrasi didaerah tersebut sejak tahun 1982. Dan perusahaan mulai menggunakan hgu-nya sejak tahun 2009,”jelas Rohmat. Ditengah kebuntuan untuk mencari jalan keluar, perusahaan dan pendamping membutuhkan lembaga negara yang netral dan memiliki kekuatan hukum dalam proses penyelesaian selanjutnya. Komnas HAM kemudian diminta untuk menjadi penengah dalam mengatasi persoalan konflik lahan tersebut. “Komnas HAM memiliki metode tersendiri dalam menyelesaikan persoalan tersebut, hingga kesepakatan tersebut masuk dalam ranah komnas HAM bersama pemkab,perusahaan, dan warga,”kata Rohmat.
Desa Menatap Masa Depan Kesepakatan yang ditandangani dan dihasilkan memberi harapan baru bagi dua desa dan sati ddusun di OKI. Lahan HGU milik PT SAML dipinjamkan seluas 75 hektare dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Lahan yang pada perizinannya untuk perkebunan sawit, menjadi lahan tumpang sari Masyarakat dalam menanam padi. Perusahaan juga akan membantu masyarakat setempat lewat program CSR dan koperasi. Konsekuensi lainnya, masyarakat menjamin keamanan wilayah perkebunan termasuk aset sawit dan lahan yang dikelola PT SAML. Perwakilan warga Air Sugihan, Budiman mengungkapkan, setelah adanya kesepakatan perdamaian ini,
kedepan diharapkan bisa ada hubungan yang lebih baik lagi. Karena, memang proses mediasi ini sudah cukup panjang, yakni sejak 2012 lalu. “Semua ini diawali oleh sama-sama egois. Perusahaan memiliki HGU dan masyarakat memiliki kampung. Pada akhirnya ada hal yang mempertemukan semua perbedaan ini. Saya berharap tidak sampai disini kerjasama ini. Kita akan jadikan hasil 75 hektar ini laksana 400 hektar. Saya berharap semua ini berakhir, setelah ada warga Desa Marga Tani yang ditahan Suyanto dan Jumiran. Kita berharap dengan proses perdamaian ini bisa membuat pertimbangan lain dari Kejari untuk memberikan tuntutan,” ungkapnya. Senada dikatakan General Manajer Legal PT SAML Janto Candra. Menurut dia, pihaknya percaya dengan ketulusan dan niat baik hingga proses negosiasi dan perdamaian dapat diselesaikan. “Kami akan bekerja sama lagi dengan Pemkab OKI, khususnya untuk tenaga kerja. Sekarang mari buka lembaran baru, yang penting kedepan kesejahteraan kita makin meningkat,” tukasnya. Dalam acara penandanangan perdamaian tersebut, Bupati OKI iskandar SE mengatakan, saat ini mulai tumbuh satu jiwa kearifan lokal, antara korporasi dan masyarakat. “siang ini semua menyaksikan suatu kearifan lokal yang tumbuh, yang selama ini dikhawatirkan akan runtuh dan tergerus. Terima kasih kepada kakanda Abdul Aziz, karena lewat musyawarah mufakat yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan konflik antara warga dan perusahaan,”kata Iskandar. Menurut dia, model penyelesaian ini diharapkan menjadi contoh penyelesaian konflik di Indonesia. “Ada hukum positif disini, yakni meringankan tugas aparat hukum. Mari kita bangkitkan semangat jati diri negara ini musyawarah mufakat. Saya respek dengan manajemen PT SAML. Jadi sekarang mari mendorong, jangan dilihat nilai dari kesepakatan ini. Tapi lihat dari kesunggujan perdamaian kesepakatan ini. Saya harapkan perushaan perusahaan yang lain bisa melakukan kerjasama seperti yang dilakukan PT SAML,” tambah dia. n (Ronald/Ramos/Anton)
6
LapsusDesa
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
D
ana Desa yang digelontorkan pemerintah Republik Indonesia di tahun 2017 ini ditingkatkan menjadi Rp60 Triliun. Selain karena fungsi dan manfaatnya langsung menyentuh sampai ke masyarakat paling bawah, satuan pemerintahan terkecil pun dituntut harus bisa mengelolanya dengan professional dan transparan.
Untuk mengawasi penyaluran dan penggunaan uang Dana Desa tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan pertemuan membahas pengawasan dana desa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/2) pekan lalu. “Jadi sebagaimana temanteman ketahui, dana desa kan oleh Pak Presiden kan terus ditingkatkan. Dari tahun 2015 yang besarnya Rp20,8 triliun naik menjadi Rp46,96 triliun sekarang dinaikkan menjadi Rp60 triliun, dan tahun depan akan dinaikkan lagi oleh Bapak Presiden menjadi Rp120 triliun,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo seusai pertemuan itu. Menurut dia, dana yang besar tersebut perlu dikawal bersama-sama dan juga pihaknya minta masyarakat untuk membantu mengawalnya. “Nah dalam pengawalan ini
kami minta bantuan KPK, dan KPK mendukung penuh untuk ikut mengawasi penggunaan dana desa itu. Jadi kita minta supaya dana desa itu tidak diselewengkan, sama-sama kita awasi, media mengawasi, dan KPK akan mendukung penuh dalam pengawasan penggunaan dana desa tersebut,” tuturnya. Sementara itu, Wakil Ketua KPK Basaria Penjaitan menyatakan KPK dari 2015 sampai sekarang sudah melakukan pengawasan soal pendampingan dana desa itu. “Banyak laporan dari masyarakat dan kami sudah sepakat tadi, kami akan lakukan pembenahanpembenahan dengan harapan semua pembangunan yang dari desa ini kalau bisa berjalan dengan baik maka ekonomi masyarakat kita bisa lebih cepat berkembang. Itu yang kami harapkan,” ujar Basaria. Jadi, kata dia, nantinya semua dana-dana desa tersebut penggunaannya bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri dan bermanfaat untuk mereka
sendiri. “Kami sepakat mendampingi secara penuh pengawalan dana desa dengan Kementerian Desa. Itu kira-kira yang kami bicarakan hari ini,” ucap Basaria. Soal titik rawan dana desa, Basaria mengatakan bahwa sebagian besar kepala desa itu belum mengerti bahkan masih ada juga yang tidak bisa baca. “Ada memang diberikan aplikasi sistem keuangan desa yang mereka belum manfaatkan,” jelasnya. Kemudian titik rawan kedua, kata dia, seperti yang diketahui baru-baru ini sudah dilakukan penangkapan oleh tim Saber Pungli di daerah Jawa Timur. “Ada memang pihak-pihak tertentu dari tingkat kabupaten yang pada saat
memberikan dana desa tersebut meminta potonganpotongan. Nah ini nanti kita kerja sama dengan Pak Menteri, kami akan kumpulkan para Bupati karena “concern” pusat dari dana itu di Bupati kemudian dibagikan ke desa-desa sehingga tidak terjadi pemotongan dan mereka bisa menerima dengan jumlah yang seharusnya mereka terima,” ujarnya. Eko menambahkan bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan KPK sudah membuatkan aplikasi untuk pengawasan dana desa. “Tetapi memang itu hanya bisa dipakai dengan desadesa yang memiliki jaringan internet. Yang belum punya jaringan internet masih manual. Tapi yang paling
penting adalah keterlibatan masyarakat,” ucap Eko. Ia pun juga meminta media juga mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa tahun ini ada Rp60 triliun dana desa yang dibagikan ke 74.910 desa. Ia menjelaskan setiap desa mendapatkan dana desa sekitar Rp800 juta rupiah plus Alokasi Dana Desanya antara Rp200 juta sampai Rp3 miliar. “Tolong disosialisasikan ke masyarakat supaya masyarakat ikut mengawasi. Kalau ada penyelewengan diadukan ke Satgas Dana Desa di nomor 1500040 atau satgas KPK. Kementerian Desa melalui Satgas Desa didukung penuh oleh KPK dan Saber Pungli akan menindaklanjuti semua penyelewengan dan laporanlaporan dari masyarakat,” tutur Eko. n
LapsusDesa
H
TABLOID DESA
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Penulis: Muhammad Syahri Mubarok, SST.
al mendasar yang senantiasa menjadi masalah dan dihadapi oleh para petani Indonesia adalah ketidakberdayaan petani dalam menentukan harga dan melakukan negoisasi harga dengan pedagang. Hal ini, disebabkan karena lemahnya posisi tawar petani dalam tata niaga perdagangan produk hasil pertanian, dan beberapa hal lain yang menjadi kendala dalam upaya peningkatan pendapatan petani.
Lemahnya nilai posisi tawar petani dalam hal ini, pada umumnya disebabkan karena petani kurang mendapatkan akses pasar dan informasi pasar sehingga petani selalu kalah apabila berhadapan dengan pedagang atau tengkulak. Pengalaman yang ada menunjukkan, bahwa lemahnya informasi pasar yang didapat membuat petani sering menjadi korban dari permainan curang para pedagang dan tengkulak. Selain itu, penyebab lain dari kelemahan petani dalam melakukan negosiasi harga yaitu lemahnya kemampuan modal. Kebutuhan hidup yang mendesak serta kebutuhan modal untuk musim tanam selanjutnya sering menjadi kendala bagi para petani untuk segera menjual hasil panennya meskipun dengan harga murah. Karena keterbatasan
modal pula, mereka akhirnya menjadi santapan empuk para pedagang dan tengkulak yang senantiasa menetapkan harga murah. Kondisi ini diperparah lagi oleh kuatnya cengkeraman tengkulak yang senantiasa memberikan pinjaman modal diawal musim tanam kepada para petani (berupa sarana produksi lengkap), dengan kompensasi petani harus menjual hasil panennya kepada para tengkulak. Dalam kondisi seperti ini sudah bisa dipastikan petani sama sekali tidak bisa menentukan harga. Kelemahan petani dalam melakukan negosiasi harga juga sering disebabkan karena keterbatasan akses jaringan pemasaran. Di suatu daerah yang cenderung terpencil atau sulit dalam mendapat akses transportasi,
Tak Berdayanya Petani Dalam Menentukan Harga Pasar
petani cenderung bergantung pada satu atau dua orang pedagang pengepul saja. Praktek oligopoli bahkan mungkin
monopoli ini cenderung membuat petani tidak berkutik dalam melakukan negosiasi harga. Berapa pun harga yang ditentukan oleh pedagang pengepul terpaksa diikuti petani karena memang tidak ada pedagang lain yang mampu membeli hasil panennya. Negosiasi harga juga menjadi semakin tidak seimbang karena karakter sejumlah hasil produk pertanian yang mudah rusak/busuk dan berumur pendek sehingga hal tersebut memaksa para petani untuk segera menjual hasil panennya. Solusi terbaik untuk membantu para petani dalam melakukan negosiasi harga dengan pedagang maupun tengkulak, yaitu dengan cara meningkatkan nilai posisi tawar para petani dihadapan mereka. Memberikan akses informasi pasar yang cepat dan akurat kepada para petani menjadi salah satu pilihannya.
