PEDOMAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO Jl. Batoro Katong No.30 Ponorogo 2014
PENGARAH
: Hariyanto, MPd
TIM PENYUSUN
: Eliya Rohmah, SKp, MKes Hj. Murniati, SST, MKes Sumini, SSiT, MKes Danand Subekti, ST Endang Fitri Asari, SPd
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen disebutkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu dievaluasi
dan dilaporkan secara periodik
sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan. Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan tatacara penetapan Beban kerja dosenDan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini berisi (1) rasional evaluasi yang ada pada bab pendahuluan, (2) beban kerja dan tugas utama dosen (3) prosedur evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan (4) rubrik evaluasi yang diletakkan pada Lampiran. Diharapkan pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan tugas penetapan beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi Akbid Harapan Mulya Ponorogo. Kami mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Tim Penyusun Akbid Harapan Mulya Ponorogo dan pihak lain yang telah bekerja keras dalam mewujudkan pedoman ini. Semoga program berjalan baik.
Ponorogo, Agustus 2014 Direktur
Hariyanto, MPd
.
iii
DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Kebijakan Akbid terhadap Pelaksanaan Tridharma PT D. Tujuan E. Sistem Integrasi Pengembangan Karir Dosen (SI-PKD) F. Prinsip Evaluasi Tugas Utama G. Periode Evaluasi H. Laporan Hasil Evaluasi I. Pelaksanan Tugas Evaluasi
BAB II
BEBAN KERJA DAN TUGAS UTAMA DOSEN SESUAI TRIDHARMA PT A. Beban Kerja Dosen B. Tugas Utama Dosen C. Dosen Dengan Jabatan Struktural D. Tugas Utama Dosen Yang Sedang Tugas Belajar
BAB III
PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERG. TINGGI A. Prosedur Evaluasi B. Rancangan Tugas Dosen C. Asesor D. Antarmuka Data antara Perguruan Tinggi/Kopertis dengan Ditjen Dikti
BAB IV
INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN LAMPIRAN
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yang meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Bab 1 Pasal 1 ayat 2). Sementara itu, profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik. Sedangkan profesor atau guru besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai tugas khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan. Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen (BEBAN
1
KERJA DOSEN) Akbid Harapan Mulya berjalan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang undangan maka perlu dievaluasi setiap periode waktu yang ditentukan. B. Tujuan Evaluasi tugas utama dosen bertujuan untuk (1) meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, (2) meningkatkan proses dan hasil pendidikan (3) menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi (4) meningkatkan atmosfer akademik di semua jenjang perguruan tinggi dan (5) mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional C. Landasan Hukum Landasan hukum penetapan Beban kerja dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut. 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.
Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3.
Undang-undang Nomor Republik Indonesia 12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
6.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor
8.
Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen
9.
Surat Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya
2
10. Keputusan
Direktur
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Departemen
Pendidikan
Dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 48/D3/Kep/1983 Tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar Pada Perguruan Tinggi D. Kebijakan Akbid Harapan Mulya Ponorogo terhadap Pelaksanaan Tridharma PT Pedoman pelaksanaan tridarma perguruan tinggi di Akbid Harapan Mulya Ponorogo diatur dalam : 1) Statuta Akbid Harapan Mulya Ponorogo, disyahkan dengan Keputusan Ketua Yayasan Briliant Buana Husada Nomor : 04/YBBH/SK/VI/2012 tentang statuta Akbid Harapan Mulya Ponorogo. 2) Pedoman akademik, disyahkan dengan surat Keputusan Direktur Nomor : 184/AKBID HMP/SK/B/IX/2013 Tentang Pedoman Akademik Akbid Harapan Mulya Ponorogo. 3) Rencana strategis Akbid Harapan Mulya Ponorogo, disyahkan dengan surat keputusan Direktur Nomor : 109/AKBID HMP/SK/B/VI/2012 tentang Rencana Strategis Akbid Harapan Mulya Ponorogo tahun 2012 – 2017. 4) Rencana induk penelitian (RIP) disyahkan dengan surat Keputusan Direktur Nomor 105/Akbid HMP/SK/B/VI/2013 Tentang Rencana Induk Penelitian Akbid Harapan Mulya Ponorogo 5) Buku Pedoman Penelitian, disyahkan dengan surat Keputusan Direktur Nomor : 142/Akbid HMP/SK/B/VIII/2013 Tentang Buku pedoman penelitian tahun 2013 Akbid Harapan Mulya Ponorogo. 6) Buku Pedoman Pengabdian Masyarakat, disyahkan dengan surat Keputusan Direktur Nomor : 143/Akbid HMP/SK/B/VII/2013 Tentang Buku pedoman PKM Akbid Harapan Mulya Ponorogo. 7) Buku Pedoman praktek Klinik Kebidanan III (Komunitas), disyahkan dengan Surat Keputusan Direktur Nomor; tentang A Buku Pedoman praktek Klinik Kebidanan III (Komunitas) Akbid Harapan Mulya Ponorogo.
