476
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 476-483
PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP Supartono, Saptorini, Dian Sri Asmorowati Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
ABSTRAK Kimia merupakan pelajaran yang sangat erat dalam kehidupan. Banyak produk yang dapat dikaitkan dengan pelajaran kimia, sehingga pembelajaraan kimia dapat dikemas dengan lebih kontekstual dan membekali siswa untuk berwirausaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi pembelajaran hidrokarbon dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi Chemo-Entrepreneurship (CEP) pada hasil belajar dan minat berwirausaha siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuasieksperimental di SMAN 1 Jepara. Data penelitian diperoleh dengan metode dokumentasi, tes, angket, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 72,41 dengan ketuntasan mencapai 78,38%, sedangkan rata-rata kelas kontrol sebesar 68,68 dengan ketuntasan 56,76%. Rata-rata minat berwirausaha siswa kelas eksperimen setelah perlakuan sebesar 76,22, dan sebanyak 81,08% siswa memiliki nilai e” 68. Sementara itu, kelas kontrol rata-rata minat berwirausaha hanya sebesar 63,60 dan 27,03% siswa memiliki nilai e” 68. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran hidrokarbon dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP meningkatkan hasil belajar dan minat berwirausaha siswa. Kata Kunci: konstruktif, inkuiri, chemo-entrepreneurship
PENDAHULUAN
siswa SMA yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang
Mutu pendidikan Indonesia dewasa ini
pendidikan yang lebih tinggi sehingga berpotensi
tergolong dalam kondisi yang memprihatinkan.
untuk menjadi penganguran. Menurut Badan Pusat
Hal tersebut mengacu pada berbagai kajian yang
Statistik Depnakertrans tahun 2003 pengangguran
dilakukan oleh lembaga internasional. Misalnya
lulusan SMA sebanyak 20.292.724 atau 20% dari
kajian yang dilakukan oleh UNDP tentang
jumlah pengangguran di Indonesia. Maka perlu
Human Development Index pada tahun 2003
adanya upaya mempersiapkan lulusan SMA untuk
menempatkan Indonesia pada peringkat 112 dari
memenuhi lapangan kerja.
175 negara.
Kebutuhan akan orientasi baru dalam
Masalah rendahnya mutu pendidikan
pendidikan ini terasa begitu kuat dan nyata
berimplikasi langsung terhadap mutu lulusan.
dalam berbagai bidang studi, demikian pula
Rendahnya mutu lulusan berakibat pada rendahnya
dalam bidang studi kimia. Para pendidik, praktisi
kemampuan kompetitif dan komparatif lulusan.
pendidikan dan kita semua, mau tidak mau
Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas
harus merespon perubahan yang terjadi dengan
(SMA) memiliki tujuan mempersiapkan siswa
mengubah paradigma pendidikan. Untuk menjawab
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
dan mengatasi perubahan yang terjadi secara
lebih tinggi. Namun pada kenyataannya banyak
terus-menerus, alternatif yang dapat digunakan
Supartono, dkk., Pembelajaran Kimia Menggunakan Kolaborasi ...
477
adalah paradigma konstruktivistik. Dalam teori
merupakan bagian dari life skill siswa sehingga
konstruktivisme yang terpenting adalah bahwa
dapat memberikan kemampuan dan keberanian
dalam proses pembelajaran, pembelajarlah yang
menghadapi problema kehidupan, kemudian
harus mendapatkan penekanan.
secara kreatif menemukan solusi serta mampu
Selain itu, pandangan mengenai
mengatasinya. Salah satu pendekatan yang cocok
pendekatan pembelajaran terkini muncul dari
untuk menjawab permasalahan diatas adalah
National Science Education Standards (NSES)
pendekatan chemoentrepreneurship (CEP).
(Sidharta 2005: 1) yakni pendekatan inkuiri.
CEP merupakan suatu pendekatan
Salah satu area dalam standar pengajaran sains
pembelajaran kimia yang kontekstual, yaitu
dan standar pengembangan profesional adalah
pendekatan kimia yang mengaitkan materi yang
pengembangan program pembelajaran berbasis
sedang dipelajari dengan obyek nyata. Dengan
inkuiri dan pembelajaran konten sains melalui
demikian selain memperoleh materi pelajaran
inkuiri. NSES mengesahkan kurikulum sains
siswa juga memiliki kesempatan untuk mempelajari
yang melibatkan siswa secara aktif dalam sains
proses pengolahan suatu bahan menjadi suatu
menggunakan pendekatan inkuiri. Pendekatan
produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan
ini telah mengubah fokus pendidikan sains dari
menumbuhkan semangat berwirausaha. Melalui
penghafalan konsep-konsep dan fakta-fakta
pendekatan CEP ini diharapkan siswa lebih kreatif
dalam mata pelajaran ke belajar berdasar
sehingga dapat menerapkan ilmu pengetahuan
inkuiri, selanjutnya siswa mencoba menjawab
yang sudah dipelajari dalam kehidupannya sehari-
untuk memahami dan/ atau memecahkan suatu
hari (Supartono 2006: 3).