Buruknya Distribusi dari Petani ke Pasar Picu Kenaikan Harga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron menilai tingginya harga cabai beberapa waktu belakangan ini tak lepas karena faktor distribusi dari petani ke pasar. Dikatakannya, untuk stok cabai di petani berproduksi dengan normal.
rangkkaian kenaikan pasar di petani cukup tinggi ini juga harus ada treatment khusus dari pemerintah bagaimana menurunkan kembali harga di tingkat petani dengan harga yang lebih rasional,” tuturnya.
“Saya sudah mengecek langsung ke Dirjen Holtikultura bahwa daerah-daerah produksi sebetulnya berproduksi secara normal. Harga di daerah pun harganya memang awalnya normal,” kata Herman di Gedung DPR, Jakarta.
Politikus Partai Demokrat itu menuturkan, meski pemerintah mematok harga di tingkat petani, namun harga tersebut tidak dapat menjadi patokan di masyarakat atau di pasar. Untuk itu menurutnya, perlu ada pihak yang mengawasi distribusi cabai dari petani hingga ke masyarakat.
Herman menilai ada korelasi antara kenaikan harga cabai di pasar dengan distribusi dari petani hingga sampai ke konsumen. Menurutnya, kalau produksi dan budidayanya cukup suplai namun di pasar harganya cukup tinggi berarti ada aspek distribusi yang harus dikawal dengan baik. “Nah kalau harga kemudian juga karena
7
“Dalam pelaksanaan distribusi dikhawatirkan memang terkait event-event tertentu pada hari-hari besar agama. Dan ada jeda libur dengan waktu lama yang sebagian besar pelaku usaha industrinya menurun, nah ini akan menjadi pemicu kenaikan (harga),” tandasnya. n
Penggunaan alat komunikasi modern yang semakin luas, berbagai macam konten aplikasi yang ada dapat digunakan untuk membantu para petani dalam mendapatkan informasi pasar dengan cepat. Pemberian bantuan modal untuk memangkas hubungan antara petani dengan tengkulak juga menjadi solusi terbaik. Namun hal terpenting sesungguhnya adalah dengan memperkuat peran lembaga yang menjadi wadah aktivitas para petani, baik itu dalam bentuk Kelompok Tani, Gapoktan maupun Koperasi. Dengan adanya peran kelembagaan petani yang kuat (mulai dari persiapan sarana produksi tanam, panen dan pascapanen, serta jaringan pemasaran yang kuat) maka nilai posisi tawar petani juga akan semakin kuat dan ketika akan melakukan negosiasi harga petani bisa mendapatkan harga yang terbaik. n
8
Desa
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Mei 2017,OKI Bakal Gelar Pilkades Serentak Tabloid-DESA KAYUAGUNG - Sebanyak 55 desa di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), dipastikan akan mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, pada bulan Mei 2017 mendatang. Hal tersebut diungkap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Fl Rozi ketika diwawancara saat menghadiri pelantikan pengurus PKK Kecamatan di Kantor PKK Kabupaten OKI, Rabu (8/2). “Setelah menyelesaikan 20 tahapan yang dimulai dari bulan Januari hingga minggu ketiga pada bulan Mei 2017, sesuai jadwalnya pelaksanaan pilkades serentak bakal digelar pada tanggal 15 dan 17 Mei 2017,” katanya. Diungkapkannya, pelaksanaan Pilkades dilakukan di masingmasing desa bersangkutan. Adapun desa-desa yang bakal menggelar pilkades serentak yakni, Desa Kijang Ulu dan Celikah Kecamatan Kota Kayuagung, Desa Belanti, SP Padang dan Terate Kecamatan SP Padang. Untuk Kecamatan Jejawi, Desa Lubuk Ketepeng, Talang Cempedak, Jejawi, Pedu dan Desa Tanjung Aur. Selanjutnya di Kecamatan Pampangan, Desa Pulau Layang, Kuro, Menggeris, Ulak Pianggu, Ulak Kemang Baru dan Desa Ulak Kemang yang sekarang dalam proses pengajuan. Kecamatan Pangkalan Lampam, Desa Riding, Sukaraja, Sukadamai, Air Rumbai dan Desa Air Pedara. Sedangkan di Kecamatan Selapan hanya satu desa, yakni Desa Lebung Gajah. Sementara itu, di Kecamatan Tanjung Lubuk terdapat 6 desa, Kecamatan Teluk Gelam hanya 2 desa, Kecamatan Pedamaran 3 desa, begitu juga dengan Kecamatan Pedamaran Timur juga terdapat 3 desa. “Kemudian Kecamatan Cengal 2 desa, Sungai Menang 3 desa, Air Sugihan 8 desa, Lempuing 1 desa, Lempuing jaya 2 desa dan Kecamatan Mesuji Makmur 3 desa,” bebernya sambil menjelaskan anggaran Pilkades serentak dianggarkan 1,1 Miliyar. n
Bupati OKI Terus Kembangkan Komoditas Cabai Tabloid-DESA AYUAGUNG - Melambungnya harga cabai dalam beberapa waktu terakhir, dikeluhkan para pembeli dan juga pedagang. Bahkan, kenaikan komoditas itu turut andil terhadap laju inflasi. Untuk itu, Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE bersama Bank Indonesia akan meneruskan pengembangan komoditas cabai yang selama ini dianggap sudah berhasil di wilayah ini. “Kita mengapresiasi OKI cukup berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumsel khusus dari sektor pertanian dan perkebunan. Untuk itu, BI optimis melanjutkan kembali kerjasama yang sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir dengan Pemkab OKI khususnya dalam pengembangan komoditas cabai” Ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Palembang, Hamid Ponco Wibowo di ruang kerja Bupati OKI, Rabu, (8/2). Hamid mengatakan Komoditas cabai merupakan salah satu komoditas pemicu inflasi di Sumsel.“Naiknya harga cabai itu menyumbang inflasi di Sumsel diangka 0,06 persen. Untuk itu kami komitmen bersama Bapak Bupati untuk terus mengembangkan komoditas cabai di OKI juga agar ditiru oleh daerah lain,” pungkasnya. Bupati OKI, H. Iskandar, SE berharap kerjasama BI dengan pemerintahan di bawah kepemimpinannya dapat terus berlanjut dan merambah komoditas lain untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dan daya saing daerah. “Cabai kita berhasil, di sektor lain kami berharap BI bisa mensuport penuh seperti perikanan, tanaman padi, peternakan dan hasil-hasil perkebunan rakyat lainnya,” kata Iskandar. Ditinjau dari aspek luasan wilayah dan jumlah penduduk menurut Iskandar OKI merupakan wilayah yang cukup potensial untuk didorong menjadi penghasil komoditas pertanian dan tanaman pangan di Sumatera Selatan. Sebelumnya Pemkab OKI dan BI sudah melakukan kerjasama pengembangan komoditas cabai di tiga lokasi, yaitu di Desa Muara Burnai, Kecamatan Lempuing Jaya, Desa Pedu Kecamatan Jejawi dan Desa Suka Pulih Kecamatan Pedamaran sejak tahun 2015 lalu. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Syarifuddin, SP. M. Si mengatakan potensi tanaman cabai di OKI tahun lalu mencapai 379 hektar yang dibina melalui kerjasam BI seluas 28 hektar. “Dari 28 hektar yang dibina oleh BI kita ada peningkatan produksi mencapai 2 ton per hektar. Kerjasama ini akan terus dilanjutkan,” ungkap Syarifuddin. Selain cabai menurut syarifuddin sentra lain yang akan dikembangkan di OKI, yaitu bawang karena potensi bawang di Kabupaten OKI juga tinggi, “Selain cabai yang sudah berhasil, BI juga menjajaki kerjasama pengembangan bawang sentranya di tiga kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya dan Sungai Menang. Tentu kita menyambut baik karena kendala petani kita adalah modal dan penyediaan bibit. Prospeknya tentu sangat tinggi,” terang Syarifuddin. Harga cabai di pasar Kayuagung sendiri hingga hari ini berkisar di harga Rp 55.000 sampai dengan Rp 80.000,- per kilonya. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten OKI, Sudiyanto Djakfar merinci harga cabe merah keriting berkisar di harga Rp 60.000/ kg, cabe merah besar Rp 55.000/kg dan paling tinggi harga cabe rawit merah Rp 80.00/ kg. n
q Bupati Gandeng Kerjasama dengan Jepang
Pemkab OKI Terima Hibah Mobil Damkar–Ambulan
B
upati OKI, H. Iskandar, SE terus berupaya mengatasi berbagai persoalan yang sudah berurat akar, dengan menggali sumber-sumber pendanaan alternatif, dan menggandeng kerja sama dengan banyak pihak luar negeri.