3
E. Sistem Integrasi Pengembangan Karir Dosen (SI-PKD) Laporan Beban kerja dosen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Integrasi Pengembangan Karir Dosen (SI-PKD) yang secara utuh dapat disajikan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Para calon dosen Akbid Harapan Mulya Ponorogo untuk diakui sebagai dosen harus terdaftar sebagai dosen tetap baik di lingkungan Kemendikbud maupun non Kemendikbud (PP 37/2009 pasal 8 butir (d) ) bukti terdaftar ini dinyatakan dengan memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), untuk mendapatkan NIDN maka calon dosen harus dievaluasi oleh Tim Evaluasi Dari Ditjen Dikti. Apabila lolos dalam evaluasi maka dosen tersebut (1) mendapatkan NIDN, (2) biodata nya diakui dan dimasukan dalam data base dosen nasional, (3) mendapatkan hak pengembangan karir misalnya beasiswa studi lanjut, hibah penelitian, hibah pengabdian kepada masyarakat dan (4) mendapatkan hak untuk mengikuti proses sertifikasi dosen. Dosen Akbid Harapan Mulya Ponorogo yang sudah mendapatkan NIDN dapat diajukan untuk mengikuti proses sertifikasi dosen apabila memenuhi syarat sesuai dengan
4
ketentuan perundang-undangan. Sertifikasi dosen dimaksudkan untuk memberi peluang kepada dosen menjadi dosen professional secara hukum. Proses sertifikasi dosen dilakukan oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen (PTPS). Dosen yang sudah lulus sertifikasi mempunyai hak (1) mendapatkan sertifikat sebagai tanda formal sebagai dosen professional, (2) mempunyai kewenangan mengajar di perguruan tinggi, dan (3) mendapatkan tunjangan profesi pendidik. Sebagai bentuk akuntabilitas dosen, maka dosen diwajibkan melaporkan Beban kerja dosennya setiap semester. Kewenangan menjabarkan Beban kerja dosen diserahkan pada satuan pendidikan masing-masing. Data rekapitulasi yang dilaporkan oleh satuan pendidikan tinggi dijadikan acuan pada penghitungan tunjangan profesi maupun tunjangan kehormatan bagi professor. Disamping itu data ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan karir dosen selanjutnya (kenaikkan jabatan akademik) F. Prinsip Evaluasi Tugas Utama Dosen Prinsip penetapan Beban kerja dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Akbid Harapan Mulya Ponorogo adalah sebagai berikut. 1.
Berbasis evaluasi diri
2.
Saling asah, asih dan asuh
3.
Meningkatkan profesionalisme dosen
4.
Meningkatkan atmosfer akademik
5.
