BAB
KESIMPULAN
A.
VI
DAN
REKOMENDASI
Kesimpulan
Bab
akhir
penulisan
kesimpulan berdasarkan
tesis
ini,
hasil analisis
mengetengahkan
penelitian dengan
temuan-temuannya.
Dari
pertanyaan
penerapan konsep dan penyuluhan
penelitian yang diajukan,
tentang
pendidikan luar sekolah dalam pembinaan industri
kecil pengrajin kain besurek di
Kotamadya Bengkulu, dapat disimpulan sebagai berikut : Secara umum
pembinaan dan belum
para sumber belajar telah melaksanakan
penyuluhan. Namun
berjalan
secara
terpadu
dan
adalah
Andragogi,
demikian pelaksanaannya
penuh,
menyeluruh,
berkelanjutan. Konsep PLS yaitu
merupakan tanggungjawab dan pengusaha. Kedudukan
proses
bersama
yang
terarah,
diterapkan
pembelajaran
antara
sumber
sumber belajar banyak
sebagai pembimbing dan katalist untuk membantu
yang
belajar berperan pengusaha
belajar. Dalam proses pembelajaran andragogi menganjurkan manusia
dapat mengakumulasikan banyak
diperolehnya,
sehingga
menjadi
pengalaman
sumber
belajar
berkembang. Faktor penghambat penerapan andragogi, tidak dikuasainya
belajar yaitu
bagi
yang yaitu
konsep pembelajaran bagi orang dewasa,
orang dewasa adalah suatu
kemampuan
yang
orang
proses
evolusi
dewasa untuk mengerti, menerima,
mempercayai, menilai, mendukung, memerlukan suatu yang
berkembang secara perlahan.
asumsi
konsep
menghargai, Pembinaan
Andragogi
diri memerlukan perlakuan khususnya
dan
dalam
lain terbatasnya
yang
sikap
wiraswasta baru pada tingkat teoretik.
antara
menggunakan
pengambilan
penyuluhan tentang
proses
sifatnya keputusan.
wirausaha
dan
Hal ini disebabkan
alokasi dana,
alat
bantu
atau
media pembelajaran, jumlah sumber belajar serta kemampuan yang
dimilikinya.
responden
Kondisi ini dibuktikan
oleh
penelitian, bahwa para pembina
setiap
menyampaikan
materi
ceramah dan berteori saja,
dan
pelatihan
ucapan penyuluh
hanya
dengan
sehingga para pengusaha
memahami apalagi untuk menerapkannya. Atas dasar hal pelaksanaan
belum
memberikan kontribusi yang berarti bagi
pengusaha
untuk
meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
Selain itu
pula
PLS,
misalnya
Departemen Koperasi,
pihak
dan
Kadin,
penyuluhan
ini
tersebut
satuan
pembinaan
sulit
dari
Departemen
Perdagangan,
Departemen Tenaga Kerja,
Perbankan
dan
Universitas
Depdikbud,
belum
dapat
difungsikan sebagaimana yang diharapkan. Secara khusus, sebagai berikut
1. Cara
sumber
penyuluhan besurek
:
hasil penelitian ini dapat disimpulkan
:
belajar
terhadap
menyelenggarakan
para pengusaha
pembinaan dan
industri kecil kain
a.
Melaksanakan
program
Perindustrian
yang telah
setempat.
disampaikan
bersifat
disusun
Materi
umum
dan
dan
menyentuh kebutuhan belajar mereka.
para lebih
pembina
dan
penyuluh
oleh Kanwil
metode
yang
teoretis, Hal
tidak
belum
ini disebabkan
mengidentifikasi
dahulu kebutuhan apa yang diperlukan oleh
para
pengusaha tersebut. b.
Menerapkan
pendekatan
perorangan,
kelompok
menanamkan
kesadaran,
psikososial
dan
massal.
melalui
proses
Tujuannya
kemandirian
adalah
dan penuh percaya
diri kepada para pengusaha. c.
Menetapkan arah pembinaan dan
penyuluhan antara lain:
(1). Memupuk kerjasama antara sesama menengah
yang
dan
sehat.
keterampilan sikap
besar.
