TERBITAN DWIMINGGUAN
GELIAT KOTA METROPOLITAN
EDISI XIX / OKTOBER 2008
http://inforkom.palembang.go.id
Palembang Raih ESC Award 2008 Palembang, WK. Seperti kata pepatah, makin tua makin menjadi. Pun seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk, yang menggambar kearifan pelakunya, seperti itulah Kota Palembang. Menyandang predikat sebagai kota tertua di Indonesia (berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit 605 saka), tidak serta merta menjadikan Palembang juga “tua” dalam kinerja pembangunan. Justru, prestasi pembangunan dari kota yang dijuluki “Venesia dari Timur” karena kekhasan wisata airnya ini kian membanggakan. Dalam bidang kebersihan misalnya. Secara berturut-turut (2007-2008), Palembang meraih Piala Adipura. Adipura merupakan penghargaan tertinggi pada level nasional untuk kota yang dinilai berkomitmen terhadap lingkungan dan kebersihan. Untuk 2008 Palembang bahkan mendapat dua Adipura sekaligus. Yakni Adipura untuk predikat sebagai Kota Metropolitan Terbesih dan predikat sebagai kota dengan Rasio Hutan Kota Terbaik. Sukses meraih penghargaan dua tahun berturut-turut membuat pemerintah pusat memberikan perhatian lebih kepada Palembang. Bersama dengan DKI Jakarta, Palembang diutus sebagai wakil Indonesia dalam ajang Piala Adipura se- ASEAN. Selain Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar dan Laos juga turut ambil bagian dalam kegiatan lingkungan yang baru pertama kali digelar ini. Sementara tim penilai terdiri dari negara Singapura, Italia, Australia dan Swedia Hasilnya? Palembang berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Terbersih Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan atau Environmental Suistainable City Award 2008. Penghargaan ini diberikan oleh The ASEAN Environment Minister dan diterima langsung Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT di Hanoi, Vietnam, Senin (8/9). Menurut Chairperson kelompok kerja kota-kota berwawasan lingkungan dan berkelanjutan tingkat ASEAN(ASEAN Working Group Sustainable Enviro-
mentally City/ AWGSEC), yang juga staf ahli Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI, Liana Bratasida, keberhasilan memperoleh penghargaan Palembang m a m p u tahankan Adipura,
k a r e n a tak hanya m e m p e r penghargaan tetapi juga berhasil menjadi kota tercepat menuntaskan permasalahan kebersihan kota. Pembangunan Berwawasan lingkungan Wacana pembangunan kota berwawasan lingkungan telah lama digulirkan. Pembangunan berwawasan lingkungan mensyaratkan adanya sejumlah kawasan yang tetap di pertahankan berada dalam status alaminya. Ini berguna untuk menjaga kualitas air, perlindungan sumberdaya plasma nutfah, perlindungan kawasan berpemandangan indah, serta kesempatan untuk menikmati lingkungan alami sehingga menjamin kelestarian sumber daya alam. Adanya pembangunan tanpa disadari telah berdampak pada munculnya masalah-masalah perkotaan, seperti terbatasnya air bersih, polisi udara, asap, masalah drainase dan banjir, pengelolaan sampah yang semrawut dan berbagai persoalan lingkungan. Apalagi di Indonesia. Pertumbuhan dan pembangunan kotakotanya secara umum berjalan secara alami tanpa dilandasi perencanaan kota yang terpadu. Kecuali pada kota-kota baru yang memang direncanakan sejak awal. Kota-kota kita tidak begitu di persiapkan dan direncanakan
untuk dapat menampung pertumbuhan penduduk yang besar dimasa yang akan datang. Karena itu, kota-kota besar di Indonesia selalu menampilkan wajah ganda. Di satu sisi terlihat perkembangan pembangunan yang sangat mengesankan dalam wujud arsitektur modern dan gedunggedung
pencakar langit d i sepanjang jalan utama kota. Di sisi lain, juga menjamur lingkungan kumuh dengan kondisi lingkungan yang memprihatinkan, mengabaikan estetika, BERSAMBUNG KE HALAMAN 4
Teras
2 Diterbitkan Oleh: DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA PALEMBANG SUSUNAN REDAKSI Pengarah: Drs. H. Rismalyani Kepala Dinas Inforkom Kota Palembang Penanggung Jawab: Kasubdin Pelayanan Inforkom Kota Palembang Pemimpin Redaksi: Drs. H. Thamrin Redaktur Pelaksana: Hidayatullah Adronafis, SE Sekretaris Redaksi: Tuty Eliaty Efrodina, SH Keuangan: Zamhari, S.Sos, Zubaidah Staf Redaksi: Bambang Irawan S, SH Drs. H. Thamrin, Hj. Djuwita Ghazali,SH, Hj. Asmawaty Thohironie, SH, Drs. Husin Djauhari, Iin Indraswari, S.Kom, Indra Sena Wirawan, SE, Lilik Wijayanti, Widya Oktarina, ST, Hidayatullah Adronafis, SE, Rio Esha Saputra Juan Kelly, SH Fotografer: Mastop, SH, Sairin, Winardi, SE Desain Grafis/Lay Out: Djoean Kellij Distribusi: Syahlan, Junaidi Alamat Redaksi: Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Palembang Jl. Nyoman Ratu No.1271 Palembang (Depan Wisma Prodexim) Telp. : (0711) 352271 Fax : (0711) 353262 Website: http:// inforkom.palembang.go.id E-mail:
[email protected] Percetakan: CV. JAYA SEMPURNA (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Salam Redaksi Sumpah Pemuda, Kemerdekaan dan Pembangunan
TANGGAL 28 Oktober 1928 sungguh bermakna penting dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Pada saat itu para pemuda yang terdiri dari berbagai suku, ras dan golongan (Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Perhimpunan Pelajar Indonesia) menyatakan tekad satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Kebulatan tekad ini kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda. Cita-cita mereka saat itu begitu sederhana. Yakni ingin mewujudkan kemerdekaan Indonesia secepatnya. Walaupun dalam realitasnya keinginan tersebut baru tercapai 27 tahun kemudian, saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, namun spirit 28 Okober, selain spirit menjadi inspirasi perjuangan kala itu. Kini , 80 tahun sudah ikrar Sumpah Pemuda dikumandangkan. Begitu pula, kita telah mengecap 63 tahun kemerdekaan lepas dari cengkeraman kaum penjajah. Apa hikmah yang bisa dipetik dari kedua peristiwa ini? Tak lain adalah, kaum muda merupakan pelopor kebangkitan dan perubahan Indonesia. Sulit membayangkan bagaimana “wajah” Indonesia bila kaum mudanya tidak bangkit dan melakukan perubahan. Pun telah banyak kita baca dalam literatur, bagaimana peran utama pemuda dari berbagai penjuru dunia dalam perjuangan, baik secara fisik maupun lewat jalur diplomasi, organisasi sosial politik, dan intelektual. Perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan sejatinya memang merupakan ladang bagi tumbuh suburnya heroisme pemuda. Generasi muda yang hidup dalam suasana pergolakan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan yang dihadapi. Sebaliknya, para pemuda yang hidup dalam nuansa nyaman dan tenang, cenderung mempertahankan situasi yang ada tanpa berupaya melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan produktif. Tentu saja, sebagai generasi penerus, kaum muda kita tak harus berperang secara fisik dulu untuk meneladani serta melanjutkan spirit para