masalah. Menurut Sidharta (2005: 2) pedagogi
Berdasarkan latar belakang yang telah
(cara mengajar) menganjurkan untuk suatu
diuraikan diatas dapat dirumuskan permasalahan
pendekatan inkuiri, yang melibatkan siswa
yaitu: (1) Apakah pembelajaran kimia hidrokarbon
secara aktif menggunakan proses sains dan
dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti
inkuiri berorientasi CEP dapat meningkatkan hasil
mereka menemukan jawaban atas pertanyaan-
belajar siswa? (2) Apakah pembelajaran kimia
pertanyaan yang diajukan.
hidrokarbon dengan menggunakan kolaborasi
Hasil observasi penulis di SMA Negeri 1 Jepara menunjukkan bahwa pada proses
konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP dapat meningkatkan minat berwirausaha siswa?
pembelajaran kimia masih berpusat pada guru
Tu j u a n u m u m y a n g i n g i n d i c a p a i
sehingga siswa cenderung pasif, materi yang
dalam penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui
dipelajari belum sepenuhnya dihubungkan
apakah pembelajaran kimia hidrokarbon dengan
dengan fenomena yang terjadi sehari-hari dan
menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri
belum membekali siswa dengan keterampilan
berorientasi CEP dapat meningkatkan hasil belajar
berwirausaha.
siswa, (2) Mengetahui apakah pembelajaran kimia
Bertolak dari masalah tersebut,
hidrokarbon dengan menggunakan kolaborasi
kiranya perlu dilakukan langkah-langkah agar
konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP dapat
pendidikan dapat membekali peserta didik dengan
meningkatkan minat berwirausaha siswa.
keterampilan di dunia kerja (vocational skill) yang
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh peneliti adalah: (1) Ketuntasan belajar secara
478
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 476-483
klasikal mencapai >70% dengan nilai rata-rata
yang tersebar dalam sembilan kelas yaitu kelas X3,
e”70, (2) Minimal 75% siswa memiliki minat
X4, X5, X6, X7, X8, X9, dan X10. Sampel dalam
berwirausaha sedang yaitu dengan persentase
penelitian ini diambil dengan teknik cluster random
skor e” 68.
sampling sehingga diperoleh kelas X7 sebagai
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat
kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa
mempunyai manfaat antara lain : (1) Memberikan
pembelajaran kimia hidrokarbon menggunakan
informasi mengenai peningkatan hasil belajar siswa
kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi
dalam pembelajaran kimia hidrokarbon dengan
chemoentrepreneurship (CEP) dan kelas X10
kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP,
sebagai kelas kontrol yang diberikan pembelajaran
(2) Memberikan informasi mengenai peningkatan
menggunakan model konvensional.
minat berwirausaha siswa dalam pembelajaran
Variabel dalam penelitian eksperimen
kimia hidrokarbon dengan kolaborasi konstruktif
ini adalah sebagai berikut: (1) Variabel bebas:
dan inkuiri berorientasi CEP.
pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi
Konstruktivisme merupakan pembelajaran
konstruktivisme dan inkuiri berorientasi CEP. (2)
dimana siswa membangun pemahaman mereka
Variabel terikat: Hasil belajar siswa yang dibatasi
sendiri dari pengalaman baru berdasar pada
pada ranah kognitif, afektif, psikomotor dan minat
pengetahuan awal. Pembelajaran harus dikemas
berwirausaha.
menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan (Depdiknas, 2003).
Metode yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1)
Inkuiri adalah suatu proses untuk
Metode Dokumentasi, (2) Metode Tes, (3) Metode
memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
Angket atau Kuesioner, dan (4) Metode Observasi
melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
(aspek afektif dan psikomotorik). Rancangan
mencari jawaban atau memecahkan masalah
penelitian yang digunakan ialah randomized
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah
control-group pre test - post test design. Pola
dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis
rancangan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
dan logis, demikian diungkapkan Ibrahim (2007). Konsep pendekatan CEP adalah suatu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan obyek nyata sehingga selain mendidik, dengan pendekatan CEP ini memungkinkan siswa
Untuk menganalisis uji coba instrumen
dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan
maka dilakukan perhitungan terhadap (1) Validitas
menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi
(validitas konstruk, validitas isi, validitas butir
dan menumbuhkan semangat berwirausaha
soal, dan validitas butir angket), (2) Reliabilitas
(Supartono 2006: 9).
