Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR
1
MASYARAKAT (PKBM) DI KOTA BANDA ACEH
Oleh: Zainal Abidin Suarja M.Si Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi-strategi apa saja yang dilakukan oleh masyarakat dan Dinas Pendidikan dalam pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Banda Aceh. Obyek penelitian ini adalah kegiatan pelaksanaan pengembangan yang dilakukan oleh manajemen PKBM SKB Lampineung Banda Aceh, sedangkan subjeknya adalah 25 orang peserta PKBM yang dipilih secara acak dari berbagai program keterampilan di PKBM SKB Lampineung Banda Aceh. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari hasil Penelitian Kepustakaan, Penelitian Lapangan dan Kuisioner yang diberikan kepada Responden tampak bahwa efisiensi dan efektifitas waktu dan materi keterampilan, penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai serta hasil yang mengikuti selera dan permintaan pasar menjadi aspek dominan dalam pengembangan yang dilakukan dalam pengembangan PKBM di Kota Banda Aceh. Diharapkan kepada Pimpinan PKBM untuk melakukan lebih banyak sosialisasi dan promosi kepada masyarakat dan menjaga kualitas dan program yang berisi materi atau produk dan jasa yang mengikuti trend dan selera pasar, untuk pemerintah agar dapat mendukung penuh PKBM dengan memberikan perhatian dan bantuan melalui kegiatan pelatihan, workshop atau musyawarah kerja serta pemberian subsidi. Kata Kunci: PKBM, Pengembangan Manajemen
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 1
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang
Dasar
1945
mengamanatkan
bahwa
Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Sistem Pendidikan Nasional sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Kualitas manusia yang dibutuhkan pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa atau daerah lain. Kualitas manusia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan sebagai hajat hidup bangsa selalu diorientasikan pada pengembangan individu (manusia) agar mencapai pribadi yang lebih bermutu, dan merupakan sarana untuk mendapatkan keterampilan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan dirinya, keluarga, maupun lingkungannya. Perbedaan yang esensial antara satu daerah dengan daerah lain terletak pada formulasi konsep pribadi yang bermutu itu serta praktis pendidikan sebagai upaya pencapaiannya. Dengan demikian pendidikan adalah wahana untuk mempersiapkan dan memperoleh bekal keterampilan hidup yang bermanfaat bagi dirinya dalam peran sertanya dalam kehidupan bermasyarakat maupun untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu keberhasilan suatu program pendidikan dapat dilihat dari sejauh mana peserta didik mampu mentransformasikan apa yang diperolehnya di kelas menjadi suatu keterampilan hidup, yaitu suatu keterampilan yang
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 2
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… menggambarkan kemampuan seseorang untuk berani menghadapi, mau mencari jawaban serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan atau pendidikan itu sendiri merupakan bentuk modal manusia yang tidak berwujud (intangible) yang terdiri dari keahlian (know how), kemampuan prosedural (kreatifitas dan inovasi), dan kemampuan kognitif (know why and know what). Penelitian Civi (2000) yang melakukan kompilasi teori, mengemukakan gagasan mengenai knowledge management sebagai competitive assets, yang membentuk knowledge strategy dalam organisasi. Konsep ini sangat sesuai untuk diterapkan dalam industri yang menghasilkan produk ataupun jasa yang berbasis pengetahuan, terutama pada industri pendidikan yang dalam proses penyampaian
jasanya
memanfaatkan
dan
membentuk
knowledge
atau
pengetahuan. Konsep knowledge management sebagai competitive assets pada industri pendidikan tersebut diperkuat oleh Rowley (2000) dengan menggunakan model Davenport dan menyatakan bahwa pendidikan merupakan bisnis pengembangan pengetahuan, dimana inti bisnisnya adalah berkaitan dengan repositories
knowledge,
pengembangan
access
knowledge,
knowledge
environment dan knowledge valuing. Kedua gagasan tersebut mencakup penggunaan knowledge dalam perbaikan kurikulum,
peningkatan aktivitas
pendidikan, dan adanya program pengembangan manajemen sebagai dimensi dari internasionalisasi pendidikan (Sharma dan Roy:2006). Mengingat peranannya, disadari atau tidak segala macam jenis usaha baik produk dan jasa pendidikan telah memberikan kontribusinya masing-masing pada
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 3
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… pengembangan produk dan jasa dalam bidang pendidikan yang diberikan yang akhirnya bermuara kepada kepuasaan masyarakat. Dalam menghadapi keinginan masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan dan ke tidak stabilan lingkungan sosio-ekonomi, tidak banyak usaha pelayanan jasa apalagi yang bersegmen non-komersial yang bisa bertahan lama dan bisa terus berkembang maju, salah satunya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan ujung tombak pelaksanaan pembangunan Pendidikan Non Formal (PNF). Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan sebuah Lembaga yang lahir sebagai alternatif untuk memberikan layanan bagi kelompok masyarakat yang tidak dapat dilayani oleh pendidikan formal. Dimana dalam UU sistem Pendidikan Nasional No.20/2003, pemerintah mendefinisikan Pendidikan Non Formal di Indonesia sebagai jalur pendidikan di luar jalur pendidikan Formal yang bersifat sistematis dan berjenjang. Pada kenyataannya PKBM merupakan sebuah organisasi yang lahir dari kebutuhan masyarakat yang penyelenggaraannya dikelola oleh masyarakat dan nantinya diperuntukkan bagi masyarakat itu sendiri. Dalam sebuah PKBM sedikitnya diselenggarakan tiga jenis kegiatan seperti program kesetaraan paket A, B maupun C, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berbagai jenis ketrampilan kerja seperti perbengkelan, pertukangan, menjahit, tata boga, tata rias, komputer dan lain sebagainya. Karena PKBM merupakan lembaga pendidikan non formal maka peserta didik yang mengikuti kegiatan tidak dibatasi oleh usia. Selain membutuhkan dukungan finansial dari pemerintah pengelola pendidikan, kemampuan mengikuti perkembangan dan selera pasar dan peluang
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 4
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… kerja, keberanian dalam mengambil kesempatan juga bisa menjadi tolak ukur berkembang atau tidaknya sebuah PKBM sebagai sebuah usaha dalam bidang jasa pendidikan. Rendahnya minat masyarakat dalam manifestasi informasi atas pelayanan bidang pendidikan seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), telah menyebabkan beberapa kegiatan yang didanai pemerintah dan masyarakat lokal dalam PKBM harus lebih fokus pada upaya pemasaran dengan tujuan untuk mempertahankan keberadaan lembaga dan instansinya, melakukan tujuan visi misi serta sasaran organisasi atau lembaga, serta tentunya tambahan peserta baru sebagai siswa atau partisipan lembaga jasa pendidikan tersebut. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Strategi apa yang dilakukan
oleh
Pengelola
dan
Dinas
Pendidikan
dalam
melaksanakan
pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Banda Aceh. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang penulis tulis di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui strategi-strategi apa saja yang dilakukan oleh masyarakat dan Dinas Pendidikan dalam pengembangan. METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini menyangkut tentang strategi dan kiat-kiat pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dilakukan oleh PKBM SKB Lampineung di Banda Aceh. Obyek penelitian ini adalah kegiatan pelaksanaan pengembangan yang dilakukan oleh manajemen PKBM SKB Lampineung Banda
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 5
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Aceh. Disamping itu untuk melengkapi data-data yang berkaitan dengan penelitian ini juga akan dilakukan kunjungan ke PKBM-PKBM sejenis yang berhubungan dengan pelaksanaan pengembangan PKBM di Kota Banda Aceh. B. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, Populasi diambil dari seluruh peserta PKBM SKB Lampineung di Kota Banda Aceh yang berjumlah 63 orang. Peneliti menetapkan sebanyak 25 orang peserta PKBM atau 40 % dari jumlah populasi yang dipilih secara acak dari berbagai program keterampilan di PKBM SKB Lampineung tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik Convenience Sampling, dimana peneliti memiliki kebebasan memilih siapa saja yang mereka temui untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini (Umar:2001). Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah. C. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data tentang objek yang diteliti dan subjek penelitian sebagai sumber data, maka penulis akan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : Metode Library Research (Penelitian Kepustakaan), Metode Field Research (Penelitian Lapangan dan Kuisioner. D. Alat dan Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan Rumus Persentase. P=
f x 100 n
Keterangan : P f n
: Persentase : Frekuensi : Jumlah Responden
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 6
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Selanjutnya data di tabulasi, pembuatan tabulasi adalah pekerjaan pemroses data, yaitu memasukkan data-data kedalam tabel dan mengatur angkaangka sehingga dapat di hitung jumlah kasus dalam beberapa kategori. E. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu gambaran dari suatu objek atau fenomena yang akan diamati. Soepeno (2000) menjelaskan dalam penelitian ini fungsi statistik hanya terbatas sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan (menggambarkan) fenomena dalam konteks penelitian yang mendalam pada data yang terkumpul di lapangan. Yang berarti dalam bentuk data perhitungan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuisioner, wawancara (Penelitian Lapangan) dan dokumentasi (Penelitian Kepustakaan). Kuisioner yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup yang alternatif jawabannya telah disediakan. Angket ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengembangan PKBM di Kota Banda Aceh. Angket diberikan kepada peserta PKBM SKB Lampineung yang telah dipilih dari populasi dan kemudian diolah sebagai data penelitian. Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Selanjutnya dokumentasi dilakukan untuk mengevaluasi dan membuktikan hasil wawancara yang didapat dari nara sumber. Data yang diperolah dari angket diolah dalam bentuk tabulasi dan selanjutnya dicari persentase setiap jawaban yang diberikan responden .