pendahulu-muda-kita. Kendati demikian, di era keterbukaan saat ini tantangan bagi generasi muda kita lebih berat dan kompleks. Sayangnya, kaum muda kita sekarang cenderung merupakan generasi yang terkesan tanpa semangat, terjebak dalam kehidupan yang hedonistik serta gamang mencari identitas kedirian mereka. Karena itu, kaum muda perlu segera berbenah. Dimasa sekarang, spirit sumpah pemuda dan proklamasi kemerdekaan harus dimaknai ulang sebagai sebuah sistem untuk membangun kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik. Cita-cita Sumpah Pemuda dan Kemerdekaan harus diterjemahkan dengan prestasi dan kerja nyata. Syaratnya, kaum muda harus mendayagunakan segenap potensi dan kemampuannya, serta membekali dirinya dengan semua sarana yang memungkinkan mereka agar bisa mandiri baik secara personal maupun komunal. Keterlibatan dalam derap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat menjadi suatu hal yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Disisi lain, pemerintah sebagai pengambil kebijakan pun mesti tanggap. Generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap perencanaan pembangunan, sehingga pelayanan dapat lebih disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. Progresifitas kaum muda tak hanya penting dalam kerangka pemberdayaan, tapi juga memberikan kontribusi bagi penyiapan generasi selanjutnya, serta regenerasi kepemimpinan di masa mendatang. Semua ini bukan cuma untuk pemuda, tapi untuk kita juga, Rakyat Indonesia. (***)
ksi, a d e mR Sala
KRONIKA
Rp 1,7 Miliar untuk Distribusi Raskin PEMERINTAH Kota Palembang mengusulkan subsidi ongkos angkut beras bagi rakyat miskin (raskin) senilai Rp 1,7 miliar atau Rp 100 per kilogram pada APBD 2009 mendatang. Hal ini di lakukan guna memudahkan proses pendistribusian. Selain itu, dana ini juga diperuntukan sebagai subsidi pemerintah terhadap harga jual beras di Badan Urusan Logistik. Harga jual raskin di badan ini sebenarnya hanya Rp 1.600 per kilo, nanun kemudian harganya menjadi Rp 2000 perkilo karena membengkaknya ongkos pengangkutan. “Setiap bulan pemerintah kota mendapat bantuan raskin dari pemerintah pusat kisarannya mencapai 1.460 ton untuk 99.391 Rumah Tangga Sasaran. Jadi jika dikalkulasikan pertahun, maka jumlahnya kurang lebih Rp 1,7 miliar,” kata Kabag Perekonomian Pemerintah Kota Palembang, M Ali Zaman. (yat)
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Warta Utama
3
2009, Palembang Targetkan 1,5 Juta Wisatawan
DENGAN MENAWARKAN OBJEK WISATA RELIGI, DIHARAPKAN AKAN MENAMBAH JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KOTA PALEMBANG. FOTO:RYO
Palembang, WK Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menargetkan jumlah kunjungan wisata pada tahun 2009 mencapai 1,5 juta wisatawan baik lokal maupun mancanegara. “Sampai November 2008 ini sebanyak satu juta wisatawan telah berkunjung ke Kota Palembang, dan diharapkan tahun depan minimal bertambah 50 persen,”
ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang, Baharuddin Ali, Selasa (11/11). Guna mewujudkan target ini, kata Baharuddin, pihaknya terus melakukan berbagai upaya. Antara lain dengan mempromosikan berbagai objek wisata termasuk pembenahan sejumlah objek wisata guna menyambut kedatangan wisatawan.
Ia menerangkan, pihaknya telah berhasil menjadikan Palembang sebagai lokasi wisata alternatif bagi warga keturunan Melayu asal Malaysia dan Singapura dengan angka kunjungan wisatawan dari kedua negara tersebut pada tahun 2008 yang cukup tinggi. “Pada 2009, diharapkan wisatawan asal Timur Tengah dan negara-negara Asia lainnya, seperti China dan Jepang akan memilih Kota Palembang menjadi tujuan kunjungan wisata mereka,” katanya. Apalagi, lanjutnya, sejumlah objek wisata di Kota Palembang dinilai layak untuk dijadikan wisata religi bagi umat muslim maupun warga Tionghoa. Objek wisata religi untuk umat Islam dengan mendatangi sejumlah masjid bersejarah, diantaranya Masjid Agung, Lawang Kidul, dan Ki Merogan. Pemerintah pun secara berkala menampilkan kesenian dan kebudayaan Islam terutama menjelang hari-hari besar Islam, seperti Tahun Baru Hijriah dan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Wisatawan bisa menyaksikan langsung beragam kebudayaan bernuansa Islami peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam,” ujar Baharuddin. Sementara, bangunan rumah ibadah seperti kelenteng dan vihara, sangat mudah dijumpai di hampir setiap sudut Kota Palembang, sebagai objek wisata religi bagi warga Tionghoa. (yat)
Bisa Ambil BLT Tanpa Kartu Kebijakan Pemerintah Pusat Palembang, WK PT Pos Indonesia Cabang Palembang pada Oktober ini akan mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) verifikasi senilai Rp 2,54 miliar bagi 3.635 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Yang menarik, penyaluranya tidak memakai kartu, melainkan melalui daftar yang disetujui pihak kelurahan/kades bersama PT Pos. “Dananya sudah siap, pencairanya dalam waktu dekat. Dalam bulan Oktober ini juga. Tiap RTS dijatahi Rp 700 ribu, terhitung BLT tahap I sebesar Rp 300 ribu dan BLT tahap II Rp 400 ribu,” terang Kepala PT Pos Palembang, Drs Gustap Marpaung, melalui Supervisor Jasa Keagenan Weda Pratama, Rabu (8/10). Keputusan pencairan tanpa distribusi kartu kepada RTS, menurut Weda mengacu pada instruksi pemerintah pusat. Saat ini, pencetakan kartu BLT tersebut masih dalam proses karena jumlahnya cukup banyak. “Jika memang, sebelum pencairan kartu diberikan pusat, kita optimalkan
kartunya. Jika setelah dicairkan, kartunya tiba, kartu BLT itu, akan ditahan oleh PT Pos. Karena pertanggungjawaban pencairan BLT juga berdasarkan kartu,” jelas Weda, sembari menambahkan saat pencairan nanti, seluruh RTS pengganti harus membawa identitas diri, ANTRIAN PELAYANAN BLT DI KANTOR POS BESAR PALEMBANG tanpa di wakili orang lain. Sementara untuk kabupaten Muba Selain Palembang, BLT bagi RTS juga (841 RTS) dan OKI (288 RTS) saat ini akan dibagikan kepada kabupaten Ogan telah dilakukan pencairan. Sebab kartu Ilir (OI) sebanyak 3.075 dan Banyuasin 732 BLT ratusan warga itu telah RTS. Pengambilan dana di dua kabupaten didistribusikan oleh pemerintah pusat ini juga bisa di lakukan tanpa kartu. sebelum lebaran Idul Fitri. (yat)
Liputan Kota
4
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Palembang Raih ................................................................ Lanjutan Halaman 1 kesehatan serta budaya. Sungai yang semula mengalir jernih dan berfungsi sebagai sumber kehidupan penduduk, tidak lagi bisa melanjutkan fungsinya karena pencemaran yang melampaui batas. Taman dan ruang terbuka yang semula cukup banyak tersedia, beralih menjadi bangunan yang semakin memperpadat lingkungan. Lingkungan hijau yang semula berperan sebagai penjaga ekologis, berubah fungsi jadi kawasan pemukiman, perdagangan, perhotelan dan kegiatan komersial lainnya. Akibatnya mudah ditebak. Kota kian padat, sumpek dan semrawut. Hal ini berdampak pada luntur bahkan hilangnya jati diri serta kekhasan suatu kota. Dengan kondisi tersebut, tidak mudah bagi sebuah daerah di tanah air untuk mengimplementasikan pembangunan dengan tetap mengacu pada keselarasan lingkungan. Dibutuhkan perencanaan yang matang, komitmen, serta kerja keras dan kesadaran semua pihak. Untungnya, Pemerintah dan warga Kota Palembang memiliki semua persyaratan ini. Padahal, 2 tahun lalu kota ini sempat mendapat predikat sebagai kota terjorok di tanah air. Plaza Benteng Kuto Besak sebagai contoh. Kawasan ini dulunya merupakan pasar tradisional dan permukiman padat. Tak hanya jadi tempat gubukgubuk dan rumah kumuh berdiri, tapi juga jadi tempat kubangan sejumlah hewan, baik unggas, sapi maupun kambing. Hingga akhirnya pada 2003 pemerintah kota dipimpin Eddy Santana Putra yang saat itu baru menjabat sebagai Walikota, menertibkan para pedagang dan penghuni gubuk liar di kawasan tersebut. Bersamaan dengan itu, pemerintah membangun pasar induk di Jakabaring dan menyulap lokasi BKB menjadi taman kota yang indah. Kini, menikmati matahari terbenam sambil bersantai di pinggir Sungai Musi, dekat Jembatan Ampera, menjadi salah satu aktivitas menarik yang dilakukan warga dan wisatawan yang datang ke Kota Palembang. Pada hari-hari libur, tempat ini kerap dijadikan arena bermain bagi kaula muda. Even-even berskala nasional maupun internasional pun banyak digelar. Air Bersih, Sampah, hingga Sejuta Pohon Komitmen terhadap pembangunan berwawasan lingkungan diimplementasikan Pemerintah Kota Palembang dalam beberapa kebijakan. Antara lain melalui program pengolahan sampah dengan pola pengomposan, program penghijauan, penyediaan air bersih, serta kampung ramah lingkungan. Sistem pengomposan terdiri dari pengomposan untuk skala industri, skala pasar dan skala rumah tangga. Untuk industri, semua sampah yang dihasilkan melalui proses industri tidak dibuang begitu saja tapi dimanfaatkan. Seperti bau yang diproses menghasikan gas metan. “Sementara limbah organiknya dapat dijadikan pupuk kompos sehingga nantinya volume sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir hanya sedikit