(reliabilitas butir soal dan reliabilitas butir angket), (3) Daya pembeda butir soal, (4) Tingkat Kesukaran
METODE PENELITIAN
Butir Soal
Populasi dalam penelitian ini adalah
Soal-soal yang dipakai untuk pre test dan post test
siswa kelas X reguler SMA Negeri 1 Jepara tahun
adalah soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel,
pelajaran 2008/2009 yaitu sebanyak 301 siswa
daya beda, dan indeks kesukaran. Berdasarkan analisis data uji coba soal diperoleh 30 soal yang
Supartono, dkk., Pembelajaran Kimia Menggunakan Kolaborasi ...
layak pakai. Metode analisis data yang digunakan dapat dilihat dalam Tabel 2.
479
diagram batang dan dapat dilihat pada Gambar 1. Siswa kelas eksperimen diminta mengisi angket mengenai tanggapan terhadap pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan
Hasil analisis uji normalitas dan
inkuiri berorientasi CEP, hasilnya dapat dilihat dalam
homogenitas data awal (data nilai ujian akhir
diagram lingkaran seperti Gambar 2. Penelitian
semester gasal mata pelajaran kimia) dapat dilihat
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
dalam Tabel 3 dan 4. Hasil analisis uji normalitas
belajar kimia dan minat berwirausaha antara
dan homogenitas data akhir (data nilai pre test
siswa yang diberi model pembelajaran kolaborasi
dan post test) dapat dilihat dalam Tabel 6 dan
konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP dengan
7. Hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata dan uji ketuntasan belajar dapat dilihat dalam Tabel 8 dan 9. Hasil analisis terhadap aspek afektif dan psikomotorik dengan menggunakan metode observasi diperoleh data sebagaimana disajikan
siswa yang menggunakan model pembelajaran
dalam Tabel 10. Hasil analisis angket minat
konvensional, serta mengetahui seberapa besar
berwirausaha disajikan dalam Tabel 11. Persentase
peningkatan hasil belajarnya.
jumlah siswa yang memiliki nilai e” 68 untuk kelas
Pemilihan materi hidrokarbon diambil
eksperimen maupun kelas kontrol, baik sebelum
karena siswa beranggapan bahwa materi tersebut
maupun sesudah perlakuan disajikan dalam
abstrak padahal hidrokarbon erat kaitan dengan
480
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 476-483
kehidupan sehari-hari siswa. Dalam penelitian
kreativitas guru sangat diperlukan untuk memotivasi
ini siswa diajak untuk membuat produk yang
siswa, mengorganisasi siswa dalam kelompok
berkaitan dengan hidrokarbon hal ini tentunya
memilih permasalahan-permasalahan/pertanyaan-
akan membuat siswa semakin tertarik dalam
pertanyaan yang diajukan, dan mendorong siswa
mempelajari materi hidrokarbon, selain itu dapat
untuk aktif dalam mengemukakan gagasan, (2)
memberi bekal keterampilan kepada siswa untuk
waktu yang diperlukan untuk menerapkan model
berwirausaha.
pembelajaran tersebut lebih lama dibandingkan
Secara umum, pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran secara konvensional sehingga perlu
menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri
pengaturan waktu seefektif mungkin, (3) perlu persiapan yang lebih matang dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul berwawasan konstruktif-inkuiri, (4) perlu persiapan dalam praktikum berorientasi CEP antara lain langkah kerja, alat dan bahan untuk membuat produk yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari, dan (5) pendampingan guru dalam kegiatan kooperatif sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahan konsep. Berdasarkan penelitian Kusumawati (2006)
berorientasi CEP dapat terlaksana dengan baik
Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan CEP
sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang
terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa
telah disusun. Setelah melakukan penelitian, peneliti
pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X SMAN 1
dapat memaparkan bahwa dalam menerapkan
Ungaran. Nilai rata-rata pre test dan post test kelas
pembelajaran kimia hidrokarbon menggunakan
eksperimen dan kontrol disajikan dalam Tabel 12.
kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP, guru perlu memperhatikan beberapa hal berikut: (1)
Supartono, dkk., Pembelajaran Kimia Menggunakan Kolaborasi ...