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 7
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Berikut ini adalah pengolahan data angket dan untuk tiap-tiap pertanyaan yang diajukan kepada responden. Darimana anda mengetahui PKBM ini? Tabel 1 Informasi Dasar Mengenai PKBM Jawaban Jumlah Persentase a. Dari iklan media cetak atau informasi 12 48 % dari Dinas Pendidikan (Pemerintah) b. Dari rekomendasi teman 6 24 % c. Mencari sendiri 6 24 % d. Kebetulan 1 4% Total 25 100 % Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 48% atau hampir separuh dari responden menemukan PKBM dari informasi atau iklan dan selebaran cetak. 24% atau sebanyak 6 orang memperoleh rekomendasi dari teman atau kerabat mengenai PKBM tempat responden belajar keterampilan. Jumlah yang sama 24% atau 6 orang juga mengetahui PKBM ini dari informasi atau mencari sendiri tentang kegiatan dan pekerjaan keterampilan yang PKBM ini lakukan. Dan sisanya 4% atau 1 orang menemukan PKBM ini secara kebetulan. Apa yang membuat anda tertarik dan memutuskan bergabung dengan PKBM ini? Tabel 2 Alasan Mengikuti Pendidikan Di PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
10
40 %
b. Tertarik dengan kegiatan yang dilakukan
6
24 %
c. Diajak teman
8
32 %
d. Untuk mengisi waktu luang
1
4%
25
100 %
a. Ingin memperoleh pendidikan dan keterampilan
Total
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 8
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Dari tabel terlihat bahwa alasan responden mengikuti pendidikan keterampilan di PKBM paling besar adalah karena menginginkan pendidikan dan keterampilan yang diharapkannya, dijawab oleh 10 orang atau 40% responden. 24% atau 6 orang tertarik dengan kegiatan yang dilakukan. 32% atau 8 orang karena alas an eksternal yaitu diajak oleh teman dan rekannya untuk mengikuti pelatihan di PKBM dan sisanya 1 orang atau 4% karena mengisi waktu luang yang kosong. Sebelum anda memutuskan untuk bergabung dengan PKBM, apakah anda tahu apa itu sebenarnya PKBM? Tabel 3 Definisi PKBM Jawaban Jumlah Persentase a. Ya, saya telah mengetahui apa itu PKBM 5 20 % b. Tidak begitu tahu 17 68 % c. Tidak tahu sama sekali 3 12 % Total 25 100 % Jawaban responden pada tabel diatas menjelaskan bahwa 68% atau 17 orang tidak mengetahui secara rinci dan spesifik mengenai PKBM yang diikutinya. Hanya sebagian kecil 20% yang mengerti akan bentuk, tugas, fungsi serta kegiatan PKBM itu sendiri dan sisanya 3 orang atau 12% tidak mengetahui sama sekali mengenai PKBM tempat mereka memperoleh pendidikan. Bagaimana proses pendidikan serta pelatihan keterampilan di PKBM ini? Tabel 4 Proses Pendidikan & Pelatihan Keterampilan Di PKBM Jawaban a. b. c. d.
