LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M
PELATIHAN PENYUSUNAN GIZI SEHAT SEIMBANG ATLET KARATE BULELENG
Oleh: dr. I Made Kusuma Wijaya, S.Ked.,M.Kes (Ketua) NIP. 197512152008121001 dr. Ni Nyoman Mestri Agustini, S.Ked.,M.Kes (Anggota) NIP. 198508252009122007 dr. Made Budiawan, S.Ked., M.Kes (Anggota) NIP. 19770512 200501 1 002 Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd.,M.Pd (Anggota) NIP. 198410252008121002
Dibiayai dari DIPA UNDIKSHA dengan SPK Nomor: 132/UN48.15/LPM/2014
JURUSAN PENJASKESREK FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014 1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1. Judul : ”Pelatihan Penyusunan Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng” 2. Ketua Pelaksana - Nama : dr. Made Kusuma Wijaya, S.Ked., M.Kes. - Jenis Kelamin : Laki-laki - NIP : 197512152008121001 - NIDN : 0021088103 - Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk.I/IIIb - Fakultas/Jurusan : FOK/ Penjaskesrek - E-mail :
[email protected] - Alamat Kantor : Kampus Tengah UNDIKSHA, Jl.Udayana Singaraja - Alamat Rumah : BTN Griya Sambangan Blok C/28, Singaraja 3. Jumlah anggota pelaksana : 3 orang a. Nama : dr. Ni Nyoman Mestri Agustini, S.Ked., M.Kes NIP/Pangkat/Gol. : 198508252009122007/Penata Muda Tk.I/IIIb b. Nama : dr. Made Budiawan, S.Ked., M.Kes NIP/Pangkat/Gol. : 19770512 200501 1 002/Lektor/IIIc c. Nama : Kadek Yogi Parta Lesmana, S.Pd.,M.Pd NIP/Pangkat/Gol. : 198410252008121002/Asisten Ahli/IIIa 4. Lokasi Kegiatan 5 Jumlah biaya kegiatan 6. Lama Kegiatan
: Pengcab Lemkari Kabupaten Buleleng : Rp. 7.500.000,- (Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) : 7 Bulan
Mengetahui: Dekan FOK
Singaraja, September 2014 Ketua Pelaksana
Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S. NIP. 195910181985031002
dr. I Made Kusuma Wijaya, S.Ked., M.Kes. NIP. 197512152008121001
Menyetujui: Ketua LPM UNDIKSHA
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S NIP. 195901011984031003
ii
PRAKATA
Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya laporan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di gedung Lemkari Buana Patra Singaraja dapat terlaksana dengan baik Laporan dibuat dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan dan memberikan informasi tentang proses perencanaan dan pelaksanaan dari awal hingga akhir kegiatan serta hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini. Penulis menyadari bahwa isi dari laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu sumbangsih dari para pembaca terutama hal yang terkait tentang tata tulis dan substansi laporan. Terlaksananya kegiatan ini dari awal hingga pembuatan laporan berkat bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada 1.
Prof.Dr. Ketut Suma, M.S selaku ketua LPM Undiksha Singaraja atas bantuannya dalam hal memberikan fasilitas sehubungan dengan pengurusan dana untuk pelaksanaan kegiatan.
2.
Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S selaku dekan FOK Undiksha Singaraja yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin peminjaman alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
3.
Mitra dari Lemkari Kabupaten Buleleng yang telah menfasilitasi dan memberikan ijin menggunakan gedung untuk terlaksananya kegiatan P2M ini.
4.
Para peserta, atas kerjasamanya dalam mengikuti pelatihan sehingga pelaksanaan P2M dapat berjalan sesuai rencana
5.
Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuannya baik pemikiran maupun material pada kegiatan ini Demikian laporan pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas segala bantuan yang
diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Singaraja, 6 September 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
..............................................................................................
i
Halaman Pengesahan ..............................................................................................
ii
Prakata
..........................................................................................................
iii
Daftar Isi
..........................................................................................................
iv
BAB I. Pendahuluan a. Analisis Situasi .............................................................................................
1
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah .........................................................
2
c. Tujuan Kegiatan
.................................................................................
3
d. Manfaat Kegiatan
.................................................................................
3
a. Gizi Olahraga .............................................................................................
4
b. Karate .........................................................................................................
6
BAB II. Kajian Pustaka
BAB III. Metode Pelaksanaan
.....................................................................
8
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
.....................................................................
10
.............................................................................................
12
b. Saran .........................................................................................................
