JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412- 6982 e-ISSN : 2443-3977 Volume 15 Nomor 1 Juni 2017
ANALISA DAYA DUKUNG LAHAN UNTUK PENYEDIAAN PANGAN DI WILAYAH JAWA TIMUR BAGIAN TENGAH Bambang Hariyanto Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Surabaya
Abstrak : Salah satu alat yang dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan suatu daerah atau wilayah adalah dengan memberikan gambaran hubungan nyata antara manusia, pemanfaatan lahan, dan lingkungannya. Cara menganalisis hubungan tersebut adalah dengan analisis daya dukung (Carrying Capacity Ratio/CCR). Analisis daya dukung berkaitan erat dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Hal ini karena analisis daya dukung akan memberikan informasi keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi terhadap lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi daya dukung lahan dari aspek ketersediaan lahan untuk produksi pangan dengan aspek kependudukan di Jawa Timur bagian tengah. Ruang lingkup wilayah kegiatan ini meliputi Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Magetan. Ruang lingkup materi kegiatan meliputi analisa perbandingan antara ketersediaan lahan dengan kebutuhan pangan di Jawa Timur Bagian Tengah. Data yang dikumpulkan dalam kajian ini terdiri dari data penduduk dan kemampuan daerah penelitian menyediakan bahan pangan berdasarkan lahan yang memproduksi bahan pangan maupun konversi ke bahan pangan. Namun demikian untuk pencadangan kebutuhan beras, tegalan juga memiliki potensi untuk pengembangan beras. Dalam kajian keruangan ini, analisis kebutuhan pangan menggunakan standar kebutuhan beras dari Sayogya yaitu standar kebutuhan beras per orang 360 kg/th, sehingga diketahui sebaran kebutuhan beras yang terdistribusi secara keruangan berdasarkan pada administrasi kota dan kabupaten.Hasil menunjukkn bahwa daya dukung lahan seluruh daerah penelitian kecuali Kota Madiun merupakan daerah yang surplus bahan pangan setara beras. Kelebihan produksi antara100 % hingga 300%. Surplus tertinggi di Kabupaten Ngawi dengan daya dukung lahannya 4,25 atau surplus 325 %. Kota Madiun defisit 72% dengan daya dukung lahan 0,228 ton/ha. Kata kunci : Daya Dukung Lahan
produksi dan sebagai penopang sistem
PENDAHULUAN Potensi sumber daya alam merupakan
kehidupan
menghasilkan
jasa–jasa
modal dasar perencanaan pembangunan pada
lingkungan antara lain
setiap sektor. Sumberdaya alam merupakan
hayati, pengaturan fungsi lahan, fungsi air,
unsur penting yang menunjang pembangunan
dan fungsi sumber daya alam lainnya.
bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan sumberdaya
dan
kelautan,
mineral,
Salah
satu
alat
keanekaragaman
yang
energi
dan
dimanfaatkan
pariwisata
dan
pembangunan suatu daerah atau wilayah memberikan
perencanaan
sebagainya. Pembangunan di berbagai sektor
adalah
tersebut merupakan input dalam proses
hubungan nyata antara manusia, pemanfaatan
Alamat korespondensi : Email :
[email protected]
dengan
dalam
dapat
gambaran
12
lahan, dan lingkungannya. Cara menganalisis
keseimbangan lingkungan. Lahan sebagai
hubungan tersebut adalah dengan analisis
salah satu unsur lingkungan menjadi salah
daya
satu alternatif untuk dipahami secara lebih
dukung
(Carrying
Capacity
Ratio/CCR). Analisis daya dukung berkaitan erat
dengan
konsep
mendalam.
pembangunan
Perlunya analisis daya dukung lahan
berkelanjutan. Hal ini karena analisis daya
Jawa Timur bagian tengah adalah untuk
dukung
mengetahui
akan
keseimbangan
memberikan antara
informasi
pemanfaatan
dan
konservasi terhadap lingkungan.
kebutuhan
lahan di Jawa Timur bagian tengah sebagai salah satu langkah penataan ruang. Hal ini
Lahan merupakan salah satu unsur lingkungan
ketersediaan dan
sesuai dengan amanat undang-undang nomor
yang penting. Arti penting
26 tahun 2007 tentang penataan ruang, yang
tersebut adalah keberadaan lahan sebagai
menyatakan bahwa penyusunan tata ruang
sumberdaya. Lahan adalah lingkungan fisik
harus
yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air,
lingkungan hidup.
vegetasi serta benda yang ada di atasnya
undang-undang
sepanjang
mengenai
ada
pengaruhnya
terhadap
memperhatikan
hidup
sebagai
daya dukung lahan merupakan salah satu
memelihara
cara untuk mengetahui keseimbangan antara
lingkungan.
dukung
Selain itu juga dalam
nomor
pelestarian
penggunaan lahan (Arsyad, 2006). Analisis
daya
32
tahun
fungsi
rangkaian
kelangsungan
2009
lingkungan
upaya daya
untuk dukung
keserdiaan lahan khususnya sebagai sumber
Rumusan masalah penyusunan dalam
pangan, dengan kehidupan manusia yang
kajian ini adalah berapakah total kebutuhan
selalu memerlukan lahan untuk seumber
lahan dan luas lahan yang tersedia di wilayah
pangan.