Memuaskan Baik Tidak terlalu baik Buruk Total
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Jumlah 5 18 2 0 25
Persentase 20 % 72 % 8% 0% 100 %
Page 9
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Dari tabel diatas membuktikan bahwa proses pendidikan dan pelatihan yang diterima oleh warga belajar dianggap baik dijawab oleh sebagian besar responden yaitu 18 orang atau 72%. 5 orang atau 20% menjawab memuaskan, 2 orang atau 8% menjawab tidak terlalu baik dan tidak ada responden yang menjawab buruk. Apakah hasil pendidikan dan pelatihan di PKBM ini berguna untuk anda? Tabel 5 Hasil Pendidikan Dan Pelatihan PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Berguna sekali
19
76 %
b. Berguna, tapi saya rasa akan sulit untuk
6
24 %
0
0%
0
0%
25
100 %
diterapkan. c. Biasa saja d. Tidak berguna Total
Dari tabel tersebut terlihat bahwa hasil pendidikan dan pelatihan yang diperoleh oleh 19 orang atau 76% responden rasakan dari PKBM ini akan berguna sekali, dan sisanya
6 orang atau 24% menjawab akan sedikit memperoleh
kesulitan dalam menerapkan hasil pendidikan dan keterampilan yang didapatnya walaupun mereka setuju akan manfaat yang telah mereka peroleh. Bagaimana dengan tenaga pengajar (tutor) di PKBM ini? Tabel 6 Tenaga Pengajar (Tutor) PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Sangat profesional dalam mendidik
23
92 %
b. Biasa saja
2
8%
c. Tidak profesional
0
0%
25
100 %
Total
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 10
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Dari tabel 6 diatas, hampir seluruh responden menjawab bahwa tutor mereka di PKBM adalah orang-orang terlatih dan mempunyai kemampuan serta keterampilan yang tepat untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada mereka. Hanya 2 orang atau 8% yang tidak setuju dan menganggap tutor mereka biasa saja, tidak terlalu profesional juga tidak terlalu mengecewakan. Sudah berapa lama anda menjadi warga belajar di PKBM ini? Tabel 7 Waktu Pendidikan Di PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Kurang dari sebulan
14
56 %
b. 1 – 3 bulan
9
36 %
c. 3 – 6 bulan
2
8%
d. 6 – 12 bulan
0
0%
25
100 %
Total
Tabel 7 menunjukkan bahwa 14 orang atau 56% responden sebagai warga belajar PKBM ternyata baru saja bergabung dan mengikuti pendidikan di PKBM tersebut. 9 orang atau 36% telah mengikuti pendidikan dan pelatihan diantara 1 – 3 bulan dan 2 orang atau 8% telah belajar di PKBM diatas 3 bulan. Bagaimana dengan materi pembelajaran dan keterampilan yang diajarkan? Tabel 8 Materi Pembelajaran Dan Keterampilan PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Sangat menarik dan bisa diterapkan
25
100 %
b. Sulit diaplikasikan di lapangan
0
0%
c.
0
0%
25
100 %
Tidak tahu Total
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 11
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Tabel 8 mengenai materi pembelajaran dan keterampilan yang didapatkan responden di PKBM dijawab oleh seluruh responden (25 orang atau 100%) sangat menarik dan bisa diterapkan. Sarana dan prasarana di PKBM menurut anda? Tabel 9 Sarana Dan Prasarana PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Sangat lengkap
4
16 %
b. Memadai
4
16 %
c. Cukup
17
68 %
d. Tidak memadai
0
0%
25
100 %
Total
Dari tabel 9, 4 orang atau 16% responden mengatakan sarana dan prasarana PKBM mereka sangat lengkap, jumlah yang sama juga 4 orang atau 16% responden mengatakan memadai, dan jawaban responden terbanyak 17 orang atau 68% menjawab cukup dan tidak ada responden yang mengatakan sarana dan prasarana tidak memadai. Bagaimana dengan hasil kerja dan keterampilan yang dikerjakan di PKBM ini, apakah dapat diterima di masyarakat? Tabel 10 Hasil Kerja Dan Keterampilan PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Ya dapat, bahkan permintaan juga tinggi
21
84 %
b. Tergantung produk/jasa serta waktu dan
4
16 %
0
0%
25
100 %
kondisi masyarakat c. Tidak diterima masyarakat Total
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 12
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Dari tabel diatas, terlihat bahwa responden meyakini bahwa hasil kerja dan keterampilan mereka di PKBM dapat diterima oleh masyarakat, hal tersebut terbukti dengan 21 orang atau 84% responden menjawab pilihan tersebut. Sisanya 4 orang atau 16% masih memiliki keraguan atas produk dan jasa yang mereka hasilkan dari pendidikan dan pelatihan di PKBM yang mereka peroleh. Apakah selama ini ada bantuan, kunjungan atau perhatian dari pemerintah dan lembaga non pemerintah terhadap PKBM ini? Tabel 11 Bantuan Untuk PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Ada
21
84 %
b. Tidak ada
0
0%
c. Tidak tahu
4
16 %
25
100 %
Total
Tabel 11 menunjukkan bahwa 21 orang atau 84% responden mengetahui bahwa PKBM tempat responden belajar keterampilan telah atau akan memperoleh bantuan dari instansi atau lembaga pemberi/donor. Dan tida ada responden yang tidak menjawab tidak ada bantuan namun 4 orang atau 16% responden menjawab tidak tahu. Apakah anda akan menyelesaikan pendidikan serta keterampilan yang diajarkan di PKBM ini? Tabel 12 Penyelesaian Pendidikan Dan Keterampilan Di PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Tentu saja
24
96 %
b. Belum tahu
1
4%
c. Tidak, saya akan segera keluar
0
0%
25
100 %
Total
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 13
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… Mengenai keyakinan responden terhadap keseriusan mereka untuk menyelesaikan pendidikan dan pelatihan keterampilan di PKBM dapat dilihat di tabel 12 diatas. 24 orang atau 96% menjawab akan menyelesaikan pendidikannya, 1 orang atau 4% belum bisa memutuskan apakah akan menyelesaikan atau tidak pendidikannya di PKBM dan tidak ada responden yang akan menghentikan atau keluar dari PKBM tanpa menyelesaian semua program pendidikan dan pelatihannya. Menurut anda, apakah pengelola serius dalam menjalankan PKBM ini? Tabel 13 Keseriusan Pengelola PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Ya
25
100 %
b. Tidak serius
0
0%
c.
