UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PEMBERIAN MOTIVASI PADA KARYAWAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK UNIT KERJA BILLS PROCESSING CENTER MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan oleh : DINI ARIFAH 052103076 KESEKRETARIATAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2008
Dini Arifah : Pemberian Motivasi Pada Karyawan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Unit Kerja Bills Processing Center Medan, 2008. USU Repository © 2009
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR
NAMA
: DINI ARIFAH
NIM
: 052103076
JURUSAN JUDUL SKRIPSI MINOR
: KESEKRETARIATAN : PEMBERIAN MOTIVASI PADA KARYAWAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK UNIT KERJA BILLS PROCESSING CENTER MEDAN
Tanggal : 26 Mei 2008
Dosen Pembimbing
(Dra. Lisa Marlina, MSi)
Tanggal : 26 Mei 2008
Ketua Jurusan
(Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi)
Tanggal : 26 Mei 2008
Dekan
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec)
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Minor ini dengan baik. Skripsi Minor ini disusun berdasarkan hasil yang diperoleh penulis selama melakukan riset pada kantor cabang PT Bank Mandiri Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan, dimana penulis ditempatkan di Unit Kerja Bills Processing Center. Selama pembuatan Skripsi Minor ini, penulis tidak lepas dari perhatian, dorongan, dan bantuan dari dosen pembimbing dan pihak BPC secara langsung maupun tidak langsung. Penulis juga menyadari bahwa usaha dan kerja keras yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari pihak-pihak tersebut. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Teristimewa buat kedua orang tuaku tersayang ayahanda H. Amwal, SE dan ibunda Hj. Sri Puji Astuti yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan baik materil maupun moril kepada penulis. 2. Bapak John Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU. 3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku Ketua Departemen Kesekretariatan Program Diploma III Fakultas Ekonomi USU. 4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Sekretaris Departemen Kesekretariatan Program Diploma III Fakultas Ekonomi USU. 5. Ibu Dra. Lisa Marlina, MSi selaku dosen pembimbing.
4
6. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE selaku Kepala Bagian Akademik Fakultas Ekonomi USU. 7. Seluruh Staff Pengajar dan Administrasi Fakultas Ekonomi USU, khususnya kak Delly, maKasi buaNyak ya KaQ.. 8. Ibu Rosna L. Toruan selaku BPC Manager Bank Mandiri Medan. 9. Ibu Sutria Sembiring selaku Section Head BPC Bank Mandiri Medan. 10. Bapak Yan Admirsyam selaku Export Officer BPC Bank Mandiri Medan. 11. Sahabat2 ku tersayang: Bebby, Yuyu, Rizkha ‘Koky’, Farida aLiaz FarHussss…!! Thanx aLot ya... Makasi uDaH maU jD teMeN ku sLaMa ini.. MaaF kLo aKu sRing bKiN keSeL ya.. Qta teTeP saHaBaT seJaTi Mpe kaPan pun jG.. LopH U 4eveR.. 12. TemeN2 ku: nDa, zHa, mA, weN2 ‘n cMua anaK seKRe’05.. Thanx 4aLL GuYs.. MisS U.. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Skripsi Minor ini. Dan penulis berharap semoga Skripsi Minor ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 26 Mei 2008 Penulis
Dini Arifah
5
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................
3
DAFTAR ISI .................................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
7
A. Latar Belakang ........................................................................
7
B. Perumusan Masalah .................................................................
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................
10
D. Metode Penelitian ....................................................................
11
1. Lokasi Penelitian ...............................................................
11
2. Jenis Data ..........................................................................
11
3. Metode Pengumpulan Data ................................................
11
4. Metode Analisis .................................................................
12
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .....................................
13
A. Profil Perusahaan .....................................................................
13
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ...........................................
13
2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ................................
14
3. Visi dan Misi Perusahaan ...................................................
27
4. Nilai-nilai Budaya Perusahaan ...........................................
27
B. Motivasi ..................................................................................
28
1. Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
28
2. Jenis-jenis Motivasi ...........................................................
33
3. Cara-cara Pemberian Motivasi ...........................................
41
BAB II
6
4. Proses Pemberian Motivasi ................................................
42
BAB III ANALISA DAN EVALUASI ......................................................
46
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
54
A. Kesimpulan .............................................................................
54
B. Saran .......................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
56
LAMPIRAN
7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Hasil kinerja karyawan yang tinggi akan berdampak besar terhadap perusahaan. Secara langsung perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih dan membuka peluang yang besar bagi tercapainya tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan. Pada umumnya, para manajer berpendapat bahwa kinerja karyawan merupakan hasil dari motivasi dan kemampuan karyawan itu sendiri. Agar tetap bersikap realistik, para manajer tersebut sering menghadapi problem inti motivasi, yakni bagaimana cara merangsang sekelompok orang yang masing-masing memiliki kebutuhan yang khas dan kepribadian yang unik untuk bekerja sama menuju pencapaian sasaran-sasaran perusahaan. Manajer harus dapat meyakinkan para bawahannya bahwa dalam upaya mencapai sasaran-sasaran mereka sendiri, mereka perlu memberikan kontribusi positif kepada sasaran-sasaran perusahaan. Bills Processing Center (BPC) merupakan salah satu Unit Kerja Bank Mandiri yang memproses transaksi trade service dalam rangka peningkatan
8
pelayanan terhadap nasabah Bank Mandiri yang meliputi transaksi ekspor dan impor Letter of Credit (L/C Ekspor dan Impor) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dari beberapa member unit business yang berada di wilayah kerjanya. Tetapi pada saat ini transaksi L/C impor di Unit Kerja BPC Medan sudah dialihkan ke BPC Jakarta. Yang menjadi tolak ukur kinerja karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Unir Kerja BPC Medan adalah pencapaian SLA (Services Level Agreement), yakni batasan waktu yang ditentukan oleh kebijakan manajemen dalam hal proses pemeriksaan dokumen atau dengan istilah same days, realisasi transaksi trade service yang dicapai oleh Unit Kerja tersebut dari keseluruhan kegiatan, mulai dari advising L/C (penerusan L/C), SKBDN, dokumen-dokumen ekspor yang berdasarkan L/C sampai dokumen-dokumen ekspor non L/C. Pencapaian realisasi transaksi trade service tersebut pada tahun 2005 sebesar ± 5410 dokumen, pada tahun 2006 sebesar ± 6120 dokumen dan pada tahun 2007 sebesar ± 6840 dokumen. Dari keseluruhan pencapaian realisasi pada tahun 2005 sampai 2007, terlihat adanya peningkatan yang dicapai oleh Unit Kerja BPC Medan. Secara otomatis, peningkatan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah Bank Mandiri. Sehingga berdampak pada keuntungan yang diperoleh secara keseluruhan oleh Bank Mandiri. Bank
Mandiri
berani
memutuskan
kebijakan-kebijakan
yang
menguntungkan kedua belah pihak baik nasabah maupun Bank Mandiri sendiri, mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus menerus, serta senantiasa mengutamakan pelayanan terhadap nasabah.
9
Keuntungan ini diperoleh Bank Mandiri dengan menerapkan strategistrategi manajemen terutama pada Unit Kerja BPC Medan, salah satunya dengan membuat suatu terobosan dari aspek motivasi sehingga karyawan termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Bentuk pemberian motivasi tersebut diantaranya dengan adanya peningkatan gaji bagi karyawan, pemberian insentif bagi karyawan yang berprestasi, penambahan fasilitas kerja seperti semakin terbukanya kesempatan bagi karyawan yang berprestasi untuk meningkatkan posisi/jabatannya, pengadaan kursus-kursus yang diberikan mulai dari tingkat manajer sampai tingkat pelaksana yang sesuai dengan bidang pekerjaannya guna menunjang pelaksanaan tugasnya sehari-hari, begitu juga dengan penambahan atau perubahan sistem komputerisasi yang lebih canggih dan penyediaan peralatan kantor lainnya yang juga semakin ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya. Namun apabila karyawan mulai dari tingkat manajer sampai tingkat pelaksana tidak melaksanakan ketentuan atau peraturan manajemen yang diterapkan secara keseluruhan di Bank Mandiri terutama pada Unit Kerja BPC Medan, misalnya fraud (penggelapan uang), penyalahgunaan jabatan, tidak disiplin dan pelanggaran lainnya, maka manajemen memberikan sanksi terhadap perbuatan-perbuatan tersebut dengan pemberian surat peringatan bagi kasus yang ringan bahkan dengan pemecatan bagi kasus yang berat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul “PEMBERIAN MOTIVASI PADA KARYAWAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) MEDAN”.