dan merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi,” terang Kepala Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Palembang, Kemas Abu Bakar. Agar pengelolaan sampah ini lebih optimal, pemerintah juga menyediakan tempat pembuangan sampah tak hanya di jalan-jalan utama, tapi juga hingga ke lorong-lorong dan gang. Setiap hari petugas kebersihan membersihkan dan mengangkut sampah untuk kemudian diproses ketempat pembuangan akhir (TPA). Diantaranya dibawa ke TPA Sukawinatan. Selain pengomposan, pemerintah juga menyiapkan pohon pelindung yang terdiri dari dua jenis, yakni pohon hias dan pohon peneduh. Pohon peneduh diantaranya pohon Akasia, Beringin dan pohon Angsana. Sementara Cemara, Palm dan bunga-bunga termasuk pohon hias. Bila Anda berjalan di sepanjang jalan protokol di kota metropolis ini, kedua jenis pohon tersebut sangat mudah dijumpai. Pemerintah pun telah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon. Program untuk menyelamatkan paru-paru dunia akibat ketidakseimbangan lingkungan sebagai dampak dinamisnya pembangunan serta pengaruh pemanasan global ini terus digencarkan. Yang teranyar adalah penanaman pohon di sepanjang jalan Alang-alang Lebar dan Tanjung Api-Api yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Palembang dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. Di bidang pelayanan publik, penyediaan air bersih kian menunjukkan trend positif. Target 80 persen warga kota dialiri air bersih sudah terwujud dan bahkan target tersebut diperluas lagi hingga 90 persen. “80 persen pelayanan air bersih itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Tidak semua pemerintah kabupaten maupun kota bisa melakukannya,” ujar Walikota Palembang, Eddy Santana Putra. Kampung Ramah Lingkungan Kampung Ramah Lingkungan merupakan program lingkungan yang komprehensif. Program ini merupakan pengembangan dari program RT dan RW ramah lingkungan. Hanya saja dalam lingkupnya ditambahkan unsur sanitasi lingkungan (sistem dan pembuangan limbah rumah tangga). Setiap tahun, pemerintah menambahkan 2 kelurahan untuk menjadi kampung ramah lingkungan. Prosedur pengajuan kampung ini adalah melalui lurah. Lurah kemudian mengajukan ke camat kemudian diteruskan kepada Bapedalda untuk dilakukan penilaian. Kriteria penilaian terdiri dari pemilihan sampah, pengomposan serta penghijauan. Jika dinilai layak, maka Bapedalda akan mengusulkan kepada pemerintah untuk dijadikan titik pantau Adipura. Banyak lagi upaya yang dijalankan pemerintah. Diantaranya menggalakkan program kali bersih, gotong royong kebersihan setiap minggu di setiap kecamatan serta upaya penyadaran lingkungan lainnya. Tak lupa, kepada 1.200 petugas
kebersihan kota atau pasukan kuning yang bekerja tanpa kenal lelah, pemerintah juga memberi apresiasi berupa kenaikan gaji, serta kado umroh bagi beberapa petugas. “Ini sebagai penghargaan atas pengabdian mereka serta diharapkan dapat memacu mereka lebih semangat dalam menjaga kebersihan Kota Palembang,” kata Zulkifli Simin, Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang. Kebanggaan Keberhasilan memperoleh Adipura tingkat ASEAN berdampak positif bagi citra Palembang, tak hanya pada skala nasional tapi juga internasional. Kota pempek ini bahkan mulai disejajarkan dengan kota-kota di negara lain, seperti Temburong District di Brunei Darussalam, Municipality of Phnom Penh di Cambodia, North Kucing City Hall (Malaysia), Bangkok City (Thailand) dan kota-kota internasional lain sebagai kota terbersih berwawasan lingkungan. “Ini akan menjadikan kita lebih giat lagi memacu supaya kota kita Palembang lebih bersih. Tidak hanya daratan, tetapi juga sungai dan udaranya. Demi mewujudkan Palembang BARI,” ujar Eddy. “Katakanlah penghargaan clean land ini sebagai kegembiraan. Tidak hanya bagi pemerintah kota tapi juga seluruh masyarakat Palembang,” tambah Asisten Tata Praja, Abdullah Farhan. Ya, kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dan berprilaku hidup bersih bukan tugas pemerintah semata, melainkan tugas kita semua. Dan syukurlah kerjasama ini telah dan diharapkan terus berjalan. Apa yang didapat? Tentu saja kebanggaan sebagai warga. Seperti yang diungkapkan Ahmad seorang pelajar SMA, saat arak-arakan Adipura ASEAN . “Setelah Clean Land, apa lagi penghargaan yang bakal didapat Kota Palembang.“ Pernyataan Ahmad tidaklah berlebihan. Dengan komitmen yang kuat serta kerja keras, nama Palembang sebagai kota yang bervisi internasional sejahtera dan berbudaya akan terus mengakar. Tak hanya pada skala nasional, tapi juga pada level internasional. Dan, penghargaan Clean Land yang diterima baru merupakan langkah awal. (yat)
Kota-kota yang Meraih Penghargaan Asean Environmentally Sustainable City Award 2008 Temburong District (Negara Brunei Darussalam) Municipality of Phnom Penh (Cambodia) Palembang City (Indonesia) Luang Prabang District (Lao PDR)
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Liputan Kota
5
Rp 1 Miliar Untuk Renovasi 10 Pasar Palembang, WK Pemerintah Kota Palembang melalui Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya menganggarkan dana senilai Rp 1 miliar untuk memperbaiki 10 pasar tradisional di kota metropolis. Pasar-pasar itu terdiri dari Pasar Tangga Buntung, Pasar Kertapati, Pasar Tiga perempat Ulu, 10 Ulu, Kamboja, Sekanak, Kuto, Pasar Lemabang, Pasar 26 Ilir, serta Pasar Cinde. Perbaikan yang dilakukan antara lain drainase, lantai serta atap pasar yang bocor. Kondisi pasar tradisional di Kota Palembang saat ini banyak yang tidak layak pakai. Jumlah pedagang tidak sebanding dengan daya tampung pasar sehingga mengakibatkan penumpukan pedagang. Tentu saja pasar menjadi semrawut, sumpek dan sempit. Kondisi ini diperparah dengan umur pasar tradisional yang sudah uzur.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya Syaifuddin Azhar mengatakan, renovasi pasar akan dilakukan secara bertahap mulai akhir 2008 hingga awal dan awal tahun 2009. “Saat ini kami sedang menyiapkan proses tender bagi kontraktor yang akan merenovasi pasar tradisional dengan kerja sama melalui koperasi pasar setempat. Ditargetkan selama lima tahun ke depan, kondisi bangunan pasar tradisional akan lebih baik,” kata Syaifuddin. Ia menambahkan, selain untuk menghilangkan kesan kumuh dan kesemrawutan pasar tradisional, renovasi pasar juga diharapkan dapat menjadikan pasar tradisional mempunyai daya saing dengan pasar modern. “Renovasi juga ditujukan untuk meningkatkan pendapatan PD Pasar Palembang Jaya sebagai sebuah perusahaan,” ujar Syaifuddin.