0
0%
25
100 %
Tidak tahu Total
Tabel 13 adalah tabel yeng menjelaskan bagaimana keseriusan pengelola dalam menjalankan PKBM menurut pendapat responden. Dan jawabannya sebanyak 25 orang atau seluruh responden memberikan jawaban bahwa pengelola serius dalam mengelola PKBM. Apakah anda merasa terbantu atas kehadiran PKBM ini di daerah anda? Tabel 14 Kontribusi PKBM Jawaban
Jumlah
Persentase
a. Sangat terbantu
23
92 %
b. Tidak tahu
2
8%
c. Tidak
0
0%
25
100 %
Total
Tabel 14 memperlihatkan bahwa 23 orang atau 92% responden merasa sangat terbantu dengan adanya program-program pendidikan dan pelatihan Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 14
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… keterampilan yang dilakukan oleh PKBM. 2 orang atau 8% menjawab tidak tahu dan tidak ada responden yang memperoleh dampak negatif atas kehadiran dan program yang dijalankan PKBM tersebut. Setelah menyelesaikan pendidikan dan telah menguasai keterampilan yang diajarkan di PKBM ini, apa yang akan anda lakukan? Tabel 15 Lulusan PKBM Jawaban a. Segera mengaplikasikannya dalam bentuk
Jumlah
Persentase
17
68 %
7
28 %
1
4%
25
100 %
usaha (produk/jasa) b. Menunggu waktu yang tepat untuk memluai usaha c. Akan berpikir dua kali karena saya sadar membuka usaha itu sangat sulit Total
Tabel 15 menunjukkan bahwa 17 orang atau 68% responden akan segera mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh selama di PKBM ketika mereka kembali terjun ke masyarakat. 7 orang atau 28% menjawab akan menunggu waktu yang tepat untuk memulai usaha tersebut. Dan hanya 1 orang atau 4% yang ragu dan mungkin akan merasa kesulitan dalam mengaplikasikan seluruh keterampilan yang diperolehnya di PKBM ke lapangan dan lingkungannya kemudian. B. PEMBAHASAN 1. Pengembangan Dari data-data dan jawaban yang didapat dari penelitian tersebut diatas tampak bahwa PKBM dalam usaha pengembangannya melakukan sosialisasi dan promosi sendiri, penggunaan media cetak sebagai tempat pemasangan iklan menjadi pilihan promosi yang paling sering digunakan selain dengan Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 15
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… menyebarkan selebaran dan spanduk di titik-titik strategis. Dengan menjual pendidikan dan pelatihan keterampilan dari yang umum (pendidikan dasar komputer) sampai spesifik (pelatihan keterampilan pembuatan batako/batu bata merah) PKBM-PKBM tersebut berhasil menarik warga belajar sebagai siswa dalam program-program pendidikan dan pelatihannya. Sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa pendidikan, PKBM di mata siswa/warga belajarnya hanya dipandang atau dilihat sebagai sebuah organisasi bahkan perusahaan jasa pendidikan tempat mengikuti kursus pendidikan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil jawaban responden yang sebagian besar tidak mengetahui bahwa tempat mereka melaksanakan pendidikan tersebut adalah sebuah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Untuk tetap bertahan dan berkembang PKBM sebagai salah satu unit usaha bidang jasa akan terus melakukan inovasi sesuai trend pasar sebagai produk jual yang diminati oleh calon warga belajarnya. Proses pendidikan dan pelatihan keterampilan yang baik dan memuaskan, hasil pendidikan dan pelatihan keterampilan yang berguna dan mudah diterapkan serta kemampuan dan kapabilitas tutor yang handal serta profesional menjadi kunci untuk terus tetap mempertahankan tujuan dan program PKBM di lingkungan masyarakat, sosial dan ekonominya. Waktu pelatihan yang singkat juga menjadi perhatian khusus manajemen PKBM dalam mengelola keefisienan dan keefektifan program dan sumber dayanya. Program-program pelatihan dibuat dengan waktu yang relatif pendek (rata-rata 1 sampai 3 bulan) namun dengan kualitas yang dapat diandalkan dan dapat dilepas ke masyarakat. Materi pembelajaran disesuaikan dengan permintaan