12
BAB V. Penutup a. Kesimpulan
Daftra Pustaka Lampiran-Lampiran
iv
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Prestasi olahraga nasional tampak stagnan bahkan cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi olahraga nasional merupakan puncak dari pembinaan prestasi olahraga di daerah. Oleh karena itu, keberhasilan pembinaan olahraga daerah merupakan kunci dari kesuksesan olahraga nasional. Salah satu kelemahan dari program pembinaan olahraga nasional saat ini adalah kurang meratanya pembangunan olahraga di daerah, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara pusat dan daerah baik dalam hal kemampuan teknis tenaga keolahragaan maupun sarana dan fasilitas yang tersedia. Dalam lingkup pembinaan olahraga, berbagai ilmu mendukung tercapainya prestasi, seperti psikologi, anatomi, fisiologi, pendidikan, kesehatan olahraga, ilmu gizi dan lainnya. Secara spesifik mengenai gizi, pemberian asupan makanan yang tepat baik kualitas dan kuantitas dapat menghasilkan kondisi fisik yang optimal serta memberikan energi yang cukup bagi atlet selama menjalankan kegiatannya (Rusli L, dkk, 2000). Meskipun demikian, masih sering terjadi kesalahan dalam manajemen gizi atlet yang menjadi salah satu kelemahan pembinaan olahraga di daerah. Sangat sedikit daerah yang memiliki ahli gizi yang bisa memberikan pedoman pola makan untuk menunjang performa atlet baik sebelum pertandingan, saat pertandingan maupun setelah pertandingan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth, 2011, ditemukan bahwa sering kali atlet tidak memperhatikan tingkat kebutuhan nutrisi yang disarankan sehingga performanya menjadi tidak optimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengaturan gizi bagi atlet dan adanya pendidikan mengenai gizi bagi atlet. Dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Bali tahun 2011 yang baru berakhir, berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa atlet di Kabupaten Buleleng, banyak atlet yang mengeluhkan menu makan yang disediakan oleh kontingen. Berbagai keluhan ini terkait dengan jenis menu yang diberikan yang monoton, jumlah secara kuantitas serta tidak sesuai dengan selera atlet. Pemberian makanan yang tepat dilihat dari segi kuantitas dan kualitas dapat menghasilkan kondisi fisik yang optimal, serta memberikan energi yang cukup bagi atlet selama menjalankan kegiatannya. Pada umumnya, atlet memerlukan makanan lebih banyak daripada yang bukan atlet, karena atlet melakukan kegiatan fisik yang jauh lebih 1
besar. Sehingga kebutuhan energinya juga bertambah. Seorang atlet sebaiknya mengetahui berapa kebutuhan zat-zat gizi dalam sehari untuk dapat menjamin konsumsi yang mencukupi (adekuat). Selain itu, kebutuhan gizi para atlet dengan cabang olahraga yang berbeda juga harus diperhatikan mengingat tiap cabang olahraga memiliki tuntutan aktivitas fisik yang berbeda-beda. Karate merupakan salah satu cabang olahraga unggulan di Kabupaten Buleleng. Berbagai prestasi diraih oleh cabang olahraga ini. Adapun salah satunya adalah memperoleh 2 emas dalam PORPROV 2011. Cabang olahraga karate merupakan salah satu cabang olahraga unggulan. Pembinaan terhadap atlet di tingkat kabupaten dilakukan oleh FORKI kabupaten Buleleng, yaitu pada seksi Kepelatihan. Sebelum menjadi wakil dari kabupaten, para atlet tersebut dibina oleh ranting-ranting perguruan yang ada di masing-masing daerah. Pembinaan atlet selama ini lebih memfokuskan pada pelatihan. Aspek manajemen gizi atlet kurang mendapat perhatian. Pengetahuan mengenai penyusunan menu sehat seimbang perlu dimiliki oleh semua praktisi olahraga. Khususnya atlet, hendaknya memiliki wawasan dan keterampilan mengenai menu gizi sehat seimbang. Hal tersebut karena atlet sendirilah yang dapat mengatur pola asupan makanan. Kurangnya pengetahuan mengenai penyusunan gizi atlet dikatakan merupakan salah satu penyebab tidak tepatnya asupan gizi bagi atlet yang sedang dibina.
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Pembinaan atlet dalam cabang olahraga karate selama ini dilakukan secara bertahap. Berawal dari pembinaan di tingkat perguruan, kemudian dilanjutkan pembinaan pada tingkat kabupaten. Berbagai permasalahan terkait pembinaan atlet tentunya mempengaruhi kualitas dan berujung pada prestasi atlet. Pembinaan terhadap atlet hanya dilakukan menjelang pertandingan, sehingga seringkali atlet mendapatkan pembinaan dalam jangka waktu yang singkat. Dalam hal asupan makanan bagi atlet, hampir sepenuhnya diserahkan kepada atlet bersangkutan. Dalam kenyataannya di lapangan, terjadi kesalahan dalam hal tata laksana gizi yang berdampak kurang primanya penampilan atlet. Beberapa permasalahan yang akan ditindaklanjuti dalam pengabdian pada masyarakat ini adalah: a. Kurangnya pengetahuan atlet mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang. b. Kurangnya keterampilan atlet dalam menyusun menu sehat seimbang guna mendukung prestasi. 2
C. TUJUAN KEGIATAN Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang atlet karate Buleleng antara lain: a. Meningkatkan pengetahuan atlet mengenai manajemen gizi. b. Membentuk keterampilan atlet dalam menyusun gizi sehat seimbang sesuai dengan kebutuhan.