(3). para
bangga
Memotivasi
pendapatan dan
Menciptakan
Meningkatkan
pengusaha
para
para
(2).
pengusaha kecil,
kecil.
iklim
usaha
kemampuan (4).
dan
Menumbuhkan
pengusaha dengan profesinya.
pengusaha
untuk terus
penghasilannya.
(6).
(5).
meningkatkan
Melestarikan dan
mengembangkan budaya kerajinan. 2.
Faktor-faktor pendukung
dan penghambat
dalam
pembelajaran pada pengusaha industri kecil kain
Secara umum faktor
adalah : Tap.
besurek.
MPR-RI
1993
dan surat keputusan Bapak Gubernur Propinsi Bengkulu
No.
Ill tahun
pendukung
proses
1992 tentang pakaian kain besurek.
Secara khusus faktor pendukung itu sebagai berikut a. Telah tersusun program pembinaan dan
penyuluhan
:
oleh
Kanwil/Dinas Perindustrian Propinsi Bengkulu. b.
Tersedia bantuan dana yang
diperlukan
untuk membela
jarkan para pengusaha industri kecil kain besurek.
c. Tersedianya fasilitas,
sarana prasarana pembinaan
dan
penyuluhan. d.
Telah
tumbuh
kesadaran
dan
motivasi para pengusaha
akan pentingnya
mengikuti
pembinaan dan penyuluhan.
e. Kondisi masyarakat lingkungan dalam mendukung
kelang-
sungan hidup industri kecil. f. Usaha
industri
kecil
pengrajin
kain besurek
telah
dapat memberikan keuntungan ekonomis.
Sedangkan faktor penghambat yang ditemukan sebagai berikut
:
a. Terbatasnya jumlah,
kemampuan,
keterampilan
dan keca
kapan personil yang ditugaskan untuk itu. b.
Tingkat pendidikan dan pengetahuan sebagian besar para pengusaha masih rendah.
c.
Sulitnya
mendatangkan
sumber belajar yang ahli dalam
bidang yang diinginkan.
d.
Terbatasnya
alat pembantu
pembinaan
dan penyuluhan,
yakni yang berhubungan dengan penyajian materi. e. Dana
yang
dialokasikan untuk
penyuluhan belum mencukupi.
kegiatan pembinaan dan
3. Hasil proses
pembelajaran
PLS yang dilaksanakan oleh
sumber belajar terhadap para pengusaha industri
kain besurek, yaitu terwujudnya perubahan meliputi
sikap-sikap
Sikap-sikap tersebut diri
kognisi,
pengusaha telah
makna
sikap
afeksi,
memberikan
dan
gambaran
tumbuh keyakinan
kecil
yang
konasi.
bahwa pada
tentang makna
pembelajaran dalam mendorong kerja
keras
bagi
pengembangan usahanya.
4. Meskipun
penerapan
penyuluhan
besurek dampak
konsep PLS
terhadap
belum
pengusaha industri
kecil
dilaksanakan secara penuh,
positif
pendapatannya
dalam pembinaan
bagi
(40
%
pengusaha dalam
- 50 %).
Karena
motivasi
kebutuhan untuk
belajar
kain
namun
ada
meningkatkan
dalam
pembelajaran ada bagian teoretis yang disajikan menyentuh
dan
proses dapat
mereka, sehingga tumbuh
meningkatkan kualitas
dan
kuantitas
produksinya.
Dari butir-butir kesimpulan yang telah dikemukakan
di atas sekolah
secara
terungkap bahwa penerapan konsep pendidikan luar khususnya
andragogi
koordinatif antara pembina
pengusaha, dan antara satuan
konsep
terlaksana
penyuluh
dengan
Kanwil/Dinas Perindustrian
dengan
PLS yang terkait.
dan
belum
B.
Rekomendasi.
Berdasarkan
temuan-temuan
penelitian di atas,
analisis
hasil
dapat dirumuskan beberapa rekomendasi
meneganai kebijakan dalam
dan
yang
harus ditempuh oleh satuan PLS
rangka pembinaan dan penyuluhan
industri
kecil
pengrajin kain besurek di Kotamadya Bengkulu. 1.