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 16
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… pasar, sumber daya yang ada di sekitar PKBM dan prospek kedepannya yang masih menguntungkan. Materi-materi tersebut dipadatkan dengan porsi 80% praktek dan 20% teori ditambah bimbingan tutor yang terus mengawasi proses, kinerja sampai hasil warga belajar menjadikan jaminan bahwa hasil pendidikan dan keterampilan di PKBM oleh warga belajar adalah benar-benar useful output. Dengan bantuan dari pemerintah maupun lembaga donor (non pemerintah) serta dari modal pendiri dan manajemen, PKBM bisa melengkapi sarana dan prasarana dengan cukup memadai. Hanya beberapa PKBM yang bergerak di program Teknologi (pelatihan dan pendidikan komputer) yang menyatakan belum bisa memenuhi sarana dan prasarana yang memadai dan berkualifikasi sesuai kenyataan di lapangan kepada warga belajarnya karena terkendala di dana yang cukup besar. Sedangkan sebagian besar PKBM lain yang bergerak di pelatihan keterampilan
umum
seperti
menjahit,
katering,
tata
boga,
kecantikan,
pertukangan, pandai besi, pembuatan batu bata dan batako telah mempunyai fasilitas dan perangkat yang memadai. Walaupun berbentuk PKBM, namun manajemen dari PKMB-PKBM ini sangat serius mengelola kelangsungan dari
perkembangan PKBM ini.
Administrasi, keuangan, sampai promosi dan prospek pasar semuanya diatur sedemikian rupa dengan sistem organisasi yang menyerupai perusahaan dengan membentuk bidang-bidang yang dipimpin oleh 1 atau lebih karyawan yang mempunyai jabatan dan fungsi tertentu serta memimpin beberapa karyawan dibawahnya.
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 17
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… 2. Pengembangan Kelembagaan PKBM Aksi pengembangan kelembagaan PKBM didasarkan pada tiga strategi pendekatan dalam implementasi pengembangan kemampuan, yang meliputi: pendekatan individual, pendekatan organisasi dan pendekatan pembentukan jaringan dan kemitraan. a. Pendekatan individual; pendekatan ini dapat dilakukan dengan melaksanakan pendidikan maupun pelatihan, dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas individu. Kaitannya dengan pengembangan kelembagaan PKBM, individu dalam hal ini adalah pengelola dan pengajar (tutor) PKBM. Peningkatan kapasitas melalui pendidikan akan menempatkan pengelola PKBM sebagai individu yang lebih bermartabat, baik secara perilaku maupun disiplin ilmu tertentu. Proses pendidikan yang emansipatoris dan partisipatoris akan berimbas pada kegiatan pembelajaran di PKBM, di mana pandangan mengenai warga belajar sebagai individu lemah akan sedikit demi sedikit terkikis dalam pola pikir pengelola dan tutor PKBM. b. Pendekatan organisasi; pendekatan ini dilaksanakan untuk memperkuat individu dalam merancang, mempertahankan dan mengembangkan organisasi atau institusi yang dapat mewakili dan bertanggung jawab kepadanya. Tiga dimensi
organisasional
dalam
pendekatan
organisasi
yaitu
dimensi
perencanaan, monitoring, evaluasi dan manajemen keuangan. Beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pengelola PKBM atau pihak yang berkepentingan untuk
mengembangkan kelembagaan PKBM adalah:
mempersiapkan berbagai macam instrumen, baik itu instrumen perencanaan, monitoring, evaluasi dan manajemen keuangan. Instrumen ini sangat penting
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 18
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… dan
sangat
berguna
sebagai
panduan
pelaksanaan
pengembangan.