TBK
UNIT KERJA
BILLS
PROCESSING
CENTER
10
B. Perumusan Masalah Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada “Bagaimanakah jenis, cara dan proses pemberian motivasi pada karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa jenis, cara dan proses pemberian motivasi pada karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan. Diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti ~Memperkenalkan pada lingkungan kerja yang sebenarnya serta menambah pengetahuan dan wawasan berfikir penulis mengenai jenis, cara dan proses pemberian motivasi pada lungkungan kerja tersebut. 2. Bagi Perusahaan ~Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan pemberian motivasi terhadap karyawannya. 3. Bagi Peneliti Lanjutan ~Sebagai sumbangan penulis kepada mereka yang memerlukan referensi mengenai pemberian motivasi.
11
D. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis mengadakan penelitian guna mendapatkan data-data yang akan digunakan sebagai bahan analisa, dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan yang terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 7 Medan. 2. Jenis Data a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian dalam hal ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan. b. Data Sekunder, yaitu pengumpulan data dengan penelaahan buku, arsip, contoh-contoh tertulis yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. 3. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dimana diadakan tanya jawab langsung kepada pihak perusahaan guna memperoleh informasi dan data-data objektif yang diperlukan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti. b. Quesioner, yaitu dengan cara pengumpulan data dengan jalan membuat atau mengajukan daftar pertanyaan guna memperoleh keterangan mengenai objek yang diteliti.
12
c. Studi Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari dokumen, seperti dari koran-koran, dokumen kantor dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian. 4. Metode Analisis Analisa
data
dilakukan
dengan
metode
deskriptif,
yaitu
dengan
mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan dan menafsirkan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan permasalahan yang diteliti.
13
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi yang dilaksanakan pemerintah Indonesia. Pada masa kepemimpinan B. J. Habibie sebagai Presiden dicetus gagasan penggabungan beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari Bank Negara Indonesia, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara, karena dirasakan bank tersebut terlalu banyak sehingga perlu digabungkan untuk menjadi sebuah bank yang besar untuk mengejar syarat skala yang dibutuhkan oleh perbankan global. Untuk itu, diusulkan agar empat bank dari tujuh bank BUMN yang ada yakni, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Bumi Daya digabung menjadi sebuah bank yang diharapkan nantinya dapat menjadi bank terbesar di Asia Selatan, serta menjadi bank komersial yang kuat dan mandiri. Oleh karena itulah, keempat bank BUMN yang digabungkan menjadi satu bank tersebut dinamakan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada bulan Juli 1999 penggabungan keempat bank BUMN tersebut disahkan secara hukum. Untuk melaksanakan manajemen perusahaan agar berkembang dengan pesat, maka dibentuklah beberapa cabang di seluruh wilayah
14
di Indonesia, termasuk di Medan. Pusat kegiatan operasional seluruh cabang Bank Mandiri yang ada di Medan diawasi langsung dan tunduk di bawah manajemen pengawasan Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan yang sekarang berlokasi di Jalan Pulau Pinang Nomor 1 Medan.
2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Struktur organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan dapat digambarkan sebagai berikut:
BPC MANAGER Rosna L.Toruan
SECTION HEAD Sutria Sembiring
EXPORT OFFICER Yan Admirsyam
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Elfrida Hutabarat
Boitha Sitompul
Amwal
Abdul Hadi
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
M.Syarief Effendi
Irsan
Saniah Said
Maramis H. Rambe
SEKRETARIAT UNIT Irwansyah
15
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu struktur organisasi. Semakin
baik struktur organisasi suatu pekerjaan maka sistem
operasionalnya akan dapat terlaksana secara lebih interaksi dan terkoordinasi sehingga tujuan perusahaan semakin jelas. Struktur organisasi yang dipakai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. adalah struktur organisasi lini dan staf (line and staf organization). Kebaikan dari struktur organisasi lini dan staf adalah: 1. Pimpinan lebih dewasa dalam memberikan sarana terhadap tugas khusus di luar bagiannya. 2. Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan meringankan pekerjaan pimpinan dan meningkatkan efisiensi kerja. 3. Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan kekuasaan aliran dengan jelas. Keburukan dari struktur organisasi lini dan staf adalah: 1. Solidaritas sesama karyawan sulit diharapkan karena karyawan tidak langsung saling mengenal. 2. Koordinasi bagian-bagian unit kerja sukar diharapkan karena rumit dan kompleksnya (lengkap) organisasi. Dalam struktur organisasi lini dan staf secara formal yang berhak memberikan perintah hanya pimpinan, sedangkan staf hanya memberikan nasehat dan saran-saran yang mendukung. Tetapi pada organisasi yang besar dan ruang
16
lingkupnya luas, beraneka ragam dan kompleks, tidak mungkin bagi seorang pimpinan mengambil wewenang kepada staf sesuai dengan bidangnya masingmasing. Adapun uraian tugas di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan sebagai berikut: BPC Manager: 1. Melakukan pengawasan dan mengembangkan kegiatan serta mendayagunakan sarana organisasi Bills Processing Center. 2. Meyakini kualitas pelayanan di bidang trade services telah dijalankan sesuai prosedur. 3. Melakukan koordinasi dan menjalin hubungan yang harmonis dengan unit kerja terkait dalam penanganan transaksi trade services. 4. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan bank-bank koresponden berkenaan dengan kegiatan trade services. 5. Memastikan proses transaksi trade services di BPC telah dikerjakan dengan akurat, tepat waktu dan efisien. 6. Menindaklanjuti hasil audit bidang trade services dan melaksanakan tindakan perbaikan yang diperlukan. 7. Melakukan upaya-upaya meningkatkan produktivitas dan meminimalisir biaya per unit pada semua transaksi Bills Processing Center Jakarta secara berkelanjutan. 8. Memastikan negosiasi dokumen ekspor atas permintaan dari cabang atau bisnis unit terkait sesuai dengan ketentuan.
17
9. Memonitori trade line yang telah diberikan oleh bisnis unit atau cabang dalam pelaksanaan negosiasi atau diskonto. 10. Melakukan kerjasama dan membina hubungan yang baik dengan bank-bank koresponden agar penyelesaian transaksi ekspor dan impor dapat berjalan lancar. 11. Mengelola Management Information System transaksi trade service. 12. Memastikan seluruh laporan, baik untuk kepentingan intern maupun ekstern telah dilakukan dengan tertib dan tepat waktu. 13. Mensupervisi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Trade Customer Services (termasuk yang ditempatkan di cabang-cabang). 14. Mengevaluasi dan mengembangkan langkah-langkah kerja operasional departemen yang lebih efektif dan efisien. 15. Meyakini bahwa Service Level Agreement (SLA) telah dapat dicapai. 16. Memastikan bahwa semua sasaran kerja departemen telah diintegrasikan ke dalam strategi bank.
Section Head Ekspor: 1. Melakukan pengawasan dan mengembangkan kegiatan serta mendayagunakan sarana organisasi Bills Processing Center. 2. Memelihara ketertiban dan kelancaran kegiatan ekspor, khususnya advising L/C dan SKBDN, dan administrasi pembayaran ekspor serta checking document.
18
3. Meyakini kualitas pelayanan di bidang tarde services (advis L/C dan SKBDN, pengkreditan cabang dan monitoring jatuh tempo wesel berjangka) dan checking document telah dijalankan sesuai prosedur. 4. Menyelesaikan masalah yang timbul dengan bank-bank koresponden, nasabah dan Bisnis Unit berkenaan dengan kegiatan advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile serta kegiatan pengecekan dokumen ekspor atau SKBDN. 5. Memastikan bahwa pengecekan transaksi advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile dan kesesuaian dokumen ekspor atau SKBDN di BPC dilaksanakan secara akurat dan tepat waktu. 6. Memastikan otentikasi L/C ekspor maupun perubahannya dilakukan sesuai ketentuan. 7. Memastikan advis L/C atau perubahannya ke nasabah melalui member business unit atau pihak ketiga lainnya dilaksanakan sesuai ketentuan. 8. Memastikan pelaksanaan pengkreditan rekening Kantor Pusat dan rekening nostro atau hasil ekspor sesuai ketentuan. 9. Memastikan pelaksanaan perhitungan ke member business unit atas pendebetan rekening Kantor Pusat berkaitan dengan transaksi ekspor sesuai dengan ketentuan. 10. Melaksanakan MIS advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile. 11. Memastikan pelaksanaan penerimaan, penelitian asli dokumen ekspor atau SKBDN maupun dalan bentuk imaging documents sesuai ketentuan. 12. Memastikan pelaksanaan proses negosiasi/akseptasi/diskonto/rediskonto wesel ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan.