Mendorong kemandirian perguruan tinggi Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Akbid Harapan Mulya
Ponorogo dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang dilaksanakan baik pada bidang (1) pendidikan dan pengajaran, (2) penelitian dan pengembangan karya ilmiah, (3) pengabdian kepada masyarakat maupun (4) kegiatan penunjang lainnya. Evaluasi ini diwujudkan dalam Laporan Kinerja di dukung oleh semua bukti pendukung dan laporan tahun sebelumnya. Kemudian diserahkan kepada asesor untuk dinilai dan mendapatkan verifikasi. Asesor dalam menilai diharapkan memakai prinsip saling asah, asih dan asuh. Dosen yang kurang perlu mendapatkan bimbingan dan penjelasan dari asesor agar kinerja yang ditetapkan oleh peraturan perundang undangan dapat tercapai tanpa mengurangi kaidah akademik yang menjadi amanah undang-undang kepada asesor. Aktivitas ini tentu bisa mendorong peningkatan profesionalisme dosen pada
5
perguruan tinggi yang bersangkutan. Apabila kegiatan evaluasi kinerja ini diterapkan untuk semua dosen maka akan berimplikasi kepada peningkatan atmosfer akademik yang berkelanjutan sehingga bisa mendorong terciptanya kemandirian perguruan tinggi dalam meningkatkan daya saing bangsa. G. Periode Evaluasi Evaluasi dilaksanakan secara periodik artinya evaluasi dilakukan pada setiap kurun waktu yang tetap. Hal ini untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan terkait dengan kinerja perguruan tinggi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang dosen pasal 8 ayat (1) butir b disebutkan bahwa beban kerja dosenpaling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya, oleh karena itu periode evaluasi Beban kerja dosen adalah tiap semester. H. Laporan Hasil Evaluasi Hasil evaluasi beban kerja dosen Akbid Harapan Mulya Ponorogo dikoordinasikan kepada Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
Wilayah VII Jawa Timur kemudian
diserahkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi setiap tahun. Hasil evaluasi beban kerja dosen dapat memberikan gambaran kinerja dosen. Oleh karena itu laporan evaluasi merupakan salah satu bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada masyarakat. Hasil evaluasi ini dapat berimplikasi kepada keberlangsungan tunjangan profesi pendidik maupun tunjangan kehormatan dosen. Direktur Akbid Harapan Mulya Ponorogo berkewajiban memberikan teguran lisan, peringatan tertulis, penghentian sementara maupun permanen tunjangan profesi pendidik maupun tunjangan kehormatan terhadap dosen atau sanksi lainnya sesuai dengan kewenangan pemimpin perguruan tinggi apabila berdasarkan hasil evaluasi beban kerja tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan. Untuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat maka sanksi ini diberikan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta. Pemimpin perguruan tinggi bertanggung jawab penuh atas kebenaran laporan dan ketepatan waktu melaporkan.
6
I. Pelaksana Tugas Evaluasi Tugas untuk melaksanakan evaluasi merupakan tugas yang dilakukan terusmenerus sebagai bentuk akuntabilitas terhadap pemangku kepentingan, oleh karena itu di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo tugas untuk evaluasi dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu. Pelaksana tugas selalu berkoordinasi dengan program studi untuk memaksimalkan proses kinerja dosen. Struktur organisasi pelaksana tugas merupakan bagian yang tak terpisah dari Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo
7
BAB II BEBAN KERJA DAN TUGAS UTAMA DOSEN A.
Beban Kerja Dosen Dosen
adalah
pendidik
profesional
dan
ilmuwan
dengan
tugas
utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya dengan ketentuan sebagai berikut. (1)
tugas melakukan pendidikan paling sedikit sepadan dengan 8 (delapan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan;
(2)
tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain sesuai dengan peraturan perundang undangan;
(3)
tugas penunjang tridarma perguruan tinggi dapat diperhitungkan sks nya sesuai dengan peraturan perundang undangan
(4)
tugas melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang paling sedikit sepadan dengan 2 (dua) SKS Pimpinan Akademi kebidanan Harapan Mulya Ponorogo memberikan kesempatan
kepada dosen untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo atau tugas tambahan yang lain diwajibkan melaksanakan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan (dua) sks sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Jabatan Direktur sepadan dengan 10 SKS (2) Jabatan Pembantu Direktur (Pudir) sepadan dengan 8 SKS
8
(3) Jabatan Ka.unit Lemlitbang/ UPM sepadan dengan 4 SKS (4) Tugas tambahan Koordinator kegiatan seperti: Praktik Klinik Kebidanan (PKK) atau Ujian Tahap(UHAP) sepadan dengan 2 SKS
B.