Portal Hambat Armada PBK Palembang, WK Adanya fasilitas pengaman jalan yang dibangun warga didaerahnya seperti portal, polisi tidur termasuk juga gapura, ternyata menjadi kendala bagi Dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Kota Palembang dalam melaksanakan tugasnya. Karena itu, dinas ini meminta warga menata ulang fasilitas pengaman jalan tersebut. Wakil Kepala Dinas PBK Palembang, Ardianus, mengatakan, penambahan fasilitas pengaman jalan kewilayah pemukiman mengakibatkan terhambatnya kendaraa Dinas PBK saat melakukan pemadaman kebakaran. “Seperti saat mobil PBK ke lokasi jalan yang terdapat portal. Sering kali palang terkunci sehingga terpaksa dibongkar paksa, belum termasuk polisi tidur yang memaksa mobil berjalan lambat dengan muatan kapasitas 8.000 liter,” kata Adrianus. “Akibat guncangan saat melalui polisi tidur, efeknya bisa menyebabkan per
mobil menjadi patah,” terangnya. Adrianus berharap warga sedapat mungkin tidak menggunakan palang pada portal. Atau setidaknya kunci portal dipegang orang yang tinggal di dekat portal, sehingga memudahkan pihak PBK bekerja. Adapun untuk polisi tidur, diharapkan tidak tidak terlalu rapat dan tinggi. Begitu juga dengan gapura pada muara jalan, ketinggiannya diharapkan lebih dari 5 meter. “Sering kali ditemukan gapura lebih rendah dari 5 meter sehingga menyulitkan mobil PBK untuk melaluinya dan ini pernah kita ingatkan,” ungkapnya. Wakil Ketua DPRD Kota Palembang A Djauhari mengatakan, pembuatan gerbang, portal dan polisi tidur harus mempunyai standar tertentu. “Dinas terkait, seperti Tata Kota, harus segera mengatur ini dan kriterianya berdasarkan masukan dinas PBK. Pengaturannya dilakukan melalui surat edaran walikota sehingga warga mengetahuinya,” katanya. (rio)
SYAIFUDDIN AZHAR
Dalam konteks pengembangan pasar, Pemerintah Kota Palembang akan melakukan perluasan dan pengembangan sejumlah pasar-pasar baru. Antara lain pembangunan Pasar Terapung di kawasan Seberang Ilir dan Seberang Ulu. Untuk di Seberang Ilir, akan dibangun di Gudang Kertaniaga 14 Ilir atau dekat Pasar 16 Ilir. Sementara di Seberang Ulu, akan dibangun di kawasan 10 Ulu, dekat Benteng Kwan Im. Pasar terapung tersebut rencananya dibangun diatas ponton agar lebih fleksibel. Pemberdayaan Koperasi Pasar Pada sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang RMH Wantjik Badaruddin, mengatakan, pengembangan pasar tradisional juga untuk memberdayakan koperasi pasar yang ada. Ia menerangkan, saat ini ada beberapa koperasi pasar yang telah mendapat dana pinjaman bergulir dari pemerintah kota dan Kementerian Koperasi guna mengelola pasar tradisional. Seperti untuk Pasar Ritel Jakabaring Palembang senilai Rp 10 miliar, Alang- Alang Lebar Rp 7,6 miliar, Pasar Buah Rp 7,4 miliar, serta Pasar Plaju Rp 19 miliar. (yat)
LPJK Tarik 100 SBU Ilegal Palembang, WK Lembaga Penjamin Jasa Konstruksi (LPJK) Sumsel dalam waktu dekat akan menarik 100 Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang disinyalir tidak sah secara hukum. Hal ini dilakukan karena SBU illegal dapat mengganggu proses tender proyek. Dari total sekitar 3.500 SBU yang ada, saat ini baru ditemukan 100 SBU yang diduga ilegal karena tak sah, atau ada kesalahan prosedur di kalangan pemilik jasa konstruksi. “Ini akan kita tertibkan, untuk menjaga kualitas perusahaan jasa konstruksi di Sumsel,” kata Ketua LPJK Sumsel, Eddy Ganefo, saat Rapat Pembentukan dan
Pemilihan Majelis Pertimbangan LPJK Periode 2008-2013 beberapa waktu lalu. Eddy menerangkan, 100 SBU itu akan diproses di LPJK untuk selanjutnya diminta melakukan registrasi ulang pembuatan SBU baru untuk pemberlakukan tender tahun depan. “Bila tidak begitu, pemilik SBU asli pasti akan dirugikan, karena sama-sama berpeluang merebut tender proyek yang ada,” ujar Eddy. Ia menambahkan, upaya pemalsuan SBU saat ini cukup beragam. Bahkan ada yang hanya cukup scanner milik orang, tanpa harus mendaftar secara sah. Termasuk modus pemalsuan lain dengan mencetak sendiri dan sebagainya.
“Sumsel ini sepertinya menjadi sasaran empuk perusahaan dengan SBU Palsu. Selain peredaran proyeknya semakin besar, Sumsel wilayah pengembanganya luar biasa, sehingga belum ada pengawasan tidak terlalu ketat, membuat pihak tak bertangungjawab masuk dengan mudah,” kata Eddy. Tugas pengurus LPJK periode mendatang menurut Eddy adalah menyisir peredaran SBU palsu. Termasuk bakal segera mengungkap persoalan baring entry yakni merupakan gerakan yang menahan untuk bisa ikut tender. “Saat ini siapa pun berhak mendapatkan porsi sesuai haknya, dan bukan dikebiri,” ujar Eddy. (iin)
6
Liputan Kota
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Puluhan Depot Air Minum Isi Ulang Tanpa Izin Dinkes sehatan (Permenkes) Plaju dan sebagainya. Pada umumnya, Nomor 416/- Menkes/ para pemilik depo air minum mendaPer/XI/ Tahun 1990 tangkan air isi ulang tersebut dari daerah tentang Syarat-Syarat Sukomoro, Pasir Putih, dan Banyuasin. Dinkes mematok biaya pengurusan dan Pengawasan Kualitas Air. Lingkup penga- rekomendasi higienis air isi ulang sebesar wasan mulai dari ling- Rp 150 ribu selama tiga tahun dan setiap kungan depo, karyawan tiga bulan sekali, dinkes akan melakukan penelitian melalui pengambilan sampel hingga kualitas air. “Bila ternyata diketahui air. Kepala Bagian Perekonomian Sekda sumber air baku yang digunakan tidak layak, Kota Palembang Ali Zaman M Nur maka kami tidak akan mengatakan, meningkatnya penderita mengeluarkan izin ka- diare di Kota Palembang diduga salah rena dapat membaha- satu penyebabnya dari kualitas air isi yakan kesehatan,’ ujar ulang yang dikonsumsi masyarakat melalaui depo di wilayahnya. Gema. “Kami perlu meneliti menjamurnya air Secara teknis, kata Gema, peralatan air isi isi ulang di Palembang dari mana sumber ulang tidak boleh bocor air bakunya. Akan diambil sampel dalam dan harus selalu bersih waktu dekat ini. Akan kami teliti tingkat dari debu. Untuk mem- higienisnya karena menyangkut keseperoleh standar higienis, hatan masyarakat. Wewenang ini kami saringan air dan pem- serahkan di Dinkes,” kata Ali Zaman Sementara itu, Anggota Komisi IV bunuh kuman dan bakteri di air, seperti ultravio- DPRD Palembang Harmen Abbas let, pun harus berfungsi meminta Dinkes Palembang bertindak dengan baik. Dalam tegas. Menurut Harmen, jika setelah setiap penelitannya, melalui penelitian depo telah memenuhi DEPOT REFILL AIR BERSIH INI BANYAK BERTEBARAN DI KOTA Dinas kesehatan selalu standar yang ditetapkan, maka izin usaha PALEMBANG TAPI TERNYATA BANYAK YANG TIDAK MEMILIKI IZIN. FOTO:IST mengambil sampel air harus segera diberikan dan depo tersebut yang digunakan untuk perlu segera dibina. diperiksa. Dengan begitu, dapat diketahui Palembang, WK “Namun, bila kandungan air isi ulang Puluhan depo air minum isi ulang di Kota tingkat kelayakan air untuk diminum. mengandung bakteri yang membahayaSebagian besar depo air isi ulang tak kan tubuh, operasional depo harus diPalembang ternyata banyak yang tidak memiliki rekomendasi higienis sanitasi higienis tersebut berada di pinggir kota tutup. Ini menyangkut kesehatan dari dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota atau daerah perbatasan Kota Palem- masyarakat. Kami siap menerima laporan bang, seperti di kawasan Kenten Laut, masyarakat,” katanya. (rio/sen/yat) Palembang. Dari 210 usaha air minum hanya 156 depo yang punya rekomendasi, sementara sisanya sebanyak 44 depo tidak punya rekomendasi. Para pemilik depo tersebut sudah diberi teguran oleh dinas kesehatan dan saat ini terus diawasi. Palembang, WK “Rekomendasi tersebut sebagai syarat Guna memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kepada para untuk mendapatkan tanda daftar industri pelajar, Pemerintah Kota Palembang akan menggelar acara bermain laptop (TDI) dan surat izin usaha perdagangan sepanjang 1 kilometer (mulai dari