D. MANFAAT KEGIATAN Manfaat dari program pengabdian ini adalah: a. Atlet dapat mengetahui pentingnya manajemen gizi serta penyusunan menu sehat seimbang b. Atlet bisa menyusun menu sehat seimbang sesuai dengan kebutuhannya. c. Terciptanya kondisi atlet yang prima sehingga dapat meningkatkan prestasi.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Gizi Olahraga 1) Pentingnya Gizi Bagi Olahraga Istilah gizi berasal dari bahasa arab “giza”
yang berarti zat makanan, dan dalam
bahasa Inggris dikenal istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi. Lebih luas, gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolismee dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. Dalam lingkup pembinaan olahraga, gizi bersama-sama dengan aspek lainnya mendukung tercapainya prestasi sebab prestasi atlet ditentukan oleh kualitas latihan, sedangkan latihan yang berkualitas dapat diperoleh apabila didukung berbagai penunjang seperti status psikologi, anatomi tubuh atlet, fisiologi organ tubuh atlet, biomekanika yang terjadi dalam tubuh atlet, pendidikan dan latihan atlet, lingkungan social, status kesehatan dan status gizi atlet. Dengan adanya gizi yang baik, maka akan tersedia kecukupan energi untuk kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, pertumbuhan anak serta pembinaan prestasi olahraga. Pengetahuan akan gizi tidak hanya penting bagi seorang ahli gizi namun juga bagi masyarakat luas, termasuk atlet. Oleh karena dengan memahami hubungan nutrisi, gaya hidup, self image dan kinerja fisik, maka akan dapat membantu proses pertumbuhan anakanak, pembina, pelatih olahraga masyarakat untuk dapat membantu masyarakat mencapai derajat sehat dan bugar serta pelatih olahraga prestasi agar mampu mengoptimalkan pengembangan prestasi atletnya.
2) Kebutuhan Gizi Individu Setiap orang memerlukan jumlah makanan yang berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi lingkungan dan keadaan tertentu. Proporsi makanan sehat berimbang terdiri dari 60-65% karbohidrat, 20% lemak dan 1520% protein dari total kebutuhan atau keluaran energi per hari. Namun, pembagian persentase zat gizi ini terkadang sedikit berbeda, ada pula yang menyebutkan 70% karbohidrat, 15% lemak dan 15% protein. a. Kebutuhan karbohidrat 4
Orang dewasa dengan aktivitas sedang memerlukan karbohidrat rata-rata 8-12 gram/kg BB/hari, sedangkan kebutuhan minimal setiap orang adalah 50-100 gram/hari. b. Kebutuhan Lemak Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0,5 hingga 1 gram/kg BB/hari. Latihan otot meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi. Secara umum, konsumsi lemak dianjurkan tidak lebih dari 30% dari total energi per hari. c. Kebutuhan Protein Kebutuhan protein dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah nitrogen yang dikeluarkan melalui urine. Secara umum, kebutuhan protein adalah 0,8 sampai 1 gram/kg BB/hari, tetapi bagi mereka yang bekerja berat, kebutuhan protein dapat bertambah. d. Kebutuhan Vitamin dan Mineral Kebutuhan vitamin dan mineral akan meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas. Atlet yang melakukan olahraga berat akan memerlukan vitamin dan mineral yang lebih banyak. Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya. Kecukupan vitamin dan mineral dari bahan alami sering sulit dipenuhi pada anak-anak dan atlet karena pada umumnya tidak mudah mengkonsumsi sayuran dan buah dalam jumlah besar, sehingga diperlukan suplemen vitamin dan mineral.
e. Kebutuhan Air Untuk mempertahankan status hidrasi, stiap orang dalam sehari-hari rata-rata memerlukan 2500 ml air. Jumlah tersebut setara dengan cairan yang dikeluarkan tubuh baik berupa keringat, uap air maupun yang keluar bersama tinja.