Rekomendasi bagi para pembina dan penyuluh Praktek
dan
yang
penyuluhan
besurek
telah dilaksanakan
terhadap industri kecil
sudah dapat dirasakan
maksimal.
dalam
Untuk
lebih
kemampuan para pengusaha,
pengrajin
hasilnya,
meningkatkan
pembinaan
walaupun
belum
keterampilan
hendaknya pembinaan dan
luhan dilaksanakan
lebih terarah,
berkesinambungan,
dengan
kain
terpadu,
memfungsikan
dan penyu
menyeluruh dan
sumber
belajar
dari Departemen atau Instansi yang terkait.
Menyusun program kecil
pengrajin
pembinaan dan penyuluhan
kain
besurek,
aspiratif
dan partisipatif,
kebutuhan
serta perkembangan sosial
yang
bersangkutan.
Hal
hendaknya
diusahakan
ini
industri bersifat
dapat
ekonomi
dimaksudkan
menyentuh masyarakat
agar
program
pembinaan dan penyuluhan tersebut lebih berdaya guna berhasi guna.
seharusnya
dan
Dalam melaksanakan pembinaan dan penyuluhan
para
sumber belajar
lebih
menekankan
segi
hendaknya
para
praktek. Disamping
pendekatan
psikososial,
pembina dan penyuluh menerapkan pendekatan yang
berpusat
pada
isi
program
(content
centered
approach),
pemecahan masaiah (problem focused approach),
kesadaran
pada
pendekatan
(the conscientization approach), pada
pengem
bangan sumber daya manusia dan perencanaan kreatif (human development
and
dimaksudkan
untuk mentransfer pengetahuan,
dan
sikap
creative planning
approach).
baru serta membantu para
Hal
ini
keterampilan
pengusaha, industri
kecil agar mereka dapat mengadopsi hal-hal baru tersebut.
Selanjutnya
membantu
mereka agar mampu
menghimpun
dan
menggunakan informasi yang tepat dalam memecahkan masaiah
kehidupan ketidak
sehari-hari, menyadarkan mereka terhadap seimbangan
dalam
kehidupan
masyarakat.
isyu Para
pengusaha industri kecil tersebut diarahkan untuk mengem bangkan
kreativitas
dan
kemampuan
merencanakan
untuk
kemajuan usahanya.
2. Rekomendasi
bagi
para
pengusaha
industri
kecil
kain besurek
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dianalisis, pada
umumnya
didirikan karena
industri
pengrajin
sebagai
pekerjaan
itu diharapkan para
pengusaha
perhatian
hanya
kecil
dan
pikiran
kepada
kain
besurek
sambilan. lebih
Oleh
raemusatkan
pekerjaan
usahanya
sebagai kegiatan pokok.
3. Rekomendasi bagi masyarakat Kotamadya Bengkulu. Kain
besurek
sudah sejak
lama
diterima
sebagai
warisan
budaya daerah Propinsi Bengkulu.
Untuk
kelangsungan hidup nilai-nilai budaya tersebut masyarakat
Propinsi Bengkulu
keberadaan
kain
memakainya.
besurek.
hendaknya
memiliki
kebanggaan
meliputi
juga
besurek
akan
sebagai
nilai
hidup
secara
dan
luas.
berkembang
budaya Bengkulu,
budaya
Bangsa
Dengan
demikian
terus
bahkan
atas
kebanggaan
Lebih jauh lagi masyarakat diharapkan
memasyarakatkannya
nilai
menjaga
ikut kain
(survive)
juga ' sebagai
Indonesia.
4. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini, hanya mengkaji masaiah proses pembelajaran
pendidikan luar sekolah
dalam
pelaksanaan
pembinaan dan penyuluhan kepada industri kecil kain besurek,
yang
melibatkan
pengusaha,
pembina
penyuluh serta masyarakat pemakai. Maka hasil ini dapat diimplikasikan
lanjut
dan
penelitian
untuk diadakan penelitian lebih
pada kesempatan yang lain, dan
menggugah
pengrajin
diharapkan
para peneliti lain untuk melakukan
dapat
penelitian
secara mendalam.
Akhirnya
penulis
berharap semoga apa
yang
telah
diungkapkan melalui hasil penelitian ini dapat merangsang pemerintah,
pihak pengusaha industri
dan keluarga,
untuk
lebih
kecil,
meningkatkan
masyarakat
perhatian
dan
partisipasinya dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan
eksistensi
industri kecil
kain besurek, baik menyangkut
aspek kualitas maupun aspek kuantitasnya.