19
13. Memastikan pelaksanaan pengkreditan rekening nasabah/RAK member terhadap hasil negosiasi/diskonto wesel ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan. 14. Memastikan pelaksanaan pembebanan biaya-biaya berkaitan dengan transaksi ekspor termasuk regress negosiasi atau diskonto sesuai ketentuan. 15. Memonitor penyelesaian transaksi ekspor dan SKBDN. 16. Memonitor outstanding transaksi ekspor dan SKBDN. 17. Melaksanakan MIS transaksi ekspor dan SKBDN yang telah ditetapkan. 18. Meyakinkan bahwa Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati telah dijalankan dengan baik. 19. Membuat laporan produktivitas. 20. Menindaklanjuti hasil temuan audit. 21. Melaksanakan fungsi control terhadap pelaksanaan kerja yang benar, akurat dan efisien.
Officer Ekspor: Ekspor & SKBDN Advis 1. Memelihara ketertiban dan kelancaran kegiatan ekspor, advising L/C dan SKBDN, maturity profile ekspor dan administrasi pembayaran ekspor serta checking document. 2. Meyakini kualitas pelayanan di bidang trade sevices (advis L/C dan SKBDN, pengkreditan cabang dan monitoring jatuh tempo wesel berjangka) dan pengecekan dokumen telah dijalankan sesuai prosedur atau ketentuan.
20
3. Melakukan koordinasi dan menjalin hubungan yang harmonis dengan unit kerja terkait dalam penanganan transaksi advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile serta pengecekan dokumen ekspor dan SKBDN. 4. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan bank-bank koresponden, nasabah dan Bisnis Unit berkenaan dengan kegiatan advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile serta kegiatan pengecekan dokumen ekspor atau SKBDN. 5. Melakukan pengecekan transaksi advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile di BPC secara akurat dan tepat. 6. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan bank-bank koresponden, nasabah dan Bisnis Unit berkenaan dengan melakukan pengecekan kesesuaian dokumen ekspor atau SKBDN dengan L/C atau SKBDN di BPC secara akurat dan tepat waktu. 7. Meyakini pelaksanaan otentikasi L/C ekspor maupun perubahannya sesuai ketentuan. 8. Meyakini pelaksanaan advis L/C atau perubahannya ke nasabah melalui member business unit atau pihak ketiga lainnya sesuai ketentuan. 9. Memastikan pelaksanaan pengkreditan rekening Kantor Pusat dan rekening nostro atas hasil ekspor serta pengkreditan rekening nasabah atau rekening Kantor Pusat terhadap hasil negosiasi atau diskonto wesel ekspor atau SKBDN. 10. Memastikan pelaksanaan perhitungan ke member business unit atas pendebetan rekening Kantor Pusat berkaitan dengan transaksi ekspor sesuai ketentuan.
21
11. Memastikan pelaksanaan proses negosiasi/akseptasi/diskonto/rediskonto wesel ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan. 12. Memastikan pelaksanaan pembebanan biaya-biaya berkaitan dengan transaksi ekspor termasuk regress negosiasi atau diskonto. 13. Memonitor penyelesaian transaksi ekspor dan SKBDN. 14. Memonitor outstanding transaksi ekspor dan SKBDN. 15. Melaksanakan MIS transaksi ekspor dan SKBDN yang telah ditetapkan. 16. Melaksanakan MIS advising, pengkreditan dan monitoring maturity profile.
Payment & Monitoring 1. Memastikan pelaksanaan administrasi transaksi ekspor atau SKBDN, khususnya payment dan monitoring sesuai ketentuan. 2. Memelihara ketertiban maturity profile dan administrasi pembayaran ekspor atau SKBDN. 3. Memastikan pelaksanaan proses transakasi pengkreditan dan monitoring maturity profile di BPC secara akurat dan tepat waktu. 4. Meyakini bahwa proceeds ekspor atau SKBDN sudah merupakan final payment dari issuing bank. 5. Memastikan pelaksanaan pengkreditan rekening nasabah atau rekening Kantor Pusat dan rekening nostro atas hasil ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan. 6. Memastikan pelaksanaan perhitungan ke member business unit atas pendebetan rekening Kantor Pusat dan biaya lainnya yang berkaitan dengan transaksi ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan.
22
7. Memelihara ketertiban pelaksanaan pembukuan payment, akseptasi dan monitoring. 8. Memastikan pelaksanaan jurnal on balance yang berhubungan dengan akseptasi wesel ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan.
Checking Document 1. Memastiakan pelaksanaan transaksi ekspor dan SKBDN, khususnya checking dokumen sesuai ketentuan. 2. Memelihara ketertiban dan kelancaran kegiatan checking dokumen. 3. Meneliti kembali, mencocokkan dan meyakini kesesuaian dokumen ekspor dan SKBDN atau imaging document dengan syarat-syarat L/C dan SKBDN, serta dengan peraturan lain yang berlaku. 4. Meyakini bahwa commercial line dengan issuing bank telah tersedia, dan bahwa baki debet commercial line dimaksud belum terlampaui. 5. Meyakini bahwa trade line negosiasi atau diskonto nasabah sudah tersedia dan baki debet line belum terlampaui. 6. Meyakini proses negosiasi, diskonto wesel ekspor atau SKBDN apabila seluruh persyaratan telah terpenuhi atau atas dasar penegasan Bisnis Unit dilaksanakan sesuai ketentuan. 7. Memastikan pelaksanaan pengkreditan ke rekening nasabah atau member atas hasil negosiasi, diskonto wesel ekspor atau SKBDN sesuai ketentuan. 8. Memastikan pembebanan biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeriksaan dan pengiriman dan negosiasi atau doskonto dokumen, termasuk regress negosiasi atau diskonto sesuai ketentuan.
23
9. Mengupayakan penyelesaian outstanding transaksi ekspor dan SKBDN. 10. Meneliti Schedule of Remittance, dokumen-dokumen, surat yang akan dikirim ke Bank Koresponden. 11. Meyakini kualitas pelayanan di bidang pengecekan dokumen telah dijalankan sesuai prosedur atau ketentuan.
Pelaksana Ekspor: Ekspor & SKBDN Advising 1. Memastikan pelaksanaan pengadministrasian dan memproses L/C ekspor dan SKBDN yang diterima serta perubahannya dari member atau bisnis unit, baik langsung maupun imaging file. 2. Meneliti dan mempelajari klausul-klausul L/C ekspor dan SKBDN serta perubahannya sebelum diadviskan. 3. Memastikan pelaksanaan pengadministrasian seluruh proses advising L/C dan SKBDN di dalam software atau program trade. 4. Memeriksa ketersediaan credit line dengan issuing bank, dan menyampaikan kepada unit kerja terkait apabila credit line dimaksud belum disetup. 5. Memastikan penerusan L/C ekspor dan SKBDN serta perubahannya ke nasabah atau member dilaksanakan dengan baik. 6. Memastikan pembuatan nota atau advis debet pembebanan advising fee atas penerusan L/C dan SKBDN untuk bank lain atau pihak ketiga dilaksanakan dengan baik.
24
7. Memastikan pelaksanaan pengadministrasian dan memproses semua beritaberita masuk baik melalui SWIFT maupun mail berkaitan dengan L/C ekspor atau SKBDN maupun perubahannya. 8. Memastikan pembuatan nota jurnal penyelesaian nota debet dari bank lain dan meneruskan pembebanannya kepada cabang atau nasabah. 9. Memelihara ketertiban pelaksanaan pembukuan transaksi advising L/C ekspor dan SKBDN serta perubahannya. 10. Membuat dan memeriksa laporan yang berhubungan dengan advising L/C ekspor dan SKBDN serta perubahannya. 11. Meyakini kualitas pelayanan advising L/C ekspor dan SKBDN serta perubahannya telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
Payment & Monitoring 1. Memastikan pengadministrasian dan memverifikasi serta memproses semua berita-berita masuk baik melalui SWIFT maupun mail berkaitan dengan payment dan akseptasi wesel ekspor dan SKBDN. 2. Memastikan pengadministrasian payment dan akseptasi wesel ekspor dan SKBDN ke dalam sistem atau software trade dilaksanakan sesuai ketentuan. 3. Memonitor hasil pengkreditan wesel ekspor dari Bank Koresponden. 4. Memastikan pembuatan
nota atau
advis debet
pembebanan selisih
pengkreditan wesel ekspor ke nasabah atau cabang dilaksanakan sesuai ketentuan.