Upaya sang bupati tersebut berbuah hasil, dengan disepakatinya pemberian hibah mobil pemadam Kebakaran dan 2 unit mobil Ambulans dari pemerintah Jepang. Kepastian itu di dapat setelah pihak donor, yakni Ehime Toyota Jepang telah menyetujui GIFT Sertifikat serta telah dilegalisir oleh atase KBRI di Jepang. “Untuk pemberian hibah damkar dan ambulans sudah disetujui oleh negara donor. Langkah selanjutnya adalah kita menyepakati upaya pengiriman barang dan menandatangi naskah hibah” ungkap Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten OKI, Alexander Bustomi bersama Kadinkes OKI, H.M. Lubis, M. Kes pada acara penandatanganan hibah dari
Pemerintah Jepang di Kemendagri, Selasa, (31/1). Agenda penting lainnya dalam acara ini menurut Alex, yaitu terkait tahapan pemeriksaan fisik barang hibah dan penandatanganan berita acara serah terima (BAST) yang menurut penjelasan Sekjen APKASI Prof Nurdin Abdullah yang juga Bupati Bantaeng, pihak donor dan pemerintah jepang menghendaki dilaksanakan di Jepang. Tim pemeriksa barang terdiri dari unsur kemendagri, unsur kemenkes dan daerah penerima hibah. Dijelaskannya, pelaksanaan pemeriksaan fisik dan BAST sebelumnya terkadwal pada 14 Februari 2017. Namun, mengingat pada 15 Februari berlangsung pilkada serentak
di beberapa daerah, maka dipertimbangkan untuk di tunda pada minggu kedua bulan Maret 2017. Kegiatan di jepang, tambah Alex, akan di fasilitasi oleh APKASI dan KBRI di Jepang, berupa eksebisi potensi daerah penerima hibah dihadapan para pengusaha Jepang, sehingga dimungkinkan untuk menjadi media promosi daerah. “Pemerintah Jepang memberi kesempatan kepada kita, untuk mempromosikan daerah terhadap dunia usaha disana,” tambahnya. Sementara itu, Bupati OKI, H. Iskandar, SE berharap, bantuan negara matahari terbit ini mampu meningkatkan layanan kepada masyarakat apalagi unit damkar dan ambulance yang akan diberikan itu memiliki spesifikasi tinggi. “Untuk ambulance bisa langsung melayani operasi kecil dan Damkar memiliki kapasitas besar bisa untuk penanggulangan karhutla” pungkasnya. n
Bidan Desa Jadi Harapan Warga Dusun Saluran Tabloid-DESA BANYUASIN - Kesehatan masyarakat di wilayah perairan sangat tergantung pada rutinitas kunjungan para Bidan Desa yang menjadi harapan, seperti di wilayah Dusun Saluran Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. “Kunjungan tim Bidan Desa setiap tanggal 25 perbulan di Dusun Saluran telah dinantikan oleh puluhan anak-anak balita, para lanjut usia dan masyarakat Dusun Saluran,” kata Romalisa, Bidan Puskesmas Kenten yang rutin mengunjungi lokasi warga Dusun Saluran, Rabu. Menurut dia, dengan menaiki perahu bermesin atau lazim disebut perahu “ketek” selama 1,5 jam dari lokasi Desa Kenten yang disewa Rp400 ribu untuk transoprtasi ke wilayah Dusun Saluran, tugas tenaga kesehatan ini dinantikan puluhan warga dan anak-anak.
Pemeriksaan kesehatan balita, pemberian makanan tambahan adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulanya. Tak hanya itu banyak juga anak-anak yang terserang ispa menanti pengobatan ini, katanya. Seperti yang dialami Nenek Romiyah (60) warga Dusun Saluran yang terkena stroke, untuk pengobatan selama 11 tahun, tidak pernah berobat ke dokter di Banyuasin, hanya menunggu jika ada dokter atau bidan ke dusun tempat tinggalnya baru bisa berobat. Mahalnya ongkos transportasi melalui jalur sungai untuk pulang-pergi berobat ke Puskesmas Kenten membuatnya tak bisa berobat ke dokter, karena suaminya hanya petani dan buruh cangkul jika kondisi sakit dan darurat tak bisa berobat, kata Romiyah. n (ant)
Desa
TABLOID DESA
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Tahun Ini ADD Setiap Desa di OKU Kebagian Rp 700 Juta
P
emerintah pusat telah menganggarkan Dana Desa meningkat menjadi 60 Triliun lebih di tahun 2017. Setiap desa dalam Kabupaten Ogan Komeirng Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2017 ini mendapat kucuran dana sekitar Rp 700 juta per desa. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten OKU Drs Ahmad Firdaus MSi, .
Bupati). Setelah Perbup ini selesai, baru akan ada acuan pagu besaran dana yang akan didapat masingmasing desa.
Menurutnya, tahun ini Anggaran Dana Desa yang dikucurkan pemerintah pusat untuk Kabupaten OKU mengalami peningkatan.
Sedangkan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Drs H Kuryana Azis, mengingatkan para kepala desa (Kades) dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) OKU setempat yang mengurusi soal anggaran desa, agar tidak main-main dengan dana desa.
Tahun 2016 lalu dana ADD (Alokasi Dana Desa) Kabupaten OKU sebesar Rp 88 Miliar, jumlah itu mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi Rp 112 M. Dengan jumlah dana ini diperkirakan masing-masing desa bisa mendapat Rp 700 juta lebih. ADD merupakan dana untuk oprasional pemerintahan desa atau perangkat desa. Dikatakan Firdaus, saat ini pihaknya baru menyusun Perbup (Peraturan
Dikataakn Bupati, penggunaan dan pengelolaan dana desa, harus sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Menurut Bupati, untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan, gunakanlah dana desa sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) sesuai ketentuan.
Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Drs H Kuryana Azis
Ia meminta pada semua pihak yang terkait dengan dana ini utamanya Kades dapat menerapkan azas transparansi, akuntabilitas dan partisipatif di dalam pengelolaan dana desa ini. Bupati mengingatkan agar pihak terkait jangan sampai menyalahgunaan dana desa karena dimonitor dari pusat dan ada petugas pemantau. n
Waspada Antraks! Kenali Gejalanya, Segera Laporkan Tabloid-DESA - Segera laporkan!, jika ada gejala “aneh” pada ternak sapi peliharaan anda. Untuk itu peternak perlu tahu, jika hewan ternak mereka demam tinggi dan membentur-benturkan kepala, apalagi ketika hewan ternak mati dengan tandatanda keluar darah hitam dari seluruh lubang pada tubuh. Sebab, tanda-tanda itu adalah gejala terinfeksi antraks. Dinas Pertanian Kab. Banyuasin meminta peternak sapi untuk mewaspadai penyakit antraks pada sapi dan peternak juga dihimbau untuk melihat gejala sapi yang terkena atau terinfeksi virus antraks tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh dokter hewan pada Dinas Pertanian Kab. Banyuasin drh. Feri, bahwa antraks ini merupakan virus yang mematikan dan biasanya akan menyerang hewan seperti kambing, sapi dan domba, maka dari itu para peternak harus bisa melihat gejalagejala dari penyakit antraks ini. Jika ada sapi mati mendadak jangan disembelih untuk dikonsumsi. Lebih lanjut drh. Feri mengatakan“Adapun gejala antraks pada hewan ternak ditandai dengan adanya beberapa gejala. Pertama, ternak mengalami demam tinggi. Kedua, kepala dibentur-benturkan atau diputar-putar. Ketiga, hewan merasakan sakit luar biasa di bagian pinggang. Dalam waktu 10 sampai 36 jam, hewan akan mati dengan tanda-tanda keluar darah hitam di seluruh lubang tubuh. drh. Feri menghimbau agar ketika masyarakat maupun pemilik ternak menemukan tanda-tanda tersebut, jangan dijual atau pun dikonsumsi, sebaiknya langsung dikubur saja untuk menghindari penyebaran virus antraks, karena virus antraks ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Bacillus Antracis yang dapat menginfeksi kulit, saluran pencernaan dan paru-paru, virus antraks bisa menular dan berakibat fatal bagi yang terkena.