3) Perhitungan Kebutuhan Gizi Olahraga Upaya untuk memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi terutama olahragawan perlu diperhatikan besar aktivitas dan waktu untuk masing-masing cabang olahraga. Oleh sebab itu, untuk menentukan kebutuhan kalori olahragawan, perlu dilakukan pengelompokkan cabang-cabang olahraga. Tiap-tiap cabang olahraga memiliki dua macam latihan yang masing-masing harus dijalani oleh seorang olahragawan, yaitu latihan untuk pembinaan kondisi fisik dasar dan latihan untuk pembinaan keterampilan teknis khusus olahraga itu sendiri. Oleh sebab itu, 5
kebutuhan akan energi (kalori) harus memperhitungkan kedua macam faktor tersebut, serta jumlah waktu (durasi) dari masing-masing latihan tersebut. Untuk memudahkan perhitungan dalam menentukan kebutuhan energi seorang olahragawan, maka diusahakan menggolongkan macam-macam olahraga menjadi 4 kelompok, berdasarkan berat ringannya olahraga tersebut, dengan memperhitungkan kedua macam bentuk latihan (latihan kondisi fisik dan latihan keterampilan teknik) juga jumlah waktu dari masing-masing latihan yang dijalankannya. Adapun pengelompokkan cabang olahraga tersebut adalah sebagai berikut: 1. Olahraga ringan: Menembak, Golf, Bowling, Panahan. 2. Olahraga sedang: Atletik, Bulutangkis, Bola basket, Hockey, Softball, Tenis, Tenis meja, Senam, Sepak bola. 3. Olahraga berat: Renang, Balap sepeda, Tinju, Gulat, Kempo, Judo. 4. Olahraga berat sekali: Balap sepeda jarak jauh (>130 km), Angkat besi, Marathon, Rowing Namun, pembagian berat ringannya olahraga secara resmi hingga saat ini belum ada. Apabila terdapat cabang olahraga yang belum tercantum pada daftar ini, penggolongannya supaya disesuaikan dengan cabang yang kira-kira memiliki aktivitas yang sama dengan yang ada di daftar. Untuk perhitungan praktis dalam menilai kebutuhan energi untuk macam-macam cabang olahraga dapat dipakai tabel di bawah ini.
Tabel Kebutuhan Energi untuk Berbagai Cabang Olahraga (dalam kkal/kg. BB/24 jam) Olahraga
Olahraga sedang
Olahraga berat
ringan
Olahraga berat sekali
Laki-laki
42
46
54
62
Perempuan
36
40
47
55
B. Karate Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah „Kara‟ dan berarti „kosong‟. Dan yang kedua, „te‟, berarti „tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” (pinyin: kongshou). Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
6
1.
Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis.
2.
Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
3.
Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring. Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon
dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik. Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata. Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda. Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
7
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH a. Melakukan observasi dan wawancara kepada pelatih dan atlet karate Buleleng terkait pelaksanaan pembinaan selama ini serta pola asupan gizi yang didapatkan. b. Mengadakan kerjasama dengan FORKI Kabupaten Buleleng untuk meminta ijin melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat, khususnya bagi atlet karate Buleleng. c. Menyampaikan surat undangan kepada peserta pelatihan, yaitu atlet karate Buleleng. d. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Pelatihan Penyusunan Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng. e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian pada masyarakat. f. Menyusun laporan penyelenggaraan pengabdian pada masyarakat.
B. METODE KEGIATAN Metode yang digunakan dalam program pengabdian pada masyarakat ini adalah: a. Ceramah yaitu menyampaikan materi-materi mengenai gizi olahraga sehat seimbang bagi atlet b. Praktek yaitu atlet sendiri mempraktekkan untuk menyusun menu sehat seimbang sesuai dengan kebutuhannya. c. Diskusi yaitu mendiskusikan kembali materi dan praktek yang telah dilakukan sehingga terjadi interaksi timbal balik antar peserta dan peserta dengan pelatih.
C. KHALAYAK SASARAN Adapun yang menjadi khalayak sasaran program pengabdian ini adalah atlet-atlet cabang olahraga karate yang ada di Kabupaten Buleleng. Pemilihan sasaran program pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang, mengingat berdasarkan analisis situasi, selama ini atlet karate Buleleng dituntut untuk dapat mengatur pola asupan gizi masing-masing. Namun demikian, kurangnya keterampilan dalam menyusun menu sehat seimbang mengakibatkan ketidaktepatan asupan yang didapat.
8
D. RANCANGAN EVALUASI Keberhasilan kegiatan pengabdian ini dievaluasi pada akhir kegiatan berdasarkan matriks di bawah ini: No. Luaran 1.
Meningkatkan atlet gizi.
2.
Kegiatan
pengetahuan Ceramah dan diskusi mengenai manajemen mengenai manajemen gizi atlet
Membentuk keterampilan atlet Pelatihan penyusunan dalam menyusun gizi sehat menu gizi sehat seimbang atlet seimbang sesuai dengan Diskusi kebutuhan.