Penggunaan pihak eksternal sangat disarankan terutama dari kalangan praktisi ataupun akademisi yang berasal dari instansi pemerintah baik itu perguruan tinggi, BP-PLSP (Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda), BPKB (Balai Pengembangan Kegiatan Belajar), SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), atau dari lembaga swadaya masyarakat yang memiliki kredibilitas baik dalam pengembangan kelembagaan maupun pemberdayaan masyarakat. c. Pendekatan
pembentukan
jaringan
dan
kemitraan;
pendekatan
ini
menekankan terjadinya hubungan informal dan komunikasi yang terjalin antarorganisasi dengan individu baik pada tingkat lokal, nasional maupun internasional. Peran pemerintah mutlak diperlukan untuk membantu PKBM membentuk jaringan kemitraan dan kerjasama dengan pihak eksternal, karena selama ini banyak pihak yang tidak menyadari eksistensi PKBM di masyarakat, sehingga kepercayaan publik terhadap PKBM belum ada. Sosialisasi, promosi dan publikasi sangat diperlukan oleh PKBM agar mereka lebih dikenal dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak saja oleh masyarakat perdesaan tapi juga oleh masyarakat industri di perkotaan. 3. Pengembangan Organisasi PKBM Langkah penting untuk mengelola perubahan yang efektif dapat dilakukan dengan menerapkan lima tahapan pengelolaan perubahan. Model ini menekankan tanggung jawab manajemen untuk melakukan hal-hal penting yang meningkatkan kemungkinan efektivitas individu, kelompok dan organisasi. Banyak konsultan dan praktisi telah berkontribusi pada kepustakaan manajemen perubahan. Model
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 19
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… lima tahap bisa dipandang sebagai pernyataan umum yang bisa diterima dari prosedur manajemen perubahan yang efektif, meliputi: a. Memprakarsai perubahan umum, yang dilakukan oleh praktisi yang mungkin dari dalam maupun dari luar PKBM dan mereka yang mampu bertindak sendiri atau dengan suatu kelompok yang memelopori program. Kebutuhan untuk mempertimbangkan pengembangan organisasi PKBM berkembang dari perubahan lingkungan di dalam dan di luar organisasi PKBM tersebut. Perubahan dalam masukan, keluaran, teknologi, dan sub lingkungan ilmu pengetahuan
menunjukkan
kebutuhan
untuk
mempertimbangkan
kemungkinan terjadi di masa yang akan datang. b. Mendiagnosis masalah, mengidentifikasi sebab-sebab spesifik dan fakta masalah yang menghasilkan penetapan target perubahan. Diagnosis masalah sekarang dan masalah potensial melibatkan pengumpulan informasi yang merefleksikan tingkat efektivitas organisasi. Data yang mengukur kondisi produksi, efisiensi, kepuasan, kemampuan adaptasi dan pengembangan saat ini harus dikumpulkan dan dianalisis. Tujuan mendiagnosis adalah menelusuri sebab masalah. Juga untuk dipakai sebagai dasar identifikasi masalah, data diagnosis juga menetapkan dasar bagi evaluasi berikut dari usaha pengembangan organisasi PKBM yang dimaksud. c. Mengidentifikasi
intervensi,
yakni
bila
diimplementasikan
akan
menyebabkan target berubah dalam arah yang diinginkan. Intervensi adalah tindakan spesifik di mana seorang agen pengubah perlu membantu dalam proses perubahan. Meskipun istilahnya mempunyai arti yang umum, tetapi
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 20
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… kata tersebut mempunyai arti khusus dalam konteks pengembangan organisasi di mana dinunjukkan suatu aktivitas formal. d. Mengimplementasikan intervensi, pada waktu dan lingkup yang tepat guna menjamin kemungkinan besar keberhasilan perubahan. Waktu menunjukkan seleksi dari waktu yang tepat untuk memulai intervensi, lingkup menunjukkan pemilihan skala yang tepat. e. Mengevaluasi hasil, yang memungkinkan PKBM mengukur besar dan arah perubahan sasaran. Situasi ideal akan menjadi struktur prosedur dalam hal desain percobaan. Yakni, hasil akhir sebaiknya secara operasional didefinisikan, dan pengukuran perlu dilakukan sebelum dan sesudahnya. Suatu evaluasi tidak hanya memungkinkan manajemen mempertanggung jawabkan penggunaan sumber daya tetapi juga memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan balik, koreksi dilakukan dalam fase implementasi. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Banda Aceh dilakukan dengan melaksanakan efisiensi dan efektifitas waktu dan materi keterampilan, penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai serta hasil yang mengikuti selera dan permintaan pasar. Promosi, sosialisasi dan pengenalan keterampilan dilakukan manajemen melalui pihak ketiga yaitu media cetak. Bantuan dari luar PKBM yang berupa pelatihan dan workshop memberikan peluang bagi pengembangan keahlian tutor sesuai dengan harapan dari masyarakat/konsumen produk dan jasa. Kemitraan yang dijalin antar PKBM,