“Jika hewan yang terinfeksi antraks itu dibedah bangkai atau disembelih, bakterinya akan kontak dengan udara dan membentuk spora. Namun, jika tidak sempat kontak dengan udara, itu akan tetap berada di dalam tubuhnya sebagai sel vegatatif,” demikian penjelasan drh. Feri. Ada juga ciri-ciri pada hewan masih hidup bisa dilihat pada hidungnya, Jika hidungnya basah dan mengkilat artinya sehat dan gerak-gerik sapi saat jalannya horizontal, ciri-ciri kulitnya tidak kusam dan matanya tidak mengalami keanehan, begitu juga pada saat disembelih kita bisa lihat di bagian hari dan amplanya tidak ada cacing pita, tapi bagi sapi yang terkena virus antraks di bagian hati dan amplanya terlihat cacing pita,” ungkapnya Beliau juga menegaskan bahwa di Kab. Banyuasin masih aman dari virus antraks sebab pihaknya sudah berulang kali ke lapangan untuk mengecek langsung kesehatan hewan ternak. Jadi kita tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging, karena semua sapi sudah diperiksa oleh pihak terkait dan dinyatakan sehat serta tidak ditemukan gejala tersebut. Pada kesempatan lain Kadis Kesehatan Kab. Banyuasin, dr Mgs. M. Hakim, MM, menyampaikan, bahwa pada prinsipnya mata rantai penyakit antraks dapat diputuskan melalui peningkatan kesehatan hewan ternak agar tidak membawa resiko penularan bagi manusia dan ada beberapa pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat dilakukan masyarakat agar terhindar dari resiko tertular penyakit bersumber hewan (zoonosis) tersebut. “Beli dan konsumsilah daging yang disembelih dirumah potong hewan resmi serta konsumsi daging hewan yang sehat dimasak hingga matang sempurna dan selalu mencuci tangan dengan sabun setelah mengelolah atau memasak produk hewan,” ujarnya. n
9
Disdikbud OKU Siap Berlakukan 5 hari Sekolah Tabloid-DESA BATURAJA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memastikan kebijakan lima hari sekolah dalam seminggu akan diterapkan mulai tahun ajaran 20172018. Menanggapi hal tersebut kadisdikbud OKU Dr. Drs. H. Achmad TArmizi SE MT M.Si mengungkapkan bahwa untuk di kab OKU juga akan menerapkan seperi itu bisa jadi dari SD – SMP akan menerapkan seperti itu. “Iya kita di OKU ini Insya allah siap melaksankan sekolah 5 hari, dan tinggal menunggu SK dari kementrian saja, begiu juga dengan jenjangnya. Ini kita juga akan sosialisasikan dirapat pembinaan awal tahun. Hari sekolahnya lima hari seminggu. Sabtu dan Minggu akan kami liburkan untuk hari keluarga dan hari wisata keluarga,” ungkap Tarmizi, Senin (6/2). Kebijakan tersebut, menurut Tarmizi merupakan bagian dari penerapan Program Penguatan Pendidikan Karakter (P3K). “Untuk program P3K itu, mulai tahun ajaran 2017-2018 akan ada perubahanperubahan pengorganisasian pembelajaran. Antara lain guru wajib berada di sekolah 8 jam, tidak boleh kurang. Kemudian guru yang sudah mendapat tunjangan profesi dengan syarat memenuhi jam mengajar tatap muka 24 jam per minggu, tidak boleh lagi memenuhi target syarat jam mengajarnya itu ke sekolah-sekolah lain. Cukup diisi di sekolah tempat mengajar tetapnya masing-masing,” ungkapnya. n
10
RagamDesa
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Ratusan Guru di OKU, Dua Bulan Belum Terima Gaji
q Bangun Tapak Tower
Pemkab OKU Minta PT PLN Transparan
Tabloid-DESA - Ratusan guru dan pegawai tata usaha (TU) yang telah menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan hingga akhir Januari belum juga menerima gaji. Padahal, hari ini, Rabu (1/2) sudah masuk ke bulan kedua. Penyebab terlambatnya penerimaan gaji para PNS ini didasari oleh faktor beralihnya status pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang berstatus PNS dari pegawai pemerintah kabupaten/kota menjadi pegawai provinsi. Maka, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten OKU di bidang pendidikan, kena dampaknya yakni pemutusan gaji para guru oleh Pemkab OKU. Pelimpahan kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi diatur dalam Undang-Undang (UU) No 23/2014 tentang pemerintah daerah dan surat edaran Menteri Dalam Negeri nomor 120/253/Sj tentang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Dalam UU tersebut dijelaskan, seluruh aset dan wewenang yang dalam pengelolaan SMA/SMK yang saat ini dilakukan pemerintah kabupaten mulai 2017 diambil pemerintah provinsi. Akibat pelimpahan ini, maka aset Pemerintah Kabupaten OKU yang juga ikut pindah tangan senilai Rp39 miliar lebih. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Achmad Tarmizi kepada wartawan (1/2/2017) mengatakan, akibat ketentuan itu dan setelah Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 keluar, kebijakan soal gaji dan honor guru sampai staf tata usaha, dibebankan pada Provinsi. Sehingga, kata dia, urusan itu sudah bukan lagi jadi wewenang Pemerintah Kabupaten. “Tidak lagi punya kewenangan baik dari segi pendanaan, sarana prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM), dan yang pasti ini keterlambatanya terhitung 1 Januari 2017 dialami seluruh guru bukan hanya di OKU,” jelas dia “Mulai bulan Januari 2017 pembayaran gaji guru SMA /SMK menjadi kewenangan provinsi,” kata Achmad. Seperti dilansir Antara, total ada 613 guru setingkat SMA/SMK yang belum menerima gaji sejak Januari 2017, dengan rincian sebanyak 571 guru berstatus PNS, yang terdiri 374 guru SMA, 170 guru SMK dan 27 pengawas serta 42 PNS nonguru. n
Petani Karet OKU Mulai Lirik Budidaya Bawang Merah Tabloid-DESA - Petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) saat ini mulai melirik pembudidayaan bawang merah. Seperti yang dilakukan Raden Muhammad Wahyu, yang lagi fokus mengembangkan usahanya bertani bawang. Usai mendapatkan bantuan bibit bawang jenis bima dari pemerintah, Raden mengalihkan lahan kebun karet dengan bawang di kawasan Karang Lubuk Dingin, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Kab OKU. Menurut Raden, tak lama lagi musim panen bawang akan tiba. Masa panen bawang ini membutuhkan waktu selama 70 hari. Satu hektare lahan kebun bawang bisa menghasilkan hingga 10 ton sampai 12 ton. “Alhamduillah tanam bawang ini cukup menjanjikan hasilnya,” jelasnya. Meski demikian, dia juga mengalami beberapa kendala selama membudidayakan bawang, seperti konsisi cuaca yang sangat berpengaruh pada tanaman bawang. Misalnya sekarang ini banyak tanaman bawang yang mati. Hal ini bukan disebabkan oleh hama, melainkan karena musim hujan. Bawang ini tidak boleh berlebihan air dan tidak boleh juga kekurangan air. “Kondisi saat ini. Seringkali hujan dipagi hari dan pada siangnya cuaca panas. Ini lah yang menyebabkan banyak daung yang mengering sehingga menyebabkan kurang maksimalnya hasil bawang. Selain itu saat kelebihan air juga berpengaruh pada umbi bawang yang bisa saja membusuk,” ceritanya. Namun, hal itu diakuinya tidak terlalu berdampak dengan hasil yang diperoleh. Normalnya bisa mencapai 10 ton – 12 ton perhektare namun dengan kondisi sekarang ini diperkirakan akan mengalami penurunan. “Paling maksimal hasil bawang kali ini bisa mencapai 7-8 ton bawang saja perhektarnya. Kalau rugi tidak namun hasilnya saja yang kurang maksimal,” ucapnya. Raden meneruskan, mereka sudah memiliki cara menghadapi kondisi seperti ini agar kwalitas bawang tetap baik. “Tanaman bawang harus terus disirami pasca hujan yang menimbulkan panas. Sehingga kelembabapan daun tanaman bawang bisa terjaga,” tambahnya. Dunia pertanian juga memiliki potensi besar, untuk di kembangkan meraup untung besar. Untuk saat ini diketahui harga beli bawang di petani berkisar Rp28.000-Rp30.000 per kilogram. Sementara harga jual di pasaran mencapai Rp40.000 perkilogram. n
P
emerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Pemkab OKU) meminta kepada PT PLN (Persero), harus transparan dalam memproses ganti rugi lahan masyarakat yang terkena untuk pembangunan tapak tower. Demikian itu disampaikan Asisten I Setda OKU, Mirdaili SSTP Msi, usai menghadiri Musyawarah Penetapan bentuk Ganti Rugi Tapak Tower PT PLN Sumatera-Jawa, di Desa Mendala, Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Rabu (010/2). “Soal ganti rugi ini, kita minta pihak terkait (PLN) untuk transparan dalam menetapkan ganti rugi kepada masyarakat. jangan ada kesan kongkalingkong,” ujar Mirdaili. Mirdaili melanjutkan, pihak PLN juga agar menjelaskan sedetil mungkin, mengenai besaran nilai ganti rugi tanam tumbuh. “Setiap tanam tumbuh kan berbeda nilainya. Ini harus dijelaskan secara detil terhadap masyarakat, agar tidak terjadi kesalah pahaman,” jelasnya. Melalui musyawarah ini,
ungkap Mirdaili, pemerintah selaku fasilitattor berharap setiap masukan dari masyarakat harus di akomodir oleh pihak terkait. “Kalau ada hal yang belum disetujui, masyarakat silahkan mengajukan keberatan terhadap pihak BPN dan PLN paling lama dua minggu ke depan. Itu akan menjadi catatan pertimbangan nantinya,” imbuhnya. Kepala Kantor BPN OKU, Alim Bastian mengimbau, bagi masyarakat yang keberatan dengan nilai ganti rugi tersebut, agar masyarakat menempuh jalur hukum. “Nilai ganti rugi tanah sebesar Rp40.000 per meter2, lain dari nilai tanam tumbuh, dan besaran nilai ini ditetapkan oleh Tim yang independen. Tapi kalau warga keberatan silahkan mengajukan keberatannnya ke pengadilan,” kata Alim.
Sementara, warga sekitar meminta pihak terkait untuk menjelaskan aturan yang digunakan dalam menetapkan ganti rugi lahan mereka. Sebagaimana diketahui, sudah lebih dari satu tahun negosiasi antara pihak terkait dengan warga belum menemui titik terang, karena nilai ganti rugi (konpensasi) yang di tawarkan dengan masyarakat tidak sesuai, termasuk nilai ganti rugi tanam tumbuh yang ada diatas lahan tersebut. “Kita minta jumlah ganti rugi tersebut di negosiasi terlebih dahulu kepada masyarakat yang terkena lokasi pembangunan tapak tower. Selama ini pihak terkait (PLN) dan BPN hanya memberikan keterangan bahwa nilai itu sudah sesuai aturan yang berlaku, nah kami ingin tahu aturan yang mana,” sesal Herman Gani Warga Desa Mendala, Kecamatan Peninjauan. Herman menjelaskan, kalau masyarakat harus dipaksa menyetujui ketetapan yang sudah diberikan oleh pihak terkait, warga tidak terima. “Kalau bentuk ganti rugi kami setuju, yaitu di ganti rugi dengan uang. Tapi kalau soal nilainya, nanti dulu, setiap tanam tumbuh kan ada nilainya, apalagi kalau kita mau mengacu Pergub Nomor 19 Tahun 2014, disana tercantum jenis tanaman, besaran ganti rugi, dan jenis bibit, apakah tanaman tumbuh tersebut bibit ungggul atau bukan,” tegas manta Kades Mendala ini. n
RagamDesa
TABLOID DESA 11
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Pemkab PALI Akan Cetak Sawah Baru di Tiga Desa
KH Thohlon Abd Rauf Berpulang
Kiyai Pendekar Berwatak Tegas Tabloid-DESA Ulama besar berwatak tegas, KH Thohlon Abd Rauf meninggal dunia dalam usia 78 tahun. Sosok Kiyai yang terakhir menjabat sebagai pimpinan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumsel ini, dimakamkan di TPU Taman talang kelikir Palembang. Wajah-wajah sendu mengiringi janazah Kiyai yang telah terbungkus kain kafan putih. Para kawan lawan, pejabat tinggi di Provinsi dan Kabupaten kota, kiyai dan ulama, tokoh pemuda, mengiringi beliau hingga ke liang lahat. Doa terakhir diiringi isak tangis, seakan mewakili masyarakat Sumsel yang turut kehilangan pemimpin yang sering kali menjadi pioner dalam kegiatannya membangun umat di Sumsel.