9
Indikator keberhasilan 90% peserta pelatihan mendapatkan nilai ≥85
90% atlet bisa menyusun menu gizi sehat seimbang sesuai dengan kebutuhannya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh atlet karate kabupaten buleleng dalam penyusunan gizi sehat seimbang maka program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang pada atlet karate kabupaten buleleng. Adapun mekanisme dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengkoordinasikan dan membagi tugas pada tim. 2. Mengumpulkan dokumen dan arsip. 3. Melaksanakan P2M. 4. Merumuskan hasil P2M untuk dijadikan dasar meningkatkan mutu pengabdian masyarakat Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.,M.Kes dengan peserta yaitu Atlet karate kabupaten Buleleng. Pelatihan dilaksanakan di Gedung Lemkari Buana Patra, Singaraja pada hari Jumat, 22 Agustus 2014 dengan tim pelaksananya adalah panitia P2M
B. Deskripsi Hasil Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Jumat (22 Agustus 2014) mulai pukul 08.00-16.00 WITA, bertempat di Gedung Lemkari Buana Patra, Singaraja. Peserta berjumlah 30 orang berasal dari atlet karate Kabupaten Buleleng, namun pada saat pelaksanaan jumlah peserta bertambah menjadi 37 orang dari pembina karate karena mereka merasa penting untuk mengetahui materi yang akan disampaikan. Fasilitator dalam kegiatan ini berjumlah 1 orang yaitu dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.,M.Kes yang merupakan staf dosen di Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNDIKSHA dan dibantu oleh 4 orang mahasiswa. Berhubung pada waktu dilaksanakan pelatihan, Ketua LPM Undiksha berhalangan hadir, sehingga pembukaan secara resmi pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang atlet karate buleleng diwakili oleh dr. I Made Kusuma Wijaya, S.ked.,M.Kes selaku ketua P2M. Dalam sambutannya sebelum membuka acara secara resmi, Ketua P2M Undiksha berharap agar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan 10
dalam kegiatan P2M yang lain. Selain itu peserta pelatihan diharapkan dapat diperluas dalam arti tidak hanya pelatihan terbatas pada atlet karate saja tapi juga bisa mencakup pelatih karate yang ada di kabupaten Buleleng. Pemaparan materi pelatihan dilakukan dengan memberikan materi-materi tentang gizi kepada peserta pelatihan melalui ceramah. Pada pelatihan tersebut narasumber memaparkan tentang pengertian nutrien, kemudian membahas satu persatu nutrien essensial diantaranya karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Narasumber juga memaparkan materi tentang bagaimana proses suplay makanan ke sel tubuh manusia bagaimana pencernaannya, transportasi dan penyerapannya. Setelah itu kemudian diberikan tentang kebutuhan nutrisi sesuai dengan nutrien essensial tersebut dan bagaimana caranya menghitung kebutuhan nutrisi. Pada kesempatan tersebut narasumber juga memaparkan materi tentang makanan pertandingan yaitu bagaimana makanan sebelum pertandingan dan juga saat pertandingan. Secara lebih lengkap tentang hal tesebut diatas materi yang disampaikan oleh narasumber kami sajikan pada lampiran. Setelah istirahat makan siang dilanjutkan dengan memberikan penugasan kepada peserta untuk menyusun menu yang sesuai untuk masing-masing peserta yang diperlukan pada saat latihan ataupun pada saat akan melakukan pertandinga. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan ditutup oleh ketua P2M pelatihan senam kesegaran otak mewakili ketua LPM Undiksha. Selama kegiatan, peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara P2M. Hal ini terbukti dari tidak ada peserta yang izin selama kegiatan berlangsung.
C. Dokumentasi Kegiatan Beberapa dokumen penting sebagai bukti terselenggaranya kegiatan P2M “Pelatihan Penyusunan Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng Tahun 2014” yaitu daftar hadir peserta, materi dari narasumber dan foto-foto kegiatan. Semua dokumen tersebut disajikan pada lampiran.
11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupa pelatihan gizi sehat seimbang pada atlet karate kabupaten Buleleng dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Beberapa atlet karate kabupaten buleleng belum dapat menyusun gizi sehat seimbang sesuai dengan kebutuhan. 2. Setelah diberikan pelatihan maka: a. Terjadi peningkatan pengetahuan atlet mengenai manajemen gizi. b. Terbentuknya keterampilan atlet dalam menyusun gizi sehat seimbang sesuai dengan kebutuhan masing-masing atlet. B. Saran Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan pada atlet karate kabupaten buleleng, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan: 1. Bagi Atlet hendaknya dapat mengetahui pentingnya manajemen gizi serta penyusunan menu sehat seimbang sehingga atlet bisa menyusun menu sehat seimbang sesuai dengan kebutuhannya dan terciptanya kondisi atlet yang prima sehingga dapat meningkatkan prestasi. 2. Bagi pelatih, semestinya dapat pula mengetahui tentang manajemen gizi dan dapat menyususn menu sehat seimbang bagi atlet.