Masjid Agung hingga kawasan Kambang (SIUP) dari Disperindagkop Kota PalemIwak). bang sebagai legalitas usaha. Bila tanpa Acara yang rencananya masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) ini izin, tentu usahanya bisa kami cabut,” kata akan dilaksanakan sebelum hari raya Natal dan Tahun Baru dengan target Kepala Dinkes Kota Palembang Zoelpeserta sebanyak 1000 orang. Demikian diungkapkan Kabag Umum karnain Noerdin. Pemerintah Kota Palembang Lukman Hakim. Zoelkarnain menerangkan, kualitas air “Di kawasan ini bakal di pasang lebih kurang 10 buah jaringan internet (hot isi ulang harus terbukti higienis dan tidak spot) sehingga masyarakat kawasan ini bisa bermain internet sepuas-puasnya mengandung bakteri yang merugikan tanpa bayar. Makanya kita gelar acara bermain laptop sepanjang 1 km,” ujar kesehatan, seperti bakteri ecolly yang Lukman. dapat memicu diare. Konsumsi air minum Saat ini, kata Lukman, dikawasan tersebut telah terpasang sekitar 4 buah yang kurang sehat inilah diduga menjadi hot spot dan di harapkan sebelum ujicoba semuanya telah terpasang. penyebab mewabahnya diare dua bulan Ia menambahkan, selain memasyarakatkan internet secara luas, kegiatan terakhir. ini juga digelar guna mendukung visi Walikota Palembang mewujudkan Kasubdin Penyehatan Lingkungan Palembang sebagai Kota Internasional. Gema Asiani Darwin mengatakan, dinas ‘’Ini baru gebrakan pertama, masih ada lagi gebrakan-gebrakan lain. Seperti kesehatan tiap tiga bulan sekali mepemasangan 27 kamera CCTV di sejumlah persimpangan dan jalan protolakukan penelitian kualitas depo air isi col,” ujar Lukman, seraya menerangkan, kamera CCTV koneksi tersebut saat ulang di kota metropolis ini. Penilaian ini, ini telah dipasang ditiga tempat, yaitu di Pemkot, Dinas Perhubungan serta berdasarkan persyaratan kualitas air berPoltabes. (yat) sih sesuai dengan Peraturan Menteri Ke-
Internet Gratis Sepanjang 1 Kilometer
Opini
EDISI XIX / OKTOBER 2008
7
Memaknai Nasionalisme dan Demokrasi Keadaan ini tentu berdampak pada integritas dan harga diri bangsa Indonesia yang berdaulat. Tidak satu atau dua kali bangsa kita dilecehkan, namun siapa yang mau melawan. Tidak dipungkiri, bentuk perlawanan yang terjadi Indonesia memang ada, namun kekeliruan dalam perlawanan tersebut justru menjerumuskan bangsa ini menjadi terpuruk. Zaman sebelum Indonesia merdeka. Bangsa ini dijajah dengan meriam (secara fisik), dan para pejuang kita juga melawan dengan bentuk fisik pula, berbanding terbalik dengan kondisi sekarang ini, bangsa ini dijajah tidak lagi dengan meriam, namun secara ideologi (non fisik), maka yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana bisa berperang melawan dengan menggunakan ideologi juga. Tidak dengan aksi-aksi kekerasan yang sering terjadi akhir-akhir ini. Karena hukum secara universal yang berlaku baik di negara Indonesia sendiri maupun secara global tidak akan berpihak pada aksi kekerasan yang bisa mengancam perdamaian dunia. Jika hal ini tidak disadari, tidak mustahil Indonesia akan terlengser dan nasionalisme akan mengalami degradasi. Peran Pemuda Dinamika peran pemuda dalam momenmomen penting dan perjuangan Indonessia merupakan sebuah komunitas kecil dan bisa di kategorilkan sebagai kekuatan minority prophetic, yaitu kekuatan kecil yang bertindak seperti seorang “nabi” untuk merubah kondisi sosial kemasyarakatan. Sementara itu, pemuda juga menyandang beberapa predikat yang sangat lazim di dengar, yakni; agent of social change, social control dan moral force. Intinya, keterlibatan pemuda dalam alam reformasi dan iklim demokrasi hampar jika mereka tidak turun tangan. Namun pantas dipertanyakan secara kritis, kemana arah gerakan pemuda dewasa ini. Sejauh mana kontribusi dan komitmen mereka dalam menciptakan kepemimpinan nasional yang kredibel, professional, akuntabel dan mempunyai integritas etika, dan moral? Menyadari peran pemuda yang memiliki andil besar dalam menciptakan bangsa yang berdaulat ini perlu kiranya diantisipasi sedini mungkin. Lantaran gejala-gejala eksternal yang bisa meruntuhkan akhlak, moralitas dan ideologi anak muda, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi. Dalam kaitannya dengan nasionalisme dan patriotisme, semangat ini perlu dijiwai oleh pemuda-pemudi Indonesia terkhususnya, dan seluruh masyarakat pada umumnya. Sedikit mengkritik tentang nasionalisme bangsa ini. Pendapat umum Indonesia tentang nasionalisme adalah suatu tata pikir dan tata rasa yang meresapi mayoritas terbesar sesuatu rakyat dan beranggapan bahwa dirinya meresapi semua anggota rakyat itu. Menurut (Wilson; 1978) sementara negara nasional sebagai bentuk ideal organisasi politik dan nasionalitas sebagai sumber bagi segala tenaga budaya yang kreatif. Arti kata lain nasionalisme adalah suatu ide yang mengisi otak dan hati manusia dengan pikiran baru dan perasaan baru, serta mendorong untuk menerjemahkan kesadarannya ke dalam bentuk aksi yang terorganisir. Dengan demikian, nasionalitas bukan sematamata suatu kelompok yang diikat dan dijiwai oleh kesadaran bersama, melainkan juga merupakan suatu kelompok yang ingin mengungkapkan dirinya ke dalam apa yang dianggapnya bentuk tertinggi berorganisasi, yaitu
Oleh: Surianti Bte Jupri ASIONALISME dan demokrasi merupakan pasangan oposisioner. Kesejajaran antara kedua elemen tersebut merupakan inti dari kesuksesan sebuah bangsa. Tidak ada demokrasi tanpa nasionalisme, pun tidak ada nasionalisme tanpa demokrasi. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Di sini ada tiga dari enam pulau terbesar di dunia, yaitu Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dengan luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2). Sebuah rekor dunia yang perlu dibanggakan menjadi orang Indonesia. Juga tercatat sebagai pulau maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km atau hampir 25 persen panjang pantai di dunia. Sehingga tidak heran jika SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki juga banyak. Belum lagi perbabakan sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan Tanah Air bersama dengan para pejuangnya. Termaktub dalam perbabakan sejarah, dalam pembangunannya, Indonesia memiliki para perintis dan pendiri yang patut diajukan jempol. Berpegang pada komitmen yang kental terhadap persatuan dan kesatuan bangsa ini. Setiap derap langkah yang digerakkan berbaur pada upaya perjuangan dan pertahanan bangsa. Inilah yang membawa Indonesia menjadi sebuah negara yang unggul. Jika dilihat dari perjalanan sejarah dan penggalan waktu, bangsa Indonesia bisa mencapai satu konsensus untuk tetap bersatu seperti yang terjadi pada tahun 1908, 1928, 1945 dan 1965, semua itu tidak dapat dilepaskan dari landasan kultural bangsa. Perbabakan ini tentunya merupakan bentuk dari semangat cinta terhadap Indonesia. Sejarah inilah yang membawa Indonesia pada tahapan sekarang ini. Namun apakah dengan mendongengkan sejarah saja cukup menjadi pembuktian terhadap sebuah aktualitas diri sebagai bangsa yang cinta akan negaranya? Sebuah realitas yang perlu dijawab dengan kesadaran moril individu secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Penjajahan Ideologi Keunggulan Indonesia yang didukung dengan potensi SDA dan SDM yang dapat mengancam bentuk negara kesatuan harus di pahami secara general sejak dini. Potensi itu antara lain adalah faktor geografi, heterogenitas etnis, agama dan kultur, kesenjangan ekonomi dan sosial yang amat besar, pertikaian politik ideologis serta fragmentasi dikotomis. Sadar atau tidak, Indonesia yang mengalami krisis multidemensi sekarang ini telah terjajah lagi. Namun penjajahan yang dimaksud tidak dalam bentuk fisik, melainkan dalam tataran ideologi. Kesadaran tentang hal ini masih minim diketahui, bukan karena, masyarakat sekarang tidak tahu, tetapi karena rasukan kenikmatan yang melenakan Indonesia.