S
etelah berhasil menggarap 1.030 hektare (ha) di 2016, Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pemkab PALI), kembali akan memperluas garapan cetak sawah baru. Dimana di 2017 ini, cetak sawah baru diproyeksikan mencapai 1.000 ha.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Torus Simbolon mengatakan, untuk cetak sawah baru, Februari ini juga segera dikerjakan. Cetak sawah baru tersebut terletak di Desa Tanjung Kurung 400 ha, Desa Prambatan 400 ha, dan di Desa Pengabuan 200 ha. “1.000 hektar lagi bakal digarap dengan syarat tanah tersebut benar-benar ada pemiliknya. Dan saat ini, baru Desa Prambatan, yang sudah lengkap syaratnya. Karena lahan tersebut milik desa setempat,” ujarnya, Kamis (02/02). Dia mengakui, cetak sawah
yang telah ditanami pada Oktober 2016 lalu, tidak semua berhasil akibat banjir yang melanda pada November silam. Sebagian sawah ada yang mengalami kerusakan dan dipastikan harus menanam ulang. “Dalam waktu dekat ini, kita akan garap kembali lahan yang sudah ditanam, tapi rusak karena banjir pada bulan November lalu,” ucapnya, sembari mengatakan Pemkab PALI, akan menanggung bibit, pupuk serta peralatan penunjang lainnya. Lebih jauh disampaikan Torus, dari 1.030 ha lahan yang sudah dicetak, namun
belum selesai dibagikan kepada masyarakat, maka Dinas Pertanian juga bakal menggandeng Koperasi TNI untuk bersama-sama masyarakat menggarap lahan tersebut. “Tapi dengan catatan, seluruh masyarakat setuju, agar lahan tersebut tidak terbengkalai,” katanya. Masih kata dia, untuk memaksimal produksi padi dalam menunjang lumbung padi di Sumsel, maka pintupintu air pun bakal segera ditambah, untuk mempermudah saluran air keluar. Serta kanal yang masih dangkal, bakal didalamkan lagi dengan menggunakan alat berat milik Kodim yang masih standby dilokasi. “Anggaran untuk menambah pintu air berasal dari APBD provinsi, dan peralatan yang bakal digunakan milik Kodim yang masih berada di lokasi,” tandasnya. n
Hama Tikus Menjadi Penyebab Turunnya Hasil Panen Perdana Petani Bungamayang Tabloid-DESA -Munculnya serangan hama kresek dan tikus, menyebabkan hasil panen perdana tahun 2017 di lahan sawah tadah hujan di beberapa wilayah OKU Timur, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Samsul (27), petani sawah tadah hujan asal kecamatan Bungamayang, musim tanam tahun ini banyak sawah milik petani diserang hama kresek dan tikus, yang menyebabkan petani mengalami kerugian akibat hasil panen yang tidak maksimal pada awal tahun 2017. Meskipun tidak mengalami gagal panen, namun hasil pertanian dipastikan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Ganasnya hama kresek dan tikus menyebabkan tanaman padi petani menguning dan mati padaha masa tanam sudah mencapai hampir tiga bulan. “Hama tikus dan kresek biasanya menyerang ketika padi sudah hamil. hama tikus sangat gemar dengan padi yang belum muncul karena
selain renyah juga manis,” katanya. Samsul meneruskan, bukan hanya tikus dan kresek, penurunan hasil panen padi petani juga disebabkan oleh hama lainnya seperti padi yang hampa, burung dan musuh padi lainnya. Sementara, Panto (55) petani lainnya menambahkan, tanaman padi awal tahun 2016 hampir sebagian besar terganggu oleh serangan hama tikus dan penyakit kresek. Bahkan, serangan hama tikus dan kresek tersebut bukan hanya melanda petani sawah tadah hujan saja, melainkan petani irigasi teknis. “Ini sama dengan tahun sebelumnya. Pada awal tahun tikus dan hama kresek menyerang tanaman petani, sehingga menyebabkan penurunan hasil produksi. Kemungkinan, banyaknya hama tikus disebabkan karena luapan air dan masa tenggang cukup lama, sejak akhir tahun 2016 hingga awal tahun 2017,” tutupnya. n
Thohlon Abd Rauf, meninggal dunia kamis dinihari (2/2) di rumah sakit Muhammadiyah Plaju palembang setelah sempat dirawat selama kurang dari sepekan. Putra almarhun, Khalifah Alam mengatakan, beliau sempat kritis dan akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 02.00 WIB. “Ayahanda kami telah meninggal dunia,”kata Alam singkat. Paginya, jenazah kemudian disemayamkan di kediamannya jalan Seduduk Putih, Lorong Serasan sekundang No. 7 Rt24 Rw 06 Kelurahan 8 Ilir Palembang. Ulama Sumsel yang akrab dipanggil Buya Thohlon tersebut, dikenal sebagai tokoh yang tegas, berwibawa dan agak keras ketika memperjuangkan persoalan-persoalan norma, akidah, dan adanya indikasi ketimpangan. Sepanjang hidupnya, beliau membaktikan diri untuk agama dan bangsa melalui berbagai organisasi kemasyarakatan, baik di PW Muhammadiyah Sumsel, Forum Komunikasi Umat Beragama, dan lainnya. “Beliau juga salah seorang pendekar silat, dan pendiri tapak suci Putra Muhammadiyah Sumsel,” jelas Alam. Dalam bidang politik, Almarhum merupakan tokoh yang disegani. Dan pernah menjabat sebagai Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Sumsel tahun 2000-an. Selama hidupnya, tubuhnya selalu tampak bugar karena beliau memang menjaganya dengan olahraga dan makan yang teratur. Selain itu, beliau juga seorang pendekar dan salah seorang pendiri perguruan tapak suci putra Muhammadiyah Sumsel. Nilai moral kehidupan, serta perkembangan seni dan kebudayaan daerah tidak luput dari perhatiannya. Kebudayaan leluhur Sumsel, dalam kitab slimbur cahaya sering kali menjadi bahasan dalam setiap pertemuan dan diskusi. Kitab slimbur cahaya sendiri merupakan hukum adat yang merupakan perpaduan hukum adat dan lisan di pedalaman Sumsel dengan ajaran Islam. Tidak heran, jika semasa beliau mengajar di Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Palembang, Semende menjadi salah satu kawasan masuknya Islam pertamakali di Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu buku yang ditulis beliau yakni Jagat Basemah Semende Panjang. Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin yang hadir melayat kerumah duka menyampaikan, dirinya sangat merasa kehilangan tokoh tegas dan salah seorang penjaga kerukunan umat beragama di Sumsel. “Kami semua merasakan kehilangan Mamanda Thohlon Abd Rauf, karena jasa Mamanda memimpin Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumsel telah turut serta menjaga suasana kondusiftas kehidupan antar umat beragama di Sumsel selama ini. Beliau akomodatif menerima semua mahluk Allah. Atas nama Pemerintah provinsi Sumsel dan warga Sumsel mari kita sama-sama ucapakan terima kasih. Semoga diampuni dosanya diterima amal ibadahnya dan ditempatkan ditempat yang layak disisi Allah SWT. Tunggu kami di pintu Surga,” kata Alex terharu. Senada dikatakan Bupati OKI, Iskandar SE. Menurut dia, sosok almarhum Thohlon Abd Rauf merupakan pemimpin yang tegas, dan mampu memberikan berbagai pencerahan kepada para yuniornya baik di organisasi Muhammadiyah ataupun lainnya. “Kami keluarga besar PAN Sumsel, merasa sangat kehilangan sosok beliau. Meski beliau adalah tokoh milik Sumatera Selatan,” kata Iskandar. Menurut dia, sangat sulit mencari tokoh yang sepanjang hidupnya berjuang untuk Sumsel. Menjaga nilai norma dan kerukunan umat beragama lewat FKUB. “Semoga arwah beliau diterima disisi-Nya. Dan kami merasa sangat kehilangan,” pungkas Iskandar. n
12
RagamDesa
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Tantangan Gerbang Tani, Pulihkan Kondisi Ekonomi Petani
K Wabup Banyuasin Resmikan Kantor MWC NU Air Salek
etua DPD Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Sumsel Karim Antoni menyatakan, sudah saatnya sekarang semua pihak bersama-sama bergandeng tangan mensukseskan program pemerintah, terkait kesejahteraan kaum petani di Sumsel, khususnya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Sementara, Ketua Umun DPN Gerbang Tani Idham Arsyad mengapresiasi, dukungan Pemkab Muba yang mempunyai terobosan yang juga menjadi inspirasi daerah lain. Karena, Gerbang Tani mempunyai cita-cita untuk menguatkan kembali identitas politik kaum petani.