481
Sedangkan dalam penelitian ini diperoleh rata-rata
kontrol minat berwirausaha sebelum dan sesudah
nilai pre test dan post test kelas eksperimen dan
perlakuan dianggap sama karena tidak diberikan
kelas kontrol sebagaimana disajikan dalam Tabel
materi kewirausahaan. Sedangkan untuk kelas
13. Rata-rata nilai post test kelas eksperimen
eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan diminta mengisi angket minat berwirausaha sehingga setelah dianalisis untuk kelas eksperimen minat berwirausahanya mengalami peningkatan sebesar 15,66, sedangkan pada penelitian Sari (2008) hanya sebesar 8,83.
dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan pada
Peningkatan minat berwirausaha siswa kelas
penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2006),
eksperimen pada penelitian ini lebih tinggi karena
hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kimia menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP memiliki hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan penelitian Sari (2008) yang
setelah melaksanakan praktikum CEP dalam penelitian ini siswa membuat lilin motif dan aromaterapi, siswa diberi tugas untuk membuat berjudul Pengaruh Pendekatan CEP Berbasis
laporan praktikum beserta analisis laba-ruginya
Life Skill terhadap Peningkatan Minat Belajar
sehingga secara tidak langsung siswa telah belajar
Kimia, Minat Berwirausaha, dan Hasil Belajar
mengenai kewirausahaan dan tugas analisis laba-
pada Siswa SMA Kelas XI Semester Gasal Tahun
rugi tidak diberikan dalam penelitian Sari (2008).
2007/ 2008. Data tentang minat berwirausaha
Dalam penelitian Kusumawati (2006)
siswa adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel
maupun Sari (2008), penilaiannya difokuskan
14. Sedangkan hasil analisis minat berwirausaha
pada aspek kognitif, sedangkan pada penelitian
siswa dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel
ini penilaiannya meliputi aspek kognitif, afektif,
15 berikut ini. Dalam penelitian ini, pada kelas
dan psikomotorik. Berdasarkan analisis data hasil
482
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 476-483
dalam memahami konsep-konsep dasar. Hal ini meningkatkan keaktifan mereka misalnya dalam berdiskusi maupun mengerjakan tugas di depan kelas. Lain halnya dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional, observasi aspek afektif dan psikomotorik siswa
dimana siswa kebanyakan hanya menerima
kelas eksperimen memiliki kriteria tinggi sedangkan
apa yang diberikan oleh guru sehingga siswa
kelas kontrol memiliki kriteria sedang. Kelas
cenderung pasif dan lambat dalam memahami
eksperimen memiliki nilai aspek afektif (79,35)
konsep. Kelas eksperimen memiliki nilai aspek
yang lebih tinggi daripada kelas kontrol (58,00)
psikomotorik (80,22) yang lebih tinggi daripada
karena dalam pembelajaran kimia hidrokarbon
kelas kontrol (64,59) karena dalam pembelajaran
menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri
kimia hidrokarbon menggunakan kolaborasi
berorientasi CEP, siswa secara aktif membangun
konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP, karena
sendiri konsep maupun pengetahuannya,
sebelum praktikum pun siswa kelas eksperimen
sehingga pengetahuan dalam ingatan siswa dapat
diminta untuk mempelajari prosedur praktikum
bertahan lebih lama dan siswa akan lebih mudah
sehingga mereka dapat melaksanakan praktikum dengan lancar dan lebih mudah bekerjasama
Supartono, dkk., Pembelajaran Kimia Menggunakan Kolaborasi ...
dengan kelompoknya karena terdapat pembagian tugas yang jelas. Selain itu dalam praktikum CEP siswa dilatih untuk menghasilkan produk yang kreatif dan bernilai jual sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk berwirausaha.
SIMPULAN Dari hasil penelitian mengenai pembelajaran kimia hidrokarbon dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan minat berwirausaha siswa SMAN 1 Jepara, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP dapat meningkatkan hasil belajar siswa, (2) pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi konstruktif dan inkuiri berorientasi CEP dapat meningkatkan minat berwirausaha siswa. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Depnakertrans. 2004. Penyerapan Tenaga Kerja di Tahun 20032006. Jakarta: BPS. Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Puslitbang Depdiknas. Ibrahim, Muslimin. 2007. Evaluasi Biologi. (http:// puspa-unindra6.blogspot.com/ 2008 03_01_archive.html) diakses pada 14 Desember 2008.
483
Kusumawati, Eni. 2006. Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan CEP Terhahadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X SMAN 1 Ungaran. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Unnes. Rachman, Maman dan Muchsin. 1999. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Sari, Eva Diana. 2008. Pengaruh Pendekatan CEP Berbasis Life Skill terhadap Peningkatan Minat Belajar Kimia, Minat Berwirausaha, dan Hasil Belajar pada Siswa SMA Kelas XI Semester Gasal Tahun 2007/ 2008. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Unnes. Sidharta, Arief. 2005. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. (http://www.p4tkipa.org/data/ A_SIDHARTA.pdf) diakses pada tanggal 14 Desember 2008. Supartono. 2006. Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Melalui Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Chemoentrpreuneurship (CEP). Laporan Research Grant PHK A2. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA Unnes.