Tugas Utama Dosen Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan
pengajaran yang dapat berupa (1)
melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta pendidikan
di
laboratorium,
praktik
keguruan,
menyelenggarakan kegiatan praktik
bengkel/studio/kebun
percobaan/teknologi pengajaran; (2)
membimbing seminar Mahasiswa;
(3)
membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL);
(4)
membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;
(5)
penguji pada ujian akhir;
(6)
membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
(7)
mengembangkan program perkuliahan;
(8)
mengembangkan bahan pengajaran;
(9)
menyampaikan orasi ilmiah;
(10) membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan. (11) membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya; (12) melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen. Tugas
melakukan
penelitian
merupakan
tugas
di
bidang
pengembangan karya ilmiah yang dapat berupa (1)
menghasilkan karya penelitian;
(2)
menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
(3)
mengedit/menyunting karya ilmiah;
(4)
membuat rancangan dan karya teknologi;
(5)
membuat rancangan karya seni. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa
9
penelitian
dan
(1)
menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
(2)
melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang
dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat; (3)
memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;
(4)
memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
(5)
membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi dapat berupa
(1)
menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
(2)
menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
(3)
menjadi anggota organisasi profesi;
(4)
mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga;
(5)
menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
(6)
berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
(7)
mendapat tanda jasa/penghargaan;
(8)
menulis buku pelajaran SLTA kebawah;
(9)
mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial. Ekivalensi perhitungan SKS untuk berbagai tugas tersebut diatas disajikan pada
Rubrik Beban Kerja dan Tugas Utama Dosen pada Lampiran V C.
Dosen Dengan Jabatan Struktural Dosen Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo yang sedang menjalankan tugas
negara sebagai pejabat struktural atau yang setara atas ijin Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dan tidak mendapat tunjangan profesi pendidik maka beban tugasnya diatur oleh Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
D.
Tugas Utama Dosen Yang Sedang Tugas Belajar Dosen dengan status tugas belajar mempunyai tugas dan kewajiban belajar. Beban
kerja dosen tugas belajar diatur dengan peraturan tersendiri.
10
BAB III PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI E.
Prosedur Evaluasi Prosedur evaluasi Beban kerja dosen disajikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Prosedur Evaluasi Tugas Utama Dosen
11
Penjelasan: 1.
Dosen membuat laporan beban kerja dosen secara periodik. Laporan beban kerja dosen ini memuat semua aktivitas tridharma perguruan tinggi yang telah dilakukan dosen dan meliputi dharma pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan aktivitas penunjang lainnya.
Laporan beban kerja dosen kemudian ditunjukkan kepada dua
orang asesor. Asesor berjumlah dua orang dan ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi untuk menilai ketercapaian prestasi SKS, dan memverifikasi kesesuaian dokumen pendukung dengan aktivitas tridharma perguruan tinggi yang telah dilakukan. 2.
Apabila ketercapaian kinerja dosen tersebut telah memenuhi syarat dan bukti pendukung sesuai dengan laporan yang dibuat maka laporan kinerja dianggap lolos. Bukti pendukung laporan yang telah lolos dikembalikan kepada dosen yang bersangkutan untuk disimpan kembali dan dapat ditunjukkan apabila diperlukan. Kedua asesor mengesahkan dan meneruskan untuk dikompilasi kepada Dekan atau yang sederajat untuk mendapatkan pengesahan.
3.
Apabila asesor menyatakan (a) ketercapaian kinerja dosen tidak atau belum memenuhi syarat seperti yang dimaksud (b) bukti pendukung tidak sesuai dengan aktivitas yang dilaporkan maka laporan kinerja dianggap gagal dan dikembalikan kepada dosen yang bersangkutan, untuk diperbaiki. Dalam hal terjadi selisih pendapat antara asesor satu dengan asesor yang lain maka pemimpin perguruan tinggi dapat menunjuk asesor ketiga.
4.
Direktur atau sebutan lain yang setingkat Rektor, mengkompilasi semua laporan dari tingkat prodi dan membuat rekap laporan di tingkat akademi. Direktur bertanggung jawab dan berwenang untuk memverifikasi kebenaran laporan yang telah disahkan oleh Kaprodi. Laporan kompilasi ini diunggah pada situs Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
5.
Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo diselenggarakan oleh masyarakat maka laporan diserahkan atau dikirim kepada Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) untuk dikompilasi ditingkat Kopertis pada waktu yang telah ditetapkan.
F.
Rancangan Tugas Dosen Pada setiap awal semester dosen diharapkan mempunyai rancangan kegiatan yang
akan dilaksanakan pada semester berjalan, rancangan ini berguna baik bagi dosen, asesor
12
maupun atasan untuk merencanakan alokasi waktu dan beban kerja dosen. Disamping itu dosen diharapkan juga mempunyai rancangan pengembangan profesi. Rancangan pengembangan profesi ini dapat menjadi acuan untuk mengarahkan kegiatan dosen untuk mencapai cita-cita profesinya. Pimpinan perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para dosennya untuk menggapai cita-cita profesi tersebut. G.