N
negara berdaulat. Nasionalisme yang ditampilkan oleh Indonesia sedikit berbeda dengan bangsa lain. Misalnya, sebelum ada ancaman terhadap bangsanya, baik dari internal maupun eksternal, nasionalisme bangsa ini, tenang-tenang saja, namun ketika ancaman atau gangguan itu datang barulah nasionalisme itu muncul. Nasionalisme bahkan tidak diperlukan guna perwujudan demokrasi. Nasionalisme tidak membentuk demokrasi, kebebasan individu dan persamaan hak. Nasionalisme Indonesia terbentuk lantaran mempertahankan kesatuan tanah air, dan bahasa, hal ini tertuang dalam Sumpah Pemuda. Berbeda dengan negara yang menganut otoriter-sosialis. Contohnya saja Taiwan, dimana nasionalisme mereka bangkit lantaran melawan otoritarime dan melepas cemkaman penjajah melalui demokrasi, (P. Kennedy, 1993). Sehingga nasionalisme mereka terbentuk karena demokrasi. Padahal sebenarnya, Indonesia juga melepaskan diri dari otoritarisme colonial, namun kesadaran pentingnya demokrasi dalam membangun nasionalisme tidak ada. Sebuah kesalahan pembentukan sejarah, namun bukan berarti bangsa yang ada sekarang harus mengalir dengan aliran sejarah tersebut. Menghargai dan menjunjung tinggi kedaulatan negara itu lebih baik daripada tidak melakukan bakti apa-apa terhadap negara yang tercinta ini. Tentu tidak lepas dari pengaktualisasian diri serta menerima beban moral dan amanah dari para leluhur, pejuang tanah air Indonesia. Nasionalisme dan demokrasi merupakan pasangan oposisioner. Kesejajaran antara kedua elemen tersebut merupakan inti dari kesuksesan sebuah bangsa. Tidak ada demokrasi tanpa nasionalisme, pun tidak ada nasionalisme tanpa demokrasi. Namun, kenyataan di Indonesia, nasionalisme dan demokrasi seperti konflik yang permanen. Kalau nasionalisme kuat, demokrasi surut. Kalau demokrasi menguat, nasionalisme meluntur. Gejala ini tampak menonjol setelah reformasi. Setelah masa tekanan panjang kekerasan nasionalisme selama Orde Baru, gerakan reformasi demokrasi bagai kuda liar lepas dari kandang. Eforia demokrasi membuahkan hasil dengan memisahkan diri dari negara kesatuan, seperti yang terjadi di Timor-Timor, Aceh, RMS. Dalam ungkapannya, Amin Rais tahun 2003 lalu, masa depan NKRI akan mengalami degradasi nasionalis apabila antisipasinya tidak rasional, sistematis, dan empiris dilakukan. Oleh karena, seluruh elemen di seluruh Indonesia harus sungguh-sungguh menangani gejala ini agar Indonesia ke depan tetap eksis sepanjang masa. Penyamaan persepsi dan pemahaman terhadap nasionalisme dan demokrasi perlu dipahamkan secara detail dan tidak menimbulkan kekeliruan agar supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan arti sebenar kedua item ini. Tidak cukup dengan pemahaman yang benar saja, akan tetapi tahu bagaimana menempatkan posisi yang benar dalam menjalankan kehidupan berdemokrasi. Berangkat dari kehidupan yang demokratis maka akan tertanam pula jiwa nasionalisme bangsa Indonesia. (***) Penulis adalah Mahasiswa Bahasa Inggris FBS UNM
Liputan Kota
8
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Mendagri Batalkan 2 Proyek di Sumsel Senilai Rp 5 Miliar Palembang, WK Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto membatalkan dua proyek fisik senilai Rp 5 miliar yang tercantum dalam APBD Perubahan Sumsel 2008. Alasan pembatalan karena proyek-proyek tersebut di perkirakan tidak akan mampu diselesaikan hanya dalam tempo 2 bulan ketika tahun anggaran 2008 berakhir. Dua proyek yang dibatalkan tersebut yaitu proyek rehab kantor Dinas Perhubungan senilai Rp 2 miliar untuk tahap dua, serta proyek pembangunan sarana fisik perkantoran di kawasan Tanjung Apiapi senilai Rp 3 miliar. “Untuk rehab kantor Dishub tahap awal sudah ada dana Rp 1 miliar dan untuk tahap berikutnya ditunda dan dilanjutkan setelah tahun 2009,” kata Wakil Ketua DPRD Sumsel Elianuddin HB, Jumat (10/10). Kepala Biro Keuangan Pemprov Sumsel Sayuti AF membenarkan ditundanya dua proyek ini. Dikatakan Sayuti, memang dalam aturan pedoman penyusunan APBD Perubahan dihindari proyek-proyek
yang bersifat fisik. Hal itu untuk menghindari pekerjaan tersebut tidak bisa di selesaikan tepat waktu pada 31 Desember. “Untuk proyek lainnya, sebentar lagi saya akan membuat edaran gubernur untuk pencairan dana. Pihak ketiga diharapkan sudah mengajukan usulan pencairan dana paling lambat 20 Desember. Sehingga pada tanggal 25 Desember sudah bisa diterbitkan surat perintah pencairan dana,” ujarnya, ditemui usai pelantikan Eselon IV di lingkungan Biro Keuangan Setda Pemprov Sumsel. Ia menambahkan, sebaiknya pencairan dana tidak diajukan pada 31 Desember sebab proses validasinya baru dapat dilakukan pada Januari atau Februari tahun berikutnya. Hal ini menurutnya pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. “Ini yang harus dihindarkan seperti saran dari BPK. Tren ini harus semakin berkurang. Insya Allah pada tahun ini tidak
MENDAGRI MARDIYANTO
ada lagi pencairan dana yang validasinya terjadi pada Januari atau Februari,” kata Sayuti. (iin)
Bekas Hotel Musi Dijadikan Lahan Parkir
AREAL BEKAS HOTEL MUSI YANG AKAN DIJADIKAN LAHAN PARKIR OLEH PEMERINTAH KOTA PALEMBANG. FOTO:RYO
Palembang, WK. Pemerintah Kota Palembang akan memanfaatkan lahan bekas Hotel Musi di Jalan Merdeka sebagai tempat parkir. Karena itu, dalam waktu dekat seluruh bangunan yang berada di kawasan hotel tersebut akan dibongkar. Keputusan memanfaatkan lahan parkir merupakan saran Walikota Palembang Eddy Santana Putra. Eddy melihat, bangunan fisik bekas Hotel Musi yang sudah rapuh dan terkesan kumuh padahal berada ditengah kota merupakan hal yang cukup mengganggu pemandangan. Jika dibiarkan maka akan bertolak belakang dengan predikat Palembang sebagai kota peraih adipura. Selain itu, pemanfaatan lahan jiuga merupakan salah satu upaya mengantisipasi kemacetan di sepanjang Jalan Merdeka. Kendati demikian, tempat parkir ini hanya bersifat sementara. Karena sesuai dengan rencana pemerintah, di lokasi ini akan dibangun gedung pelayanan satu atap pada 2009 mendatang. (iin)
Ekspor Sumsel Terus Berfluktuasi Palembang, WK Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Bulan Juni 2008 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pada Mei 2008. Kendati demikian, peningkatan ini belum menunjukkan stabilnya ekspor Sumsel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Tahun 2008, nilai ekspor Provinsi Sumsel pada Juni 2008 menunjukkan peningkatan sebesar US $ 330,71 juta dibandingkan bulan Mei 2008 sebesar US $ 317,63 juta atau meningkat sebesar 4,12 persen. Pada Mei 2008,
ekspor Sumsel terdiri dari ekspor minyak dan gas sebesar US $ 63,57 juta, dan ekspor non migas sebesar US $ 267,14. “Peningkatan ini belum menunjukkan stabilnya ekspor Sumsel. Tercatat pada periode Januari-Maret ekspor Sumsel menunjukkan fluktuasi dari bulan ke bulan. Total ekspor Sumsel periode Januari-Juni mencapai nilai sebesar US $ 1.810,77 juta,” terang Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel, Drs Haslani Haris Dilanjutkannya, peningkatan ekspor non migas bulan Maret 2008 terjadi pada CPO sebesar US $ 14,00 juta, diikuti