Tabloid-DESA AIR SALEK – Gedung Kantor Terpadu Majelis Wilayah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU, dan GP Ansor Kec. Air Salek diresmikan oleh Wakil Bupati Banyuasin selaku Pelaksana Tugas Bupati Banyuasin Ir. SA Supriono, MM. Bertempat di Halaman Masjid Ar Rahman Desa Saleh Mukti Kecamatan Air Salek, Wabup melakukan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti tanda diresmikannya pemakaian gedung tersebut pada Minggu, (5/2) lalu. Setelah meresmikan Gedung Kantor MWC NU, di lokasi yang sama Wabup memyempatkan hadir dalam acara dzikir bersama warga NU Kec. Air Salek yang sudah dilaksanakan sejak pagi hari. Kedatangan rombongan Wakil Bupati Banyuasin disambut hangat Camat Air Salek Zainuddin SP., M.Si, kepala desa, tokoh masyarakat, dan ratusan masyarakat yang menyempatkan hadir. Tokoh masyarakat sekaligus Kepala Desa Saleh Mukti Muhammad Rizal Effendi dalam sambutannya, sangat mengharapkan pemerintah daerah dapat memenuhi keinginan warga untuk perbaikan jalan desa Saleh Mukti. “Inilah Permintaan warga Saleh Mukti pak. Dan yang tak kalah penting, bangunan Gedung Kantor Desa kami kondisinya sungguh memprihantinkan, mohon perbaikan pihak Pemkab Banyuasin” ujar Rizal Effendi. Ketua DPD NU Kab. Banyuasin Kaharuddin Azzis dalam sambutannya mengatakan bahwa warga NU Kab. Banyuasin khususnya Air Salek sangat berterima kasih atas kedatangan dan partisipasi aktif pemerintah Kabupaten Banyuasin dalam memperhatikan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Pada kesempatan itu Wabup berpesan kepada warga untuk dapat memaksimalkan fungsi gedung Kantor MWC NU yang baru saja diresmikan. “Saya berharap gedung ini dapat berfungsi dengan baik, mewadahi dan dapat menjadi insprirasi bagi ummat Islam karena NU berperan penting dalam kemajuan bangsa. Didalam tubuh NU berkumpul ulama-ulama dan kyai besar, maka dari itu Ulama dan Pemerintah dapat saling bersinergi dalam mmbawa kesejahteraan rakyat” harap Supriono Menanggapi permintaan Kepala Desa Salah Mukti, Wabup mengatakan bahwa saat ini disamping pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Banyuasin, Pemerintah Desa sudah dapat merencanakan dan melaksanakan pembangunannya sendiri melalui Program Dana Desa. “Silakan pergunakan dana desa sebaik mungkin, dengan dana tersebut masyarakat menciptakan pembangunannya sendiri, melaksankan sendiri, dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat sendiri. Namun perlu diingat adanya pengawasan, bersama BPD masyarakat dapat mengawasi pembangunan desa” jelasnya Disamping itu, Pemerintah Kabupaten sudah memberikan dana operasional desa, agar Kantor Desa dapat melakukan pelayanan secara penuh kepada masyarakat. “Dana yang sudah digelontorkan tadi diharapkan dapat difungsikan dengan baik dan bermanfaat. Namun sekali lagi saya ingatkan untuk dipertanggungjawabkan sebaik mungkin, secara transparan, dan tidak ada yang ditutup-tutupi” pesan Wabup mengakhiri sambutan. Setelah mengakhiri sambutannya, Wabup dan rombongan larut bersama warga Air Salek bershalawat Badar yang dipandu oleh Dr. Ababbul Mustofa, selanjutnya warga yang hadir mendapat siraman tausiyah dari Ustad Ir. H. Supartijo. Dalam tausiyahnya Supartijo mengajak Ummat NU untuk dapat menjadi motor dalam mengawal perbedaan agama, dan membawa harmonisasi kerukunan ummat beragama, dan ummat antar beragama. Disamping itu ummat Islam dapat menjadi contoh kehidupan toleransi di Kabupaten Banyuasin ini, sehingga semangat kebangsaan dapat berjalan baik. Pada kesempatan itu juga, Wabup memberikan bantuan Pembangunan Masjid Ar Rahman Desa Saleh Mukti. Turut mendampingi Anggota DPRD Kab. Banyuasin Emi Sumitra, Kepala Kantor Kemenag Kab. Banyuasin H. Abadil Tarmuni, S.Ag., M.Si., Asisten Administrasi Umum Drs. H.M. Yusuf, M.Si, Kadishub H. Supriadi, SE., M.STr., Plt. Kadiskominfo Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., Kabag Kesra H. Mastur. Ketua PBNU Kab. Banyuasin KH. Kaharuddin Aziz, Ketua NU Kec. Air Salek Ustad Ali Fatah, dan sejumlah Tokoh Masyarakat seperti, Rubianto, M. Ibnu Malik. n
Gerbang Tani juga, sambungnya, akan berusaha mendorong potensi pertanian yang dikelola secara serius dibantu dengan uluran tangan pemerintah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Kami mengapresiasi Gerakan Kebangkitan Petani Indonesia (Gerbang Tani), yang turut membangkikan ekonomi, khususnya ekonomi petani, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani,” ujarnya, pada acara Pengukuhan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerbang Tani dan Launching DPK Jaman Kabupaten Muba, di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, Sabtu (04/02). Usai pengukuhan dan launching, juga dilakukan dialog reforma agraria dan kedaulatan pangan Kabupaten Muba, terkait kendala petani di Muba yang disampaikan perwakilan masyarakat dan berharap mendapatkan solusi pemecahan masalah tersebut. “Semoga Gerbang Tani ini dapat bermanfaat untuk
membantu masyarakat. Berjuang bersama kaum tani untuk mewujudkan kedaulatan NKRI dan Kemakmuran Rakyat Indonesia,” jelasnya. Ketua DPW Gerbang Tani Sumsel Anwar Sadat menuturkan, semua pengurus Gerbang Tani di Muba diharapkan dapat membantu para petani, untuk merealisasikan kerangka program Gerbang Tani sehingga agendaagenda dapat terealisasi. “Siap menjadi garda terdepan, Gerbang Tani sedang membenahi struktur melalui jaringannya, melakukan komunikasi dengan stakeholder yang ada, untuk mendukung programprogram dilaksanakan Kementerian Pertanian sekarang dan akan datang” ujarnya.
“Petani itu memberi makan seluruh rakyat Indonesia. Ternyata, masih banyak kondisi ekonomi petani yang sangat memprihatinkan. Untuk itulah, tugas dan tantangan Gerbang Tani. Permasalah agraria yang menjadi kendala para petani di Muba akan cepat diselesaikan” tegasnya. Hadir dalam acara itu Dewan Pembina Jaman Sumsel Beni Hernedi, pengurus Gerbang Tani Sumsel, pengurus Jaman Sumsel dan ratusan masyarakat. (mos) Dewan Pembina Jaman Sumsel Beni Hernedi (tiga dari kanan), bersama Ketua Umun DPN Gerbang Tani Idham Arsyad (tiga dari kiri), saat menghadiri acara Pengukuhan DPC Gerbang Tani dan Launching DPK Jaman Muba, di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, Sabtu (04/02). n
BI Panen Perdana Cabai di Lapas Palembang Tabloid-DESA.com PALEMBANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menggelar panen perdana program penanaman 5.000 batang cabai di kebun yang berada di lingkungan Lapas Pakjo, Palembang, Jumat (3/2) pekan lalu. Kepala Kantor Perwakilan BI Sumsel Hamid Ponco mengatakan kerja sama dengan Kemenkumham ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan. “Produksi yang dihasilkan cukup banyak, yang dapat digunakan untuk kebutuhan Lapas sendiri atau jika berlebih bisa dijual ke pasar,” kata Ponco seusai kegiatan panen. Ia mengatakan komoditas cabai selalu menjadi perhatian pemerintah karena rutin menjadi penyumbang inflasi daerah. Bahkan sejak awal tahun terjadi lonjalan di hampir seluruh daerah karena pengaruh gagal panen. Di Kota Palembang bahkan harga cabai
diketahui sempat mencapai Rp100 ribu/kg. “Sejak lama BI melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah menggalakkan keluarga untuk menanam cabai di pekarangan sendiri agar tidak mesti ke pasar. Jika ini banyak diterapkan maka harga cabai bisa ditekan. BI berharap apa yang sudah dilakukan warga binaan ini dapat menginspirasi,” kata dia. Bukan hanya mendorong menanam cabai, BI juga memiliki program pembibitan bawang merah di Kabupaten Banyuasin yang dapat dijadikan proyek percontohan bagi kalangan pelaku usaha untuk merambah bisnis pertanian. Program yang dikenal dengan sebutan “on farm” ini diharapkan menjadi program pengendalian inflasi untuk sejumlah komoditas bahan makanan, seperti bawang merah dan cabai. “Kegiatannya dimulai dari pembibitan, jadi bagi pengusaha di Sumsel yang berminat dapat langsung datang ke Banyuasin untuk melihatnya,” kata dia. n
RagamDesa
TABLOID DESA 13
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
q Usai Dilantik Ketua Korwil Sumsel
Rudi Bentuk FOKAL IMM Hingga Tingkat Ranting Pemkab Lelang 90 Unit Kendaraan Dinas Tabloid-DESA.com BATURAJA - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan akan melelang 90 unit kendaraan dinas yang terdaftar sebagai aset daerah. Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Kuryana Azis di Baturaja, Senin (6/2) menyatakan keinginannya supaya kendaraan yang terdaftar sebagai aset daerah sudah lama atau layak harus segera dilelang secar terbuka. “Sebaiknya yang sudah layak harus segera dilelang. Jangan dibiarkan begitu saja menumpuk,” kata Kuryana usai sidak di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) OKU. Kuryana menjelaskan, ada sekitar 90 unit kendaraan yang tercatat sudah layak dilelang. Lelang itu harus dilakukan benar-benar terbuka. “Jangan jadi alasan, kalau tidak ada anggarannya seharusnya dianggarkan,” katanya. Menurut dia, penertiban aset milik daerah ini salah satu penunjang dan pendukung untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualin (WTP).
Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) Pusat Armyn Gultom menyatakan, agar koordinator wilayah (Korwil) Sumsel segera membentuk infrastruktur organisasi hingga tingkat ranting, agar lebih solid dan kuat. “Karena begitu banyak alumni Muhammadiyah yang ada di daerah, jadi kita minta setiap alumni membentuk ranting ditempat tinggalnya,” ujar Armyn Gultom, pada acara dekarasi pelantikan pengurus FOKAL IMM Sumsel Periode 2015-2010, di Hotel Swarna Dwipa, Rabu (25/01). Armyn mengungkapkan, alumni Muhammadiyah banyak tersebar di penjuru daerah maupun profesi. Dengan adanya forum ini, maka dapat menjadi ajang silaturhami dan tukar pikiran antar alumni. Inilah pentingnya forum yang telah terbentuk sejak tahunn 1990 ini. Tidak hanya memperkuat infrastruktur, Amin juga berharap forum ini mendorong para alumni untuk memperkuat basis ekonomi. Agar kesenjangan sosial yang begitu tinggi akan mengalami penurunan, berkat adanya kontribusi alumni Muhammadiyah untuk bangsa dan masyarakat. “Jika banyak alumni kita berwira usaha, maka akan membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Tidak hanya itu saja, jika alumni kita terjun ke politik harus memperkuat perekonomiannya secara mandiri. Dengan begitu,
maka dalam dunia politik dia akan semakin kuat,” ungkapnya. Armyn tidak menyangkal, bahwa alumni Muhammadiyah banyak bergabung dengan partai politik. Tidak hanya ada dalam Partai PAN, namun partai lainnya juga ada. Artinya, alumni Muhammadiyah semakin diminati oleh parpol yang ada. Ini menunjukan alumni Muhammadiyah sangat potensial. Armyn juga memandang, bahwa pemilukada identik dengan permainan cukong besar, hingga ketika kepada daerah terpilih yang menjadi pemimpin bukan kepala daerah namun cukong. Artinya, ekonomi kita semakin dikuasai kelompokkelompok tertentu. “Kepala daerah bukan menjadi dalang, tapi menjadi dayang. Oleh karena itu, kedepan kita harus memperkuat itu, sehingga yang berkuasa bukan cukong, tapi kepala daerahnya,” jelasnya. Sementara, Ketua Korwil FOKAL IMM Sumsel Rudi Apriadi menuturkan, berbagai program telah dicanangkan FOKAL IMM Sumsel, diantaranya pendidikan agama dan sosial. Karena dua program tersebut dapat menyentuh langsung ke tengah
masyarakat. “Pada intinya, dengan adanya organisasi ini dapat menghimpun seluruh alumni Muhammadiyah. Apalagi, ada ribuan alumni Muhammadiyah yang ada di Sumsel. Jadi, nanti tiap daerah akan kita bentuk pengurusnya,” tutur Rudi, yang juga angggota DPRD Sumsel ini. Rudi melanjutkan, ditengah pesatnya kemajuan karakter dan sebagainya, tentu mereka harus membina, mengayomi dan mengantarkan kader-kader IMM yang masih aktif, agar lebih berkualitas dari segi SDM. “Ya untuk menjadi umat yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Era sekarangkan jauh lebih menguasai kemajuan teknologi, jadi perlu di antisipasi agar tidak disalah gunakan, melainkan untuk kemajuan umat,” sambungnya. Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan, Ruspanda Karibullah menambahkan, bahwa organisasi ini sebagai wadah untuk melakukan pembinaan kepada alumni yang begitu banyak di Sumsel. Dengan kaderisasi ini, alumni dapat bersaing di berbagai bidang sesuai dengan profesi yang ditekuninya selama ini. “Perhimpunan ini merupakan jawaban atas pentingnya keberlangsungan membangun visi gerakan, dan spirit pengabdian dalam mengimplementasikan komitmen sebagai kader Muhammadiyah, umat dan bangsa,” pungkasnya. n
“Kami tahu kemarin mendapat WTP. Tahun ini harus kami pertahankan. OKU harus kembali menerima WTP. Untuk itu kami maksimalkan kerja,” kata Kuryana. Untuk penertiban aset milik daerah sudah dibenahi. Alhamdulillah pasca mekarnya OKU Timur dan OKU Selatan dari OKU induk, mengeni aset sudah selesaikan. “Jadi tidak ada lagi aset kami yang ada di daerah lain pasca pemekaran,” ujarnya. Sementara sidak Bupati kali ini didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda OKU, Riduan dan disambut Kepala Dinas Pemerdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Ahmad Firdaus. Bupati datang meninjau kinerja pegawai dan kondisi kantor yang ditempati dinas PMD, pasca Nomenklatur baru. Pada kesempatan itu Ahmad Firdaus, menyampaikan kepada Bupati untuk memperbaiki kondisi bangunan yang mereka tempati sekarang ini, terutama lantai dasar. º
Kadiknas: Semua Desa di Sumsel Harus Miliki Paud Tabloid-DESA - Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sumatera Selatan, Widodo mengatakan, semua desa di daerah ini harus memiliki tempat pendidikan anak usia dini hingga 2019. Hal ini karena pendidikan anak usia dini (Paud) cukup penting terutama untuk membentuk karakter generasi penerus, kata Widodo usai mengikuti rapat kerja wilayah himpunan pendidikan anak usia dini Indonesia Sumsel di Palembang, Rabu. Memang, lanjut dia, semua kabupaten dan kota desanya sudah ada pendidikan anak usia dini. Namun belum seluruh desa yang ada di Sumsel itu memiliki pendidikan anak usia dini karena berbagai faktor, ujar dia. Dia mengatakan, di Sumsel baru tiga kabupaten yang seluruh desanya memiliki pendidikan anak usia dini yakni Lahat, Ogan Ilir dan Prabumulih. Oleh karena itu diharapkan semua desa membetuk tempat mendidik anak sambil bermain, supaya Sumsel semuanya memiliki. Sementara Bunda pendidikan anak usia dini, Hj Eliza Alex mengatakan, memang tempat pendidikan anak tersebut berkembang baik di Sumsel. Hal ini karena pendidikan anak usia dini cukup penting terutama dalam membentuk karakter penerus mendatang. Selain itu pihaknya juga terus berupaya supaya tenaga pendidik anak usia dini tersebut kualitasnya meningkat, tambah dia. n
14
ProdukDesa
TABLOID DESA Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Kopi dari Sumatera Selatan ke Luar Negeri
K
opi bukanlah sekadar minuman berkafein, kopi telah menjadi budaya. Begitulah menurut laporan yang dituliskan majalah National Geographic edisi Januari 2005, bahwasanya betapa kopi telah menggerakkan manusia di abad modern, yang bikin orangorang melek, siang maupun malam, di desa maupun di kota. Perilaku minum kopi (ngopi) telah menggelindingkan sejarah serta memberi bentuk keberlangsungan budaya kita sekarang.
Dalam konstruksi budaya kopi itu, Indonesia ternyata bisa bicara banyak. Di berbagai kedai kopi di kota-kota dunia, tertulis menu kopi Sumatera sekelas dengan kopi espresso Brazilia yang terkenal itu. Kopi Sumatera yang terkenal itu adalah kopi Gayo asal Aceh yang berjaya di Amerika dan kopi Toraja yang terkenal di negeri matahari, Jepang.
Lalu bagaimana dengan kopi Sumatera Selatan? Sumatera Selatan telah diketahui sebagai salah satu provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia dan dahulu sempat menjadi primadona pada saat zaman VOC berkuasa. Tepatnya di sebuah daerah penghasil kopi jenis robusta di Dataran Tinggi Besemah yang mencakup beberapa kabupaten, seperti Muara Enim, Lahat, dan Empat Lawang. Dari puluhan ribu hektar perkebunan
kopi inilah terhimpun sebesar 139.754 ton atau setara 30% dari keseluruhan produksi kopi nasional pada tahun 2015. Tingginya kapasitas produksi Kopi Sumsel berhasil mencuatkan namanya sebagai komoditas yang wajib diperhitungkan di negeri ini. Sayang, meskipun dianugerahi sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia dan telah menjadi komoditas pasar dalam negeri, tapi tak seperti kopi Gayo dan kopi Toraja, Kopi Sumsel tak punya nama untuk bisa diekspor ke luar negeri; kopi asal Sumatera Selatan acapkali dipandang sebelah mata. Padahal status kepemilikan lahan kopi yang nyaris 100% dipunyai rakyat seharusnya dapat meraup keuntungan berlipat dari hasil panen dan perdagangan yang umumnya berlangsung hanya setahun sekali; sebuah kesempatan bagus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Masalah yang dihadapi oleh para
Petani Kopi Sumsel sendiri sebenarnya cukup klasik. Dimulai dari rendahnya kualitas kopi di tingkat petani kendali pasar dalam penentuan harga dan pendistribusian kopi, hingga berujung pada hilangnya identitas asal kopi karena diklaim oleh daerah penghasil kopi lainnya. Rendahnya kualitas terutama karena kurangnya pengetahuan dalam memproses biji kopi. Biji kopi yang dipanen asal-asalan dan pasca panen yang serampangan sehingga mendapat julukan kopi aspal atau kopi karet ban yang menghambat perkembangan kopi asal Sumatera Selatan Padahal, menurut Pusat Kajian Sosial Ekonomi Kebijakan Pertanian dan Pedesaan, Litbang Kementerian Pertanian Republik Indonesia, salah satu syarat yang harus ‘ditembus’ untuk dapat berkecimpung dalam perdagangan Internasional adalah kualitas komoditi yang diproduksi sesuai dengan prosedur Good Agriculture Practice (GAP) GAP adalah penerapan sistem proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen berkualitas bagus (pengolahan biji kopi yang baik mulai dari pemetikan hingga proses pengeringan), dan tak lupa memperhatikan kesejahteraan pekerja dan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
Memperbaiki Citra Kopi Sumsel Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel berusaha menjadi kopi sebagai salah satu bagian dari wisata kuliner mulai dari tahun 2017 ini. Hal ini sudah dipersiapkan lewat beberapa event yang diadakan dari pertengahan hingga penghujung tahun 2016 lalu. Misalnya, event South Sumatera Coffee Trips (Wisata Kopi Sumatera Selatan) yaitu kegiatan mengunjungi tiga tempat utama penghasil kopi (Lahat, Muara Enim, Pagar Alam) yang diadakan pada 17 Oktober 2016 lalu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan. Tujuannya, mensosialisasikan produk kopi Sumsel kepada wisatawan. Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki yang melepas langsung rombongan mengatakan harapannya akan kopi Sumsel dapat dikenal karena mempunyai rasa dan aroma yang tidak kalah dengan kopi dari luar negeri. “Sumsel merupakan penghasil kopi. Jadi disosialisasikan, bahwa kopi sumsel juga sama baiknya, dan aromanya lebih baik. Ini disosialisasikan, supaya kopi Sumsel ini masuk di pasaran internasional,” katanya Dia mengharapkan, dengan kegiatan semacam ini akan lebih mengingatkan kepada para petani kopi di Sumatera Selatan. Untuk terus menjaga kualitas kopi yang diproduksinya. Seperti diketahui salah satu kopi yang menjadi andalan Sumsel adalah kopi semendo, kopi yang berasal dari dataran tinggi di Sumsel ini memang memiliki aroma yang kuat bagi penikmat kopi. Selanjutnya Pemerintah Provinsi Sumatera melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel bersama penggiat seni budaya pariwisata di Sumsel menggelar Festival Kopi di Kampung Al – Munawar, Kota Palembang pada 29 Desember 2016 lalu dan acara ini berlangsung sangat sukses. Yang terakhir pada 16 Desember 2016 lalu, Pemprov juga mengadakan satu acara yaitu Wisata Halal 2017, yang mana kopi dijadikan produk unggulan untuk kuliner. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemprov Sumsel untuk memajukan kopi asli daerahnya, dan merealisasikan harapan agar kopi Sumsel dapat bersaing di pasar Internasional. n
ReligiDesa
n a t a i g Ke i j a g N a s e D i d t a u k r Pe l a t n e M a s g n a B
TABLOID DESA 15
Edisi 25 - Periode 7 Februari - 20 Februari 2017
Beberapa Manfaat Membaca Alquran Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman dan pegangan bagi seluruh umat manusia (tidak terbatas hanya kepada umat muslim saja). Pedoman dan pegangan inilah yang akan menuntun kita kearah yang lebih baik untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Al-Quran dan mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenteraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan makhluk yang ada disisi-Nya.“
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, yakni dari Abi Umamah ra. Ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘ Bacalah olehmu Al-Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)‘”
Alquran yang mengingatkan kita akan dosa-dosa dan mencegah kita terjerumus kembali kedalam perbuatan-perbuatan yang menimbulkan dosa.