studi yaitu Jawa Timur bagia tengah untuk
Jawa Timur sebagai wilayah yang
mendukung kehidupan masyarakat. Tujuan
memiliki laju dinamika kependudukan yang
penelitian adalah mengetahui kondisi daya
tinggi, perlu untuk di analsis daya dukung
dukung lahan dari aspek ketersediaan lahan
lahannya. Salah satu kawasan yang perlu
untuk
dianalisis daya dukung lahannya adalah Jawa
kependudukan di Jawa Timur bagian tengah.
Timur
Bagian
Tengah.
produksi
pangan
dengan
aspek
Perkembangan
pembangunan di wilayah Jawa Timur bagian tengah mengakibatkan berkurangnya lahan
METODE PENELITIAN Ruang lingkup wilayah kegiatan ini
pertanian, lahan tidur, maupun lahan hutan
meliputi
yang selanjutnya beralih fungsi menjadi
Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Nganjuk,
pemukiman maupun industri. Perkembangan
Kabupaten
tersebut
Magetan. Ruang lingkup materi kegiatan
tentunya
akan
mempengaruhi
Kabupaten
Hariyanto, Analisa Daya Dukung Lahan Untuk Penyediaan Pangan….
Jombang,
Ngawi,
dan
Kabupaten
Kabupaten
13
meliputi
analisa
ketersediaan
perbandingan
lahan
dengan
antara
penelitian
menyediakan
bahan
pangan
kebutuhan
berdasarkan lahan yang memproduksi bahan
pangan di Jawa Timur Bagian Tengah. Data
pangan maupun konversi ke bahan pangan.
yang dikumpulkan dalam kajian ini terdiri
Secara umum langkah kerja penelitian
dari data penduduk dan kemampuan daerah
disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alir Langkah Penelitian Analisis mengetahui
dimaksudkan dan
memahami
untuk distribusi
ketersediaan komoditas pangan pokok yaitu
yang
terdistribusi
secara
keruangan
berdasarkan pada administrasi kota dan kabupaten.
beras untuk kebutuhan penduduk di Jawa Timut bagian utara. Bentuk penggunaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
lahan untuk komoditas pangan pokok yaitu
Secara geografis keempat kabupaten
beras adalah sawah. Namun demikian untuk
terletak pada kisaran 111o sampai 113o bujur
pencadangan kebutuhan beras, tegalan juga
timur dan 6o sampai 8o lintang selatan. Posisi
memiliki potensi untuk pengembangan beras.
lintang
Dalam
analisis
matahari setiap tahunnya. Luas wilayah
kebutuhan pangan menggunakan standar
keenam kabupaten mencapai kurang lebih
kebutuhan beras dari Sayogya yaitu standar
700.624 ha. Terbagi dalam 91 kecamatan
kebutuhan beras per orang 360 kg/th,
dan 1.588 desa / kelurahan.
kajian
keruangan
ini,
berpengaruh
pada
penyinaran
sehingga diketahui sebaran kebutuhan beras
14
JURNAL GEOGRAFI, VOLUME 15, NOMOR 1, JUNI 2017 : 12 – 18
Sebagai sumber utama penyediaan
pangan.
Luasnya
area
sawah
juga
makanan pangan pokok yaitu beras adalah
menunjukkan tingkat kesuburan tanah yang
sawah. Keberadaan sawah menjadi indikator
relatif tinggi. Tabel 1 menyajikan luas area
suatu daerah swasembada dalam penyediaan
sawah berdasarkan jenis irigasi.
Tabel 1. Luas Areal Sawah Berdasarkan Jenis Irigasi (Ha) JENIS IRIGASI Irigasi Irigasi Semi Irigasi Sederhana Teknis Teknis 1 Ngawi 0 5531.00 37438,00 2 Nganjuk 1.963,81 0 33.437,25 3 Jombang 0 0 42.295,00 4 Magetan 0 0 27.132,00 5 Madiun 30.977,00 0 0 6 Kota Madiun 0 0 0 Sumber : NPGT Jatim - Badan Pertanahan Nasional Jatim, 2014 Kabupaten / Kota
No.
Dalam pemenuhan kebutuhan pangan, lahan
kering
dikembangkan
memiliki bagi
potensi
komoditas
Luas (Ha)
Tadah Hujan 4658,14 41.989,70 6342,00 1112,00 2.131,00 0
48.814,14 77.390,76 48.637,00 28.244.00 31.108,00 0
dijadikan sebagai lahan yang memungkinkan
untuk
sebagai lahan cadangan untuk penyedia
tanaman
pangan di masa mendatang. Luas lahan
pangan. Oleh sebab itu lahan kering dapat
kering disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Luas Lahan Kering (Ha) No.