25
5. Memastikan pembuatan nota atau advis kredit pelimpahan hasil pengkreditan wesel ekspor dalam hal collection ke nasabah atau cabang dilaksanakan sesuai ketentuan. 6. Memastikan pembuatan nota jurnal balik rekening administratif negosiasi wesel ekspor dan SKBDN berdasarkan hasil pengkreditan di Nostro dilaksanakan sesuai ketentuan. 7. Memastikan pembuatan nota jurnal on balance diskonto wesel ekspor usance dan SKBDN berjangka terima pada saat pengiriman akseptasi dilaksanakan sesuai ketentuan. 8. Memastikan pembuatan nota jurnal balik on balance diskonto ekspor usance dan SKBDN berjangka terima pada saat penerimaan hasil ekspor dari paying bank dilaksanakan sesuai ketentuan. 9. Memastikan permintaan cover dana ke treasury atas diskonto wesel ekspor berjangka oleh pihak ketiga, yang telah jatuh tempo. 10. Memastikan pembuatan perintah bayar atas diskonto wesel ekspor yang telah jatuh tempo. 11. Memelihara ketertiban pelaksanaan pembukuan transaksi khususnya yang berhubungan dengan payment, akseptasi dan monitoring. 12. Membuat dan memeriksa laporan dan outstanding transaksi ekspor. 13. Meyakini kualitas pelayanan advising L/C ekspor dan SKBDN serta perubahannya telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur. 14. Meyakini bahwa SLA di bidang advising L/C ekspor dan SKBDN telah dapat dicapai.
26
Checking Document 1. Memastikan secara langsung pelaksanaan transaksi ekspor dan SKBDN, khususnya checking document dilaksanakan sesuai ketentuan. 2. Meneliti kembali, mencocokkan dan meyakini kesesuaian dokumen ekspor dan SKBDN atau imaging document dengan syarat-syarat L/C dan SKBDN, serta dengan peraturan lain yang berlaku. 3. Meyakini bahwa commercial line dengan issuing bank telah tersedia, dan bahwa baki debet commercial line belum terlampaui. 4. Meyakini bahwa trade line negosiasi atau diskonto nasabah sudah tersedia baki debet trade line dimaksud belum terlampaui. 5. Memastikan proses negosiasi atau diskonto wesel ekspor atau SKBDN apabila seluruh persyaratan telah terpenuhi atau atas dasar penegasan Bisnis Unit dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. 6. Memastikan pengkreditan ke rekening nasabah atau member atas hasil negosiasi, diskonto wesel ekspor atau SKBDN dilaksanakan sesuai ketentuan. 7. Memastikan pembebanan biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeriksaan dan pengiriman dan negosiasi, diskonto dokumen, termasuk regress negosiasi atau diskonto dilaksanakan sesuai ketentuan. 8. Memelihara ketertiban pelaksanaan pembukuan transaksi yang menyangkut checking document. 9. Mengupayakan penyelesaian outstanding transaksi ekspor dan SKBDN.
27
3. Visi dan Misi Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki visi untuk menjadi “Bank Terpercaya Pilihan Anda”. Sedangkan misi Bank Mandiri ialah : •
Berorientasi pada pemeliharaan kebutuhan pasar
•
Mengembangkan sumber daya manusia profesional
•
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
•
Melaksanakan manajemen terbuka
•
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
4. Nilai-nilai Budaya Perusahaan Bank Mandiri juga memiliki nilai-nilai budaya perusahaan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap karyawannya, antara lain sebagai berikut : 1. Trust (Kepercayaan), bermakna membangun keyakinan dan sangka baik di antara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. Diwujudkan dengan perilaku saling menghargai dan bekerja sama, jujur, tulus dan terbuka. 2. Integrity (Integritas), bermakna setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Diwujudkan dengan perilaku disiplin dan konsisten, berpikir, berkata dan bertindak terpuji. 3. Profesionalism (Profesionalisme), bermakna berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung
28
jawab. Diwujudkan dengan perilaku kompeten dan bertanggungjawab, memberikan solusi dan hasil terbaik. 4. Costumer Focus (Fokus pada pelanggan), bermakna senantiasa menjadikan nasabah sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan. Dapat diwujudkan dengan perilaku inovatif, proaktif, cepat tanggap, mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan. 5. Excellence (Kesempurnaan), bermakna mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil terbaik secara terus-menerus. Diwujudkan dengan perilaku berorientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus-menerus serta peduli lingkungan.
B. Motivasi 1. Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Dalam suatu perusahaan sukses tidaknya perusahaan tersebut sangat tergantung dari aktivitas dan kreativitas sumber daya manusia, sehingga produktivitas karyawan ini menjadi pusat perhatian para top manajer dalam upayanya untuk meningkatkan kinerja yang dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas perusahaan. Seorang pimpinan bukan saja berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan tetapi juga berfungsi untuk dapat membangkitkan gairah kerja karyawannya. Untuk itu disinilah seorang manajer dituntut untuk dapat memainkan peran yaitu bagaimana menciptakan perangsang (motivasi) terhadap kinerja
29
karyawannya yaitu bermula dengan memikirkan motif-motif apa yang mendorong semangat kerja karyawannya sehingga dapat bekerja dengan baik. Peranan manajer ini sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi karyawan agar bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang motivasi perlu untuk diketahui oleh setiap pimpinan agar dapat mengarahkan karyawan-karyawannya. Menurut Mohammad Ali (Arep dan Tanjung, 2003: 12) “Motif diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang; dasar pikiran dan pendapat; sesuatu yang menjadi pokok”. Menurut Hasibuan (2005: 143) “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan kepada tujuan yang diinginkan”. Menurut Bindra (Winardi, 2001: 4) “Aspek motivasi lebih menitikbertkan pada segala sesuatu yang berhubungan dengan pengarahan ke arah tujuan”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “Motivasi merupakan dorongan yang memberikan samangat kerja kepada para karyawannya untuk berperilaku tertentu dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana perilaku seseorang tersebut muncul karena adanya dorongan tertentu”. Orang bermotivasi besar dan berkemampuan besar akan menghasilkan suatu karya yang besar demikian pula sebaliknya, orang yang berkemampuan
30
rendah dan motivasinya rendah akan menghasilkan karya rendah. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan karya besar diperlukan motivasi dan kemampuan yang besar. Oleh karena itu, motivasi ini sangat penting diperhatikan bagi top manajer dalam suatu perusahaan karena sangat mempengaruhi prestasi kerja para karyawan yang ada di lingkungan kerja perusahaan tersebut. Berbicara tentang motivasi, maka motivasi bukan merupakan suatu faktor yang berdiri sendiri, pasti ada faktor lain yang mempengaruhi motivasi tersebut. Dalam bahasa umumnya, tidak ada hal-hal yang terjadi dengan sendirinya melainkan ada faktor lain yang menyebabkannya. Dalam suatu organisasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi (Arep dan Tanjung, 2003: 57-66) adalah: a. Kebutuhan Dasar Yaitu makanan, pakaian dan perumahan yang sering disebut dengan kebutuhan primer atau ekonomis. Dimana untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar ini, maka kita memerlukan uang. Sehingga uang merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Oleh sebab itu manusia pasti akan mengarahkan seluruh tenaganya dan bekerja keras dan lebih keras lagi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi. b. Kebutuhan Psikologis Dalam kebutuhan psikologis ini, uang belum tentu menjadi motivasi utama. Dalam hal ini banyak motivasi orang bekerja, selain uang juga status, pengakuan dan penghargaan. Bagi mereka yang tingkat sosialnya menengah kebawah, lebih besar kemungkinan dapat termotivasi dengan materi berupa uang,
31
benda dan sebagainya. Mereka yang tingkat sosialnya menengah keatas akan termotivasi dengan non materi berupa penghargaan dan lain-lain.
Status Motivasi untuk meraih status yang diidamkan-idamkan akan melekat kuat dalam dirinya. Akibatnya, orang tersebut akan termotivasi untuk bekerja semaksimal mungkin.
Pengakuan Aktivitas-aktivitas pengakuan yang diberikan oleh pihak manajemen sangat besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja para karyawan.
