Paparan hasil Survey Pelajar di Wilayah Pantura PEMAHAMAN AGAMA BAGI PELAJAR DI WILAYAH PANTURA BAGIAN TIMUR JAWA TENGAH Oleh : M. Saekan Muchith (Penggagas Tassamuh.com) A. Pendahuluan Pelajar yang menjadi obyek atau responden survey adalah lulusan SLTA (MA,SMU,SMK, Pondok pesantren yang disetarakan) yang memiliki minat mendaftarkan studi lanjut di jenjang pendidikan tinggi. Pelajar yang mendaftarkan diri di STAIN Kudus selama 1,5 bulan yang mengembalikan angket survey sebanyak 812 pelajar (N=812). Angket disusun secara semi terbuka yaitu setiap angket terdapat opsi pilihan dan juga ada pilihan alternative pelajar untuk mengemukakan pendapatnya sendiri secara bebas. Angket di olah dengan menggunakan metode prosentase dengan prediksi eror berkisar 3-5 %. Dari kacamatan psikologis, pelajar merupakan elemen bangsa Indonesia yang belum memiliki kematangan dalam berfikir dan bersikap, sehingga ada kecenderungan mudah dipengaruhi oleh pihak pihak tertentu dalam memahami atau berfikir tentang persoalan masyarakat khususnya cara fikir dan sikap dalam mehamai agama. Fenomena membuktikan bahwa terduga atau tersangka teroris lebih banyak memanfaatkan kondisi psikologis para pelajar yang masih labil dan belum dewasa untuk dijadikan “umpan” dalam mensukseskan gerakan radikal dan gerakan terror. Hasil survey ini diharapkan menjadi bahan untuk mengantisipasi berbagai gerakan radikalisme dan terror khususnya di wilayah pantura, sehingga wilayah pantura tetap aman, nyaman dan terwujud cara fikir beragama yang santun, damai serta toleran.
1
B. Hasil Survey Survey ini, diwujudkan dengan 4 (empat) pertanyaan, yaitu pertanyaan tentang keyakinan pelajar terhadap system Negara Islam, pemahaman pelajar terhadap jihad, pemahaman pelajar terhadap orang kafir dan pemahaman pelajar tentang sikap terhadap orang kafir. Hasil survey dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Terhadap Pertanyaan, Apakah anda yakin sistem negara Islam akan mampu mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia? a. Yang menjawab YAKIN sebanyak 541 = 66,60% b. Yang menjawab TIDAK YAKIN sebanyak 216 = 26.60% c. Yang menjawab RAGU RAGU sebanyak 55 = 6,7%
item b 216 = 26.60%
item c 55 = 6,7% item a 541= 66,60%
2. Terhadap Pertanyaan, Apa yang anda pahami tentang Jihad menurut Islam? a. Yang menjawab, bersungguh sungguh menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai dengan aturan yang berlaku, sebanyak 646 = 79,55% b. Yang menjawab, Bersungguh sungguh memerangi orang kafir dari muka bumi, sebanyak 146 = 17,90% c. Yang menjawab, bersungguh sungguh memberantas kemaksiyatan dengan cara menutup tempat hiburan malam, sebanyak 11 = 1% d. Yang menjawab,bersungguh sungguh melarang warung makan berjualan di siang hari waktu bulan ramadhan, sebanyak 3 = 0,36% e. Yang menjawab, lainnya sebanyak, 6 orang = 1%
2
item c 11 1%
itemd 3 0%
item b 146=17,90%
Item e 6 1%
1 2 3 4 5
item a 646= 79,55%
3. Terhadap Pertanyaan, Apa yang anda pahami tentang orang kafir? a. Yang menjawab, orang yang tidak beragama Islam, sebanyak 532 orang = 65,51% b. Yang menjawab, orang yang beragama Islam tetapi perbuatannya tidak sesuai dengan ajaran Islam, sebanyak 242 orang = 29,80% c. Yang menjawab lainnya, sebanyak 38 orang =4,60%.
item c 38=4,60% item b 242=29,80
1 2 item a 532=65,51%
4.