Kabupaten / Luas Lahan Kering (Ha) Kota Tegalan K. Campuran Padang 1 Ngawi 42.872,62 11.080,73 31.734,47 2 Nganjuk 40.066,23 48.248,05 14.369,32 3 Jombang 59.389,20 28.851,20 0 4 Magetan 14003,10 1877,06 0 5 Madiun 9674,70 3459,00 0 6 Kota Madiun 0 0 0 Sumber : NPGT Jatim - Badan Pertanahan Nasional Jatim, 2014
Berdasarkan data statistik dari masing
Jumlah 85.687,82 102.683,59 88.240,40 16.280,66 13.133,70 0
beras. Faktor penyetara adalah berdasarkan
masing kabupaten di daerah penelitian dan
harga
berdasarkan perhitungan rata rata 5 tahun
dibandingkan dengan harga rata rata beras
besaran
komoditas
medium. Daerah penghasil pangan tertinggi
pertanian baik yang berupa beras / padi dan
adalah kabupaten Jombang dan terendah
komoditas pangan non beras dapat dilihat
adalah
pada tabel 5.2 berikut. Untuk memudahkan
tertinggi adalah Kabupaten Nganjuk. Daya
sesuai
semua
Dukung Lingkungan pada daerah peneltian
setara
seperti pada tabel 3 berikut.
produksi
rata
tujuan
rata
produksi
penelitian
pertanian
maka
dikonversikan
rata
Kota
Hariyanto, Analisa Daya Dukung Lahan Untuk Penyediaan Pangan….
rata
komoditas
Madiun.
Penghasil
pangan
beras
15
Tabel 3. Daya Dukung Sumberdaya Lahan No.
Kabupaten / Kota Ngawi Jombang Nganjuk Kota Madiun Magetan Madiun
1 2 3 4 5 6
Jumlah Penduduk 892.327 892.327 1.371.497 174.373 696.124 772.804 4.799.452
Produksi Setara Beras (ton/th) 1.367.759 974.282 1.150.211 18.119 788.838 845.023 5.144.233
Daya Dukung Lahan (ton/th) 4,25777 3,03290 2,32959 0,28864 3,14774 3,03736 Rata-rata : 2,97732
Hasil perhitungan daya dukung lahan
adalah teori yang mempelajari berbagai
seluruh daerah penelitian kecuali Kota
macam input pada tingkat teknologi tertentu
Madiun merupakan daerah yang surplus
yang menghasilkan sejumlah output tertentu
bahan
Kelebihan
(Sudarman dalam Sisno, 2002). Sasaran dari
produksi antara100 % hingga 300%. Surplus
teori produksi adalah untuk menentukan
tertinggi di Kabupaten Ngawi dengan daya
tingkat
dukung lahannya 4,25 atau surplus 325 %.
sumber daya yang ada.
pangan
setara
beras.
produksi
yang
optimal
dengan
Kota Madiun defisit 72% dengan daya dukung lahan 0,228 ton/ha. Hal ini wajar, karena
kedudukan
penggunaan
lahan
sebagai di
kota,
Kota
maka
Berdasrkan kajian daya dukung lahan
Madiun
di enam kabupaten kota di Jawa Timur
didominasi lahan terbangun. Berdasarkan
KESIMPULAN DAN SARAN
bagian tengah, menunjukan bahwa surplus hasil
tertinggi di Kabupaten Ngawi dengan daya
diketahui
dukung lahannya 4,25 atau surplus 325 %.
keoptimalan pemanfaatan lahan merupakan
Kota Madiun defisit 72% dengan daya
keseimbangan antara produktivitas dengan
dukung lahan 0,228 ton/ha.
perhitungan,
data
maka
dan
dapat
daya dukung lahan. Menurut Bratakusumah
Meskipun daya dukung lahan secara
dan Riyadi (2004), terdapat lima faktor yang
keseluruhan
menentukan daya dukung lahan pada suatu
disadari kontinuitas pasok sering tidak
daerah. Kelima faktor tersebut adalah (1)
merata sepanjang tahun sehingga perlu
total area lahan pertanian, (2) frekuensi
managemen sumberdaya lahan secara tepat
panen/hektar/tahun,
supaya sepanjang tahun selalu tersedia
(3)
jumlah
kepala
keluarga, (4) persentase jumlah penduduk,
mencukupi,
namun
perlu
pangan secara merata.
dan (5) ukuran rata-rata lahan pertanian yang dimiliki petani. Penentuan daya dukung lahan tersebut sesuai dengan teori produksi. Teori produksi
16
JURNAL GEOGRAFI, VOLUME 15, NOMOR 1, JUNI 2017 : 12 – 17
DAFTAR PUSTAKA Arsyad S., 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor. Bratakusumah, Deddy Supriady & Riyadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sisno, 2002, Efisiensi Usaha Tani Tembakau Berdasarkan Perbedaan Luas Lahan Garapan, Tesis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Tidak dipublikasikan. Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang pelestarian fungsi lingkungan hidup
Hariyanto, Analisa Daya Dukung Lahan Untuk Penyediaan Pangan….
17