Penghargaan Pada bagian ini, motivator yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah penghargaan yang datang spontan dari manajer mereka.
c. Kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial menjadi penting dalam memotivasi manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Artinya, setiap manusia senantiasa memerlukan pergaulan dengan sesama manusia lain. Walaupun sudah terpenuhinya kebutuhan ekonomis dan psikologis, tetapi apabila ia tidak dapat bergaul dengan pihak lain, maka ia akan merasa gelisah. Sehingga manusia memerlukan manusia lain dan membutuhkan pengakuan manusia lain terhadap pekerjaan dan karyanya. d. Peran Manajer Dalam tindakan memenuhi kebutuhan ekonomis, psikologis dan kebutuhan sosial, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh manajer, yaitu:
Kebutuhan tiap individu saling berbeda satu sama lain.
32
Sebaiknya para karyawan terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi ide-ide baru serta perubahan-perubahannya.
Setiap individu senantiasa ingin mendapat penghargaan atas kerjanya.
Para karyawan pada umumnya senantiasa ingin menunjukkan kemapuan mereka yang tertinggi dan ingin merasa puas terhadap hasil karya yang telah mereka lakukan. Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center
Medan, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi tidak jauh berbeda dengan teori yaitu dapat dilihat dari kebutuhan dasarnya, dimana kebutuhan dasar dari setiap karyawan Bank Mandiri terutama Unit Kerja Bills Processing Center Medan telah terpenuhi, misalnya diberikan gaji yang cukup bagi karyawan sesuai dengan golongan/jabatan karyawan tersebut, selain itu tersedianya fasilitas berupa perumahan dinas bagi karyawan Bank Mandiri khususnya bagi karyawan tingkat officer sampai manajer. Selain itu dilihat dari kebutuhan psikologisnya, Bank Mandiri juga tidak hanya memberikan kompensasi bentuk uang saja tetapi juga berupa penghargaan, misalnya
karyawan
diberikan
penghargaan
dalam
bentuk
materi
atau
piagam/cenderamata karena memiliki dispilin kerja yang tinggi, diberikannya penghargaan berupa pujian kepada bawahan karena lebih produktif dalam bekerja ataupun misalnya karena karyawan aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tahunan yaitu rajin mengikuti forum silaturahmi antar sesama karyawan dan lainlain.
33
2. Jenis-jenis Motivasi a. Motivasi positif Adalah proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif yang di arahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. Misalnya, imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan/jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas beserta tanggungjawabnya dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. b. Motivasi negatif Adalah motivasi yang timbul karena adanya rasa takut terhadap sesuatu. Biasanya motivasi diberikan dalam bentuk ancaman berupa hukuman yang dapat meningkatkan semangat kerja bawahan dalam waktu pendek karena mereka takut dihukum, sehingga mereka berupaya untuk menghindari hukuman tersebut. Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan, tingkat manajemen memberi motivasi kepada karyawannya dengan 2 (dua) jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. 1. Motivasi Positif Motivasi positif yang ada pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan adalah: a. Pemberian gaji Gaji yang berupa imbalan uang diterima setiap karyawan secara berkala yang dihitung berdasarkan job grade atau nilai golongan jabatan masingmasing karyawan. Dalam tiga tahun terakhir, terjadi kenaikan gaji yang
34
diberikan perusahaan kepada setiap karyawan sesuai dengan golongan jabatan masing-masing. b. Program pendidikan dan pelatihan Setiap karyawan tetap diberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan secara formal dan menyeluruh melalui kursuskursus. Biasanya pendidikan tersebut di pusatkan di Learning Center Jakarta, tetapi ada juga di wilayah-wilayah seperti di Kantor Wilayah daerah masing-masing. Adapun kursus yang diberikan diantaranya kursus untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan karyawan sehari-hari, dimana hasil yang diperoleh setelah mengikuti kursus tersebut baik berupa ilmu maupun pengalaman harus mampu diterapkan oleh karyawan tersebut di dalam pelaksanaan kerjanya sehari-hari dan juga harus mampu mempresentasikan hasil pendidikannya tersebut di unit kerja masingmasing dalam forum diskusi, yang kemudian dinilai oleh kepala unit kerja sebagai bahan untuk menentukan kinerja masing-masing bawahannya. Ada juga kursus untuk kenaikan jabatan atau kelayakan pangkat yang diberikan setelah karyawan lulus seleksi untuk promosi jabatan. c. Promosi jabatan Setiap karyawan pada dasarnya mempunyai kesempatan yang sama dalam mengembangkan karir di perusahaan. Karyawan akan mendapatkan promosi jika telah memenuhi syarat ataupun seleksi masa jabatan yakni yang telah bekerja minimal 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun kerja, mempunyai kinerja dan disiplin kerja yang baik yang rata-rata lebih tinggi dari karyawan lain, serta karyawan yang telah lulus mengikuti pendidikan
35
jenjang jabatan. Pada Unit Kerja Bills Processing Center ini, promosi jabatan yang diberikan lebih diutamakan kepada karyawan tingkat pelaksana. d. Pemberian insentif Insentif (bonus) diberikan berdasarkan hasil penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara periodik, yaitu satu tahun sekali. Ada beberapa kriteria yang ditentukan oleh Bank Mandiri dalam memberikan penilaian kinerja kepada setiap karyawannya mulai dari tingkat pelaksana sampai tingkat manajer, yaitu:
Istimewa Insentif yang diberikan ± 4-5 kali dalam satu tahun.
Baik Insentif yang diberikan ± 3-4 kali dalam satu tahun.
Sedang/cukup Insentif yang diberikan ± 2 kali dalam satu tahun.
Kurang Diberi surat peringatan/teguran tertulis dan tidak memperoleh insentif.
Besarnya insentif tergantung dari golongan jabatan masing-masing karyawan. Dalam tiga tahun terakhir ini, insentif yang diberikan kepada karyawan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan gaji. e. Pemberian upah lembur Upah ini merupakan biaya pengganti bagi karyawan yang bekerja lebih lama dari jam kerja biasa, yang dibayarkan setiap bulannya bersamaan
36
dengan slip gaji bulanan yang diterima. Besarnya upah lembur yang diberikan perusahaan adalah sebanyak Rp 9000,-/jam. f. Mutasi Pada
Bank
Mandiri
sendiri,
mutasi
dilakukan
dengan
cara
memindahtugaskan seorang karyawan ke bagian atau unit kerja lain yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja karyawan serta untuk menghindari kebosanan. Dalam hal ini perusahaan juga berusaha menempatkan karyawannya yang memiliki kemampuan dan keahlian tertentu pada posisi yang tepat dan diharapkan karyawan yang di mutasi dapat lebih meningkatkan produktivitas kerjanya. g. Partisipasi dan tanggung jawab Section Head di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan mempunyai kewajiban melaksanakan penilaian, pengamatan dan pengawasan kepada setiap karyawan yang berada di bawah kekuasaannya, tetapi dalam pegawasannya tidak dilakukan secara ketat. Karena dengan memberi kesempatan atau kelonggaran dalam pengawasan kerja pada bawahan, sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan tidak menyimpang dari yang seharusnya, ini berarti dapat menanamkan prinsip partisipasi atau keikutsertaan para karyawan dalam menyumbangkan kreativitasnya. h. Cuti karyawan Ada lima jenis cuti yang diberikan pada karyawan yakni:
37
1. Cuti tahunan Setiap karyawan tetap berhak atas cuti tahunan yang diberikan sekali setahun selama 14 (empat belas) hari kerja. 2. Cuti besar Karyawan tetap diberikan cuti besar 5 (lima) tahun sekali selama satu bulan. Bila karyawan tidak mau mengambilnya, maka dapat dikompensasikan/diganti dengan uang. 3. Cuti sakit Karyawan yang sakit lebih dari 2 (dua) hari diberikan cuti sakit berdasarkan surat keterangan dokter. Lamanya cuti sakit ini diberikan sampai karyawan sembuh sesuai dengan surat keterangan dokter. 4. Cuti hamil Cuti ini diberikan kepada setiap karyawati yang sudah menikah dan terdaftar di perusahaan. Lamanya cuti hamil adalah 2 (dua) bulan, yakni 1 (satu) bulan sebelum perkiraan melahirkan sesuai dengan surat keterangan dokter dan 1 (satu) bulan setelah melahirkan. 5. Cuti haji Diberikan bagi karyawan yang melaksanakan ibadah haji. Lamanya cuti haji ini adalah 38 (tiga puluh delapan) hari. i.