12
DAFTAR PUSTAKA Anwari Irawan, 2007. Nutrisi, Energy dan Performa Olahraga, Polton Sport Science & Performance Lab. (Online), (http:// www.pssplab.com, diakses 1 September 2012) Aprilianto, 2010. Karate. (http//74ckth3npp3r.student.umm.ac.id). Berardi, et al. 2008. Recovery from a cycling time trial is enhanced with carbohydrateprotein supplementation vs. isoenergetic carbohydrate supplementation. Journal of the International Society of Sports Nutrition; 5:24. (http://www.jissn.com/) Danardono, 2004. Sejarah, Etika dan Filosofi Seni Bela Diri Karate. (http://staff.uny.ac.id) Djoko pekik Irianto, 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Penerbit Andi. Yogyakarta. Elizabeth, et al. 2011. Perceived protein needs and measured protein intake in collegiate male athletes: an observational study. Journal of the International Society of Sports Nutrition; 8:9. (http://www.jissn.com/) Ellie Whitney, Sharon Rady Rolfes, 2007. Understanding Nutrition. Thomson Corporation. United States of America. Hadisasmita, Yusuf dan Aif Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdiknas Dikti LPTK. Nancy Clark, 1996. Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga. PT Rajagravindo Persada. Jakarta. Rusli Lutan, Cecep Habibudin, Adang Suherman. 2000. Gizi Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. Jakarta. Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.
13
Lampiran 1
CATATAN HARIAN (LOGBOOK) No
Tanggal
Kegiatan
1
5 Mei 2014
Revisi Proposal pengabdian pada masyarakat.
2
2 Juni 2014
Pertemuan dengan mitra (Pengcab Lemkari Kabupaten Buleleng) membicarakan : 1. Koordinasi tim pelaksanaan kegitan P2M 2. Perencanaan Teknik Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat. 3. Persiapan Pembagian Tugas (Kepanitian).
3
5 Agustus 2014
Membeli bahan habis pakai persiapan kegiatan P2M.
4
8 Agustus 2014
Koordinasi dengan narasumber terkait pelaksanaan P2M
5
12 Agustus 2014
Mempersiapkan Surat Menyurat
14 Agustus 2014
Koordinasi pada pengcab lemkari
18 Agustus 2014
Perjalanan membawa surat undangan ke pengcab lemkari
6
kabupaten buleleng 7
20 Agustus 2014
Membeli/meminjam perlengkapan pelatihan penyusunan gizi sehat seimbang: materi, bahan pelatihan.
8
21 Agustus 2014
Pembelian konsumsi bagi peserta dan panitia sejumlah 40 snack dan nasi kotak 40 buah, air mineral 5 btl. Persiapan tempat pelaksanaan
9
22 Agustus 2014
Pelaksanaan P2M
10
26 Agustus 2014
Membuat laporan kemajuan 70% P2M
10
1 s/d 5 September Pendampingan 2014
11
6 September 2014
Membuat laporan P2M
14
Lampiran 2. Absensi Peserta
15
16
Lampiran 3. FOTO –FOTO KEGIATAN P2M
17
18
19
Lampiran 4. Peta Lokasi Lokasi Kegiatan
20
Lampiran 5. Materi
Oleh : dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni,S.Ked.,M.Kes
PENGERTIAN
Nutrisi Segala sesuatu yg dimakan seseorg dan bgm tub menggunakannya. Nutrient Zat kimia organik / anorganik yang ditemukan dlm makanan dan diperlukan u/berfungsinya tubuh. Bila intake/ masukan adekuat (cukup) = Nutrient essensial
21
Karbohidrat
Protein Lemak Vitamin Mineral
1 gr = 4 kkal, sumber energi utama Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa Polisakarida : glikogen serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah) Glikogen : sumber energi utama saat puasa
22
Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan jar.tubuh 1 gr = 4 kkal Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan dlm jaringan berbentuk hormon dan enzim As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di dapat dr makanan Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur Asupan : 10-15%
Sumber energi paling besar 1 gr = 9 kkal Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu ruangan tertentu Lipid : trigliserid + as lemak Lipogenesis : proses sintesis as lemak As lemak esensial : as lemak linoleat As lemak non esensial : as lemak linolenat, arakidonat Asupan : 35-40%