Asesor Asesor bertugas untuk menilai dan memverifikasi laporan kinerja dosen. Syarat
menjadi asesor dan tatacara penilaian adalah sebagai berikut. a. Dosen yang masih aktif b. Mempunyai NIRA (Nomor identifikasi registrasi asesor) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi c. Telah mengikuti sosialisasi penilaian kinerja dosen d. Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi e. Dihindari terjadinya konflik kepentingan f. Satu atau semuanya dapat berasal dari perguruan tinggi sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain g. Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai h. Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai i. Pimpinan Perguruan Tinggi mengatur agar asesor tidak menilai kinerja sendiri atau
bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor menilai B sebagai dosen kemudian B sebagai asesor menilai A sebagai dosen) H.
Antarmuka Data antara Perguruan Tinggi/Kopertis dengan Ditjen Dikti Antarmuka untuk manajemen data antara Perguruan Tinggi/Kopertis dengan Ditjen Dikti disajikan dalam Gambar 3.2. Langkah-langkah operasional pembuatan laporan BEBAN KERJA DOSEN adalah sebagai berikut. 1. Dikti mengunggah program BEBAN KERJA DOSENke situs Dikti --2. Dosen membuat laporan dengan program yang dikembangkan oleh dikti tersebut 3. Diserahkan ke asesor untuk diverifikasi
13
4. Hasil verifiaksi bila lolos kemudian disimpan pada Pangkalan Data Beban kerja dosen di Perguruan Tinggi 5. Apabila tidak lolos diperbaiki dan diserahkan lagi ke asesor 6. Petugas IT pada perguruan tinggi kemudian mengkompilasi semua data dosen pada perguruan tinggi dan diserahkan untuk mendapatkan pengesahan dari Pimpinan Perguruan Tinggi 7. Rekap hasil kompilasi sesudah mendapatkan pengesahan dari pimpinan perguruan tinggi diunggah dan disimpan pada Pangkalan Data Beban kerja dosen(PD-BEBAN KERJA DOSEN) Ditjen Dikti 8. Ketika mengunggah rekap kompilasi disertakan dengan alamat situs perguruan tinggi yang dapat dilacak oleh petugas verifikasi Ditjen Dikti. Contoh data rekap ditunjukkan seperti format --9. Hasil
verifikasi
merupakan
data
yang
dapat
dipakai
untuk
menentukan
keberlanjutan tunjangan profesi pendidik dan tunjangan kehormatan professor 10. Untuk rekap professor disajikan seperti Format ----
Gambar 3.2 Antarmuka Data Perg. Tinggi dan Dikti
14
BAB IV INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN Setiap hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang sudah diserahkan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Akbid Harapan Mulya Ponorogo, dilakukan verifikasi dan rekapitulasi oleh LPPM. Yang selanjutnya didesiminasikan kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya menambah wawasan/ khasanah keilmuan dosen untuk selalu up to date dalam persiapan perencanaan kegiatan pembelajaran. Implementasi Hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut menjadi sumber rujukan/ referensi dosen pengampu mata kuliah terkait., yang bisa diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran, baik; perkuliahan teori dan praktikum.