Program kesejahteraan karyawan Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, selain memberikan gaji
setiap bulannya, perusahaan juga memberikan:
38
1. Tunjangan hari raya Tunjangan ini diberikan sekali setahun yakni 5 (lima) hari sebelum hari besar keagamaan. Besarnya tunjangan hari raya ini adalah dua kali gaji. 2. Tunjangan kesehatan Diberikan kepada setiap karyawan yang menjalani pengobatan dan perawatan di rumah sakit dengan batasan sebagai berikut: a. Perusahaan mengganti sebesar 90% dari biaya pengobatan bila karyawan tidak menginap di rumah sakit dan hanya berobat jalan. b. Perusahaan mengganti sebesar 100% dari biaya operasi, opname dan rawat inap di rumah sakit. c. Perusahaan menaggung biaya bersalin bagi isteri karyawan tetap sampai dengan persalinan anak ketiga. d. Perusahaan menanggung biaya bersalin bagi karyawati yang suaminya tidak bekerja secara tetap. 3. Pensiun Diberikan pada karyawan yang berusia di atas 55 (lima puluh lima) tahun, setiap bulannya. Besarnya sesuai dengan golongan atau jabatan terakhirnya. j.
Program rekreasi Program rekreasi dilakukan satu kali dalam setahun. Dimana program rekreasi ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan kebersamaan antar karyawan Bank Mandiri dan untuk mengenal lebih dekat keluarga karyawan yang satu dengan yang lainnya. Seluruh
39
karyawan beserta keluarga diharapkan untuk ikut berpartisipasi di dalam program rekreasi tersebut. 2. Motivasi Negatif Motivasi negatif diberikan kepada setiap karyawan yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Bentuk motivasi yang diberikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan antara lain sebagai berikut: a. Hukuman Hukuman yang diberikan terbagi atas tiga tingkatan yakni: 1. Hukuman tingkat ringan Hukuman ini diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan dengan cara dipertanyakan terlebih dahulu dan ditanyakan alasan apa yang mengakibatkan karyawan tersebut melakukan hal demikian. Kemudian diberikan surat peringatan/teguran tertulis. Contoh dari hukuman ringan ini adalah karyawan yang sering tidak hadir tanpa pemberitahuan dan sering terlambat. 2. Hukuman tingkat sedang Hukuman ini diberikan dengan cara penurunan jabatan dan penurunan gaji. Contoh tindakan yang tergolong hukuman tingkat sedang ini adalah bila terbukti menerima suap dari orang lain untuk mempermudah urusannya.
40
3. Hukuman tingkat berat Hukuman ini diberikan kepada karyawan yang melakukan suatu tindakan yang merugikan perusahaan, seperti penyelewengan uang atau mengambil uang nasabah. Sebagai tindak lanjutnya, perusahaan akan menegur dan memanggil langsung karyawan tersebut dan menyelidiki terlebih dahulu secara intern, dan bila terbukti bersalah maka akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Bila ternyata pengadilan memutuskan bahwa ia memang bersalah, maka akan dilakukan pemecatan secara langsung setelah diperoleh fakta-fakta yang cukup jelas atas perbuatannya itu. b. Setiap karyawan wajib melakukan absensi Hand key pada saat datang yakni sebelum pukul 07.30 dan pulang kantor pada pukul 16.30. Bila karyawan lupa melakukan absensi, maka karyawan yang bersangkutan wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada Divisi General Affair dan harus diketahui oleh Section Head. Terhadap karyawan yang tidak melakukan absensi pada saat datang dan pulang kantor tanpa memberitahukan secara tertulis, maka karyawan dianggap tidak hadir. c. Setiap karyawan yang akan meninggalkan kantor pada saat jam kerja baik untuk keperluan dinas ataupun urusan pribadi, wajib membuat surat pemberitahuan atau surat ijin meninggalkan kantor yang disetujui oleh Section Head dan diserahkan langsung kepada Divisi General Affair. Terhadap karyawan
yang
tidak
mematuhi/mengindahkan
ketentuan/tata
tertib
perusahaan, akan dikenakan sanksi pelanggaran peraturan disiplin karyawan.
41
3. Cara-cara Pemberian Motivasi Ada dua cara pemberian motivasi (Hasibuan, 2005: 149) yakni secara langsung dan tidak langsung. a. Motivasi langsung (direct motivation) Motivasi langsung adalah motivasi baik berupa moril maupun materil bersifat khusus, yang diberikan secara langsung kepada setiap individu atau karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa. b. Motivasi tak langsung (indirect motivation) Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya, kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang tenang dan nyaman, suasana pekerjaan yang serasi, serta penempatan perabot-perabot kantor lainnya yang tepat. Motivasi ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja karyawan sehingga menjadi produktif. Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan sendiri, cara yang digunakan untuk memberikan motivasi kepada karyawan adalah dengan cara langsung berupa pemberian motivasi dalam bentuk moril dan materil seperti penghargaan, pujian, tunjangan hari raya dan tunjangan kesejahteraan lainnya. Serta melalui cara tidak langsung yakni berupa penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung pelaksanaan kerja seperti meja dan kursi kerja, mesin-mesin atau peralatan kerja yang dibutuhkan, ruangan kerja yang nyaman dan teratur, penggunaan cahaya yang terang, perabot kantor yang cukup lengkap,
42
tanaman hias yang berada di setiap sudut ruangan dan lain sebagainya. Dengan adanya penerapan cara-cara pemberian motivasi seperti ini, karyawan Bank Mandiri khususnya Unit Kerja Bills Processing Center Medan sudah merasa puas dan betah berada di ruangan kerja mereka.
4. Proses Pemberian Motivasi Hodgetts dan Luthans (Usmara, 2006: 14) mengemukakan motivasi sebagai proses psikologis melalui keinginan yang belum terpuaskan, yang diarahkan pada pencapaian tujuan atau insentif. Defenisi tersebut menunjukkan bahwa motivasi menggambarkan suatu kekuatan yang menggerakkan manusia untuk bersikap dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan. Hal ini memperlihatkan bahwa motivasi muncul karena adanya suatu kebutuhan.
Dapat digambarkan pada skema di bawah ini:
Kebutuhan, keinginan atau ekspektansi-ekspektansi
Perilaku
Umpan Balik (Feedback)
Gambar 1. Proses Motivasi
Tujuan-tujuan
43
Pada dasarnya, setiap individu memiliki berbagai kebutuhan (bisa berupa kebutuhan dasar/fisiologis, psikologis, atau sosiologis), keinginan-keinginan dan ekspektansi atau harapan. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi, maka individu akan berusaha dan terdorong karena adanya kekurangan terhadap kebutuhan tersebut, sehingga menyebabkan manusia berperilaku demi pemenuhan kebutuhannya tersebut. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan, jadi perilakuperilaku yang ditimbulkan tersebut diarahkan atau dirancang untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain untuk apa perilaku atau tindakan tersebut dilakukan dalam usaha pemenuhan kebutuhan yang masih belum terpenuhi. Selanjutnya, dimulainya perilaku atau tindakan tersebut menyebabkan timbulnya petunjuk-petunjuk yang memberikan umpan balik atau informasi kepada orang yang bersangkutan tentang dampak perilakunya. Sehingga akan diketahui apakah perilaku atau tindakan yang telah dilakukan tersebut berhasil atau tidak dalam usaha pemenuhan kebutuhan (Winardi, 2002: 134-135). Dari keterangan di atas, dapat diketahui bahwa motivasi merupakan proses interaksi dari beberapa unsur yakni kebutuhan, keinginan atau harapan yang hendak dipenuhi, tingkah laku, tujuan dan umpan balik, yang dapat terjadi bila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Karyawan yang dimiliki oleh perusahaan adalah individu yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, karena karyawan tersebut mempunyai sejarah dan latar belakang yang berbeda-
44
beda. Sehingga, dalam memotivasi mereka untuk meningkatkan potensi dan menjalankan usaha ke arah tujuan yang ingin dicapai hendaknya dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing karyawan, serta seorang manajer atau pimpinan harus memiliki interest yang kuat terhadap motivasi karyawannya dan hendaknya melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi karyawan, diantaranya dapat menggunakan motivator positif dan negatif yang telah diuraikan sebelumnya. Berikut diuraikan beberapa hal yang harus dilakukan manajer dalam memotivasi bawahan agar dapat mencapai sasaran perusahaan dari Johnson dan Blanchard dalam bukunya The One Minute Manager yakni: Pertama, membangkitkan inner motivation dari bawahan dengan menetapkan misi atau sasaran yang akan dicapai dan membagikannya. Sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kerja kita untuk secara bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang telah dapat melihat visi yang jauh lebih besar dari sekedar pencapaian target atau sasaran. Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya. Kedua, memberikan pujian yang tulus. Kita dapat membuat orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan pujian, dorongan atau kata-kata yang positif. Ketiga, memberikan teguran dengan tepat. Kita dapat memberikan kritikan atau teguran dengan cara penyampaian yang baik serta bijaksana. Dengan teguran yang tepat dapat menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif.