ekspor komoditi batubara sebesar US $ 1,91 juta, kopi naik sebesar US $ 0,32 juta, kayu naik sebesar US $ 0,12 juta dan teh naik sebesar US $ 0,02 juta, sedangkan komoditi dominan lain mengalami penurunan. Ekspor Sumsel pada Bulan Maret, kata Haslani, dikirim ke negara tujuan utama ekspor yaitu, Amerika Serikat, Cina, dan Singapura. Masing-masing mencapai US $ 63,11 juta , US $ 58,22 juta dan US $54,46 juta. “Peranan ketiganya mencapai 54,4 persen dari total ekspor,” ujar Haslani. (ina)
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Serba - Serbi
9
Di Balik Nikmatnya Kopi
K
ENIKMATAN minum kopi memang tidak bisa dipungkiri oleh siapa saja. Sayang, selain memberi dampak positif, minum kopi ternyata membawa dampak ikutan yang bisa berbahaya. Jadi bagaimana bisa tetap nyeruput kopi namun tetap aman ? Selain teh, kopi merupakan minuman paling dikenal umat manusia. Tak seorang pun tak mengenal kopi. Minuman ini sudah dikenal di mana-mana sejak ratusan tahun lalu. Begitu terkenalnya kopi sampai timbul istilah coffee break atau “rehat kopi” di setiap acara resmi seperti seminar, lokakarya, rapat, dll. Saat itu para tamu atau peserta beristirahat sebentar untuk menikmati kue-kue sambil minum secangkir kopi atau teh. Sementara dalam kehidupan sehari-hari, kopi seringkali dijadikan pendamping sarapan pagi. Sekalipun demikian mungkin jarang kita mengamati apa manfaat atau dampak negatif kopi bagi kesehatan. Paling-paling yang kita tahu setelah minum kopi badan terasa segar dan rasa kantuk hilang. Baik bagi pecandu narkoba Menurut analisis kedokteran, dalam kopi terdapat sejenis senyawa kimia xantin. Derivat senyawa ini meliputi kafein, teofilin, dan teobromin. Namun, kopi hanya mengandung kafein. Sedangkan teofilin terdapat dalam teh, sementara teobromin dalam coklat. Kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk. Dampak positif ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. Namun, sebenarnya manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, serta ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat bagi orang yang
belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal. Minumlah sekitar setengah sampai satu jam sebelum aktivitas belajar atau menghapal dimulai. Kafein acap kali juga dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit kepala. Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak (vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang merupakan penyebab sakit kepala bisa ditanggulangi. Bahkan, senyawa xantin dalam dosis rendah mampu merangsang susunan saraf yang sedang depresi, misalnya akibat penyalahgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Sehingga muncul pendapat bahwa kafein dapat memperbaiki fungsi mental penderita yang keracunan alkohol. Lebih jauh, kafein ternyata dapat menetralisasi asam lemak dalam darah. Mengganggu kesuburan Sayangnya, kebiasaan minum kopi acap kali memunculkan efek “kecanduan” baik secara psikologis maupun fisiologis. Ciri umum ketergantungan kopi antara lain rasa letih atau lelah, tak bersemangat dan mengantuk kalau sehari saja tidak minum kopi. Yang wajar adalah mengonsumsi kopi sebanyak 85 - 200 mg atau 1 - 3 cangkir kopi. Namun, minum kopi di atas 250 mg sekaligus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar, gelisah, insomnia (sulit tidur), gugup, tremor (tangan bergetar), bahkan mual sampai muntah-muntah. Minum kopi juga berbahaya bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain itu, kopi juga bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urin bertambah. Jadi, jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi kandung kencing cepat penuh. Minum kopi terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi kalau dikombinasikan dengan alkohol. Bagi wanita usia menopause, minum kopi dalam jumlah banyak bisa menambah risiko kekeroposan tulang (osteoporosis). Pada dosis sedang, kafein menaikkan produksi asam lambung yang berlangsung lama, sehing-
ga dapat memperbesar risiko penyakit lambung, tukak lambung, atau tukak usus halus. Jadi para penderita kelemahan lambung hendaknya menghindari konsumsi kopi. Cara pengolahan dan penyeduan kopi pun memberi andil terhadap dampak yang ditimbulkannya. Bentuk pengolahan
dan penyeduhan kopi tubruk misalnya. Kopi tubruk pada umumnya lebih keras karena bubuk kopi dalam cangkir atau gelas langsung diseduh air mendidih. Lagipula kopi tubruk pada umumnya menggunakan kopi lebih kasar, dipadu dengan gula batu. Dengan sendirinya akan lebih banyak ampas bubuk kopi yang masuk ke tubuh kita dibandingkan dengan kopi yang diseduh dalam teko. Maka dapat dipahami bila efek sampingan kopi tubruk lebih tinggi dibandingkan dengan secangkir kopi yang sudah “tersaring” ampas kopinya. Penyakit jantung dan arteriosklerosis Masalah dampak kopi kasar atau tidak disaring (unfiltered) ini dipelajari oleh sejumlah peneliti di Belanda. Mereka mengamati tingginya kadar homosistein dalam darah pecandu kopi. Homosistein merupakan substansi yang terbentuk dari metionin, yakni suatu asam amino esensial yang terbentuk pada saat tubuh mengeluarkan protein. Padahal peningkatan homosistein berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung. Meski belum jelas bagaimana persisnya asam amino esensial mengganggu jantung, sudah terbukti bahwa zat tersebut acap kali menyebabkan timbulnya luka di berbagai lapisan dalam pembuluh darah arteri dan selanjutnya menjadi tempat menumpuknya asam lemak dan kalsium. Timbunan ini bisa mengakibatkan pengerasan dinding pembuluh darah arteri (arteriosklerosis). Di sisi lain, menurut Dr. Elvina Karyadi, ahli gizi, homosistein dibutuhkan tubuh untuk berbagai reaksi biokimia, terutama dalam proses perubahan metionin menjadi sistationin dan berperan dalam membentuk propionil-koA (substansi yang beperan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat), asalkan kadarnya tidak tinggi. Kadar normalnya, 7 22 ug mol/L. Seorang peneliti Belanda menambahkan, dua minggu setelah setiap hari minum enam cangkir kopi, konsentrasi homosistein seseorang naik 10% dari angka normal. Begitu juga kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, kenaikan ini tidak permanen. Bila kopi dihentikan dan keadaan tubuh sehat, kelebihan homosistein dapat secara alami normal kembali. Selain dengan mengurangi kafein, kenaikan kadar homosistein dapat pula dicegah dengan mengurangi konsumsi protein hewani yang banyak mengandung metionin. Bila dalam sehari minum 1,360 g kopi kasar (sekitar 6-7 cangkir), diperkirakan risiko untuk terkena serangan jantung atau stroke naik 10%. Selain itu kadar vitamin B6 bisa berkurang sampai 21%. Atas dasar itu alangkah baiknya tidak minum kopi, khususnya bagi mereka yang berisiko tinggi penyakit jantung. Kalau pun harus minum kopi, untuk kita sebaiknya hanya 1-3 cangkir sehari (standar untuk orang Eropa 3-5 cangkir). Itu pun tidak pada saat menjelang tidur. Kopi bisa digantikan segelas air jeruk, sayuran hijau, disertai konsumsi vitamin B6 dan B12. Jenis-jenis makanan dan minuman ini tidak mengandung seng dan kafein tapi tinggi mineral, vitamin serta asam folat. Padahal vitamin B6, B12, dan asam folat sangat berperan dalam menurunkan kadar homosistein dalam tubuh, sehingga penyakit jantung koroner pun bisa di hindari. (Intisari)
10
Ragam