15
LAMPIRAN 1 Rekapitulasi Judul Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Mata Kuliah terkait Tahun
No Judul Penelitian & Pengabdian Masyarakat
Mata Kuliah terkait (Kode)
2012
1
Peningkatan pengetahuan remaja putri melalui BD 208 penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kelas XI di SMKN Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo
2
Perilaku Siswa Kelas VII tentang Pubertas di SLTPN I BD 208 Nguntoronadi Magetan
3
Pengaruh Pendidikan Zat Besi dan Vitamin A BD 303 terhadap Pengetahuan Ibu Nifas di Desa Watu Bonang Badegan Ponorogo
4
5
6
7 8
9
10
Pengaruh Pijat Bayi terhadap Pertambahan Berat BD 304 Badan Bayi Usia 1-6 bulan di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Hubungan pemberian ASI terhadap Perkembangan BD 304 bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Kelurahan Bulukerto Wilayah Puskesmas Candirejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Perilaku Remaja Putri saat Menghadapi Menarche di BD 205 kelas VI SDN Pangkur I,II,III Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi Hubungan antara Pengetahuan tentang Menarche BD 205 pada Siswi Kelas IV,V dan VI SDN Bandaralim Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Hubungan Motivasi dengan Keaktifan Ibu membawa Balita ke Posyandu di Kelurahan Tonatan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam BD 301 Memilih Tempat Persalinan di WilayahPuskesmas Nimasi Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timur Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Hubungan tingkat Kecemasan dengan Dysmenorhea BD 205 pada Remaja Putri Kelas II SMPN I Mlarak Ponorogo
16
2013
1
2 3
4
5
6
Hubungan Pengetahuan Orang tua tentang Alat BD 304 Permainan Edukatif (APE) dengan Perkembangan Anak Prasekolah Usia 4-5 tahun di Desa Tapak Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Pengaruh Pendidikan Gizi menggunakan Media Puzzle BD 304 Tumpeng Gizi seimbang terhadap Pengetahuan Gizi Anak TK Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan BD 403 Lansia dalam Mengikuti Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Desa Sumberdukun Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. Dampak Tayangan Televisi Film Kartun pada Anak di BD 304 TK Little Star’s di Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Efektifitas Pemberian Aromaterapi Untuk Menurunkan BD 301 Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Persiapan Menghadapi Persalinan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. S Desa Bagi Kecamatan/Kabupaten Madiun. Hubungan antara Rutinitas Kunjungan ke Posyandu BD 304 dengan Status Gizi Anak Usia 13-24 Bulan di Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
7
Pemberdayaan Perempuan pengrajin Jamu Gendong BD 205 di Desa Bagi Kabupaten Madiun.
8
Hubungan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) BD 205 tentang Alat Kontrasepsi Dengan Keikutsertaan Dalam Program KB di Desa Fafinesu Kabupaten Timur Tengah Utara
9
10
Perbedaan Pengetahuan Ibu sebelum dan sesudah BD 205 mendapat Penyuluhan tentang PAP SMEAR di Desa Oenenu Puskesmas Nimasi Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timur Tengah Utara Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam BD 301 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Desa Taekas Kecamatan Miomaffo Timur di Kabupaten Timur
17
Tengah Utara 11
12
13
14
15
16
17
18 19
2014
1
Hubungan Pemberian Stimulasi Dini oleh Orang tua BD 304 dengan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun di Playgroup Dzikrulloh Bakti VI Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo Hubungan Pengetahuan Ibu Bayi dengan Tingkat BD 304 Kecemasan terhadap Efek Samping Imunisasi DPT di Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Perilaku Primigravida Trimester I terhadap Perubahan BD 301 Fisiologis Masa Kehamilan di Puskesmas Wringin Anom Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh BD 403 Kembang Anak Balita (Bawah Lima Tahun) dengan Partisipasi dalam Kunjungan Posyandu di Dusun Cabe Desa Wonodadi Kulon Keecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Faktor-faktor ynag mempengaruhi Berat Badan Ibu BD 301 Hamil di BPS Ny.K Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada BD 403 Siswi Sekolah Dasar Kelas 4,5,6 di Sekolah Dasar Negeri Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Hubungan Pemberian ASI Terhadap Perkembangan BD 304 Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Kelurahan BD 303 Bulukerto Wilayah Puskesmas Candirejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu BD 301 Hamil terhadap Seks Saat Kehamilan Trimester I di BPS Ny.M Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Perilaku Abortus Provocatus Kriminalis pada Pasien BD 302 Rawat Inap di Ruang Bersalin RSUD Kefamenano Kabupaten Timur Tengah Utara
Perbedaan Pengetahuan Cuci Tangan Sebelum dan BD 304 Sesudah Diberi Penyuluhan pada Siswi Kelas VII