23
Komponen kritis dlm tubuh Air menyusun 60-70% dr seluruh BB Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar, sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi makanan Pd org sehat : intake cairan = output melalui eliminasi, respirasi, dan berkeringat
Vitamin larut air : Vit C dan B Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K
6. Mineral
Elemen esensial nonorganik sebagai katalis dlm reaksi biokimia Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
24
P
A Intake makanan dari lingk ke dlm tubuh
1. Ingesti
Proses
1.Pemasukkan makanan ke dalam mulut (koord antara otot rangka & sistem saraf) 2.Pengunyahan 3.Menelan (koordinasi antara lidah, refleks pharing & esophagus serta saraf cranial) waktu
: 5 – 15 detik
perubahan fisik & kimia makanan untuk dapat diabsorbsi dengan bantuan enzim dan coenzim (diatur oleh hormon dan saraf) sehingga menjadi chyme
PROSES Nasi (karbohidrat ) monosacharida Tahu (protein) asam amino Keju (lemak) asam lemak Waktu
: 1 – 4 jam
25
proses masuknya partikel zat makanan dari saluran pencernaan ke dlm pembuluh darah dan limphe
Proses 1. Mayoritas terjadi di usus halus 2. Gaster : berupa alkohol &aspirin 3. Sistem limpatik : zat makanan yg larut dalam lemak 4. Kapiler darah : zat makanan yg larut dalam air
proses
masuknya zat makanan yang larut
dlm lemak maupun air ke dlm sel
Proses 1. Zat yang larut dalam air Vaskuler vena porta hepatica hepar sel 2. Zat yang larut dalam lemak Kapiler limpatik pembuluh limpe besar ductus thoracsicus vena subclavia sinistra / vena jugularis interna sinistra vena cava jantung arteri hepatica hepar sel
26
Kebutuhan Kalori Kebutuhan Protein Kebutuhan Lemak Kebutuhan Vitamin & mineral Kebutuhan Cairan
Komposisi Diet : KH : 45-50% Lemak : 35-40% Protein : 10-15%
1.
Kebutuhan Kalori Org Dewasa (kkal/kgBB/hari) BEE = BB x 1 x 24 jam (L) BB x 0,9 x 24 jam (P) REE = BB x 27 x AF (L) BB x 25 x AF (P) 1 gr KH = 4 kkal 1 gr Protein = 4 kkal 1 gr Lemak = 9 kkal
27
Sangat Ringan : banyak duduk,bedrest L : 1,3 P : 1,3 2. Ringan : pekerja kantoran, IRT L : 1,6 P : 1,5 3. Sedang : petani, mahasiswa aktif L : 1,7 P : 1,6 4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih L : 2,1 P : 1,9 5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja konstruksi wanita L : 2,4 P : 2,3 1.
1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI 1.BMI (Body Mass Index) BMI = BB (TB)² < 20 : underweight 20-25 : normal 25-30 : overweight > 30 : obese 2. BB Relatif (TB (cm) – 100) – 10%
28
Tujuan : 1. Mencegah Lapar dan kelemahan 2. Perut Kosong-tubuh berenergi 3. Menjamin Status Hidrasi 4. Alat Cerna tak terbebani/menenangkan lambung 5. Atlet Siap Tanding
29
Minimal 2 jam sebelum bertanding Jenis karbohidrat ( kompleks, cair) Hindarkan o Hipertonik o Protein, Lemak o Makanan/minuman merangsang,bergas o Alkohol o Cafein o Rokok
Tujuan : memelihara kecukupan gizi dan mempertahankan status hidrasi Syarat Makanan/ minuman : 1. Mudah dicerna 2. Minum cukup pada OR endurance (setiap 10-15 Mnt, beri minum 150-250 ml )
30
3. Jenis minuman Hipotonik, 10-13*C 4. Beri minum sebelum haus 5. Pada cuaca panas kebutuhan air 3 X lebih banyak Jenis Makanan/ minuman Air putih, teh, juice buah yang banyak kalium dan natrium ( Buah-buahan segar )
Tujuan : Memulihkan cadangan energi, status Hidrasi dan Keseimbangan Elektrolit. Syarat : Tinggi Kh, cukup Protein, rendah lemak, banyak cairan. Hal Penting : Minum 500 CC setiap Penurunan BB 500 Gr. Juice buah tomat, blimbing ( kalium, natrium ) Karbohidrat Kompleks cair Tanda- tanda kekurangan cairan : haus, urine sidikit- warna tua, kehilangan BB.