3
Terhadap pertanyaan, Bagaimana Sikap yang tepat kepada orang kafir? a. Yang menjawab, Wajib diperangi, karena jika tidak diperangi akan mengganggu/merusak orang Islam, sebanyak 194 orang = 23,89% b. Yang menjawab, Wajib diperangi jika menggganggu orang Islam, sebanyak 392 orang = 48,20%
3
c. Yang menjawab, Wajib di perangi, karena membunuh orang kafir termasuk mati sahid, sebanyak 92 orang= 11,30% d. Yang menjawab, wakjib hidup rukun kepada orang kafir, sebanyak 134 orang=16,50%
item d 134=16,50%
item a 194=23,89%
item c 92=11,30%
1 2 3 4 item b 392=48,20%
C. Pembahasan hasil Survey Gerakan radikalisme, terorisme dan NII secara akdemik disebabkan oleh tiga hal, yaitu Pertama, cara pandang terhadap penggunaan system Negara Islam (khilafah), kedua, cara pandang atau pemahaman terhadap jihad, dan ketiga, cara pandang atau cara mensikap pergaulan kepada orang kafir. Artinya jika tiga hal itu didpahamis ecara kontekstual maka radikalisme dan terror tidak mudah terwujud, sebaliknya jiga tiga hal tersebut dipahami secara tekstual atau literer maka potensi untuk memunculkan radikalisme dan terorisme sangat tinggi. Pelajar di wilayah pantura memiliki keunikan dalam pemahaman terhadap agama Islam. Keunikan dapat dilihat dari tiga hal: Pertama, Mayoritas pelajar memiliki keyakinan bahwa system Negara Islam dianggap mampu mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran dna keadilan bagi masyarakat. Karena sebanyak 66,60 % pelajar memiliki keyakinan bahwa sistekm Negara islam mampu mewujudkan kesejahteraan, keadilana dan kemakmuran bagi masyarakat.
4
Kedua, meskipun mayoritas pelajar memiliki keyakinan terhadap system Negara Islam mampu mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat, tetapi dalam mehamai konsep jihad
mayoritas pelajar telah
memiliki pemahaman secara kontekstual (humanis), hal ini dapat dilihat mayoritas
pelajar
(79,55%)
memiliki
pemahaman
bahwa
jihad
adalah
bersungguh sungguh menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai dengan aturan yang berlaku. Artinya pemahaman terhadap jihad para pelajar tidak bersifat literer atau tekstual melainkan lebih bersifat kontekstual atau substansial, sehingga tidak mudah menimbulkan radikalisme dan terorisme dilalangan para pelajar. Ketiga, meskipun mayoritas pelajar memiliki keyakinan yang tinggi terghadap system Negara Islam untuk mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran, tetapi pelajar memiliki sikap toleran yang tinggi dalam mensikapi orang kafir. Mayoritas pelajar (48,20 %) menyatakan bahwa pelajar akan menyeranag otrang kafir jika orang kafir mengganggu ketenangan orang Islam, artinya jika orang kafir tersebut tidak mengganggu maka orang kafir tidak perlu diserang atau diganggu. D. Simpulan dan Saran /rekomendasi 1. Simpulan a. Jihad atau berjuang menegakkan Islam tidak bisa dilakukan dnegan cara kekerasan (radikalisme dan terorisme), Misi Islam adalah rahmatan lil ‘alamiin (rahmad bagi semua alam), oleh sebab itu radikalisme dan terorisme merupakan perbutan kriminal murni yang tidak ada kaitannya dengan jihad atau perjuangan menegakkan Islam. b. NII adalah tidak bisa di benarkan menurut agama maupun system ketata negaraan bangsa Indonesia. Karena dalam agama Islam tidak ada satupun ayat yang secara ekpslisit perintah untuk mendirikan negara Islam atau negara Arab, yang ada adalah perintah untuk 5
mewujudkan
negara
(tamadun/madinah).
yang
Dalam
berbudaya,
konteks
system
damai,
toleran
tatanegara
bangsa
Indonesia sudah disepakati bahwa Indonesia adalah NKRI oleh sebab itu bentuk negara selain NKRI tidak bisa di benarkan menurut perundang undangan yang berlaku. 2. Saran/Rekomendasi a. Lembaga pendidikan perlu secara terus menerus mendesainkurikulum dan proses pembelajaran yang bersifat kontekstual, sehingga para lulusan pendidikan mampu memiliki cara pandang agama secara santun dan damai sehingga mudah terwujud toleransi didalam kehidupan masyarakat. b. Organisasi social keagamaan perlu melakukan model dakwah yang lebih komprehensifyaitu tidakcukup hanya melakaukaan dakwah dengan lesan atau klasikal melainkan perlu ada model dakwah yang dilakukan
dengan
berbagai
cara
sehingga
masyarakat
mudah
menerima pesan atau informasi agama secara utuh. c. Aparat keamanan perlu secara terus menerus melakukan kordinasi dengan berbagai pihak agar dapat dideteksi secara dini jika ada potensi radikalisme dan terorisme di wilayah pantura jawa tengah. d. Perlu di bentuk forum atau lembaga penangkal gerakan radikalisme dan terorisme di wilayah Kudus, yang nantinya dapat dijadikan wadah atau forum untuk membahas atau menyelesaikan secara preventif gerakan radikalisme dan terorisme.
Kudus, 30 Juli 2011
6