18
MTS Darul Huda Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. 2
3
4 5
6
7
8
Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan BD 304 Balita di Desa Bekare Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Faktor-faktor yang Menghambat Ibu dalam BD 303 Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Pembantu Bagi Kecamatan/ Kabupaten Madiun Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah diberi BD 208 Penyuluhan tentang Dysmenorhe (nyeri haid) pada Remaja Putri Kelas VII SMP Maarif I Ponorogo. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kader dalam BD 403 Pencatatan dan Pelaporan Pelaksanaan Posyandu Balita di Desa Pringkuku Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan Penyuluhan Kesehatan dan Deteksi Dini Tumbuh BD 304 Kembang Anak di Playgroup dan TK Muslimat I Ponorogo Penerapan Bidan dalam penatalaksanaan Atonia Uteri BD 303 dengan Perdarahan Pasca Salin di BPM wilayah Madiun Selatan. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Menyusui Dengan BD 303 Ketidakberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Pudak Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo
9
Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Pasangan Usia BD 205 Subur (PUS) dengan Minat Menjadi Akseptor KB MOW (Metode Operasi Wanita) Di Kelurahan Kepatihan Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan
10
Perbedaan Antara Pengetahuan Remaja Sebelum dan BD 205 Sesudah Diberikan Penyulukan Seks Dini di Kelas VII di SMPN 3 Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
11
Perbedaan Berat Badan dan Siklus Menstruasi Ibu BD 205 Sebelum dan Sesudah Mengggunakan KB Suntik 3 Bulan di BPM Ny.M Desa Ploso Jenar Kecamatan Kauman Kabuapten Ponorogo
19
12
13
14
15
Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan BD 205 PSK (Pekerja Seks Komersial) terhadap Kejadian HIV/AIDS di Lokaslisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Perbedaan Pengetahuan Cuci Tangan Sebelum dan BD 403 Sesudah Diberi Penyuluhan pada Siswi Kelas VII MTS Darul Huda Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Perbedaan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial BD 205 (PSK) Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan tentang HIV/AIDS di Lokalisasi Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan BD 304 Gigi terhadap Praktik Perawatan Gigi pada Siswa Siswi Kelas I dan II MIM 5 Wonoasri Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
20
LAMPIRAN 2 Struktur Program Pendidikan D3 Kebidanan Akbid Harapan Mulya Ponorogo Tabel 1. Mata Kuliah Kelompok Pengembangan Kepribadian (MPK) BOBOT NO KODE MK MPK SKS 1 BD 101 Pendidikan Agama 3 2 BD 102 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 BD 103 Bahasa Indonesia 3 4 BD 104 Bahasa Inggris 2 Jumlah 11
T
P
K
3 3 2 1 9
1 1 2
T
P
2
2
3 3 3 4
1 1 1 2
2 2 2 2
2 2 2 2 2 27
1 2 1 2 1 14
1 1 1 13
T
P
3 3 2 3
2 2 1 2
4
2
2
4 6
2 -
2 -
6
6
-
-
6
8
Tabel 2. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) NO
KODE MK
MKK
1
BD 201
2 3 4 5
BD BD BD BD
202 203 204 205
6 7 8 9 10
BD BD BD BD BD
206 207 208 209 210
Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan Komunikasi dalam Praktik Kebidanan Ketrampilan Dasar Kebidanan I Ketrampilan Dasar Kebidanan II Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana Anatomi Fisiologi Farmakologi Gizi Kesehatan Reproduksi Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Komputer Jumlah
BOBOT SKS 4
K
Tabel 3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) NO
KODE MK
1 2 3 4
BD BD BD BD
301 302 303 304
5
BD 305
6 7
BD 306 BD 307
8
BD 308
MKB ASKEB Kehamilan AsKEB Persalinan & BBL ASKEB Nifas & Menyusui ASKEB Neonatus, Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah ASKEB Kegawatdaruratan Maternal Neonatal ASKEB V (Kebidanan Komunitas) Praktik Klinik Kebidanan I (Hamil, Bersalin, Nifas, KB, Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah) Praktik Klinik Kebidanan II (Askeb
21
BOBOT SKS 5 5 3 5
K
13
BD 309
Komunitas, Kespro, dan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal) Praktik Klinik Kebidanan III Praktik Komprehensif) Jumlah
8
-
-
8
46
15
11
20
T
P
K
2 2 2 1 1 8
2 2 2 2 1 9
T
P
2 2
1 1
3 2
2
-
3
11
6
2
3
Tabel 4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) NO 1 2 3 4 5
KODE MK BD BD BD BD BD
401 402 403 404 405
MPB Konsep Kebidanan Etikolegal dalam praktik Kebidanan Kesehatan Msyarakat Metode Penelitian dan Statistik Dasar Kewirausahaan Jumlah
BOBOT SKS 4 4 4 3 2 17
Tabel 5. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) NO
KODE MK
MBB
1 2
BD 501 BD 502
3 4
BD 503 BD 504
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Mutu Layanan Kebidanandan Kebijakan Kesehatan Laporan Tgas Akhir Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Jumlah
22
BOBOT SKS 3 3
K
LAMPIRAN 3 Ringkasan masing-masing judul Penelitian
23