31
Cara Penyajian Segera setelah betanding minum 1-2 gelas ½ jam setelah bertanding 1 gelas juice buah 1 jam setelah bertanding 1 gelas juice buah, makanan ringan ( 300 kalori ) 2 jam setelah bertanding : makan lengkap porsi kecil, banyak kuah. 4 jam setelah bertanding : makan lengkap yang disukai atlet ( tetap jenis KH )
Fast food makanan tinggi gizi tak seimbang
lemak jenuh berlebihan ( unsur hewani > dibanding nabati ) •kurang serat, kurang vitamin,terlalu banyak sodium •soft drink meningkatkan sekresi asam urat, menyebabkan caries gigi karena kandungan gula •kulit ayam goreng pada fried chiken tinggi kandungan kolesterolnya •
32
Junk food makanan kaya kalori miskin vitamin dan protein
• Chips termasuk jenis makanan berkalori tinggi namun kurang kandungan vitamin dan protein • sehingga diberi sebutan junk food ( makanan sampah )
Jenis
Kandungan
Kasiat menurut Pabrik
Krating daeng Energy Drink
Taurine,cafein,inositol,nicotin amide,prydoxin(cit.B6),dexpantenol.cyanocobalamin(vitamin B12), Energy=100 Kal/150ml.
Membantu menjaga kesehatan tubuh pada saat kerja keras atau berolahraga.
Fit –Up Energy Drink
Taurine,Inositol,cafein, nicotinamide, ,Vit.B2,Vit.B6,madu ,sam sitrat,Na Benzoat, Sukrosa, Fruktosa,Aroma.
Membantu meningkatkan daya tahan tubuh saat kerja keras /berolahraga
M-150 Energy Drink
Air,sukrosa,taurine,cafein,ino sitol,niasin,pantotenat,Vit B6, pengawet Natrium, Benzoat, pewarna tartrazin Cl 19140, Energy = 100 Kal/150ml
Minuman energi yang menyegarkan, menghilangkan rasa lelah, mengandung vitamin, enak dan segar, dingin lebih nikmat.
33
Jenis
Kandungan
Kasiat menurut Pabrik
Panther Minuman Suplemen
Taurine,cafein,inositol,nicotin amide(vit.B3), dexpantenol, (vit.B5), prydoxin ,HCL (Vit.B6), Asam sitrat, tetrazine Cl 19140 Energy = 100 Kal/ 150ml, Energy = 72 Kal/180ml
Minuman kesehatan yang membantu menyegarkan badan pada saat bekerja keras atau berolahraga.
Hemaviton Jreng
Taurine,cafein , nicotinamide (vit.B3), Asam sitrat,pewarna tetrazine Cl 19140, sari ginseng murni ,royal jely , pemanis buatan.
Membantu memeli-hara stamina pada saat bekerja keras dan / berolahraga
EXTRA JOSS Active B7
Taurine, ginseng, Vit. B1B2-B3-B5-B6-B12, Inositol, royal jelly, trimethylxantine, pewarna buatan aspartame & acesulfame-K.
34
Membantu memelihara kesehatan tubuh, menyegarkan badan dan membantu metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi
ZAT
DAMPAK
taurine (800(800-1000 mg)
membantu pencernaan,penyerapan lemak, penyerapan vitamin A D E dan K, memelihara membran sel, menurunkan kecemasan, mengatasi hiperaktiv, meningkatkan fungsi otak, bersama Zink memelihara kesehatan mata.
cafein (50 mg)
Stimulan syaraf (membuat siaga) ekstra systole, deuretis, insomnia
Inositol (isomer alkohol)
reparasi sytoskelet,syaraf,memelihara membran sel mengontrol calsium intraseluler. alkohol depresen syaraf.
Pewarna, pemanis buatan
Dampak negatif terhadap kesehatan
Alex seorang mahasiswa berumur 20 tahun. TB : 165 cm, BB : 60 kg. Dia seorang atlet bulutangkis dalam tim nasional. Latihan lari 3 kali per minggu dengan kecepatan 4,5 menit/km selama 1 jam. Berlatih bulutangkis 3 kali seminggu selama 1 jam. Aktivitas sehari-hari ringan sedang misal pergi ke kampus, belajar
Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006) 45
35
1.
2.
3.
Menentukan IMT 60 : (1,65)² = 22,0 normal Menentukan BMR 1589 kkal SDA 10% x BMR 10% x 1589 kkal = 159 kkal jumlah : BMR + SDA = 1589 + 159 = 1748 kkal Faktor Aktivitas : ringan sedang 1,7 1,7 x 1748 = 2972 kkal Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006) 46
4.
5.
Menentukan energi saat latihan : lari : 3 x 60 x 13 = 2340 kkal/ minggu bulutangkis : 3 x 60 x 6 = 1080 kkal/minggu kebutuhan energi sehari untuk lari + bulutangkis : (2340+1080)/7 = 489 kkal Total kebutuhan energi sehari : 2972 kkal + 489 kkal = 3.061 kkal
Sihadi, Sport Nutrition, Jurnal kedokteran YASRI 14 (1) : 078-084 (2006) 47
36
37