Tersirat jelas bahwa dengan membaca Al-Quran kita akan diberikan safaat di hari kiamat. Selain itu, banyak manfaat membaca Al-Quran bagi kehidupan:
1. Menjadi Manusia yang Baik Rasulullah SAW menegaskan bahwa orang yang terbaik diantara manusia adalah orang yang mau mempelajari dan mengajarkan Al-Quran, sesuai dengan sabdanya, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan yang mengajarkannya“ (HR. Bukhari). Oleh karena itu, orang yang terbaik didunia ini bukanlah orang-orang yang mempunyai derajat dan jabatan tinggi, bukan pula orang yang memiliki harta kekayaan yang berlebihan. Tetapi, orang terbaik disisi Allah SWT adalah orang yang mau belajar Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.
2. Memberikan Kedamaian dan Ketenangan
M
enteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mendukung adanya satu kegiatan mengaji di setiap desa di Indonesia.
“Kita dukung adanya kegiatan mengaji di desa-desa karena kegiatan mengaji ini dapat memperkuat mental bangsa kita,” kata Eko saat memberikan arahan kepada gerakan Nusantara Mengaji di Jakarta pada Rabu (1/2). Munurutnya, kegiatan mengaji Al-Quran ini adalah demi keluhuran, kemakmuran, dan kesejahteran bagi Indonesia. “Apalagi dengan kondisi tanah air saat ini, semoga dengan kegiatan tersebut semua persoalan yang mendera bangsa ini dapat terselesaikan,” katanya. Eko meminta kepada gerakan Nusantara Mengaji untuk terlebih dahulu menggelar kegiatan mengaji di lingkungan Kemendesa PDTT. “Kita akan agendakan jadwal kegiatannya, nantinya bukan hanya di lingkungan kementerian saja. Kita akan ajak semua balai-balai pelatihan dibawah naungan Kemendes PDTT selain itu juga kementerian-kementerian lainnya untuk menggelar kegiatan yang dilakukan oleh Nusantara Mengaji,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Koordinator Nasional Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid mengatakan bahwa kegiatan Nusantara Mengaji bertujuan untuk mendoakan negara dan bangsa ini agar segera keluar dari situasi yang penuh kesusahan dan terciptanya kedamaian di Indonesia. “Diharapkan Al Quran menjadi spirit kehidupan bangsa yang lebih toleran, damai, tanpa kekerasan, terciptanya kebersamaan, kesetaraan dan berkeadilan,” tegasnya. Jazilul menyebutkan bahwa hingga saat ini, Nusantara Mengaji telah mengadakan khataman Alquran sebanyak 342.000 kali dengan diikuti lebih dari 3,2 juta peserta di 401 Kabupaten / Kota se-Indonesia. n
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, yang artinya: “(yaitu) orangorang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram“ Orang yang membaca Al-Quran akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, disaat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.
10. Sebagai Pelebur Dosa
11. Mendapatkan Banyak Nikmat Asy Syahid Sayyid Quthub mengatakan dalam muqaddimah tafsirnya, “Hidup dalam naungan Al-Quran adalah nikmat. Nikmat yang hanya diketahui oleh siapa yang telah merasakannya. Nikmat yang akan menambah usia, memberkahi dan menyucikannya.“
12. Membersihkan Penyakit Hati Penyakit hati adalah penyakit yang bersifat batiniyah atau rohaniyah. Contoh penyakit hati seperti, sombong, riya, tamak, dan lain sebagainya. Dengan membaca Al-Quran, penyakit hati secara perlahan dapat dibersihkan. Hal ini sesuai dengan Hadits Baihaqi dari Abdullah bin Umar, yakni “Sesungguhnya hati ini (bisa) berkarat sebagaimana besi apabila terkena air. “ Seorang sahabat bertanya, bagaimana cara menghilangkan karat tersebut, ya Rasulullah ? Beliau menjawab: “Perbanyak dzikir dan membaca Al-Quran.“ Didalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan bahwa ia bisa menjadi obat penawar penyakit yang ada dalam dada. Yang dimaksud dengan penyakit yang ada dalam dada adalah penyakit hati.
13. Keutamaan dalam Meminta & Memudahkan Segala Rezeki
3. Mendatangkan Syafa’at pada Hari Kiamat
Hal ini berdasar kepada HR. At-Turmudzi, yakni: “Siapa saja yang disibukkan oleh Al-Quran dalam rangka berdzikir kepada-Ku, dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan Keutamaannya Kalam Allah daripada seluruh Kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.“
“Bacalah Al-Quran ! Sesungguhnya ia pada hari kiamat akan datang memberikan syafa’at kepada pembacanya“ ( HR. Muslim)
Manfaat alquran akan membuka pintu keberkahan, memperkuat keimanan, ketaqwaan dan penjagaan diri.
4. Mendapatkan Pahala yang Banyak
Orang yang membaca Al-Quran akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka akan memperoleh satu kebaikan. Setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. “
5. Derajat yang Lebih Tinggi “Orang yang ahli dalam Al-Quran akan bersama dengan para malaikat pencatat yang mulia lagi taat. Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Quran dan dia bersusah payah mempelajarinya, maka baginya dua pahala.“ (HR. Bukhari)
6. Penghilang Segala Keraguan Al-Quran menjelaskan mana yang sesungguhnya benar, disertai penjelasan bukti-bukti yang ada. Kebenaran-Nya dengan sendirinya menghilangkan segala keraguan.
7. Hidup yang Seimbang Al-Quran menuntun kita untuk bersikap moderat (seimbang) dalam segala hal. Melarang kita untuk berlebih-lebihan.
8. Terbebas dari Aduan Rasulullah SAW Pada hari kiamat ada beberapa manusia yang akan diadukan oleh Rasulullah SAW dihadapan Allah SWT. Namun, jika kita terus membaca dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran maka kita akan terbebas dari aduan tersebut.
9. Mendapatkan Sakinah, Rahmat, serta Dinaungi para Malaikat Hal ini berdasar kepada HR. Muslim, yakni: “Tidaklah suatu kaum berkumpul disuatu masjid daripada masjid-masjid Allah, mereka membaca
14. Mengingat Allah SWT Orang yang membaca Al-Quran akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.
15. Mengurangi Ketegangan (stress) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ahmad Al Qadhi, direktur utama Islamic Muslim for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa bacaan Al-Quran menimbulkan efek relaksasi hingga 65 %. Al-Quran juga memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stress).
16. Mencegah dan Mengatasi Kepikunan Membaca Al-Quran secara rutin dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kerja otak kita karena secara spiritual Al-Quran merupakan kumpulan wahyu yang sempurna yang menenangkan jiwa, meningkatkan keyakinan dan menyeimbangkan hidup manusia. Energi positif dari ayat-ayat Allah SWT ini dapat menjadi nutrisi otak yang paling berharga daripada sebuah obat.
17. Menghasilkan Ide yang Produktif, Menarik dan Inovatif Dengan membaca Al-Quran, hati, jiwa dan pikiran menjadi terelaksasi sehingga kita dapat melihat sesuatu dengan jernih. Tentunya, manfaat-manfaat membaca Al-Quran lebih luas dan lebih banyak daripada yang telah disebutkan diatas. Semoga dengan membaca artikel ini, kita bisa lebih mendekatkan dan membiasakan diri membaca Al-Quran untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang akan berguna dimasa mendatang, baik didunia maupun diakhirat.