45
Sementara itu, di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan sendiri, tindakan yang dilakukan karyawan untuk bekerja didorong karena adanya kebutuhan yang akan dipenuhi, sehingga akhirnya dapat diperoleh umpan balik atas tindakan yang dilakukan tersebut yang dapat berupa informasi, penerimaan gaji/upah, penghargaan, hubungan sosial atau suasana kerja yang menyenangkan, serta diterimanya promosi jabatan.
46
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Analisa dan evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan apakah teori sesuai dengan praktek di lapangan. Jadi analisa dan evaluasi disini bertujuan untuk membandingkan apakah uraian teoritis sudah dilaksanakan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan.
1. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang ada pada perusahaan adalah merupakan penyusunan kegiatan struktur organisasi yang akan terus berkembang sesuai perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan hubungan antara aktivitas yang satu dengan aktivitas yang lainnya. Struktur organisasi juga menunjukkan hirarki organisasi dengan struktur, wewenang serta arus pertanggungjawaban. Struktur organisasi pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bils Processing Center Medan yang berlaku saat ini berbentuk lini dan staf. Dimana secara vertikal jenjang wewenang dan tanggung jawab mengalir dari atas kebawah dan dari bawah keatas. Sedangkan secara horizontal terdapat koordinasi di antara karyawan setingkat. Namun sejak berdiri sampai sekarang struktur organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah beberapa kali mengalami perubahan agar sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dari kegiatan-kegiatan yang semakin banyak dan kompleks.
47
Menurut penilaian penulis, truktur organisasi pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan sudah baik dan teratur, karena sudah memberikan kejelasan dan mudah dimengerti oleh pihak yang terlibat di dalam organisasi tersebut, sehingga memudahkan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pemberian Motivasi pada Karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan Pemberian motivasi yang dilakukan oleh perusahaan akan menempah semangat berkarya, semangat kerja dan kreativitas kerja. Adanya semangat dan dorongan yang kuat dapat meningkatkan produktivitas sehingga akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang keuangan, dimana perusahaan ini menggunakan jenis motivasi positif, motivasi negatif, motivasi dari dalam dan motivasi dari luar. Motivasi positif yang diberikan perusahaan adalah dengan memberikan gaji/upah yang selayaknya kepada karyawan, memberikan program pendidikan dan pelatihan secara formal dan menyeluruh melalui kursuskursus, memberikan promosi serta memutasikan karyawannya, memberikan insentif dan upah lembur yang layak dan lain sebagainya. Sementara motivasi negatif yang diberikan perusahaan kepada karyawan berupa hukuman, baik hukuman ringan, sedang, maupun berat. Sedangkan motivasi dari dalam diri karyawan sendiri muncul karena adanya dorongan dari diri karyawan itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan
48
hidupnya, sehingga hal ini menimbulkan kesadaran untuk mau melakukan berbagai pekerjaan. Dorongan atau motivasi yang berasal dari perusahaan sedikit banyaknya juga mempengaruhi karyawan untuk termotivasi dalam bekerja, misalnya dengan adanya kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan secara formal dan menyeluruh melalui kursus-kursus, karyawan akan menyadari bahwa program ini sangat bermanfaat bagi perkembangan karir serta pemenuhan kebutuhan dan kepuasannya. Disamping itu, ada juga motivasi yang berasal dari luar yang merupakan jenis motivasi yang muncul akibat dari adanya pengaruh dari luar pekerjaan dan dari luar diri karyawan itu sendiri. Motivasi yang berasal dari luar yang diberikan perusahaan antara lain dengan pemberian berbagai macam kesempatan cuti, tunjangan-tunjangan kesehatan, berbagai program kesejahteraan karyawan, program rekreasi dan lain sebagainya. Semuanya itu adalah motivasi yang diberikan perusahaan kepada seluruh karyawannya, dimana penerapan motivasi tersebut harus benar-benar dapat terlaksana dengan baik dan semua jenis motivasi yang digunakan itu harus terlebih dahulu mempertimbangkan situasi dan kondisi personil bersangkutan, sebab pada hakikatnya setiap individu adalah berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Usaha perusahaan untuk memotivasi karyawan dalam bentuk uang/gaji, telah disadari memang sangat penting karena uang merupakan penghargaan atas prestasi kerja yang memuaskan, dimana uang juga dapat menolong orang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya sepanjang yang diinginkan itu dapat dibeli atau diperoleh dengan uang.
49
Tetapi uang bukan merupakan satu-satunya perangsang yang dapat memotivasi para karyawan, alternatif lain yang dilakukan perusahaan salah satunya adalah dengan memberikan hukuman. Hukuman ini diberikan perusahaan kepada karyawannya secara menyeluruh guna meniadakan perilaku karyawan yang tidak diinginkan. Dimana pada perusahaan ini, hukuman yang diberikan adalah hukuman ringan, sedang dan berat. Apabila bawahan melakukan kesalahan yang masih dapat dimaklumi, maka atasan akan memberikan hukuman yang ringan yaitu berupa teguran. Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan, penulis juga dapat melihat bahwa antara atasan dan bawahannya memiliki komunikasi yang baik. Baik itu antara sesama karyawan, antara atasan dan bawahan, antara atasan dan atasan bahkan antara unit kerja yang satu dengan unit kerja lainnya. Dimana komunikasi yang berjalan dengan baik antara individuindividu yang ada di dalam perusahaan tersebut dapat juga meningkatkan kreativitas dan semangat kerja yang sesuai dengan batas kemampuannya masingmasing. Seperti yang telah kita ketahui bahwa perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja. Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan, selama penulis menganalisa perilaku karyawan, penulis tidak menemukan adanya tekanan-tekanan yang dihadapi karyawan di dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena setiap karyawan memiliki hubungan yang harmonis dengan karyawan setingkat lainnya maupun dengan atasan, hanya saja penulis melihat bahwa adanya sebagian
50
perilaku karyawan yang semakin disiplin dalam bekerja karena didorong oleh adanya pemberian penghargaan, pujian dan lain-lain. Untuk mendukung karyawan agar lebih termotivasi lagi dalam bekerja, maka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan memberikan fasilitas berupa jaminan sosial seperti memberikan tunjangan kesehatan, kesempatan cuti, tunjangan hari raya dan lain-lain dimana hal ini diberikan secara menyeluruh bagi semua karyawan. Sementara itu, dalam rangka meningkatkan efektivitas, kreativitas dan efisiensi kerja para karyawan, perusahaan juga memberikan program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan, dimana program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh karyawan sendiri dan juga perusahaan. Bagi karyawan manfaatnya yaitu dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan dan kemapuan serta keterampilan yang sangat berguna bagi pengembangan karirnya. Bagi perusahaan yaitu dengan terdidik dan terlatihnya para karyawan, maka mereka akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat lebih tercapai. Selain itu, pendidikan dan pelatihan tersebut akan menambah pengalaman pesertanya. Karena mereka memperoleh masukan-masukan dan ilmu yang berguna bagi peningkatan kreativitas dan solusi-solusi yang tepat dan sempurna bagi segala permasalahan yang mungkin muncul dari aktivitas kerjanya seharihari. Perusahaan juga telah melaksanakan forum silaturahmi yang berupa coffee morning atau saling tukar informasi, yang hampir sama dengan fungsi pelatihan karyawan. Hanya saja perbedaannya adalah dalam coffee morning ini, setiap
51
masalah yang ada langsung dibicarakan dan dicari solusi dan cara yang tepat untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Usaha pengendalian mutu yang dilaksanakan sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan pribadi karyawan. Setiap karyawan hendaklah berperan aktif dalam memecahkan masalah dan berani megeluarkan pendapatnya dalam diskusi. Penilaian karyawan merupakan alternatif dasar bagi perusahaan untuk mempromosikan karyawannya. Unsur prestasi karyawan yang akan dinilai di setiap perusahaan tidak selalu sama, tetapi pada dasarnya unsur yang dinilai itu sudah tercakup dalam daftar penilaian kerja yang dipergunakan oleh perusahaan. Perusahaan mempromosikan karyawannya karena dianggap mempunyai prestasi rata-rata lebih tinggi dari karyawan lain. Sehingga karyawan yang mempunyai kemampuan dan berambisi untuk dipromosikan akan berusaha untuk berprestasi lebih baik lagi dan berusaha untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penilaian prestasi karyawan dilakukan oleh kepala unit kerja masing-masing. Jadwal penilaian dilakukan secara periodik, yaitu satu tahun sekali. Yang perlu diperhatikan adalah mengisi daftar penilaian, tidak perlu diselesaikan dalam waktu satu hari. Karena penilaian dalam waktu satu hari saja akan memberikan beban yang terlalu berat dan tidak akan bisa melakukan penilaian dengan baik. Disamping itu, kepala unit kerja harus mempunyai unsur validitas yaitu menemukan hubungan tertentu antara hasil penilaian dengan prestasi kerja. Karena mereka yang dinilai baik apakah sudah pasti benar-benar baik kalau dibandingkan dengan faktor-faktor yang bisa diukur. Misalnya kualitas kerja,
52
kuantitas kerja dan absesnsi. Berdasarkan informasi dan data yang penulis peroleh, dapat disimpulkan bahwa metode penilaian yang dipakai masih termasuk metode tradisionil yaitu Grading Method. Metode ini bisa dipergunakan untuk jumlah karyawan yang banyak. Pada metode ini suatu definisi yang jelas untuk setiap kategori telah dibuat dengan seksama. Kategori untuk prestasi karyawan yang dibuat adalah: istimewa, baik, sedang/cukup dan kurang, yang masing-masing mempunyai definisi yang jelas. Metode ini mengharuskan kepala unit kerja masing-masing melakukan penialaian relatif diantara para karyawan tersebut disamping membandingkan dengan definisi-definisi masing-masing kategori. Tetapi cara semacam ini bisa menimbulkan frustasi, karena seorang karyawan bisa tetap berada pada kategori yang terendah meskipun prestasi kerjanya telah meningkat, hanya karena disebabkan karyawan-karyawan lain juga telah meningkatkan prestasi kerjanya. Selain itu, mutasi yang telah ditetapkan perusahaan sudah dapat memenuhi fungsinya, yaitu untuk menghindari kebosanan, karyawan dapat saling menggantikan dan perusahaan berusaha mencapai “The Right Man on The Right Place”. Dimana karyawan dapat bekerja di tempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga pada akhirnya dapat tercipta efektivitas dan efisiensi kerja. Karena karyawan yang kurang produktif atau kurang berkembang di suatu lingkungan kerja, bukan berarti ia tidak produktif atau kurang berkembang juga di tempat lain. Waktu mutasi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sekitar satu kali setahun.