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Internet: Sumber Informasi Penting untuk Para Profesional
S
EJALAN dengan meningkatnya peranan informasi dalam bisnis maupun teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting bagi para profesional. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para profesional mengenal manfaat apa yang dapat diperoleh melalui jaringan ini. Latar Belakang Internet Cikal bakal dari Internet adalah ARPANET, sebuah jaringan eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat berbasis komunikasi data paket yang didirikan di tahun 1969. Tujuannya untuk menghubungkan para periset ke pusatpusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana komputer seperti disk space, data base dan lain-lain. Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama lembaga yang dinamakan Advanced Research Projects Agency (ARPA) . Diawal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lamakelamaan disebut sebagai Internet saja. Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negaranegara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini Internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain. Fasilitas yang terdapat di Internet
Seluruh komputer yang terhubung dalam Internet saling berkomunikasi menggunakan protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol), yang dikembangkan oleh DARPA. Tiga fasilitas/aplikasi utama dari TCP/IP adalah : Electronic Mail/Email/Messaging Electronic mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sering digunakan di Internet. Dengan fasilitas ini seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis kepada seorang atau sekelompok orang lain yang juga terdaftar di Internet . Remote Login Dengan fasilitas ini seorang dapat mengakses program/aplikasi di komputer lain. Misalnya seorang mahasiswa di universitas A dapat menjalankan aplikasi komputer
yang terdapat di universitas B tanpa harus datang ke kampus universitas B apabila komputer di universitas A dan B saling berhubungan menggunakan TCP/IP. File Transfer Fasilitas ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke komputer lain. Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun suara yang terekam secara digital. Pelayanan yang terdapat dalam Internet didasarkan pada tiga fasilitas di atas. Berbagai komputer yang tergabung dalam Internet akan menyalurkan surat-surat elektronik yang dikirimkan oleh para pemakainya, beberapa memberikan program/ aplikasi komputer untuk dipakai bersama (misalnya Archie : Program pencarian arsip/ dokumen, Gopher : Sistem menu untuk memudahkan pencarian informasi di Internet, WAIS(wide Area Information Servers, game interaktif dan lain-lain), dan banyak yang menyediakan file untuk di transfer seperti informasi cuaca, harga komoditas pertanian, program-program komputer, abstrak
dokumen, berita-berita mancanegara dan lain-lain. Untuk mengetahui topik-topik apa saja yang tersedia, beberapa perusahaan telah menerbitkan Internet Yellow Pages, yang berfungsi seperti Buku telepon. Akses ke Internet Untuk dapat mengakses informasi yang tersedia di Internet, seseorang harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem (suatu alat yang mengubah sinyal digital sari komputer menjadi analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia harus juga mendaftarkan diri ke salah satu Internet Access Provider. Pada prinsipnya, seseorang yang akan mengakses informasi di Internet harus menghubungkan komputernya dengan jaringan Internet melalui modem dan telepon. Yang harus dilakukan ialah memerintahkan komputernya untuk menelpon suatu nomor tertentu (akan diberikan oleh Internet Access Provider). Apabila hubungan telah terjadi, komputernya akan menyatu dengan jaringan Internet, sehingga ia dapat mengirim surat elektronik, masuk ke komputer lain di Internet, atau mengambil informasi yang diperlukan dari jaringan Internet. M a n f a a t Internet Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke Internet. Berikut ini hanyalah sebagian dari apa yang tersedia di Internet : *Informasi untuk kehidupan pribadi : Kesehatan, Rekreasi, Hobby, Pengembangan Pribadi, Rohani, Sosial. *Informasi untuk kehidupan profesional/ Pekerja : Sains, Teknologi, Perdagangan, Saham. Komoditas, Berita Bisnis, Asosiasi Profesi, Asosiasi Bisnis, Berbagai Forum Komunikasi. Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan Internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat Internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan Internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. (***)
EDISI XIX / OKTOBER 2008
Profil
11
Mohammad Hatta
IAN BAG I
Sang Proklamator OHAMMAD Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulanperkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta. Masa Studi di Negeri Belanda Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik. Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul “Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen”—Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif. Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI
M
berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi. Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama “Indonesia”, Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, “Indonesia” secara resmi diakui oleh kongres. Nama “Indonesia” untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional. Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu. Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi “Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan” di
Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L ‘Indonesie et son Probleme de I’ Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan). Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama “Indonesia Vrij”, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932. Kembali ke Tanah Air Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya. Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul “Soekarno Ditahan” (10 Agustus 1933), “Tragedi Soekarno” (30 Nopember 1933), dan “Sikap Pemimpin” (10 Desember 1933). Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”. (bersambung) Nomor Depan Bagian II: Hatta di Masa Pembuangan
12
Geliat Kota
EDISI XIX / OKTOBER 2008
KOTA PALEMBANG DARI WAKTU KE WAKTU TERUS BERBENAH. SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN, BAIK SECARA FISIK MAUPUN MENTAL TERUS DIUPAYAKAN. DEMI MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. BERIKUT GELIAT KOTA PALEMBANG DALAM BIDIKAN LENSA WARTA KOTA. (FOTO-FOTO: MASTOP, SAIRIN, WINARDI, RYO, IST/NET)
PELEPASAN ARAKAN PIALA ADIPURA ASEAN (ESC) DIMULAI DARI KANTOR WALIKOTA PALEMBANG DAN DIARAKA KELILING KOTA PALEMBANG
WALIKOTA PALEMBANG SAAT AUDIENSI DENGAN PANITIA PELAKSANA ZIKIR BERSAMA YANG AKAN DILAKSANAKAN DI MESJID CHENG HO
FLY OVER YANG TELAH SELESAI PENGERJAANNYA, MENAMBAH KEMEGAHAN KOTA PALEMBANG SEBAGAI KOTA INTERNASIONAL
SEORANG PENJUAL MAINAN ANAK KAPAL GETEK DAN DAGANGANNYA YANG SAAT INI SUDAH JARANG KITA TEMUI
SAAT HARI MENJELANG SORE MENJADI ACARA RUTIN SEKUMPULAN BOCAH MANDI DI PINGGIRAN SUNGAI MUSI
WAWAKO PALEMBANG BESERTA JAJARANNYA MENJEMPUT PIALA ADIPURA TINGKAT ASEAN (ESC) DI BANDARA SMB II