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 21
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… masyarakat dan pelaku usaha membuat warga belajar lulusan PKBM dapat diterima dan mempunyai lapangan usaha atau pekerjaan untuk mengaplikasikan hasil pendidikan dan keterampilannya. Untuk mengembalikan investasi atau menambah modal, beberapa PKBM langsung mendistribusikan hasil olahan atau pekerjaan warga belajarnya langsung ke konsumen. Oleh karena itu beberapa PKBM bisa memutar kendali finansialnya untuk melengkapi dan menambah peralatan serta fasilitas usaha/pembelajarannya di PKBM tanpa terlalu terpaku dari bantuan pemerintah dan iuran pendidikan dari warga belajarnya. Dan yang terpenting adalah manajemen PKBM yang memprioritaskan pendidikan dan keterampilannya sebagai hasil dari program diatas produk dan jasa yang dijual dari hasil keterampilan, sehingga tetap membuat organisasi ini berbasis pendidikan jasa yang berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat. B. Saran a. Diharapkan kepada pimpinan PKBM untuk melakukan lebih banyak sosialisasi dan promosi kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal program-program yang ada di PKBM. b. Selain melakukan hal tersebut, menjaga kualitas dan program yang berisi materi atau produk dan jasa yang mengikuti trend dan selera pasar harus terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat sebagai pengguna dan pembeli produk hasil keterampilan atau jasa dari warga belajar PKBM.
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 22
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… c. Penambahan jumlah tutor dan kelas belajar akan diperlukan jika tahap sosialisasi dan promosi berhasil mendatangkan warga belajar yang lebih banyak. d. Pemerintah sebagai otoritas yang mendukung penuh PKBM sebagai institusi pendidikan luar sekolah harus terus memberikan perhatian dan bantuannya kepada PKBM. Peningkatan kemampuan tenaga pengelola dan tutor melalui kegiatan pelatihan, workshop atau musyawarah kerja serta pemberian subsidi kepada PKBM-PKBM yang belum mandiri agar dapat memenuhi kegiatan belajar masyarakat.
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 23
Pelaksanaan pengembangan pusat kegiatan… DAFTAR PUSTAKA
Berita Indonesia (2007) PKBM Cibanoang; Model Pusat Pendidikan Masyarakat Se Asia Pasifik. Edisi Jumat, 22 Juni 2007. Jakarta. Civi, Keith Davis (2000) Human Behaviour at Work Organijational Behaviour 9Six th Education). Newyork Mc. Grew-bil Graw-Hil, Inc Dharma, Husein (2004).Metode Riset Perilaku Organisasi. Gramedia. Jakarta. Jalal, Fasli & Dedi Supriyadi.(2001).Reformasi Pendidikan : Dalam Konteks Otonomi Daerah. Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta. Kotler, Philip, Gary Armstrong (2002). Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 4, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta. Payne, Adrian (2001) The Esscncc of Services Marketing, Series Editor: Adrian Bockley Prasetyo, Lis (2000) Pengembangan PKBM. BPKP Jatim Rowley, Lierberman (2000) Education as a Profesion. New Jersey : Prentice Hall. Rakyat Aceh.com (2009) Pendidikan Non Fromal Jadi Alternatif. Banda Aceh Sharma dan Roy (2006) Beyound Team Work. Training, The Magazine of Human Resource Development. Edisi June. Sihombing, U. (1999) Pendidikan Luar Sekolah kini dan Masa Depan.
PD
Mahkota. Jakarta. Soepeno, B. (2000) Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Storbacka, Kaj, Tore Strandvick dan Christian Gronroos (2004) ”Managing Customer Relationship For Profit: The Dynamics of Relationship Quality”, International Journal of Services Industri and Management, Vol. 9 (IX). Sudjana, D. (2003) Pendidikan Luar Sekolah. Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falasafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung: Penerbit Falah Production. Umar, Husein (2001) Riset Sumber Daya Manusia. 4th ed. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Volume IV. Nomor 1. Januari-Juni 2013
Page 24