53
Kelemahan mutasi sampai sejauh ini, menurut penulis tidak ada terlihat. Kalaupun ada mungkin dari pribadi karyawan tersebut. Maksudnya, mungkin karyawan tersebut merasa senang dengan kerjanya dan lingkungannya yang lama dari pada yang baru. Oleh sebab itu, hendaknya dalam melaksanakan mutasi perusahaan harus selalu mendasarkan pada pertimbangan yang matang. Sebab bila tidak demikian maka mutasi yang dilakukan itu bukanlah merupakan suatu tindakan yang menguntungkan tetapi justru merugikan perusahaan. Bila dianalisa semua usaha yang dilakukan oleh perushaan dalam rangka memotivasi para karyawan, seperti dengan adanya pendidikan dan pelatihan kerja terhadap karyawan secara keseluruhan dapat
meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi kerja karyawan. Motivasi yang diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan sudah cukup baik dan memadai. Dengan adanya motivasi yang digunakan secara seimbang dan digunakan pada waktu yang tepat, maka para karyawan terdorong untuk bekerja dan berusaha lebih baik demi kemajuan perusahaan. Manfaat motivasi karyawan bukan saja dapat dirasakan oleh pihak yang ada di dalam perusahaan saja, tetapi pihak di luar perusahaan/masyarakat juga bisa merasakan manfaatnya. Jika efektivitas dan efisiensi kerja seluruh karyawan meningkat maka pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga akan semakin baik.
54
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut: 1. Bills Processing Center merupakan salah satu Unit Kerja Bank Mandiri yang memproses transaksi trade service, dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap nasabah Bank Mandiri yang meliputi transaksi ekspor dan impor Letter of Credit (L/C Ekspor dan Impor) dan Surat Berdokumen Dalam Negeri dari beberapa member business unit yang berada di wilayah kerjanya. Tetapi pada saat ini, khusus transaksi L/C impor di Unit Kerja Bills Processing Center Medan sudah dialihkan ke Unit Kerja Bills Processing Center Jakarta. 2. Struktur organisasi Unit Kerja Bills Processing Center Medan merupakan struktur organisasi lini dan staf, dimana hubungan antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung melalui suatu garis wewenang dan setiap bagian memiliki tanggung jawab yang penuh atas pekerjaan yang ada pada setiap bagian. 3. Motivasi penting dilakukan oleh perusahaan kepada setiap karyawannya sebab motivasi merupakan suatu hal yang menyebabkan dan mendukung perilaku manusia agar mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Karyawan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan termotivasi oleh tuntutan kebutuhan yang harus
55
dipenuhinya mulai dari kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis, kebutuhan sosial sampai dengan peran manajer pada Unit Kerja itu sendiri. 4. Jenis motivasi yang ada pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan adalah motivasi positif dan motivasi negatif yang diberikan secara langsung dan tidak langsung. Dimana proses pemberian motivasi berawal dari adanya kebutuhan, keinginan dan harapan yang menimbulkan suatu tindakan untuk mencapai tujuan dengan adanya umpan balik yang diterima.
2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan, yakni: 1. Sebaiknya kepala unit kerja atau manajer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan mempertahankan pemberian motivasi yang telah dilakukan selama ini dan lebih meningkatkan usaha tersebut dengan memperhatikan dan menyesuaikan motivasi yang diberikan dengan kebutuhan, keinginan dan harapan karyawan agar dapat memotivasi seluruh karyawan. 2. Jenis-jenis motivasi yang diberikan sudah tepat karena sebagian besar karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan sudah termotivasi bila kebutuhannya terpenuhi, sehingga hanya perlu untuk dipertahankan agar semuanya dapat berjalan dengan baik.
56
DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak, dan Hendri, Tanjung. 2004. Manajemen Motivasi, Cetakan Kedua, Jakarta: Grasindo. Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara. Johnson, Blanchard. The One Minute Manager. http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man1.html-24k Diakses tanggal 18 April 2008. Usmara. 2006. Motivasi Kerja: Proses, Teori dan Prektik, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Amara Books. Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
57
Arti Logo Baru Bank Mandiri
Perubahan logo Bank Mandiri tidak mengubah Legal Name (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.), dan Nick Name (Bank Mandiri). Logo baru Bank Mandiri (tanpa kata bank) dengan kebijakan Bank Indonesia ke depan akan mengizinkan bank untuk menjual produk-produk non-bank seperti Reksadana, Bank Insurance dan lain-lain, serta sejalan dengan rencana Bank Mandiri memiliki anak perusahaan non-bank.
Bentuk logo dengan huruf kecil melambangkan sikap ramah dan rendah hati Ramah terhadap semua segmen bisnis yang dimasuki, menunjukkan keinginan yang besar untuk melayani dengan rendah hati (Customer Focus).
Warna huruf biru tua •
Biru melambangkan rasa nyaman, tenang, menyejukkan, warna ini umumnya dipakai oleh institusi di bidang jasa
•
Warisan luhur, stabilitas (Command, memimpin) dan serius (Respect) serta tahan uji (Reliable)
•
Dasar pondasi yang kuat, berhubungan dengan kesetiaan, hal yang dapat dipercaya, kehormatan yang tinggi (Trust, Integrity)
•
Simbol dari spesialis (Professionalism)
Bentuk gelombang emas cair sebagai symbol kekayaan finansial di Asia Lengkungan emas sebagai metamorphosa dari sifat agile, progresif, pandangan ke depan, fleksibilitas serta ketangguhan atas segala kemungkinan yang akan datang.
Warna kuning emas (kuning ke arah orange) •
Warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan, kemakmuran dan kekayaan
•
Menjadikan kita merasa tajam perhatiannya (warna yang menarik perhatian orang), aktif, kreatif dan meriah, warna spiritual dan melambangkan hal yang luar biasa
•
Warna ini juga ramah, menyenagkan dan nyaman
•
Warna ini diterima sebagai warna riang, membuat perasaan Anda lebih baik di masa depan, cemerlang dan menyala-nyala.
LAMPIRAN