PENUTUP
PENUTUP 160 | Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 – 2019
PENUTUP
PENUTUP 4.1.
Kesimpulan
Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang dikuatkan dengan kebijakan sektoral dan kebijakan tata ruang wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur sangat diperlukan terutama dalam menjabarkan program dan kegiatan secara efektif dan rasional sesuai dengan potensi, kendala, dan prospek yang ada di Jawa Timur. Secara umum, pengembangan kawasan tanaman pangan dan hortikultura dilakukan secara intensif melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP). Perencanaan Pengembangan Kawasan Jawa Timur disusun secara komprehensif yang berbasis komoditas tanaman pangan dan hortikultura dengan pendekatan agribisnis yang mencakup aspek dengan sasaran strategis: 1. Peningkatan produksi, produktivitas padi, jagung, kedelai, ubi kayu, cabai merah, bawang merah dan jeruk di sentra produksi 2. Peningkatan nilai tambah dan daya saing padi, jagung, kedelai, ubi kayu, cabai merah, bawang merah dan jeruk dalam memenuhi pasar domestik dan ekspor 3. Peningkatan pendapatan keluarga petani di kawasan padi, jagung, kedelai, ubi kayu, cabai merah, bawang merah dan jeruk.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur | 161
PENUTUP
Implementasi Sasaran Strategis tersebut di Jawa Timur melalui : a) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; b) Program Pengembangan Agribisnis; c) Program Peningkatan Kapasitas SDM Non Aparatur Pertanian. Selanjutnya dalam pelaksanaannya, strategi kedepan : 1. Penguatan sentra produksi tanaman pangan dan hortikultura; 2. Meningkatkan kapasitas petani dalam mengakses permodalan, dan teknologi; 3. Peningkatan nilai tambah dan daya saing produksi dan pemasaran hasil pertanian; 5. Penguatan peran dan fungsi kelembagaan petani untuk meningkatkan kemandirian petani. Dengan memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing komoditas dari setiap kabupaten / kota di Jawa Timur, telah ditetapkan 7 (tujuh) kawasan komoditas tanaman pangan dan hortikultura, yaitu : padi, jagung, kedelai, ubi kayu, cabai merah, bawang merah dan jeruk, dengan tipe kawasan : 1. Inisiasi : Jeruk (Tulungagung, Kediri, Blitar, Bondowoso, Probolinggo, Madiun, Kota Malang, Tuban, Mojokerto, Lamongan, Situbondo, Bojonegoro Sumenep); Bawang Merah (Ponorogo, Situbondo, Madiun, Ngawi, Lamongan); Cabai Merah (Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Situbondo, Mojokerto, Madiun, Ngawi, Lamongan, Bangkalan, Sumenep, Kota Surabaya); 2. Penumbuhan : Padi (Pacitan); Jagung (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep ), Kedelai (Pacitan, Blitar, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Kediri, Malang, Gresik, Bojonegoro, Tuban, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep ), Ubi Kayu (Lumajang, Jember, 162 | Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 – 2019
PENUTUP
3.
4.
Madiun, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep); Jeruk (Pacitan, Ponorogo); Bawang Merah (Kediri, Sampang); Cabai Merah (Pacitan, Magetan, Bojonegoro, Gresik Sampang, Pamekasan, Kota Batu); Pengembangan : Padi (Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Lumajang, Jember, Nganjuk, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Sumenep), Jagung (Bondowoso, Probolinggo, Jember, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, Malang, Pasuruan, Blitar, Jombang, Mojokerto, Tulungagung, Magetan Pacitan, Trenggalek, Kediri, Madiun Nganjuk, Ngawi, Ponorogo, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik) dan kedelai (Ngawi dan Trenggalek); Ubi Kayu (Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Jombang, Nganjuk, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan); Jeruk (Pasuruan, Nganjuk, Magetan, Ngawi, Gresik, Bangkalan, Pamekasan); Bawang Merah (Bondowoso Magetan, Bojonegoro, Sumenep, Kota Probolinggo, Kota Batu); Cabai Merah (Bondowoso, Pasuruan, Jombang, Sampang); Pemantapan : Padi (Ponorogo, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, Gresik, Pamekasan); Kedelai (Ponorogo, Tulungagung, Lumajang, Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Lamongan, Sampang) dan Ubi Kayu (Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung); Jeruk (
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur | 163
PENUTUP
5.
Kabupaten Malang, Kota Batu, Lumajang, Jember, Banyuwangi); Bawang Merah (Malang, Probolinggo, Mojokerto, Nganjuk, Pamekasan) ; Cabai Merah (Tuban, dan Jember ) Integrasi Antar Kawasan Cabai Merah di Kediri, Malang, Lumajang, Blitar, Banyuwangi;
5.2.
Rencana Tindak Lanjut Sebagai Rencana Tindak Lanjut disusun skenario pengembangan kawasan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur : 1. Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan Dan Hortikultura; 2. Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) untuk Padi 3. Penurunan Tingkat Kehilangan Hasil Tanaman Pangan Dan Hortikultura; 4. Peningkatan Nilai Tambah Dan Daya Saing Tanaman Pangan Dan Hortikultura Melalui Pengembangan Industri Olahan ;
164 | Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 – 2019